sint aaaaa

2
Ukuran hasil yang spesifik, yang merupakan standar untuk menentukan tingkat pencapaian hasil. Sebagai contoh, jika hasil tersebut berbunyi, “pola nafas pasien akan kembali efektif”, criteria apa yang akan digunakan untuk menentukan tercapai- tidaknya hasil tersebut? kriteria spesifik seperti frekuensi pernapasan, hasil laboratorium, dan pernyataan dari pasien dapat digunakan untuk mengukur pencapaian hasil. Kotak 3-3 menggambarkan penggunaan criteria pengukuran hasil (Camp, Iyer, 1995). Intervensi Komponen terakhir dalam fase perencanaan adalah pemilihan intervesi. Setelah diagnosis keperawatan dan hasil yang akan dicapai sudah ditetapkan, intervensi yang membantu pasien mencapai hasil tersebut harus dipilih dan didokumentasikan. Kotak 3-4 menggambarkan karakteristik intervensi yang tepat. Intervensi keperawatan harus cukup spesifik untuk mengarahkan individu yang memberikan perawatan pada pasien. Setiap hasil harus mempunyai serangkaian intervensi yang dirancang untuk mencapai hasil. Intervensi harus menggambarkan jenis perawatan yang akan diberikan, frekuensi dilakukan intervensi, dan siapa yang bertanggung jawab untuk memberikan perawatan. Intervensi harus menyatakan dengan jelas semua tindakan yang harus dilakukan dalam pencapaian hasil (Doenges, Moorhouse, 1988). Dengan meningkatnya jumlah perawat paruh waktu, perawat harian dan perawat pindahan, maka keakuratan dan kelengkapan intervensi keperawatan merupakan suatu hal yang esensial. Tips penulisan Intervensi 1. Seperti yang sudah dinyatakan sebelumnya intervensi didasarkan dari faktor yang berhubungan dalam diagnosis keperawatan. Misalnya, diagnosis keperawatan “risiko tinggi kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan imobilitas” akan mendorong perawat melakukan intervensi untuk mengatasi imobilitas, seperti memiringkan pasien atau membantu pasien turun dari tempat tidur. Dengan mengatasi imobilitas, perawat dapat mencegah masalah integritas kulit.

Upload: roby4

Post on 16-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

dxhjuanhdyuncd

TRANSCRIPT

Ukuran hasil yang spesifik, yang merupakan standar untuk menentukan tingkat pencapaian hasil. Sebagai contoh, jika hasil tersebut berbunyi, pola nafas pasien akan kembali efektif, criteria apa yang akan digunakan untuk menentukan tercapai-tidaknya hasil tersebut? kriteria spesifik seperti frekuensi pernapasan, hasil laboratorium, dan pernyataan dari pasien dapat digunakan untuk mengukur pencapaian hasil. Kotak 3-3 menggambarkan penggunaan criteria pengukuran hasil (Camp, Iyer, 1995).

IntervensiKomponen terakhir dalam fase perencanaan adalah pemilihan intervesi. Setelah diagnosis keperawatan dan hasil yang akan dicapai sudah ditetapkan, intervensi yang membantu pasien mencapai hasil tersebut harus dipilih dan didokumentasikan. Kotak 3-4 menggambarkan karakteristik intervensi yang tepat.Intervensi keperawatan harus cukup spesifik untuk mengarahkan individu yang memberikan perawatan pada pasien. Setiap hasil harus mempunyai serangkaian intervensi yang dirancang untuk mencapai hasil. Intervensi harus menggambarkan jenis perawatan yang akan diberikan, frekuensi dilakukan intervensi, dan siapa yang bertanggung jawab untuk memberikan perawatan. Intervensi harus menyatakan dengan jelas semua tindakan yang harus dilakukan dalam pencapaian hasil (Doenges, Moorhouse, 1988).Dengan meningkatnya jumlah perawat paruh waktu, perawat harian dan perawat pindahan, maka keakuratan dan kelengkapan intervensi keperawatan merupakan suatu hal yang esensial.

Tips penulisan Intervensi1. Seperti yang sudah dinyatakan sebelumnya intervensi didasarkan dari faktor yang berhubungan dalam diagnosis keperawatan. Misalnya, diagnosis keperawatan risiko tinggi kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan imobilitas akan mendorong perawat melakukan intervensi untuk mengatasi imobilitas, seperti memiringkan pasien atau membantu pasien turun dari tempat tidur. Dengan mengatasi imobilitas, perawat dapat mencegah masalah integritas kulit.2. Intervensi keperawatan harus spesifik. Intervensi adalah alat untuk mengarahkan perawatan yang diberikan oleh perawat. Untuk itu kata kerja harus digunakan untuk mengomunikasikan perawatan yang diberikan dan frekuensi intervensi. Perawat sering menuliskan intervensi yang tidak jelas seperti anjurkan untuk minum dan menyerahkan hal yang spesifik menurut kebijakan pemberi perawatan. Intervensi yang spesifik seperti berikan 200 ml juice setiap 2 jam akan lebih bermakna.