omnia sint fausta · pdf filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... sejahtera jawa timur pada...

120
i

Upload: hadieu

Post on 01-Feb-2018

278 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

i

Page 2: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

ii

Page 3: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

iii

OMNIA SINT FAUSTA Semoga Semua Sejahtera

Kau Susah ... Aku Bantu,

Aku susah ... Kau Bantu!

Page 4: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

iv

KATA PENGANTAR

Persyaratan penting yang perlu dimiliki koperasi kredit sebagai lembaga yang bergerak

di bidang jasa keuangan adalah harus menjaga kredibilitas atau kepercayaan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu Koperasi Bahtera Sejahtera Jawa

Timur membuat Standard Operational Procedure (SOP) dengan harapan agar Koperasi dalam

menjalankan usahanya dapat berjalan sesuai dengan sistem dan standar yang telah

ditentukan. Idealnya, Standard Operational Procedure (SOP) ini dapat digunakan sebagai

penuntun dalam menjalankan usaha simpan pinjam Koperasi yang sehat, efektif dan efisien

sehingga terciptalah pelayanan yang prima sesuai dengan jatidiri koperasi dan prinsip-prinsip

koperasi.

Sesuai degan visi dan misinya, Koperasi Bahtera Sejahtera Jawa Timur akan terus

meningkatkan kesejahteraan anggota dan menjadi penggerak ekonomi kerakyatan serta

turut membangun perekonomian bangsa; oleh karena itu perlu adanya Standard Operational

Procedure (SOP) yang memadai.

Standard Operational Procedure (SOP) ini merupakan penjabaran dari Angaran Dasar

dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi yang secara resmi telah digunakan sebagai patokan

dasar dalam menjalankan usaha simpan pinjam. Berkaitan dengan hal tersebut masih

diperlukan peraturan-peraturan lain dan kebijakan pendukung yang diatur dalam Peraturan

Khusus, Pola kebijakan dan Standard Operational Management (SOM).

Tak dapat dipungkiri bahwa penyusunan Standard Operational Procedure (SOP) ini

belum sempurna dan masih membutuhkan perbaikan sesuai perkembangan dan kebutuhan

usaha simpan pinjam Koperasi; namun demikian Standard Operational Procedure (SOP) ini

sudah dapat digunakan sebagai acuan dalam pengelolaan usaha simpan pinjam pada

Koperasi secara profesional.

Akhir kata, Tim Penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada para Pengurus,

Pengawas dan Karyawan serta Anggota yang telah turut serta memberi saran, masukan,

motivasi dan dukungan baik secara moril maupun materiil sehingga tersusunlah Standard

Operational Procedure (SOP) yang benar-benar layak sesuai dengan standar kerja yang ideal.

Omnia sint fausta!

Semoga semua sejahtera!

Tulungagung, 6 Nopember 2011

Tim Penyusun

Page 5: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

v

DAFTAR ISI

Motto ................................................................................................................................... iii

Kata Pengantar ..................................................................................................................... iv

Daftar Isi ............................................................................................................................... v

Bab I Standard Operational Procedure ....................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Tujuan ....................................................................................................... 1

C. Sasaran Standard Operational Procedure ................................................ 1

D. Ruang Lingkup ........................................................................................... 1

E. Landasan Kerja .......................................................................................... 2

F. Definisi dan Konsepsi ................................................................................ 3

Bab II Standard Operational Procedure Kelembagaan ................................................ 4

A. Standar Organisasi .................................................................................... 4

B. Standar Pengelolaan Organisasi ............................................................... 9

C. Struktur Standar Pengelolaan Manajemen .............................................. 19

D. Standar Sumber Daya Manusia Pengelolaan Koperasi ............................. 45

Bab III Standard Operational Procedure Pengelolaan Usaha Koperasi ........................ 50

A. Standar Batas Layanan .............................................................................. 50

B. Standar Jenis Penghimpunan Dana .......................................................... 50

C. Kebijakan dan Ketentuan Penghimpunan Dana ....................................... 53

D. Layanan Pinjaman ..................................................................................... 58

E. Prosedur Pinjaman .................................................................................... 59

F. Dokumentasi dan Administrasi Pinjaman ................................................. 64

G. Pemantauan dan pembinaan Pinjaman ................................................... 65

H. Pinjaman Bermasalah ............................................................................... 66

Page 6: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

vi

Bab IV Standard Operational Procedure ....................................................................... 69

A. Batasan Manajemen Keuangan Koperasi ................................................. 69

B. Penentuan Keseimbangan Arus Dana ....................................................... 70

C. Penggunaan Kelebihan Dana .................................................................... 75

D. Administrasi Kas ........................................................................................ 76

E. Kas Kecil (Petty Cash) ................................................................................ 79

F. Biaya Bayar di Muka .................................................................................. 80

G. Audit .......................................................................................................... 81

Bab V Standar Akuntansi Koperasi ............................................................................... 87

A. Landasan Hukum, Proses dan Prinsip-Prinsip Pembukuan ...................... 87

B. Siklus Akuntansi Koperasi dan USP Koperasi ............................................ 91

C. Pencatatan Pembukuan ............................................................................ 95

D. Jurnal (Buku Harian atau Memorial) ......................................................... 96

E. Buku Besar ................................................................................................ 97

F. Neraca Saldo dan Neraca Lajur .................................................................102

G. Balas Jasa Simpanan (deviden) dan Balas Jasa Pinjaman .........................108

Page 7: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

1

BAB I

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)

A. LATAR BELAKANG

Undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian disusun untuk

mempertegas jatidiri, kedudukan, permodalan dan pembinaan koperasi sehingga dapat

lebih menjamin kehidupan koperasi sebagaimana diamanatkan oleh pasal 33

Undang-Undang Dasar 1945. Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah nomor 9

tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi serta

Kepmen Koperasi dan UKM No. 91 / Kep / M.KUKM / IX / 2004 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan, maka semakin jelas bahwa

kegiatan usaha simpan pinjam koperasi perlu ditumbuhkembangkan.

Persyaratan penting yang perlu dimiliki oleh koperasi sebagai lembaga keuangan

ialah harus menjaga kredibilitas atau kepercayaan dari anggota pada khususnya dan

atau masyarakat luas pada umumnya. Namun demikian usaha simpan pinjam

koperasi masih dihadapakan pada berbagai kendala yang disebabkan oleh hal-hal

sebagai berikut:

1. Belum adanya kesamaan sistem dan prosedur dalam opersional manajemen

kelembagaan, manajemen usaha dan manajemen keuangan.

2. Belum adanya standar sistem dan prosedur dalam operasional manajemen

kelembagaan, manajemen usaha dan manajemen keuangan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka Koperasi Bahtera Sejahtera Jawa

Timur perlu memiliki Pedoman Standar Operasional Prosedur Usaha Simpan Pinjam

Koperasi; kemudian Standar Operasional Prosedur ini digunakan sebagai acuan dalam

pengelolaan usaha simpan pinjam pada koperasi secara profesional.

B TUJUAN

Standar Opersional Prosedur Koperasi ini bertujuan untuk memberikan

pedoman bagi pengelola Koperasi Bahtera Sejahtera Jawa Timur dalam mengelola

kelembagaan,usaha dan keuangannya.

C. SASARAN STANDAR OPERASIONAL POSEDUR

1. Terwujudnya pengelolaan usaha simpan pinjam koperasi yang sehat dan mantap

sesuai dengan jatidiri koperasi dan prinsip-prinsip koperasi.

2. Terwujudnya pengelolaan koperasi dan usaha simpan pinjam koperasi yang efektif

dan efisien.

3. Terciptanya pelayanan prima kepada anggota dan calon anggota koperasi.

D. RUANG LINGKUP

1. Standar Operasional Prosedur ini merupakan panduan untuk mengoperasionalkan

berbagai kebijakan dan peraturan yang terkait dengan pengelolaan usaha simpan

pinjam koperasi, berisikan prosedur rinci yang dijabarkan dari Standar Operasional

Manajemen (SOM).

Page 8: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

2

2. Standar Operasional Prosedur ini secara garis besar dibagi menjadi 3 (tiga) bagian

yang terdiri dari:

a. Standar Operasional Manajemen Kelembagaan Koperasi.

b. Standar Operasional Manajemen Usaha Koperasi.

c. Standar Operasional Manajemen Keuangan Koperasi.

E. LANDASAN KERJA

Landasan kerja dan landasan usaha simpan pinjam Koperasi Bahtera Sejahtera

adalah sebagai berikut:

1. Koperasi Bahtera Sejahtera menyelenggarakan kegiatan usahanya berdasarkan

nilai-nilai, norma-norma dan prinsip koperasi kredit sehingga dapat dengan jelas

menunjukkan perilaku koperasi.

2. Koperasi Bahtera Sejahtera menyelenggarakan usahanya berdasarkan nilai-nilai:

menolong diri sendiri, bertanggungjawab terhadap diri sendiri, demokrasi,

kesetaraan, keadilan, swadaya dan solidaritas.

3. Koperasi Bahtera Sejahtera adalah wahana dan sarana investasi anggota yang tidak

boleh lepas dari pilar-pilar Koperasi Kredit yakni:

a. Pendidikan : Koperasi dimulai, berkembang dan dikontrol dengan

pendidikan;

b. Swadaya : Koperasi didirikan dari, oleh dan untuk anggota;

c. Solidaritas : Kamu susah saya bantu, saya susah kamu bantu.

4. Koperasi Bahtera Sejahtera dalam menjalankan usahanya menerapkan

prinsip-prinsip:

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;

b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;

c. Pembagian hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa

usaha anggota masing-masing;

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;

e. Kemandirian;

f. Melaksanakan pendidikan perkoperasian;

g. Kerjasama antar koperasi.

5. Maju mundurnya koperasi dan usaha koperasi menjadi tanggungjawab seluruh

anggota sehingga berlaku asas Self Responsibility.

6. Anggota pada Koperasi Bahtera Sejahtera berada dalam kesatuan sistem kerja

koperasi, diatur menurut norma-norma yang terdapat di dalam AD dan ART Koperasi

Bahtera Sejahtera yang menyelenggarakan usaha simpan pinjam.

7. Koperasi Bahtera Sejahtera wajib dan dapat memberikan manfaat yang lebih besar

kepada anggotanya jika dibandingkan dengan manfaat yang diberikan oleh lembaga

lainnya.

8. Koperasi Bahtera Sejahtera bertugas sebagai lembaga intermediasi, dalam hal ini

koperasi bertugas untuk melaksanakan penghimpunan dana, mengelola dan

menyalurkan dana dari, oleh dan untuk anggota dan calon anggota, serta

pembiayaan kepada pihak-pihak tersebut.

Page 9: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

3

F. DEFINISI DAN KONSEPSI

1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum

koperasi dengan melandasakan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

2. Kegiatan usaha Koperasi Bahtera Sejahtera adalah kegiatan yang dilakukan untuk

menghimpun dana, mengelola dan menyalurkannya melalui usaha simpan pinjam

koperasi dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan dan calon anggota

koperasi yang bersangkutan.

3. Koperasi Bahtera Sejahtera adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di

bidang simpan dan pinjam sesuai pola bagi hasil usaha/ deviden.

4. Unit usaha atau cabang usaha koperasi adalah unit usaha atau cabang usaha koperasi

yang kegiatan usahanya bergerak dibidang simpan dan pinjam sesuai dengan pola

bagi hasil usaha/ deviden.

5. Pengurus adalah dewan yang dipilih oleh anggota koperasi yang bersangkutan

berdasarkan keputusan rapat anggota yang menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai

eksekutif atau pengelola usaha (fungsi dan tugas diatur dalam Peraturan Pengurus).

6. Pengawas adalah dewan yang dipilih oleh anggota koperasi yang bersangkutan

berdasarkan keputusan rapat anggota yang menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai

pengawas jalannya koperasi (fungsi dan tugas Pengawas diatur dalam Peraturan

Pengawas).

7. Penasihat adalah dewan yang dipilih oleh anggota koperasi yang bersangkutan

berdasarkan keputusan rapat anggota yang menjalankan fungsinya dan tugasnya

sebagai penasihat lembaga.

8. Manajemen Koperasi Bahtera Sejahtera adalah Pengurus yang menjalankan fungsi

eksekutif dan atau Pengelola (manajer) yang diangkat oleh Pengurus atas persetujuan

rapat anggota.

9. Manajemen Unit/ Cabang Simpan Pinjam Koperasi Bahtera Sejahtera adalah

pengelola (kepala unit/manajer cabang) yang merupakan tenaga profesional yang

diangkat oleh Pengurus atas persetujuan rapat anggota.

10. Perangkat organisasi Koperasi Bahtera Sejahtera terdiri dari Rapat Anggota,

Penasihat, Pengurus dan Pengawas.

11. Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota dan calon anggota kepada

koperasi dalam bentuk simpanan/ tabungan.

12. Jasa Simpanan adalah imbal jasa yang diberikan kepada anggota dan calon anggota

yang telah berjasa menanamkan atau menginvestasikan dananya kepada koperasi.

13. Jasa Pinjam adalah imbal jasa yang diberikan oleh anggota atas jasa pinjaman modal

yang diberikan koperasi.

14. Marjin adalah keuntungan yang diperoleh koperasi atas hasil transaksi penjualan

dengan pihak pembeli.

15. SHU (Surplus Hasil Usaha) adalah Kelebihan atau keuntungan dari usaha Koperasi

yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi biaya.

16. Deviden adalah balas jasa simpanan saham anggota.

Page 10: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

4

BAB II

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KELEMBAGAAN

A. STANDAR ORGANISASI

1. Visi dan Misi

a. Visi

Membentuk badan usaha bersama yang dikelola secara profesional, aman,

kuat dan tepercaya.

b. Misi

1) Melayani anggota dengan sepenuh hati;

2) Mendidik anggota supaya dapat menolong diri sendiri dan

bertanggungjawab terhadap diri sendiri sehingga terhindar dari

kemiskinan;

3) Memberdayakan ekonomi anggota sesuai dengan nilai-nilai : swadaya,

demokrasi, kesetaraan, keadilan dan solidaritas;

4) Meningkatkan kesejahteraan anggota melalui pendidikan investasi dan

koperasi yang benar;

5) Memerangi kesenjangan sosial dengan cara membiasakan budaya

menabung.

2. Tujuan Pendirian

a. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya;

b. Menjadi gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tatanan

perekonomian nasional.

3. Permodalan

a. Modal yang disetor pada awal pendirian berupa Simpanan Pokok, Simpanan

Wajib, Simpanan Kapitalisasi, Dana Cadangan dan Dana Hibah;

b. Modal yang disetor pada Koperasi Bahtera Sejahtera adalah modal sendiri

yang berasal dari anggota berupa SP, SW, SK dan Dana Hibah yang dipisahkan

dari harta kekayaan koperasi yang bersangkutan;

c. Untuk memperbesar usahanya, Koperasi dapat memperoleh modal pinjaman

yang tidak merugikan Koperasi berupa pinjaman dari: Anggota, koperasi lain

dan atau anggotanya, bank atau lembaga keuangan lainnya;

d. Koperasi dapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal

penyertaan.

4. Penggunaan Nama

Koperasi yang melaksanakan usaha simpan pinjam atas nama Koperasi

Bahtera Sejahtera Jawa Timur telah mendapatkan pengesahan Akta Pendirian atau

pengesahan Akta Perubahan Anggaran Dasar, maka semua unit usaha baik kantor

pusat maupun kantor cabang wajib menggunakan nama Koperasi Bahtera

Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan

dalam melakukan usahanya.

Page 11: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

5

5. Keanggotaan

a. Anggota Koperasi Bahtera Sejahtera Jawa Timur adalah pemilik sekaligus

pengguna jasa sesuai dengan Undang-Undang nomor 25 tahun 1992 tentang

Perkoperasian dan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1995 tentang

kegiatan Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi serta Keputusan

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor

91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Usaha Koperasi,

sebagai berikut:

1) Peran Anggota sebagai pemilik meliputi:

a) Berperan aktif dalam memberikan masukan kepada Pengurus dalam

menetapkan kebijakan Koperasi baik dalam forum rapat anggota

maupun kesempatan lainnya;

b) Memberikan kontribusi berupa modal dalam bentuk Simpanan

pokok, Simpanan Wajib, Simpanan kapitalisasi atau Simpanan

lainnya yang ditetapkan dalam rapat anggota;

c) Dipilih menjadi Pengurus dan atau memilih Pengurus dan Pengawas;

d) Berperan aktif dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya

usaha koperasi;

e) Berperan aktif dalam mengikuti rapat anggota;

f) Menanggung risiko jika terjadi kerugian.

2) Peran anggota sebagai pengguna jasa meliputi pemanfaatan jasa

pelayanan koperasi.

b. Program pendidikan anggota dan calon anggota

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, anggota/ calon anggota

Koperasi Bahtera Sejahtera wajib mengikuti pendidikan dasar koperasi dalam

rangka meningkatkan pemahaman akan hak dan kewajiban anggotanya

melalui:

1) Program pendidikan kepada calon anggota yang merupakan salah satu

pra-syarat bagi seseorang yang akan menjadi anggota koperasi dengan

tujuan untuk meningkatkan pemahaman anggota dan calon anggota

mengenai konsep simpanan dan pinjaman koperasi, manfaat

berkoperasi serta kewajiban sebagai anggota koperasi;

2) Pendampingan kepada anggota/ calon anggota yang memanfaatkan

pelayanan simpan pinjam koperasi untuk kepentingan yang bersifat

produktif, agar usaha produktifnya berjalan sesuai dengan rencana

usaha yang telah disusun.

6. Status Keanggotaan

Status keanggotan seseorang pada Koperasi Bahtera Sejahtera diperoleh

setelah seluruh persyaratan keanggotaan dipenuhi, yakni Simpanan Pokok,

Simpanan Wajib, persyaratan administrasi dan yang bersangkutan telah

didaftarkan serta telah menandatangani formulir pendaftaran yang diajukan.

Page 12: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

6

Standar status keanggotaan seseorang pada koperasi digolongkan sebagai

berikut:

a. Anggota, yaitu sesorang yang mengajukan permohonan untuk menjadi

anggota koperasi, telah memenuhi seluruh persyaratan keanggotaan koperasi

sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

Koperasi, dan dikabulkan permohonannya untuk menjadi anggota;

b. Calon Anggota, yaitu seseorang yang mengajukan permohonan untuk menjadi

anggota koperasi, namun belum dapat memenuhi persyaratan yang

ditetapkan koperasi sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga Koperasi. Calon anggota dapat memanfaatkan jasa

pelayanan koperasi. Dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan calon anggota harus

melalui masa percobaan dan memenuhi persyaratan menjadi anggota atau

ditolak menjadi anggota;

c. Anggota Luar biasa, yaitu mereka yang bermaksud menjadi anggota tetapi

tidak dapat memenuhi semua syarat sebagai anggota, antara lain:

1) Warga Negara Indonesia yang berdomisili di luar wilayah kerja Koperasi

Bahtera Sejahtera Jawa Timur;

2) Warga Negara Asing;

3) Warga Negara Indonesia yang belum cakap secara hukum.

7. Pendaftaran Anggota

a. Koperasi Bahtera Sejahtera dan Unit/ Cabang Simpan Pinjam Koperasi Bahtera

Sejahtera harus memiliki ketentuan tertulis mengenai prosedur dan

persyaratan bagi seseorang yang akan menjadi anggota dengan mengacu

pada AD/ ART Koperasi.

b. Prosedur standar minimal pendaftaran anggota adalah memenuhi seluruh

ketentuan dan persyaratan yang terkait dengan pendaftaran anggota

sebagaimana tercantum dalam AD/ ART Koperasi mencakup :

1) Persyaratan keanggotan, yang setidaknya mencakup:

a) Warga Negara Indonesia;

b) Berdomisili di willayah kerja koperasi;

c) Taat pada AD/ ART koperasi;

d) Memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan hukum;

e) Bersedia membayar Simpanan Pokok dan Simpanan wajib yang

besarnya ditentukan pada anggaran rumah tangga atau merupakan

keputusan rapat anggota.

2) Tata cara penerimaan anggota:

Prosedur penerimaan anggota secara sekematis digambarkan sebagai

berikut :

Page 13: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

7

Gambar 2.1 Prosedur Penerimaan Anggota.

3) Ketentuan mengenai kewajiban anggota:

a) Memenuhi AD/ ART, Peraturan Khusus dan keputusan yang telah

disepakati dalam rapat anggota;

b) Memelihara dan menjaga nama baik serta kebersamaan pada

koperasi;

c) Membayar Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Simpanan lain

yang diputuskan dalam rapat anggota;

d) Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh

Koperasi.

4) Ketentuan mengenai kewajiban Anggota Luar Biasa adalah:

a) Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan

Khusus, Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku pada

Koperasi;

b) Memelihara dan menjaga nama baik serta kebersamaan pada

koperasi;

c) Membayar Simpanan pokok dan Simpanan Wajib sesuai keputusan

rapat Anggota;

Pengajuan dan Pengambilan

Formulir

Pengisian Formulir

Penyerahan Formulir dan Persyaratan Lain

Pertimbangan Pengurus

Buku Anggota

Page 14: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

8

d) Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh

Koperasi.

5) Ketentuan mengenai hak anggota adalah:

a) Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam

rapat anggota;

b) Memilih atau dipilih menjadi anggota Pengurus atau Pengawas;

c) Meminta diadakan Rapat Anggota sesuai dengan peraturan yang

berlaku;

d) Mengemukakan pendapat dan saran kepada Pengurus di luar rapat

anggota baik diminta maupun tidak diminta;

e) Mendapatkan pelayanan anggota;

f) Memperoleh pembagian SHU sesuai dengan besarnya partisipasi

dengan syarat membayar Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib

secara teratur.

6) Ketentuan mengenai hak Anggota Luar Biasa, yaitu:

a) Menghadiri dan menyatakan pendapat dalam rapat anggota;

b) Mengemukakan pendapat dan saran kepada Pengurus di luar

rapat anggota baik diminta maupun tidak diminta;

c) Mendapatkan pelayanan Koperasi;

d) Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan Koperasi.

c. Seseorang yang telah memenuhi persyaratan dan prosedur penerimaan

anggota yang telah ditetapkan oleh Koperasi Bahtera Sejahtera dapat

digolongkan sebagai anggota Koperasi Bahtera Sejahtera.

8. Perlakuan kepada anggota baru

a. Koperasi Bahtera Sejahtera dengan mempertimbangkan nilai-nilai, waktu dan

tempat, harus memberikan perlakuan yang sama kepada anggota baru dalam

hal :

1) Ketentuan besarnya Simpanan Pokok;

2) Ketentuan besarnya Simpanan Wajib.

b. Ketentuan mengenai kesamaan perlakuan sebagaimana termaksud pada butir

(a) harus dituangkan secara tertulis dan merupakan salah satu kebijakan

Koperasi Bahtera Sejahtera yang disepakati oleh anggota dalam Rapat

anggota;

c. Selisih besarnya Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib secara otomatis diakui

sebagai modal penyertaan saham.

9. Pemanfaatan Pelayanan Koperasi

a. Koperasi Bahtera Sejahtera harus dapat dimanfaatkan oleh anggota dan calon

anggota, apabila Koperasi tersebut memiliki kelebihan kemampuan pelayanan

kepada anggotanya.

b. Apabila Koperasi Bahtera Sejahtera melayani bukan anggotanya, maka perlu

diperjelas dengan Peraturan Khusus.

Page 15: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

9

10. Permohonan Keluar dari Keanggotaan

Untuk memperjelas status keanggotaan, Koperasi diwajibkan mempunyai prosedur

standar tertulis yang mengatur anggota yang mengajukan permohonan untuk

keluar dari keanggotaannya :

a. Anggota yang keluar dari keanggotaannya mempunyai hak untuk memperoleh

pengembalian Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan simpanan lain yang

disetor pada Koperasi;

b. Anggota yang keluar karena meninggal dunia memiliki hak untuk

mendapatkan pengembalian semua simpanan saham (SP, SW, SK) dan

simpanan lain yang dimiliki, ditambah Santunan Duka dan Santunan Pinjaman

dari PERMATA (Perlindungan Simpanan dan Pinjaman Anggota);

c. Anggota yang telah memenuhi prosedur standar permohonan keluar dari

keanggotaan Koperasi Bahtera Sejahtera otomatis kehilangan status

keanggotaan, hak serta kewajiban kepada Koperasi;

d. Keanggotaan seseorang pada Koperasi berakhir apabila :

1) Anggota tersebut meninggal dunia;

2) Koperasi membubarkan diri atau dibubarkan oleh Pemerintah;

3) Berhenti atas permintaan sendiri;

4) Diberhentikan oleh Pengurus kerena tidak lagi memenuhi persyaratan

keanggotaan atau melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran

Rumah Tangga atau ketentuan lain yang berlaku pada Koperasi.

5) Simpanan Pokok,simpanan wajib dan simpanan saham lain yang dimiliki

ditarik semua.

B. STANDAR PENGELOLAAN ORGANISASI

1. Kelengkapan Organisasi

Organisasi Koperasi harus mempunyai kelengkapan perangkat organisasi minimal

sebagai berikut :

a. Memiliki struktur organisasi yang jelas menggambarkan fungsi, tugas,

wewenang dan tanggungjawab setiap elemen organisasi secara tertulis dan

sesuai dengan AD/ ART Koperasi;

b. Memiliki kantor Koperasi yang jelas status dan kedudukannya;

c. Memiliki identitas organisasi yang jelas yang diketahui dan disetujui oleh

Rapat Anggota;

d. Memiliki kepengurusan yang dipilih dan disetujui oleh rapat anggota;

e. Memiliki peraturan kepengurusan yang disahkan dan disetujui oleh rapat

anggota;

f. Memiliki rencana kerja tertulis yang mencakup:

1) Rencana kerja jangka pendek; ;

2) Rencana kerja jangka panjang ;

3) Rencana operasional pencapaian target kerja.

g. Memiliki sistem dan prosedur kerja tertulis;

h. Memiliki kelengkapan dan prosedur administrasi tertulis;

i. Memiliki aturan tertulis tentang monitoring dan evaluasi pencapaian target;

Page 16: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

10

j. Memiliki sistem dan prosedur pengendalian intern secara tertulis.

2. Kepengurusan

a. Kepengurusan Koperasi Bahtera Sejahtera adalah Badan Pengurus Koperasi

Bahtera Sejahtera yang dipilih oleh anggota secara demokratis dan disetujui

oleh rapat anggota;

b. Pengurus adalah seorang pria atau wanita yang dipilih oleh anggota yang

dilaksanakan secara demokratis dalam suatu rapat anggota untuk

menjalankan tugas sebagai Pengurus selama masa jabatan 3 (tiga) tahun

sesuai Anggaran Dasar Bab VII pasal 26 ayat 3;

c. Tugas dan Wewenang Pengurus diatur dalam Peraturan Pengurus yang telah

ditetapkan dalam Rapat Anggota.

3. Fungsi Dasar Pengurus

Pengurus memiliki lima fungsi sebagai:

a. Pusat Pengambilan keputusan yang utama

Pengurus memegang kewenangan yang tertinggi dan bertanggungjawab

atas manajemen Koperasi Bahtera Sejahtera. Misalnya merumuskan Poljak,

mewakili Koperasi dalam Pembelian dan penjualan aset Koperasi, membuat

rencana strategis dan Standard Operational Procedure (SOP)

b. Fungsi Penasihat

Pengurus dapat memberikan nasihat kepada manajemen, sub panitia dan

Anggota.

c. Fungsi Pengontrol

Pengurus mewakili pemegang saham dan mengelolanya atas nama mereka;

maka Pengurus wajib memantau dan mengkaji secara seksama portofolio

pinjaman dengan penekanan khusus pada prinsip kehati-hatian.

d. Fungsi Menjaga Kesinambungan

Tugas Pengurus adalah menjaga kesinambungan Koperasi Bahtera Sejahtera.

Ketua harus memastikan bahwa anggota Pengurus benar-benar kompeten

dan memahami peran dan tanggungjawab masing-masing. Pengurus wajib

mendorong adanya pelatihan dan pengembangan bagi semua Pengurus,

Anggota dan staf.

e. Fungsi Simbolik

Pengurus Koperasi Bahtera Sejahtera dipandang sebagai simbol kekuatan dan

kepemimpinan dalam organisasi. Mereka harus menjalankan fungsinya

dengan profesionalisme dan integritas tinggi serta menjunjung tinggi nilai-nilai

moralitas.

4. Wewenang dan Tanggungjawab Pengurus

Pengurus memiliki wewenang dan tanggungjawab sebagai berikut:

a. Menetapkan rencana strategis Koperasi Bahtera Sejahtera dan

mengontrolnya setiap bulan;

Page 17: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

11

b. Membentuk dan mempertahankan organisasi kepengurusan termasuk

tanggungjawab, kewenangan dan hubungan kerja yang telah ditetapkan;

c. Memilih manajer, menetapkan uraian pekerjaan, menyetujui rencana usaha,

mengevaluasi kinerja, memutuskan besaran kompensasi dan menyetujui

rencana pengembangan oleh manajer;

d. Menyusun Standard Operational Procedure (SOP);

e. Menyetujui Standard Operational Management (SOM) yang disusun manajer;

f. Menyetujui dan memantau struktur keuangan, kebijakan keuangan dan

anggaran berdasarkan rencana kerja;

g. Menyusun rencana untuk menyediakan layanan dan fasilitas;

h. Menyusun indikator kunci untuk indikator lembaga;

i. Menganalisis dan mengevaluasi pencapian tujuan dan sasaran Koperasi

Bahtera Sejahtera;

j. Mempertahankan sistem kontrol, menjaga sistem demokrasi dalam lembaga

dan selalu mengikuti perkembangan terkini;

k. Melakukan evaluasi dan perencanaan setiap tahunnya;

l. Menjaga hubungan baik dengan lembaga lain, masyarakat dan Pemerintah;

m. Mendukung untuk memajukan Koperasi Bahtera Sejahtera;

n. Ketua Koperasi Bahtera Sejahtera berwenang mewakili dan memberikan

suara untuk segala hal yang menyangkut kepentingan organisasi dengan

lembaga lain;

o. Ketua memiliki wewenang untuk menunjuk Pengurus lain atau staf

manajemen untuk mewakilinya dengan memberikan surat kuasa.

5. Kewajiban Pengurus

Pengurus memiliki kewajiban untuk:

a. Menentukan syarat-syarat pendaftaran anggota;

b. Menetapkan dan membatalkan peraturan tentang produk simpanan dan

pinjaman;

c. Menetapkan prosedur pelaksanaan usaha;

d. Menetapkan dan membatalkan Standard Operational Procedure (SOP)

maupun Standard Operational Management (SOM);

e. Menyetujui atau menolak para deposan (penabung) bagi dana Koperasi

Bahtera Sejahtera yang besarnya lebih besar dari 20% aset Lembaga;

f. Akuisisi dan eksekusi jaminan;

g. Mengelola semua cadangan;

h. Mengevaluasi kinerja lembaga dalam mencapai misinya;

i. Melaksananakan kewajiban Rapat Anggota Tahunan (RAT);

j. Menyelesaikan masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan dalam Rapat

Anggota Tahunan (RAT);

k. Pengurus wajib mengikuti pelatihan yang meliputi:

1) Filosofi dan sejarah Gerakan Koperasi Kredit, Gerakan Koperasi Kredit

Indonesia (GKKI), dan sejarah Koperasi Bahtera Sejahtera Jawa Timur;

2) Struktur keuangan dan memahami laporan keuangan;

Page 18: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

12

3) Kepemimpinan, manajemen, perencanaan dan teknologi informasi;

4) Prosedur operasional dan rencana strategis Koperasi Bahtera Sejahtera.

6. Kepengawasan

a. Kepengawasan Koperasi Bahtera Sejahtera adalah Dewan Pengawas Koperasi

yang dipilih oleh anggota secara demokratis dalam suatu Rapat Anggota;

b. Pengawas Koperasi Bahtera Sejahtera adalah seorang pria atau wanita yang

dipilih oleh anggota yang dilaksanakan secara demokratis dalam suatu rapat

anggota untuk menjalankan tugas sebagai Pengawas selama masa jabatan 3

(tiga) tahun sesuai Anggaran Dasar Bab VII pasal 26 ayat 3;

c. Pengawas Koperasi Bahtera Sejahtera berjumlah 3 orang, yang terdiri dari

Ketua, Sekretaris dan Anggota.

7. Struktur Organisasi

Koperasi Bahtera Sejahtera harus memiliki struktur organisasi yang jelas dan

tertulis, lengkap dengan uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari

masing-masing unsur pada struktur organisasi. Usaha Koperasi Bahtera Sejahtera

harus merupakan bagian dari struktur organisasi Koperasi, yang pengelolaannya

bersifat terpisah dan profesional.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kopdit Bahtera Sejahtera

RAT

Penasihat

Pengurus

Ketua

Wakil Ketua

Sekretaris

Bendahara

Anggota

Pengawas

Ketua

Sekretaris

Anggota

Manajemen

ANGGOTA

Page 19: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

13

a. Penasihat

1. Penasihat memberi saran/ anjuran kepada Pengurus untuk kemajuan

organisasi dan usaha Koperasi, baik dimnta maupun tidak diminta;

2. Penasihat dapat menghadiri Rapat ANggota dan Rapat Pengurus serta

mempunyai hak berbicara teapi tidak mempunyai hak suara;

3. Apabila diperlukan, Pengurus dapat mengangkat Penasihat atas

persetujuan Rapat Anggota paling banyak 3 orang.

b. Tugas Ketua Pengurus

1. Tanggung Jawab:

a) Merumuskan kebijakan, perencanaan dan pelatihan;

b) Menjaga kondisi keuangan Koperasi Bahtera Sejahtera;

c) Menjaga komuniKasi yang baik dengan anggota;

d) Memeriksa kemajuan Manajer dalam mencaai tujuan yang digariskan

dalam rencana kerja;

e) Melaporkan dan mempertangungjawabkan semua peristiwa dan hasil

kerja dalam RAT.

2. Keterampilan:

a) Memahami filosofi credit union;

b) Mampu memimpin Rapat;

c) Memahami laporan keuangan;

d) Mampu memberi usulan untuk perencanaan strategis.

3. Tugas:

a) Memimpin Koperasi Kredit Bahtera Sejahtera;

b) Memimpin Rapat Pleno;

c) Merencanakan dan melaksanakan perencanaan strategis 3 (tiga)

tahunan;

d) Menyusun rencana bisnis tahunan;

e) Menyusun Poljak dan program kerja tahunan dan meminta

pengesahan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT);

f) Menyelenggarakan RAT dan mempertangungjawaban hasil kerja

tahunan;

g) Menjaga agar Lembaga tetap solid;

h) Menyeleksi, merekrut dan mengangkat staf baru;

i) Mengangkat Manajer;

j) Melakukan evaluasi program kerja dan Poljak setiap semester;

k) Memeriksa dan menandatangani LKSB;

l) Ketua Koperasi Bahtera Sejahtera berwenang mewakili dan

memberikan suara untuk segala hal yang menyangkut kepentingan

organisasi dengan lembaga lain;

m) Ketua memiliki wewenang untuk menunjuk Pengurus lain atau staf

Manajemen untuk mewakilinya dengan memberikan surat kuasa.

Page 20: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

14

c. Tugas Wakil Ketua

1. Tanggung Jawab:

a) Bertindak sebagai Ketua Panitia Pendidikan;

b) Mewakili tugas Ketua apabila berhalangan.

2. Keterampilan:

a) Mengerti filosofi credit union;

b) Mampu merencanakan program pendidikan;

c) Mampu menjadi mediator dan mengatur Rapat.

3. Tugas:

a) Merencanakan dan mengatur pendidikan;

b) Membantu memfasilitasi pelatihan;

c) Memantau kemajuan pelatihan secara teratur;

d) Mengusulkan perbaikan kualitas pelatihan.

d. Tugas Sekretaris

1. Tanggung Jawab:

a) Mengatur persiapan rapat-rapat;

b) Menyelesaikan dan menyimpan secara aman dokumen-dokumen

resmi.

2. Keterampilan:

a) Kemampuan mengatur dan mengurus pekerjaan kantor;

b) Kemampuan membuat risalah rapat.

3. Tugas:

a) Menilai, mengawasi dan meningkatkan kualitas urusan

kesekretariatan;

b) Menjaga agar administrasi keuangan dan non-keuangan berjalan

sesuai standar yang ditetapkan;

c) Menjaga kelengkapan administrasi non-keuangan;

d) Menyiapkan SK dan surat menyurat;

e) Bertindak sebagai Bendahara bila diperlukan;

f) Mendelegasikan tugas-tugas administrasi kepada staf bila dianggap

perlu.

e. Tugas Bendahara

1. Tanggungjawab:

a) Bertindak sebagai petugas keuangan;

b) Mengatur jalannya operasional Koperasi Bahtera Sejahtera yang

dilimpahkan kepada Manajer.

2. Keterampilan:

a) Bertindak sebagai petugas keuangan;

b) Menyiapkan dan menjaga catatan keuangan;

c) Menyiapkan dan menjaga catatan keuangan;

d) Memahami laporan-laporan keuangan.

Page 21: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

15

3. Tugas:

a) Mengamankan aset Koperasi Bahtera Sejahtera;

b) Menyimpan bukti-bukti catatan keuangan;

c) Menilai, mengawasi dan meningkatkan kualitas Manajer dan

manajemen keuangan;

d) Memimpin Rapat-Rapat bagian keuangan jika dianggap perlu;

e) Mangajukan usul-usul perbaikan bagian keuangan;

f) Mendelegasikan tugas-tugas operasional kepada Manajer dan Kabag

Keuangan bila dianggap perlu;

g) Menjaga agar standar PEARLS terpenuhi.

f. Anggota Pengurus

1. Tanggung Jawab:

a) Bertindak sebagai Ketua Panitia Kredit;

b) Mewakili tugas anggota Pengurus apabila berhalangan dalam

menjalankan tugas.

2. Keterampilan:

c) Memiliki wawasan keorganisasian;

d) Memiliki wawasan bisnis.

3. Tugas:

e) Memimpin Rapat-Rapat Panitia Kredit;

f) Mengusulkan amandemen Pola Kebijakan Pinjaman.

g. Panitia Kredit (Pankrit)

Panitia Kredit adalah bagian dari Pengurus Koperasi yang dipilih dalam Rapat

Anggota, yang terdiri dari tiga (3) orang yaitu Anggota Pengurus, Manajer dan

Kabag Pemasaran. Fungsi Panitia Kredit adalah sebagai Penanggung jawab

Manajemen Perkreditan dalam Koperasi Kredit. Dalam melaksanakan

fungsinya sebagai unsur Pengurus, Panitia Kredit bertanggungjawab bersama

dengan Dewan Pengurus kepada rapat Anggota.

1. Fungsi Panitia Kredit

FungsiPanitia Kredit dalam menjalankan perannya terdiri atas empat (4)

fungsi:

a) Fungsi Manajer Prekreditan

Panitia Kredit berfungsi sebagai manajer yang mengendalikan Pola

Kebijakan Pinjaman yang telah digariskan bersama Dewan Pengurus.

Mengusahakan bagaimana usaha Koperasi yang berupa pinjaman

dapat terkelola untuk melayani pelanggan/ anggota sesuai dengan

tujuannya. Oleh sebab itu, Pankrit berperan sebagai penanggung

jawab manajemen Perkreditan.

b) Fungsi Konsultan

Panitia Kredit berfungsi sebagai konsultan keuangan anggota

peminjam dalam bidang penggunaan pinjaman. Panitia Kredit

berfungsi sebagai konsultan Dewan Pengurus untuk menggariskan

Page 22: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

16

pola Kebijakan Pinjamaan yang berdasarkan kelayakan usaha

keuangan serta sistem pengamanan kredit yang diberikan.

c) Fungsi sebagai Pengusaha

Karena Fungsi Kopdit adalah meminjamkan uang, maka Pankrit harus

berperan sebagai pengusaha yang senantiasa melakukan kalkulasi

usaha atas kelayakan ekonomi keuangan dan kebutuhan anggota.

d) Fungsi sebagai analis Kredit

Panitia Kredit dalam mempertimbangkan permohonan pinjaman

anggota berperan sebagai seorang analisis kredit, maka harus

membuat analisis atas kelayakan pinjaman yang diajukan anggota agar

dapat memutuskan secara objektif, adil dan tepat sehingga kredit yang

diberikan aman, terarah dan menghasilkan.

2. Tanggung Jawab Panitia Kredit

Panitia Kredit dalam menjalankan tugas manajemennya bertanggung

jawab:

a) Atas berjalannya manajemen perkreditan secara proporsional dan

profesional;

b) Atas kredit yang dilepaskan sehingga aman, terarah dan menghasilkan;

c) Atas kredit yang dilepas sehingga tidak menyimpang dari Pola

Kebijakan yang digariskan bersama Dewan Pengurus; bilamana ada

kebijakan lain berarti telah disepakati bersama Dewan Pengurus;

d) Atas laporan perkreditan bersama Pengurus yang akan

dipertanggungjawabkan kepada rapat anggota.

3. Tugas Panitia Kredit

a) Mengadakan rapat-rapat bagian kredit;

b) Mengusulkan pola kebijakan tentang pinjaman;

c) Memeriksa surat permohoan pinjaman;

d) Menjaga kerahasiaan koperasi.

4. Wewenang Panitia Kredit

a) Menolak atau mengabulkan permohonan pinjaman dan nilai jaminan;

b) Membatalkan pencairan pinjaman sewaktu-waktu apabila ternyata

tidak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

8. Fungsi, Tugas, Tanggungjawab dan Wewenang Pengawas

a. Fungsi Pengawas

Ada 3 fungsi Pengawas dalam Kopdit, yaitu:

1. Fungsi Audit

Fungsi utama Pengawas adalah memeriksa buku-buku/ catatatan

kopdit dan semua kegiatan kopdit secara efektif. Hasil pemeriksaan ini

kemudian dilaporkan kepada pimpinan. Pengawas membuat laporan

paling kurang sebulan sekali. Para anggota Pengawas dalam kopdit

bagaikan seorang dokter kopdit yang mesti bisa memberi pertanda

apakah kopdit sehat, kurang vitamin atau aman sesuai dengan ketentuang

AD/ ART, falsafah dan cita-cita murninya;

Page 23: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

17

2. Fungsi Konsultasi

Pengawas selalu mengadakan kontak dengan Pengurus baik saat

mengadakan pemantauan/ pemeriksaan maupun sesudah atau sebelum

pemeriksaan mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan/ diperbaiki serta

saran-saran tindak lanjut dari hasil pemeriksaan. Selain kepada Pengurus,

juga kepada anggota tertentu yang perlu diberikan konsultasi dan

saran-saran.

3. Fungsi Manajemen

Dalam usaha melancarkan kegiatan dari Pengawas, maka

Pengawas harus dapat merencanakan dan mengorganisir kegiatannya

sehingga kegiatan itu sendiri dapat berjalan dengan efektif. Tanpa

membuat perencanaan kegiatan maka akan mengalami

benturan-benturan saat pelaksanaan terutama bagi Pengurus yang

menyediakan bahan-bahan untuk diperiksa, karena mereka orang-orang

volunteer.

Untuk menjalankan tugas tersebut maka diperlukan kriteria dari orang

yang menduduki jabatan Pengawas antara lain:

a) Anggota Kopdit baik pria maupun wanita;

b) Dipercaya dan dipilih oleh Anggota;

c) Adanya kesediaan/ kemauan dan waktu;

d) Mempunyai kemampuan dan keterampilan di bidang manajemen

pengawasan keuangan dan kegiatan organisasi.

b. Tugas Pengawas

1. Merencanakan dan mengorganisir kegiatan kepengawasan;

2. Menjamin agar aset Koperasi Bahtera Sejahtera benar-benar terlindungi

dan pengoperasiannya dilakukan secara efisien sesuai dengan peraturan

Koperasi Bahtera Sejahtera;

3. Bertindak sebagai jembatan antara Pengurus dengan auditor eksternal;

4. Meneliti dan menyetujui Laporan Keuangan Statistik Bulanan (LKSB);

5. Mempelajari surat-surat;

6. Menilai kewajaran biaya;

7. Mengkaji laporan auditor internal (jaringan kopdit);

8. Meneliti informasi keuangan secara berkala;

9. Meneliti kelancaran simpanan dan pinjaman Anggota;

10. Meneliti pelaksanaan peraturan organisasi;

11. Memeriksa pembukuan;

12. Memeriksa buku Anggota secara teratur dan mencocokkan dengan

catatan yang dipegang oleh manajemen (KSPA);

13. Mempelajari dengan seksama pelaksanaan AD/ ART dan peraturan yang

berlaku di Koperasi Bahtera Sejahtera;

14. Menilai jalannya usaha Koperasi Bahtera Sejahtera;

Page 24: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

18

15. Menilai kinerja Pengurus.

c. Tanggung Jawab Pengawas

Pengawas bertanggung jawab secara langsung kepada rapat anggota,

sebab Pengawas dipilih langsung oleh dan dari anggota. Pengawas bekerja

untuk kepentingan anggota dan bukan untuk kepentingan pimpinan saja.

Malah sesungguhnya Pengawas diberi wewenang oleh rapat anggota untuk

menskors (menghentikan sementara) anggota pimpinan maupun panitia

kredit andaikata dilandasi oleh alasan yang betul-betul objektif, data yang

akurat serta argumentasi yang logis. Hal-hal yang merupakan tanggung jawab

Pengawas adalah:

1. Pemeriksaan terhadap semua kegiatan dan kejadian di dalam Kopdit,

termasuk pemeriksaan buku-buku/ catatan keuangan sebagaimana diatur

di dalam Anggaran Dasar Koperasi;

2. Pemeriksanaaan pembukuan tahunan (annual audit) guna dilaporkan

kepada Rapat Anggota Tahunan (RAT);

3. Pemeriksaan buku anggota secara teratur dan mencocokkan dengan

buku-buku yang dipegang oleh Bendahara atau Manajer;

4. Mempelajarai secara seksama pelaksanaan isi AD/ ART;

5. Penilaian terhadap jalannya roda kerja (usaha) Kopdit dan aktivitas para

Pengurus Kopdit yang telah dipilih dalam rapat Pengurus.

d. Wewenang Pengawas

1. Mencari atau mengusulkan auditor eksternal;

2. Mengkaji dan menyampaikan rekomendasi laporan keuangan akhir tahun;

3. Melakukan pertemuan secara teratur;

4. Menyampaikan rekomendasi kepada Pengurus menyangkut

kebijakan-kebijakan yang ada;

5. Melaporkan kepada Pengurus setiap perubahan yang terjadi dalam prinsip

dan praktek akuntansi yang dianut Koperasi Bahtera Sejahtera;

6. Andaikata hasil dari pemeriksaan Pengawas menunjukkan adanya

tindakan penyelewengan Pengurus dari peraturan yang ada, maka

Pengawas berhak memberikan skorsing (bukan pemecatan) terhadap

anggota Pengurus yang menyeleweng itu;

7. Dalam keadaan darurat berhak mengadakan Rapat Anggota Khusus.

Page 25: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

19

C. STRUKTUR TANDAR PENGELOLAAN MANAJEMEN

Gambar 2.3 Struktur Manajemen

A. Manajer

1. Identitas Jabatan

Posisi dalam organisasi di bawah Pengurus, membawahi langsung Kepala Bagian

Operasiaonal dan para staf di bawahnya.

2. Fungsi Utama Jabatan

a. Memimpin usaha Koperasi Bahtera Sejahtera di Wilayah kerjanya sesuai

dengan tujuan dan kebijakan umum yang telah ditentukan Koperasi;

b. Merencanakan, menggkoordinasikan dan mengendalikan seluruh aktivitas

lembaga yang meliputi penghimpunan dana dari anggota dan lainnya serta

penyaluran dana yang merupakan kegiatan utama lembaga serta

kegiatan-kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan aktivitas utama

tersebut dalam upaya mencari target;

c. Melindungi dan menjaga aset perusahaan yang berada dalam tanggung

jawabnya;

d. Membina hubungan dengan anggota, calon anggota dan pihak lain

(customer) yang dilayani dengan tujuan untuk mengembangkan pelayanan

yang lebih baik;

e. Membina hubungan kerjasama eksternal dan internal, baik dengan para

pembina koperasi setempat, badan usaha lainnya (Dinas Koperasi dan UKM)

maupun secara internal dengan seluruh aparat pelaksana (Pengurus/

Pengawas), demi meningkatkan produktivitas usaha.

3. Tanggung Jawab

a. Menjabarkan kebijakan umum Koperasi yang telah dibuat Pengurus dan

disetujui Rapat Anggota;

b. Menyusun dan menghasilkan rancangan anggaran dan rencana jangka

pendek, rencana jangka panjang, serta proyeksi (finansial maupun non

MANAJER

Auditor Internal

Kabag Operasional Kabag Pemasaran

Staf

Kredit

Staf

Debt Collector

Staf

Promosi Staf

Keuangan

Staf

Cust. Service

Staf

Teller

Staf

Administrasi

Page 26: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

20

finansial) kepada Pengurus yang selanjutnya akan dibawa pada Rapat

Anggota;

c. Bertangung jawab atas selesainya tugas dan kewajiban harian seluruh bidang/

bagian;

d. Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tak melampaui batas kewenangan

manajemen;

e. Tercapainya lingkup kerja yang nyaman untuk semua pekerja yang

berorientasi pada pencapaian target;

f. Bertanggung jawab atas terciptanya suasana kerja yang dinamis dan

harmonis;

g. Mengusulkan kepada Pengurus tentang penambahan, pengangkatan dan

pemberhentian karyawan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan operasional

Koperasi;

h. Menandatangani dan menyetujui permohonan pembiayaan dengan batas

wewenang yang ada pada Pusat/ Cabang/ Unit;

i. Meningkatkan pendapatan dan menekan biaya serta mengawasi operasional

kantor Pusat/ Cabang/ Unit;

j. Terjalinnya kerjasama dengan pihak lain secara baik dan menguntungkan

dalam rangka memenuhi kebutuhan Lembaga;

k. Bertanggung jawab atas tersedianya bahan Rapat Anggota Tahunan;

l. Mengamankan harta kekayaan Koperasi agar terlindungi dari bahaya

kebakaran, pencurian, perampokan dan kerusakan, serta seluruh aset

Koperasi Bahtera Sejahtera;

m. Menyelenggarakan penilaian prestasi kerja karyawan;

n. Membuat laporan secara periodik kepada Badan Pengurus.

4. Tugas-Tugas Pokok

a. Menjabarkan kebijakan umum Koperasi Bahtera Sejahtera yang telah dibuat

Pengurus dan disetujui Rapat Anggota, dengan:

1) Menerima dan mempelajari keputusan/ instruksi/ memo dari Pengurus;

2) Melaksanakan dan mensosialisasi keputusan/ instruksi/ memo kepada

semua karyawan dan pihak yang berkepentingan;

3) Mengevaluasi hasil realisasi keputusan dan bila diperlukan melaporkan

melaporkan kepada Pengurus.

b. Menyusun dan menghasilkan rancangan anggaran Koperasi dan rencana

jangka pendek, rencana jangka panjang serta proyeksi (finansial maupun non

finansial) kepada Pengurus yang selanjutnya akan dibawa pada Rapat

Anggota, dengan:

1) Bersama dengan Manajer Cabang/ Kabag Operasional dan staf yang

terkait dengan bidang yang diperlukan;

2) Menentukan sasaran investasi jangka panjang dan jangka pendek;

3) Merencanakan dan menyusun rencana kerja jangka pendek (1 tahun)

dan jangka Panjang (5 tahun);

Page 27: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

21

4) Mempresentasikan rencana kerja jangka pendek (1 tahun) dan jangka

panjang (5 tahun) kepada Pengurus, Pengawas dan anggota bila

diperukan.

c. Menyetujui pengajuan pinjaman anggota yang jumlahnya tidak melampaui

batas kewenangan manajemen, dengan:

1) Meninjau jaminan dan usaha pemohon pinjaman;

2) Menandatangani surat perjanjian;

3) Memantau angsuran pinjaman yang telah dicairkan kepada anggota.

d. Mengusulkan penambahan, pengangkatan dan mempromosikan serta

pemberhentian karyawan pada kantor Pusat, Cabang/ Unit, dengan:

1) Menetapkan tujuan dan melakukan penilaian prestasi kerja karyawan;

2) Manganalisis kesejahteraan karyawan;

3) Membuat pemberitahuan keadaan kesejahteraan karyawan kepada

Pengurus;

4) Mengadakan perekrutan karyawan baru;

5) Mengusulkan pengangkatan karyawan kepada Pengurus;

6) Mengajukan karyawan yang dinilai berprestasi untuk kenaikan jabatan

yang lebih tiinggi.

f. Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan memasukan biaya-biaya harian

demi tercapainya target yang telah ditetapkan secara keseluruhan, dengan:

1) Memonitor dan memberikan arahan/ masukan terhadap upaya

pencapaian target;

2) Mengevaluasi seluruh aktivitas dalam rangkaian pencapaian target;

3) Menindaklanjuti hasil evaluasi;

4) Menemukan dan menentukan strategi-strategi baru dalam upaya

mencapai target;

5) Membuka peluang/ akses kerja sama dengan jaringan/ lembaga lain dalam

upaya mencapai target.

g. Mengamankan harta kekayaan Koperasi agar terlindungi dari bahaya

kebakaran, pencurian, perampokan dan kerusakan dengan cara:

1) Mengetahui jumlah dan keberadaan aset yang menjadi tanggung

jawabnya;

2) Mengatur dan mengawasi penggunaan aset yang ada;

3) Memaksimalkan penggunaan aset pada tempat yang telah disediakan;

4) Menyimpan dana Kas pada tempat yang aman;

5) Mengupayakan terjaganya likuiditas dengan mengatur manajemen dana

seoptimal mungkin sehingga tidak terjadi dana rush maupun idle;

6) Mengupayakan strategi-strategi khusus dalam penghimpunan dana

dan penyaluran pinjaman;

7) Mengupayakan strategi-strategi baru dan handal dalam menyelesaikan

pinjaman yang bermasalah;

8) Melakukan kontrol terhadap keseluruhan harta Koperasi.

h. Terselenggaranya penilaian prestasi kerja karyawan dan membuat laporan

secara periodik:

Page 28: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

22

1) Menetapkan tujuan penilaian prestasi kerja;

2) Melakukan penilaian prestasi kerja karyawan;

3) Merencanakan dan merancang sistem hubungan kerja yang memotivasi

karyawan untuk bekerjasama dalam mencapai sasaran Lembaga.

4) Mengevaluasi pola hubungan kerja bila diperlukan;

5) Menetapkan dan mengatur semua kegiatan operasional menurut bagian

dan kemampuan masing-masing karyawan;

6) Mendelegasikan semua kegiatan operasional kepada karyawan sesuai

dengan tujuan bagian masing-masing karyawan;

7) Mengkoordinir tugas operasional yang akan dilaksanakan maupun yang

telah dilaksanakan oleh karyawan yang satu dengan karayawan yang lain;

8) Membuat laporan keuangan yang meliputi:

a) Jumlah dan jenis pinjaman yang telah direalisasikan;

b) Jumlah tagihan pinjaman menurut jangka waktu dan jenis jaminan;

c) Membuat Neraca Bulanan dan Triwulan;

d) Membuat laporan Rugi Laba Bulanan dan Triwulan serta SHU tahun

berjalan;

e) Membuat rincian pendapatan dan biaya operasional.

i. Menandatangani dan menyetujui permohonan pinjaman dengan batas

kewenangan yang ada pada wilayah masing -masing, dengan:

1) Meneliti dan memberi kode surat berharga seperti Sertifikat SISUKA

(Simpanan Sukarela Berjangka), Surat Perjanjian Pinjaman, dll;

2) Menandatangani Giro Bilyet dan Cheque sesuai dengan kebutuhan untuk

likuiditas dan pembayaran;

j. Meningkatkan pendapatan dan menekan biaya serta mengawasi operasional

kantor pusat dan Kantor Cabang/ Unit, dengan:

1) Mengacu pada rencana anggaran dengan menggali pendapatan dari usaha

simpan pinjam, administrasi pinjaman dan kegiatan operasioanal lainnya;

2) Menarik pendapatan dari pinjaman bermasalah (bunga, denda, dll);

3) Melakukan efisiensi dengan cara melakukan skala prioritas biaya;

4) Pengawasan pengunaan biaya.

5. Wewenang

a. Memimpin Rapat Panitia Kredit untuk memberikan keputusan terhadap

pengajauan pinjaman;

b. Menyetujui/ menolak pengajuan pinjaman dengan alasan yang jelas;

c. Menyetujui/ menolak pencairan pinjaman sesuai batas kewenangan yang

telah ditetapkan dalam Pola Kebijakan;

d. Menyetujui/ menolak pengeluaran uang untuk pembelian aktiva tetap

(inventaris) sesuai dengan batas kewenangan;

e. Menyetujui pengeluaran uang untuk pengeluaran Kas dan biaya operasional

lain sesuai dengan batas kewenangan;

f. Menolak penggunaan keuangan yang diajukan yang tidak sesuai prosedur;

g. Memberikan teguran dan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan bawahan;

Page 29: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

23

h. Melakukan penilaian prestasi karyawan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku;

i. Mengusulkan promosi, rotasi dan PHK sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

j. Mengadakan kerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan Lembaga dalam

upaya mencapai target proyeksi dan tidak merugikan Lembaga;

k. Memutuskan, menolak atau menerima kerjasama dengan pihak lain dalam

kegiatan usaha Koperasi dengan alasan-alasan yang dapat diterima.

6. Hubungan Kerja

B. Staf Auditor Internal

1. Identitas Jabatan

PIHAK JABATAN YANG

DIHUBUNGI TUJUAN

1. Pengurus

a. Pemberitahuan bulanan

aktivitas dan keuangan.

b. Perekrutan karyawan baru.

c. Pengajuan pembelian inventaris.

d. Penetapan gaji karyawan.

e. Pengembangan usaha dan SDM.

INTERNAL

2. Kabag Operasional

a. Laporan keuangan harian,

bulanan, triwulan.

b. Evaluasi finansial, biaya

operasional dan pembagian

SHU.

c. Evaluasi pelayanan terhadap

anggota dan pencapaian target

usaha.

d. Pemeriksaan cash harian.

Puskopdit/ Inkopdit

Kerjasama program IT,

Pengembangan SDM, PERMATA,

dll.

Dinas Koperasi/ Lembaga

Lain

Kerjasama dengan Dinas Koperasi

dan UMKM atau Lembaga lain. EKTERNAL

Akuntan Publik

a. Pemberian data untuk

kebutuhan laporan akuntan

publik.

b. Pelaksanaan Audit.

Page 30: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

24

Unit Kerja : Bagian kepengawasan

Posisi dalam Organisasi : di Bawah Manajer Koperasi

Melakukan pengawasan atau kontrol terhadap semua kegiatan usaha Koperasi

baik operasional, maupun pemasaran Koperasi dalam mengamankan dan

mengembangkan aset yang dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Sekaligus agar

pelaksanaan operasional dan pemasaran usaha Koperasi dijalankan sesuai

dengan ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan serta tidak bertentangan

dengan prinsip-prinsip Koperasi.

2. Fungsi Utama Jabatan

a. Pengumpulan data/ informasi, pencatatan, penyimpulan atas segala transaksi

operasional, menyusun laporan keuangan yang terdiri dari Neraca, Daftar

Laba/ Rugi, Arus Kas, Perubahan modal, Rasio Keuangan dan laporan lain yang

diperlukan;

b. Pengumpulan data/ informasi, pencatatan, pengumpulan/ klasifiKasi,

menyimpulkan atas segala transaksi dan proses pinjaman serta membuat

laporan yang diperlukan;

c. Memonitor seluruh kegiatan transaski operasional dan pemasaran dan

memastikan tidak terjadinya penyimpangan atas Standard Operational

Precedure (SOP), memorandum, SK, SE yang dikeluarkan serta membuat

laporan hasil kinerja Pengawasan Internal kepada Manajer Koperasi.

3. Tanggung Jawab

a. Bertanggungjawab langsung dengan pimpinan dan memberikan internal

memorandum kepada Manajer;

b. Bertanggungjawab memberikan informasi sesuai kebutuhan manajemen dan

perkembangan baik di bidang operasional maupun pemasaran serta

memikirkan cara-cara alternatif yang baik bagi Koperasi;

c. Tanggungjawab dalam hal pengarsipan bukti-bukti nota debet atau nota

kredit, bilyet, giro dan lain-lain yang berhubungan dengan seluruh bagian

transaksi harian;

d. Membuat laporan berkaitan dengan hasil-hasil pemeriksaan secara periodik

(harian, mingguan, bulanan dan tahunan).

4. Tugas-Tugas pokok

a. Memberikan hasil penilaian mengenai kelayakan dan kecukupan

pengendalian di bidang operasional, keungan, bidang pemasaran dan kegiatan

Koperasi lainnya serta peningkatan efisiensi dan efektifitas pengendalian

dengan biaya yang layak;

b. MemeriKasa semua catatan harta milik dan hutang, memeriksa semua tingkat

menejemen (kecuali top manajemen) dan dapat memasuki semua bagian dan

unit kerja serta melakukan berbagai teknik pemeriksaan;

c. Meminta fasilitas ke bagian Administrasi untuk kebutuhan audit (ATK), dll;

Page 31: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

25

d. Meminta data/ informasi yang berkaitan dengan hal audit kepada

manajemen;

e. Menerbitkan laporan keuangan atas persetujuan pimpinan untuk keperluan

publiKasi.

5. Hubungan Kerja

C. Kepala Bagian Operasional (Kabag OP)

1. Identitas Jabatan

Unit Kerja : Bagian operasional

Posisi dalam Organisasi : di Bawah Manajer, sejajar Kepala Unit yang

membawahi para staf yang ada di Koperasi Bahtera

Sejahtera.

2. Fungsi Utama jabatan

Merencanakan, mengarahkan, mengontrol serta mengevaluasi seluruh aktivitas

di bidang operasional baik yang berhubungan dengan pihak internal maupun

eksternal yang dapat meningkatkan profesionalisme koperasi khususnya dalam

pelayanan terhadap anggota.

3. Tanggung jawab

a. Terselenggaranya pelayanan yang memuaskan (excellence service) kepada

anggota;

b. Terevakuasi dan terselesaikannya seluruh permasalahan yang ada dalam

operasional Koperasi;

PIHAK JABATAN YANG

DIHUBUNGI TUJUAN

Manajer

a. Pemberian laporan hasil

pengawasan internal.

b. Persetujuan penerbitan

laporan keuangan.

INTERNAL

Bagian operasional dan

Bagian Pemasaran

a. Pengumpulan data atas

transaksi operasional.

b. Pengumpulan data

atas proses pinjaman.

EKSTERNAL Akuntan Publik

a. Pemberian data untuk

kebutuhan laporan

akuntan publik.

b. Pelaksanaan Audit.

Page 32: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

26

c. Terbitnya laporan keuangan (financial), laporan pinjaman dan laporan

mengenai penghimpunan dana (funding) secara lengkap, akurat dan sah baik

harian, bulanan, ataupun sesuai dengan periode yang dibutuhkan;

d. Terarsipkannya seluruh dokumen-dokumen keuangan, dokumen lembaga,

dokumen pinjaman, serta dokumen-dokumen penting lainnya;

e. Terarsipkannya surat masuk dan keluar serta notulansi rapat manajemen dan

rapat opersional;

f. Terselenggaranya seluruh aktivitas rumah tangga Koperasi;

g. Terselenggaranya presensi kehadiran karyawan dan dokumentasi hasil.

4. Tugas-Tugas Pokok

a. Terselenggaranya Pelayanan yang memuaskan (excellence service) kepada

anggota Koperasi:

1) Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan pelayanan anggota;

2) Memberikan masukan dan arahan pada hal-hal yang berkenaan dengan

pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan anggota;

3) Memperhatikan masukan serta keluhan anggota dan membahasnya pada

tingkat rapat operasional untuk mendapatkan penyelesaian masalah;

4) Menyelesaikan sesegera mungkin apabila ada Kasus yang berkaitan

dengan anggota.

b. Terevaluasi dan terselesaikannya seluruh permasalahan yang ada dalam

operasional Koperasi:

1) Mengagendakan dan memimpin rapat operasional bulanan untuk

membahas rencana kerja operasional, target kerja dan evaluasi secara

keseluruhan serta permasalahan-permasalahan yang terjadi pada bagian

operasional;

2) Mendokumentasikan hasil rapat bulanan sebagai bahan rujukan atas

aktivitas selanjutnya;

3) Melakukan kontrol terhadap kesepakatan dan keputusan yang diambil

dalam rapat.

c. Terbitnya laporan keuangan, laporan perkembangan pinjaman dan laporan

mengenai penghimpunan dana atau simpanan secara lengkap, akurat dan sah

baik harian, bulanan maupun sesuai dengan periode yang dibutuhkan:

1) Memeriksa laporan harian, bulanan dan mengesahkannya (otorisasi);

2) Memeriksa laporan mengenai perkembangan pinjaman, tingkat

kelancaran pinjaman (kolektibilitas) dan laporan mengenai

pinjaman-pinjaman yang bermasalah;

3) Membuat dan mengirimkan laporan keuangan Koperasi atas persetujuan

Manajer Pusat, kepada pihak-pihak yang berkepentingan;

4) Terarsipkannya seluruh dokumen-dokumen keuangan, dokumen lembaga,

dokumen pinjaman serta dokumen penting lainnya;

5) Mengatur dan mengawasi sistem pengarsipan seluruh bagian operasional;

6) Menyimpan dokumen lembaga serta menjaga keamanannya seperti: akte

pendidirian lembaga, laporan-laporan pajak, surat keputusan,

Page 33: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

27

memorandum, surat edaran, berita acara, surat-surat perjanjian

kerjasama dan lain-lain;

7) Membuat mekanisme/ sistem peminjaman untuk dokumen-dokumen

berharga bila dibutuhkan;

8) Mengkaji sistem pengarsipan yang telah ada dalam upaya

penyempurnaan.

d. Terarsipkannya surat masuk dan keluar serta notulansi rapat manajemen dan

rapat operasional:

1) Memberikan nomor surat keluar serta mengarsipkannya;

2) Menerima surat masuk dan memberikan informasi kepada pihak-pihak

yang berkepentingan mengenai perihal surat;

3) Menunjuk salah satu staf operasional untuk menjadi notulis dalam rapat

manajemen ataupun operasional;

4) Mendistribusikan hasil rapat kepada pihak-pihak terkait;

5) Mengarsipkan hasil notulen rapat sesuai dengan tempatnya.

e. Terselenggaranya seluruh aktivitas rumah tangga Koperasi:

1) Melakukan perencanaan Anggaran Rumah Tangga Koperasi Bahtera

Sejahtera;

2) Melakukan evaluasi, kontrol dan upaya-upaya penghematan apabila

terjadi hal-hal yang di luar dugaan seperti pembengkakan biaya

operasional;

3) Melakukan pengawasan atas pembayaran kewajiban setiap akhir bulan

seperti pembayaran rekening pajak, listrik, air, telpon/ internet dan

lain-lain.

f. Terselenggaranya presensi kehadiran karyawan dan dokumentasi hasil

penilaian seluruh karyawan serta pengajuan gaji:

1) Membuat presensi setiap pergantian bulan;

2) Melakukan kontrol atas presensi karyawan;

3) Membuat rekapitulasi kehadiran karyawan berkenaan dengan pengajuan

gaji;

4) Membuat daftar gaji dan mengajukan pada Manajer Pusat untuk dibahas

bersama Pengurus;

5) Mendokumentasi seluruh arsip yang berkenaan dengan prestasi dan

kondisi kerja karyawan ke dalam masing-masing map file karyawan;

6) Melakukan rekapitulasi kondite karyawan pada setiap akhir semester

dengan arsip pendukung yang ada sebagai bahan evaluasi.

5. Wewenang

a. Mengeluarkan biaya operasional rutin dalam batas kewenangannya;

b. Mengajukan biaya operasional dan kebutuhan lain yang dibutuhkan untuk

mendukung pekerjaan di bidang operasional kepada Manajer Pusat guna

pertimbangan;

c. Menyetujui pengeluaran Kas untuk penarikan tabungan dalam batas

kewenangan;

Page 34: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

28

d. Melakukan kontrol terhadap kehadiran karyawan;

e. Memeriksa seluruh laporan dalam bidang operasional;

f. Menegur karyawan bidang operasional apabila bekerja tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku;

g. Menyetujui pemotongan biaya administrasi tabungan untuk simpanan yang

tidak aktif selama 6 bulan dan tutup rekening;

h. Meminta pihak-pihak tertentu yang memegang tangung jawab dana atau

uang muka biaya, dan menyelesaikannya apabila waktu yang disepakati sudah

tiba;

i. Memberikan masukan dan membantu bagian operasional lainnya yang

memerlukan bantuan dalam kapasitasnya sebagai Manajer Cabang/ Kabag

Operasional/ Kepala Unit.

6. Hubungan Kerja

D. Teller

1. Identitas Jabatan

Unit kerja : Bagian Operasional

Posisi dalam Organisasi : di bawah Manajer Cabang/ Kabag/ Kepala Unit

PIHAK JABATAN YANG

DIHUBUNGI TUJUAN

Manajer

a. Pengajuan biaya

b. Menyetujui laporan pengajuan

gaji, dll.

c. Laporan keuangan,

perkembangan simpanan dan

pinjaman, permasalahan

operasional dll. INTERNAL

Semua Bagian

Operasional

a. Pemeriksaan pekerjaan

b. Pemeriksaan laporan

c. Mengawasi dan memberikan

masukan untuk peningkatan

kualitas kerja operasional.

Anggota Penjelasan atas produk simpanan

dan pinjaman bila dibutuhkan.

EKSTERNAL Lembaga jaringan

kopdit (Puskopdit/

Inkopdit)

Koordinasi mengenai silang

pinjam, LKSB, dll.

Page 35: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

29

2. Fungsi utama jabatan

Melaksanakan seluruh transaksi yang bersifat tunai.

3. Tanggung jawab

a. Mengelola fisik Kas menjaga keamanan Kas;

b. Terselesaikannya laporan Kas harian;

c. Tersedianya laporan arus Kas pada akhir bulan untuk keperluan evaluasi;

d. Menerima setoran dan penarikan simpanan harian serta simpanan berjangka.

4. Tugas-Tugas Pokok

a. Mengelola fisik Kas dan menjaga keamanan Kas:

1) Melakukan penghitungan Kas pada pagi dan sore hari saat akan

dimulainya hari kerja dan akhir hari kerja yang harus disaksikan oleh

petugas yang berwenang;

2) Meneliti setiap keaslian uang masuk agar terhindar dari uang palsu;

3) Menjaga ruang dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan;

4) Mengarsipkan laporan mutasi vault pada tempat yang aman;

5) Melakukan cross chek antara vault dengan neraca dan rekapitulasi Kas.

b. Terselesaikannya laporan Kas harian:

1) Menerima dan mengeluarkan transaksi tunai sesuai dengan batas

wewenangnya;

2) Melakukan pengesahan pada bukti transaksi baik paraf maupun validasi;

3) Menyusun bukti-bukti transaksi keluar dan masuk serta memberikan

nomor bukti;

4) Membuat rekapitulasi transaksi masuk dan keluar serta meminta validasi

dari pihak yang berwenang;

5) Melakukan cross check antara rekapitulasi Kas dengan mutasi vault dan

neraca.

c. Tersedianya laporan arus Kas pada akhir bulan untuk keperluan evaluasi:

1) Membuat laporan Kas masuk dan keluar pada setiap akhir bulan untuk

setiap akun-akun yang penting;

2) Meminta pengesahan laporan arus Kas dari yang berwenang sebagai

laporan yang sah.

d. Menerima setoran dan penarikan tabungan:

1) Memeriksa kelengkapan dan kebenaran pengisian slip setoran (dalam slip

setoran harus tertera nilai uang dalam bentuk angka dan huruf dengan

nilai yang sama; pengisian slip harus ditulis dengan jelas);

2) Mencocokan saldo tabungan pada buku tabungan anggota dengan data

yang ada di komputer, bila ada kesalahan atau selisih harus segera

dibenahi secara langsung;

3) Membubuhkan stempel pada slip setelah dimasukkan ke dalam komputer;

4) Menyerahkan semua slip setoran kepada bagian administrasi setelah

ditutup jam Kas;

Page 36: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

30

5) Menyerahkan kopi slip setoran kepada anggota sebagai bukti penerimaan

setoran;

6) Menerima dan memeriksa slip penarikan, kartu atau buku simpanan

anggota;

7) Memeriksa dan membubuhkan tanda tangan/ paraf sebagai tanda

persetujuan pada slip penarikan kemudian menyerahkan kembali kepada

bagian pembukuan;

8) Untuk pengambilan di atas batas wewenang harus meminta persetujuan

pimpinan (paraf pada slip pengambilan) atas pengambilan tabungan

tersebut (perhatikan: saldo yang tersisa harus memenuhi ketentuan yang

ada);

9) Mencatat jumlah pengambilan tabungan/ simpanan pada buku simpanan.

5. Wewenang

a. Menerima transaksi tunai transaksi-transaksi yang terjadi di Koperasi;

b. Memegang Kas tunai sesuai dengan kebijakan yang ada;

c. Mengeluarkan transaksi tunai pada batas nominal yang diberikan atau atas

persetujuan yang berwenang;

d. Menolak pengeluaran Kas apabila tidak ada bukti-bukti pendukung yang kuat;

e. Mengetahui kode brankas tetapi tidak memegang kuncinya ataupun

sebaliknya;

f. Meminta pertanggungjawaban keuangan Kas kecil jika batas waktu

pertanggungjawaban telah tiba.

6. Hubungan kerja

PIHAK PERSON YANG

DIHUBUNGI TUJUAN

Manajer

a. Pengesahan laporan Keuangan.

b. Pengesahan pada laporan

Cash Flow.

Kabag

Operasional

a. Saksi pada penghitungan vault

(uang tunai)

b. Pemeriksaan Laporan

c. Menyetujui laporan

rekapitulasi Kas.

INTERNAL

Staf Debt

Collector

a. Menerima setoran tunai

angsuran

b. Koordinasi tagihan.

Page 37: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

31

E. Staf Administrasi

1. Identitas jabatan:

Unit Kerja : Bagian operasional bidang umum

Posisi dalam Organisasi : di bawah Kabag Operasional

2. Fungsi Utama Jabatan

a. Melakukan pengadministrasian dan pemeliharaan data karyawan, serta

hal-hal yang menyangkut ketenagakerjaan (absensi,cuti, dll), pendidikan,

pelatihan, karir dan hubungan antar karyawan;

b. Memberikan layanan kepada karyawan serta hal-hal umum lainnya yang tidak

termasuk dalam kegiatan bidang operasional koperasi yang telah diatur

secara khusus dalam bidang pemasaran, operasional dan lain-lain.

3. Tanggung Jawab

a. Tangung Jawab langsung pada Kabag Operasional untuk bidang umum dan

bertanggung jawab langsung kepada Manajer;

b. Bertangung jawab dalam hal pengadministrasian dan pemeliharaan data

karyawan serta hal-hal lain yang menyangkut ketenagakerjaan;

c. Bertanggung jawab dalam hal kebutuhan rumah tangga Koperasi,

pengelolaan inventaris dan pembelian inventaris kantor;

d. Melakukan kegiatan administrasi pembukuan saldo Kas harian;

e. Melakukan pencatatan aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan yang

dilakukan Pengurus, Pengawas dan seluruh anggota Koperasi atau yang

berhubungan dengan pihak luar.

4. Tugas-Tugas Pokok

a. Memberikan layanan kepada karyawan serta hal-hal umum, pengelolaan

inventaris, serta pembelian inventaris kantor:

1) Menyediakan segala kebutuhan rumah tangga Koperasi bekerjasama

dengan bagian staf lain yang berkaitan;

2) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan inventaris kantor;

3) Menyediakan kebutuhan ATK (alat tulis kantor) dan hal-hal lain yang

berhubungan dengan kebutuhan rumah tangga Koperasi.

b. Melakukan kegiatan administrasi simpanan harian dan simpanan berjangka:

Penabung

a. Pelayanan setoran dan

penarikan Simpanan.

b. Pelayanan pembukaan

rekening baru. EKSTERNAL

Peminjam

a. Pelayaan pinjaman dan

pembiayaan barang.

b. Penerimaan angsuran tunai.

Page 38: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

32

1) Menerima daftar calon atau anggota yang mempunyai simpanan dalam

bentuk tabungan atau simpanan berjangka;

2) Meminta kesepakatan anggota untuk memindahkan saldo rekening;

3) Mengarsipkan slip-slip transaksi simpanan dan simpanan berjangka.

c. Melakukan aktivitas yang berkaitan dengan hubungan eksternal Koperasi:

1) Mengurusi Pembayaran pajak;

2) Membuat laporan bulanan dan slip mutasi berkaitan dengan akuntan

publik (misalnya slip setoran ke bank).

d. Melakukan tertib admnistrasi dan pemeliharaan data karyawan, serta

hal-hal yang menyangkut ketenagakerjaan, pendidikan, pelatihan, karir dan

hubungan antar karyawan:

1) Mempersiapkan presensi, memonitor dan mengadministrasikannya

dengan baik.

2) Mengatur kegiatan dan penjadualan cuti/ ketidakhadiran serta hal-hal lain

yang berhubungan dengan penunjukan tugas karyawan, administrasi

SPJ (Surat Pertanggungjawaban), surat tugas dan surat jalan lain;

3) Mengatur pelaksanaan pendidikan, pelatihan, training, seminar, dll

sehubungan dengan peningkatan dan pengembangan pengetahuan dan

kompetensi karyawan;

4) Bersama-sama Manajer melakukan evaluasi terhadap jenjang karir,

pengaturan mutasi, penetapan job description dan job goal, serta tindakan

reward dan punishment kepada karyawan.

5. Wewenang

a. Memegang Kas kecil sesuai dengan kebijakan yang ada untuk kebutuhan

rumah tangga;

b. Membuat kebijakan yang berkaitan dengan hal-hal umum;

c. Membuat usulan tentang kebutuhan inventaris (pengadaan dan administrasi

barang inventaris);

d. Melakukan pencairan dana untuk kebutuhan pengadaan inventaris kantor;

e. Membuat kebijakan yang berkitan dengan ketenagakerjaan;

f. Melakukan evaluasi terhadap presensi, job description dan job goal,

kompensasi, motivasi, profesionalisme dan aktivitas karyawan lainnya yang

berhubungan dengan pencapaian prestasi kerja;

g. Memberikan rekomendasi atas prestasi kerja karyawan sehubungan dengan

kegiatan mutasi, promosi, diklat dan training serta reward dan punishment.

Page 39: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

33

6. Hubungan kerja.

PIHAK JABATAN YG

DIHUBUNGI TUJUAN

Manajer

a. Laporan kebutuhan dan persetujuan

pembelian barang dan lain-lain.

b. Laporan dan rekomendasi atas

prestasi kerja karyawan dan kegiatan

SDM lainya.

Kabag

Operasional

a. Usulan tentang kebutuhan dan

pembelian barang dan lain-lain.

b. Koordinasi presensi dan pelaksanaan

job description karyawan bidang

operasional.

INTERNAL

Teller Pencairan dana untuk pengadaan

barang dan lain-lain.

Kantor Pajak Melakukan pembayaran pajak-pajak

dan pengadministrasiannya.

EKSTERNAL

Akuntan Publik Menyiapkan data dan laporan bidang

administrasi yang diperlukan.

F. Staf Customer Service

1. Identitas Jabatan

Unit kerja : Bagian Operasional

Posisi dalam organisasi : di bawah Kabag Operasional

2. Fungsional Utama jabatan

a. Memberikan pelayanan prima kepada anggota sehubungan dengan produk

penghimpunan dana (funding) yang dimiliki oleh Koperasi, dalam hal ini

Simpanan Bunga Harian (Sibuhar), Simpanan Biaya Siswa (Sibisa), Simpanan

Masa Depan (Simapan), Simpanan Hari Raya (Siraya) dan Simpanan Sukarela

Berjangka/ deposito(Sisuka);

b. Memberikan informasi hak dan kewajiban anggota dan informasi lain yang

diperlukan calon anggota/ anggota mengenai produk-produk simpanan dan

pinjaman.

Page 40: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

34

3. Tanggung Jawab

a. Pelayanan terhadap pembukaan dan penutupan rekening simpanan;

b. Mengarsipkan semua jenis simpanan;

c. Registrasi awal pengajuan pinjaman.

4. Tugas-Tugas Pokok

a. Pelayanan terhadap pembukaan, penutupan dan mutasi rekening simpanan:

1) Meminta anggota untuk melengkapi persyaratan menjadi anggota, yaitu

mengisi formulir pendaftaran anggota, menyerahkan fotokopi tanda

pengenal (KTP/ SIM) dan fotokopi Kartu Keluarga (KK), mengisi slip

setoran;

2) Menerima persyaratan keanggotaan dan memberikan penjelasan

mengenai produk-produk simpanan Koperasi.

3) Menandatangani slip uang masuk pendaftaran keanggotaan;

4) Menyerahkan kembali berKas persyaratan dan slip-slip kepada bagian staf

pembukuan;

5) Membuatkan buku dan memberi nomor rekening kepada anggota baru;

6) Membuatkan Sertifikat Simpanan Berjangka dan memberikan nomor

rekening simpanan berjangka;

7) Melakukan atau membuat registrasi simpanan baik di komputer maupun

di buku registrasi;

8) Melakukan pemindahbukuan simpanan atas persetujuan yang berwenang

(Kabag Operasional);

9) Menyerahkan buku anggota dan buku-buku simpanan;

10) Menyimpan arsip simpanan anggota ke tempat yang disediakan.

b. Pengarsipan berKas-berKas simpanan anggota:

1) Melakukan pengarsipan untuk lembar, buku dan berKas simpanan

anggota sesuai nomor urut rekening berdasarkan tanggal dan bulan;

2) Register awal pengajuan pinjaman/ pembiayaan/ ilustrasi dan wawancara

seperlunya.

5. Wewenang

a. Memotong biaya administrasi bagi anggota yang menutup rekeningnya;

b. Menutup rekening secara otomatis untuk rekening-rekening yang saldonya di

bawah saldo minimum;

c. Melakukan pemindahbukuan untuk Kasus-Kasus tertentu yang telah ada

kebijakannya.

Page 41: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

35

6. Hubungan Kerja

PIHAK JABATAN YANG

DIHUBUNGI TUJUAN

Kabag

Operasional

a. Memberikan laporan deposito yang

akan jatuh tempo.

b. Menerbitkan laporan perkembangan

penabung dan deposan serta dana

yang dihimpun.

c. Menerbitkan laporan pencapaian

target Funding.

d. Otorisasi pembukuan Simpanan

Bunga Harian dan Simpanan

Berjangka.

e. Otorisasi limit pencairan Simpanan

Berjangka.

Staf Teller

a. Memberikan contoh spesimen.

b. Membuat slip setoran pada

pembukuan simpanan.

c. Membuat nota debet/nota kredit

untuk ditransfer ke bank.

d. Pencairan simpanan berjangka

secara tunai (tidak masuk ke

rekening).

INTERNAL

Staf Keuangan

a. Menyerahkan berKas persyaratan

pembukaan simpanan.

b. Menyerahkan bukti slip rekapitulasi

transaksi simpanan.

EKSTERNAL Penabung

a. Melayani pembukaan rekening

simpanan dan meminta persyaratan.

b. Memberikan informasi tentang

produk simpanan dan pinjaman

secara garis besar.

c. Distribusi bunga simpanan

berjangka.

d. Memutasi pencairan simpanan

berjangka ke simpanan lain.

Page 42: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

36

G. Staf Keuangan (Akuntansi/ Pembukuan)

1. Identitas Jabatan

Unit Kerja : Bagian Operasional

Posisi dalam Organisasi : di bawah Kabag Operasional

2. Fungsi Utama Jabatan :

Mengelola administrasi keuangan hingga ke pelaporan keuangan.

3. Tanggung Jawab

a. Pembuatan laporan keuangan;

b. Pengarsipan laporan keuangan dan berKas-berKas yang berkaitan secara

langsung dengan keuangan;

c. Menyiapkan laporan-laporan untuk keperluan analisis keuangan Lembaga;

d. Pengeluaran dan penyimpanan uang dari/ dan ke brankas.

4. Tugas-Tugas Pokok

a. Pembuatan Laporan Keuangan

1) Membuat laporan keuangan harian meliputi neraca dan laba rugi;

2) Membuat laporan keuangan akhir bulan(LKSB), buku Kas dan buku besar

dan PERMATA;

3) Menyediakan data-data yang dibutuhkan untuk kebutuhan analisis

Lembaga.

b. Pengarsipan laporan keuangan dan berKas-berKas yang berkaitan secara

langsung dengan keuangan:

1) Mengaarsipkan seluruh berKas keuangan sesuai dengan kebijakan

pengarsipan yang digunakan;

2) Menjaga keamanan arsip dan memastikan bahwa seluruh arsip terjaga

keamanannya dengan baik.

c. Menyediakan data-data yang dibutuhkan untuk kebutuhan analisis Lembaga:

1) Membuat rincian biaya dan pendapatan bulanan;

2) Melakukan analisis khususnya untuk biaya operasional menyangkut

dengan tingkat efisiensi.

d. Pengeluaran dan penyimpanan uang dari dan ke brankas (sebagai petugas

alternatif/ petugas pengganti):

1) Serah terima brankas dari Kabag Operasional;

Peminjam

Membuat registrasi pengajuan

pinjaman atas dasar wawancara

singkat, selanjutnya diteruskan ke

Kabag Operasional untuk mendapatkan

keputusan bahwa pengajuan akan

diproses atau tidak.

Page 43: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

37

2) Pengeluaran uang pada pagi hari, pada saat jam kerja;

3) Penyimpanan uang pada saat jam kerja dan pada saat jam kerja selesai.

5. Wewenang:

a. Mengarsipkan dan mengamankan bukti-bukti pembukuan/ transaksi;

b. Meminta kelengkapan administrasi pada pertanggungjawaban keuangan;

c. Tidak memberikan berKas/ arsip kepada pihak-pihak yang tidak

berkepentingan;

d. Menerbitkan laporan keuangan atas persetujuan Manajer Koperasi untuk

keperluan publiKasi.

6. Hubungan Kerja

H. Kepala Bagian Pemasaran

1. Identitas jabatan

Unit kerja : Bagian Pemasaran

Posisi dalam Organisasi : di bawah Manajer, sejajar Kabag Operasional,

membawahi Staf Promosi, Staf Kredit/ Pinjaman dan

Staf Debt Collector/ Penagihan

2. Fungsi Utama

Merencanakan, mengarahkan serta mengevaluasi target financing dan

funding serta memastikan strategi yang digunakaan sudah tepat dalam upaya

mencapai sasaran termasuk dalam menyelesaikan pinjaman/ pembiayaan

bermasalah.

3. Tanggung Jawab

a. Tercapainya target pemasaran baik funding, financing maupun collecting;

PIHAK JABATAN YANG

DIHUBUNGI TUJUAN

Teller Cross check keseluruhan Kas fisik

dengan neraca.

INTERNAL

Kabag

Operasional

a. Pemeriksaan laporan keuangan

b. Pemeriksaan atas bukti non Kas

dalam wewenang pimpinan.

Akuntan Publik Pelaksanaan Audit

EKSTERNAL Puskopdit/

Lembaga lain

Konfirmasi Saldo simpanan/silang

pinjam.

Page 44: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

38

b. Terselenggaranya rapat pemasaran dan terselesaikannya permasalahan di

tingkat pemasaran;

c. Menilai dan mengevaluasi kinerja para staf di bagian pemasaran;

d. Bertangung jawab dalam proses pengajuan pembiayaan dan melakukan

penilaian terhadap potensi pasar dan pengembangan pasar serta proses

penyelesaian pembiayaan bermasalah;

e. Pengarsipan bukti Nota Debet (ND) dan Nota Kredit (NK).

4. Tugas-Tugas Pokok

a. Tercapainya target pemasaran baik funding maupun financing:

1) Membuat target-target yang ingin dicapai dengan melihat kapasitas

AO (Agency Outlet)/ FO (Factory Outlet) atau Cabang/ Unit usaha;

2) Melakukan pemantauan terhadap hasil yang dicapai Cabang/ Unit-Unit

usaha sesuai dengan target yang diberikan;

3) Melakukan evaluasi terhadap hasil yang dicapai Cabang/ Unit usaha

yang ditargetkan;

4) Memberikan masukan dan perbaikan jika diperlukan.

b. Terselenggaranya rapat bagian pemasaran dan terselesaikannya

permasalahan di tingkat pemasaran:

1) Membuat jadual rutin rapat pemasaran dan memastikan

agenda-agenda yang penting untuk dibahas;

2) Memastikan seluruh bahan rapat sudah tersedia dan lengkap dengan

data, daftar masalah dan lain-lain;

3) Memimpin rapat;

4) Memastikan diperoleh jalan keluar dalam membahas masalah pada

akhir rapat;

5) Memastikan notulansi rapat dibuat dan terdokumentasi dengan baik;

c. Menilai dan mengevaluasi kinerja bagian pemasaran:

1) Menciptakan alat kontrol untuk memudahkan penilaian kinerja bagian

pemasaran;

2) Melakukan penilaian pada periode tertentu atas kinerja pemasaran

antara lain meliputi pencapaian target per Cabang/ Unit usaha serta

mencatat pelanggaran-pelanggaran dari sisi pemasaran yang dilakukan

oleh Cabang/ Unit usaha;

3) Bertanggung jawab dalam proses pengajuan pinjaman atau

pembiayaan;

4) Melakukan penilaian terhadap potensi pasar dan pengembangan

pasar;

5) Menerima dari Cabang/ Unit usaha berKas pengajuan pinjaman/

pembiayaan (daftar pengajuan pinjaman, analisis pinjaman dan

kelengkapan syarat administrasi yang diperlukan seperti: KTP, KK,

Surat ijin suami/ isteri, Surat jaminan, dll);

6) Memeriksa kelengkapan dan kebenaran berKas pengajuan pinjaman

anggota dan mendiskusikan dengan baik;

Page 45: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

39

7) Secara berkala dan terencana melakukan kunjungan kepada anggota,

pasar dan daerah-daerah bisnis untuk melihat potensi-potensi yang

perlu dikembangkan;

8) Bersama dengan Manajer Koperasi membicarakan peluang-peluang

pasar yang ada dan kemungkinan pengembangannya;

9) Menerima daftar pinjaman anggota yang bermasalah (kurang lancar,

diragukan dan macet) dari Cabang/ Unit usaha Koperasi;

10) Memeriksa daftar pinjaman bermasalah apakah benar telah

memenuhi kriteria pinjaman dan menandatangani sebagai tanda

persetujuan.

d. Pengarsipan bukti Nota Debet dan Nota Kredit:

1) Menerima data dari Staf Kredit (Nota Debet/ Nota Kredit),

pemasangan plafond pinjaman, Perpanjangan plafond pinjaman,

pelunasan, order dari bagian staf pinjaman untuk perubahan jatuh

tempo/ perubahan plafond;

2) Mendata komputer;

3) Menyimpan bukti Nota Debet/ Nota Kredit;

5. Wewenang

a. Memberi usulan untuk mengembangkan pasar, potensi bisnis dan

strategi-strategi lainnya yang berhubungan dengan bisnis existing, peluang

bisnis dan penyelesaian pinjaman bermasalah Koperasi;

b. Menentukan target funding, financing dan penyelesaian pinjaman

bermasalah bersama dengan Manajer Koperasi;

c. Memimpin dan menetukan agenda rapat pemasaran;

d. Melakukan penilaian terhadap Staf Kredit dan Staf Debt Collector Cabang/

Unit usaha Koperasi.

6. Hubungan Kerja

PIHAK

JABATAN

YANG

DIHUBUNGI

TUJUAN

Staf Promosi

a. Koodinasi rencana dan pencapaian

target pemasaran.

b. Evaluasi kinerja promosi.

Staf Kredit a. koordinasi Pengajuan Kredit.

b. Sosialisasi produk pinjaman. INTERNAL

Manajer

a. koordinasi Rencana dan

pencapaian target.

b. Evaluasi kinerja pemasaran.

Page 46: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

40

EKSTERNAL Lembaga/

Koperasi Lain

Penjajakan peluang pasar dan

peluang kerjasama khusus bidang

pemasaran dan penyesaian pinjaman

bermasalah.

I. Staf Promosi

1. Identitas jabatan

Unit Kerja : Bagian Pemasaran

Posisi dalam Organisasi : Di bawah Kabag Pemasaran

2. Fungsi Utama jabatan

a. Melayani permohonan keanggotaan dengan bekerjasama dengan Staf

Customer Service;

b. Melayani pendidikan anggota bekerjasama dengan tim pendidikan yang

dipimpin Wakil ketua Pengurus;

c. Melakukan sosialisasi seluruh produk dan melakukan upaya kerjasama

dengan pihak/ lembaga lain;

d. Melakukan publiKasi kegiatan usaha Koperasi.

3. Tanggung Jawab

a. Melihat peluang dan potensi pasar yang ada dalam upaya pengembangan

pasar (funding dan financing);

b. Melakukan monitoring pasar atas perkembangan usaha;

c. Membantu terselesaikannya pinjaman bermasalah.

4. Tugas-Tugas pokok

a. Melihat peluang dan potensi pasar yang ada dalam upaya pengembangan

pasar:

1) Memberikan masukan untuk pengembangan pasar dengan

memberikan gambaran mengenai potensi pasar yang ada;

2) Menghimpun data-data yang diperlukan yang relevan dengan

kebutuhan untuk pengembangan pasar, perkembangan jumlah

anggota, pengembangan produk simpanan dan pinjaman;

3) Melakukan langkah-langkah secara terencana dan koordinasi dengan

Kabag Pemasaran dan staf lainnya yang berkaitan dengan

pengembangan pasar.

b. Melakukan monitoring pasar atas perkembangan usaha Koperasi:

1) Melihat perkembangan pasar atas apa yang dibutuhkan pasar saat ini;

2) Melakukan pemantauan model simpanan dan pinjaman yang

dibutuhkan pasar;

Page 47: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

41

3) Memastikan analisis perkembangan pasar dengan tepat dan lengkap

sesuai dengan kebutuhan dan mempresentasikan dalam rapat para

staf Bagian Pemasaran.

5. Wewenang:

a. Memberikan usulan untuk pengembangan usaha kepada Manajer;

b. Ikut menentukan target funding dan financing bersama dengan Manajer;

c. Ikut menentukan dan mengatur agenda rapat di bagian pemasaran;

d. Melakukan koordinasi dengan Staf Debt Collector untuk target

penyelesaian pinjaman bermasalah.

6. Hubungan Kerja

J. Staf Kredit (Pinjaman)

1. Identitas Jabatan

Unit Kerja : Bagian Pemasaran

Posisi dalam Organisasi : di bawah Kabag Pemasaran

2. Fungsi Utama Jabatan

Mengelola data administrasi pinjaman, melakukan proses pinjaman mulai dari

penciran hingga pelunasan, membuat daftar angsuran dan surat-surat

perjanjian lain.

3. Tanggung Jawab

a. Menyiapkan administrasi pencairan pinjaman;

b. Pengarsipan seluruh berKas pinjaman;

c. Pengarsipan jaminan pinjaman;

d. Penerimaan angsuran dan pelunasan pinjaman;

e. Pembuatan laporan pinjaman sesuai dengan periode laporan;

f. Membuat laporan pinjaman bulanan;

PIHAK JABATAN YANG

DIHUBUNGI TUJUAN

INTERNAL

Manajer dan

Staf Debt

Collector

a. Perencanaan dan evaluasi

target funding dan financing.

b. Rapat komite

c. Koordinasi pinjaman

bermasalah

d. PubliKasi produk Simpan dan

Pinjaman, dll.

EKSTERNAL Lembaga lain Kerjasama publiKasi (iklan,

Brosur, Majalah, dll)

Page 48: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

42

g. Membuat surat teguran dan peringatan kepada anggota yang akan dan

telah jatuh tempo;

h. Membuat surat perjanjian dengan pihak lain;

i. Pemeliharaan arsip-arsip dari pengajuan sampai realisasi pinjaman;

j. Selalu mengontrol masa berlaku persyaratan administrasi pemohon (KTP,

surat Izin Usaha, sewa Kios/ toko).

4. Tugas-Tugas pokok

a. Penyiapan administrasi pencairan pinjaman dan melakukan proses

pencairan pinjaman:

1) Memeriksa kelengkapan administrasi pinjaman yang dicairkan;

2) Membuat daftar angsuran pinjaman, tanda terima jaminan, buku

pinjaman dan surat-surat lain yang diperlukan;

3) Membacakan surat perjanjian kepada peminjam;

4) Mengisikan data pinjaman pada buku peminjam secara lengkap;

b. Pengarsipan seluruh berKas pinjaman :

1) Memeriksa kelengkapan administrasi untuk diarsipkan;

2) Mengarsipkan surat perjanjian pinjaman serta berKas-berKas

pendukung lainnya sesuai dengan nomor rekening;

3) Menyimpan daftar tagihan pinjaman sesuai nomor urut/ nomor

rekening pinjaman;

4) Mengeluarkan berKas-berKas pinjaman dan dikembalikan pada

tempatnya bila dibutuhkan untuk keperluan controlling.

c. Pengarsipan jaminan pinjaman.

1) Memastikan jaminan telah diperiksa dan disetujui pihak yang

berwenang (Manajer atau Kabag Pemasaran) dengan bukti tanda

tangan yang tertera pada lembar penerimaan jaminan;

2) Memberikan lembar tanda terima jaminan asli kepada peminjam dan

mencatatnya pada buku registrasi jaminan;

3) Menyimpan tanda terima fotokopi jaminan dan surat jaminan asli ke

dalam brankas;

4) Mengeluarkan jaminan apabila diperlukan atas sepengetahuan

Manajer atau Kabag Pemasaran secara tertulis;

5) Melakukan kontrol atas jaminan-jaminan yang ada.

d. Penerimaan angsuran dan pelunasan pinjaman

1) Menerima angsuran dan mencatatnya ke dalam buku pinjaman,

bekerjasama dengan Staf Teller;

2) Menyesuaikan kartu angsuran/ buku pinjaman anggota;

3) Meneliti/ menghitung kembali sisa pinjaman anggota yang akan

melakukan pelunasan;

4) Menerima setoran dari petugas kolektor;

5) Membantu pengisian setoran dari kolektor dan meneliti setoran yang

masuk sesuai dengan jumlah slip/ memo yang dikeluarkan.

Page 49: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

43

e. Pembuatan laporan pinjaman sesuai dengan periode laporan;

f. Membuat laporan pinjaman bulanan yang terdiri dari:

1) Laporan pencairan per bulan dan total pencairan selama per tahun;

2) Laporan lengkap yang akan jatuh tempo;

3) Laporan kolektibilitas (tingkat kelancaran pinjaman);

4) Laporan prestasi/ pencapaian target;

5) Daftar tagihan bulanan;

6) Daftar peminjam yang akan dan telah jatuh tempo pada pekan

tersebut;

g. Membuat surat teguran dan peringatan/ sanksi kepada peminjam yang

telah lalai:

1) Membuat dan mengirimkan surat teguran I (pertama) pada peminjam

yang telah jatuh tempo namun belun mengangsur;

2) Membuat/ mengirim surat teguran II (kedua) pada peminjam yang

telah jatuh tempo namun belum mengangsur;

3) Membuat/ mengirim surat teguran III (ketiga) pada peminjam yang

telah jatuh tempo namum belum juga menanggapi teguran kedua.

4) Memberikan sanksi kepada peminjam yang tidak menanggapi teguran

III.

h. Membuat surat-surat perjanjian dengan pihak lain.

5. Wewenang

a. Memberikan nomor rekening pada buku pinjaman anggota .

b. Melakukan pengamanan atas data-data pembiayaan serta arsip-arsip

pendukung.

c. Mengeluarkan laporan resmi mengenai perkembangan pinjaman atas

persetujuan Manajer.

d. Tidak memberikan berKas/arsip kepada pihak-pihak yang tidak

berkepentingan.

e. Ikut memberikan kontribusi/usulan dalam rapat para staf Bagian

Pemasaran.

6. Hubungan Kerja :

PIHAK JABATAN YANG

DIHUBUNGI TUJUAN

Manajer

a. Persetujuan laporan bulanan

b. Notulasi dalam rapat bagian

pemasaran

c. Persetujuan pencairan

pinjaman

INTERNAL

Kabag

Pemasaran

a. Koordinasi pencairan

pinjaman

b. Koordinasi masalah angsuran

Page 50: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

44

K. Staf Debt Collector (Penagihan)

1. Identitas Jabatan :

Unit Kerja : Bagian Pemasaran

Posisi dalam organisasi : di bawah Kabag Pemasaran

2. Fungsi Utama Jabatan

a. Melakukan penagihan terhadap angsuran baik pinjaman yang tidak

bermasalah maupun pinjaman bermasalah;

b. Memberikan jalan keluar dan langkah-langkah penyelesasian bagi anggota

yang mempunyai pinjaman bermasalah serta melakukan tindakan

penarikan, penyitaan, penjualan jaminan dan lain-lain yang berhubungan

dengan aspek hukum.

3. Tanggung jawab:

a. Memastikan angsuran yang harus ditarik telah tertagih sesuai dengan

waktunya;

b. Memastikan tidak ada selisih antara dana yang ditagih dengan dana yang

disetor ke Koperasi;

c. Menyelesaikan pinjaman yang bermasalah.

4. Tugas-Tugas Pokok

a. Memastikan angsuran yang harus dijemput telah ditagih sesuai dengan

waktunya:

1) Membuat jadual penagihan harian, mingguan dan bulanan;

2) Menyiapkan peralatan administrasi yang dibutuhkan untuk menagih

baik simpanan maupun pinjaman.

b. Memastikan tidak ada selisih antara dana yang dijemput dengan dana

yang disetor ke Koperasi:

1) Menghitung seluruh dana yang harus ditarik;

2) Membuat daftar angsuran anggota yang menyetorkan uangnya;

3) Menyerahkannya kepada Teller, dan memastikan tidak ada selisih

antara catatan dengan uang yang diserahkannya.

c. Membantu memberikan jalan keluar dan solusi bagi pinjaman anggota

yang bermasalah, melakukan penjualan jaminan dan upaya-upaya lainnya

baik secara kekeluargaan maupun hukum yang berlaku.

c. Koordinasi data pinjaman

lancar dan tidak lancar

Teller

a. Koordinasi ketersediaan Kas

untuk pencairan pinjaman.

b. koordinasi pencairan

pinjaman

EKSTERNAL Peminjam Pencairan Pinjaman

Page 51: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

45

5. Wewenang

a. Menerima setoran dana atas nama koperasi terhadap peminjam maupun

penabung,sesuai kebijakan yang ada.

b. Melakukan tindakan-tindakan yang berhubungan dengan aspek hukum

terhadap anggota yang bermsalah.

6. Hubungan Kerja

D. STANDAR SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PENGELOLAAN KOPERASI

A. Pengelolaan dan Usaha Koperasi

1. Pengelolaan Koperasi dan usaha Koperasi dilakukan oleh Pengurus yang

bertangungjawab kepada Rapat Anggota.

2. Dalam hal Pengurus Koperasi mengangkat tenaga Pengelola (Manajer), maka

tugas pengelolaan teknis Koperasi tersebut diserahkan kepada Pengola yang

ditunjuk Pengurus untuk menjalankan tugas perencanaan kebijakan strategis,

pengawasan dan pengendalian usaha Koperasi.

3. Dalam keadaan sebagaimana dimaksud (2) Pengurus dapat mengangkat atau

tidak perlu mengangakat Auditor Internal (pengawas keuangan internal) sesuai

dengan kebutuhan dan keputusan Rapat Anggota.

4. Apabila Koperasi tidak mengangkat Pengawas keuangan, maka tugas pengawasan

keuangan dilakukan oleh Pengurus.

5. Pengelola Koperasi harus kerja purna waktu.

6. Apabila Pengurus mengangkat tenaga Pengelola (Manajer) maka Pengurus atau

anggota Pengurus tidak boleh merangkap sebagai pengelola.

7. Pengelolaan Koperasi yang dilakukan oleh Manajer, maka Manajer

bertangungjawab pada Rapat Anggota dengan persyaratan sebagai berikut:

a. Memiliki kemampuan manajerial yang baik;

b. Memiliki kemampuan kepemimpinan yang efektif;

c. Memiliki aklak dan moral yang baik;

d. Memiliki kemampuan dan wawasan perkoperasian.

PIHAK

JABATAN

YANG

DIHUBUNGI

TUJUAN

Staf Promosi Koordinasi dalam hal angsuran

Staf Teller Penyiapan sebelum dilakukan penagihan

(slip/ form/ memo) INTERNAL

Anggota

Memberi informasi dan koordinasi (SP,

SW, SK, SBH, SIBISA, SIMAPAN, SIRAYA

dan SISUKA) serta produk pinjaman

Page 52: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

46

8. Pengurus dapat mengangkat Pengelola atau Manajer atau Direksi yang terdiri dari

satu orang atau lebih, dengan persyaratan sebagai berikut:

a. Tidak pernah melakukan tindakan tercela di bidang keuangan dan atau

dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana;

b. Memiliki akhlak dan moral yang baik;

c. Mempunyai keahlian di bidang keuangan atau pernah mengikuti pelatihan

usaha Simpan Pinjam Koperasi.

9. Apabila Pengelola adalah badan usaha, harus memenuhi persyaratan minimal

sebagai berikut :

a. Memiliki kemampuan keuangan yang memadai;

b. Memiliki tenaga manajerial yang berkualitas.

10. Jika Pengelola lebih dari satu orang, maka sekurang-kurangnya 50% dari jumlah

Pengelola mempunyai keahilan di bidang keuangan.

B. Pengambilan Keputusan

1. Manajer tidak boleh mengambil keputusan di luar kewenangannya, jika terjadi

permasalahan dan harus memutuskan sesuatu di luar kewenangannya maka

permasalahan tersebut harus disampaikan kepada Pengurus untuk dibicarakan

dan diputuskan oleh Rapat Anggota.

2. Dalam mengambil keputusan, Pengelola harus mengacu pada landasan kerja

Koperasi.

3. Keputusan yang menjadi kewenangan Manajer:

a. Bersama dengan Pengurus merumuskan syarat dan prosedur pinjaman;

b. Bersama dengan Pengurus menentukan besarnya biaya administrasi

pinjaman;

c. Bersama dengan Pengurus menentukan besarnya plafond pinjaman;

d. Menolak, menangguhkan atau mengabulkan permohonan pinjaman yang

diajukan oleh anggota sesuai dengan plafond yang telah ditetapkan;

e. Bersama dengan Pengurus memutuskan manfaat dana yang menganggur

yang bersifat sementara.

4. Keputusan yang harus dibicarakan dan mendapat persetujuan pengurus:

a. Memutuskan pembiayaan yang lebih besar dari plafon yang telah ditetapkan;

b. Memutuskan rencana invsetasi terhadap dana yang menganggur;

c. Memutuskan syarat dan prosedur pinjaman.

5. Keputusan yang harus mendapat persetujuan Rapat Anggota:

a. Menentukan produk baru dalam bentuk Simpanan dan Pinjaman;

b. Menentukan Plafon Pinjaman;

c. Menentukan pembagian SHU;

d. Menentukan penggunaan dana menganggur untuk investasi;

e. Menentukan sumber dan besarnya dana tambahan.

C. Standar Penggunaan dan Pembagaian SHU

1. Peraturan Pembagian SHU

a. SHU tahun berjalan harus dibagikan sesuai dengan ketentuan AD/ ART;

Page 53: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

47

b. Dalam hal pembagian SHU belum diatur dalam AD/ ART, maka keputusan

pembagian SHU harus menunggu keputusan rapat Anggota;

c. Pelaksanaan pembagian dan penggunaan SHU harus sesuai dengan keputusan

rapat Anggota dengan memperhatikan ketentuan:

1) Dibagikan kepada anggota secara adil dan berimbang berdasarkan jumlah

simpanan saham yang ditanamkan sebagai modal sendiri pada Koperasi

dan nilai partisipasi anggota;

2) Membiayai pendidikan dan latihan serta peningkatan keterampilan bagi

anggota, Pengurus, Pengawas, Pengelola dan karyawan;

3) Insentif, bonus/ reward bagi Pengelola dan karyawan;

4) Memberi Dana Kehormatan Pengurus dan Pengawas.

2. Prosedur Pembagian SHU koperasi

Dengan mengacu pada peraturan pembagian SHU di atas, maka prosedur

pembagian SHU dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Tentukan pendistribusian pengunaan SHU dan besarnya prosentase

masing-masing bagian sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam AD/

ART sebagai berikut:

1) 20% (dua puluh persen) untuk Dana Cadangan Koperasi;

2) 55% (lima puluh lima persen) untuk anggota menurut perbandingan

jasanya dan partisipasi modal masing-masing:

a) 20% (dua puluh persen) untuk jasa pinjaman;

b) 35% (tiga puluh lima persen) untuk jasa simpanan saham;

3) 10% (sepuluh persen) untuk Dana Pengurus dan Pengawas;

4) 5% (lima persen) untuk Dana Kesejahteraan Pengelola dan karyawan;

5) 5% (lima persen) untuk dana Pendidikan Koperasi;

6) 5% (lima persen) untuk Dana Sosial.

b. Tentukan besarnya partisipasi dan modal masing-masing anggota;

c. Tentukan indeks pembagaian SHU dengan Rumusan yang ditentukan Koperasi

Kredit.

D. Standar Pengelolaan Harta Kekayaan Koperasi

1. Harta kekayaan Koperasi dapat dijadikan jaminan hutang lembaga dengan

dibebani hak tanggungan berdasarkan keputusan rapat anggota.

2. Harta kekayaan koperasi dapat langsung diatas namakan pada lembaga Koperasi

atau diatas namakan oleh Pengurus, Pengawas atau Pengelola dengan catatan:

orang yang bersangkutan membuat surat pernyataan di atas meterai/ notaris

yang menyatakan bahwa harta kekayaan tersebut adalah milik Koperasi.

3. Kepemilikan harta kekayaan Koperasi, setidaknya memiliki kejelasan :

a. stastus kepemilikan;

b. tanggal perolehan;

c. kondisi fisik;

d. harga perolehan.

Page 54: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

48

E. Standar Pembubaran Koperasi

1. Pembubaran oleh anggota

a. Koperasi dapat dibubarkan oleh anggota berdasarkan keputusan Rapat

Anggota sesuai dengan ketentuan Undang-undang nomor 25 tahun 1992

tentang perkoperasian;

b. Pembubaran Koperasi oleh anggota dilaksanakan melalui tatacara sebagai

berikut:

1) Koperasi menyelenggarakan Rapat Anggota tentang pembubaran Koperasi

yang antara lain menetapkan kuasa rapat anggota dan membentuk tim

penyelesaian yang bertangungjawab kepada kuasa rapat Anggota;

2) Kuasa Rapat Anggota memberitahukan keputusan pembubaran Koperasi

tersebut secara tertulis kepada semua anggota dan instansi terkait;

3) Anggota dan instansi terkait yang membidangi pembinaan koperasi

berhak mengajukan keberatan terhadap rencana pembubaran Koperasi

dalam jangka waktu 2 (dua) bulan sejak tanggal diterimanya

pemberitahuan dari kuasa pembubaran Koperasi tersebut dan selama

pemberitahuan pembubaran Koperasi tersebut belum diterima oleh

Pemerintah dan anggota, maka pembubaran Koperasi belum berlaku;

4) Kuasa Rapat Anggota mengeluarkan keputusan tentang diterima atau

ditolaknya keberatan atas rencana pembubaran, paling lambat 1 (satu)

bulan sejak tanggal diterimanya pernyataan keberatan dari Pemerintah

atau anggota;

5) Tim penyelesaian mempunyai hak, wewenang dan kewajiban untuk

meyelesaikan seluruh penyelesaian seluruh masalah dan hal-hal yang

berkaitan dengan hak dan kewajiban Koperasi;

6) Kuasa Rapat Anggota menyampaikan hasil penyelesaian pembubaran

kepada instansi yang membidangi Koperasi di tempat kedudukan Koperasi

yang bersangkutan;

7) Instansi Pemerintah setempat (Dinas Koperasi) menyampaikan keputusan

Rapat Anggota tentang pembubaran Koperasi dan laporan penyelesaian

pembubaran Koperasi kepada Deputi Bidang kelembagaan kementerian

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;

8) Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan Usaha kecil dan

menengah mengumumkan pembubaran Koperasi yang bersangkutan

melalui Berita Negara.

c. Apabila dalam proses pembubaran Koperasi oleh anggota terdapat

perselisihan, maka penyelesaian dapat diajukan ke kantor pengadilan

setempat.

2. Pembubaran oleh Pemerintah

a. Koperasi dapat dibubarkan oleh Pemerintah sesuai dengan tata cara

pembubaran koperasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 17 tahun 1994 tentang pembubaran koperasi oleh Pemerintah dan

petunjuk pelaksanaannya;

Page 55: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

49

b. Dalam masa penyelesaian, pembayaran kewajiban-kewajiban Koperasi

dilakukan berdasarkan urutan sebagai berikut:

1) Gaji pegawai yang terhutang;

2) Biaya perkara di pengadilan;

3) Biaya lelang;

4) Pajak Koperasi;

5) Biaya kantor: listrik, telepon, air, sewa gedung, dll;

6) Penyimpan dana atau penabung yang pembayarannya dilakukan secara

berimbang untuk setiap penyimpan dalam jumlah yang ditetapkan oleh

Tim penyelesaian berdasarkan persetujuan Pemerintah.

c. Segala biaya yang berkaitan dengan penyelesaian dibebankan pada harta

kekayaan Koperasi atau yang bersangkutan dan dikeluarkan terlebih dahulu

dari dana yang ada atau setiap hasil pencairan harta tersebut;

d. Biaya pegawai, kantor dan pencairan harta kekayaan selama masa

penyelesaian disusun dan ditetapkan oleh pihak yang melakukan

pembubaran;

e. Honor Tim penyelesaian ditetapkan oleh pihak yang melakukan pembubaran

dalam jumlah yang tetap dan berdasarkan persentase dari setiap hasil

pencairan harta kekayaan;

f. Apabila setelah dilakukan pembayaran kewajiban dan biaya penyelesaian

sebagaimana dimaksud masih terdapat sisa harta kekayaan Koperasi, maka

sisa harta tersebut dibagikan kepada anggota Koperasi.

Page 56: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

50

BAB III

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGELOLAAN USAHA KOPERASI

A. STANDAR BATAS LAYANAN

Pasal 44 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian menyatakan

bahwa koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha

simpan pinjam dari dan untuk anggota dan calon anggota koperasi yang bersangkutan,

koperasi lain dan atau anggotanya.

Ketentuan tersebut menjadi dasar dan kekuatan hukum bagi koperasi untuk

melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam baik sebagai salah satu atau satu-satunya

kegiatan dan usaha koperasi.

Atas dasar itu maka pelaksanaan kegiatan simpan-pinjam oleh Koperasi Bahtera

Sejahtera Jawa Timur harus diatur secara khusus sesuai dengan ketentuan

Undang-undang perbankan dan Undang-undang perkoperasian.

SOP pada bagian ini mencakup ketentuan-ketentuan, kebijakan dan seluruh proses

prosedur pelayanan penghimpunan dan penyaluran dana Koperasi dan Usaha Koperasi.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan, transparansi dan akuntabilitas

Koperasi dan Usaha Koperasi kepada para anggotanya yang berfungsi sebagai pemilik

dan sekaligus sebagai pengguna jasa, serta pengawas internal Koperasi.

Beberapa ketentuan dan kebijakan yang harus dipenuhi dan dipatuhi oleh pihak

manajemen (Pengelola) Koperasi dalam melaksanakan kegiatan penghimpunan dana dan

penyeluran dana adalah sebagai berikut.

B. STANDAR JENIS PENGHIMPUNAN DANA

Sumber dana yang dapat dihimpun oleh Koperasi digolongkan menjadi 3 golongan

yaitu: Modal Sendiri, Modal Hutang dan Modal Penyertaan.

1. MODAL SENDIRI

Modal Sendiri adalah Modal Dasar Koperasi yang diperoleh dari simpanan saham

yang terdiri: Simpanan Pokok (SP), Simpanan Wajib (SW) dan Simpanan Kapitalisasi

(SK).

a. Simpanan Pokok ( SP)

Simpanan Pokok adalah Simpanan Saham yang diperhitungkan sebagai modal

Koperasi dan disetor pada saat mendaftar menjadi. Sistem pembayaran

kontan.

b. Simpanan Wajib ( SW)

Simpanan Wajib adalah Simpanan yang diperhitungkan sebagai Modal Dasar

Koperasi dan disetor secara berkala atau setiap satu bulan sekali dalam

jumlah yang sama dan tidak dapat kurang. Anggota yang tidak aktif menyetor

Simpanan Wajib akan diberi peringatan/ sanksi :

Page 57: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

51

1) Anggota kehilangan hak memperoleh SHU dan Balas Jasa Simpanan

Saham;

2) Anggota tidak dapat mengajukan klaim Perlindungan SimpananPinjaman

Anggota (Permata/ Asuransi simpanan saham).

Apabila Anggota ingin menyetor Simpanan Wajib melebihi ketentuan dapat

disetor pada Simpanan Kapitalisasi atau pada Simpanan Saham Sukarela.

c. Simpanan Kapitalisasi

Simpanan Kapitalisasi adalah simpanan saham yang diperoleh dari pinjaman/

simpanan sukarela guna memperkuat modal Koperasi.

1) Simpanan Kapitalisasi yang disetor secara sukarela (sewaktu-waktu);

2) Simpanan Kapitalisasi yang berasal dari pembagian Deviden atau SHU

yang tidak diambil setelah 1 bulan sejak tanggal RAT;

3) Simpanan Kapitalisasi ini menjadi Modal Sendiri Koperasi. Selanjutnya

dapat dilihat dalam Buku Anggota dengan sandi SK.

Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Simpanan Kapitalisasi tersebut di atas

merupakan Simpanan Saham. Simpanan Saham ini tidak dapat diambil kecuali

bila Anggota mengundurkan diri atau dikeluarkan. Simpanan Saham

digunakan sebagai patokan pembagian Surplus Hasil Usaha (SHU) dan Balas

Jasa Simpanan lain. Dan untuk perlindungan keamanan modal Koperasi,

Simpanan Saham dan Pinjaman Anggota diasuransikan di Puskopdit melalui

PERMATA yang preminya dibayar oleh Koperasi Bahtera Sejahtera.

2. MODAL HUTANG

Modal Hutang adalah modal yang didapat dari simpanan Anggota atau pinjaman

lembaga lain. Modal hutang yang berasal dari simpanan anggota dan calon anggota

disebut simpanan non saham. Simpanan non saham terdiri dari :

a. Simpanan Bunga Harian disingkat SIBUHAR, kode akun SBH;

b. Simpanan Sukarela Berjangka disingkat SISUKA, kode akun SSK;

c. Simpanan Biaya Siswa, disingkat SIBISA, kode akun SBS ;

d. Simpanan Masa Depan, disingkat SIMAPAN, kode akun SMP;

e. Simpanan Hari Raya, disingkat SIRAYA, kode akun SRY;

a. Simpanan Bunga Harian (SIBUHAR)

SIBUHAR adalah Simpanan Bunga Harian yang dapat disetor dan diambil

sewaktu-waktu dengan dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Penutupan rekening SIBUHAR dikenakan biaya administrasi;

2) Jasa Simpanan dikenakan pajak.

b. Simpanan Sukarela Berjangka (SISUKA)

SISUKA adalah Simpanan Sukarela Berjangka (Deposito) yang terdiri sebagai

berikut:

1) Besar Simpanan Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan kelipatannya;

2) Jangka waktu : 3 bulan

Page 58: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

52

3) Jangka waktu : 6 bulan

4) Jangka waktu : 12 bulan

5) Jasa Simpanan dapat diambil setiap tanggal jatuh tempo bulanan;

6) Penarikan simpanan tidak dapat diwakilkan kecuali ada surat kuasa

bermeterai;

7) Penarikan simpanan sebelum jatuh tempo dikenakan denda dari total

Jasa Simpanan yang sudah dibayarkan;

8) Jasa Simpanan dikenakan pajak;

9) Pembukaan rekening dikenakan Biaya buku.

c. Simpanan Biaya Siswa (SIBISA)

1) Simpanan Biaya Siswa adalah simpanan yang terikat oleh suku bunga

Jasa Simpanan dan jangka waktu;

2) Kontrak simpanan 5 (lima) tahun;

3) Simpanan dan Jasa Simpanan diambil pada saat jatuh tempo;

4) Apabila menunggak 3 bulan, perjanjian dianggap batal dan simpanan

dikenakan denda dari jasa yang dibayarkan;

5) Apabila tertanggung meninggal dunia, maka simpanan dikembalikan

sebesar pokok dan Jasa Simpanan tanpa denda; tertanggung tidak dapat

dialih namakan;

6) Pembatalan kontrak sebelum jatuh tempo dikenakan denda;

7) Jasa Simpanan dikenakan pajak;

8) Pembukaan rekening dikenakan Biaya buku.

d. Simpanan Masa Depan (SIMAPAN)

1) Simpanan Masa Depan adalah simpanan dana pensiun yang terikat oleh

suku bunga/ Jasa Simpanan dan jangka waktu;

2) Besar Simpanan awal Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) atau

kelipatannya;

3) Simpanan dapat diambil mulai bulan ke-61 (setelah 5 tahun);

4) Apabila menunggak 3 kali berturut-turut perjanjian dianggap batal dan

simpanan dikenakan denda dari jasa yang dibayarkan;

5) Apabila tertanggung meninggal dunia, simpanan dikembalikan sebesar

pokok dan Jasa Simpanan tanpa denda; tertanggung tidak dapat dialih

namakan;

6) Masa kontrak minimal 10 tahun;

7) Jasa Simpanan dikenakan pajak;

8) Pembukaan rekening dikenakan Biaya buku.

e. Simpanan Hari Raya (SIRAYA).

Simpanan Hari Raya adalah simpanan yang disetor sewaktu-waktu dengan

ketentunan sebagai berikut:

1) Diambil 1 minggu sebelum hari raya;

Page 59: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

53

2) Apabila simpanan tidak runtut per bulan, maka simpanan dikembalikan

dengan Denda dari jasa yang dibayarkan;

3) Jasa Simpanan dikenakan pajak;

4) Pembukaan rekening dikenakan Biaya buku.

f. Simpanan Akselerasi (SIAKSEL)

1) Simpanan Akselerasi adalah simpanan yang disetor dari pinjaman;

2) Besar Simpanan minimal Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah);

3) Apabila tertanggung meninggal dunia, simpanan dan jasa smpanan

dikembalikan tanpa denda, pinjaman dianggap lunas;

4) Masa kontrak 36 bulan;

5) Jasa Simpanan dikenakan pajak;

6) Pembukaan Rekening dikenakan biaya buku.

Peraturan lain-lain mengenai simpanan diatur dalam Standard Operational

Management (SOM)

3. MODAL PENYERTAAN

Modal Penyertaan adalah modal Koperasi yang diperoleh dari

Anggota atau calon Anggota yang menyertakan sahamnya sebagai kapital atau

modal koperasi. Modal penyertaan ini tidak dapat ditarik sebelum tahun buku

berakhir. Modal Penyertaan disetor secara kontan sebagai modal Koperasi dan

tidak mendapat Jasa Simpanan, tetapi diperlakukan sebagai pemilik saham yang

akan mendapat deviden pada akhir tahun buku. Penghitungan deviden dari

Modal Penyertaan sama dengan penghitungan Simpanan saham. Modal

Penyertaan ini bersifat sementara atau sesuai kontrak Modal Penyertaan tidak

boleh melebihi 20% dari jumlah Simpanan Saham anggota.

C. KEBIJAKAN DAN KETENTUAN PENGHIMPUNAN DANA

1. Ketentuan umum

a. Umum

1) Koperasi dapat menghimpun dana dari anggota, calon anggota, Koperasi

lain dalam bentuk simpanan harian dan simpanan berjangka;

2) Semua bentuk simpanan memungkinkan untuk dikembangkan yang

esensinya tidak menyimpang dari peraturan yang ada dan sesuai dengan

kepentingan dan manfaat anggota;

3) Besarnya jasa simpanan ditentukan dalam rapat anggota;

4) Koperasi dan Usahanya harus memiliki standar pelayanan yang terdiri:

a) Kebijakan pemberian jasa simpanan;

b) Kebijakan pembagian Sisa Hasil Usaha;

c) Kebijakan perlindungan simpanan dan pinjaman yang tidak

bertentangan dengan peraturan yang berlaku;

d) Kebijakan untuk menarik Simpanan;

e) Kebijakan untuk mengajukan pinjaman;

f) Kebijakan untuk menyampaikan ketidakpuasan pelayaanan anggota.

Page 60: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

54

b. Kebijakan dan Ketentuan Simpanan

1) Yang dapat menjadi penyimpan adalah perorangan, perkumpulan organisasi

masyarakat dan lembaga berbadan hukum;

2) Setiap penyimpan harus terlebih dahulu menjadi anggota atau calon

anggota;

3) Penyetor simpanan dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak harus pemilik

simpanan, namun penarikan simpanan harus dilakukan oleh pemilik yang

sah atau dapat dikuasakan kepada pihak lain dengan disertai surat kuasa.

4) Proses pembukaan, penutupan, kartu simpanan hilang dan keluhan dari

anggota ditangani/ dikoordinasikan langsung oleh staf Customer Service

(Staf Pelayanan anggota) atau staf lain yang berkaitan;

5) Sistem dan kebijakan tarif/ biaya Simpanan diatur sebagai berikut:

a) Reward/ hadiah untuk simpanan tidak dijanjikan kepada anggota, tetapi

Koperasi dapat memberikan hadiah sewaktu-waktu sesuai kebijakan

manajemen;

b) Jasa simpanan/ bunga simpanan dibayarkan pada setiap akhir bulan;

c) Seluruh jasa simpanan/ bunga simpanan akan dikreditkan secara

langsung ke dalam masing-masing rekening simpanan yang

bersangkutan;

d) Simpanan yang selama 1 (satu) tahun atau selama periode tertentu tidak

aktif dengan saldo di bawah atau sebesar minimal tertentu tidak

mendapat bunga;

e) Rekening simpanan yang ditutup karena permintaan anggota dikenakan

biaya administrasi tutup rekening sebesar jumlah yang ditetapkan oleh

Pengurus dan Manajer dalam Pola Kebijakan;

f) Besarnya setoran awal untuk masing-masing produk simpanan serta

realisasi setoran selanjutnya akan ditetapkan oleh Pengurus dan

Manajer dalam Pola Kebijakan.

g) Tanda tangan yang tercantum dalam kartu contoh tanda tangan

(spesimen) adalah tanda tangan dari penyimpan dan dalam keadaan

tertentu penyimpan dapat menerbitkan surat kuasa penarikan simpanan

kepada pihak lain. Jika Koperasi tidak menggunakan data spesimen

anggota untuk pelaksanaan verifiKasi pembayaran, maka untuk

memastikan keputusan pembayaran harus dimintakan bukti identitas

asli anggota (KTP/ SIM).

h) Koperasi dapat pula mengoptimalkan pelayanan transaksi keuangan di

luar kantor. Untuk kelancaran transaksi di lapangan, Manajer Koperasi

dapat menunjuk petugas untuk melakukan pelayanan transaksi di

lapangan, namun penanganan proses operasional tetap menjadi

tanggung jawab dan harus dikoordinasikan kepada masing-masing unit

kerja terkait sesuai proses transaksinya sebagaimana di atas, dengan

tambahan kebijakan sebagai berikut:

h.1) Transasksi di lapangan/ loKasi di luar kantor harus sudah

dipertanggungjawabkan oleh petugas/ staf yang bersangkutan

Page 61: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

55

pada hari yang sama sebelum tutup Kas. Manajer Koperasi harus

menetapkan batas cut-off pertanggungjawaban transasksi

lapangan tersebut;

h.2) Tansaksi di lapangan/ luar kantor yang sudah melampaui batas

cut-off pertanggungjawaban (Kas telah ditutup tetapi petugas

masih di lapangan), maka transaksi akan dilakukan keesokan

harinya. Terhadap transaksi sejenis ini maka Manajer yang

bersangkutan harus melakukan monitoring dan pengawasan untuk

tujuan pengamanan transaksi dan harta perusahaan yang dipegang

oleh petugas lapangan.

h.3) Untuk tujuan koordinasi dan keamanan, terhadap transaksi di

lapangan ditetapkan ketentuan sebagai berikut:

(3.a) Petugas di lapangan bertangungjawab penuh atas seluruh

transaksi yang terjadi di lapangan;

(3.b) Untuk tujuan pengamanan (kontrol), jumlah penarikan di

atas jumlah tertentu harus dilakukan konfirmasi terlebih

dahulu sebelum penarikan kepada petugas yang berwenang

di kantor Koperasi;

(3.c) Setiap petugas lapangan harus mempertanggungjawabkan

penggunaan uang Kas sebelum tutup Kas;

(3.d) Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan penutupan

simpanan di lapangan tidak diperkenankan guna koodinasi

kerja.

2. Prosedur Penghimpunan Dana

a. Prosedur Pembukaan Simpanan

1) Anggota melengkapi formulir pembukaan simpanan sesuai dengan jenis

simpanan dan menyerahkan formulir pembukaan simpanan dan kartu

identitas diri (KTP/ SIM dan KK) kepada staf pelayanan (Customer Service);

2) Staf Customer Service (pelayanan anggota) memeriksa dan meneliti seluruh

persyaratan yang diserahkan oleh anggota. Bila identitas diri tidak cocok

dengan data yang tertera dalam formulir pembukaan tabungan, staf

mengembalikan data kepada anggota supaya dilengkapi;

3) Staf Customer Service menyiapkan formulir tanda tangan dan kemudian

diserahkan kepada anggota;

4) Anggota membubuhkan tanda tangan pada formulir dan menulis nama

terang;

5) Staf Customer Service memeriksa dan melakukan verifiKasi tanda tangan

dengan kartu identitas diri anggota:

a) Bila tidak cocok, staf Customer Service mengembalikan formulir tanda

tangan untuk diperbaiki;

b) Bila cocok, maka staf Customer Service melakukan input ke sistem

komputer untuk mendapatkan nomor simpanan;

c) Menyiapkan buku tabungan.

Page 62: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

56

6) Staf Customer Service menyerahkan fotokopi kartu identitas anggota,

formulir tandatangan, formulir pembukaan dan buku tabungan kepada

Kabag Operasional;

7) Kabag Operasional melakukan pemeriksaan, memberikan persetujuan,

memberi paraf/ tanda tangan di atas buku tabungan;

8) Kabag Operasional memberikan kembali kepada staf Customer Service;

9) Anggota melengkapi data slip dan uang tunai menyerahkan kepada Staf

Teller;

10) Teller melakukan validasi data anggota pada buku simpanan;

11) Teller melakukan kegiatan simpanan sesuai prosedur penyetoran tabungan

dan anggota menerima kembali buku tabungan.

b. Prosedur Penyetoran Simpanan

1) Anggota mengisi slip setoran simpanan;

2) Anggota menyerahkan buku simpanan, slip dan uang tunai kepada Teller;

3) Teller menerima buku simpanan, slip setoran dan uang tunai serta

melakukan penghitungan atas uang setoran yang diterima dari anggota

sesuai prosedur penerimaan uang tunai;

4) Teller melakukan input/ posting ke menu penyetoran pada sistem komputer

dan pada akhir hari atau setelah tutup Kas;

5) Teller melakukan validasi slip setoran tabungan dan mencetak mutasi

setoran tersebut ke dalam buku simpanan dan menyerahkan kembali

kepada anggota;

6) Teller melampirkan slip setoran ke dalam daftar penerimaan Kas.

c. Prosedur Pengambilan Simpanan

1) Bila pengambilan simpanan secara tunai, anggota melengkapi slip

pengambilan simpanan dan menyerahkan slip dan buku simpanan kepada

Teller;

2) Teller menerima slip pengambilan dan buku simpanan dari anggota dan

melakukan verifiKasi tanda tangan apakah telah sesuai kartu spesimen

tanda tangan;

3) Teller melakukan input/ posting ke sistem komputer dengan menu

pengambilan/ penarikan;

a) Bila besarnya pengambilan simpanan sesuai dengan besarnya limit yang

diberikan kepada Teller, maka dapat diproses langsung;

b) Bila besarnya pengambilan simpanan melebihi limit simpanan, maka

Teller menyerahkan buku simpanan dan slip pengambilan kepada Kabag

Operasional.

4) Kabag Operasional melakukan verifiKasi untuk melihat kebenaran transaksi

dan kemudian memberikan persetujuan;

5) Kabag Operasional menyerahkan kembali buku simpanan dan slip kepada

Teller untuk diproses;

Page 63: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

57

6) Teller melakukan validasi slip pengambilan simpanan dan melakukaan

mutasi pengambilan tersebut ke dalam buku simpanan;

7) Teller menyiapkan pembayaran dan melakukan penghitungan uang sesuai

prosedur peengeluaran Kas;

8) Buku simpanan dan uang pengambilan telah diterimakan anggota;

9) Pada akhir hari Teller melakukan jurnal listing (laporan jurnal) terhadap

pengeluaran Kas dan melampirkan slip pengambilan simpanan tersebut ke

dalam daftar transaksi.

d. Prosedur Penutupan Simpanan

1) Anggota mengisi formulir penutupan simpanan dan slip penarikan simpanan

dengan tanpa mencantumkan besarnya nominal saldo simpanan kepada

Staf Customer Service untuk diadakan pemeriksaan;

2) Staf Customer Service melakukan pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran

pengisian, jika telah sesuai segera serahkan formulir penutupan, slip

pengambilan berikut buku tabungan kepada Teller untuk diproses;

3) Bila dana penutupan simpanan diambil secara tunai, Teller melakukan

verifiKasi tanda tangan sesuai prosedur;

4) Teller melakukan input atas transaksi pengambilan pada sistem komputer

dengan menu penutupan simpanan dan perhatikan saldo yang

dikonfirmasikan oleh sistem atas penutupan tersebut;

5) Teller menyiapkan pembayaran dikurangi biaya penutupan rekening dan

melakukan penghitungan uang dan mencatat pengeluaran tersebut ke

dalam daftar pengeluaran Kas;

6) Setelah uang diserahkan kepada anggota, Teller menyimpan slip

pengambilan/ formulir pengunduran diri dan buku simpanan yang ditutup;

e. Prosedur kehilangan Buku Simpanan

1) Anggota menyerahkan surat keterangan kehilangan kepada Staf Customer

Service. Selanjutnya staf menyerahkan surat keterangan tersebut kepada

Kabag Operasional untuk dilakukan verifiKasi tanda tangan;

2) Kabag melakukan verifiKasi tanda tangan dan menyerahkan kepada Staf

Teller;

3) Staf Teller melakukan pengecekan data pada arsip yang ada dan melakukan

pengecekan dengan identitas diri anggota:

a) Bila tidak cocok, dikembalikan kepada anggota;

b) Bila cocok, maka penerbitan buku baru bisa dilakukan.

f. Prosedur Pencairan Jasa Simpanan/ Bunga Simpanan

1) Setiap hari staf Teller harus melakukan pengecekan apakah jasa simpanan

harian dan simpanan berjangka sudah sesuai dengan keadaan

kebenarannya;

2) Jika terdapat terdapat kesalahan yang bersifat error system, lakukan display

master masing-masing simpanan;

Page 64: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

58

3) Jika tidak terdapat kesalahan dan telah sesuai antara data dengan buku

simpanan/ kartu simpanan dengan slip debet pencairan, maka dapat

diinstruksikan kepeda teller untuk pencairan jasa simpanan/ bunga

simpanan;

4) Pencairan jasa simpanan simpanan harian pada akhir bulan dan pencairan

jasa simpanan simpanan berjangka pada tanggal jatuh tempo bulanan.

D. LAYANAN PINJAMAN

1. Pinjaman Umum (PU)

Pinjaman Umum adalah pelayanan pinjaman kepada anggota untuk modal usaha,

biaya pendidikan dan kebutuhan konsumsi dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Plafond pinjaman maksimal dan minimal ditentukan oleh rapat anggota;

b. Sistem pengembalian diangsur setiap bulan maksimal 10 (sepuluh) bulan atau

sesuai perjanjian;

c. Semua pinjaman disertai Jaminan;

d. Penambahan pinjaman baru dapat dilakukan meskipun pinjaman lama belum

dilunasi;

e. Penambahan pinjaman tersebut dapat dilakukan setelah angsuran pinjaman

lama mencapai 50%;

f. Penambahan pinjaman baru dapat direalisasi apabila angsuran, Jasa Pinjaman

dan tanggungan lain telah dilunasi;

g. Penambahan pinjaman baru dapat direalisasi apabila dianggap layak oleh

Manajer.

2. Pinjaman Khusus (PK)

Pinjaman Khusus adalah pelayanan pinjaman yang digunakan untuk pembelian

kendaraan bermotor (kredit motor)/ pembelian tanah/ rumah (kredit perumahan)

dan untuk modal usaha musiman. Plafond pinjaman ditentukan oleh Rapat

Anggota.

a. Pinjaman Khusus Kendaraan Bermotor (PKKB):

Kredit Kendaraan Bermotor yang dimaksud adalah kredit kendaraan bermotor

baru baik roda dua, roda tiga maupun kendaraan roda empat dengan ketentuan

sebagai berikut:

1) Besar pinjaman sesuai dengan harga kendaraan;

2) Sistem pengembalian diangsur setiap bulan, maksimal 36 bulan;

3) Peminjam harus memiliki simpanan minimal 20% dari harga kendaraan;

4) BPKB harus diserahkan ke Koperasi sebagai jaminan;

5) Biaya administrasi bayar di muka.

b. Pinjaman Khusus Perumahan (PKP)

Kredit perumahan adalah pinjaman yang diberikan untuk pembelian tanah /

pembangunan rumah dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Sistem pengembalian diangsur setiap bulan, maksimal 36 bulan;

Page 65: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

59

2) Peminjam memiliki simpanan minimal 20% dari jumlah pinjaman yang

diajukan;

3) Pengajuan Pinjaman harus disertai dengan jaminan;

4) Biaya administrasi bayar di muka.

c. Pinjaman Khusus Modal Berjangka (PKMB)

1) Administrasi dan Jasa Pinjaman bayar di muka;

2) Plafon pinjaman maksimal Rp 25.000.000,-;

3) Peminjaman memilki simpanan minimal 20% dari pinjaman;

4) Pengembalian pinjaman dibayar secara kontan;

5) Pinjaman disertai jaminan.

3. Pinjaman Mikro (PM)

Pinjaman Mikro adalah pelayanan pinjaman dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Pinjaman yang berlaku untuk pinjaman kecil;

b. Sistem pengembalian diangsur setiap bulan, maksimal 10 (sepuluh) kali;

c. Jaminan pinjaman: simpanan saham atau simpanan non saham yang jumlahnya

minimal sama dengan jumlah pinjaman atau Simpanan Anggota Penjamin.

4. Cara Pengembalian Pinjaman

Cara pengembalian pinjaman ditentukan atas dasar kesepakatan/ perjanjian

antara Koperasi dengan anggota yaitu:

a. Pembayaran melalui pendebetan saldo rekening;

b. Anggota membayar sendiri ke kantor Koperasi;

c. Koperasi melakukan penagihan pada anggota.

E. PROSEDUR PINJAMAN

1. Syarat-syarat Pinjaman

Untuk menjaga kedisiplinan dan kepatuhan,bagi setiap Staf Kredit Koperasi

harus mengikuti langkah-langkah dan prosedur proses persetujuan pinjaman yang

meliputi:

a. Permohonan Pinjaman

1) Koperasi hanya akan memberikan fasilitas pinjaman yang diajukan secara

tertulis, baik untuk pinjaman baru, penambahan pinjaman, perpanjanagn

pinjaman, maupun perubahan syarat pinjaman dengan menggunakan

formulir yang disediakan oleh Koperasi:

2) Permohonan pinjaman berisi:

(a) Gambaran umum usaha;

(b) Rencana atau prospek usaha;

(c) Perincian pengunaan pinjaman;

(d) Jumlah dan jangka waktu pinjaman;

(e) Proyeksi/ gambaran pengembalian pinjaman.

Page 66: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

60

b. Legalitas Pinjaman

Pinjaman hanya berlaku untuk anggota dan calon anggota yang bersifat

perorangan, dengan syarat-syarat sebagai berikut:

1) Fotokopi KTP/ SIM suami isteri (yang masih berlaku);

2) Fotokopi Kartu Keluarga dan surat nikah yang masih berlaku;

3) Fotokopi rekening listrik, telpon dan PDAM;

4) Surat keterangan tempat usaha (kios, toko);

5) Peta loKasi rumah tinggal dan tempat usaha;

6) Daftar barang dan atau spesifiKasi barang jika pengajuan pinjaman untuk

pembelian barang;

7) Foto SIUP/ Badan Hukum bila memiliki usaha;

8) Menyerahkan daftar keadaan keuangan sederhana (dapat dibuat bersama

Staf Kredit);

9) Menyerahkan Surat Perjanjian Kontrak (SPK) bila pinjaman untuk membiayai

modal kerja suatu proyek;

10) Data jaminan dan hubungan hukum dengan jaminan.

c. Analisis Pinjaman

1) Setiap calon anggota yang telah memenuhi persyaratan pinjaman harus

dilakukan analisis secara tertulis dengan mengedepankan:

(a) Analisis yang menggambarkan semua informasi yang berkaitan erat

dengan usaha dan data pemohon, termasuk (jika diperlukan) hasil

penelitian pada pinjaman bermasalah;

(b) Analisis menyajikan penilaian yang objektif dan tidak dipengaruhi oleh

pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan pemohon pinjaman;

(c) Analisis pembiayaan dilakukan secara konsisten dan profesional dan

tidak hanya untuk memenuhi prosedur pinjaman.

2) Faktor-faktor Analisis Pinjaman

Faktor-faktor yang dianalisis sebagai dasar penilaian kelayakan untuk

pemberian pinjaman meliputi:

(a) Kemauan/ niat bayar

Analisis ini penting dilakukan oleh Staf Kredit untuk memperoleh

informasi yang benar terhadap calon peminjam tentang:

(b) Character (akhlak)

Akhlak calon peminjam hendaknya diketahui secara baik oleh Staf Kredit

(Account Officer). Mereka tidak termasuk orang yang berperilaku boros,

tidak disiplin, suka berspekulasi atau kebiasaan buruk lain.

(c) Integritas

(1) Untuk mengetahui apakah calon peminjam mempunyai komitmen

yang baik terhadap janji, waktu, tata nilai aturan dan pinjaman,

ucapannya tidak boleh menyimpang dari perbuatannya;

(2) Untuk mengetahui karakter dan integritas calon peminjam dilakukan

melalui teknik wawancara dan cross check kepada keluarga, tetanga,

teman, rekan usaha, dll.

Page 67: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

61

(d) Kemampuan bayar (Ability To Pay)

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan dan kemampuan

anggota sebagai calon peminjam meliputi:

(1) Tujuan Penggunaan Pinjaman

Staf Kredit harus mengetahui secara pasti tentang tujuan

penggunaan pinjaman. Apakah untuk modal kerja , investasi, biaya

pendidikan, biaya sakit, dll;

(2) Analisis keberadaan Usaha

Yaitu analisis keberadaan dan kelangsungan usaha yang dimiliki

anggota:

2.a. Analisis Nilai (Value)

Apakah usaha yang dimiliki calon peminjam bermanfaat dan

sudah dikenal masyarakat sekitar. Apakah produk, proses,dan

sistem pemasaran sudah sesuai dengan aturan yang benar.

2.b. Analisis Yuridis

Identitas usaha harus sudah resmi,sudah punya ijin resmi dari

intansi yang berwenang ( SIUP,TDP,TDR,NPWP,Akta Pendirian

dll).

(3) Analisis Kondisi usaha

Untuk mengetahui apakah usaha yang dijalankan oleh calon

peminjam cukup baik, dalam artian hasilnya sudah mampu

mencukupi kebutuhan hidup keluarganya, mampu menutup biaya

operasional dan ada kelebihan pendapatan yang bisa dijadikan

sebagai akumulasi modal sehingga usahanya akan terus

berkembang. Dan apabila kebutuhan modal usahanya dibiayai oleh

Koperasi, maka usahanya tersebut mampu membayar kembali

kepada Koperasi dan mampu berkembang sehingga volume

usahanya semakin besar.

(4) Analisis Kemampuan Usaha dan Manajemen

Calon peminjam haruslah memiliki kemampuan mengelola

usaha secara profesional, tangguh dan ulet. Pengalaman dalam

mengelola usaha tidak diragukan atau sekurang-kurangnya sudah

berpengalaman 2 (dua ) tahun.

(e) Analisis Jaminan

(1) Jaminan (agunan) dalam pinjaman adalah sebagai komplemen dalam

perikatan kelayakan pinjaman setelah diyakini benar atas kelayakan

pemberian pinjaman;

(2) Fungsi jaminan dapat dijadikan sebagai sumber terakhir pengganti

pelunasan pinjaman, apabila anggota sudah benar-benar tidak

mempunyai kemampuan lagi untuk membayar pinjaman. Pihak

Koperasi sebelumnya telah berupaya memberikan masa tangguh dan

upaya lain agar tidak terjadi pengambilan jaminan sebagai sumber

pembayaran pelunasan pinjaman. Selain itu Jaminan (agunan)

Page 68: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

62

dijadikan sebagai pelunasan pinjaman apabila anggota benar-benar

melakukan tindakan ingkar janji dengan sengaja.

(3) Bentuk Jaminan dibagi dua yaitu:

3.a Jaminan Utama

a.1 Benda tak bergerak (tanah dan bangunan)

Berdasarkan atas hak kepemilikan atas tanah terdiri

atas:

1.1 Akte Jual beli

Akte jual beli bukan merupakan tanda kepemilikan

hak atas suatu tanah. Untuk jaminan ini, pemohon

wajib melengkapi dilengkapi surat keterangan

Riwayat Tanah (SKRT) yang diketahui oleh Lurah/

Kepala Desa dan Camat. Akte Jual beli yang

dijadikan jaminan untuk pembiayaan yang

berjangka lebih dari satu (1) tahun dimohon untuk

disertifikatkan;

1.2 Hak Milik, Hak Guna Bangunan, Hak Guna Usaha,

Hak Pakai;

Untuk sertifikat selain Hak Milik, kepemilikkan tanah

mempunyai jangka waktu tertentu. Oleh karena itu

harus diperiksa batas waktu kepemilikannya;

1.3 Untuk jaminan tanah yang di atasnya didirikan

bangunan namun belum/ tidak memiliki Surat Ijin

mendirikan Bagunan (IMB), maka yang dinilai oleh

petugas penilai (appraiser) hanya tanahnya saja.

a.2 Benda Bergerak (Kendaraan)

Jaminan berupa kendaraan harus memperhatikan:

2.1 Usia sepeda motor maksimal tujuh (7) tahun, mobil

maksimal 10 (sepuluh) tahun;

2.2 Apabila kepemilikan kendaraan bermotor tersebut

berasal dari pihak lain yang dibeli oleh calon

peminjam dan belum balik nama, maka calon

peminjam wajib menyertakan bukti transaksi asli/

kwitansi pembelian bermeterai.

3.b Jaminan Tambahan

b.1 Benda Tak Berwujud

Jaminan Benda Tak Berwujud berupa simpanan saham

dan Simpanan Non saham:

1.1 Jaminan simpanan saham berupa Simpanan Pokok,

Simpanan Wajib dan Simpanan Kapitalisasi dengan

jumlah pinjaman tidak lebih dari jumlah simpanan

yang dimiliki;

1.2 Jaminan simpanan non saham berupa: Simpanan

Bunga Harian (SBH) dan Simpanan Sukarela

Page 69: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

63

Berjangka (SISUKA) dengan jumlah pinjaman tidak

lebih dari jumlah simpanan yang dimiliki.

3.c Jaminan Lain-lain

c.1 Borgtocht, yaitu jaminan pihak ketiga yang mengikatkan

diri dalam perjanjian yang menanggung debitur dan

dapat berupa perorangan (memiliki simpanan) atau

garansi perusahaan;

c.2 Avalist, adalah tangung jawab penjamin terhadap utang

debitur dapat berupa uang giral: cek/ giro.

(4) Penyelidikan dan Penilaian Jaminan

4.a Untuk memproses dan menetapkan penilaian terhadap jaminan

yang diagunkan harus ada data-data pendukung yang

diperoleh staf kredit;

4.b Hasil Penyelidikan dan penilaian memberikan informasi

tentang harga dan nilai dari aktiva yang akan diagunkan dan

legalitas kepemilikannya yang akan menjadi bahan

pertimbangan dalam merekomendasikan pinjaman;

4.c Penyelidikan dan penilaian dilakukan dengan cara;

c.1 Meninjau langsung ke loKasi jaminan itu berada;

c.2 Menilai secara akurat tentang kondisi jaminan

berdasarkan data-data dan fakta-fakta yang ditemukan di

lapangan (personal checking).

c.3 Jika berupa tanah kosong/ pekarangan hendaknya

meminta advice planning ke dinas tata kota;

c.4 Menyampaikan informasi transasksi :

4.1 Nilai agunan 75% dari harga jual atau

sekurang-kurangnya sebanding dengan nominal

pinjaman yang diajukan oleh pemohon;

4.2 Kepemilikan jaminan harus milik keluarga inti (suami/

isteri/ anak);

4.3 Penandatangan pengikatan jaminan berdasarkan atas

hak, yaitu dilakukan oleh pemilik sebagaimana tertera

dalam bukti kepemilikan.

2. Proses Realisasi Pinjaman

a. Proses realisasi adalah proses pencairan dana setelah pengajuan pinjaman

diproses dan diputuskan oleh Panitian Kredit;

b. Pemeriksaan kepatuhan ketentuan intern dan ekstern yang berlaku yang

menjamin perlindungan bagi Koperasi telah dipenuhi dan diselesaikan;

c. Dokumen pendukung pencairan:

1) Surat persetujuan;

2) Perjanjian pinjaman;

3) Surat Sanggup Angsuran;

4) Pengikatan jaminan;

Page 70: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

64

5) Jadual Angsuran;

6) Tanda terima dana, dll.

F. DOKUMENTASI DAN ADMINISTRASI PINJAMAN

1. Dokumentasi Pinjaman

a. Untuk setiap pemberian pinjaman harus ada dokumentasi yang lengkap,

updated dan akurat serta dapat memenuhi persyaratan hukum yang berlaku;

b. Jenis dokumen pinjaman yang harus ada dan didokumentasikan meliputi:

1) Formulir apliKasi permohonan pinjaman;

2) Dokumen perlengkapan umum berdasarkan jenis pinjaman;

3) Memorandum analisis dan formulir pengajuan pinjaman;

4) Keputusan rapat Panitia Kredit;

5) Dokumen jaminan (agunan) dll.

c. Pengecekan keabsahan dokumen pinjaman. Sebelum didokumentasikan setiap

dokumen harus dicek dan dipastikan keabsahannya serta dipenuhi persyaratan

hukumnya, baik yang diterbitkan oleh Koperasi maupun yang diterima dari

pemohon pinjaman:

1) Semua berKas dan segala sesuatu yang berkenaan dengan persetujuan

pinjaman yang diterbitkan Koperasi harus dicek keasliannya dan

kebenarannya oleh Kabag Operasional;

2) Sertifikat atau akta jual beli harus dicek keasliaannya melalui badan

pertanahan setempat;

3) BPKB dicocokkan dengan nomor polisi, nomor rangka dan nomor mesin

kendaraan yang bersangkutan;

4) Bilyet (deposito)/ giro/ cek harus dimintakan konfirmasi ke bank penerbit;

5) Surat avalist dan personal garansi harus dikonfirmasi secara langsung

dengan pihak penerbit.

d. Penyimpan Dokumen Pinjaman

1) Seluruh berKas dokumen yang berkenaan dengan pinjaman harus disimpan

dalam file per anggota secara alfabetis berdasarkan produk pinjaman;

2) Dokumen jaminan disimpan dalam file/ ordner berdasarkan jenis pinjaman.

e. Pengambilan Dokumen Pinjaman

1) Setiap pengambilan dokumen pinjaman yang bukan berupa dokumen

jaminan harus sepengetahuan dan seizin Kabag Pemasaran;

2) Peminjaman dan atau penukaran dokumen jaminan oleh peminjam pada

prinsipnya tidak diperbolehkan. Akan tetapi dalam keadaan mendesak di

mana petugas Koperasi tidak bisa mengambil alih/ menyelesaikan keperluan

peminjam, maka peminjam dapat meminjam/ menukar dengan jaminan lain

yang nilai dan kualitasnya minimal sama dengan jaminan yang dipinjam atau

ditukar;

3) Apabila terjadi peminjaman dan atau penukaran dokumen jaminan maka

harus diketahui dan disetujui oleh Manajer, dengan dibuatkan nota

peminjaman atau penukaran yang menyatakan bahwa jaminan pengganti

Page 71: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

65

yang dimaksud terikat ketentuan-ketentuan hukum yang diberlakukan

terhadap pengikatan jaminan yang ditukar, ditanda tangani oleh Manajer;

4) Jaminan yang diambil oleh peminjam karena telah dinyatakan lunas

pinjamannya oleh Koperasi, penyerahannya harus diketahui dan disetujui

oleh Manajer dan dibuatkan surat yang ditandatangani oleh peminjam yang

bersangkutan.

2. Administrasi Pinjaman

a. Setiap permohonan pinjaman yang diproses harus diadministrasikan ke dalam

buku register pinjaman yang dibuat secara terpisah untuk setiap produk

pinjaman;

b. Seluruh pinjaman yang diberikan oleh Koperasi tanpa kecuali harus dicatat dan

dibuktikan secara benar, lengkap dan akurat.

c. Penarikan fasilitas pinjaman yang telah disetujui oleh Koperasi dapat

dibayarkan/ dicairkan setelah dokumen dan semua persyaratan pinjaman telah

dipenuhi yang dinyatakan secara tertulis oleh Manajer kemudian didisposisikan

kepada Kabag Operasional.

d. Administrasi Operasional pinjaman:

1) Staf yang bertanggung jawab dalam proses dokumentasi dan administrasi

seluruh dokumen berKas pinjaman adalah Staf Kredit;

2) Semua jenis Dokumen/ berKas dibedakan antara yang bersifat rahasia

dengan tidak rahasia;

3) Semua jenis dokumen tersebut harus mudah dicari dan ditemukan bila

sewaktu-waktu diperlukan tanpa harus mengacaukan file/ arsip lain;

4) Dokumen-dokumen penting dibuatkan backup;

5) Staf Kredit membuat data pinjaman dalam bentuk statistik-kolektibilitas

untuk kepentingan manajemen, pemantauan dan penentuan analisis

pinjaman selanjutnya.

G. PEMANTAUAN DAN PEMBINAAN PINJAMAN

1. Kewajiban Pemantauan dan Pembinaan

a. Debt Collector berkewajiban menjaga agar pinjaman Koperasi dapat dilunasi pada

waktunya dengan baik. Oleh karena itu harus melakukan pemantauan dan

pembinaan secara berkala kepada anggota peminjam;

b. Pemantauan dan pembinaan adalah suatu cara yang konstruktif agar:

1) Kondisi usaha anggota menjadi lebih baik;

2) Mengarahkan penggunaan fasilitas pinjaman dengan tepat dan benar;

3) Tindakan preventif agar tidak terjadi wanprestasi (macet);

4) Terbina hubungan baik dan menumbuhkan komitmen anggota dengan

Koperasi, sehingga apabila terjadi masalah terhadap usaha anggota staf Debt

Collector dapat membantu mengatasinya.

2. Pelunasan dan Pelepasan Jaminan

a. Pelunasan adalah selesainya kewajiban pinjaman anggota terhadap Koperasi.

Pelunasan tersebut akan berdampak kepada dokumen-dokumen penting yang

Page 72: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

66

diserahkan kepada Koperasi, oleh karena itu peminjam berhak meminta kembali

dan Koperasi berkewajiban mengembalikannya;

b. Pelepasan Jaminan;

c. Jaminan akan diberikan apabila kewajiban dan keadministrasian serta biaya-biaya

lain yang timbul akibat dari pelunasan tersebut sudah diselesaikan dengan

Koperasi;

d. Untuk menghindari resiko yang tidak perlu, Koperasi tidak menyimpan dokumen

jaminan yang diserahkan anggota yang sudah melunasi kewajibannya.

H. PINJAMAN BERMASALAH

1. Pengertian Pinjaman Bermasalah

Pinjaman bermasalah adalah suatu kondisi pinjaman yang terdapat suatu masalah

dalam pembayaran kembali yang berakibat terjadi keterlambatan dalam

pengembalian, atau diperlukan tindakan yuridis dalam pengembalian atau

kemungkinan terjadinya kerugian bagi Koperasi.

2. Jenis-jenis Pinjaman Bermasalah

a) Pinjaman Kurang Lancar

Pinjaman digolongkan kurang lancar apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

1) Pengembalian pinjaman dilakukan dengan angsuran yaitu :

(a) Terdapat tunggakan angsuran pokok sebagai berikut :

(1) Melampaui 3 (tiga) bulan angsuran dan belum melampaui 6 (enam)

bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya ditetapkan 1 (satu)

bulanan, 2 (dua) bulanan atau 3 (tiga ) bulanan ; atau

(2) Melampui 6 (enam) bulan tetapi belum melampaui 12 (dua belas)

bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya ditetapkan 6 (enam)

bulan atau lebih .

(b) Terdapat tunggakan Jasa Pinjaman melampaui 3 (tiga) bulan angsuran

tetapi belum melampaui 6 (enam) bulan.

2) Pengembalian pinjaman tanpa angsuran yaitu :

(a) Pinjaman belum jatuh tempo

Terdapat tunggakan Jasa Pinjaman yang melampaui 3 (tiga) bulan tetapi

belum melampaui 6 (enam) bulan; atau

(b) Pinjaman tunggakan telah jatuh tempo

Pinjaman telah jatuh tempo dan belum dibayar tetapi belum melampaui 3

(tiga) bulan.

b) Pinjaman Diragukan

Pinjaman digolongkan diragukan apabila pinjaman yang bersangkutan tidak

memenuhi kriteria kurang lancar tetapi berdasarkan penilaian dapat disimpulkan

bahwa :

1) Pinjaman masih dapat diselamatkan dan agunannya bernilai

sekurang-kurangnya 75 % dari hutang peminjam termasuk Jasa Pinjaman;

atau

2) Pinjaman tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya masih bernilai

sekurang-kurangnya 100 % dari hutang peminjam termasuk Jasa Pinjaman.

Page 73: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

67

c) Pinjaman Macet

Pinjaman digolongkan macet apabila :

1) Tidak memenuhi kriteria kurang lancar dan diragukan;

2) Memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan

sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan;

Pinjaman tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada Pengadilan

Negeri atau diajukan penggantian kepada asuransi pinjaman atau diamortisasi

dengan Cadangan Resiko bila mencukupi.

3. Penanganan Pinjaman Bermasalah

a) Preventif (pencegaahan)

1) Pemahaman dan pelaksanaan proses pinjaman yang benar menyangkut faktor

internal (Koperasi) dan eksternal;

2) Pemantauan dan pembinaan pinjaman (on site and on desk monitoring);

3) Memahami faktor yang menjadi penyebab dan gejala dini pinjaman

bermasalah.

b) Kuratif (Penyelesaian)

Melakukan analisis -evaluasi ulang mengenai aspek (manajemen, pemasaran,

keungan, proses, yuridis dan agunan).

4. Cara Penyelesaian Pinjaman Bermasalah

a) Cara menangani pinjaman bermasalah dapat dilakukan dalam bentuk:

1) Revitalisasi

Dilakukan dengan cara :

(a) Penataan kembali (restructuring):

Pembaharuan perjanjian yang menyebabkan perjanjian lama menjadi

hangus dengan adanya penjanjian baru, namun tidak berarti pinjaman

lama secara otomatis hangus, melainkan anggota diberi kesempatan

untuk melunasi pinjaman lama dan anggota tidak diperkenankan

menambah pinjamam lama;

(b) Penjadualan kembali (rescheduling):

Penjadualan ulang dapat dilakukan dengan mengubah jangka waktu

pinjaman, jadual pembayaran dan jumlan angsuran.

2) Penyelesaian melalui jaminan/ eksekusi

Penyelesaian dengan cara :

(a) Ambil alih jaminan;

(b) Menjual jaminan.

3) Write Off Final

(a) Hapus Buku/ hutang

Yaitu penghapus-bukuan seluruh pinjaman anggota yang sudah

tergolong macet, akan tetapi masih tetap ditagih.

(b) Hapus Tagih

Yaitu penghapus-tagihan seluruh pinjaman anggota yang sudah

benar-benar macet, tak bisa ditagih karena alasan yang riil.

(c) Syarat kondisi Penghapusan;

Page 74: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

68

(1) Penghapus-bukuan hanya boleh dilakukan terhadap pinjaman yang

sudah tergolong macet secara material;

(2) Penghapus-tagihan hanyalah dilakukan terhadap pinjaman yang

angsurannya macet dan berdasarkan analisa ekonomi, anggota yang

bersangkutan benar-benar tidak mempunyai kemampuan untuk

membayar.

4) Sanksi dan Denda

(a) Anggota yang mampu membayar pinjaman tetapi menunda-nunda dan

atau melalaikan pembayaran pinjaman kepada Koperasi dikenakan sanksi

berupa denda untuk setiap pinjman;

(b) Besarnya denda tersebut harus dibuat dan disepakati pada saat

penandatanganan perjanjian pinjaman antara anggota peminjam dengan

Koperasi;

(c) Dana yang diperoleh dari denda tersebut dimasukkan dalam rekening

khusus dan diperuntukkan untuk dana pendidikan/ dana sosial.

Page 75: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

69

BAB IV

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MANAJEMEN KEUANGAN

A. BATASAN MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI

Manajemen keuangan menyangkut berbagai kreativitas yang berhubungan

dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian mengenai

kegiatan keuangan yang berakibat pada perubahan aktiva, hutang, modal pendapatan

dan biaya. Manajemen Keuangan merupakan salah satu sub-sistem dari sistem

fungsi-fungsi pokok usaha simpan pinjam Koperasi.

Pada umumnya, fungsi manajemen keuangan dikelompokkan menjadi 3 (tiga)

kegiatan utama, yaitu:

1. Kegiatan menghimpun dana atau biasa disebut menghimpun modal. Kegiatan ini

mencakup berbagai aktivitas yang diarahkan untuk memperoleh dana yang dapat

digunakan sebagai sumber modal Koperasi.

2. Kegiatan menyalurkan dana kepada anggota. Kegiatan ini disebut juga sebagai

investasi, yakni mengaloKasikan dana pada aktiva usaha terutama kegiatan

pemberian modal usaha anggota dan investasi lain.

3. Kegiatan yang merupakan implementasi dari kebijakan internal seperti pembagian

SHU dan kegiatan sosial.

Gambar 4.1 Kegiatan utama Manajemen Keuangan

Keterangan :

1. Manajer Keuangan perlu memperoleh dana yang berasal dari anggota atau calon

anggota, Puskopdit, atau lembaga lain baik berupa simpanan jangka pendek

maupun simpanan jangka panjang;

2. Dana yang terkumpul kemudian disalurkan sebagai pinjaman kepada anggota atau

dinvestasikan pada berbagai aktiva lainnya untuk memperoleh pendapatan;

MANAJER

KEUANGAN

2 1

4b

3 4a

PENGGUNAAN

DANA

� Pinjaman Anggota

� Aktiva Tetap

� Investasi Usaha

� Investasi Lain

SUMBER

DANA

� Anggota

� Calon Anggota

� Puskopdit

� Lembaga Lain

Page 76: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

70

3. Pendapatan yang diperoleh sebagai hasil dari penyaluran dana diharapkan dapat

menghasilkan Surplus Hasil Usaha (SHU) yaitu selisih antara pendapatan dikurangi

beban biaya;

4. SHU yang diperoleh dari kegiatan usaha tersebut kemudian:

4.a) Dibagikan kepada anggota berupa deviden;

4.b) Diinvestasikan kembali untuk pengembangan usaha Koperasi.

B. PENENTUAN KESEIMBANGAN ARUS DANA

1. Pengaturan Likuiditas Minimum

Koperasi harus dapat memperkirakan besarnya pengeluaran dalam setiap

hari, mingguan, bulanan dan tahunan, sehingga likuiditas minimum dapat

ditetapkan secara lebih tepat. Kesemunaya itu perlu didukung oleh

pencatatan-pencatatan yang akurat, teliti, rapi dan sistematis.

2. Manajemen Aktiva-Pasiva

Dalam menyeimbangkan arus dana, Koperasi perlu melakukan manajemen

aktiva-pasiva dengan pendekatan assets allocation approach. Dana yang memiliki

sifat perputaran yang cukup tinggi hendaknya penggunaannya diprioritaskan

dalam aktiva yang tingkat likuiditasnya cukup tinggi. Sedangkan dana yang

perputarannya relatif rendah aloKasinya diprioritaskan pada pemberian pinjaman

dan aktiva jangka panjang.

3. Likuiditas Koperasi dan usaha Koperasi

a) Pengukuran likuiditas usaha koperasi dilakukan dengan cara membandingkan

Aktiva dan Pasiva dengan perbandingan sebagai berikut:

1) Aktiva :

- Likuiditas 10% - 20%

- Pinjaman beredar 70% - 80%

- Kelalaian kredit ≤ 5%.

2) Pasiva :

- Simpanan saham (SP, SW, SK) 10% - 20%

- Simpanan Non Saham 70% - 80%

- Modal Lembaga ≥ 10%

b) Untuk mempertahan likuiditas usaha Koperasi, harus membuat perencanaan

dan pengendalian Kas dengan menyusun anggaran Kas baik jangka pendek

maupun jangka panjang;

c) Untuk menjaga keseimbangan Kas masuk dan Kas keluar, Koperasi harus

membuat:

1) Perencanaan dan pengendalian arus Kas dalam bentuk anggaran Kas;

2) Perencaanaan dan pengendaalian Kas masuk dan Kas keluar yang

berkaitan dengan menghimpun dana dan penyaluran dana.

d) Untuk perencanaaan dan pengendalian cash flow, Koperasi harus dapat

menafsir kebutuhan Kas dan penggunaan kelebihan Kas secara efektif; selain

itu Koperasi harus menyusun anggaran Kas untuk merencanakan posisi

likuiditasnya sebagai dasar penentuan besarnya pinjaman bila terjadi

kekurangan dana atau investasi bila terjadi kelebihan dana.

Page 77: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

71

4. Peraturan Keseimbangan Arus Kas

Keseimbangan arus Kas pada Koperasi berkaitan dengan mengatur

keseimbangan antara sisi penyediaan dana untuk disalurkan kepada anggota

berupa pinjaman, dan bila sewaktu-waktu penyimpan ingin mengambil

simpanannya (dana tersebut juga harus tersedia). Inilah kunci keberhasilan usaha

jasa keuangan Koperasi, yaitu “kepercayaan”. Selain itu Pengelola Koperasi harus

mampu menghimpun dana sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu Pengelola

harus mampu membuat rencana penerimaan dan pengeluaran dana yang sering

disebut sebagai perencanaan Kas (anggaran Kas) sebagai pedoman dalam

menjalankan roda usaha.

5. Ketentuan Perencanaan Kas

Keseimbangan arus Kas dapat direncanakan dengan menyusun perencaan

Kas. Beberapa ketentuan dalam menyusun perencanaan Kas antara lain:

a) Anggaran Kas menunjukkan rencana aliran Kas masuk, aliran Kas keluar dan

posisi Kas akhir pada setiap periode;

b) Koperasi harus menyusun rencana aliran Kas baik jangka panjang maupun

jangka pendek;

c) Pada dasarnya anggaran Kas terdiri dari dua bagian, yaitu rencana penerimaan

Kas dan rencana pengeluaran Kas;

d) Jika terjadi defisit Kas, Pengelola dapat mencari alternatif Kas tambahan dan

perlunya perencanaan penggunaan dana/ investasi jika terjadi kelebihan Kas;

e) Anggaran Kas memiliki hubungan erat dan langsung dengan anggaran lain,

misalnya rencana penyaluran pinjaman dan penarikan simpanan, anggaran

biaya dan lain-lain.

f) Tujuan Utama anggaran Kas adalah:

1) Menunjukkan kemungkinan posisi Kas sebagai akibat dari operasi usaha

jasa keuangan Koperasi;

2) IdentifiKasi kemungkinan kekurangan atau kelebihan Kas;

3) Menentukan perlunya pembelanjaan bila terjadi Kas yang menganggur

sebagai investasi;

4) Mengkoordinasikan Kas dengan jumlah modal kerja, penyaluran kredit,

penerimaan simpanan, investasi dan hutang;

5) Menentukan dasar yang sehat untuk pengendalian posisi Kas secara terus

menerus.

6. Jangka Waktu Perencanaan Kas

Jangka waktu penyusunan anggaran Kas dapat disusun untuk jangka waktu:

a) Anggaran Kas Jangka pendek, disesuaikan dengan rencana laba taktis jangka

pendek. Anggaran Kas jangka pendek memerlukan rencana aliran Kas masuk

dan Kas keluar yang rinci, yang secara langsung berkaitan dengan rencana laba

tahunan, misalnya recana penerimaaan Kas dari tagihan atas penyaluran kredit

dan pengeluaran Kas untuk pemberian pinjaman;

b) Anggaran Kas untuk operasional, digunakan oleh usaha jasa keuangan Koperasi

terutama perencanaan dan pengendalian aliran Kas masuk dan Kas keluar

berdasarkan kegiatan sehari-hari;

Page 78: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

72

7. Prosedur Penyusunan Anggaran Kas

Prosedur penyusunan anggaran Kas dapat dilakukan secara bertahap

sebagai berikut:

a) Bagian keuangan bertanggung jawab atas perencanaan dan pengendalian

posisi Kas;

b) Tentukan berbagai macam jenis elemen arus Kas masuk seperti:

1) Penerimaan Simpanam Pokok dan Simpanan Wajib;

2) Penerimaan setoran simpanan harian;

3) Penerimaan setoran simpanan berjangka;

4) Penerimaan angsuran pinjaman;

5) Penerimaan pendapatan operasional berupa jasa pinjaman, sewa dan

administrasi;

6) Penerimaan pendapatan dari jasa investasi.

c) Tentukan berbagai elemen pengeluaran Kas yang biasanya dikeluarkan oleh

Koperasi yaitu:

1) Pemberian pinjaman kepada anggota;

2) Penarikan simpanan non saham anggota;

3) Pembayaran biaya-biaya usaha dan organisasi;

4) Penyetoran ke bank atau penyertaan investasi;

5) Pengembalian simpanan saham kepada anggota yang keluar;

d) Tentukan dasar penyusunan anggaran Kas, apakah menggunakan pendekatan

jumlah penyaluran pinjaman yang beredar atau penerimaan simpanan;

e) Susunlah rencana penerimaan Kas dari berbagai elemen penerimaan yang

dapat digunakan sebagai sumber penerimaan Kas;

f) Susunlah rencana pengeluaran Kas dari berbagai elemen pengeluaran yang

dapat digunakan sebagai sumber pengeluaran Kas;

g) Secara khusus susunlah perencanan penerimaan piutang atas pinjaman yang

diberikan dengan memperhatikan jangka waktu pelunasan sehingga dapat

diprediksi dari rencana penerimaan piutang;

h) Gunakanlah form A1 untuk menyusun anggaran Kas sementara;

i) Tentukan Kas minimal yang harus tersedia;

j) Bila terjadi defisit Kas, maka ditentukan secara realistis alternatif pemenuhan

kebutuhan dana untuk menutupi defisit;

k) Bila terjadi kelebihan dana, tentukan secara relistis alternatif penggunaan

dana;

l) Susunlah anggaran Kas final dengan menggunakan form A2;

m) Koperasi harus mampu mengatur arus dana masuk dan arus dana keluar

supaya selalu berimbang.

8. Pengendalian Kas

Realisasi penerimaan dan pengeluaran Kas biasanya berbeda dengan

rencana seperti yang ditunjukkan dalam rencana Kas, hal ini disebabkan oleh:

a) Perubahan variabel yang mempengaruhi Kas, misalnya perubahan tingkat

pajak;

Page 79: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

73

b) Kejadian-kejadian yang mendadak dan tidak diharapkan mempengaruhi

operasi usaha Koperasi;

c) Kurangnya pengendalian Kas:

1) Sistem pengendalain Kas yang efektif sangat penting guna antisipasi

kemungkinan yang terjadi;

2) Jika Koperasi menghadapi situasi yang bisa menyebabkan kesulitan Kas,

Pengelola dapat menghindari situasi terburuk dengan cara:

(a) Meningkatkan usaha pengumpulan piutang;

(b) Mengurangi biaya-biaya Kas;

(c) Menunda pengeluaran modal;

(d) Menunda pembayaran pinjaman;

(e) Mengubah waktu operasi yang mempengaruhi Kas.

3) Dengan asumsi bahwa perencanaan telah dilaksanakan dengan efektif,

maka selanjutnya pengendalian Kas sebaiknya dilakukan dengan dua

prosedur sebagai berikut:

(a) Evaluasi terus menerus (continuous evaluation)

(b) Pengendalian Kas dengan catatan data harian atau mingguan.

9. Prosedur Pengendalian Kas

a) Gunakan form A3 untuk menyusun realisasi penerimaan dan pengeluaran Kas

periode sebelumnya;

b) Gunakan Form A4 untuk melihat realisasi penerimaan dan pengeluaran Kas

sebelumnya .

FORM PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PENGENDALIAN KAS

1. Anggaran Kas Sementara (Januari - Desember)

Form A1

Bulan Saldo

Kas awal

Penerimaan

Kas Jumlah

Pengeluaran

Kas

Saldo Kas

Akhir

Jan

Peb

Mar

Triwulan 1

Triwulan 2

Triwulan 3

Triuwlan 4

Jumlah

Rencana Pembelanjaan:

Kebutuhan Kas untuk Bulan :

1. Februari Rp. ....................

2. Maret Rp. ....................

3. April Rp. .................... dst.

Page 80: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

74

2. Anggaran Kas Final (Januari - Desember)

Form A2

Bulan Saldo

Kas awal

Penerimaan

Kas Jumlah

Pengeluaran

Kas

Saldo Kas

Akhir

Jan

Peb

Mar

Triwulan 1

Triwulan 2

Triwulan 3

Triuwlan 4

Jumlah

3. Laporan Posisi Kas Harian

Form A3

Aliran Kas Masuk Aliran Kas Keluar

Tgl Hari Saldo

Kas Ansuran

Pinjaman

Sumber

Lain-Lain Jumlah

Pencairan

Pinjaman

Biaya

Lain-Lain Jumlah

Sen

Sel

Rab

Kam

Jum

Sab.

4. Laporan Posisi Kas Bulanan

Form A4

Realisasi Kas Proyeksi Kembali Posisi Kas

No KETERANGAN

Mar Kumulatif 1

Jan - 31 Mar Apr Mei Jun TW3 TW4

Penerimaan Kas:

Angsuran Pinjaman

Simpanan Harian

Simpanan Berjangka

Jasa Simpanan

Sumber lain

1.

Jumlah

Pengeluaran Kas

Pencairan Pinjaman

Penarikan Simp. Harian

Penarikan Simp. Berjangka

2.

Jasa Simpanan

Page 81: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

75

Biaya lain-lain

Jumlah

3. Posisi Kas Setelah

Pembiayaan

C. PENGGUNAAN KELEBIHAN DANA

1. Peraturan

a) Apabila terdapat kelebihan dana setelah melaksanakan kegiatan pemberian

pinjaman atau piutang, maka Koperasi dapat menempatkan dana tersebut:

1) Giro, ORI, Deposito pada Bank atas persetujuan Pengurus dan Pengawas;

2) Investasi lain atas persetujuan Rapat Anggota.

b) Untuk memanfaatkan kelebihan dana seperti tersebut di atas harus diperhatikan:

1) Batas maksimum pemberian pinjaman baik kepada anggota maupun kepada

calon anggota yang ditetapkan dalam Rapat Anggota;

2) Pemanfaatan dana kelebihan harus dapat meningkatkan keuntungan Koperasi

secara signifikan;

3) Dalam memanfaatkan kelebihan dana tersebut harus tetap memperhatikan

likuiditas Koperasi;

4) Harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip kehati-hatian kerena penggunaan

dana tersebut mengandung resiko;

5) Pinjaman kepada anggota dan calon anggota harus disertai jaminan.

2. Prosedur

Prosedur penggunaan dana untuk diberikan sebagai pinjaman kepada calon

anggota atau koperasi lain pada prinsipnya sama dengan pemberian pinjaman

kepada anggota, perbedaanya dalam hal ini terletak pada syarat dan atau

rekomendasi khusus bila diperlukan.

a) Prosedur lain yang perlu diperhatikan antara lain:

1) Ketersediaan dana yang ada;

2) Manfaat pengunaan dana;

3) Resiko investasi;

4) Jangka waktu pengembalian;

5) Agunan yang digunakan sebagai jaminan.

b) Kelayaakan yang telah disampaikan kepada Manajer/ Pengurus;

c) Setelah memperoleh rekomendasi untuk dilaksanakan, harus dibuat nota

kesepakatan;

d) Melakukan monitoring secara terus menerus.

D. PENGHIMPUNAN DANA/ PINJAMAN DARI PIHAK LUAR

1. Peraturan

Sebagai alternatif pemupukan modal, Koperasi dapat menghimpun modal

melalui:

a) Anggota;

b) Calon anggota;

Page 82: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

76

c) Koperasi lain;

d) Pihak lain.

2. Prosedur

Standard Operasional Procedure (SOP) Penghimpunan Dana dari Pihak Luar

dapat ditetap sebagai berikut:

a) Tentukan berbagai macam alternatif sumber dana yang dapat diakses oleh

Koperasi;

b) Tetapkan rencana penggunaan dana tersebut dangan pasti dan jelas;

c) Buatlah rencana yang jelas, rinci dan terukur berkaitan rencana penggunaan dana

tersebut dengan pasti dan jelas:

1) Alternatif sumber dana yang paling memungkinkan untuk diakses;

2) Kesesuaian jumlah fasilitas pinjaman dengan kebutuhan;

3) Beban penggunaan dana tersebut bagi Koperasi;

4) Jangka waktu penggunaan dana;

5) Besarnya angsuran;

6) Resiko yang akan ditanggung Koperasi.

d) Sampaikan rencana tersebut kepada Pengurus ;

e) Setelah tercapai kesepakatan antara Manajer dan Pengurus, diskusikan secara

rinci dengan penyandang dana;

g) Buatlah nota kesepakatan dengan jelas hak dan kewajiban masing-masing;

h) Dana yang diterima harus sesuai peruntukkannya, jangan dialihkan

penggunaannya;

i) Monitoring dan evaluasi penggunaan dana (pinjaman) terus merus.

E. ADMINISTRASI KAS

1. Pengurusan Kas

Pengurusan Kas adalah kegiatan yang dilaksanakan selama jam kerja Kas yang

berkaitan dengan Kas Koperasi, Kas Teller dan Kas unit pelayaan Kas.

a) Tanggung jawab dan wewenang Pengurusan Kas

1) Kepala Bagian Operasional

(a) Pengurusan Kas dalam brankas dan kunci brankas;

(b) Menjaga kondisi maksimal dan minimal Kas Koperasi;

(c) Bertanggungjawab terhadap pengawasan semua kegiatan dalam ruangan

Teller;

(d) Mempunyai wewenang untuk membayar pengeluaran biaya-biaya

operasional dan non-operasional Koperasi yang ditetapkan Manajer;

(e) Mempunyai wewenang untuk memenuhi keperluan Kas Teller untuk

keperluan sehari-hari.

2) Teller

(a) Bertanggung jawab terhadap penerimaan dan pembayaran uang tunai

dengan bukti setoran dan pembayaran yang sah yang ditentukan dengan

SK Manajer;

(b) Pengelolaan seluruh Kas Teller selama jam buka Kas;

(c) Penguasaan, penyimpanan dan pengamanan terhadap kunci cash box;

Page 83: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

77

(d) Bertanggung jawab terhadap kelebihan dan kekurangan Kas Teller;

(e) Pengelolaan dan pengamanan kartu contoh tanda tangan;

(f) Menerima setoran selama jam kerja Kas dan setelah tutup Kas tetapi

masih dalam jam kantor;

(g) Melaksanakan pembayaran berdasar pada tanda bukti yang sudah sah

selama jam kantor.

b) Pengambilan Kotak Uang/ Cash Box Teller

1) Ketentuan

(a) Cash box Teller disimpan di dalam brankas;

(b) Pengambilan cash box dimulai pada jam 08.00 WIB;

(c) Tanggungjawab dan wewenang pengambilan Kas untuk operasional

Koperasi ada pada Kabag Operasional dan Teller atau petugas lain yang

ditunjuk oleh Manajer Koperasi.

2) Prosedur kegiatan

(a) Kabag Operasional dan Teller membuka cash box;

(b) Teller mengambil kotak uang dan membubuhkan paraf serta menulis jam

pengambilan;

(c) Kabag Operasional membubuhkan paraf pada buku cash box;

(d) Minta tambahan uang tunai jika perlu untuk mencukupi kegiatan

sehari-hari dan catat dalam lembar slip memo;

(e) Kabag Operasional dan Teller mengunci kembali lemari besi penyimpan

kotak uang Teller.

2. Pembukaan Kas

Setelah Teller yang bersangkutan membawa uang keluar menuju ruang

pelayanan, kemudian melakukan kegiatan sebagai berikut:

a) Teller menghitung uang tunai kemudian mencocokkan dengan saldo penutupan

pada hari kerja sebelumnya;

b) Simpanlah uang tunai pada cashbox secara tertib dan teratur serta tidak dapat

dilihat oleh anggota;

c) Sediakan uang yang sudah dibundel untuk memudahkan pembayaran dalam

jumlah besar;

d) Catat uang yang diterima/ diambil dari brankas dalam kartu bukti pengembilan

uang tanpa diberi nomor transaksi;

e) Kunci cashbox dan ruang Teller/ pelayanan bila ditinggal pergi tanpa ada yang

menunggu.

3. Batas Maksimum dan Minimum Kas

a) Untuk menjaga keamanan Kas dan agar tidak terjadi idle money (uang

menganggur) di Koperasi maka harus ditentukan batas maksimum dan minimum

Kas, ditetapkan dengan SK Manajer;

b) Penentuan batas maksimum Kas Koperasi setiap harinya biasanya berkisar

sebesar 4%-8% dari posisi simpanan terakhir triwulan yang lalu;

c) Dalam menentukan batas maksimum Kas agar diperhatikan hal-hal sebagai

berikut:

1) Saldo simpanan rata-rata;

Page 84: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

78

2) Rata-rata pengambilan/ penarikan simpanan setiap harinya;

3) Keamanan ruang Teller/ ruang pelayanan;

4) Kemampuan, kejujuran dan tanggungjawab Teller.

d) Apabila ada rencana pembayaran realisasi pinjaman atau pembayaran lainnya

dalam jumlah besar, maka atas penyediaan Kas tersebut tidak diperhitungkan ke

dalam ketentuan maksimum Kas Teller tetapi dapat langsung diperhitungkan atau

diambil langsung dari brankas oleh Kabag Operasional;

e) Apabila selama jam kerja terjadi kekurangan Kas, Teller dapat meminta langsung

kepada Kabag Operasional untuk penambahan Kas Teller tetapi sebaliknya bila

terjadi kelebihan Kas pada saat itu juga harus disetor ke brankas melalui Kabag

Operasional.

f) Prosedur untuk penyetoran kelebihan Kas Teller ke brankas:

1) Menghitung dan mengikat uang dengan pita kertas;

2) Membuat satu lembar tanda setoran untuk menyetorkan penggunaan slip

kopi, ditanda tangani Teller;

3) Menyerahkan uang kelebihan Kas dan tanda setoran kepada Kabag

Operasional untuk diperiksa dan ditandatangani sebelum dimasukkan ke

brankas.

4. Opname Kas

Setiap akhir hari kerja yaitu setelah akhir jam kerja, sisa Kas harus dihitung

dan disetorkan kepada Kabag Operasional dengan prosedur sebagai berikut:

a) Menyortir semua uang Kas menurut pecahannya dan jenis uang Kas per 100

lembar;

b) Menyusun uang dengan gambarnya menghadap arah yang sama dan ujungnya

tidak terlipat;

c) Membendel uang per 100 lembar dengan pita kertas Koperasi;

d) Mengganti pita kertas yang rusak atau bendelan uang dari dari bank;

e) Menjumlah mutasi yang ada di formulir transasksi Teller dan mencocokan nilai

minimal Kas-nya;

f) Membuat tanda setoran dengan menggunakan slip copy sebesar jumlah uang

yang akan disetorkan;

g) Menandatangani sebagai marker;

h) Memasukkan uang ke dalam peti cashbox Teller;

i) Memberitahukan kepada Kabag Operasional bahwa Kas telah siap diperiksa dan

dimasukkan ke brankas.

5. Penyimpanan Kas

Adalah proses penyimpanan uang selama jam kerja dan di luar jam kerja

dalam brankas. Tanggung jawab dan wewenang dalam penyimpanan Kas ada pada

Kabag Operasional dan Teller.

a) Kabag Operasional, bertanggungjawab dan mempunyai kewenangan terhadap:

1) Keamanan penyimpanan uang ke dalam brankas;

2) Pengeluaran dan pemasukan uang dari dan ke dalam brankas selama hari

kerja;

Page 85: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

79

3) Kebenaran penghitungan dan pembendelan uang di dalam brankas menurut

pecahannya;

4) Mengadakan rekonsiliasi Kas dengan buku perincian Kas;

5) Melakukan pemeriksaan mendadak atas Kas Teller.

6) Melakukan pengamanan terhadap kunci cahsbox dan kunci brankas.

b) Teller, bertanggungjawab dan mempunyai kewenangan terhadap hal:

1) Keamanan penyimpanan uang dalam cashbox dan brankas;

2) Pengeluaran uang dari brankas selama hari kerja;

3) Kebenaran perhitungan dan pembendelan uang menurut pecahannya.

c) Ketentuan mengenai penyimpanan uang Kas:

1) Uang yang digunakan selama jam kerja harus disimpan pada tempat yang

aman dan disusun menurut pecahannya;

2) Pintu ruang Teller harus tertutup; selain petugas kantor dilarang masuk;

3) Semua uang yang ada di Kas harus disetor kepada Kepala Bagian Operasional

selesai jam kerja dalam keadaan rapi;

4) Petugas lain yang tidak berkepentingan dilarang masuk ruang Teller dan ruang

brankas.

6. Penerimaan Setoran Setelah Tutup Kas.

a) Ketentuan:

1) Semua setoran setelah tutup Kas harus dicatat dalam formulir transaksi

Teller;

2) Semua setoran setelah tutup Kas menggunakan tanda setoran, slip setoran

dan tanggal pembukaan setoran;

3) Semua uang yang diterima setelah tutup Kas harus dicatat pada formulir

transaksi Teller dan buku perincian Kas disetorkan pada hari itu juga.

b) Prosedur

1) Menerima setoran dari anggota dengan menuliskan nama, tanggal, jumlah

setoran dan lain-lain pada slip setoran;

2) Memeriksa kembali kebenaran pembuatan tanda setoran;

3) Menghitung uang setoran anggota di hadapan anggota;

4) Prosedur selanjutnya seperti menerima setoran untuk simpanan harian,

simpanan berjangka, angsuran pinjaman dan lain-lain;

5) Mencatat transaksi tersebut pada slip sesuai nomor rekening, tanggal, nama,

jumah dan lain-lain;

6) Menyerahkan lembar kedua/ tindasan tanda setoran kepada anggota sebagai

bukti setoran dan menahan slip lembar pertama untuk arsip pembukuan.

F. PETTY CASH (KAS KECIL)

1. Ketentuan

a) Pada Koperasi terdapat dua kantong pengambilan uang yaitu Kas Kecil dan

Cahsbox/ Kas Teller;

b) Kas kecil adalah sejumlah kecil uang tunai yang dikuasakan dan dipegang oleh

bagian umum (Staf Administrasi) dan hanya digunakan untuk pemakaian/

pengeluaran biaya intern Koperasi dalam batas-batas jumlah tertentu saja;

Page 86: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

80

c) Limit dari jumlah uang Kas kecil ditentukan oleh Manajer secara tertulis;

d) Penambahan Kas Kecil dapat dilakukan setiap hari sehingga jumlah uang di dalam

Kas Kecil tetap berjumlah sesuai dengan limit;

e) Pembayaran Kas kecil tidak harus dilaksanakan di counter Teller, tetapi dapat

dilakukan di area umum.

Sesuai dengan sifatnya, uang Kas kecil digunkan untuk pembayaran/ pengeluaran

sehari-hari dari setiap bagian yang jumlahnya kecil-kecil, seperti misalnya

pembayaran uang makan dengan mitra bisnis, tamu, transportasi sehubungan

operasi Koperasi, pembelian balon lampu listrik, pembayaran tunjangan lembur

dan uang makan sesuai SK Manajer.

2. Prosedur

a) Pengambilan uang dari Teller Koperasi yang digunakan untuk Kas Kecil dibukukan

pada rekening Kas Kecil dengan perkiraan lawan Kas (100). Setiap saat total dari

bukti-bukti pengeluaran Kas Kecil dan sisa uang tunainya adalah sebesar limit

jumlah Kas Kecil. Semua bukti-bukti pengeluaran Kas kecil dibebankan terhadap

rekening biaya adalah sama dengan jumlah pengeluaran Kas Kecil;

b) Kas Kecil diharuskan memelihara” buku Kas Kecil”, di mana dicatat jumlah limit

dari Kas Kecil dan jumlah pengeluaran-pengeluaran uang berdasarkan

"bukti-bukti” pengeluaran Kas Kecil. Proofing (pembuktian) dari saldo Kas Kecil

dan jumlah bukti-bukti pengeluaran Kas Kecil dilakukan secara harian dengan

mengambil angka-angka dari Buku Kas Kecil yang berisikan catatan dari

bukti-bukti pengeluaran Kas Kecil dan jumlah sisa uang tunai yang masih ada;

c) Pengeluaran uang Kas Kecil harus dengan bukti kwitansi;

d) Nama penerima pembayaran harus ditulis dengan jelas dan dibubuhkan tanda

tangan pada bukti pembayaran;

e) Semua pengeluaran Kas Kecil dibebankan sebagai;

G. BIAYA BAYAR DI MUKA

1. Ketentuan

a) Yang dimaksud dengan Biaya Dibayar di Muka adalah biaya yang terlebih dahulu

dikeluarkan sekaligus untuk memanfaatkan dengan jangka waktu lebih dari 1

bulan atau masa dari pembiayaan tersebut belum dilalui dan atau untuk

keperluan yang kemudian akan diselesaikan setelah bukti-buktinya terpenuhi;

b) Suatu transaksi dibukukan ke perkiraan Biaya Dibayar di Muka, bilamana:

1) Belum diketahui berapa jumlah biaya sesungguhnya atas transaksi tersebut

atau baru merupakan uang muka;

2) Dipergunakan sebagai perkiraan antara dalam kapasitas biaya karena

penggunaannya lebih dari satu bulan, misalnya: sewa gedung, biaya cetak alat

kantor, amortisasi dan lain lain;

3) Pejabat yang dapat menyetujui pengeluaran Biaya Dibayar di Muka adalah

mereka yang diberi wewenang oleh Manajer.

2. Prosedur

a) Bagian yang membutuhkan Biaya Dibayar di Muka lebih dahulu harus

mengajukan permohonan permintaan uang muka;

Page 87: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

81

b) Meminta tandatangan persetujuan kepada Manajer atau pejabat yang diberi

wewenang, disertai bukti-bukti yang ada;

c) Menyerahkan kepada Kabag Operasional untuk diproses.

H. A U D I T

1. Audit Sistem Berlapis

Koperasi dalam melaksanakan fungsi auditnya dilandasi oleh lapisan audit

sebagai berikut:

a) Pengendalian diri sendiri (self control)

Pengendalain atas diri sendiri merupakan lapisan pertama dan utama dalam diri

setiap karyawan Koperasi, sehingga peran bagian SDM dalam memilih karyawan

yang tepat merupakan syarat mutlak adanya peran lapisan kontrol yang pertama

secara optimal;

b) Pengendalian menyatu (bulit in control)

Selain self control, karyawan dalam melaksanakan tugasnya tidak terlepas dari

sistem dan prosedur yang diciptakan yang secara tidak disadari oleh setiap

karyawan dimasukkan pula unsur-unsur pengendalian yang menyatu dengan

sistem dan prosedur tersebut. Adapun unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam

menciptakan pengendalian mutu yang baik adalah: dual control, dual custodian,

checker, approval, limitation, verifikasi, dll.

2. Jenis-Jenis Audit

a) Audit Eksternal

Auditor Eksternal memberikan masukan kepada Manajer mengenai

kondisi Koperasi yang bersangkutan terhadap penilaian netral keadaan Koperasi.

Audit dilakukan dari pihak eksternal Koperasi (Pemerintah, Puskopdit atau

lembaga auditor swasta);

b) Audit Internal

Pengendalian intern merupakan hal yang penting dalam rangka

memantau kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan dan memberikan gambaran

apakah tujuan Koperasi sudah tercapai. Pengendalian intern mencakup susunan

organisasi, semua metode dan kebijakan/ peraturan yang terkoordinasikan. Salah

satu unsur penngendalian intern adalah sistem pengawasan intern yang berisi

pedoman pengawasan, misanya pedoman pemeriksaan mulai dari persiapan

pemeriksaan sampai dengan penyelesaian hasil pemeriksaan.

1) Tujuan pengawasan Intern:

(a) Melindungi kekayaan perusahaan;

(b) Memeriksa kekayaan perusahaan;

(c) Memeriksa kecermatan dan kehandalan data akuntansi;

(d) Meningkatkan efisiensi operasi usaha;

(e) Mendorong ke arah ditaatinya kebijakan yang telah ditetapkan.

Pada dasarnya pengawasan intern bertujuan untuk membantu setiap anggota

organisasi melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien dengan

cara menyediakan analisis, penilaian, rekomendasi dan komentar mengenai

efektivitas yang diperiksa.

Page 88: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

82

2) Ruang Lingkup

Pengawasan intern merupakan alat pengendalian manajemen yang

mengukur, menganalisa dan menilai efektivitas pengendalian lainnya. Adapun

unsur-unsur pengendalian lainnya adalah organisasi, kebijakan, prosedur,

personalia, perencanaan akuntansi dan laporan.

Ruang lingkup pengawasan intern meliputi:

(a) Penilaian mengenai kelayakan dan kecukupan pengendalian di bidang

keuangan, bidang pembiayaan dan kegiatan Koperasi lainnya serta

peningkatan efektivitas pengendalian dengan biaya yang layak;

(b) Pemeriksaan untuk memastikan bahwa semua kebijakan, rencana dan

prosedur Koperasi telah benar-benar ditaati;

(c) Pemeriksaan untuk memastikan bahwa semua harta milik Koperasi telah

dipertanggung jawabkan dan dijaga dari semua kerugian;

(d) Pemeriksaan untuk memastikan bahwa data informasi yang disajikan

kepada manajemen Koperasi dapat dipercaya;

(e) Penilaian mengenai kualitas pelaksanaan tugas tiap unit kerja dalam

melaksanakan tanggung jawabnya;

(f) Memberikan rekomendasi mengenai perbaikan-perbaikan di bidang

operasi, pembiayaan dan bidang lain.

3) Tangung jawab dan Wewenang

(a) Pengawasan intern bertanggung jawab memberikan jasa kepada

manajemen, yaitu berupa informasi dan advis sesuai dengan kebutuhan

manajemen dan perkembangan Koperasi serta memikirkan cara-cara

alternatif yang baik bagi Koperasi;

(b) Pengawasan intern mempunyai wewenang yang luas, yaitu memeriksa

semua catatan Koperasi, harta milik dan hutang-hutang, memeriksa

semua tingkat manajemen (kecuali Top Management), dapat memasuki

semua bagian dan unit kerja serta melakukan berbagai teknik

pemeriksaan.

4) Prosedur dan Tata Cara Pemeriksaan

Sebelum melakukan pemeriksaan, pemeriksa harus mengetahui dulu

tujuan pemeriksaan, bagian yang akan diperiksa serta waktu yang tersedia

untuk memeriksa, setelah itu melakukan langkah-langkah pemeriksaan:

(a) Jenis Pemeriksaan

(1) Pemeriksaan laporan, yaitu pemeriksaan yang dilakukan melalui

laporan-laporan periodik yang harus disampaikan, misalnya laporan

yang bersifat harian dan bulanan;

(2) Pemeriksaan setempat, yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan

mengunjungi lokasi objek yang diperiksa dan dilakukan dengan cara

memeriksa secara langsung catatan-catatan yang ada. Pemeriksaan ini

terdiri:

(2.a) Pemeriksaan Keuangan (Financial Audit);

(2.b) Pemeriksaan Ketaatan (Compliance Audit);

Page 89: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

83

(2.c) Pemeriksaan Operasional (Operasional Audit), yaitu pemeriksaan

yang menilai daya guna dan kehematan dalam penggunaan

sumber dana serta hasil guna atau manfaat yang direncanakan

dari suatu kegiatan.

(3) Prosedur Pemeriksaan Setempat (On The Spot), yaitu meliputi

beberapa kegiatan, yaitu:

(3.a) Perencanaan pemeriksaan;

(3.b) Penilaian atas sistem pengendalian intern dengan cara

mempelajari bagan organisasi, prosedur transaksi/ operasi dan

pedoman lainnya, mempelajari laporan periodik serta

wawancara dengan Petugas yang berkepentingan;

(3.c) Compliance test, merupakan suatu bentuk pengujian yang

bertujuan untuk memberikan keyakinan kepada petugas

pemeriksa bahwa prosedur yang telah ditetapkan dilaksanakan

sebagaimana mestinya. Pengertian ketaatan meliputi ketatan

terhadap prinsip akutansi, kebijaksanaan dan prosedur Koperasi,

serta persyaratan/ peraturan Pemerintah;

(3.d) Subtantive test, merupakan bentuk pengujian terhadap saldo

perkiraan yang terdapat dalam laporan keuangan yang bertujuan

untuk mendapatkan bukti keabsahan dan kebenaran dari

pelaksanaan akuntansi terhadap transaksi-transaksi dan

saldo-saldo perkiraan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara

konfirmasi, penghitungan kembali, observasi dan lain lain.

(b) Teknik Pemeriksaan

Teknik pemeriksaan adalah cara-cara yang digunakan oleh

pemeriksa untuk memperoleh pembuktian dalam membandingkan

keadaan yang sebenarnya dengan keadaan yang seharusnya. Berbagai

teknik pemeriksaan adalah sebagi berikut:

(1) Membandingkan, yaitu usaha mencari kesamaan dan perbedaan

antara dua atau lebih data/ informasi;

(2) Pemeriksaan atas bukti tertulis, yaitu memeriksa otentik tidaknya

serta lengkap tidaknya bukti-bukti yang mendukung transaksi;

(3) Rekonsiliasi, yaitu penyesuaian antara dua golongan data yang

berhubungan tapi masing-masing dibuat oleh pihak yang terpisah

dengan tujuan untuk meneliti sebab-sebab yang timbulnya

perbedaan tersebut yang diduga karena adanya unsur-unsur

manipulasi;

(4) Konfirmasi, yaitu upaya untuk memperoleh informasi/ penegasan

dari sumber lain, baik lisan maupun tulisan dalam rangka

pembuktian pemeriksaan;

(5) Analisis, yaitu memecah dan menguraikan suatu keadaan/ masalah

ke dalam beberapa bagian/ elemen dan memisahkan bagian

tersebut untuk dihubungkan dengan keseluruhan dibandingkan

dengan lainnya;

Page 90: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

84

(6) Footing and Cross Footing, yaitu pemeriksaan kebenaran hasil

penjumlahan atau pengurangan ke bawah dan ke samping untuk

mengetahui apakah penjumlahan tersebut sama atau dengan

lainnya dengan tujuan untuk mengadakan balancing atas saldo

transaksi dan posisi berbagai posisi keuangan;

(7) Melakukan cek (checking), yaitu usaha meneliti ulang atas sesuatu

hal yang telah dilakukan oleh pihak lain;

(8) Inspeksi, adalah usaha pemeriksa untuk memperoleh bukti-bukti

secara langsung dengan cara hadir ke tempat kegiatan untuk melihat

langsung situasi dan kondisi suatu kegiatan;

(9) Trasir, yaitu cara pemeriksaan dengan jalan menelusuri proses suatu

kegiatan untuk menyakini kebenaran transaksi dengan memeriksa

tahapan kegiatan tersebut;

(10) Scanning, yaitu melakukan penelaahan secara umum dan cepat

untuk menemukan hal-hal yang memerlukan pemeriksaan lebih

lanjut;

(11) Rekomputasi, yaitu menghitung kembali kalkulasi yang telah ada

untuk menetapkan kecermatannya.

(c) Tentukan Sampel Yang akan diperiksa

Karena keterbatasan petugas pemeriksa dan waktu serta untuk

memudahkan pemeriksaan, maka perlu pemilihan sampel yang diperiksa.

Dalam penentuan sampel ini dilakukan dengan cara statistik atau dengan

pertimbangan pemeriksa. Pengambilan sampel dengan pertimbangan

pemeriksa terdiri dari:

(1) Hapharari Sampling, yaitu pemilihan sampel dilakukan betul-betul

atas kehendak pemeriksa sehingga sangat dipengaruhi oleh

pertimbangan subjektif pemeriksa;

(2) Block Sampling, yaitu pemilihan sampel dilakukan atas kehendak

pemeriksa dengan menentukan kelompok untuk sampel yang dipilih.

(d) Lakukan Pemeriksaan sesuai dengan tujuan pemeriksaan;

(e) Siapkan kertas kerja pemeriksaan, yaitu catatan-catatan yang dibuat dari

data yang dikumpulkan oleh pemeriksa pada saat melaksanakan tugas

pemeriksaan;

(f) Kumpulkan bukti-bukti pemeriksaan;

Bukti pemeriksaan merupakan informasi yang diperoleh selama

pemeriksaan melaui teknik pemeriksaan yang diperoleh dari obyek

pemeriksaan,pihak luar ataudibuat sendiri oleh pemeriksa. Bukti

pemeriksaan harus cukup,kompeten,dan relevan. Jenis pemeriksaan

meliputi:

(1) Bukti fisik, yaitu bukti ynang diperoleh dengan jalan inspeksi atau

observasi terhadap kegiatan harta milik objek pemeriksaan;

(2) Bukti dokumentasi;

(3) Bukti Kesaksian;

(4) Bukti Analisis;

Page 91: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

85

(5) Bukti dari spesialis;

(g) Buat Laporan Pemeriksa

Laporan hasil pemeriksaan harus disampaikan secara tertulis dan

disampaikan kepada pejabat yang berwenang. Laporan berisi hal-hal yang

penting untuk dilaporkan yaitu berupa temuan objektif, kesimpulan dan

rekomendasi yang meyakinkan. Penulisan laporan harus jelas, sederhana,

lengkap, serta bersifat konstruktif serta dilengkapi bukti-bukti yang cukup,

releva dan objektif;

(h) Tindak lanjut Pemeriksaan

Dalam hal ini objek yang diperiksa harus mengambil langkah dan

tindakan perbaikan. Tindak lanjut ini juga tetap harus dipantau oleh

pemeriksa.

(i) Filling dan Dokumentasi

Berkas yang harus disimpan kerena mempunyai fungsi yang

penting yaitu:

(1) Pusat ingatan;

(2) Sumber Informasi;

(3) Alat pengawasan, pembuktian, penelitian;

(4) Sumber Sejarah.

5) Program Kerja Pengawasan (Auditor)

(a) Frekuensi pemeriksaan program kerja pengawasan internal berdasarkan

periode frekuensi pemeriksaan dilakukan secara:

NO JENIS

PROGRAM PROGRAM KERJA

1 Harian

Setiap hari melakukan pemeriksaan

terhadap pembukuan (necara, laporan

rugi-laba serta transaksi-transaksi lain yang

dilakukan pada tiap-tiap operasional)

2 Periodik 2 mingguan, bulanan, 2 bulanan, 3 bulanan,

6 bulanan sesuai jadual

3 Insidental Sewaktu-waktu sesuai kebutuhan dan

perencanaan.

(b) Berdasarkan bidang dan frekuensi minimal pemeriksaan secara garisbesar,

pemeriksaan ini meliputi semua bidang dengan perencanaan minimal

sebagai berikut:

Page 92: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

86

NO BAGIAN YANG DIAUDIT PROGRAM KERJA

1. Operasional Harian/ bulanan/ insidentil

2. Pembiayaan Harian/ bulanan/ insidentil

3. Administrasi/ legal/ dokumentasi Periodik/ insidentil

4. Simpanan/ pinjaman/ angsuran Harain/ bulanan/ insidentil

5. Modal sendiri/ hutang Harian/ bulanan/ insidentil

6. Umum/ personalia Periodik/ insidentil

7. Lain-lain Periodik/ insidentil

Page 93: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

87

BAB V

STANDAR AKUNTANSI KOPERASI

A. LANDASAN HUKUM, PROSES DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKUAN

1. Landasan Hukum Pembukuan

Akuntansi Koperasi Bahtera Sejahera Jawa Timur ini mengacu kepada

Pedoman Umum Koperasi Kredit. Pedoman Umum yang dimaksud adalah pedoman

yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam dengan Dasar

Hukum Penyelenggaran Akuntansi Keuangan Koperasi dan mengacu pada

penyelenggaran akuntansi keuangan oleh suatu organisasi atau perusahaan yang

diatur dalam:

a) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHAP) Pasal 6;

b) Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian;

c) Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 (UU-KUHP) bab VI pasal 28 dan UU No. 10

Tahun 1996 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan;

d) PP No. 9 Tahun 1995 dan Kepmenkop No. 226 Tahun 1996 tentqng Pelaksanaan

Kegiatan Usaha Simpan Pinjam;

e) Peraturan Menteri Negara Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Republik

Indonesia No. 19 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Usha

Simpan Pinjam Koperasi;

f) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi Bahtera Sejahtera Jawa

Timur.

2. Proses Akuntansi Kopdit dan USP Kopdit

Setiap transaksi yang terjadi di Koperasi dan USP Koperasi harus dicatat,

digolong-golongkan, diringkas dan disajikan dalam bentuk laporan. Kegiatan-kegiatan

yang dimulai dari pencatatan sampai dengan penyajian tersebut disebut proses

akuntansi. Prosses akuntansi pada Koperasi Kredit dan USP Kopdit digolongkan

menjadi 3 (tiga) bagian proses akuntansi keuangan yaitu masukan, proses dan

keluaran. Untuk lebih jelasnya perhatikan proses akuntansi keuangan sebagai berikut:

a) Transaksi

Transaksi yaitu kegiatan-kegiatan informasi keuangan koperasi dengan

pihak-pihak terkait yang menyebabkan/ menimbulkan perubahan-perubahan

terhadap posisi keuangan dan hasil usaha koperasi yang bersangkutan, transaksi

tersebut bisa berupa Kas dan non-Kas.

b) Perekaman transaksi

Yaitu perekaman transaksi melalui Slip Uang Masuk (SUM), Slip Uang

Keluar (SUK) maupun dengan Slip Memo (SM), dapat pula dibuat

ringkasan-ringkasan bila diperlukan menjadi RSUM/ RSUK dan RSM.

c) Pencatatan transaksi Secara Kronologis

Bukti-bukti rekaman pembukuan berupa SUM, SUK, SM dicatat secara

berurutan atau kronologis yang lazim disebut Jurnal atau Memorial harian.

Karena jenis pelayanan koperasi kredit hanya di simpan pinjam, maka jurnal perlu

sesderhana mungkin yang disebut jurnal umum, namun tidak menutup

kemungkinan apabila masing-masing kopdit membuat jurnal khusus.

Page 94: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

88

d) Pengelompokan transaksi

Yang dimaksud dengan pengelompokan transaksi yaitu proses

pengerjaan setelah selesai jurnal dan memasukkan dalam kelompok sesuai

dengan golongan masing-masing. Ini dilakukan dengan dua tahap secara

serentak. Tahap pertama yaitu pengelompokan dan penggolongan secara

sistematis yang lazim disebut memasukkan ke dalam buku besar (posting); tentu

sesuai dengan perkiraan atau rekening atau nomor akun masing-masing. Tahap

kedua yaitu mengelompokkan atau menggolongkan transaksi secara rinci. Dalam

tahap ini mengisi buku pembantu atau catatan pembantu agar dalam buku besar

dapat diuraikan secara rinci sehingga lebih jelas. Contoh buku pembantu adalah:

Buku Kas, Buku Bank, Buku Pembantu Piutang, KSPA, Buku Anggota, Kartu Aktiva

Tetap, Kartu Persediaan.

e) Pengikhtisaran Transaski

Melalui kegiatan ini seluruh mutasi dan saldo akhir periode dari semua

perkiraan buku besar disusun dalam berbagai ikhtisar berupa Neraca Lajur atau

Neraca Saldo (sebagai kertas kerja). Dalam hal ini dilakukan juga sejumlah

penyesuaian, perbaikan pembukuan melalui ayat jurnal perbaikan dan

penyesuaian dan untuk pembuatan jurnal ini diperlukan Slip Memo (SM). Yang

termasuk dalam penyesuaian ini adalah: penyusutan aktiva tetap, biaya yang

harus dibebankan pada periode tersebut namun belum dibayar/ dikeluarkan,

pernerimaan di muka atau persekot. Sedangkan yang termasuk dalam jurnal

perbaikan adalah salah mendebet atau mengkredit, salah mencatat angka, lupa

dicatat atau lain-lain. Selain itu ada Jurnal Penutup yaitu penutup semua

perkiraan biaya dan pendapatan dengan perkiraan SHU tahun berjalan.

f) Pelaporan dan Penyajian Transaksi

Setela proses transaksi, perekaman transaksi, pencatatan transaki

secara kronologis (penjurnalan), pengelompokan transaksi (buku besar dan buku

pembantu), pengikhtisaran transaksi (neraca saldo dan neraca lajur), maka dibuat

suatu laporan keuangan organisasi kopdit sesuai dengan prinsip akuntansi

Indonesia, yaitu tentang standar khusus akuntansi untuk koperasi yang

diterapkan secara taat asas dengan memperhatikan prinsip-prinsip koperasi.

Untuk kepentingan pengendalian dan penyesuaian anggaran, penyajian bentuk

laporan keuangan secara periodik seperti LKSB sangat penting dan untuk

pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas kepada rapat anggota dan pihak

lain yang berkepentingan. Laporan keuangan dan perkembangan hasil usaha

dalam bentuk yang panjang sangat diperlukan. Laporan keuangan untuk

kepentingan tersebut adalah;

1) Neraca;

2) Perhitungan Surplus Hasil Usaha (SHU);

3) Laporan Perubahan Posisi Keuangan;

4) Catatan atas Laporan Keuangan;

5) Laporan Perubahan Kekayaan Bersih.

Page 95: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

89

3. Prinsip-Prinsip Pencatatan/ Pembukuan

Prinsip pembukuan memuat sejumlah ketentuan dasar yang harus dipatuhi

dan ditetapkan dalam suatu proses akuntansi. Dalam proses akuntansi tersebut

memuat ketentuan sebagai berikut:

a) Perekaman dan pencatatan pembukuan perusahanan Koperasi harus dilakukan

dalam bahasa Indonesia atau bahasa asing tertentu atas ijin menteri keuangan

menggunakan huruf latin, angka arab dan dinyatakan dalam satuan mata uang

rupiah;

b) Perekaman dan pencatatan pembukuan harus dilakukan dengan tinta, ballpoint

tinta atau mesin pembukuan;

c) Perekaman dan pencatatan pembukuan yang pernah dilakukan tidak boleh

dihapus, ditindih dan atau ditutup;

d) Perekaman dan pencatatan pembukuan harus dilakukan secara berurutan

menurut urutan kejadiannya, lengkap dan menunjukkan keadaan yang terakhir/

mutakhir;

e) Pembukuan harus dilakukan atas dasar bukti pembukuan dan setiap bukti

pembukuan harus mencerminkan transaksi yang benar-benar terjadi serta bukti

pembukan harus diberi nomor urut yang tercetak sebelum digunakan;

f) Setiap perubahan atas harta, modal dan hutang serta hasil usaha dinyatakan

dalam pembukuan sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya;

g) Untuk kepentingan sistematika pembukuan, pembukuan transaksi ke dalam

perkiraan-perkiraan buku besar harus menggunakan bagan perkiraan yang secara

jelas digolongkan dan dikelompokkan dalam transaksi-transaki Kopdit sesuai jenis

transaksi dan kebutuhan pelaporannya:

1) Semua transaksi dan semua bukti pembukuan harus dicatat ke dalam buku

harian menurut saat terjadinya, dengan memperhatikan jenis bukti dan

urutan-urutan tanggal dan nomor bukti yang bersangkutan.

2) Jumlah transaksi yang tercatat dalam debet buku harian harus seimbang

dengan jumlah seluruh transaksi yang dicatat di kolom kedit buku harain yang

bersangkutan;

3) Pada buku harian yang dilengkapi dengan kolom debet dan kredit,

perkiraan-perkiraan buku besar, juga seluruh kolom debet harus sama dengan

jumlah seluruh kolom kredit;

4) Buku Jurnal Harian khusus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, namun

perlu memperhatikan agar transaksi dari dan untuk anggota dapat diketahui

segera;

5) Pencatatan/ pembukuan transaksi ke dalam buku/ catatan pembantu harus

terinci sesuai dengan jenis dan jumlah informasi yang diperlukan, dan selalu

harus mencerminkan keadaan yang terakhir. Saldo perkiraan-perkiraan

pembantu harus dihitung secara teratur sekurang-kurangnya pada saat

pembuatan laporan keuangan periodik bulanan;

6) Jumlah saldo buku/ catatan pembantu harus sama dengan jumlah saldo

perkiraan buku besar yang bersangkutan. Transaksi-transaksi dari dan untuk

Page 96: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

90

anggota harus dibedakan dengan transaksi-transaksi dari dan bukan untuk

anggota;

7) Setiap transaksi harus dibukukan tepat pada perkiraan buku besar yang

bersangkutan sesuai dengan nomor dan judul perkiraan yang ditetapkan

dalam bagan perkiraan;

8) Jumlah transaksi yang dibukukan di sisi debet pada satu atau beberapa

perkiraan harus seimbang dengan jumlah transaksi yang dibukukan di sisi

kredit pada satu atau beberapa perkiraan lawannya;

9) Perkiraan-perkiraan Aktiva harus memiliki saldo debet, sebaliknya

perikaraan-perkiraan Pasiva harus memiliki saldo kredit;

10) Tiap perkiraan buku besar harus dijumlahkan secara periodik untuk

mengetahui jumlah mutasi debet dan jumlah mutasi kredit serta saldo akhir

perkiraan tersebut pada akhir suatau periode tertentu;

11) Penutupan buku harus dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran

Dasar Koperasi yang bersangkutan, selambat-lambatnya 3 bulan untuk kopdit

primer dan 6 bulan unstuk puskopdit/ inkopdit setelah tahun buku yang

bersangkutan berakhir;

12) Dalam rangka penutupan buku itu, harta-harta Koperasi yang penting harus

diinventarisir, termasuk piutang, hutang dan modal Koperasi;

13) Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntasi

Indonesia, yaitu Standar Khusus Akutansi Koperasi Kredit dan ditandatangani

oleh Pengurus Pengawas;

14) Semua dokumen dan surat-surat yang berkaitan dengan akuntansi keuangan

harus disimpan selama-lamanya 30 tahun sejak pembuatan.

Page 97: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

91

B. SIKLUS AKUNTANSI KOPERASI DAN USP KOPERASI

Gambar 5.1 Siklus Akuntansi

Penjelasan Gambar:

Proses Akuntasi dimulai dengan adanya transaksi-transaksi yang kemudian dicatat

dalam bukti-bukti transaksi dan bukti transaksi dinyatakan sebagai dokumen yang

merekam setiap bukti transaksi. Setiap Dokumen transaksi memuat :

1. Indentitas data bukti yang bersangkutan;

2. Nomor urut bukti yang terdiri dari:

a) Kode bukti: SUM, SUK, SM

b) Nomor Urut, misalnya : SUM No. 00251 tanggal 14 Feb 2011

3. Uraian yang jelas tentang bukti tersebut;

4. Jumlah uang dalam angka dan huruf yang diterima atau dikeluarkan;

Slip UangMasuk Slip Uang

KeluarSlip Memo

Anggota JURNAL

BUKU BESAR

NERACA SALDOdan

PENYESUAIAN

NERACAdan

LAPORAN SHU

Buku-BukuPembantu

Transaksi Kas Transaksi Non Kas

PerekamanTransaksi

KronologisPencatatanTransaksi

Pengelompokan Transaksisecara Rinci dan sistematissesuai dengan Bagan Perkiraan

Pengikhtisaran (rangkuman)Transaksi

Pelaporan dan PenyajianTransaksi

Page 98: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

92

5. Nama jelas dan tanda tangan/ paraf petugas yang membuat;

6. Nama jelas dan tanda tangan Kabag Operasional, yang berwenang mengetahui/

menyetujui;

7. Analisa transaksi yang terdiri dari nomor perkiraan yang didebet dan dikredit,

jumlah di kolom debet dan jumlah di kolom kredit;

8. Halaman jurnal, tanggal pembukuan dan paraf penatabukuan;

9. Jumlah lembar bukti pembukuan yang ditulis tembus/ rangkap dan jenis bukti

pembukuan; sesuai dengan kegiatan koperasi kredit dan jenis transaksi maka jenis

bukti pembukuan terdiri dari:

a) Slip Uang Masuk (SUM) atau Bukti Penerimaan Kas

Slip Uang masuk adalah bukti penerimaan Kas yang merekam semua

transaksi penerimaan Kas pada organisasi Koperasi yang bersangkutan.

Misalnya, bila ada anggota yang membayar uang pangkal, simpanan, bunga,

angsuran pinjaman dan sebagainya, slip uang masuk harus diisi untuk setiap

transaksi satu form yang berangkap dua. Apabila dalam dalam satu hari terjadi

banyak transaksi maka diperlukan ringkasan/ rekap slip uang masuk (RSUM)

untuk meringkas transaksi-transaksi tersebut dan apabila transaksi sedikit

tidak mutlak menggunakan RSUM.

Gambar 5.2 Slip Uang Masuk (SUM)

b) Slip Uang Keluar (SUK) atau Bukti Pengeluaran Kas

Slip Uang Keluar adalah bukti pengeluaran Kas yang merekam semua

transaksi pengeluaran Kas pada organisasi Koperasi yang bersangkutan,

misalnya bila ada anggota yang mengambil simpanan, slip uang keluar diisi

untuk satu transaski pada satu form yang rangkap. Setelah divalidasi tindasan

diberikan kepada anggota, yang asli diarsipkan Koperasi.

Page 99: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

93

Gambar 5.3 Slip Uang keluar (SUK)

c) Slip Memo ( SM) atau Bukti Umum

Slip Memo adalah Slip pembukuan yang dibuat untuk mencatat semua

transaksi yang bersifat umum dan tidak merupakan penerimaan dan

pengeluaran Kas. Transaksi tersebut antara lain untuk penerimaan uang lewat

rekening bank, untuk pembebanan biaya administrasi bank, untuk perbaikan/

kekeliruan pembukuan, untuk ayat penyesuaian, untuk ayat penutupan,

penjualan barang secara kredit dan penerimaan jasa yang belum dibayar. Slip

Memo dapat dibuat juga ringkasan sesuai dengan kebutuhan. Slip Memo selalu

dibuat rangkap dua; pertama untuk penata buku dan kedua untuk dipertinggal

di buku Slip Memo.

Page 100: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

94

Gambar 5.4 Slip Memo

d) Rekapitulasi Bukti Pembukuan

Yang termasuk dalam Rekapitulasi Bukti Pembukuan adalah RSUM,

RSUK dan RSM. Pemakaian ringkasan bukti pembukuan tampaknya

mempercepat pencatatan dan pelaporannya, namun mengandung sejumlah

kelemahan antara lain mengaburkan gambaran mengenai keadaan tiap-tiap

transaksi (angka-angka global). Oleh karena itu jangan sering menggunakan

atau bila menggunakan sebaiknya dilampiri bukti-bukti yang ada, misalnya

kwitansi.

e) Jenis-Jenis Transaksi Pada Koperasi Kredit dan USP Koperasi Kredit

Terdapat tiga (3) jenis transaksi yang sering terjadi pada Usaha Simpan

Pinjam Koperasi Kredit yaitu Transaski Penerimaan, Transaksi Pengeluaran dan

transaksi yang bersifat umum yang tidak merupakan penerimaan atau

pengeluaran Kas.

1) Transaksi Penerimaan Kas

(a) Penerimaan Setoran Simpanan Pokok;

(b) Penerimaan Setoran Simpanan Wajib;

(c) Penerimaan Setoran Simpanan Kapitalisasi;

(d) Penerimaan Setoran Uang Pangkal;

(e) Penerimaan Setoran Angsuran Pinjaman;

Page 101: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

95

(f) Penerimaan Setoran Jasa Simpanan;

(g) Penerimaan Setoran Biaya Administrasi;

(h) Penerimaan Setoran Denda;

(i) penerimaan Setoran Simpan Harian;

(j) Penerimaan Setoran Simpanan Berjangka;

(k) Penerimaan Setoran Modal Penyertaan.

2) Transaksi Pengeluaran Kas

(a) Penarikan Simpanan Harian;

(b) Penarikan Simpanan Berjangka;

(c) Pengembalian Simpanan Saham (SP, SW, SK);

(d) Pencairan Pinjaman anggota.

3) Transaksi Umum

(a) Pengambilan Simpanan dari Bank;

(b) Setor Simpanan ke Bank;

(c) Pembagian SHU;

(d) Pinjaman antar Kas;

(e) Pinjaman antar Bank;

(f) Setoran angsuran via Simpanan;

(g) Pembayaran rekening Listrik, Telpon, Air, Internet;

(h) Biaya Bayar di Muka;

(i) Biaya Transport/ Perjalanan Dinas;

(j) Pembelian ATK;

(k) Pembelian Inventaris.

C. PENCATATAN PEMBUKUAN

Penyiapan dan pengerjaan pembukuan sekurang-kurangnya mengikuti

tahap-tahap pengerjaan sebagai berikut:

1. Pemilahan Bukti Pembukuan

Pemilahan bukti pembukuan dilakukan dengan cara mengurutkan buku

pembukuan berdasarkan urutan;

Pertama : Menurut urutan tahun;

Kedua : Menurut urutan bulan;

Ketiga : Menurut urutan tanggal;

Keempat : Menurut jenis bukti pembukuan;

Kelima : Menurut nomor urut bukti pembukuan.

2. Pengecekan Bukti dan Dokumen Pendukung

Sebelum bukti pembukuan dianalisa dan dicatat ke dalam jurnal dan

dibukukan ke perkiraan-perkiraan buku besar, maka bukti-bukti pembukuan

tersebut harus dicocokkan terlebih dahulu dengan dokumen-dokumen

pendukungnya terutama yang berkaitan dengan relevansi transaksi, keabsahan

transaksi, kelengkapan transaksi dan kebenaran (keakuratan) transaksi.

3. Urut-urutan Pencatatan dan bukti pembukuan

Setelah kedua tahap di atas dilalui, baru dapat dicatat ke dalam buku

jurnal kemudian ke perkiraan buku besar serta ke buku pembantu secara rinci.

Page 102: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

96

Pencatatan dilakukan menurut urutan sebagai berikut:

Pertama : Slip Uang Masuk (SUM);

Kedua : Slip Memo yang merekam penerimaan bank;

Ketiga : Slip Memo yang merekam transaksi penjualan;

Keempat : Slip Uang Keluar;

Kelima : Slip Memo yang merekam pengeluaran bank;

Keenam : Slip mome yang mertekam transaski pembelian;

Ketujuh : Slip Memo yang merekam transaksi-transaksi lain.

4. Penyimpanan Bukti Pembukuan

Setelah dicatat secara kronologis dan dipisahkan menurut perkiraan

masing-masing secara rinci maka bukti pembukuan harus disimpan dalam “ordner”

yang disediakan, selama jangka waktu yang ditetapkan menurut undang-undang

yang berlaku. Pada bagian luar ordner harus ditulis sebagai berikut: tahun, nama

bukti dan nomor urut bukti.

D. JURNAL (Buku Harian atau Memorial)

Jurnal adalah suatu sarana akuntansi dalam proses pengolahan informasi

keuangan yang berfungsi mencatat transaksi-transaksi suatu organisasi koperasi kredit

secara berurutan (kronologis) segera pada saat terjadinya. Bentuk jurnal yang digunakan

adalah umum.

1. Bentuk Jurnal Umum

Apabila ditinjau dari pihak yang terlibat dalam transaksi maka jurnal

umum dapat dibuat dalam dua bentuk:

a) Jurnal Umum (JUM) adalah bentuk jurnal penerimaan Kas dan pengeluaran

Kas yang digunakan untuk transaksi dengan anggota saja;

b) Jurnal khusus (JUK) adalah bentuk jurnal penerimaan Kas dan pengeluaran Kas

yang digunakan khusus untuk transaksi non anggota.

2. Pencatatan Jurnal

Sebelum mulai dengan pencatatan jurnal, sebaiknya kita memahami benar

penempatan debet dan kredit saat menjurnal. Karena itu perlu memahami

persamaan Dasar Akuntansi pada umumnya, sehingga penempatan pos-pos

rekening antara debet dan kredit tidak keliru. Persamaan dasar akuntansi sebagai

berikut:

AKTIVA = PASIVA ......................1)

Aktiva atau kekayaan terdiri dari Aktiva Lancar dan Aktiva Tetap.

Sedangkan Pasiva terdiri dari Modal Sendiri dan Hutang. Jika Koperasi Kredit sudah

beroperasi maka dibutuhkan biaya untuk menghasilkan pendapatan, sehingga

persamaan menjadi:

A = M + H + (P - B) ........................2)

Page 103: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

97

Apabila persamaan di atas dimodifikasi sehingga tidak terdapat tanda

negatif maka persamaan berubah menjadi:

A + B = M + H + P .........................3)

Ada beberapa kesimpulan dari persamaan di atas:

• Setiap penambahan pada sisi kiri (Aktiva dan Biaya) selalu pada kolom Debet dan

setiap pengurangan selalu pada kolom Kredit.

• Setiap penambahan pada sisi kanan (Modal, Hutang dan Pendapatan) selalu

pada kolom Kredit dan setiap pengurangan selalu kolom Debet.

Dengan memperhatikan ilustrasi di atas dan pencatatan secara sistematis

dan akurat, maka dapat diberi beberapa saran sebagai beikiut:

1. Jurnal dikerjakan segera pada saat terjadinya transaksi;

2. Dicatat secara berurutan sesuai dengan nomor urut bukti yang terjadi;

3. Dipindahkan ke perkiraan-perkiraan buku besar pada saat setiap hari kerja;

4. Tidak memiliki saldo awal dan saldo akhir, namun total debet dan total kredit

setiap pindah halaman selalu ada;

5. Jumlah debet dan kredit suatu transaksi harus sama;

6. Suatu transaksi dapat melibatkan lebih dari satu perkiraan baik pada debet

maupun kredit;

7. Transaksi-transaksi yang dicatat dalam jurnal harus dijumlahkan setiap bulan.

Gambar 5.5 Jurnal Memo

Tgl. No.

Bukti Uraian Ref. Debet Kredit

Jumlah

E. BUKU BESAR

Buku Besar adalah bagian dari proses pengelolaan informasi keuangan suatu

organisasi yang berfungsi untuk mengelompokkan transaksi-transaksi yang sama atau

hampir sama.

1. Bentuk Perkiraan Buku Besar

Page 104: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

98

Biasanya perkiraan buku besar dibuat dibuat berupa kartu atau buku khusus

yang telah disediakan. Perhitungan saldo debet atau saldo kredit harus segara

dilakukan setelah suatu transaksi selesai dibukukan. Karena itu perhitungan saldo

pada suatu perkiraan buku besar tertentu dapat diketahui. Saldo awal bulan yang

bersangkutan, jumlah mutasi debet bulan yang bersangkutan, jumlah mutasi kredit

bulan yang bersangkutan dan saldo akhir bulan yang bersangkutan.

Pencatatan transaksi-transaksi ke dalam perkiraan buku besar perlu

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a) Setiap transaksi harus dibukukan tepat pada perkiraan-perkiraan buku besar yang

bersangkutan, sesuai dengan nomor perkiraan dan judul perkiraan yang

ditetapkan dalam bagan perkiraan;

b) Setiap pencatatan suatu transaksi pada sisi debet dari satu atau beberapa

perkiraan harus seimbang dengan jumlah pada sisi kredit dari satu atau beberapa

perkiraan-perkiraan lawan;

c) Saldo awal dari perkiraan-perkiraan aktiva neraca, harus dibukukan pada sisi

debet dan saldo awal dari perkiraan-perkiraan Pasiva Neraca, harus dibukukan

pada sisi kredit;

d) Saldo awal dan atau mutasi setiap perkiraan buku besar harus dijumlahkan secara

periodik (tiap bulan) untuk menghitung saldo akhir dan mutasi sampai dengan

akhir periode tertentu;

e) Jumlah debet semua perkiraan buku besar sama dengan jumlah debet jurnal dan

jumlah kredit semua buku besar dengan jumlah kredit jurnal.

Gambar 5.6 Buku Besar

Bulan : Hal. :

Mutasi Saldo Tgl.

No

Bukti Uraian

No. Perk.

Lawan Debet Kredit Debet Kredit

Saldo Awal

2. Sistem Perkiraan Buku Besar

Sistem perkiraan adalah suatu pengelompokan dan penjenisan

transaksi-transaksi yang sama dan yang hampir sama yang pernah dan dianggap akan

terjadi pada suatu organisasi koperasi kredit ke dalam golongan perkiraan, kelompok

perkiraan dan jenis perkiraan buku besar. Sistem perkiraan yang disajikan merupakan

pedoman bagi seluruh organisasi Koperasi di lingkungan gerakan koperasi kredit di

indonesia.

Keseragaman penggunaan nomor perkiraan dan judul perkiraan akan

memperoleh manfaat sebagai berikut:

Page 105: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

99

a) Memudahkan komuniKasi dan hubungan bisnis antara sesama organisasi koperasi

kredit di indonesia;

b) Memungkinkan keseragaman pencatatan dan pembukuan serta penyajian

informasi keuangan uang diinginkan;

c) Memudahkan pengolahan informasi keuangan bagi para pelaksana;

d) Memudahkan penyusunan laporan yang diterima oleh berbagai pihak;

e) Memungkinkan pembuatan perbandingan baik antara periode dalam organisasi

koperasi kredit tertentu maupun antar organisasi sejenis dan setingkat.

Sistem perkiraan yang disajikan dalam bentuk nomor perkiraan dan judul

perkiraan berdasarkan sistem klasifiKasi desimal adalah sebagai berikut:

Nomor Perkiraan Kopdit Bahtera Sejahtera

1. AKTIVA

A. KAS

100 Kas TA

101 Kas NGT

102 Kas MDN

B. PIUTANG ANTAR KAS

110 Piutang Kas TA

111 Piutang Kas NGT

112 Piutang Kas MDN

C. BANK

120 Tahapan BCA TA

121 Tahapan BCA NGT

122 Tahapan BCA MDN

D. PIUTANG ANTAR BANK

130 Piutang Bank TA

131 Piutang Bank NGT

132 Piutang Bank MDN

E. PIUTANG ANGGOTA

150 Piutang Umum

151 Piutang Khusus

152 Piutang Mikro

F. ANTISIPISASI AKTIVA

195 Biaya Bayar Di Muka

G. MODAL PENYERTAAN

200 Simp. Pokok di Puskopdit

201 Simp. Wajib di Puskopdit

202 Simp. Kapitalisasi di Puskopdit

203 Simp. Swakarsa di Puskopdit

H. SIMPANAN DI PUSKOPDIT

210 SISUKA di Puskopdit

211 Simp. Stabilisasi di Puskopdit

Page 106: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

100

212 SIBUHAR di Puskopdit

I. INVENTARIS

300 Tanah

301 Bangunan

302 Akum. Penystn Bangunan

303 Peralatan Kantor

304 Akum. Penystn Peralatan Kntr

305 Aktiva Tetap Tak Berwujud

306 Akum Penystn Aktiva Tak Berwujud

J. PERSEDIAAN

310 Buku Anggota

311 Buku Pinjaman

312 Buku SIBUHAR

313 Buku SIBISA

314 Buku SIMAPAN

315 Buku SIRAYA

316 Perangko dan Meterai

317 Lain-Lain

2. PASIVA

K. MODAL HUTANG JK. PENDEK

400 Sibuhar A

401 Sibuhar B

L. MODAL HUTANG JK. PANJANG

402 Sisuka

403 Sibisa-3

404 Sibisa-5

405 Simapan

406 Siraya

M. HUTANG ANTAR KAS

410 Pinjaman Kas TA

411 Pinjaman Kas NGT

412 Pinjaman Kas MDN

N. HUTANG ANTAR BANK

420 Pinjaman Bank TA

421 Pinjaman Bank NGT

422 Pinjaman Bank MDN

O. HUTANG PIHAK LAIN

430 Hutang di Puskopdit

431 Hutang Lembaga Lain

P. DANA-DANA

440 Dana Pengurus

441 Dana Pengelola dan Kary.

442 Dana Pendidikan

Page 107: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

101

443 Dana Sosial

444 Dana Pengemb. Daerah Krj

445 Deviden

446 Dana RAT

Q. ANTISIPASI BIAYA

450 Pendpt Terima di Muka

451 Biaya Yg Msh Hrs dibayar

452 Bunga Yg Msh Hrs dibayar

453 Titipan

R. MODAL SENDIRI

500 Simp. Pokok

501 Simp. Wajib

502 Simp. Kapitalisasi

503 Simp. Khusus

504 Simp. Modal Penyertaan

S. MODAL LEMBAGA

510 Cadangan Risiko

511 Cadangan Umum

512 Hibah

T. SHU (Surplus Hasil Usaha)

550 SHU di Tahan

3. BIAYA

A. BUNGA DAN PREMI

700 Bunga Simp. Non Saham

701 Bunga Pinj. di Puskopdit

702 Premi PERMATA

703 Solidaritas Puskopdit

B. BIAYA ORGANISASI

710 Rapat Anggota

711 Rapat Pengurus

712 Perjalanan Dinas

713 Pendidikan Anggota

714 Biaya Organisasi Lain

C. BIAYA KANTOR

720 Gaji Karyawan

721 Tunjangan Karyawan

730 Administrasi

731 Peralatan Kantor

732 Transportasi Umum

733 Rek. Listrik - Air - Telpon

D. BIAYA RISIKO

740 Penyusutan Inventaris

741 Amortisasi Pinjaman

Page 108: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

102

E. BIAYA LAIN-LAIN

790 Biaya Lain-Lain

F. PAJAK

800 Pajak Retribusi

801 Pajak Bng Non Saham

802 PPh Karyawan

803 Pajak SHU

4. PENDAPATAN

G. PENDAPATAN USAHA

600 Jasa Pinjaman

601 Jasa Pelayanan

602 Uang Pangkal

603 Denda

604 Pinalti Pinjaman

605 Pendapatan Buku

606 Pendapatan Meterai

607 Jasa Transfer

H. PENDAPATAN BUKAN USAHA

611 Bng SIBUHAR di Puskopdit

612 Bng SISUKA di Puskopdit

613 Bunga Bank BCA

614 SHU dari Puskopdit

615 Bunga Simp. Stabilisasi

I. PENDAPATAN LAIN-LAIN

616 Pendapatan Lain-Lain

F. NERACA SALDO DAN NERACA LAJUR

1. Neraca Saldo

Neraca Saldo adalah suatu sarana informasi keuangan yang merupakan

ringkasan dari saldo buku besar suatu periode pembukuan baik akhir tahun, akhir

bulan atau dapat disajikan setiap akhir minggu atau akhir kegiatan suatu hari jika hal

itu memungkinkan.

Semakin pendek jangka waktunya semakin baik dalam hal membantu untuk

mengambil suatu keputusan manajemen. Neraca Saldo bukan merupakan neraca

akhir karena belum terpisah dari unsur pendapatan dan biaya karena itu hanya

merupakan ringkasan dari saldo antara debet dan kredit setiap perkiraan buku besar

yang ada.

Dalam sistem pembukuan koperasi kredit selama ini neraca awal pada suatu

bulan merupakan neraca akhir pada bulan sebelumnya dalam tahun yang sama.

Namun selama ini dalam praktek bahwa neraca akhir (LKSB) hampir sama dengan

neraca saldo, perbedaanya hanya dipisahkannya pendapatan dan biaya pada neraca

akhir (LKSB). Sebenarnya yang dimaksud neraca akhir adalah neraca akhir periode

pembukuan suatu organisasi berarti neraca yang sudah diperbaiki, disesuaikan dan

Page 109: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

103

sudah ditutup perkiraan pendapatan dan biaya. Karena itu neraca saldo akhir bulan

pada akhir tahun pembukuan diteliti dan diperiksa kembali sehingga apabila terdapat

kesalahan atau kekeliruan serta penyesuaian-penyesuaian akan diperbaiki dalam

proses lembar kerja yang sering disebut neraca Lajur.

2. Neraca Lajur

Neraca Lajur merupakan salah satu dokumen tambahan yang dikerjakan

dalam proses pengolahan informasi keuangan suatu lembaga khususnya pada akhir

suatu periode pembukuan.

Manfaat Neraca Lajur:

a) Untuk mengecek keseimbangan seluruh transaksi yang telah dibukukan selama

satu periode tertentu ke dalam perkiraan-perkiraan buku besar antara lain;

• Jumlah kolom debet pada jurnal = Jumlah kolom Debet perkiraan buku besar;

• Jumlah kolom kredit pada jurnal = jumlah kolom kredit perkiraan buku besar.

Selain keseimbangan, juga kebenaran penempatan transaksi-transaksi yang

dibukukan merupakan prasyarat yang penting;

b) Untuk mempermudah pengecekan kelengkapan dan keseimbangan ayat-ayat

jurnal penyesuaian maupun ayat-ayat jurnal perbaikan/ koreksi yang dilakukan

pada setiap tutup tahun buku.

Neraca Lajur terdiri dari 16 kolom berpasangan antara lain terdiri dari;

neraca awal 2 kolom, mutasi 2 kolom, neraca saldo 2 kolom, ayat-ayat

penyesuaian/ perbaikan 2 kolom, mutasi 2 kolom, Neraca Perbaikan 2 kolom,

perhitungan SHU 2 kolom dan neraca akhir 2 kolom.

Dalam sistem akuntansi baru, hanya terdiri dari 10 kolom yaitu Neraca

Saldo, Ayat Penyesuaian/ Perbaikan, penghitungan hitungan SHU dan neraca

akhir. Kedua sistem tersebut pada prinsipnya sama namun karena pada kopdit

menggunakan sistem menyalin dari suatu proses ke proses berikutnya maka

sebaiknya kita cukup mengunakan yang sepuluh kolom.

Langkah-langkah pengisian Neraca Lajur;

1) Pengisian kolom-kolom pada Neraca Saldo yang dilengkapi dengan nomor

perkiraan, judul perkiraan, jumlah setiap perkiraan dan total debet dan kredit;

2) Buatlah slip memo untuk penyesuaian/ perbaikan dan masukkan ke dalam

kolom ayat-ayat penyesuaian/ perbaikan pada neraca lajur;

3) Isilah kolom Neraca Perbaikan dengan cara penjumlahan antara Neraca Saldo

dengan ayat-ayat penyesuaian/ perbaikan, debet + debet = debet, debet -

kredit = yang paling besar, kredit + kredit = kredit;

4) Buatlah slip memo penutupan, penutupan biaya-biaya terhadap SHU dengan

cara mengkreditkan semua rekening-rekening biaya dan mendebetkan semua

rekening SHU. Penutupan pendapatan terhadap SHU dengan cara

mendebetkan rekening-rekening pendapatan dan mengkreditkan rekening

SHU. Masukkan Jurnal Penutupan tersebut ke dalam kolom penghitungan

SHU pada Neraca Lajur;

5) Isilah kolom Neraca Akhir dengan penjumlahan antara Neraca Perbaikan

dengan penghitungan SHU. Prosesnya sama dengan nomor 3) di atas;

Page 110: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

104

6) Jumlahkan setiap kolom dengan seksama. Apabila penjumlahannya benar dan

penempatannya benar, maka antara debet dan kredit selalu jumlahnya sama

dengan kata lain seimbang.

3. Pengisian Slip Memo

Slip Memo digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak

menyangkut uang tunai (penerimaan dan pengeluaran Kas). Penggunaan Slip Memo

antara lain untuk:

a) Perbaikan kesalahan (koreksi);

b) Penyesuaian termasuk penyusutan aktiva tetap, penghapusan aktiva,

penyesuaian pembayaran di muka dan sebagainya;

c) Penutupan perkiraan pendapatan dan biaya terhadap SHU;

d) Alokasi SHU ke Deviden, Cadangan dan Dana-Dana.

1. Perbaikan Kesalahan (Koreksi)

Kesalahan yang belum diketahui pada hari yang sama akan

dibetulkan dengan menggunakan Slip Memo pada setiap akhir bulan dan tidak

dibenarkan dengan menutup kesalahan yang lama dengan tipe-ex karena

akan sulit untuk mendapatkan asal-usul angka yang ditutup tersebut terutama

bagi yang mengaudit kemudian. Pada form Slip Memo tidak diberikan judul

perkiraan dengan maksud lebih fleksibel dalam penggunaannya.

Contoh Kasus kesalahan:

SUM No. 28 Tanggal 14 Januari 2011 salah mencatat setoran dari Budi yang

sebenarnya mengangsur pinjaman Rp. 50.000,- dan bunga Rp 5.000,- .

Kemudian dicatat sebagai simpanan sukarela.

Dari Kasus tersebut dapat dicatat dengan dua cara:

a. Cara pertama, langsung memperbaiki dengan memperhatikan kekeliruan

pencatatan yang pertama dengan menggunakan Slip Memo. Karena di

catat keliru ke Simpanan Sukarela Kredit, maka Simpanan Sukarela harus

didebetkan sedangkankan Kas tidak berubah. Yang muncul adalah

piutang anggota dan pendapatan bunga, keduanya pada kolom kredit.

Pencatatan: (pada Slip Memo)

Simpanan Sukarela (D) Rp. 55.000,-

Angsuran Pinjaman (K) Rp. 50.000,-

Bunga Pinjaman (K) Rp. 5.000,-

b. Cara kedua, yaitu dengan membalikkan pencatatan yang lama (debet

menjadi kredit dan kredit menjadi debet). Dengan demikian kesalahan

yang lama terhapus daan mulai dengan pencatatan yang baru dan yang

benar:

Pencatatan: (dengan Slip Memo)

membalikan pencatatan yang lama;

Simpanan Sukarela (D) Rp. 55.000,-

Page 111: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

105

Kas (K) Rp 55.000,-

Pencatatan baru yang benar:

Kas (D) Rp. 55.000,-

Angsuran Pinjaman (K) Rp. 50.000,-

Bunga Pinjaman (K) Rp. 5.000,-

2. Penyesuaian

Yang termasuk penyesuaian di sini adalah penyusutan aktiva tetap,

penghapusan aktiva tetap, biaya bayar di muka, biaya yang masih harus

dibayar dan pendapatan yang masih harus diterima.

3. Penyusutan Aktiva Tetap

Dalam sisten akuntansi, aktiva tetap yang digunakan atau

dioperasikan untuk menunjang usaha, maka harus disusutkan nilainya karena

pada dasarnya nilai aktiva tetap baik fisik maupun nilai ekonomis semakin

berkurang karena aus atau ketinggalan. Semua aktiva tetap yang digunakan

dalam operasi akan disusutkan nilainya kecuali tanah. Aktiva tetap yang tak

bewujud misalnya hak cipta, goodwill, badan hukum penyusutannya disebut

Amortisasi sedangkan untuk sumber alam misalnya tambang, hutan disebut

Deplesi. Pada bagaian ini kita baru akan mengenal satu metode menghitung

penyusutan aktiva tetap yaitu metode garis lurus (Straight Line Method).

4. Pencatatan Penyusutan

Pencatatan Penyusutan tidak langsung mengurangi nilai aktiva tetap

bersangkutan tetapi dicatat dengan menggunakan perkiraan tandingan yang

disebut akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap . Maksud dari perkiraan ini agar:

a) Dapat dengan mudah mengetahui berapa harga perolehan Aktiva Tetap

tersebut setiap saat;

b) Dapat dengan mudah mengetahui berapa penyusutan yang telah

dilakukan selama penggunaan;

c) Dapat dicatat dengan Slip Memo:

Biaya penyst. Komputer (D) Rp. 60.000,-

Akum. Ak. Tetap (K) Rp. 60.000,-

Dari Slip Memo yang telah diisi seterusnya dimasukkan ke dalam ayat

penyesuaian pada neraca lajur apabila disesuaikan pada akhir tahun dan

kemudian ke buku besar, tetapi apabila disesuaikan pada setiap bulan

maka harus dimasukkan ke jurnal kemudian ke buku besar.

5. Penghapusan Aktiva

Dalam perjalanan usaha mungkin saja terjadi aktiva atau kekayaan

sebagian dihapus dari pembukuan dikarenakan rusak atau tidak mengkin

tertagihnya sebagian piutang (pinjaman) serta dijualnya aktiva karena sudah

ketinggalan.

Contoh:

Piutang Si B sebesar Rp 25.000,- diputuskan oleh Pengurus untuk dihapuskan

karena yang bersangkutan di-PHK dari tempat kerjanya dan kemungkinan

untuk pengembaliannya sangat sulit.

Page 112: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

106

Dicatat pada Slip Memo:

Biaya lain-lain (D) Rp. 25.000,-

Piutang macet (K) Rp. 25.000,-

4. Biaya Bayar dimuka ( Sewa)

Kadang-kadang Koperasi mengeluarkan sejumlah uang untuk

kontrak kantor beberapa tahun. Menurut sistem Kas atau cash basic sejumlah

pengeluaran Kas tersebut dibebankan sebagai biaya.

Namun menurut accrual basic pengeluaran tersebut tidak semuanya

dibebankan sebagai biaya karena sebagaiannya merupakan beban

operasional untuk tahun berikutnya. Karena itu cash basic hanya dibebankan

ke biaya untuk bagian dari biaya tahun yang bersangkutan, sehingga efek

terhadap SHU tahun yang bersangkutan tidak terlalu ditekan karena adanya

pengeluaran sewa tersebut.

Karena itu sebaiknya mengunakan perkiraan tandingan dari

pengeluaran Kas tersebut yaitu Biaya Bayar di Muka yang digolongkan pada

perkiraan aktiva.

Contoh:

Koperasi Bahtera Sejahtera menyewa rumah untuk kantor selama tiga tahun

sebesar Rp 3.600.000,- dibayar pada awal penggunaan.

Perhitungan:

Biaya per tahun Rp. 3.600.000,- : 3 = Rp 1.200.000,- dan per bulan Rp.

100.000,- (sebaiknya dibebankan setiap bulan) agar pengaruh terhadap SHU

tidak terlalu fluktuasi.

Pencatatan saat dibayar:

Biaya Bayar di Muka (D) Rp. 3.600.000,-

Kas (sewa utk 3 th) (K) Rp 3.600.000,-

Pencatatan akhir bulan pertama penggunaan kantor:

Biaya adm dan umum (D) Rp 100.000,-

Biaya bayar dimuka (K) Rp 100.000,-

(Penyesuaian pembebanan sewa kantor bulan ke-1)

Dari Slip Memo tersebut dimasukkan ke jurnal dan diteruskan ke buku besar

masing-masing. Akan tampak saldo biaya dibayar di muka setiap bulan akan

semakin kecil dan seterusnya dan pada akhir bulan tahun ke tiga saldonya

menjadi nol karena telah dibebankan menjadi biaya. Kedua perkiraan tersebut

akan nampak di buku besar.

5. Biaya yang Masih Harus Dibayar

Beberapa pengeluaran yang tak dapat dikeluarkan tepat pada

tanggal 31 Desember, setiap tahun, namun sebenarnya merupakan beban

biaya yang harus dikeluarkan pada tahun tersebut. Untuk mengatasi hal

tersebut, maka sistem acrrual basic dapat diterapkan sehingga walaupun

Page 113: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

107

biaya tersebut belum dikeluarkan secara tunai, namun jumlahnya sudah dapat

dipastikan maka dapat dibebankan sebagai biaya pada tahun tersebut dengan

cara mendebetkan biaya yang bersangkutan serta lawan perkiraan adalah

biaya yang masih harus dibayar di kredit yang digolongkan dalam perkiraan

kewajiban atau utang lancar.

Beberapa jenis perkiraan yang sering terjadi seperti hal itu biaya gaji,

biaya listrik, biaya pajak pendapatan dan mungkin biaya RAT.

Contoh:

Suatu saat Koperasi Bahtera Sejahtera belum mengeluarkan gaji karyawan,

karena Koperasi sedang libur akhir tahun. Oleh karena itu gaji belum

dikeluarkan sebesar Rp 8.500.000,-

Pencatatan tanggal 31 Desember 2010 dengan slip memo:

Biaya Gaji Karyawan (D) Rp. 8.500.000,-

Biaya YMHD (K) Rp. 8.500.000,-

(Gaji karyawan Bulan Desember)

Pencatatan pada saat gaji dibayar tanggal 06 Januari 2011 dengan Slip Uang

Keluar :

Biaya YMHD (D) Rp. 8.500.000,-

Kas (K) Rp 8.500.000,-

6. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima

Menurut sistem accrual basic, walaupun suatu pendapatan belum

diterima, namun sudah jatuh tempo, maka langsung dicatat sebagai

pendapatan dan lawan perkiraan adalah pendapatan yang masih harus

diterima yang digolongkan sebagai aktiva lancar, misalnya deviden dari Silang

Pinjam Daerah (SPD), bunga deposito,dll

Contoh:

Kopdit Bahtera Sejahtera akan memperoleh deviden dari SPD (Puskopdit) Rp.

125.000,- namun pada tanggal 31 Desember belum dikirim oleh Puskopdit.

Pencatatan tanggal 31 Desember 2010 dengan Slip Memo:

Pendapatan YMAD (D) Rp. 125.000,-

Pendapatan Deviden SPD (K) Rp. 125.000,-

(Deviden yang belum diterima dari SPD)

Apabila deviden tersebut tidak diambil dan langsung dimasukkan ke

simpanan, maka untuk tahun 2011 dicatat sebagai berikut:

Simpanan SPD (D) Rp 125.000,-

Pendapatan YMAD (K) Rp. 125.000,-

(Simpanan ke SPD dari Deviden SPD)

Penyesuaian yang terakhir ini nampaknya jarang digunakan karena

akan mengalami kesulitan dalam pembagian deviden, apalagi kalau deviden

tersebut diambil pada tanggal 31 Desember dan memperhatikan prinsip

kehati-hatian pada lembaga keuangan walaupun prinsip-prinsip akuntansi

Page 114: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

108

memungkinkan hal itu dilaksanakan. Sebaiknya bila tidak ingin kesulitan,

dibukukan setelah tanggal ganti tahun. Pendapatan yang masih harus

diterima bisa dilakukan hanya untuk beberapa transaksi yang benar-benar

akan pasti terealisir.

7. Slip Memo Penutup

Pada akhir tahun tutup buku ada beberapa kelompok perkiraan

harus ditutup. Perkiraan-perkiraan tersebut adalah perkiraan pendapatan dan

perkiraan biaya. Untuk menutup perkiraan tersebut akan menimbulkan

perkiraan lawan yaitu perkiraan Surplus Hasil Usaha (SHU).

Perkiraan-perkiraan pendapatan ditutup dengan cara mendebetkan

perkiraan pendapatan dan mengkreditkan perkiraan biaya. Sedangkan untuk

menutup perkiraan biaya yaitu mengkreditkan perkiraan-perkiraan biaya dan

mendebetkan perkiraan-perkiraan Surplus Hasil Usaha. Penutupan perkiraan

tersebut menggunakan dua Slip Memo dan seterusnya dimasukkan ke dalam

neraca lajur pada kolom SHU, selanjunya dimasukkan ke dalam buku besar

masing-masing saldo setiap buku besar perkiraan pendapatan dan biaya sama

dengan nol.

Contoh:

Total pendapatan Koperasi Bahtera Sejahtera dari Januari - Desember 2010

Rp 24.000.000,- dan total biaya Rp 10.200.000,-

Pencatatan penutupan sebagai berikut:

Menutup perkiraan pendapatan:

Pendapatan (D) Rp. 24.500.000,-

SHU (K) Rp 24.500.000,-

menutup perkiraan biaya:

SHU (D ) Rp 10.200.000,-

Biaya (K) Rp 10.200.00,-

Pada neraca akhir tahun perkiraan pendapatn dan biaya sudah tidak muncul

dan yang muncul adalah perkiraan SHU. Neraca akhir ini merupakan neraca

untuk laporan keuangan pada akhir suatu periode.

G. BALAS JASA SIMPANAN (DEVIDEN) DAN BALAS JASA PINJAMAN

1. Pengertian

Sebagaimana kebiasaan pada perusahaan atau PT, pada akhir tahun suatu

periode pembukuan hasil usaha berupa laba bersih (net profit) akan dibagikan

kepada pemegang saham, demikian juga pada Koperasi pada akhir tahun buku akan

membagi Surplus Hasil Usaha kepada anggota sebagai pemilik atau pemegang saham.

Pemberian balas jasa tersebut dapat diberikan dalam dua bentuk yaitu Balas Jasa

Simpanan yang biasa disebut Deviden dan Balas jasa Pinjaman.

a) Balas Jasa Anggota

Yang dimaksud dengan Balas Jasa Anggota adalah jasa yang diterima

anggota atas imbalan prestasi yang diberikan oleh mereka kepada Koperasi. Pada

Page 115: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

109

Koperasi Kredit Bahtera Sejahtera balas jasa ini ada dua macam yaitu balas jasa

simpanan yang disebut dengan deviden dan balas jasa Pinjaman yaitu jasa yang

diberikan kepada anggota yang mendapatkan prestasi pengembalian pinjaman

yang terbaik. Balas jasa terakhir ini tidak mutlak diberikan, tergantung pada

pertimbangan Koperasi, antara lain : (1) Apakah Koperasi perlu menaikkan

permintaan pinjaman? (2) Apakah bunga pinjaman Koperasi yang ditetapkan

lebih besar dari bunga yang berlaku di pasar?

b) Dana Cadangan

Yang dimaksud dengan Dana Cadangan adalah alokasi dari SHU untuk

memperbesar modal organisasi yaitu dari modal sendiri. Dana Cadangan ini

digunakan untuk memperkuat modal operasional dan sebagai cadangan untuk

resiko. Idealnya Dana Cadangan ini tidak diedarkan atau dipinjamkan kepada

anggota tetapi didepositokan atau diinvestasikan.

c) Dana Pengurus

Dana Pengurus adalah dana yang dialokasikan dari SHU sebagai balas

jasa Pengurus selama tahun buku yang berjalan karena Pengurus Koperasi pada

umumnya tidak menerima gaji tiap bulan seperti karyawan karena itu mereka

layak untuk menerima balas jasa tersebut.

d) Dana Pendikan

Dana Pendidikan adalah dana yang dialokasikan dari SHU yang

digunakan untuk membiayai pendidikan baik pendidikan untuk anggota, calon

anggota, karyawan Koperasi maupun untuk Pengurus dan Pengawas. Dana

pendidikan ini sangat penting untuk membangun SDM pada Koperasi karena

pendidikan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pengembangan Koperasi.

e) Dana Pengembangan Daerah Kerja

Dana Pengembangan Daerah Kerja adalah dana yang dialokasikan dari

SHU yang dipergunakan untuk membantu pembangunan sarana umum wilayah di

mana Koperasi itu berdiri. Hal ini dimaksudkan agar kehadiran Koperasi pada

wilayah di mana Koperasi itu berdiri dapat memberikan kontribusinya dalam

membangun sarana umum.

f) Dana Kayawan

Dana Karyawan adalah dana yang dialokasikan dari SHU yang digunakan

untuk kesejahteraan karyawan, misalnya untuk membayar dana pensiun

karyawan, atau untuk membayar premi asuransi kesehatan karyawan.

g) Dana Sosial

Yaitu dana yang dialokasikan dari SHU yang digunakan untuk

kepentingan sosial pada masyarakat yang ada di sekitar daerah kerja Koperasi

tersebut. Hal ini diadakan karena Koperasi merupakan lembaga usaha yang peduli

terhadap masalah-masalah sosial terutama pada wilayah kerja dari koperasi yang

bersangkutan.

2. Teknik Menghitung Deviden Dan Balas Jasa Pinjaman

a) Balas Jasa Simpanan (Deviden)

Pada koperasi kita kenal dengan prinsip-prinsip antara lain: demokrasi

dan pendidikan serta informasi yang transparan, apalagi pada koperasi yang

Page 116: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

110

memegang prinsip Dari Anggota, Oleh Anggota dan Untuk Anggota, hal ini

sangat ditekankan bahwa laporan keuangan yang merupakan bagian

informasi yang akan disosialisasikan kepada anggota diperlukan suatu

transparansi dan keterbukaan. Sehubungan dengan hal tersebut maka teknik

menghitung Balas Jasa Anggota perlu diketahui oleh anggota sebagai pemiliki

sekaligus sebagai pelanggan dari Koperasi. Masih sedikit atau hampir tidak

ada literatur di Indonesia yang membahas bagaimana teknik menghitung

Balas Jasa Simpanan anggota pada koperasi di mana simpanannya akan

bertambah atau berkurang setiap waktu, atau ada yang menyimpan

Simpanan Wajibnya rutin tiap bulan, ada yang kadang-kadang menyimpan

atau kadang-kadang tidak, ada yang menyimpan Simpanan Wajib sekaligus

setahun pada awal tahun dan ada yang menyimpan Simpanan Wajib sekaligus

setahun pada akhir tahun. Kemungkinan jumlah Simpanan Wajib anggota

pada akhir tahun sama besar namun lamanya waktu uang mengendap pada

Koperasi setiap anggota bisa berbeda-beda sesuai dengan kapan anggota

tersebut menyimpan Simpanan Wajibnya. Jika diambil dari jumlah akhir

simpanan sebagai dasar pembagian balas jasa simpanan, maka tidak akan adil

kerena lamanya uang yang mengendap tiap anggota tidak sama, karena itu

perlu diperhatikan nilai waktu dari setiap rupiah yang disimpan anggota

dalam koperasi. Maka dalam menghitung Balas Jasa Simpanan (Deviden) nanti

ada istilah saham, nilai satu unit saham, bulan saham, nilai satu unit bulan

saham, jumlah deviden yang diperoleh anggota dan tingkat deviden yang

dicapai (%). Saham adalah satuan modal yang disetor anggota ke Koperasi.

Misalnya : Satu unit saham nilainya Rp. 1.000,- atau Rp. 2.000,- tergantung

pada keputusan manajemen Koperasi yang disahkan dalam RAT. Jadi jika

seorang anggota menyimpan simpanan pokok Rp 100.000,- dan Simpanan

Wajib Rp 10.000,- pada bulan Januari dengan satu saham nilainya diputuskan

Rp 1.000,- ,maka anggota tersebut memiliki saham sebanayak 110 unit dan

pada saat itu di memiliki bulan saham 110. Jika pada bulan Pebruari anggota

tersebut menyimpan simpanan wajib rp 10.000,- maka jumlah saham menjadi

120 unit tetapi jumlah bulan sahamnya menjadi 230.

b) Langkah-Langkah Menghitung Balas Jasa Simpanan

1) Menghitung jumlah bulan saham setiap anggota;

2) Menghitung nilai satu unit bulan saham;

3) Menghitung jumlah Deviden yang diperoleh setiap anggota;

4) Menghitung tingkat deviden yang dicapai oleh Koperasi pada tahun tersebut.

3. Langkah-Langkah Menghitung Balas Jasa Simpanan

a) Menghitung Jumlah Bulan Saham

Ada dua cara menghitung Bulan Saham

1) Cara Pertama

Untuk menghitung Jasa Bulan Saham (JBS) yaitu menjumlahkan hasil

perkalian dari setiap penambahan saham dengan lamanya saham mengendap

pada Koperasi. Yang akan dihitung sebagai bulan saham adalah simpanan

yang telah mengendap satu bulan hingga bulan Desember untuk tahun

Page 117: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

111

berjalan tidak dapat dihitung sebagai bulan saham, karena itu dihitung sampai

dengan bulan Nopember, sedang bulan Desember dihitung untuk tahun buku

berikutnya. Jadi untuk tahun berikutnya bulan saham dihitung mulai bulan

Desember tahun sebelumnya sampai dengan bulan November tahun berjalan.

Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa:

• Jumlah bulan saham Desember adalah = Jumlah saham dikalikan dengan

12 bulan;

• Jumlah bulan Januari = jumlah tambahan saham dikalikan dengan 11

bulan;

• Jumlah bulan saham Februari = Jumlah tambahan saham dikalikan dengan

10 bulan, dst;

Jadi jumlah bulan saham dalam setahun dapat diformulasikan sebagai

berikut:

JBS = (A X 12) + (a1 X 11) + (a2 x 10) + ... dst + (a11 X 1)

Keterangan:

A = Jumlah saham pada bulan Desember tahun sebelumnya

a1 = Jumlah tambahan saham bulan Januari

a2 = Jumlah tambahan saham bulan Februari

a11 = Jumlah tambahan saham bulan November

12 = Dua belas bulan saham mengendap dalam Koperasi

11 = Sebelas bulan saham mengendap dalam Koperasi

10 = Sepuluh bulan saham mengendap dalam Koperasi

1 = Satu bulan saham mengendap dalam Koperasi

Jika anggota-anggota yang tidak menyetor Simpanan Wajibnya

dalam sebulan maka a-0. Kelemahan cara ini jika anggota mengambil

simpanannya pada tahun berjalan, padahal saham sudah dihitung perkalian

pada bulan Desember (12 kali). Maka hal ini akan merugikan anggota lain

yang tidak pernah menarik Simpanan Sahamnya. Oleh karena itu Koperasi

hendaknya tidak memperkenankan anggota mengambil Simpanan Saham,

kecuali benar-benar keluar.

Untuk menghidari kelemahan tersebut maka dapat kita gunakan

cara yang kedua.

Page 118: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

112

2) Cara kedua

Untuk menghitung Jumlah bulan saham dalam setahun yaitu dengan

cara menjumlahkan akumulasi saham dalam setiap bulan, mulai dari bulan

Desember tahun sebelumnya sampai dengan bulan November tahun berjalan.

Cara ini lebih adil dan perhitungannya lebih mudah dan sederhana tidak

menggunakan perkalian setiap bulan.

Formulanya dapat digambarkan sebagai berikut:

JBS = (A + A1 + A2 + A3 + ... + A11)

Keterangan

A = Akumulasi jumlah bulan saham bulan Desember tahun sebelumnya

A1 = Akumulasi jumlah bulan saham bulan Januari berjalan

A2 = Akumulasi jumlah bulan saham bulan Februari berjalan

A3 = Akumulasi jumlah bulan saham bulan Maret tahun berjalan

A11 = Akumulasi jumlah bulan saham bulan November tahun berjalan.

Jika anggota tidak menabung pada salah satu bulan maka yang

diambil untuk bulan tersebut adalah akumulasi bulan sebelumnya,namun jika

anggota menyimpan dua kali atau lebih dalam satu bulan maka yang diambil

dalam perhitungan satu bulan terjadi penyimpanan,lalu terjadi pengambilan

maka yang diambil adalah akumulasi yang terendah dalam bulan tersebut.

b) Menghitung Nilai Satu Unit Bulan saham

Jika jumlah bulan saham telah diketahui jumlahnya maka untuk

menghitung satu unit bulan saham dapat diperoleh dari hasil bagi antara jumlah

alokasi deviden dengan jumlah seluruh bulan saham dari semua anggota; dapat

diformulasi sbb:

1 Unit bulan = Jumlah Alokasi Deviden

Total Bulan Saham X 1 Rp.

c) Menghitung Jumlah Deviden yang Diterima Setiap Anggota

Jika satu unit bulan saham telah diperoleh nilainya maka untuk

menghitung jumlah deviden yang diterima seseorang anggota adalah nilai satu

unit bulan saham dikalikan dengan jumlah bulan saham anggota yang

bersangkutan. Formulasinya sebagai berikut :

Deviden Si A = Nilai 1 unit bulan saham X jumlah bulan saham si A

d) Menghitung Tingkat Deviden yang Tercapai

Untuk mengetahui tingkat Deviden yang dicapai Koperasi pada tahun

buku tersebut dapat diperoleh dari hasil bagi nilai satu unit bulan salam dengan

satu unit saham dikali 12, dikalikan 100%. Dapat diformulasikan sebagai berikut:

Page 119: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

113

Tingkat Deviden = nilai satu unit bulan saham

nilai satu unit saham X 12 X 100%

4. Balas Jasa Pinjaman (BJP)

Balas Jasa Pinjam adalah bagian dari Surplus Hasil Usaha yang diberikan

kepada anggota atas partisipasi mereka meminjam dan mengembalikan pinjaman

serta membayar bunga kepada Koperasi dengan tertib dan teratur. Besar kecilnya

alokasi untuk Balas Jasa Pinjaman tergantung pada keputusan Rapat Anggota. Bahkan

beberapa Koperasi menentukan bahwa seluruh Balas Jasa Anggota diberikan sebagai

Balas Jasa Simpanan (deviden) dan tidak dibagikan sebagai balas Jasa Pinjaman,

karena mereka beranggapan bahwa dengan mendapatkan pelayanan pinjaman

dengan bunga relatif murah, anggota yang memperoleh pinjaman sudah

mendapatkan keuntungan sehingga tidak perlu memberikan Balas Jasa Pinjaman lagi.

Pertimbangan Koperasi memberikan Balas Jasa Pinjaman kepada anggota jika

diperlukan suatu rangsangan agar anggota lebih banyak mengajukan pinjaman,

tujuannya untuk meningkatkan permintaan pinjaman. Pertimbangan ini diputuskan

oleh Koperasi mungkin karena permintaan sedang menurun dan kondisi dan situasi

Kas sedang banyak yang nganggur atau idle cash.

Ada 4 metode untuk menghitung Balas Jasa Pinjaman:

a) Berdasarkan Angsuran Pinjaman yang dibayar;

b) Berdasarkan bunga yang dibayar;

c) Berdasarkan bunga yang dibayar bersamaan angsuran;

d) Berdasarkan pinjaman yang lunas dalam satu tahun.

Dari keempat metode penghitungan tersebut dapat diaformulasikan sebagai

berikut:

a) Berdasar Angsuran Pinjaman yang Dibayar

BJP = Angsuran si A

Total Angsuran X Alokasi BJP

b) Berdasar Bunga yang dibayar

BJP = Bunga dari si A

Total Bunga yang Dibayar X Alokasi BJP

c) Berdasar Bunga bersamaan Angsuran

BJP = Bunga Bersamaan Angsuran si A

Total Bunga Bersamaan Angsuran X Alokasi BJP

Page 120: OMNIA SINT FAUSTA · PDF filepinjam koperasi, berisikan prosedur ... Sejahtera Jawa Timur pada papan nama, stempel dan kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya. 5 5. Keanggotaan

114

d) Berdasar Pinjaman yang lunas dalam setahun

BJP = Pinjaman Lunas Setahun si A

Total Pinjaman yang Lunas X Alokasi BJP

Tulungagung, 5 Nopember 2011

Ketua Sekretaris

MIANTA DHARBENI YUS KUNAHARI