sinkop

2
Sinkop ( pingsan ) adalah kehilangan kesadaran sementara karena berkurangnya aliran darah ke otak. Sinkop merupakan gejala dimana terjadi kehilangan kesadaraan yang tiba- tiba, berlangsung singkat dan disertai penurunan ketegangan ( tonus ) otot. Perasaan kepala menjadi enteng, pusing ( vertigo ), lemah, mabuk dan menurunnya kekuataan motorik dapat mendahului episode yang lengkap. Sebagian episode sinkop dapat dihilangkan atau dicegah dengan berbaring. Serangan sinkop ( pingsan ) diakibatkan oleh satu mekanisme berikut atau lebih : 1. Gangguan peredaran darah ( sirkulasi ) ke otak, 2. Gangguan metabolisme otak, 3. Perubahan psikosomatik. Suatu serangan sinkop ( pingsan ) mempunyai ciri- ciri sebagai berikut : 1. Teriakan waktu serangan tidak ada. 2. Lama serangan berlangsung beberapa detik. 3. Tidak ada ngompol. 4. Setelah serangan biasanya penderita sadar penuh, meskipun ada perasaan lemas dan lemah. 5. Gigitan lidah tidak terjadi. 6. Muka pucat. 7. Sinkop jarang timbul pada saat pasien berbaring. Sebelum sinkop biasanya ada rasa lapar, capek atau stress. Tanda- tanda ( aura ) mau jatuh ke sinkop ( pingsan ) biasanya mengalami bunyi denging dalam telinga tanpa rangsang dari luar ( tinnitus ), perasaan melayang dan pucat. Pada waktu serangan terjadi terdapat ciri- ciri kelemahan tubuh ( kolaps ), berkeringat, denyut jantung melambat ( kurang dari 60 denyut semenit )/ ketidakteraturan denyut jantung, tak bergerak dan nadi lemah. Sinkop berlangsung dibawah satu menit.

Upload: dewidewy

Post on 15-Feb-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mk

TRANSCRIPT

Page 1: Sinkop

Sinkop ( pingsan ) adalah kehilangan kesadaran sementara karena berkurangnya aliran darah ke otak.  Sinkop merupakan gejala dimana terjadi kehilangan kesadaraan yang tiba- tiba, berlangsung singkat dan disertai penurunan ketegangan ( tonus ) otot. Perasaan kepala menjadi enteng, pusing ( vertigo ), lemah, mabuk dan menurunnya kekuataan motorik dapat mendahului episode yang lengkap. Sebagian episode sinkop dapat dihilangkan atau dicegah dengan berbaring.Serangan sinkop ( pingsan ) diakibatkan oleh satu mekanisme berikut atau lebih : 1. Gangguan  peredaran darah ( sirkulasi ) ke otak, 2. Gangguan metabolisme  otak, 3. Perubahan psikosomatik.Suatu serangan sinkop ( pingsan ) mempunyai ciri- ciri sebagai berikut :

1.       Teriakan  waktu serangan tidak ada. 2.       Lama serangan berlangsung beberapa detik.3.       Tidak ada ngompol.4.       Setelah serangan biasanya penderita sadar penuh, meskipun  ada perasaan lemas dan lemah.5.       Gigitan lidah tidak terjadi.6.       Muka pucat.7.       Sinkop jarang timbul pada saat pasien berbaring.

Sebelum sinkop biasanya ada rasa lapar, capek atau stress.Tanda- tanda ( aura ) mau jatuh  ke sinkop ( pingsan ) biasanya mengalami  bunyi denging dalam telinga tanpa rangsang dari luar ( tinnitus ), perasaan melayang dan pucat.

Pada waktu serangan terjadi terdapat ciri- ciri kelemahan tubuh( kolaps ), berkeringat, denyut jantung melambat ( kurang dari 60 denyut semenit )/ ketidakteraturan denyut jantung, tak bergerak dan nadi lemah. Sinkop berlangsung dibawah satu menit.Sinkop yang paling sering ialah yang timbul dengan adanya ketakutan, cemas atau nyeri ( misalnya sebelum atau selama prosedur pembedahan ) atau karena shock psikis ( misalnya melihat darah ). Keadaan ini cenderung pada penderita yang berada dalam posisi berdiri.Anjuran  untuk tiap- tiap serangan yaitu meyakinkan pasien agar tetap berbaring sampai keadaannya pulih .Setelah penderita berdiri kembali, ia harus bergerak aktif.

Pada pasien- pasien dengan serangan sinkop yang sering terjadi, diperlukan terapi dan evaluasi psikologik. Dan tentunya jangan lupa periksakan diri segera ke Dokter terdekat.