sinergitas pengembangan kawasan ekonomi dalam rencana tata ruang

22
SINERGISITAS PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI DALAM RENCANA TATA RUANG Disampaikan Pada Acara: “Workshop Prospek Pengembangan Kawasan Ekonomi Prov.Sulsel dalam Mendukung Tata Ruang dan MP3EI” Makasar, 2 Desember 2013

Upload: pustaka-virtual-tata-ruang-dan-pertanahan-pusvir-trp

Post on 24-Oct-2015

224 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

disampaikan oleh Ditjen Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum dalam Workshop Prospek Pengembangan Kawasan Ekonomi Prov.Sulsel dalam Mendukung Tata Ruang dan MP3EI, Makasar, 2 Desember 2013

TRANSCRIPT

SINERGISITAS PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI DALAM RENCANA TATA RUANG

Disampaikan Pada Acara:“Workshop Prospek Pengembangan Kawasan Ekonomi Prov.Sulsel dalam Mendukung Tata Ruang dan MP3EI ”

Makasar, 2 Desember 2013

OUTLINE

I. Sinergisitas Konsep Pengembangan Kawasan dalam Arah Kebijakan NasionalII. Kebutuhan Infrastruktur (RPI2JM) dalam Membangun Sinergisitas KawasanIII. Dasar Hukum terkait Sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan SinergisitasIV. Konsep RPI2JM (Bid.PU) dalam upaya Implementasi RTR Kawasan

a. Metodelogi Perencanaan dan Sinkronisasi Program (RPI2JM)b. Proses Sinergisitas Program dalam (RPI2JM) c. Tahapan Program Prioritas (RPI2JM) terkait Rencana Tata Ruang

(study kasus KAPET ) d. Ilustrasi Kebijakan Pengembangan KSN

e. Terkaitan RTR Pulau Sulawesi – MP3EI – KAPET ParepareV. RTR terkait Rencana Program Pembangunan berbasis Kawasan

LATAR BELAKANG

a. Pembangunan infrastruktur mempunyai peran vital dalam rangka pengembangan wilayah, serta merupakan kunci konektivitas bagi perkembangan ekonomi dan peningkatan daya saing di dunia internasional.

b. Penyelenggaraan infrastruktur saat ini masih menghadapi permasalahan, terutama akibat belum fokusnya sasaran kewilayahan yang akan didorong, belum sinergisnya program pembangunan infrastruktur, serta belum efektifnya sistem penganggaran pembangunan infrastruktur.

c. Bagaimana penjabaran arahan kebijakan spasial (KSN) dalam rangka implementasi terkait program K/L dan pemerintah provinsi, kabupaten dan kota

Pencapaian Sinergisitas pengembangan kawasan salah satunya dengan penyediaan infrastruktur kawasan yang terintegrasi antar wilayah dan terkait proses transformasi dari kegiatan ekonomi wilayah. Beberapa hal penting terkait penyedian infrastruktur kawasan:

SINERGISITAS KONSEP ANTAR PENGEMBANGAN KAWASAN

Mendorong pembangunan kawasan strategis sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang memiliki skala ekonomi yang berorientasi daya saing nasional dan internasional sehingga dapat menjadi motor

penggerak percepatan pembangunan daerah tertinggal dan sekitarnya dalam suatu sistem wilayah pengembangan ekonomi yang terpadu dan sinergis, melalui keterkaitan mata-rantai proses

produksi dan distribusi

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS

KAPET KEK

KORIDOR EKONOMI

RM

RPJMN 2010-2014 (PERPRES NO. 5 TAHUN 2010)

KSCT Kawasan Lain:• Agropolitan• Minapolitan

DASAR HUKUM

Ps.96 (3) PP 15/2010 Penyelenggaraan Penataan Ruang mengamanatkan untuk dilakukan penyusunan sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan di pusat maupun secara di daerah secara terpadu. Selanjutnya dituangkan dalam dokumen Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

RPI2JM sebagai rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode tiga hingga lima tahunan yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur baik yang dilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat/dunia usaha

ASPEK : Indikasi sasaran

kewilayahan yang akan didorong pembangunan infrastrukturnya

Indikasi program prioritas pembangunan infrastruktur

Indikasi sistem penganggaran pembangunan infrastruktur

FOKUS PADA KAWASAN STRATEGIS NASIONAL (KSN)

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH

KEBIJAKAN KERUANGAN PENGEMBANGAN WILAYAH:

KEBIJAKAN SEKTORAL PENGEMBANGAN WILAYAH

RTRWN

RTR PULAU/KEPULAUAN

RTR KSN

RTRW PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

UU RI 39/2009 (KAWASAN EKONOMI KHUSUS)

MP3EI (PERPRES 32/2011)

PERMENDAGRI NO 29/2008 (KSCT)

KEP MEN KKP NOMOR KEP.39/MEN/2011 (KAWASAN MINAPOLITAN)PERMENTAN NO 50/2012 (KAWASAN PERTANIAN)PP 2/1999 (PENYELENGGARAAN TRANSMIGRASI): KOTA TERPADU MANDIRI

PRIORITAS KAWASAN DALAM RANGKA

PENGEMBANGAN WILAYAH

DUKUNGAN INFRASTRUKTUR UNTUK

PENGEMBANGAN WILAYAH

HARD/PHYSICAL INFRASTRUCTURE

SOFT INFRASTRUCTURE

INFRASTRUKTUR CK UNTUK MENDUKUNG FUNGSI

KAWASAN

INFRASTRUKTUR SDA UNTUK MENDUKUNG

FUNGSI KAWASAN

INFRASTRUKTUR BM UNTUK MENDUKUNG

FUNGSI KAWASAN

BISNISPLAN PENGEMBANGAN

KAWASAN

PENGUATAN INSTRUMEN PERIJINAN PEMANFAATAN

RUANG

PENGUATAN MEKANISME KOORDINASI & KERJASAMA PENGEMBANGAN WILAYAH

DRAFT RPI2JM BIDANG PU PEMANTAPAN DAN

PENYEPAKATAN DRAFT RPI2JM

DISKUSI PENYAMAAN VISI PENGEMBANGAN WILAYAH

DENGAN STAKEHOLDER TERKAIT

DISKUSI, KLARIFIKASI DAN PENAJAMAN PROGRAM

INVESTASI INFRASTRUKTUR

DISKUSI, PEMANTAPANI DAN PENYEPAKATAN PROGRAM INVESTASI

INFRASTRUKTUR

RENSTRA KEMENTERIAN

PEKERJAAN UMUM

PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN

INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN PADA

PULAU/KSN

PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PADA

PULAU/KSN

PROGRAM PENYELENGGARAAN JALAN

PADA PULAU/KSN

PENGUATAN INSTRUMEN PENDUKUNG

PEMANFAATAN RUANG UNTUK MENDUKUNG

INVESTASI

PENGEMBANGAN KAWASAN PUSAT

PERTUMBUHAN YANG MEMILIKI MULTIPLIER

EKONOMI

IMPL

EMEN

TASI

PE

MBA

NG

UN

AN W

ILAY

AH

FAKTOR EKSTERNAL BERPENGARUH

KONDISI MAKRO EKONOMI INDONESIA

DINAMIKA POLITIK (ASPIRASI POLITIK LEGISLATIF)

KESIAPAN PEMANGKU KEPENTINGAN

METODOLOGI PERENCANAAN DAN SINKONISASI PROGRAM (RPI2JM)

PROSES SINERGISITAS PROGRAM DALAM RPI2JM

ARAHAN SPASIAL1

Output : Arahan spasial pengembangan wilayah dalam kurun waktu tertentu (dalam 5 tahun), scenario pertahun, serta arahan pengemangan infrastruktur

Input : RTRWN, RTR Pulau, RTR KAPET, RTRW Prov/Kab/Kota

Proses : Integrasi fungsi & peran wilayah, wilayah yang didorong, arah pengembangan infrastruktur

PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

2

Output : program prioritas infrastruktur yang sinergis mulai dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota

Input : RPJP nas/daerah, RPJMN Nas/daerah

Proses : inventarisasi focus program prioritas pembangunan infrastruktur dan target pelayanannya di provinsi dan/atau kabupaten/kota dengan sintesa program prioritas terhadap isu actual wilayah atau isu yang berkembang di masyarakat.

SINERGISITAS PROGRAM

Output : Program investasi pembangunan infrastruktur tahunan (dalam rentang waktu 5 tahun) yang sinkron, baik dari aspek fungsi, lokasi, waktu pelaksanaan, maupun anggarannya

Input : rencana terpadu, skenario tahunan

Proses : penyeserasian program, sinkronisasi antarsektor

PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN4

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN5

3

TEMA PEMBANGUNAN DI KORIDOR EKONOMI

Koridor Sumatera

Koridor Kalimantan

Koridor Sulawesi

Koridor JawaKoridor Bali -

Nusa Tenggara

Koridor Papua – Kep. Maluku"Pendorong

Industri dan Jasa Nasional" ''Pintu Gerbang

Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional''

''Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil

Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan serta

Pertambangan Nikel Nasional''

"Sentra Produksidan Pengolahan Hasil Bumi dan

Lumbung Energi Nasional"

"Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi

Nasional"

“Pusat Pengembangan

Pangan, Perikanan, Energi

dan Pertambangan

Nasional”

ILUSTRASI PENGEMBANGAN KAWASAN (KSN)

SidrapEnrekang

Pinrang

Barru

Parepare

KAPET Parepare

KAPET Palapas

KAPET Manado Bitung

KAPET BangsejahteraKAPET

Parepare

Mamminasata

Pulau Sulawesi

RPJPN

RPJMN

RENSTRA K/L

RENSTRA Prov, Kab/kota

RKP

RKT

tema pembangunan Pulau Sulawesi : pusat pengembangan ekonomi kelautan, lumbung pangan padi & jagung, pusat perkebunan kakao berbasis bisnis, Migas dan Pertambangan Nasional;, industri pengolahan dan industri jasa hasil sumber daya alam

tema pembangunan KAPET Parepare : komoditas unggulan (padi, kopi, kakao, udang, dan sapi,) & komoditas pendukung (jagung, sayuran, ubi kayu, jambu mete, ikan laut, dan rumput)

- RDTR Kawasan- Perijinan- Penetapan alinemen jalan

Kec. Suppa

Kec. Patampanua

Kawasan Tanaman Pangan Patampanua

Kawasan Minapolitan Suppa

Kec. Paleteang

Kec. Batu LappaKec. Lanrisang

Kota Parepare

12

21

sdasdasd

TAHAPAN PROGRAM PRIORITAS (RPI2JM) TERKAIT RTR (KAPET)

Dukungan program bidang ke-PU-an

Penyelenggaraan Jalan

Pengelolaan Sumber Daya Air

pusat pelayanan kegiatan sentra produksi bahan baku,

kegiatan sentra industri pengolahan, kegiatan penelitian, kegiatan

pendidikan dan pelatihan, kegiatan jasa, dan kegitan

distribusi

Sistem pusat pelayanan kegiatan ekonomi

sistem jaringan prasarana utama yang melayani sistem pusat pelayanan kegiatan ekonomi dan konektivitas sentra-sentra produksi bahan baku demi peningkatan kuantitas, kualitas, dan pemasaran komoditas unggulan dan komoditas pendukung wilayah

sistem jaringan prasarana lainnya berupa sistem jaringan teknologi komunikasi dan sistem informasi nasional, sistem jaringan sumber daya air, sistem jaringan energi, dan sistem jaringan pengelolaan limbah yang mendukung pengembangan komoditas unggulan dan komoditas pendukung

Sistem Jaringan Prasarana Kawasan

sentra produksi kawasan ekonomi nasional berbasis sumber daya lokal dengan

memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan

setempat

Kawasan Budi daya (Lokasi)

Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman

Pengembangan kawasan-kawasan potensial di perdesaan

Penataan kawasan di daerah tertinggal, perbatasan, dan pulau-pulau kecil terluar

Peningkatan pelayanan air minum terhadap MBR Perdesaan/perkotaan

Pemberdayaan masyarakat mandiri dan sejahtera

Penataan bangunan pada kawasan strategis, tradisional, bersejarah, dan ruang terbuka hijau

Peningkatan pelayanan infrastruktur drainase/sampah/limbah

Penyelenggaraan Penataan Ruang

Preservasi dan peningkatan kapasitas jalan nasional

Penyediaan dan pengelolaan air baku

Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan lainnya

Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi dan Pengamanan Pantai

Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Situ serta Bangunan Penampung Air Lainnya

Fasilitasi implementasi RTR (K/L, Provinsi, kabupaten/kota)

Rencana terpadu jangka menengah pengembangan infrastruktur sistem nasional

Pengembangan kapasitas pengelolaan KSN

Fasilitasi koordinasi lintas sektor dan lintas wilayah

Program pengembangan kawasan perdesaan berkelanjutan (P2KPB)

Pengembangan Kawasan Ekonomi (KAPET)

STUDI KASUS KAPET PAREPARE

SINERGISITAS PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN

Komoditas Unggulan KAPETPadi, Kopi, kakao, udang, & sapi

Kawasan Strategi Provinsi- Lumbung beras & jagung- Agropolitan- perkebunan

Kawasan Strategi Kab/kota- Agropolitan- Minapolitan- Agrowisata- perkebunan

Koridor Ekonomi Sulawesi Kegiatan ekonomi utama : simpul

pertanian tanaman pangan, perkebunan kakao

Jalur penghubung pusat ekonomi

Kawasan Minapolitan (KM KKP 39/2011)Kab. Barru & Kab. Pinrang

Calon Kawasan Lokasi Komoditas Perkebunan Kab. Enrekang (Kakao, kopi arabika), Kab. Pinrang (Kelapa, kakao), dan Kab. Sidenreng Rappang (Kakao)

Pengembangan kawasan hortikultura Kab. Barru, Kab. Sidrap, Kab. Enrengkang dan Kab. Pinrang

Arah Pengembangan Sulawesi (RPJMN 2010-2014)sentra produksi pertanian dan perikanan serta lumbung pangan nasional

Arah Pengembangan Sulawesi (RKP 2014) Lumbung pangan nasional Peningkatan produktivitas dan

nilai tambah pertanian tanaman pangan, perkebunan dan perikanan

KAWASAN PRIORITAS

Pulau Sulawesi Tanaman pangan berkelanjutan,

Minapolitan, Peternakan, Perkebunan

Industri turunan

SINERGISITAS INFRASTRUKTUR

Pengembangan kawasan minapolitan berbasis masyarakat kegiatan perikanan budi daya (udang, rumput laut)

Pemertahanan dan pengembangan kawasan peruntukan pertanian pangan berkelanjutan

Pengembangan kawasan peruntukan perkebunan

Pengembangan sentra industri pengolahan pertanian tanaman pangan padi dan jagung, perkebunan kakao yang bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan

Pengembangan simpul distribusi Garongkong sebagai simpul distribusi hasil olahan industri turunan perkebunan, pertanian, dan perikanan

1. penyediaan air baku, 2. peningkatan pelayanan jaringan

irigasi, 3. peningkatan infrastruktur

perdesaan

1. peningkatan infrastruktur perdesaan2. penyediaan air baku

1. infrastruktur perdesaan2. Penyediaan air baku

Pengembangan kawasan peruntukan peternakan berbasis agrobisnis dan breeding center

1. peningkatan aksesbilitas jalan nasional2. Peningkatan infrastruktur permukiman

1. peningkatan aksesbilitas jalan nasional2. Peningkatan Infrastruktur permukiman

1. peningkatan pelayanan jaringan tambak,

2. sistem pengendalian banjir dan pengaman pantai,

3. peningkatan infrastruktur perdesaan

No. Perpres No.88/2011RTR P.Sulawesi

FUNGSI KAWASAN KAWASAN

I. Pusat Pengembangan Ekonomi Kelautan • Kawasan Minapolitan • Pusat industri pengolahan hasil perikanan orientasi ekspor

• Pusat industri pengolahan hasil perikanan

• Outlet ekspor

• Selat Makassar• PKN Kawasan Perkotaan Mamminasata• PKW Pangkajene, PKW Jeneponto, PKW Watampone, PKW Barru, PKW Bulukumba• Pelabuhan Makassar

II. Lumbung Padi dan Jagung Nasional • Pengembangan Sentra Produksi Padi• Pengembangan Sentra Produksi Jagung • Mendorong Pusat Pengembangan Ekonomi Pertanian Pangan Padi dan Jagung

• KA Mamminasata • KA Parepare• KA Mamminasata• KA Bulukumba-Watampone• Pusat penelitian dan

pengembangan pertanian tanaman pangan padi di PKW Parepare

III. Pusat Pengembangan Perkebunan Kakao berbasis Bisnis

• Pengembangan Sentra perkebunan kakao • Mendorong Pusat Pengembangan ekonomi perkebunan kakao

KA Mamuju dsk., KA Palopo dsk

PKW Mamuju, PKW Palopo, PKW Majene

IV. Pusat Pengembangan Mineral, Minyak Bumu, Aspal dan Gas

V. Pusat Pengembangan wisata bahari, Ekowisata, MICE

• Pengembangan Kws Destinasi Pariwisata• Mendorong Pusat Ekonomi Pariwisata

Kapoposang dsk., KAL Takabonerate dskPKN Kaw Perkotaan Mamminasata, PKW Mamuju, , PKW Bulukumba

No. Perpres No.32/2011MP3EI (2011-2025)Tema Pembangunan

Koridor Ekonomi Sulawesi

Kegiatan Ekonomi Utama

Kebutuhan Infrastruktur

Investasi Infrastruktur

I. Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian

Padi, Jagung, Kedelai dan Ubi Kayu

• Aksesbilitas Jalan• Jaringan Irigasi• Kapasitas Gudang

1. Peningkatan Jalan dari Siwa-Parepare-Barru-Maros-Makasar (293 km)

2. Pembangunan Fasilitas Laut Garongkong

3. Pembangunan PLTM, PLTU, PLTG

4. Jaringan Transmisi

5. Pembangunan Gardu Induk

II. Perkebunan Kakao • Kapasitas Pelabuhan• Aksesbilitas Jalan• Kapasitas Infrastruktur (listrik,Air, Telekomunikasi)

III. Perikanan Perikanan • Balai Benih• Pelabuhan Perikanan• Unit Pengolahan Ikan• Kapasitas Pelabuhan• Aksebilitas Jalan• Fasilitas Penyimpanan hasil Laut

IV. Migas dan Pertambangan Nasional

Nikel, Minyak dan Gas Bumi

MP3EI

RTR KSN KAPET

No. RTR KSN KAPET Kota/Kab Indikasi Program Infrastruktur (Umum)

I. Pelayanan Jasa dan Perdagangan serta pusat Kawasan Industri

Kota Parepare • Peningkatan Jalan Alteri Primer• Peningkatan Jalan Kolektor Primer• Jaringan Trans KA• Pelabuhan Laut • Sistem Jaringan Energi• Sistem Jaringan SDA• Sistem Jaringan Telekomunikasi

Kebutuhan Sektor (D):• Penyiapan Masterplan• RDTR Koridor Garongkong

II. Pengembangan Kawasan Pelabuhan Garongkong Kab.Barru

III. Kawasan Minapolitasn dan Pengembangan Sektor Perikanan Tambak

Kab.Pinrang

IV. Kawasan Minapolitan dan Penyediaan Sektor Tanaman Pangan, Ternak

Kab.Sidrap

V. Kawasan Pengembangan Hortikultura dan Kopi Kab.Enrekang

KAPET diorientasikan menjadi klaster industri hulu yang mendukung KEK dan/atau pusat ekonomi MP3EI

RTR TERKAIT RENCANA PROGRAM PEMBANGUNAN

RKA K/L-SKPD

RENCANA AKSI NASIONAL-DAERAH TAHUNAN

ROAD MAP KAPET NASIONAL-DAERAH

Kebijakan, Strategi, Sasaran, Target Outcome, Agenda Program,

Rencana Kebutuhan Anggaran

RPJMN/D 2015-2019

RKP/D TAHUNAN

RPJP/D 2005-2025

GRAND DESIGN PENGELOLAAN KAWASAN STRATEGIS NASIONAL

RTRWN

RTR KSN KAPET

Renstra K/L - SKPD 2015-

2019

Renja K/L-SKPD

Jk panjang

Jk menengah

Tahunan

16

CATATAN: Road Map dan Masterplan sebagai instrumen keterpaduan secara menyeluruh

RPI2JM(KSN )

• MUSRENBANG DA/NAS• FORUM K/L (KONREG PU)

TERIMA KASIH

KEDUDUKAN RPI2JM DALAM PROGRAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

RPJP Nasional

RPJM Nasional

RPJP Provinsi

RPJM Propinsi

RTRW Nasional

RTRW Provinsi

RPJP Kabupaten/Kota

RPJM Kabupaten/Kota

RTRW Kabupaten

RTRW Kota

RTR Pulau

RTR Kawasan Strategis Nasional

RTR Kawasan Strategis Provinsi

RTR Kabupaten

RTR Kawasan Strategis Kabupaten

RTR Kota

RTR Kawasan Strategis Kota

Rencana Umum Rencana Rinci

Undang undang No.26/2007 Penataan RuangPeraturan Pemerintah No.26/2008 RTRWN

KEDUDUKAN RTR KSN DALAM RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

INTEGRASI KAPET DALAM MP3EI

Hampir seluruh KAPET berada di 6 koridor ekonomi Indonesia dalam MP3EI (Perpres 32/2011)

Momentum yang harus dimanfaatkan agar pengembangan ke-13 KAPET bersinergi dengan kebijakan MP3EI: Sinergisitas dengan MP3EI terkait kebutuhan ruang untuk rencana sentra produksi,

sentra kegiatan industri, dan sentra distribusi yang didukung oleh infrastruktur kawasan.

Konsep RTR KAPET diarahkan untuk mendorong (sub) sektor unggulan masing-masing koridor MP3EI.

BAD

Khatulistiwa

DAS Kakab

Batulicin

Sasamba

ParepareBank Sejahtera

Palapas

Manado-Bitung

Seram

Biak

Bima Mbay

KAPET

 

  Argentina Indonesia Philippines Sri Lanka Korea China Vietnam Thailand Malaysia

Infrastructure 86 78 98 62 9 48 95 46 32

Roads 106 90 87 48 17 54 120 39 27

Railroad 103 51 94 37 10 22 68 65 17

Port 101 104 120 45 20 59 113 56 21

Air Transport 115 89 112 57 26 70 94 33 24

Electricity 108 93 98 54 32 59 113 44 35

Telephone 50 78 104 74 4 58 86 95 85

Peringkat Daya Saing Infrastruktur Indonesia Tahun 2012Global Competitiveness Report, 2012 – 2013 (144 negara)

Pada tahun 1996, peringkat daya saing infrastruktur Indonesia berada diatas negara China, Thailand, Taiwan, dan Srilanka. Hal ini menunjukkan

bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia saat ini mengalami kemunduran

Kondisi Infrastruktur Indonesia di Level Internasional

Sumber: The Global Competitiveness Report, 2012-2013

B.1

Pola sebaran infrastruktur di Indonesia saat ini pada dasarnya mengikuti pola sebaran penduduk

Tantangan  pembangunan  infrastruktur    timpangnya  sebaran  penduduk,  perbedaan luas wilayah dan keberagaman kondisi topografi 

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

Wilayah

Pro

po

rsi W

ilayah

, %

% Luas 20.6% 7.2% 4.1% 32.3% 10.8% 25.0%

% Pddk 21.2% 58.6% 5.3% 5.6% 7.3% 2.0%

% rigasi 19.6% 65.1% 6.2% 4.4% 4.5% 0.2%

% J alan 28.4% 27.3% 13.7% 14.9% 11.2% 4.5%

% Air minum 24.6% 58.4% 3.3% 5.8% 6.4% 1.5%

Sumatera J awa Bali & NT Kalimantan SulawesiMaluku &

Papua

Pola Penyebaran Infrastruktur di Indonesia

Pulau  Jawa-Bali  dengan  luas  wilayah  7,5%  dari  luas  wilayah  Indonesia  dihuni  oleh  61% penduduk dari total penduduk Indonesia.

Sekitar 70-90 % infrastruktur berada di Pulau Sumatera, Jawa dan Bali. Sisanya sekitar 10-30 %  infrastruktur  tersebar  di  pulau  lainnya  yang  luasnya  70  persen  dari  keseluruhan wilayah Indonesia.

B.2