sindrom.docx
TRANSCRIPT
PEMBAHASAN
Anamnesis
Anamnesis dapat langsung dilakukan terhadap pasien (auto-anamnesis) atau terhadap
keluarganya atau pengantarnya (allo-anamnesis) bila keadaan pasien tidak memungkinkan
untuk diwawancarai, misalnya anak-anak atau sebagainya. Anamnesis terdiri dari identitas,
keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu. Beberapa pertanyaan
yang dapat kita tanyakan adalah:
Identitas pasien: nama, umur, alamat, suku pekerjaan
Menanyakan keluhan. Keluhan pada sindrom turner yang sering membuatnya
datang ke dokter adalah belum menstruasi pada umur yang seharusnya (amenorea).
Keluhan lainnya adalah perawakan yang lebih pendek dibandingkan dengan orang-
orang seusianya.
Pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan fisik anak pada usia adalah kecil
untuk umurnya dan ada keterlambatan dalam kematangan seksual, seperti tidak ada
pertumbuhan rambut pubis dan ketiak.
Riwayat kesehatan keluarga. Dimana kita membuat pedigree analysis
Pedigree analysis2
berarti pemeriksaan yang teliti terhadap silsilah atau asal usul. Kegunaannya adalah:
- Untuk mengetahui bagaimana timbulnya suatu penyakit.
Kadang-kadang, bila ditelaah lebih lanjut beberapa jenis penyakit atau kelainan
akan menunjukkan adanya kejadian berulang yang dialami oleh lebih dari satu
orang yang masih memiliki hubungan saudara satu sama lain. Berdasarkan pola
yang ditunjukkan dari catatan silsilah keluarga (bagan riwayat keluarga/family
tree), kita dapat memperkirakan sifat suatu penyakit, apakah penyakit tersebut
bersifat diturunkan dari orang tua atau tidak diturunkan. Salah satu contohnya
adalah sindrom turner.
- Untuk Mengetahui Mekanisme atau Pola Penurunan Penyakit
Dari pola yang tampak dalam bagan riwayat keluarga dapat kita lihat pula
mekanisme penurunan suatu penyakit.
- Untuk Memperkirakan Penetrance
Penetrance adalah perkiraan berapa banyak penyakit tersebut akan timbul atau
terjadi pada seseorang dengan kondisi gen tertentu.
- Untuk Memperkirakan Expressivity
Expressivity adalah derajat beratnya manifestasi klinis suatu penyakit pada
kondisi gen tertentu.
- Sebagai Dasar Dari Konseling Genetis.
Selain lima kegunaan tersebut, sebenarnya masih banyak lagi fungsi pedigree
analysis seperti memperkirakan kebutuhan biaya pengobatan dalam suatu
populasi masyarakat, kebutuhan sarana dan prasarana.
Pedigree analysis dilakukan dengan cara terlebih dahulu menggambarkan silsilah
keluarga dalam diagram sehingga terbentuk bagan riwayat keluarga (family tree).
Informasi yang terdapat dalam silsilah inilah yang kemudian dianalisis. Ketika
membuat bagan dipakai ketentuan gambar antara lain:
Gambar 1. Bagan riwayat keluarga
Gambar 2. Keterangan gambar pedigree analysis
Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan fisik:3,4
a) TTV: tekanan darah bisa meningkat, bisa terdengar murmur sistolik.
b) Antropometri: didapatkan perawakan yang pendek disbanding wanita normal.
c) Pemeriksaan kepala dan muka: bisa di dapatkan lipatan epikantus, langit-langit
yang tinggi, cacat penglihatan, cacat pendengaran, leher yang pendek,
webneck, batas garis rambut yang pendek pada leher bagian belakang.
d) Pemeriksaan toraks: terlihat pectus excavatum, jarak antara kedua putting
susunya jauh,
e) Pemeriksaan kulit: webneck, kulitnya terdapat nevi pigmentosa.
f) Pemeriksaan anggota gerak badan: bisa di dapatkan limfedema perifer, kubitus
valgus, metacarpal atau metatarsal yang pendek, kuku yang hipoplastik
hiperkonveks.
g) Pemeriksaan genital: perkembangan seksual sekunder lambat.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan kromosom
Sindrom turner (Disgenesis gonad) biasanya disebabkan oleh apa yang disebut
nondisjunction. Jika sepasang kromosom seks gagal untuk memisahkan selama
pembentukan telur (atau sperma), ini disebut sebagai nondisjunction. Ketika ovum yang
abnormal menyatu dengan sperma yang normal untuk membentuk embrio, embrio
mungkin akan berakhir dengan kehilangan satu dari kromosom seks (X bukan XX).
Sebagai embrio tumbuh dan sel-sel membagi, setiap sel dari tubuh bayi akan kehilangan
salah satu kromosom X. Kelainan ini tidak diwarisi dari orang tua yang terkena (bukan
diturunkan dari orang tua ke anak) karena wanita dengan sindrom turner (Disgenesis
gonad) biasanya steril dan tidak bisa punya anak. Pada sekitar 20 persen dari kasus-
kasus sindrom turner(Disgenesis gonad), salah satu kromosom X yang abnormal.
Mungkin berbentuk seperti cincin, atau hilang beberapa bahan genetik. Sekitar 30
persen anak dengan kelainan hanya hilang kromosom X dalam beberapa sel mereka. 3,5
Gambar 3. Analisis kromosom
Analisis kromosom prenatal sebaiknya di tawarkan kepada semua orang tua yang
beresiko memiliki anak dengan kelainan sitogenetik. Pemeriksaan ini dapat dilakukan
pada sel yang diperoleh dengan amnionsentesis, biopsy vilus korion atau pada darah
tali pusat. Beberapa indikasi penting antara lain adalah sebagai berikut.
Usia ibu lanjut (> 34 tahun) karena besarnya risiko trisomi.
Orang tua yang merupakan pembawa suatu translokasi timbal-balik seimbang,
translokasi robertsonian, atau inversi.
Orang tua yang pernah memiliki anak dengan kelainan kromosom.
Orang tua yang merupakan pembawa suatu penyakit genetik terkait-X. 6
Salah satu pemeriksaan yang sering dilakukan adalah amnionsitensis
(amnioncetensis), dimulai pada minggu ke 14-16 kehamilan, prosedur ini meliputi
pengambilan dan analisis cairan amnion kira-kira 25 cc. Cairan amnion diperoleh
dengan cara menusukkan sebuah jarum melalui dinding abdomen sampai ke dalam
rongga rahim. Sebelumnya ditentukan terlebih dahulu lokasi plasenta dan janin
dengan menggunakan ultrasonografi . Prosedur ini dilakukan untuk mencegah
terjadinya luka pada ibu maupun janin waktu jarum dimasukkan ke dalam rongga
amnion. Gelombang suara dimanfaatkan (ultrasonografi) untuk menentukan batas-
batas fisik organ tertentu sehingga dengan cara ini di hindari penggunaan sinar-X
yang sifatnya berbahaya. Ultrasonografi dapat mendeteksi dan menutup kemungkinan
kelainan-kelainan genetik yang tidak dapat di diagnosis dengan dengan
amnionsitensis misalnya, kelainan jantung pada janin yang dewasa ini sebelum
dilahirkan dapat dikoreksi dengan hasil yang memuaskan. 6,7
Cara diagnosis yang lebih batu ialah chorionic villus sampling (CVS) yang dapat
dilakukan pada usia kehamilan antara 8-11 minggu. Dokter menyisipkan selang kecil
melalui leher rahim ke dalam rahim dan menyedot sedikit sampel jaringan dari
plasenta yang kemudian diperiksa. Sel-sel vilus korionik plasenta berasal dari janin,
sehingga memiliki genotip yang sama dengannya. Sel-sel ini memperbanyak diri
dengan cukup cepat sehingga penyusunan kariotipe dapat segera dilaksanakan.
Analisis cepat ini merupakan keuntungan dari CVS dibandingkan amnionsintesis
yang mengharuskan sel di kultur selama beberapa minggu sebelum penyusunan
kariotipe. Keuntungan lain dari CVS adalah metode ini dapat dilakukan sejak dini
pada minggu ke- 8 sampai minggu ke- 10 kehamilan. Akan tetapi, CVS tidak
cocok untuk tes yang membutuhkan cairan amniotik. 6,7
Ultrasonografi (USG)
Tanda Kosowicz (tampilan lempeng tibia yang rendah dan melekuk ke dalam melalui
metafisis) dan tanda Archibald (metacarpal 4 dan 5 pendek) dapat membantu
menegakkan diagnosis Sindrom Turner. Penentuan umur tulang (bone age)
merupakan alat untuk membantu diagnosis, follow up pengobatan dan prognosis
gangguan pertumbuhan. 3,5
Pemeriksaan laboratorium.
Kadar FSH lebih tinggi daripada kadar LH dan selalu lebih tinggi daripada
normal, sebelum usia 6 tahun dan sesudah umur 10 tahun
Pada remaja kadar estradiol plasma lebih rendah daripada perempuan normal
Pada pemeriksaan preparat hapus kerokan pipi : tidak terdapat benda Barr pada
3/4 kasus kariotip 45,XO8
Diagnosis
Diagnosis banding
Sindrom Turner 3, 5-7
Sindrom Turner adalah suatu kondisi yang hanya mempengaruhi anak perempuan dan
wanita. Sindrom Turner terjadi karena monosomi total atau partial kromosom X dan
ditandai terutama oleh hipogonadisme pada fenotip wanita. Sindrom ini merupakan
kelainan kromosom X tersering pada wanita dan mengenai sekitar 1 dari 1.500- 2500
kelahiran hidup perempuan. Sindrom Turner tidak termasuk dalam penyakit keturunan,
resiko sindrom Turner tidak bertambah dengan bertambahnya usia ibu. Temuan ini
memberikan kesan kelainan pembelahan sel embrional, bukannya fertilisasi oleh gamet
abnormal, sebagai penyebab sindrom Turner. Sindrom Turner dapat menyebabkan
berbagai masalah medis dan perkembangan, termasuk perawakan pendek, kegagalan
untuk mulai pubertas, infertilitas, cacat jantung dan ketidakmampuan belajar tertentu.
Gadis yang menderita gangguan ini tidak mengembangkan karakter seksual sekunder
pada masa pubertas dan ovarium yang menyebabkan kemandulan di kemudian hari.
Selain itu, perempuan menderita sindrom Turner lebih rentan terhadap masalah
jantung, ginjal dan tiroid. Biasanya sindrom ini ditemukan saat gadis kecil karena
kurangnya pertumbuhan, yang mengarah dokter untuk melakukan tes.
Analisa kromosom prenatal dapat dilakukan sebelum kelahiran jika dicurigai adanya
sindrom Turner. Tes genetika ini dilakukan dengan menganalisisa sel-sel yang berasal
dari cairan amnion. Pemeriksaan ini biasanya 99 persen akurat. Jika diagnosis
dikonfirmasikan dengan pengujian genetika, maka bayi akan diletakkan di bawah
perawatan spesialis segera setelah ia lahir. Kemudian setelah bayi lahir, diagnosis
dikonfirmasi lebih lanjut hanya setelah dilakukan analisa kromosom pascanatal.
Analisis kromosom pascanatal biasanya dilakukan pada limfosit darah perifer. Tes
darah ini memeriksa jumlah kromosom dari seseorang yang di duga menderita sindrom
Turner. Seorang gadis menderita sindrom Turner akan memiliki 45 kromosom bukan
46 kromosom. Komposisi yang biasa adalah 44 kromosom autosom dan 2 kromosom
X. Namun, pada anak perempuan menderita sindrom Turner, yang sebagian atau
seluruh dari salah satu kromosom X hilang atau cacat. Kromosom X adalah kromosom
seks.
Gejalanya adalah:
Tubuh pendek
Perkembangan tulang abnormal (pectus excavatum dengan jarak yang lebar
diantara kedua puting susunya)
Koartasio aorta, yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi
Webbed neck
Garis rambut yang pendek pada leher bagian belakangnya
Pembengkakan pada punggung tangan dan puncak kakinya (limfedema)
Pada leher bagian belakang seringkali ditemukan pembengkakan atau lipatan kulit
yang longgar
Jari manis dan jari-jari kakinya pendek, kukunya tidak terbentuk dengan baik
Pada kulitnya terdapat banyak tahi lalat berwarna gelap
Perkembangan seksual sekunder pada masa pubertas tidak terjadi atau mengalami
keterbelakangan (rambut kemaluan yang jarang dan tipis, payudara kecil)
Kemandulan, karena ovarium biasanya mengandung sel-sel telur yang tidak
berkembang.
Amenorea primer
Sering ditemukan kelainan ginjal dan pembengkakan pada pembuluh darah
(hemangioma)
Kadang terjadi keterbelakangan mental.
Gambar 4. Gejala klinis sindrom turner
Noonan syndrome9
Sindrom noonan adalah kerusakan genetik yang menyebabkan sejumlah kelainan
fisik, biasanya termasuk perawakan pendek, kerusakan jantung, dan penampilan yang
tidak normal. Sindrom ini bisa diwariskan, namun anak dengan sindrom tersebut
mempunyai struktur kromosom yang normal, tetapi gejalanya yang sama dengan
sindrom turner, akan tetapi turner hanya pada perempuan dan memiliki kromosom
yang aneuploid (45,X), sedangkan noonan euploid (46,XX / 46,XY).
Penyebabnya adalah mutasi dari gen tertentu, ada 4 gen:
1. PTPN11 gen. sekitar separuh orang-orang dengan sindrom noonan mendapatkan
gangguan karena mutasi gen in i.
2. SOS1 gen. sebanyak 20% orang dengan sindrom ini memiliki kondisi karena cacat
pada gen ini.
3. RAF1 gen. gen ini bertanggungjawab sampai 15% dari semua kasus noonan.
4. Gen Kras. Sekitar 5 sampai 10% orang mendapatkan gangguan karena mutasi
pada gen Kras. Jenis mutasi ini mempunyai bentuk yang lebih parah.
Gejalanya:
1. Web neck
2. Telinga letak rendah
3. Ptosis
4. Perawakan pendek
5. Jari keempat yang memendek
6. Palatum melengkung tinggi
7. Kelainan jantung dan pembuluh darah
8. IQ kurang
9. Kemungkinan steril
Epidemologi 4,8
Sindrom Turner terjadi pada sekitar 1 dari 1.500-2.500 bayi wanita lahir hidup.
Dengan metode sitogenik rutin, dapat dijumpai tiga tipe kariotipe pada pasien sindrom
Turner:
Sekitar 57% kehilangan seluruh kromosom X sehingga dihasilkan kariotipe 45,X.
Sekitar 14% memiliki kelainan struktural kromosom X.
Sekitar 29% bersifat mosaic.
Etiologi dan Patofisiologi
Monosomi X seperti halnya dengan sindrom Turner ini mungkin terjadi karena adanya
nondisjunction di waktu ibunya membentuk sel telur. Kemungkinan lainnya disebabkan
karena hilangnya sebuah kromosom kelamin selama mitosis setelah zigot XX atau XY
terbentuk. Kemungkinan yang terakhir ini di dukung oleh tingginya frekuensi mosaik yang
dihasilkan dari kejadian sesudah terbentuk zigot pada penderita sindrom Turner. Mosaik
dengan kromosom kelamin X/XX memperlihatkan tanda-tanda sindroma Turner, tetapi
biasanya orangnya lebih tinggi daripada X dan mempunyai lebih sedikit anomali daripada
wanita non mosaic 45,X. Mereka lebih memperlihatkan kewanitaannya, mempunyai siklus
haid lebih kearah normal dan mungkin subur. Kini banyak di jumpai kasus fenotip Turner
somatis tanpa disertai kombinasi kromosom 45,X. Kebanyakan dari pasien ini memiliki
sebuah kromosom X normal dan sebuah potongan dari kromosom X yang kedua. Kedua buah
lengan dari kromosom-X yang kedua rupa-rupanya sangat diperlukan untuk differensiasi
ovarium secara normal. Individu yang hanya memiliki lengan panjang dari kromosom-X
yang kedua, mempunyai tubuh pendek dan menunjukkan tanda-tanda lain dari sindrom
Turner. Mereka yang hanya memiliki lengan pendek dari kromosom-X yang kedua,
mempunyai tubuh normal dan tidak menunjukkan banyak tanda-tanda sindrom Turner. 10
Pada perkembangan janin normal, ovarium mengandung hingga 7 juta oosit. Oosit secara
bertahap lenyap sehingga saat menarke jumlahnya merosot hingga hanya 400.000, dan saat
menopause terjadi hanya sekitar 10.000 yang tersisa. Pada sindrom Turner, ovarium janin
berkembang secara normal di awal embryogenesis. Akan tetapi, ketiadaan kromosom-X
kedua menyebabkan pengurangan oosit berlangsung lebih cepat dan tuntas pada usia 2 tahun.
Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa “menopause terjadi sebelum menarke”, dan ovarium
menciut menjadi jaringan fibrosa atrofik yang tidak mengandung ovum dan folikel (streak
ovaries). 6
Manifestasi klinik
Selama kehamilan, sindrom Turner dapat berupa hidrops total atau hanya pembengkakan
pada bagian leher setempat yang pada ultrasonografi mungkin salah diinterpretasikan sebagai
ensefalokel. Kelebihan cairan di jaringan-jaringan adalah akibat maturasi yang terlambat
pada sistem drainase limfatik. Pada bayi-bayi yang lahir hidup, sisa-sisa edema intrauterine
ini bermanifestasi sebagai leher yang bergelambir (webbed-neck), pitting edema di
ekstermitas distal serta punggung tangan dan kaki, kuku-kuku yang kecil dan hiperkonvek.
Berat badan lahir sangat rendah dan panjang badan yang kurang adalah lazim. 8,11
Pada masa kanak-kanak gambaran klinis yang paling terlihat adalah perawakan pendek.
Selama umur tiga tahun pertama, kecepatan pertumbuhan normal, meskipun pada persentil
yang lebih rendah; setelahnya pertumbuhan melambat dan menghasilkan perawakan yang
sangat pendek. . Rata-rata tinggi badan dewasa adalah 143 cm (132-155 cm). Juga ditemukan
selaput pada leher, garis rambut belakang yang rendah, mandibula kecil, telinga menonjol,
lipatan epikantus, lengkungan palatum tinggi, dada lebar dengan puting susu yang letaknya
berjauhan, kubitus valgus, dan kuku jari yang sangat cembung.8,12
Penderita sindrom Turner mengalami amenorea primer, mempunyai genetalia eksterna yang
infatil, rambut pubis yang jarang tanpa ciri-ciri kematangan seksual lainnya dan infertilitas.
Nevi berpigmen semakin tua menjadi nyata. 8
Defek tersembunyi yang menyertai lazim ada. Pada sepertiga penderita tampak aorta bicuspid
nonstenosis murni. Defek yang kurang sering tetapi lebih serius adalah stenosis
aorta,koarktasio aorta dan anomali muara vena pulmonalis. Sekitar sepertiga penderita
menderita malformasi ginjal pada pemeriksaan ultrasuara. Defek yang lebih serius adalah
ginjal pelvis, ginjal bentuk sepatu kuda, sistem kolektivus ganda, satu ginjal tidak ada sama
sekali, dan obstruksi sambungan uteropelvis.8,12
Gambar 5. edema pada kaki
Gambar 6. Webbed neck
Tabel 1.
Gambaran Frekuensi (persen)
Umum Bertubuh pendek 97
Amenorea primer 96
Kemandulan 99
Infantilisme seksual 95
Hipertensi (primer) 27
Defisiensi mental 18
Nevus pigmentosa 60
Kepala dan muka Lipatan epikantus 30
Langit-langit yang tinggi 45
Cacat penglihatan 22
Cacat pendengaran 53
Mikrognatia 40
Leher yang pendek 71
Leher yang berjala 53
Batas garis rambut nukhal
yang rendah
73
Toraks Pektus ekskavatum 38
Dada perisai 59
Anomali jantung/pembuluh
darah seperti koarktasio
aortae, stenosis aorta
43
Abdomen, anggota gerak
badan
Anomali saluran kemih 43
Limfedema perifer 41
Kubitus valgus 58
Metacarpal atau metatarsal
yang pendek
48
Kuku yang hipoplastik,
hiperkonvek
Penatalaksanaan
Penanganan terhadap sindrom turner adalah pengobatan substitusi yang bertujuan untuk :
o Merangsang pertumbuhan ciri - ciri seks sekunder, terutama pertumbuhan payudara
o Menimbulkan perdarahan siklis yang menyerupai haid jika uterus sudah berkembang
o Mencapai kehidupan yang normal sebagai istri walaupun tidak mungkin untuk
mendapatkan keturunan.
o Alasan psikologis, untuk tidak merasa rendah diri sebagai wanita.
Penanganan perawakan pendek telah berhasil dengan menggunakan hormon pertumbuhan
manusia (human growth hormone) secara parental dan steroid anabolik secara oral.
Pengobatan terhadap hipogonadisme tidak dilakukan kecuali bila umur tulang melebihi 11
tahun untuk mencegah penutupan epifise secara prematur. Diberikan etinil estradiol dengan
dosis minimal yaitu 100 mg/hari untuk 3 bulan pertama. Ini berguna untuk perkembangan
mamma dan vagina. Setelah itu diberikan etinil estradiol 200—500 mg/hari selama 21 hari
setiap bulannya, untuk membuat siklus menstruasi artifisial. Penambahan progesteron dosis
rendah pada hari ke 11 sampai ke 21 dari siklus tadi akan memperbaiki perkembangan
mamma dan endometrium. Pengobatan dipantau setiap 3 bulan dengan memperhatikan efek
samping obat seperti berat badan berlebihan, hiperlipidemia. 5,8,12
Komplikasi
Defek jantung kongenital dapat menyertai monosomi kromosom seks.
Gangguan perkembangan gigi dapat menyebabkan penderita sindroma turner beresiko
lebih tinggi untuk tanggalnya gigi. Bentuk rahang yang abnormal juga dapat membuat
posisi gigi berantakan.
Gangguan penglihatan juga dapat terjadi karena fungsi otot mata yang melemah
(strabismus)dan tidak dapat melihat jauh (hyperopia).
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan tulang meyebabkan terjadinya
kelengkungan tulang belakang yang abnormal (skoliosis atau kifosis) dan juga tualng
keropos (osteoporosis)
Penderita sindroma Turner juga sering mengalami gangguan psikologis, seperti
percaya diri yang rendah, depresi, kecemasan, kesulitan untuk bersosialisasi, dan
gangguan untuk memusatkan perhatian.13
Konseling Genetik
Konseling genetik adalah proses pendidikan keluarga mengenai keadaan yang diwariskan
atau keadaan yang dapat mempengaruhi masa depan anak. Konseling dimulai sejak seseorang
mulai dievaluasi, berlanjut terus selama dokter berkontak dengan keluarga. Tanggung jawab
komunikasi juga dapat meluas sampai masa akan datang yang tidak terhingga jika
penanganan baru ditemukan atau jika metode baru untuk skrining atau diagnosis prenatal
tersedia. Cacat lahir baik genetic atau bukan, dan keadaan-keadaan genetik mempunyai
potensi dampak emosional yang berarti pada keluarga, sering karena kemungkinan perasaan
bersalah dari orang tua. Karena gangguan ini sering kali terjadi tanpa riwayat keluarga,
keluarga mungkin tidak memahami sifat keadaan tersebut sehingga maladaptif, yang akan
berpengaruh buruk pada hasil jangka panjang anak. Konseling genetik dapat membantu
keluarga memahami keadaan tersebut , mengatasi rasa takut mitos dan tersembunyi, serta
lanjut proses mengatasi secara konstruktif masalah tersebut. Konseling genetik harus meliputi
pembahasan dengan istilah yang dapat dimengerti mengenai sifat keadaan dan cara
pewarisannya; jika keadaan tersebut tidak diwariskan, hal ini harus dinyatakan secara tegas.
Perkiraan risiko rekurensi, kemungkinan diagnosis prenatal, prognosis dan alternatif
penangan juga harus dibahas pada konseling. 12
Resiko rekurensi
Keadaan-keadaan yang diwariskan dengan cara mendelian mempunyai resiko rekurensi yang
tepat yang dapat diuraikan dan dijelaskan. Risiko empiris rekurensi, jika ada, juga harus
dijelaskan pada keluarga. Pasangan harus memamahami bahwa tidak mempunyai
peningkatan risiko berulang tidak sama dengan tidak mempunyai resiko. 12
Diagnosis prenatal
Sejumlah besar gangguan yang diwariskan dan sebenarnya semua kelainan kromosom dapat
didiagnosis secara prenatal. Dengan pengunaan ultrasonografi janin, banyak keadaan
dismorfologi dengan resiko rekurensi empiris juga dapat didiagnosis sebelum lahir. 12
Prognosis
Prediksi hasil akhir penyakit atau perkembangan jangka panjang seorang anak merupakan
pendekatan terbaik. Prediksi-prediksi tertentu sering tidak tepat, tetapi kisaran dan variasi
penyakit atau keadaan dapat diuraikan. 12
Alternatif Penanganan
Beberapa pengobatan bersifat dramatis dan mungkin menyelamatkan jiwa. 12
Konseling genetik perlu bagi:
Orang-orang yang mempunyai atau yang kuatir bahwa dirinya mengidap suatu
kelainan herediter atau kelainan lahir.
Wanita yang hamil atau merencanakan hamil pada usia lebih kurang 30-tahunan atau
40-tahunan.
Pasangan suami istri yang mempunyai anak dengan retardasi mental, kelainan
herediter atau kelainan lahir.
Pasangan suami istri yang bayinya mempunyai penyakit genetik dan diagnosisnya
ditentukan melalui suatu penyaringan berkala untuk bayi-bayi yang baru lahir.
Wanita-wanita yang telah mengalami keguguran dua kali atau lebih atau bayinya
meninggal dini.
Pasangan suami istri yang ingin menjalani pemeriksaan atau ingin lebih banyak
informasi tentang kelainan-kelainan genetik yang lebih banyak di jumpai dalam
etnisnya.
Pasangan suami istri yang mempunyai pertalian darah yang dekat atau sepupu tingkat
pertama.
Wanita-wanita hamil yang telah diberitahukan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan
darahnya terhadap alfa-feto protein, mempunyai resiko untuk mendapatkan
komplikasi-komplikasi atau bayi dengan kelainan-kelainan lahir. 7
Prognosis
Prognosis sindrom turner adalah baik
PENUTUP
Sindrom Turner adalah suatu kondisi yang hanya mempengaruhi anak perempuan dan wanita
yang terjadi karena monosomi total atau partial kromosom X. Sindrom ini merupakan
kelainan kromosom X tersering pada wanita dan mengenai sekitar 1 dari 2000 kelahiran
hidup perempuan. Sindrom Turner tidak termasuk dalam penyakit keturunan dan resiko
sindrom Turner tidak bertambah dengan bertambahnya usia ibu.
Sindrom Turner dapat menyebabkan berbagai masalah medis dan perkembangan, termasuk
perawakan pendek, kegagalan untuk mulai pubertas, infertilitas, cacat jantung dan
ketidakmampuan belajar tertentu.
Analisa kromosom prenatal dapat dilakukan sebelum kelahiran jika dicurigai adanya
sindrom Turner. Tes genetika ini dilakukan dengan menganalisisa sel-sel yang berasal dari
cairan amnion. Pemeriksaan ini biasanya 99 persen akurat. Jika diagnosis dikonfirmasikan
dengan pengujian genetika, maka bayi akan diletakkan di bawah perawatan spesialis segera
setelah ia lahir. Kemudian setelah bayi lahir, diagnosis dikonfirmasi lebih lanjut hanya
setelah dilakukan analisa kromosom pascanatal. Analisis kromosom pascanatal biasanya
dilakukan pada limfosit darah perifer. Tes darah ini memeriksa jumlah kromosom dari
seseorang yang di duga menderita sindrom Turner. Seorang gadis menderita sindrom Turner
akan memiliki 45 kromosom bukan 46 kromosom. Komposisi yang biasa adalah 44
kromosom autosom dan 2 kromosom X. Namun, pada anak perempuan menderita sindrom
Turner, yang sebagian atau seluruh dari salah satu kromosom X hilang atau cacat. Kromosom
X adalah kromosom seks.
Pada perawatan sindrom Turner membutuhkan perawatan medis yang berkelanjutan dari
berbagai spesialis. Check up rutin dan perawatan yang tepat dapat membantu sebagian besar
penderita bisa relatif lebih sehat dan hidup mandiri.
DAFTAR PUSTAKA