sinamar edisi 76

17
Sya’ban, Jadi Wali Nagari Galugua Markainus, Pejuang yang Terlupakan Bupati : Bank dan Masyarakat harus Berinteraksi Positif Iven Kreatif, Prestasi dan Wisata Jelang Porprov XII Halaman 8 Halaman 11 Halaman Halaman 13 14 No.76/XI/2012 MARET 2012 CMYK www.limapuluhkotakab.go.id Merumuskan Program Melalui Musrenbang “ITU HAK MASYARAKAT MISKIN” | Halaman 4 Kapur IX Mengusik Nyali Kepemerintahan |Halaman 4

Upload: tabloid-sinamar

Post on 22-Mar-2016

248 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Tabloid Sinamar Edisi 76 - Maret 2012

TRANSCRIPT

  • Syaban, Jadi Wali Nagari Galugua

    Markainus, Pejuang yang Terlupakan

    Bupati : Bank dan Masyarakat harus Berinteraksi Positif

    Iven Kreatif, Prestasi dan Wisata Jelang Porprov XII

    Halaman

    8Halaman

    11Halaman Halaman13 14

    No.76/XI/2012MARET 2012

    CMYKwww.limapuluhkotakab.go.id

    Merumuskan Program Melalui Musrenbang

    ITU HAK MASYARAKAT MISKIN | Halaman 4 Kapur IX Mengusik Nyali Kepemerintahan |Halaman 4

  • SEJAK Tabloid Sinamar resmi menjadi dwi-mingguan atau ter-bit dua kali sebulan terhitung sejak awal 2012, kami terus melaku-kan berbagai perubahan, termasuk rubrik/halaman yang kami tampilkan. Salah satu rubrik/halaman yang rutin kami sajikan sejak 2012 adalah Profil Nagari.

    Muhammad S., pemimpin redaksi tabloid ini, menjelaskan bahwa Profil

    Nagari merupakan rubrik yang men-coba memotret secara utuh sebuah nagari di Kabupaten Limapuluh Kota, mulai dari potensi alam, jumlah pen-duduk, mata pencarian mayoritas war-ga, potensi-potensi yang dikandung oleh sebuah nagari, termasuk juga pel-uang-peluang berusaha yang mungkin bisa dikelola di nagari yang menjadi objek liputan.

    Dikatakan Muhammad, ditampilkan-nya Rubrik Profil Nagari selain dimak-sudkan agar para pembaca mengenal secara lebih jauh nagari-nagari yang ada di kabupaten ini; tujuan lain yang hendak dicapai adalah agar bagaima-na dengan penyajian potensi dan pros-pek usaha yang dikandung oleh suatu nagari dapat menarik minat pihak lain untuk menanamkan investasi di nagari bersangkutan.

    Karena APBD Limapuluh Kota relatif sangat terbatas, maka adalah riskan kalau mengandalkan pelaksan-aan begitu banyak program pemban-gunan hanya dari dana APBD, kata Muhammad. Itu artinya, sangat diper-lukan keikutsertaan pihak lain untuk

    berpartisipasi aktif dalam pembangu-nan. Salah satu pihak yang sangat di-harapkan untuk memainkan peran itu adalah dunia usaha atau swasta.

    Dijelaskan, dengan keterlibatan du-nia usaha untuk berpartisipasi dalam pembangunan dengan berbagai sek-tornya itu, selain akan mempercepat angka laju pertumbuhan ekonomi, dampak lain yang sangat diharapkan adalah terbukanya peluang kerja dan kesempatan berusaha. Sama dengan daerah lainnya di Indonesia, Kabupat-en Limapuluh Kota juga masih diha-dapkan dengan masalah penganggu-ran, kata Muhammad.

    Untuk menyajikan Rubrik Profil Nagari di setiap edisinya, menurut Muham-mad, selain dengan menerjunkan kru redaksi untuk turun langsung ke na-gari objek untuk melakukan peliputan dan mewawancarai sejumlah narasum-ber yang diperlukan, pengelola tabloid ini juga tidak menutup diri kalau ada aparat nagari yang berinisitiaf dengan mengirimkan ke redaksi bahan-bahan liputan tentang nagarinya.(mike)

    Muhammad S - Kabag Humas kabupaten Limapuluh Kota

    PELINDUNG Bupati Limapuluh Kota | Wakil Bupati Limapuluh Kota PENASEHAT Sekda Kabupaten Limapuluh Kota Asisten Administrasi Umum Sekda Limapuluh KotaPENANGGUNG JAWAB Kepala Bagian Humas dan Protokoler Sekda Limapuluh KotaPEMIMPIN REDAKSI Muhamad S | DEWAN REDAKSI Muhamad S (ketua),Edi Salman, Indra Mulyadi, Wiradinanta, Yossarika Syofyan, Mike Zaimy REDAKTUR PELAKSANA Edi Salman | REDAKTUR Indra Mulyadi, Wiradinanta | STAF REDAKSI Yossarika Syofyan, Mike Zaimy,Herpa Tamizi | REPORTER Heri Ronaldo | FOTOGRAFER Herpa Tarmizi | SEKRETARIS Iis Sugiarti | DISTRIBUTOR Eliza, Zulfadli KONTRIBUTOR Walinagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Limapuluh Kota | TATA LETAK/ARTISTIK Yofi Newey, Joni Indra ALAMAT REDAKSI Bagian Humas dan Protokoler Sekda Limapuluh Kota | Kantor Bupati Limapuluh Kota, Jl.Raya Negara Payakumbuh-Pekanbaru KM 10 Sarilamak 26271, Tlp.(0752) 7750447, Fax. (0752) 7750447, Email: [email protected] Web : www.limapuluhkotakab.go.id PERCETAKAN PT. Padang Graindo Mediatama (Isi di luar tanggungjawab percetakan)

    Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.000 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional naskah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan.Dikirim via email : [email protected]

    SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUAHMEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

    MARET 2012 | NO.76/XI/2012

    TAJUK

    Penerbit : Bagian Humas dan Prtokoler

    Sekretariat Daerah Kabupaten Limapuluh Kota

    ETALASE

    DARI REDAKSI

    Musrenbang

    P ENYELENGGARAAN pemerintahan melalui sejumlah tugas dan fungsi yang melekat pada dirinya secara ber-tahap terus mengalami kemajuan. Salah satu di antaranya adalah tugas melaksanakan pembangunan, yang dibiayai melalui APBD di masing-masing daerah, baik provinsi mau-pun kabupaten/kota.

    Salah satu perubahan yang paling men-dasar adalah penyusunan program-program pembangunan. Kalau sebelumnya perumu-san program-program pembangunan pada tiap tahun anggarannya lebih banyak menja-di kewenangan aparat pelaksana pemerinta-han di berbagai unit kerja, melalui reformasi perumusan program pembangunan sudah dengan melibatkan anggota masyarakat.

    Maka dikenallah apa yang disebut dengan musrenbang (musyawarah rencana pemban-gunan). Musrenbang adalah forum musya-warah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan untuk menyepakati rencana kegiatan tahun anggaran yang berjalan yang sesuai dengan level tingkatannya.

    Tujuan musrenbang yaitu untuk menam-pung dan menetapkan kegiatan prioritas sesuai kebutuhan masyarakat yang diperoleh dari musyawarah perencanaan yang sesuai dengan tingkatan di bawahnya, dan mene-tapkan kegiatan yang dibiayai melalui APBD maupun sumber pendanaan lainnya.

    Fungsi dilaksanakannya musrenbang antara lain untuk menghasilkan kesepakatan-kese-pakatan antarpelaku pembangunan tentang rancangan rencana kerja pemerintah dan rancangan kerja pemerintah daerah, yang menitik beratkan pada pembahasan untuk sinkronisasi rencana kerja antar kementrian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah dan antar daerah.

    Pada Kamis (16/2), telah dilaksanakan Mus-renbang Tingkat Kecamatan Bukik Barisan. Acara itu dibuka Bupati yang diwakili Sek-dakab Limapuluh Kota Drs. Resman M.Pd. MH. Pelaksanaan program-program pem-bangunan tidak dilakukan dengan begitu saja, melainkan melalui proses yang telah disusun sesuai dengan tahapan-tahapannya, dimaksudkan agar program-program pem-bangunan bisa dirasakan langsung man-faatnya oleh masyarakat, kata Sekda.

    Kita menyatakan memberi apresiasi positif terhadap kegiatan perumusan program-pro-gram pembangunan dengan cara melibatkan masyarakat dari berbagai komponen secara langsung. Bagaimana pun, sebagai subjek sekaligus objek dari pembangunan, tentu anggota masyarakatlah yang tahu persis ten-tang program-program pembangunan yang mereka butuhkan.

    Memang, sudah tidak saatnya lagi men-empatkan masyarakat hanya sebagai penon-ton dari serangkaian program pembangu-nan yang dilaksanakan pemerintah. Mereka harus dilibatkan secara aktif. Karena dengan cara itu, selain yang tahu kebutuhan pem-bangunan adalah masyarakat itu sendiri, yang merasakan atau tidak secara langsung juga anggota masyarakat.

    Melibatkan masyarakat secara langsung dalam penyusunan program-program pem-bangunan, juga diharapkan akan memberi-kan dampak lain, yaitu masyarakat akan memiliki rasa tanggung jawab moral untuk menyukseskan program-program pemban-gunan yang telah dirumuskan, sekaligus untuk menjaga hasilnya. Dengan demikian, partisipasi aktif masyarakat akan memberi nilai tambah tersendiri dari setiap proram pembangunan yangb dilaksanakan.***

    Upaya Mengundang Investasi

    T UGU Khatulistiwa terdapat di Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Masyarakat me-nyebutnya dengan talua gajah (baca: telur gajah), karena berupa sebuah batu besar bulat dengan ukuran besar, yang persis berada di sisi ruas jalan yang meng-hubungkan Sumatera Barat dengan Provinsi Riau.

    Pada awalnya, masyarakat merawatnya dengan baik. War-na bendera Jepang diganti dengan peta Indonesia, dicat di tengah batu tersebut. Di sekitar Sakido, di pagar agar terlihat indah dan menarik. Pemerintah dan masyarakat menjadikannya objek wisata yang bisa dikunjungi ban-

    yak orang. Terlebih, letaknya yang strategis, di dekat jalan provinsi.

    Wisatawan yang ingin mengunjungi, dipandu oleh salah seorang penjaga. Banyak sekali wisatawan yang datang, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Wisatawan yang datang dari luar kebanyakan dari Jepang. Dalam se-tahun, sekitar 20-30 wisatawan dari Jepang datang ke sana. Biasanya mereka hanya melihat-lihat saja, yang menjadi ke-biasaannya adalah, mereka makan bersama dengan nam-pan di dekat Sakido tersebut. Ini merupakan kebiasaan bagi warga Jepang yang berkunjung.(e2)

    Sakido TALUA GAJAH : Nama lain dari Tugu Khatulistiwa di Nagari koto Alam, Kabupaten Limapuluh Kota (fe2)

  • P ELAKSANAAN program-pro-gram pembangunan tidak dilaku-kan dengan begitu saja, melain-kan melalui proses yang telah disusun sesuai dengan tahapan-tahapannya. Agar program-program pembangunan bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat, kata Bupati Limapu-luh Kota.

    Dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Kabupaten Limapu-luh Kota Drs. Resman MPd MH, Bupati mengatakan hal itu ketika membuka Musrenbang (musyawarah rencana pem-bangunan) tingkat Kecamatan Bukik

    Barisan yang bertempat di aula Kantor Camat Bukik Barisan, Kamis (16/2). Keg-iatan ini diikuti anggota DPRD Dapil IV Sy.Dt.Bandaro Rajo, Alisman,SH, Kepala SKPD, Camat Bukik Barisan Edi Zen,S.Sos Muspika, Bamus,LPM, wali nagari, tokoh masyarakat, unsur ninik mamak, bundokanduang, generasi muda para delegasi nagari dan narasumber.

    Menurut Bupati, musrenbang adalah forum musyawarah tahunan para pe-mangku kepentingan (stake holders) di tingkat kecamatan untuk mendapatkan masukan kegiatan prioritas dari nagari. Termasuk juga menyepakati rencana

    kegiatan lintas nagari sebagai dasar rencana kerja nagari dan rencana kerja satuan kerja perangkat daerah di tahun berikutnya, tambah Bupati.

    Para pemangku kepentingan dengan prioritas dari kegiatan nagari untuk sa-ma-sama mengatasi permasalahan yang ada di lingkungan kecamatan dan nagari, dan pihak-pihak yang berkaitan atau terkena dampak dari hasil musyawarah. Maka, melalui musrenbang kecamatan kita akan berupaya untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera, tambahnya.

    Dikatakan, musrenbang merupakan langkah maju sesuai dengan UU No.25 tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Maka dari itu, Kecamatan Bukik Barisan sangat komit dengan undang-undang tersebut, dibuk-tikan dengan telah terselenggaranya Musrenbang tingkat nagari secara mara-thon dan terintegritas Musrenbang ting-kat Kecamatan Bukik Barisan, tuturnya lagi.

    Lebih lanjut dikatakannya, bahwa dampak dari hasil musyawarah dan tu-juan musrenbang kali ini, antara lain membahas, menyepakati hasil-hasil musrenbang dari tingkat nagari yang akan menjadi prioritas kegiatan pemban-

    gunan, dan melakukan klarifikasi atas prioritas pembangunan di Kecamatan Bukik Barisan sesuai dengan urusan-urusan pemerintah dan SKPD.

    Camat Bukik Barisan mengatakan, mu-dah-mudahan Kecamatan Bukik Barisan dan Kabupaten Limapuluh Kota ke depan menjadi lebih baik yang dimulai dengan pelaksanaan musrenbang, karena mus-renbang adalah rencana kerja yang akan dilaksanakan pada 2013. Diharapkan, diharapkan seluruh peserta benar-benar mengusulkan kegiatan yang menjadi pri-oritas utama untuk dihadirkan, sehingga anggaran pemerintah benar-benar bisa dialokasikan sesuai kebutuhan dari keg-iatan tersebut, katanya.

    Dalam kesempatan itu, Kepala Bap-peda Limapuluh Kota Ir. Novian Burano selaku Ketua Tim teknis, turut memberi-kan penjelasan secara teknis tentang pelaksanaan Musrenbang.

    Wakil Ketua DPRD Lima Puluh Kota Sy.Dt.Bandaro Rajo menghimbau se-luruh wali nagari agar melakukan ker-jasama dengan SKPD, sehingga perenca-naan dari nagari dengan masing-masing Dinas pada pelaksanaan RKPD tahun berikutnya akan ada saling berhubungan antara rencana dari nagari dengan pihak dinas terkait (edi s.)

    MARET 2012 | NO.76/XI/2012

    Para pemangku kepentingan dengan prioritas

    dari kegiatan nagari untuk sama-sama

    mengatasi permasalahan yang ada di lingkungan

    kecamatan dan nagari, dan pihak-pihak

    yang berkaitan atau terkena dampak dari hasil

    musyawarah.

    PesertaMusrenbangBukitBarisan,sedangmengikutiacara(f/wira)

    M USRENBANG adalah Forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara par-tisipatif oleh para pemangku kepentingan untuk menyepakati rencana kegiatan tahun anggaran yang berjalan yang sesuai dengan level tingkatannya.

    Tujuan Musrenbang :

    Menampung dan menetapkan kegiatan prioritas sesuai kebutuhan masyarakat yang diperoleh dari musyawarah perencanaan yang sesuai dengan ting-katan dibawahnyaMenetapkan kegiatan yang dibiayai melalui APBD maupun sumber pendanaan lainnya.

    Fungsi dilaksanakannya Musrenbang :

    untuk menghasilkan kesepakatan kesepakatan antar pelaku pembangunan tentang rancangan ren-cana kerja pemerintah dan rancangan kerja pemerin-tah daerah, yang menitik beratkan pada pembahasan untuk sinkronisasi rencana kerja antar kementrian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah dan antar daerah.

    Mekanisme Pelaksanaan Musrenbang :

    Tahapan Persiapan :

    Kepada Desa menetapkan Tim Fasilitator Mus-renbang Desa yang terdiri dari BPD, aparat pemerintahan

    Masyarakat yang terdiri RT/RW, Kelompok kelompok yang ada dimasyarakat.

    Kepala desa menetapkan tim penyelenggara Musrenbang desa

    Tim musrenbang melaksanakan musrenbang Tahapan Pelaksanaan Musrenbang:

    Pendaftaran Peserta Pemaparan Camat tentang prioritas kegiatan

    pembangunan di kecamatan yang bersangkutan. Pemaparan Camat / masyarakat terhadap

    perkembangan penggunaan anggaran tahun se-belumnya dalam pembangunan desa.

    Pemaparan Kepala Desa tentang prioritas kegia-tan untuk tahun berikutnya.

    Penjelasan kepala desa tentang perkiraan jumlah alokasi dan yang dibutuhkan untuk tahun beri-kutnya.

    Pemaparan masalah utama yang dihadapi masyarakat yang disampaikan oleh perwakilan masyarakat :

    Pembahasan dan penetapan prioritas kegiatan. Pemisahan kegiatan berdasarkan.

    Perumusan kriteria untuk menyusun kegiatan prioritas.

    Pemilihan dan penetapan perwakilan masyarakat untuk menghadiri Musrenbang Kecamatan.

    Penandatangan berita acara Musrenbang oleh Kepada desa, Camat, Perwakilan Masyarakat dan BPD.

    Peserta Musrenbang Desa/Kelurahan Terdiri dari :

    Ketua RT/RW Kepala Dusun Tokoh Agama Ketua Adat Wakil Kelompok Perempuan Wakil Kelompok Pemuda Ormas Kelompok Tani / Nelayan Komite Sekolah, Dll.

    Nara Sumber Musrenbang Desa/Kelurahan:

    Camat Kepala Desa Badan Perwakilan Desa (BPD) Kepala Sekolah Kepala Puskesmas Tim Independen (LSM) yang bekerja di desa

    yang bersangkutan. (int)

    Menyepakati Rencana Kegiatan

    Merumuskan Program Melalui Musrenbang

  • B ERSYUKURLAH masyarakat Kecamatan Bukit Barisan karena pada tahun anggaran 2012 ini Ke-camatan Bukik Barisan salah satu dari 13 ke-camatan di Kabupaten Limapuluh Kota yang mendapat alokasi bantuan dana PNPM-MP dengan nilai sebesar Rp700 juta.

    Ketua UPK didampingi Sekretaris UPK Kecamatan

    Bukit Barisan Terima Rp 700 Juta

    Itu Hak Masyarakat Miskin

    Dengan peran dari masyarakat terutama penerima bantuan dana PNPM Mandiri Pedesaan kita bertekad dapat memastikan bahwa bantuan-bantuan tersebut sampai kepada penerima dengan tepat, sehingga sasaran dari upaya penanggulangan kemiskinan dapat tercapai.

    P ROGRAM Nasional Pember-dayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Per-desaan atau PNPM-Perdesaan atau Rural PNPM) merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan per-luasan kesempatan kerja di wilayah pedesaan. PNPM Mandiri Perdesaan mengadopsi sepenuhnya mekanisme dan prosedur Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang telah dilak-sanakan sejak 1998. PNPM Mandiri sendiri dikukuhkan secara resmi oleh Presiden RI pada 30 April 2007 di Kota Palu, Sulawesi Tengah.Program pem-berdayaan masyarakat ini dapat dika-takan sebagai program pemberdayaan masyarakat terbesar di tanah air. Dalam pelaksanaannya, program ini memusatkan kegiatan bagi masyarakat Indonesia paling miskin di wilayah perdesaan. Program ini menyediakan fasilitasi pemberdayaan masyarakat/ kelembagaan lokal, pendampingan, pelatihan, serta dana Bantuan Lang-sung untuk Masyarakat (BLM) kepada masyarakat secara langsung. Besaran dana BLM yang dialokasikan sebe-sar Rp750 juta sampai Rp3 miliar per kecamatan, tergantung jumlah pen-duduk.

    Dalam PNPM Mandiri Perdesaan, se-luruh anggota masyarakat diajak ter-libat dalam setiap tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai dari proses

    perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana sesuai kebutuhan paling prioritas di desanya, sampai pada pelaksanaan kegiatan dan pelestariannya.

    Pelaksanaan PNPM Mandiri Perd-esaan berada di bawah binaan Direk-torat Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Departemen Dalam Neg-eri. Program ini didukung dengan pem-biayaan yang berasal dari alokasi Ang-garan Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), alokasi Anggaran Pendapa-tan dan Belanja Daerah (APBD), dana hibah dari sejumlah lembaga pemberi bantuan dibawah koordinasi Bank Du-nia.

    Prinsip Pokok PNPM Mandiri Perd-esaan

    Dalam pelaksanaannya, PNPM Man-diri Perdesaan menekankan prinsip-prinsip pokok SiKOMPAK, yang terdiri dari: Transparansi dan Akuntabilitas.

    Masyarakat harus memiliki akses yang memadai terhadap segala informasi dan proses pengambi-lan keputusan, sehingga pengelo-laan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dipertang-gung-gugatkan, baik secara mor-al, teknis, legasl maupun admin-istratif

    Desentralisasi. Kewenangan pengelolaan kegiatan pemban-gunan sektoral dan kewilayahan dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah atau masyarakat, sesuai

    dengan kapasitasnya Keberpihakan pada Orang/

    Masyarakat Miskin. Semua keg-iatan yang dilaksanakan men-gutamakan kepentingan dan kebutuhan masyarakat miskin dan kelompok masyarakat yang kurang beruntung

    Otonomi. Masyarakat diberi ke-wenangan secara mandiri untuk berpartisipasi dalam menentu-kan dan mengelola kegiatan pem-bangunan secara swakelola

    Partisipasi/ Pelibatan Masyarakat. Masyarakat terlibat secara aktif dalam setiap proses pengambilan keputusan pembangunan dan se-cara gotong-royong menjalankan pembangunan

    Prioritas Usulan. Pemerintah dan masyarakat harus memprioritas-kan pemenuhan kebutuhan un-tuk pengentasan kemiskinan, kegiatan mendesak dan berman-faat bagi sebanyak-banyaknya masyarakat, dengan mendayagu-nakan secara optimal berbagai sumberdaya yang terbatas

    Kesetaraan dan Keadilan Gender. Laki-laki dan perempuan mem-punyai kesetaraan dalam perann-ya di setiap tahap pembangunan dan dalam menikmati secara adil manfaat kegiatan pembangunan tersebut

    Kolaborasi. Semua pihak yang berkepentingan dalam penang-gulangan kemiskinan didorong

    untuk mewujudkan kerjasama dan sinergi antar-pemangku kepentingan dalam penanggu-langan kemiskinan

    Keberlanjutan. Setiap pengam-bilan keputusan harus memper-timbangkan kepentingan pening-katan kesejahteraan masyarakat, tidak hanya untuk saat ini tetapi juga di masa depan, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. PNPM Mandiri Perdesaan juga memiliki prinsip lainnya, yakni:

    Prinsip-prinsip dalam PNPM Mandiri Perdesaan juga dikenal dengan sebutan SiKOMPAK Aku Lanjut dengan tagline: SiKOMPAK, Kunci Kemandirian Desa Kami. (int)

    Mempercepat Penanggulangan Kemiskinan

    Bertumpu pada pembangu-nan manusia. Setiap kegiatan diarahkan untuk meningkat-kan harkat dan martabat ma-nusia seutuhnya.

    Demokratis. Setiap pengam-bilan keputusan pembangu-nan dilakukan secara musya-warah dan mufakat dengan tetap berorientasi pada kepentingan masyarakat mis-kin

    Bukik Barisan Asirul Hadi, ketika menghadiri acara Musrenbang Kecamatan Bukik Barisan di aula Kantor Camat, Kamis (16/2), menjelaskan,untuk Kecamatan Bukik Barisan tahun 2012 ini mendapat alokasi Bantu-an Dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) sebesar Rp700 juta.

    Bantuan dana tersebut akan dimanfaatkan untuk pembangunan pasar mini di jorong Bukik Bulek Na-gari Banja Loweh, pembangunan gedung MDA di Jorong Paninjauan nagari Koto Tangah dan gedung TK di Jorong Apar Nagari Sei.Naniang, jelas Asirul Hadi kepada Sinamar.

    Di samping itu, tambah Asirul hadi, dana PNPM Man-diri Pedesaan akan dimanfaatkan juga untuk kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) untuk tiga Kelompok SPP dengan jumlah anggota masing-masing kelompok berkisar sebanyak 20 orang.

    Lebih lanjut dikatakannya, dana PNPM Mandiri Pede-saan merupakan hak masyarakat miskin. Jadi tidak boleh ada penyimpangan satu rupiah-pun di PNPM Mandiri Pedesaan, tandas Asirul Hadi.

    Untuk itu, dengan peran dari masyarakat terutama penerima bantuan dana PNPM Mandiri Pedesaan kita bertekat dapat memastikan bahwa bantuan-bantuan

    tersebut sampai kepada penerima dengan tepat, seh-ingga sasaran dari upaya penanggulangan kemiskinan dapat tercapai, harap Asirul Hadi.

    Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya sangat berharap ke depan Program PNPM Mandiri ini akan lebih diting-katkan lagi sehingga dapat dilaksanakan sampai den-gan tahun tahun berikutnya. Upaya yang kita harapkan yaitu dengan meningkatkan anggaran oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah, in-tegrasi program-program penanggulangan kemiskinan yang ada di sector kedalam PNPM Mandiri Pedesaan, serta meningkatkan peran serta pemerintahan nagari dan masyarakat nagari dalam pengawasan, katanya.

    Komponen kegiatan PNPM Mandiri Pedesaan, men-urut Asirul hadi, selain digunakan untuk pembangu-nan fisik, juga digunakan untuk pembangunan usaha ekonomi produktif berupa dana bergulir.

    PNPM Mandiri Pedesaan telah menciptakan berba-gai aktivitas yang mendorong berkembangnya pereko-nomian masyarakat miskin, karena terjadi penyediaan barang dan jasa skala kecil, berkembangnya aktivitas pasar, terutama berkembangnya partisipasi masyarakat miskin dalam pembangunan, jelas Asirul Hadi. (edi.s)

    Sekdakab,Resman,M.Pd.membukasecararesmimusrenbangBukitBarisan.(f/wira)

    EdiZen,CamatBukitBarisanmemberikansambutanpadaacaraMusrenbang.(f/wira)

    MARET 2012 | NO.76/XI/2012

  • PANEN PADI : Pemkab Limapuluh Kota akan menjadi Salah satu Lumbung Beras di Provinsi Sumatera Barat

    U PAYA Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota untuk menjadi salah satu lumbung beras di Su-matera Barat perlahan mendekati keny-ataan. Belakangan Pemkab Limapuluh Kota mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pertanian untuk mengem-bangkan produksi tanaman pangan khususnya hasil panen padi. Tujuannya untuk meningkatkan surplus beras di

    daerah ini setiap tahunnya guna men-dukung produksi beras nasional.

    Informasi yang diterima menyebutkan, Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo Dt. Sori Marajo dan Kepala Di-nas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan setem-pat, M. Yunus, sudah memperoleh petunjuk dari Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian, Su-marjo Gatot Irianto, di Jakarta pekan lalu.

    Kita diberikan pen-tunjuk bagaimana men-ingkatkan produksi tanaman pangan, khu-susnya beras di Lima-puluh Kota. Semua itu dalam rangka mensuk-seskan program nasional menuju pen-capaian surplus beras 10 juta ton di Indonesia, tahun 2014 mendatang, un-

    gkap Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan, M. Yunus ketika dihubungi di kantornya.

    Menurut dia, untuk men-ingkatan produksi padi di Limapuluh Kota, diperlu-kan penyempurnaan sarana prasarana pertanian. Sep-erti jalan tani, serta pem-bangunan jaringan irigasi desa dan irigasi usaha tani. Tahun 2012 ini, direncana-kan membangun jaringan irigasi usaha tani dan jarin-gan irigasi desa untuk pen-gairan lahan sawah seluas 1.000 hektare lebih.

    Dikatakan, produksi padi Kabupaten Limapuluh Kota, tahun 2012 ini ditar-getkan meningkat menjadi 230.165,06 ton gabah ker-

    ing giling (GKG), dibanding dengan produksi padi tahun 2011 yang men-capai 208. 472,34 ton GKG atau setara

    dengan 131. 754,52 ton beras, pada la-han persawahan seluas 22.222 hektare, dimungkinkan luas tanam 47.322 hek-tare, sasaran panen diperkirakan seluas 46.331 hektare.

    Upaya yang akan dilakukan untuk pen-ingkatan produktifitas tanaman pangan, diantaranya, penyediaan benih dan bibit unggul ang bersetifikat melalui pening-katan kapasitas dan kualitas pembibitan, pembinaan petani penangkar, perbaikan system distribusi dan perdagangan, pen-erapan teknologi pemupukan berimbang dengan mengikut sertakan pupuk or-ganik.

    Kemudian, tambah M. Yunus dalam keterangannya kepada Sinamar belum lama ini, pengendalian hama terpadu disejalankan dengan perbaikan pola tanam, sekaligus pengamatan serangan hama pengganggu tanaman. Tentu saja harus mampu menekan kehilangan hasil panen, dengan menggunakan alat atau peralatan panen, tandas M. Yunus.(yossarika)

    2012, Produksi Padi Ditargetkan

    Meningkat jadi 230.165,06 Ton

    Untuk meningkatkan produksi padi, diper-

    lukan penyempurnaan sarana prasarana perta-nian. Seperti jalan tani, serta pembangunan jar-

    ingan irigasi desa dan irigasi usaha tani.

    D I saat banyak daerah lain di Indonesia, bahkan di belahan dunia, dihadapkan dengan keter-batasan bahan pangan, Kabupaten Limapuluh Kota sejauh ini masih tetap mampu mempertahankan posisi sebagai daerah yang mengalami surplus beras dari tahun ke tahun.

    Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan, Horti-kultura dan Perkebunan Kabupaten Limapuluh Kota, Ir. M. Yunus M.T., Limapuluh Kota sejauh ini masih mampu surplus beras sebesar 88.541,39 ton. Dijelas-kan, produksi padi di tercatat 208.472,34 ton yang setara dengan 131.754,52 ton beras. Dengan jumlah penduduk 350.699 jiwa dan tingkat konsumsi beras per kapita per tahun sebesar 123,22 kg, maka diperlu-kan ketersediaan beras sebesar 43.213,13 ton beras, katanya.

    Intensifikasi pertanian merupakan salah satu fak-tor yang menentukan peningkatan produksi padi, tambah Yunus lagi. Karena itu, menurutnya, Pemkab Limapuluh Kota telah menerapkan pola panca usaha tani, yang meliputi penggunaan varietas unggul, pen-golahan tanah secara baik, penyediaan air untuk per-tanian yang cukup, penggunaan pupuk berimbang,

    serta pemberantasan hama dan penyakit tanaman. Sementara, menanggapi surat dari Sekretaris Daerah

    Kabupaten Limapuluh Kota Nomor 120/838/PUM-2011 tanggal 16 November 2011 tentang Nota Kesepa-katan Gubernur dengan Bupati/Walikota se-Sumatera Barat, maka Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota telah merumuskan langkah pendukung Nota Kesepakatan Gubernur Sumatera Barat dengan Bupati Lima Puluh Kota tentang Pencapaian Surplus Beras 10 Juta Ton di Indonesia tahun 2014 itu.

    Langkah-langkah pendukung yang telah dirumus-kan, menurut Yunus, meliputi peningkatan Indeks Pertanaman (IP) mencapai 2,06. Untuk meningkatkan IP sebagai upaya peningkatan produksi padi perlu dilakukan pembangunan dan perbaikan/rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak. Pada tahun 2011 telah dilakukan rehabilitasi Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) sebanyak 25 kelompok tani seluas 910 hektar dan Jaringan Irigasi Desa (JIDES) sebanyak 28 kelompok tani seluas 779,02 hektar, sebutnya.

    Upaya lain yang dilakukan adalah dengan penggu-naan benih bermutu varietas unggul melalui Bantuan

    Langsung Benih Unggul (BLBU) baik lokasi Sekolah Lapang Padi Tanam Sebatang (SL-PTS) mau pun non SL-PTS.

    Pada 2011 lalu Limapuluh Kota telah memberikan bantuan benih padi non hibrida untuk lokasi SL-PTS sebanyak 360 kelompok tani dengan jumlah benih 225.000 kg dan lahan seluas 9.000 hektar. Sedangkan lokasi non SL-PTS sebanyak 91 kelompok tani dengan jumlah benih 25.000 kg dan lahan seluas 1.000 hek-tar, terangnya. Upaya lain adalah dengan menekan kehilangan hasil panen padi, yang dilakukan dengan penyediaan peralatan panen dan pasca panen untuk mengurangi losis dan rendemen.

    Sementara dalam rangka penganekaragaman bahan pangan, menurut Yunus, dinas yang dipimpinnya telah mengembangkan penggunaan ubi kayu dengan ber-macam-macam produk turunannya, serta mengem-bangkan produksi jagung dan ubi jalar. Kita ber-harap dengan cara ini ketergantungan bahan pangan penduduk dari beras akan bisa ditekan semaksimal mungkin, sambungnya. (yossarika)

    Masih Surplus Beras

    M. Yunus, Kepala Dinas Pertanian Tana-man Pangan, Holtikultura dan Perkebunan

    Kab Limapuluh Kota

    MenteriPertanian,Suswono.

    Alis Marajo, Bupati Kabupaten Limapuluh Kota

    MARET 2012 | NO.76/XI/2012

  • B ERKUNJUNG ke Nagari Sialang dan Gelugur Kecamatan Kapur IX sungguh menggugah per-asaan kemanusian dan nyali kepemerintahan. Inilah yang dirasakan saat menyertai rombongan Bu-pati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo bersama sejumlah pejabat kepala satuan kerja pemerintah daerah setem-pat ke perbatasan Sumatera Barat dan provinsi Riau itu Sabtu 20 Agustus tahun lalu.

    Berkendaraan dari Pangkalan Kotobaru ke Muara Paiti ibukecamatan Kapur IX (34 km) terus ke Kotobangun dan Durian Tinggi (9 km) terbilang nyaman. Maklum, meski agak sempit jalan provinsi ini masih mulus. Na-mun dari Durian Tinggi ke Sialang (3 km) kondisinya mulai parah. Di sepanjang jalan roda kendaraan hanya menginjak sisa aspal dan genangan air di lobang yang mirip danau-danau kecil. Tapi tak lama lagi ruas ini segera berubah karena kini sedang dilakukan perbai-kan saluran dan bahu jalan oleh Dinas Prasarana Jalan Tataruang dan Pemukiman (Prasja Tarkim) Sumatera Barat.

    Namun perjalanan berikutnya dari Sialang ke Gelugur melintasi daerah berbukit-bukit sejauh 24 km perlu ek-stra hati-hati. Bukan hanya tanjakan dan turunannya tajam yang membuat gamang tapi kondisi jalannya pun amat parah. Di beberapa tempat jalan terbelah-belah saluran air hujan karena salurannya sendiri sudah lama buta. Meski hampir semua jembatan sudah terbuat dari rangka baja namun di beberapa titik cuma menyisakan bekas pengerasan dan coran beton awal pertama jalan ini dibuka sekitar tahun 1998 silam.

    Begitupun sudah ada harapan perbaikan. Rencananya Dinas Prasja dan Tarkim Sumatera Barat tahun depan akan merekonstruksi dan melakukan pengerasan jalan dengan biaya sekitar Rp 17 milyar. Kepastian itu disam-paikan pejabat 50 Kota saat berdialog dengan warga di Masjid Jorong Mongan Gelugur dan warga di Masjid Si-alang. Katanya, perbaikan jalan ini mendapat prioritas karena mendukung rencana penempatan sekitar 100 kk warga transmigrasi korban gempa 30 September 2009 di Nagari Gelugur.

    Mengusik KeprihatinanJalan raya memang merupakan urat nadi ekonomi.

    Toh, kalaupun Dinas Prasja dan Tarkim Sumatera Barat memuluskan jalan raya sepanjang Kapur IX, agaknya tak otomatis membuat perekonomian dan kesejahter-aan sekitar 27 ribu rakyat kecamatan ini bisa diting-katkan. Sebab, yang diperlukan Kapur IX tak sebatas jalan. Masih banyak sektor kehidupan rakyat yang perlu mendapat perbaikan dan pembinaan jajaran Pemda Ka-bupaten maupun Pemda Provinsi Sumatera Barat.

    Lihat saja rumput dan semak sepanjang pinggiran jalan yang menutupi saluran di kiri kanan jalan dan bahkan melebar sampai ke badan jalan. Lihat pula pekarangan rumah penduduk yang tak berpagar dan tanaman pi-sang, pinang, coklat dan pohon sawit yang tak terawat serta ternak yang berkeliaran semaunya. Nyaris tak ada sebuah pekarangan yang berpagar rapi dengan tana-man yang terpelihara secara teratur dipenuhi tanaman ramuan masakan atau sayur-sayuran sebagai sumber gizi nabati. Sepohon singkong pun sulit ditemukan. Tak aneh jika warga di sini jarang makan sayur dan buah-buahan karena sayur dan buah-buahan didatangkan dari Bukittinggi atau Payakumbuh. Ini cukup jadi bukti bagaimana kondisi kehidupan masyarakat monokultur (mengandalkan ekonomi pada satu jenis tanaman).

    Sumber protein hewani, seperti ikan juga termasuk barang mahal di sini. Kecuali beberapa nagari yang memelihara ikan kolam, kebanyak penduduk mengan-dalkan ikan sungai. Celakanya, ikan sungai ditangkap menggunakan racun serangga sehingga ikan pada pu-nah. Kalau saja petugas Dinas Kesehatan Kabupaten atau provinsi mau mengecek kondisi kesehatan warga, terutama anak-anak, di sini agaknya akan banyak dite-mukan anak-anak bergizi buruk.

    Padahal warga Kapur IX, apalagi di sekitar Sialang dan Gelugur, bukan pemalas. Mereka malah pekerja keras. Bayangkan betapa mereka menghabiskan waktu dan menguras tenaga merambah hutan membuka la-dang gambir, kebun karet, kakao dan sawit. Hanya saja hasilnya amat tak sebanding dengan tenaga, waktu dan kerusakan hutan yang terjadi. Maklum, selain pengelo-laannya yang sangat tradisonal, gambir adalah komoditi yang tak diawasi dan tak memiliki standar kualitas se-hingga harganya pun sangat ditentukan negara pembeli, yaitu India, Pakistan dan Banglades. Ketika produksi melimpah harga pun jatuh. Kini harga gambir di sana sekitar Rp 12 ribu/kg dari sewajarnya sekitar Rp 20 ribu.

    Tanaman karet yang menjadi andalan kedua setelah gambir juga belum tersentuh ilmu dan teknik perke-bunan. Selain bibitnya yang tak standar pemeliharan-nya pun seadanya sehingga sulit membedakan antara kebun karet dan hutan belukar di sekitarnya. Bisa di-

    mengerti jika produksi dan kualitasnya rendah. Kini harga karet di Kapur IX cuma sekitar Rp 19 ribu dari normal Rp 22 ribu.

    Masyarakat Kapur IX, apalagi di sekitar Gelugur juga bertanam pohon swait dan kakao. Namun mereka tam-paknya belum paham bahwa sawit dan kakao adalah tanaman industri yang memerlukan perawatan dan pe-mupukan secara teratur dan terukur. Buktinya, warga memperlakukan sawit dan kakao layaknya tanaman tua, dibiarkan tumbuh apa adanya tanpa disiangi dan tanpa dipupuk selayaknya. Pelepah sawit tak dipang-kas dan buahnya tak didodos (artinya : ). Tak aneh kalau pohon sawit yang sudah setinggi dua meter tak ber-buah. Keadaannya mirip pohon enau yang tumbuh liar di hutan.

    Nasib tanaman kakao serupa. Pohon kakao yang se-harusnya dipangkas dipupuk dan disiangi dibiarkan tumbuh menghadang keadaan. Kalau pun berbuah, buahnya jarang dan kecil. Tak berlebihan kalau usaha rakyat bertanam sawit dan kakao terbilang sia-sia. Dan ini cukup jadi bukti bahwa petani di sini belum ter-jamah penyuluhan dan pembinaan dari petugas Dinas Perkebunan. Akhirnya, yang terjadi bukan peningkatan kesejahteraan melainkan peningkatan kesengsaraan. Buktinya, bila harga gambir dan karet jatuh ekonomi jadi lumpuh, dan di musim hujan beberapa nagari diren-dam banjir dan irigasi yang ada, seperti di Durian Tiggi dan Sialang, ikut binasa dihantam banjir dan longsoran dari perbukitan yang digunduli untuk kebun gambir, karet dan kakao.

    Kini perekonomian di Kapur IX terbilang sedang bu-ruk. Hanya Nagari Muara Paiti, Koto Bangun, Durian Tinggi dan Sialang yang punya sedikit areal sawah seh-inggga ketahanan pangan mereka agak tersanggah.

    Sementara Nagari Gelugur, berpenduduk 2.200 jiwa dan belum tersentuh listrik, sumber nafkah penduduk tergantung pada gambir dan karet. Saat kini harga karet dan gambir jatuh, warga Gelugur pun terancam krisis pangan. Soalnya, mereka tak punya setumpak sawah.

    Sumber berasnya selama ini hanya dari padi ladang. Ladang padi itupun gagal akibat musim kemarau pan-jang. Padahal, kecuali kayu api, semua kebutuhan hidup tergantung pasokan beras dari Payakumbuh lewat jalan darat via Sialang atau lewat jalur sungai dari Subaling Kabupaten Kampar, Riau.

    Kini harga beras di Sialang rata-rata Rp 9.500/kg dan minyak tanah Rp 6 ribu/liter. Karena kendaraan dari Sialang ke Gelugur ( sekitar 24 km) mesti mengguna-kan mobil dobel gardan ongkospun mahal. Ongkos pe-numpang Rp 30 ribu/ orang dan barang rata-rata Rp 600/kg. Bahkan upah angkut kelapa saja Rp 600/ butir.

    Kapur IX Mengusik Nyali Kepemerintahan

    Oleh : H. Fachrul Rasyid HF *

    Lihatlah pekarangan rumah penduduk yang tak berpagar

    dan tanaman pisang, pinang, coklat dan pohon sawit yang tak terawat

    serta ternak yang berkeliaran semaunya.

    BupatiAlisMarajomenyusurijalandiKapurIXdenganberjalankaki.(f/her)

    MARET 2012 | NO.76/XI/2012

  • JalanJorongTanjuangjajaran,NagariGalugua,LimapuluhKota

    Kerpihatinan Kepemerintahan.Secara keseluruhan kondisi kehidupan sosial, ekono-

    mi dan pemerintahan di Kapur IX masih memprihatin-kan, terutama bila dikaitkan dengan misi pemerin-tahan yang menjadi tugas pokok dinas instansi yang ada. Kalau saja setiap dinas instansi yang ada, baik di provinsi maupun di kabupaten melaksanakan tugasnya secara benar dan sungguh-sungguh, tentulah seluruh sektor kehidupan rakyat akan dapat diperbaiki dan dit-ingkatkan. Sayang, jangankan memenuhi tugas dan tanggungjawabnya, berkunjung ke Kapur IX saja, apal-agi sampai ke Nagari Gelugur, masih ada pejabat yang belum pernah mencoba.

    Maka, tidaklah aneh jika banyak warga yang belum tahu membuat kalkulasi usaha, belum menghayati pentingnya memelihara lingkungan yang sehat, ber-pekerangan yang sehat dan bersih, menanam dan me-makan tanaman sayur-sayuran, bertani dan berkebun yang benar. Tak aneh juga jika rakyat belum menghayati bagaimana memelihara kesehatan yang benar.

    Meski nagari-nagari sudah berwalinagari dan perang-kat pemerintahan yang defenitif, tapi belum satupun nagari yang mampu membuat tata ruang sehinga nyaris tak satupun nagari yang memiliki jalan poros desa. Akibatnya, tak jelas mana yang muka (land mark) dan belakang sebuah nagari. Kalau bukan dibedakan ban-gunan dan pasar, nyaris tak ada bedanya antara kebun dan pemukiman tak jelas mana yang koto dan mana yang kampung.

    Dapat dipastikan, kalau saja pejabat Dinas Kesehatan bersama gerakan PKK rajin turun ke Kapur IX, tentu-lah warga tahu memelihara dan memilih makanan yang sehat dan bergizi. Warga akan tahu membenahi peka-rangan yang sehat dan menyehatkan. Kalau saja Dinas Peternakan rajin mendatangi peternak disini tentulah

    Kapur IX bisa jadi penghasil ternak yang sehat dan me-limpah.

    Kalau saja Dinas Perikanan mau meninggalkan me-janya sejenak, tentulah Kapur IX tak harus menunggu ikan kering dari Padang karena sumber air cukup me-limpah dan Kapur IX bisa menjadi penghasil ikan air tawar yang andal. Seandainya pejabat dan penyuluh pertanian/perkebunan mau berkubang ke sana tentu-lah kakao, sawit dan karet yang ditanam rakyat bisa memberikan nafkah yang memadai. Singkat kata kalau saja semua dinas instansi mau mencari pahala, tentulah mereka akan sangat berpahala bila menolong memban-gun kesadaran dan kehidupan rakyat Kapur IX.

    Sayang kepedulian itu belum tumbuh merata. Bah-kan lima anggota DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota asal Kapur IX belum dirasakan warga keberadaannya di pemerintahan daerah Kabupaten Limapuluh Kota. Mereka belum tergugah untuk menyerap aspirasi dan menyuarakan kepentingan Kapur IX dalam kebijakan pembangunan daerah ini. Meski demikian, Bupati Alis Marajo tak pernah merasa lelah. Pada priode pertama ( 2001-2006) setidaknya Alis sudah tujuh kali berkun-jung ke Gelugur. Tiga bulan pertama priode kedua jabatannya ia sudah sampai lagi di Gelugur.

    Alis tak sekedar melenggang. Ia terus berusaha agar jalan raya ke Kapur IX hingga ke gelugur terus dapat ditingkatkan. Disamping berharap bisa membuka iso-lasi dan mensejahterakan rakyat, Alis menaruh harapan Kapus IX bakal punya masa depan yang lebih baik bila jalan raya bisa mempertautkan Kapur IX dengan Ka-bupaten Kampar, Riau dan Kabupaten Pasaman. Jika jalan itu terwujud dari Kapur IX dengan mudah bisa dijangkau Kota Pasir Pangiraian, terus ke Medan atau Pekanbaru.

    Disamping itu Alis juga terus membagi anggaran

    pembangunan Kabupaten Lima Puluh Kota yang masih terbatas untuk sektor kesehatan, pendidikan dan perta-nian. Langkah itu mulai nyata. Sebuah Puskesmas den-gan ruangan rawat inap sudah berdiri di Sialang. Kalau saja fasilitas rawat inap itu sudah lengkap hari-hari ini pasien sekitar Sialang Durian Tinggi dan Gelugur sudah bisa dirawat inap di Puskemas yang megah itu.

    Keinginan Alis secara bertahap terus disahuti Kepa-la Dinas Prasja dan Tarkim Sumatera Barat. Jalan raya yang dirintis Bupati Limapuluh Kota, Jufri, 24 tahun si-lam dan dibuka oleh pejabat Kepala Dinas Prasja dan Tarkim Sumatera Barat. Mulai dari Sabri Zakaria, lalu, diteruskan Ir. Hedyanto, kemudian secara bertahap dit-ingkatkan Dodi Ruswandi. Hanya saja selama pemerin-tahan Bupati Amri Darwis, jalan ke Gelugur nyaris tak mendapat perhatian sehingga kembali hancur. Karena itu ketika kembali ke kursi Bupati Limapuluh Kota Alis pun berjuang membangun kembali jalan itu. Harapan Alis disahuti Ir. Suprato Kepala Dinas Prasja Tarkim, pengganti Ir. Dody Rusmandi. Suprapto akan memban-gun kembali jalan Sialang Gelugur yang sudah rusak parah itu.

    Harapan kita tentu dengan adanya pandangan yang kritis terhadap kondisi yang memprihatinkan ini mam-pu menggugah perhatian para pejabat pemerintahan yang lain di provinsi ini.

    Dengan demikian, Kapur IX terutama Gelugur yang selama ini merasa bagian dari Riau kembali merasa ba-gian dari provinsi ini. (*)

    *) Penulis adalah wartawan senior/Tulisan ini pernah dimuat di Harian Haluan Padang

    Kapur IX Mengusik Nyali Kepemerintahan...Oleh : H. Fachrul Rasyid HF *

    Sambungan dari halaman 6

    MARET 2012 | NO.76/XI/2012

  • G ALUGUA - Syaban dilantik sebagai Wali Na-gari Galugua Kecamatan Kapur IX oleh Bupati Lima Puluh Kota dr.Alis Marajo Dt.Sori Marajo ,Rabu 29/2, di ruangan Gedung SD Negeri 02Galu-gua.

    Pelantikan Wali Nagari terpilih Syaban diawali den-gan sidang paripurna Badan Musyawarah (BAMUS) Nagari Galugua, dipimpin Ketua BAMUS H.Syafri Ah-mad, S.Pd dengan acara tunggal pelantikan wali na-gari priode 2012 2018 berdasarkan Keputusan Bupati Lima Puluh Kota No.22 tahun 2012 tanggal 9 Januari 2012.

    Acara pelantikan dihadiri anggota DPRD, Herman, S.Pd, Kepala SKPD, Camat, Dan Ramil, Kapolsek, Wali Nagari dan BAMUS se Kecamatan Kapur IX ser-ta tokoh masyarakat dan masyarakat beserta Generasi muda nagari Galugua.

    Bupati Lima Puluh Kota dr.Alis Marajo Dt.Sori Mara-jo dalam sambutannya menyatakan, ucapan selamat kepada Wali Nagari terpilih Syaban dari kalangan gen-erasi muda. Bupati atas nama Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota mengucapkan terima kasih kepada Wali Nagari Galugua yang lama Amris karena telah mengabdi sebagai Pjs.Wali Nagari Galugua sejak be-berapa bulan yang lalu.

    Dengan dilantiknya Syaban ini dapat memberi

    pencerahan dan motivasi baru guna meningkat-kan rasa keber-samaan, untuk menuju kemak-muran guna men-capai kesejahter-aan masyarakat Nagari Galugua k e d e p a n , k a t a Alis Marajo.

    K e m u d i a n saya meminta mulai hari ini dan kedepan saudara Syaban seorang generasi muda yang telah diberi amanah oleh masyarakat nagari Galugua pada pelaksan-aan pemilihan wali nagari beberapa waktu yang lalu hendaknya dapat menyelenggarakan kegiatan pemer-intahan, pembangunan dan pelayanan public dengan

    tulus dan ikhlas, serta baik dan benar sesuai ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku,karena seorang Wali Nagari dalam memberikan pelayanan pubilik harus dengan aturan, begitu juga dalam mel-ayani aparatur juga dengan aturan, ujar Bupati.

    Apalagi katanya, Wali Nagari bukan saja perpan-jangan tangan Pemerintah Daerah, juga pengayom dan penyambung lidah masyarakat. Sebaliknya, perlu ia ingatkan, apa konsekwensi dari pelantikan ini.

    Pertama, seluruh lapisan masyarakat harus melupa-kan proses pemilihan Wali Nagari yang lalu, karena pada saat pemilihan tersebut tentu ada perbedaan pendapat dan perbedaan pilihan saat itu, hal itu da-

    pat kita hilangkan dengan kata lain biduak lalu kiam-bang batawik dan sekarang berikan dukungan kepada Wali Nagari ter-pilih , kemudian dukungan dari BA-MUS, KAN,LPM, serta masyarakat dan perantau, sangat diperlu-kan agar Wali Na-gari terpilih dapat melaksanakan tu-gas sebagai mana harapan semua pihak.

    Dengan de-mikian, saudara Syaban yang su-dah banyak pen-galaman apalagi

    beliau ini dari generasi muda dan juga dari seorang Kepala Jorong Panyu Barangai merupakan salah satu nama jorong di nagari Galugua akan bergairah dan bersemangat melaksanakan amanah. Munculah ino-vasi dan kreasi, program dan kegiatan pembangunan bersama masyarakat dan seluruh lembaga nagari yang ada di nagari Galugua guna mewujudkan nagari Galu-gua bisa keluar dari berbagai hal kesulitan dan ket-erisoliran , karna sekarang kita secara bersama-sama telah mulai membangun yang menjadi harapan bagi masyarakat seperti pembangunan jalan menuju nagari Galugua dan tranmigrasi.

    Pelantikan Wali Nagari terpilih ditandai dengan pe-masangan tanda jabatan Wali nagari oleh Bupati. Sya-fri Ahmad , salah seorang tokoh masyarakat yang juga Ketua BAMUS nagari Galugua, mengharapkan pada wali nagari terpilih agar membuat program dan kegiatan berkesinambungan sesuai dengan Visi dan misi nagari Galugua sehingga Pemerintah Nagari da-pat memberikan angin segar bagi masyarakat di na-garinya , dan adanya perhatian khusus untuk mem-bangun nagari yang banyak memiliki potensi yang bisa dikembangkan dalam upaya meningkatkan pere-konomian masyarakat dan Sumber Daya Masyarakat (SDM), Untuk itu,dapat memprioritaskan pembangu-nan nagari yang banyak memiliki potensi , dalam percepatan pembangunan dibidang perekonomian masyarakat di nagari. (edi salman)

    PELANTIKAN : Bupati Alis Marajo, Mengambil Sumpah dan Melantik Syaban Sebagai Wali Nagari Galugua.(f/her)

    CMYK

    SyabanMenandatanganiBeritaAcaraPengambilanSumpah.(f/her)

    BamusNagariGalugua(f/her)

    SYABAN,JADI WALI NAGARI

    GALUGUA

    MARET 2012 | NO.76/XI/2012

  • CMYK

    B ERBEKAL keteguhan tekat dan pantang me-nyerah, menjabat sebagai Wali Nagari Galugua Kecamatan Kapur IX Syaban akan berupaya menorehkan segenap kemampuan optimalnya dan selalu berupaya menelurkan berbagai inovasi untuk mening-katkan gerak dan laju pembangunan bagi pemerintahan nagari Galugua.

    Serah terima antara pejabat lama dengan pejabat baru dilingkungan kerja pemerintah nagari Galugua Kecama-tan Kapur IX berlangsung kidmat, Rabu ( 29 /2/ 12) , Pejabat lama Amris digantikan Syaban yang terpilih secara Demokratis dalam pilwanag Galugua Kecamatan Kapur IX untuk priode 2012 - 2018 pada 31 Desember 2011 lalu.

    Acara yang berlangsung di gedung SD 01 Galugua itu, dihadiri Asisten, Kepala SKPD, Camat Kapur IX, Wali Nagari dan Bamus se Kecamatan Kapur IX beserta to-koh masyarakat dan para generasi muda dan masyarakat Nagari Galugua.

    Bagi Syaban, dipercaya dan dilantik oleh Bupati Lima Puluh Kota dr.Alis Marajo sebagai Wali Nagari Galu-gua priode 2012 2018, memegang tampuk nahkoda sebagai pemegang amanah Wali Nagari bagi masyarakat Galugua Kecamatan Kapur IX, merupakan suatu tang-gung jawab yang tak gampang dalam proses di berbagai bidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyaraka-tan.

    Untuk menjalankan amanah itu di akui Syaban, tidak-lah semudah seperti apa yang dibayangkan dan memba-likan telapak tangan. Namun berbekal keteguhan tekad dan ilmu yang dimilikinya meski harus menghadapi ber-bagai cobaan dan tantangan. Kesemua itu akan diwu-judkannya dengan dalih kepercayaan diri, dengan keter-paduan dan sinergisasi aparatur atau perangkat nagari yang ada di Pemerintahan Nagari Galuguah tersebut.

    Menurut Syaban . tidak lah gampang untuk mewujud-kan semua itu, namun berkat kerja keras dan keterpad-uan dengan semua stakeholder dijajaran pemerintahan nagari Galugua dan senergisasi yang harmonis dengan semua lembagai nagari dan masyarakat nagari Galuguah. Perlahan namun pasti peningkatan pembangunan dan segala sesuatunya diyakininya akan membuahkan hasil maksimal.

    Kata Syaban, terobosan terobosan dan inovasi yang diupayakan tidak lain demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan terhindar dari belenggu yang menga-rah bagi kepentingan masyarakat banyak.

    Kipra dan kerja keras Syaban yang telah banyak berge-lut dalam liku-liku sebagai Kepala Jorong Mongan , tentu sudah banyak mengetahui dan mengalami tentang kepntingan masyarakat dan nagari Galuguah dalam me-majukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Menurut Syaban, selaku Wali nagari Galuguah yang baru , kita akan selalu menciptakan keharmonisan dil-ingkungan kerja dan akan bekerjasama profesional sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Karena itu, sebagai pengemban amanah tugas jabatan Wali nagari yang dipercayakan masyarakat Galugua, bukanlah jaminan untuk keberhasilan. Akan tetapi, tanpa adanya kerja sama yang baik antara kita semua, tentunya semua itu tidak akan terwujud dengan sempurna, terang Syaban.

    Dikatakan Syaban, dalam menjalankan tu-gas sebagai Wali nagari Galuguah agar setiap tatanan kerja yang akan tengah dan sedang diupayakan masyarakat dan pemerintah Ka-bupaten Lima Puluh Kota bersama pemerin-tah nagari Galuguah , ia akan selalu berupaya dalam menciptakan sinergisasi hubungan kerja yang profesional dan kondusif, demi tumbuh kembangnya laju pembangu-nan dijajaran pemerintahan nagari dan masyarakat nagari Galugua.

    Karena itu kita memandang, sebagai wali nagari Galuguah bersama masyarakat Galugua yang ada, akan selalu memberi-kan dukungan penuh terhadap nagari Galuguah dalam membangun daerah. Namun tentunya kita lebih memberikan dukungan kebijakan-kebijakan yang dilahirkan pemerintah daerah, yang intinya mengedepankan kepentingan masyarakat banyak, terangnya.

    Untuk kedepannya, agar pertumbu-han masyarakat terhindar dari berbagai belenggu dan kendala, sudah saatn ya nagari Galuguah dan juga kita semua berkontribusi secara daerah dalam mewujudkan tujuan hakiki pemban-gunan dijajaran pemerintahan nagai Galugua, diantaranya mencerdaskan kahidupan bangsa dalam upaya

    menciptakan serta menjadikan daerah dan masyarakat yang makmur dan sejahtera.

    Kita sangat mengharapkan semua kebijakan dan pem-bangunan nagari Galuguah ke depan akan lebih men-garah kepada pembangunan sarana dan prsarana dan infrastruktur daerah yang memberikan dampak positif terhadap kehidupan masyarakat.

    Baik memberikan dampak kemajuan pada bidang pendidikan, maupun dalam upaya membangkit sendi perekonomian masyarakat. Selain itu sektor pelay-anan terhadap masyarakat juga perlu ditingkatkan, agar perkembangan daerah menuai hasil yang semakin baik, papar syaban.

    Keberhasilan suatu nagari itu dapat dinilai adalah sejauh mana nagari itu mampu dan berhasil mencapai target maksimal visi-misi na-garinya. Saat ini Wali nagari Galuguah dan seluruh ja-jarannya amat ditantang membuat sebuah konsep pembangunan nagari demi pencapaian visi-misinya dalam mem-bangun nagari ,ul-asnya.

    Dalam kesempa-tan ini, kita agar selalu menjaga ke-harmonisan dil-ingkungan kerja, dan seandainya ada m a s a l a h s e b a i k n y a diselesaikan secara mu-fakat. Yang sangat penting sekali kesejahteraan per-angkat nagari yang ada di lingkungan kerja ini, karena jabatan hanyalah aman-ah yang dititipkan oleh masyarakat kepada kita.

    Kita yakin dan percaya, dibawah nahkoda Syaban sebagai Wali nagari Galu-gua. Suasana kerja dan jali-nan kerjasama di lingkun-gan nagari akan berjalan dengan baik. Begitu juga dalam mengimplementa-sikan tatanan kerja yang baik dan kondusif bagi kelangsungan pemerinta-han Nagari Galuguah yang lebih maju

    kedepannya,tuturnya.Netralisir Kekurangan Ketua Bamus nagari Galuguah Syafri Ahmad meng-

    harapkan, perlu adanya keselarasan, terarah dan berkelanjutan antara kinerja yang lama dengan kinerja yang akan dilaksanakan oleh pejabat yang baru.Yang paling penting disini, kami harapkan agar wali nagari yang baru lebih bisa menjembatani atau menetralisir kekurangan selama ini , dan sedapat mungkin wali nagari yang baru agar bisa menciptakan keharmonisan antara anggota yang ada di lingkungan pemerintahan Nagari Galugua,ungkap Syafri Ahmad.

    Lebih jauh dikatakan, bagi wali nagari , kesa-maan pendapat, kerjasama yang baik den-

    gan pemerintah setempat dan keharmo-nisan di lingkungan kerja, itu yang

    utama. Dengan tujuan mencip-takan kehidupan masyarakat

    yang makmur dan sejahtera dijajaran pemerinta-han Nagari Galugua ke depannya,ulas Sya-fri Ahmad, yang juga tercatat sebagai Pen-gawas TK/SD di Ke-camatan pedalaman Kapur IX tersebut.

    Setelah diamanah-kan, segenap hara-pan kita semua dan

    masyarakat nagari Galuguah tertump-

    ang kepadanya. Ke-hadiran dan segala ino-

    vasinya diyakini akan mampu membawa pe-rubahan diberbagai sek-tor bagi kemajuan nagari Galugua,ujar Syafri Ah-mad.

    Syafri Ahmad berharap, peran Syaban sebagai Wali Nagari Galugua, dinilai akan mampu menjadi mitra yang baik bagi Bamus dan Pemerintahan Limapuluh Kota, terkait dengan selu-ruh pembangunan yang diajukan serta yang akan dilaksanakan wali nagari, yang mengacu kepada misi

    dan visi nagari. (edi salman)

    Syaban,

    SyabanWaliNagariGalugua.(f/her)

    Ciptakan Sinergi Kerja yang Kondusif

    MARET 2012 | NO.76/XI/2012

  • KetikamenujuGalugua,MobilRombonganBupatiTerpaksaDidorong.(f/her)

    RombonganBupatiTengahMenempuhJalanKeGalugua(f/her)

    BupatiLimaPuluhKotaTerpaksaBerjalanKakiMenujuGalugua.(f/her)

    BupatiDiSuguhkanSiriahDiCarano.(f/her)BupatidisambutNinikMamakNagariGalugua.(f/her)

    BupatiSambilIstirahatBeramahTamahDengan Anak-anak SD Negeri Galugua. (f/her)

    BupatimennyampaikansalamselamatkepadaBamusGaluguaatassuksesnyapelantikanWalinagariGalugua.(f/her)

    MARET 2012 | NO.76/XI/2012

  • MakamMarkainusdiJorongGuguakNagariGuguakVIIIKoto.(f/doc)

    A PAKAH Anda mengenal nama Sertu Markai-nus? Serka Markainus meninggal dunia dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda di daerah Kuranji Kota Padang. Di dalam biodata singkat beliau yang masih disimpan oleh keluarganya, Sertu Markainus lahir pada 10 Maret 1927 dan meninggal pada tanggal 17 Agustus 1946 dalam usia 19 tahun di Fron Satu Padang Area Timur Kesatuan TRI Batalion Singa Harau.

    Sebelum meninggal dunia, Markainus telah men-galami luka tembak di paha kanannya dalam pertempuran melawan Belanda. Markainus diungsikan oleh teman-temannya di markas Tentara Rakyat Indonesia (TRI) di Kuranji Padang. Markainus dilarang untuk melanjut-kan pertempuran, namun semangat untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia membuat Markainus mengi-kuti temannya secara diam-diam.

    Sesampainya di markas Belanda tersebut, Markainus nekat menero-bos masuk dan menembaki tentara musuh. Untuk mengelabui musuh, Markainus terlebih dahulu menembak lampu yang tergantung di tengah ru-angan. Mendengar suara gaduh, pasu-kan Indonesia yang telah melakukan pengepungan segera bergabung den-gan Markainus dan melakukan per-lawanan terhadap pasukan Belanda. Versi lain menyebutkan bahwa Markainus tertembus peluru saat berusaha melindungi komandannya dalam pertempuran tersebut.

    Setelah pertempuran selesai, pasukan Indonesia yang tersisa menemukan Markainus di pinggir sungai, tak jauh dari lokasi pertempuran. Markainus mengalami luka tembak di keningnya. Dalam kondisi sekarat, Markai-nus meminta dibawa ke kampung halamannya di Jorong

    Guguak Nagari Guguak VIII Koto. Markainus meninggal dunia dan dibutuhkan empat

    hari empat malam untuk mewujudkan wasiat terakhirn-ya. Saya ingat pada saat pemakamannya, masyarakat ramai mengantarkan Almarhum ke tempat peristiraha-tan terakhirnya. Hal ini disebabkan karena kekaguman masyarakat terhadap perjuangannya dan juga Markai-nus merupakan pejuang pertama asal Kabupaten Li-mapuluh Kota yang wafat dalam pertempuran melawan Belanda di Kota Padang, kenang Ali Amran, BSc, seorang putra daerah Guguak yang menjabat sebagai Sekretaris Legiun Veteran dan Sekretaris DHC-45 Kota Payakumbuh

    Markainus merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang terlahir dari pasan-gan Nursiah dan Khatib. Setelah ibunya meninggal tak lama setelah melahirkan adiknya, ayah Markainus menikah lagi dengan Marina, dan memiliki lima orang anak. Markainus kecil kemudian dibe-sarkan oleh Ramadhani Yakub dan dise-kolahkan di Payakumbuh (pada saat itu, Payakumbuh masih merupakan wilayah dari Kabupaten Lima Puluh Kota).

    Uncu Dhani, begitu Markainus me-manggilnya, adalah saudara laki-laki Nursiah. Markainus sedang menempuh pendidikan di kelas 2 Mahad Islami Pay-akumbuh saat bergabung dengan TRI dan bertugas di Kuranji Padang, sebut Zeinidar, saudara sepupu ibu Markai-nus. Pada zaman pendudukan Jepang, Markainus telah menjadi tenaga sukarela

    dalam perjuangan melawan penjajah. Bekal ilmu agama yang diperolehnya menambah motivasi Markainus untuk bergabung dengan militer.

    Diceritakan oleh Zeinidar, makam Markainus selalu mendapat kun-jungan dan perhatian dari pemerin-tah pusat dan provinsi selama masa pemerintahan Presiden Soekarno. Na-mun, pada akhirnya Markainus hanya dikenang oleh masyarakat Guguak dan peringatan yang digelar hanya dalam lingkup Kecamatan Guguak saja. Markainus bukanlah seorang yang terdaftar sebagai Veteran Perang Kemerdekaan Republik Indonesia. Dia bukanlah seorang pahlawan nasional, Markainus berjuang demi kecintaan-nya kepada bangsa dan negara. Sam-pai saat ini pun, keluarga Markainus tidak menerima bantuan apa pun dari

    pemerintah, sebut Zeinidar. Wanita 78 tahun ini juga tidak menuntut apa pun dari pemerintah. Baginya, perjuangan Markainus dilakukan dengan keikhlasan, tanpa pamrih.

    Awilmar (62 tahun) mengisahkan bahwa di antara semua saudaranya, hanya Markainus y a n g berkarir di militer. Saya dan saudara yang lain bekerja sebagai petani dan pedagang. Ayah kami pun du-lunya bekerja sebagai petani, ungkapnya. Bapak Awim, begitu beliau biasa disapa

    mengenang pemakaman Markainus yang dilakukan pada malam hari. Pada saat itu, pemakaman beliau dilakukan dalam kondisi prihatin. Pohon-pohon kelapa ditumbangkan untuk menghambat langkah penjajah. Saya masih ingat waktu itu saya duduk di atas pohon tersebut dan satu kompi tentara Indonesia datang un-tuk menghadiri pemakaman Markainus, tutur saudara tiri Markainus ini.

    Sekarang makam Markainus hanya dirawat oleh pihak keluarga. Tak ada lagi teman-teman seperjuangan Markainus yang datang untuk mengenang beliau. Gen-erasi muda Guguak pun tidak lagi mengadakan acara

    untuk mengenang Markainus. Diakui oleh Qori, salah seorang anggota Ka-rang Taruna di Nagari Guguak, Acara peringatan tersebut terkendala dana. Padahal dulu biasanya kami melaku-kan parade Marching Band dan lomba baca puisi dengan tema Kepahlawa-nan. Terakhir kali, acara peringatan mengenang perjuangan Markainus di-lakukan pada tahun 2007.

    Diperlukan perhatian dari SKPD terkait agar nilai perjuangan Markai-nus dapat dikenal oleh generasi muda. Markainus bukanlah seseorang yang menyandang gelar Pahlawan Nasion-al, namun keberaniannya untuk tetap melawan penjajahan Belanda dalam keadaan terluka patut dijadikan nilai positif yang pantas diteladani. Nilai perjuangan Markainus harus dikenal-kan kepada generasi muda. Jika hanya

    menjadi cerita yang diketahui oleh generasi terdahulu, dikhawatirkan perjuangan Markainus akan menjadi sejarah yang terkubur bersama saksi hidup yang kini telah berusia lanjut, harap Awilmar.

    Senada dengan Awilmar, Zeinidar berharap per-juangan Markainus diketahui semua masyarakat Ka-bupaten Lima Puluh Kota. Dulu pada saat pasukan Belanda telah masuk ke daerah ini, makam Markainus harus disembunyikan, ditutupi dengan sampah atau pohon-pohon besar agar tidak dirusak oleh penjajah. Tapi sekarang masyarakat harus mengetahui cerita perjuangan Markainus, tutur Zeinidar. Diakui pihak keluarga, bukti-bukti berupa surat yang menyatakan keterlibatan Markainus dalam perlawanan melawan penjajahan Belanda telah hilang. Beberapa tahun yang lalu, ada pihak yang meminjam surat-surat tersebut dengan alasan untuk kepentingan akademis. Namun tidak pernah dikembalikan lagi, mata tua Zeinidar mengenang kejadian tersebut.

    Jika selembar kertas berisi legalitas perjuangan Markainus sudah hilang, namun masyarakat masih bisa mengenang perjuangan beliau dengan berziarah ke makamnya. Makam tersebut berada di pinggir jalan, di depan rumah gadang milik keluarga besar Markainus. Masyarakat Jorong Guguak Nagari Guguak VIII Koto akan dengan senang hati memberitahu anda tentang keberadaan makam yang berada tak jauh dari pohon beringin besar yang menjadi landmark nagari Guguak. Makam tersebut memiliki tanda bintang besar ber-warna kuning dan dijaga oleh bambu runcing sebagai lambang perjuangan anak bangsa melawan penjajahan

    Belanda. (yossarika)

    Markainus bukanlah seorang pahlawan nasional. Dia berjuang

    demi kecintaannya kepada bangsa dan negara.

    Markainus,

    Ali Amran - Sekretaris DHC - 45 Kota Payakumbuh(f/doc)

    Awilmar(AdikTiriMarkainus)(f/doc)

    Zeinidar (Saksi Hidup yang Mengetahui Perjuangan Markainus) (f/doc)

    SERTU MARKAINUS : Potret seorang Pahlawan Kemerdekaan dalam sebuah lukisan

    Pejuang yang Terlupakan...

    MARET 2012 | NO.76/XI/2012

  • Sistem Adat Nan Tapakai dan Pasukuan Luak

    LimopuluahOleh :

    dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo( Ketua LKAAM Kabupaten Limapuluh Kota )

    RANGKAIAN TUTUA NAN DIDANGA ADAT MINANGKABAU (2)

    II. Adat Sandi Basandi

    Kalimat ini sudah sangat tua, ban-yak yang mengartikan bahwa hubun-gan tradisi ke Minangkabau satu sama lain mendasari, mungkin ini adalah pemahaman verbalisme dari kita yang mendengar istilah akan tetapi manakala kita nyatakan kepada ninik mamak di Minangkabau yang berada di nagari, maka akan dijawabnya berbeda dengan pengertian kita.

    Beliau ninik mamak itu menjelaskan, dengan pemisalan, dengan menyebut-kan hubungan suatu ninik mamak antar dua nagari, misalnya nagari-nagari Ke-camatan Situjuah Limo Nagari : Sako di Banda Dalam, pusako di Situjuah Gadang, puncak bulek di Banda Dalam, Peti bunian di Situjuah Gadang artinya mengenai gelar sako adat yang terting-gi di daerah tersebut itu ada di Banda Dalam, akan tetapi mengenai harta (hutan, tanah, sawah dan sebagainya), maka kedudukan tertingginya adalah di Situjuah Gadang, maka kedua nagari ini selalu berhubungan.

    Demikian juga misalnya urutan suku dalam suatu kelompok tidak boleh salah paham dalam penyelesaiannya : misalnya Koto jo Piliang, Tanjuang jo Payobada, Simabua jo Sipisang, Sikum-bang jo Sicancang, Bodi jo Caniago, Jambak jo Pitopang, Salo jo Kutiaanyie dan banyak lagi yang lainnya : kedua pasang suku ada yang kebesarannya adalah gelar Sako, ada yang kebesa-ran adatnya harta atau yang disebut sebagai Pusako. Oleh karenanya arti sandi disini adalah hubungan yang bersifat menetap sehingga terlihat sekali bagaimana bervariasinya nagari-nagari itu dalam fungsi adatnya, tidak ada suatu nagari yang lebih tinggi statusnya daripada nagari lain, begitujuga dengan gelar sako Datok, juga tidak ada datok di suatu nagari lebih tinggi kedudukan-nya dibandingkan dengan datok di na-gari lain. Artinya yang selama ini kaum intelektual mengatakan sandi itu sama dengan sendi, ternyata bagi kaum pen-ghulu di Minangkabau Sandi itu tidak sama dengan sendi.

    III. Adat Basandi Syarak, Syarak Ba-sandi Kitabullah

    Sehubungan dengan penjelasan kita diatas tadi, akan dapatlah dipahami bahwa Adat basandi syarak , adalah bagaimana hubungan nilai adat dengan nilai syarak yang diajarkan oleh agama Islam.

    Menurut adegium Minangkabau adat Minangkabau, Penghulu nan babudi, Manti nan baraka, Dubalang nan tau mungkin dan patut, Mualim nan tau, didapatkan kesimpulan ada 4 nilai dasar adat Minangkabau itu yaitu : Budi (Efektif Domani), Akal (Kecerdasan sosial), Mungkin dan Patut dan Ilmu (Pengetahuan).

    Jadi manusia yang beradat itu adalah manusia yang berbudi, berakal, men-genali mungkin dan patut (Rasional dan

    Empirik), serta berilmu pengetahuan. Hal ini sudah dianut oleh masyarakat Minangkabau sejak kedatangannya di Pulau Perca ini, yang Goethe Penulis Sejarah Asia Tenggara, pada abad ketiga Masehi bernama Pulau Sebadiou.

    Bermacam-macam agama yang sudah mempengaruhi masyarakat Minang-kabau ini sejak 500 tahun sebelum Masehi, sebutlah Agama Majusi, Hin-du, Budha. Semuanya itu menyebab-kan masyarakat Minangkabau secara terpaksa menerimanya. Berbeda den-gan Islam yang telah lahir pada abad ke enam, abad ketujuh telah berkem-bang kedaratan Asia (Sanghai), dan malah kekuasaan Bani Umayyah telah berkembang sampai ke Muaro Sabag.Dan seterusnya melalui Sungai Kampar telah memasuki pedalaman Minangka-bau Timur pada waktu itu telah sampai ke Kuntu sekaligus mendirikan Kera-jaan Islam Syiah Kuntu Darussala,. Islam mengajar Syarak nan ampek yitu Hakekat, Tharikat, Makrifat dan Syariat. Diperkenankan pula sahabat Rasulullah Nan Ampek yaitu Abu Bakar, Umar, Us-man dan Ali.

    Menurut cerita-cerita kuni, Kuntu akhirnya ditaklukan oleh Raja-Raja In-dia yang beragama Budha, akan tetapi aliran Islam Syiah mengungsi ke Taram Kabupaten Lima Puluh Kota. Konon kabarnya di Taram lah di perkenankan hubungan Adat Nan Ampek dengan Syarak Nan Ampek, yaitu bagaimana budi basandi hakekat, bagaimana aka basandi tharekat dan bagaimana pula mungkin dan patut basandi makrifat dan terakhir bagaimana pula ilmu ba-sandi syariat (ayat-ayat Al-Quran). Dari kenyataan ini maka kaum adat mener-imanya dengan bahasa adat kok syarak mangato mako adat alah mamakai, dan akhirnya disingkat syarak man-gato adat mamakai, dan adat basandi jo syarak.

    Selanjutnya bagaimana unsur-unsur syarak tadi dijelaskan dalam kitabullah inilah yang dimaksud oleh para Ulama syarak basandi kitabullah. Mulai pada abad ketujuh itu pulalah semua mantra-mantra dukun diberi ujung berkat Bag-indo Rasulullah. Sebagai contoh kita pernah diajari oleh orang tua kita di-kampung suatu ilmu batin untuk masuk kerimba supaya binatang buas seperti harimau menjauh dari kita bunyinya se-bagai berikut : tarajati rajata, yafarati, yasaisati waiza wa jahak, barak Baginda Rasullullah (Doa manyoga harimau).

    Banyak lagi hal-hal seperti itu yang diwariskan oleh orang tua-tua kepada anak cucunya. Begitulah caranya islam dianut oleh masyarakat kita pada saat Islam mulai dianut oleh masyarakat Minangkabau. Maka kita berkesimpu-lan bahwa Islam lah yang dapat mem-perkokoh adat Minangkabau. Berarti bukan agama lain setelah dilihat dari perkembangan agama-agama yang per-nah dianut oleh masyarakat Minang-kabau tempo dulu atau zaman lampau. Jadi dengan demikian makna dari Adat Basandi Syarak adalah Islam lah agama

    yang memperkokoh adat Minangkabau dengan arti lain adatnya bersumber dari ciri alam dan agamanya Islam.

    Islam masuk ke Minangkabau me-mang secara persuasif, oleh karena itu Islam memang diberi baju oleh budaya penganutnya.

    IV. Kelembagaan Adat Basandi Syarak

    Yang dimaksud dengan kelembagaan Adat basandi Syarak adalah siapa yang memiliki otoritas nilai-nilai dasar adat basandi syarak itu. Dalam hal ini dapat kita simak ungkapan adat yang selalu disajikan oleh ninik mamak dalam setiap acara adat : Penghulu nan babudi, Manti nan baraka, Dubalang nan tau mungkin jo patuik, Mualim nan baulemu, artinya otoritas budi di-miliki oleh penghulu, lalu apa itu budi, bagaimana ciri orang yang berbudi, di-katakan oleh ninik mamak bahwa peng-hulu nan babudi adalah : Mamancuang indak putuih, Manabang indak rabah artinya tidak orang akan tersinggung karena ucapannya, karena ucapannya tidak menjatuhkan pilihan alternatif, benar atau salah karena selalu memper-timbangkan afeksi atau perasaan orang lain jangan tersinggung oleh ucapann-ya. Hal inilah dikatakan semacam Kato Pusako. Lalu bagaimana Manti Nan Baraka, Manti adalah pegawai pem-bantu penghulu atau dalam bahasa Mi-nangkabau disebut sebagai Panungkek Pangulu.

    Setiap tindakannya memerlukan sudi dan siasat, dicari sebab musababnya melalui musyawarah dan mufakat seh-ingga ada putusan alternatifnya tentang benar dan salah. Begitu juga halnya dengan dubalang nan tau mungkin jo patuik, kalau dua orang kemenakan berbeda pendapat kemudian dikadu-kan kepada dubalang, maka jawaban dubalang adalah indak patuik waang bacakak do, sabab kaduo waang bain-duak babako artinya kedua orang tersebut mempunyai kaitan darah, di-mana kalau perbedaan pendapat ini diteruskan akan menyebabkan rusakn-ya hubungan silaturrahmi kedua orang tersebut. Selanjutnya Mualim nan tau artinya kalau ada dua kelompok yang berbeda pandangan sehingga timbul konflik pribadi akibat perbedaan itu, maka mualim akan mencari kebenaran-nya dengan norma atau kaidah dan dalil.

    Maka kesimpulannya adat Minangka-bau mengatakan dengan sebutan Kato nan Ampek : Kato Pusako atau Pan-gulu, Kato Mufakat atau manti, Kato Maimbau atau Dubalang dan Kato Ba-daulat untuak tuanku atau Mualim.

    Adagium syarak pun tidak luput dari

    uraian diatas misalnya dikatan : Imam nan tau hakikat, Katik nan tau jo tarikat, Angku kadi nan tau jo Syariat, Angku Bilal nan tau jo makrifat.

    Maka lahirlah kedua lembaga adat ba-sandi syarak syarak basandi kitabullah : pertama disebut dengan urang ampek jinih yaitu : Penghulu, Manti, Mualim atau Tuanku dan Dubalang. Kedua dise-but dengan urang jinih nan ampek yaitu : Imam, Katik, Khadi dan Bilal. Kedua bentuk lembaga ini mutlak harus ada dalam sebuah nagari.

    Kalau diatas tadi sudah kita bicara-kan tentang orang yang mempunyai fungsi jabatannya seperti nan Babudi Penghulu, nan Baraka Manti, nan tau jo Ulemu Mualim, mungkin dan patuik adalah Dubalang, maka begitu juga ten-tang syarak ampek yaitu Hakikat, Tari-kat, Makrifat dan Syariat, juga demikian halnya : Imam nan bahakikat, Katik jo Tasaufnyo, Bilal jo Makrifatnyo dan An-gku Kadi jo syariatnyo.

    V. Gobah, Surau, Palanta, dan Mesjid.

    Dari pengalaman langsung pada loka-si-lokasi pertumbuhan agama islam di Minangkabau,selalu Masjid itu dikitari oleh suatu komplek,dimana disana ada makam ulama yang terkenal dan makam itu didalam sebuah bangunan,dan ini disebut merekaGOBAHdan disekitar gobah kita melihat bangunan seperti Masjid kecil tidak punya podium dan mereka menamakan ini surau,disekitar itu juga ada bangunan seperti rumah bi-asa dengan tempat duduk melingkar,dan mereka beri nama Palanta,lalu kemu-dian ditengah-tengah bangunan yang tinggi ini terdapat bangunan Masjid.

    Dari pertanyaan yang kita ajukan kepada masyarakat sehubungan den-gan Gobah,Surau,Palanta dan Masjid itu,mereka memberikan jawaban : kok mangaji hakikat di Gobah,kok mangaji tharikat(tasauf ) diSurau,mangaji makri-fat di Palanta Dan mangaji syariat di Musajik.

    (Bersambung pada edisi mendatang)

    MARET 2012 | NO.76/XI/2012

  • M ENGHADAPI persaingan pasar yang makin kompetitif dan permintaan konsumen yang cenderung makin beragam, para petani di VII Koto Talago, Kecamatan Guguak, membuat pengolahan ubi ungu yang diolah menjadi kue sapik ubi ungu, stick ubi ungu, kue loyang ubi ungu ser-ta donat ubi ungu.

    Karena selama ini yang namanya makanan yang berasal dari ubi identik dengan warna putih, makanya untuk menyikapi selera konsumen yang selalu berubah-rubah saya berinisiatif men-golah makanan yang berasal dari ubi berwarna ungu, ujar Lisfarida, salah seorang pengolah ubi ungu. Ilmu ini

    banyak diperoleh Lisfarida dari pelati-han-pelatihan oleh UP-FMA VII Koto Talago.

    Sebelum fokus pada usaha pengola-han ubi ungu, Lisfarida mengelola bis-nis ganepo, yang terdiri dari berbagai rasa. Ada rasa strowbery, rasa jangung manis dan lainnya. Langkah ini dilaku-kan tidak lain tidak bukan juga untuk mempertahankan pelanggan, katanya. Caranya, antara lain, dengan meman-jakan konsumen dengan berbagai rasa, sehingga tidak menimbulkan kebosan-an.

    Menurut Lisfarida, pada awal ia men-gelola ubi berwarna ungu, terkesan san-gat disambut antusias oleh masyarakat.

    Maklum dari segi warna saja sudah me-mikat selera konsumen. Alhamdulillah, tambah Lisfarida, setelah sekian lama fokus pada usaha tersebut, antusiasme pelanggan terhadap produk yang ia hasilkan masih tetap tinggi. Ini jelas sangat menggembirakan, ujarnya.

    Saat ini, menurut Lisfarida, pemesan-an kue sapik ungu terus meningkat. Be-gitu juga dengan stick ubi ungu. Khusus untuk donat ubi ungu, dibuat saat ada pesanan saja. Yang menjadi kendala saat ini, yaitu memperoleh bahan baku ubi ungu karena mesti dipasok dari Bukit-tinggi. Tapi saat ini telah dicoba untuk budidaya ubi ungu di VII Koto Talago, tambahnya. Diharapkan dengan upaya

    tersebut, Lisfarida tidak akan lagi ke-walahan memenuhi kebutuhan baku bagi produk yang hasilkan melalui home industry (industri rumah tangga)-nya.

    Lisfarida mengaku bahwa untuk masalah pemasaran makanan ubi ungu yang ia hasilkan telah tersebar kemana-kemana. Bahkan telah merambah sam-pai ke Payakumbuh dan Bukittinggi, dan tidak hanya sebatas di Kecamatan Guguak saja. Untuk ke depannya, Lis-farida sangat berharap usaha ini dapat terus ditingkatkan menjadi usaha yang lebih besar, dan tersebar luas kemana-kemana. (mike)

    Inovasi Serba Ungu dari Ubi Versi

    Petani VII Koto TalagoKarena selama ini yang namanya makanan

    yang berasal dari ubi identik dengan warna

    putih, makanya untuk menyikapi selera

    konsumen yang selalu berubah-rubah saya

    berinisiatif mengolah makanan yang berasal

    dari ubi berwarna ungu.

    BUPATI Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo memiliki harapan besar terhadap lembaga per-bankan yang beroperasiu di daerah ini. Menurut Bupati Alis Marajo, masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota telah memiliki kecerdasan ekononmi, makanya dunia perbankan dan masyarakat harus memiliki interaksi yang positif.

    Karena keberadaan dan perkembangan BPR didasa-ri salah satunya oleh karena adanya kepercayaan dari masyarakat, dan perbankan pun memberikan solusi bagi kebutuhan masyarakat dalam bidang ekonomi, kata Bupati Alis Marajo saat . peresmian kantor pusat PT BPR Suliki Gunung Mas di Jorong Suliki Timur, Na-gari Suliki, Kecamatan Suliki, Senin (20/2).

    Acara peresmian PT BPR Suliki Gunung Mas ditan-dai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Alis Marajo. Tampak hadir, selain Bupati Alis Marajo, juga Pengawas Senior Bank Indonesia Cabang Padang, Kepala Cabang Bank Nagari Payakumbuh, Ketua Dana

    Pensiun Bank Nagari, Ketua Koperasi Bank Nagari, Forkominda, Camat Suliki, dan undangan lainnya.

    Supriadi mengatakan bahwa PT BPR Suliki Gunung Mas merupakan salah satu BPR yang didirikan oleh Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat sebagai bukti komitmen dalam mengembangkan dan men-ingkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat mikro dan kecil. PT. BPR Suliki Gunung Mas mulai ber-operasi pada 3 November 1997 berdasarkan izin opera-sional dari Departemen Keuangan Republik Indonesia nomor KEP-535/KM.17/1997 tanggal 10 Oktober 1997.

    Mulai beroperasi pada saat perekonomian Indonesia mengalami krisis moneter, namun PT BPR Suliki Gu-nung Mas nyatanya mampu bertahan dan mengalami perkembangan yang pesat. Pada akhir tahun 2011, PT. BPR Suliki Gunung Mas memiliki total aset Rp. 17,393 Milyar dengan rata-rata pertumbuhan asset setiap ta-hun sebesar 7,14%.

    Data pertumbuhan dalam sepuluh tahun terakhir

    menunjukkan kegiatan penghimpunan dana masyarakat terus mengalami peningkatan dengan rata-rata pertam-bahan jumlah nasabah penyimpan sebanyak 2,99% (329 nasabah) per tahun, dengan jumlah nasabah pada akhir tahun 2011 adalah sebanyak 11.033 orang, kata Supriadi.

    Pertumbuhan jumlah nominal simpanan yang ber-hasil dihimpun rata-rata sebesar 8,48% per tahun, seh-ingga sampai dengan akhir tahun 2011 total simpanan masyarakat berjumlah Rp. 11,831 milyar, tambahnya.

    Kegiatan pemberian kredit juga mengalami peningka-tan. Dijelaskan Supriadi, jumlah debitur yang dibiayai meningkat rata-rata sebesar 6,96% per tahun. Portfolio kredit yang diberikan meningkat rata-rata 8,96% per tahun menjadi Rp. 12,586 milyar pada akhir tahun 2011 dengan jumlah debitur 1.063 orang, bandingkan den-gan data portfolio pada akhir tahun 2002 yang hanya membukukan angka Rp. 1,303 milyar. Pada akhir tahun 2011, PT. BPR Suliki Gunung Mas memperoleh laba sebelum pajak sebesar Rp. 437 juta dengan per-tumbuhan rata-rata per tahun sebesar 7,07%, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) pada akhir 2011 sebesar 1,08%, tutur Supriadi.

    Dengan diresmikannya pemakaian gedung pusat tersebut, Supriadi berharap PT. BPR Suliki Gunung Mas akan semakin meningkatkan eksistensinya di tengah-tengah masyarakat Suliki Gunung Mas, yang meliputi Kecamatan Suliki, Kecamatan Gunuang Omeh, dan Kecamatan Bukik Barisan.

    Ditemui dalam acara yang sama, Indra Rivai selaku Kepala Cabang Bank Nagari Payakumbuh berharap dengan peresmian gedung baru PT BPR Suliki Gunung Mas dapat meningkatkan kesadaran masyarakat khu-susnya di wilayah Suliki Gunung Mas untuk lebih rajin menabung dan PT. BPR Suliki Gunung Mas mampu melayani kebutuhan kredit masyarakat.

    Pimpinan Bank Indonesia Padang yang diwakili oleh Pengawas Seniornya berharap pimpinan dan jajaran staf PT BPR Suliki Gunung Mas mampu menjunjung tinggi asas perbankan dan menjaga kepercayaan masyarakat.

    Dalam dua tahun terakhir, Bank Indonesia telah menutup enam BPR di seluruh wilayah Sumatera Barat. Untuk itulah, diharapkan dengan dukungan dari pemerintah daerah Kabupaten Lima Puluh Kota, ara-han dari Ulama, dan kepercayaan dari masyarakat agar PT. BPR Suliki Gunung Mas dapat mempertahankan eksistensinya di tengah-tengah masyarakat, pungkas Agus Suprianto. (yossarika)

    EKONOMI & BISNIS

    DIRESMIKAN : Bupati Tandatangani Prasasti Peresmian BPR Suliki.(f/her)

    Bupati: Bank dan Masyarakat harus Berinteraksi Positif

    UbiUngu(f/int)

    MARET 2012 | NO.76/XI/2012

  • P RAPORPROV (Pekan Olah-raga Provinsi) Sumatera Barat XII di Kabupaten Limapuluh Kota bakal ramai dengan iven skala besar. Salah satunya, seperti yang tengah dirancang oleh Federasi Tri-athlon Sumbar, yaitu iven yang meli-batkan banyak pihak, Pangkalan Tri-athlon Parade 2012.

    Rancangan kami, di Pangkalan se-habis Lebaran 2012 mendatang akan kami gebyarkan triathlon; renang, se-peda dan lari. Batang Pangkalan, ja-lan raya sampai arena balapan di arah Muara Paiti, sungguh luar biasa, aku Ketua Harian Pengprov Federasi Tri-athlon Indonesia Sumbar, Deky Prib-adi, usai rapat inisiasi iven di Pakan Sinayan Payakumbuh.

    Menurut Deky Pribadi, sejak mula FTI muncul mencita-citakan olah-raga yang memasyarakat dan dicintai publik sekaligus mengembangkan ekonomi masyarakat lewat pariwisa-ta dan inbound wisata ke daerah.

    Prediksi FTI, Pangkalan Triathlon Pa-rade 2012 akan diramaikan atlet na-sional dan internasional, atlet lokal, militer dan polri serta masyarakat umum. Dinamakan parade, sebab akan menampilkan perlombaan berkategori keluarga, prestasi, anak-anak dan berbagai ba-zaar dan pameran industri kreatif.

    Rapat inisiasi yang dihad-iri Ketua Umum Pengprov FTI Sumbar Dodi Syah-putra, Waketum Masrizal Dago, Sekum Devri Indra, Bendahara Ririn, serta Bi-dang Perlombaan Mujiono dan Bidang Prestasi Teja, di-harapkan mengerucut menjadi realisasi. Soal pelaksanaan, FTI Sumbar akan melegonya dengan iven organizer yang kapabel.

    Semangat kami akan mengundang nantinya sekitar awal Juni, kepada seluruh atlet dunia. Triathlon hari ini sudah menjadi olahraga prestasi ter-baik dunia. Selain menuntut kekua-tan fisik atlet, juga mengandung un-sur hiburan dan wisata dunia, ujar Deky Pribadi yang mempresentasi-kan inisiasi ini di hadapan segenap pengurus FTI.

    Siang sebelumnya, FTI telah bersil-aturahmi ke KONI Kabupaten Lima-puluh Kota. Ketua I Desembri Cha-niago terlihat antusias dengan akan hadirnya FTI di Limapuluh Kota. Porprov memang telah menetapkan 28 cabang olahraga dan 2 eksebishi. Namun, kami akan hadir dengan alek olahraga dan wisata yang be-rekonomi publik. Artinya, kita akan hadirkan iven olahraga yang me-madukan prestasi, pariwisata dan industri kreatif, kecil dan mikro. Pilihan Pangkalan, sebab di lokasi itu

    menghubungkan ekonomi Sumbar dan Riau, ujar Dodi Syahputra.

    SponsorshipBagaimana iven ini akan berlang-

    sung. Deky yang sudah sangat ber-pengalaman menggelar iven

    triathlon di Sumbar, menga-takan sponsorship nasion-

    al dan internasional siap didatangkan ke Pang-kalan. Kapan perlu FTI bersama EO penyeleng-gara akan menggebrak p e r u s a h a a n - p e r u s a -haan Amerika dan Aus-tralia untuk bersponsor

    di iven ini. Kami sangat optimis dengan kegiatan ini.

    Ini akan jadi bakti FTI bagi na-gari dan daerah ini, tukas Dodi dan Deky, kepada Haluan.

    Industri kreatif yang dipampangkan nantinya, mulai dari industri keraji-nan lokal sampai souvenir modern. FTI akan membuka bazaar khusus dan terbuka bagi semua produsen dan pengrajin lokal, nasional dan in-ternasional.

    Tentunya, dukungan instansi militer dan polri, yang banyak menyimpan atlet triathlon berfisik prima san-gat diharapkan. Salah satu cabang di traihlon militer, jelas pas dengan event ini. Makanya, semua akan dira-mu dan disemarakkan dengan sem-purna.

    Bagi kami, pemerintah daerah jadi penyemangat dan pemudah ja-lan. Kami akan meminta bantuan regulasi dan kebijakan yang sesuai. Pangkalan adalah potensi besar yang harus disemarakkan, selain tahunan di Potang Balimau. Pangkalan Triath-lon Parade 2012, menurut FTI harus jadi iven dan kelender olahraga inter-nasional. (dodi saputra)

    Pangkalan Triathlon Parade 2012

    Iven Kreatif, Prestasi dan Wisata Jelang Porprov XII

    Rancangan kami, di Pangkalan, Kecama-tan Pangkalan Koto Baru, sehabis Leb-

    aran 2012 mendatang akan kami gebyarkan

    triathlon; renang, sepeda dan lari, di kawasan Kecama-

    tan Pangkalan Koto Baru.

    Lepas rapat persiapan Porprov, Selasa lalu, kini masing-masing bidang menggenjot persiapan serta program kegiatan terkait. Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota sendiri telah menyediakan anggaran Rp14 miliar yang akan ditambah dengan iuran dari 18 kabupaten dan kota lainnya di Sumbar, donasi dan sponsor kegia-tan multi iven tingkat Sumatera Barat ini.

    Ketua Umum Asyirwan Yunus, Wakil Ketua Umum Saparuddin Dt Bandaro Rajo, Ketua Pelaksana Resman Khamars, Ketua I Don Ardonis, Ketua II Armen, Ketua III Emrizal Hanas dan Ketua IV N Ben Yuza bersama Sekum Zulhikmi Dt Rajo Suaro, memacu kesiapan per bidang kegiatan. Pekan Olahraga Provinsi Sumbar XII tahun 2012 di Kabupaten Limapuluh Kota harus sukses. Itulah tekad bersama Panpel inti.

    Menunggu penjabaran program dari bidang-bidang secara detail, kini berbagai lompatan program kian dipacu. Di bidang acara, di momentum tanggal 12 bulan 12 tahun 2012 akan disergap den-gan pemecahan rekor MURI dengan talempong pacik terbanyak. Bupati Alis Marajo selaku Penanggung Jawab kegiatan ini pun mengikonkan talempok pacik serta budaya asli Minangkabau di Limapuluh Kota selaku Luak nan Bungsu sebagai konten utama di kegiatan pembukaan dan penutupan Porprov di GOR Singa Harau.

    Misi yang diemban; Sukes Pelayanan, Sukses Prestasi Atlet, Sukses Pemberdayaan, Sukses Promosi Daerah, Sukses Kebija-kan, tentunya diseiringkan dengan sukses dukungan masyarakat Limapuluh Kota seluruhnya. Untuk itulah, panpel juga tengah me-nyusun sistemasi sosialisasi yang memasyarakatkan Porprov bagi seluruh elemen publik.

    Meski, di rapat kemarin lusa masih ada ambigu tentang kinerja masing-masing bidang, namun secara umum disebutkan oleh Sek-da Resman Khamars yang juga Ketua Pelaksana bahwa Porprov segera menyebar virus sukses ke tengah masyarakat. Tentang talempok pacik yang akan diikonkan MURI itupun, akan digeber di berbagai kegiatan untuk sekaligus uji lapangan.

    Di Pekan Budaya Limapuluh Kota yang berlangsung awal April mendatang kita akan festivalkan talempok pacik ini sehingga nantinya, ditambah kegiatan-kegiatan serupa di iven berbeda, akan lancar dan terevisi dengan sempurna, ujar Kabid Kebu-dayaan Hj Nengsih menjelaskan tentang Pekan Budaya yang menggelar talempok pacik di 3-4 April mendatang di Medan nan Bapaneh Harau Resort.

    Bicara soal data, saat ini secara intens Dinas Kebudayaan Pari-wisata Pemuda dan Olahraga, utamanya di Bidang Olahraga terus melengkapi data-data dan ratifikasi program terkait cabang-cabang olahraga. Bersama KONI Limapuluh Kota, disimulasikan berbagai alternatif lokasi pertandingan dan perlombaan, pemondokan serta akomodasi terkait.

    Masyarakat Limapuluh Kota perlu tahu segera tentang daer-ahnya yang akan jadi tuan rumah multiiven Sumbar ini. Jika tidak ingin, nantinya, terjadi gagap informasi di tengah publik tentang datangnya tamu 7.600 orang kontingen yang akan berdiam dua minggu lamanya di Limapuluh Kota. Belum lagi, adanya tim pionir, tim advance, tim pemantau dan pendukung alias suporter pertand-ingan 30 cabang plus dua cabang eksebisi yang akan menghabis-kan materi dan non materi di Limapuluh Kota.

    SPORT MARBIS

    Olahraga kini menjadi telah menjadi marketing dan bisnis yang tergabung dalam kancah peluh dan fisik prima. Mulai dari pen-gadaan pakaian atlet, makanan, pemondokan atau penginapan, souvenir, buah tangan, dan sebagainya lekat di setiap iven olah-raga. Makanya, panpel inti tak mau hal ini lepas begitu saja. Inilah potensi raupan bagi ekonomi daerah.

    Resman Khamars sendiri berujar yakin, Jika perlu setengah dana Rp14 miliar kembali dalam bentuk pendapatan panitia yang sekaligus menjadi PAD! Olahraga harus jadi sumber pendapatan daerah yang sah dan ikut membesarkan masyarakat.

    Khusus Bidang Dana dan Sponsorship, waktu rapat digelar malah menantang untuk segera membuatkan baliho-baliho rak-sasa di tepi-tepi daerah. Agar masyarakat, perantau, tetangga dan calon sponsor dan donatur bisa melihat kesungguhan Limapuluh Kota menggelar helat ini.

    Cerminan nyata, di negeri yang tak jauh, justru di tapal batas Limapuluh Kota, Riau kini sudah mempersiapkan dengan prima pelaksanaan pesta Pekan Olahraga Nasional XVIII juga di 2012. Meski lebih dulu, September, hanya selisih beberapa bulan, toh Riau sudah sangat siap. Berbagai vendor pelaksana ditebar. Tidak hanya dikerjakan oleh plat merah atau pejabat, tetapi juga meli-batkan pelaksana publik seperti EO dan komunitas penggiat olah-raga lainnya.

    Agenda utama Riau, yang sempat dipusingkan dengan venue, sudah terlampaui. Jika hanya beda beberapa puluh hari dengan Limapuluh Kota, Riau telah siap pula dengan jam countdown (hi-tung mundur) besar tinggi di komplek Purnama MTQ. Jadi, setiap warga Riau yang lewat di Pekanbaru akan tahu berapa hari lagi akan dinyalakan api podium PON itu.

    Perihal manusia. PON kini agenda utamanya mempersiapkan liason officer, valounteer dan merchandising. Apa arti ketiganya ini. Liason Officer (LO) adalah tenaga pemandu, pembimbing, pemasti waktu dan jadwal, penjual potensi wisata dan kekayaan daerah, serta lainnya. Valounteer, tenaga sukarela yang bertugas di lapangan mengawal setiap agenda kerja panitia secara baik. Merchandising, baik maskot atau logo serta makanan daerah dike-mas dalam bentuk beraneka rupa.

    Jika saja enam prinsip Gubernur Riau kita dengarkan; Jangan ada yang tidak teranggarkan, jangan ada yang tidak terprogram-kan, jangan ada yang tidak terlaksanakan, jangan ada yang tidak terpertanggungjawabkan, jangan ada yang tidak terevaluasikan, ini sungguh luar biasa. Simultan memang, PON Riau telah dis-iapkan dengan segenap keyakinan. Bisa!

    Limapuluh Kota juga bisa. Semua sudah bertekad. Bupati Alis Marajo telah menerima bendera pelaksanaan Porprov Sumbar XII dari tangan Wakil Gubernur Muslim Kasim di Agam 2010. Kenapa tidak mungkin? Yakin bisa! (***)

    YAKIN BISA!

    DODI SYAHPUTRA

    MASYARAKAT, PEMERINTAH DAN SWASTA DORONG

    SUKSES PORPROV SUMBAR XII

    PengurusProvinsiFederasiTriathlonIndonesiaSumbar

    MARET 2012 | NO.76/XI/2012

  • SARILAMAK Sekretaris Dinas Pendidikan Limapuluh Kota Krismen Nur mengatakan, untuk 2012 daerah ini diberikan kuota 426 guru TK, SD, SMP, SMA dan SLB mengikuti UKA (uji kompetensi awal) sertifikasi, ditambah dengan dua guru yang belum lulus tahun sebe-lumnya, tapi telah memenuhi syarat kualifikasi yang telah di-berikan oleh PGRI Limapuluh Kota.

    Seakan mendapatkan durian runtuh, Limapuluh Kota men-dapatkan limpahan kuota dari kabupaten/kota lain di Sumbar yang sudah melebihi batas, sehingga total kuota sertifikasi yang didapatkan

    untuk 2012 ini sebanyak 700 orang, timpal Rosmini, Kasubag Kepegawaian

    pada dinas yang sama. UKA dijadwalkan serentak selu-ruh Indonesia pada Sabtu (25/2).

    Dijelaskan Krismen, dari 5.500 guru Limapuluh Kota, sebanyak 2.184 di antaranya sudah mendapatkan serti-fikasi guru dan memenuhi syarat 24 jam tatap muka. Diharapkan pada 2014 ini keseluruhan guru yang ada di Limapuluh Kota sudah

    disertifikasi sesuai dengan program pemerintah, tam-

    bah mantan guru di SMA Negeri 1 Ha-rau ini. (eliza/ike)

    SARIMALAK - Ketua Umum Kerukunan Usahawan Kecil dan Menengah Indonesia (KUKMI) Azwir Daini Tara melaku-kan pengukuhan pengurus KUKMI Kabupaten Limapuluh Kota di bawah pimpinan Safarudin Dt Bandaro Rajo di Hotel Mang-kuto, Sabtu (18/2) malam.

    Dalam struktur kepengurusan KUKMI Kabupaten Limapu-luh Kota yang baru, terdapat sejumlah wali nagari dan politisi Partai Golonga