simulasi anti integral windup dengan clamp integrator
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
(1) Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UGM. E-mail : [email protected] (2) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UGM
SIMULASI ANTI INTEGRAL WINDUP DENGAN CLAMP INTEGRATOR UNTUK PENGENDALI PI MENGGUNAKAN MATLAB 6.1
Oyas Wahyunggoro(1) dan Arisman(2)
Abstrak Pengendali PID adalah pengendali yang cukup handal dan efisien. Keunggulan pengendali PID antara lain adalah : tanggapannya cepat, dan offset-nya kecil. Pada sistem kendali biasanya dipakai aktuator yang akan mengalami saturasi jika nilai masukannya melebihi batasan yang ditentukan. Masalah utama sistem kendali PID ialah jika terjadi saturasi pada aktuator maka sistem akan mengalami error sementara integrator terus melanjutkan aksi pengintegralan sehingga error akan terus membesar dalam waktu yang lama. Fenomena ini dinamakan Integral Windup. Penelitian ini dilakukan dengan simulasi menggunakan Matlab Simulink 6.1. Sebagai plant digunakan persamaan sistem orde satu dan orde dua. Sebagai masukan adalah fungsi undak. Sistem dikendalikan secara loloh balik menggunakan pengendali PI yang parameternya dioptimalkan dengan metode root-locus. Kemudian sistem diberikan aktuator yang jangkauannya diatur. Hasilnya dibandingkan antara sistem tanpa anti-windup, dan dengan anti-windup dengan integrator clamp. Hasil simulasi menunjukkan bahwa sistem pengendali PI dengan anti-windup dengan clamp integrator dapat mengurangi overshoot pada aktuator bersaturasi, baik untuk sistem orde satu maupun orde dua.
1. Pendahuluan
Pada sistem kendali biasanya dipakai
aktuator yang berfungsi untuk
menggerakkan proses secara mekanis dan
mengkonversikan energi listrik ke output
kendali yang diinginkan. Aktuator akan
mengalami saturasi jika nilai input melebihi
batasan yang ditentukan. Ketika saturasi
terjadi, feedback loop akan rusak, dan sistem
bekerja seperti open loop.
Masalah utama dalam sistem kendali
PID adalah jika terjadi saturasi pada
aktuator, maka sistem akan mengalami error
sementara integrator terus melanjutkan aksi
pengintegralan, sehingga error akan terus
membesar dalam jangka waktu yang lama.
Fenomena ini dinamakan integral windup.
2. Implementasi Anti Integral Windup pada Pengendali PI untuk Sistem Orde Satu dan Orde Dua
2.1 Landasarn Teori
Fungsi utama sistem kendali adalah
untuk mengendalikan atau mengatur satu
atau lebih peubah proses agar kinerja sistem
tetap baik walaupun terjadi perubahan beban
maupun gangguan terhadap sistem. Sistem
kendali yang sering digunakan adalah sistem
kendali kalang tertutup.
Ada beberapa parameter yang dipakai
sebagai indeks kinerja sistem kendali kalang
tertutup, di antaranya adalah offset dan
2
maximum overshoot yang dinyatakan
dengan persamaan sebagai berikut.
%100)(
)()(% x
cctc
M pp ∞
∞−= (1)
dengan pM : maximum overshoot; (.)c :
output sistem terkendali; pt : waktu puncak.
Secara umum kinerja sistem kendali
kalang tertutup ditunjukkan di gambar 1.
Gambar 1. Kurve tanggapan kinerja sistem kendali
kalang tertutup dengan dt : tunda waktu;
rt : rise time; st : settling time.
Pengendali PI merupakan kombinasi
dari pengendali proporsional (P) dan
pengendali integral (I) dengan persamaan
hubungan input-output dalam ranah t
sebagai berikut.
∫+= dtteT
teKtmi
p )(1)(()( (2)
dengan )(tm : output pengendali; pK :
konstanta proporsional; )(te : error; iT :
konstanta waktu integral.
Diagram blok pengendali PI dalam bentuk
fungsi alih dalam ranah s ditunjukkan di
gambar 2.
Gambar 2. Diagram blok pengendali PI Salah satu cara untuk optimasi
parameter pengendali PI adalah
menggunakan metode tempat kedudukan
akar (root-locus). Metode tersebut dapat
digunakan untuk menentukan bati
pengendali K, yang diatur untuk
menghasilkan tanggapan loloh balik yang
memuaskan. Hal ini dinamakan proportional
compensator atau proportional controller.
Jika kinerja sistem yang diharapkan tidak
dapat diperoleh hanya dengan mengatur K,
maka perlu ditambahkan pengendali
tambahan (additional controller, Gc(s)) ke
dalam sistem kalang terbuka tersebut. Gc(s)
harus dipilih sehingga root-locus akan
melalui titik yang tepat pada ranah s.
Dalam aplikasi sistem kendali yang
sesungguhnya digunakan aktuator dengan
pembatasan tegangan yang masuk ke plant.
Aktuator memiliki jangkauan dinamik
tertentu, yaitu batas atas dan batas bawah
tegangan atau arus. Oleh karena adanya
jangkauan dinamik tersebut, output aktuator
akan bersaturasi jika inputnya di luar
jangkauan dinamiknya. Saturasi adalah salah
satu penyebab ketidaklinieran sistem, dan
tanpa pengaturan yang baik akan
memperburuk kinerja sistem, yaitu
3
menyebabkan ketidakstabilan. Sistem
kendali kalang tertutup dengan elemen
saturasi terlihat di gambar 3.
Gambar 3. Sistem kendali kalang tertutup dengan
elemen saturasi
Dari gambar 3 terlihat bahwa walaupun
keluaran pengendali mencapai harga tinggi,
namun keluaran aktuator hanya mampu
memberikan harga max0 uu = kepada plant.
Anti-windup pada prinsipnya adalah
membatasi harga iu agar sesuai dengan 0u
sehingga tidak akan terjadi pembesaran
harga iu secara berlebihan yang
menyebabkan terjadi integral windup.
2.2 Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara
simulasi menggunakan MATLAB
SIMULINK 6.1. Sebagai plant adalah
sistem orde satu dan orde dua dengan
persamaan sebagai berikut.
1
1)(+
=s
sG (3a)
untuk sistem orde satu dan
2110
10)( 2 ++=
sssG (3b)
untuk sistem orde dua.
Dalam mengevaluasi kinerja sistem
kendali diperlukan masukan atau isyarat
acuan yang berfungsi sebagai setpoint.
Masukan yang digunakan dalam simulasi ini
adalah fungsi undak (step function) yang
tersedia di dalam Simulink library bagian
source.
Dalam program simulasi, pengendali PI
dinyatakan dengan fungsi alih sebagai
berikut.
s
zsKsG p
c
)()( 0+= (4)
dengan p
i
KK
z =0 dan i
i TK 1
= .
Dalam simulasi ini, pertama akan dicari
nilai konstanta proporsional dan integral
dengan metode root-locus, dengan sistem
yang mempunyai rasio redaman (ς ) dan
settling time ( st ) yang ditentukan terlebih
dahulu. Maka sistem akan mempunyai pole
kalang terbuka sebesar :
22,1 1 ςωςω −±−= nn js (5)
dengan
s
n tςω 4
= (6)
adalah frekuensi alami (natural frequency).
Setelah didapatkan konstanta P dan I,
selanjutnya diuji tanggapan fungsi
undaknya.
Karena integral windup hanya terjadi
pada pengendali yang memakai integrator,
maka pada penelitian ini digunakan
pengendali PI. Ada dua macam anti-windup,
yaitu : anti-windup dengan clamp integrator,
dan anti-windup dengan saturation feedback.
Pada penelitian ini dicoba tipe pertama
dengan skema seperti pada gambar 4.
4
Gambar 4. Skema anti-windup dengan clamp
integrator
Anti-windup dengan clamp integrator
berguna untuk membatasi keluaran
integrator pada batasan yang diatur (+ 1
volt) sehingga keluaran sistem dengan
batasan aktuator tertentu tidak menimbulkan
overshoot, atau overshoot dapat dibuat
sekecil mungkin.
2.3 Hasil dan Pembahasan
Pertama-tama dilakukan optimasi
parameter pengendali PI menggunakan
metode root-locus dengan spesifikasi yang
diinginkan sebagai berikut.
Settling time ( st ) = 1 detik
Rasio redaman (ς ) = 0,707
Steady state error = 0
Untuk sistem orde satu didapatkan : 7=pK
dan 32=iK . Sedangkan untuk sistem orde
dua didapatkan : 7,2=pK dan 4,6=iK .
Tanggapan undak untuk sistem orde
satu dan orde dua terlihat di gambar 5 dan 6.
Dari gambar 5 terlihat bahwa untuk
perancangan dengan spesifikasi tersebut
yang menghasilkan 7=pK dan 32=iK
didapatkan tanggapan fungsi undak dengan :
174,0=rt detik; %9,15% =pM ;
428,0=pt detik; dan 877,0=st detik.
Gambar 5. Tanggapan undak sistem orde Satu
Gambar 6. Tanggapan undak sistem orde dua
Dari hasil percobaan didapatkan bahwa
overshoot terbesar terjadi saat jangkauan
aktuator +2 volt, sehingga untuk sistem orde
satu digunakan jangkauan tersebut.
Tanggapan sistem orde satu terkendali PI
dengan anti-windup dengan clamp
integrator terlihat di gambar 7.
5
Gambar 7. Tanggapan sistem orde satu terkendali PI dengan anti-windup dengan clamp integrator
Dari gambar 7 terlihat bahwa
penambahan anti-windup dengan clamp
integrator untuk sistem orde satu dapat
menghilangkan overshoot. Settling time
pada sistem dengan anti-windup sama
dengan sistem tanpa pembatasan aktuator,
yaitu sekitar 0,877 detik.
Dari gambar 6 terlihat bahwa untuk
perancangan dengan spesifikasi tersebut
yang menghasilkan 7,2=pK dan 4,6=iK
didapatkan tanggapan fungsi undak dengan
47,0=rt detik 783,0=st detik, tanpa
overshoot. Jadi nilai pengendali PI untuk
perancangan sistem orde dua ini sudah
cukup memuaskan.
Dari hasil percobaan didapatkan bahwa
overshoot terbesar terjadi saat jangkauan
aktuator +2,25 volt, sehingga untuk sistem
orde dua digunakan jangkauan tersebut.
Tanggapan sistem orde dua terkendali PI
dengan anti-windup dengan clamp
integrator terlihat di gambar 8.
Gambar 8. Tanggapan sistem orde dua terkendali PI
dengan anti-windup dengan clamp integrator.
Dari gambar 8 terlihat bahwa
penambahan anti-windup dengan clamp
integrator untuk sistem orde dua dapat
mengurangi overshoot secara signifikan.
Settling time-nya kurang lebih sama dengan
sistem tanpa pembatasan aktuator, yaitu
sekitar 0,783 detik.
3. Kesimpulan
1. Keterbatasan aktuator dapat
menyebabkan overshoot pada sistem
terkendali PI karena adanya integral
windup.
2. Masalah overshoot dapat diatasi antara
lain menggunakan anti integral windup
dengan clamp integrator.
3. Untuk sistem orde satu, penambahan
anti-windup dengan clamp integrator
dapat menghilangkan overshoot.
4. Untuk sistem orde dua, penambahan
anti-windup dengan clamp integrator
tidak dapat menghilangkan overshoot,
namun dapat mengurangi secara
signifikan.
6
DAFTAR PUSTAKA [1] Jacquot, R.G. 1981. Modern Digital Control
Systems. Marcel Dekker, Inc. New York and Basel.
[2] Olsson, G&Piani, G. 1992. Computer Systems for Automation and Control. Prentice Hall, Inc. New Jersey.
[3] Phillips, C.L.& Harbor, R.D. 1996. Feedback Control Systems. Prentice Hall, Inc. New Jersey.
[4] Presiyono, H. 2001. "Simulasi Penjadwalan Gain Pengendali PID Menggunakan Logika Fuzi untuk Pengendalian Model Motor DC". Skripsi S1. Teknik Elektro Fakultas Teknik UGM. Yogyakarta
[5] Wahyunggoro, O. 1999. "Kendali Umpan Balik". Diktat Matakuliah Automasi Industri. Program S1 Teknik Elektro UGM. Yogyakarta.
[6] http://Routh.ee.adfa.edu.au. 2002. Actuator Saturation and Integrator Windup.
[7] http://www.msoe.edu/saadat/tutorial root locus. 2002 Root Locus Analysis and Design.