simptomologi

12

Upload: abdi-azhim-zauli-azra

Post on 09-Feb-2016

63 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

simptom

TRANSCRIPT

Page 1: simptomologi
Page 2: simptomologi

• Simptomatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala.

• Simptomatologi gangguan jiwa berarti ilmu yang mempelajari gejala-gejala gangguan jiwa

Page 3: simptomologi

1) Gangguan Kesadaran/conciousness

a. gangguan kesadaran kuantitatif– Suf, kesadarannya seperti orang yang mengantuk.– Somnolen, kesadarannya seperti orang tidur, tidak acuh terhadapsekelilingnya,

apatis, tetapi masih dapat memberikan jawaban dan reaksi.– Sopor, kesadarannya seperti orang yang tidur lelap, dimana ingatan,orientasi, dan

pertimbangannya sudah hilang. Kalau dirangsang hanyasedikit memberikan respon, dengan tidak acuh atau dengan membuka mata sebentar kemudian tidur lagi.

– Apati, kesadarannyabaik, bisa berkomunikasi dengan baik tetapi memerlukan intensitas yang tinggi.

– Koma, keadaan pingsan, tidak memberikan respon sedikitpun terhadap rangsang dari luar. Refleksi pupil sudah tidak ada.

– Kesadaran yang meninggi, kesadaran dengan respon yang meninggi terhadap rangsang, suara-suara terdengar lebih keras, warna-warna kelihatan lebih jelas atau terang.

Page 4: simptomologi

b. gangguan kesadaran kualitatif– Stupor, kesadaran yang menyempit.Keadaan dini, kesadarannya mengabur, sering

disertai dengan halusinasilihat dan dengar.– Bingung/confusion, keadaan yang disifatkan dengan adanya gangguan-gangguan

asosiasi, disorientasi, kesulitan mengerti, dan ketidaktahuan apa yang harus diperbuat, tercengang dan penuh pertanyaan.

– Disorientasi, kesadaran pemehaman diri dalam lingkungan seperti disorientasi diri, tempat, waktu, dan situasi.

– Delirium, pengaburan kesadaran, ribut-gelisah, inkoheren, ilusi dan halusinasi, sering disertai dengan cemas dan takut.

– Disosiasi, pemisahan diri secara psikologik dari kesadarannya, diikuti dengan amnesia sebagian.

– Kesadaran berubah, kesadarannya tidak normal, tidak menurun, tidak meninggi, tetapi kemampuan mengadakan hubungan dan pembatasan terhadap dunia luardan dirinya sendiri sudah terganggu dalam taraf tidak sesuai dengan kenyataan.

Page 5: simptomologi

2) Gangguan Perhatian

a. Distractbility, yaitu ketidakmampuan mengarahkan perhatian dirinya,perhatian mudah teralihkan pada rangsang atau stimuli yang tidak berarti. Biasanya ditemukan pada pasien ADHD.

b. Aprosexia, yaitu ketidaksanggupan untuk memperhatikan secara tekun dalam waktu yang singkat terhadap suatu situasi, dengan tidak memandang pentingnya situasi itu.

c. Selective, yaitu perhatian yang kurang selektif sehingga mudah lupa dan sulit mengenali.

d. Hipervigilance/hiperprosexia, yaitu konsentrasi yang berlebih-lebihan, sehingga lapangan persepsi menjadi sangat sempit. Terjadi pada pasien paranoid dan cemas.

Page 6: simptomologi

3) Gangguan Emosia. Afek

– Inappropiate, yaitu gangguan emosi ditandai dengan jelas adanya perbedaan antara sifat emosi yang ditunjukkan dengan situasi yang minumbulkannya.

– Blunted, yaitu kemiskinan afek dan emosi secara umum, afek/emosinya datar, tumpul, atau dingin.– Flat, yaitu datar, tidak ada perubahan roman muka.– Labil, yaitu mudah berubah terbawa faktor eksternal.– Restricted, yaitu terbatas/menyempit.– Depresi, yaitu perasaan sedih tertekan

b. Mood– Expansive, yaitu perasaan menguasai lingkungan.– Irritable, yaitu perasaan mudah tersinggung.– Elevated– Euphoria, yaitu emosi yang menyenangkan dalam tingkatan sedang,mudah melambung.– Exaltasi, yaitu elasi yang berlebih-lebihan, sering disertai dengan waham kebesaran.– Euthymia, yaitu perasaan wajar.– Dysphoric, yaitu perasaan sedih, bersalah.– Ectasy, yaitu emosi senang disertai dengan rasa hati yanhg aneh, penuh kegairahan, perasaan aman, damai, dan

tenang. Merasa hidup baru kembali.– Anhedonia, yaitu ketidakmampuan merasakan kesenangan,tidak timbul senang dengan aktivitas yang biasanya

menyenangkan.

Page 7: simptomologi

4) Gangguan Psikomotora. Katatonia

– Katalepsi, yaitu mempertahankan secara kaku posisi badan tertentu, sekalipun hendak diubah orang lain.– Stupor, yaitu reaksi terhadap lingkungan sangat berkurang, gerakan dan aktivitas menjadi sangat lambat.– Rigiditas, yaitu pengkakuan pada bagian tubuh tertentu.– Posturing Fleksibilitas cerea, yaitu kelenturan dalam menggerakkan anggota badan tetapi masih ada hambatan.– Kataplexia, yaitu kehilangan tonus otot secara mendadak.– Stereotipi, yaitu gerakan yang berulang-ulang.– Echopraxia, yaitu menirukan gerakan orang lain pada saat dilihatnya.– Echolalia, yaitu menirukan apa yang diucapkan orang lain.

b. Hiperaktif– TIC, yaitu gerakan-gerakan muncul ketika cemas.– Grimace– Akatisia, yaitu gerakan bibir yang muncul ketika cemas.– Raptus, yaitu mengamuk yang mendadak– Mannerism, yaitu tangan seperti menghitung uang (jari bergerak-gerak).– Kompulsi, terdiri dari kleptomania, satriasis, remphormia, trikotilomania (suka mencabuti rambut sendiri).

c. Negativisme– Aktif, respon berlebihan.– Pasif, diam saja.

d. Otomatisme, yaitu menuruti apa yang disuruh tetapi tanpa dikoreksi.

Page 8: simptomologi

5) Gangguan Proses pikira. Bentuk pikir:

– Autistik, yaitu adanya kegagalan untuk membedakan batas antara kenyataan dengan fantasi.– Dereistik, yaitu ketidaksesuaian antara proses mental individu dengan pengalamannya yang sedang berjalan. Ide-ide yang seakan-akan

cemerlang tetapi tidak mungkin realistis.– Non-realistik, yaitu bentuk pikiran yang sama sekali tidak sesuai dengan kenyataan.

b. Isi pikir:– Waham, yaitu kesalahan dalam menilai diri sendiri, atau keyakinan tentang isi pikirannya padahal tidak sesuai dengan kenyataan.

Macamnya ada waham sistematis (cemburu, kejar, curiga), bizarre, nihilistik, kebesaran, magic-mystic, dosa, pengaruh, somatik, hubungan.– Obsesi, yaitu isi pikiran yang kukuh/persisten dan datang berulang-ulang, biarpun tak dikehendaki dan diketahui tidak wajar atau tidak

mungkin terjadi.– Fobia, yaitu rasa takut yang irasional terhadap suatu benda atau keadaan yang tidak dapat dihilangkan atau ditekan walaupun ia sendiri

menyadari bahwa itu tidak rasional adanya.– Fantasi, yaitu isi pikiran tentang suatu keadaan atau kejadian yang diharapkan atau diinginkan, tetapi sebenarnya tidak nyata.

c. Progesi/jalan pikir:– Flight of ideas, yaitu pikiran yang melayang atau melompat-lompat.– Assosiasi longgar, yaitu mengatakan sesuatu ide yang tidak ada hubungannya antara ide satu dengan yang lain.– Clang association, yaitu berbicara seperti berpantun.– Circumstantiality, yaitu pikiran yang berbelit-belit, ngomong berputar- putar tidak sampai isi.– Tongentiality, yaitu pembicaraan semakin jauh dari pokok permasalahan.– Inkoherensi, yaitu keadaan jalan pikiran yang kacau, sehingga satu ide bercampur dengan ide yang lain.– Verbigerasi, yaitu kata-kata yang diulang-ulang.– Neologisme, yaitu membuat kata-kata baru yang tidak dipahami oleh umum.– Word salad, yaitu potongan-potongan kata yang tidak ada makna.– Blocking, yaitu jalan pikirannya tiba-tiba terhenti, tidak tahu kenapa berhenti.

Page 9: simptomologi

6) Gangguan Pembicaraan

a. Logorhoe, yaitu berbicara terus.b. Stuttering, yaitu susah berbicara, tetapi sekali

berbicara tidak berhenti-berhenti.c. Miskin isi pembicaraan.d. Mutisme, yaitu sejak awal tidak mau berbicara,e. Remming, yaitu berbicara sangat pelan.f. Blocking, yaitu tiba-tiba berhenti bicara tanpa sebab.g. Irrelevan, yaitu jawaban-jawaban yang dikeluarkan

tidak sesuai dengan pertanyaan pemeriksa.

Page 10: simptomologi

7) Gangguan Persepsia. Halusinasi:

– Auditorik– Olfaktori– Gustatorik– Taktil– Hipnagogik– Hipnopompik– Visual

b. Ilusi, yaitu persepsi yang salah.c. Derealisasi, yaitu perasaan aneh tentang lingkungannya dan tidak

menurut kenyataan.d. Depersonalisasi, yaitu perasaan aneh tentang dirinya atau perasaan

bahwa dirinya sudah tidak seperti dulu lagi.

Page 11: simptomologi

8) Gangguan Memoria. Amnesia, yaitu keadaan seseorang kehilangan ingatan, mungkin

sebagianatau seluruhnya. Ada dua macam amnesia, yaitu antegrade dan retrograde.

b. Paramnesia, yaitu ingatan yang keliru (ilusi ingatan) karena distorsi pemanggilan kembali (recall), meliputi: konfabulasi, deja vu, jamais vu, fausse reconnaissance.

c. Level of memory, terdiri dari intermediate, recent,recent past, remote.

d. Dementia, yaitu lupa dengan pengalaman-pengalaman barue. Hypermnesia, yaitu ingatan yang berlebih-lebihan, sehingga

seseorang dapat menggambarkan kejadian-kejadian secara mendetail.

Page 12: simptomologi

9) Gangguan Insight/tilikan diri

• Kemampuan memahami situasi/sakit yang dialami.