simple story

Upload: nadya-aurelia

Post on 05-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cerita cinta

TRANSCRIPT

Akhir

Ive Lost YouHow high would I have to fly

To lose sight of you, so far away ?

Taman itu kosong. Aku dan Ray berjalan menuju salah satu bangku yang ada di sudut taman itu.

Udah lama, ya, kita nggak ke sini, katanya. Meskipun dalam gelap, dapat kulihat wajahnya tersenyum cerah.

Tapi tidak denganku.

Justru taman ini makin membuat hatiku makin miris.

Sheila, jangan murung terus. Lihat, tuh, Ray menunjuk langit sambil memperlihatkan senyum termanisnya.

Kutengadahkan kepalaku. Langit waktu itu seperti hamparan hitam luas dengan sedikit sekali titik putih bersinar.

Tapi satu di antara titik itu bersinar sangat terang. Itu bintang yang ditunjuk Ray.

Aku tahu, ia bermaksud mengatakan padaku bahwa masih ada harapan.

Kualihkan pandanganku dari langit. Aku mempercepat langkahku ke arah bangku taman. Tapi Ray lalu menarik tanganku dan mengajakku ke arah yang lain lagi.

Ayo, kita adu lari, siapa yang lebih cepat sampai di kolam, katanya. Cowok manis bertubuh tinggi itu mulai berlari ke arah bagian tengah taman, dimana kolam besar yang ia maksudkan itu berada. Dia selalu mencoba mengubah kenangan masa kecil kami menjadi sebuah tantangan kalau menghiburku.

Dia lari cepat sekali. Aku mencoba menyusulnya, karena nggak berani tinggal di tempat gelap seperti itu sendirian.

Aku berhenti sebentar mengambil napas, dan Ray menghampiriku dan menggandengku.

Tak lama kemudian kutemukan diriku duduk di samping kolam itu.

Ray memercikkan airnya padaku.Sebagian bajuku basah karenanya. Aku mencoba membalas, tapi tanpa kusadari aku kehilangan pijakanku.

Aku hampir jatuh basah kuyup dalam kolam yang dalam itu kalau saja Ray nggak menarik tanganku.

Hati-hati, dong. Kalau kamu jatuh dan terluka di bagian kepala, kamu bisa mati, tahu?! serunya memperingatiku.

MATI?

Eza, jangan mati dulu. Aku masih butuh kamu.

Ray mengusap kepalaku, lalu melepas jaketnya dan dikenakannya padaku.

Ayo, pulang, katanya, bajumu basah, nanti kamu masuk angin.

Tapi kakiku nggak ingin beranjak dari sana. Aku menunduk.

Ray diam dan menatapku.

Hening.

Kamu mau tau gimana biasanya seseorang yang cantik yang diliputi kerinduan besar hingga akhirnya menyakiti diri mereka sendiri?

Ucapan Ray yang sama sekali nggak bisa kupahami maknanya.

Sayang banget kalau wajah mereka yang cantik itu harus tertutup oleh perasaan sakit yang mendalam seolah nggak ada harapan lagi.

Apa maksudmu, Ray?

Sheila, dengar, sahut Ray berbisik sambil menatapku dalam-dalam.

Aku emang bukan Eza, dan mungkin aku nggak akan pernah bisa menyamai dia, katanya lembut.

Tapi aku akan menggantikan dia menjagamu, dan aku nggak akan pernah membiarkan hal-hal seperti itu terjadi padamu. Makanya, kata-katanya terputus.

jangan pernah menganggap kalau ini adalah akhir dari segalanya.

Kutatap bola mata hitamnya yang indah.

Dapat kurasakan ketulusan ucapannya.

Aku memandang angkasa sekali lagi. Kini langit benar-benar gelap. Tak ada satupun cahaya di sana. If I turn my eyes away, I might feel better

But I want to always be looking at you from somewhereHarapanku akhirnya musnah.

Pandanganku mengabur dan tak jelas lagi.

Air mataku akhirnya tumpah setelah sekian lama hanya memenuhi kepalaku.

Langit hitam itu lalu menumpahkan rintik-rintik hujan. Membasahi sosokku dan sosok Ray.

Kutatap wajah Ray. Ada binar-binar yang tak pernah kulihat sebelumnya di matanya.

Ray memelukku. Dan ikut menangis.

Andai aku nggak egois dan mau minta maaf serta mengaku salah, kita nggak akan bertengkar seperti ini.

Andai aku dan kamu nggak bertengkar, kamu nggak akan emosi dan mengemudikan mobilmu dengan kecepatan mengerikan seperti itu.

Andai waktu itu aku langsung meneleponmu untuk mamintamu kembali, kamu nggak akan menangis karena memikirkan egoku.

Andai waktu itu pandanganmu nggak kabur karena air mata, kamu pasti bisa dengan jelas melihat pohon besar di depanmu.

Andai kamu

Bertahan untukku

Eza!!!

Malam itu aku menangis untuk Eza, Ray menangis untukku, dan langit menangis untuk kami.Because theres no way I could forget you

Still, youre so precious to me that it makes me sad

Nakushita shimatta-Ive lost you