sim keuangan 1

22
PAPER KELOMPOK 5 SISTEM INFORMASI KEUANGAN DISUSUN OLEH : ARIF ALMA NURUL HUDA SAHRIANSYAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN

Upload: alma-arif-abadi

Post on 18-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sistem informasi manajemen

TRANSCRIPT

PAPER KELOMPOK 5SISTEM INFORMASI KEUANGAN

DISUSUN OLEH :ARIF ALMANURUL HUDASAHRIANSYAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

PembahasanPengertian sistem informasi keuanganSistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di seluruh organisasi perusahaan.Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah keuangan. Secara umum sistem informasi keuangan memiliki sistem pemasukan yang terdiri dari subsistem data processing didukung oleh internal audit subsystem yang menyediakan data dan informasi internal. Untuk perusahaan besar biasanya memiliki staf internal auditors yang bertanggungjawab terhadap perawatan integritas sistem keuangan perusahaan.Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan. Secara umum sistem informasi keuangan memiliki sistem pemasukan yang terdiri dari subsistem data processing didukung oleh internal audit subsystem yang menyediakan data dan informasi internal. Untuk perusahaan besar biasanya memiliki staf internal auditors yang bertanggungjawab terhadap perawatan integritas sistem keuangan perusahaan. Orang yang ahli dalam bidang ini disebut EDP auditors. Sebagaimana subsistem lainnya, sistem ini juga dilengkapi financial intelligence subsystem, yang mengumpulkan informasi dari lingkungan. Sistem Informasi Manajemen Keuangan yang selanjutnya disebut SIMKeu adalah serangkaian manual maupun aplikasinya yang mengintegrasikan semua proses pengelolaan keuangan satker mulai dari perencanaan anggaran (RKA-KL), Penyusunan Anggaran (DIPA), Penerbitan SPM, dan Penyusunan Laporan Keuangan (SAI)

Tujuan sistem informasi keuangan1. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dan dapat dipertanggung jawabkan yang mampu menghubungkan kantor satker ke jenjang di atasnya. 2. Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran penyusunan laporan keuangan3. Sebagai upaya mencapai peningkatan opini laporan keuangan. Model Sistem Informasi Keuangan Ketiga tugas pokok tersebut ditampilkan sebagai subsistem output dalam sistem informsai keuangan, seperti terlihat pada gambar 2.1. Sistem ini mempunyai pengaturan spektural yang sama dengan yang kita gunakan untuk sistem informasi pemasaran dan manufaktur. a) Komponen Input Sistem Informasi terdiri dari subsistem audit internal, sistem informasi akuntansi, subsistem intelejen keuangan. b) Komponen output dari Sistem Informasi Keuangan terdiri dari subsistem peramalan, subsistem manajemen dana, Subsistem Pengendalian.

DATA ACCOUNTING Data acounting memberikan record mengenai segala kepentingan meneter yang terjadi dipersahaan. Sebuah record dibuat dari sebuah transaksi, yang menjelaskan fakta yang penting yaitu apa yang telah terjadi, kapan kejadiannya, siapa yang terlibat dan (dalam berbagai kasus) berapa jumlah uang yang terlibat. Data ini dianalisis dengan berbagai cara, yang nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan informsi manajemen.

SISTEM BIAYA Sebagian besar data accounting digunakan secara internal didalam departemen accounting oleh sistem biaya. Sistem biaya, sepertia arti dari namanya, menentukan biaya operasi perusahaan. Ketika kita mempelajari subsistem harga dari sistem informasi pemasaran, kita mengetahui bahwa ada banyak perusahaan yang mengikuti atau menganut strategi harga berdasarkan biaya. Perusahan tersebut mengidentifikasi biaya yang diperlukan untuk produk dan kemudian menambahkan harga tertntu. Maka biaya akan akurat bila strategi tersebut dapat efektif. Sistem biaya bertanggung jawab atas fungsi keuangan namun ia juga mempengaruhi bidang fungsional yang lain. Penampilan fungsi manufaktur biasanya didasarkan pada pembiayaan produksi, inilah kenapa kita menyertakan subsistem biaya dala sistem informasi manufakut. Penampilan fungsi pemasaran juga tergantung pada suistem biaya, jika produk terlalu tinggi harganya maka ia tidak akan terjual. Yang paling penting penampilan perusahaan sangat tergantung pada sistem biaya .

2. Subsistem audit internal Audit Internal merupakan badan yang melaksanakan aktivitas internal auditing, berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks. Subsistem Audit Internal dirancang secara khusus untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan. Subsistem audit internal sama dengan subsistem penelitian pemasaran dan subsistem teknik industri, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan. Auditor internal adalah pekerja dalam perusahaan yang biasanya terlibat dalam pekerjaan perancangan dan evaluasi sistem informasi konseptual seluruh perusahaan. Dan ia biasanya memberikan laporan kepada CEO atau eksekutif puncak lain.

Jenis Jenis Aktivitas Auditing Ada empat jenis pokok dari aktivitas auditing internal yaitu keuangan, operasional, persetujuan desain sistem pengontrolan. Seorang auditor internal dapat melakukan semua aktivitas tersebut. 1. Auditing Keuangan .Audit keuangan melakukan verifikasi terhadap keakuratan record perusahaan dan melakukan jenis aktifitas dan dilakukan oleh auditor eksternal. Auditor eksternal juga melakukan audit keuangan khusus terpisah dari apa yang dilakukan auditor eksternal, atau dapat bekerjasama dengan auditor eksternal.2. Auditing Operasional. Audit operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi keakuratan record, namun untuk memvalidasi (memsyahkan) evektifitas prosedur. Sistem yang dipelajari hampir semuanya bersifat konseptual, bukannya fisik dan mungkin melibatkan atau tidak melibatkan penggunaan komputer. 3. Auditing Persetujuan. Audit persetujuan adalah sama dengan audit operasional, kecuali bahwa audit persetujuan bersifat keluar. Sebagai contoh, auditor internal bisa secara random menentukan pekerja dan secara perorangan para pekerja ini diberi cek pembayaran, dan bukannya menggunakan pengiriman. 4. Disain Sistem Pengontrolan Internal. Dalam auditing operasional dan persetujuan, audotor internal mempelajari sistem yang telah ada.

3. Subsistem intelegensi keuangan Subsistem Intelijen Keuangan ini mengumpulkan data dari masyarakat keuangan yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman dan sebagainya. Subsistem ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan analisis keuangan mengenai trend yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. Berperan untuk digunakan mengidentifikasi sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik Karena fungsi keuangan mengontrol arus uang di seluruh perusahaan, maka dibutuhkan informasi untuk memperlancar arus ini. Subsistem intelegensi keuangan berusaha untuk mengidentifikasi sumber modal tambahan dan mencari investasi dana surplus yang terbaik. Agar dapat melakukan tugas ini, subsistem intelegensi keuangan mengumpulkan data dan informasi dari pemegang saham dan masyarakat keuangan. Seperti halnya fungsi yang lain, subsistenm ini juga mengumpulkan data dan informasi pemerintah. Sebagian besar informasi yang mempengaruhi arus uang berasal dari pemerintah federal dan, beberapa diantaranya, diperoleh dari pemerintah negara bagian dan pemerintah daerah.

INFORMASI PEMEGANG SAHAM Semua korporasi,kecuali yang kecil, mempunyai departemen hubungan pemegang saham. Ia biasanya ditempatkan dalam fungsi keuangan. Departemen ini memelihara hubungan komunikasi antara perusahaan dan pemegang sahamnya. Kebanyakan arus informasi dari perusahaan kepemegang saham berbentuk laporan tahunan dan laporan kwartal. Baik pemegang saham maupun calon pemegang saham menggunakan informasi ini untuk menilai atau memertimbangkan peluang investasi yang ditwarjkan oleh perusahan tersebut. Laporan pemegang saham dibuat oleh departemen hubungan pemegang saham,yang bekerja sama dengan manajemen puncak. Laporan ini berisi informasi yang bentuknya sangat ringkas. Pemegang saham juga menggunakan departemen hubungan pemegang saham sebagai saluran untuk menyampaikan keluhan, saran, dan informasi lain kepada perusahaan. Juga,sekali dalam setahun, pemegang saham mempunyai kesempatan untuk mengikuti meeting pemegang saham. Walaupun sebagaian besar komunikasi dilakukan oleh perusahaan pada meeting ini, namun pemegang saham diberi kesempatan untuk mengemukakan pandangannya secara terbuka yang ditujukan kepada eksekutif korporasi.

INFORMASI MASYARAKAT KEUANGAN Aktivitas intelegensi keuangan perusahaan yang berkembang paling baik adalah aktivitas yang menyangkut masyarakat keuangan. Ada dua sebab mengenai telah dibangunnya arus informasi ini. Pertama, sebagian informasi bersifat formal, yaitu berada dalam bentuk bahan tercetak dan database yang berisi informasi ekonomi dan lingkungan. Kedua, manajemen puncak mengetahui pentingnya lingkungan ekonomi dalam mempengaruhi perusahaan dan manajemen ini ingin tetap menggunakannya.

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP ARUS UANG Lingkungan mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap arus uang dalam perusahaan. Cara masyarakat keuangan bank, asosiasi tabungan dan pinjaman, perusahaan pinjaman hipotek, dan perusahaan asuransi merespon pemberlakuan undang undang pemerintah fderal ini merupakan pengaruh langsung. Masyarakat keuangan meresponnya dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga. Perusahaan akan merasakan pengaruh langsung ini ketika ia meminjam uang atau menginvestasikan dana surplusnya.

PROSES PENGANGGARAN Proses penyusunan anggaran terdiri atas sejumlah keputusan semi terstruktur. Selain sangat dibutuhkan ukungan data dalam bentuk record accounting historis, juga diperlukan berbagi pertimbangan. Ada tiga pendekatn atau cara umum yang dapat dilakukan perusahaan dalam menyusun anggarannya yaitu top-down, bottom-up, dan partisipatif. a. Pendekatan top-down. Bila dilakukan top-down, eksekutif perusahaan menentukan jumlah anggaran yang kemudian penentuannya dibebankan kepada tingkat dibawahnya. Rasionalisasi pelaksanaan pendekatan ini adalah bahwa eksekutif mempunyai pemahaman yang paling baik mengnai tujuan jangka panjang perusahaan dan dapat mengalokasikan dana yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut. b. Pendekatan bottom-up. Bila dilakukan pendekatan bottom-up, proses penyusunan anggaran dimulai dari tingkat organisasional paling bawah dan naik ke atas. Logikanya adalah bahwa orang yang berada pada tingkat bawah adalah yang paling dekat dengan tindakan dan paling dapat menentukan kebutuhan sumbernya. c. Pendekatan partisipatif. Karena adanya kelemahan dari pendekatan top-down dan bottom-up tersebut, maka yang paling umum yang dilakukan adalah proses penyusunan anggaran partisipatif. Yaitu, orang akan menerima dana turut ambil bagian dalam penyusunan jumlah dana tersebut. Ini adalah pendekatan give and take, yakni bahwa manajer pada berbagai tingkat melakukan negosiasi untuk menyusun anggaran agar semuanya mendapat kepuasan. Manajer tingkat menengah berperan pokok dalam proses ini, yaitu dengan memberikan pandangan jangka panjang kepada eksekutif dan memberikan pandangan mengenai kebutuhan jangka pendek bagi manajer tingkat bawah. Gambar 2.4 menunjukkan proses penyusunan anggaran partisipatif. Nomor dalam paragraf di bawah ini sesuai dengan nomor yang ada dalam gambar. Contoh ini berasumsi bahwa perusahaan menggunakan pemodelan matematis maksimal.

Point awalnya adalah ramalan penjualan yang dibuat oleh bagian pemasaran. Model peramalan berdasarkan pada proyeksinya mengenai input yang berasal dari manajer pemasaran tingkat bawah, yang dikombinasikan dengan pertimbangan yang berasal dari eksekutif pemasaran. Manajemen puncak memeriksa ramalan dan membuat keputusan yang didasarkan pada evaluasi subyektif dan input yang lain. data ramalan yang disetujui kemudian dimasukkan ke dalam model perencanaan sumber, yang mengubah tujuan penjualan menjadi keperluan sumber untuk tiap bidang fungsional. Sebagai contoh, jika perusahaan ingin menjual 230.000 unit pada tahun depan, maka harus dipekerjakan delapan tenaga penjual baru, harus dibeli sebuah drill press baru, harus ditambahkan lagi dua tenaga accounting baru, dan harus diinstal sebuah disk drive tambahan. yaitu untuk memproyeksikan keperluan bahan.proyeksi dari model perencanaan sumber tersebut kemudian dievaluasi oleh manaher dari setiap bidang fungsional. Manajer ini menggunakan pengetahuan bisnis mereka untuk mengatur atau menyusun jumlah yang menurut mereka cocok. Setiap manajer bekerja sama dengan atasannya untuk menetapkan anggaran yang dapat diterima. Tanda panah dua arah yang menghubungkan langkah ini dan langkah berikutnya menggambarkan give and take antara manaemen puncak dan manajemen fungsional pada waktu penyusunan anggaran telah selesai.Kombinasi anggaran fungsional yang telah disetujui mewakili anggaran organisasional. Bila anggaran telah ditetapkan, ia jarang sekali berubah selama tahun fiskal.

1. Sub Sistem SIA : Sistem Informasi Akuntansi merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen. Sistem Informasi Manajemen digunakan oleh pihak manajemen dalam menjalankan bisnis perusahaan. Sehingga Sistem Informasi Akuntansi dalam hal ini juga sebagai sumber informasi yang berguna dalam mencapai tujuan perusahaan yang terangkum dalam Sistem Informasi Manajemen. Data akuntansi berperan penting dalam Sistem Informasi Keuangan, hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu : Catatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan Catatan dibuat untuk setiap transaksi (menjelaskan apa, kapan, siapa, berapa) Sistem Informasi Akuntansi merupakan satu-satunya komponen input yang terdapatpada seluruh sistem informasi fungsional. 2. Sub Sistem Audit Internal, merupakan badan yang melaksanakan aktivitas internal auditing, berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks. Subsistem Audit Internal dirancang secara khusus untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan. Terdapat dua jenis auditor yaitu auditor eksternal yang biasa terdapat pada perusahaan kecil, dan auditor internal yang biasanya dimiliki oleh perusahaan besar. Terdapat 4 kegiatan dasar di dalam komponen Audit Internal, yaitu: Keuangan, yaitu kegiatan menguji keakuratan dari catatan perusahaan dan merupakan jenis kegiatan yang dilakukan oleh auditor eksternal. Operasional, yaitu kegiatan memeriksa efektivitas prosedur. Kegiatan ini dilakukan oleh analis sistem selama tahap analisis siklus hidup sistem. Kesesuaian, yaitu kegiatan yang merupakan lanjutan dari kegiatan operasional. Audit kesesuaian akan berlanjut terus, sehingga prosedur di perusahaan akan terus berjalan dengan baik. Rancangan Sistem Pengendalian Internal, yaitu kegiatan yang merupakan rencana untuk pelaksanaan audit-audit agar dapat berjalan lebih baik.3. Sub Sistem Intelijen Keuangan, yaitu mengumpulkan data dari masyarakat keuangan yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman dan sebagainya. Komponen ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan analisis keuangan mengenai trend yang dapat mempengaruhi perusahaan. Berperan untuk digunakan mengidentifikasikan sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik. Informasi yang diperoleh berasal dari beberapa pihak antara lain : Informasi pemegang saham, contoh: Laporan tahunan atau triwulan. Informasi Masyarakat Keuangan. Pengaruh lingkungan pada arus uang (Pemerintah Pusat dan Daerah)B. Sub Sistem Output, juga terdiri dari 3 Sub Sistem yaitu : 1. Sub Sistem Peramalan, yaitu kegiatan matematis tertua dalam bisnis, dimana pada komponen Peramalan memproyeksikan aktivitas perusahaan untuk jangka waktu sepuluh tahun atau lebih. Aktivitas tahun yang akan datang terutama dipengaruhi oleh permintaan pasar dan hambatan internal seperti kapasitas produksi, dan keuangan yang ada. Bila jangka waktu peramalan tersebut panjang, maka pengaruh lingkungan meningkat.Terdapat dua metode peramalan, yaitu:a) Metode peramalan nonkuantitatif, yaitu metode peramalan yang tidak melibatkan perhitungan data tetapi didasarkan pada penaksiran subyektif (contoh: Teknik consensus panel dan Metode Delphi)b) Metode Kuantitatif, yaitu metode peramalan yang melibatkan pembuatan suatu hubungan antara kegiatan yang akan diramal (variable terikat) dengan kegiatan lain (variable bebas) (contoh: regresi sederhana atau regresi bivariate dan Multivariate regression paket statistik (IDA, SAS, SPSS))

2. Sub Sistem Manajemen Dana, yaitu bertugas untuk mengelola arus keuangan, dan menjaganya agar tetap seimbang dan positif. Subsistem Manajemen Dana menggunakan proyeksi aktivitas perusahaan untuk menentukan arus uang keluar masuk perusahaan. Manajer dapat mensimulasi beberapa strategi yang dirancang untuk mencapai keseimbangan yang terbaik mengenai arus masuk dan keluar selama jangka waktu yang akan datang, misalnya waktu yang akan datang. Arus yang seimbang mengurangi kebutuhan yang tidak penting mengenai modal operasi pinjaman yang tidak diperlukan dan meningkatkan pendapatan dari dana yang telah diinvestasikan.

3. Sub Sistem Pengendalian, yaitu kegiatan yang memudahkan manajer untuk menggunakan secara efektif semua sumber daya yang tersedia. Komponen ini terdiri atas program yang menggunakan data yang dikumpulkan oleh komponen pemroses data, guna untuk menghasilkan laporan yang menunjukkan bagaimana uang tersebut digunakan. Laporan itu biasanya membandingkan penampilan keuangan yang sebenarnya dengan anggaran. Komponen pengendalian memungkinkan manajer untuk mengontrol penggunaan anggaran.

Kesimpulan

Dari pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan tentang sistem informasi manajemen keuangan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Sistem informasi manajemen keuangan (SIM keuangan) adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi (keuangan) menjadi informasi, dalam rangka mempermudah proses transaksi-transaksi yang terkait dengan akuntansi itu sendiri. 2. Teknologi informasi berperan besar terhadap sistem informasi manajemen keuangan yang mana teknologi informasi tersebut mencakup teknologi komputer (baik hardwaremaupun soft ware) dan juga teknologi lain yang mencakup aplikasi-aplikasi pembantu yang digunakan untuk memproses informasi.3. Penggunaan sistem teknologi informasi dalam sistem informasi manajemen keuangan meliputi fungsi sistem informasi, pemakai akhir komputasi (end user computing), dan teknologi tanggap cepat. 4. Pengembangan sistem informasi manajemen keuangan dilakukan secara profesional baik secara intern untuk suatu perusahaan maupun secara ekstern sebagai konsultan.

DAFTAR PUSTAKA

http://ekochayoo84.blogspot.com/2014/01/sistem-informasi-keuangan-beserta.html

http://kadandia.blogspot.com/2012/04/sistem-informasi-keuangan.html

http://npermana.mhs.uksw.edu/2012/12/sistem-informasi-keuangan.html