laporan acara 1 sim

19
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Oleh: Dimas Urip Sugiarto NIM A1H012020

Upload: dimaz-urip-s

Post on 24-Sep-2015

288 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Laporan praktikum sistem informasi managemen

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMSISTEM INFORMASI MANAJEMENPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

Oleh:Dimas Urip SugiartoNIM A1H012020

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO2015I. PEDAHULUANA. Latar BelakangSistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Sistem informasi adalah kombinasi daripeople, hardware, software,jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan sebagai kunci strategi bisnis.

B. Tujuan

1. Memberikan pemahaman dan keterampilan kepada mahasiswa dalam membuat rancangan database bagi perusahaan atau organisasi.2. Memberikan pemahaman dan keterampilan kepada mahasiswa dalam membuat Data Flow Diagrams (DFD) dari rancangan pengembangan sistem informasi yang telah disusun.3. Memberikan pemahaman dan keterampilan kepada mahasiswa dalam membuat Flowchart dari DFD rancangan pengembangan sistem informasi yang telah disusun.

II. TINJAUAN PUSTAKAMenurut OBrien dan Marakas (2009) tujuan dari sistem informasi manajemen adalah menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen; menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan; menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).Definisi darisistem informasi manajemen atau biasa disebut dengan SIM (management information system-MIS)sebagai suatu sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa. Para pengguna SIM biasanya terdiri atas entitas-entitas organisasi formal perusahaan atau sub-unit anak perusahaannya. Informasi yang di berikan oleh SIM menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya dilihat dari apa yang terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi, dan apa yang kemungkinan akan terjadi di masa depan. SIM akan menghasilkan informasi ini melalui penggunaa dua jenis peranti lunak.

Peranti lunak pembuat laporan (report-writing software) yang menghasilkan laporan berkala atau laporan khusus. Laporan berkala dikodekan dalam suatu bahasa program dan disiapkan sesuai jadwal tertentu. Laporan khusus, yang sering disebut pula laporanad hoc,dibuat sebagai tanggapan atas kebutuhan informasi yang tidak di antisipasi sebelumnya. Sistem manajemen basis data dewasa ini memiliki fitur-fitur yang dapat dengan cepat membuat laporan sebagai respons atas permintaan akan data atau informasi tertentu.Model matematikamenghasilkan informasi sebagai hasil dari suatu simulasi atas operasi perusahaan. Model-model matematis yang menggambarkan operasi perusahaan dapat ditulis menggunakan semua jenis bahasa pemrograman. Akan tetapi, bahasa-bahasa pemodelan khusus dapat menjadikan tugas ini menjadi lebih mudah dan lebih cepat untuk dilakukan.Output informasi yang dihasilkan akan digunakan oleh pihak-pihak yang akan memecahkan masalah baik itu manajer maupun kalangan profesional dalam mengambil keputusan guna memecahkan masalah perusahaan.

III. METODOLOGIA. Alat dan BahanAlat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini di antaranya:1. Alat tulis2. HVS ukuran A4

B. Cara kerjaLangkah-langkah yang dilakukan adalah:1. Memperhatikan

IV. Hasil dan PembahasanA. Hasil

B. PembahasanSistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya prosuk, layanan atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.Context diagram merupakan tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses tersebut diberi nomor nol. Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran data-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan, begitu entitas-entitas eksternal serta aliran data-aliran data menuju dan dari sistem diketahui menganalisis dari wawancara dengan user dan sebagai hasil analisis dokumen.Context diagram dimulai dengan penggambaran terminator, aliran data, aliran kontrol penyimpanan, dasn proses tunggal yang menunjukkan keseluruhan sistem. Bagian termudah adalah menetapkan proses (yang hanya terdiri dari satu lingkaran) dan diberi nama yang mewakili sistem. Nama dalam hal ini dapat menjelaskan proses atau pekerjaan atau dalam kasus ekstrim berupa nama perusahaan yang dalam hal ini mewakili proses yang dilakukan keseluruhan organisasi. Terminator ditunjukkan dalam bentuk persegi panjang dan berkomunikasi langsung dengan sistem melalui aliran data atau penyimpanan eksternal Antar terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung. Pada kenyataannya hubungan antar terminator dilakukan, tetapi secara definitif karena terminator adalah bagian dari lingkungan, maka tidak relevan jika dibahas dalam context diagram.

Gambar 1. Simbol-simbol pada context diagram1. Jika terdapat banyak terminator yang mempunyai banyak masukan dan keluaran diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu kali sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan ditandai secara khusus untuk menjelaskan bahwa terminator yang dimaksud adalah identik. Tanda tersebut dapat berupa asterik (*) atau pagar (#). 1. Jika terminator mewakili individu sebaiknya diwakili oleh peran yang dimainkan personil tersebut. Alasan pertama adalah personil yang berfungsi untuk melakukan itu dapat berganti sedang context diagram harus tetap akurat walaupun personil berganti. Alasan kedua adalah seorang personil dapat memainkan lebih dari satu peran. 1. Karena fokus uitama adalah mengembangkan model, maka penting untuk membedakan sumber (resource) dan pelaku (handler)., pelaku adalah mekanisme, perangkat atau media fisik yang mentransportasikan data ke atau dari sistem, karena pelaku seringkali familier dengan pemakai dalam implementasi sistem berjalan, maka sering menonjol sebagai sesuatu yang harus digambarkan lebih dari sumber data itu sendiri. Sedangkan sistem baru dengan konsep pengembangan teknologinya membuat pelaku menjadi sesuatu yang tidak perlu digambarkan.Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.Tujuan DFD1. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui system2. Menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran dataFungsi / Manfaat DFD1. Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.2. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.3. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Gambar 2. Simbol DFDSyarat Memuat DFD1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD.2. Pemberian nomor pada komponen proses.3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat.4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit.5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika.Tips-tips dalam membuat DFD1. Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah2. Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda3. Nama yang dipakai untuk proses, data store, data flow harus konsisten (identitas perlu)4. Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya5. Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya6. Banyaknya proses yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses7. Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama)8. Nama proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi9. Pada proses yang sudah tidak didekomposisi, nama proses dan nama data harus sudah spesifik10. Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity.11. Aliran data untuk proses report harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report12. Aliran data yang tidak ada data store harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam file atau tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program.

Context Diagram adalah bagian dari Data Flow Diagram (DF) yang berfungsi memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Context Diagram menyoroti sejumlah karakteristik penting system, sedangkan DFD level 0 menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. DFD level merupakan bentuk dekomposisi atau turunan dari context diagram. Simbol sistem dan proses pada context diagram dan DFD sama tapi maknanya berbeda.Analisa kebutuhan sistem informasi KRS seperti terlihat dalam tabel di bawah ini :Tabel 1. Analisa kebutuhan sistem informasi KRSKesatuan LuarInputOutput

AdministratorData Dosen, Jurusan, Mata kuliah, Mahasiswa, MengajarData dosen Data mata kuliah Data mahasiswa Data mengajar Transkrip

MahasiswaData KRSKHS Transkrip Kartu ujian

DosenData NilaiDaftar nilai Presensi mata kuliah Presensi ujian

Ketua-Lap. Pembelajaran

Contex diagram sistem informasi kartu rencana studi.

Gambar 3. Context Diagram sistem informasi KRS

DFD leveled sistem informasi kartu rencana studi.

Gambar 4. DFD leveled sistem informasi KRS.

V. KESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanKesimpulan dari praktikum ini adalah :1. Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen.2. Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu samalain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.

B. SaranPenyampaian materi oleh asisten sudah cukup di mengerti oleh praktikan, untuk selanjutnya bisa di tingkatkan lagi dengan memperhatikan kenyamanan tempat pada saat penyampaian materi.

DAFTAR PUSTAKA