siklus keluarga

41
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teori perkembangan keluarga menguraikan perkembangan keluarga dari waktu ke waktu dengan membaginya ke dalam satu seri tahap perkembangan dianggap sebagai masa-masa stabilitas relatif yang secara kuantitatif dan kualitatif berbeda dari tahap- tahap berdekatan (Mederer and Hill, 1983). Tentang konsep tahap-tahap siklus kehidupan tergantung pada asumsi bahwa dalam keluarga terdapat saling ketergantungan yang tinggi antara anggota keluarga : keluarga dipaksa untuk berubah setiap kali ada penambahan atau pengurangan anggota keluarga, atau setiap kali anak sulung mengalami perubahan tahap perkembangan. Misalnya, perubahan dalam peran, penyesuaian terhadap perkawinan, mengasuh anak dan disiplin terbukti perubahan dari satu tahap ke tahap lain (Mederer dan Bill, 1983). Keluarga mengambil satu jenis struktur ketika anak-anak masih berusia prasekolah ; struktur lain ketika orang tua mulai mengikuti puncak hidup dan anak-anak memasuki masa remaja ; dan akhirnya bentuk struktur yang lain adalah ketika anak-anak mulai dewasa, menikah dan mulai mandiri. 1

Upload: yudi-haryadi

Post on 21-May-2017

229 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: siklus keluarga

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teori perkembangan keluarga menguraikan perkembangan keluarga dari

waktu ke waktu dengan membaginya ke dalam satu seri tahap perkembangan

dianggap sebagai masa-masa stabilitas relatif yang secara kuantitatif dan

kualitatif berbeda dari tahap-tahap berdekatan (Mederer and Hill, 1983). Tentang

konsep tahap-tahap siklus kehidupan tergantung pada asumsi bahwa dalam

keluarga terdapat saling ketergantungan yang tinggi antara anggota keluarga :

keluarga dipaksa untuk berubah setiap kali ada penambahan atau pengurangan

anggota keluarga, atau setiap kali anak sulung mengalami perubahan tahap

perkembangan. Misalnya, perubahan dalam peran, penyesuaian terhadap

perkawinan, mengasuh anak dan disiplin terbukti perubahan dari satu tahap ke

tahap lain (Mederer dan Bill, 1983). Keluarga mengambil satu jenis struktur

ketika anak-anak masih berusia prasekolah ; struktur lain ketika orang tua mulai

mengikuti puncak hidup dan anak-anak memasuki masa remaja ; dan akhirnya

bentuk struktur yang lain adalah ketika anak-anak mulai dewasa, menikah dan

mulai mandiri.

Teori stress keluarga dari Hill (1949) dan Mc Cubbindan petterson (1983)

dalam Sussman and Steinmetz (1988) mengemukakan bahwa stressor keluarga

yang dapat menjadi suatu krisis, berhubungan dengan adanya sumber koping

keluarga dan persepsi pada stresor  tersebut. Sedangkan sumber koping dan

persepsi pada stressor dapat menjadi aspek yang penting dalam mengembangkan

strategi koping keluarga untuk mengatasi krisis/masalah. Bila keluarga memiliki

sedikit sumber kopingnya baik secara individu maupun kolektif, maka proses

koping tidak akan pernah dimulai dan krisis dapat terjadi ketika terjadi stress.

Boss dalam Sussman and Steinmetz (1988) mengatakan bahwa sumber

koping keluarga merupakan kekuatan individual dan kekuatan bersama pada saat

menghadapi kejadian/stressor sebagai penyebab stress. Sujmber koping tersebuat

antara lain jaminan oekonomi, kesehatan, pengetahuan sikap (intelegensia),

1

Page 2: siklus keluarga

kedekatan, semangat bekerjasama, hubungan degan yang lain serta dukungan

social.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan siklus perkembangan keluarga ?

2. Bagaimana variasi siklus kehidupan keluarga ?

3. Bagaimmana tahap-tahap siklus kehidupan keluarga inti dengan dua

orangtua ?

4. Bagaimana siklus 8 keluarga menurut duval dan miller ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan siklus perkembangan

keluarga.

2. Untuk mengetahui bagaimana variasi siklus kehidupan keluarga.

3. Untuk mengetahui bagaimmana tahap-tahap siklus kehidupan keluarga

inti dengan dua orangtua.

4. Untuk mengetahui bagaimana siklus 8 keluarga menurut duval dan miller.

2

Page 3: siklus keluarga

BAB II

PEMBAHASAN

A. Siklus Kehidupan Keluarga

Dalam siklus kehidupan keluarga terdapat tahap-tahap yang dapat

diprediksi. seperti individu-individu yang mengalami tahap pertumbuhan dan

perkembangan yang berturut-turut, keluarga sebagai sebuah unit juga mengalami

tahap-tahap perkembangan yang berturut-turut.

Tabel Delapan Tahap Siklus Kehidupan Keluarga

Tahap I : Keluarga Pemula (juga menuju pasangan menikah atau tahap

pernikahan)

Tahap II : Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi sampai

umur 30 bulan)

Tahap III : Keluarga dengan anak usia prasekolah (anak tertua berumur 2 hingga

6 tahun)

Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6 hingga 13

tahun).

Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13 hingga 25

tahun).

Tahap VI : Keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak

pertama sampai anak terakhir) yang meninggalkan rumah.

Tahap VII : Orangtua usia pertengahan (tanpa jabatan, pensiunan).

Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiun dan lansia (juga menunjuk kepada

anggota keluarga yang berusia lanjut atau pensiun) hingga

pasangan yang sudah mengenalinya.

Diadaptasi dari Dupal, 1977 dan Miller, 1985

3

Page 4: siklus keluarga

B. Variasi Siklus Kehidupan Keluarga

Keluarga-keluarga selalu bervariasi, karena menjalani tahap-tahap siklus

kehidupan keluarga. Tahap-tahap siklus kehidupan keluarga mengikuti suatu pola

yang tidak kaku (Duvall, 1977). Sudah barang tentu bahwa banyak keluarga saat

ini tidak cocok dengan tahap-tahap siklus kehidupan keluarga inti dengan orang

tua dari Duvall atau dari Charter dan McGoldrick. Variasi-variasi dalam siklus

kehidupan keluarga tradisional dapat dilihat pada keluarga-keluarga dimana

pasangan suami istri tidak menikah, dan terdapat perkawinan sesama

homoseksual, orangtua tunggal dan keluarga dengan orangtua tiri.

Bahkan dalam keluarga inti tradisional dengan dua orangtua terdapat

perubahan dalam penentuan tempo dari tahap-tahap siklus kehidupan keluarga.

Jumlah dewasa muda yang tinggal dengan tua, sendirian, atau dengan dewasa

muda lainnya semakin bertambah (“diantara tahap-tahap siklus kehidupan

keluarga” dari Charter dan McGoldrick). Banyak pasangan menunda menikah dan

memperpendek masa pengasuhan anak (hasil dari KB dan kerja), dan mempunyai

lebih sedikit anak. Dengan perubahan-perubahan ini dan umur harapan hidup

yang lebih lama, terdapat tahun-tahun yang cocok dalam dua tahap terakhir siklus

kehidupan keluarga – tahap usia pertengahan dan tahap pensiunan dan lansia.

C. Tahap-Tahap Siklus Kehidupan Keluarga Inti dengan Dua Orangtua

Tahap-tahap siklus kehidupan keluarga berikut ini telah diuraikan

oleh Duvall dan Miller (1985) dan Charter dan McGoldrick (1988).

Tahap-tahap tersebut terdiri dari 9 tahap siklus kehidupan keluarga (Tabel

2). “Tahap antara” dari tipologi Charter dan McGoldrick ditambahkan

pada model siklus kehidupan delapan tahap dari Duvall dan Miller untuk

memberikan gambaran yang komprehensif tentang perubahan kehidupan

keluarga. Tahap-tahap siklus kehidupan keluarga ini menggambarkan

keluarga inti Amerika yang utuh, tapi terbatas pada aplikabilitas keluarga-

keluarga dengan orangtua tunggal, cerai dan tiri. Masalah-masalah

kesehatan juga dibicarakan dalam setiap tahap siklus perkembangan

keluarga

4

Page 5: siklus keluarga

1. Tahap Transisi : Keluarga antara (Dewasa Muda yang Belum Kawin)

Tahap ini menunjuk ke masa dimana individu berumur 20 tahunan

yang telah mandiri secara finansial, dan secara fisik telah meninggalkan

keluarganya namun belum berkeluarga. Tahap-tahap keluarga antara tidak

dianggap tahap siklus kehidupan keluarga oleh Duvall dan sosiolog

lainnya. Namun, karena masa ini umumnya dialami seseorang (remaja

tidak keluar secara langsung dari keluarga asalnya dan membentuk

keluarga, seperti yang sering ditemukan pada masa lalu), dan karena masa

ini merupakan masa transisi yang sangat penting, tahap ini dimasukkan

dalam naskah ini. Tahap ini benar-benar diabaikan oleh para profesional

perawatan kesehatan keluarga dan para ahli terapi keluarga (Aylmerm

1988).

2. Tugas-Tugas Perkembangan.

Tahap ini adalah tahap “keluarga antara”, tugas-tugas

perkembangannya bersifat individual, bukan berorientasi pada keluarga.

Carter dan McGoldrick (1980) menjelaskan bahwa tugas perkembangan

utama dari dewasa muda yang belum kawin adalah “menerima keluarga

asalnya” (hal. 13). Tiga tugas perkembangan yang dicantumkan oleh

Carter dan McGoldrick (1988, hal. 15) :

Pembedaan diri dalam hubungannya dengan keluarga asalnya.

Menjalin hubungan dengan teman sebaya yang akrab.

Pembentukan diri yang berhubungan dengan kemandirian pekerjaan

dan finansial.

Tahap Transisi : Keluarga Antara dan Tugas-Tugas Perkembangan

Keluarga yang Bersamaan.

Tahap Siklus Kehidupan Keluarga Tugas-Tugas Perkembangan

Keluarga

Tahap Transisi :

Keluarga antara

1. Pisah dengan keluarga asal.

2. Menjalin hubungan intim dengan

teman sebaya.

5

Page 6: siklus keluarga

3. Membentuk kemandirian dalam hal

pekerjaan dan finansial.

Diadaptasi dari Carter dan McGoldrick (1988), Duvall dan Miller (1985)

3. Masalah-Masalah Kesehatan.

Selama masa transisi ini, masalah-masalah pribadi maupun

masalah keluarga. Penggunaan keluarga berencana dan pengendalian

kelahiran merupakan masalah dan kebutuhan utama. Penyakit-penyakit

yang ditularkan secara seksual (STD) lebih sering ditemukan dalam

kelompok ini (penyakit kelamin, AIDS, dll). Kecelakaan dan bunuh diri

merupakan penyebab utama moralitas. Masalah-masalah kesehatan mental

juga umum terjadi, dan seperti dijelaskan diatas, terutama menghadapi isu

pisah dengan cara fungsional dari keluarga asal sehingga hubungan

homoseksual yang intim dan sehat dapat dijalin.

D. Delapan siklus kehidupan keluarga

1. Tahap I : Keluarga Pemula

Perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah

keluarga baru – keluarga yang menikah atau prokreasi dan perpindahan

dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang intim. Tahap

perkawinan atau pasangan menikah saat ini berlangsung lebih lmbat.

Misalnya, menurut data sensus Amerika Serikat tahun 1985, 75 persen pria

dan 57 persen wanita Amerika Serikat masih belum menikah pada usia 21

tahun, ini merupakan suatu pergeseran yang berarti dari 55 persen dan 36

persen masing-masing dalam tahun 1970.

a. Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga

1) Membangun Perkawinan Yang Saling Memuaskan

Ketika dua orang diikat dalam ikatan perkawinan, perhatian

awal mereka adalah menyiapkan suatu kehidupan bersama yang

baru. Sumber-sumber dari dua orang digabungkan, peran-peran

mereka berubah, dan fungsi-fungsi barupun diterima. Belajar

hidup bersama sambil memenuhi kebutuhan kepribadian yang

6

Page 7: siklus keluarga

mendasar merupakan sebuah tugas perkembangan yang penting.

Pasangan harus saling menyesuaikan diri terhadap banyak hal

kecil yang bersifat rutinitas. Misalnya mereka harus

mengembangkan rutinitas untuk makan, tidur, bangun pagi,

membersihkan rumah, menggunakan kamar mandi bergantian,

mencari rekreasi dan pergi ke tempat-tempat yang menyenangkan

bagi mereka berdua. Dalam proses saling menyesuaikan diri ini,

terbentuk satu kumpulan transaksi berpola dan lalu dipelihara

oleh pasangan tersebut, dengan setiap pasangan memicu dan

memantau tingkah laku pasangannya

2) Menghubungkan Jaringan Persaudaraan secara Harmonis.

Perubahan peran dasar terjadi dalam perkawinan pertama dari

sebuah pasangan, karena mereka pindah dari rumah orangtua

mereka ke rumah mereka yang baru. Bersamaan dengan itu,

mereka menjadi anggota dari tiga keluarga, yaitu : menjadi

anggota keluarga dari keluarga mereka sendiri yang baru saja

terbentuk. Pasangan tersebut menghadapi tugas-tugas

memisahkan diri dari keluarga asal mereka dan mengupayakan

berbagai hubungan dengan orangtua mereka, sanak saudara dan

dengan ipar-ipar mereka, karena loyalitas utama mereka harus

diubah untuk kepentingan hubungan perkawinan mereka. Bagi

pasangat tersebut, hal ini menuntut pembentukan hubungan baru

dengan setiap orangtua masing-masing, yaitu hubungan yang

tidak hanya memungkinkan dukungan dan kenikmatan satu sama

lain, tapi juga otonomi yang melindungi pasangan baru tersebut

dari campur tangan pihak luar yang mungkin dapat merusak

bahtera perkawinan yang bahagia.

3) Keluarga Berencana.

Apakah ini memiliki anak atau tidak dan penentuan waktu

untuk hamil merupakan suatu keputusan keluarga yang sangat

penting. Littlefield (1977) menekankan pentingnya pertimbangan

semua rencana kehamilan keluarga ketika seseorang bekerja di

7

Page 8: siklus keluarga

bidang perawatan maternitas. Tipe perawatan kesehatan yang

didapat keluarga sebagai sebuah unit selama masa prenatal sangat

mempengaruhi kemampuan keluarga mengatasi perubahan-

perubahan yang luar biasa dengan efektif setelah kehamilan bayi.

b. Masalah-Masalah Kesehatan.

Masalah-masalah utama adalah penyesuaian seksual dan peran

perkawinan, penyuluhan dan konseling keluarga berencana,

penyuluhan dan konseling pranatal, dan komunikasi. Konseling

semakin perlu diberikan sebelum perkawinan. Kurangnya informasi

sering mengakibatkan masalah-masalah seksual dan emosional,

ketakutan, rasa bersalah, kehamilan yang tidak direncanakan, dan

penyakit-penyakit kelamin baik sebelum maupun sesudah

perkawinan. Kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan ini

menghambat pasangan tersebut merencanakan kehidupan mereka dan

memulai hubungan dengan dasar yang mantap

c. Keluarga Berencana.

Karena Keluarga Berencana merupakan tanggungjawab utama dari

perawat yang bekerja dengan keluarga, maka bidang ini perlu dibahas

lebih mendalam. Keluarga berencana yang kurang diinformasikan

dan kurang efektif mempengaruhi kesehatan keluarga dalam banyak

cara : mobiditas dan moralitas ibu-anak ; menelatarkan anak ; sehat

sakit orangtua ; masalah-masalah perkembangan anak, termasuk

inteligensia kemampuan belajar dan perselisihan dalam perkawinan.

Pembentukan keluarga dengan sengaja dan terinformasi meliputi

membuat keputusan sendiri tentang kapan dan/atau apakah ingin

mempunyai anak, terlepas dari pertimbangan kesehatan keluarga.

Jumlah kelahiran di Amerika Serikat sedang menanjak, dalam

tahun 1975 mengalami penurunan dan terus mengalami kenaikan

setelah itu hingga tahun 1990, seperti yang diproyeksikan dalam

tahun 1984 hingga 1990 (Family Service America, 1984).

Meningkatnya kehamilan remaja yang sangat besar, khususnya

diantara wanita kulit hitam yang belum menikah dan terutama

8

Page 9: siklus keluarga

dipandang sebagai masalah karena kerentanan dan kurangnya

sumber-sumber pada kelompok remaja yang malang ini (Chilman,

1988). Kehamilan penyebab utama remaja wanita keluar dari sekolah

dan juga penyebab sering terjadinya perkawinan prematur. Dalam

perkawinan, kehamilan awal (sebelum dua tahun) mengurangi

penyesuaian perkawinan. Semua ini merupakan faktor-faktor

kesehatan mental yang penting bagi orangtua dan anak-anak (Cohn

dan Lierberman, 1974).

d. Diagnosa yang mungkin pada keluarga pemula

Gangguan komunikasi verbal

Perubahan proses keluarga

Perubahan penampilan peran

Gangguan interaksi sosial

Disfungsi seksual

2. Tahap II : Keluarga yang Sedang Mengasuh Anak

Tahap kedua dimulai dengan kelahiran anak pertama sehingga bayi

berusia 30 bulan. Biasanya orangtua tergetar hatinya dengan kelahiran

pertama anak mereka, tapi agak takut juga. Kekuatiran terhadap bayi

biasanya berkurang setelah beberapa hari, karena ibu dan bayi tersebut

mulai saling mengenal. Akan tetapi kegembiraan yang tidak dibuat-

buat ini berakhir ketika seorang ibu baru tiba di rumah dengan bayinya

setelah tinggai di rumah sakit untuk beberapa waktu. Ibu dan ayah

tiba-tiba berselisih dengan semua peran-peran mengasyikkan yang

telah dipercayakan kepada mereka. Peran tersebut pada mulanya sulit

karena perasaan ketidakadekuatan menjadi orangtua baru ; kurangnya

bantuan dari keluarga dan teman-teman, dan para profesional

perawatan kesehatan yang bersifat membantu dan sering terbangun

tengah malam oleh bayi yang berlangsung 3 hingga 4 minggu. Ibu juga

letih secara psikologis dan fisiologis. Ia sering merasakan beban tugas

sebagai ibu rumah tangga dan barangkali juga bekerja, selain merawat

9

Page 10: siklus keluarga

bayi. Khususnya terasa sulit jika ibu menderita sakit atau mengalami

persalinan dan pelahiran yang lama dan sulit atau seksio besar.

a. Masa Transisi menjadi Orangtua.

Kelahiran anak pertama merupakan pengalaman keluarga

yang sangat penting dan sering merupakan krisis keluarga,

sebagaimana yang digambarkan secara konsisten pada penelitian

keluarga selama tahap siklus kehidupan keluarga ini (Clark, 1966 ;

Hobbs dan Cole, 1976 ; LeMaster, 1957).

Untuk mengetahui bagaimana anak yang baru lahir

mempengaruhi keluarga, LeMaster, 1957, dalam studi klasik

tentang penyesuaian keluarga terhadap kelahiran anak pertama,

mewawancarai 46 orang tua dari kalangan kelas menengah di Kota

(berusia 25 – 25 tahun) dan memperkirakan sejauhmana mereka

dalam keadaan krisis. Ia menemukan bahwa 17 persen pasangan

tidak mengalami masalah atau hanya masalah-masalah sedang, tapi

sisanya mengalami masalah berat atau luar biasa. Masalah-masalah

yang paling lazim dilaporkan adalah :

1) Suami merasa diabaikan (ini paling sering disebutkan oleh

suami)

2) Terhadap peningkatan perselisihan dan argumen antara suami

dan istri.

3) Interupsi dalam jadwal yang kontinu “begitu lelah sepanjang

waktu”, merupakan sebuah kometar khas).

4) Kehidupan seksual dan sosial terganggu dan menurun.

b. Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga

Tahap Kedua Siklus Kehidupan Keluarga Inti yang sedang mengasuh

anak dan Tugas-Tugas Perkembangan yang Bersamaan.

10

Page 11: siklus keluarga

Tahap Siklus

Kehidupan Keluarga

Tugas-Tugas Perkembangan

Keluarga

Keluarga sedang

mengasuh anak

1. Membentuk keluarga muda sebagai

sebuah unit yang mantap

(mengintegrasikan bayi baru ke

dalam keluarga).

2. Rekonsiliasi tugas-tugas

perkembangan yang bertentangan

dan kebutuhan anggota keluarga.

3. Mempertahankan hubungan

perkawinan yang memuaskan.

4. Memperluas persahabatan dengan

keluarga besar dengan

menambahkan peran-peran

orangtua dan kakek dan nenek.

Diadaptasi dari Carter dan McGoldrick (1988) ; Duvall dan Miller

(1985)

Kelahiran seorang anak membuat perubahan-perubahan

yang logika dalam organisasi keluarga. Fungsi-fungsi pasangan

suami istri harus dibedakan untuk memenuhi tuntutan-tututan baru

perawatan dan penyembuhan. Sementara pemenuhan

tanggungjawab ini bervariasi menurut posisi sosial budaya suami

istri, sebuah pola yang umum adalah untuk orang tua agar

menerima peran-peran tradisonal atau pembagian tanggungjawab

(La Rossa dan La Rossa, 1981).

c. Masalah-Masalah Kesehatan.

Masalah-masalah utama keluarga dalam tahap ini adalah

pendidikan maternitas yang terpusat pada keluarga, perawatan bayi

yang baik, pengenalan dan penanganan masalah-masalah kesehatan

fisik secara dini, imunisasi, konseling perkembangan anak,

11

Page 12: siklus keluarga

keluarga berencana, interaksi keluarga dan bidang-bidang

peningkatan kesehatan umum (gaya hidup).

d. Kemungkinan diagnose

Gangguan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

Disfungsi seksual

Gangguan tumbuh kembang

Menyusui tidak efektif

Resiko cidera

Perubahan penampilan peran

Gangguan komunikasi verbal

e. Peran perawat

Monitor perawatanprenatal dan perujukan untuk masalah-

masalah kehamilan

Konselor pada nutrisi prenatal

Konselor pada kebiasaan maternal prenatal

Pendukung amnionsintesis

Konselor pada menyusui

Koordinator dengan layanan pediatrik

Penyelia imunisasi

Perujukan ke layanan-layanan tenaga sosial

3. Tahap III : Keluarga dengan Anak Usia Prasekolah

Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak

pertama berusia 2 ½ tahun dan berakhir ketika anak berusia 5 tahun.

Sekarang, keluarga mungkin terdiri dari tiga hingga lima orang,

dengan posisi suami-ayah, istri-ibu, anak laki-laki-saudara, anak

perempuan-saudari. Keluarga lebih menjadi majemuk dan berbeda

(Duvall dan Miller, 1985).

Kehidupan keluarga selama tahap ini penting dan menuntut bagi

orangtua. Kedua orangtua banyak menggunakan waktu mereka, karena

kemungkinan besar ibu bekerja, baik bekerja paruh waktu atau bekerja

12

Page 13: siklus keluarga

penuh. Namun, menyadari bahwa orangtua adalah “arsitek keluarga”,

merancang dan mengarahkan perkembangan keluarga (Satir, 1983),

adalah penting bagi mereka untuk memperkokoh kemitraan mereka

secara singkat, agar perkawinan mereka tetap hidup dan lestari.

a. Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga.

Sekolah dan Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga yang

Bersamaan.

Tahap Siklus

Kehidupan Keluarga

Tugas-Tugas Perkembangan

Keluarga

Keluarga dengan anak

usia Prasekolah.

1. Memenuhi kebutuhan anggota

keluarga seperti rumah, ruang

bermain, privasi, keamanan.

2. Mensosialisasikan anak.

3. Mengintegrasi anak yang baru

sementara tetap memenuhi

kebutuhan anak-anak yang lain.

4. Mempertahankan hubungan yang

sehat dalam keluarga (hubungan

perkawinan dan hubungan orangtua

dan anak) dan di luar keluarga

(keluarga besar dan komunitas).

Diadaptasi dari Carter dam McGoldrick (1988) ; Duvall dan Miller

(1985)

Karena daya tahan spesifik terhadap banyak bakteri dan

penyakit virus dan paparan yang meningkat, anak-anak usia

prasekolah sering menderita sakit dengan satu penyakit infeksi

minor secara bergantian. Penyakit infeksi sering terjadi bolak-balik

dalam keluarga. Sering ke dokter, merawat anak-anak yang sakit,

kembali ke rumah untuk menjemput anak sakit dari taman kanak-

kanak merupakan krisis mingguan. Jadi kontak anak dengan

13

Page 14: siklus keluarga

penyakit infeksi dan menular dan kerentanan umum mereka

terhadap penyakit merupakan masalah-masalah kesehatan utama

b. Masalah kesehatan

Banyak sekali masalah kesehatan yang telah diidentifikasi

sepanjang pembahasan kita tentang keluarga dengan anak usia

prasekolah. Seperti telah dinyatakan sebelumnya, masalah

kesehatan fisik yang utama adalah penyakit-penyakit menular yang

lazim pada anak dan jatuh, luka bakar, keracunan dan kecelakaan-

kecelakaan yang lain yang terjadi selama usia prasekolah. Masalah-

masalah kesehatan psikososial keluarga yang utama adalah

hubungan perkawinan

Strategi-strategi promosi kesehatan umum berhubungan erat

selama tahap ini, karena tingkah laku gaya hidup yang dipelajari

selama masa kanak-kanak dapat menyebabkan konsekuensi-

konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang.

c. Diagnosa yang muncul

Resiko cidera

Resiko trauma

Resiko keracunan

Resiko infeksi

Gangguan penanganan pemeliharaan rumah

Perubahan menjadi orang tua

Perubahan pertumbuhan dan perkembangan

Gangguan komunikasi verbal

d. Peran perawat

Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak, perujukan bila

ada indikasi

Pendidik dalam tindakan pertolongan pertama dan kedaruratan

Koordinator dg layanan pediatri

14

Page 15: siklus keluarga

Penyelia imunisasi

Konselor pada nutrisi dan latihan

Pendidik dlm isu pemecahan masalah mengenai kebiasaan

kesehatan

Pendidik tentang higiene perawatan gigi

Konselor pada keamanan lingkungan di rumah

Fasilitator dalam hubungan interpersonal

4. Tahap IV : Keluarga dengan Anak Usia Sekolah

Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan

mulai masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari

masa remaja. Keluarga biasanya mencapai jumlah anggota maksimum,

dan hubungan keluarga di akhir tahap ini (Duvall, 1977). Lagi-lagi

tahun-tahun pada masa ini merupakan tahun-tahun yang sibuk. Kini,

anak-anak mempunyai keinginan dan kegiatan-kegiatan masing-

masing, disamping kegiatan-kegiatan wajib dari sekolah dan dalam

hidup, serta kegiatan-kegiatan orangtua sendiri. Setiap orang menjalani

tugas-tugas perkembangannya sendiri-sendiri, sama seperti keluarga

berupaya memenuhi tugas-tugas perkembangannya sendiri (Tabel 7).

Menurut Erikson (1950), orangtua berjuang dengan tuntutan ganda

yaitu berupaya mencari kepuasan dalam mengasuh generasi berikutnya

(tugas perkembangan generasivitas) dan memperhatikan

perkembangan mereka sendiri ; sementara anak-anak usia sekolah

bekerja untuk mengembangkan sense of industry – kapasitas untuk

menikmati pekerjaan dan mencoba mengurangi atau menangkis

perasaan rendah diri.

a. Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga.

Salah satu tugas orangtua yang sangat penting dalam

mensosialisasikan anak pada saat ini meliputi meningkatkan prestasi

anak pada saat ini meliputi meningkatkan prestasi anak di sekolah.

Tugas keluarga yang signifikan lainnya adalah mempertahankan

hubungan perkawinan yang bahagia. Sekali lagi dilaporkan bahwa

kebahagiaan perkawinan selama tahap ini menurun. Dua buah 15

Page 16: siklus keluarga

penelitian yang besar menguatkan observasi ini (Burr, 1970 ; Rollins

dan Feldman, 1970). Meningkatkan komunikasi yang terbuka dan

mendukung hubungan suami istri merupakan hal yang vital dalam

bekerja dengan keluarga dan anak usia sekolah.

Kemungkinan diagnosa dan peran perawat sama dengan

keluarga dengan anak usia pra sekolah

5. Tahap V : Keluarga dengan Anak Remaja

Ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, tahap kelima

dari siklus kehidupan keluarga dimulai. Tahap ini berlangsung selama

6 hingga 7 tahun, meskipun tahap ini dapat lebih singkat jika anak

meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak masih

tinggal di rumah hingga 19 atau 20 tahun. Anak-anak lain dalam

rumah biasanya masih dalam usia sekolah. Tujuan keluarga yang

terlalu enteng pada tahap ini yang melonggarkan ikatan keluarga

memungkinkan tanggungjawab dan kebebasan yang lebih besar bagi

remaja dalam persiapan menjadi dewasa muda (Duvall, 1977).

Preto (1988) dalam membahas tentang transformasi sistem

keluarga dalam masa remaja, menguraikan metamorfosis keluarga

yang terjadi. Metamorfosis ini meliputi “pergeseran yang luar biasa

pada pola-pola hubungan antar generasi, dan sementara pergeseran ini

pada awalnya ditandai dengan kematangan fisik remaja, pergeseran ini

seringkali sejalan dan bertepatan dengan perubahan pada orangtua

karena mereka memasuki pertengahan hidup dan dengan transformasi

utama yang dihadapi oleh kakek nenek dalam usian tua”

Tahap kehidupan keluarga ini mungkin yang paling sulit, atau

sudah tentu yang paling banyak diperbincangkan dan ditulis (Kidwell

et al, 1983). Keluarga Amerika dipengaruhi oleh tugas-tugas

perkembangan remaja dan orangtua dan menciptakan konflik dan

kekacauan yang luar biasa yang tidak bisa dihindarkan. Tugas

perkembangan remaja menghendaki pergerakan dari ketergantungan

dan kendali orangtua dan orang dewasa lainnya, melalui periode

16

Page 17: siklus keluarga

aktifitas dan pengaruh kelompok teman sebaya yang kokoh hingga saat

menerima peran-peran orang dewasa (Adams, 1971).

a. Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga.

Tidak perlu dikatana bahwa orangtua mengasuh remaja

merupakan tugas paling sulit saat ini. Namun demikian, orangtua

perlu tetap tegar menghadapi ujian batas-batas yang tidak masuk

akan tersebut, yang telah terbentuk dalam keluarga ketika keluarga

mengalami proses “melepaskan.” Duvall (1977) juga

mengidentifikasi tugas-tugas perkembangan yang penting pada

masa ini yang menyelaraskan kebebasan dengan tanggungjawab

ketika remaja menjadi matang dan mengatur diri mereka sendiri.

Friedman (1957) juga mendefinisikan serupa bahwa tugas orangtua

selama tahap ini adalah belajar menerima penolakan tanpa

meninggalkan anak.

Ketika orangtua menerima remaja apa adanya, dengan segala

kelemahan dan kelebihan mereka, dan ketika mereka menerima

sejumlah peran mereka pada tahap perkembangan ini tanpa konflik

atau sensitivitas yang tidak pantas, mereka membentu pola untuk

semacam penerimaan diri yang sama. Hubungan antara orangtua

dan remaja seharusnya lebih mulus bila orangtua merasa produktif,

puas dan dapat mengendalikan kehidupan mereka sendiri (Kidwell

et al, 1983) dan orangtua/keluarga berfungsi secara fleksibel (Preto,

1988).

Tabel Tahap Siklus V Kehidupan Keluarga Inti dengan anak remaja danTugas-Tugas Perkembangan Keluarga yang

Bersamaan

Tahap Siklus Kehidupan

Keluarga

Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga

Keluarga dengan anak

remaja

1. Menyeimbangkan kebebasan dan

tanggungjawab ketika remaja

menjadi dewasa dan semakin

mandiri.

17

Page 18: siklus keluarga

2. Memfokuskan kembali hubungan

perkawinan.

3. Berkomunikasi secara terbuka

antara orangtua dan anak-anak.

Diadaptasi dari Carter dan McGoldrick (1988), Duvall dan Miller

(1985)

b. Masalah kesehatan

Pada tahap ini kesehatan fisik anggota keluarga biasanya baik,

tapi promosi kesehatan tetap menjadi hal yang penting. Faktor-

faktor resiko harus diidentifikasikan dan dibicarakan dengan

keluarga, seperti pentingnya gaya hidup keluarga yang sehat. Mulai

dari usia 35 tahun, resiko penyakit jantung koroner meningkat

dikalangan pria dan pada usia ini anggota keluarga yang dewasa

merasa lebih rentan terhadap penyakit sebagai bagian dari

perubahan-perubahan perkembangan dan biasanya mereka ini

menerima strategi-strategi promosi kesehatan. Sedangkan pada

remaja, kecelakaan-terutama kecelakaan mobil-merupakan bahaya

yang amat besar, dan patah tulang dan cidera karena atletik juga

umum terjadi

Kebutuhan kesehatan yang lain adalah dalam bidang dukungan

dan bantuan untuk memperkokoh hubungan perkawinan dan

hubungan remaja dengan orangtua. Konseling langsung yang

bersifat menunjang dan memulai rujukan ke sumber-sumber dalam

komunitas untuk konseling,

c. Diagnosa yang muncul\

Resiko trauma

Gangguan komunikasi verbal

Koping individu tidak efektif

Perubahan menjadi orang tua

Perubahan proteksi18

Page 19: siklus keluarga

Perubahan proses keluarga : Alkoholisme

d. Peran perawat

Pendidik tentang faktor-faktor resiko terhadap kesehatan

Pendidik dalam issu pemecahan masalah mengenai alkohol,

merokok, diit dan latihan

Fasilitator tentang keterampilan-keterampilan interpersonal

dengan remaja dan orang tua

Pendukung, konselor, perujukan langsung pada sumber-sumber

kesehatan mental

Konselor pada keluarga berencana

Perujukan untuk penyakit hubungan seksual

Peserta dalam organisasi komunitas pada pengendalian penyakit.

6. Tahap Vi : Keluarga Yang Melepaskan Anak Usia Dewasa Muda

Permulaan dari fase kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak

pertama meninggalkan rumah orangtua dengan “rumah kosong”, ketika

anak-anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat atau

agak panjang, tergantung pada berapa banyak anak yang ada dalam rumah

atau berapa banyak anak yang melum menikah yang masih tinggal di

rumah setelah tamat dari SMA dan perguruan tinggi. Meskipun tahap ini

biasanya 6 atau 7 tahun, dalam tahun-tahun belakangan ini, tahap ini

berlangsung lebih lama dalam keluarga dengan dua orangtua, mengingat

anak-anak yang lebih tua baru meninggalkan orangtua setelah selesai

sekolah dan mulai bekerja. Motifnya adalah seringkali ekonomi-tingginya

biaya hidup bila hidup sendiri. Akan tetapi, trend yang meluas dikalangan

dewasa muda, yang umumnya menunda perkawinan, hidup terpisah dan

mandiri dalam tatanan hidup mereka sendiri. Dari sebuah survey besar

yang dilakukan terhadap orang Kanada ditemukan bahwa anak-anak yang

berkembangan dalam keluarga dengan orangtua tiri dan keluarga dengan

orangtua tunggal meninggalkan rumah lebih dini dari pada mereka yang

dibesarkan dalam keluarga dengan dua orangtua. Perbedaan ini tidak

19

Page 20: siklus keluarga

dipandang karena dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi, melainkan

karena perbedaan orangtua dan lingkungan keluarga (Mitchel et al, 1989).

a. Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga.

Tahap VI Siklus Kehidupan Keluarga Inti yang melepaskan anak usia dewasa muda dan Tugas-Tugas Perkembangan

Keluarga yang Bersamaan

Tahap Siklus Kehidupan

Keluarga

Tugas-Tugas Perkembangan

Keluarga

Keluarga melepas anak

dewasa muda

1. Memperluas siklus keluarga dengan

memasukkan anggota keluarga baru

yang didapatkan melalui

perkawinan anak-anak.

2. Melanjutkan untuk memperbaharui

dan menyesuaikan kembali

hubungan perkawinan.

3. Membantu orangtua lanjut usia dan

sakit-sakitan dari suami maupun

istri.

Diadaptasi dari Carter dan McGoldrick (1988), Duvall dan Miller

(1985)

b. Masalah kesehatan

Masalah utama kesehatan meliputi masalah komunikasi kaum

dewasa muda dengan orangtua mereka ; masalah-masalah transisi peran

bagi suami istri, masalah orang yang memberikan perawatan (bagi

orangtua lanjut usia) dan munculnya kondisi kesehatan tingkat

kolesterol tinggi, obesitas dan tekanan darah tinggi. Keluarga berencana

bagi remaja dan dewasa muda tetap penting. Masalah-masalah

manupouse dikalangan wanita umum terjadi. Efek-efek yang dikaitkan

dengan kebiasaan minum, merokok yang lama dan praktek diet semakin

lebih jelas. Terakhir, perlunya strategi promosi kesehatan dan “gaya

hidup sehat” menjadi lebih penting bagi anggota keluarga yang dewasa.

20

Page 21: siklus keluarga

7. Tahap Vii : Orangtua Usia Pertengahan

Tahap ketujuh dari siklus kehidupan keluarga, tahap usia

pertengahan bagi orangtua, dimulai ketika anak terakhir

meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian

salah satu pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika orangtua

memasuki usia 45-55 tahun dan berakhir pada saat seorang

pasangan pensiun, biasanya 16-18 tahun kemudian. Biasanya

pasangan suami istri dalam usia pertengahannya merupakan sebuah

keluarga inti meskipun masih berinteraksi dengan orangtua mereka

yang lanjut usia dan anggota keluarga lain dari keluarga asal mereka

dan juga anggota keluarga dari hasil perkawinan keturunannya.

Pasangan postparental (pasangan yang anak-anaknya telah

meninggalkan rumah) biasanya tidak terisolasi lagi saat ini ;

semakin banyak pasangan usia pertengahan hidup hingga

menghabiskan sebagian masa hidupnya dalam fase postparental,

dengan hubungan ikatan keluarga hingga empat generasi, yang

merupakan hal yang biasa (Troll, 1971).

a. Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga.

Pada saat anak bungsu meninggalkan rumah, banyak wanita

yang menyalurkan kembali tenaga dan hidup mereka dalam

persiapan untuk mengisi rumah yang telah ditinggalkan anak-anak.

Bagi sejumlah wanita, krisis usia pertengahan (telah dibicarakan

dalam tahap sebelumnya) dialami selama masa awal siklus

kehidupan ini. Wanita berupaya mendorong anak mereka yang

sedang sedang tumbuh agar mandiri dengan menegaskan kembali

hubungan mereka dengan anak-anak tersebut (tidak mengusik

kehidupan pribadi dan kehidupan keluarga mereka). Dalam upaya

untuk mempertahankan perasaan yang sehat dan sejahtera, lebih

banyak wanita memulai gaya hidup yang lebih sehat yaitu

pengontrolan peran badan, diet seimbang, program olahraga yang

21

Page 22: siklus keluarga

teratur, dan istirahat yang cukup, dan juga memperoleh dan

menikmati karier, pekerjaan, kecakapan yang kreatif.

Tabel Tahap VII Siklus Kehidupan Keluarga Inti dengan orang tua usia pertengahan dan Tugas-Tugas Perkembangan

Keluarga yang Bersamaan

Tahap Siklus Kehidupan

Keluarga

Tugas-Tugas Perkembangan

Keluarga

Orangtua usia pertengahan 1. Menyediakan lingkungan yang

meningkatkan kesehatan.

2. Mempertahankan hubungan-

hubungan yang memuaskan dan

penuh arti dengan para orangtua

lansia dan anak-anak.

3. Memperkokoh hubungan

perkawinan.

Diadaptasi dari Carter dan McGoldrick (1988), Duvall dan Miller

(1985)

b. Masalah kesehatan

Masalah kesehatan yang disebut dalam seluruh deskripsi tahap

siklus kehidupan ini meliputi :

Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang cukup, kegiatan

waktu luang dan tidur, nutrisi yang baik, program olahraga

yang teratur, pengurangan berat badan hingga berat badan yang

optimum, berhenti merokok, berhenti atau mengurangi

penggunaan alkohol, pemeriksaan skrining kesehatan preventif.

Masalah-masalah hubungan perkawinan.

Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, ipar, dan cucu,

dan orangtua yang berusia lanjut.

Masalah yang berhubungan dengan perawatan ; membantu

perawatan orangtua yang berusia atau tidak mampu merawat

diri.

22

Page 23: siklus keluarga

8. Tahap Viii : Keluarga Dalam Masa Pensiun Dan Lansia

Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan salah satu

atau kedua pasangan memasuki masa pensiun, terus berlangsung hingga

salah satu pasangan meninggal, dan berakhir dengan pasangan lain

meninggal (Duvall dan Miller, 1985). Jumlah lansia-berusia 65 tahun atau

lebih di negara kami meningkat dengan pesat dalam dua dekade terakhir

ini, dua kali lipat dari sisa populasi. Pada tahun 1970, terdapat 19,9 juta

orang berusia 65 tahun, jumlah ini merupakan 9,8 persen dari seluruh

populasi. Menjelang tahun 1990, menurut angka-angka sensus, populasi

lansia berkembangan hingga angka 31,7 juta (12,7 persen dari total

populasi). Menjelang tahun 2020, 17,2 persen penduduk negara ini berusia

65 tahun atau lebih (gambar 1). Informasi tentang usia populasi

menyatakan “penduduk yang lebih tua” populasi 85 tahun ke atas secara

khusus tumbuh dengan cepat. Populasi berumur di atas 85 tahun tumbuh

hingga 2,2 juta jiwa pada tahun 1980. Diproyeksikan pada tahun 2020

populasi ini akan berjumlah hingga 7,1 juta jiwa (2,7 persen dari seluruh

populasi). Akibat dari semakin majunya pencegahan penyakit dan

perawatan kesehatan, lebih banyak orang yang diharapkan dapat bertahan

hidup hingga 10 dekade. Karena bertambahnya populasi lansia, maka

semakin mungkin orang-orang yang lebih tua akan memiliki minimal 1

orangtua yang masih hidup (Biro Sensus Amerika, 1984)

a. Kehilangan-Kehilangan yang Lazim bagi Lansia dan Keluarga

Karena proses menua berlangsung dan masa pensiun menjadi suatu

kenyataan, maka ada berbagai macam stressor atau kehilangan-

kehilangan yang dialami oleh mayoritas lansia dan pasangan-pasangan

yang mengacaukan transisi peran mereka. Hal ini meliputi :

Ekonomi ; menyesuaikan terhadap pendapatan yang turun secara

substansial, mungkin kemudian menyesuaikan terhadap

23

Page 24: siklus keluarga

ketergantungan ekonomi (ketergantungan pada keluarga atau

subsidi pemerintah).

Perumahan ; sering pindah ke tempat tinggal yang lebih kecil dan

kemudian dipaksa pindah ke tatanan institusi.

Sosial ; kehilangan (kematian) saudara, teman-teman dan

pasangan.

Pekerjaan ; keharusan pensiun dan hilangnya peran dalam

pekerjaan dan perasaan produktifitas.

Kesehatan ; menurunnya fungsi fisik, mental dan kognitif ;

memberikan perawatan bagi pasangan yang kurang sehat.

b. Pensiun.

Dengan hilangnya peran sebagai orangtua dan kerja, maka

perlu ada suatu reorientasi dikalangan individu dan pasangan

lansia. Pensiun membutuhkan resosialisasi terhadap peran-peran

baru dan gaya hidup baru. Akan tetapi, perubahan macam apa yang

dikehendaki, benar-benar tidak jelas, karena peran dan norma-

norma bagi lansia adalah ambigu

c. Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga.

Tabel Tahap VIII Siklus Kehidupan Keluarga Inti dengan keluarga dalam masa pensiun dan lansia, dan Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga yang

Bersamaan.

Tahap Siklus

Kehidupan Keluarga

Tugas-Tugas Perkembangan

Keluarga

Keluarga Lansia 1. Mempertahankan pengaturan hidup

yang memuaskan.

2. Menyesuaikan terhadap pendapatan

yang menurun.

3. Mempertahankan hubungan

perkawinan.

4. Menyesuaikan diri terhadap

kehilangan pasangan.

24

Page 25: siklus keluarga

5. Mempertahankan ikatan keluarga

antar generasi.

6. Meneruskan untuk memahami

eksistensi mereka (penelaahan dan

integrasi hidup).

Diadaptasi dari Carter dan McGoldrick (1988), Duvall dan Miller

(1985)

Pengaturan hidup seseorang merupakan suatu prediktor

kesejahteraan yang ampuh dikalangan lansia (Berresi et al, 1984).

Relokasi merupakan pengalaman traumatik bagi lansia, apakah itu

perpindahan sukarela atau tidak. Itu berarti meninggalkan pertalian

tetangga dan persahabatan yang telah memberikan lansia rasa aman

dan stabilitas. Relokasi berarti berpisah dari warisan seseorang dan

isyarat yang mendukung kenangan lama (Lawton, 1980).

Tugas perkembangan yang kedua bagi keluarga lansia

adalah penyesuaian terhadap pendapatan yang menurun. Ketika

pensiun, terjadi penurunan pendapatan secara tajam dan seiring

dengan berlalunya tahun, pendapatanpun semakin menurun dan

semakin tidak memadai karena terus naiknya biaya hidup dan

terkurasnya tabungan. Pada tahun 1989, seperlima dari populasi

Amerika Serikat tergolong miskin atau hampir miskin (AARP,

1990).

25

Page 26: siklus keluarga

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam siklus kehidupan keluarga terdapat tahap-tahap yang dapat

diprediksi. seperti individu-individu yang mengalami tahap pertumbuhan dan

perkembangan yang berturut-turut, keluarga sebagai sebuah unit juga mengalami

tahap-tahap perkembangan yang berturut-turut.

Menurut Duval (Niacholas 1984) ada 8 tingkat/siklus perkembangan

keluarga

1. Tahap I, Keluarga pemula (pasangan pada tahap pernikahan)

2. Tahap II,Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi-30 bln).

3. Tahap III, Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berusia 2-6

tahun).

4. Tahap IV, Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6-13

tahun)

5. Tahap V, Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13-20

tahun).

6. Tahap VI, Keluarga melepas anak usia dewasa muda (anak yang

meninggalkan rumah).

7. Tahap VII, Orangtua usia pertengahan (pensiunan).

8. Tahap VIII, Keluarga dalam masa pensiun dan lansia

B. Saran

Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi

makalah ini, agar penulis dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada

umumnya.

26

Page 27: siklus keluarga

DAFTAR PUSTAKA

Friedman. M, Marilyn. 1998. Keperawatn Keluarga. Jakarta. EGC

Friedman. M, Marilyn. 2002. Keperawatn Keluarga. Edisi 3. Jakarta. EGC

Friedman, M, Marilyn. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori &

Praktek. Edisi 5. Jakarta. EGC 

Murwani, arita. 2009.  Pengantar konsep dasar keperawatan.  Pengantar konsep

dasar keperawatan. Yogyakarta:

fitraatmajaSetiawati, santun. 2008. Asuhan keperawatan keluarga.Jakarta: tim-

2008

Tamher, sayuti dkk.2009.pengkajian keperawatan jadi individu, keluarga &

komunitas. Jakarta: tim-2009

27