siklus hidup nematoda meloidogyne spp

Upload: digdo-sudigyo

Post on 09-Oct-2015

93 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ss

TRANSCRIPT

Siklus Hidup Nematoda Meloidogyne spp. Umumnya perkembangan nematoda parasit tanaman terdiri dari tiga fase yaitu fase larva I sampai larva IV dan nematoda dewasa. Siklus hidup nematoda puru akar sekitar 1821 hari atau 34 minggu dan menjadi lama pada suhu yang dingin. Jumlah telur yang dihasilkan seekor betina tergantung pada kondisi lingkungannya. Pada kondisi biasa betina dapat menghasilkan 300-800 telur dan kadang-kadang dapat menghasilkan lebih dari 2800 telur. Larva tingkat II menetas dari telur yang kemudian bergerak menuju tanaman inang untuk mencari makanan, terutama bagian ujung akar di daerah meristem, larva kemudian menembus korteks akibatnya pada tanaman yang rentan terjadi infeksi dan menyebabkan pembesaran sel-sel. Di dalam akar larva menetap dan menyebabkan perubahan sel-sel yang menjadi makanannya, larva menggelembung dan melakukan pergantian kulit dengan cepat untuk kedua dan ketiga kalinya, selanjutnya menjadi jantan atau betina dewasa yeng berbentuk memanjang di dalam kutikula, stadium ke empat muncul dari jaringan akar dan menghasilkan telur secara terus menerus selama hidupnya. Nutrisi yang tersedia serta jumlah larva per unit area jaringan inang. Larva jantan lebih banyak jika akar terserang berat dan zat makanan kurang, jika sedikit larva pada jaringan inang maka hampir semua menjadi betina, tetapi reproduksinya kebanyakan partenogenesis, walaupun exudat akar mampu memacu penetasan telur, tetapi senyawa tersebut tidak diperlukan untuk keberhasilan siklus hidupnya (Anafzhu, 2009).Dari pelaksanaan Praktikum Dasar Dasar Perlindungan Tanaman Tantang Pengenalan Nematoda dapat disimpulkan yaitu :1. Nematoda jantan dewasa berbentuk memanjang bergerak lambat di dalam tanah, panjangnya bervariasi dan maksimum 2 mm kepalanya berlekuk dan panjang stiletnya hampir 2 kali panjang stilet betina sedangkan nematoda betina dewasa berbentuk seperti buah pir bersifat endoparasit yang tidak berpindah (sedentary), mempunyai leher pendek dan tanpa ekor.2. Gejala umum Penyakit yang disebabkan nematoda tanaman yang terserang menjadi layu, daun bercak-bercak kecoklatan dan terdapat bintil-bintil pada akar. 3. Pengendalian nematoda dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti cara bercocok tanam, sanitasi, kimia dan pengendalian hayati.PENGENDALIAN NEMATODA PARASIT AKAR KOPIPengendalian nematoda yang selama ini banyak digunakan adalah melalui pemanfaatan bahan organik, penggunaan varietas tahan jika tersedia, dengan cara kimia menggunakan pestisida/nematisida dan solarisasi. Dalam pelaksanaannya sering kali hanya memilih satu cara dan target utamanya hanya terhadap nematoda yang dikendalikan dan kurang memperhatikan akibatnya terhadap keseluruhan ekosistem pertanian Dalam pengelolaan nematoda berkelanjutan, hal penting yang perlu dilakukan adalah monitoring komponen biologi dan lingkungan secara teratur termasuk di dalamnya adalah populasi dan musuh alaminya (Munif, 2003).

Nematoda adalah mikroorganisme yang berbentuk cacing, bentuk tubuh bilateral simetris, dan speciesnya bersifat parasit pada tumbuhan, berukuran sangat kecil yaitu antara 300 1000 mikron, panjangnya sampai 4 mm dan lebar 15 35 mikron. Karena ukurannya yang sangat kecil ini menyebabkan nematode ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, akan tetapi hanya bisa dilihat dengan mikroskop. , Anatomi nematoda dapat dilihat dengan jelas. Tubuh nematoda tidak beruas, tidak berwarna dan ditutupi oleh dinding tubuh yang berfungsi untuk melindungi dari tekanan. Dinding tubuh tersebut terdiri atas kutikula bagian luar, lapisan antara, hipodermis dan bagian dalam berupa otot-otot yang membujur. Kutikula merupakan struktur yang aktif terdiri dari protein dan enzim. Selama siklus hidupnya nematoda mengalami empat kali pergantian kutikula. Dibawah kutikula terdapat epidermis. (Subagia, 2008) Faktor lingkungan sangat mempengaruhi keadaan tanaman dan nematoda di dalam tanah maupun dalam akar, serta keadaan tanah itu sendiri. Dalam hubungannya dengan reaksi terhadap lingkungan, tanaman juga dapat mempengaruhi perkembangbiakan nematoda. Sebaliknya dengan merusak tanaman, nematoda mempengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut. Dengan demikian ada hubungan timbal balik antara nematoda, tanaman dan keadaan lingkungan. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan nematoda adalah tanah, iklim, dan tanaman.Tekstur tanah adalah ukuran partikel (butir-butir) tanah, tanah yang bertekstur kasar, biasanya mengandung persentase pasir yang tinggi dan pori-pori tanah yang besar. Tanah yang demikian lebih cepat menjadi kering dari pada tanah yang bertekstur halus dan berpori kecil. Menurut penelitian para ahli, Heterodera spp. (nematoda kista), Meloidogy spp. (nematoda buncak akar), Pratylenchus spp. (nematoda luka akar) dan Trichodorus spp. terdapat dalam jumlah yang banyak pada tanah bertekstur pasir kasar. Ditylenchus dipsaci (nematoda yang menyerang batang) heterodera sachachtii (nematoda yang menyerang gula bit), beberapa species Pratylenchus spp. banyak dijumpai pada tanah berstekstur liat. Sedangkan Tylenchus semipenetrans (nematoda yang menyerang jeruk) banyak dijumpai pada tanah bertekstur pasir dan liat.Kecepatan bergerak nematoda di dalam tanah berhubungan dengan diameter pori-pori tanah, ukuran partikel tanah, diameter nematoda dan ketebalan lapisan air tanah. Seekor nematoda tidak dapat bergerk diantara partikel-partikel tanah, apabila diameter pori-pori tanah lebih kecil daripada diameter nematoda tersebut.