siapa yang membutuhkan identitas

1
Siapa yang membutuhkan identitas? Identitas adalah sebuah fenomena yang terjadi melalui formasi kultural-kultural yang tidak tentu dan bukan merupakan peroses yang terjadai secara alami. Identitas dalam artian tradisional merupakan sebuah pengertian yang merupakan keseluruhan ataupun totalita yang kemudian dapat menunjukkan keadaan ataupun ciri-ciri dari jati diri ataupun seseorang tterkait dengan berbagai faktor biologis, sosiologis, dan psikologis yang mendasari sebuah tingkah laku individu. Sedangkan identitas budaya sendiri merujuk kepada sebagian besar atas konsepr diri seseorang yang berasal dari adanya pengethuan dan juga persaan seseorang yang kemudian manjadikannya sebuah kelompok tertentu. Dari hal tersebut kemudian mengarahkan bahwa setiap individu kemudian membutuhkan adanya identitas yang kemudian dapat digunakan sebagai keseluruhan ataupun totalitas ats jatidirinya, disisi lain hal ini kemudian akan membentuk suatu kesamaan atau persatuan sebagai terciptanya sebuah kelompok. Akan tetapi disisi lain, identitas kemudian secara kritis dipandang sebagai sebuah bentuk kekuasaan yang memiliki fungsi bukan dalam artiannya menyatukan. Hal ini dikatakan oleh Derrida dimana adanya identitas kemudian memiliki kemampuan keterikatan karena adanya kemampuannya dalam mengecualikan atau meninggalkan kelompok diluar dari pada yang tidak memiliki kesamaan atas identitas pula. Sehingga makna ‘identitas penyeragaman’ yang kemudian masuk dalam individu merupakan sebuah bentuk atas kekuasaan dan juga permainan eksklusi.

Upload: ulf

Post on 14-Jul-2016

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Review Identitas

TRANSCRIPT

Page 1: Siapa Yang Membutuhkan Identitas

Siapa yang membutuhkan identitas?

Identitas adalah sebuah fenomena yang terjadi melalui formasi kultural-kultural yang tidak tentu dan bukan merupakan peroses yang terjadai secara alami. Identitas dalam artian tradisional merupakan sebuah pengertian yang merupakan keseluruhan ataupun totalita yang kemudian dapat menunjukkan keadaan ataupun ciri-ciri dari jati diri ataupun seseorang tterkait dengan berbagai faktor biologis, sosiologis, dan psikologis yang mendasari sebuah tingkah laku individu.

Sedangkan identitas budaya sendiri merujuk kepada sebagian besar atas konsepr diri seseorang yang berasal dari adanya pengethuan dan juga persaan seseorang yang kemudian manjadikannya sebuah kelompok tertentu.

Dari hal tersebut kemudian mengarahkan bahwa setiap individu kemudian membutuhkan adanya identitas yang kemudian dapat digunakan sebagai keseluruhan ataupun totalitas ats jatidirinya, disisi lain hal ini kemudian akan membentuk suatu kesamaan atau persatuan sebagai terciptanya sebuah kelompok.

Akan tetapi disisi lain, identitas kemudian secara kritis dipandang sebagai sebuah bentuk kekuasaan yang memiliki fungsi bukan dalam artiannya menyatukan. Hal ini dikatakan oleh Derrida dimana adanya identitas kemudian memiliki kemampuan keterikatan karena adanya kemampuannya dalam mengecualikan atau meninggalkan kelompok diluar dari pada yang tidak memiliki kesamaan atas identitas pula.

Sehingga makna ‘identitas penyeragaman’ yang kemudian masuk dalam individu merupakan sebuah bentuk atas kekuasaan dan juga permainan eksklusi.