siapa saja bisa

Upload: vw123

Post on 06-Jul-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    1/43

    1 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    D A F T A R I S I

    A.  SYARAT-SYARAT UMUM .......................................................................................................... … 11.  U M U M …………………………………………………………………………………………….   12.  LINGKUP PEKERJAAN ................................................................................................... … 1

    3.  SARANA KERJA .............................................................................................................. … 14.  GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN .......................................................................................... 15.  GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN DAN CONTOH-CONTOH .......... .......................... … 26.  JAMINAN KUALITAS ....................................................................................................... … 37.  NAMA PABRIK/MEREK YANG DITENTUKAN ................................................................... 48.  MATERIAL DAN TENAGA KERJA ................................................................................ ….  49.  KLAUSUL DISEBUTKAN KEMBALI ................................................................................. .. 410.  KOORDINASI PEKERJAAN ............................................................................................ … 411.  PERLINDUNGAN TERHADAP ORANG, HARTA BENDA DAN PEKERJAAN ................ .. 512.  PERATURAN HAK PATENT ............................................................................................ … 613.  I K L A N ........................................................................................................................... … 614.  PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAAN YANG DIGUNAKAN ..................................... .. 6

    B.  PEK. PERSIAPAN/PENDAHULUAN .......................................................................................... 81.  PEMBERSIHAN TAPAK PROYEK ................................................................................... ... 82.  PENGUKURAN TAPAK KEMBALI ................................................................................... … 83.  TITIK PATOKAN DASAR ................................................................................................ …  84.  PAPAN DASAR PELAKSANAAN (BOUWPLANK) .......................................................... … 95.  PEKERJAAN PENYEDIAAN AIR & DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA .......................... ... 96.  PAGAR PENGAMAN PROYEK ....................................................................................... … 97.  KANTOR KONSULTAN PENGAWAS ........................................................................ 98.  KANTOR KONTRAKTOR DAN LOS KERJA ................................................................... … 10

    C. PERSYARATAN TEKNIS1.  PEMBERSIHAN LAPANGAN (CLEARING) .................................................................... … 112.  PEKERJAAN GALIAN (EKSKAVASI) ............................................................................. …. 113.  PEKERJAAN TIANG CERUCUK .................................................................................... …  124.  PEKERJAAN URUGAN (FILL) ............................................................................................. 135.  PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI. .......................................................................... …  136.  PEKERJAAN BETON BERTULANG BIASA. ....................................................................... 147.  PEKERJAAN BATU BATA………………………………………………………………………..  218.  PEKRJAAN LANTAI DAN FISNISHING DINDIING…………………………………………….  229.  PEKERJAAN PLESTERAN……………………………………………………………………….. 2610.  PEKERJAAN PENGECATAN…………………………………………………………………….  2811.  PEKERJAAN SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK……………………………………………………30

    12.  PEKERJAAN TAMAN............................................................................................................ 31

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    2/43

    2 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    A. SYARAT-SYARAT UMUM

    1. U M U M

    Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini, kontraktor

    diwajibkaaan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta uraianPekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang akan diuraikan di dalam buku ini.

    Bila terdapat ketidak jelasan dan/atau perbedaan-perbedaan dalam gambar dan uraian ini,

    Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan Management

    Konstruksi untuk mendapatkan penyelesaian.

    2. LINGKUP PEKERJAAN

    Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam

    melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan-

    bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga

    seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.

    3. SARANA KERJA

    Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja. Kontraktor juga wajib memasukkan identitas dari

    tenaga ahli, nama, jabatan dan keahlian masing-masing anggota pelaksana pekerjaan, serta

    inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan inii. Kontraktor wajib

    menyediakan tempat penyimpanan bahan/material ditapak yang aman dari segala

    kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana

    yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan kerja, sehingga

    kelancaran dan memudahkan kerja di tapak dapat tercapai.

    4. GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN

    4.1 Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar-gambar yang ada

    (MPA: IA – IXA; IS – IXS; MDR; MPL; MFH; MEE; PL; FH; AC; EF; EE) dalam Buku

    Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan ditapak,

    Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan

    Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan di tapak

    setelah Konsultan Pengawas berunding terlebih dahulu dengan Perencana.

    Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk

    memperpanjang waktu pelaksanaan.

    4.2 Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan

    selesai/terpasang.

    4.3 Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    3/43

    3 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti peil-peil,

    ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum memulai

    pekerjaan. Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang belum

    dicantumkan dalam gambar Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis

    kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Pengawas memberikan keputusan

    ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikkan pegangan setelah berunding terlebih

    dahulu dengan Perencana.

    4.4 Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran-ukuran yang

    tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan

    Pengawas. Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan ada menjadi tanggung

     jawab Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.

    4.5 Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan,

    segala gambar-gambar, spesifikasi teknis, addenda, berita-berita perubahan dan

    gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui ditempat pekerjaan. Dokumen-

    dokumen ini haruss dapat dilihat Konsultan Pengawas dan Direksi setiap saat

    sampai dengan serah terima kesatu. Setelah serah terima kesatu, dokumen-

    dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi Tugas.

    5. GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN DAN CONTOH-CONTOH

    5.1 Gambar-gambar pelaksana (shop drawing) adalah gambar-gambar, diagram,

    ilustrasi,jadwal, brosur atau data yang disiapkan Kontraktor atau Sub Kontraktor,

    Supplier atau Prosedur yang menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.

    5.2 Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan Kontraktor untuk menunjukkan

    bahan, kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh Konsultan Pengawas

    untuk menilai pekerjaan, setelah disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Perencana.

    5.3 Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan

    segera semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang disyaratkan

    dalam Dokumen Kontrak atau oleh Konsultan Pengawas. Gambar-gambar

    pelaksanaan dan contoh-contoh harus diberi tanda-tanda sebagaimana ditentukan

    Konsultan Pengawas. Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis mengenai

    setiap perbedaan dengan Dokumen Kontrak jika ada hal-hal demikian.

    5.4 Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-

    contoh dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau

    contoh tersebut dengan Dokumen Kontrak.

    5.5 Konsultan Pengawas dan Perencana akan memeriksa dan menolak atau menyetujui

    gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu sesingkat-singkatnya,

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    4/43

    4 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan dengan mempertimbangkan syarat-

    syarat dalam Dokumen Kontrak dan syarat-syarat keindahan.

    5.6 Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta Konsultan Pengawas

    dan menyerahkan kembali segala gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh

    sampai disetujui.

    5.7 Persetujuan Konsultan Pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan

    contoh-contoh, tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas

    perbedaan dengan Dokumen Kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak

    diberitahukan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas.

    5.8 Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-

    contoh yang harus disetujui Konsultan Pengawas dan Perencana, tidak boleh

    dilaksanakan sebelum ada persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas dan

    Perencana.

    5.9 Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirimkan kepada

    Konsultan Pengawas dalam dua salinan, Konsultan Pengawas akan memeriksa dan

    mencantumkan tanda-tanda “Telah Diperiksa Tanpa Perubahan” atau  “Telah

    Diperiksa Dengan Perubahan” atau “Ditolak”. Satu salinan ditahan oleh Konsultan

    Pengawas untuk arsip, sedangkan yang kedua dikembalikan kepada Kontraktor

    untuk dibagikan atau diperlihatkan kepada Sub Kontraktor atau yang bersangkutan

    lainnya.

    5.10 Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila

    menurut Konsultan Pengawas hal-hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau

    barang cetakan tersebut sudah jelas dan tidak perlu diubah. Barang cetakan ini juga

    harus diserahkan dalam dua rangkap untuk masing-masing jenis dan diperlukan

    sama seperti butir di atas.

    5.11 Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus dikirimkan

    kepada Konsultan Pengawas dan Perencana.

    5.12 Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-contoh, katalog-katalog kepada Konsultan Pengawas dan Perencana menjadi tanggung jawab

    Kontraktor.

    6. JAMINAN KUALITAS

    Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa semua bahan

    dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta

    Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat

    teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    5/43

    5 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini.Sebelum

    mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan

    dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

    7. CONTOH-CONTOH

    Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus segera

    disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara

    sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang

    akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh-contoh tersebut jika telah

    disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan bila

    ternyata bahan-bahan atau cara pengerjaan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik

    kualitas maupun sifatnya.

    8. MATERIAL DAN TENAGA KERJA

    Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru, dan material

    harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan cara yang

    benar dan setiap Pekerja harus mempunyai ketrampilan yang memuaskan, dimana latihan

    khusus bagi Pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor harus melaksanakannya. Kontraktor

    harus melengkapi Surat Sertifikat yang sah untuk setiap personil ahli yang menyatakan

    bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus ataupun mempunyai

    pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian masing-masing.

    9. KLAUSUL DISEBUTKAN KEMBALI

     Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausul-klausul yang disebutkan kembali pada butir

    lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan pengertian lebih

    menegaskan masalahnya. Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau

    terhadap Spesifikasi Teknis, maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot

    teknis dan/atau yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi. Pemilik proyek dibebaskandari patent dan lain-lain untuk segala “claim” atau tuntutan terhadap hak-hak khusus seperti

    patent dan lain-lain.

    10. KOORDINASI PEKERJAAN

    Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian yang

    terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut dalam proyek ini,

    harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    6/43

    6 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    dihindarkan. Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk

    menghindari gangguan dan konflik, serta harus mendapat persetujuan dari Konsultan

    Perencana/Konsultan Pengawas.

    11. PERLINDUNGAN TERHADAP ORANG, HARTA BENDA DAN PEKERJAAN

    11.1 Perlindungan terhadap milik umum : Kontraktor harus menjaga jalan umum,

     jalan kecil dan jalan bersih dari alat-alat mesin, bahan-bahan bangunan dan

    sebagainya serta memelihara kelancaran lalulintas, baik baik kendaraan maupun

    pejalan kaki selama kontrak berlangsung.

    11.2 Orang-orang yang tidak berkepentingan : Kontraktor harus melarang

    siapapun yang tidak berkepentingan memasuki tempat pekerjaan dan dengan tegas

    memberikan perintah kepada ahli tekniknya yangg bertugas dan para penjaga.

    11.3 Perlindungan terhadap bangunan yang ada : Selama masa-masa

    pelaksanaan Kontrak, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan

    bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan

    sebagainya di tempat pekerjaan, dan kerusakan-kerusakan sejenis yang

    disebabkan operasi-operasi Kontraktor, dalam arti kata yang luas. Itu semua harus

    diperbaiki oleh Kontraktor hingga dapat diterima Pemberi Tugas.

    11.4 Penjagaan dan perlindungan pekerjaan : Kontraktor bertanggung jawab atas

    penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap

    penting selama pelaksanaan Kontrak, siang dan malam. Pemberi Tugas tidak

    bertanggung jawab terhadap Kontraktor dan Sub Kontraktor, atas kehilangan atau

    kerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang sedang

    dalam pelaksanaan.

    11.5 Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama : Kontraktor harus

    mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan pengamanan

    yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yang datang ke lokasi. Fasilitas

    daan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus memuaskan PemberiTugas dan juga harus menurut (memenuhi) ketentuan Undang-undang yang

    berlaku pada waktu itu. Di lokasi pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan

    perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama, yang mudah dicapai.

    Sebagai tambahan hendaknya ditiap site ditempatkan paling sedikit seorang

    petugas yang telah dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama.

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    7/43

    7 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    12. PERATURAN HAK PATENT

    Kontraktor harus melindungi Pemilik (Owner)) terhadap semua “claim” atau tuntutan, biaya

    atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan merek dagang atau nama

    produksi, hak cipta pada semua material dan peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini.

    13. I K L A N

    Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun di dalam sempadan (batas)

    site atau di tanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.

    14. PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAAN YANG DIGUNAKAN

    14.1 Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana

    Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya :

    a. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau

     Algemene Voorwaarden voor de Uitvoering bij Aaneming van Openbare

    Werken (AV) 1941.

    b. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari

    Dewan Teknik Pembangunan Indonesia ( DTPI ).

    c. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI-1971).

    d. Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.

    e. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 1979k dan PLN

    setempat.

    f. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Air Minum serta Instalassi

    Pembuangan dan Perusahaan Air Minum.

    g. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI-1961).

    h. Peraturan Semen Portland Indonesia NI-08.

    i. Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan.

     j. Peraturan Muatan Indonesia.

    k. Peraturan dan Ketentuan laain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi

    Pemerintah setempat, yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan.

    14.2 Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut di atas, berlaku dan

    mengikat pula :

    a. Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh

    Pemberi

    b. Tugas termasuk juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    8/43

    8 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    Kontraktor dan sudah disahkan/disetujui Direksi.

    c. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).

    d. BoQ yang merupakan harga kesepakatan yang ditawarkan kontraktor kepada

    pemilik Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.

    e. Berita Acara Penunjukkan.

    f. Surat Keputusan Pemimpin Proyek tentang Penunjukan Kontraktor.

    g. Surat Perintah Kerja (SPK).

    h. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.

    i. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui.

     j. Kontrak/Surat Perjanjian Pemborongan.

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    9/43

    9 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    B. PEK. PERSIAPAN/PENDAHULUAN

    1 . PEMBERSIHAN TAPAK PROYEK

    1.1 Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak, akar-akar pohon.

    1.2 Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih dan rata.

    2. PENGUKURAN TAPAK KEMBALI

    2.1 Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi

    pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenaai peil ketinggian

    tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera

    kebenarannya.

    2.2 Ketidak cocokan yang mungkin terjadii antara gambar dan keadaan lapangan yang

    sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Perencana/Konsultan Pengawas untuk

    dimintakaan keputusannya.

    2.3 Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat

    waterpass/theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.

    2.4 Kontraktor harus menyediakan Theodolith/waterpass beserta petugas yang

    melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Perencana/Konsultan Pengawas

    selama pelaksanaan proyek.

    2.5 Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas segitiga phytagoras

    hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh

    Perencana/Konsultan Pengawas.

    2.6 Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan Kontraktor.

    3. TITIK PATOKAN DASAR

    3.1 Letak dan jumlah titik patokan dasar ditentukan oleh Perencana/Konsultan

    Pengawas.

    3.2 Tugu patokan dasar dibuat permanen, tidak bisa diubah, diberi tanda yang jelas dan

    dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari Perencana/Konsultan

    Pengawas untuk membongkarnya.

    3.3 Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk tanggungan Kontraktor.

    4. PAPAN DASAR PELAKSANAAN (BOUWPLANK)

    4.1 Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kasau Meranti 5/7, tertancap

    di tanah sehingga tidak bisa digerak-gerakan, berjarak maksimum 2 m satu sama

    lain.

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    10/43

    10 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    4.2 Papan patok ukur dibuat dari kayu Meranti, dengan ukuran tebal 3 cm, lebar 20 cm

    lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya (waterpass).

    4.3 Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama dengan lainnya, kecuali dikehendaki

    lain oleh Konsultan Pengawas.

    4.4 Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 30 cm dari as pondasi terluar.

    4.5 Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan, Kontraktor harus

    melaporkan kepada Konsultan Pengawas.

    4.6 Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk tanggungan Kontraktor.

    5. PEKERJAAN PENYEDIAAN AIR & DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA

    5.1 Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur pompa di

    tapak proyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari

    lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air

    harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas.

    5.2 Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan

    sementara PLN setempat selama masa pembangunan, dengan daya sekurang-

    kurangnya (minimum) 20 KVA. Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik

    hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan Konsultan

    Pengawas. Daya listrik juga disediakan untuk suplai Kantor Konsultan Pengawas.

    6. DRAINAGE TAPAK

    6.1 Dengan mempertimbangkan keadaan topographi/kontur tanah yang ada di tapak,

    Kontraktor wajib membuat saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan air

    yang ada.

    6.2 Arah aliran ditujukan ke daerah/permukaan yang terendah yang ada di tapak atau

    ke saluran yang sudah ada dilingkungan daerah pembuangan.

    6.3 Pembuatan saluran sementara harus sesuai petunjuk dan persetujuan KonsultanPengawas.

    7. BANSAL KERJA KONSULTAN PENGAWAS

    7.1 Kantor Konsultan Pengawas merupakan bangunan dengan konstruksi rangka kayu,

    dinding papan multiplek dicat, penutup atap asbes semen gelombang, lantai papan,

    diberi pintu/jendela secukupnya untuk penghawaan/pencahayaan. Letak kantor

    Konsultan Pengawas harus cukup dekat dengan kantor Kontraktor tetapi terpisah

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    11/43

    11 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    dengan tegas. Kantor Konsultan Pengawas.

    8. KANTOR KONTRAKTOR DAN LOS KERJA

    8.1 Ukuran luas Kantor Kontraktor Los Kerja serta tempat simpan bahan, disesuaikan

    dengan kebutuhan Kontraktor dengan tidak mengabaikan keamanan dan

    kebersihan serta dilengkapi dengan pemadam kebakaran, minimal seluas 90 m2

    untuk kebutuhan gudang dan kantor.

    8.2 Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti : pasir, kerikil harus dibuatkan

    kotak simpan yang dipagari dinding papan yang cukup rapat, sehingga masing-

    masing bahan tidak tercampur.

    9. PAPAN NAMA PROYEK

    9.1 Kontraktor harus menyediakan Papan Nama Proyek yang mencantumkan nama-

    nama Pemberi Tugas, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, Kontraktor, Sub

    Kontraktor, dan Kontraktor-kontraktor untuk paket pekerjaan lainnya yang terlibat.

    9.2 Ukuran layout dan peletakan papan nama harus dipasang sesuai dengan

    pengarahan Konsultan Pengawas.

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    12/43

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    13/43

    13 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    mengotori jalan yang dilalui.

    2.4 Lokasi pembuangan tanah bekas galian harus dicari sendiri oleh Pelaksana

    Pekerjaan / Pemborong.

    3. PEKERJAAN TIANG CERUCUK

    3.1 Lingkup Pekerjaan

    a. Pekerjaan ini termasuk penyediaan dan pemancangan / instalasi dari tiang

    pancang kayu

    b. Gambar kerja yang mencakup detail tiang pancang dan detail dari alat-alat

    pancang dan alat-alat lain yang diperlukan dalam pekerjaan ini.

    3.2 PANJANG DARI TIANG PANCANG

    Berdasarkan data tanah setempat panjang tiang pancang berkisar antara 2 m  – 

    4m Semua tiang harus mencapai kedalaman 4m

    3.3 GARANSI

    Pelaksana Pekerjaan / Pemborong Spesialis harus menjamin bahwa tiang-tiang

    pancang yang akan disuplay dan dipancang akan mampu menahan / memikul

    beban kerja yang direncanakan tanpa terjadi keretakan.

    3.4 MATERIAL

    Material untuk pancang adalah balok kayu ukuran diameter 4-6 cM

    3.5 ALAT PANCANG

    a. Sebelum pemancangan, Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus

    menyerahkan detail lengkap tentang alat pancang yang akan dipergunakan,

    cara pemancangan dan prosedur kerja, termasuk didalamnya jumlah dan

    urutan-urutan pemakaian alat pancang dan alat-alat Bantu lainnya yang

    diperlukan kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya.

    b. Cara pemancangan yang dipakai tidak boleh mengakibatkan kerusakan pada

    bangunan sekelilingnya.

    c. Keadaan tanah sebagai penunjang alat-alat pemancang harus benar-benar

    terjamin,agar proses pemancangan dan percobaan dapat berlangsung

    dengan baik.

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    14/43

    14 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    4. PEKERJAAN URUGAN TANAH

    4.1 Pekerjaan urugan dilakukan pada daerah urugan (fill) sebagai yang tercantum

    dalam gambar rencana dan daerah-daerah yang peil permukaan akhir (final

    grade).

    4.2 Tanah untuk urugan digunakan tanah padas dan disetujui Konsultan Pengawas.

    4.3 Tanah yang dalam keadaan basah, dimana dalam keadaan kering dinyatakan

    dapat dipakai, harus dikeringkan lebih dulu sebelum digunakan untuk timbunan.

    4.4 Pada daerah-daerah basah / tergenang air / rawa, Pelaksana Pekerjaan /

    Pemborong harus membuat saluran-saluran pembuangan sementara atau

    memompa air untuk mengeringkan daerah tersebut. Lapisan lumpur yang ada,

    harus dibuang ke tempat yang akan ditunjuk oleh Konsultan Pengawas sebelumpengurugan dilakukan.

    4.5 Sebelum pekerjaan pengurugan dimulai, pada daerah yang telah selesai dibabat

    dan dibersihkan, Pelaksana Pekerjaan / harus mengerjakan pengisian lubang-

    lubang yang disebabkan karena pencabutan akar-akar pohon, bekas-bekas

    sumur, saluran dan sebagainya dengan menggunakan material yang baik sesuai

    dengan petunjuk Konsultan Pengawas dan harus segera dilakukan perataan dan

    pemadatan pada permukaan tanah tersebut.

    4.6 Penghamparan material urugan dapat dimulai setelah ada persetujuan KonsultanPengawas.

    5. PEKERJAAN PASANGAN BATU PECAH/BELAH

    5.1 Batu pecah yang dipergunakan harus keras dan tidak poreus.

    5.2 Ukuran batu pecah maximum 25 cm.

    5.3 Batu pecah yang bulat dan berukuran lebih dari 25 cm harus dipecah.

    5.4 Pemasangan batu pecah harus dilakukan satu-persatu dan antara batu harus

    terisi penuh dengan adukan.

    5.5 Adukan yang digunakan PC : PS = 1 : 2

    5.6 Pengadukan campuran harus dengan beton molen.

    5.7 Pengisian adukan harus sejalan dengan pemasangan batu.

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    15/43

    15 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    6. PEKERJAAN BETON BERTULANG BIASA

    6.1 LINGKUP PEKERJAAN

    Melengkapi semua tenaga , equipment dan bahan untuk menyelesaikan semuapekerjaan beton sesuai dengan dokumen tender.

    6.2 PEDOMAN PELAKSANAAN.

    Kecuali ditentukan lain dalam ketentuan ketentuan berikut ini, maka sebagai

    dasar code P.B.I.1971 dan PB 88 tetap digunakan.

    6.3 BAHAN DAN CARA PELAKSANAAN

    a. Portland cement.

    Digunakan portland cement jenis II menurut N.I.8 type I menurut A.S.T.M.“

    memenuhi S400“ menurut standar Cement Portland yang digariskan oleh

     Assosiasi Cement ndonesia. Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam

    pelaksanaan kecuali dengan persetujuan tertulis Konsultan Pengawas /

    Perencana. Pertimbangan hanya dapat dilakukan dalam keadaan:

      Tidak adanya stock dipasaran dari brand yang tersebut diatas.

      Pemborong memberikan jaminan data-data teknis bahwa mutu cement

    penggantiannya adalah dengan kualitas yang setara dengan mutu

    cement yang tersebut diatas.

    Batas-Batas pembetonan dari penggunaan cement berlainan merk harus

    disetujui oleh Konsultan Pengawas.

    b. Agregat.

      Kualitas aggregates harus memenuhi syarat-syarat P.B.I. 1971 PB.88.“

    dan SNI untuk bahan terkait

      Aggregates kasar berupa koral atau crushed stones yang mempunyai

    susunan gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak

    porous). Kadar lumpur tidak boleh melebihi dari 1% berat kering.

      Dimensi maximum dari aggregates kasar tidak lebih dari 2,5 cm dan tidak

    lebih dari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi

    yang bersangkutan. Khusus untuk pile caps, diluar lapis pembesian yang

    berat, batas maximum tersebut 3 cm dengan gradasi baik.

      Untuk bagian dimana pembesian cukup berat (cukup ruwet) dapat

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    16/43

    16 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    digunakan koral gundu.

      gregat halus berupa pasir beton baik berupa pasir alam maupun pasir

    buatan yang dihasilkan alat pemecah batu dan berbutir keras.

      Agregat halus harus memenuhi pasal 3.3 PBI 1971

      Kadar lumpur maximum adalah 4 % dari berat kering.

    c. Besi beton

    Kecuali ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi polos dari U - 24.Untuk

    mendapatkan jaminan atas kualitas besi yang diminta, maka disamping

    adanya certificate dari pabrik (melalui suppliers), juga harus ada/dimintakan

    certificate dari laboratorium baik pada saat pemesanan maupun secara

    periodik minimum 2 contoh percobaan ( stress - strain ) dan pelengkungan

    untuk setiap 20 ton besi.

    d. Penyimpanan bahan.

      Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan, pada umumnya harus sesuai

    dengan waktu dan urutan pelaksanaan.

      Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh), tidak

    terdapat kekurangan berat dari apa yang tercantum pada zak, segera

    setelah diturunkan disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari

    pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai yang bebas dari

    tanah. Semen harus masih dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras).

    Jika ada bagian yang mulai mengeras, bagian tersebut masih harus dapat

    ditekan hancur dengan tangan bebas, dan jumlahnya tidak boleh melebihi

    5% berat, dan kepada campuran tersebut diberi tambahan cement baik

    dalam jumlah yang sama. Semuanya dengan catatan, kualitas beton

    sesuai dengan yang diminta perencana.

      Penyimpanan besi beton harus bebas dari tanah dengan menggunakanbantalan-bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya

    (misal: minyak dan lain-lainnya)

      Aggregates harus ditempatkan dalam bak-bak yang terpisah satu dan lain

    gradasinya dan diatas lantai kerja ringan untuk meghindari tercampurnya

    dengan tanah.

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    17/43

    17 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    e. Bekisting

      Type bekisting.

    Bekisting yang digunakan dalam bentuk beton, baja, pasangan batu kali

    diplester atau kayu. Khusus untuk bagian-bagian yang terlihat harus

    digunakan type bekisting yang menghasilkan permukaan yang rata ( fair

    finish )

      Perencanaan.

    - Bekisting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada

    perubahan bentuk yang nyata dan cukup dapat menampung beban-

    beban sementara sesuai dengan jalannya kecepatan pembetonan.

    - Semua bekisting harus diberi penguat datar dan silangan sehingga

    bergeraknya bekisting selama pelaksanaan dapat ditiadakan, juga

    harus cukup rapat untuk menghindarkan keluarnya adukan. Susunan

    bekisting dan penunjangnya harus teratur, sehingga

    memudahkan pemeriksaan.

    - Pada bagian terendah (dari setiap phase pegecoran) dari bekisting

    kolom atau dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk

    inspeksi dan pembersihan.

    - Pembongkaran bekisting.

    Bekisting/cetakan beton harus dipertahankan hingga beton berumur

    14 hari dan mencapai kuat tekan karakteristik minimal 200 kg/cm2.

    f. Perancah

      Perancah harus dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan

    pemeriksaan.

      Perancah harus dibuat diatas pondasi yang kuat dan kokoh terhindar dari

    bahaya penggerusan dan penurunan.

      Konstruksinya harus kokoh terhadap pembebanan yang akan dipikulnya.  Pemborong harus memperhitungkan dan membuat langkah-langkah

    persiapan yang perlu, sehubungan dengan pelendutan perancah.

      Permukaan dan bentuk konstruksi beton sesuai dengan kedudukan (peil)

    dan bentuk yang seharusnya (menurut gambar rencana).

      Perancah harus dibuat dari baja atau kayu. Pemakaian bambu untuk hal

    ini tidak diperbolehkan.

      Bila perancah itu sebelum atau selama pekerjaan pengecoran beton

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    18/43

    18 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    berlangsung menunjukan tanda-tanda adanya penurunan sehingga

    menurut pendapat Konsultan Pengawas hal itu akan menyebabkan

    kedudukan (peil) akhir tidak akan dapat dicapai sesuai dengan gambar

    rencana atau penurunan tersebut akan sangat membahayakan dari segi

    konstruksi, maka Konsultan Pengawas dapat memerintahkan untuk

    membongkar pekerjaan beton yang sudah dilaksanakan dan

    mengharuskan Pemborong untuk memperkuat perancah tersebut

    sehingga dianggap cukup kuat. Akibat dari semua ini menjadi tanggung

     jawab pemborong.

      Gambar rencana perancah dan sistim pondasinya, secara detail harus

    diserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk diperiksa dan disetujui.

      Pekerjaan pengecoran beton tidak boleh dilakukan sebelum

    gambarrencana tersebut disetujui serta perancah telah dianggap cukup

    kuat dan kokoh untuk dapat dipergunakan.

      Setelah mutu beton memenuhi dan umur beton tercapai ( persetu- juan

    dari Konsultan Pengawas) perancah harus dibongkar.

      Kegagalan pelaksanaan kostruksi perancah, seluruhnya tanggung jawab

    Pemborong.

    g. Pemasangan Pipa - pipa

    Pemasangan pipa dalam beton tidak boleh sampai merugikan kekuatan

    konstruksi, untuk itu lihat pasal 5.7. ayat 1 dari P.B.I. 1971.

    h. Kualitas Beton

      Seluruh struktur beton bertulang biasa menggunakan kuat tekan beton

    minimal K 225(kuat tekan karakteristik pada umur 28 hari untuk kubus 15

    x 15 x 15 adalah 225kg/cm2 atau kuat tekan Cylinder fc‟= 19 Mpa, dengan

    derajat konvidensi0,95). Evaluasi penentuan karakteristik ini didalamketentuan-ketentuan yang terdapat dalam P.B.I. 1971 dan SNI.

      Pelaksana pekerjaan harus memberikan jaminan atas kemampuannya

    membuat kualitas beton ini dengan memperhatikan data- data

    pelaksanaan dilain tempat atau dengan mengadakan trial-mixes. Dalam

    hal digunakan beton ready mix, maka Pemborong harus mengajukan

    kepada Konsultan Pengawas komposisi campuran beton yang akan

    digunakanselambat lambatnya dua minggu sebelum pekerjaan beton

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    19/43

    19 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    dimulai. Dalam kaitan ini jumlah semen minimum menurut ketentuan

    pasal i.6a tetap tidak boleh dikurangi

      Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan-

    ketentuan yang disebut dalam pasal 4.7 dan 4.9 dari PBI. 1971,

    mengingat bahwa W/C faktor yang sesuai disini adalah sekitar 0,50 - 0,55

    maka pemasukan adukan kedalam cetakan benda uji dilakukan menurut

    pasal 4,55 ayat 3 PBI. 1971 tanpa menggunakan penggetar.Pada masa-

    masa pembetonan pendahuluan harus dibuat minimum 1 benda uji per 1

    1/2 M3 beton hingga dengan cepat diperoleh 20 benda uji yang pertama.

    Untuk selanjutnya diambil satu sample untuk setiap truck mixer.

      Pemborong harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton

    yang dibuat dengan disahkan oleh Konsultan Pengawas. Laporan

    tersebut harus dilengkapidengan harga karakteristiknya.

      Jumlah semen minimum 336 kg per m3 beton, khusus pada pondasi.

     jumlah semen tersebut dinaikkan menjadi 360 kg/m3 beton. Dalam kaitan

    ini baik jumlah semen minimum maupun kwalitas beton adalah mengikat.

      Pengujian kubus percobaan harus dilakukan di laboratorium yang

    disetujui oleh Konsultan Pengawas.

      Perawatan kubus percobaan tersebut adalah dalam pasir basah tapi tidak

    tergenang air, selama 7 hari dan selanjutnya dalam udara terbuka.

      Jika perlu maka digunakan juga pembuatan kubus percobaan untuk umur

    7 hari dengan ketentuan hasilnya tidak boleh kurang 65% kekuatan yang

    diminta pada 28 hari. Jika hasil kuat tekan benda-benda uji tidak

    memberikan angka kekuatan yang diminta, maka harus dilakukan

    pengujian beton ditempat dengan cara-cara seperti ditetapkan dalam

    P.B.I. 1971 dengan tidak menambah beban biaya bagi pemilik bangunan

    (beban pemborong).

      Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitungsetelah seluruh komponen adukan masuk kedalam mixer.

    i. Pengecoran

      Sebelum pengecoran kontraktor harus mengajukan ijin cor kepada

    Konsultan Pengawas dengan melampirkan volume pengecoran, mutu

    beton dan jenis peralatan yang akan digunakan.

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    20/43

    20 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

      Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus

    dilakukan dengan cara yang tidak mengakibatkan terjadinya segragasi

    komponen-komponen beton. Untuk bagian komponen yang tinggi seperti

    kolom dan dinding harus digunakan tremi/ corong.

      Harus digunakan vibrator untuk pemadatan beton. Ukuran dan jumlah

    vibrator harus disesuaikan dengan kondisi bagian yang dicor dan

    kecepatan pembetonan.

      Harus disediakan terpal jika diperkirakan akan terjadi hujan.

     j. Siar-siar Konstruksi dan Pembongkaran Bekisting.

    Pembongkaran bekisting dan penempatan siar-siar pelaksanaan, sepanjang

    tidak ditentukan lain dalam gambar, harus mengikuti pasal 5.8 dan 6.5. dari

    code P.B.I. 1971.

    Siar-Siar tersebut harus dibasahi lebih dahulu dengan air cement tepat

    sebelum pengecoran lanjutan dimulai. Letak siar-siar tersebut harus disetujui

    oleh Konsultan Pengawas.Khusus untuk pekerjaan basement, pada bagian

    bagian yang dipersyaratkan kedap air, pemberhentian pengecoran harus

    diakhiri dengan pemasangan water stop dari jenis PVC.

    k. Penggantian Besi

      Pemborong harus mengusahakan agar besi yang dipasang adalah sesuai

    dengan apa yang tertera pada gambar.

      Jika Pemborong tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai

    dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran

    diameter besi dengan diameter yang terdekat dengan catatan :

      Harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas

      Jumlah besi per-satuan panjang atau jumlah besi di tempat tersebut tidak

    boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yangdimaksudkan adalah jumlah luas).

      Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian

    ditempat tersebut atau didaerah overlapping yang dapat menyulitkan

    pembetonan atau penyampaian penggetar

    l. Toleransi Besi

    Diameter, Variasi Toleransi

    berat diameter_

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    21/43

    21 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    Dibawah 10 mm max. 7% max. 0,4 mm

    10 mm - 16 mm max. 5% max. 0,4 mm

    16 mm - 28 mm max. 5% max. 0,5 mm

    m. Perawatan Beton

    Beton harus dilindungi dari pengaruh panas matahari,sehingga tidak terjadi

    penguapan yang cepat. Untuk itu beton harus dibasahi terus menerus paling

    sedikit 10 hari setelah pengecoran. Persiapan perlindungan atas

    kemungkinan datangnya hujan, harus diperhatikan. Siapkan tenda-tenda

    untuk keperluan tersebut.

    n. Penyambungan Besi.

    Kecuali ditentukan dalam gambar, maka penyambungan besi harus mengikuti

    ketentuan dari PBI 1971 dan PB 88 Khusus untuk besi kolom yang

    menggunakan diameter 32mm atau lebih, harus digunakan sambungan

    mekanis dengan persyaratan sbb:

    • Kuat tarik dari besi sambungan harus lebih besar dari besi yang disambung.

    • Penyambungan tidak boleh dilakukan disatu tempat.

    • Pemborong harus mengajukan contoh dari besi sambungan berikut

    specikasi teknis dari bahan tersebut kepada Konsultan perencana untuk

    mendapatkan persetujuan

    o. Tanggung Jawab Pemborong

    Pemborong bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruks sesuai dengan

    ketentuanketentuan yang tercantum dalam specikasi ini dan sesuai dengan

    gambar- gambar konstruksi yang diberikan. Adanya atau kehadiran Konsultan

    Pengawas selaku wakil pemberi tugas atau perencana yang sejauh mungkinmelihat/mengawasi menegur atau memberi nasihat tidaklah mengurangi

    tanggung jawab penuh tersebut diatas.

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    22/43

    22 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    7. PEKERJAAN PASANGAN BATAKO

    7.1 U M U M

    a. Lingkup Pekerjaan

      Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan

    dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini

    untuk mendapatkan hasil yang baik.

      Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang disebutkan

    / ditunjukkan dalam gambar .

    b. Pekerjaan yang berhubungan

      Pekerjaan Adukan dan Pasangan.

    c. Standard.

      Batu bata harus memenuhi NI-10

      Semen Portland harus memenuhi NI-8.

      Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2.

      Air harus memenuhi PVBI-1982 Pasal 9.

    8. BAHAN/PRODUK

    Batu bata merah yang digunakan batu batako lokal dengan kualitas terbaik yangdisetujui Konsultan Pengawas, siku dan sama ukuranya 15 x 30 x 7cm

    9. PELAKSANAAN

      Pasangan batu batako, dengan menggunakan aduk campuran 1 PC : 3

    pasir pasang.

      Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari

    permukaan sloof sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar,

    dinding didaerah basah setinggi 160 cm dari permukaan lantai, serta

    semua dinding yang pada gambar menggunakan simbol aduk

    trasraam/kedap air digunakan aduk rapat air dengan campuran 1pc : 2

    pasir pasang.

      Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar-siar harus dikerok sedalam

    1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.

      Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air

    terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    23/43

    23 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

      Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri

    maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.

      Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekali

    tidak diperkenankan.

      Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan

    setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi

    beton diameter 6 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan

    baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam

    pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.

      Tidak diperkenankan memasang batu batako yang patah dua melebihi

    dari 5 %. Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan.

      Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan dinding

    finish setebal12 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 19 cm.

    Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.

    10. PEKERJAAN LANTAI DAN FINISHING DINDING

    10.1 U M U M

    a. Lingkup Pekerjaan

      Plesteran kasar untuk dasar pasangan ubin keramik di dinding dan lantai.

      Pasangan ubin keramik untuk dinding luar, bak bunga dengan campuran

    latex, semen dan pasir sebagai perekat.

      Pasangan ubin keramik tanah liat untuk lantai dan dinding pada area-

    area, sesuaikan dengan yang ditunjukkan pada gambar.

      Campuran latex + semen + bahan pewarna untuk joint filler.

      Pasangan ubin keramik kaolin untuk tangga, lengkap dengan stair corner.

    b. Pekerjaan yang berhubungan

      Pekerjaan Pasangan bata

      Pekerjaan Waterproofing

    c. Standard

      PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia - 1982 (NI-3).

      ANSI : American National Standard Institute.

      TCA : Tile Council of America, USA

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    24/43

    24 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

      TCA 137.1 - Recommended Standard Spesification for Ceramic Tile.

    d. Persetujuan

      Contoh bahan

    Guna persetujuan Direksi/Perencana, Kontraktor harus menyerahkan

    contohcontoh semua bahan yang akan dipakai; keramik, bahan-

    bahan additive untuk adukan, dan bahan untuk tile grouts.

      Mock-up/contoh pemasangan

    Sebelum mulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh

    pemasangan yang memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan,

    warna dan groutingnya. Mock-up yang telah disetujui akan dijadikan

    standard minimal untuk pemasangan keramik.

      Brosur

    Untuk keperluan Direksi/Perencana, Kontraktor harus menyediakan

    brosur bahan guna pemilihan jenis bahan yang akan dipakai.

    e. Kondisi lingkungan

    Suhu dan ventilasi ruang dimana keramik akan dipasang harus dijaga agar

    sesuai dengan rekomendasi pabrik, sehingga tidak mempengaruhi rekatan

    keramik.

    10.2 BAHAN/PRODUK

    a. Lantai dan dinding

      KERAMIK LANTAI menggunakan keramik anti gores

    10.3 PEMASANGAN

    a. U m u m

      Sebelum pekerjaan dimulai, lebih dahulu harus dipelajari denganseksama lokasi pemasangan kramik, kualitas, bentuk dan ukuran ubinnya

    dan kondisi pekerjaan setelah studi diatas dilaksanakan, tentukan metoda

    persiapan permukaan, pemasangan ubin, joints dan curing, untuk

    diusulkan kepada Direksi Lapangan.

      Pemborong harus menyiapkan „tiling menual‟, yang berisi uraian tentang

    bahan, cara instalasi, sistim pengawasan, perbaikan/koreksi,

    perlindungan, testing dan lain-lain untuk diperiksa dan disetujui Direksi

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    25/43

    25 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    Lapangan.

      Sebelum instalasi dimulai, siapkan lay out naad-naad, hubungan dengan

    finishing lain dan dimensi-dimensi joint, guna persetujuan

    Direksi/Perencana. Naad pansangan interior l = 1 mm, naad pasangan

    eksterior l = 3 mm.

      Pemilihan Tile. Tile yang masuk ke tapak harus diselekssi, agar

    berkesesuaian dengan ukuran, bentuk dan warna yang telah ditentukan.

      Potongan Tile, Ujung potongan tile harus dipoles dengan gurinda atau

    batu.

    b. L e v e l

      Kecuali ditentukan lain pada spesifikasi ini atau pada gambar, level yang

    tercantum pada gambar adalah level finish lantai karenanya screeding

    dasar harus diatur hingga memungkinkan pada files dengan ketebalan

    yang berbeda permukaan finishnya terpasang rata.

      Lantai harus benar-benar terpasang rata; baik yang ditentukan datar

    maupun yang ditentukan mempunyai kemiringan.

      Lantai yang ditentukan mempunyai kemiringan, kemiringan tidak boleh

    kurang dari 25 mm pada jarak 10 m untuk area toilet. Sedangkan untuk

    area lain, tidak boleh kurang dari 12 mm pada jarak 10 m. Kemiringan

    harus lurus hingga air bias mengalir semua tanpa meninggalkan

    genangan. Jika ketebalan screed tidak memungkinkaan untuk

    mendapatkan kemiringan yang ditentukan, kontraktor harus segera

    melaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan jalan keluarnya.

    c. Persiapan Permukaan  Kontraktor harus menyiapkan permukaan sehingga memenuhi syarat

    yang diperlukan, sebelum memasang ubin.

      Secara tertulis, kontraktor harus memberikan laporan kepada Direksi

    Lapangan tiap kondisi yang menurut pendapatnya akan berpengaruh

    buruk pada pelaksanaan pekerjaan.

      Permukaan beton yang akan diplester untuk penempelan ubin, harus

    dikasarkan dan dibersihkan dari debu dan bahan-bahan lepas lainnya.

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    26/43

    26 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    Sebelum dilaksanakan plesteran, permukaan ini harus dibebaskan.

    d. Pemasangan ubin keramik dinding di bagian dalam (internal)

      Sebelum pemasangan dimulai, plesteran dasar dan ubin harus dibasahi.

    Pakai benang untuk menentukan lay out ubin, yang telah ditentukan dan

    pasang sebaris ubin guna jadi patokan untuk pemasangan selanjutnya.

      Kecuali ditentukan lain, pemasangan ubin harus dimulai dari bawah dan

    dilanjutkan ke bagian atas.

      Pada pemasangan tile, tempelkan dibagian belakang tile adukan dan

    ratakan, kemudian ubin yang telah diberi adukan ini ditekankan ke

    plesteran dasar. Kemudian permukaan ubin dipukul perlahan-lahan

    hingga mortar perekat menutupi penuh bagian belakang ubin dan

    sebagian adukan tertekan keluar dari tepi ubin.

      Tiap hari pemasangan, tidak diperkenankan memasang tile dengan

    ketinggian lebih dari ketentuan berikut :

    - 1,2 m - 1,5 m, untuk tile tinggi 60 mm,

    - 0,7 m - 0,9 m, untuk tile tinggi 90 - 120 mm,

    - max 1,8 m, untuk semi porcelain tile.

      Jika tile sudah terpasang, mortar yang berada di naad (joint) harus

    dibuang / dikeluarkan dengan sikat atau cara lain yang tidak merusakkan

    permukaan tile. Mortar yang mengotori permukaan tile harus dibuang

    dengan kain lap basah.

      Pemasangan tile grant (pengisian naad) harus sesuai dengan ketentuan

    pabrik.

    e. Pemasangan Ubin Keramik Lantai

      Tile dipasang pada permukaan yang telah di screed.

    Komposisi adukan untuk screeding :- area kering : 1 pc : 3 ps.

    - area basah : 1 pc : 2 ps.

      Pada pemasangan diarea yang luas, harus dilaksanakan secara kontinu.

    Dan harus disediakan „Kepalarn‟ (guide line course) pada interval 2,0 m -

    2,5 m. Pemasangan tile lainnya berpedoman pada quide line ini.

      Kikis semua mortar yang menempel pada naad dan bersihkan ketika

    prosess pemasangan tile berlangsung. Pasangan tile tidak boleh diinjak

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    27/43

    27 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    dalam waktu 24 jam setelah pemasangan.

      Naad-naad pada pemasangan tile harus diisi dengan bahan tile grout

    berwarna dan kondisi pemasangan harus sesuai dengan rekomendasi

    pabrik.

    10.4 PERLINDUNGAN DAN PEMBERSIHAN

    a. Perlindungan

      Kontraktor harus melindungi ubin yang telah terpasang maupun adukan

    perata dan harus mengganti, atas biaya sendiri setiap kerusakan yang

    terjadi. Penyerahan pekerjaan dilakukan dalam keadaan bersih.

      Setelah pemasangan, kontraktor harus melindungi tile lantai yang telah

    terpasang. jika mungkin dengan mengunci area tersebut. Batas lalu lintas

    diatasnya; hanya untuk yang penting saja.

    b. Pembersihan

      Secara prinsip, permukaan tile dibersihkan dengan air, menggunakan

    sikat, kain lap, dan sebagainya. Tetapi jika area-area yang tidak bisa

    dibersihkan hanya dengan air, pembersihan memakai campuran air

    dengan hidrochloric acid, perbandingan 30 : 1. Sebelum pembersihan

    dengan asam ini, lindungi semua bagian yang memungkinkan akan

    berkarat atau rusak oleh asam. Setelah dibersihkan dengan asam ini,

    bersihkan area ini dengan air biasa, hingga tidak ada campuran asam

    yang tersisa.

    11. PEKERJAAN PLESTERAN

    11.1 U M U M

    a. Lingkup Pekerjaan

      Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,

    peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam terlaksananya

    pekerjaan ini sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan yang baik.

      Pekerjaan plester ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan

    dalam gambar sebagai penutup pasangan bata dan kolom yang tidak

    ekspose dan alas lantai finishing.

    b. Pekerjaan yang berhubungan

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    28/43

    28 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

      Pekerjaan Batu Bata

      Pekerjaan Sealant

    c. Standard

      ASTM : American Society for Testing and Material, USA

      PBI 1971 ( NO-2)

      Peraturan Cement Portland Indonesia 1972 (NI-8)

    d. Persetujuan

      Kontraktor wajib membuat shop drawing dan memperlihatkan contoh

    bahan plester/screeding untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas.

    11.2 B A H A N

    a. Semen yang memenuhi persyaratan ASTM C-150.

    b. Air untuk campuran plester harus bebas dari unsur-unsur asing, minyak,

    asam, zat nabati/organis yang dapat merugikan dan mempengaruhi

    pengikatan awal plester/screeding.

    c. Zat tambah (admixture) tidak boleh digunakan tanpa adanya persetujuan

    Konsultan Pengawas.

    d. Pasir harus bersih, tajam dan bebas dari minyak.

    11.3 PELAKSANAAN

    a. Untuk plesteran dinding minimal tebal 15mm, sehingga didapat ketebalan

    dinding 12 cm.

    b. Dibuat ”kepalan atau klabangan” dengan jarak minimal 1m pada bidang

    dinding dari bawa sampai batas atas ring balok.

    c. Untuk menghindari cacat berupa dinding yang bergelombang, maka

    digunakan alat bantu berupa alumunium 4” 

    d. sambungan antara plesteran harus dibuat rapi sehingga tidak nampakadanya selisih ketebalan, pada satu bidang dinding

    11.4 TESTING AND COMITIONING

    a. Plesteran dianggap layak untuk ditandatangani pihak konsultan pengawas,

    apabila plesteran rata dan tidak bergelombang.

    b. Pengujan plesteran dilakukan pada malam hari atau pada kondisi kondisi

    gelap dengan peralatan senter yang disediakan oleh kontraktor, yang

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    29/43

    29 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    disorotkan ke plestern dengan arah sejajar bidang dinding

    c. Toleransi gelombang dinding akan dikoordinasikan dengan pengawas dan

    pemilik proyek

    12. PEKERJAAN PENGECATAN

    12.1 U M U M

    a. Lingkup Pekerjaan

      Persiapan permukaan yang akan diberi cat.

      Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan. Cat

    emulsi, epoxy, enamel, dan cat manie, Polyurethane.

      Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar danyang disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai

    dengan petunjuk Perencana.

    b. Pekerjaan yang berhubungan

      Pekerjaan Pasangan Bata

    c. Standard

      PUBI : 54, 1982

    PUBI : 58, 1982

      NI : 4

      ASTM : D - 361.

      BS No. 3900, 1970

      AS K-41

    d. Persetujuan

      Standard Pengerjaan (Mock-up)

    - Sebelum pengecatan yang dimulai, Pemborong harus melakukan

    pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang

    diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan

    warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang

    akan dipakai sebagai mock-up ini akan ditentukan oleh Direksi

    Lapangan.

    - Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi

    Lapangan dan Perencana, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai

    standard minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    30/43

    30 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

      Contoh dan Bahan untuk Perawatan

    - Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan

     jenis pada bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2. Dan pada

    bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna,

    formila cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan

    akhir).

    - Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Direksi

    Lapangan dan Perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui

    secara tertulis oleh Perencana dan Direksi Lapangan, barulah

    pemborong melanjutkan dengan pembuatan mock-up seperti tersebut

    diatas.

    12.2 PELAKSANAAN

    a. Pekerjaan Dinding

      Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh

    plesteran bangunan dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.

      Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering tidak

    ada retakretak dan Pemborong meminta persetujuan kepada Konsultan

    Pengawas.

      Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal plamur dari plat baja tipis

    dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang

    yang rata.

      Sesudah 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna besi No. 00,

    kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul.

    Selanjutnya dinding cat dengan menggunakan Roller.

      Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali

    resistance sealer yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengankekentalan cat sebagai berikut :

    - Lapis I encer ( tambahan 20 % air )

    - Lapis II kental

    - Lapis III encer.

      Untuk warna-warna yang jenis, Kontraktor diharuskan menggunakan

    kaleng-kaleng dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.

      Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    31/43

    31 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga

    terhadap pengotoranpengotoran.

    b. Pekerjaan Cat besi

      yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian

    besi pagar beserta pintunya, pintu-pintu besi tulang-tulang dan pekerjaan

    besi lain ditentukan dalam gambar.

      Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai diamplas

    halus dan bebas debu, oli dan lain-lain.

      Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1 kali.

    Sambungan las dan ujung yang tajam diberi „touch up‟ dengan dua lapis

    U-pox Red lead primer 520-1130 setelah itu lapisan tebal 40 micron

    diulaskan.

      Setelah kering sesudah 24 jam, dan diamplass kembali maka disemprot 1

    lapis. Setelah 48 jam mengering baru lapisan akhir U-pox enamel 103

    disemprot 2 lapis.

      Pengecatan dilakukan dengan menggunakan semprot dengan

    compressor 2 lapis.

      Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak

    ada gelembung-gelembung dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.

    13. SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK

    13.1 Lingkup Pekerjaan

    Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan / alat-alat pemasangan,

    pengujian serta perbaikan selama masa pemeliharaan sistem instalasi.

    13.2 Bahan dan Syarat Pelaksanaan

    Pekerjaan Instalasi Listrik

      Material yang digunakan harus sesuai dengan persyaratan.

      Lampu-lampu serta perlengkapan instalasi harus berkualitas baik dan jenis

    yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Lapangan.

      Semua jenis lampu TL, Stop Kontak, sakelar dipasang out bow.

      Kabel-kabel instalasi harus diberi klem dan dipasang serapi mungkin

    menurut petunjuk Konsultan Pengawas.

      Pekerjaan instalasi listrik ini harus mengikuti petunjuk gambar rencana dan

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    32/43

    32 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    konsultan pengawas baik mengenai tata letak lampu, saklar serta stop

    kontak sehingga dapat memenuhi ketentuan yang berlaku

      Instalatir harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan

    pelaksanaan dilapangan yang disahkan oleh PLN setempat, dan

    diserahkan kepada konsultan pengawas.

      Seluruh hasil pekerjaan ini harus mengikuti PUIL 1985 serta standar lain

    yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini serta tidak bertentangan

    dengan PUIL 1985.

      Surat izin bekerja sebagai instalasir harus sesuai dengan klasifikasi serta

    kualifikasi pekerjaan ini serta dimiliki secara sah oleh Kontraktor.

      Jenis kabel yang digunakan :

    Tabel 1. Jenis Kabel dan Penggunaannya

    No JENISKABEL

    PENGGUNAAN KETERANGAN

    1 2 3 4

    1.

    2.

    NYM

    NYA

    Instalasi Penerangandinding dan langit-langitInstalasi / jaringan di atasplafond tidak tampak

    Setiap pemasangan kabeldilengkapi sadlePenyambungan /pencabangan dilengkapi T.dos

      Setelah selesai pekerjaan, instalasi wajib menyerahkan / menunjukan surat

    kier kepada Kontraktor Pelaksana lalu diserahkan kepada pihak proyek.

    14. PEKERJAAN TAMAN

    14.1 PERSYARATAN UMUM ::

      Pengerjaan taman harus dilakukan oleh Tenaga Ahli/ Sub Pelaksana

    Pekerjaan yang berpengalaman sesuai dengan bidangnya. Sebelum

    pekerjaan dimulai, Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor harus membuat

    shop drawing yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan KonsultanPerancang.

      Pengerjaan harus diselesaikan dengan baik, dengan mendapat

    persetujuan Konsultan Pengawas, dengan masa pemeliharaan sesuai

    RKS ini dan tanaman dapat hidup dengan subur.

      Kontraktor utama bertanggung jawab sepenuhnya terhadap hasil

    pekerjaan taman dimaksud.

      Jenis tanaman yang akan ditanam sesuai dengan gambar rencana

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    33/43

    33 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    yang secara umum meliputi :

    - Tanaman pepohonan/ berkayu

    - Tanaman perdu/ semak

    - Tanaman rerumputan/ penutup tanah

    - Tanaman hias

      Kontraktor utama harus menyediakan contoh (sample) tanaman

    sesuai dengan jenisnya akan ditanam untuk mendapat persetujuan

    dari Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas.

    Lingkup pekerjaan sampai dengan masa pemeliharaan meliputi :

    - Pembuatan shop drawing

    - Pengadaan bibit

    - Pengolahan tanah

    - Penanaman sesuai dengan jarak tanamnya

    - Pemberian air (pengairan yang baik)

    - Penggunaan dosis pupuk yang tepat

    - Pemberantasan hama penyakit yg kemungkinan menyerang

    - tanaman.

    14.2 PERSYARATAN BAHAN

    Pemakaian bahan yang akan digunakan harus sesuai dengan apa yang

    tercantum dalam gambar lansekap, memenuhi standar spesifikasi bahan

    yang telah dipilih dan disetujui oleh Pimpinan Proyek dan Owner. Bahan

    yang akan dipergunakan harus diajukan dan diserahkan kepada

    Pengawas Pelaksanaan Lansekap untuk disetujui. Apabila terdapat

    perubahan jumlah pada gambar dan daftar tanaman, maka jumlah pada

    gambar yang jadi patokan. Tanaman pengganti tidak diperkenankan,

    kecuali atas sepengetahuan dan seijin Pengawas Pelaksanaan Lansekap.

    14.3 PERSYARATAN PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN..

    b. Penyimpanan Tanaman Sementara.

     Lahan penampungan dalam pengertian lapangan terbuka

    disediakan oleh proyek dalam batasan bahwa lahan tersebut

    tidak bersifat permanen. Apabila lahan tersebut akan

    dipergunakan untuk kepentingan konstruksi bidang pekerjaan

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    34/43

    34 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    lain, maka lahan penampung siap untuk dipindahkan.

    Disyaratkan kepada kontraktor untuk memiliki nursery sendiri

    yang berlokasi tiak jauh dari lokasi proyek, serta memiliki jadwal

    pengiriman yang akurat

     Tanaman yang disimpan pada tempat ini dipisahkan menurut jenis

    dan ukuran .

     Penyimpanan bibit tanaman di proyek ditempatkan pada tempat

    yang dingin, teduh dan terlindung dari hujan dan angin kencang,

    kemudian disusun secara teratur untuk memudahkan dalam

    perawatan serta pengontrolan.

    c. Pengadaan Peralatan Kerja

     Dilakukan bersamaan waktunya dengan persiapan pengadaan

    bahan penunjang lainnya.

     Seluruh peralatan kerja adalah milik Kontraktor dengan standar

    pemakaian alat yang bertujuan untuk kepentingan hidup tanaman

    yang optimal.

    14.4 PERSIAPAN PEKERJAAN TANAH

    a. Lingkup Pekerjaan

      Pekerjaan ini meliputi : Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,

    peralatan dan alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya

    pekerjaan ini untuk mendapat hasil yang baik. Pekerjaan yang

    dilaksanakan dalam hal ini meliputi :

    o  Pekerjaan persiapan tanah

    o  Pembentukan tanah dan penyelesaian level

    penanaman.

    b. Persyaratan Pekerjaan Tanah

      Dipakai peralatan yang cukup baik dan memenuhi syarat kerja

      Semua pekerjaan tanah dilaksanakan mengikuti petunjukgambar,

    uraian dan syarat pekerjaan lansekap serta petunjuk pimpinan

    proyek.

    c. Pekerjaan Persiapan Tanah

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    35/43

    35 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

      Pekerjaan persiapan tanah ini meliputi pembongkaran,

    pemindahan, pembersihan tempat kerja dari benda / bekas tanah

    asal (tanah sub soil , benda/ bekas bangunan / struktur bangunan

    yang tidak berguna lagi, yang dapat mengganggu pelaksanaan dan

    kelancaran kerja di tempat tersebut).

      Tanah disiram merata di seluruh area penanaman agar dapat

    diketahui rata tidaknya permukaan tanah, jika didapat permukaan

    tanah yang tidak rata, segera diisi kembali tanah baru dengan

    olahan yang sama. Khusus untuk area rumput atau ground cover

    biarkan selama seminggu untuk proses pembasmian.

      Untuk area rumput/ ground cover setelah dua minggu rumput-

    rumput liar tersebut dibasmi dengan herbisida (Round up) dan

    dibiarkan selama seminggu untuk proses pembasmian.

      Mengadakan pengukuran dan pemasangan patok-patok titik-titk

    mula/ peil dasar yang diperlukan di tempat kerja.

    14.5 PEKERJAAN PERSIAPAN PENANAMAN..

    Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar,

    uraian dan syarat pekerjaan lansekap yang telah ditetapkan. Semua

    ukuran dan posisi harus tepat sesuai gambar.

      Tanah yang dipersiapkan untuk pekerjaan penanaman benar-benar

    dibersihkan dari batu, kerikil. Adukan, kapur (segala bekas bahan

    bangunan), bahan plastik , dan segala sampah lainnya.

      Lubang-lubang galian dibuat sesuai dengan posisi pohon/ tanaman

    dengan mengikuti petunjuk gambar Konsultan Lansekap, dan juga

    pada tanaman perdu, semak dan ground cover , pelaksanaannya

    sesuai dengan gambar dan kriteria yang diberikan ( tajuk, bola

    akar, tinggi tajuk) dengan persetujuan, Pengawas Pelaksana

    Lansekap dan atau Konsultan Pengawas.

      Pemasangan patok - patok berikut dengan keterangan koordinat

    pada posisi perlu dilaksanakan terutama untuk patokan

    penanaman awal setiap jenis pohon/ tanaman. Patokan diambil

    berdasarkan pengukuran yang ditarik dari as-as bangunan yang

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    36/43

    36 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    terdekat atau dari patokan – patokan yang ada dalam site.

      Menjelang pelaksanaan penggalian lubang tanam, atau

    penancapan tongkat penyangga tanaman ke dalam tanah.

    Kontraktor telah mempelajari dan menyakini dengan pihak yang

    terlibat, bahwa pekerjaannya tidak akan merusak jaringan utilitas di

    bawah tanah, kabel-kabel listrik, sistem penyiraman, dan pipa air

    bawah lainnya. Apabila terjadi kerusakan, maka kontraktor

    diwajibkan untuk memberitahukan Pengawas Pelaksana Lansekap/

    Konsultan Pengawas sedini mungkin..

      Perbedaan antara gambar dan keadaan di lapangan harus

    dilaporkan kepada Pimpro dan / Pengawas Lansekap dan/

    Konsultan Pengawas yang telah ditunjuk untuk diambil keputusan

    pemecahan perihal perbedaan tersebut.

      Segala perubahan letak pohon di lapangan yang menyimpang dari

    ketentuan gambar lansekap disebabkan keadaan lapangan, atas

    sepengetahuan dan persetujuan Pengawas Pelaksana Lansekap

    dan / Konsultan Pengawas.

      Waktu penanaman sangat dianjurkan pada musim hujan dan

    kondisi cuaca yang memungkinkan. Bila penanaman dilakukan

    pada saat kondisi cuaca yang buruk serta tidak memperhatikan

    saran-saran yang diberikan oleh Pengawas Pelaksana Lansekap,

    maka bila terjadi kerusakan pada tanaman adalah menjadi

    tanggung jawab Kontraktor.

    14.6 Penyediaan Bahan

    Persiapan peralatan : 

      Alat ukur (rol meter)

      Cangkul

      Sekop

      Linggis

      Cetok

      Ajir dan patok

      Tali plastik dan ijuk

    Penyediaan pupuk:

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    37/43

    37 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

      Pupuk kandang / kompos (pupuk organik)

      Pupuk buatan (pupuk an-organik)

      Mulsa (sekam padi/ sejenisnya)

    Penyediaan bibit :

      Bibit tanaman harus sehat dalam arti, bebas dari hama penyakit

      Subur

      Tinggi tanaman 2,5 – 3 m

    Steager (bambu, pelepah pisang, ijuk ) untuk penyangga pohon. Alat

    pemeliharaan berupa ;

      Selang

      Ember

      Gembor atau Embrat

      Sprayer

      Gunting pangkas

    14.7 Pematokan dan Pengolahan Tanah

      Pemasangan ajir atau patok adalah sebagai “as” lubang pada 

    tempat-tempat yang akan dibuat lubang tanaman.

      Pemasangan ajir atau patok harus diukur sebagai jarak tanam

    dengan disesuaikan pada situasi dan kondisi lingkungan yang

    akan ditanam, atau disesuaikan menurut keterangan gambar

    atau yang telah disepakati.

      Satu lubang tanam hanya diperuntukan untuk satu pohon,

    perdu,semak.

      Penggalian lubang tanaman

    o  Ukuran lubang untuk pohon : diameter lubang tanam pohon

    harus lebih besar 30-50 cm dari diameter bola akar, dan

    kedalamannya adalah 60 -80 cm lebih dalam dari bola akar.

    o  Ukuran lubang untuk semak : diameter lubang tanam

    semak lebih besar 10 -15 cm dari diameter bola akar,

    dengan kedalamannya adalah 20-30 cm lebih dalam dari

    bola akar.

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    38/43

    38 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    14.8 PENANAMAN POHON

      Tanah galian dari lubang tanam yang telah disiapkan harus dicampur

    dengan pupuk kandang murni sejumlah dua kali lebih banyak dari

     jumlah volume masing-masing bagian.

      Tanah dasar lubang harus digemburkan, tidak boleh padat atau licin

    serta diberi pupuk organik yang ditebar di atas dasar lubang setebal

    15cm dan tanah harus bersih dari batu-batuan atau puing.

      Bilamana penanaman dilaksanakan pada musim hujan tanah galian

    dibuat gundukan seperti pada gambar terlampir. 

      Sebelum menanam, lubang disiram air terlebih dahulu.

      Plastik harus di lepas dengan hati-hati di dekat lubang yang telah

    tersedia atau disayat-sayat pada bagian bawah dan lingkar

    pembungkus.

      Bibit tanaman dimasukkan dengan hati-hati ke dalam lubang yang

    telah tersedia.

      Pengembalian media tanam ke dalam lubang tanam agar dilakukan

    secara cermat agar tidak merusak atau memotong akar. Media tanam

    yang telah berada di dalam lubang tanam, ditekan atau diinjak

    perlahan untuk mencegah penurunan muka tanah yang berlebihan di

    kemudian hari.

      Tanah diurug sedikit demi sedikit dengan hati-hati di sekitar bola akar

    sambil memegang tegak berdirinya bibit pohon, kemudian dipadatkan

    supaya pohon tidak goyah. Setiap pengembalian tanah ke dalam

    lubang setebal maksimum 30 cm, tanah harus segera disiram air dan

    dibiarkan air meresap ke dalam tanah, baru kemudian ketebalan

    berikutnya menyusul sampai mencapai level yang diinginkan.

      Pada waktu memasukan tanah ke dalam lubang, maka tanah bawah

    (B) dikembalikan ke bagian bawah dan tanah atas (A) dikembalikan ke

    bagian atas juga.

      Pangkal batang pohon harus tepat pada atas permukaan tanah.

      Di atas permukaan tanah uruga diberi mulsa kurang lebih 5 cm

      Kelebihan tanah akibat penggalian lubang tanam sesegera mungkin

    dikeluarkan dari lahan proyek oleh Kontraktor.

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    39/43

    39 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

      Setelah pekerjaan penanaman selesai, kemudian dipasang steager  

    (penunjang) pada batang pohon yang dilapisi dengan pelepah pisang

    dengan lebar 15 cm dan diikat dengan ijuk.

      Daun yang terlalu tua atau yang masih muda harus dikurangi dengan

    maksud untuk membantu mengurangi penguapan.

      Kemudian disiram dengan air sebanyak 10 liter untuk setiap pohon,

    dan penyiraman dilakukan setiap hari 2 kali selama dua minggu

    setelah penanaman, kecuali pada saat musim hujan.

    14.9 PENANAMAN BORDER (SEMAK DAN GROUND COVER)

    a. Pekerjaan Persiapan

      Tinggi tanaman disesuaikan dengan kondisi kualitas yang

    direncanakan pada daftar jumlah kebutuhan tanaman.

      Sebelum pekerjaan penanaman dilaksanakan, pekerjaan

    pengolahan tanah harus sudah selesai terlebih dahulu.

      Bahan penunjang seperti air, dan steager sudah disediakan di

    lapangan sebelum pekerjaan penanaman dimulai

      Pengukuran/ pematokan sesuai dengan gambar kerja.

    b. Pengolahan tanah

      Seluruh area yang akan ditanami bersih dari tanaman-tanaman liar

    dan sampah

      Tanah olahan yang disebutkan di atas dicangkul untuk dibuat

    lubang tanam

      Tanah yang sudah siap, perlu didiamkan selama kurang lebih 3

    (tiga) hari

      Pekerjaan pengolahan tanah ini tidak termasuk dengan pekerjaan

    pembentukan tanah

    c. Pelaksanaan Penanaman

      Sebelum tanaman dimasukan ke dalam lubang, dasar lubang

    diberi kompos terlebih dahulu dengan ketentuan yang telah

    ditentukan

      Masukan bola akar tanaman ke dalam lubang tanam dengan posisi

    nya yang alamiah, jangan merusak atau menekuk-nekuk akarnya,

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    40/43

    40 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    tetapi sebelumnya masukkan dulu tanah galian dengan kedalaman

    sesuai dengan diameter bola akar

      Tutup lubang dengan tanah galian yang telah diolah kemudian

    siram dengan air.

      Sekitar tepi batas penanaman border digemburkan sekitar 15 cm

      Pelaksanaan penanaman border ini harus disaksikan oleh

    Konsultan Lansekap dan Konsultan Pengawas.

      Pada border yang tidak kuat berdiri tegak, dapat diberi steger yang

    ditancapkan ditanah disisi batang border, kemudian batang

    tanaman tersebut diikatkan dengan tali plastik, benang tebal atau

    kawat pada steager tadi agar dapat berdiri tegak.

      Setelah selesai penanaman, kemudian disiram air dan penyiraman

    selanjutnya dilakukan 2 kali setiap hari.

      Jarak tanam antar tanaman sesuai dengan gambar.

      Pelaksanaan penanaman tanaman berbunga dan tanaman

    berdaun indah dilakukan setelah penanaman pohon.

      Pekerjaan di atas dilakukan/ dilaksanakan setelah selesai

    pekerjaan sipil, engineering dan penanaman pohon.

    14.10 PENANAMAN TANAMAN PADA BAK

      Pekerjaan persiapan dan pekerjaan pengolahan tanah maupun

    penanaman pada prinsipnya sama dengan pekerjaan penanaman

    border.

      Kondisi tanaman merupakan tanaman knock down, dimana tanaman

    tersebut sudah disiapkan pada nursery plant dalam keadaan tanaman

    yang seragam dan siap tanam

      Pelaksanaan penanaman tanaman pada bak dilakukan setelah

    pekerjaan konstruksi selesai dikerjakan.

    14.11 PERAWATAN DAN GARANSI

    14.12 Tanaman

    Pelaksana / Kontraktor Lansekap menyiapkan jadwal perawatan/

    maintenance kepada Pemilik / Konsultan Pengawasmenyetujui.

    Pemilik / Konsultan Pengawas akan meminta pertanggung jawaban

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    41/43

    41 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    atas pekerjaan maintenance, termasuk penyiraman, pemupukan,

    penyemprotan, pencabutan tanah liar, penggemburan, penyulaman

    tanaman dan sebagainya. Kontraktor harus memperhatikan site

    selama masa pemeliharaan.

    14.13 Masa Pemeliharaan

    Seluruh tanaman dijamin tetap hidup dan subur selam periode

    ……..(………………………………….…..) hari. Penggantian tanaman/ 

    penyulaman sebaiknya termasuk dalam masa jaminan pemeliharaan.

    Penyulaman ini merupakan penggantian tanaman yang mati atau sakit

    dengan jenis, ukuran yang sama pada posisi yang sama.

    14.14 Masa Awal Pemeliharaan.

    Pengecekan hasil pekerjaan penanaman pada awal masa

    pemeliharaan dilakukan oleh Pelaksana Lansekap, tetapi

    sekurangkurangnya ..…..….. (………………….) hari sebelum

    Kontraktor melakukan pemeriksaan sendiri. Tiap-tiap fase

    pengecekkan berikutnya akan dilakukan secara terpisah.

    c.1 Pemeriksaan akhir dan penyulaman.

    Pemeriksaan hasil penanaman untuk penyerahan akhir pada saat

    menutup masa pemelihraan akan dilakukan oleh Arsitek Lansekap

    dan Konsultan Pengawas. Seluruh tanaman harus diserahkan

    dalam keadaan hidup dan subur. Kontraktor mengganti tanaman

    yang mati atau perubahan lainnya menurut Arsitek Lansekap.

    Biaya penggantian seluruhnya menjadi tanggungan Kontraktor,

    yang telah termasuk dalam perhitungan biaya perawatan.

    14.15 TANAMAN PEPOHONAN / BERKAYU

    Pelaksanaan :

      Pengolahan tanah untuk jenis tanaman pepohonan/ berkayu yaitu

    dengan mencangkul dan membuat lubang penanaman dengan

    kedalaman sesuai panjang akar, sekitar 40-60 cm, dimana tanah

    digemburkan dan diberi unsur hara.

      Jarak tanam antar tanaman sesuai dengan gambar rencana.

      Pemberian air (penyiraman) dilakukan pada pagi hari dan waktu sore

    hari setelah matahari hampir terbenam, untuk menjaga penguapan

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    42/43

    42 | h a l a m a n  Rencana Ker a dan S arat-s arat i

    (respirasi) daun.

      Pemberian pupuk dianjurkan memakai pupuk kandang, dan dengan

    memakai pupuk urea dan TSP/ DAP sesuai dosis.

      Pemberantasan hama/penyakit yang menyerang pada tanaman

    pepohonan umumnya dilakukan dengan memotong bagian-bagian

    tanaman yang terserang hama/ penyakit.

    14.16 TANAMAN PERDU/ SEMAK

    Pelaksanaan :

      Pengolahan tanah untuk jenis tanaman perdu/ semak yaitu dengan

    mencangkul dan membuat lubang penanaman dengan kedalaman

    sesuai panjang akar, sekitar 25-40 cm, dimana tanah dibalik dan

    digemburkan serta diratakan dan diberi unsur hara (humus).

      Jarak tanam antar tanaman rata-rata berkisar 25-40 cm atau sesuai

    dengan gambar rencana.

      Pemberian air (penyiraman) dilakukan pada waktu pagi dan sore hari

    sebelum matahari hampir terbenam, untuk menjaga penguapan

    (respirasi) daun.

      Pemberian pupuk dianjurkan memakai pupuk urea, pupuk NPK atau

    TSP/ DAP dengan dosis :

    * Pupuk Urea : 0,5 sdt/ pohon sehari sebelum ditanam

    : 0,5 sdt/ pohon setelah berumur 21 hari

    * Pupuk NPK : 7,5 gr/ pohon sehari sebelum ditanam

    * Pupuk TSP : 2,5 gr/ pohon setelah berumur 1 bulan

      Pemberantasan hama/ penyakit yang menyerang pada tanaman

    perdu/semak umumnya dilakukan dengan memotong bagian-bagian

    tanaman yang terserang hama/penyakit dan atau menyemprotnya

    dengan insektisida, herbisida dan fungisida.

    14.17 TANAMAN RERUMPUTAN/PENUTUP TANAH

    Pelaksanaan :

      Pengolahan tanah untuk jenis tanaman rerumputan/ penutup tanah,

    yaitu dengan mencangkul dan membuat lubang penanaman dengan

    kedalaman sesuai panjang akar, sekitar 10-25 cm, dimana tanah

  • 8/16/2019 siapa saja bisa

    43/43

    digemburkan dan diberi unsur hara (humus).

      Jarak tanam antar tanaman dapat dibuat rapat.

      Pemberian air (penyiraman) dilakukan pada waktu sore hari setelah

    matahari hampir terbenam, untuk menjaga penguapan (respirasi)

    daun.

      Pemberian pupuk dianjurkan pemakaian pupuk urea atau TSP/ DAP

    dengan dosis :

    * Pupuk Urea : 0,5 sdt/m² setiap bulan

    * Pupuk TSP : 5,0 gr/m² setiap tahun

      Pemberantasan hama/ penyakit yang menyerang pada tanaman

    rerumputan/ penutup tanah umumnya dilakukan dengan semprotan

    insektisida ringan.

    14.18 TANAMAN HIAS

    Pelaksanaan :

      Tanaman hias yang dimaksud adalah tanaman yang dirawat di

    lingkungan yang lembab dan teduh atau di dalam ruangan.

      Jarak tanam antar tanaman hias dapat dibuat sesuai dengan

    keinginan pemilik atau sesuai dengan gambar rencana.

      Pemberian air (penyiraman) terhadap tanaman hias rata-rata tidak

    terlalu basah tetapi juga tidak terlalu kering untuk menjaga

    kelembaban.

      Keperluan cahaya/ sinar rata-rata tidak terlalu banyak, sehingga lebih

    tepat berada di tempat yang teduh dan tidak terkena cahaya matahari

    langsung.

      Pemberian pupuk dianjurkan memakai pupuk urea atau TSP/ DAP

    dengan dosis :

    * Pupuk Urea : 0,5 sdt/5 tanaman setiap minggu

    * Pupuk TSP : 1,0 gr/5 tanaman setiap minggu.

      Pemberantasan hama/ penyakit yang menyerang pada tanaman hias

    umumnya dilakukan dengan semprotan fungis dan mensterilkan tanah

    yang akan dipakai sebagai campuran medium tanam.