buku siapa pun bisa bahasa jepang 1
DESCRIPTION
Pembahasan tata bahasa Jepang dasar yang sangat praktis bagi siapa pun, berisi uraian yang disertai ilustrasi gambar menarik, sangat cocok bagi pembelajar bahasa jepang pemula. lebih lengkap kunjungi di www.bahasa-jepang.comTRANSCRIPT
SIAPA PUN BISA BAHASA JEPANG
1
DARJAT
www.bahasa‐jepang.com
DAFTAR ISI
CARA PERTAMA Pola: wa~desu __[2] ~wa~ja arimasen __[4]
CARA KEDUA Kata tunjuk __[7] kore, sore, are
CARA KETIGA Kata tunjuk benda __[14] kono, sono, ano
CARA KEEMPAT Kata tunjuk tempat __[21] koko, soko, asoko
CARA KELIMA Menanyakan waktu __[31] CARA KEENAM Perubahan kata kerja __[39] CARA KETUJUH Pola kalimat: subjek-keterangan-kata kerja __[45] CARA KEDELAPAN Pola kalimat berobjek __[51] CARA KESEMBILAN Pola kalimat: subjek-keterangan-objek-kata kerja __[57] CARA KESEPULUH Kata sifat __[65] CARA KESEBELAS Menyatakan keberadaan __[73] CARA KEDUABELAS Menyataka keinginan bentuk: ~tai __[83] CARA KEDUABELAS Kalimat perbandingan __[88]
Apa bahasa Jepang-nya
Wanita hamil berjemur di
pantai
Mene ke tehe, aku
kan baru mo belajar,
Mo tau enggak ?
Boleh, apa sih ?
Ku kira kura-kura
Kuasai kalimat dasar yang
berpola, ~ wa ~ desu.
Cara Menyenangkan Menguasai Bahasa Jepang
2
~ wa ~ desu
Untuk menguasai bahasa Jepang, pertama kali yang harus kita pahami adalah: 1. Apakah kalimat itu mempunyai kata kerja atau tidak, kalau punya, maka kata kerja dalam bahasa Jepang selalu diletakkan di akhir kalimat, kalau tidak ada kata kerjanya, maka kalimat itu akan diakhiri ‘desu’. Contoh kalimat yang tidak mempunyai kata kerja: (dicampur dengan bahasa Indonesia dulu) 1. Saya siswa desu. 2. Dia sakit desu.
watashi (saya) anata (kamu) kanojo (dia perempuan) kare (dia laki-laki) kono enpitsu (pensil ini)
gakusei (siswa) byōki (sakit) isha (dokter hitotsu (satu buah) dare (siapa)
Pola Kalimat Dasar
3
Kedua kalimat ini tidak ada kata kerjanya, maka diakhiri desu. Kata desu dalam bahasa Indonesia tidak ada artinya. 2. Pahami bahwa setelah subjek selalu diikuti ‘wa’. Subjek ini bisa berupa topik kalimat atau pokok kalimat. Maka kedua kalimat di atas akan menjadi: 1. Saya wa siswa desu. 2. Dia wa sakit desu. Kata ’saya’ dan ‘dia’ adalah subjek, makanya diikuti ‘wa ’ yang dalam tata bahasa Jepang sering disebut sebagai partikel, tidak ada artinya tapi kadang-kadang mirip dengan kata ‘adalah’. Kedua kalimat di atas kalau di-Jepang-kan menjadi: 1. Watashi wa gakusei desu. 2. Kare wa byōki desu. Contoh lain: 1. Anata wa isha desu.
(Kamu dokter) 2. Kanojo wa Deva-san desu.
(Dia (perempuan) nona Deva) 3. Kono enpitsu wa hitotsu desu.
(Pensil ini satu buah)
Kalau ingin membentuk kalimat negatif, maka desu-
nya diganti ja arimasen
Cara Menyenangkan Menguasai Bahasa Jepang
4
~ wa ~ ja arimasen
~ wa ~ desu/ja arimasen ka
Perhatikan contohnya. 1. Watashi wa gakusei ja arimasen.
(Saya bukan siswa) 2. Kare wa byōki ja arimasen.
(Dia tidak sakit) 3. Anata wa isha ja arimasen.
(Kamu bukan dokter) 4. Kono enpitsu wa hitotsu ja arimasen.
(Pensil itu bukan satu) 1. Anata wa gakusei desu ka.
(Apakah kamu siswa ?) 2. Kare wa byōki desu ka.
(Apakah dia sakit ?) 3. Kanojo wa dare desu ka.
(Dia siapa ?)
Tapi, Kalau ingin membentuk
kalimat tanya, maka di akhir
kalimat ditambah “ ka ”
Pola Kalimat Dasar
5
4. Anata wa isha ja arimasen ka. (Apakah kamu bukan dokter ?)
Susun kata-kata berikut hingga menjadi kalimat seperti contoh: Anata wa gakusei desu (+) Anata wa gakusei ja arimasen (-) Anata wa gakusei desu ka. (?) ginkōin (pegawai bank) otōsan (ayah) kaishain (karyawan) sensei (guru) ano hito (orang itu) injinia (insinyur) tomodachi (teman) Tanaka-san (Mr. Tanaka)
Cara Menyenangkan Menguasai Bahasa Jepang
6
KATA TUNJUK BENDA KORE, SORE, ARE
Jepang adalah negara kepulauan kecil yang terbentang dari utara ke selatan, luasnya sekitar 377.864 km2, Sebelah timur adalah samudra Pasifik yang berombak besar. Daerah pesisir, rawan dengan gelombang tsunami, karena kerap kali terjadi gempa tektonik di dasar laut, daerah pedalaman rawan dengan gunung berapi sehingga sering terjadi gempa vulkanis, sebelah utara sering
Kenapa orang Jepang dikenal sebagai pekerja
keras, yah?
Cara Menyenangkan Menguasai Bahasa Jepang
8
terjadi musibah longsor salju. Boleh dibilang hampir 99% wilayah Jepang penuh tantangan. Nah, bisa dibayangkan…hidup dalam tantangan membuat mereka lebih hidup dengan perjuangan. Dalam hidupnya selalu berpikir bagaimana dengan potensi yang kecil mampu menghasilkan karya yang bisa menjadi potensi besar. Bandingkan dengan negara kita tercinta ini, “tongkat kayu jadi tanaman, gemah ripah loh jinawi”, hanya menjadi slogan nina bobo yang memanjakan.
Ayo, Indonesia!!
Pake dasi enggak pake baju, tetep
aja bikin malu.
Kata Tunjuk kore-sore-are
9
Dalam bahasa Jepang, kata untuk menunjukkan benda ada tiga cara, yaitu. kore (ini) untuk menunjukkan benda yang dekat dengan
pembicara. sore (itu) untuk menunjukkan benda yang jauh dari si
pembicara tapi dekat dengan lawan bicara. are (itu) untuk menunjukkan benda yang jauh dari si
pembicara dan lawan bicara. Contoh: 1. Kore wa kaban desu. (ini tas) 2. Sore wa shinbun desu ka. (Apakah itu koran ?) 3. Are wa nan desu ka. (itu apa ?)
hon (buku) kaban (tas) enpitsu (pensil) keshigomu (penghapus) kami (kertas) tsukue (meja) isu (kursi)
jisho (kamus) pen (ballpoint) zasshi (majalah) shinbun (koran) jitensha (sepedah) jidōsha (mobil) nan (apa) megane (kaca mata)
Cara Menyenangkan Menguasai Bahasa Jepang
10
Kore wa nan desu ka
Sore wa isu desu
Are wa isu desu
Are wa nan desu ka
Kata Tunjuk kore-sore-are
11
Contoh: Kore wa pen desu ka = hai, sore wa pen desu.
Kore wa pen desu ka = iie, sore wa pen ja arimasen.
Sore wa enpitsu desu.
Kore wa hon desu ka =
Are wa jidōsha desu ka =
Sore wa ōtobai desu ka =
Kore wa hon desu ka =
Sore wa jisho desu ka =
Are wa shinbun desu ka =
Are wa isu desu ka =
Sore wa zasshi desu ka =
Kore wa tsukue desu ka =
KATA TUNJUK TEMPAT
KOKO-SOKO-ASOKO KOCHIRA-SOCHIRA-ACHIRA
Sumo Sumo adalah olah raga tradisional Jepang yang sampai sekarang menjadi olahraga terpavorit. Pada mulanya pertandingan sumo diselenggarakan oleh kaum petani dalam rangka menyambut keberhasilan panen yang merupakan acara ritual kepada para dewa. Dalam kurun waktu berikutnya, sumo berkembang sebagai olah raga hiburan dalam masyarakat feodal dan menjadi olahraga tanpa aturan seperti tinju bebas.
Pada jaman Nara, sumo menjadi olah raga yang sangat digemari oleh kalangan istana sehingga banyak perbaharuan aturan yang lebih ketat, seperti pemain dinyatakan kalah bila menyentuh tanah (selain telapak kaki tentunya) atau didorong hingga ke luar arena. Sejak itu pertandingan sumo tidak lagi mengikuti aturan seperti tinju bebas.
Cara Menyenangkan Menguasai Bahasa Jepang
22
Kenapa pemain sumo harus gemuk dan cuma
pake popok ?
Popok ini disebut mawashi, jaman dulu belum dikenal yang namanya kain sehingga pemain hanya mengenakan bahan-bahan dari sejenis jerami. Dengan tujuan tanpa meninggalkan tradisi dan kostum lama dan tetap sebagai seremoni, maka sampai sekarang pun pakaian seorang sumo hanyalah mawashi. Yang lebih mengherankan lagi, konon ternyata mawashi untuk latihan tidak boleh
Kata Tunjuk Tempat koko-soko-asoko, kochira-sochira-achira
23
dicuci sama sekali, karena bila dicuci akan membawa kekalahan. (tapi membawa kuman kali ye). Kemudian mengapa seorang pe-sumo harus gemuk?, Sejak turunnya aturan bahwa pemain yang terdorong atau terangkat ke luar arena dinyatakan kalah, maka ukuran badan yang gemuk ternyata menjadi pertahanan alami, namun tentu saja harus dibarengi dengan tehnik.
Di Jepang seorang pesumo banyak
duitnya, bener tidak sih?
Bila kami seorang juara memang kami menjadi miliarder, bahkan istri
kami juga cantik-cantik, loh.
Cara Menyenangkan Menguasai Bahasa Jepang
24
koko : (di) sini kochira: (ke) sini soko : (di) situ sochira : (ke) situ asoko: (di) sana achira : (ke) sana Koko, soko, dan asoko adalah kata tunjuk untuk menunjukkan tempat atau letak sebuah benda, sedangkan kochira, sochira, dan achira, umumnya digunakan untuk menunjukkan selain tempat juga arah. Kochira, sochira, dan achira bisa juga sebagai bentuk kata tunjuk sopan dari koko, soko, dan asoko.
ie (rumah) heya (kamar) niwa (halaman) ima (ruang tamu) daidokoro (dapur) otearai (kamar kecil) kōen (taman) resutoran (restoran) kōjō (pabrik)
gakkō (sekolah) daigaku (kampus) toshokan (perpustakaan) ginkō (bank) yūbinkyoku (kantor pos) byōin (rumah sakit) kaisha (perusahaan) jimusho (perkantoran) jimushitsu (ruang kantor)
Kata Tunjuk Tempat koko-soko-asoko, kochira-sochira-achira
27
- Bank di sebelah mana ? - Bank di sebelah sana.
Jawab seperti pada contoh. Contoh: Anata no ie wa doko desu ka. (asoko) =Watashi no ie wa asoko desu. 1. Anata no daigaku wa doko desu ka. (koko)
= 2. Enpitsu wa doko desu ka. (asoko)
=
Ginkō wa dochira desu
ka
Ginkō wa achira desu
PERUBAHAN KATA KERJA
Menghormati orang lain adalah suatu sikap yang paling diutamakan dalam hidup sosial masyarakat Jepang. Ojigi adalah bentuk penghormatan orang Jepang dengan cara membungkukkan badan. Semakin rendah membungkuk maka itu berarti semakin menghormati lawan. - Selamat pagi
Ohayōgozaimasu
Ohayōgozaimasu
Cara Menyenangkan Menguasai Bahasa Jepang
48
‘Saya pergi ke bank’. Saya pergi ke bank Subjek Kata kerja Keterangan tempat Susunan kalimatnya subjek - kata kerja – keterangan. Bila kalimat ini disusun berdasarkan pola kalimat bahasa Jepang maka akan berubah susunannya menjadi, subjek – keterangan – kata kerja. Watashi wa ginkō e ikimasu. Saya bank ke pergi Maka bila kita ingin menerjemahkan kalimat bahasa Jepang, langkah yang harus diambil adalah, tentukan terlebih dahulu subjek atau pokok kalimatnya, yaitu kata atau prase yang ditandai partikel ‘wa’ kemudian cari kata kerjanya yang biasa diletakkan di belakan kalimat. Perhatikan alur tanda panah di bawah ini. Watashi wa ginkō e ikimasu Saya bank ke pergi