siap mendampingi suami dari segala resiko tugas · e-mail: [email protected] diterbitkan oleh:...

60
1 MPA 4/369 / 2017 MI DARUN NAJAH 1 GADING MOJOKERTO PP . TARBIYATUL ULUM PEKUWON TUBAN NO. 4/369 / 2017 / TH. XXXXII Robot Pembelajaran Berbahan Bekas Mendirikan Pusat Rehabilitasi Mental Hingga Eksportir Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas Dr. Hj. Lailatul Arofah, MH

Upload: doandien

Post on 03-May-2019

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

1MPA 4/369 / 2017

MI DARUN NAJAH 1 GADING MOJOKERTO

PP. TARBIYATUL ULUM PEKUWON TUBAN

NO

. 4/3

69 /

2017

/ TH

. XX

XX

II

Robot PembelajaranBerbahan Bekas

Mendirikan Pusat Rehabilitasi Mental

Hingga Eksportir

Siap Mendampingi Suamidari Segala Resiko Tugas

Dr. Hj. Lailatul Arofah, MH

Page 2: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

2 MPA 4/369 / 2017

Kepala Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur H.Syamsul Bahri saat membuka Workshop manajemen berbasis madrasah angkatan 2 18 Mei 2017 di Hotel The Win Surabaya.

Berseragam Pramuka lengkap Kepala kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur H. Syamsul Bahri bersama Isteri hadiri pembukaan Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional III pada tanggal 16 Mei 2017.

Kepala kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur H.Syamsul Bahri, hadiri malam Taaruf dan Talk Show TVRI, di Ballroom Novotel Hotel Dan Resorts

Pangkal Pinang pada tanggal 15 Mei 2017.

Kakanwil Menerima Audensi Pengurus PPKA Jatimdi ruang kerjanya pada 19 Mei 2017.

Page 3: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

3MPA 4/369 / 2017

MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN EDUKASI, KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI JAWA TIMUR

MPA 4/369 / 2017

PENANGGUNG JAWAB:Drs. H. Syamsul Bahri, M. Pd.I

REDAKTUR:Drs. H. Moch Amin Mahfud, M. Pd.I

H. Ramin Abd. WahidH. Abd. Hadi AR

H. Athor SubrotoH. Hartoyo

H. Ahmad Husein ARMahsun Zain, S.Ag, M.Si

PENYUNTING/EDITOR:Choirul Mustofa

SupriantoM. Hisyam

Syahriel MohiAnnie Athi’ah

DESAIN GRAFIS:Muhammad Munib

M. Tajuddin NurcholisNuris Setiahadi

M. Mufl in

FOTOGRAFER: Isnawati

Bagus BudimanRizki Diani

KORESPONDEN:Berkedudukan di setiap Kankemenag

Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.

ALAMAT REDAKSI:Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo,

Telp. 031 - 8680490, Fax. 031 - 8680490

e-mail: [email protected]

DITERBITKAN OLEH:Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur.

Pembaca Budiman, kita mungkin sama-sama berharap atau punya harapan yang sama; bahwa Ramadhan tahun ini kita bisa menjala-ninya dengan khusyu’ dan penuh ketenangan. Sebab melalui ruang

Ramadhan kedirian seseorang bisa mencapai derajat tertinggi di sisiNya, yakni derajat ketaqwaan.

Namun sayang seribu sayang, situasi sosial kurang mendukung secara optimal. Isu-isu dan tindak kekerasan masih saja memenuhi pemberitaan media massa. Sikap saling ejek dan bahkan saling serang masih saja terlontar di saat-saat umat Islam tengah menjalankan ibadah puasanya.

Maka puasa tahun ini terpaksa kita jalani sambil diiringi peristiwa-peristiwa yang kurang berkenan di hati. Dan inilah yang mencoba kami angkat dalam rubrik Lensa Utama edisi ini. Sebab menurut kami, hal semacam itu perlu analisa dan pemecahan. Sehingga pada bulan Ramadhan di tahun-tahun berikutnya, kita semua bisa memahami dan mengambil langkah tepat untuk mengatasinya.

Untuk mengulas hal tersebut, kami mewawancarai beberapa orang yang kami anggap mumpuni untuk mengulasnya. Disamping kami mewawancarai Ainul Yaqin, S.Si, Apt (Sekretaris Umum MUI Jawa Timur) dan Dr. KH. Kharisuddin Aqib, M.Ag (Mursyid Th ariqah Qodiriyah wa An-Naqsabandiyah), kami juga meminta tanggapan dari KH. Agoes Ali Masyhuri (Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur) dan DR. M. Saad Ibrahim, MA (Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur). Moga telaah beliau-beliau ini bisa membuat kita lebih mengerti dan memahami.

Pembaca Budiman, untuk rubrik-rubrik lainnya masih hadir seperti biasanya. Jadi, Anda bisa membaca rubrik kesayangan Anda masing-masing. Oh ya Pembaca.. setiap kali pasca Lebaran, biasanya kita semua mengalami kedodoran dari segi ekonomi. Sebab kita terbiasa “habis-habisan” saat menghadapi Lebaran. Agar hal itu tak terulang, Anda bisa menyimak rubrik Keluarga untuk bagaimana ‘Memenej Anggaran Keluarga Pasca Lebaran’.

Selebihnya, harapan dari balik meja Redaksi, Anda sekeluarga bisa menjalani Lebaran tahun ini dengan gembira dan tak menghanbur-hamburkan uang untuk sesuatu yang sesungguhnya “tak perlu”. Dengan begitu pasca Lebaran Anda dapat menjalani hari-harinya seperti halnya hari-hari biasanya.

Akhirnya, kami atas nama seluruh jajaran Redaksi mengucapkan: Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Taqabbalallahu minna waminkum. Minal ‘Aidin wal Faizin. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1438 Hijriah.

Teropong ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­ 4Lensa Utama ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­ 5Lensa Khusus ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­ 17Agama ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­ 22Khotbah ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­ 28Ta’aruf ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­ 30Bilik Santri ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­ 32Serambi Madrasah ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­ 34

Edukasi ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­ 36Keluarga ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­ 42Figur ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­ 43Selasar ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­ 44Syifa ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­ 46Annisa’ ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­ 48Lintas Peristiwa ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­ 49Dunia Islam ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­ 57

Page 4: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

4 MPA 4/369 / 2017

Jiwa Suci Di Hari Fitri

Bulan Ramadhan dengan segala keberkahannya telah kita lalui. Suatu kenangan indah terukir

dalam hati kita. Terutama pada malam-malam penggalan sepuluh hari terakir bulan suci itu. Malam-malam yang tidak seperti biasanya. Banyak kaum muslimin mengejar berkah dan rahmat Allah. Disaat-saat orang tidur lelap, mereka bangun untuk beri’tikaf, shalat malam, berdikir dan berdo’a. Harapan mereka sama menemui malam yang dijanjikan yaitu Lailatul Qadar.

Siapa yang tidak mendambakan malam yang istimewa itu. Malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah telah menganugerahkan keberkahan kepada umat Nabi Muhammad saw. Umur umat Nabi Muhammad saw kebanyakan betkisar antara 60 tahun hingga 70 tahun. Sedikit yang di luar itu. Sekalipun usianya tidak sepanjang umat terdahulu mereka diberi kesempatan setiap tahunnya untuk mendapatkan keberuntungan. Pada malam istimewa itu ribuan malaikat turun ke bumi untuk mendo’akan orang-orang yang beribadah dan beramal shalih. Kaum muslimin yang sedang beribadah dilipat gandakan pahalanya bagaikan orang yang menjalankan selama seribu bulan atau sekitar 83 tahun.

Lailatul Qodar itu menghapuskan dosa yang telah lalu bagi orang yang melakukan ibadah dan mohon ampunan. Sungguh besar rahmat Allah yang dilimpahkan kepada orang-orang yang beriman. Coba mari kita renungkan. Bila kita berhasil menemui Lailatul Qadar dan beribadah didalamnya. Hingga tiga puluh kali atau selama tiga puluh tahun berturut-turut, maka seolah olah usia kita menjadi ribuan tahun. Ini berarti umur kita melebihi panjangnya dibandingkan umur umat para nabi terdahulu. Sungguh besar sekali Rahmat Allah yang dilimpahkan kepada para hamba-Nya, umat Nabi Muhammad saw.

Puasa dan ibadah lainnya telah kita lakukan. Kini kita berharap semoga puasa kita, shalat kita, shodaqah dan semua

ibadah lainnya yang telah kita lakukan di bulan istimewa itu diterima oleh Allah swt. Permohonan ampun –istighfar– kita pun dikabulkan oleh Allah swt sehingga semua dosa kita yang telah lalu diampuni oleh Allah. Kitapun mendapat ridho dan diselamatkan dari api neraka.

Ramadhan telah pergi, perniagaan dengan Allah pun dalam bulan yang penuh berkah ini telah usai. Berba-hagialah orang-orang yang beruntung dalam perniagaannya dengan Allah di bulan yang penuh berkah ini. Cela-kalah orang-orang yang merugi karena mengabaikan kesempatan emas di bulan Ramadhan tahun ini. Sungguh sial nasibnya bagi orang-orang yang diberi kesempatan menjumpai bulan Ramadhan tetapi tidak dapat mengambil hikmah dan fadhilahnya, seperti orang yang diberi kesempatan oleh Allah dapat hidup bersama orang tuanya tidak bisa berbakti kepada kedua orang tuanya.

Setiap muslim pasti merasakan kesedihan ketika berpisah dengan bulan yang mulia ini. Masih terkenang dalam jiwa sucinya bagaimana masjid-masjid dimakmurkan oleh hamba-hamba Allah dengan Qiyamul-lail, tadda rus al-Qur’an, i’tikaf dan berdzikir

kepada Allah swt. Bahkan bercucuran air matanya ketika bertaubat, mohon ampun atas dosa-dosanya yang mem-berati pundaknya.

Berbagai amal kebaikan dan kebajikan telah banyak dilakukan dalam bulan Ramadhan ini dengan tujuan menggapai derajat takwa. Kini kesempatan untuk beramal dengan lipatan pahalanya yang sangat besar sudah tidak ada lagi. Bagai kan orang berputus asa setelah ditinggalkan sang Kekasih. Masjid-masjid tidak lagi penuh ketika waktu shalat berjamaah. Tempat-tempat orang bersujud itupun sepi. Kita ingat Allah berfirman dalam al-Qur’an surat an-Nahl ayat 92, “Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat menjadi cerai berai kembali”.

Relakah tenunan amal shalih kita yang sudah terjalin kuat terurai kembali? Kuncinya harus kita jaga kelanggengan ibadah dan amal shalih kita setelah bulan Ramadhan. “Sebaik-baik amal adalah yang langgeng dikerjakan –konsisten– walaupun sedikit’, kata Rasulullah saw. Semoga Allah swt menerima semua amal ibadah kita dan mengampuni semua dosa-dosa kita. Amin (RAW).

“Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah Mengagungkan Allah atas petunjuk-Nyayang diberikan kepadamu supaya kamu bersyukur”. (Q.S. Al-Baqarah : 185)

TEROPONG

Page 5: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

5MPA 4/369 / 2017

Memasuki bulan Ramadan 1438 Hijriah kemarin, Presiden Joko Widodo menyampaikan ‘pesan persatuan’. Sebab Presiden merasa prihatin atas banyaknya aksi demo, saling ejek, saling serang

dan saling menyalahkan. Padahal yang dibutuhkan oleh seluruh rakyat Indonesia, adalah persatuan seluruh elemen bangsa untuk menghadapi tantangan global.

Menata Hati di Hari FitriFigur yang Penuh Empati dan Saling Peduli

Terjadinya persoalan-persoalan semacam itu, tutur Ainul Yaqin, S.Si, Apt, muaranya adalah persoalan pengendalian hawa nafsu. Nah, momentum Ramadhan

merupakan sarana strategis untuk pembangunan karakter yang bertumpuh pada pengendalaian hawa nafsu manusia. “Jadi bulan mulia ini merupakan wahana pembentukan karakter manusia,” tandasnya.

Menurut Sekretaris Umum MUI Jawa Timur ini, orang dengan nafsu yang tidak terkendali menjadikannya sebagai pribadi egois, ingin menang sendiri dan tidak peduli hingga merasa benar sendiri. Ramadhan harus dijadikan sebagai sarana merefleksikan semua itu. “Jadi.. penyakit-penyakit hati itu, terutama hasut, harus dibuang jauh-jauh,” ujarnya mengingatkan.

Selain pengendalian nafsu dan watak serakah yang ingin menang sendiri, suami Enik Jam’iyani ini juga membeberkan bahwa Ramadhan juga mampu menumbuhkan semangat empati atau peduli terhadap sesama. “Dengan lapar selama berpuasa, diharapkan kita juga mampu merasakan penderitaan orang lain,” jelasnya.

Adapun menyikapi berbargai persoalan yang mengemuka sebagai buntut dari konstelasi politik akhir-akhir ini, penulis buku ‘Menolak Liberalisme Islam’ ini mempunyai analisa lain. “Kalau kita melihat pertikaian yang terjadi saat ini, intinya adalah pada problem keadilan,” tukas pria berkacamata minus ini menekankan. “Ketika keadilan tidak ditegakkan secara benar, maka yang muncul adalah luapan ketidakpuasan. Sebagai

negara yang berdasarkan Pancasila, seharusnya keadilan dijunjung tinggi,” imbuhnya.

Ketika para pemegang modal diberikan “karpet merah” dalam mengelola sumber daya yang ada di negeri ini, katanya, sebagai akibatnya akan terjadi kesenjangan ekonomi yang sangat menyolok. “Sebab kekayaan negara hanya bisa dimiliki oleh segelintir orang saja,” ujar lelaki kelahiran Jombang 14 Januari 1969 ini menandaskan. “Situasi seperti itulah yang kemudian memperkeruh suasana,” tandasnya.

Agar situasi ini bisa berubah, lanjutnya, maka sudah seharunya seluruh elemen bangsa khususnya pemerintah memberikan teladan dalam menjalankan Pancasila secara benar. Jadi jangan ada lagi Pancasila sebatas slogan semata. “Dengan menjalankan sila kelima Pancasila secara sungguh-sungguh, tentu tidak akan ada lagi kesenjangan ekonomi,” ungkapnya.

Diapun mengingatkan, bahwa Pancasila merupakan buah dari konsesus para pendiri republik ini. Jadi, janganlah kemudian isu Pancasila lantas dibelok-belokkan dengan mudah dengan menuduh orang lain tidak Pancasilais lantaran menyuarakan kritik atas ketidakadilan sosial yang terjadi. Padahal akar persoalannya adalah Pancasila tidak ditegakkan dengan baik oleh pemegang kebijakan. “Tuduhan tidak Pancasilais jangan-jangan hanya pengalihan isu saja dari persoalan fundamental yang sebenarnya,” kilahnya.

Lalu muncul pertanyaan, sejatinya siapa kelompok yang tidak Pancasilais itu? Menurut ayah Ahmad Za’im Watsiq Billah ini,

Page 6: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

6 MPA 4/369 / 2017

justru orang-orang yang menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomilah yang tidak menjalankan Pancasila. “Orang yang tidak menegakkan keadilan dengan baik, juga tidak Pancasilais. Sebab sila kedua Pancasila adalah kemanusian yang adil dan beradab,” tegasnya.

Sementara itu, MUI sebagai wadah berkumpulnya para ulama’ senantiasa memberikan rekomendasi atas berbagai persoalan kebangsaan. Misalnya melalui ijtima’ ulama’ yang menegaskan, bahwa Pancasila merupakan ideologi terbuka. Jadi, Pancasila harus dimaknai seiring dengan agama dan jangan digunakan sebagai alat untuk mengadili agama. “Justru antara Pancasila dan agama harus berjalan beriringan. Sebab Pancasila memberikan perlindungan kepada agama,” paparnya.

Orang dengan nafsu

yang tidak terkendali

menjadikannya sebagai

pribadi egois, ingin menang

sendiri dan tidak peduli

hingga merasa benar

sendiri. Ramadhan harus

dijadikan sebagai sarana

merefleksikan semua itu.

“Jadi.. penyakit-penyakit hati

itu, terutama hasut, harus

dibuang jauh-jauh.

Ainul Yaqin, S.Si, AptAinul Yaqin, S.Si, Apt Sekretaris Umum MUI Jawa Timur

Sekretaris Umum MUI Jawa Timur

Page 7: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

7MPA 4/369 / 2017

Oleh karenanya, momentum Ramadhan harus dijadikan sebagai titik balik bagi elemn bangsa khususnya para elit untuk merefleksikan diri terkait apa yang dilakukan pada masa sebelumnya. Dan yang terpenting, adalah menghilangkan ego sektoral dan ananiyah hisbiyah. Pada Rakernas 2016 silam, MUI sudah menyerukan perlu adanya ‘Dialog Nasional’. Melalui forum tersebut nantinya diharapkan bisa menghilangkan perbedaan persepsi yang jika dibiarkan bisa mengancam ukhuwah dan persatuan umat.

Hanya saja, melihat kenyataan yang ada, Ainul Yaqin masih pesimistis dalam waktu dekat hal itu bisa terwujud. Sebab masih muncul banyak perselisihan di kalangan elit. Menurutnya, inilah cer-minan ketidaksiapan para elit pemimpin untuk bersama-sama mawas diri dan membuka hati. “Idealnya, Rama dhan sebagai alat merefeksikan diri. Tapi sayang nya, tanda-tanda ke arah itu belum nampak,” ucapnya serius.

Padahal jika proses pendadaran selama Ramadhan terlapaui dengan sukses, outputnya sungguh luar biasa. Sehingga pasca menjalankan ibadah puasa sebulan penuh, akan muncul figur-figur penuh maaf, saling menghargai, saling berempati dan saling peduli. “Tentu figur-figur yang demikian itu akan bisa berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan lebih baik,” terangnya bernada harap.

Barangkali persoalan-persoalan di atas itulah yang melatarbelakangi mun culnya isu toleransi akir-akhir ini. Isu tersebut mengemuka kembali seiring konstelasi politik yang kian memanas. Menyikapi hal tersebut, Dr. KH. Kharisuddin Aqib, M.Ag mengajak agar semua pihak untuk menata hati. Sebab baginya toleransi tidak akan muncul dari orang yang hatinya tak seluas samudera.

Lebih lanjut Mursyid Thariqah Qodi­riyah wa An­Naqsabandiyah ini menu­turkan, hati yang lapang tak akan ter­wujud tanpa adanya pencerahan atau satu energi keluasan dari Allah SWT. “Dalam bahasa al­Qur’an disebutkan dengan istilah shibgah atau celupan dari Allah. Inilah yang menjadikan kapasitas jiwa seseorang menjadi unlimited dan menjadikannya lentur dan bijak,” ulasnya.

Adapun satu­satunya cara untuk

membuat hati menjadi lapang. adalah dengan jalan dzikrullah. Dengan itulah shibgah bisa teraih. “Ini yang akan menjadikan hati unlimited dan bisa diisi apa saja. Sehingga menjadikan orang mampu bersifat toleran dan sabar,” tukas mantan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel Surabaya ini menyakinkan.

Dari pribadi seperti itu pula akan terlahir profil ulul albab. Sosok yang mampu mengintegrasikan antara husnal khalqi, husnal aqli dan husnal fuadi. Atau dalam bahasa lain, seorang pribadi yang senantiasa menjadi ahlal dzikri, ahlal fikri dan ahlal auradi. “Sehingga antara spiritualitas, ritualitas, dan intelektualitas bisa padu. Inilah ribadi yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap kehidupan,” paparnya.

Maka ketika eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terganggu, toleransi tercederai, persatuan umat terkoyak, sosok manusia ideal ini mampu memberikan kontribusi positif. Meskipun di sisi lain, dia tidak menampik jika saat ini sikap ashabiyah atau fanatik kelompok begitu mengental. “Di momen

Dr. KH. Kharisuddin Aqib, M.AgMursyid Thariqah Qodiriyah wa An-Naqsabandiyah

Ramadhan seharusnya masing­masing kelompok bisa bermuhasabah dan cooling down terhadap apa yang selama ini dianggap benar,” ajaknya.

Sejak zaman sahabat, sambungnya, pertikaian antar kaum Muslimin yang terjadi selalu saja dilatarbelakangi oleh sikap merasa paling benar sendiri dan mengalahkan kebenaran pihak lain. Di sinilah pentingnya masing­masing kelompok membuka diri untuk saling bertaaruf. Tidak saja penge­nalan secara formal, tapi juga secara pemahanan dan manhajul fikrnya. Sebab tidak dipungkiri di inter nal Muslim sendiri banyak ragam pemi­kiran dan kelompok.

Diapun mengingatkan agar upaya ini jangan hanya di kelas­kelas studi pemi­kiran, tapi juga bisa dilakukan sejak dini di semua jenjang pendidikan. Sehingga sejak dini para generasi Muslim sudah bisa memahami perbedaan secara hakiki. Selanjutnya, ketika tumbuh de­wasa mereka tidak akan tumbuh seba­gai generasi yang mudah mencelah dan menyalahkan.

Tentu saja dalam mengenal pemi­ki ran antara kelompok, pisau analisa yang digunakan adalah cara pandang kelompok itu sendiri. Jangan justru meng hakimi sebuah kelompok dengan cara pandang sendiri. “Ini yang seringkali orang salah kaprah da­lam mengenal pemikiran kelompok lain yang justru bertujuan untuk men­jatuhkan,” sesalnya.

Pria kelahiran Nganjuk 17 Juli 1968 ini juga mengemukakan pentingnya mengadopsi peninggalan jasa orientalis dalam hal mapping pemikiran keaga­maan. Pemetaan ini untuk memotret bahwa di dalam internal Muslim terdiri dari beragam kelompok dan pemikiran. Selama ini tradisi pendidikan kita kurang bersentuhan dengan wilayah pemikiran kelompok lain dan hanya fokus pada pemikiran tertentu saja.

Dengan mapping pemikiran tersebut, nantinya akan melahirkan

Page 8: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

8 MPA 4/369 / 2017

profil individu yang bisa memahami kebenaran saudara yang lain. “Kita bisa mengetahui sejatinya sedang berpijak di mana. Nah, mapping ini sebagai denahnya. Dengan ini kita juga tahu maket bangunan Islam itu sendiri,” urainya.

Dirinya merasa heran ketika sesama Muslim saat ini justru saling ejek dan saling menghabisi. Menurutnya, inilah bukti bahwa belum adanya kedewasaan dalam beragama dan belum mengerti tentang hakikat agama itu sendiri. Padahal semua kelompok itu sama­sama menginginkan ajaran syariat Islam terlaksana. Perbedaannya hanya pada sisi persoalan teknis mewujudkannya saja.

Dengan mengetahui bangunan Islam, apa tidak justru terjebak pada sikap permisif? Menurutnya, seorang yang

bijak itu tidak harus mengikuti semua kebenaran yang ada. Tapi justru dia bisa memetakannya dan bisa bertindak sesuai kondisi yang ada. “Makanya ada konsep yang namanya think universally act locally,” tukasnya.

Bagi seorang pemimpin, tuturnya, harus mampu mempertahankan ideologi yang diyakini meskipun dia sejatinya mengetahu kebenaran ideologi lain. Artinya, meski akal dan tangannya memegang erat keyakinan, tapi dalam hati mampu memahami kebenaran universal.

Kharisuddin menyayangkan apa yang terjadi saat ini, di mana faham komunisme, salafi hingga HTI begitu kuat. Inilah cerminan bahwa para pemimpin pada masa lalu terlalu permisif dan liberal. “Beruntung masih bisa diantisipasi. Kalau tidak, pasti akan pecah lagi peristiwa kelam,” ucapnya. “Walaupun ada kebenaran pada faham aliran pemikiran itu, tapi bisa jadi tidak cocok dengan sistem kenegaraan kita. Apalagi sampai berpotensi memcah belah umat,” imbuh Pengasuh PP Terpadu Daru Ulil Albab, Kelutan Ngeronggot Nganjuk ini. •Suprianto

Sejak zaman sahabat, sambungnya, pertikaian antar kaum Muslimin yang terjadi selalu saja dilatarbelakangi oleh sikap merasa paling benar sendiri dan mengalahkan kebenaran pihak lain. Di sinilah pentingnya masing-masing kelompok membuka diri untuk saling bertaaruf. Tidak saja penge nalan secara formal, tapi juga secara pemahanan dan manhajul fikrnya. Sebab tidak dipungkiri di inter nal Muslim sendiri banyak ragam pemi-kiran dan kelompok.

Dr. KH. Kharisuddin Aqib, M.AgMursyid Thariqah Qodiriyah wa An-Naqsabandiyah

Page 9: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

9MPA 4/369 / 2017

Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim ini merasa masghul dengan pemberitaan yang seakan

kekerasan atas nama agama hanya terjadi di Islam. Padahal menurutnya, kekerasan seperti itu dalam sejarahnya semua agama senantiasa berpotensi melakukan tindakan kekerasan. “Ini tugas media untuk meluruskannya,” tukasnya singkat.

Adapun faktor pemicu orang mela-kukan tindakan kekerasan atas nama agama, menurut Gus Ali – panggi lan karibnya, ada dua hal yang melatar-belakangi. Pertama, para pela ku tersebut rata-rata belajar agama pada orang yang sanad keilmuannya tidak jelas. Umumnya mereka ini anti madzhab. Agama bagi mereka didekati dengan pendekatan emosional dan pola pikir sempit.

Lalu kedua, para pelaku ini belajar agamanya tidak utuh atau sepotong-sepotong. Bagaimana mungkin ujug-

Isu intoleransi, anti kebhinekaan dan radikalisme, akhir-akhir ini kian menyeruak. Yang terbaru, adalah maraknyaaksi kekerasan atau persekusi terhadap kelompok atau orang tertentu yang dianggap berseberangan.

“Semua yang terjadi ini merupakan akibat. Dan tidak ada akibat tanpa didahului oleh sebab,” ujar KH. Agoes Ali Masyhuri.

Hentikan Tindak Kekerasan Atas Nama AgamaKonsep Ajaran Menahan Diri

ujug mengkaji bab jihad, padahal kajian level dasar seperti thaharah dan shalat saja belum tuntas. Inilah yang kemudian menimbulkan suasana keberagamaan yang panas. Apalagi menganggap diri paling benar dan orang lain yang berbeda dianggap lawan yang harus dimus-nahkan. “Bahkan kelompok jenis ini juga ingin mengubah negara ini menjadi khilafah,” tegasnya.

Namun berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis pada 4 Juni lalu, ternyata mayoritas masyarakat masih mendu kung bentuk Negara Kesatuan Repu blik Indonesia (NKRI) yang berda-sar kan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Angkanya amencapai 70,3 persen respon den. Dan hanya 9,2 persen respon-den yang setuju NKRI diganti menjadi negara khilafah atau negara Islam.

Meski secara jumlah kelompok

tersebut kecil, tapi secara pemberitaan aktivitas mereka mendapatkan pemberi-taan yang cukup besar. “Inilah yang menye babkan wajah Indonesia yang dulunya terkesan ramah, dengan kebera-daan mereka seolah menjadikan Islam Indonesia menjadi pemarah. Padahal penganut faham radikal ini tidak besar,” katanya menyayangkan.

Dilihat dari sudut pandang teori ilmu komunikasi, barangsiapa mampu menguasai media, berarti memiliki peluag untuk pembentukan opini publik. Kalau kelompok ini tidak menguasainya, tapi ternyata memang media menghendaki pemberitaan yang keras. Gus Ali mensinyalir ini lantaran media saat ini yang diusung bukan lagi nilai kejujuran dan kebenaran. Tapi yang dikejar adalah profit dari naiknya oplah dan rating. “Jadi situasi saat ini merupakan andil besar media yang tidak selektif dan tidak cerdas

Page 10: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

10 MPA 4/369 / 2017

perpecahan. Lantaran itulah, ayah 12 anak ini menghimbau kepada para ulama’ dan tokoh agama untuk kembali kepada prinsip dasar dakwah; yakni mengislamkan dan bukan mengkafirkan. Di sisi lain, dia juga mengatakan agar pemerintah melakukan deteksi dini terhadap benih-benih radikalisme di tengah masyarakat. “Jadi.. harus dipetakan sumber aliran keras, lalu dicari pelaku mulai dari agen dan simpul-simpulnya,” pintanya.

Tentunya pendekatan persuasif harus dilakukan. Menurutnya, sepanjang sejarah peradaban manusia, emosi dan kekerasan tidak pernah menyelesaikan masalah. Apalagi yang dibutuhkan umat adalah damai dan bukan onar. Karena itulah, siapa saja, apapun jabatan, latar belakang pendidikan dan kondisi sosial ekonominya, sepanjang mengaku beriman kepada Allah dan rasulNya, hendaknya menebarkan cinta kasih dan damai di tengah masyarakat. Jangan menyeberkan fitnah dan permusuhan. “Sejarah mencatat, pertikaian dan permusuhan tidak pernah mendatangkan keberkahan. Setiap perpecahan dan perselisian justru mendatangkan balak dan bencana,” imbuhnya mengingatkan.

Berpijak dari sini, dia berharap momentum Ramahdan dan Idul fitri tahun ini bisa menjadi ruang rekat umat Islam. Selama Ramadhan umat Islam harus mampu merefleksikan diri tentang segala perbuatan dan kiprahnya dengan mendekat kepada sang Khaliq. Dengan berpuasa baik secara fisik dan hati, niscaya ketika Idul Fitri benar-benar menjadi sosok baru yang seakan baru lahir dari rahim seorang ibu. “Saat inilah segala penyakit hati terobati. Semua pro-blem yang menjerat dan akhlak tercelah menjadi rontok tak berbekas,” paparnya.

Diapun mengingatkan, bahwa dalam mengarungi kehidupan tidak ada orang baik tanpa dirundung masalah. Dan tidak ada orang jahat tanpa memiliki secercah harapan masa depan. Sebab setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berubah ke arah yang lebih baik. Islam mengajarkan agar tiap perbuatan buruk senantiasa diganti dengan kebai-kan. Sebab sesungguhnya kebaikan menghapus kejahatan sepanjang tidak diantarkan oleh unsur kesengajaan. “Mari kita tatap masa depan dengan optomis. Belajarlah dari masa lalu, hiduplah pada masa kini dan rencanakan masa depan,” ajak Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo ini serius.

Persoalan persatuan, kebhinekaan, hingga isu intoleransi yang menyeruak akhir-akhir ini, juga mendapat perha-tian khusus dari Pengurus Wilayah Muhamadiyah Jawa Timur. Hal tersebut ditandaskan oleh DR. M. Saad Ibrahim, MA. Bahkan dirinya tidak menampik jika kondisi ini berlarut-larut bisa sangat berbahaya bagi masa depan bangsa Indo nesia ke depan. “Tapi saya sangat tidak setuju kalau sumber permasalahan ini dialamatkan kepada umat Islam,” tampiknya.

Menurut Ketua PW Muhammadiyah Jatim ini, apa yang dilakukan kelompok Muslim terutama dalam menyikapi kasus penistaan agama yang berbarengan dengan hajatan pemilihan Kepala Daerah merupakan respon atas ketidakadilan. Ini bukan persoalan kesewenangan kaum kelompok mayoritas versus kelompok minoritas. “Persoalannya adalah ketika yang kecil itu tidak memahami posisinya. Bahkan menyatakan diri paling baik dan paling NKRI. Inilah yang menimbulkan rasa jengkel bagi kelompok mayoritas,” ulasnya.

menyeleksi berita-beritanya,” ucapnya bernada kecewa.

Di sisi lain, lantaran perbedaan politik dan pemahaman teks agama, kalangan umat Islam juga di ambang

Adapun faktor pemicu orang melakukan tindakan kekerasan atas nama agama, menurut Gus Ali – panggilan karibnya, ada dua hal yang melatarbelakangi. Pertama, para pelaku tersebut rata-rata belajar agama pada orang yang sanad keilmuannya tidak jelas. Umumnya mereka ini anti madzhab. Agama bagi mereka didekati dengan pendekatan emosional dan pola pikir sempit. Lalu kedua, para pelaku ini belajar agamanya tidak utuh atau sepotong-sepotong. Bagaimana mungkin ujug-ujug mengkaji bab jihad, padahal kajian level dasar seperti thaharah dan shalat saja belum tuntas. Inilah yang kemudian menimbulkan suasana keberagamaan yang panas. Apalagi menganggap diri paling benar dan orang lain yang berbeda dianggap lawan yang harus dimusnahkan.

KH. Agoes Ali Masyhuri

KH. Agoes Ali Masyhuri

Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur

Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur

Page 11: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

11MPA 4/369 / 2017

Mantan Wakil Rektor IV UIN Malik Ibrahim Malang ini melanjutkan, sebelum kasus penistaan agama, kehidupan umat Bergama di Indoensia berjalan harmonis. Artinya, selama semua berjalan sesuai dengan rel dan saling memahami posisi masing-masing, pasti kedamaianlah yang tercipta. “Umat Islam sebagai penduduk mayoritas negeri ini sudah melaksanakan hal itu,” tandasnya.

Terbukti ketika di suatu daerah mayoritas Muslim, kelompok minoritas pasti aman dan terlindungi. Sayangnya ini berbeda 180 derajat ketika jumlah Muslim sedikit di satu kawasan, seringkali justru menjadi bulan-bulanan. Karena itu ketika ada masalah di luar seperti kasus yang menimpa Muslim Rohingya di Myanmar, dosen Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini ingin mengajak para biksu untuk berbicara bagaimana perlakukan umat Islam Indonesia terhadap para biksu meski sebagai kelompok minoritas.

Lantas apa hikmah di balik kegaduhan selama ini? Menurut hemat Pengasuh

rubrik Tafsir Majalah MATAN ini, ada yang perlu dicatat bahwa kesabaran itu ada batasnya. Selama ini kaum Muslimin senantiasa bisa menahan diri. Tapi ketika batas itu sudah terlewati, maka tentu mengharuskan adanya reaksi. “Saya tandaskan bahwa selama ini reaksi kita merupakan reaksi yang sangat terukur dan terkendali,” tukasnya.

Dirinya lantas membeberkan data, bahwa selama ini aksi-aksi orang Islam nyaris tidak ada keributan yang ditimbulkan dalam setiap aksi yang melibatkan massa yang begitu besar. “Bahkan ketika ada orang Kristen yang mau melangsungkan pernikahan di gereja diantarkan dengan damai. Padahal ketika itu sangat memiliki potensi untuk

DR. M. Saad Ibrahim, MAKetua PW Muhammadiyah Jawa Timur

Page 12: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

12 MPA 4/369 / 2017

melakukan hal negatif,” kata suami Rochimah ini menyuguhkan fakta.

Lantran itulah, dirinya sangat tidak setuju ketika ada seruan ketika memasuki Ramadhan agar umat Islam lebih membuka hati. Ini seolah-olah kaum Muslimlah yang selama ini hatinya tertutup sehingga menimbulkan kegaduhan. “Janganlah membawa ajaran puasa itu dalam konteks sosial politik,” ucapnya mengingatkan.

Menengok konsep ajaran puasa sendiri, adalah al-imsak atau menahan diri. Ajaran ini berhasil dipraktikkan kaum Muslim untuk menahan diri dari perbuatan destruktif – termasuk eksploitasi terhadap manusia. “Jadi human exploitation itu sangat tidak boleh

sama sekali,” tukas mantan Ketua Majelis Tarjih PWM ini.

Menurutnya, sesungguhnya ajaran puasa yang disampaikan pada umat terdahulu itu untuk menghadapi problem krusial kemanusian yang sama. Dari masa ke masa, manusia memiliki potensi untuk melakukan tindakan destruktif. Dan berapa negara yang memiliki senjata nuklir seperti Amerika Serikat, Rusia, Korea Utara, Israel dan Iran. “Jika semua negara tersebut menggunakan senjatanya secara bersamaan, diperhitungkan 8 milyar orang akan habis,” ucapnya miris.

Nah, jika saja tidak ada upaya untuk menahan diri seperti ajaran puasa, pasti akan menimbulkan dampak kerusakan yang luar biasa. Dan ini sudah kongkret berhasil dalam konteks menahan diri kaum Mulsimin untuk tidak melakukan penyerangan-penyerangan. “Karena itu, tolonglah berhati-hati menyampaikan berita. Apalagi saat ini ada kecenderungan berita yang menyudutkan umat Islam,” pungkas Ayah lima anak ini. •Suprianto

apa yang dilakukan kelompok Muslim terutama dalam menyikapi kasus penistaan agama yang berbarengan dengan hajatan pemilihan Kepala Daerah merupakan respon atas ketidakadilan. Ini bukan persoalan kesewenangan kaum kelompok mayoritas versus kelompok minoritas. “Persoalannya adalah ketika yang kecil itu tidak memahami posisinya. Bahkan menyatakan diri paling baik dan paling NKRI. Inilah yang menimbulkan rasa jengkel bagi kelompok mayoritas.

DR. M. Saad Ibrahim, MAKetua PW Muhammadiyah Jawa Timur

Page 13: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

13MPA 4/369 / 2017

Jawa Timur tak pernah berhenti berinovasi. Telah banyak momen nasional yang lahir dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Inovasi teranyar, adalah diluncurkannya Madrasah Literasi pada saat ajang Kompetisi Sains

Madrasah tingkat Provinsi Jawa Timur pada tanggal 24 Mei 2017. “Kita prihatin terhadap minat baca tulis anak-anak yang tergerus oleh ‘racun negatif medsos’ yang membuat anak malas,” ujar Drs. H. Pardi, M.Pd.I.

Madrasah Literasi HasilkanRatusan Karya Buku dalam Setahun

Bagi Kasi Kesiswaan pada Bidang Pendi dikan Madrasah Kantor Wila-yah Kementerian Agama Pro vinsi

Jawa Timur ini, dampak negatif media sosial tersebut berakibat terhadap minat baca siswa yang hanya membaca hal-hal yang kurang mengarah kepada keilmuan, sikap mandiri atau semangat untuk menggali ilmu. Oleh karenanya, dirinya memutar otak untuk membuat terobosan agar siswa madrasah meningkat minat bacanya juga berkarya, serta karya tersebut bisa dipublikasikan dalam bentuk buku.

Langkah pertama yang dilakukannya. adalah dengan menggandeng salah satu Widya Iswara Balai Diklat Keagamaan Surabaya yang kebetulah juga memiliki lembaga penerbitan. Beruntung sekali, gayung bersambut. Tawaran itupun disambut dengan baik. Beberapa madrasahpun meresponnya secara cepat ide madrasah literasi tersebut. Pada launching pertama saja, sudah ada 3 madrasah yang sudah siap dengan karya-karya siswa dan juga karya guru. Madrasah tersebut adalah MTsN 2 Kota

Kediri, MTsN Bangil dan MAN 1 Gresik. Setidaknya sudah ada 43 karya siswa dan guru yang sudah tercetak dalam bentuk buku. Menyusul bergabung kemudian yaitu MAN Ponorogo. “Akhirnya, dari 4 madrasah saja sudah terkumpul lebih dari 100 judul buku,” ujarnya gembira.

Dari Seksi Kesiswaan nantinya akan melangkah lebih jauh lagi, misalnya pada OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) agar dalam struktur kepengurusannya ada salah satu seksi yang mengurusi karya ilmiah ini. Kalaupun belum bisa dilakukan pencetakan karena terkait biaya misalnya, bisa membuat karya berupa buletin. Karena dari beberapa pengalaman di lapangan, dari buletin bisa mengarah ke majalah hingga menjadi buku. “Itu pernah saya alami di 3 tempat ketika saya menjadi kepala madrasah, dan sampai sekarang masih jalan,” ujar mantan Kepala MTsN Bangil ini mencontohkan.

Meskipun sasaran awal madrasah literasi ini adalah para siswa, ternyata respon dari guru untuk ikut menerbitkan karyanya berupa buku sangatlah tinggi. Karena salah satu alasannya adalah karya ilmiah yang dicetak oleh penerbit yang sudah mempunyai ISBN sangatlah tinggi nilainya jika dikaitkan dengan guru yang mempunyai tugas Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan (PKB). Hal

LIPUTAN KHUSUS

Drs. H. Pardi, M.Pd.I

Kasi Kesiswaan MTsN 2 Kota Kediri

Madrasah Literasi - Kepala Madrasah MTsN 2 Kota Kediri beserta pembina, guru dan para siswa yang bukunya telah menerbitkan.

Page 14: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

14 MPA 4/369 / 2017

ini terbukti dengan banyaknya guru yang ingin bergabung, bahkan karyanya sudah diterbitkan bersamaan dengan karya siswa pada saat peluncuran Madrasah Literasi.

Agar pengembangan potensi menu-lis yang ada di guru juga bisa terkoor dinir dengan baik, tercetuslah Agumapi (Asosiasi Guru Madrasah Penulis Indonesia) yang diawali dari 4 madrasah tersebut. Di Pusat telah direspon dengan dibentuknya Agumapi Pusat yang disupport Dirjen Pendis Kemen terian Agama Pusat. Di Jawa Timur sendiri, organisasi ini sudah mulai disosiali sasikan ke daerah-daerah meski masih pada rapat-rapat di level KKM. Diharapkan nantinya di masing-masing kabupaten/kota terbentuk, minimal di tiap-tiap Wilker.

Di tingkat provinsipun diharapkan segera terbentuk kepengurusan Agumapi ini sehingga bisa berjalan dan terkoordinir dengan baik semisal jika nantinya mengadakan pelatihan penulisan terha-dap guru. Yang menggembirakan hanya dalam beberapa pekan saja sudah ada 60 lembaga yang menyatakan bergabung dan terus akan bertambah. “Kita tidak ingin ketinggalan dengan sekolah. Pergerakan ini tidak boleh mandeg, harus jalan terus supaya ada perkembangan yang baik di

madrasah,” ungkapnya bersemangat.Sebagai bentuk respon positif terha-

dap adanya asosiasi tersebut, alumnus IAIN Sunan Ampel Surabaya ini juga akan mencarikan landasan hukum agar asosiasi ini legal sebagaimana asosiasi-asosiasi guru yang lain semisal IGRA (Ikatakan Guru Raudlatul Athfal) yang ada di tingkat RA. Dirinya beralasan jika pembiasaan menulis itu diawali dari guru, maka para siswa juga akan mempunyai semangat yang sama. Dalam hitungan kasarnya saja, dalam satu tahun akan mampu terkumpul 600 judul buku jika 60 madrasah yang sudah daftar menjadi anggota Agumapi menghasilkan 10 judul buku. Dan itu sangat mungkin untuk direalisasikan. “Dalam waktu yang sangat pendek saja, MTsN 2 Kota Kediri bisa melampaui angka itu, dan isi bukunya bagus-bagus,” katanya menegaskan.

Sementara itu Amak Burhanuddin, M.Pd.I. selaku kepala MTsN 2 Kota Kediri merasa bangga karena telah menjadi salah satu madrasah yang ikut serta dalam launching madrasah literasi ini. Apalagi di madrasah yang terkenal dengan karya ilmiahnya ini telah lebih dulu siap dengan karya-karya siswanya dan gurunya. Para siswa sudah terbiasa

dengan tugas-tugas penulisan dari guru bahasa berupa cerpen, puisi, resensi atau bahkan artikel. Sehingga tak butuh waktu begitu lama untuk menyusun buku-buku yang dipamerkan saat peluncuran madrasah literasi. “Untuk persiapan madrasah literasi ini, kami adakan diklat yang diikuti 25 siswa dan 5 guru pendamping dengan nara sumber Dr. Musfiqon, salah satu widyaiswara Balaik Diklat Keagamaan Surabaya,” ungkapnya.

Menurut penuturan alumnus magister UNISMA Malang ini, dalam diklat itu sekaligus menyusun buku. Sehingga dalam kurun waktu seminggu, karya buku siswa yang tergabung dalam Karya Ilmiah Remaja (KIR) dan jurnalistik inipun sudah siap. Diteruskan kemudian dengan telaah ahli, layout, pengurusan ISBN dan terakhir pencetakan. Sehingga pada saat wisuda MTsN 2 Kota Kediri yang diadakan pada tanggal 23 Mei 2017 sebelum peluncuran madrasah literasi di Surabaya, buku-buku tersebut telah beredar dan dibagi-bagikan kepada wali murid, Walikota Kediri, juga Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur yang kala itu berkenan hadir. Ada 6 judul buku yang tercetak yaitu 5 karya siswa, dan 1 karya guru. “Bahkan buku yang berjudul Ilmiah itu Keren dicetak sebanyak 500 buku sebagai kenang-kenangan wisuda,” katanya.

Menurut kepala madrasah yang juga Ketua KKM MTs Provinsi Jawa Timur ini, literasi di madrasah yang masih embrio perlu dukungan dari semua pihak. Terutama dari petinggi-petinggi di Kementerian Agama. Dukungan itu bisa berupa surat edaran atau kesempatan bagi siswa maupun guru untuk menulis di media cetak. Di samping juga adanya kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan terkait literasi.

Perkumpulan guru semisal Agumapi juga perlu didorong agar mendapatkan payung hukum, sehingga menjadi legal sebagai wadah guru-guru madrasah yang konsen dengan penulisan. “Jika guru-guru yang ikut di Agumapi atau pewa kilan madrasah di setiap kabupaten/kota diundang untuk mengikuti pelatihan lite rasi dan mendesiminasikannya, itu akan menjadi kekuatan yang luar biasa,” tukas pria yang murah senyum ini meyakinkan. •Hisyam

Amak Burhanuddin, M.Pd.I.

Kepala MTsN 2 Kota Kediri

LIPUTAN KHUSUS

Page 15: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

15MPA 4/369 / 2017

LENSA KHUSUS

Kepuasan jama’ah haji Jawa Timur terhadap pelayanan yang diberikan oleh petugas haji pada tahun 2016mencapai 95%. Angka ini menjadi tantangan tersendiri bagi petugas haji yang akan bertugas

pada musim haji tahun 2017 guna mempertahankannya atau bahkan meningkatkannya.

Rekruitmen Petugas yang Berkompeten,Tingkatkan Kepuasan Jama’ah Haji

Oleh karenanya, rekruitmen petu-gas yang menyertai jama’ah haji (kloter) dan panitia penye-

lengga raan ibadah haji (PPIH) dikatakan berhasil jika kepuasan jama’ah haji nantinya mencapai 95% atau di atas angka tersebut.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kemen terian Agama Provinsi Jawa Timur Drs. H. Amin Mahfudz yang mewakili Kepala Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur saat memberikan arahan pada acara Seleksi Petugas yang Menyertai Jama’ah Haji (Kloter) dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun

2017 di Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada tanggal 10 Mei 2017. Kegiatan yang berlangsung sehari ini juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang diwakili Kasubdit Bimbingan Jamaah Haji Kemenag RI Dr. Ali Rahmat, Inspektorat Wilayah I Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI Drs. H. Ahmad Hariyanto, Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) Drs. H. Syamsuddin Nasir, MM, dan Kepala Bidang Penyelenggaran Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Dr. Faridul Ilmi.

Di hadapan 348 peserta seleksi dari seluruh Jawa Timur, mantan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten

Jombang ini juga mengatakan bahwa untuk mencapai angka tersebut, perlu adanya petugas haji yang siap mem-berikan layanan kepada jama’ah haji. Tahap rekruitmen ini merupakan tahap penting mengingat kesiapan petugas haji merupakan bagian dari sistem penye lenggaraan ibadah haji yang harus berjalan baik atau sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Dan berdasarkan hasil penilaian pada tahun ini, Direktur Jenderal Penye-lenggaraan Haji dan Umrah menun-jukkan bahwa PPIH Arab Saudi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan untuk mendapatkan petugas yang profesional, dibutuhkan perencanaan yang baik,

Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Drs. Amin Mahfud tengah memberikan sambutan sekaligus arahan terkait calon petugas dan panitia yang kompeten.

Page 16: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

16 MPA 4/369 / 2017

analisis kebutuhan formasi yang tepat dan penyaringan yang selektif. Oleh karenanya, dalam rangka meningkatkan prinsip akuntabilitas petugas haji yang mumpuni, berkompeten dan berinte-gritas, perlu dilakukan rekruitmen calon petugas haji (TPHI dan TPIHI) dan PPIH Arab Saudi melalui seleksi administrasi, seleksi tulis dan seleksi wawan cara. “Upaya ini dilakukan untuk memperoleh calon petugas yang meme nuhi kompetensi yang memadai untuk masing-masing jenis, tugas dan layanan,” ujarnya.

Ditambahkan oleh pak Amin – panggilan akrabnya – karena keterbatasan jumlah petugas yang tidak berbanding lurus dengan penambahan jama’ah haji, maka mulai tahun ini pemerintah akan memberdayakan petugas yang menyertai jama’ah haji selama berada di tempat

akomodasi di Arab Saudi. Ini dilakukan agar dapat menambah hubungan bagi petugas PPIH yang tersebar di wilayah akomodasi di mana petugas itu berada.

Para peserta seleksi kali ini merupakan calon-calon petugas yang sebelumnya telah lolos seleksi administrasi di tingkat Kabupaten/Kota dan Unit Wilayah Keme nag Provinsi. Mereka berkompetisi untuk menjadi TPIH, TPIHI atau PPIH Arab Saudi. TPIH (Tim Pemandu Haji Indonesia) atau yang biasa disebut dengan Ketua Kloter merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap selu-ruh jama’ah haji dalam satu kloter. Sedang kan TPIHI (Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia) atau biasa disebut kiainya kloter merupakan petugas yang membantu ketua kloter dalam uru san ibadah. Sedangkan PPIH Arab Saudi nantinya akan mempunyai tugas membe-

rikan pelayanan umum dan bimbingan ibadah selama ada di Arab Saudi.

Pada seleksi yang diadakan di Asrama Haji ini mereka mengikuti tes tulis dan wawancara. Tes tulis dilaksanakan oleh peserta di hall Zaitun untuk menjawab soal-soal yang saat itu juga diserahkan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaran Haji dan Umrah Kementerian Agama RI dalam keadaan tersegel. Pengerjaannya dilak sanakan selama 90 menit. Usai tes tulis, dilanjutkan tes wawancara yang dilaksanakan setelah sesi istirahat yang bertempat di hall Mina. Pada tes wawan-cara ini, peserta diuji terkait penge tahuan perhajian, kesiapan mental dan juga kemampuan baca dan pemahaman al-Qur’an. Ada sepuluh penguji yang mela-kukan wawancara dengan para peserta. Jalannya kedua tes ini juga diawasi lang-sung oleh Komisi Pemantau Ibadah Haji (KPIH) dan juga tim dari Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama RI.

Kabag TU Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur menegaskan lagi bahwa seluruh peserta mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi petugas haji melalui persaingan yang sehat dan dapat dipertanggungjawabkan. “Jadi, bapak-ibu sekalian tidak usah under estimate. Panjenengan di sini ber-saing secara wajar, secara profesional. Kami tidak memberikan jawaban,” ujar alumnus IAIN Surabaya ini menegaskan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Dr. Faridul Ilmi, M.Ag. menyatakan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk menghasilkan petugas yang betul-betul dapat melayani jama’ah haji. “Karena kesuk sesan pemberangkatan haji dan kegia tan perhajian mulai dari daerah hingga ke Saudi Arabia adalah karena petu gasnya yang handal,” ujarnya.

Oleh karena itu, dirinya berharap agar hasil kegiatan seleksi ini yang didapat bukan hanya sisi kognitif saja, tetapi betul-betul disharing bagaimana mendapatkan petugas yang betul-betul melayani tamu Allah dengan prima dan penuh pengabdian.

Sesuai rencana, perjalanan haji tahun 1438 H/2017 M akan dimulai dengan mem-berangkatkan jama’ah haji kloter pertama pada tanggal 28 Juli 2017. •Hisyam

Kasubdit Bimbingan Jamaah Haji Kemenag RI Dr. Ali Rahmat menyerahkan naskah soal tes tuliskepada Kabid PHU Kanwil Kemenag Prov. Jatim disaksikan Kabag TU Kanwil.

Kepala Bidang PHU Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Dr. Faridul Ilmi

sedang mewawancarai salah seorang pesertadi hall Mina Asrama Haji Surabaya.

Para peserta dari unsur PPIH Arab Saudi tengah mengerjakan tes tulis dengan serius berkompetisi dengan 40 calon PPIH lainnya.

LENSA KHUSUS

Page 17: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

17MPA 4/369 / 2017

LENSA KHUSUS

Inilah suasana “megengan” yang baru pertama kali diselenggarakan Kanwil Kemenag Prov. Jatim menyambut

datangnya bulan suci Ramdhan tahun ini. Targetnya adalah agar seluruh aparatur bersama-sama untuk saling bermuhasabah diri. “Sebab tidak ada manusia sempurna yang tak pernah berbuat salah dan dosa,” ucap Drs. H. Syamsul Bahri, M.Pd.I. “Jadi Janganlah kit aberasa paling benar dan sok paling suci,” imbuhnya mewanti-wanti.

Di acara yang turut dihadiri Kabag TU, Kabid, Pembimas, dan Kakan-kemenag se-Jatim ini, Kakanwil juga

mengingatkan bahwa ada tanggung jawab lebih menjadi ASN di lingkungan Kemenag. Sebab di institusi ini ada embel-embel agama yang melekat kuat. “Jadi apapun agama kita, sudah seha-rusnya nilai-nilai agama menjadi spirit dalam pengabdian sebagai seorang Aparatur Sipil Negara,” tandasnya dengan penuh penekanan.

Berpijak dari kesadaran ini, Kakanwil juga berharap dalam mempraktekkan religiusitas beragama tidak sekedar menampakkan simbol dan seremonial belaka. Justru yang harus dilakukan bersama-sama adalah menjadikan

spirit agama melalui kekuatan batin dan kemampuan akal dalam keseharian.

Beruntung dalam Islam ada momen-tum dimana secara kolektif kaum muslim diajak untuk mendidik diri untuk senan-tiasa sabar, menguatkan iman, mem-perbanyak dzikir dan amal sholeh khusnya dalam Ramadhan. “Dari sini diharapakan bisa memantulkan suluh penerang bagi masyarakat. Dan ASN Kemenag sudah sepatutnya menajadi motor penggerak syiar kebenaran di tenga-tengah umat,” ucapnya.

Kakanwil juga menegaskan bahwa tradisi megengan yang dihelat ini bukan

Suasana “Megengan”di Kanwil Kemenag Prov. Jatim

Ada suasana yang berbeda Kanwil Kemenag Prov. Jatim pada 26 Mei lalu. Seakan tanpa sekat, seluruh pejabat dan staf tumplek blek duduk di tas tikar yang sengaja dihamparkan di halaman. Mereka khusuk dan kompak melantunkan kalimat toyyibah.

Di depan mereka tampak Beberapa nasi tumpeng dan hidangan yang sengaja disiapkan untuk disantanp seusai doa bersama.

Page 18: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

18 MPA 4/369 / 2017

Dia juga mengajak seluruh aparatur untuk saling membaur dengan cara menciptakan komunikasi yang terbuka dan nyaman antar individu. Tidak hanya sesama ASN, tapi juga dengan masyarakat. Dengan demikian, sebagai ASN Kemenag nantinya bisa senantiasa melakukan amar makruf nahi mungkar. “Momentum Ramadhan ini, para Kakankemenag hingga Kasi bisa turun langsung ke mushollah atau masjid. Mari kita tunjukan bahwa kta termasuk suatu umat terbaik yang digambarkan dalam al-Qur’an,” ajaknya.

Lantaran itulah, Kaknwil juga mengingatkan pentingkan seluruh apa-ra tur untuk senantiasa mengamalkan Lima Budaya Kerja Kerja Kemenag. Kelima nilai tersebut adalah integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab dan keteladanan.

Integritas sendiri artinya Keselarasan antara hati, pikiran, perkataan, dan perbuatan yang baik dan benar. Indikator positifnya diantaranya adalah memiliki tekad dan bekemauan untuk berbuat yang baik dan benar. ASN Kemenag juga harus senantiasa berpikiran positif, arif, dan bijaksana dalam melaksanakan tugas dan fungsi. Tentu saja ini harus diselaraskan dengan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku serta berani menolak korupsi, suap, atau gratifikasi.

Sedangkan profesional berarti bekerja secara disiplin, kompeten, dan tepat waktu dengan hasil terbaik. Ini diwujudkan dengan melakukan peker-jaan sesuai kompetensi jabatan, disiplin dan bersungguh-sungguh dalam bekerja serta melakukan pekerjaan secara terukur. Indkasi profesional juga berarti melak sanakan reward and punishment sesuai dengan ketentuan.

Nilai yang ketiga adalah inovasi yang berarti menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru yang lebih baik. Indikasi positifnya adalah selalu melakukan penyempurnaan dan perbaikan berkala dan berkelanjutan, bersikap terbuka dalam menerima ide-ide baru yang konstruktif. Selain itu juga mampu meningkatkan kom-petensi dan kapasitas pribadi, berani mengambil terobosan dan solusi dalam memecahkan masalah serta me manfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam bekerja secara efektif dan ffisien.

Lalu tanggung jawab adalah bekerja secara tuntas dan konsekuen. Indikasi positifnya adalah bisa menyelesaikan pe kerjaan dengan baik dan tepat waktu. Indikasi lainnay adalah berani menga kui kesalahan, bersedia menerima konse-kuensi, dan melakukan langkah-langkah perbaikan serta mampu menga tasi masalah dengan segera.

Nilai budaya kerja Kemenag yang kelima adalah keteladanan. Yakni menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Indikasi positifnya adalah berakhlak terpuji. Ini tercermin dalam memberikan pelayanan dengan sikap yang baik, penuh keramahan, dan adil. Indikasi lainnya adalah mau membimbing dan memberikan arahan kepada bawahan dan teman sejawat serta sadar bahwa melakukan pekerjaan yang baik dimulai dari diri sendiri. •Pri

sekedar budaya tanpa makna spritualitas. Justru melalui budaya inilah yang diharapkan bisa memberkan makna mendalam. Selain merapal kalimah toyyibah, dengan berkumpulnya ASN dalam satu majlis dzikir seperti ini, juga memiliki nilai silaturahim. “Dengan menyambung silaturahim dimungkinkan adanya sikap saling memaafkan. Hidup itu indah ketika kita saling bersaudara dan saling memafkan,” ujarnya.

Setelah melakukan muhasabah dan silaturahim ini, Kakanwil juga ber harap muncul semangat untuk saling bekerjsama dalam menjalankan program-program Kemenag. “Mari kita wujudkan institusi ini sebagai sebuah rumah milik bersama. Janganlah ada istilah dinasti-dinastian. Jangan ada lagi ada sekat pemisah karena perbedaan organisasi,” tuturnya.

LENSA KHUSUS

Page 19: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

19MPA 4/369 / 2017

LENSA KHUSUS

Mereka adalah Penyuluh dari Sidoarjo, Jember, dan Kabu-paten Mojokerto yang secara

berurutan meenmpati rangking 1, 2 dan 3. Di bawahnya ada Penyuluh dari Jombang, Ponorogo dan Malang. “Ini merupakan penyuluh terbaik se-Jatim. Adapaun yang menempati rangkin 7 hingga 38 merupakan calon kuat menjadi penyuluh terbaik berikutnya,” tandas Drs. H. Husnul Maram, MHI

Menurut Kabid Penais Zawa Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini, penetapan kali ini merupakan hasil seleksi ketat yang dilakukan Bidang Penais Zawa pada 3-5 Mei lalu di Hotel Premier Inn Juanda Surabaya. Ada 38 delegasi penyuluh terbaik yang datang dari 38 Kab/Ko

se-Jatim. “Ini merupakan tahap seleksi tingkat pertama,” ujarnya.

Memang, demi menghaslkan penyu-luh terbaik, Kanwil Kemenag Prov. Jatim melakukan seleksi tiga fase. Babak Pertama adalah Babak penyisihan yang memilih 6 terbaik dengan melihat aspek kegiatan bimbingan, aspek pengabdian masyarakat dan kesetiaan serta mem-buat karya tulis.

Kedua yakni Babak Verifikasi Aktual. Fase ini dilakukan dengan menerjunkan tim untuk berkunjung langsung kepada para penyuluh dengan melihat performa secara integral dan melihat keseluruhan bukti fisik yang ada. “Dan yang ketiga adalah Babak ekspos hasil karya tulis dari keseluruhan kegiatan bimbingan

penyuluhan mulai dari perencanaanya sampai dengan hasil akhir,” beber mantan Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini.

Menurutnya, ketatnya pemilihan ini merupakan fase yang harus harus ditempuh demi menghasilkan PAIF terbaik dari Jatim. Nantinya setelah semua proses dilalui, maka akan benar-benar penyuluh terbaik yang siap bersaing dengan penyluh se-Indonesia dalam Pemilihan PAIF tingkat nasional. “Selama ini penyuluh Jatim banyak berbicara tingkat nasional, tradisi ini ingin kita pertahankan. Dan saya berharap Penyuluh Teladan Nasional akan diraih Jatim,” ucapnya penuh harap. •pri

Ketatnya PemilihanPAIF Teladan tingkat Jatim

Kanwil Kemenag Prov. Jatim telah menetapkan enam penyuluh terbaik pada 5 Mei lalu.Mereka inilah kandidat penerima anugerah Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) teladan tingkat Jatim.

Page 20: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

20 MPA 4/369 / 2017

Seleksi yang diikuti oleh peserta yang terdiri dari 242 santri putra dan dan 264 santri putri ini merupakan tahap

seleksi pertama. Dalam fase ini, siswa mengikuti tes tulis dan tes wawancara. “Tes tulis demi untuk memetakan pengetahun agama peserta. Sedangkan intinya itu ada pada tes wawancara,” ujar Ustadz Murad.

Sementara itu menurut Ketua UICCI sekaligus Yayasan Sulaimaniyah di Jatim ini, kuota yang disediakan sejumlah 245 orang. Rinciannya adalah 140 putra dan 115 putri. Sementara itu peserta yang lolos pada seleksi tahap awal ini nantinya haru smengikuti tahapan tes selanjutnya yang dilaksanakan di masing-masing Pesantren Sulaimaniyah.

Khusus Jawa Timur kini telah ada 5 cabang. Yakni di Surabaya, Sumenep, Lumajang dan Situbondo khusus santri putra. Dan untuk santri putri berada di Pesantren Sulaimaniyah Cabang Pa-su ruan. Dan rencanaya tahun ini akan dibuka cabang baru di Kertosono Nganjuk untuk santri putra dan Gresik yangdiperuntukkan bagi santri putri.

Sementara itu, dalam seleksi yang dihadiri langsung Jajaran Direktorat PD Ponten Kemenag RI dan Tim Sulaimaniyah ini, H. Mas’ud, S.Ag, M.Pd.I memberikan motivasi kepada para peserta. “Ikuti semua tahapan seleksi.

Insyaalloh dengan kesungguhan akan menuai hasil. Kalaupun tidak berhasil tahun ini, masih ada kesempatan tahun Berikutnya,” tutur Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini mencoba membesarkan hati para peserta seleksi.

Selain itu, dia juga berpesan kepada peserta yang lolos agar seantiasa me-mantapkan hati untuk sungguh-sungguh belajar. Menurutya, model pembelajaran di Pesantren Sulaimaniyah memang sangat berbeda dengan pesanten pada umumnya di Indonesia khusunya dalam metode tahfidz.

Dengan adanya PBTQ ini, dirinya memiliki impian harapan besar agar

generasi qur’ani senantiasa berkembang dari tahun ke tahun, baik secaa kuantitas maupun kualitas. “Dengan itu, niscaya al-Qur’an akan terus bergema di nusantra khususnya di Jawa Timur,” tukas mantan Kabid PAIS ini penuh harap.

Dan kepada calon santri penerima beasiswa program tahfidz, dalam belajar di Pesantren Sulaimaniyah agar tidak berpikir sekedar untuk dirinya atau daerahnya saja. Para santri harus berpikir lebih luas yakni seluruh dunia. “Jadi tidak sekedar di Indonesia saja, tapi harus siap ke seluruh negara di dunia untuk mengembangkan Pesantren Sulaimaniyahyang berpusat di turki,” tukasnya. •pri

Rupanya bidang Hifzil Qur’an memiliki banyak peminat di kalangan remaja. Terbukti, sebanyak 497 orang santri Jatim turut berpartisipasi dalam Seleksi Calon Peserta Program Basiswa Tahfidz al-Qur’an (PBTQ) 2017 di Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada 23 Mei lalu. Program ini merupakan hasil kerjasama Kemenag dengan United Islamic

Cultural Centre of Indonesia (UICCI) atau Yayasan Pusat Persatuan Kebudayaan Islam di Indonesia.

497 Santri Jatim Berpartisipasidalam Seleksi PBTQ 2017

LENSA KHUSUS

Page 21: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

21MPA 4/369 / 2017

LENSA KHUSUS

KSM ini bertujuan untuk terus mendorong siswa madrasah me-ning katkan kemampuan inte le-

ktual, emosional dan spiritual berdasarkan nilai nilai agama. Tak hanya itu, ajang olah otak ini juga demi meningkatkan mutu pendidikan sains secara komprehensif melalui penumbuhkembangan budaya belajar, kreativitas dan motivasi untuk meraih prestasi. “Dengan kompetisi yang sehat dan menjunjung tinggi sportivitas dan nilai nilai Islam, tentu akan makin meningkatkan siswa dalam mempelajari dan memahami sains,” tukas Kabid Pendma Kanwil kemenag Prov. Jatim, Drs. H. Supandi, M. Pd

Harapan senada juga disampaikan Kakanwil Kemenag Prov. Jatim saat membuka KSM tingkat Jatim ini. “Jawa timur telah menjadi juara Umum KSM Nasional 6 kali berturut-turut. Karean itu pada KSM Nasional pada Agustus mendatang, Juara Umum harus dipertahankan Jatim,” tandas Drs. H. Syamsul Bahri, M. Pd.I

Adapun juara pada KSM Jatim kali ini pada mapel IPA jenjang MI adalah MIN 1 kota malang (Juara 1), MI Kab bondowoso (juara 2) dan MIN 1 kota madiun (juara 3). Pada mapel Matematika, kembali MIN 1 Kota Malang menempati posisi teratas dan diikuti SD Luqman Hakim kota Surabaya dan MI Perwanida Kota Blitar. Sementara itu pada mapel Bahasa Indonesia, MI Kholafiyah Hasaniyah Probolinggo berhasil menyabet juara pertama. Dengan hasil ini, MI NU Tefalsari Banyuwangi dan MIS Terpadu Bakti Ibu Kota Madiun harus puas menempati posisi kedua dan ketiga.

Di tingkat MTs, MTsN Grogol Kediri dinobatkan sebagai Juara Pertama

pada mapel Biologi. Dan diikuti seara berututan oleh MTsN 1 Kota blitar dan MTsN Malang III Gondanglegi Malang. Pada Mapel Fisika, Juara diraih oleh MTsN Kota Madiun (Juara 1), MTsN Aryojeding Tulungagung (Juara 2) dan MTsN Kepanjen Malang (Juara 3).

Pada mapel Matematika, hasil terbaik didapatkan oleh MTsN 1 Kota Malang (Terbaik 1), MTs Assaadah 1 Bungah Gresik (Terbaik 2), dan MTsN Purwoasri Kediri (Terbaik 3). Sementara jawara mapel IPS adalah MTsN 1 Jember (Juara 1), MTs Assolach Kejeron Bayeman Pasuruan (Juara 2) dan MTs As-Sa’adah

2 Bungah Gresik (Juara 3). Adapun pada bidang Bahasa Arab nilai teratas diraih oleh MTs Ma’arif Kota Blitar (Juara 1), MTs Mu’allimin Muallimat Tambakberas Jombang (Juara 2), dan MTs Al-Anwar Pacitan (Juara 3).

Di tingkat MA, nilai terbaik dalam mapel Fisika adalah MAN 3 Malang (Juara 1), MAN 3 Jember (Juara 2) dan MAN 2 Kota Probolinggo (Juara 3). Adapun para juara pada mapel Ekonomi diisi oleh MAN 3 Kota Malang (Juara 1), MAN Tambakberas Jombang (Juara 2), dan MAN 2 Kota Madiun (Juara 3). Pada mapel Geografi, MAN 3 Malang berhasil menyabet terbaik pertama. Sementara MA Muhammadiyah 1 Ponorogo dan MAN 3 Kota Kediri harus rela menempati terbaik 2 dan 3.

Jawara pada mapel Biologi adalah MAN 3 Kota Malang (Juara 1), MA Unggulan Amanatul Ummah Surabaya (Juara 2) dan MAN Kunir Blitar (Juara 3). Pada bidang Matematika, lagi-lagi MAN 3 Kota Malang menjadi Jawara Utama yang diiktuti di bawahnya oleh MAN 2 Kota Madiun dan MAN 3 Kediri. Dan untuk kesekian kalinya, MAN 3 Malang menjadi Juara pertama pada mapel Kimia. Adapun

MA Unggulan Amanatul Ummah Surabaya dan MAN Sumenep berhasil menempati juara kedua dan ketiga.

Sementara itu pada mapel Astronomi jawaranya adalah MAN 3 Kota Malang (Juara 1), MAN Sidoarjo (Juara 2), dan MAN Jombang (Juara 3). Dan pada mapel Bahasa Arab, nilai terbaik ditorehkan oleh MAN Panekan Magetan (Juara 1), MA Darut Tauhid Malang (Juara 2) dan MA Darussa’adah Poncokusumo Malang (Juara 3). •Isnawati

Jatim Harus PertahankanJuara Umum KSM Nasional

Pada 24 Mei lalu, Kanwil Kememenag Prov. Jatim menggelar Kompetisi Sains Madrasah (KSM).Acara ang dipusatkan di Hall Room Hotel Utami Sidoarjo ini dikuti oleh para siswa madrasah di jatim jenjang MI, MTs dan MA.

Page 22: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

22 MPA 4/369 / 2017

10 Tradisi Lebaran Yang UnikDi Berbagai Negara

Setiap negara memiliki perilaku, pemikiran, dan tradisi yang berbeda-beda dalam banyak hal,termasuk dalam cara merayakan Hari Raya Lebaran. Seperti yang kita tahu, di Indonesia, Lebaran disambut dengan meriah.

memiliki tradisi merayakan Lebaran yang cukup mirip dengan Indonesia. Makanan yang pasti ada saat Lebaran adalah ketupat dan rendang, hampir sama saja dengan apa yang dilakukan orang Indonesia. Jalinan silaturahmi dilakukan antara sanak saudara, di mana yang lebih muda memberikan hormat kepada yang lebih tua dan yang sudah bekerja atau sudah berpenghasilan bisa memberikan hadiah berbentuk uang kepada mereka. Pada saat Lebaran, mereka akan melakukan Shalat Ied, menyantap makanan bersama keluarga, dan setelah itu barulah mereka pergi berziarah ke makam sanak keluarganya. 

2. ARAB SAUDIOrang di Arab Saudi biasanya

mera yakan Hari Raya Lebaran dengan mengadakan pertunjukkan seni seperti pagelaran teater, pembacaan puisi,

parade musik dan tari, dan masih banyak pertunjukkan seni lainnya. Hal ini dilakukan untuk memeriahkan hari yang sudah ditunggu-tunggu selama setahun itu. Selain itu, biasanya mereka akan menghiasi rumah mereka dengan hiasan khas Lebaran. Perayaan Lebaran selalu dimulai dengan Shalat Ied, lalu makan bersama keluarga, setelah itu barulah mereka pergi untuk mengunjungi dan bersilaturahmi dengan sanak saudara serta tetangga. Makanan khas Lebaran yang pasti selalu ada setiap Lebaran adalah daging domba yang dicampur dengan nasi ditambah dengan sayuran tradisional. Mau mencoba makanannya?

3. TURKIDi Turki, Hari Raya Idul Fitri disebut

dengan kata “Bayram”. Pada perayaan tersebut, orang-orang akan mengenakan pakaian khas yang dinamakan Bayramlik.

Perayaan yang dilakukan umumnya adalah orang yang berbondong-bondong mudik, berkumpul ber-

sama keluarga, dan bagi-bagi Tunjangan Hari Raya (THR). Selain itu, pada masa bahagia tersebut, maka kita akan sangat sering melihat ketupat. Baik dalam bentuk makanan ataupun hanya pajangan saja, karena memang Lebaran sangat identik dengan ketupat.

Makanan lain seperti rendang, opor ayam, dan kolang-kaling turut memeriahkan acara santap makan bersama keluarga tercinta pada hari tersebut. Ini adalah tradisi Lebaran yang terjadi di Indonesia, lalu bagaimana ya dengan tradisi di negara lain? Berikut ini adalah 10 tradisi unik yang dilakukan pada saat lebaran di berbagai negara lain.

1. MALAYSIANegara tetangga terdekat kita ini

Page 23: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

23MPA 4/369 / 2017

ketupat dan pelengkap lainnya, India memiliki makanan khas yang bernama Siwaiyaan. Siwaiyaan adalah campuran bihun manis yang disajikan dengan susu dan buah-buahan kering. Ini adalah makanan yang wajib ada pada saat Lebaran di India.

9. MESIRSama dengan tradisi merayakan

Lebaran di negara-negara lain, Mesir juga merayakannya dengan bersilaturahmi. Namun bedanya, di Mesir, mereka hanya melakukan silaturahmi dengan keluarga saja, tidak dengan tetangga di sekitar tempat tinggal mereka. Biasanya mereka akan berkumpul bersama keluarganya di taman sambil memakan hidangan khas Lebaran di Mesir, yaitu Ranja, makanan yang terbuat dari ikan asin dan acar.

10. AMERIKA SERIKATDi Amerika Serikat yang mayoritas

penduduknya beragama non-Muslim pun, perayaan Hari Raya Idul Fitri tetap meriah. Biasanya mereka akan meraya-kannya dengan khusuk dan saling memberi kabar satu sama lain tentang datangnya hari bahagia tersebut me-lalui internet serta telepon. Untuk umat Islam di Amerika Serikat, Shalat Ied adalah hal yang paling penting dalam Idul Fitri. Mereka akan berdoa memohon ampun dan mendapatkan nasehat untuk saling memaafk an dan hidup berdamai dengan orang lain.

Setelah Shalat usai dijalankan, mereka biasanya akan saling berpelukan dan menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri. Pakaian yang mereka gunakan sangat bervariatif, mengingat kebanyakan umat Muslim yang ada di negara ini adalah imigran, jadi mereka menggunakan pakaian khas daerahnya masing-masing.

BEDA CARANYA, SATU HARI RAYANYASeperti yang sudah kamu baca,

setiap negara memiliki tradisinya masing-masing dalam merayakan Leba-ran. Na mun jika diperhatikan, ada satu kesa maan dari semua tradisi di atas, yaitu adanya silaturahmi dengan sanak keluarga dan saling menghormati. Jadi, bisa dikatakan bahwa dua hal inilah yang paling ditekankan pada Hari Raya Leba -ran. Meskipun berbeda-beda cara meraya-kannya, tapi satu Hari Rayanya. •AS

(Dolah dari https://www.cermati.com dan sumber lain)

Mereka merayakannya dengan sambal memberikan salam satu sama lain yang berbunyi, “Bayraminiz Kutlu Olsun”, “Mutlu Bayramlar”, atau “Bayraminiz Mubarek Olsun”. Ketiga salam itu bunyinya hampir sama, yaitu selamat mera yakan Hari Raya Bayram.

Sama dengan Indonesia, yang lebih muda akan memberikan hormat kepada yang lebih tua dengan cara mencium tangan atau bersujud di hadapan mereka. Lalu mereka juga akan berkeliling dari rumah ke rumah untuk memberikan salam Bayram dan doa. Sebagai bala-sannya, mereka akan diberikan hadiah berupa coklat, permen, uang koin, atau makanan tradisional Turki seperti Lokum dan Baklava. Namun ada satu hal yang unik pada perayaan Lebaran di Turki. Hanya kaum pria saja yang akan pergi ke masjid untuk melakukan Shalat Ied sedangkan kaum perempuan hanya berdiam di rumah.

4. CHINA Negara China, perayaan Hari Raya

Idul Fitri yang paling terasa adalah di daerah Xinjiang dan Yunnan. Ya, karena di kedua wilayah ini dihuni oleh masyarakat yang mayoritasnya beraga-ma Islam. Seperti biasa, setelah Shalat Ied, umat Muslim di China akan bersila-turahmi dan makan bersama dengan keluarga dan tetangga terdekat. Seusai bersila turahmi, maka mereka akan mengunjungi makam leluhur atau makam tokoh Muslim setempat untuk ber ziarah dan membersihkan sambal membacakan doa kepada mereka. Doa tersebut juga ditujukan untuk umat Muslim yang meninggal pada masa pemerin tahan Dinasti Qing dan Revolusi Kebudayaan.

Pada hari raya ini, mereka akan mengenakan baju khas Lebaran, yaitu bagi kaum pria akan mengenakan jas yang khas dan kopiah berwarna putih, sedangkan kaum wanita akan menggu-nakan baju hangat dan kerudung.

5. AUSTRALIA Masyarakat beragama Islam di

Australia memang tergolong kaum mino ritas, namun mereka bebas dalam melakukan perayaan pada Hari Raya Lebaran tersebut. Banyak perusahaan yang memberikan hari libur kepada karyawannya yang menganut agama Islam agar bisa beribadah dan berkumpul

dengan sanak keluarganya. Tak hanya itu, Lebaran di Australia akan dimeriahkan dengan festival multi kultur yang tidak hanya melibatkan umat Muslim, tapi juga kaum agama lain untuk ikut serta memeriahkan acara tersebut. Acara tersebut terbuka untuk umum, bahkan pejabat sekalipun mau datang ke festival tersebut. Itulah indahnya perbedaan.

6. NIGERIASeperti yang sudah diketahui,

masya rakat di Nigeria mayoritas ter-diri dari kaum beragama Islam dan Kristen. Meski pun berbeda, kedua kaum ini hidup berdampingan dengan damai karena saling menghormati satu sama lain. Oleh karena itu, pada saat perayaan Lebaran, banyak juga umat Kristen yang turut membantu berpartisipasi dalam acara tersebut. Di Nigeria, Idul Fitri dikenal dengan nama “Sallah Kecil”. Pada hari itu, mereka akan saling mengucapkan salam satu sama lain yang berbunyi, “Barka Da Sallah” artinya adalah Salam Sejahtera di Hari Raya.

7. SURINAMENegara yang satu ini memiliki

kedekatan tersendiri dengan Indonesia karena sebagian penduduk asli Suriname adalah orang yang berasal dari suku Jawa. Kenapa bisa begitu? Hal ini terjadi karena pada zaman penjajahan Belanda dahulu, banyak orang bersuku Jawa yang dikirim ke sana untuk menjadi kuli kontrak. Ada satu hal yang unik tentang Hari Raya Lebaran di Suriname. Penanggalan Hari Raya Idul Fitri di Negara ini dilakukan dengan cara perhitungan sendiri yang didasarkan pada perhi-tungan ala primbon, peninggalan nenek moyang dari Jawa sejak ratusan tahun lalu.

8. INDIAPada saat Idul Fitri tiba, masyarakat

Muslim di India akan melakukan Shalat Ied di Masjid yang menjadi pusat berkumpul pada Idul Fitri di New Delhi. Mereka akan melakukan Shalat Ied bersama-sama dan setelah itu barulah mereka berbincang-bincang sambil me-makan hidangan makanan khas Lebaran daerah tersebut. Berbeda dengan Indo-nesia yang makanan khasnya terdiri dari

Page 24: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

24 MPA 4/369 / 2017

Kandungan Makna PancasilaSILA PERTAMA:KETUHANAN YANG MAHA ESA.

Sila ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia dan setiap warga negara harus mengakui adanya Tuhan. Oleh karena itu, setiap orang dapat menyembah Tuhannya sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Segenap rakyat Indonesia mengamalkan dan menjalankan agamanya dengan cara yang berkeadaban yaitu hormat, menghormati satu sama lain.

Abdurrahman Wahid memberikan pan dangannya tentang sila pertama Ketu hanan Yang Maha Esa, terkait posi-

sinya sebagai ideologi negara dengan kera gaman agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Beliau mengatakan bahwa dalam keadaan demikian banyak kalangan agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa melihat adanya keharusan bagi Pancasila mem-batasi diri dalam batas-batas minimal untuk pengaturan kehidupan beragama dan  berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan demikian, Pancasila diharap-kan berperan sebagai “polisi lalu lintas” kehidupan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa belaka. Kesulitan yang dirasakan dalam

mempertimbangkan ini adalah kenya-taan bahwa pengaturan lalu lintas me-mer lukan aturan yang disepakati dan ditunduki bersama, dan itu berarti harus ada pihak yang membuat aturan itu. Fungsi Pancasila lalu jelas harus terwujud juga dalam membuat aturan permainan antara beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan ungkapan lain, fungsi minimal itupun memerlukan batasan-batasan minimalnya sendiri, yang tidak boleh ditundukkan kepada kehendak agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa itu sendiri. Tugas kita seba gai bangsa saat ini justeru adalah me-

Page 25: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

25MPA 4/369 / 2017

ne mukan garis batas yang jelas, mana yang wewenang Pancasila tanpa mengganggu kebebasan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Sebuah contoh dapat dikemukakan dalam hal ini, agama Islam mengajarkan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar dan diterima disisi Allah. Karenanya banyak kalangan kaum muslimin yang tidak dapat menerima adanya persamaan agama (umumnya tertuang dalam pernyataan bahwa “semua agama adalah sama”). Kalau Pancasila memaksakan persamaan mutlak seperti tergambar dalam pernyataan di atas, tentunya independensi Islam sebagai agama menjadi terganggu. Sebaliknya jika Pancasila mampu menemukan titik temu dalam pandangan yang saling berbeda itu, dengan sendirinya ia berperan menjadi jembatan penghubung tanpa menganggu kedaulatan theologis masing-masing. Rumusan seperti “Semua Agama diperlakukan sama dimuka Undang-undang dan diperlakukan sama oleh negara” mungkin akan lebih mengena dalam hal ini.

SILA KEDUA:KEMANUSIAAN YANG ADILDAN BERADAB.

Sila ini menegaskan bahwa kebang-saan Indonesia merupakan dari kema-nu siaan universal, yang dituntut mengem bangkan persaudaraan dunia ber dasarkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Kemanusiaan berasal dari kata “manusia”, yaitu makhluk yang berbudaya dengan memiliki potensi pikir, rasa, karsa dan cipta. Karena potensi seperti yang dimilikinya itu manusia tinggi martabatnya. Dengan budi nuraninya manusia menyadari nilai-nilai dan norma. Kemanusiaan terutama berarti hakikat dan sifat-sifat khas manusia sesuai dengan martabatnya. Adil berarti patut, tidak memihak atau berpegang pada kebenaran.

Oetojo Usman dan Alfian, Pancasila Sebagai Ideologi: Dalam Berbagai Bidang Kehidupan   Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara (Jakarta: BP-7 Pusat, 1991), hal. 164. (Buku ini adalah himpunan makalah yang disampaikan dalam seminar “Pancasila Sebagai Ideologi: Dalam berbagai bidang kehidupan berma syarakat, berbangsa dan bernegara” yang dilaksanakan oleh Kelompok Studi Pengembangan Pemikiran Pancasila dan

Dengan kata lain, demokrasi itu hen-daknya mengandung ciri: (1) Kerakyatan (daulat rakyat), dan (2) permusyawaratan (kekeluargaan). Permusyawaratan adalah suatu tata cara khas kepribadian Indo-nesia untuk merumuskan dan/atau memu tuskan suatu hal berdasarkan kehendak rakyat, hingga tercapai kepu-tusan yang berdasarkan kebulatan pendapat atau mufakat. Perwakilan adalah suatu system dalam arti tata cara (prosedur) mengusahakan turut sertanya rakyat mengambil bagian dalam kehidupan bernegara, antara lain dilaku kan dengan melalui badan-badan perwakilan. Selain kedua ciri tersebut, demokrasi Indonesia juga mengandung ciri “hikmat-kebijaksanaan”.

Cita hikmat-kebijaksanaan mereflek-sikan orientasi etis, sebagaimana dikehen-daki oleh Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat itu hendaknya didasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan, perikemanusiaan, persatuan, permusyawaratan dan keadilan.

SILA KELIMA:KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (kesejahteraan) dalam Panca-sila pada prinsipnya menegaskan bahwa seyogyanya tidak akan ada kemiskinan dalam Indonesia merdeka. Bangsa Indonesia bukan hanya memiliki demo-krasi politik, tetapi juga demokrasi eko-nomi. Indonesia harus memiliki kehi-dupan yang adil dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia.

Secara khusus, keadilan social dalam sila kelima Pancasila ini menekankan prinsip keadilan dan kesejahteraan ekonomi, atau apa yang disebut Soekarno sebagai prinsip sociale rechtvaardigheid. Yakni, bahwa persamaan, emansipasi dan partisipasi yang dikehendaki bang-sa ini bukan hanya bidang politik, melainkan juga di bidang perekonomian. Prinsip keadilan dan kesejahteraan sosial menurut sila kelima Pancasila tidaklah sama dengan prinsip komunisme  (yang menekankan kolektivitas), dan liberalisme (yang menekankan individualisme). Sila kelima bertolak dari pengertian bahwa antara pribadi dan masyarakat satu-sama lain tidak bisa dipisahkan. (*)

UUD 1945 BP-7 Pusat tanggal 24-26 Oktober 1989 di Jakarta.)

 SILA KETIGA:PERSATUAN INDONESIA.

Sila Persatuan Indonesia (Kebang-saan Indonesia) dalam Pancasila pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia merupakan negara kebangsaan. Bangsa yang memiliki kehen dak untuk bersatu, memiliki persa-tuan perangai karena persatuan nasib, bangsa yang terikat pada tanah airnya. Persatuan berasal dari kata satu, yang berarti utuh tidak perpecah-pecah.

Persatuan juga menyiratkan adanya keragaman, dalam artian bersatunya bermacam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan. Sila ketiga ini mencakup persatuan dalam arti ideologi, politik, ekonomi sosial budaya, dan keamanan. Persatuan Indonesia ialah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Yang bersatu karena didorong untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat.

SILA KEEMPAT:KERAKYATAN YANG DIPIMPINOLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN.

Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permu-syawaratan/ perwakilan (mufakat/demo-krasi) dalam Pancasila pada prin sip nya menegaskan bahwa bangsa Indo nesia akan terus memelihara dan mengem bangkan semangat bermusya warah untuk mencapai mufakat dalam perwakilan. Kerakyatan berasal dari kata rakyat, yaitu sekelompok manusia yang berdiam dalam satu wilayah Negara tertentu. Rakyat meliputi seluruh manusia itu, tidak dibedakan oleh tugas (fungsi) dan profesi (jabatannya. Kerakyatan adalah asas yang baik serta tepat sekali jika dihubungkan dengan maksud rakyat hidup dalam ikatan Negara.

Sila keempat Pancasila “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan ”mengan dung beberapa ciri alam pemi-kiran demokrasi di Indonesia. dalam pokok pikiran ketiga dari Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan bahwa kedaulatan itu berdasar “kerakyatan” dan “permusyawaratan”.

Page 26: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

26 MPA 4/369 / 2017

Dalam ‘Minhajul Qasidin’ Ibnu Qudamah r.a menerangkan, bah wa bersyukur itu dengan

hati, lisan dan anggota badan. Bersyukur dengan hati, adalah tumbuhnya kesadaran dan pengakuan bahwa setiap anugerah datangnya dari Allah SWT. Bersyukur dengan lisan, adalah melantunkan sanjung-puji hanya padaNya. Sedangkan bersyukur dengan anggota badan, yakni menggunakan nikmat anugerah tersebut dalam menaati perintah dan menjauhi laranganNya.

Prof. Dr. M. Quraish Shihab mendefi-nisikan syukur dengan sangat ringkas. Menurut penulis tafsir ‘al-Misbah’ ini, syukur berasal dari kata ‘syakara’ yang berarti membuka. Ini merupakan lawan dari kata ‘kafara’ yang berarti menutup. Orang yang bersyukur, selalu membuka hatinya untuk mengakui dan menyadari bahwa segala nikmat itu berasal dari Allah SWT. “Dan apa saja nikmat yang ada padamu, maka dari Allah-lah (datangnya).” (Qs. an-Nahl: 53).

Sedangkan orang yang mengkufuri nikmat, mereka justru melupakan nikmat yang diberikan olehNya. “Sungguh jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu. Namun jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka pasti azabKu sangat berat. (QS. Ibrahim: 7). Maka Allâh berpesan dalam surah al-Baqarah ayat 152: “Ingatlah kepadaKu, niscaya Akupun akan mengingatmu. Dan bersyukurlah kepadaKu, dan janganlah kamu mengingkariKu.”

Syeikh Ibnu Athailllah – penulis kitab legen daris ‘al-Hikam’ – menuturkan; siapa yang tidak mensyukuri nikmatNya, maka berarti berusaha untuk hilangnya nikmat tersebut. Dan siapa yang bersyukur atas nikmat tersebut, berarti telah mengikat nikmat itu dengan ikatan yang kuat.

Rasulullah SAW bersabda: “Bersyu-kur atas nikmat Allah akan melestarikan nikmat tersebut.” (HR. ad-Dailami). Sabdanya pula: “Orang pertama yang akan dipanggil untuk masuk surga, adalah orang-orang yang senantiasa memanjatkan puji syukur kepada Allah, yaitu orang-orang yang senantiasa me-mu ji Allah dalam keadaan lapang mau-pun dalam kesempitan.” Dalam kitab ‘Rayadhus Shalihin’ dinukil sebuah Hadits: “Sesungguhnya sebaik-baik ham-ba Allah, adalah orang yang suka me-man jatkan puji dan syukur kepada Allah.”

Bersyukur kepadaNya, adalah meru-pakan inti ibadah dan pangkal kebaikan. Sebab segala hal yang kita nikmati, sesungguhnya adalah milikNya jua. Kita semata dipinjamiNya untuk sementara. Dan karunia keberlimpahan “pinjaman” tersebut, wajiblah untuk senantiasa kita syukuri. Rasulullah SAW pernah

berpesan kepada Mu’adz bin Jabal r.a.: “Janganlah engkau tinggalkan seusai shalatmu, kecuali mengumandangkan doa: Ya Allâh, tolonglah aku untuk senantiasa berdzikir kepadamu, agar senantiasa pula bersyukur padaMu, serta memperbaiki ibadah untukMu.”

Namun sayang seribu sayang, keber-limpahan karunia yang diberiNya tak jarang membuat kita justru melupa-kanNya. Begitu banyak nikmat anugerah yang kita terima dalam kehidupan ini. Tapi begitu cepat kita melupakan dan tak jua mensyukuriNya. “Dan sungguh Tuhan mu benar-benar mempunyai kur-nia yang besar (yang diberikanNya) kepa-da manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mau mensyukuri.” (QS.27:73).

Ternyata, bersyukur memang bukan-lah pekerjaan gampang. Bukankah sela-ma ini kita lebih banyak mengkufuri Nik-mat nya ketimbang mensyukuriNya? •CM

Syukur; Melestarikan Nikmatdengan Ikatan yang Kuat

Bersyukur memang bukanlah pekerjaan gampang. Cobalah menghitung-hitung, ketika memperoleh anugerah dari Allah SWT, lebih banyak mana kita mensyukurinya ketimbang mengkufurinya? Setiap kali mendapatkan rezeki, barangkali mulut kita hampir

selalu mengucap alhamdulillaah. Namun cukupkah hanya sekedar dengan membunyikan ucapan syukur semata?

CAHAYA HATI

Page 27: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

27MPA 4/369 / 2017

Budayakan Baca 30 Buku Tiap SiswaBuku adalah jendela dunia. Untuk membuka jendela tersebut, adalah dengan membacanya.

Yang masih menjadi pekerjaan rumah bersama, kini budaya baca di Indonesia masih menempati ranking kedua terbawahdari 68 negara di dunia. Itulah yang memicu MTsN 2 Kediri membudayakan baca bagi siswa-siswinya.

Tentu hal itu patut mendapatkan acungan jempol dan bisa menjadi contoh bagi madrasah

lainnya. Sebab di madrasah yang berlabel ‘Madrasah Riset’ ini, seluruh siswa diwajibkan untuk menyelesaikan rangkuman, sinopsis dan resensi 30 buku. Jumlah ini kebilang banyak untuk ukuran siswa madrasah tsanawiyah. Namun demikian, mereka diberikan waktu yang cukup panjang; yakni selama tiga tahun. Jadi setiap tahunnya, rata-rata siswa harus merampungkan 10 buku.

Untuk itulah, secara otomatis mereka harus membaca untuk memahami isi dari buku tersebut. Buku-buku yang diper-kenankan adalah buku novel, biografi tokoh, hingga pengetahuan umum. “Kami melatih membiasakan anak-anak senang membaca. Kalau sudah senang membaca, mereka akan mudah untuk yang lain-lainnya. Apa lagi di sini KIR merupakan mulok, dan bekalnya adalah membaca,” ujar Nur Faridah. S.Pd.

Menurut guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang juga pembina KIR ini, ide awal pembiasaan tersebut dimulai dari tahun 2005 saat dirinya memberi tugas resensi kepada siswa kelas 9. Seiring berjalannya waktu dan dukungan dari madrasah, akhirnya mulai tahun 2010 diberlakukan kepada seluruh siswa dengan tujuan agar membaca menjadi pembiasaan di madrasah ini. “Mulanya tidak langsung 10 buku, tapi hanya 5 buku. Lalu dari tahun ke tahun bertambah terus hingga tiap jenjang harus menyelesaikan 10 buku,” paparnya.

Program tersebut awalnya menda-patkan berbagai respon dari orangtua. Sebab mereka mendapatkan informasi, bahwa anaknya dibebani membaca 30 buku. Tentu saja para orangtua merasa bingung untuk mendapatkan buku-buku tersebut. Timbul pula kekhawatiran kalau

program ini akan mengganggu anak mereka saat menghadapi ujian. Dari sisi anak, juga banyak yang belum terbiasa dengan pembiasaan membaca yang terkesan memberatkan ini.

Untuk menjawab kekhawatiran orang tua, di awal masuk tahun ajaran bia sanya wali kelas memberikan penje-lasan. Juga sekaligus menitipkan pesan agar orangtua juga ikut menyukseskan program tersebut. Mengenai buku tidak harus beli, tapi bisa meminjam di perpus-takaan atau meminjam ke orang lain.

Selain itu, untuk siswa kelas 7 masih diberi kebebasan untuk menentukan judul buku apa yang mereka sukai. Meskipun masih perlu mengkonsultasikannya kepa da guru pembina terlebih dahulu. “Kalau dimulai dengan buku yang mereka sukai, biasanya selanjutnya akan

lancar,” tambah Sukarti, M.Pd., guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mengam pu di kelas 7 dan 8.

Guru Bahasa Indonesia di Matsanda – sebutan MTsN 2 Kota Kediri – yang berjumlah 9 orang, juga meluangkan waktu seluas-luasnya bagi 1.182 siswa yang ingin berkonsultasi. Tidak hanya saat kegiatan belajar mengajar, diluar itupun para guru dengan senang hati meladeni konsultasi siswa. Jadwalpun disusun, mulai dari proses konsultasi penentuan buku dan format penulisan yang baik, editing, hingga saat pengum-pulannya tugas resensi nantinya. “Ada buku khusus untuk mengetahui per-kembangan proses penulisan para siswa. Mulai dari kelas 7 hingga kelas 9, sehingga tercatat dengan rapi apa saja yang perlu diperbaiki,” tuturnya.

Saat ini, program tersebut telah berjalan selama 12 tahun. Manfaatnya juga telah dirasakan oleh siswa. Mere ka yang awalnya kaget dengan banyaknya buku yang harus dibaca, lambat-laun sudah terbiasa. Orangtua siswa juga sudah memahami jika anaknya mendapatkan tugas tersebut. “Mem baca buku itu jendela dunia. Kita tidak akan cerdas kalau kita tidak mau membaca,” ungkap magister pendi dikan alumnus UNMUH Surabaya ini menegaskan. •Hisyam

INSPIRASI

Sebagian siswa yang telah menyelesaikan tugas resensi 30 bukubersama guru mapel Bahasa Indonesia dan Kepala Madrasah.

Suasana konsultasi siswa kepada guru pembinaterkait bagaimana menulis yang baik yang sesuai kaidah.

Page 28: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

28 MPA 4/369 / 2017

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,Marilah kita tidak bosan-bosan untuk bersyukur dan bersyukur kehadirat Allah SWT,

atas segala rahmat, nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Sesungguhnya Allah SWT sedikitpun tidak pernah bosan untuk mencurahkan nikmat dan kasih sayang-Nya kepada kita. Rasa syukur di samping kita ungkapkan dengan lisan, yang lebih utama adalah dengan meningkatkan amal ibadah kepada-Nya.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,Dalam kesempatan yang baik ini saya berwasiat, wasiat ini saya tujukan kepada diri

sendiri, dan kepada seluruh jamaah jum’at yang berbahagia, yaitu marilah kita bertaqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Dengan begitu, kita akan menjadi manusia yang berbahagia, fid diini wad dunya wal akhirah.

Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran [3] ayat 102 :

Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam “

Halal bi Halal dan Saling MemaafkanOleh : H. Ahmad Hartoyo

Page 29: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

29MPA 4/369 / 2017

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,Ada sebuah tradisi yang khas dan hanya ada di Indonesia,

yakni tradisi yang dinamakan halal bi halal. Kata halal bi halal memang berasal dari bahasa Arab, tetapi idiom tersebut tidak akan dapat ditemukan jika dicari dalam kamus bahasa Arab.

Dalam buku Kamus Besar Bahasa Indonesia, kalimat halal bi halal diartikan sebagai maaf memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa ramadhan, biasanya diadakan di sebuah tempat oleh sekelompok orang. Di samping itu dalam kamus tersebut halal bi halal juga berarti silaturahim. Dalam pelaksanaannya memang seperti itu, di mana halal bi halal merupakan perwujudan dari silaturahim dan di antara sesama manusia saling memaafkan.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,Dari pelaksanaan seperti itu yakni kegiatan silaturahim

dan saling memaafkan, maka halal bi halal menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat. Di dalam al-Qur’an Allah SWT memerintahkan agar kita berperilaku saling maaf memaafkan, sebagaimana firman-Nya:

Artinya : “Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh”. (QS al-A’raf : 199).

Begitu juga di dalam al-Qur’an Allah SWT memerintahkan agar kita menjalin silaturahim yang baik dengan sesama manusia, sebagaimana firman-Nya pada akhir ayat pertama surat an-Nisa :

Artinya : “... dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (QS an-Nisa : 1).

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,Tentu kita menyadari bahwa manusia, siapapun orangnya

pasti sering berbuat salah dan mudah lupa. Sering juga kita menyakiti hati orang lain, mungkin secara tidak sengaja atau bahkan secara sengaja. Apabila orang yang kita sakiti itu marah, maka hal itu pada hakekatnya telah terputus tali silaturahim atau hubungan persaudaraan dalam kasih sayang. Padahal memutus tali silaturahim dalam ajaran Islam adalah sesuatu yang harus kita jauhi.

Dari Anas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda :

Artinya : “Janganlah kalian saling membenci, saling menghasud, saling membelakangi, dan saling memutuskan tali persaudaraan. Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara”.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,Puasa Ramadhan yang telah kita tunaikan dengan sepenuh

iman dan hanya mengharapkan ridha Allah SWT, adalah semata-mata untuk Allah SWT. Meskipun demikian Allah tetap memberi pahala dengan mengampuni dosa-dosa kita yang telah lalu. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Apabila dosa-dosa (kecil) kita kepada Allah telah terampuni, maka yang perlu diperbaiki adalah dosa-dosa kepada sesama manusia. Sebab dosa kepada sesama manusia, tidak akan diampuni Allah SWT sebelum di antara sesama manusia saling memaafkan. Karena dosa dengan sesama manusia ini para Ulama Indonesia kemudian mengadakan halal bi halal setelah selesai melaksanakan puasa pada bulan ramadhan.

Betapa indahnya suasana halal bi halal, masing-masing orang saling berjabatan tangan, masing-masing individu saling maaf memaafkan dalam upaya untuk mengokohkan tali silaturahim. Karena itu meskipun halal bi halal tidak dikenal di tanah Arab, tetap merupakan kegiatan yang efektif untuk merekatkan kembali tali silaturahim di antara sesama kaum Muslimin. Saling memaafkan dan mempererat tali silaturahim merupakan perwujudan akhlak mulia yang amat di anjurkan dalam Islam.

Suatu ketika sahabat Usamah bin Syiraih bin Ahwash RA bertanya kepada Rasulullah SAW tentang kriteria akhlak mulia. Kamudian baginda Nabi bersabda:

Artinya: “(akhlak mulia itu) adalah engkau tetap memberi kepada orang yang pernah mengharamkan pemberian kepadamu, engkau mau memaafkan orang yang pernah mendzalimimu, dan engkau menjalin kembali hubungan silaturahim dengan orang yang pernah memutuskan hubungan denganmu“. (HR al-Hakim dan Thabrani).

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Page 30: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

30 MPA 4/369 / 2017

sisi kesejahteraan, dia menilai juga sudah melebihi apa yang telah dirapal dalam doa-doanya.

Doktor Hukum lulusan Universitas Braijaya Malang ini pun hanya meng-harap agar suami senantiasa di jalan lurus dan benar. Bahkan, meski dalam memperjuangkannya sang suami harus terpaksa terlempar dari jabatan, dirinya akan senantiasa mendampingi dan tak akan pernah menyesal. “Jika berniat untuk memperbaiki lembaga, Saya siap mendampingi suami dengan segala resiko tugas yang dihadapinya. Andaikan

Dr. Hj. Lailatul Arofah, MH

Di balik pria sukses, ada wanita hebat di belakangnya. Dan di balik kesuksesan Drs. H. Syamsul Bahri, M.Pd.I, ada sosok istri hebat yang

senantiasa mendukungnya. Dialah Dr. Hj. Lailatul Arofah, MH.

suami kemudian harus beralih profesi sebagai petani pun saya tidak akan malu,” ucapya tegas.

Untuk itu, senantiasa dirinya mem-ben tangkan do’a agar keluarganya senan-tiasa diberikan keistiqamahan dalam memegang prinsip kebenaran. Dan kepada anak-anaknya, dia juga meminta dukungan serta doa agar Allah senantiasa menjauhkan dari fitnah dunia akhirat. “Itu yang saya inginkan. Kalau soal jabatan, mau dilepas kapan saja bukan problem bagi saya dan anak-anak,” tuturnya.

Dengan prinsip ini, dia juga turut berbagi dan aktif dalam Kegiatan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Dharma Wanita Persatuan Kanwil Keme nag Prov. Jatim. SPAK sendiri meru pakan gerakan nasional yang memandang peran perempuan sangat penting dalam pencegahan korupsi, baik sebagai ibu, istri maupun sebagai anggota masyarakat. “Sebagai seorang ASN atau para istri ASN Kemenag, kita harus berani tampil untuk menyampaikan kebenaran. Bagaimanapun tindakan koruptif harus kita lawan,” tandas Ketua DWP Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini.

Soal ketegasan dan memegang prinsip memang sosok ini patut diteladani. Sikap ini begitu kokoh dalam dirinya lantaran polesan perjalanan hidupnya selama ini. Terlahir sebagai seorang yatim dibesarkan oleh seorang ibu seorang, menjadikannya begitu menghargai hidup. Tak heran jika sejak remaja dirinya senantiasa setia mengkilapkan cita-cita.

Sosok wanita kelahiran Gresik 10 September 1967 ini selalu mem-berikan support penuh bagi

Kakanwil Kemenag Prov. Jatim itu. Meskipun sukses meniti karir di lembaga peradilan, dia juga berhasil menjadi patner suami dalam mendidik anak-anak nya. Selain itu, dirinya juga mampu menjadi teman berdiskusi, berbagi dan mem beri motivasi bagi sang pujaan hati.

Ibu dua anak ini sangat mafhum akan tugas berat yang diemban sang suami tercinta. Apalagi dirinya juga menjadi puncuk pimpinan di lembaga berbeda. Ada satu pesan yang senantiasa tak bosan diucapkan kepada suami agar meluruskan niat dalam menjalani ama nah sebagai abdi negara. “Saya tak bosan-bosan mengingatkan suami untuk senantiasa menjalani tugas sebagai bentuk pegabdian. Bekerja, selain pengab-dian kepada negara juga sebagai ben tuk pengabdian kepada Tuhan,” tandas Wakil Ketua PW Muslimat NU Bali ini.

Lantaran itulah, Ketua Pengadilan Agama (PA) Kraksaan ini tidak mau suaminya berubah orientasi pengab-diannya. Dan jangan sampai pula sang suami terbawah arus birokrasi yang tidak benar. Sebab, dirinya merasa anugerah yang diberikan Allah kepada kelurganya selama ini sudah sangat melimpah. Dari

Siap Mendampingi Suamidari Segala Resiko Tugas

TA’ARUF

Page 31: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

31MPA 4/369 / 2017

Sejak di bangku MTs Tarbiyatul Athfal Gresik, dirinya memantapkan hati menjadi seorang hakim. Meskipun ketika mengaji ada salah seorang gurunya yang mengatakan bahwa dalam fiqih seorang perempuan tidak bisa menjadi seorang pengadil. Sontak saja dirinya protes keras. Karena baginya, menegakkan keadilan itu tugas semua orang baik laki-laki dan perempuan.

Meski demikian, ada fase kehidupan yang megharuskannya realistis dalam mengejar mimpi. Di tengah keadaan ekonomi keluarga yang tidak mendukung, wanita yang semasa sekolah dasar dan memengah harus berjualan gorengan ini harus berhitung matang. Apalagi di atas kertas dirinya tidak mungkin bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah. Akhirnya selepas madrasah tsanawiyah, dia pun masuk ke Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Muallimat Gresik. “Kalupun tidak bisa bekerja atau kuliah, saya masih bisa mengajar setelah lulus,” ucapnya.

Tapi takdiri ternyata berkehendak lain. Selepas menyelasikan pendidikan menengah dengan nilai memuaskan, dirinya justru ditawari oleh salah seorang kerabat dari jalur ayah untuk kuliah. Tanpa perlu berpikir panjang, dirinya pun langsung memilih Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya – kini Fakultas Hukum dan Syariah UIN Surabaya. Dan dialah mahasiswa syariah pertama yang berhasil merampungkan masa studi selama 4 tahun. Padahal ketika itu dia sudah berumah tangga dengan Drs. H. Syamsul Bahri, M.Pd.I bahkan saat wisuda dirinya sedang hamil 8 bulan.

Meski sudah menikah dan mengan-dung momongan, mimpi menjadi seorang hakim tidak pernah pupus. Alhasil, pada tahun 1991 dirinya diterima sebagai calon hakim di pengadilan agama dan harus menjalai pelatihan selama setahun di Jakarta. Dan untuk sementara waktu dia harus berjauhan dengan suami dan buah hati.

Alhadil, dirinya dinyatakan lulus

dengan menjadi terbaik pertama calon hakim pengadilan agama. Dan Tahun 1992, dia bisa berkumpul dengan keluarga di Bali, sebab dirinya ditempatkan sebagai staf di PA Gianyar. Setahun kemudian dimutasi ke PA Denpasar. Berkat kesabaran dan kegigihannya, akhirnya pada tahun 2002 mimpi sebagai seorang hakim di PA Denpasar dan PA Badung.

Namun sejak saat itu, karirnya sedikit terhambat. Selama sembilan tahun karirnya mandek di PA Badung. Padahal teman-temannya seangkatan sudah mendaptkan promosi dan pindah tugas di berbagai tempat. Tapi ini tidak menjadikannya berkecil hati. Justru dia banyak bersyukur. Sebab dirinya bisa memiliki waktu membesarkan anak-anaknya dan mendampingi suami.

Apalagi dalam rentang waktu itu, karir suami sedang berkembang pesat. “Saya selalu yakin bahwa apa yang ditakdirkan Allah merupakan scenario indah bagi seorang hamba. Dan Allah memiliki banyak cara untuk membahagiana hambanya. Sebab Allah Maha Tahu apa yang terbaik untuk setiap hambanya,” ucap Magister Hukum dari Universitas Udayana Bali ini mengambil hikmah.

Dan benar saja, ketika kedua buah hatinya sudah melanjutkan studi di luar Pulau Jawa, tiba-tiba takdir manis menghampirinya. Sebab dia mendapatkan promosi sebagai Wakil Ketua PA Tabanan pada tahun 2011 dan setahun kemudian menjadi Ketua PA Gianyar. Tapi masa indah ini tak berselang lama. Sebab pada tahun 2015, dirinya terpaksa harus berjauhan dengan sang suami yang mengemban amanah baru sebagai Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan IAIN Jember. “Tapi alhamdulillah, tak berapa lama kemudian saya dimutasi sebagai Wakil Ketua PA Bondowoso. Jadi praktis bisa berkumpul bersama suami lagi,” ungkapnya penuh syukur.

Dan kini, meski menahkodai PA Kraksaan dan sang suami tercinta menjadi orang nomer satu di Kanwil Kemenag Prov. Jatim, dirinya masih bersyukur. Meski tidak bisa berusa tiap hari, tapi minimal tiap akhir pekan selalu menjalani hari-hari bersama. “Meski singkat, tapi senantiasa kami menjaga kualitas perjumpaan itu,” tutur nenek satu cucu ini.

TA’ARUF

Page 32: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

32 MPA 4/369 / 2017

Pengajian sendiri rutin digelar tiap malam Selasa. Ada ratusan santri “kalong” – Istilah bagi santri yang tidak mukim – yang datang tiap pekannya. Ada saja wajah-wajah santri baru yang muncul meski didominasi santri lama. Dan secara sengaja santri-santri ini tidak dicatat karena memang kecondongan mereka ini khusunya komunitas vespa nomade alias sering berpindah-pindah tempat. “Meski demikian, setiap pengajian pasti mereka sempatkan untuk turut bergabung ngaji,” tutur KH. Chasan Bisri Syamsuri

Target dari pengajian ini tidak muluk-muluk. Bagi Pengasuh Pesantren Tarbiyatul Ulum ini, yang terpeting mereka mengetahu ajaran agama. Adapaun ajaran itu diparktekkan atau tidak, itu menjadi hak para santri kalong sendiri. “Ibarat motor yang melaju pasti butuh rem untuk berhenti. Nah, pengetahuan ini bisa menjadi semacam rem lah bagi mereka. Dan suatu saat mereka pasti sadar,” tandasnya sembari memberikan tamsil.

Gelar Sepapan sendiri sengaja dirintis pesantren yang beralamat di Jl. Diponegoro No. 07 Desa

Pekuwon Kecamatan Rengel sejak 1996 silam. Ketika itu masih bernama majelis “Suasana Purnama”. Pengajian ini dinisbatkan pada pertemuan yang dihelat sebulan sekali saat bulan purnama. Ada sekitar 300 orang bersal dari berbagai latar belakang. Adapun tempat pengajiannya berpindah-pindah sesuai keinginan mereka.

Di sinilah semua kelompok masyakat yang konon dilabeli sebagai sampah masya karat diterima. Mulai dari pema buk, pecandu narkoba, hingga anak jalanan bisa leluasa memperdalam ilmu agama. Ini seolah menjadi pembuktian pesantren hadir di semua kelompok masyarakat.

Lokasi khusus pusat rehabilitasi mental dipilih di atas perbuktian Rengel yang tak jauh dari sumber mata air atau yang biasa masyarkat Pekuwon menyebutknay dengan Ngerong. Di sana, ada tanah perkebunan milik pesantren

yang cukup luas dengan udara khas pengunungan. Di tempat ini disediakan satu bangunan sederhana dari kayu papan berbentuk rumah panggung yang biasa ditempati mengaji para santri.

Mendirikan Pusat Rehabilitasi MentalHingga Eksportir

Tak banyak pesantren yang mengkhususkan pembinanan terhadap komunitas vespa dan punk. Dari yang sedikit itu, PP Tarbiyatul Ulum Pekuwon Tuban hadir mengobati dahaga akan ilmu agama bagi komunitas ini melalu pusat rehabilitasi mental “Gelar Sepapan”.

PP. TA RBIYATU L U LUM PEKUWON TUBAN

KH. Chasan Bisri SyamsuriPengasuh Pesantren Tarbiyatul Ulum

Page 33: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

33MPA 4/369 / 2017

Dalam setiap pertemuan, dirinya pun tak memaksa para santri “tak biasa” ini untuk segera sadar. Yang senantiasa ditekankannya bahwa hidup itu memiliki tujuan. Adapaun tobat yang benar adalah dengan memperbaikai seberapa besar yang telah dirusak. Semisal pecandu narkoba, tobatnya berarti menyadarkan seberapa banyak orang yang pernah dijerumuskannya pada zat adiktif tersebut.

Pada masa-masa awal memang sem-pat mendapatkan cibiran dengan aktivi-tas pengajian ini. Tapi bagi pesantren ini tidak terlalu menjadi halangan berarti. Apa lagi para anak jalanan, pecandu nar-koba, komunita vespa dan para punker ini bukanlah penjahat. Mereka memiliki potensi menjadi orang baik. “Dan Alhamdulillah kini banyak dari mereka yang sudah sadar dan menjadi orang baik,” ucap ayah 7 anak penuh syukur.

Meski memiliki perhatian terhadap para pecandu narkoba, komunitas vespa, pungker hingga anak jalanan, tak berarti pesantren ini meninggalkan khittah sebagai pesantren pada umumnya. Jadi ada pengajian formal berupa madrasah diniyah dan juga sekolah formal mulai jenjang sekolah menengah hingga perguruan tinggi.

Selain itu untuk menunjang pengem-bangan pendidikan, pesantren ini men-dirikan beragam unit usaha salah satunya adalah jasa kontraktor. Usaha ini sudah dirintis oleh Kiai Chasan – panggilan karib KH. Chasan Bisri Syam suri – sejak tahun 1996 silam dengan bendera CV. Gemah Bangun Joyo. Perusahan ini bergerak dalam bidang pem bangunan jalan, irigasi jemba tan hingga pembangunan gedung perkantoran.

Tak cukup itu, sayap bisnis pesantren juga makin berkembang. Terbukti pada tahun 2008 pondok ini mendirkan PT. Citra Bahari yang memeliki spesialisasi bidag kelautan. Salah satunay adalah menjadi eksportir Ikan Teri Nasi Kering ke Jepang. Tentu ikan jenis ini tidak diperoleh dari daerah Tuban dan sekitarnya. Tapi diambil dari para petani di Pulau Munahara Sulawesi Tenggara.

Sekali pengiriman, perusahanan ini mampu mengekspor 24 ton Teri Nasi kering. Perkilo Teri Nasi kering sendiri dipatok harga 80 ribu rupiah. Adapun harga dasar plus biaya ekspor sekitar 60 ribu rupiah. Jadi praktis dari usaha ini, PT.

Citra Bahari mendapatkan margin sebesar 20 ribu rupiah. Artinay sekali pengiriman keuntungan yang mampu diraup sebesar 480 juta rupiah. Jadi tidak heran jika pesantren ini mampu secara mandiri mengembangkan pendidikannya.

Namun manisnya buah usaha ini, harus terhenti pada tahun 2010 lalu. Penyebabnya adalah peristiwa Tsunami di Jepang. Beruntung ada tawaran pasar Kanada yang sedang membutuhkan pasokan rumput laut jenis Kotuni. Akhirnay sayap usaha pun dibuka di Kupang Nusa Tenggara Timur. Persis berbatasan dengan Timor Timur. Ada 60 ribu titik pembibitan yang melibatkan warga dan pemeritnah setempat. Per-kem bangannya cukup bagus. Tapi sayang nya menjelang masa panen, justru rum put laut ini sirna. Padahal investasi

yang digelontorkan 400 juta lebih.Tapi ini tidak terlalu diambil pusing

oleh pesantren. Sebab system manajemen di pondok telah berjalan. Sehingga untuk masalah operasional tidak menjadi kendala berarti. Apalagi unit-unit usah alain juga masih tetap berjalan seperti jasa catering santri yang mampu menghasailkan laba 20 juta perbulan. Adapun operasional sekolah sudah di-tanggung pemerintah melalui BOS.

Dan saat ini, pesantren ini juga sedang mengembangkan tanaman aquaponik dan perikananan jenis lele dan nila. Selain itu juga tetap mengembangkan usaha pertanian jagung dan padi. Ini menunjukkan bahwa pesantren jauh lebih maju dalam kemandirian dibanding unit pendidikan lainnya.

•Suprianto dan Mochtar

Beberapa anggota komunitas vespa yang turut nyantri di Pusat Rehabilitasi Gelar Sepapan.

Lokasi kolam ikan lele dan nila yangsaat ini dikembangkan pesantren.

Page 34: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

34 MPA 4/369 / 2017

Robot Pembelajaran Berbahan BekasMembuat robot ternyata mudah dan murah. Tak percaya? Beranjangsanalah ke MI Darun Najah 1 Gading Mojokerto.

Di madrasah ini akan dijumpai berbagai model dan bentuk robot yang terbuat dari bahan bekasseperti stik es cream, kardus, keping vcd hingga dinamo mobil-mobilan.

MI DA RUN NAJAH 1 GADING MOJOKERTO

Aneka kreasi robot pembelajaran berbahan bekas itu tersimpan rapi di sebuah ruangan dilantai

2 gedung perkantoran madrasah yang beralamat di Jl. Yon Munasir No. 35 Gading, Jatirejo, Mojokerto itu. Di dalam ruangan berukuran 3x4 yang di sekat menjadi dua tersebut terdapat beragam jenis robot seperti robot pengangkut, generartor listrik mini, trafic light, power bank hingga pesawat terbang. Yang menawan lagi, berbagai macam robot tersebut merupakan murni hasil kreatiftias siswa madrasah ini.

Tentu tidak sekedar merangkai saja. Siswa juga menentukan desain bentuk robot hingga penentuan bahan yang dipakai. Ajaibnya, bahan-bahan tersebut tidak dibeli dengan bahan mahal sebab cukup mengandalkan bahan bekas yang ada di sekitar mereka. “Senantiasa saya tekankan agar mencari bahan yang mudah di-dapat di sekeliling mereka. Sebab saya sadar, sebagai warga desa tentu berat jika harus membeli,” ujar M. Zainal Farid, ST.

ekonomi menengah ke atas saja yang bisa menikmati. Jika demikian, kualitas pendidikan di pedesaan tentu akan tertinggal untuk selamanya.

Tekad mewujudkan teknologi murah pun dibuktikan madrasah ini dengan menolak mentah-mentah tawaran ker ja sama pengusaha alat peraga. Ceritanya, pengusaha tersebut ingin menjalin kerjasama dengan madrasah ini dalam pembuatan alat peraga robotika bagi anak-anak yang nantinay dikomersilkan. Iming-iming sejumlah materi pun disodorkan. “Saya dengan tegas menolaknya. Sebab jika alat peraga ini sudah di pengusaha, yang dicari pasti keuntungan. Jatuhnya pasti dijual dengan harga tinggi. Dan saya tidak mau teknologi hanya dinikmati orang yang mampu membeli saja,” ucap Ayah 1 anak ini mengkhawatir.

Tak hanya itu, institusi pendidikan berbasis agama seperti madrasah selama ini juga terlanjur dicap sebagai lembaga yang jauh dari sentuhan teknologi. Jadi praktis, hanya pendidikan umum saja yang mampu memanfaatkannya.

M. Zainal Farid, STKepala MI Darun Najah 1 Mojokerto

Prinsip Kepala MI Darun Najah 1 Mojokerto ini adalah ingin mewujudkan teknologi robotika yang murah. Ini sekaligus menepis anggapan bahwa teknologi adalah sesuatu yang mahal harganya. Jika berbiaya tinggi, tentu teknologi hanya bisa dinikmati bagi kalangan berpunya saja. Dan mungkin hanya siswa di perkotaan dengan tingkat

SERAMBI MADRASAH

Page 35: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

35MPA 4/369 / 2017

“Dari sinilah kami terdorong untuk membuktikan bahwa itu semua tidak benar. Dan Alhamdulillah madrsasah ini mampu membuktikannya,”ucapnya lega.

Tapi memang untuk mewujudkannya tidaklah semudah membalikkan tela-pak tangan. Perlu kerja ekstra untuk meyakinkan semua pihak khususnya di internal madrasah. Sebab, arus kuat penolakan justru datang dari dalam. Sebab dulu banyak yanga mencibir kalau pembelajaran robotika pada siswah madrasah ini hanya buang-buang waktu dan sekedar main-main saja. “Mosok sekolah kok dolananan saja,” katanya mencontohkan salah satu kritikan.

Sebagai nahkoda baru ketika itu, dirinya tidak menampik. Sebab kenya-taannya memang siswa diajak membuat mainan. Tapi yang membedakan dalam pembelajaran robotika, mainan yang dibuat itu memiliki konsep yang jelas. Seperti misalnya membuat mobil bego atau excavator. Di sini siswa dituntut untuk memperhitungkan kekuatan daya angkut, kecepatan dan ketepatan dalam memindahkan barang.

Dalam pembuatan pesawat terbang, siswa juga bisa mengenal sistem aero-dinamika dan cara kerja pesawat. Sebab siswa tidak cukup sekedar bisa membuat bentuk pesawat, mereka juga wajib menerbangkannya baik secara manual maupun dengan remote control. Alat control ini dibuat sendiri dari bekas drone. Selain itu ada pula pembuatan roket air yang menjadi salah satu kegemaran siswa.

Sementara itu, inti dari pembelajaran ini adalah siswa bisa bermain sambil belajar. Artinya sambil bersenang-senang siswa juga bisa mengenal tentang sistem kerja atau konsep teknologi. Dan yang terpenting pembelajaran ini tidak keluar dari kurikulum yang ada. “Seperti materi tentang pengenalan energi alternatif, para siswa juga membuat air mancur yang digerakkan oleh energi matahari,” ungkap alumni MI Darunnajah 1 ini mencontohkan.

Jika pada awal mula perintisan pembe lajaran teknologi di madrasah men da patkan kritikan keras dari inter-nal, tanggapan positif justru datang dari para wali murid. Mereka tidak merasa keberatan sedikitpun. Apalagi tak ada sesautu yang memberatkan para orangtua dari sisi pembiayaan.

Dari sisi siswa pun demikian. Mereka

justru sangat menikmati pembelajaran ini. Terbukti meski materi teknologi sudah dilahap di kelas, mereka masih merasa kurang dan bergabung dalam ekstra robotika yang diadakan tiap pagi di hari minggu. Anak-anak usai belia ini seringkali keasyikan hingga berlama-lama di ruang laboratotium robotika selapas tatap muka berdurasi 1,5 jam. “Kalau sudah mengeksplore karya, mereka sudah lupa pulang,” ujarnya sambil melepas senyum. “Kalau sudah begini, yang dibuat repot ganti gurunya… hehehe. Beruntung ada para alumni yang dengan suka rela mendampingi mereka,” tambahnya.

Dan kini, kepercayaan seluruh warga madrasah sudah didapat. Terlebih, ketika melihat perkembangan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran cukup pesat khususnya bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Apalagi semangat belajar siswa pun kian terpompa. Bukti paling kentara adalah kepercayaan diri siswa kian tampak. Mereka sudah mampu mem bangun mimpi di masa depan sebagai seorang teknokrat.

Memang sebelum adanya pembela-jaran teknologi di madrasah ini, untuk

sekedar menjawab pertanyaan cita-cita saja, mereka tidak mampu mengatakan dengan tegas dan lugas. Ikhwal siswa seperti ini tentu tidak hanya terjadi di madrsah ini saja. Sebab dengan era perkembangan teknologi informasi saat ini, perkembangan pola pikir anak juga sangat terdampak. “Rata-rata anak sekarang kalau ditanya tentang mimpi-mimpinya selalu kesulitan mengutarakan. Bahkan cenderung memilih hal-hal enak-enak dan instans. Mereka seakan anti dengan proses,” ucapnya miris.

Melihat perkembangan anak didiknya kini, dirinya sudah mulai bisa tersenyum. gambaran tentang masa depan dari anak didiknya sudah mulai terlukis. Sebab, mereka sudah berani berimajinasi dan bermimpi. Dan tak sekedar itu, dengan pengenalan teknologi sejak dini, mereka pun sudah bisa memahami bahwa tiap cita-cita membutuhkan proses yang berkelanjutan. “Saya berharap, nan-tinya dari madrasah ini bisa tecetak pemimpin masa depan,” pungkas lelaki kelahiran Mojokerto 23 Mei 1984 penuh harap. •Suprianto dan Eko S.

Siswa menguji daya angkut beban mobil excavator hasil kreasinya.

Siswa menguji panel surya sebelumdiaplikasikan dalam mesin ari mancur.

Kipas angin sederhana kreasi siswa.

Peluncuran roket air menjadi kegemaran siswa

Page 36: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

36 MPA 4/369 / 2017

yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

Selanjutnya fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pemebelajaran berfungsi untuk menga-komodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima serta memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

Tak jauh dari teori diatas, Sudjana dan Riva’I (1989: 2) mengemukakan fungsi media pembelajaran dalam proses pembelajaran adalah (1). Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. (2). Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan me mung -kinkannya menguasai dan men capai tujuan pembelajaran. (3). Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal mela lui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak   kehabisan tenaga, apalagi kalu guru mengajar pada setiap jam pela jaran. (4). Siswa dapat lebih banyak mela ku kan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemontrasikan, meme-ran kan, dan lain-lain.

Cara Mengevaluasi Media PembelajaranMelihat begitu besarnya fungsi media

pembelajaran, maka bukan berarti para

Media Pembelajaran BerbasisAplikasi Prezi dan Powtoon

Oleh :Muhammad Hisyam

Guru Madrasah Tsanawiyah Thoriqul Huda,Cetakgayam, Mojowarno - Jombang.

pendidik tidak boleh menilai sebuah media yang digunakan dalam sebuah proses pembelajaran. Ada beberapa kriteria penilaian dalam mengevaluasi sebuah media pembelajaran. Untuk menge valuasi Gambar diam, maka kriteria yang bisa dievaluasi adalah Relevan dengan tujuan/sasaran belajar; Kese der hanaan (rapih, teratur, tidak bercam pur dengan bahan-bahan yang tidak relevan, objek yang tidak perlu, atau latar belakang yang mengganggu; Tidak ketinggalan zaman (mode yang cukup kuno dapat mengundang tawa dan menyebabkan siswa kehilangan maksud dan pesan gambar; Skala (uku ran relatif suatu objek harus tampak dari gambar. Objek yang biasa dapat mem berikan perbandingan skala ukuran benda/objek yang asing); Kualitas teknis (kontras yang bagus, tajam terfokus dengan bidang fokus dan detail yang bersih, warna yang alamiah dan realitik); Uku ran (terlihat dengan memadai, cocok untuk kelompok besar, dan juga untuk kelompok kecil). (lihat Yusron, 2016).

Beberapa kriteria yang lain yang bisa juga digunakan dalam mengevaluasi media pembelajaran adalah Gagasan sendiri (untuk memberikan kepaduan; Relevan dengan tujuan kurikuler; Informasi verbal (memperkuat gagasan yang terkandung dalam grafik); siswa mudah memahaminya; Dapat mem-bangkitkan minat dan perhatian siswa; Memberikan latihan dan partisipasi yang relevan; Terfokus dengan jelas pada tujuannya; Terbukti efektif; Memberikan petunjuk untuk diskusi dan tindak lanjut, serta bebas dari bias suku, agama, sara, gender dan lainnya. Selebihnya guru bisa mengembangkan beberapa indikator penilaian terhadap media secara mandiri.

Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran mempunyai fungsi yang sangat urgent dalam proses pembelajaran.

Sebagaimana Levie dan Letz kemukakan dalam Sucipto (2011: 21), terdapat empat fungsi media pembelajaran, yaitu fungsi atensi, afektif, kognitif dan kompensatoris. Fungsi atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Adapun fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras. Sedangkan fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian

BAGIAN

2

EDUKASI

Page 37: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

37MPA 4/369 / 2017

Mengenal Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi PreziAplikasi Prezi adalah sebuah perangkat lunak berbasis

internet dengan ciri khas penggunaan kanvas virtual dalam menuangkan berbagai ide dan gagasan ataupun presentasi materi. guna Aplikasi Prezi sangat fleksibel, yakni bisa diperkecil dan diperbesar tampilannya karena program aplikasi ini en:Zooming User Interface (ZUI). Kelebihan aplikasi ini dapat digunakan untuk presentasi mind mapping ataupun presentasi formal biasa tanpa peta konsep.

Aplikasi yang dikembangkan oleh Adam Somlai-Fischer ini, mempunyai misi “membuat berbagi ide menjadi lebih menarik”. sehingga tak heran jika Prezi ini merupakan aplikasi yang sangat cocok untuk mengembangkan serta berbagi ide dalam bentuk visual yang bersifat naratif. Dalam aplikasi Prezi, teks, gambar, video, dan media presentasi lainnya ditempatkan di atas kanvas presentasi, dan dapat dikelompokkan dalam bingkai-bingkai yang telah disediakan. Ukuran gambar atau teks, posisi masing-masing gambar atau teks, dan serta cara menyorot masing-masing gambar bisa diatur sesuai selera user. Untuk membuat presentasi formal atau biasa tanpa peta konsep, user dapat membuat jalur navigasi presentasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Langkah-langkah dalam membuat presentasi dengan aplikasi Prezi sangat mudah. awalnya, dengan membuka website Prezi yakni www.Prezi.com. Bahkan software aplikasinya bisa juga di download. Selanjutnya, daftar di Prezi, dan pilih tipe akun yang diinginkan. Ada beberapa tipe aplikasi prezi, yakni Public, Enjoy, dan Pro. Amsing-masing tipe memiliki harga dan fitur yang berbeda-beda. Tipe Prezi Public gratis, presentasi tidak dapat dibatasi aksesnya, memiliki fungsi standard, dan memiliki kapasitas 100MB. Sedangkan Aplikasi Prezi tipe Enjoy, user harus membayar 59 Dolar per tahun, presentasi dapat dibatasi aksesnya. Untungnya menggunakan tipe ini adalah dapat menghilangkan logo Prezi pada slide presentasi, mendapatkan bantuan yang cepat, serta mendapatkan kapasitas yang besar hingga 500MB. Adapun aplikasi Prezi tipe Pro, user dikenai fee sebesar 159 Dolar per tahun. Tipe ini mematok harga paling tinggi karena user dapat menggunakan fitur Prezi secara offline, aksesnya, dapat menghilangkan logo Prezi pada slide, mendapatkan bantuan yang cepat, dan kapasitas yang luar biasa hingga mencapai 2GB. Akan tetapi sama halnya dengan tipe sebelumnya yakni tipe Enjoy, presentasi aplikasi Prezi ini dapat dibatasi. Selanjutnya user mengisi informasi form meliputi nama, email, dan kata kunci (password).

Langkah selanjutnya adalah setelah mendaftar atau masuk ke akun Prezi, user akan masuk ke halaman Prezi akun user. Lantas Klik ke tombol “+ New Prezi” untuk mulai membuat presentasi. Halaman kecil akan muncul dan Anda dapat mengisi judul dan deskripsi dari presentasi Anda disini. Setelah itu akan muncul halaman untuk memilih tema dasar (template) presentasi. Beberapa tema memiliki fitur 3D dimana tampilan dan alur presentasi akan tampak lebih hidup. langkah selanjutnya setelah memilih tema, user akan masuk ke halaman pembuatan presentasi. a. Pada sebelah atas layar terdapat toolbar untuk mengakses fitur-fitur pendukung pembuatan slide. Pada sebelah kiri layar terdapat urutan slide dan penunjuk slide yang sedang diakses. Bagian tengah layar adalah kawasan bekerja tempat Anda dapat mengisi slide presentasi Anda.

Pada toolbar yang disediakan, terbagi menjadi 3 bagian. Pertama toolbar sebelah kiri atas layar, tengah atas layar, dan kanan atas layar.

Pada toolbar yang berada pada sebelah kiri atas layar terdiri dari beberapa tombol yakni tombol memulai presentasi, tombol membuat presentasi baru, tombol untuk menyimpan presentasi, dan 2 tombol untuk membatalkan atau mengulang kembali langkah terakhir dari pembuatan slide.

Sedangkan pada toolbar yang berada pada sebelah tengah atas layar terdiri dari tombol untuk menambahkan slide, tombol untuk mengubah warna tema presentasi, tombol untuk menambahkan gambar, tombol untuk menambahkan bentuk-bentuk yang telah tersedia, tombol untuk menambahkan media (seperti video, dari komputer lokal atau dari Youtube), dan tombol untuk menambahkan slide dari Powerpoint. Adapun toolbar yang berada pada sebelah kanan atas layar terdiri dari tombol untuk mengundang pihak lain untuk mengakses/melihat presentasi, tombol untuk mencetak presentasi menjadi dokumen .pdf, tombol untuk mengatur tampilan presentasi dan menghidupkan fitur kombinasi keyboard, tombol bantuan dalam menggunakan Prezi, dan tombol selesai mengakses presentasi.

Selanjutnya aplikasi Prezi ini menyediakan angka sebagai petunjuk alur / urutan slide ditampilkan. Untuk mengubah tiap slide, Anda dapat meng-klik nomor urut yang diinginkan, dan layar akan otomatis fokus pada slide tersebut.

Kontrol terhadap slide yang sedang dikerjakan cukup mudah. Cukup dengan menggunakan fitur scrolling pada mouse, slide akan terlihat lebih besar (zoom in) atau lebih kecil (zoom out). Jika user menggerakkan kursor dengan menekan dan menahan tombol kiri dari mouse (drag), tampilan slide akan bergerak sesuai arah kursor. Selain itu ada juga beberapa kombinasi keyboard yang dapat digunakan untuk mempermudah pengerjaan slide. User pun disini dapat menambahkan, mengubah, atau menghapus gambar yang ada pada slide. Tak hanya itu yang menarik, tampilan untuk mengubah gambar juga cukup unik dengan fitur seperti roda kendali yang mengontrol perubahan yang dilakukan. Selanjutnya user dapat mengubah alur jalannya presentasi dengan mengklik dua kali (double click) pada nomor slide. Jalannya slide dapat diatur dengan mengubah arah garis alur slide.

EDUKASI

Page 38: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

38 MPA 4/369 / 2017

Bagi user yang suka mengotak-atik animasi, pada tiap-tiap obyek bisa ditambahkan animasi dengan cara meng-klik tanda bintang yang berada di sebelah kanan nomor slide. Setelah usai pembuatan presentasi, user dapat melihat hasil karyanya seperti pada halaman seperti contoh dibawah.

Setelah mengunjungi laman Powtoon, Pastikan untuk membuka akun pilihan pada website www.powtoon.com. Lantas pilih Log In. log in bisa dilakukan lewat berbagai pintu yakni Log In with FaceBook, Log In with Email, Log In IN Linkedin, dan log in pakai Email.

Langkah selanjutnya adalah klik tombol Start, Kemudian pilih Open Blank Presentation, Lalu ketik judul dan deskripsi file presentasi, Klik tombol Create untuk membuatnya. Selanjutnya layar akan kembali ke halaman sebelumnya dengan menampilkan judul presentasi yang baru dibuat. Klik tombol Action, lalu pilih edit.

Pada tampilan utama aplikasi terdapat fitur tampilan utama aplikasi, Mengganti template style, Memilih Background, Membuat efek tulisan tangan, Menyisipkan Kartun Animasi, menyisipkan gelembung bicara, Menyisipkan file suara, Mengatur time line, Mengatur efek transisi.

Selanjutnya user dapat memilih beberapa fitur yang ada, yakni fitur berbagi presentasi, menduplikasi file, menyimpan file ke komputer (file yang disimpan di komputer tidak dapat diubah kecuali bagi pengguna akun Pro), memilih aturan apakah file dapat diduplikasi oleh orang lain, menghapus presentasi. Keunggulan dari aplikasi Prezi ini orang lain yang mengakses presentasi juga dapat menambahkan komentar terhadap presentasi Anda (diolah dari Ratnasari, 2016).

Media Pembelajaran PowtoonMedia pembelajaran “Powtoon” merupakan layanan

online untuk membuat sebuah paparan atau presentasi sebuah informasi yang memiliki fitur animasi sangat menarik. beberapa fitur animasi tersebut berupa animasi tulisan tangan, animasi kartun, dan efek transisi yang lebih hidup serta pengaturan time line yang sangat mudah. 

Seorang guru dalam mengembangkan media pembelajaran dengan berbasis pada Powtoon, maka adabeberapa langkah yang harus dikerjakan. Pertama,Kunjungi www.powtoon.com

Gambar Laman website Powtoon.

Tampilan Utama Powtoon.

Pada tampilan utama Powtoon, terdapat beberapa beberapa tombol, diantaranya pada sisi kanan tersedia character, text ef-fect, animation, props dan background. Untuk mengedit kalimat yang ada dengan kalimat Anda sendiri, Anda pause di kalimat yang hendak Anda rubah, lalu klik kalimat tersebut. Jika hendak menambahkan efek tulisan, Anda pilih opsi «Text Effect», mau efek «Hand Writing» misalnya? Anda klik icon tangan, lalu klik dua kali pada kotak teks untukj mengisi teks yang akan dibuat.

Selanjutnya untuk Time line (panah merah) berguna un-tuk mengatur kapan suatu objek muncul dan kapan objek tersebut berhenti atau menghilang. Caranya : klik objek (yang berwarna kuning), lalu arahkan cursor pada time line (warna hijau). Geser-geser yang dalam kotak hijau tersebut ke waktu yang tepat menurut Anda.

EDUKASI

Page 39: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

39MPA 4/369 / 2017

Aplikasi Prezi adalah sebuah perangkat lunak berbasis internet dengan ciri khas penggunaan

kanvas virtual dalam menuangkan berbagai ide dan gagasan ataupun presentasi materi.

guna Aplikasi Prezi sangat fleksibel, yakni bisa diperkecil dan diperbesar tampilannya karena program aplikasi ini en:Zooming User Interface (ZUI). Kelebihan aplikasi ini dapat digunakan

untuk presentasi mind mapping ataupun presentasi formal biasa tanpa peta konsep.

Bagi guru atau user yang suka mengupload gambar atau fotonya sendiri, maka bisa mengklik “Images” pada toolbar. Sebelum video disimpan, jangan lupa preview video tersebut, agar jika masih ada materi atau ide inovasi lain yang muncul, bisa diedit. Jika sudah selesai simpan dengan mengklik “Save” . untuk melihat hasil video tersebut, buka dashboard. Selanjutnya klik “Publish” dan pilih “Upload to Youtube”. Sempurna! Sudah jadi media pembelajaran berbasis Powtoonnya.

Tak bisa dipungkiri, bahwa setiap media pembelajaran yang dibuat dan dikembangkan oleh pendidik, maka pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Demikian pula dengan media pembelajaran berbasis Powtoon ini. Powtoon sebagai jenis media pembelajaran Audio-visual mempunyai beberapa keunggulan dibanding dengan media lainnya, diantaranya adalah proses pembelajaran Interaktif, kolaboratif, variatif, praktis, dapat digunakan dalam kelompok besar maupun kecil, terdapat feedback, serta memotivasi peserta didik. Adapun beberapa hal yang menjadi kekurangannya adalah mutlak membutuhkan sarana teknologi, perlu penyesuaian dengan situasi dan kondisi, serta mutlak perlu Sumber Daya Manusia profesional untuk mengoperasikannya (Habibi, dkk, 2016).

Hasil Product Powtoon.

Contoh media pembelajaran berbasis Powtoon.

EDUKASI

Page 40: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

40 MPA 4/369 / 2017

bisa mengembangkan beberapa potensi kecerdasannya sekaligus. Satu atau dua model kecerdasan yang dioptimalkan, sedang kan kecerdasan-kecerdasan lain-nya diberi ruang untuk mendukung kecer da san yang dioptimalkan tersebut. Semisal siswa yang memilih untuk mengop timalkan kecerdasan verbal dan kecerdasan matematik, serta mendu-kungnya dengan kecerdasan kinestetik dan kecerdasan spiritual atau kecerdasan-kecerdasan yang lain.

Namun demikian, terkadang madra-sah kurang memberikan ruang-ruang kecerdasan yang berimbang terhadap kedelapan kecerdasan tersebut. Madrasah

Fungsi Irama Musikalbagi Kecerdasan Siswa

Pada tahun 1983, Howard Gardner – seorang ahli psikologi perkembangan dari Harvard – menemukan teori Multiple Intelligence. Menurutnya, setiap manusia memiliki potensi 8 kecerdasan; kecerdasan verbal/bahasa, kecerdasan logika/matematika, kecerdasan spasial/visual, kecerdasan tubuh/kinestetik, kecerdasan musikal/

ritmik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan spiritual.

Oleh :Nuriz Setia Hadi, S.Sn

Alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta,Fakultas musik klasik Jurusan guitar classic.

kerapkali memberikan ruang kecerdasan yang cukup terhadap kecerdasan verbal, kecerdasan matematik, atau kecerdasan spiritual. Namun di sisi yang lain, madra-sah kurang memberikan ruang bagi ke-cer dasan-kecerdasan lainnya.

Ambil misal kecerdasan musikal. Model kecerdasan yang satu ini kurang menda patkan ruang di madrasah. Pada-hal kecerdasan musikal atau kecer dasan ritmik juga diperlukan bagi pengem-bangan diri siswa. Dengan kata lain, musik sangat bermanfaat bagi kecerdasan emosional siswa. Menurut Sternberg dan Salovery, bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali emosi

Madrasah laiknya memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi siswa-siswinya untuk

mengembangkan kecerdasan-kecerdasan tersebut. Para siswapun dengan bebas untuk memilih kecerdasan mana yang mesti dikembangkan, sesuai dengan kecenderungan dan potensi mereka masing-masing. Memang tak mungkin seorang siswa dapat mengembangkan kedelapan kecerdasan tersebut secara optimal. Kebanyakan siswa kerap hanya memilih salah satu kecerdasan untuk dapat dioptimalkan dengan mengabaikan kecerdasan-kecerdasan lainnya.

Padahal sesungguhnya, para siswa

EDUKASI

Page 41: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

41MPA 4/369 / 2017

diri, yang merupakan kemampuan seseorang dalam mengenali perasaannya sendiri sewaktu perasaan atau emosi itu muncul. Dan dia juga mampu mengenali emosinya sendiri apabila dia memiliki kepekaan yang tinggi atas perasaan mereka yang sesungguhnya, sehingga sanggup mengambil keputusan-keputusan secara mantap.

Disamping kesadaran musikal memiliki kapasitas untuk mengubah kesadaran siswa, musik juga bisa untuk menghilangkan perasaan tertekan dan meningkatkan fungsi otak siswa. Melalui kegiatan musikal, disatu sisi seorang siswa bisa memperoleh pengalaman dan penghayatan tentang keindahan, gerak harmoni dan irama. Pada sisi yang lain, musik juga dapat mengembangkan kecerdasan siswa.

Secara teknis, musik merupakan sebuah gelombang suara yang teratur dalam frekuensi tertentu. Di dalamnya terkandung sebuah ritme yang teratur dan terukur. Dari stimulasi suara yang semacam ini akan berdampak pada pikiran dan jiwa siswa. Dengan kata lain, dengan bermusik seorang siswa bisa melakukan kegiatan rekreatif sekaligus dapat meningkatkan kecerdasannya.

Musik – terutama musik klasik – mengandung komposisi nada berfluk-tuasi antara nada tinggi dan nada rendah. Presentasi musikal yang disiplin rumit, harmonis dan indah, tentu akan merangsang sel-sel saraf dalam tabung otak. Saraf otak yang merespon irama musikal secara terus-menrus akan sangat berpengaruh terhadap kecerdasan-kecerdasan yang tengah dikembangkan para siswa.

Tentu saja musik bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi kecerdasan seorang siswa. Sebab sebuah kecerdasan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sangat kompleks. Seperti faktor genetis, minat dan ling-kungan. Namun demikian, musik juga dapat mendukung faktor-faktor kecer-dasan tersebut.

Yang pasti, musik sangat ber-manfaat bagi kecerdasan siswa. Bagi siswa yang kecer dasan musikalnya berkembang, mereka akan tampak lebih kreatif diban dingkan siswa lain yang hidupnya jauh dari irama-irama musikal. Dengan hidupnya irama musikal pada jiwa siswa, maka

kekuatan otaknya akan mengalami peningkatan yang mengagumkan. Seti dak nya, irama musikal terbukti mampu merangsang bagian otak yang ber hubungan dengan membaca, mate matika dan perkembangan emosional siswa.

D alam sebuah penelitian dise-butkan, bahwa musik juga membantu siswa untuk meningkatakan daya ingat dan membuat mereka dapat belajar lebih lama. Dalam pene-litian yang dilakukan E. Glenn Schellenberg di University of Toronto disimpulkan, bahwa anak yang diberi pelajaran musik rata-rata mengalami peningkatan IQnya. Begitupun dengan penelitian Ellen Winner – seorang profesor psikologi di Boston Collage dan profesor neurologi Harvard Medical School, bahwa telah terjadi perubahan otak anak yang memiliki kebiasan bermusik.

Menurutnya, anak yang memiliki kebiasaan bermusik telah meningkatkan kemampuan motorik halus, pencitraan otak dan perubahan pada jaringan otak yang berpengaruh terhadap perkem-bangan kemampuan mereka. Hal itu juga didukung oleh sebuah studi yang diterbitkan Christoper Johnson – profesor pendidikan musik di University of Kansas, bahwa anak-anak yang belajar tentang musik sejak usia sekolah dasar menunjukkan peningkatan 22 persen dalam bahasa Inggris dan 20 persen dalam matematika.

Roger Sperry, seorang penemu teori neuron, mengatakan bahwa neuron baru akan menjadi sirkuit jika ada rangsangan musik. Neuron yang terpisah-pisah itu ber-tautan dan mengintegrasikan diri dalam sirkuit otak, sehingga terjadi per tau tan antara neuron otak kanan dan otak kiri.

Senada dengan hal di atas, apa yang dikatakan oleh Daryono Sutoyo. Guru Besar Biologi UNS Solo ini menyebutkan, bahwa musik memberikan kontribusi dalam menstimuli otak siswa. Untuk itulah, dirinya berharap agar pelajaran musik diajarkan sejak dini di sekolah agar peserta didik memperoleh stimulasi yang seimbang antara belahan otak kiri dan otak kanan dengan sedini mungkin. Dengan demikian, kelak mereka akan menjadi manusia yang berpikir logis dan intutif, sekaligus cerdas, kreatif, jujur dan tajam perasaannya.

Musik – terutama musik klasik

– mengandung komposisi nada

berfluk tuasi antara nada tinggi

dan nada rendah. Presentasi

musikal yang disiplin rumit,

harmonis dan indah, tentu

akan merangsang sel-sel saraf

dalam tabung otak. Saraf otak

yang merespon irama musikal

secara terus-menrus akan

sangat berpengaruh terhadap

kecerdasan-kecerdasan yang

tengah dikembangkan para siswa.

EDUKASI

Page 42: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

42 MPA 4/369 / 2017

Untuk mengatasi hal tersebut, ada baiknya Anda melakukan perencanaan yang ketat saat

menghadapi lebaran. Buatlah catatan secara rinci mengenai barang-barang yang harus dibeli, barang-barang yang sebaiknya dibeli, serta barang-barang yang boleh dibeli dan barang-barang harus tak dibeli. Perencanaan semacam ini sangat bermanfaat bagi pengaturan anggaran keluarga di saat lebaran.

Ketika Anda mudik pulang kampung, haruslah mempunyai rincian untuk biaya transportasi dan akomodasi selama dalam perjalanan. Bepergian ke tempat rekreasipun hendaknya dibatasi. Pilihlah tempat rekreasi yang terjangkau dan tak membutuhkan biaya terlalu besar. Sebab kegiatan rekreasi di sini hanyalah merupakan aktivitas tambahan saja untuk melengkapi suasana lebaran.

Ingat, pada saat lebaran biaya apa saja pasti melambung tinggi. Daripada mengha biskan uang buat rekreasi, lebih baik dana tersebut dialokasikan untuk pemberian “amplop” pada sanak keluarga. Dengan begitu pemberian “amplop” yang seringkali melebihi jatah yang dianggarkan bisa terkaver dengan dana rekreasi tersebut.

Anda perlu menyadari, bahwa lebaran hanyalah berlangsung beberapa hari saja. Jika pada saat lebaran terlalu banyak dana yang dikeluarkan, pasca lebaran ekonomi keluarga akan kedodoran. Oleh karenanya, disarankan agar pada saat lebaran jangan terlalu banyak membawa uang tunai dalam jumlah besar. Sebab suasana lebaran membuat Anda begitu gampang mengeluarkan uang dan bahkan cenderung tanpa pertimbangan terlebih dahulu.

Sekali lagi, ketika dalam suasana lebaran berusahalah untuk senantiasa mengingat anggaran pasca lebaran. Inga-tan ini sangat bermanfaat guna menge-rem watak boros saat lebaran. Meskipun begitu gampang mengeluarkan duit saat lebaran, usahakan Anda tak menge-luarkannya dengan cara “habis-habisan”. Sebab pasca lebaran Anda masih memerlukan banyak dana buat kebutu-han rutinitas kehidupan sehari-hari.

Begitupun pada saat pasca lebaran, kita juga perlu memenej pengeluaran dan kebutuhan keluarga. Kita perlu melihat kembali keperluan-keperluan yang dibutuhkan keluarga. Jika terdapat anggaran yang sekiranya tak mendesak, hal itu dapat ditiadakan sementara. Begitupun dengan kebutuhan-kebutuhan yang masih dirasa cukup besar, anggaran tersebut bisa diminimalisasi.

Lakukan pula penundaan terhadap kebutuhan yang sifatnya sekedar menyenangkan. Semisal anggaran untuk tv kabel, biaya internet yang berlebihan, atau anggaran-anggaran lain yang bersifat untuk kesenangan semata. Begitupun dengan kegiatan-kegiatan keluarga seperti berlibur, shopping, atau kegiatan hobi, ada baiknya dipinggirkan terlebih dahulu.

Untuk kebutuhan harian se-baiknya pula dibatasi. Anggaran belanja maka nan dan minumanpun, ada baiknya dikurangi. Jenis makanan dan minuman yang sifatnya cuma menuruti rasa enak dan rasa senang, untuk sementara tak perlu dituruti. So, belanjalah kebutuhan hidup yang benar-benar urgen dan harus!

Moga bermanfaat!•CM/berbagai sumber

Memenej Anggaran KeluargaPasca Lebaran

Ada kebiasaan kurang bijak masyarakat kita dalam menghadapi lebaran. Ketika lebaran menjelang, selalu “menghamburkan” uang untuk beragam aneka belanja – bahkan untuk sesuatu yang

sesungguhnya “tak perlu” dibeli. Dorongan untuk membeli “apa saja” inilah, yang membuat anggaran lebaran membengkak. Maka wajar jika pasca lebaran ekonomi keluarga jadi tersendat.

KELUARGA

Page 43: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

43MPA 4/369 / 2017

Tak Anggap Remeh Masukandan Pengaduan Masyarakat

Drs. H. Sholeh, M.Si

Benaknya pun kian masyghul ketika menyadari kenyataan bahwa hanya sekitar 3 tahun lagi

dia akan purna tugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). “Makanya ketika saya diamanahi tugas di bidang haji, saya sudah menuma’ninakan hati dengan tugas baru tersebut,” ucapnya jujur. “Saya berkeyakinan, di sinilah akan menyelesaikan tugas hingga masa pensiun tiba,” imbuhnya.

Dan pria kelahiran Gresik, 10 Mei 1962 ini seolah makin tidak percaya ketika pada 18 April lalu dirinya benar-benar dilantik sebagai Kepala Kakankemenag Lamongan oleh Kakanwil Kemenag Prov. Jatim. “Sebagai abdi negara, tentu harus siap menjalani takdir. Apalagi pertanggungjawaban jabatan ini tidak hanya kepada atasan saja, tapi juga kepada Allah SWT,” katanya memantapkan hati.

Sementara itu, awal mula karir bungsu dari empat bersau dara ini dimulai sejak tahun 1990 silam sebagai Pegawai Pada Subbag Umum Bagian Tata Usaha Kanwil Dep. Agama Propinsi Jawa Timur. Ini tak tak berselang lama dari kelulusannya sebagai seorang sarjana dari Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel Surabaya – kini Fakultas dan Filsafat UIN Surabaya.

Lima tahun kemudian, Suami Hj. Naimatuzzahro ini berganti tugas Pegawai Pada Seksi Kurikulum Bidang Madrasah dan Penda Islam pada Sekolah Umum Kanwil Dep. Agama Propinsi Jawa Timur. Dan sejak tahun 2001, dirinya diperbantukan di Pegawai Pada Subbag Ortala dan Kepegawaian. Di pos baru ini jabatan terakhirnya adalah sebagai analis kepegawaian Ahli Madya.

Jabatan baru sebagai Kepala Seksi Pelayanan Pontren pada Masyarakat

Bidang Pekapontren – kini bidang PD Pontren – Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur dipercayakan kepadanya pada tahun 2007. Lima tahun kemudian, dirinya didaulat sebagai Kepala Seksi Pendidikan Diniyah Formal dan Kesetaraan pada bidang yang sama hingga tahun 2016.

Setelah cukup lama di berkecimpung di bidang PD Pontren, pada November tahun lalu, ayah tiga anak ini dilantik sebagai Kepala Seksi Sistem Informasi Haji Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Jadi praktis selama 27 tahun dirinya berkecimpung di Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. “Meski demikian, saya menjalaninya

dengan enjoy saja meski memang secara karir berjalan sedikit lamban,” tukasnya sambil melepas senyum.

Menjadi abdi negara sebagai seorang pegawai negeri baginya memang sudah menjadi cita-citanya sejak remaja. Hal ini dipicu oleh keinginan kuat sang ibu yang menginginkanya menjadi pegawai pemerintah. Sebagai seorang anak, tentu dirinya tak kuasa menampiknya. Meski pada kenyataanya hal itu tidak mudah diwujudkan. Apalagi mengingat dirinya bukan berasal dari keluarga berada.

“Untuk melanjutkan sekolah saja saya beberapa kali harus ber-henti lantaran ketiadaan biaya,” kenang lelaki yang pernah ber-profesi sebagai penjual merica dan terasi renteng ini.

Tak heran ketika dirinya berhasil menjadi PNS, orang-tuanya langsung menagis baha-gia. Tak hanya itu, banyak sau-dara dan tetangga juga turut haru. Bahkan orang-orang yang dulu meremehkannya pun turut bangga. Sebab dirinya berhasil menjadi PNS pertama di desanya.

“Dan secara tak langsung itu menjadi pelecut bagi saya dalam mengabdikan diri di Kemenag dengan sebaik-baiknya,” katanya mantab.

Ketika kini dirinya ditunjuk sebagai nahkoda baru Kankemenag Lamongan, dirinya pun bertekad untuk menjalankan amanah dengan sepenuh hati. Dirinya pun tak akan abai dengan segala masukan demi terlaksanaya pro-gram kerja Kemenag. “Saya pun me-wanti-wanti pula kepada seluruh staf agar tak anggap remeh masukan dan pengaduan masyarakat,” ucapnya tegas. “Dan selanjutnya, semaksimal mungkin menindaklanjuti dan mencarikan solusi,” imbuhnya. •pri

Drs. H. Sholeh, M.Si mengaku kaget dan tak percaya kala namanya disebut bakal dilantik sebagaiKepala Kantor Kemenag di daerah. Sebab baru sekitar empat bulan dirinya didaulat sebagai salah satu kepala seksi

pada Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur.

F I G U R

Page 44: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

44 MPA 4/369 / 2017

Para pendiri negara Republik Indo-nesia yang terdiri dari para tokoh nasionalis dan agama sepakat

untuk menjadikan Pancasila sebagai falsafah bangsa dan dasar negara. Antara agama dan Pancasila sejak awal tidak pernah terjadi pertentangan. Terutama Islam, ajarannya sesuai dan Pancasila, baik terhadap masing-masing silanya maupun terhadap pengertian Pancasila secara utuh sebagai falsafah bangsa. Justru prinsip ajaran Islam sebagai agama Rahmatan lil ‘alamin sangat mendukung penghayatan dan pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila sebagai falsafah bangsa dan dasar negara adalah piihan yang tepat. Berbeda dengan negara-negara Barat yang memisahkan agama dengan negara, negara Indonesia tidaklah demikian. Indonesia bukanlah negara sekular. Sebagai bukti menjadikan Pancasila sebagai dasar negara, dan salah satu silanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila pertama ini bagi orang muslim adalah konsep tauhid. Namun demikian Indonesia juga bukan negara Theokratis

yang menjadikan salah satu agama sebagai agama resmi.

Para perintis dan pemimpin bangsa menyadari bahwa Indonesia memiliki tingkat keanekaragaman budaya yang kompleks. Heterogenitas yang tinggi ini ditunjukkan dengan adanya lima macam agama yang dipeluk bangsa Indonesia. Agama-agama itu adalah Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu. Disamping itu terdapat pemeluk aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Semua pemeluk agama dan aliran kepercayaan dapat menerima Pancasila sebagai dasar negara..Maka tidak boleh terjadi orang memmpertentangkan antara agama dengan Pancasila, termasuk Islam.

Keanekaragaman itu juga terlihat pada banyaknya suku di Indonesia Terdapat 1.128 suku dengan lebih 700 bahasa daerah. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik tahun 2010, Indonesia berpenduduk 237.000.000 yang mendiami 17.508 pulau besar maupun kecil. Penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari dua ratus juta itu

sepakat menyatukan diri dalam wadah Negara Kesatuan republik Indonesia.

Indonesia yang memiliki keane-karagaman agama, budaya, suku, bahasa dan adat istiadat bertekad untuk bersatu. Tekad bersatu itu dinyatakan dalam slogan Bhinneka Tunggal Ika. Slogan itu mempunya makna berbeda-beda tetapi tetap satu.Kalimat tersebut dicantumkan dalam lambang negara Garuda Pancasila.

Slogan pemersatu tersebut dikete-mukan dalam kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tatular pada abad ke-empat belas Masehi dimasa jayanya kerajaan Mojopahit. Oleh pengarang kalimat bertaji tersebut ditujukan kepada umat Hindhu dan Budha. Sekalipun antara pemeluk kedua agama tersebut berbeda keyakinan, cara pengabdian dan kebaktiannya, mereka setuju bila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mereka bersatu.

Di kemudian hari masuklah agama Islam yang kemudian menjadi agama terbesar di Indonesia. Masuknya Islam ke Nusantara tidak melalui peperangan dan penaklukan, melainkan

“Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya

orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Mengenal”. (Al-Hujurat 13)

ISLAM & PANCASILA

SELASAR

Page 45: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

45MPA 4/369 / 2017

dengan jalan damai. Para da’i yang sebagian diantaranya memiliki profesi sebagai pedagang. Karena pengaruh ajaran agamanya (Islam) para da’i itu mempunyai karakter yang lembut, ramah dan toleran. Penduduk Indonesia yang memeluk agama lama –Hindu dan Budha– dapat menerima kedatangan para pemeluk agama Islam.

Sebelum Indonesia merdeka para pemimpin bangsa dari berbagai agama bermusyawarah merumuskan dasar negara yang akan dibentuk setelah merdeka. Mereka berada dalam satu forum untuk merumuskan falsafah dan dasar negara. Diketemukanlah istilah Pancasila atas usul Bung Karno. Adapun konten atau isi dari falsafah bangsa tersebut ada lima sila. Pada aalnya masing-masing perumus mempunyai konsep yang berbeda-beda. Akhirnya setelah melalui proses panjang sejak sidang BPUPKI hingga menjelang proklamasi kemerdekaan disepakati rumusan Pancasila seperti sekarang ini. Kesepakatan rumusan Pancasila dan menjadikannya sebagai dasar negara adalah sehari setelah proklamasi yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945.

Mengikuti jejak sejarah perumusan Pancasila patut dicatat beberapa tokoh bangsa baik dari golongan nasionalis maupun agama. Mereka adalah anggota

panitia kecil guna menampung usul-usl selama masa reses. Tokoh-tokoh tersebut dapat disebut sebagai perintis yang terdiri dari Soekarno, Muhammad Hatta, Muhammad Yamin, AA Maramis, M. Sutarjo Kartohadikusumo, R. Otto Iskandardinata, Wachid Hasjim dan Ki Bagus Hadikusumo. Sementara itu tokoh-tokoh lainnya seperti Abi Kusno Tjokrosuyoso, Abdul Kahar Mudzakir, Agus Salim dan Ahmad Subarjo masuk dalam panitia kecil bentukan Bung Karno. Mereka para tokoh nasional itu telah berjuang membentuk pemerintahan yang lengkap dengan dasar negara dan konstitusinya.

Jika pada masa awal perumusan Pancasila tidak terjadi pertentangan dan permusuhan maka semangat dan jiwa bersatu itu harus dipertahankan. Antara Pancasila dan agama akhir-akhir ini dipertentangkan, khususnya antara Islam dan Pancasila. Upaya adu domba ini harus diberhentikan. Tidak benar pandangan orang bahwa jika seseorang berpegang teguh pada ajaran agamanya dinilai radikal dan anti Pancasila dan NKRI. Suatu pandangan yang dangkal dan tidak berdasar. Justru siapa yang mengamalkan Islam secara benar berarti ia juga mengamalkan Pancasila. Sebab Islam adalah agama Rahmatan lil ‘alamin. •RAW

Pancasila sebagai falsafah bangsa dan dasar negara adalah piihan yang tepat. Berbeda dengan negara-negara Barat yang memisahkan agama dengan negara, negara Indonesia tidaklah demikian. Indonesia bukanlah negara sekular. Sebagai bukti menjadikan Pancasila sebagai dasar negara, dan salah satu silanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila pertama ini bagi orang muslim adalah konsep tauhid. Namun demikian Indonesia juga bukan negara Theokratis yang menjadikan salah satu agama sebagai agama resmi.

SELASAR

Page 46: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

46 MPA 4/369 / 2017

Waswasan.Secara sederhana ergonomi disebut

sebagai “ilmu tentang kerja”, melibatkan berbagai kajian tentang kerja itu sendiri, bagaimana kerja dilaksanakan, dan bagaimana caranya untuk bekerja lebih baik. Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ergos (kerja)  dan nomos (hukum alam, nilai), sehingga ini dapat juga didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen, dan perancangan (desain). Ergonomi secara khusus dapat mempelajari keterbatasan dan kemampuan manusia dalam berinte-raksi dengan teknologi dan produk-produk buatannya. Ilmu ini berangkat dari  kenyataan bahwa manusia memiliki batas-batas kemampuan baik jangka pendek maupun jangka panjang, pada saat berhadapan dengan lingkungan sistem kerjanya yang berupa perangkat keras (hardware, mesin, peralatan kerja, dan lain-lain) serta perangkat lunak (software, metode kerja, sistem, dan sebagainya).

Egonomi berguna sebagai media kajian untuk pencegahan sedini mung kin munculnya kelelahan kerja sebelum bera-kibat kronis (batuk, kangker akibat asbes, bungkuk pada tukang bubut) ataupun fatal (terpeleset ketika mengangkat beban, mati tersengat listrik). Aplikasi ilmu ergonomi dalam desain sistem kerja punya peranan penting secara ekonomis dalam pembiayaan dengan me ningkatkan kesehatan dan kesela-matan kerja. Misalnya dengan mengu-rangi rasa  nyeri dan ngilu pada sistem kerangka dan otot agar pekerja tidak cepat lelah, tidak mudah salah, hasil kerja lebih baik, pekerja tidak mudah sakit.

Untuk pekerjaan sederhana atau perusahaan kecil ilmu ini akan ber man-faat dalam memilih model dan ukuran peralatan yang digunakan. Petani akan memilih ukuran yang sesuai untuk dirinya agar tidak mudah payah ketika

Pengasuh :dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.

Kita akan merasakan beda akibatnya jika beras seberat 5 kg harus dibawa dengan menjinjingnya ataukah memanggulnya, padahal besar bebannya sama. Itu karena

cara membawanya tidak sama; iItulah antara lain yang dikaji dalam ilmu ini.

Ergonomi, Ilmu Tentang Kerja

harus berulang kali mengayunkannya. Tanah yang digarapnya juga memerlukan model cangkul yang berbeda, sehingga kita menjumpai mata pacul yang datar ataupun lengkung, lebar cangkul yang berbeda, ataupun bahkan harus menggu nakan ukuran lebar yang “kecil” ber bentuk ganco. Sekop pada hakikatnya adalah bentuk lain dari cangkul untuk tanah yang lengket karena struktur tanah nya (liat, basah). Begitu jugalah sudut antara tangkai dan bilahnya perlu disesuai kan jika ingin agar petani tidak mudah payah.

Secara alamiah ergonomi sudah banyak “diterapkan”, diwariskan turun-temurun, sehingga kita dapat menjumpai berbagai macam model cangkul dan tangkainya yang mungkin berbeda antara satu daerah dengan daerah lain. Model dan ukuran sabit dapat sangat berbeda karena digunakan di berbagai macam kegiatan yang tak sama tuntutannya. Besar dan panjang alu yang biasa digunakan untuk menumbuk padi oleh ibu-ibu yang badannya tinggi tidaklah sama dengan yang digunakan oleh ibu-ibu yang pendek; ukuran dan letak pegangannya juga tak sama. Perbedaan ini semua pada hakikatnya merupakan penerapan ergonomi secara alami, yaitu untuk mengurangi kelelahan.

Penerapan ergonomi di “perusa-haan besar” pada umumnya merupa-kan aktivitas desain ataupun rede sain, membuat baru ataupun menyempur-nakan alat ataupun cara yang lama untuk dapat diterapkan pada kegiatan atau pekerjaan yang ada sekarang maupun nanti dengan hasil yang lebih baik. Ergonomi bukan hanya dapat berperan dalam desain peralatan saja, tetapi juga meliputi penataan urutan pekerjaan pada suatu kegiatan kerja; termasuk misalnya penentuan jumlah jam istirahat, pemilihan jadwal pergantian waktu kerja (shift kerja), mengubah besar-kecilnya kelompok pekerjaan. Dengan penataan seperti ini maka untuk suatu produk

yang perlu ditangani oleh banyak orang tidak perlu terjadi lagi penumpukkan pekerjaan di satu tempat maupun tidak ada orang yang menganggur karena di depannya tidak ada kegiatan pekerjaan yang harus dilakukan.

Meja belajar mandiri dikehendaki sedikit piring untuk kemudahan mem-baca dan menulis agar murid tidak mudah lelah ketika membaca. Perim-bangan pencahayaan atas permukaan kerja dan lingkungan juga penting untuk meningkatkan ketahanan kerja, mengu-rangi kesalahan.

Diagnosa.Dengan ergonomi dapat dilakukan

kajian dalam berbagai seginya yang meliputi bagaimana orang

bersikap terhadap produk peralatan, fasilitas, prosedur, maupun lingkungan hidup dan kegiatannya sehari-harinya. Penerapan ilmu ini secara benar dapat mening katan efektivitas dan efisiensi kerja dengan lebih menghargai nilai-nilai kemanusiaan, seperti peningkatan kesela matan kerja, pengurangan rasa lelah, tidak mudah sakit, dan sebagainya. Dengan pendekatan ergonomi ini dapat difahami adanya keterbatasan-keter-batasan manusia, kemampuan, karak-teristik tingkah laku dan motivasi, untuk selanjutya merancang prosedur dan penyiapan lingkungan kegiatan aktivi-tasnya sehari-hari, termasuk kegiatan di lingkup pendidikan (sekolah, pondok).

Secara sederhana dapat diamati bagaimana gerakan atau sikap tubuh orang yang sedang melakukan kegiatan dari waktu ke waktu, sehingga nanti misalnya dapat terlihat kapan muncul gera kan-gerakan yang merupakan petun-juk adanya kelelahan. Lebih mendalam lagi orang dapat diberi tes psikologis atau pun juga fisiologis untuk melihat adanya ataupun derajat kelelahan.

Pengamatan ini dapat dilakukan secara “sederhana” oleh seorang penga-

Page 47: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

47MPA 4/369 / 2017

mat ataupun lebih. Untuk lebih teliti dapat digunakan satu atau lebih kamera yang merekam seluruh kegiatan orang yang diamati itu; dari atas rekaman ini sejumlah pengamat dapat memeriksa ulang seperlunya untuk analisis.

Bidang kajian ergonomi yang secara lebih rinci dapat meliputi:

Faal kerja untuk untuk dapat  me-mi ni mal kan kebutuhan energi yang digunakan saat bekerja.

Antropometri terkait dengan ukuran tubuh manusia untuk digunakan dalam perancangan peralatan  dan fasilitas agar tidak memayahkan, sesuai dengan ukuran pemakainya.

Biomekanika berhubungan dengan meka nisme tubuh dalam melakukan suatu pekerjaan, misalnya keterlibatan otot-otot tertentu dalam bekerja, otot besar maupun kecil, sendiri-sendiri ataupun terpadu.

Penginderaan yang meliputi masalah penginderaan manusia, misalnya indera penglihatan, penciuman, perasa untuk pekerjaan-pekerjaan ataupun ling-kungan tertentu.

Psikologi kerja yaitu kajian yang berkaitan dengan efek  psikologis dari suatu pekerjaan terhadap pekerjanya, misalnya kaitan dengan terjadinya stres yang mudah menimbulkan kelelahan ataupun sakit.

Tindak lanjut.Dari bidang ilmu anthropometry ini

misalnya kemudian muncul kebijakan umum bahwa anak-anak tidak boleh bekerja agar mereka ini dapat tumbuh sempurna sebagai persiapan generasi penerus. Lebih lanjut ukuran peralatan (termasuk meja, kursi, rak) dan ruang gerak disesuaikan dengan kebutuhan agar pekerjaan lancar tanpa harus antri ataupun berdesak-desakan. Ukuran tubuh orang (antropometri) harus diper ha tikan agar pekerja tidak harus mela kukan gerakan-gerakan yang tidak perlu ataupun memayahkan, misalnya pekerja terpaksa harus berulangkali “jinjit”, jongkok-berdiri, membungkuk, mengangkat lengan, dan sebagainya karena letak pekerjaan atau barang yang dikerjakan ataupun juga alat yang digunakan tidak pada bidang gerak aaupun jangkauan anggota tubuhnya.

Dari penerapan bidang ilmu inilah maka untuk pegawai kantoran yang banyak mengetik dibuatkan kursi yang

kursi, rak, letak tombol-tombol) dengan ukuran pada pekerja. Untuk ini kadang-kadang harus ditambahkan sarana bantu semisal pijakan kaki (bancik) jika ukuran sarana kerja tidak dapat diatur. Di pasaran masih banyak dipasarkan sarana kerja orang barat yang sebenarnya tidak sesuai dengan ukuran orang Indonesia.

Untuk pekerjaan yang terkait dengan angkat-mengangkat beban, haruslah digunakan cara mengangkat beban yang benar agar tidak menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot, dan persendian karena gerakan mengangkat itu, terutama dengan menghidarkan beban yang berlebihan. Misalnya saja mengangkat beban dengan membungkuk harus dihindari, harus diganti dengan mengangkat dari posisi jongkok. Lebih lanjut dapat digunakan kaidah umum bahwa ukuran karung dibuat untuk tidak terisi dengan berat yang melebihi 40 kg, yaitu batas maksimal kemampuan mengangkat oleh lelaki dewasa tanpa menim bulkan cedera. Jika beban memang sering berat, maka alat bantu meka nik harus tersedia setempat untuk sewaktu-waktu digunakan misalnya fork lift, crane.

Penutup.Masalah kelelahan. Setelah pekerja

mela kukan pekerjaannya, maka umum-nya akan terjadi kelelahan. Dalam hal ini yang harus diwaspadai dan harus dibedakan adalah jenis kelelahannya; untuk kemudahan beberapa ahli memi-lahnya ke macam organ yang dikeluhkan, misalnya kepala, bahu, tangan, punggung.

Beban kerja yang “terlalu berat” dapat saja menimbulkan:1. Kelelahan fisik. Kelelahan fisik akibat

kerja  yang berlebihan; jika ringan masih dapat  dikompensasi dengan istirahat dan kinerjanya kembali ke seperti semula. Kalau tidak terlalu berat kelelahan ini bisa hilang setelah istirahat dan tidur yang cukup.

2. Kelelahan yang patologis. Kelelahan ini terkait dengan penyakit yang diderita, biasanya muncul tiba-tiba dan berat gejalanya.

3. Kelelahan psikologis (emotional fatigue). Kelelahan macam ini adalah bentuk yang umum; kemungkinan merupakan sejenis “mekanisme melarikan diri dari kenyataan” pada penderita psiko-somatik. Semangat yang baik dan motivasi kerja akan mengurangi angka kejadiannya di tempat kerja.Semoga uraian di atas bermanfaat.

sandarannya menyangga pinggang (bukannya punggung!), ketika duduk telapak kaki (baca: telapak sepatu) tersangga lantai dan bagian bawah paha tidak menekan dudukan, betis tidak menekan dudukan. Jika ukuran perabot belum pas, terpaksa harus dibuatkan “ganjal” atau pijakan tersendiri. Lebar meja kerja seharusnya hanya sejangkauan lengan, dengan ketinggian setinggi siku. Perusahaan alat perkantoran moderen ada yang membuat dan memaarkan perabotan sesuai dengan ukuran rata-rata orang Indonesia, namun ada juga yang menyiapkan perabot dengan ukurannya yang dapat diatur sendiri oleh si pemakai dengan berbagai macam mekanisme, terutama untuk tinggi-rendahnya.

Perusahaan karoseri maju ada yang sudah menyiapkan model kursi mobil (termasuk bis) yang enak, tidak melelahkan, bagi pemakainya maupun supir. Pernah disimpulkan dari suatu studi bahwa supir bis tanpa pendingin yang telah mengemudikan bisnya lebih dari dua jam sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan, berpeluang untuk mengalami kecelakaan.

Pencegahan kerugian.Untuk meningkatkan produktivitas

dan menghindari kerugian dalam kegia tan poduksinya dilakukan upaya penerapan ergonomi. Di dalam lingkup industri upaya ini dapat berupa berbagai penyesuaian yang secara langsung mening katkan produktivitas (efisiensi dan efektivitas) dan mengurangi beaya kerja secara umum (angka sakit, beaya obat). Ini dilakukan dengan membenahi posisi bekerja masing-masing pekerja, proses kerja secara umum, memperbaiki lingkungan kerja, maupun memperbaiki cara kerja untuk masing-masing kegiatan, Misalnya saja jika kerja dilakukan dengan posisi duduk dan posisi berdiri, maka ketika pada posisi duduk kaki harus tidak terbebani dengan berat tubuh sehingga posisi stabil selama bekerja; sedangkan pada posisi berdiri itu posisi tulang belakang tegak (vertical) dan berat badan tertumpu secara seimbang pada kedua kaki; dengan cara itu maka otot tidak akan payah oleh kegiatan atau gerakan yang tak perlu itu.

Proses kerja yang dijalani oleh pekerja harus memberi kemudahan bagi para pekerja untuk dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi sewaktu bekerja; ini diupayalan dengan menyesuaikan ukuran sarana kerja (meja,

Page 48: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

48 MPA 4/369 / 2017

AN NISA’

Hanya saja, ketika sang ibu rumah tangga mengetahui mengurus rumah tangga adalah ladang

ibadah niscaya dia akan merasa berat melakoninya. Tapi jika dia mengetahui bahwa betapa besar nilai pahala mengurus suami, anak, keluarga dan rumahnya, dia pasti takkan pernah mengizinkan siapapun untuk mengerjakan tugasnya. Sebab ada janji surga sebagai balasannya.

Allah telah menyiapkan pahala yang besar bagi setiap ibu rumah tangga, istri-istri yang shalihah. Setiap pekerjaan rumah yang dilakukan dengan penuh suka cita, ikhlas karena semata mengharap ridha Alloh. Istri yang senantiasa mengharap ridlaNya, senantiasa mematuhi kewajibannya untuk taat pada suami. Tentu kewajiban mematuhi suami teruntuk pada hal yang berguna dan manfaat hingga menciptakan rasa sayang dalam keluarga.

Dalam surat An-Nisa ayat 34 disebut-kan bahwa yang termasuk wanita shalihah adalah mereka yang taat menjalankan perintah Allah serta menjaga diri selama sang suami tidak berada di sampingnya. Dalam sebuah hadis Rasulullah pernah ditanya perihal wanita yang paling baik. Nabi Muahmad pun menjawab dengan gambalng bahwa mereka adalah wanita yang paling menyenangkan ketika dipandang sang suami, mentaatinya, serta amanah menjaga hartanya. (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251).

Bahkan dalam redaksi hadis yang lain, Rasulullah berpesan kepada setiap istri agar memperhatikan sikap di hadapan suaminya. Sebab itu bisa menjadi penyebab masuk surga atau neraka. (HR. Ibnu Saad, Ath-Thabrani, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Al Jami’us Shaghir (1590).

Selain daripada dalil yang menun-jukkan mulianya tugas seorang istri, diberitakan pula bagaimana kondisi

seorang istri di akhirat kelak. Berikut salah satunya ada yang disabdakan oleh Baginda Nabi saw dalam lisan beliau yang mulia:

“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang

Menjadi ibu rumah tangga itu luar biasa. Sebab di pundaknya tersemat tanggung jawab besar nan mulia. Padanya tedapat ladang ibadah untuk membesarkan dan mendidik

buah hati menjadi anak yang shalih dan shalihah.

Menjadi Ibu Rumah Tangga Itu Luar Biasa

tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907).

Adapun suami yang shalih, akan meng hormati dan memperlakukan secara lembut. Sebagaimana suri taula-dan Rosulullah saw bahwa beliau adalah seo rang suami yang paling lembut terhadap istri dan keluarganya. Ladang pahala bagi suami juga tersedia lebar. ”...Dan sesungguhnya, tidaklah engkau menafkahkan sesuatu dengan niat untuk mencari wajah Allah, melainkan engkau diberi pahala dengannya sampai apa yang engkau berikan ke mulut istrimu akan mendapat ganjaran.” (Shahih, HR Al-Bukhari no.1295 dan Muslim no.1628).

*) PAIF Kankemenag Kabupaten Kediri

Oleh: Alfiatu Solikah*)

Page 49: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

49MPA 4/369 / 2017

NGANJUK – Bertempat di halaman Kankemenag Kab. Nganjuk, Ikatan Guru Raudlatul Atfal (IGRA) Kab. Nganjuk melaksanaan lomba dalam

SURABAYA – Berempati dan berbagi kepada kaum dhu’afa adalah sangat dianjurkan agama dan bernilai ibadah. Oleh sebab

Kakankemenag Kota Surabaya Dr. H. Haris Hasanuddin, M.Ag. saat memberikan bantuan sosialkepada salah satu dhu’afa’ yang bertempat di Rumah Pintar Penyuluh (RPP) Kankemenag Kota Surabaya.

H. Barozi Apresiasi IGRA se-Karesidenan Kediri Adakan Lomba Marakkan HAN

Bakti Sosial Penyuluh Agama Islam Fungsional Kankemenag Kota Surabaya

rangka Hari Anak Nasional (HAN) 2017 se-Karesidenan Kediri, (4/5). Wanti Rahayu Kepala RA Kecamatan Rejoso selaku ketua pelaksana

melaporkan bahwa lomba ini diikuti 48 peserta. Untuk siswa RA dilombakan melukis kaligrafi, adzan dan sepak bola mini. Sementara untuk siswa KB yaitu memasukkan bola dalam keranjang sesuai warna dan menyusun puzzle.

Ketua IGRA se-Karesidenan Kediri Rusmini mengatakan kegiatan IGRA dalam kondisi apapun tetap berjalan, ada dana maupun tidak. “Alhamdulillah, terbukti hari ini berjalan lancar dan meriah,” ungkapnya.

H. Barozi selaku Kakankemenag Kab. Nganjuk saat membuka acara merasa bangga kepada pengurus IGRA Kab. Nganjuk yang tidak pernah mengeluh. Dirinya pun berharap agar ajang ini dapat menjadi tempat bersilaturrahmi dan menghasilkan prestasi.

Ajang ini menghasilkan para juara I pada tiap lomba yaitu Kab. Nganjuk menyabet tiga yaitu melukis kaligrafi, adzan, dan menyusun puzzle. Sedangkan Kota Kediri di lomba sepak bola mini, dan Kab. Trenggalek di lomba memasukkan bola dalam keranjang. •Nur

itu, bertempat di Rumah Pintar Penyuluh (RPP) Kankemenag Kota Surabaya diselenggarakan bhakti sosial menyongsong Ramadhan 1438 H, (18/5). Acara ini dihadiri oleh pejabat struktural dan fungsional Kankemenag Kota Surabaya dengan menghadirkan 300 dhuafa’.

Dalam sambutannya, Kakankemenag Kota Kota Surabaya, Dr. H. Haris Hasanuddin, M.Ag, mengapresiasi Penyuluh Agama Islam, BAZNAS Prov. Jatim, Koperasi Al Ikhlas, UPZ Kankemenag, juga Nurul Hayat yang telah berpartisipasi. Dirinya berharap agar kegiatan yang mulia ini dilestarikan dan ditingkatkan lagi.

Mantan Kakankemenag Kab. Gresik ini juga mendorong penyuluh agar mengembangkan sayap dengan pro aktif bekerjasama dengan Pemkot melalui Dinsos atau instansi lain yang tidak mengikat. Dan terkhusus kepada penerima bantuan, orang nomor satu di Kankemenag Kota Surabaya ini mengajak agar mereka meningkatkan ibadah sholatnya, memperbanyak istighfar, bertaubat dan bersyukur. “Agar Allah memberikan rizki yang lebih banyak lagi kepada kita semua,” Amin. Paparnya. •Dori

JOMBANG – UP Kankemenag Kab. Jombang menggelar pelantikan yang dilaksanakan di aula Darussalam, (16/5). Pelantikan ini dihadiri 90 orang di antaranya Kasubbag, Kasi dan Penyelenggara Pensyar, Pengawas dan Kepala Madrasah di lingkungan Kankemenag Kab. Jombang.

Kakankemenag Kab. Jombang Abd. Haris melantik pejabat fungsional yaitu Sutrisno, S.Pd yang sebelumnya guru MAN Tambakberas menjadi Kepala MAN Tambakberas dan Abdul Salam, S.Pd dari Guru MTsN Tembelang menjadi Kepala MTsN Keras Kecamatan Diwek.

Dalam sambutannya Kakankemenag Kab. Jombang Abd. Haris mengucapkan selamat kepada pejabat yang dilantik sekaligus berharap agar dapat melaksanakan tugas di tempat dinas yang baru. Dirinya menegaskan bahwa sumpah yang diucapkan adalah tanggung jawab kepada Allah dan masyarakat sehingga dapat membawa manfaat dan syafaat.

Abdul Haris menambahkan bahwa dalam jabatan, Kankemenag berupaya mengisi dengan ASN yang profesional dan proporsional yang didasarkan pada 5 budaya kerja Kemenag. “Buka dengan niat yang baik,

langkah-langkah yang baik serta bangun komunikasi dengan para guru, komite, dan yayasan di mana anda bertugas,” pesannya mantap. •Tts

Kakankemenag Melantik Kepala MTsN Tembelang dan MAN Tambakberas

Dengan ditandai pelepasan balon, Kakankemenag Kab. Nganjuk H. Barozi secara resmi membukalomba dalam rangka Hari Anak Nasional (HAN) 2017 oleh IGRA se-Karesidenan Kediri.

Bertempat di aula Darussalam, Kakankemenag Kab. Jombang Drs. H. Abdul Harismelantik dua pejabat fungsional di hadapan 90 hadirin yang menyaksikan.

LINTAS PERISTIWA

Page 50: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

50 MPA 4/369 / 2017

MOJOKERTO – Dalam waktu sehari Kakanwil Kemenag Prov. Jatim H.Syamsul Bahri memberikan pembinaan ASN di dua Kankeemnag,

KOTA KEDIRI – Kankemenag Kota Kediri menggelar penanda-tanganan pakta integritas pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis

Sehari, Kakanwil Beri Pembinaan di Dua Kantor Kemenag Mojokerto

Kepala MTs se-Kota Kediri Tandatangani Pakta Integritas Pelaksanaan UNBK

(17/05). Pagi di Kabupaten Mojokerto dan siangnya di Kota Mojokerto. Di Kankemenag Kab. Mojokerto, Kakanwil selain memberikan

pembinaan juga menandatangani prasasti pembangunan tempat qudhu masjid yang ada dilingkungan Kemenag, juga launching website Kemenag Kab.Mojokerto. Sedangkan di Kemenag Kota Mojokerto Kakanwil beri pembinaan dihadapan 150 ASN di bawah kepemimpinan H. Moh. Jamal.

Dalam setiap pembinaan Kakanwil selalu mengingatkan kepada para aparatur untuk selalu menjaga marwah dari Kemenag. Jagan sampai justru aparatur dari dalam sendiri yang menjelek-jelekan institusi Kemenag. “Bila ada yang tidak berkenan di dalam institusi, sampaikan saja ke dalam jangan sampai keluar. Berilah peringatan dengan baik jangan sampai melaporkan ke aparat hukum bila masih bisa diselesaikan ke dalam maka selesaikanlah dengan baik,” tegasnya

Dengan gaya yang lugas dan santai bahkan sesekali dibumbuhi lelucon Kakanwil yang biasa disapa Wayan ini selalu mendapatkan applaus dari para ASN yang menerima pembinaannya. •Ariel

Komputer (UNBK) tingkat MTs di aula MTsN Kediri 1 Kota Kediri, (28/4). Penandatangan ini sebagai komitmen penyelenggaraan UNBK yang jujur dan bebas dari segala bentuk kecurangan. Secara simbolis sembilan kepala MTsN dan MTs Swasta yang ada di lingkungan Kankemenag Kota Kediri turut menandatangani pakta tersebut. Sementara Kakankemenag Kota Kediri, Zuhri dan Kasi Pendma, Sugeng Supriono turut menyaksikannya.

Dalam sambutannya, Sugeng Supriono mengajak seluruh panitia, pengawas, proktor dan teknisi UNBK untuk mendukung penyelenggaraan UNBK yang jujur, berkualitas dan bermartabat. “Ini hanya salah satu upaya yang dapat dilakukan. Hal yang lebih penting adalah komitmen untuk berlaku jujur,” ujar mantan Kepala MTsN Mojoroto.

Hal senada juga disampaikan Kakankemenag Kota Kediri seraya berharap agar penyelanggaraan UN tahun ini meraih tiga kesuksesan, yakni sukses administrasi, penyelenggaraan dan prestasi. “Semoga nilai akhir rata-rata seluruh peserta ujian tahun ini lebih baik dari tahun lalu,” harapnya. •Basith

KAB. PROBOLINGGO – Pemda Kabupaten Probolinggo setiap tahun nya selalu menggandeng Kemenag dalam melaksanakan kegiatan penting bagi Calon Jamaah Haji (CJH). Begitu juga saat melaksanakan bimbingan manasik haji yang diikuti oleh ratusan CJH bertempat di Pendopo Kabupaten, (16/5).

Manasik perdana ini dihadiri Wabup Probolinggo Drs H Ahmad Timbul Prihanjoko, Ketua IPHI Kabupaten KH. Masrur Nashor, Kakankemenag H. Santoso bersama Kasubag TU H. Fausi, Kasi PHU H. Muklason serta SKPD terkait.

Dalam laporannya, H. Santoso menyampaikan bahwa jumlah CJH Kab. Probolinggo tahun ini berjumlah 733 orang ditambah 34 cadangan sehingga keseluruhan berjumlah 767 orang. Terkait kekurangan akan diambilkan dari daftar tunggu yang mengacu kepada ketentuan perundang-undangan. Beliaupun mengajak agar calon jama’ah yang bisa berangkat tahun ini terus bersyukur. Wabup berharap agar kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terbangun komunikasi dan koordinasi intern antar stakeholder terkait.

Di akhir acara, CJH mendapatkan siraman rohani dari KH. Wasik Hannan dan ditutup doa oleh Ketua MUI Probolinnggo KH. Munir Cholili. •Ansori

Ratusan CJH Kabupaten Probolinggo Dapatkan Bimbingan Manasik Haji

Di hadapan ASN di Kab. Mojokerto, Kakanwil Kemenag Prov. Jatim mengingatkan kembaliagar ASN menjaga marwah Kementerian Agama, jalah malah menjelek-jelekkan sendiri.

H. Santoso selaku Kakankemenag Kab. Probolinggo memberikan sambutan di hadapan ratusan Calon Jama’ah Haji Kab. Probolinggo di Pendopo Kabupaten Probolinggo.

Kakankemenag Kota Kediri Zuhri bersama Kasi Pendma Sugeng Supriono turut menyaksikan penandatanganan pakta integritas oleh Kepala MTs se-Kota Kediri.

LINTAS PERISTIWA

Page 51: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

51MPA 4/369 / 2017

PONOROGO – Bertempat di GOR serbaguna MAN 2 Ponorogo yang dihadiri seluruh ASN di lingkungan Kankemenag Kab. Ponorogo,

LUMAJANG – Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kanke-menag Kab. Lumajang dalam melaksanaan progamnya melakukan

Para calon pengantin (catin) sedang dengan seksama menyimak apa yang disampaikan oleh nara sumber terkait bagaimana membentuk keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah.

Pembinaan ASN Sekaligus Peletakan Batu Pertama Ma’had MAN 2 Ponorogo

Seksi Bimas Islam Rutin Laksanakan Bimbingan Perkawinan Pra Nikah

H. Syamsul Bahri selaku Kakanwil Kemenag Prov. Jatim memberikan pembinaan, (10/5). Pada kunjungan kali ini, Kakanwil juga meresmikan ma’had baru MAN 2 Ponorogo.

Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa sebagai ASN di lingkungan Kemenag harus tetap teguh memegang prinsip bahwa selama apa yang dikerjakan benar, maka jangan takut dengan siapapun dan apapun demi tetap tegaknya marwah lembaga tempat kita bernaung. Meskipun resiko yang harus ditanggung adalah kehilangan jabatan. Untuk tetap tegaknya kebenaran sudah selayaknya ikhlas karena rizki serta pekerjaan pada hakikatnya adalah pemberiang Allah.

Beliaupun menceritakan pengalaman sewaktu menjabat di Kanwil Kemenag Prov. Bali sebelum akhirnya dipindahtugaskan ke Jawa Timur. Suka duka yang dihadapi begitu hebatnya, namun demi mengemban tugas semua itu dilaksanakan dengan ikhlas. Oleh karena itu, beliau berpesan agar para pegawai ASN Kankemenag Kab. Ponorogo khususnya agar tetap melaksanakan tugas serta kewajibannya dengan penuh cinta dan keikhlasan. •NH

bimbingan perkawinan pranikah bagi para calon pengantin yang ini dilaksanan di KUA secara bergantian. Dan pada tanggal 9 Mei 2017, bimbingan tersebut dilaksankan di KUA Kec. Sukodono diikuti 50 calon pengantin.

Kepala KUA Kec. Sukodno Yusuf Wibisono berharap agar peserta bimbingan mengikuti acara dengan sungguh-sungguh supaya materi yang disampaikan oleh narasumber bisa dipahami.

Sedangkan Kakankemenag Kab. Lumajang saat membuka acara menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat perlu sebagai upaya memberikan bekal dan wawasan para calon pengantin dalam memasuki pernikahan. Menurut Kakankemenag Kab. Lumajang, untuk mengarungi kehidupan berumahtangga, diperlukan kematangan, baik secara fisik, mental maupun pengetahuan. Diantara bekal yang ditanamkan adalah nilai-nilai keagamaan, kesiapan mental mengarungi hidup bersama pasangannya, menguasai pengetahuan yang cukup terkait masalah hak-hak dan kewajiban sebagai suami atau sebagai isteri.

Seusai pembukaan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para nara sumber. •Azizah

SIDOARJO – Menyambut Ramadhan, Kakankemenag Kab. Sidoarjo H. Achmad Rofi’i, SH. M.Pd.I dan Kasi Bimas Islam H. Khoidar, M.HI memotivasi para ketua takmir masjid untuk mengoptimalkan peran masjid sebagai pusat ibadah ritual dan sosial. Hal tersebut disampaikan saat dua pejabat tersebut menjadi nara sumber kegiatan “Tantangan Masjid dan Pemberdayaan Potensi Zakat” yang diselenggarakan oleh Yayasan Nurul Hayat bekerja sama dengan Seksi Bimas Islam di aula Kankemenag setempat, (12/5).

Di hadapan 72 ketua takmir masjid, H. Achmad Rofi’i, SH., M.Pd.I mengulas mulianya tugas takmir masjid. Menurutnya, takmir masjid adalah orang pilihan Allah SWT dan mempunyai derajat tinggi. “Karena masjid adalah pusat peradaban dan sentral pemberdayaan umat Islam. Oleh karena itu, menjadi takmir masjid harus bangga”, tandas H. Achmad Rofi’i.

Sementara itu, H. Khoidar, M.HI memaparkan tentang menejemen pengelolaan masjid termasuk pemberdayaan ekonomi dan zakat. Menurutnya, takmir masjid wajib memahami bahwa menejemen

masjid itu mencakup 3 aspek yaitu bidang idaroh (keadministrasian), bidang peribadatan, dan bidang ri’ayah (pemeliharaan). •MS

Kakankemenag Kab Sidoarjo Suntik Motivasi Para Ketua Takmir Masjid

Kakanwil Kemenag Prov. Jatim Dr. H. Syamsul Bahri saat memberikan pembinaan di MAN 2 Ponorogomengajak agar ASN Kemenag harus tetap teguh memegang prinsip demi tegaknya marwah Kemenag.

Kakankemenag Kab. Sidoarjo H. Achmad Rofi’I, SH, M.PdI. tengah memberikan arahandalam kegiatan hasil kerjasama Seksi Bimas Islam dengan Yayasan Nurul Hayat.

LINTAS PERISTIWA

Page 52: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

52 MPA 4/369 / 2017

LINTAS PERISTIWA

KAB. PASURUAN - Bertempat di aula Al-Ikhlas Kankemenag Kab.Pasuruan diadakan pelantikan dan serah terima jabatan struktural

LAMONGAN –Tokoh agama Lamongan mengikuti dialog lintas agama yang digelar oleh Subbag Hukum KUB Kanwil Kemenag Prov.

Kakankemenag Lantik 3 Ka TU Pada Madrasah Negeri Kab. Pasuruan

Tokoh Agama Lamongan Ikuti Dialog Lintas Agama Dimotori KUB Kanwil

di lingkungan Kankemenag Kab. Pasuruan. Pada acara ini Kakankemenag Kab. Pasuruan Drs. H. Mohammad As’adul Anam, M.Ag melantik 3 KepalaUrusan Tata Usaha (Ka TU) pada MTsN yakni Mohammad Ali, S.Pd.I yang menempati pos baru sebagai Ka TU MTsN 1 Pasuruan (MTsNBangil), Mohammad Ali Mansur, S.Ag dilantik menjadi Ka TU MTsN 2, dan Melisa Yuliani, S.Ag menjadi Ka TU MTsN Prigen.

Dalam sambutannya, Drs. H. Mohammad A’sadul Anam, M.Ag menyampaikan bahwa pelantikan adalah suatu mekanisme rutin dalam instansi dalam rangka mengisi kekosongan jabatan atau menciptakan suasana baru bagi pegawai dalam menjalankan tugasnya.

Selain menyampaikan ucapan selamat, Kakankemenag juga berpesan agar yang baru dilantik segera menyesuaikan diri dengan jabatan dan lingkungan barunya. Dirinya mengibaratkan Kepala Tata Usaha sebagai chef dalam rumah tangga atau rumah makan, sedangkan kepala madrasah adalah master chef-nya. Kedua unsur ini dibutuhkan kolaborasi sehingga menghasilkan  output  yang maksimal untuk memajukan madrasah. •Fin

Jatim, (18/5). Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Balun Kec Turi yang dihadiri oleh Ketua FKUB Kab Lamongan, Kankemenag Kab Lamongan, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan lintas agama sebanyak 28 orang .

Dalam dialog ini masing masing peserta dialog saling terbuka terkait kehidupan beragama di kabupaten Lamongan. Dialog ini di buka oleh Kakankemenag Kab. Lamongan, Sholeh.

Dari hasil dialog yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa kondisi kerukunan umat beragama di Lamongan secara umum kondusif. Kerukunan merupakan tugas bersama bukan hanya milik aparat perlu adanya sinergi antara tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, dan juga Pemda dalam menjaga kerukunan di Kab. Lamongan.

Dialog ini sengaja ditempatkan di desa Balun yang dijuluki sebagai desa Pancasila. Pluralisme nyata berada di desa ini dengan keragaman agama namun hidup rukun berdampingan. Ditambah dengan adanya tempat ibadah masjid, gereja, pura yang berdampingan, sehingga ini contoh nyata bagaimana kehidupan beragama yang sebenarnya. •ISN

SITUBONDO – Kekosongan jabatan Kakankemenag Kab. Situbondo akhirnya terjawab sudah dengan dilantiknya Drs. Atok Illah, M.Pd sebagai Kakankemenag Kab. Situbondo. Dengan diiringi oleh rombongan keluarga besar Kankemenag Kota Probolinggo, mantan Kasubbag TU Kemenag Kota Probolinggo ini tiba di Kankemenag Kab. Situbondo dengan disambut oleh grup gambus “Cinta Rosul” MAN 2 Situbondo dalam rangkaian acara kenal sambut kepala Kemenag yang baru, (3/5).

Menrurut Kakankemenag Kab. Situbondo yang baru, promosi dan mutasi adalah sesuatu hal yang biasa. Hal ini merupakan upaya penyegaran dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan. Untuk itu, dalam sambutannya dirinya berharap dukungan dan arahan dari segala pihak untuk peningkatan kinerja dan prestasi Kankemenag Kab. Situbondo pada masa-masa yang akan datang. “Saya diangkat sebagai kepala bukan berarti sayalah yang terbaik, tetapi mungkin karena faktor keberuntungan dan rezeki,” ujarnya.

Kegiatan ini juga dihadiri mantan Kakankemenag Kab. Situbondo H. Nur Sjamsudin AM. Kepala Pengadilan Agama, Pimpinan Bank

di Kab. Situbondo, serta segenap pejabat dan karyawan-karyawati Kankemenag Kab. Situbondo. •NK

Keluarga Besar Kankemenag Kota Probolinggo Antar Kakankemenag Baru

Tiga Kepala Tata Usaha (Ka TU) sedang mengikuti sumpah jabatan yang dipimpin langsungoleh Kakankemenag Kab. Pasuruan Drs. H. Mohammad As’adul Anam, M.Ag.

Kakankemenag Kab. Situbondo yang baru Drs. Atok Illah, M.Pd. tengah memberikan kata sambutannya dalam acara kenal sambut seusai dirinya dilantik pada beberapa waktu sebelumnya.

Para tokoh lintas agama Kab. Lamongan rukun guyub mengikuti dialog lintas agama di Desa Talunyang dijuluki sebagai desa Pancasila, pastikan situasi Lamongan kondusif.

Page 53: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

53MPA 4/369 / 2017

SUMENEP – Bertempat di aula KUA Kec. Lenteng, DWP Kemenag Sumenep mengadakan sosialisasi anti korupsi dengan gerakan

KOTA MALANG – Dalam rangka penyetaraan pendidikan santri yang ada di lingkungan ponpes, sebanyak 58 santri ponpes di lingkup

Sebanyak 18 santri putri dari jumlah total 58 santri yang mengikuti ujian keseteraan paket B/Wustha sedang mengerjakan ujian dimonitor langsung dari Kemenag pusat dan provinsi.

DWP Kemenag Kab. Sumenep Gelar Gerakan Anti Korupsi di Kec. Lenteng

Santri Ponpes se-Kota Malang Mengikuti Ujian Kesetaraan Paket B/Wustha

Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK), (14/5). Acara ini dihadiri Kakankemenag Kab. Sumenep beserta Ketua DWP Kemenag, Kepa-la KUA Kec. Lenteng, Ganding dan Guluk-guluk beserta ibu serta para pengawas di 3 kecamatan ini.

Dalam sambutanya Ketua DWP Kemeneg Kab. Sumenep Hj. Faridah Bakri menyampaikan bahwa perempuan adalah pemegang kendali dalam keluarga. Kunci keberhasilan keluarga terletak pada perempuan. Karena perempuan dengan karakternya yang khas menjadikannya menciptakan kesempatan sosial yang lebih banyak dalam masyarakat. Beliau berharap dengan adanya sosialisasi pendidikan anti korupsi ini akan tersebar nilai- nilai integritas, kejujuran dan anti korupsi sehingga dapat mengurangi korupsi yang dimulai dari lingkup keluarga.

Sedangkan Kakankemenag Kab. Sumenep H. Moh. Bakri dalam sambutannya sekaligus membuka acara ini menyampaikan dukungannya terhadap gerakan SPAK ini. Karena gerakan ini dapat memberikan pengetahuan prilaku korupsi, sehingga dapat mengurangi korupsi yang dimulai dari lingkup keluarga. •Zarkasi

Kota Malang mengikuti Ujian Nasional Kesetaraan Program Paket B/Wustha di PP Darut Ta’lim wad Da’wah yang beralamat jalan Kyai Parseh Jaya Nomor 23 Bumiayu Kedungkandang Malang, (13/5). Pelaksanaan ini berlangsung selama 3 hari, yaitu pada tanggal 13, 14, serta 20 Mei 2017 dan berjalan lancar.

Kasi Pendidikan Diniyah dan Ponpes (PD Pontren) Kankemenag Kota Malang H. Ahmad Shampton mengungkapkan bahwa jumlah yang mengikuti ujian ini sebanyak 58 santri. Mereka terdiri dari 40 santri putra dan 18 santri putri yang berasal dari Ponpes Darut Ta’lim Wadda’wah, Ponpes Ulum Asy’ariyah dan Ponpes Tarbiyatul Imam serta Ponpes Darul Falah.

Saat pelaksanaan Ujian Nasional Kesetaraan Paket B/Wustha di Ponpes Darutta’lim Wadda’wah berlangsung, hadir sebagai Tim Monitoring dari Kemenag RI Pusat yaitu Adimin Diens selaku Kasi Sapras dan Kelembagaan pada Subdit Pendidikan Kesetaraan Direktur Pendidikan Diniyah dan Ponpes. Sedangkan perwakilan dari Kanwil Kemenag Prov. Jatim adalah Siti Sundari Diana Mardijah. •Bhn

MAGETAN – Bertempat di MTsN Sidorejo, Kankemenag Kab. Magetan menyelenggarakan dua kegiatan yaitu Pembinaan Pengembangan SDM ASN di Bidang Administrasi Umum yang diikuti 35 orang utusan dari MAN, MTsN, MIN se-Kab. Magetan dan Pembinaan Unit Layanan Pengadaan yang dikuti 55 orang peserta dari Kasi, Peny. Syariah, Kepala Madrasah Negeri, Ka TU dan Kemenag, (10/5). Dua kegiatan ini menghadirkan nara sumber dari Kanwil Kemenag Provinsi Jatim.

Kakankemenag Kab. Magetan dalam sambutannya yang diwakili Muttakin selaku Kasubbag TU antara lain berharap agar nara sumber memberikan pencerahan terhadap kebijakan tata naskah dinas yang baru. Karena di tingkat daerah masih ada kebingungan terhadap pelaksanaannya. Dengan demikian, diharapkan di tingkat Provinsi dan di tingkat daerah bisa berjalan secara sinkron sesuai dengan peraturan.

Mengakhiri sambutannya, Muttakin berharap kepada seluruh peserta di dua kegiatan ini untuk mengikuti kegiatan dengan seksama. Sehingga hasil dari kegiatan ini benar-benar bermanfaat dan

memberikan kelancaran pada tugas-tugas ASN khususnya dalam bidang keadministrasian naskah dinas dan layanan pengadaan. •M. Kurdi

Pembinaan Tata Naskah Dinas dan Unit Layanan Pengadaan (ULP)

Para anggota DWP KUA Kec. Lenteng sedang mencermati dengan serius serta memainkan permainan simulasi guna mencegah terjadinya tindak korupsi dalam gerakan SPAK (Saya Perempuan Anti Korupsi).

Sebanyak 55 orang dari unsur Kasi, Penyelenggara Syari’ah, Kepala Madrasah Negeri, Ka TU,dan dari ASN Kankemenag Kab. Magetan mengikuti pembinaan ULP di MTsN Sidorejo.

LINTAS PERISTIWA

Page 54: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

54 MPA 4/369 / 2017

LINTAS PERISTIWA

SAMPANG – Kakankemenag Kab. Sampang H. Juhedi membuka acara Pendampingan Penyusunan Anggara dan Rencana Kerja Tahun

NGAWI - Bertempat di gedung pertemuan Al-Falah Kankemenag Kab. Ngawi, Kasi Bimas Islam H. Suroto adakan pembinaan terhadap

Kakankemenag Harap Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tepat Sasaran

Kasi Bimas Islam Agendakan Pembuatan Wadah Karya Tulis Kepala KUA

2018 yang digelar di  aula Kankemenag setempat, (9/5). Kegiatan pembukaan juga dihadiri oleh Kakankemenag Kab. Bangkalan, Kasubbag TU Kemenag Sampang dan Ketua Tim Pendamping dari bagian Perencana dan Keuangan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Pipin Heriyanto.

Dalam sambutannya, H. Juhedi menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk dilaksanakan  guna terwujudnya rencana penganggaran yang tepat sasaran serta meningkatkan penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang dengan menerapkan anggaran berbasis kinerja.

Saat menyampaikan materi, Pipin Heriyanto menegaskan perlunya kecermatan semua pihak dalam menyusun rencana kegiatan. Selain itu, peletakan redaksi kebutuhan harus disesuaikan dengan nomer akun yang ada. “Semuanya harus benar-benar cermat dan tepat dalam melakukan perencanaan kegiatan,” tegasnya.

Kegiatan yang melibatkan Kemenag Sampang dan Kemenag Bangkalan ini diikuti 40 peserta yang berasal dari unsur Kepala Satker, Kasi, Perencana, Penyelenggara maupun pelaksana. •FR

19 kepala KUA dan 19 pengelola OPS pada KUA Kecamatan, (18/5). Pada kesempatan ini, beliau mengajak kepada peserta pembinaan agar senantiasa meningkatkan kinerja dan maksimal dalam pelayanan terhadap masyarakat. “Sebagai bagian dari usaha kita untuk mencapai pelayanan prima terhadap masyarakat, mari kita senantiasa meningkatkan kinerja dan kedisiplinan kita,” himbaunya.

Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa budaya menulis perlu digalakkan lagi. Dalam hal ini Kasi Bimas Islam akan membuat media sebagai sarana wadah hasil tulisan para kepala KUA berupa kumpulan materi khutbah Jumat dengan teknis masing-masing KUA minimal menulis dua tema. Hasil tulisan tersebut rencananya akan dicetak dalam bentuk buku yang kemudian akan diluncurkan ke publik. Media tersebut tidak hanya menampung tulisan-tulisan dari para Kepala KUA, namun juga tulisan dari penghulu atau penyuluh.

Hadir juga pada kegiatan tersebut Bendahara Kankemenag Kab. Ngawi Bambang, guna menyampaikan beberapa hal terkait dengan pelaporan. •Prie

TUBAN – Di dalam bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh rahmat dan ampunan dan pembebasan dari api neraka. Untuk meningkatkan iman dan taqwa bagi para siswa-siswi, maka Seksi Pendidikan Agama Islam di Sekolah (PAIS) melaksanakan kegiatan pembukaan pondok Ramadhan di Masjid Agung Tuban, (18/5). Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Tuban, Kakankemenag Tuban, Kasi PAIS, serta perwakilan siswa dari MTs, SMP, MA, SMA/K yang berjumlah 2.000 siswa.

Dalam sambutanya Kakankemenag Kab. Tuban H. Sahid menyampaikan bahwa kegiatan pondok Ramadhan selain untuk meningkatkan iman dan taqwa para siswa, juga diharapkan bisa membetengi mereka di tengah-tengah zaman yang serba modern ini agar terhindar dari pergaulan bebas.

Bupati Tuban dalam sambutanya menyampaikan bahwa setelah melaksanakan kunjungan ke suatu desa, masih ada masyarakat yang tidak mampu sehingga mereka tidak bisa melanjutkan sekolah. Maka kami mohon untuk melapor, karena sekarang di sekolah ada BOS dengan harapan masyarakat Tuban terhindar dari buta huruf, bisa baca tulis

huruf Al-Qur’an. “Jadi, masyarakat yang beriman dan taqwa berakhlakul karimah adalah masyarakat yang religius,” ungkapnya. •HMS

Tingkatkan Iman dan Taqwa Siswa, Seksi PAIS Adakan Pondok Ramadhan

Para peserta dari unsur Kepala Satker, Kepala Seksi, Perencana, Penyelenggara maupun Pelaksana tengah mendapatkan wejangan dari nara sumber Kanwil Kementerian Agama Prov. Jatim.

Di sela-sela pelaksanaan pondok Ramadhan yang bertempat di Masjid Agung Tuban, para siswa mendapatkan bantuan dari BASNAZ. Tampak, Kakankemenag Kab. Tuban saat menyerahkannya.

Sebanyak 19 Kepala KUA dan 19 Pengelola OPS pada KUA Kecamatan menyimak dengan serius arahan dari Kasi Bimas Islam yang mengajak untuk senantiasa meningkatkan kinerja dan pelayanan.

Page 55: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

55MPA 4/369 / 2017

LINTAS PERISTIWA

PEMBINAAN ASN, KAKANWIL AJAK LAKSANAKAN 5 BUDAYA KERJA

TUBAN – Untuk mewujudkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang handal, profesional dan bermoral, Kankemenag Kab. Tuban menga dakan pembinaan yang dihadiri Kakan-wil Kemenag Prov. Jatim, (18/5). Selu ruh ASN Kankemenag Kab. Tuban dan Ketua Dewan Pendidikan Kab. Tuban hadir di Pendopo Krido Manunggal Kab. Tuban.

Pada kesempatan ini Kakankemenag Kab. Tuban H. Sahid berterima kasih kepada Bupati Tuban yang telah membe-rikan ban tuan sarpras madrasah, MTQ, MQK, biaya pemberangkatan serta pe mu-langan CJH, BOSDA, kelembagaan keaga-maan, sertifikat tanah wakaf serta menara rukyatul hilal di Senori.

Sedangkan Bupati Tuban Fathul Huda bersyukur karena pendidikan di lingkungan Kemenag bisa sejajar dengan sekolah. Namun, Bupati menceritakan bahwa masih ada desa yang masyarakatnya belum mengerti ibadah maupun baca tulis al-Qur’an. “Ini adalah tugas Kemenag untuk menganjarnya,” ucapnya.

Sementara itu Kakanwil Kemenag Prop. Jatim H. Samsul Bahri mengajak seluruh ASN untuk memahami dan mematuhi PP 53 tahun 2010, melaksanakan 5 budaya kerja serta meningkatkan mutu pendidikan. “Untuk mewujudkan itu semua, kita harus bersatu saling memotivasi,” ungkapnya. •HMS

KAKANWIL KEMENAG JATIMHADIRI WISUDA MAN KOTA PASURUANKOTA PASURUAN – Bertempat di gedung

Gradika Bhakti Praja Kota Pasuruan digelar purnawiyata dan gelar prestasi MAN Kota Pasuruan, (4/5). Acara ini dihadiri Kakanwil Kememag Prov. Jatim, Walikota Pasuruan, Kakankemenag Kota Pasuruan, Kepala Dinas P dan K, Kepala Madrasah se-Kota Pasuruan, toko masyarakat  dan wali murid.

Dalam sambutannya, Kakanwil Kemenag Prov. Jatim Syamsul Bahri berterimakasih kepada Walikota dan Kakankemenag Kota Pasuruan serta Kepala MAN Kota Pasuruan. Dirinya berharap agar ilmu yang diperoleh para wisudawan menjadi ilmu yang ber-manfaat dan barokah.

Pada kesempatan ini, Kakanwil memberi gambaran bahwa pendidikan madarasah dari tahun ke tahun semakin baik. Madrasah sekarang sudah diakui dan   menjadi pilihan masyarakat. “Oleh karena itu, sekarang tidak heran yang menjadi pejabat tinggi negara seperti menteri, DPR, gubernur, Walikota atau Bupati  bahkan  presidah pun ada  dari lulusan madrasah,” ungkapnya.

Orang nomor satu di Kemenag Prov. Jatim ini pun menghimbau para wisudawan agar selalu melaksanakan perintah Allah dan tidak lupa sholat, berbakti kepada kedua orang tua, dan juga tidak melupakan jasa-jasa ibu-bapak guru. •Mdk

IGRA KAB LUMAJANG MENGGELARPAWAI TA’ARUF SAMBUT RAMADHAN

LUMAJANG – Dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadlan 1438 H, keluarga besar Ikatan Guru Raudlotul Atfal (IGRA) Kab. Lumajang selenggarakan pawai ta’aruf yang diikuti 545 guru RA se Kab. Lumajang, (19/5)

Peserta dilepas Kakankemenag Lumajang Muhammad, S.Sos, M.Pd.I dengan start dari Kankemenag Kab. Lumajang kemudian me-nempuh jarak 5 km. Tampil berbagai kesenian antara lain qosidah rebana, terbang jidor, musik karaoke, musik patrol dan ada yang menampilkan slogan-slogan bertema Ramadlan.

Selaku panitia penyelenggara, Zainul Arifin berterima kasih kepada peserta atas partisipasinya memeriahkan pawai ta’aruf ini yang mengusung tema “Bersihkan hati di bulan suci, tingkat ukhuwah islamiyah dan persatuan bangsa”

Sementara itu, Kakankemenag Kab. Lumajang mengapresiasi panitia penye-lenggara serta seluruh peserta seraya menambahkan bahwa bulan Ramadhan tinggal meng hitung hari. Bulan penuh berkah ini sudah seharusnya disambut dengan penuh kegembiraan. “Dengan digelarnya pawai ta’aruf ini mudah-mudahan bisa meningkatkan silaturrahim dan ukhuwah Islam sesama mus-lim serta menyebarkan syiar Islam di kalangan umat,” ujarnya. •Azizah

KANKEMENAG KAB. NGANJUK BERIKAN BANTUAN KORBAN BENCANA TANAH LONGSOR

NGANJUK – Kankemenag Kab. Nganjuk telah melakukan penggalangan dana Sosial guna korban bencana tanah longsor di Desa Banaran Kecamatan Pulung Kabupaten Pono-rogo. Bantuan tersebut diberikan lang sung oleh Penyelenggara Syariah Kanke menag Kabupaten Nganjuk kepada Kepala Desa Banaran, (3/5).

Rombongan dari Kankemenag Kab. Nganjuk berjumlah 17 orang perwakilan dari Kankemenag, Pengawas juga Kepala KUA tiba di Kankemenag Kab. Ponorogo disambut oleh Kasubbag TU Kankemenag Kab. Ponorogo di ruang kerjanya. Dalam pertemuan ini, beliau merencanakan untuk membangun tempat ibadah serta membantu siswa madrasah yang terdampak longsor.

Farid Wajdi Penyelengga Syariah Kanke-menag Kabupaten Nganjuk saat memberikan bantuan sebesar 20 juta yang diserahkan kepada Kepala Desa Banaran mengatakan bahwa dana ini diperoleh dari ASN di Kanke-menag Kab. Nganjuk secara sukarela. “Di samping dana, ada juga baju layak pakai yang berasal dari ibu-ibu Muslimat Kecamatan Kertosono Kab. Nganjuk,” ujarnya

Farid berharap agar bantuan ini dapat meringankan beban para korban bencana tanah longsor dan semoga para korban tetap bersabar dan ikhlas. •Nur

GEBYAR PENTAS PAIS 2017,BANGKITKAN GHIRAH GURU DAN PELAJAR

KAB. PROBOLINGGO – Seksi Pendidikan Agama Islam Sekolah (PAIS) Kankemenag Kab. Probolinggo menggelar Gebyar Pe kan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (PENTAS PAIS) 2017 di aula Kanke-menag Kab. Probolinggo, (25/4). Acara ini dibuka Kasi PAIS Kankemenag Kab. Proboling-go H. Moh. Barzan didampingi panitia, para hakim dan juri serta jajaran Pokjawas.  

Dalam sambutannya Kasi PAIS berterima kasih kepada panitia dan semua komponen terkait sehingga acara besar ini bisa digelar kembali tahun 2017 ini, di mana Seksi PAIS juga pernah menggelar giat yang sama dua tahun lalu. Ajang ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada anak didik untuk berkompetisi melalui ajang keterampilan dan seni yang dilombakan.

H. Moh. Barzan berharap agar dari gebyar Pentas PAIS bisa membangkitkan ghirah guru, pendidik dan pengawas PAI dan terutama bagi siswa-siswi yang berada di lingkungan SD, SMP, SMA/SMK. Hal ini juga bisa menjadi alat ukur kompetensi siswa, skill dan kapasitas keilmuan mereka. “Sejauh mana penyerapan siswa-siswi tersebut dalam menerima dan mengaplikasikan keil muannya dalam praktik dan kehidupan nyata,” ungkap Barzan. •Ansori

KAKANKEMENAG KAB. SAMPANGMEMBUKA KSM TINGKAT KABUPATENSAMPANG – Bertempat di aula Kanke-

menag Kab. Sampang, pembukaan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Kabupaten Sampang resmi dibuka Kakan kemenag Kab. Sampang, (28/4). Hadir pada kesempatan itu seluruh kepala madrasah, baik negeri maupun swasta serta seluruh peserta.

Kakankemenag Kab. Sampang, H. Juhedi dalam pidato sambutannya mengapresiasi pelaksanaan kompetisi ini. Ia juga berharap KSM ini terus ditingkatkan. “Saya yakin bahwa siswa-siswi yang mengikuti KSM ini adalah siswa-siswi yang terbaik. Mudah-mudahan bisa mewakili kabupaten Sampang di tingkat Provinsi Jawa Timur bahkan di tingkat nasional,” harapnya.

Sementera itu,   Ketua panitia KSM yang merupakan Kasi Pendma H. Mawardi melaporkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan semangat siswa dan kualitas pendidikan sains di Madrasah. “Kita juga berharap akan dapat meningkatkan mutu pendidikan sains di madrasah secara komprehensif,” ungkap Mawardi. 

Peserta KSM kali ini sebanyak 277 siswa, terdiri dari 42 siswa MI dengan 3 bidang studi yang diperlombakan, 72 siswa MTs dengan 5 bidang studi yang diperlombakan, dan 163 siswa MA dengan 8 bidang studi yang diperlombakan. •FR

Page 56: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

56 MPA 4/369 / 2017

LINTAS PERISTIWA

KAKANWIL KEMENAG JATIM MENGAJAK ASN KEMENAG UNTUK JAGA MORALITAS

KOTA KEDIRI – Kakanwil Kemenag Prov. Jawa Timur, Syamsul Bahri mengajak kepada ratusan CPNS se-Wilker Kediri untuk terus meningkatkan kinerja dan profesionalismenya. Pernyataan tersebut disampaikan oleh dirinya pada acara pembinaan CPNS/PNS yang berasal dari jalur honorer K.1 dan K.2 di aula Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Kota Kediri, (19/5).

Lebih lanjut dirinya mengajak kepada seluruh peserta agar bekerja secara sungguh-sungguh sehingga gaji yang diterima mempunyai nilai barokah. “Jangan makan gaji buta, upayakan kerja dengan maksimal untuk mendapatkan gaji yang barokah,” ujar orang nomor satu di Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur ini.

Oleh karenanya, guna mewujudkan hal tersebut dirnya tidak bosan-bosan untuk selalu mengajak kepada peserta yang hadir pada kesempatan ini untuk selalu menjaga moralitas. Sebab menurut dirinya, Kementerian Agama merupakan lembaga yang saat ini selalu menjadi pusat perhatian masyarakat. Sedikit saja ada oknum orang Kementerian Agama melakukan kejelekan, maka akan menjadi berita besar “Kita harus bersama-sama menjaga sikap, moral dan harus menjadi contoh untuk memberikan tauladan,” ujarnya. •Basith

KASI PAKIS IKUTI DIALOG PERKOKOH SINERGI MEMBANGUN MASA DEPAN NKRI

KOTA BLITAR – M. Kanzul Fathon Kasi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) mengikuti acara penutupan Pesan-tren Kilat Bimbingan Pasca Ujian Nasional Membangun Kualitas Generasi Bangsa yang Berkarakter Akidah Aswaja, (18/05).

Kegiatan tersebut, seperti disampaikan oleh Kasi Pakis dilaksanakan di Ponpes Al Kamal – Kunir Kec. Srengat Kab. Blitar yang diikuti oleh PAIS serta Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota Blitar

Acara ini, lanjutnya, lebih pada kegiatan dialog dan sharing lintas sektoral dalam rangka menangani permasalahan remaja yang saat ini banyak terjadi selain juga terkait penguatan karakter anak bangsa. “Intinya memperkokoh sinergi dalam membangun masa depan NKRI,” tegasnya.

Kegiatan ini juga membicarakan tentang bagaimana membentengi anak-anak dengan wawasan kebangsaan yang kuat, tentang radikalisme yang mengancam keutuhan NKRI, dan lain-lain. “Point-nya adalah apa peran Kemenag dan apa peran Dinas Pendidikan,” tambahnya.

Ajang ini juga sekaligus evaluasi terhadap langkah apa yang selama ini telah diakukan. Lalu apa yang tengah dikerjakan dan harapan apa kedepannya dalam rangka penguatan karakter anak bangsa. •Moza

DIKLAT REVOLUSI MENTAL BUDAYA KERJAKANKEMENAG KAB. BOJONEGORO

BOJONEGORO - Sebanyak 40 orang mengi kuti diklat yang diadakan oleh Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya yang ditempatkan di Kankemenag Kab. Bojonegoro, (2/5). Diklat ini dilaksanakan selama 5 (lima) hari sejak tanggal 2 hingga 5 Mei 2017.

Selama lima hari, peserta memperoleh materi-materi yang disampaikan oleh Widya Iswara BDK Surabaya dan Materi Kebijakan Kementerian Agama disampaikan langsung oleh H. Munir selaku Kakankemenag Kab. Bojonegoro. Disamping ilmu dan pengalaman dari pemateri, peserta juga akan memperoleh konsumsi dan akomodasi sesuai peraturan yang berlaku. Demikian yang disampaikan oleh Kasubbag TU, Moh. Muhlisin Mufa sekaligus Ketua Panitia.

Dalam paparannya, H. Munir menyam-paikan bahwa revolusi mental bermula dari ajakan Presiden Jokowi sebagai pemimpin bangsa Indonesia untuk mengangkat kembali karakter bangsa yang telah mengalami kemerosotan. Karena itu revolusi mental ini didukung oleh konsorsium yang terdiri dari para tokoh nasional meliputi birokrasi pemerintah, dunia usaha, tokoh agama, akademisi, seniman, budayawan, dan masih banyak lagi. “Penggerak Revolusi Mental adalah kita, seluruh bangsa Indonesia,” ujarnya. •FR

PENTAS PAIS KEMENAG KOTA PASURUAN TAHUN 2017

KOTA PASURUAN – Kakankemenag Kota Pasuruan punya gawe Pentas PAIS se-Kota Pasuruan yang bertempat di SDN Kebonagung Kota Pasuruan, (10/5). Acara ini dihadiri Kakankemenag Kota Pasuruan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, Ketua Pokjawas, Kepala UPT SDN Sekota Pasuruan, Ketua KKG dan pengawas SD se-Kota Pasuruan

Dalam sambutannya, Kakankemenag Kota Pasuruan menyatakan bahwa kegiatan hari ini adalah dalam rangka seleksi tingkat kota yang bertujuan mencari bibit-bibit yang baik dan unggul guna untuk mempersiapkan event di tingkat provinsi. Oleh karena itu, orang nomor satu di Kakankemenag Kota Pasuruan ini menghimbau dewan juri agar dalam menilai betul-betul ketat, selektif dan obyektif sehingga mendapatkan nominasi yang paling baik untuk mewakili Kota Pasuruan di tingkat provinsi nantinya yang akan diselenggarakan pada bulan Juli 2017. “Minimal mempertahan juara seperti 2 tahun kemarin,” harapnya.

Adapun yang dilombakan dalam ajang Pentas PAIS ini adalah MTQ, MHQ, Cer-das Cermat dan Pildacil. Kegiatan yang berlangsung meriah ini merupakan kerjasama yang baik antara PAIS dan Pokjawas juga kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Pasuruan. •Mdk

RAKER POKJALUH KEMENAGKAB SIDOARJO DI LAWANG MALANG

KAB.SIDOARJO.- Sebanyak 32 Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) Kankemennag Kabupaten Sidoarjo melaksanakan Raker di Ponpes Roudlotul Hidayah Kecamatan Bululawang Malang, (8/5). Keberangkatan mereka dilepas oleh Kasubbag TU H. Moh. Arwani, M,Ag., M.HI di halaman Kankemenag Kab. Sidoarjo.

Raker yang dipimpin oleh Ketua Pokjaluh H. Imam Mukozali, S.Ag., MM, dan Kasi Bimas Islam Drs. H. Khoidar, M.HI ini menghasilkan 10 program kerja, yaitu festival da’i pelajar, penyuluhan di daerah tertinggal, mengirimkan peserta lomba penyuluh teladan tiap tahun, bedah SKP, Kajian kitab untuk bahtsul masail, studi banding kepenyuluhan, sinergitas peran penyuluh agama dalam semua kegiatan Kankemenag, peningkatan penyuluhan di binaan khusus, pemberdayaan binluh melalui internet, dan pendampingan dakwah kepada korban pengunsi Syiah di Rusunawa Jemundo.

Kakankemenag H. Achmad Rofi’i, SH., M.Pd.I pada kesempatan ini memberi materi tentang tantangan penyuluhn agama Islam Kabupaten Sidoarjo dalam dakwah di masyarakat. “Di Sidoarjo ini ada banyak aliran Islam. Oleh karena itu, PAIF harus paham perbandingan agama dan fikih empat madzhab”, ungkapnya. •MS

KAKANKEMENAG KAB. MAGETANHADIRI PELEPASAN SISWA MTSN TAKERAN

MAGETAN – Bertempat di MTsN Takeran, Kakankemenag Kab. Magetan Muchdar menghadiri acara pelepasan 334 wisudawan-wisudawati seusai menghadiri 3 madrasah dengan acara yang sama, (13/5).

Di hadarapan para siswa dan wali murid, Kakankemenag Kab. Magetan memberikan selamat kepada siswa-siswi MTsN Takeran yang diwisuda dan berharap agar ilmu yang diperoleh benar-benar bermanfaat dan mendapat Ridho Allah SWT. Menurutnya, siswa-siswi maupun wali muridnya perlu bersyukur karena telah menyekolahkan putra-putrinya di MTsN Takeran ini yang merupakan pilihan yang tepat. “Karena madrasah merupakan cikal bakal pendidikan di Indonesia,” ujarnya.

Seiring dengan perkembangan zaman – lanjutnya – madrasah telah menyebar luas di seluruh nusantara sehingga memudahkan wali murid untuk memilihnya. Dan berkaitan dengan itu, dirinya berharap agar selepas dari MTs supaya dilanjutkan ke Madrasah Aliyah. Dengan demikian, cita-cita orang tua untuk mendidik putra-putrinya menjadi anak yang cerdas, sholeh-sholihah, beriptek dan berimtak akan terwujud. “Dan hal ini tentu juga akan membawa dampak terhadap majunya bangsa dan Negara Indonesia,” tegasnya. •M. Kurdi

Page 57: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

57MPA 4/369 / 2017

DUNIA ISLAM

Norilsk, kota paling utara di Siberia, berada di negara bagian Krasnoyarsk Krai – Federasi

Rusia, yang letaknya membelah sungai Yenisey dan semenanjung Taymyr. Kota tambang dengan hasil logam yang melimpah ini, baru ditempati penduduk pada tahun 1930-an. Kini jumlahnya mencapai 210 ribu jiwa, yang sebagian besar berprofesi sebagai pekerja tambang.

Ada sekitar 60 ribu orang yang beragama Islam. Kebanyakan dari mereka adalah para pendatang dari Mesir, Siberia, Azerbaijan, atau negara-negara Asia Tengah yang merupakan peca han dari Uni Soviet. Mereka datang untuk bekerja dan tetap memegang teguh ajaran Islam.

Di daerah ini, untuk berangkat ke masjid saja, benar-benar dibutuhkan

perjuangan yang cukup menantang. Mereka harus berjalan kaki melawan badai dan suhu dingin yang bisa mencapai minus 50 derajat celcius. Belum lagi tantangan berupa salju. Dalam setahun daerah tersebut ditutupi salju selama 250 hingga 270 hari dan badai salju yang mencapai 110 sampai 130 hari.

Ketika musim dingin seperti ini, biasanya orang-orang lebih suka meng-hangat kan tubuh di dalam rumah. Namun para Muslim tetap bersemangat untuk bertandang ke masjid ‘Nurd Kamal Mosque’. Disamping untuk melakukan shalat berjamaah lima waktu, pertemuan itu juga dimanfaatkan sebagai ajang bersilaturrahmi dan menuntut ilmu bersama.

Pada hari Jum’at, masjid ini dipenuhi jamaah shalat Jum’at yang mencapai

500 hingga 600 orang. Pasca Jum’atan biasanya dilanjutkan dengan pengajian dan pembelajaran hingga malam hari. Lebih-lebih pada setiap bulan Ramadhan, masjid yang dibangun oleh Mukhtad Mekmeyev di tahun 1998 itu selalu ramai pengunjung. Biasanya mereka mengaji dan memperdalam al-Qur’an sepanjang waktu.

Guinness Book of Record mencatat, bahwa masjid Nurd Kamal merupakan sebuah masjid paling utara di dunia. Lokasinya terletak di pinggiran kota yang menghadap Danau Dolgoye. Masjid yang berlantai tiga ini tampak indah, dengan dinding-dindingnya yang berwarna hijau, kubah yang berlapis warna keemasan dan menara menjulang yang juga berwana hijau. Setiap musim dingin tiba, angin kutub mendera

Pernahkah Anda membayangkan ada umat Islam yang hidup di daerah yang suhunya berada di bawah titik nol derajat?Itulah yang dialami orang-orang Muslim di Kota Norilsk; sebuah daerah yang lokasinya mendekati Kutub Utara.

Tepatnya, hanya berjarak 402 Km dari lingkar arkitik – suatu garis imajiner penanda kawasan Kutub Utara.

Beribadah di BawahTitik Nol Derajat

Page 58: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

58 MPA 4/369 / 2017

DUNIA ISLAM

atap emasnya dan tumpukan salju “mengancam” dinding-dinding batu pirus masjid Nurd Kamal.

Itulah pasalnya, masjid Nurd Kamal – yang menjadi salah satu tempat paling indah di daerah Kutub Utara – arsitektur masjidnya dibangun berbeda dengan corak masjid pada umumnya yang menyesuaikan dengan kondisi iklim yang sangat ekstrem di utara bumi. Menara masjid yang lazimnya berbentuk bulat, namun masjid Nurd Kamal justru

dibuat persegi. Dengan dasar seperti ini, kontur bangunan menjadi lebih tahan terhadap terpaan angin.

Saat musim panas tiba, orang-orang Muslim di Kota Norilsk menghadapi tantangan yang lain. Sebab di daerah ini sinar matahari dapat memancar selama 24 jam sehari. Dengan kata lain, di musim panas Kota Norilsk – kota terbesar kedua di dunia setelah Murmansk Rusia untuk wilayah di pesisir lingkaran arkitik – tak mengenal malam hari.

Pada Ramadhan tahun ini, kete-patan jatuh di musim panas. Maka muncullah pertanyaan, apakah mereka harus berpuasa sepanjang hari lantaran di musim seperti ini matahari tak pernah tenggelam sehingga tak datang pula waktu maghrib? Yang mereka lakukan selama ini, adalah mengikuti fatwa para ulama’.

Masyarakat Muslim di sana bisa menyesuaikan daerah sekitar yang waktu siang dan malamnya teratur. Atau dapat pula mereka menyamakan dengan msyarakat di Makkah yang berpuasa selama 13 jam setiap harinya. Untuk waktu berbuka dan sahurpun juga menyesuaikan masyarakat di sana. Penyesuaian tersebut juga berlaku buat ibadah-ibadah selain puasa.

Hal itu didasarkan pada sebuah Hadits, bahwa pernah seseorang ber-

tanya kepada Rasulullah SAW. “Wahai Rasulullah, bagaimanakah dengan dae-rah yang satu harinya sama dengan satu tahun; apakah cukup dengan sekali shalat saja?” Rasulullah SAW menjawab: “Tidak. Namun perikirakanlah sebagai mana kadarnya (pada hari-hari biasanya).”

Pertumbuhan jumlah Muslim di Kota Norilsk memang sangat lamban. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut. Di satu sisi, tingkat upah pekerja tambang di sini sangat murah. Itu tak sebanding jika dibandingkan dengan kota-kota Rusia yang lain. Dengan gaji yang minim seperti itu membuat orang-orang Muslim dari daerah sekitar enggan mendatangi daerah tersebut.

Faktor lainnya, banyak syarat-syarat yang menyulitkan warga asing untuk memasuki daerah tersebut. Bahkan sejak tahun 2002 ada larangan perjalanan bagi warga asing untuk datang ke sana. Hanya orang-orang tertentu, yang telah memperoleh izin khusus, yang boleh mendatangi Kota Norilsk. Untungnya, “tindakan khusus” tak diberlakukan bagi warga Muslim yang minoritas di tempat tersebut. Itu lantatan orang-orang Islam di Norilsk telah berbaur secara baik dengan masyarakat luas, sehingga tak banyak mendapatkan tindakan diskriminatif.

•CM/berbagai sumber

Page 59: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

59MPA 4/369 / 2017

Kepala Kantor wilayah kementerian agama provinsi Jawa Timur H.Syamsul Bahri memberikan materi Kebijakan Pemerintah tentang pendidikan keagamaan di Pondok Pesantren pada tanggal 17 Mei 2017 di Hotel Quds Surabaya.

Kakanwil Saat berikan pembinaan dihadapan ASN di Kab.Mojokerto pada 17 Mei 2017.

Kakanwil saat membuka kegiatan Bimas Kristen di Hotel Luminor pada 18 Mei 2017.

Kepala Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa TimurH. Syamsul Bahri bersama Bupati Tuban saat Memberikan pembinaan ASN

Kemenag Tuban pada 18 Mei 2017 di Pondopo Kabupaten Tuban.

Page 60: Siap Mendampingi Suami dari Segala Resiko Tugas · e-mail: mimbarjatim@gmail.com DITERBITKAN OLEH: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. P embaca Budiman, kita mungkin

60 MPA 4/369 / 2017

KAKANWIL KEMENAG PROVINSI JAWA TIMUR

H. SYAMSUL BAHRI

SEGENAP KARYAWAN DAN DHARMA WANITA PERSATUANKANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1438 H/2017 MDAN

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1438 H/2017 M

“MARI KITA KEMBALI KE JATI DIRI”

Mengucapkan