sholawat wahidiyah dan ajaran wahidiyah
TRANSCRIPT
“Bersholawatlah dan bersalamlah kepadaku, maka
sesungguhnya Shlawat kalian akan sampai kepadaku
dimanapun kamu berada”. (HR. Abu Ya’la dari Hasan Bin
Ali. Shahih)
A. Sholawat Wahidiyah1. Shalawat Wahidiyah adalah
rangkaian doa-doa shlawat Nabi Shallahu ‘Alaihi Wasallam sperti yang tertulis dalam lembaran Shalawat Wahidiyah, termasuk kaifiyah (cara dan adab/tata krama) dalam mengamalkannya.
2. Muallif Shalawat Wahidiyah adalah Al-Mukarom Kyai Al-Haj Abdoel Madjid Ma’roef pengasuh Pondok Pesantren Kedunglo, Desa Bandarlor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Propinsi Jawa Timur.
3.Shalawat wahidiyah berfaedah menjernihkan
hati, dan ma’rifat (sadar) kepada Allah dan
Rasul-Nya. Mereka yang mengamalkan
Shalawat wahidiyah sesuai dengan bimbingan
yang benar dikaruniai hati lebih jernih,
batin lebih tenang, jiwa lebih tentram,
makin bertambah banyak sadar kepada
Allah (ma’rifat Billah) wa Rosuulihi,
disamping diberi kemudahan dalam berbagai
keperluan.
4. Shalawat Wahidiyah tidak termasuk dalam kategori jam’iyah Thoriqoh, tetapi berfungsi sebagai thoriqoh dalam arti “jalan” menuju sadar kepada Allah Warosuulihi.
5.Mengamalkan Shalawat Wahidiyah
tidak disertai
syarat-syarat/ketentuan khusus
yang mengikat, tetapi harus
dengan adab (tata krama): hudlur
dan yakin kepada Allah, mahabbah
dan ta’dhim kepada Rosululloh
6. Shalawat Wahidiyah, seperti
shalawat-shalawat yang lain,
boleh diamalkan oleh siapa saja,
tanpa syarat adanya sanad atau
silsilah, karena sanad dari segala
shalawat adalah shohibus
shalawat itu sendiri, yakni
Rosululloh.
7. Shalawat Wahidiyah telah diijazahkan
secara mutlak oleh muallifnya untuk
diamalkan dan disiarkan dengan ikhlas
(tanpa pamrih) dan bijaksana, kepada
masyarakat luas tanpa pandang bulu
dan golongan.
8. Pengamalan Sholawat
Wahidiyah disebut Mujahadah.
B. Ajaran Wahidiyah
Ajaran Wahidiyah adalah bimbingan praktis
lahiriyah dan bathiniyah, berpedoman
kepada Al-Qur’an dalam melaksanakan
tuntunan Rosululloh. Meliputi bidang
iman, bidang islam, dan bidang ihsan.
Mencakup segi syari’ah, segi haqiqot, dan
segi akhlak.
Ajaran Wahidiyah yaitu :
1. LILLAH
2. BILLAH
3. LIRROSUL
4. BIRROSUL
5. YUKTI KULLA DZII HAQQIN HAQQOH
6. TAQDHIMUL AHAM FAL AHAM TSUMAL ANFA’ FAL ANFA’
1. Penyiar Sholawat Wahidiyah (PSW) adalah satu-satunya lembaga khidmah (organisasi) yang didirikan oleh Muallif Sholawat Wahidiyah pada tahun 1964 untuk waktu yang tidak terbatas, ditugasi mengatur kebijaksanaan dan memimpin pelaksanaan serta bertanggungjawab mengenai pengamalan, penyiaran, pembinaan dan pendidikan Wahidiyah sesuai bimbingan Muallif.
C. Penyiar Shalawat Wahidiyah
(PSW)
2. Organisasi Penyiar Sholawat Wahidiyah (PSW) telah memenuhi UU No. 8/1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan, dan telah terdaftar di Dirjen Sospol Depdagri, nomor 1334 tahun 1997, dan di DEPDAGRI dengan SKT Nomor : 240/D.III.3/X/2009.
3. Penyiar Sholawat Wahidiyah sebagai organisasi berbadan Hukum terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan SK MENKUM-HAM RI Nomor : AHU-31. AH.01.06 tahun 2009.
4. Sholawat Wahidiyah, Ajaran Wahidiyah dan Organisasi Penyiar Sholawat Wahidiyah (PSW) sudah diadakan pengecekan oleh Kejaksaan Agung melalui Kejaksaan Negeri Kediri dengan suratnya tanggal 19 Maret 1970 Nomor : B-224/C-I III/70 perihal : Pusat. Pengekliran dan Pengecekan adanya Penyiar Sholawat Wahidiyah
5. Sholawat Wahidiyah dan Ajaran Wahidiyah telah diadakan penelitian oleh BAKOR PAKEM TINGKAT I JAWA TIMUR, dan telah diijinkan untuk disebarluaskan / disiarkan kepada masyarakat umum, sesuai surat Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur tanggal 17 Juli 1978 Nomor : B-1161/1.5.1.1/1978 yang disebut dalam surat KASI POLKAM an. Asisten I/Intel an. Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur tanggal 16 Desember 1978 Nomor : B-1981/K/5.3.1/12/1978.
6. Sholawat Wahidiyah telah diadakan pendataan oleh BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (BADAN LITBANG AGAMA) DEPARTEMEN AGAMA RI Jakarta dan telah dikeluarkan tanggapan bahwa Sholawat Wahidiyah tidak termasuk “ISLAM JAMAAH”, sesuai surat KEPALA PUSLITBANG I An. KEPALA BADAN LITBANG AGAMA Nomor : P.II/3/294/1271/79 tanggal 5 Nopember 1979.
Lambang Penyiar Sholawat Wahidiyah adalah tulisan huruf Arab diambil dari Ayat Al-Qur’an berbunyi : FAFIRRUU ILALLOOH berwarna putih di atas dasar warna hitam berbentuk bulat telor dikelilingi 8 buah garis lengkung.
Setelah Muallif Sholawat Wahidiyah wafat pada tanggal 7 Maret 1989, selain
organisasi PSW yang didirikan oleh Muallif, muncul kelompok-kelompok
wahidiyah yang tidak sesuai dengan bimbingan Muallif. Keberadaan dan kegiatan
mereka di luar tanggung jawab PSW.
Mulai tanggal 9 Maret 1993 kantor Sekretariat dan segala kegiatan Penyiar
Sholawat Wahidiyah Pusat dipindahkan dari Kedonglo – Kediri ke Pesantren
At-Tahdzib (P.A) Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang,
Propinsi Jawa Timur. (Dasar : Wasiat Muallif Sholawat Wahidiyah tanggal 7 dan 9
Mei 1986).