shalat di injury time - menyia-nyiakan dan mengakhirkan waktu shalat 02

5
Shalat di Injury Time || Menyia-nyiakan dan Mengakhirkan Waktu Shalat 02 ѳ| R.e.n.u.n.g.a.n Seputar Menyia-nyiakan dan Mengakhirkan Waktu Shalat || sumber: Al-Kabaair, Syamsuddin Muhammad bin Utsman bin Qaimaz at- Turkmani al-Fariqi ad-Dimasyqi asy-Syafii || "Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia- nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk syurga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun." (QS. Maryam | 19: 59, 60) Ibnu Abbas berkata, "Makna menyia-yiakan shalat bukanlah meninggalkannya sama sekali, tetapi mengakhirkannya dari waktu yang seharusnya." Imam para tabi'in, Sa'id bin Musayyib berkata, "Maksudnya adalah orang itu tidak mengerjakan salat Dzhuhur sehingga datang waktu Ashar; tidak mengerjakan Ashar sehingga datang Maghrib; tidak salat Maghrib sampai datang Isya; tidak shalat Isya sampai fajar menjelang; tidak shalat Subuh sampai matahari terbit. Barang siapa mati dalam keadaan terus- menerus melakukan hal ini dan tidak bertaubat, ALLAH menjanjikan baginya Ghayy, yaitu lembah di neraka Jahanam yang sangat dalam dasarnya lagi sangat tidak enak rasanya." "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya." (QS. Al-Maa'uun | 107: 4, 5) Orang-orang yang lalai adalah orang-orang yang lupa dan meremehkan salat. Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang orang-orang yang lupa akan shalatnya." Beliau menjawab, "Yaitu mengakhirkan waktunya." Mereka disebut orang-orang yang salat. Namun, ketika mereka meremehkan dan mengakhirkannya dari waktu yang seharusnya, mereka diancam dengan Wail, adzab yang berat. Ada juga yang mengatakan bahwa Wail adalah sebuah lembah di neraka Jahannam, jika gunung-gunung yang ada dimasukkan kesana niscaya akan meleleh semuanya karena sangat panasnya. Itulah tempat bagi orang-orang yang meremehkan salat dan

Upload: alv-vin

Post on 09-Aug-2015

883 views

Category:

Spiritual


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Shalat di Injury Time - Menyia-nyiakan dan Mengakhirkan Waktu Shalat 02

Shalat di Injury Time || Menyia-nyiakan dan Mengakhirkan Waktu Shalat 02

ѳ| R.e.n.u.n.g.a.n |ѳ

Seputar Menyia-nyiakan dan Mengakhirkan Waktu Shalat|| sumber: Al-Kabaair, Syamsuddin Muhammad bin Utsman bin Qaimaz at-Turkmani al-Fariqi ad-Dimasyqi asy-Syafii ||

"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk syurga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun." (QS. Maryam | 19: 59, 60)

Ibnu Abbas berkata, "Makna menyia-yiakan shalat bukanlah meninggalkannya sama sekali, tetapi mengakhirkannya dari waktu yang seharusnya."

Imam para tabi'in, Sa'id bin Musayyib berkata, "Maksudnya adalah orang itu tidak mengerjakan salat Dzhuhur sehingga datang waktu Ashar; tidak mengerjakan Ashar sehingga datang Maghrib; tidak salat Maghrib sampai datang Isya; tidak shalat Isya sampai fajar menjelang; tidak shalat Subuh sampai matahari terbit. Barang siapa mati dalam keadaan terus-menerus melakukan hal ini dan tidak bertaubat, ALLAH menjanjikan baginya Ghayy, yaitu lembah di neraka Jahanam yang sangat dalam dasarnya lagi sangat tidak enak rasanya."

"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya." (QS. Al-Maa'uun | 107: 4, 5)Orang-orang yang lalai adalah orang-orang yang lupa dan meremehkan salat.

Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang orang-orang yang lupa akan shalatnya."Beliau menjawab, "Yaitu mengakhirkan waktunya."Mereka disebut orang-orang yang salat. Namun, ketika mereka meremehkan dan mengakhirkannya dari waktu yang seharusnya, mereka diancam dengan Wail, adzab yang berat. Ada juga yang mengatakan bahwa Wail adalah sebuah lembah di neraka Jahannam, jika gunung-gunung yang ada dimasukkan kesana niscaya akan meleleh semuanya karena sangat panasnya. Itulah tempat bagi orang-orang yang meremehkan salat dan mengakhirkannya dari waktunya. Kecuali, orang-orang yang bertaubat kepada ALLAH Ta’ala dan menyesal atas kelalaiannya.

"Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat ALLAH. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi." (QS. Al-Munaafiquun | 63: 9)Para mufassir menjelaskan, "Maksud mengingat ALLAH dalam ayat ini adalah shalat 5 waktu. Maka, barangsiapa disibukkan oleh harta perniagaannya, kehidupan dunianya, sawah ladangnya, dan anak-anaknya dari mengerjakan shalat pada waktunya, maka ia termasuk orang-orang yang merugi."

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Amal yang pertama kali di hisab pada hari Kiamat dari seorang hamba adalah shalatnya. Jika shalatnya baik maka telah sukses dan beruntunglah ia; sebaliknya, jika rusak, sungguh telah gagal dan merugilah ia." (HR. Tirmidzi dan yang lain dari Abu Hurairah. Ia berkata, "Hasan Gharib.")

Page 2: Shalat di Injury Time - Menyia-nyiakan dan Mengakhirkan Waktu Shalat 02

"Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan 'Laa ilaaha illallah' (Tiada yang berhak diibadahi –di sembah- selain ALLAH) dan mengerjakan shalat serta membayar zakat. Jika mereka telah memenuhinya, maka darah dan hartanya aku lindungi kecuali dengan haknya. Adapun hisabnya maka itu kepada ALLAH." (HR. Bukhari dan Muslim)Dan, "Barangsiapa menjaganya maka ia akan memiliki cahaya, bukti, dan keselamatan pada hari Kiamat nanti. Sedang yang tidak menjaganya, maka tidak akan memiliki cahaya, bukti, dan keselamatan pada hari itu. Pada hari itu ia akan dikumpulkan bersama Fir’aun, Qarun, Haman, dan Ubay bin Khalaf." (HR. Ahmad)

Sebagian ulama berkata, "Bahwasanya orang yang meninggalkan shalat dikumpulkan dengan 4 orang itu karena ia telah menyibukkan diri dengan harta, kekuasaan, pangkat/jabatan, dan perniagaannya dari shalat.Jika ia disibukkan dengan hartanya, ia akan dikumpulkan bersama Qarun. Jika ia disibukkan dengan kekuasaannya, ia akan dikumpulkan dengan Fir’aun. Jika ia disibukkan dengan pangkat/jabatan, ia akan dikumpulkan bersama Haman. Dan jika ia disibukkan dengan perniagaannya, akan dikumpulkan bersama Ubay bin Khalaf, seorang pedagang yang kafir di Mekkah saat itu."

Mu'adz bin Jabal meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa meninggalkan shalat wajib (fardhu) dengan sengaja, telah lepas darinya jaminan dari ALLAH Azza wa Jalla." (HR. Ahmad)

Umar bin Khattab berkata, "Sesungguhnya tidak ada tempat dalam Islam bagi yang menyia-nyiakan shalat."Umar bin Khattab meriwayatkan, telah datang seseorang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, "Wahai Rasulullah, amal dalam Islam apakah yang paling dicintai oleh ALLAH Ta’ala?"Beliau menjawab, "Shalat pada waktunya. Barangsiapa meninggalkannya, sungguh ia tidak lagi memiliki agama lagi, dan shalat itu tiangnya agama."

Kala Umar terluka karena tusukan, seseorang mengatakan, "Anda tetap ingin mengerjakan shalat, wahai Amirul Mukminin?""Ya, dan sungguh tidak ada tempat dalam Islam bagi yang menyia-nyiakan shalat," jawabnya. Lalu, ia pun mengerjakan shalat, meski dari lukanya mengalir darah yang cukup banyak.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa berjumpa dengan ALLAH dalam keadaan menyia-nyiakan shalat, DIA tidak akan mempedulikan suatu kebaikan pun darinya."Ibnu Hazm berkata, "Tidak ada dosa yang lebih besar sesudah syirik selain mengakhirkan shalat dari waktunya dan membunuh seorang Mukmin bukan dengan haknya."

Aun bin Abdullah berkata, "Apabila seorang hamba dimasukkan kedalam kuburnya, ia akan ditanya tentang shalat sebagai sesuatu yang pertama kali ditanyakan. Jika baik, barulah amal-amalnya yang lain di lihat. Sebaliknya, jika tidak, tidak ada satu amalan pun yang di lihat (dianggap tidak baik semuanya)."

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Apabila seorang hamba mengerjakan shalat di awal waktu, shalat itu (ia memiliki cahaya) akan naik ke langit sehingga sampai ke Arsy, lalu memohonkan ampunan bagi orang yang telah mengerjakannya, begitu seterusnya sampai hari Kiamat. Shalat itu berkata, 'Semoga ALLAH menjagamu sebagaimana kamu telah menjagaku'.

Page 3: Shalat di Injury Time - Menyia-nyiakan dan Mengakhirkan Waktu Shalat 02

Dan apabila seorang hamba mengerjakan shalat bukan pada waktunya, shalat itu (ia memiliki kegelapan) akan naik ke langit. Sesampainya disana ia akan dilipat seperti dilipatnya kain yang usang, lalu dipukulkan ke wajah orang yang telah mengerjakannya. Shalat itu berkata, 'Semoga ALLAH menyia-nyiakanmu sebagaimana kamu telah menyia-nyiakanku'."

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Ada 3 orang yang shalatnya tidak diterima oleh ALLAH: seseorang yang memimpin suatu kaum padahal kaum itu membencinya; seseorang yang mengerjakan shalat ketika telah lewat waktunya; dan seseorang yang memperbudak orang yang memerdekakan diri." (HR. Abu Dawud dari Abdullah bin Amru bin Ash)

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, "Barang siapa menjamak 2 shalat tanpa ada uzur, sungguh ia telah memasuki pintu terbesar di antara pintu-pintu dosa besar."Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan, "Sesungguhnya orang yang selalu menjaga shalat wajib niscaya akan dikaruniai oleh ALLAH Subhaanahu wa Ta’ala dengan 5 karamah: ditepis (dihilangkan) darinya kesempitan hidup, dijauhkan ia dari adzab kubur, diterimakan (diberi) kepadanya cacatan amalnya dengan tangan kanan, ia akan melewati shirath seperti kilat yang menyambar, dan akan masuk surga tanpa hisab.Sebaliknya, orang yang menyia-nyiakannya niscaya akan dihukum oleh ALLAH dengan 14 hukuman : 5 di dunia, 3 ketika mati, 3 di alam kubur, dan 3 lagi ketika keluar dari kubur. Kelima hukuman di dunia adalah berkah dicabut dari hidupnya, tanda sebagai orang shaleh dihapus dari wajahnya, semua amalan yang dikerjakannya tidak akan diberi pahala oleh ALLAH, doanya tidak akan diangkat ke langit, dan dia tidak akan mendapat bagian dari doanya orang-orang shaleh . Hukuman yang menimpanya ketika mati adalah dia akan mati dalam kehinaan, dalam kelaparan, dan dalam kehausan. Meskipun ia diberi minum air seluruh lautan dunia, semua itu tidak mampu menghilangkan dahaganya. Hukuman yang menimpanya di kubur adalah kuburnya menyempit sehingga tulang-tulangnya remuk tak karuan, dinyalakan disana api yang membara siang-malam, dan ia dihidangkan kepada seekor ular yang bernama As-Suja al-Aqra, kedua bola matanya dari api, kuku-kukunya dari besi, dan panjang tiap kuku itu sejauh perjalanan satu hari. Ular itu terus-menerus melukai si mayit sambil berkata, 'Akulah As-Suja al-Aqra!' Seruannya bagaikan gemuruh halilintar, 'Aku diperintah oleh Rabbku untuk memukulmu atas kelakuanmu yang menunda-nunda shalat subuh sampai terbit matahari, juga atas salat Dzhuhur yang kau tunda-tunda sampai masuk waktu Ashar, juga atas Ashar yang kau tunda-tunda sampai Maghrib, juga atas Maghrib yang kau tunda-tunda sampai Isya, dan atas Isya yang kau tunda-tunda sampai Subuh.' Setiap kali ular itu memukulnya, ia terjerembab ke bumi selama 70 hasta. Demikian keadaannya sampai datangnya hari Kiamat nanti. Adapun hukuman yang menimpanya sekeluarnya dari kubur pada hari Kiamat adalah hisab yang berat, kemurkaan Rabb (ALLAH Ta’ala), dan masuk kedalam neraka."

Dikisahkan, seseorang dari kalangan salaf turut menguburkan saudara perempuannya yang mati. Tanpa ia sadari sebuah kantong berisi harta yang ia bawa jatuh dan turut terkubur. Begitu pula dengan mereka yang hadir, tidak satu pun menyadarinya.Sepulang darinya, barulah ia sadar. Maka ia kembali ke makam dan ketika semua orang telah pulang ke tempat masing-masing ia bongkar kembali makam saudaranya itu. Dan ia pun terkejut begitu melihat api yang menyala-nyala dari dalam kubur. Serta merta ia kembalikan tanah galian, dan pulang sambil bercucuran air mata.Mendapati Ibunya, ia bertanya, "Duhai Ibunda, gerangan apakah yang telah dilakukan oleh saudara perempuanku?""Mengapa kau menanyakan, anakku?" Ibunya balik bertanya.Ia pun menjawab, "Bunda, sungguh aku melihat kuburnya dipenuhi kobaran api."

Page 4: Shalat di Injury Time - Menyia-nyiakan dan Mengakhirkan Waktu Shalat 02

Lalu Ibunya menangis dan berkata, "Wahai anakku, dulu saudara perempuanmu terbiasa meremehkan dan mengakhirkan shalat dari waktunya."Ini adalah keadaan mereka yang mengakhirkan shalat dari waktunya.Lalu, bagaimana dengan mereka yang tidak mengerjakannya?

Marilah kita memohon pertolongan kepada ALLAH agar kita selalu dapat menjaga shalat pada waktunya.Sesungguhnya DIA Maha Pemurah lagi Maha Mulia.

sumber:⇔ Ternyata Shalat juga Punya Injury Time⇔ Shalat Injury Time; Must Rread!!⇔ Seputar Menyia-nyiakan dan Mengakhirkan Waktu Shalat