shalat cara dan macamnya

32
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sering kali kita sebagai orang islam tidak mengetahui kewajiban kita sebagai mahluk yang paling sempurna yaitu sholat, Oleh karena itu mari kita kaji bersama tentang arti shalat, dan cara mengerjakannya serta beberapa unsur didalamnya. Dalam pembahasan kali ini juga di paparkan sholat dan macamnya. Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi kaum muslimin yang sudah mukallaf dan harus dikerjakan baik bagi mukimin maupun dalam perjalanan. Shalat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas lima sendi (tiang) salah satunya adalah shalat, sehingga barang siapa mendirikan shalat ,maka ia mendirikan agama (Islam), dan barang siapa meninggalkan shalat,maka ia meruntuhkan agama (Islam). Shalat tersebut merupakan wajib yang harus dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukallaf baik sedang sehat maupun sakit. Selain shalat wajib ada juga shalat – shalat sunah.Untuk membatasi bahasan penulisan dalam permasalahan ini, maka penulis hanya membahas tentang shalat wajib kaitannya dengan kehidupan sehari – hari. B. Rumusan Masalah 1. Pengertian shoalat 2. Tujuan shoalat 3. Syarat- syarat sholat 4. cara mendirikan sholat 5. mana yang rukun, sunah, makruh dsb. 6. Macam-macam shalat

Upload: yhitzms

Post on 18-Jan-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Shalat Cara Dan Macamnya

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSering kali kita sebagai orang islam tidak mengetahui kewajiban kita

sebagai mahluk yang paling sempurna yaitu sholat, Oleh karena itu mari kita kaji bersama tentang arti shalat, dan cara mengerjakannya serta beberapa unsur didalamnya. Dalam pembahasan kali ini juga di paparkan sholat dan macamnya.Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi kaum muslimin yang sudah mukallaf dan harus dikerjakan baik bagi mukimin maupun dalam perjalanan.Shalat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas lima sendi (tiang) salah satunya adalah shalat, sehingga barang siapa mendirikan shalat ,maka ia mendirikan agama (Islam), dan barang siapa meninggalkan shalat,maka ia meruntuhkan agama (Islam).

Shalat tersebut merupakan wajib yang harus dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukallaf baik sedang sehat maupun sakit. Selain shalat wajib ada juga shalat – shalat sunah.Untuk membatasi bahasan penulisan dalam permasalahan ini, maka penulis hanya membahas tentang shalat wajib kaitannya dengan kehidupan sehari – hari.

B. Rumusan Masalah 1. Pengertian shoalat2. Tujuan shoalat3. Syarat- syarat sholat 4. cara mendirikan sholat5. mana yang rukun, sunah, makruh dsb.6. Macam-macam shalat

C. Tujuan PenulisanTujuan penulisan yang disusun dalam bentuk makalah ini adalah untuk memaparkan pemahaman tentang :1. Arti Sholat 2. Bagaimana cara mengerjakan shalat seperti yang dianjurkan oleh Rosulullah

SAW3. Mengkaji Khilafiyah antar madzhab4. Sebagai koreksi terhadap prilaku sholat kita

Page 2: Shalat Cara Dan Macamnya

D. Manfaat PenulisanPenulisan ini diharapkan bermanfaat dalam 1. Memahami lebih Arif berbagai khilafiyah yang ada2. Lebih sempurna dalam mengerjakan sholat3. Memperdalam pengetahuan tentang sholat dan ragamnya4. Merubah pemikiran untuk lebih Universal5. Lebih utama untuk meningkatkan keimanan sehingga menjadi insan yang

bertakwa6. Memberi sumbangsi pembanding dengan makalah lain.

Page 3: Shalat Cara Dan Macamnya

BAB II TINJAUN PUSTAKA

A. Pengertian SholatSholat berasal dari bahasa Arab As-Sholah , sholat menurut Bahasa

(Etimologi) berarti Do'a dan secara terminology / istilah, para ahli fiqih mengartikan secara lahir dan hakiki. Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat – syarat yang telah ditentukan ,Adapun scara hakikinya ialah” berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan didalam jiwa rasa kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya”atau” mendahirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua-duanya.Dalam pengertian lain shalat ialah salah satu sarana komunikasi antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk, ibadah yang di dalamnya merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’ Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa shalat adalah merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan dengan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara”. Juga shalat merupakan penyerahan diri (lahir dan bathin) kepada Allah dalam rangka ibadah dan memohon rido-Nya.

B. Tujuan ShalatSholat dalam agama islam menempati kedudukan yang tidak dapat

ditandingi oleh ibadat manapun juga, ia merupakan tiang agama dimana ia tak dapat tegak kecuali dengan itu.

Adapun tujuan didirikannya shalat menurut Al-Qur’an dalam surah Al –Ankabut : 45

�ر� �ك �م�ن و�ال اء� �ف�ح�ش� ال ع�ن� �ه�ى �ن ت �وة� الص�ل �ن� ا �وة� الص�ل � �م �ق�ي و�ا

Artinya: Kerjakanlah shalat sesungguhnya shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan munkar.Juga allah mengfirmankannya dalam surah An-Nuur: 56

ح�م�و�ن� �ر� ت �م� �ك �ع�ل ل و�ل� س� االر� �ع�و� �ط�ي و�ا �وة� ك الز� �و� و�آت �ة� الص�ال �م�و� �ق�ي و�ا

Page 4: Shalat Cara Dan Macamnya

Artinya : Dan kerjakanlah shalat, berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul, agar supaya kalian semua diberi rahmat.Dari dalil – dalil Al-Qur'an di atas tidak ada kata – kata perintah shalat dengan perkataan “laksanakanlah” tetapi semuanya dengan perkataan “dirikanlah”. Dari unsur kata – kata melaksanakan itu tidak mengandung unsur batiniah sehingga banyak mereka yang Islam dan melaksanakan shalat tetapi mereka masih berbuat keji dan munkar. Sementara kata mendirikan selain mengandung unsur lahir juga mengandung unsur batiniah sehingga apabila shalat telah mereka dirikan, maka mereka tidak akan berbuat jahat.

C. Syarat-Syarat Shalat1. Syarat Wajib Shalat

1.1. Islam1.2. Baligh1.3. Berakal 1.4. Ada pendengaran, artinya anak yang sejak lahir tuna rungu (tuli) tidak

wajib mengerjakan sholat.1.5. Suci dari haid dan nifas.1.6. Sampai dakwah Islam kepadanya.

2. Syarat Sah Shalat2.1. Suci dari dari hadats, baik hadats kecil maupun hadats besar.2.2. Suci badan, pakaian dan tempat shalat dari najis.2.3. Menutup aurat. Aurat laki-laki antara pusat sampai lutut dan aurat

perempuan adalah seluruh badannya kecuali muka dan tepak telangan.2.4. Telah masuk waktu sholat, artinya tidak sah bila dikerjakan belum

masuk waktu shalat atau telah habis waktunya.2.5. Menghadap kiblat.

D. Cara Mengerjakan Shalat1. Menghadap ka'bah

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bila berdiri untuk sholat fardhu atau sholat sunnah, beliau menghadap Ka'bah. Beliau memerintahkan berbuat demikian sebagaimana sabdanya kepada orang yang sholatnya salah:"Bila engkau berdiri untuk sholat, sempurnakanlah wudhu'mu, kemudian menghadaplah ke kiblat, lalu bertakbirlah." (HR. Bukhari, Muslim dan Siraj).

2. BerdiriRasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan sholat fardhu atau sunnah berdiri karena memenuhi perintah Allah dalam QS. Al Baqarah : 238. Apabila

Page 5: Shalat Cara Dan Macamnya

bepergian, beliau melakukan sholat sunnah di atas kendaraannya. Beliau mengajarkan kepada umatnya agar melakukan sholat khauf dengan berjalan kaki atau berkendaraan."Peliharalah semua sholat dan sholat wustha dan berdirilah dengan tenang karena Allah. Jika kamu dalam ketakutan, sholatlah dengan berjalan kaki atau berkendaraan. Jika kamu dalam keadaa aman, ingatlah kepada Allah dengan cara yang telah diajarkan kepada kamu yang mana sebelumnya kamu tidak mengetahui (cara tersebut)." (QS. Al Baqarah : 238).

3. Kewajiban menghadap sutrahSutrah (pembatas yang berada di depan orang sholat) dalam sholat menjadi keharusan imam dan orang yang sholat sendirian, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:"Janganlah kamu sholat tanpa menghadap sutrah dan janganlah engkau membiarkan seseorang lewat di hadapan kamu (tanpa engkau cegah). Jika dia terus memaksa lewat di depanmu, bunuhlah dia karena dia ditemani oleh setan." (HR. Ibnu Khuzaimah dengan sanad yang jayyid (baik))Beliau juga bersabda:"Bila seseorang di antara kamu sholat menghadap sutrah, hendaklah dia mendekati sutrahnya sehingga setan tidak dapat memutus sholatnya." Adapun yang dapat dijadikan sutrah antara lain: tiang masjid, tombak yang ditancapkan ke tanah, hewan tunggangan, pelana, tiang setinggi pelana, pohon, tempat tidur, dinding dan lain-lain yang semisalnya, sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

4. NiatNiat berarti menyengaja untuk sholat, menghambakan diri kepada Allah Ta'ala semata, serta menguatkannya dalam hati.Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:"Semua amal tergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapat (balasan) sesuai dengan niatnya."

5. Takbiratul ihromNabi shallallahu 'alaihi wasallam selalu memulai sholatnya (dilakukan hanya sekali ketika hendak memulai suatu sholat) dengan takbiratul ihrom yakni mengucapkan Allahu Akbar ( ) di awal sholat dan beliau pun pernah memerintahkan seperti itu kepada orang yang sholatnya salah. Beliau bersabda kepada orang itu:"Sesungguhnya sholat seseorang tidak sempurna sebelum dia berwudhu' dan melakukan wudhu' sesuai ketentuannya, kemudian ia mengucapkan Allahu Akbar."

Page 6: Shalat Cara Dan Macamnya

(Hadits diriwayatkan oleh Al Imam Thabrani dengan sanad shahih).Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:"Apabila engkau hendak mengerjakan sholat, maka sempurnakanlah wudhu'mu terlebih dahulu kemudian menghadaplah ke arah kiblat, lalu ucapkanlah takbiratul ihrom." (Muttafaqun 'alaihi).

6. Mengangkat kedua tanganDisunnahkan mengangkat kedua tangannya setentang bahu ketika bertakbir dengan merapatkan jari-jemari tangannya, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar radiyallahu anhuma, ia berkata:"Rasulullah shallallahu alaihi wasallam biasa mengangkat kedua tangannya setentang bahu jika hendak memulai sholat, setiap kali bertakbir untuk ruku' dan setiap kali bangkit dari ruku'nya." (Muttafaqun 'alaihi).

7. BersedekapKemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangan kanan di atas tangan kirinya (bersedekap). Beliau bersabda:"Kami, para nabi diperintahkan untuk segera berbuka dan mengakhirkan sahur serta meletakkan tangan kanan pada tangan kiri (bersedekap) ketika melakukan sholat." (Hadits diriwayatkan oleh Al Imam Ibnu Hibban dan Adh Dhiya' dengan sanad shahih). shahih dan dishahihkan pula oleh Ibnu Hibban, hadits no. 485).

8. Memandang tempat sujudPada saat mengerjakan sholat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menundukkan kepalanya dan mengarahkan pandangannya ke tempat sujud. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Ummul Mukminin 'Aisyah radhiyallahu 'anha:"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengalihkan pandangannya dari tempat sujud (di dalam sholat)." (HR. Baihaqi dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani)

9. Membaca do'a iftitahDoa istiftah yang dibaca oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bermacam-macam. Dalam doa istiftah tersebut beliau shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan pujian, sanjungan dan kalimat keagungan untuk Allah.Beliau pernah memerintahkan hal ini kepada orang yang salah melakukan sholatnya dengan sabdanya:"Tidak sempurna sholat seseorang sebelum ia bertakbir, mengucapkan pujian, mengucapkan kalimat keagungan (doa

Page 7: Shalat Cara Dan Macamnya

istiftah), dan membaca ayat-ayat al Qur-an yang dihafalnya…" (HR. Abu Dawud dan Hakim, disahkan oleh Hakim, disetujui oleh Dzahabi).

10. Membaca ta'awwudzMembaca doa ta'awwudz adalah disunnahkan dalam setiap raka'at, sebagaimana firman Allah ta'ala:"Apabila kamu membaca al Qur-an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk." (An Nahl : 98).Dan pendapat ini adalah yang paling shahih dalam madzhab Syafi'i dan diperkuat oleh Ibnu Hazm (Lihat al Majmuu' III/323 dan Tamaam al Minnah 172-177).Nabi biasa membaca ta'awwudz yang berbunyi:"Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari setan yang terkutuk..."(Hadits diriwayatkan oleh Al Imam Abu Dawud dan Tirmidzi dengan sanad hasan).

11. Membaca al fatihah11.1. Hukum Membaca Al-Fatihah

Membaca Al-Fatihah merupakan salah satu dari sekian banyak rukun sholat, jadi kalau dalam sholat tidak membaca Al-Fatihah maka tidak sah sholatnya berdasarkan perkataan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (yang artinya)"Tidak dianggap sholat (tidak sah sholatnya) bagi yang tidak membaca Al-Fatihah"(Hadits Shahih dikeluarkan oleh Al-Jama'ah: yakni Al-Imam Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa-i dan Ibnu Majah).Kapan Kita Wajib Membaca Surat Al-FatihahJelas bagi kita kalau sedang sholat sendirian (munfarid) maka wajib untuk membaca Al-Fatihah, begitu pun pada sholat jama'ah ketika imam membacanya secara sirr (tidak diperdengarkan) yakni pada sholat Dhuhur, 'Ashr, satu roka'at terakhir sholat Mahgrib dan dua roka'at terakhir sholat 'Isyak, maka para makmum wajib membaca surat Al-Fatihah tersebut secara sendiri-sendiri secara sirr (tidak dikeraskan).Lantas bagaimana kalau imam membaca secara keras…?Tentang ini Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa pernah Rasulullah melarang makmum membaca surat dibelakang imam kecuali surat Al-Fatihah:"Betulkah kalian tadi membaca (surat) dibelakang imam kalian?" Kami menjawab: "Ya, tapi dengan cepat wahai Rasulallah." Berkata Rasul: "Kalian tidak boleh melakukannya lagi kecuali membaca Al-Fatihah, karena tidak ada sholat bagi yang tidak membacanya." (Hadits dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhori, Abu Dawud, dan Ahmad, dihasankan oleh At-Tirmidzi dan Ad-Daraquthni)

Page 8: Shalat Cara Dan Macamnya

Selain itu juga berdasarkan firman Allah Ta'ala (yang artinya):"Dan apabila dibacakan Al-Qur-an hendaklah kamu dengarkan ia dan diamlah sambil memperhatikan (bacaannya), agar kamu diberi rahmat." (Al-A'raaf : 204).Ayat ini asalnya berbentuk umum yakni dimana saja kita mendengar bacaan Al-Qur-an, baik di dalam sholat maupun di luar sholat wajib diam mendengarkannya walaupun sebab turunnya berkenaan tentang sholat. Tetapi keumuman ayat ini telah menjadi khusus dan tertentu (wajibnya) hanya untuk sholat, sebagaimana telah diterangkan oleh Ibnu Abbas, Mujahid, Sa'id bin Jubair, Adh Dhohak, Qotadah, Ibarahim An Nakha-i, Abdurrahman bin Zaid bin Aslam dan lain-lain. Lihat Tafsir Ibnu Katsir II/280-281.

11.2. Cara Membaca Al FatihahNabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca surat Al-Fatihah pada setiap roka'at. Membacanya dengan berhenti pada setiap akhir ayat (waqof), tidak menyambung satu ayat dengan ayat berikutnya (washol)

11.3. Seandainya Seseorang Belum Hafal Al-FatihahBagi seseorang yang belum hafal Al Fatihah terutama bagi yang baru masuk Islam, tentu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberikan solusinya. Nasehatnya untuk orang yang belum hafal Al-Fatihah (tentunya dia tak berhak jadi Imam): "Jika kamu hafal suatu ayat Al-Qur-an maka bacalah ayat tersebut, jika tidak maka bacalah Tahmid, Takbir dan Tahlil." (Hadits dikeluarkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi dihasankan oleh At-Tirmidzi, tetapi sanadnya shahih, baca Shahih Abi Dawud hadits no. 807).

12. Membaca amin12.1. Hukum Bagi Imam:

Membaca amin disunnahkan bagi imam sholat.Dari Abu hurairah, dia berkata: "Dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, jika selesai membaca surat Ummul Kitab (Al-Fatihah) mengeraskan suaranya dan membaca amin."

12.2. Hukum Bagi Makmum:Dalam hal ini ada beberapa petunjuk dari Nabi (Hadits), atsar para shahabat dan perkataan para ulama.Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Jika imam membaca amiin maka hendaklah kalian juga membaca amiin." Hal ini mengisyaratkan bahwa membaca amiin itu hukumnya wajib bagi

Page 9: Shalat Cara Dan Macamnya

makmum. Pendapat ini dipertegas oleh Asy-Syaukani. Namun hukum wajib itu tidak mutlak harus dilakukan oleh makmum. Mereka baru diwajibkan membaca amiin ketika imam juga membacanya. Adapun bagi imam dan orang yang sholat sendiri, maka hukumnya hanya sunnah.

13. Bacaan surat setelah al fatihahMembaca surat Al Qur-an setelah membaca Al Fatihah dalan sholat hukumnya sunnah karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membolehkan tidak membacanya. Membaca surat Al-Qur-an ini dilakukan pada dua roka'at pertama. Banyak hadits yang menceritakan perbuatan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang itu. Panjang pendeknya surat yang dibacaPada sholat munfarid Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca surat-surat yang panjang kecuali dalam kondisi sakit atau sibuk, sedangkan kalau sebagai imam disesuaikan dengan kondisi makmumnya (misalnya ada bayi yang menangis maka bacaan diperpendek).Rasulullah berkata:"Aku melakukan sholat dan aku ingin memperpanjang bacaannya akan tetapi, tiba-tiba aku mendengar suara tangis bayi sehingga aku memperpendek sholatku karena aku tahu betapa gelisah ibunya karena tangis bayi itu"

14. RukuRasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam setelah selesai membaca surat dari Al-Qur-an kemudian berhenti sejenak, terus mengangkat kedua tangannya sambil bertakbir seperti ketika takbiratul ihrom (setentang bahu atau daun telinga) kemudian rukuk (merundukkan badan kedepan dipatahkan pada pinggang, dengan punggung dan kepala lurus sejajar lantai). Berdasarkan beberapa hadits, salah satunya adalah:Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila berdiri dalam sholat mengangkat kedua tangannya sampai setentang kedua bahunya, hal itu dilakukan ketika bertakbir hendak rukuk dan ketika mengangkat kepalanya (bangkit) dari ruku' …."(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Al-Bukhari, Muslim dan Malik)14.1. Cara Ruku'

> Bila Rasulullah ruku' maka beliau meletakkan telapak tangannya pada lututnya, demikian beliau juga memerintahkan kepada para shahabatnya."Bahwasanya shallallahu 'alaihi wa sallam (ketika ruku') meletakkan kedua tangannya pada kedua lututnya."

Page 10: Shalat Cara Dan Macamnya

(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Al-Bukhari dan Abu Dawud)14.2. Yang Dibaca Ketika Ruku'

Do'a yang dibaca oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ada beberapa macam, semuanya pernah dibaca oleh beliau jadi kadang membaca ini kadang yang lain.1. SUBHAANA RABBIYAL 'ADHZIM 3 kali atau lebih (Berdasar hadits yang dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah dan lain-lain). Yang artinya:"Maha Suci Rabbku, lagi Maha Agung."2. SUBHAANA RABBIYAL 'ADHZIMI WA BIHAMDIH 3 kali (Berdasar hadits yang dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad, Abu Dawud, Ad-Daroquthni dan Al-Baihaqi). Yang artinya:"Maha Suci Rabbku lagi Maha Agung dan segenap pujian bagi-Nya."4. SUBHAANAKALLAHUMMA WA BIHAMDIKA ALLAHUMMAGHFIRLII Yang artinya:"Maha Suci Engkau ya, Allah, dan dengan memuji-Mu Ya, Allah ampunilah aku.".

15. I'tidal dari ruku' • Cara i'tidal dari ruku' Setelah ruku' dengan sempurna dan selesai membaca do'a, maka kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal). Waktu bangkit tersebut membaca disertai dengan mengangkat kedua tangan sebagaimana waktu takbiratul ihrom., sambil mengucapkan SAMI'ALLAAHU LIMAN HAMIDAH…"(Hadits dikeluarkan oleh Al-Bukhari, Muslim dan Malik).• Thuma-ninah dan Memperlama Dalam I'tidal"Kemudian angkatlah kepalamu sampai engkau berdiri dengan tegak [sehingga tiap-tiap ruas tulang belakangmu kembali pata tempatnya]." (dalam riwayat lain disebutkan: "Jika kamu berdiri i'tidal, luruskanlah punggungmu dan tegakkanlah kepalamu sampai ruas tulang punggungmu mapan ke tempatnya)." (Hadits dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim, dan riwayat lain oleh Ad-Darimi, Al-Hakim, As-Syafi'i dan Ahmad)

Page 11: Shalat Cara Dan Macamnya

16. SujudSujud dilakukan setelah i'tidal thuma-ninah dan jawab tasmi' (Rabbana Lakal Hamd...dst).• CaranyaDengan tanpa atau kadang-kadang dengan mengangkat kedua tangan (setentang pundak atau daun telinga) seraya bertakbir, badan turun condong kedepan menuju ke tempat sujud, dengan meletakkan kedua lutut terlebih dahulu baru kemudian meletakkan kedua tangan pada tempat kepala diletakkan dan kemudian meletakkan kepala kepala dengan menyentuhkan/menekankan hidung dan jidat/kening/dahi ke lantai (tangan sejajar dengan pundak atau daun telinga). • Bacaan SujudRasulullah membacaSUBHAANA RABBIYAL A'LAA 3 kali (berdasar hadits yang dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad dll) atau kadang-kadang membaca SUBHAANA RABBIYAL A'LAA WA BIHAMDIH, 3 kali (berdasar hadits yang dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud dll) atau SUBHAANAKALLAAHUMMA RABBANAA WA BIHAMDIKA ALLAAHUMMAGHFIRLII (berdasar hadits yang dikeluarkan oleh Al Imam Al-Bukhari dan Muslim) 17. Bangun dari sujud pertamaSetelah sujud pertama -dimana dalam setiap roka'at ada dua sujud- maka kemudian bangun untuk melakukan duduk diantara dua sujud. Dalam bangun dari sujud ini disertai dengan takbir dan kadang mengangkat tangan (Berdasar hadits dari Ahmad dan Al-Hakim)."Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bangkit dari sujudnya seraya bertakbir" (Hadits dikeluarkan oleh Al-Bukhari dan Muslim)

18. Duduk antara dua sujudDuduk ini dilakukan antara sujud yang pertama dan sujud yang kedua, pada roka'at pertama sampai terakhir. Ada dua macam tipe duduk antara dua sujud, duduk iftirasy (duduk dengan meletakkan pantat pada telapak kaki kiri dan kaki kanan ditegakkan) dan duduk iq'ak (duduk dengan menegakkan kedua telapak kaki dan duduk diatas tumit).

Page 12: Shalat Cara Dan Macamnya

20. Duduk tasyahhud awwal dan tasyahhud akhirTasyahhud awwal dan duduknya merupakan kewajiban dalam sholat \• Tempat dilakukannya Duduk tasyahhud awwal terdapat hanya pada sholat yang jumlah roka'atnya lebih dari dua (2), pada sholat wajib dilakukan pada roka'at yang ke-2. Sedang duduk tasyahhud akhir dilakukan pada roka'at yang terakhir. Masing-masing dilakukan setelah sujud yang kedua.

• Cara duduk tasyahhud awwal dan tasyahhud akhirWaktu tasyahhud awwal duduknya iftirasy (duduk diatas telapak kaki kiri) sedang pada tasyahhud akhir duduknya tawaruk (duduk dengan kaki kiri dihamparkan kesamping kanan dan duduk diatas lantai) , pada masing-masing posisi kaki kanan ditegakkan. • Berisyarat dengan telunjuk, bisa digerakkan bisa tidakSelama melakukan duduk tasyahhud awwal maupun tasyahhud akhir, berisyarat dengan telunjuk kanan, disunnahkan menggerak-gerakkannya. Kadang pada suatu sholat digerakkan pada sholat lain boleh juga tidak digerak-gerakkan.• Membaca do'a At-Tahiyyaat dan As-SholawaatDo'a tahiyyat ini ada beberapa versi, untuk hendaklah dipilih yang kuat dan lafadhznya belum ditambah-tambah, beliau shallallahu 'alaihi wa sallam berkata : sesungguhnya Allah itu As-salam maka apabila shalat hendaklah kalian itu mengucapkan: artinya: segala kehormaatan, shalawat dann kebaikan kepunyaan Allah, semoga keselamatan terlimpah atasmu wahai Nabi dan juga rahmat Allah dan barakah-Nya. Kiranya keselamatan tetap atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang shalih; -karena sesungguhnya apabila kalian mengucapkan sudah mengenai semua hamba Allah yang shalih di langit dan di bumi- Aku bersaksi bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq selain Allah dan aku bersaksi bahwasanya Muhammmad itu hamba daan utusan-Nya. (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Al Bukhari).• Berdo'a berlindung dari empat (4) hal.Dari Abu Hurairah berkata; berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam : "Apabila kamu telah selesai bertasyahhud maka hendaklah berlindung kepada Allah dari empat (4) hal, dia berkata:

Page 13: Shalat Cara Dan Macamnya

artinya:"Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam, siksa kubur, fitnahnya hidup dan mati serta fitnahnya Al-Masiihid Dajjaal." (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Al-Bukhari dan Muslim dengan lafadhz Muslim)• Berdo'a dengan do'a/permohonan lainnya…kemudian (supaya) dia memilih do'a yang dia kagumi/senangi…(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad dan Al-Bukhari)

21. SALAMSalam sebagai tanda berakhirnya gerakan sholat, dilakukan dalam posisi duduk tasyahhud akhir setelah membaca do'a minta perlindungan dari 4 fitnah atau tambahan do'a lainnya."Kunci sholat adalah bersuci, pembukanya takbir dan penutupnya (yaitu sholat) adalah mengucapkan salam." (Hadits dikeluarkan dan disahkan oleh Al Imam Al-Hakim dan Adz-Dzahabi)• CaranyaDengan menolehkan wajah ke kanan seraya mengucapkan do'a salam kemudian ke kiri.Dari 'Amir bin Sa'ad, dari bapaknya berkata: Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi salam ke sebelah kanan dan sebelah kirinya hingga terlihat putih pipinya. (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad, Muslim dan An-Nasa-i serta ibnu Majah)

E. RUKUN SHALATRukun bisa juga disebut fardhu. Perbedaan antara syarat dan rukun adalah bahwa syarat adalah sesuatu yang harus ada pada suatu pekerjaan amal ibadah sebelum perbuatan amal ibadah itu dikerjakan, sedangkan pengertian rukun atau fardhu adalah sesuatu yang harus ada pada suatu pekerjaan/amal ibadah dalam waktu pelaksanaan suatu pekerjaan/amal ibadah tersebut.Rukun Shalat ada 13 yaitu :

1. Niat, yaitu menyengaja untuk mengerjakan sholat karena Allah SWT. 2. Berdiri bagi yang mampu. Bagi orang yang tidak mampu maka ia boleh mengerjakan shalat dengan duduk, berbaring atau dengan isyarat.3. Takbiratul Ihram.4. Membaca Surat Al-Fatihah.

Page 14: Shalat Cara Dan Macamnya

5. Ruku’ dan thuma’ninah. 6. I’tidal dengan thuma’ninah. 7. Sujud dua kali dengan thuma’ninah8. Duduk di antara dua sujud dengan thuma’ninah9. Duduk yang terakhir.10. Membaca tasyahud pada waktu duduk akhir.11. Membaca sholawat atas Nabi Muhammad SAW pada tasyahud akhir setelah membaca tasyahud.12. Mengucapkan salam 13. Tertib, maksudnya ialah melaksanakan ibadah sholat harus berututan dari tukun yang pertama sampai yang terakhir.

Dari ketiga belas rukun sholat tersebut, dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu :1. Rukun qalbi, mencakup satu rukun yaitu niat.2. Rukun qauli, mencakup lima rukun yaitu : takbiratul ihram, membaca al-fatihah, membaca tasyahud akhir, membaca sholawat dan salam.3. Rukun fi’li, mencakup enam rukun, yaitu berdiri, ruku’, i’tidal, sujud, duduk diantara dua sujud, duduk tasyahud akhir.Adapun rukun yang ketiga belas, yaitu tertib, merupakan gabungan dari qauli dan fi’li.

F. SUNNAH-SUNNAH SHALATSunnah-sunnah shalat terbagi dua, yaitu sunnah ab’adh dan sunnah hai-at.1. Sunnah ab’adh, yaitu amalan sunnah yang apabila tertinggal/tidak dikerjakan maka harus diganti dengan sujud sahwi. Sunnah ab’adh ada 6 macam :o Duduk tasyahud awalo Membaca tasyahud awalo Membaca do’a qunut pada waktu shalat shubuh dan pada akhir sholat witir setelah pertengahan ramadhan.o Berdiri ketika membaca do’a qunut.o Membaca sholawat kepada Nabi pada tasyahud awal.o Membaca shalawat kepada keluarga Nabi pada tasyahud akhir.

2. Sunnah hai-at, yaitu amalan sunnah yang apabila tertinggal/tidak dikerjakan tidak disunnahkan diganti dengan sujud sahwi. Yang termasuk sunnah hai-at adalah sebagai berikut :

Page 15: Shalat Cara Dan Macamnya

o Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram sampai sejajar tinggi ujung jari dengan telinga atau telapak tangan sejajar dengan bahu. Kedua telapak tangan terbuka/terkembang dan dihadapkan ke kiblat.o Meletakkan kedua tangan di antara dada dan pusar, telapak tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri.o Mengarahkan kedua mata ke arah tempat sujud.o Membaca do’a iftitaho Diam sebentar sebelum membaca surat Al-Fatihah.o Membaca ta’awuz sebelum membaca surat Al-Fatihah.“Apabila kamu membaca Al Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl : 98).o Mengeraskan bacaan surat Al-Fatihah dan surat pada sholat maghrib, isya dan shubuh.o Diam sebentar sebelum membaca “aamiiin” setelah membaca Al-Fatihah.o Membaca “aamiiin” setelah selesai membaca Al-Fatihah.o Membaca surat atau beberapa ayat setelah membaca Al-Fatihah bagi imam maupun bagi yang sholat munfarid pada rakaat pertama dan kedua, baik shalat fardhu maupun sholat sunnah.o Membaca takbir intiqal (penghubung antara rukun yang satu dengan yang lain)o Mengangkat tangan ketika akan ruku, bangun dari ruku’.o Meletakkan kedua telapak tangan dengan jari-kari terkembang di atas lutut ketika ruku’.o Membaca tasbih ketika ruku’, yaitu “subhaana robbiyal ‘azhiimi”, sebagian ulama ada yang menambahkan dengan lafazh “wabihamdih”.o Duduk iftirasyi (bersimpuh) pada semua duduk dalam sholat kecuali pada duduk tasyahud akhir. Cara duduk iftirasyi adalah duduk di atas telapak kaki kiri, dan jari-jari kaki kanan dipanjatkan ke lantai.o Membaca do’a ketka duduk di antara dua sujud.o Meletakkan kedua telapak tangan di atas paha etika duduk iftirasyi maupun tawarruk.o Meregangkan jari-jari tangan kiri dan mengepalkan tangan kanan kecuali jari telunjuk pada duduk iftirasyi tasyahud awal dan duduk tawarruk.o Duduk istirahat sebentar sesudah sujud jedua sebelum berdiri pada rakaat pertama dan ketiga.o Membaca doa pada tasyahud akhir yaitu setelah membaca tasyahud dan sholawat.o Mengucapkan salam yang kedua dan menengok ke kanan pada salam yang pertama dan menengok ke kiri pada salam yang kedua.

Page 16: Shalat Cara Dan Macamnya

G. HAL YANG MAKRUH DALAM SHOLAT1. Memejamkan kedua mata2. Menoleh tanpa keperluan3. Meletakan tangan dilantai ketika sujud4. Banyak melakukan kegiatan yang sia-sia.

H. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN SHOLAT1. Meninggalkan salah satu rukun sholat atau memutuskan rukun sebelum sempurna dilakukan.2. Tidak memenuhi salah satu dari syarat shalat seperti berhadats, terbuka aurat.3. Berbicara dengan sengaja.“Pernah kami berbicara pada waktu sholat, masing-masing dari kami berbicara dengan temannya yang ada di sampingnya, sehingga turun ayat : Dan berdirilah untuk Allah (dalam sholatmu) dengan khusyu’.” (HR. Jama’ah Ahli Hadits kecuali Ibnu Majah dari Zain bin Arqam).4. Banyak bergerak dengan sengaja.5. Maka atau minum.6. Menambah rukun fi’li, seperti sujud tiga kali.7. Tertawa. Adapun batuk, bersin tidaklah membatalkan sholat.8. Mendahului imam sebanyak 2 rukun, khusus bagi makmum.

I. MACAM-MACAMNYA SHALATSholat terbagi menjadi dua macam, yaitu:1. Sholat Fardhu ( و�ض�ة� الم�ف�ر� ة� (الص�ال�Diantara sekian banyak bentuk ibadah dalam Islam, sholat adalah yang pertama kali di tetapkan kewajibannya oleh Allah subhanahu wa ta'ala, Nabi menerima perintah dari Allah tentang sholat pada malam mi'raj (perjalanan ke langit) tanpa perantara. Anas berkata: "sholat diwajibkan kepada Nabi sebanyak 50 reka'at pada malam ketika beliau diperjalankan (isra'-mi'raj), kemudian dikurangi hingga menjadi tinggal 5 roka'at kemudian ada yang menyerunya: Wahai Muhammad hal tersebut tidak seperti harapanku namun bagimu yang 5 roka'at itu setara dengan 50 roka'at." (Dikeluarkan oleh Imam Ahmad, At-Tirmidzi dan An-Nasa'i).

Page 17: Shalat Cara Dan Macamnya

Yaitu sholat yang diwajibkan Alloh subhanahu wa ta'ala kepada hamba-hamba-Nya sesuai batasan-batasan yang telah dijelaskan-Nya, baik melalui perintah maupun larangan. Dalam hal ini adalah sholat 5 waktu dalam sehari semalam, yaitu:a. Dzuhur ( (الظ�ه�ر� : waktunya dari tergelincirnya matahari kearah barat sampai panjang bayangan dua kali lipat dari panjang benda aslinyab. 'Ashar ( waktunya dari panjang bayangan dua kali lipat dari panjang benda : (الع�ص�ر�aslinya sampai tenggelamnya matahari.c. Magrib ( (الم�غ�ر�ب� : waktunya dari tenggelamnya matahari sampai hilangnya mendung merah dilangit.d. 'Isya' ( اء� (الع�ش� : waktunya dari hilangnya mendung merah dilangit sampai munculnya fajar shodiq.e. Fajar ( ر� ) atau Shubuh (الف�ج� �ح� waktunya dari menculnya fajar shodiq sampai : (الص0بterbitnya matahari.

2. Sholat Tathowwu' ( �ط�و0ع� الت ة� (ص�ال�Yaitu sholat sunnah atau tambahan dari sholat-sholat fardhu 5 waktu.Sholat Tathowwwu' ini memiliki 2 bentuk:

1) Sholat Tathowwu' Muthlaq ( �ق�ة� الم�ط�ل �ط�و0ع� (التYaitu sholat sunnah yang batas dan ketentuannya tidak ditentukan oleh syara', dikerjakan dua roka'at-dua roka'at, baik dikerjakan pada siang hari atau malam hari. Akan tetapi, hendaklah sholat tathowwu' ini tidak dilakukan terus menerus seperti sunnah rowatib serta tidak mengarah kepada bid'ah atau serupa dengan pelakunya.2) Sholat Tathowwu' Muqoyyad ( �د� الم�ق�ي �ط�و0ع� .(التYaitu sholat yang batas dan ketentuannya telah ditentukan oleh syara'.Dalam hal ini antara lain, sholat-sholat sunnah rowatib, yaitu:-Sholat Rotibah Fajar yaitu sholat 2 rokaat sebelum sholat Fajar.-Sholat Rotibah Dzuhur yaitu sholat 2 atau 4 rokaat sebelum ataupun sesudah Zuhur.-Sholat Rotibah Ashar yaitu sholat 4 rokaat sebelum sholat Ashar.-Sholat Rotibah Maghrib yaitu 2 rokaat sesudah sholat Maghrib.-Sholat Rotibah Isya' yaitu sholat 2 rokaat sesudah sholat Isya'.Ibnu Umar rodhiallohu anhuma berkata: "Aku mengahafal 10 rokaat (sholat) dari Nabi sholallohu alaihi wa sallam. 2 rokaat sebelum Dzuhur dan 2 rokaat sesudahnya, 2 rokaat setelah maghrib dirumahnya, 2 rokaat setelah isya' dirumahnya, dan 2 rokaat

Page 18: Shalat Cara Dan Macamnya

sebelum shubuh disaat Nabi sholallohu alaihi wa sallam tidak boleh dimasuki orang lain". (HR. Bukhori: 118, dan Muslim: 729)Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:" �ار� الن ع�ل�ى الله� م�ه� ح�ر� �ع�د�ه�ا ب �ع> ب ر�

� أ و� الظ0ه�ر� �ل� ق�ب �ع�ات> ك ر� �ع� ب ر�� أ ع�ل�ى ح�اف�ظ� "م�ن�

"Barangsiapa yang menjaga 4 rokaat sebelum dzuhur dan 4 rokaat sesudahnya, maka Alloh akan mengaharamkan api neraka baginya". (HR. Ibnu Majah: 1160, dishohihkan Al-Bani di Shohih Ibnu Majah: 1/191)Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:" �عCا ب ر�

� أ الع�ص�ر� �ل� ق�ب ص�ل�ىC أ ام�ر� الله� ح�م� "ر�

"Alloh mengasihi seseorang yang sholat 4 rokaat sebelum 'Ashar". (HR. Abu Daud: 1271, dishohihkan Al-Bani di Shohih Abu Daud: 1/237)" �ه�ا ف�ي م�ا و� �ا �ي الد0ن م�ن� Eر� ي خ� الف�ج�ر� �ا �ع�ت ك "ر�"dua rokaat fajar lebih baik dari dunia dan seisinya".(HR. Muslim).Sholat-sholat lain yang disyari'atkan dalam bagian ini, antara lain ialah:a. Sholat Malam/ Tahajjud/ Tarawih dibulan Romadhon dan witir:'Aisyah rodhiallohu anha berkata: "Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam sholat antara selesai sholat 'Isya hingga fajar 11 rokaat dengan salam setiap dua rokaat dan witir 1 roka'at". (HR. Muslim: 736)b. Sholat Dhuha 2 rokaat sampai dengan 12 rokaat.Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:" �ن� �ي و�اب

� األ ة� ص�ال� و�ه�ي� Eو�اب� أ �ال� إ الض0ح�ى ة� ص�ال� ع�ل�ى �ح�اف�ظ� ي "ال�

"Tidak ada yang selalu menjaga sholat dhuha kecuali orang-orang yang bertaubat. Itulah Awwabin". (HR. Ibnu Khuzaimah: 2/228. lihat Al-'Ahadits Ash-Shohihah: 1994)

: �ي� �ت �ن ث الض0ح�ى ص�ل�ى م�ن� �م� ل و�س� �ه� �ي ع�ل �ه� الل ص�ل�ى �ه� الل س�ول� ر� ق�ال� ق�ال� م�ال�ك> �ن� ب �س� �ن أ ع�ن��ة� ن �ج� ال ف�ي ذ�ه�ب> م�ن� ا Cق�ص�ر �ه� ل �ه� الل �ى �ن ب Cع�ة� ك ر� ة� ر� ع�ش�

Diriwayatkan dari Anas bin malik rodhiallohu ‘anhu berkata: “Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: barangsiapa sholat dhuha 12 roka’at, Alloh bangun baginya sebuah istana dari emas didalam jannah”. (HR. Tirmidzi: 435)

c. Sholat Tahiyyatul Masjid.Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:" �ج�ل�س� ي �ن� أ �ل� ق�ب �ن� �ي �ع�ت ك ر� �ع� ك �ر� �ي ف�ل ج�د� الم�س� �م� ح�د�ك

� أ د�خ�ل� �ذ�ا "إ"Apabila salah seorang kalian masuk masjid, mak sholatlah 2 rokaat sebelum dia duduk". (HR. Bukhori: 444 dan Muslim: 714)d. Sholat Taubat.Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada seorang yang melakukan

Page 19: Shalat Cara Dan Macamnya

dosa, kemudian ia bengun dan bersuci kemudian sholat dan meminta ampun kepada Alloh, kecuali Alloh akan mengampuninya. Kemudian beliau membaca ayat ini: "Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Alloh, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Alloh? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui". (QS. Ali-Imron [3]: 135) (HR. Tirmidzi: 406, dishohihkan Al-Bani: 1/128)e. Sholat Tasbih (4 rokaat).Caranya adalah:• Membaca Tasbih ( �ر� �ب ك

� أ الله� و� الله� �ال� إ �ه� �ل إ و�ال� لله� الح�م�د� و� الله� �ح�ان� ب (س� 15 kali setelah membaca surat, sebelum ruku'.• Membaca Tasbih 10 kali diwaktu ruku'.• Membaca Tasbih 10 kali di waktu I'tidal.• Membaca Tasbih 10 kali di waktu sujud.• Membaca Tasbih 10 kali di waktu duduk diantara dua sujud.• Membaca Tasbih 10 kali di waktu sujud kedua.• Membaca Tasbih 10 kali di waktu duduk istirahat.f. Sholat Istihoroh.Jabir bin Abdulloh rodhiallohu anhuma berkata: "Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam mengajarkan kami istikhoroh dalam segala perkara, sebagaimana beliau mengajarkan kami surat Al-Qur'an. Beliau sholallohu alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang kalian bercita-cita dalam satu masalah, maka sholatlah 2 rokaat selain fardhu, kemudian berdo'alah:" و�ال� �ق�د�ر� ت �ك� �ن ف�إ � �م الع�ظ�ي ف�ض�ل�ك� م�ن� �ل�ك� أ س�

� أ و� �ك� ت �ق�د�ر� ب ك� �ق�د�ر� ت س�� أ و� �م�ك� �ع�ل ب �ر� ي �خ� ت س�

� أ Xي� �ن إ �ه�م� الل . ف�ي� �ي� ل Yر ش� م�ر�

� األ ه�ذ�ا �ن� أ �م� �ع�ل ت �ت� �ن ك �ن� إ �ه�م� الل �و�ب� الغ�ي م� ع�ال� �ت� �ن و�أ �م� ع�ل� أ و�ال� �م� �ع�ل و�ت ق�د�ر�

� أ ( : و� ( �ه� ع�ن �ي� و�اص�ر�ف�ن Xي� ع�ن ف�اص�ر�ف�ه� �ه� ل و�آج� م�ر�ي�

� أ ع�اج�ل� ق�ال� و�� أ م�ر�ي�

� أ �ة� و�ع�اق�ب م�ع�اش�ي� و� �ي� �ن د�ي�ه� ب �ي� ض�ن ار� �م� ث �ان� ك �ث� ي ح� �ر� ي الخ� �ي� ل "اق�د�ر�

Lalu sebutlah hajatnya". (HR. Bukhori: 1162) 

Page 20: Shalat Cara Dan Macamnya

BAB III PENUTUP

A. KesimpulanSholat merupakan inti (kunci) dari segala ibadah juga merupakan tiang agama, dengannya agama bisa tegak dengannya pula agama bisa runtuh. Sholat mempunyai dua unsur yaitu dzohiriyah dan batiniyah. Unsur dzohiriyah adalah yang menyangkut perilaku berdasar pada gerakan sholat itu sendiri, sedangkan unsur yang bersifat batiniyah adalah sifatnya tersembunyi dalam hati karena hanya Allah-lah yang dapat menilainya.Shalat banyak macamnya ada shalat sunnah, ada juga sholat fardhu yang telah di tentukan waktunya.Khilafiyyah kaum muslimin tentang shalat adalah hal yang biasa karena rujukan dan pengkajiannya semuanya bersumber dari Al-Qur’an dan hadis, hendaknya perbedaan tersebut menjadi hikmah keberagaman umat islam.

B. SaranDalam pengumpulan materi pembahasan diatas tentunya kami banyak mengalami kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu hendaknya pembaca memberikan tanggapan dan tambahan terhadap makalah kami. Sebelum dan sesudahnya kami haturkan banyak terimakasih. 

Daftar pustaka:

Page 21: Shalat Cara Dan Macamnya

Al-Ghazali, Asrar Ash-Shalah Wa muhimatuha, terbitan Dar At-Turats Al ‘Aroby, Kairo Mesir, Cetakan II, 1404/1984, terjemahan bahsa indonesia penerbit Kharisma jln. Dipati Ukur 228 Bandung.

Sayid Sabiq, Fiqih Sunnah, alih bahasa oleh Mahyuddin Syaf II Cetakan ke III 1982 penerbit PT. Al Maarif Bandung

murthadha Mutohhari & M. Baqir Ash Shadir, Pengantar Ushul Fiqih & Ushul Fiqhi Perbandingan Pustaka Hidayah ciputat1993

Asy Syaikh Ali Akhmad Al Jurjaawiy, Hikmat & Filsafat Tasyrik, penerjemah Idrus H. Al KhaufCV. Bintang pelajar