shadow state studi kasus tentang konflik status...
TRANSCRIPT
SHADOW STATE
Studi Kasus Tentang Konflik Status Sofifi
OLEH :
Bahran Taib
NIM: 201110270211021
Dosen Pembimbing I : Prof. Dr Syamsul Arifin, M.Si
Dosen Pemimbing II : Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim,
Segala Puji Syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan semua rahmat,taufiq,hidayah-Nya sehingga penyusunan Tesis ini dapat
terselesaikan . Tesis dengan Judul “ SHADOW STATE : STUDI KASUS TENTANG
KONFLIK STATUS SOFIFI “ ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
Magister Sosiologi pada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Dalam penyusunan Tesis ini tentunya dapat terselesaikan berkat dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak,oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak,antara lain :
Isteriku yang selalu sabar dan memberikan dukungan moral dalam menempuh studi S2
Magister Sosiologi UMM.
Prof. Dr. Syamsul Arifin,M.Si, selaku dosen Pembimbing Utama dan DR. Tri
Sulistyaningsih,M.Si selaku Pembimbing Pendamping yang penuh kesabaran,keikhlasan
dalam memberikan masukan, bimbingan,saran,petunjuk,serta pengaran yang berkaitan
dengan tesis ini, hingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan tesis ini.
Rektor UMM,Dr. Muhajir Effendy,M.AP,Direktur PPs- UMM,Dr. Latipun,M.Kes.
Drs.Rinikso Kartono,M.Si selaku Ketua Program Studi Magister Sosiologi yang selalu
memberikan kemudahan selama penulis menyusun tesis ini.
Dosen- dosen pascasarjana Magister Sosiologi yang telah meluangkan waktunya untuk
mendidik,mengantar dan serta bimbingan mulai dari awal hingga akhir studi.
Direktorat Jenderal pendidikan Tinggi Kemdikbud yang telah memberi beasiswa BPPS
selama penulis studi dipascasarjana UMM.
Rektor Unkhair ,Dr. Gufran Ali Ibrahim,M.Hum dan Dekan FKIP,Drs. Taib
Latif,M.Hum yang telah memberi rekomendasi untuk studi di pascasarjana UMM.
Pemprov Maluku Utara dan Pemkot Tikepyang telah memberi rekomendasi untuk
penelitian di Sofifi dan kota Tidore.
Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari, bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna karena itu penulis
mengharap adanya saran dan kritik dari semua pihak yang konstruktif demi kesmpurnaan tesis
ini.
Akhirnya penulis hanya mampu berharap tesis ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca sekalian, khususnya terhadap perkembangan ilmu Sosiologi dimasa mendatang.
Amien. Wassalam
Malang, Juli 2013
Penulis
iv
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini
dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Malang, Juli 2013
BAHRAN TAIB
v
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini kupersembahkan kepada :
Isteriku tercinta :Masyumi Ulfah Muhamaroh Santi,S.Pd, yang
selalu memberikan dukungan moral dan spiritual (do’a),teman
diskusi,canda tawa dan selalu semangat mendidik dan membesarkan
anak-anak kami.
Anak-anakku tersayang :Nurul Hanum Salsabila ( Hanum )
dan Fairuz Qurunulbahri(ade Alam),kaka Hanum deng ade Alam
selalu menjadi spirit papa selama menempuh studi S2 di UMM,kaka
deng ade menjadi mutiara hidup yang tak ternilai harganya bagi
papa dan mama dalam hidup.
Orang tuaku tercinta :Taib Abd. Rahman dan Nasiah
Ibrahim, yang merawat,mendidik dan membesarkanku sejak kecil
sampai sekarang telah menjadi bagian dari aset bangsa yang turut
mencerdaskan generasi bangsa masa depan. Kasih sayang dan
kebaikanmu tak bisa ku balas dengan apapun.Moga Allah meridhoi
setiap gerak langkahmu,mama.
vi
MOTTO HIDUP
“ Dan tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang
dikerjakannya besok “ (QS: Lukman:34)
“ Sekali layar terkembang surut kita berpantang,setiap keputusan apapun
diambil pasti punya resiko,tapi hadapi resiko dari keputusan itu penuh sikap
semangat dan tawaddu”
“ Kebenaran dan Kejujuran adalah spirit jiwa dalam mengarungi hidup yang
fana ini”
“ Sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat pada orang lain “ (
Al-Hadits )
vii
RIWAYAT HIDUP
Bahran Taib: lahir di Samo,21 Mei 1978 Kec. Gane Barat – Halmahera
Selatan,Provinsi Maluku Utara, adalah anak dari Taib Abd.Rahman dan Nasiah
Ibrahim. Isteri : Masyumi Ulfah Muhamaroh Santi,S.Pd. Anak : Nurul Hanum
Salsabila dan fairuz Qurunulbahri.
Riwayat Pendidikan :
SDN Samo,lulus Tahun 1992
M.Ts.Negeri Kayoa,Guruapin lulus tahun 1996.
SMA Muhammadiyah Ternate,jurusan IPA,lulus Tahun 1999.
S-1 Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan ( UAD ),lulus 15 Mei
2005.
S-2 Sosiologi,konsentrasi Sosiologi Politik pada Program Pascasarjana
UMM,lulus 31 Agustus 2013
Riwayat Pekerjaan :
Menjadi guru pada SMP Muhammadiyah 1 Ternate sejak Thn 2007-2008.
Menjadi guru SMA Muhammadiyah Ternate sejak September Thn
2005-Thn 2010
viii
Menjadi Dosen Psikologi Prodi PGTK STKIP Kie Raha Ternate sejak Thn
2005- Thn 2010
Menjadi Dosen Psikologi dijurusan Kebidanan Poltekkes Negeri-ternate
sejak 2007-2011
Menjadi Dosen PNS FKIP-Unkhair sejak 2008-sekarang.
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim,
Segala Puji Syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan semua rahmat,taufiq,hidayah-Nya sehingga penyusunan Tesis
ini dapat terselesaikan . Tesis dengan Judul “ SHADOW STATE : STUDI
KASUS TENTANG KONFLIK STATUS SOFIFI “ ini disusun sebagai salah
satu syarat guna memperoleh gelar Magister Sosiologi pada Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Dalam penyusunan Tesis ini tentunya dapat terselesaikan berkat dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak,oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak,antara lain :
ix
Isteriku yang selalu sabar dan memberikan dukungan moral dalam
menempuh studi S2 Magister Sosiologi UMM.
Prof. Dr. Syamsul Arifin,M.Si, selaku dosen Pembimbing Utama dan DR.
Tri Sulistyaningsih,M.Si selaku Pembimbing Pendamping yang penuh
kesabaran,keikhlasan dalam memberikan masukan,
bimbingan,saran,petunjuk,serta pengaran yang berkaitan dengan tesis ini,
hingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan tesis ini.
Rektor UMM,Dr. Muhajir Effendy,M.AP,Direktur PPs- UMM,Dr.
Latipun,M.Kes.
Drs.Rinikso Kartono,M.Si selaku Ketua Program Studi Magister Sosiologi
yang selalu memberikan kemudahan selama penulis menyusun tesis ini.
Dosen- dosen pascasarjana Magister Sosiologi yang telah meluangkan
waktunya untuk mendidik,mengantar dan serta bimbingan mulai dari awal
hingga akhir studi.
Direktorat Jenderal pendidikan Tinggi Kemdikbud yang telah memberi
beasiswa BPPS selama penulis studi dipascasarjana UMM.
Rektor Unkhair ,Dr. Gufran Ali Ibrahim,M.Hum dan Dekan FKIP,Drs.
Taib Latif,M.Hum yang telah memberi rekomendasi untuk studi di
pascasarjana UMM.
Pemprov Maluku Utara dan Pemkot Tikepyang telah memberi rekomendasi
untuk penelitian di Sofifi dan kota Tidore.
Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
x
Penulis menyadari, bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna karena itu
penulis mengharap adanya saran dan kritik dari semua pihak yang konstruktif demi
kesmpurnaan tesis ini.
Akhirnya penulis hanya mampu berharap tesis ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca sekalian, khususnya terhadap perkembangan ilmu Sosiologi
dimasa mendatang.
Amien. Wassalam
Malang, Juli 2013
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
i
xi
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
SURAT PERNYATAAN
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
v
MOTTO HIDUP
vi
RIWAYAT HIDUP
vii
KATA PENGANTAR
viii
DAFTAR ISI
x
DAFTAR GAMBAR
xiii
ABSTRAK
xiv
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Permasalahan
6
1.3 Tujuan Penelitian
11
1.4Manfaat Penelitian
12
1.5 Kerangka Pemikiran
12
1.6 Metodologi Penelitian
16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendahuluan
18
2.2 Konsep Desentralisasi
19
2.2.1 Definisi Desentralisasi
19
2.2.2 Karaktreristik dan Prinsip Desentralisasi
21
2.2.3 Dimensi dan Jenis Desentralisasi
22
2.3 Teori Hegemoni
23
xiii
2.3.1 Definisi Teori Hegemoni
23
2.3.2 Bentuk Hegemoni Sumberdaya
25
2.3.2.1 Hegemoni Positif
25
2.3.2.2 Hegemoni Negatif
29
2.3.2.1 Hegemoni Bergejolak
31
2.4Shadow states
31
2.5 Manajemen Konflik
34
2.5.1 Definisi Manajemen Konflik
34
2.5.2 Teori Manajemen Konflik
36
2.5.2.1 Teori Manajemen Konflik Thomas
36
2.5.2.2 Teori Manajemen Konflik Deutsch
38
2.6 Skema Kerangka Teori
40
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendahuluan
43
3.2 Metode Studi Kasus
43
xiv
3.3 Konteks Penelitian
44
3.4 Prosedur Pemilihan Partisipan
45
3.5 Alat Pengumpulan Data
47
3.5.1 Catatan Lapangan
48
3.5.2 Literatur
48
3.5.3 Wawancara
48
3.6 Validitas Data
50
3.7 Reliabilitas Data
51
3.8 Etika Penelitian
52
3.9 Analisis Data
53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Latar Belakang Kesultanan Tidore
56
4.1.1 Masa Pra- Kemerdekaan – Tidore Sebagai Negara
Kesultanan
56
xv
4.1.2 Masa Kemerdekaan – Kompromi Kesultanan
Tidore dan Pemerintah Indonesia
60
4.1.3 Masa Orde Lama – Masuknya Papua ke dalam
NKRI
61
4.1.4 Masa Orde Baru – Militerisasi dan Penyatuan
Wilayah
62
4.1.5 Masa Reformasi – Kesultanan Tidore sebagai
Shadow State
63
4.2 Berjalannya Konflik
67
4.2.1 Sumberdaya
67
4.2.1.1 Sumberdaya Intelektual
68
4.2.1.1.1 Hasil Kajian UI
68
4.2.1.1.2 Hasil Kajian UGM
70
4.2.1.2 Sumberdaya Historis
73
xvi
4.2.2. Konflik
73
4.2.2.1 Konflik Laten
73
4.2.2.2 Konflik Manifest
77
4.3 Peran Kesultanan Tidore
83
4.4 Kekuatan Argumentasi Pihak Berkonflik
86
4.4.1 Argumentasi untuk menerima DOB Sofifi
86
4.4.2 Argumentasi untuk Menolak DOB Sofifi
91
4.5 Resolusi Konflik
93
4.6 Kesiapan Pihak Berkonflik untuk Resolusi
97
4.7 Implikasi Teoritis
100
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
108
5.1 Saran
109
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Daerah
8
Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran
15
Gambar 2.1 Teori Manajemen Konflik Thomas
36
Gambar 2.2 Teori Manajemen Konflik Deutsch
39
Gambar 2.3 Skema Kerangka Teori
42
Gambar 3.1 Peta Ternate, Tidore, Sofifi, dan Halmahera
45
Gambar 4.1 Wilayah Tidore Pra Kemerdekaan (mencakup Maluku,
Papua, dan Kepulauan Pasifik Barat)
65
Gambar 4.2 Wilayah Tidore saat Kemerdekaan (Mencakup Maluku,
wilayah lain direbut Eropa – Perancis, Inggris, Belanda,
dan Jerman)
xviii
65
Gambar 4.3 Wilayah Tidore pada Masa Provinsi Perjuangan Irian Barat
(Mencakup Maluku dan Irian Barat, Irian Barat diperoleh
berkat kerjasama dengan Republik Indonesia)
66
Gambar 4.4 Wilayah Tidore Akhir Abad ke-20 (Mencakup Halmahera
Tengah, Halmahera Utara berada di bawah Kesultanan
Ternate, Wilayah Lain menjadi Daerah Administratif
Republik Indonesia)
66
Gambar 4.5 Wilayah Tidore Tahun 2013 (Mencakup Kota Tidore
Kepulauan, Wilayah Lain menjadi Daerah Administratif
Republik Indonesia)
67
SHADOW STATE:STUDI KASUS TENTANG KONFLIK SOFIFI
Bahran Taib,mahasiswa Pascasarjana Magister Sosiologi UMM
ABSTRAK
xix
Tujuan dari tesis ini adalah mempelajari latar belakang dan peran kesultananTidore dalam konflik terkait status Sofifi sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB) diProvinsi Maluku Utara. Peneliti menjelaskan kedudukan kesultanan Tidore dalamkerangka shadow state yang merupakan kekuatan politik alternatif dalamlingkungan desentralisasi modern di Indonesia. Shadow state dalam eradesentralisasi modern di Indonesia merupakan faktor yang sangat penting dalampolitik lokal dalam mengubah kebijakan dan strategi jangka pendek dan jangkapanjang pemerintah. Karenanya, pengetahuan yang cukup mengenai latar belakang,harapan kesultanan, dan keinginannya sangat penting untuk menemukan solusiterbaik dalam menghadapi dinamika politik di daerah dan kemudian berperilakusedemikian untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia yangberkeadilan sosial bagi seluruh rakyatnya. Dari analisis hasil wawancara dan studiliteratur mengenai peran kesultanan Tidore dalam konflik Sofifi, penelitimenemukan kalau kesultanan Tidore memiliki alasan yang kuat untukmempertahankan Sofifi sebagai satu kesatuan administratif karena berkurangnyasecara drastis wilayah kekuasaannya sejak masa pra kemerdekaan. Sejak berdirinyakesultanan, wilayah kekuasaan Tidore mencakup seluruh kepulauan di PasifikBarat, termasuk pula Maluku dan Papua. Wilayah ini terus mengecil akibatimperialisme Barat dan sempat membesar ketika Tidore membantu NKRI dalammerebut Irian Barat. Setelah era Orde Baru, wilayah Tidore semakin mengecilhingga akhirnya tersisa mencakup hanya kota Tidore Kepulauan (Tikep). DOBSofifi praktis akan membagi kota Tikep menjadi dua yaitu Tikep lama dan Sofifidan berarti mengurangi lebih jauh kawasan kekuasaan kesultanan secara politis.Hal ini membuat kesultanan mendukung sepenuhnya Pemerintah Kota dan DPRDKota Tikep yang merasa dilangkahi oleh pemerintah provinsi dalam mengambilkeputusan terkait DOB Sofifi.
Dalam konflik ini, hadir dua lembaga ilmiah yang menjadi sumberdayaintelektual dari kedua pihak untuk mempertahankan posisinya yaitu hasil kajiankelayakan UI dan hasil kajian kelayakan UGM. Masing-masing hasil kajian inimemiliki kelemahannya dan kajian pada isi penelitian menunjukkan kalau kajianUGM memiliki kekuatan yang mengatasi kelemahan kajian UI (yaitu kurangnyalandasan teori) namun cenderung menggunakan logika yang sirkuler. Berjalannyakonflik terekam dengan baik oleh media lokal yaitu Malut Post, Posko Malut, danMonitor. Kajian pada konflik laten menemukan kalau ada kecemburuan terhadapperkembangan etnik Makian oleh etnik Tidore (yang berarti kekuasaan kesultananTidore) sehingga mereka tidak menginginkan etnik ini menguasai Sofifi karenaetnik Makian telah pula menguasai pemerintahan provinsi. Konflik akhirnyaditentukan oleh pemilihan gubernur tahun 2013. Jika etnik Tidore dapat berkuasadi tingkat provinsi, maka masalah Sofifi kemungkinan besar akan segera tuntas,jika tidak, konflik akan terus berlanjut. Pada tingkat manifest, konflik telahsmuncul setidaknya pada tanggal 4 April 2010 sejak walikota berjanji akanmemekarkan Sofifi pada aliansi masyarakat yang mendukung pemekaran. Dinamikapolitik membuat walikota beralih mendukung penolakan pemekaran sehinggaakhirnya terjadi aksi massa besar-besaran pasca keputusan DPRD menolak DOBtanggal 27 Juni 2011. Setelah penolakan resmi oleh DPRD dan Pemerintah Kota,
xx
ditemukan kalau ada pemalsuan tanda tangan ketua DPRD dan walikota Tikepoleh pemerintah provinsi pada laporan ke Jakarta, dan ini menambah tingginyaintensitas konflik. Solusi yang semestinya diambil adalah mediasi oleh pihakpemerintah pusat yang dinilai netral oleh kedua pihak. Hal ini karena upaya resolusisecara internal di Maluku Utara telah gagal dan membuat kedua pihak berseterutetap pada pendiriannya masing-masing.
Kata kunci: daerah otonom baru, desentralisasi, elit politik lokal, kesultananTidore, shadow state
Shadow State:Studies Case About Conflict Status Sofifi
Bahran Taib Sociology Graduate Student UMM
xxi
ABSTRACT
The purpose of this thesis is to study the background and role in theconflict-related Tidore sultanate Sofifi status as New Autonomous Region (DOB)in the province of North Maluku. The researcher explained the position of theSultanate Tidore shadow state within the framework of which is an alternativepolitical force in modern decentralized environment in Indonesia. Shadow state inthe modern era of decentralization in Indonesia is a very important factor in localpolitics to change policies and strategies in the short-term and long-termgovernment. Therefore, knowledge on the background, expectations empire, andhis desire is very important to find the best solution in the face of the politicaldynamics in the region and then behave so as to maintain the unitary state of theRepublic of Indonesia with social justice for all people. From the analysis of theinterviews and literature studies on the role of Tidore sultanate in Sofifi conflict,researchers found that the Tidore sultanate had strong reason to maintain Sofifias a whole due to reduced drastically administrative territory sincepre-independence era. Since the establishment of the empire, covering the entireterritory Tidore islands in the Western Pacific, including the Maluku and Papua.This region continues to shrink due to Western imperialism and was enlargedwhen Tidore help Homeland in West Irian. After the New Order era, the area getssmaller until finally Tidore include only city left Tidore Islands (Tikep). DOBpractical Sofifi will divide the city into two Tikep Tikep old and Sofifi and meansto reduce further the imperial power of the region politically. This makes theimperial government fully supports the City and City Council Tikep who feltbypassed by the provincial government in making decisions regarding DOBSofifi.
In this conflict, there are two scientific institutions that became the intellectualresources of both parties to maintain the position that the results of the feasibilitystudy and the results of a feasibility study UI UGM. Each outcome of this studyhas weaknesses and study the contents of the study showed that UGM hasstrengths to overcome weaknesses UI study (ie the lack of a theoretical basis) buttend to use circular logic. Conflict goes well documented by local media thatMalut Post, Post Malut, and Monitor. Studies on latent conflict found that there isjealousy against ethnic development Makian by ethnic Tidore (which meanspower Tidore sultanate) so that they do not want ethnic as ethnic Makian Sofifimaster has also mastered the provincial government. Conflict is ultimatelydetermined by the gubernatorial election in 2013. If ethnic Tidore can power atthe provincial level, then the problem is most likely Sofifi be completed soon, ifnot, the conflict will continue. At the manifest level, conflicts have arisen at leaston April 4, 2010 from the mayor promised to split the alliance Sofifi communitiesthat support the expansion. Political dynamics make the mayor's refusal tosupport the expansion switch that's when large-scale mass action after parliamentrejected DOB decision dated June 27, 2011. After the formal rejection by thelegislature and the City, found that there was falsification of signatures Tikep
xxii
chairman of the parliament and the mayor of the provincial government inJakarta to report, and this adds to the intensity of the conflict. Solutions thatshould be taken is mediated by the central government which was consideredneutral by the parties. This is because internally resolution efforts in NorthMaluku has failed and made the two warring parties remain in eachestablishment.
Keywords: new autonomous regions, decentralization, local political elites, theSultanate Tidore, shadow state
Daftar Pustaka
Agustino, L., Mohammad Agus Yusoff. 2010. Pilkada Dan Pemekaran Daerah Dalam emokrasiLokal Di Indonesia: Local Strongmen Dan Roving Bandits. Jebat: Malaysian Journal OfHistory, Politics, & Strategic Studies, Vol. 37 (2010): 86 – 104
Alhadar, S. 2000. The Forgotten War In North Maluku. Inside Indonesia, 63Alkatiri, U. (2012). Pro Kontra Pemekaran Sofifi Sebagai Ibukota Provinsi Maluku Utara Dalam
Kajian Teori Acf. Malang: Universitas Brawijaya.Altmann, J., Canno, L., Flaman, R., Kulessa, M., Schulz, I. 2000. The Undp Role In
Decentralization And Local Governance: A Joint Undp–Government Of GermanyEvaluation. Undp
Arti, D.B. 2011. Analisis Strategi Kebijakan Pemerintah Terkait Dengan Perkembangan IndustriKelapa Sawit Nasional (Studi Kasus Di Ptpn Iv Medan Sumatera Utara). Tesis. Ipb
Asrinaldi, A., Mohammad Agus, Y. (2011) Otonomi Negara Dan Konsolidasi Demokrasi DiIndonesia: Implementasi Politik Kekuasaan Pusat Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah. Masyarakat, Kebudayaan, Dan Politik, 24(1): 6-16
Ballve, T. (2011) Territory By Dispossession : Decentralization, Statehood, And The NarcoLand-Grab In Colombia. Paper Presented At The International Conference On GlobalLand Grabbing, 6-8 April
Bappenas (2008) Evaluation Of The Proliferation Of Administrative Region In Indonesia,2001-2007. Bridge
Barr, C., E. Wollenberg, G. Limberg, N. Anau, R. Iwan, M. Sudana, M. Moeliono, And T.Djogo. 2001. Case Study 3: The Impacts Of Decentralization On Forests AndForest-Dependent Communities In Kabupaten Malinau, East Kalimantan. Case StudiesOn Decentralization And Forests In Indonesia. Cifor, Bogor, Indonesia.
Beckfield, J., Krieger, N. 2009. Epi+Demos+Cracy: Linking Political Systems And Priorities ToThe Magnitude Of Health Ineguities – Evidence, Gaps, And A Research Agenda.Epidemiol Rev;31:152–177
Biddulph, R. 2010. Bey Village And The Political Ecology Of Southeast Asian Forests, DalamPoliticized Nature: Global Exchange, Resources And Power An Anthology Edited By EvaFriman And Gloria L. Gallardo Fernández. Cefo Publication Series (The Former CemusPublication Series) Number 2, Hal. 73-92
Boyce, M.E. (1996). Teaching Critically As An Act Of Praxis And Resistance. Electronic JournalOf Radical Organization Theory, 2(2): 14. Diunduh Tanggal 24 Februari 2013, DariHttp://Www.Mngt.Waikato.Ac.Nz/Ejrot/Vol2_2/Boyce.Pdf
Braithwaite, J., Ali Wardak. 2013. Crime And War In Afghanistan Part I: The HobbesianSolution. Brit. J. Criminol. (2013) 53, 179–196
Brancanti, Dawn (2006). “Decentralization: Fueling The Fire Or Dampening The Flames OfEthnic Conflict And Secessionism?” International Organization 60: 651-685.
Clark, W.A.V. 2011. Mobility And Mobility Contexts: Modeling And Interpreting Residential
Change In Australia. Hilda Survey Research Conference, Melbourne Australia, 14‐15 July
Darmawan, R.E.D. 2008. The Practices Of Decentralization In Indonesia And Its Implication OnLocal Competitiveness. University Of Twente
Destradi, S. 2008. Empire, Hegemony, And Leadership: Developing A Research Framework ForThe Study Of Regional Powers. Giga Research Programme: Violence, Power AndSecurity
Efendi, D (2012) Yogyakarta Collective Movements And Identity In Post-Suharto Indonesia: ACase Study In Javanese Ethnic Nationalism. Dalam 2012 International Conference OfDecentralization (Icodec) Proceeding, Hal. 189-211
Eikemo Ta, Bambra C. The Welfare State: A Glossary For Public Health. J EpidemiolCommunity Health. 2008;62(1):3–6.
Elmhirst, R., Resurreccion, B.P. 2008. Gender, Environment And Natural Resource Management:New Dimensions, New Debates. Dalam Gender And Natural Resource Management.Livelihoods,Mobility And Interventions Edited By Bernadette P.Resurreccion AndRebecca Elmhirst. London: Earthscan, 3-22
Fadilah, K.N. 2012. Pembangunan Kearsipan Dalam Kerangka Otonomi Daerah Di Indonesia.Jurnal Kearsipan, Vol 7/Anri/12/2012, 62-90
Falleti, T.G. 2005. A Sequential Theory Of Decentralization: Latin American Cases InComparative Perspective. American Political Science Review Vol. 99, No. 3
Fazarianto, A. (2011) Teorisasi Demokrasi, Negara Bangsa, Dan Masyarakat Madani DalamPerspektif Undang-Undang Dasar 1945. Proceeding Seminar Nasional Peran Negara DanMasyarakat Dalam Pembangunan Demokrasi Dan Masyarakat Madani Di Indonesia,Hal. 1-16
Filiault, S.M., Drummond, M.J.N. (2007) The Hegemonic Aesthetic. Gay And Lesbian IssuesAnd Psychology Review, 3(3):175-184
Findlay, A., Fyfe, N., Stewart, E. 2007. Changing Places: Voluntary Sector Work With RefugeesAnd Asylum Seekers In Core And Peripheral Regions Of The Uk. International JournalOn Multicultural Societies (Ijms) Vol. 9, No. 1, 54-74
Goss, J. 2000. Understanding The “Maluku Wars”: Overview Of Sources Of Communal ConflictAnd Prospects For Peace. Cakalele, Vol. 11 (2000): 7–39
Gramsci, A. (1971) Selections From The Prison Notebooks, London: Lawrence And Wishart.Guest, G., Namey, E.E., Mitchell, M.L. 2013. Collecting Qualitative Data A Field Manual For
Applied Research . London: SageHall, J.R., Neitz, M.J., Battani, M. 2003. Sociology On Culture. London: RoutledgeHansen, T.B., Stepputat, F. 2006. Sovereignty Revisited. Annu. Rev. Anthropol. 35:16.1–16.21Harvey, D. (2004) The Difference A Generation Makes. Dalam Reading Economic Geography,
T.J. Barnes, J. Peck, E. Sheppard, Dan A. Tickell (Eds). London: Blackwell, Hal. 19-28Hidayat, S. 2006. Bisnis Dan Politik D Tingkat Lokal: Pengusaha, Penguasa Dan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Pasca Pilkada. Pusat Penelitian Ekonomi,Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia, Jakarta
Hidayat, S. (2010) Demokrasi Elitis? Relasi Kekuasaan Pasca Pilkada. Masyarakat, Kebudayaan,Dan Politik, 23(3):169-180
Indonesia Timur Voice (4 Februari 2013) Rindu Pemilukada Damai Di Maluku Utara, TanpaKekerasan Dan Anarkisme. Diunduh Tanggal 24 Februari 2013, Dari
Http://Indonesiatimurvoice.Blogdetik.Com/2013/02/04/Rindu-Pemilukada-Damai-Di-Maluku-Utara-Tanpa-Kekerasan-Dan-Anarkisme/
Indonesia Timur Voice (5 Februari 2013) Ternate: “Borok” Pengelolaan Apbd Di Maluku Utara.Diunduh Tanggal 24 Februari 2013, DariHttp://Indonesiatimurvoice.Blogdetik.Com/2013/02/05/Ternate-Borok-Pengelolaan-Apbd-Di-Maluku-Utara/
Jabes, J. 2004. The Role Of Public Administration In Alleviating Poverty And ImprovingGovernance. Kuala Lumpur: Adb
Jafar, M. (2009) Perkembangan Dan Prospek Partai Politik Lokal Di Propinsi Nanggroe AcehDarussalam. Tesis. Universitas Diponegoro
Jay, Martin 1973 The Dialectical Imagination. Boston: Little, Brown:Jedawi, M (2012) The Role Of Bureucracy Increasing Competitiveness And Local Investment.
Dalam 2012 International Conference Of Decentralization (Icodec) Proceeding, Hal.212-223
Jessop, B. (2002). Governance And Metagovernance: On Reflexivity, Requisite Variety, AndRequisite Irony. Bailrigg, Lancaster, Uk: Department Of Sociology, Lancaster University.Retrieved 14 Mei 2013, From Http://Www.Comp.Lancs.Ac.Uk/Sociology/Soc108rj.Htm
Kaiser, F.M. 2011. Interagency Collaborative Arrangements And Activities: Types, Rationales,Considerations. Congressional Research Service 7-5700
Kamaludin. 2010. Sokongan Politik Dan Leverage: Kasus Indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis No.2, Volume 15 92-104
Kaplan Ga. Health Inequalities And The Welfare State: Perspectives From Social Epidemiology.Nor Epidemiol. 17(1):9–20
Keith, Green. (2005). Decentralization And Good Governance The Case Of Indonesia. MunicPersonea Repec Archive. Diunduh Tanggal 24 Februari 2013, DariHttp://Mpra.Ub.Uni-Muenchen.De/18097/
Keohane, R. O. (1982). The Demand For International Regimes. International Organization,36(2), 325–355
Kohly, N. (2010) An Exploration Of School-Community Links In Enabling EnvironmentalLearning Through Food Growing: A Cross-Cultural Study. Master Thesis. RhodesUniversity
Kompas. (4 Agustus 2010) 85% Daerah Otonomi Kurang Layani Warga. Diunduh Tanggal 24Februari 2013, DariHttp://Regional.Kompas.Com/Read/2010/08/04/1023333/85.Daerah.Otonomi.Kurang.Layani.Warga-5
Kothari, C.R. 2004. Research Methodology: Methods And Techniques. 2nd Edition. New Delhi:New Age
Lake, David A. 1993. Leadership, Hegemony, And The International Economy: Naked EmperorOr Tattered Monarch With Potential? International Studies Quarterly 37 (4): 459-489
Legard, R., Jill Keegan ., Kit Ward . 2003. In-Depth Interviews . Dalam Qualitative ResearchPractice A Guide For Social Science Students And Researchers Edited By Jane Ritchiand Jane Lewis, London: Sage, Hal. 138-169
Legro, J., Moravcsik, A. 2008. Is Anybody Still A Realist?Http://Asrudiancenter.Wordpress.Com/2008/07/08/Is-Anybody-Still-A-Realist/
Lewis, J . 2003. Design Issues. Dalam Qualitative Research Practice A Guide For Social ScienceStudents And Researchers Edited By Jane Ritchi and Jane Lewis, London: Sage, Chapter3
Masaaki, O (2004) Local Politics In Decentralized Indonesia: The Governor General Of BantenProvince. Iias Newsletter No.34:24.
Mazaheri-Khorzani, E. 2002. Conflict Management Approaches, Customer ExpectationEvaluation, And Customer Satisfaction: An Empirical Investigation. Master Thesis.University Of Lethbridge
Meizel, K. (2011) Idolized: Music, Media, And Identity In American Idol. Bloomington: IndianaUniversity Press
Mitropolitski, S. (2012) The Role Of European Union Integration In Post-CommunistDemocratization In Bulgaria And Macedonia. Phd Dissertation. Universite De Montreal
Mohammad Agus, Y., Leo, A. (2012) Daripada Orde Baru Ke Orde Reformasi: Politik Lokal DiIndonesia Pasca Orde Baru. Jebat: Malaysian Journal Of History, Politics, And StrategicStudies, 39(1):75-96
Nash, K. (2010) Contemporary Political Sociology. 2nd Edition. West Sussex: Wiley-BlackwellNgakan, P.O., Achmad, A., Lahae, K., Komarudin, H., Tako, A. 2007. Implikasi Perubahan
Kebijakan Otonomi Daerah Terhadap Beberapa Aspek Di Sektor Kehutanan Studi KasusDi Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Cifor
Nharnet., T. (2005). Decentralized Governance : A Global Sampling Of Experiences, UndpMonograph On Decentralization.
Nurdin, N (2012) Indonesia Decentralization: Direct Local Election Vs Public Services Delivery.Dalam 2012 International Conference Of Decentralization (Icodec) Proceeding, Hal.243-258
O’neill, K. 2008. Decentralized Politics And Political Parties In The Andes. Cornell UniversityOngla, O. 2007. A Study Of The Forms And Approaches To The Decentralization Of Power And
The Mechanisms For Popular Participation In Local Administration In The PhilippinesAnd Indonesia, Dalam Asian Alternatives For A Sustainable World: TransborderEngagements In Knowledge Formation. Api. Hal. 120-130
Painter, J. (2000). State And Governance. In E. Sheppard & T. Barnes (Eds.), A Companion ToEconomic Geography (Pp. 359–376). Oxford: Blackwell
Pemerintah Ri. 2004. Uu Ri No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan DaerahPeters, A., Forster, T., Koechlin, L. 2009. Chapter 18: Towards Non-State Actors As Effective,
Legitimate, And Accountable Standard-Setters. In Anne Peters, Lucy Köchlin, TillFörster, And Gretta Fenner (Eds.), Non-State Actors As Standard Setters, CambridgeUniversity Press
Poulantzas, N. (1972) ‘The Problem Of The Capitalist State’, In R. Blackburn (Ed.) Ideology InSocial Science: Readings In Critical Social Theory. London: Fontana
Prasojo, E. (2009). “Konstruksi Ulang Hubungan Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah DiIndonesia: Antara Sentripetalisme Dan Sentrifugalisme”, Pidato Pengukuhan Guru Besar,Universitas Indonesia, 8 April 2008, Www.Ekoprasojo.Com; Accessed 14 Mei 2013
Priscoli, J. D. (1998). Public Involvement; Conflict Management; And Dispute Resolution InWater Resources And Environmental Decision Making. Public Involvement And DisputeResolution: A Reader On The Second Decade Of Experience At The Institute For WaterResources. Creighton, J.L., Dunning, C.M., Delli Priscoli, J. & Ayres, D.B (Eds.).
Institute For Water Resources, Us Army Corps Of Engineers, Alexandria, Usa. IwrReport 98-R-5.: 51
Qodir, Z., Sulaksono, T. (2012) Politik Rente Dan Konflik Di Daerah Pemekaran: Kasus MalukuUtara. Jksg Working Paper No: 002/Jksg/2012
Ramadayani, F. 2011. Efektivitas Pelaksanaan Program Raskin Di Desa Kubang JayaKecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Universitas Riau
Renner, M. 2002. Breaking The Link Between Resources And Repression. State Of The World2002
Resurreccion, B. 2008. 8 Gender, Legitimacy And Patronage-Driven Participation: FisheriesManagement In The Tonle Sap Great Lake, Cambodia. Dalam Gender And NaturalResource Management. Livelihoods,Mobility And Interventions Edited By BernadetteP.Resurreccion And Rebecca Elmhirst. London: Earthscan, 151-174
Ribot, J.C. 2002. African Decentralization Local Actors, Powers And Accountability. UnrisdProgramme On Democracy, Governance And Human Rights Paper Number 8
Rios, M. 2006. Scale, Governance Coalitions, And The Branding Of Collective Action: ThePolitics Of Obesity In Pennsylvania. Dissertation. The Pennsylvania State University
Ritzer, G. 2008. Sociological Theory. 8th Edition. Mcgraw-HillRummel, R.J. 1979. Understanding Conflict
And War: Vol. 3:Conflict In Perspective. The Journal Of Politics, Vol. 41Schneider, A. (2003). Decentralization : Conceptualization And Measurement, Studies In
Comparative International Development, Vol. 38, No. 3, Pp. 32-56Sidel, Jt (2005) Bossism And Democracy In The Philippines, Thailand, And Indonesia: Towards
An Alternative Framework For The Study Of ‘Local Strongmen’. Dalam: J. Harriss, K.Stoke, O. Teornquist (Eds). Politicising Democracy: The New Local Politics OfDemocratisation. London: Palgrave Macmillan. Hlmn: 51-74
Sim, S-F. (2004) Dewesternising Theories Of Authoritarianism: Economics, Ideology And TheAsian Economic Crisis In Singapore. Asia Research Center Working Paper No. 103
Smoke, P. Undp, Beyond Normative Models And Donor Trends: Strategic Design AndImplementation Of Fiscal Decentralization In Developing Countries, Internal WorkingDraft, Prepared For The Management Development And Governance Division, By PaulSmoke, International Development And Regional Planning Program, Department OfUrban Studies And Planning, Massachusetts Institute Of Technology, 10-404, 77Massachusetts Avenue, Cambridge, Ma 02139 Usa, April 1999, Pp. 14-15
Snidal, Duncan (1985): The Limits Of Hegemonic Stability Theory, In: InternationalOrganization 39 (4), Pp. 579-614.
Social Enterprise.2012. The Shadow State: A Report About Outsourcing Of Public Services.Social Enterprise
Spanger, H-J. 2001. The Ambiguous Lessons Of State Failure. Failed States Conference, 11-14April 2001-03-30
Sriningsih, E. (2011) Perdebatan Teoritis Mengenai Civil Society Di Negara-Negara Asia.Proceeding Seminar Nasional Peran Negara Dan Masyarakat Dalam PembangunanDemokrasi Dan Masyarakat Madani Di Indonesia, Hal. 98-118
Starfield B. 2006. State Of The Art In Research On Equity In Health. J Health Polit PolicyLaw.;31(1):11–32
Staszczak, D.E. 2012. International Trade And Capital Flows As The Sources Of The NationsPoverty Or Richness Knowledge Globalization Conference, Boston, October 16-17,:171-190
Sulistiowati, R., Meiliyana (2012) Evaluation Of Decentralization Implementation And RegionalAutonomy In New Autonomous Region (Dob) : Case Study In The District (Kabupaten)Of Peswaran Of Lampung Province. Dalam 2012 International Conference OfDecentralization (Icodec) Proceeding, Hal. 81-91
Tadjoeddin, M.Z. 2007. A Future Resource Curse In Indonesia: The Political Economy OfNatural Resources, Conflict And Development. Crise Working Paper No. 35
Tarigan, A. 2012. Decentralization And Globalization In The Glocalization Era Findings AndLessons From Karo Regent North Sumatera Province, Indonesia. 2012 InternationalConference Of Decentralization (Icodec) : 72-81
The Jakarta Post (4 Agustus 2010) President Supports Plan To Create Economic Center InMorotai. Diunduh Tanggal 24 Februari 2013, DariHttp://Www.Thejakartapost.Com/News/2010/08/04/President-Supports-Plan-Create-Economic-Center-Morotai.Html
Tomagola, T. A. 2000. The Bleeding Ofhalmahera Of North Moluccas. Paper From TheWorkshop On Political Violence In Asia, Oslo, 5-7 June 2000
Tommasoli, M. 2007. Representative Democracy And Capacity Development For ResponsiblePolitics. Dalam Public Administration And Democratic Governance: GovernmentsServing Citizens. Un, 52-77
Turner, Jonathan H. 1985 “In Defense Of Positivism.” Sociological Theory 3:24–30.Undp. (1999) Decentralization: A Sampling Of Definition. Undp Working Paper. Unicef. 2012. Children In An Urban World. UnicefVan Klinker, G. 2009. Decolonization And The Making Of Middle Indonesia. Urban Geography,
2009, 30, 8, Pp. 879–897Victor, D.A., Lanier, P.A, 2006. Conflict Management And Negotiation. Encyclopedia Of
Management. 5th Edition. Edited By Marilyn M. Helms. Thomson-Gale, 115-119Waltz, Kenneth N. (1979): Theory Of International Politics. New York, N.Y.: Random HouseWeitz, B.A., Bradford, K.D. 1999. Personal Selling And Sales Management: A Relationship
Marketing Perspective. Journal Of The Academy Of Marketing Science 1999; 27; 241Wirawan, 2010. Konflik Dan Manajemen Konflik, Teori, Aplikasi, Dan Penelitian, Penerbit
Salemba Humanika, JakartaYoffe, S. B., Wolf, A. T. And Giordano, M. (2001). Conflict And Cooperation Over International
Freshwater Resources: Indicators And Findings Of The Basins At Risk. Journal OfAmerican Water Resources Association, 39(5), 1109–1126
Yusuf, M (2012) The Problems Of Regional Decentralization In Indonesia In A Public PolicyAnalyst Perspective. Dalam 2012 International Conference Of Decentralization (Icodec)Proceeding, Hal. 281-287
Zeitoun, M., Warner, J. 2006. Hydro-Hegemony – A Framework For Analysis OfTrans-Boundary Water Conflicts. Water Policy 8: 435–460