sewa rahim

2

Click here to load reader

Upload: destyanora

Post on 04-Jul-2015

227 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sewa rahim

Sewa rahim

Sewa rahim adalah menanam ovum seorang wanita yang subur bersamaan dengan sperma suaminya didalam rahim wanita lain dengan balasan sejumlah uang atau tanpa balasankarena berbagai sebab, diantaranya, rahim pemilik ovum tidak baik untuk hamil, atau ketiadaan rahim bersamaan dengan adanya dua sel telur yang subur atau salah satunya, atau karena pemilik ovum ingin menjaga kesehatan dan kecantikannya dan sebagainya dari beberapa motif yang ada.

Seiring dengan perkembangan dunia teknologi, khususnya di negara-negara industri, maka satu per satu masalah yang dihadapi manusia dapat teratasi. Salah satu perkembangan yang terjadi adalah timbulnya suatu bentuk perjanjian yang disebut gestational agreement, atau yang dalam Bahasa Indonesianya kira-kira adalah perjanjian sewa rahim. Pada dasarnya gestational agreement berisi hak dan kewajiban para pihak, dimana orang tua biologis wajib untuk memberikan sejumlah kompensasi kepada surrogate atas jasanya mengandung dan melahirkan anak mereka. Jenis perjanjian yang semacam ini memang belum dikenal di Indonesia karena masih dilarang berdasarkan Undang-Undang Kesehatan. Namun tetap saja Indonesia tidak bisa mengelak kenyataan bahwa keinginan untuk memperoleh keturunan melalui proses surrogacy ini tidak hanya dimiliki oleh penduduk negara maju saja. Problema serupa juga dirasakan oleh penduduk Indonesia dan oleh karena itu pemerintah harus sigap dengan adanya jenis perjanjian dan proses medis ini. Dengan gestational agreement para pihak yang terlibat dapat menuangkan hak dan kewajibannya masing-masing secara rinci dan jelas untuk menghindari timbulnya sengketa dikemudian hari.

Bentuk-bentik penyewaan rahim,antara lain:

Bentuk pertama:Benih isteri (ovum) disenyawakan dengan benih suami(sperma), kemudian dimasukkan ke dalam

rahim wanita lain.Kaedah ini digunakan dalam keadaan isteri memiliki benih yang baik , tetapi tetapi rahimnya dibuang kerana pembedahan ,kecacatan yang teruk, akibat penyakit yang kronik atau sebab-sebab yang lain.

Bentuk kedua:Sama dengan bentuk yang pertama, kecuali benih yang telah disenyawakan dibekukan dan

dimasukkan ke dalam rahim ibu tumpang selepas kematian pasangan suami isteri itu.

Bentuk ketiga:Ovum isteri disenyawakan dengan sperma lelaki lain (bukan suaminya) dan dimasukkan ke

dalam rahim wanita lain.Keadaan ini apabila suami mandul dan isteri ada halangan atau kecacatan pada rahimnya tetapi benih isteri dalam keadaan baik.

Bentuk keempat:Sperma suami disenyawakan dengan ovum wanita lain , kemudian dimasukkan ke dalam rahim

wanita lain. Keadaan ini berlaku apabila isteri ditimpa penyakit pada ovari dan rahimnya tidak mampu memikul tugas kehamilan, atau isteri telah mencapai tahap putus haid (menopause).

Bentuk Kelima :Sperma suami dan ovum isteri disenyawakan , kemudian dimasukkan ke dalam rahim isteri yang

lain dari suami yang sama. Dalam keadaan ini isteri yang lain sanggup mengandungkan anaksuaminya dari isteri yang tidak boleh hamil.

Page 2: Sewa rahim

5.0