setiyawan1, erwin affandy2 dan lisa arnita...

10
Konferensi Nasional Teknik Sipil 12 Batam, 18-19 September 2018 ISBN: 978-602-60286-1-7 AR - 45 STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI OSCILATING WATER COLUMN DI PERAIRAN KALIBURU KATA Setiyawan 1 , Erwin Affandy 2 dan Lisa Arnita Anzar 3 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tadulako, Jl. Soekarno Hatta Km.9 Palu Email: [email protected] 2 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tadulako, Jl. Soekarno Hatta Km.9 Palu Email: [email protected] 3 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tadulako, Jl. Soekarno Hatta Km.9 Palu Email: [email protected] ABSTRAK Saat ini Sulawesi Tengah memiliki beberapa jenis Pembangkit Tenaga Listrik diantaranya Pembangkit Listrik Tenaga Diesel, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air, dimana sebagian besar bergantung bahan bakar yang berasal dari pembakaran fosil yang berumur jutaan tahun yaitu batu bara dan minyak bumi. Hal ini akan menimbulkan beberapa permasalahan baik itu terhadap lingkungan, kesehatan dan ekonomi. Merujuk pada Undang-undang Nomor 30 Tahun 2007 Tentang Energi, perkembangan teknik konversi energi listrik dengan menggunakan sumber energi alternatif menjadi menarik untuk diikuti selama beberapa tahun terakhir ini. Hal ini mendorong penulis untuk menerapkan upaya penyediaan energi listrik berbahan bakar alternatif yang sifatnya non konvensional yakni Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut dengan menggunakan Sistem Oscilatting Water Column (PLTGL-OWC). Maksud dari penulisan ini yaitu melakukan studi potensi tenaga gelombang laut di Perairan Kaliburu Kata mengenai kelayakan penerapan tenaga pembangkit listrik menggunakan Sistem Oscilating Water Column (OWC) pada daerah tersebut. Tujuan akhir dari penulisan ini adalah untuk dapat mengetahui potensi angin yang dapat digunakan dalam pembangkit listrik menggunakan tenaga gelombang laut dengan Metode SPM 1984 dan untuk dapat mengetahui potensi dan besaran listrik dari tenaga gelombang laut di perairan Kaliburu menggunakan Sistem Oscilating Water Column (OWC). Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode SPM 1984 Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai daya dari energi laut di lokasi penelitian dari Tahun 2007 sampai dengan 2011 yaitu 96,70 watt untuk tinggi gelombang terendah (0,085 m) dan 3517,85 watt untuk tinggi gelombang tertinggi (0,419 m) namun perlu diketahui angin di lokasi penelitian tidak selamanya bertiup sehingga gelombang pun tidak terbentuk maka perlu adanya generator penyimpan daya, adapun nilai daya listrik yang diperoleh dari menggunakan sistem OWC yaitu nilai daya maksimum 427,62 watt dan nilai daya minimum 26,04 watt, maka untuk memiliki daya lebih besar maka perlu didesain Sistem OWC dan pengkajian lebih intensif adapun sistem ini layak digunakan dengan beberapa syarat yang telah dibahas. Kata kunci : Angin, Fetch, Gelombang, Oscilating Water Column (OWC), PLTGL-OWC 1. PENDAHULUAN Seiring dengan pertumbuhan penduduk, pengembangan wilayah, dan pembangunan dari tahun ke tahun semakin meningkat, kebutuhan akan energi listrik dan juga bahan bakarpun semakin besar. Yang mengakibatkan ketersediaan bahan bakar dan energi pun semakin berkurang dan akan semakin mahal. Berdasarkan hasil proyeksi kebutuhan listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) dari Tahun 2003 sampai dengan 2020 nampak bahwa selama kurun waktu tersebut rerata kebutuhan listrik di Indonesia tumbuh sebesar 6,5% per tahun (Muchlis,M., dan Permana,A.D. 2006). Sehingga akibat kebutuhan listrik tersebut terus meningkat masyarakat terus mencoba untuk mencari alternatif pembangkit listrik agar kebutuhan energi listrik dapat terpenuhi. Dalam kehidupan manusia di zaman modern seperti sekarang ini tentunya tidak bisa lepas dari pemanfaatan energi listrik, mulai dari rangkaian elektronika sampai dengan barang-barang elektronik yang ada di sekitar manusia tentu akan membutuhkan adanya asupan tenaga dari sumber listrik. Sehingga listrik sudah menjadi bagian hidup di era modern seperti sekarang ini. Adapun di Sulawesi Tengah sekitar 304 desa yang belum teraliri listrik dikarenakan terkendalanya pembangunan jaringan ke setiap desa yang dialiri listrik dan belum adanya pembangkit listrik mikro ataupun pembangkit listrik lainnya yang dibangun di sekitar desa tersebut.

Upload: doanduong

Post on 28-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Setiyawan1, Erwin Affandy2 dan Lisa Arnita Anzar3konteks.id/web/wp-content/uploads/2018/10/AR-06-90.pdf · 3) Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem OWC (Oscillating Water

Konferensi Nasional Teknik Sipil 12 Batam, 18-19 September 2018

ISBN: 978-602-60286-1-7 AR - 45

STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG DENGAN MENGGUNAKAN

TEKNOLOGI OSCILATING WATER COLUMN DI PERAIRAN KALIBURU KATA

Setiyawan1, Erwin Affandy2 dan Lisa Arnita Anzar3

1Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tadulako, Jl. Soekarno Hatta Km.9 Palu

Email: [email protected] 2 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tadulako, Jl. Soekarno Hatta Km.9 Palu

Email: [email protected] 3 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tadulako, Jl. Soekarno Hatta Km.9 Palu

Email: [email protected]

ABSTRAK

Saat ini Sulawesi Tengah memiliki beberapa jenis Pembangkit Tenaga Listrik diantaranya Pembangkit

Listrik Tenaga Diesel, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro, dan

Pembangkit Listrik Tenaga Air, dimana sebagian besar bergantung bahan bakar yang berasal dari

pembakaran fosil yang berumur jutaan tahun yaitu batu bara dan minyak bumi. Hal ini akan

menimbulkan beberapa permasalahan baik itu terhadap lingkungan, kesehatan dan ekonomi. Merujuk

pada Undang-undang Nomor 30 Tahun 2007 Tentang Energi, perkembangan teknik konversi energi

listrik dengan menggunakan sumber energi alternatif menjadi menarik untuk diikuti selama beberapa

tahun terakhir ini. Hal ini mendorong penulis untuk menerapkan upaya penyediaan energi listrik

berbahan bakar alternatif yang sifatnya non konvensional yakni Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang

Laut dengan menggunakan Sistem Oscilatting Water Column (PLTGL-OWC). Maksud dari penulisan

ini yaitu melakukan studi potensi tenaga gelombang laut di Perairan Kaliburu Kata mengenai kelayakan

penerapan tenaga pembangkit listrik menggunakan Sistem Oscilating Water Column (OWC) pada

daerah tersebut. Tujuan akhir dari penulisan ini adalah untuk dapat mengetahui potensi angin yang dapat

digunakan dalam pembangkit listrik menggunakan tenaga gelombang laut dengan Metode SPM 1984

dan untuk dapat mengetahui potensi dan besaran listrik dari tenaga gelombang laut di perairan Kaliburu

menggunakan Sistem Oscilating Water Column (OWC). Dari hasil perhitungan dengan menggunakan

metode SPM 1984 Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai daya dari energi laut di lokasi penelitian

dari Tahun 2007 sampai dengan 2011 yaitu 96,70 watt untuk tinggi gelombang terendah (0,085 m) dan

3517,85 watt untuk tinggi gelombang tertinggi (0,419 m) namun perlu diketahui angin di lokasi

penelitian tidak selamanya bertiup sehingga gelombang pun tidak terbentuk maka perlu adanya

generator penyimpan daya, adapun nilai daya listrik yang diperoleh dari menggunakan sistem OWC

yaitu nilai daya maksimum 427,62 watt dan nilai daya minimum 26,04 watt, maka untuk memiliki daya

lebih besar maka perlu didesain Sistem OWC dan pengkajian lebih intensif adapun sistem ini layak

digunakan dengan beberapa syarat yang telah dibahas.

Kata kunci : Angin, Fetch, Gelombang, Oscilating Water Column (OWC), PLTGL-OWC

1. PENDAHULUAN

Seiring dengan pertumbuhan penduduk, pengembangan wilayah, dan pembangunan dari tahun ke tahun semakin

meningkat, kebutuhan akan energi listrik dan juga bahan bakarpun semakin besar. Yang mengakibatkan ketersediaan

bahan bakar dan energi pun semakin berkurang dan akan semakin mahal.

Berdasarkan hasil proyeksi kebutuhan listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) dari Tahun 2003 sampai dengan 2020

nampak bahwa selama kurun waktu tersebut rerata kebutuhan listrik di Indonesia tumbuh sebesar 6,5% per tahun

(Muchlis,M., dan Permana,A.D. 2006). Sehingga akibat kebutuhan listrik tersebut terus meningkat masyarakat terus

mencoba untuk mencari alternatif pembangkit listrik agar kebutuhan energi listrik dapat terpenuhi.

Dalam kehidupan manusia di zaman modern seperti sekarang ini tentunya tidak bisa lepas dari pemanfaatan energi

listrik, mulai dari rangkaian elektronika sampai dengan barang-barang elektronik yang ada di sekitar manusia tentu

akan membutuhkan adanya asupan tenaga dari sumber listrik. Sehingga listrik sudah menjadi bagian hidup di era

modern seperti sekarang ini.

Adapun di Sulawesi Tengah sekitar 304 desa yang belum teraliri listrik dikarenakan terkendalanya pembangunan

jaringan ke setiap desa yang dialiri listrik dan belum adanya pembangkit listrik mikro ataupun pembangkit listrik

lainnya yang dibangun di sekitar desa tersebut.

Page 2: Setiyawan1, Erwin Affandy2 dan Lisa Arnita Anzar3konteks.id/web/wp-content/uploads/2018/10/AR-06-90.pdf · 3) Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem OWC (Oscillating Water

AR - 46

ISBN: 978-602-60286-1-7

Oleh karena itu berdasarkan masalah di atas, banyaknya desa dan rumah yang belum dialiri listrik khususnya Desa

Kaliburukata, Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah yang kondisi permukiman tersebar dibagian

pesisir pantai, maka penulis mencoba meniliti tentang pemanfaatan potensi energi alternatif yang bisa dikembangkan

di Indonesia yaitu sumber energi listrik dari tenaga gelombang laut. Maka pada penulisan kali ini penulis akan meneliti

mengenai: “Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut dengan Menggunakan Teknologi Oscilating

Water Column (OWC)di Perairan Kaliburu Kata” dengan merumuskan beberapa masalah yaitu : 1. Tinggi Gelombang

Signifikan dan periode yang dianalisa menggunakan metode SPM 1984; 2. Besaran Listrik yang disimulasi dengan

Sitem Oscillating Water Column; 3. Potensi diterapkannya sistem ini di perairan Kaliburu Kata.

2. METODE PENULISAN

Penulisan ini dilakukan di Desa Kaliburu Kata Kecamatan Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala Propinsi

Sulawesi Tengah.

Dalam penulisan ini data awal yang diperlukan yaitu data angin dan massa jenis air adapun data lainnya seperti tinggi

gelombang didapatkan dari hitungan, data angin diperoleh dengan pengambilan langsung dari lokasi penulisan atau

dari data sekunder. Adapun untuk penulisan ini digunakan data sekunder untuk pengambilan data angin yang diperoleh

dari ECMWF (European Centre For Medium-Range Weather Forecast). Adapun data massa jenis air diperoleh

dengan mengambil sample air laut di lokasi penulisan dan diuji di laboratorium. Berikut disajikan dalam bentuk bagan

alir.

Gambar 1. Bagan alir penulisan

3. KAJIAN PUSTAKA

1) Gelombang Laut

Gelombang laut merupakan energi dalam transisi, merupakan energi yang terbawa oleh sifat aslinya. Prinsip dasar

terjadinya gelombang laut adalah sebagai berikut (Waldopo, 2008): ” Jika ada dua massa benda yang berbeda

kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka pada bidang geraknya akan terbentuk

DATA KECEPATAN

ANGIN

(DATASEKUNDER)

PENGOLAHAN DATA ANGIN

DENGAN WRPLOT PERHITUNGAN FETCH

GELOMBANG

MULAI

PERHITUNGAN TEGANGAN

ANGIN (UA)

PENGAMBILAN DAN PENGOLAHAN DATA

SELESAI

Hs, T (METODE SPM ‘84)

PERHITUNGAN DAYA LISTRIK SISTEM OWC

ANALISIS HASIL

PENGOLAHAN DATA

A.PASANG SURUT

B. BATIMETRI

(DATA PRIMER)

Page 3: Setiyawan1, Erwin Affandy2 dan Lisa Arnita Anzar3konteks.id/web/wp-content/uploads/2018/10/AR-06-90.pdf · 3) Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem OWC (Oscillating Water

AR - 47

ISBN: 978-602-60286-1-7

gelombang”.Gelombang merupakan gerakan naik turunnya air laut.Gelombang permukaan merupakan gambaran

yang sederhana untuk menunjukkan bentuk dari suatu energi lautan. Gejala energi gelombang bersumber pada

fenomena-fenomena sebagai berikut (Pudjanarsa, 2006):

1. Benda (body) yang bergerak pada atau dekat permukaan yang menyebabkan terjadinya gelombang dengan

periode kecil, energi kecil pula.

2. Angin merupakan sumber penyebab utama gelombang lautan.

3. Gangguan seismik yang menyebabkan terjadinya gelombang pasang atau tsunami.

Suatu teori sederhana tentang gelombang lautan dikenal sebagai teori dari Airy atau teori gelombang linier.

Selanjutnya para ahli membedakan sifat gelombang laut sebagai gelombang linier dan gelombang non-linier.

Dalam penjelasan ini hanya diberikan beberapa karakteristik gelombang Airy atau gelombang linear yang nantinya

banyak berkaitan dalam hitungan-hitungan.

Dalam gambar dibawah ini menunjukan suatu gelombang yang berada pada sistem kordinat x,y. Gelombang

menjalar pada arah sumbu x sesuai Gambar 2.

Gambar 2. Definisi parameter gelombang (Triatmodjo. B, 1999)

d = Jarak antara muka air rerata dan dasar laut (kedalaman laut).

η(x,t)= Fluktuasi muka air terhadapa muka air diam.

a = Amplitudo gelombang.

H = Tinggi gelombang = 2a.

L = Panjang gelombang, yaitu jarak antara dua puncak gelombangyang berurutan.

T = Periode gelombang, yaitu interval waktu yang diperlukan oleh partikel air untuk kembali pada

kedudukan yang sama dengan kedudukan sebelumnya.

C = Kecepatan gelombang = L/T.

K = Angka gelombang = 2π/L.

ω = Frekuensi gelombang = 2π/T.

2) Angin

Angin adalah sumber utama terjadinya gelombang lautan. Angin dengan kecepatan rendah akan menyebabkan

kecilnya tinggi gelombang dan rendahnya periode gelombang yang terjadi, sedangkan angin yang kuat dan angin

ribut akan menyebabkan variasi tinggi serta periode gelombang serta mengarah ke berbagai penjuru. Angin

memberikan pengaruh yang besar terhadap terjadinya gelombang laut sehingga efisiensi hampir semua pesawat

konversi energi gelombang laut dipengaruhi oleh frekuensi angin yang terjadi sepanjang tahun pada suatu zona

lautan tertentu. a) Kecepatan dan Arah Angin

Kecepatan angin dipengaruhi oleh faktor tegangan angin, adapun persamaan untuk menghitung nilai tegangan

angin adalah :

23,171,0 XUU A (1)

U adalah resultan kecepatan angin (m/s) nilai tersebut diperoleh dengan persamaan :

22 vuU (2)

Sedangkan u dan v masing-masing adalah kecepatan angin dalam arah vektor x dan y dalam satuan m/s.

Arah angin adalah penunjuk pergerakan angin. Adapun persamaan yang digunakan untuk menentukan arah

kecepatan angin yaitu :

v

uarctan (3)

b) Fetch

Fetch merupakan jarak pembentukan gelombang yang diasumsikan memiliki kecepatan dan arahangin yang

relatif konstan hingga menuju ke daratan. Di daerah pembentukan gelombang, gelombang tidak hanya

Page 4: Setiyawan1, Erwin Affandy2 dan Lisa Arnita Anzar3konteks.id/web/wp-content/uploads/2018/10/AR-06-90.pdf · 3) Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem OWC (Oscillating Water

AR - 48

ISBN: 978-602-60286-1-7

dibangkitkan dalam arah yang sama dengan arah angin tetapi juga dalam berbagai sudut terhadap arah angin.

Panjang fetch adalah panjang laut yang dibatasi oleh pulau-pulau pada kedua ujungnya. Panjang fetch dapat

dihitung dengan persamaan :

i

iFiF

cos

cos

(4)

Dengan :

Fi = Panjang fetch ke-i (m)

αi = Sudut pengukuran fetch ke-i(0)

i = Nomor pengukuran fetch

c) Tinggi Gelombang Signifikan

Berdasarkan pada kecepatan angin, lama hembus angin dan fetch seperti yang telah dibahas sebelumnya,

dilakukan peramalan gelombang dengan menggunakan metode SPM ’84 dengn langkah :

1. Langkah awal yaitu dengan menghitung rumus 3

2

28.68

AA U

gF

U

gtdimana g adalah grafitasi (m/s2), F

adalah panjang efektif (m) dan UA adalah tegangan angin/cek hasilnya apakah lebih dari atau kurang dari

4105.7 x , jika lebih dari nilai itu maka hitung g

UH A

m

2

0 2433.0 dan g

UT A

p 134.8 . Tetapi jika kurang

dari maka lanjut ke langkah ke dua.

2. Karena sesuai 43

2

21015.78.68

AA U

gF

U

gt,kemudian hitung

g

U

U

gFt A

A

c

23

2

2.8.68

jika tidak

memenuhi maka diubah nilai fetch minimum .8.68

232

ming

U

U

gtF A

A

dan jika memenuhi hitung nilai

tinggi gelombang dan periode sebagai berikut.

2

1

2

2

0 .0016.0

A

Am

U

gF

g

UH (5)

3

1

22857.0

A

Ap

U

gF

g

UT (6)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem OWC (Oscillating Water Column)

Dalam sistem pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut, ada beberapa komponen dari Sistem yang berperan

dalam sistem pengkonversian energi yaitu :

1. Mesin konversi energi gelombang laut Berfungsi untuk menyalurkan energi kinetik yang dihasilkan oleh

gelombang laut yang kemudian dialirkan ke turbin.

2. Turbin berfungsi untuk mengubah energi kinetik gelombang menjadi energi mekanik yang dihasilkan oleh

perputaran rotor pada turbin.

3. Generator di dalam generator ini energi mekanik dari turbin dirubah kembali menjadi energi listrik atau boleh

dikatakan generator ini sebagai pembangkit tenaga listrik.

Langkah kerja dalam sustu Sistem Konversi Energi Sistem ini dimulai dari adanya aliran Gelombang Laut yang

menghasilkan energi kinetik masuk ke dalam mesin konversi energi. Energi kinetik dari Gelombang yang

kemudian menggerakan Turbin yang terpasang di dalam Sistem, yang kemudian energi ini menggerakkan motor

yang menghasilkan energi mekanik dan menyalurkan ke sistem Generator. Di dalam generator ini, energi mekanik

tadi kemudian dirubah menjadi energi listrik ( daya listrik) yang dialirkan lagi menuju sistem Transmisi ( beban)

melalui kabel laut yang merupakan daya listrik arus searah (DC).

Sistem OWC merupakan salah satu Sistem yang dapat mengubah energi gelombang laut menjadi energi listrik

dengan menggunakan Kolom Osilasi. PLTGL Sistem OWC membangkitkan listrik dari naik turunnya air laut

akibat gelombang laut yang masuk kedalam sebuah kolom osilasi yang berlubang. Naik turunnya air laut ini akan

mengakibatkan keluar masuknya udara di lubang bagian atas kolom dan tekanan yang dihasilkan dari naik

turunnya air laut dalam kolom tersebut akan menggerakkan turbin.

Tenaga mekanik yang dihasilkan dari sistem-sistem tersebut akan mengaktifkan generator secaralangsung. PLTGL

Sistem OWC merupakan sistem dengan konstruksi yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu ruang udara serta

ruang turbin udara dan generator. Proses perubahan dari energi gerak gelombang kepada energi potensial

Page 5: Setiyawan1, Erwin Affandy2 dan Lisa Arnita Anzar3konteks.id/web/wp-content/uploads/2018/10/AR-06-90.pdf · 3) Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem OWC (Oscillating Water

AR - 49

ISBN: 978-602-60286-1-7

berlangsung secara isothermis. Pendekatan ini dipilih karena dalam proses ini dianggap tidak terjadi peningkatan

temperatur yang berarti.

Gambar 3. Skema PLTGL – OWC (Safitri. L.E dkk. 2016)

4) Daya Listrik

Dalam menghitung besarnya energi gelombang laut dengan Metode Oscilatting Water Column (OWC), hal yang

pertama yang harus diketahui adalah ketersediaan akan energi gelombang laut. Total energi gelombang laut dapat

diketahui dengan menjumlahkan besarnya energi kinetik dan energi potensial yang dihasilkan oleh gelombang laut

tersebut. Energi potensial adalah energi yang ditimbulkan oleh posisi relatif atau konfigurasi gelombang laut pada

suatu sistem fisik.Bentuk energi ini memiliki potensi untuk mengubah keadaan objek-objek lain disekitarnya,

contohnya, konfigurasi atau gerakannya. Besarnya energi potensial dari gelombang laut dapat dihitung dengan

persamaan sebagai berikut (University of Michigan,2008):

2

),( txymgEp (7)

Dengan :

m = Massa Gelombang. = wρy (kg).

ρ = Massa jenis air laut (kg/m3).

w = Lebar gelombang (m) (diasumsikan sama dengan lebarruang OWC 2,4 meter).

Y = y(x,t) = a sin(kx-ωt) (m) : Persamaan gelombang (diasumsikan gelombangsinusoidal).

a = Amplitudo gelombang. ℎ

2.

h = Ketinggian gelombang (m).

k = Konstanta gelombang. 2𝜋

𝜆.

λ = Panjang gelombang. 𝑔

2𝜋 T2 (m).

ω = Frekuensi gelombang. 2𝜋

𝑇(rad/sec).

T = Priode gelombang (sec).

Maka persamaan energi potensial ini dapat ditulis sebagai berikut:

)(sin2

2

2

2 2 tkxgwy

gwEp

(8)

Selanjutnya dihitung besarnya energi potensial gelombang lebih dari 1 periode, diasumsikan bahwa gelombang

hanya merupakan fungsi dari x terhadap waktu, sehingga didapatkan persamaan y(x,t) = y(x). Jadi diperoleh :

dxtkxgwEp )(sin5,0 22 (9)

Berdasarkan Peramaan k=2𝜋

𝜆 dan ω =

2𝜋

𝑇 maka didapatkan persamaan :

2

4

1gwEp (10)

Energi potensial gelombang yang telah lewat dari satu periode gelombang memiliki nilai yang sama dengan energi

kinetiknya. Sehingga energi kinetik gelombang dapat ditulis sebagai berikut :

2

4

1gwEk (11)

Page 6: Setiyawan1, Erwin Affandy2 dan Lisa Arnita Anzar3konteks.id/web/wp-content/uploads/2018/10/AR-06-90.pdf · 3) Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem OWC (Oscillating Water

AR - 50

ISBN: 978-602-60286-1-7

Dimana energi kinetik adalah bagian energi yang berhubungan dengan gerakan dari gelombang laut.Setelah

besarnya energi potensial dan energi kinetik diketahui, maka dapat dihitung total energi yang dihasilkan dengan

menggunakan persamaan:

)(2

1 2 joulegwEpEkEt (12)

Total energi yang dimaksud disini adalah jumlah besarnya energi yang dihasilkan gelombang laut yang didapatkan

melalui penjumlahan energi potensial dan energi kinetik yang dimilikinya.

Adapun untuk menentukan besarnya daya listrik (PW) yang dihasilkan gelombang laut digunakan persamaan

berikut ini.

T

EtPw (13)

T

wgPw

2

2 (14)

Dengan λ = 𝑔

2𝜋 T2 dan a =

2 maka :

ThwgPw 22

16

1

(15)

Dimana wave power adalah besarnya daya listrik yang mampu dihasilkan oleh gelombang laut.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Data Angin

Adapun data angin yang diambil adalah data yang berada di stasiun yang berada di daratan maka data angin

tersebut ditransformasikan atau dikonversi ke data angin laut karena di dalam rumus-rumus pembangkitan

gelombang data angin yang digunakan adalah data angin yang berada pada permukaan laut.

Tabel 1. Transpose data angin ke data angin permukaan laut

No. Tahun North North

East

East South

East

South South

West

West North

West

m/det m/det m/det m/det m/det m/det m/det m/det

1 2007 12,60 11,85 9,27 8,82 7,26 10,57 7,26 15,50

2 2008 12,96 10,57 9,72 6,73 7,26 10,57 10,15 11,06

3 2009 15,85 9,27 6,19 4,36 7,26 6,73 8,35 12,60

4 2010 22,52 9,72 5,01 5,01 24,53 7,26 7,86 11,85

5 2011 22,90 10,15 5,61 9,27 8,35 9,27 7,86 29,62

Sumber. Data Hitungan 2018

2. Tegangan Angin (UA)

Untuk menghitung nilai UA faktor tegangan angin yang selanjutnya dipakai dalam persamaan peramalan tinggi

gelombang. Dalam perhitungan untuk menentukan faktor tegangan angin digunakan persamaan (1), Nilai UA pada

tahun 2007-2011 arah utara – barat laut, dapat dilihat pada Tabel 2 berikut :

Tabel 2. Tegangan angin ( UA )

No. Tahun North North

East

East South

East

South South

West

West North

West

m/det m/det m/det m/det m/det m/det m/det m/det

1 2007 16,02 14,85 10,99 10,33 8,13 12,91 8,13 20,67

2 2008 16,59 12,91 11,64 7,41 8,13 12,91 12,28 13,65

3 2009 21,25 10,99 6,68 4,35 8,13 7,41 9,65 16,02

4 2010 32,72 11,64 5,15 5,15 36,36 8,13 8,97 14,85

5 2011 33,41 12,28 5,93 10,99 9,65 10,99 8,97 45,85

Sumber. Data Hitungan 2018

Berdasarkan data dan gambar dari Google Earth dimana, Fetch efektif digunakan dalam grafik peramalan

gelombang untuk mengetahui tinggi, periode dan durasi gelombang. Fecth efektif diberikan oleh persamaan (4).

Page 7: Setiyawan1, Erwin Affandy2 dan Lisa Arnita Anzar3konteks.id/web/wp-content/uploads/2018/10/AR-06-90.pdf · 3) Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem OWC (Oscillating Water

AR - 51

ISBN: 978-602-60286-1-7

Perhitungan panjang xi (panjang fetch) dari berbagai arah yang memungkinkan dapat dilihat pada Gambar 4 di

bawah ini.

Gambar 4. Panjang fetch

3. Peramalan Gelombang

Peramalan gelombang di pembahasan ini menitikberatkan pada data angin yang telah diolah dan panjang Fetch

sebagai pembentuk utama gelombang laut, adapun metode peramalan gelombang menggunakan Metode SPM

1984 sebagai salah satu metode dalam meramalkan data-data gelombang yang diperlukan dalam pembentukan

tenaga listrik dari gelombang laut. Maka diperoleh tinggi gelombang dan priode gelombang yang disajikan pada

Tabel 3 dan 4 di bawah ini.

Tabel 3 Perhitungan metode SPM 1984

Tahun Arah Ul Ua Feff 1 2 eks Fetch t T `H

2007 N 12,60 16,02 1540,7 1041,4 1700,7 876411,1 116758,2 1,675 0,32

NE 11,85 14,85 1540,7 1152,2 1744,2 753116,0 108234,1 1,641 0,30

E 9,27 10,99 1540,7 1721,6 1928,4 412355,0 80088,3 1,513 0,22

SE 8,82 10,33 1540,7 1870,1 1968,7 364225,8 75269,4 1,488 0,21

S 7,26 8,13 1540,7 2573,0 2132,2 225681,9 59249,1 1,394 0,16

SW 10,57 12,91 1540,7 1389,3 1827,7 568831,7 94064,4 1,580 0,26

W 7,26 8,13 1540,7 2573,0 2132,2 225681,9 59249,1 1,394 0,16

NW 15,50 20,67 1540,7 741,3 1562,1 1459422,6 150669,0 1,795 0,41

2008 N 12,96 16,59 1540,7 993,7 1680,8 940391,5 120944,9 1,692 0,33

NE 10,57 12,91 1540,7 1389,3 1827,7 568831,7 94064,4 1,580 0,26

E 9,72 11,64 1540,7 1594,6 1891,8 462579,6 84825,5 1,537 0,23

SE 6,73 7,41 1540,7 2909,9 2198,8 187646,3 54026,1 1,360 0,15

S 7,26 8,13 1540,7 2573,0 2132,2 225681,9 59249,1 1,394 0,16

SW 10,57 12,91 1540,7 1389,3 1827,7 568831,7 94064,4 1,580 0,26

W 10,15 12,28 1540,7 1484,9 1858,4 514777,8 89483,6 1,559 0,25

NW 11,06 13,65 1540,7 1289,7 1794,0 635993,5 99462,6 1,604 0,27

2009 N 15,85 21,25 1540,7 714,5 1547,8 1542337,7 154889,9 1,809 0,43

NE 9,27 10,99 1540,7 1721,6 1928,4 412355,0 80088,3 1,513 0,22

E 6,19 6,68 1540,7 3343,9 2276,5 152331,5 48677,5 1,322 0,13

SE 4,36 4,35 1540,7 5927,9 2626,8 64537,3 31683,9 1,177 0,09

S 7,26 8,13 1540,7 2573,0 2132,2 225681,9 59249,1 1,394 0,16

SW 6,73 7,41 1540,7 2909,9 2198,8 187646,3 54026,1 1,360 0,15

W 8,35 9,65 1540,7 2045,8 2013,4 318312,7 70365,6 1,461 0,19

NW 12,60 16,02 1540,7 1041,4 1700,7 876411,1 116758,2 1,675 0,32

2010 N 22,52 32,72 1540,7 401,9 1340,4 3656045,6 238473,0 2,033 0,66

NE 9,72 11,64 1540,7 1594,6 1891,8 462579,6 84825,5 1,537 0,23

E 5,01 5,15 1540,7 4730,3 2482,7 90539,2 37527,7 1,232 0,10

SE 5,01 5,15 1540,7 4730,3 2482,7 90539,2 37527,7 1,232 0,10

S 24,53 36,36 1540,7 349,2 1294,1 4514178,5 264985,9 2,092 0,73

Page 8: Setiyawan1, Erwin Affandy2 dan Lisa Arnita Anzar3konteks.id/web/wp-content/uploads/2018/10/AR-06-90.pdf · 3) Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem OWC (Oscillating Water

AR - 52

ISBN: 978-602-60286-1-7

Tahun Arah Ul Ua Feff 1 2 eks Fetch t T `H

SW 7,26 8,13 1540,7 2573,0 2132,2 225681,9 59249,1 1,394 0,16

W 7,86 8,97 1540,7 2256,8 2063,4 274733,6 65371,6 1,432 0,18

NW 11,85 14,85 1540,7 1152,2 1744,2 753116,0 108234,1 1,641 0,30

2011 N 22,90 33,41 1540,7 390,9 1331,1 3811340,3 243485,0 2,045 0,67

NE 10,15 12,28 1540,7 1484,9 1858,4 514777,8 89483,6 1,559 0,25

E 5,61 5,93 1540,7 3922,6 2369,2 119894,8 43185,1 1,280 0,12

SE 9,27 10,99 1540,7 1721,6 1928,4 412355,0 80088,3 1,513 0,22

S 8,35 9,65 1540,7 2045,8 2013,4 318312,7 70365,6 1,461 0,19

SW 9,27 10,99 1540,7 1721,6 1928,4 412355,0 80088,3 1,513 0,22

W 7,86 8,97 1540,7 2256,8 2063,4 274733,6 65371,6 1,432 0,18

NW 29,62 45,85 1540,7 256,3 1197,8 7179344,8 334176,4 2,228 0,92

Sumber. Data Hitungan 2018

4. Pasang Surut

Data pasang surut adalah data yang dibutuhkan untuk mengetahui variabel-variabel kondisi laut di lokasi penulisan

seperti tinggi muka air terendah ataupun tinggi muka air tertinggi di lokasi penilitian dan beberapa variabel-

variabel yang diperoleh dari survey dan pengolahan data pasang surut yang dilakukan selama 15 hari. Data hasil

survey pasang – surut disajikan dalam Tabel 4.

Tabel 4. Hasil pengolahan data pasang surut

HHWL (m) = 3,357 - 1,721 = 1,636

MHWS (m) = 2,365 - 1,721 = 0,645

MHWL (m) = 2,131 - 1,721 = 0,410

MSL (m) = 1,721 - 1,721 = 0,000

MLWL (m) = 1,310 - 1,721 = -0,410

MLWS (m) = 1,076 - 1,721 = -0,645

LLWL (m) = 0,085 - 1,721 = -1,636

Untuk model pasang surut sesuai hasil pengolahan data diperoleh bahwa pasang surut di Kaliburu berada pada

kondisi mixed predominantly semi-diurnal tide atau dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut.

5. Menganalisa Daya dan Energi Listrik Sistem OWC

Sebelum menghitung besarnya daya yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut dengan

menggunakan Sistem OWC ada beberapa parameter yang terlebih dahulu yang harus diketahui. Dari hasil

perhitungan di atas, dapat diketahui besar daya yang dihasilkan oleh gelombang dengan tinggi 0.303 m adalah

404,23 watt dengan luas kolom 4 m2 dan luas orifice 1 m2. adapun besarnya daya yang di hasilkan selama 5 tahun

dapat di lihat pada Tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5. Hasil perhitungan daya listrik sistem OWC

Arah Barat Laut

No Tahun UA Hs Ts

t v1 v2 Q1 Q2

(m/det) m det rad/dt detik m/dt m/dt m3/det m3/det

1 2007 20,67 0,195 2,050 3,07 2160,00 0,19 -0,76 0,76 -0,76

2 2008 13,65 0,130 1,832 3,43 2160,00 0,11 -0,44 -0,44 -0,44

3 2009 16,02 0,152 1,913 3,28 2160,00 -0,24 -0,96 -0,96 -0,96

4 2010 14,85 0,141 1,874 3,35 2160,00 0,16 -0,63 0,63 -0,63

5 2011 45,85 0,419 2,544 2,47 2160,00 0,47 1,87 1,87 1,87

No Tahun 𝜙1 𝜙2 d𝜙 P2 E Pw η OWC

η

PLTGL Pg

rad.m/dt rad.m/dt rad.m /det Pa Watt Watt Watt Watt Watt

1 2007 0,0143 0,0108 -0,0035 100999,14 0,65 613,31 0,106448 0,08 47,17

𝜔

Page 9: Setiyawan1, Erwin Affandy2 dan Lisa Arnita Anzar3konteks.id/web/wp-content/uploads/2018/10/AR-06-90.pdf · 3) Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem OWC (Oscillating Water

AR - 53

ISBN: 978-602-60286-1-7

2 2008 0,0062 0,0027 -0,0035 100999,71 0,12 243,59 0,051123 0,04 9,00

3 2009 -0,0049 -0,0048 0,0002 100999,17 0,80 348,37 0,229388 0,17 57,74

4 2010 -0,0083 -0,0052 0,0031 100999,41 0,37 294,25 0,125967 0,09 26,78

5 2011 0,0417 -0,0780 -0,1197 100996,84 5,92 3517,85 0,168245 0,12 427,62

Arah Barat Daya

No Tahun UA Hs Ts

t v1 v2 Q1 Q2

(m/det) m det rad/dt detik m/dt m/dt m3/det m3/det

1 2007 12,91 0,178 2,35 2,67 2160,00 0,02 -0,09 0,0886 -0,0886

2 2008 12,91 0,178 2,35 2,67 2160,00 0,02 -0,09 0,0886 -0,0886

3 2009 7,41 0,104 2,03 3,10 2160,00 -0,10 -0,42 -0,4177 -0,4177

4 2010 8,13 0,116 1,74 3,62 2160,00 -0,20 -0,78 -0,7840 -0,7840

5 2011 10,99 0,141 2,25 2,79 2160,00 -0,19 0,78 -0,7796 0,7796

No Tahun 𝜙1 𝜙2 d𝜙 P2 E Pw η OWC

η

PLTGL Pg

rad.m/dt rad.m/dt rad.m /det Pa Watt Watt Watt Watt Watt

1 2007 -0,0020 -0,0002 0,0018 100999,99 1,04 587,09 0,18 0,13 75,35

2 2008 0,0020 0,0002 -0,0018 100999,99 1,04 587,09 0,18 0,13 75,40

3 2009 -0,0042 -0,0017 0,0024 100999,84 0,66 173,50 0,38 0,27 47,38

4 2010 -0,0039 -0,0031 0,0009 100999,45 0,43 183,22 0,24 0,17 31,34

5 2011 -0,0019 0,0014 0,0033 100999,09 0,71 353,60 0,20 0,15 51,34

Arah Barat

No Tahun UA Hs Ts

t v1 v2 Q1 Q2

(m/det) m det rad/dt detik m/dt m/dt m3/det m3/det

1 2007 8,13 0,085 1,69 3,71 2160,00 0,16 -0,62 0,62 -0,62

2 2008 12,28 0,128 1,89 3,32 2160,00 -0,10 -0,39 -0,39 -0,39

3 2009 9,65 0,101 1,77 3,54 2160,00 -0,18 -0,71 -0,71 -0,71

4 2010 8,97 0,094 1,74 3,62 2160,00 0,16 -0,64 0,64 -0,64

5 2011 8,97 0,094 1,74 3,62 2160,00 0,16 -0,64 0,64 -0,64

No Tahun 𝜙1 𝜙2 d𝜙 P2 E Pw η OWC η PLTGL Pg

rad.m/dt rad.m/dt rad.m /det Pa Watt Watt Watt Watt Watt

1 2007 0,001 0,001 0,000 100999,42 0,36 96,70 0,37 0,27 26,04

2 2008 -0,006 -0,002 0,003 100999,86 0,54 243,61 0,22 0,16 38,69

3 2009 0,001 0,001 0,000 100999,54 0,33 142,31 0,23 0,17 23,49

4 2010 -0,003 -0,002 0,001 100999,39 0,39 120,63 0,32 0,23 27,90

5 2011 -0,003 -0,002 0,001 100999,39 0,39 120,63 0,32 0,23 27,90

Arah Utara

No Tahun UA Hs Ts

t v1 v2 Q1 Q2

(m/det) m det rad/dt detik m/dt m/dt m3/det m3/det

1 2007 16,02 0,149 1,88 3,34 2160,00 0,05 -0,19 0,19 -0,19

2 2008 16,59 0,154 1,90 3,31 2160,00 -0,21 -0,86 -0,86 -0,86

3 2009 21,25 0,196 2,03 3,09 2160,00 0,10 -0,41 0,41 -0,41

4 2010 32,72 0,297 2,28 2,75 2160,00 -0,02 -0,07 -0,07 -0,07

𝜔

𝜔

𝜔

Page 10: Setiyawan1, Erwin Affandy2 dan Lisa Arnita Anzar3konteks.id/web/wp-content/uploads/2018/10/AR-06-90.pdf · 3) Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem OWC (Oscillating Water

AR - 54

ISBN: 978-602-60286-1-7

5 2011 33,41 0,303 2,30 2,74 2160,00 -0,21 -0,85 0,85 0,85

No Tahun 𝜙1 𝜙2 d𝜙 P2 E Pw η OWC

η

PLTGL Pg

rad.m/dt rad.m/dt rad.m /det Pa Watt Watt Watt Watt Watt

1 2007 -0,004 -0,001 0,003 100999,94 0,11 327,11 0,03 0,02 7,89

2 2008 -0,009 -0,008 0,001 100999,34 0,56 353,97 0,16 0,11 40,67

3 2009 -0,009 -0,004 0,006 100999,75 1,00 612,75 0,16 0,12 72,38

4 2010 -0,003 0,000 0,002 101000,00 2,77 1583,74 0,17 0,13 200,14

5 2011 0,028 0,024 -0,004 101000,66 5,59 1657,68 0,34 0,24 404,23

Sumber. Data Hitungan 2018

5. KESIMPULAN

1. Dengan pengolahan menggunakan metode SPM 1984 dan transformasi gelombang diketahui potensi angin di

daerah penelitian, sehingga diperoleh data tinggi gelombang reratadari Tahun 2007 sampai dengan Tahun 2011,

pada arah angin utara yaitu 0,219 m, arah barat yaitu 0,l00 m, arah barat daya yaitu 0,143 dan arah barat laut yaitu

0,207 maka berdasarkan pembahasan sebelumnya data ini berpotensi untuk menghasilkan daya listrik.

2. Berdasarkan perhitungan sebelumnya diperoleh nilai daya dari energi laut di lokasi penelitian dari Tahun 2007

sampai dengan 2011 yaitu 96,70 watt untuk tinggi gelombang terendah (0,085 m) dan 3517.85 watt untuk tinggi

gelombang tertinggi (0,419 m) namun perlu diketahui angin di lokasi penelitian tidak selamanya bertiup sehingga

gelombang pun tidak terbentuk maka perlu adanya generator penyimpan daya, adapun nilai daya listrik yang

diperoleh dari menggunakan sistem OWC yaitu nilai daya maksimum 427,62 watt dan nilai daya minimum 26,04

watt, maka untuk memiliki daya lebih besar maka perlu didesain Sistem OWC dan pengkajian lebih intensif adapun

sistem ini layak digunakan dengan beberapa syarat yang telah dibahas sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Muchlis, M., dan Permana, A.D. (2006). Proyeksi Kebutuhan Listrik PLN di Indonesia Tahun 2003 s.d. 2020.

Jakarta.

Safitri, L.E., Jumarang, M.I., dan Apriansyah. (2016).Studi Potensi Energi Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem

Oscillating Water Column (OWC) di Perairan Pesisir Kalimantan Barat. .Jurnal Positron.Vol.VI: No.1: 08-

16.FMIPA Universitas Tanjungpura. Pontianak.

Saragih, M.B.R.(2017).Analisis Potensi Gelombang Laut Sebagai Sumber Energi Alternatif Pembangkit Listrik

Tenaga Gelombang Laut (PLTGL) Dengan Sistem Oscilating Water Coulmn (OWC) di Perairan Selatan Bali.

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Tugas Akhir, Universitas Brawijaya. Malang.

Surbakti, H. (2012). Penuntun Praktikum Meteorologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas

Brawijaya. Malang.

Triatmodjo, B. (1999).Teknik Pantai, Beta offset, Yogyakarta.

Triatmodjo,B. (2012).Perencanaan Bangunan Pantai, Beta offset, Yogyakarta.

Utami, S.R. (2010). Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut dengan Menggunakan Teknologi

Oscilating Water Column (OWC). Di Tiga Puluh Wilayah Kelautan Indonesia. Tugas Akhir, Universitas

Indonesia. Depok.

Wijaya, I.W.A. (2010). Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Menggunakan Teknologi Oscilating Water

Columndi Perairan Bali. Jurnal Pembangkit Listrik Tenaga. Vol.IX: No.2:165-174..Fakultas Teknik. Universitas

Udayana. Bali.