setengah putaran

3
SETENGAH PUTARAN Dalam pasal sebelumnya, telah kita lihat bahwa suatu pencerminan pada sebuah garis adalah suatu involusi. Contoh lain sebuah involusi adalah suatu setengah putaran mengelilingi sebuah titik; suatu setengah putaran mencerminkan setiap titik bidang pada sebuah titik tertentu. Oleh karena itu, setengah putaran juga dinamakan pencerminan pada suatu titik atau refleksi pada suatu titik. S A (E) FS A (F) E Definisi: Sebuah setengah putaran pada suatu titik A adalah suatu padanan S A yang didefinisikan untuk setiap titik pada bidang sebagai berikut: 1)Apabila P ≠ A maka S A (P) = P’ sehingga A titik tengah ruas garis PP ' 2)S A (A) = A Teorema 7.1 : Andaikan A sebuah titik dan g dan h garis tegak lurus yang berpotongan di A. Maka S A = M g M h Bukti: Oleh karena g ┴ h, maka kita dapat membuat sebuah sistem sumbu orthogonal dengan g sebagai sumbu X dan h sebagai sumbu Y.

Upload: cahyani-wahyu-lestari

Post on 14-Sep-2015

163 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

materi setengah putaran

TRANSCRIPT

SETENGAH PUTARAN

Dalam pasal sebelumnya, telah kita lihat bahwa suatu pencerminan pada sebuah garis adalah suatu involusi. Contoh lain sebuah involusi adalah suatu setengah putaran mengelilingi sebuah titik; suatu setengah putaran mencerminkan setiap titik bidang pada sebuah titik tertentu. Oleh karena itu, setengah putaran juga dinamakan pencerminan pada suatu titik atau refleksi pada suatu titik.SA (E)

FSA(F)

EDefinisi:Sebuah setengah putaran pada suatu titik A adalah suatu padanan SA yang didefinisikan untuk setiap titik pada bidang sebagai berikut:1) Apabila P A maka SA (P) = P sehingga A titik tengah ruas garis 2) SA (A) = ATeorema 7.1 :Andaikan A sebuah titik dan g dan h garis tegak lurus yang berpotongan di A. Maka SA = MgMhBukti: Oleh karena g h, maka kita dapat membuat sebuah sistem sumbu orthogonal dengan g sebagai sumbu X dan h sebagai sumbu Y.YP (-x,y)P (x , y)

gX

P (-x,-y) h

1) Jika P A, maka SA (P) = MgMh (P)2) Jika P = A, maka MgMh (P) = Mg (A) = Asedangkan SA (A) = A . Jadi juga MgMh (A) = SA (A) sehingga untuk setiap P pada bidang berlaku MgMh (A) = SA (P)Ini berarti MgMh (A) = SA

Teorema 7.2 :Jika g dan h dua garis yang tegak lurus maka Mg Mh = Mh MgBukti: Kalau P = A pada gambar diatas maka MgMh (A) = Mg (A) = AJuga Mh Mg (A) = Mh (A) = Asehingga Mg Mh (A) = Mh Mg (A)Untuk P A, maka Mg Mh = SAselanjutnya Mh Mg (P) = Mh ( -x, -y) = SA (P)Jadi Mh Mg = SAsehingga diperoleh Mg Mh = Mh Mg

Teorema 7.3 :Jika SA setengah putaran, maka SA-1 = SABukti: Andaikan g dan h dua garis yang tegak lurus maka Mg Mh = SA dengan A titik potong antara g dan h.Jadi (Mg Mh)-1 = Mh-1 Mg-1 = SA-1oleh karena Mh-1 = Mh dan M-1g = Mg maka MhMg = SA-1. menurut teorema 7.2 MhMg = MgMh oleh karena g hJadi, SA-1 = MgMh = SA