sesi 2 - kebijakan pendikar (d'batoe)

33
Oleh Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Upload: nahzim-rahmat

Post on 24-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Presentation about Character Education Publication

TRANSCRIPT

Page 1: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

OlehTim Pengembangan Pendidikan KarakterDirektorat Pembinaan Sekolah DasarDirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 2: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

Mengapa Perlu Ada Mengapa Perlu Ada Pendidikan KarakterPendidikan Karakterdi Sekolah Dasar ?di Sekolah Dasar ?

1. Krisis demoralisasi ditandai dengan semakin meningkatnya perilaku siswa dan remaja yang menyimpang dari norma-norma, etika, nilai-nilai sosial, hukum,dan agama.

2. Penerapan nilai-nilai luhur, kesopan-santunan, rasa kasih sayang terhadap sesama dan rasa hormat terhadap orangtua atau guru mulai memudar.

Page 3: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

Mengapa Perlu Ada Mengapa Perlu Ada Pendidikan KarakterPendidikan Karakter

di Sekolah Dasar ?di Sekolah Dasar ?( Lanjutan )( Lanjutan )

3. UU No. 20- 2003 tentang Sisdiknas pasal 3 menyatakan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Page 4: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

Mengapa Perlu Ada Mengapa Perlu Ada Pendidikan KarakterPendidikan Karakter di di

Sekolah Dasar ?Sekolah Dasar ? ( Lanjutan )( Lanjutan )

4. Pendidikan karakter memiliki peran strategis untuk membangun karakter dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

5. Sekolah Dasar merupakan pondasi penting bagi penyemaian dan pembentukan karakter siswa karena berada pada usia keemasan ( Golden Age )

Page 5: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

• Pendidikan Karakter adalah pendidikan nilai, moral dan norma bertujuan mempengaruhi cara berfikir, sikap dan tindakan seseorang sehingga menjadi cara pandang dirinya sebagai individu, anggota masyarakat, serta warga negara yang beradab.

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 6: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

• Karakter adalah watak seseorang yang timbul akibat bawaan dan binaan

• Karakter terdiri dari nilai-nilai operatif, yaitu nilai-nilai dalam bertindak

• Karakter tidak berfungsi dalam kesendirian, karakter berfungsi dalam sebuah lingkungan sosial

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 7: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

• Karakter adalah watak seseorang yang terbentuk karena proses interaksi dengan lingkungan. (lingkungan keluarga, masyarakat, terutama pendidikan)

• Karakter atau watak seseorang mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap sesuatu.

• Cara pandang seseorang menentukan dan merepleksikan cara berpikir, sikap dan tindakan seseorang.

• Karakter atau watak seseorang dipengaruhi oleh nilai, moral dan norma yang diyakininya.

• Keyakinan seseorang terhadap nilai, moral, dan norma adalah hasil didik dan pengalamannya.

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 8: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

• Pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai yang bertujuan agar kebajikan menjadi watak siswa

• Pendidikan Karakter adalah pendidikan nilai, moral dan norma bertujuan mempengaruhi cara berfikir, sikap dan tindakan seseorang sehingga menjadi cara pandang dirinya sebagai individu, anggota masyarakat, serta warga negara yang beradab.

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 9: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

• Mengembangkan potensi positif nilai peserta didik

• Memperbaiki sikap dan perilaku peserta didik sesuai dengan nilai-nilai luhur

• Menjaring nilai budaya sendiri dan nilai budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai luhur bangsa

FUNGSI PENDIDIKAN KARAKTER

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 10: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

Mengajarkan Nilai-nilai Luhur (Moral Knowing)• Menuturkan Nilai Luhur• Menghapalkan Nilai LuhurMelatihkan Nilai-nilai Luhur (Moral Training)• Melatihkan perbuatan baik• Mencontohkan perbuatan baikMembiasakan perbuatan baik (Moral Being)• Membuat program yang dapat mengaktualkan

perbuatan baik• Meningkatkan kuantitas dan kualitas perbuatan baik• Merutinkan perbuatan baik

Tujuan Pendidikan Karakter

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 11: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

• Berkelanjutan. • Menyeluruh. • Nilai tidak hanya diajarkan tapi dipraktikkan

melalui peneladanan dan pembiasaan. • Partisipatif, aktif, dan menyenangkan• Latihan dan pembiasaan• Keteladanan. • Keterkaitan.

Prinsip Pembelajaran Karakter di SD

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 12: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

• Secara moral berada pada tahap preconvensional transisi ke tahap convensional

• Pengasuhan, dunia main dan memasuki pendidikan formal

• Secara kognitif berada pada berfikir konkrit• Membutuhkan contoh konkrit, rujukan,

pembiasaan

Kondisi Siswa SD

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 13: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

1) pendidikan karakter untuk menumbuhkan kesadaran diri sebagai makhluk dan hamba Tuhan Yang Maha Esa,

2) pendidikan karakter yang terkait dengan keilmuan, dan

3) pendidikan karakter yang menumbuhkan rasa cinta dan bangga menjadi orang Indonesia.

Pendekatan Pendikar di SD

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 14: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

1) Sebagai acuan bagi kepala sekolah dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan di sekolah yang terkait dengan pembinaan dan pengembangan karakter siswa.

2) Sebagai acuan bagi guru dalam membina dan membangun karakter positif siswa.

3) Acuan bagi pengawas sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan dalam membina sekolah terkait dengan upaya pembinaan dan pengembangan karakter positif siswa

4) Sebagai acuan bagi komite sekolah, orangtua, dan masyarakat dalam pembentukan karakter siswa

Tujuan Pembinaan

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 15: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

1. Tim Pengembang Pusat2. Tim Pembina Provinsi3. Tim Teknis Kabupaten/Kota

Tim Pengembang Pendikar SD

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 16: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH

KEGIATANKESEHARIAN DI RUMAH

Integrasi ke dalam kegiatan Ektrakurikuler

Pramuka, Olahraga, Karya

Tulis, Dsb.

Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan pendidikan

Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan di satuan pendidikan

BUDAYA SEKOLAH: (KEGIATAN/KEHIDUPANKESEHARIAN DI SATUAN PENDIDIKAN)

Integrasi ke dalam KBM pada setiap Mapel

KEGIATANEKSTRA KURIKULER

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 17: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

1. Pendikar melalui Budaya Sekolah2. Pendikar melalui Pakem3. Pendikar melalui Ekskul4. Pendikar melalui PSM5. Pendikar melalui integrasi terhadap

Mapel (Bhs. Indonesia, Agama, PKn, Matematika, IPA, IPS)

KEBIJAKAN PENDIKAR DI SEKOLAH DASAR

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 18: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

1. Menjadi Mata Pelajaran Tersendiri(Efektif untuk moral knowing, moral training, serta moral

feeling)2. Diintegrasikan Pada Mata Pelajaran Yang Ada

• Diintegrasikan pada mata pelajaran tertentu• Diintegrasikan pada seluruh mata pelajaran (Biasanya hanya sebagai hasil sampingan bukan hasil

utama. Jadi perlu perencanaan yang akurat, serta komitmen guru mata pelajaran untuk mengaktualkannya)

Alternatif Strategi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 19: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

3. Menjadi bagian dari budaya sekolah• Menjadi bagian dari kegiatan rutin (Upacara hari senin,

pembukaan dan penutupan mata pelajaran, piket kelas, ibadah bersama dsb)

• Menjadi bagian kegiatan terprogram (Dimasukan dalam misi sekolah, kegiatan ekstra kurikuler, memperkaya simbolisasi nilai, menyiapkan sarana pendukung, peringatan hari besar nasional, kunjungan ke panti asuhan, dsb)

• Pembiasaan pada kegiatan spontan (Ucapan salam, menengok yang sakit, membantu korban bencana alam, membuang sampah pada tempatnya dsb)

• Keteladanan warga sekolah (sikap dan perilaku Kepala Sekolah, guru, penjaga sekolah, komite dsb)

4. (Efektif untuk moral behaving)

STRATEGI lanjutan

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 20: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

Ada tindakan yang sinergis antara sekolah, keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam membangun lingkungan yang beradab

STRATEGI lanjutan

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 21: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

• Integrasi spontan: Nilai karakter hanya menjadi hasil sampingan “nurturant effect” kegiatan guru tanpa perencanaan yang matang

• Integrasi terencana: Pedoman dan kerangka kurikullum telah ada, selanjutnya dari setiap mata pelajaran dicari bagian mana (SK/KD) yang bermuatan karakter (tempelan)

• Integrasi Sistematis: Sejak pengembangan kurikulum, dirancang pengintegrasian nilai karakter pada setiap mata pelajaran, sejak perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum, termasuk rencana pengembangan budaya sekolah.

Jenis Integrasi

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 22: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

Nilai Inti• Ketuhanan Yang Maha Esa • (Iman, takwa, mencintai

Tuhan); kepercayaan, kepa-tuhan, pengabdian, pelayanan, toleransi, rukun, tidak memaksa-kan kehendak, meng hormati kepercayaan yang berbeda.

NILAI YANG DIKEMBANGKAN

Indikator• Berdoa sebelum dan sesudah

pembelajaran, membaca doa sebelum makan, bersuci dengan urutan yang benar. Mencintai ciptaan Tuhan, mengucapkan salam, menjaga kesucian pakaian dan makanan, menjaga kebersihan, bersedia berbagi makanan, tidak pilih-pilih kawan, mau bekerjasama dengan teman yang berbeda agama, bersedia bersedekah, dan lainnya yang relevan.

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 23: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

Nilai yang dikembangkan (lanjutan)

• Kemanusiaan yang adil dan beradab

• Penghargaan harkat martabat manusia sebagai makhluk Tuhan, persamaan derajat, saling mencintai, tenggang rasa (tepo sliro), tidak semena-mena, peduli, merasa menjadi manusia, percaya diri, menghormati, persahabatan, kerjasama dengan bangsa lain, cinta-kasih, persahabatan, empati, hormat, santun, budi luhur, mandiri, kerja keras, disiplin, jujur, sehat, kreatif, cinta ilmu, tanggung jawab, karena Tuhan

•Datang tepat waktu, menyelesaikan tugas sekolah, bisa makan sendiri, menjaga kebersihan diri. Senang membaca, sabar antri, membuang sampah ditempatnya, percaya diri, jujur dalam perkataan dan perbuatan, hormat kepada tamu, bersedia menerima pendapat orang lain. Tidak meniru jawaban teman, tidak mencontek. Berjabat tangan dengan guru dan orangtua, patuh kepada guru dan orangtua, mengucapkan salam ketika bertemu sesama warga sekolah, menjawab salam, santun dalam perkataan dan perbuatan, menyayangi teman, mengikuti pelajaran dengan tertib. Bekerjasama dengan kawan dari berbagai lapisan, mencintai kawan, guru, dan orangtua, mendengarkan kawan ketika sedang berbicara, hormat kepada guru dan seluruh petugas sekolah, menyukai persahabatan, menjenguk kawan yang sakit, gemar berolah raga, melaksanakan piket kelas, berani menunjukkan kesalahan orang lain, memberi nasihat. Berani mengakui kesalahan dan tidak malu meminta maaf, dan lainnya

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 24: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

Nilai yang dikembangkan (lanjutan)

• Persatuan Indonesia• Cinta tanah air dan

bangsa, nasionalisme, patriotisme, persatuan bangsa di atas kepentingan pribadi/golongan, kebersamaan, penghargaan, kepedulian, pengorbanan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, perdamaian, Bhinneka Tunggal Ika, pergaulan demi persatuan bangsa.

• Tertib saat upacara bendera, hormat pada bendera, rukun dengan teman sekelas, rukun dengan anggota keluarga dan tetangga. Kebanggaan menjadi warga kelas/sekolah, bangga pada kelas dan sekolah, rela membantu teman yang mendapat kesulitan (kesusahan), dan lainnya yang relevan.

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 25: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

Nilai yang dikembangkan (lanjutan)• Kerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

• Kesamaan hak dan kewajiban, tidak memaksakan kehendak, musyawarah kepentingan bersama, semangat kekeluargaan, menghargai keputusan bersama, melaksanakankeputusan bersama, demokrasi, percaya wakil rakyat, berdasar kemanusiaan, dengan semangat persatuan.

• Partisipasi dalam menyusun tata tertib kelas dan tata tertib sekolah, dapat melaksanakan musyawarah kelas, mau melaksanakan tugas dari ketua kelas, mematuhi tata tertib sekolah, menghargai pendapat teman, memberi kepercayaan kepada ketuakelas untuk mengambil keputusan, berpartisipasi pada pemilihan ketua kelas, dan lainnya yang relevan.

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 26: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

Nilai yang dikembangkan (lanjutan)• Keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia. • Sikap kekeluargaan dan

gotong royong, adil sesama manusia, keseimbangan hakkewajiban, hormat hak orang lain, membantu orang lain untuk mandiri, anti pemerasan orang lain, hemat, hidup sederhana, tidak merugikan orang lain, kerja keras, menghargai karya untuk sesama, pemerataan, keadilan sosial, kepatuhan hukum.

• Suka membantu teman yang kesulitan (kesusahan), memberitahukan barang yang tertinggal/hilang, melerai perkelahian, menabung, tidak boros, menjaga barang milik sendiri, dan lainnya yang relevan.

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 27: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

1. PENGETAHUAN MORAL (MORAL KNOWING)2. LATIHAN PERILAKU MORAL (MORAL TRAINING)3. PEMBUDAYAAN MORAL (MORAL BEING)

PROSES PEMBELAJARAN MORAL

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 28: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

• Dapat dilakukan melalui pembelajaran (terutama dalam mata pelajaran yang relevan seperti Pendidikan Agama, Pendidikan Moral, PKn)

• Menjelaskan pengertian, aturan dan tatatertib yang harus diikuti, jenis sopan santun dan pengetahuan moral lainnya.

MEMBINA PENGETAHUAN MORAL

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 29: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

1. Memberi latihan pertimbangan moral (dengan memberikan dilema moral)

2. Memberi latihan perbuatan moral (dengan mempraktekan contoh perilaku baik)

3. Memberi latihan resolusi konflik (dengan menampilkan kasus untuk diselesaikan)

PELATIHAN MORAL

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 30: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

• Konsistensi (Aturan moral hari ini menjadi aturan moral pula masa yang akan datang)

• Reguralitas tingkah laku (tindakan sekarang konsisten dengan tindakan yang akan datang)

• Autoritas (ada kontrol untuk memaksa perilaku moral)

• Figur/Teladan (perilaku tsb selalu dilakukan oleh orang yang lebih dewasa; guru, ortu, dll)

• Hukuman (Dikenakan hukuman bagi yang melanggar aturan/tata tertib)

PEMBUDAYAAN MORAL

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 31: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

• Hukuman penting dalam pendidikan• Hukuman harus disesuaikan dengan kesalahan

tanpa resiko kekerasan• Hukuman dilaksanakan agar siswa spontan tanggap

terhadap autoritas• Akibat hukuman agar siswa menghormati aturan

bukan takut pada hukuman• Hukuman jangan dirancang agar pelanggar

menderita, tetapi agar tegaknya kembali aturan yang dilanggar tersebut

• Jangan memberikan hukuman karena kebencian

MEMBERIKAN HUKUMAN

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 32: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

Pendidikan Karakter telah ada sejak adanya lembaga Pendidikan

Tanpa pendidikan karakter, persekolahan bukan lembaga pendidikan

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012

Page 33: Sesi 2 - Kebijakan Pendikar (D'Batoe)

Tim Pengembangan Pendidikan Karakter Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemendikbud 2012