1. presentasi pendikar (edisi 26 mei 2011).rev

Upload: novitrimaulida

Post on 14-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

powerpoint

TRANSCRIPT

STRATEGI PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SAMPAI KE SEKOLAH

PANDUAAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMDIKNASMEI 2011MENGAPAPENDIDIKAN KARAKTER PENTING?

PENDIDIKAN KARAKTERDisorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai PancasilaKeterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai PancasilaBergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraPudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsaAncaman disorientasi bangsaMelemahnya kemandirian bangsapendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih dari itu, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik menjadi paham (kognitif) tentang mana yang benar dan salah, mampu merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (psikomotor). Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus melibatkan bukan saja aspek pengetahuan yang baik (moral knowing), akan tetapi juga merasakan dengan baik atau loving good (moral feeling), dan perilaku yang baik (moral action). 3APAPENDIDIKAN KARAKTER?

PENDIDIKAN KARAKTERPendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik & mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.(Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter, 2010)pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih dari itu, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik menjadi paham (kognitif) tentang mana yang benar dan salah, mampu merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (psikomotor). Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus melibatkan bukan saja aspek pengetahuan yang baik (moral knowing), akan tetapi juga merasakan dengan baik atau loving good (moral feeling), dan perilaku yang baik (moral action). 5

Hakikat Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter bukan hanya sekedar menanamkan mana yang benar dan mana yang salahPendidikan karakter merupakan usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation), sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannyaPendidikan karakter yang baik harus melibatkan pengetahuan yang baik (moral knowing), perasaan yang baik atau loving good (moral feeling) dan perilaku yang baik (moral action), sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta didik1. Tangguh2. kompetitif3. berakhlak mulia4. bermoral5. bertoleran 6. bergotong royong7. berjiwa patriotik8. berkembang dinamis 9. berorientasi Iptek yang semuanya dijiwai oleh IMTAQ kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.BANGSA BERKARAKTERBANGSA YANG BERAKHLAK MULIA, BERMORAL, BERTETIKA, BERBUDAYA DAN BERADAB BERDASARKAN PANCASILA pembagunan karakter bangsaR A N:POLHUKAM, KESRA, PEREKONOMIANPERMASALAHAN BANGSA DAN NEGARADisorientasi dalam implementasi nilai-nilai Pancasila. Bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa.Ancaman disintegrasi bangsa Melemahnya kemandirian bangsa.STRATEGI:1.Sosialisasi/ Penyadaran2.Pendidikan3.Pemberdayaan4.Pembudayaan5.Kerjasama1. PANCASILA2. UUD 453. Bhineka Tunggal Ika4. NKRIKONSENSUS NASIONALLINGKUNGAN STRATEGISGlobal, Regional, NasionalAlur Pikir Pembangunan Karakter+FITRAH MANUSIA DICIPTAKAN SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL YANG BERHARKAT DAN BERMATABATpendidikan merupakan salah satu strategi dasar dari pembangunan karakter bangsa yang dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara koheren dengan beberapa strategi lain. Strategi tersebut mencakup: sosialisasi atau penyadaran, pemberdayaan, pembudayaan, dan kerjasama seluruh komponen bangsa. Pembangunan karakter dilakukan dengan pendekatan sistematik dan integratif dengan melibatkan keluarga, satuan pendidikan, pemerintah, masyarakat sipil, anggota legislatif, media massa, dunia usaha, dan dunia industri (Buku Induk Pembangunan Karakter, 2010). 78Mengembangkan karakter bangsa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila Mengembangkan potensi dasar, agar berhati baik, berpikiran baik & berperilaku baik. Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur (memperkuat perilaku yang sudah baik) . Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia (Penyaring budaya yg kurang sesuai dg nilai-nilai luhur Pancasila).TUJUAN:FUNGSI:Keluarga; satuan pendidikan; masyarakat; pemerintah; dunia usaha dan industri; media massa.MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER Tujuan, Fungsi, Media Pendidikan Karakter 8

NILAI-NILAI PRAKONDOSI PEMBENTUK KARAKTER Keagamaan Gotong royong KebersihanKedisiplinanKebersamaanPeduli lingkunganKerja kerasdsb

RUANG LINGKUP OLAH HATIOLAH PIKIROLAH RASA/KARSAOLAH RAGAberiman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotikramah, saling menghargai, toleran, peduli, suka menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit , mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerjabersih dan sehat, disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigihcerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektifRUANG LINGKUP PENDIDIKAN KARAKTERpengkategorian nilai didasarkan pada pertimbangan bahwa pada hakekatnya perilaku seseorang yang berkarakter merupakan perwujudan fungsi totalitas psikologis yang mencakup seluruh potensi individu manusia (kognitif, afektif, dan psikomotorik) dan fungsi totalitas sosial-kultural dalam konteks interaksi (dalam keluarga, satuan pendidikan, dan masyrakat) dan berlangsung sepanjang hayat. Konfigurasi karakter dalam kontek totalitas proses psikologis dan sosial-kultural dapat dikelompokkan dalam: (1) olah hati (spiritual & emotional development); (2) olah pikir (intellectual development); (3) olah raga dan kinestetik (physical & kinesthetic development); dan (4) olah rasa dan karsa (affective and creativity development). Proses itu secara holistik dan koheren memiliki saling keterkaitan dan saling melengkapi, serta masing-masingnya secara konseptual merupakan gugus nilai luhur yang di dalamnya terkandung sejumlah nilai sebagaimana dapat di lihat pada gambar di atas (Desain Induk Pendidikan Karakter, 2010: 8-9).11

OLAH HATIOLAH PIKIROLAH RASA/-KARSAOLAH RAGAPertimbangan: dimulai dari sedikit, yang esensial, yang sederhana, yang mudah dilaksanakan sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah/wilayah. CERDAS, PEDULI, TANGGUH, JUJURLINGKUNGAN (BERSIH, RAPIH, NYAMAN),DISIPLIN, SOPAN-SANTUN Nilai prakondisi (the existing values) yang dimaksud seperti: keagamaan, kebersihan, kedisiplinan, kebersamaan, peduli lingkungan, kerja keras, dan sebagainya.

12BAGAIMANAPENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER?STRATEGI PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTERA. Strategi di Tingkat Kementerian Pendidikan NasionalB. Strategi di Tingkat DaerahC. Strategi di Tingkat Satuan PendidikanD. Penambahan Alokasi Wakatu PembelajaranE. Penilaian KeberhasilanA. STRATEGI KEBIJAKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI TINGKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL1. STREAM TOP DOWN3. STREAM REVITALISASI PROGRAM2. STREAM BOTTOM UPSOSIALISASIPENGEMBANGAN REGULASIPENGEMBANGAN KAPASITASIMPLEMENTASI & KERJASAMAMONITORING & EVALUASIILUSTRASI BEST PRACTICETalent scouting; IHE; YPI Al -Hikmah; The ESQ Way 165; MHMMD; DLL

SOSIO PEDAGOGISPramuka; Kantin Kejujuran; UKS; PMR; Perlombaan/-olimpiade sains & OR; revitalisasi gugus sekolahINTEGRASI 3 PENDEKATAN1.KBM2.Pengembang-an Budaya Satuan Pendidikan;3.Keg. Ko-Kurikuler &/-Ekstrakurikuler;4.Kegiatan keseharian di rumah dan masyarakat.

Ketiga jalur/tingkat pada Bagan 4, yaitu: top down yang lebih bersifat intervensi, bottom up yang lebih bersifat penggalian bestpractice dan habituasi, serta revitalisasi program kegiatan yang sudah ada yang lebih bersifat pemberdayaan. 15B. Strategi Pendidikan Karakter di Tingkat DaerahPenyusunan perangkat kebijakan di tingkat provinsi dan kabupaten/kotaPenyiapan dan penyebaran bahan kebijakan karakter yang diprioritaskanPemberian dukungan kepada TPK tingkat Provinsi dan kabupaten/kota melalui Dinas PendidikanPemberian dukungan sarpras dan pembiayaanSosialisasi ke masyarakat, komite sekolah, dan para pejabat pemerintah di lingkungan dan di luar Dinas PendidikanC. Strategi Pendidikan Karakter di Tingkat Satuan PendidikanMerupakan satu kesatuan dari program manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah yang terimplementasi dalam pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum. Langkah-langkah penerapan:Sosialisasi ke stakeholdersPengembangan dalam kegiatan sekolah, yaitu: integrasi dalam mapel yang ada; mapel Mulok; dan Pengembangan Diri.Kegiatan pembelajaranPengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar mengajar (PKBM)Kegiatan ko-kurikuler dan atau ekstrakurikulerKegiatan keseharian di rumah dan di masyarakatD. Penambahan Alokasi WaktuSetiap satuan pendidikan dapat mengefektifkan alokasi waktu yang tersedia dalam rangka penerapan penanaman nilai-nilai budaya dengan menggunakan metode belajar aktif. Strategi yang dilakukan adalah:Sebelum pembelajar dimulai, peserta didik melakukan refleksi dan/atau membaca kitab suciMelakukan berbagai kegiatan, misal: ceramah, kegiatan ajang kreativitas seperti: menari, bermain musik, dan baca puisi, bersih lingkunganPelaksanaan kegiatan bersama di siang hari, seperti: sholat berjamaahMelakukan kegiatan-kegiatan lain di luar kegiatan pengembangan diri, yang dilakukan setelah jam pelajaran selesaiE. Penilaian KeberhasilanUntuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan pendidikan karakter di satuan pendidikan dilakukan melalui berbagai program penilaian dengan membandingkan kondisi awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu. Langkah-langkah yang perlu dilakukan:Mengembangkan indikator dari nilai-nilai yang ditetapkan atau disepakatiMenyusun berbagai instrumen penilaianMelakukan pencatatan terhadap pencapaian indikatorMelakukan analisis dan evaluasiMelakukan tindak lanjut

IMPLEMENTASIPENDIDIKAN KARAKTERIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KTSPIntegrasi dalam mata pelajaran yang adaMengembangkan silabus dan RPP pada kompetensi yang telah ada sesuai dengan nilai yang akan diterapkan2. Integrasi dalam mapel MulokDitetapkan oleh sekolah/daerahKompetensi dikembangkan oleh sekolah/daerah3. Kegiatan Pengembangan DiriPembudayaan & PembiasaanPengkondisianKegiatan rutinKegiatan spontanitasKeteladanan Kegiatan terprogramEkstrakurikulerPramuka; PMR; Kantin kejujuranUKS; KIR; Olah raga, Seni; OSISBimbingan KonselingPemberian layanan bagi anak yang mengalami masalah

INDIKATOR AWAL SEKOLAH BERKARAKTERBERSIH, RAPI DAN NYAMANTersedia toilet yang selalu bersih dan tersedia air dan fasilitasnyaBak sampah tersedia di tempat2 yg semestinyaTanaman di halaman terpelihara dan menimbulkan rasa sejukHalaman dan ruang kelas yang bersih dan rapihDISIPLINPendidik, tenaga pendidik dan peserta didik datang tepat waktu dan pembelajaran berlangsung dengan baikAturan yang sudah disetujui oleh warga sekolah harus dilaksanakan dengan baikSOPAN Guru dan tenaga kependidikan serta peserta didik saling memberi salam jika bertemuBerpakaian rapi dan sopanApa lagi?DILANJUTKAN DENGAN INDIKATOR NILAI-NILAI YANG LAIN

PROSEDUR PENGEMBANGAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SATUAN PENDIDIKAN A. TAHAP SOSIALISASIMelaksanakan sosialisasi pendidikan karakter ke seluruh warga sekolahMembuat komitmen dengan semua stakeholder untuk mendukung pelaksanaan pendidikan karakter

B. TAHAP PERENCANAAN1. Melakukan analisis konteks kondisi satuan pendidikan (internal dan eksternal) yang dikaitkan dengan nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan pada satuan pendidikan yang bersangkutan. Menyusun rencana aksi satuan pendidikan berkaitan dengan penetapan nilai-nilai pendidikan karakter. Menyusun program pelaksanaan pendidikan karakter (pengintegrasian melalui pembelajaran, penyusunan mata pelajaran muatan lokal , kegiatan lain, penjadualan dan penambahan jam belajar di sekolah) Membuat perencanaan pengkondisian (penyediaan sarana , keteladanan , penghargaan dan pemberdayaan, penciptaan kondisi/suasana sekolah, dan mempersiapkan guru melalui workshop dan pendampingan)

PROSEDUR PENGEMBANGAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SATUAN PENDIDIKAN C. TAHAP PELAKSANAAN Melakukan penyusunan KTSP yang memuat nilai-nilai pendidikan karakterMendata kondisi dokumen awalMerumuskan nilai-nilai Mengintegrasikan nilai-nilai2. Melakukan pengkondisianMenyediakan saranaKeteladananPengahargaan dan pemberdayaanPenciptaan kondisi atau suasana sekolahMempersiapkan workshop dan pendampingan

D. TAHAP EVALUASIMelakukan penilaian keberhasilanMelakukan supervisi

PROSEDUR PENGEMBANGAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SATUAN PENDIDIKAN E. TAHAP PENGEMBANGANMenetapkan atau menentukan nilai karakter baru yang akan dikembangkan lebih lanjutMenemukan cara-cara baru dalam mengembangkan nilai-nilai karakter lama ataupun baruMemperkaya sarana dan prasarana dalam mengembangkan nilai-nilai karakter yang dipilihMeningkatkan komitmen masyarakat untuk mendukung pelaksanaan program pendidikan karakterPENYIAPAN PERANGKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SATUAN PENDIDIKANPenyiapan personel tingkat satuan pendidikan yang dilakukan melalui bantuan teknis Tim Pengembang KurikulumPemetaan kesiapan pelaksanaan Pendidikan Karakter PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, SLB dan PKBM untuk setiap Kabupaten/Kota ;Menyiapkan bahan pelaksanaan Pendidikan Karakter pada setiap satuan penddikan;Penyiapan bahan sosialisasi berupa bahan/materi pelatihan untuk pelaksanaan Pendidikan Karakter dengan waktu/masa pelatihan yang bervariasi; booklet, leaflet diperuntukan bagi pemangku kepentingan dalam pelaksanaan pendidikan karakter di setiap satuan pendidikan;Contoh-contoh Best Practice pelaksanaan pendidikan karakter di setiap jenjang pendidikan. 26IDENTIFIKASI Best Practice Masing-Masing Satuan PendidikanProfil satuan pendidikan (Gambaran umum kondisi satuan pendidikan yang bersangkutan) Prosedur dan langkah penerapan Pendidikan Karakter di Satuan PendidikanPerencanaan dan Pelaksanaan Program Pendidikan Karakter di setiap Satuan Pendidikan Pengintegrasian Pendidikan Karakter melalui Mata Pelajaran Pendidikan Karakter melalui Muatan Lokal Kegiatan Terprogram dan Pembiasaan Penjadualan dan penambahan jam di luar jam pelajaran Kalender akademik 4. Pengkondisian Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan Penyediaan saranaKeteladanan seluruh warga sekolahReward dan Punishment 5. Penilaian Keberhasilan dan Tindak Lanjut

Membangun Budaya SekolahKeterlibatan semua warga sekolah dalam pembelajaran yang berkarakterKeterlibatan semua warga sekolah dalam perawatan, pemanfaatan, pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran serta lingkungan sekolah

TERIMA KASIH