sesi 8 implementasi kebijakan

21
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN Bag. AKK, PS IKM,FK Unud

Upload: indra

Post on 18-Dec-2015

232 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

implementasi kebijakan

TRANSCRIPT

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

IMPLEMENTASI KEBIJAKANBag. AKK, PS IKM,FK UnudAlthaus, dkkColebatchBuseIdentifikasi masalah

penentuan agenda

Identifikasi masalahAnalisis kebijakan

perumusan kebijakan

Perumusan kebijakanPembuatan instrumen kebijakanKonsultasiKoordinasipengambilan keputusan

Pengambilan keputusanImplementasi pelaksanaan kebijakan

Pelaksanaan kebijakanEvaluasievaluasi kebijakan

Evaluasi kebijakanTujuan pembelajaran:Mengetahui & membandingkan teori implementasi kebijakan top-down, bottom-up serta pendekatan-pendekatan lainMengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan

Implementasi KebijakanImplementasi: proses yang mengubah kebijakan ke dalam bentuk praktisapa yang terjadi antara harapan kebijakan dan hasil kebijakan (yang dirasakan) (DeLeon 1999)Implementasi kebijakanContoh?Dampak kebijakan kesehatan yang dipaksakan oleh para donor internasional di berbagai negara miskin menimbulkan hasil yang kurang positifKapasitas sistem yang terbatas untuk menerima sumber daya baruKurangnya kapasitas pemerintah untuk penggunaaan yang baikTekanan untuk hasil nyata & cepat krn siklus pembiayaanModel kebijakan asing tidak sesuai konteks lokalPersyaratan administratif rumitTeori Implementasi Top-DownTeori implementasi top-down:Teori yang mengedepankan pembagian yang jelas antara formulasi kebijakan dan implementasi, dan proses implementasi yang rasional dan linier, dimana tingkat-tingkat dibawahnya melaksanakan praktek berdasarkan pada tujuan sesuai dengan yang dimaksudkan oleh tingkat yang lebih tinggiKritik pendekatan Top-down:Mengadopsi secara eksklusif perspektif pembuat keputusan di tingkat pusat & mengabaikan peranan dan kontribusi aktor-aktor lainnya Berisiko overestimasi terhadap dampak tindakan pemerintah pada suatu permasalahan,dibandingkan faktor-faktor lainnyaSulit diaplikasikan pada keadaan dimana tidak ada agen yang dominanKritik terhadap pendekatan Top-downPrasyarat implementasi yang sukses susah ditemukanPemisahan antara kebijakan & implementasi menyesatkan karena kebijakan berubah saat diimplementasikanEnam kondisi agar implementasi top-down efektif:Tujuan-tujuan yang konsisten, logis & jelasTeori kausal yang memadaiSuatu proses implementasi terstruktur untuk meningkatkan kepatuhan pelakuImplementor yang berkomitmen & trampilDukungan kelompok kepentingan & parlemenTidak ada perubahan kondisi sosio-ekonomi yang merusak dukungan politik & teori kausalTop-Down tidak realistis di berbagai negara karena 10 prasyarat:Keadaan-keadaan agen eksternal yang tidak memberatkanSumber daya & waktu yg tercukupiKombinasi sumber daya yang disyaratkan tersediaKebijakan didasarkan pada suatu teori sebab akibat yang validHubungan antara sebab &akibat adalah langsungHubungan saling ketergantungan minimalAda pemahaman & kesepakatan atas tujuanTugas-tugas dispesifikasikan secara penuh dalam urutan yang benarKomunikasi & koordinasi adalah sempurnaPihak berwenang dapat meminta & mendapatkan kepatuhan seutuhnyaTeori Implementasi bottom-upTeori implementasi bottom-up:Teori yang mengakui bahwa tingkatan yang lebih rendah akan dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam proses implementasi, termasuk mempunyai beberapa keleluasaan untuk merubah kebijakan dalam sistem

Teori birokrat tingkat jalanan (street level bereucrats) Lipsky (1980):Staf garis depan yang mengelola kesejahteraan sosial (mis. guru, dokter, pegawai pemerintah) bekerja dalam aturan namun memiliki keleluasaan untuk berhubungan dengan klien, menghindari kebijakan pusat yang tidak sesuai dengan kepentingan mereka merubah kebijakan pada tingkat merekaContoh: praktik perawat fasilitas kesehatan sehubungan dengan kebijakan pengobatan gratis Teori Implementasi bottom-upHubungan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah menentukan implementasi kebijakan:Sumber pembiayaanLegislasiAturan operasional & kemampuan pemerintah menegakkannyaTeori Implementasi bottom-upKelemahan pendekatan bottom-upSulit memisahkan pengaruh dari tingkat pemerintah yang berbeda Sulit melakukan evaluasi kebijakan tertentuBerisiko meremehkan pengaruh-pengaruh tidak langsung dari pusat dalam pembentukan institusi dimana aktor pada tingkat yang lebih rendah beroperasiPendekatan Top-DownPendekatan Bottom-UpFokusawalKeputusanpemerintahpusat Aktor dan jaringanimplementasilokalIdentifikasiaktor-aktorutamaDari puncak ke bawah dan dimulaidaripemerintahDari dasar ke atas, termasukpemerintah dan non pemerintahPandanganproseskebijakan Proses yang rasional, berawal dari identifikasi masalah di tingkat atas hingga implementasi di tingkat bawahProses interaktif melibatkan pembuat kebijakan dan para pelaksana kebijakan dari berbagai bagian dan tingkat pemerintah dan pihak luar, dimana kebijakan mungkin berubah selama implementasiKriteriaevaluatif Derajat pencapaian tujuan tujuan formal dari padapengakuan konsekuensi konsekuensi yang tidakdiharapkanLebih tidak jelas, bisa jadi proses kebijakan mempertimbangkan pengaruh-pengaruh lokalFokus keseluruhanMerancang sistem untuk mencapai apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan pusat fokus pada strukturPengakuan atas interaksi strategis antara berbagai aktor ganda dalam jaringan kebijakan yang berfokus pada agen-agenPendekatan implementasi top-down & bottom-up menyebabkan:Implementation gap (kesenjangan dalam implementasi):Perbedaan antara apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan dan hasil akhir dari sebuah kebijakan

Pendekatan lain untuk memahami implementasi kebijakan: Principal-agent theoryPrincipals : pembuat kebijakanAgen: pelaksana kebijakanPrincipals mendelegasikan tanggung jawab implementasi kebijakan kepada agenJika kurang pengawasan implementasi kurang optimalBagaimana meningkatkan kepatuhan agen?Contoh: dokter di instansi pemerintahPrincipal-Agent TheoryRentang keleluasaan & kompleksitas hubungan principal-agen dipengaruhi oleh:Sifat dari permasalahan kebijakan:jangka panjang, kurang jelas, saling ketergantungan, mempengaruhi banyak orang sulit diatasiKonteks atau keadaan di sekitar permasalahanOrganisasi yang diperlukan untuk mengimplementasikan kebijakanArah Sintesis Perspektif Top-Down & Bottom-Up Faktor-faktor penentu pilihan implementasi kebijakan pemerintah Linder & Peters (1989):Ciri-ciri instrumen kebijakanGaya kebijakan & kultur politikKultur organisasiKonteks permasalahanPreferensi subjektif pengambil keputusan administratif

Dua set variabel umum:Kapasitas pemerintah (Top-down: desain institusional, konteks sosial ekonomi)Kompleksitas bidang kebijakan (Bottom-up: kepercayaan partisipan, hubungan & jaringan kerja, dinamika inter-organisasi) Rekonsiliasi Top-down & Bottom-up

Arah Sintesis Perspektif Top-Down & Bottom-Up Tugas bacaBuse, Bab 7, Implementasi Kebijakan