sesi 1 bpr syariah, fungsi kontrol, manajemen risiko...peta sebaran industri bpr • sebaran bpr...

39
Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko Habiburrochman Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Wakil Ketua Kompartemen Syariah IAI Jawa Timur Partner Kantor Akuntan Publik Erfan & Rakhmawan Hp/WA 08121675880 [email protected]

Upload: others

Post on 28-Jun-2020

14 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

Sesi 1

BPR Syariah, Fungsi Kontrol,

Manajemen Risiko

Habiburrochman

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Wakil Ketua Kompartemen Syariah IAI Jawa Timur

Partner Kantor Akuntan Publik Erfan & Rakhmawan

Hp/WA [email protected]

Page 2: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

OUTLINE

BPeranan dan Fungsi Audit Di Perbankan

1. Peran dan Fungsi Internal Audit

2. Pengertian Audit Internal

3. Komponen Audit

4. Ringkasan Peran Internal Audit/SKAI

AOverview BPRS

1. Kinerja Keuangan BPRS

2. Sebaran BPRS

CManajemen Risiko dan Internal Control BPRS

1. Urgensi Manajemen Risiko dan Peran Internal Audit

2. Penyebab BPR/S CIU

3. Respon OJK thd Internal Control BPRS

4. Kebijakan OJK

5. Sekilas RBIA

6. Internal Audit Capability Model- Contoh di Sektor Pemerintahan

7. Identifikasi Risiko ,Analisis Risiko,Analisis Dampak dan Analisis

Kemungkinan

Page 3: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

3

AOverview BPR/S

Page 4: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

4

1 Sebaran BPR

DKI Jakarta(26/1)

Jawa Barat(277/28)

DIY (53/12)

Jatim(299/27)

Sumatera Utara (54/8)

SumateraBarat (89/7)

Jambi (19 ) Jawa Tengah

(253/26) Sulawesi Tenggara

(16)

Sulawesi Selatan (21/7)

Banten (63/8)

Bali (135/1)

Bengkulu (4/2 )

Gorontalo (4)

Kal-Bar(21 )

Kal-Sel (26/1)

Kal-Teng(5)

Kal-Tim (15/1)

Bangka Belitung

(4/1)

Kep. Riau (41/2)

Lampung (26/11) Maluku (2)

Maluku Utara (2)

NAD (5/10)

NTB (29/3 )

NTT (12)

Papua (7)

Papua Barat (3)

Riau (30/2)

Sul-Bar(1/1)

Sul-Teng (8)

Sul-Ut (18)

SumateraSelatan (24/1)

Provinsi dengan jumlah BPR

Provinsi (Jumlah BPR)

Data posisi Juni 2019,EDW BPR (diolah)

69,3%

30,7%

Jawa dan Bali

Luar Jawa dan Bali

Peta Sebaran Industri BPR

• Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

BPR). Sementara itu, 30,7% sisanya atau sebanyak 495 BPR tersebar di luar Pulau Jawa dan Bali.

Pre

sen

tase

Se

ba

ran

BP

R

Page 5: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

5

1 Sebaran BPR

Klasifikasi BPR berdasarkan Modal Inti (BPRKU)

Sumber: DPIP, Desember 2018 (diolah)

52 BPR(3,26%)

BPRKU 2Modal Inti

Rp15 M – Rp50 M

BPRKU 3Modal Inti > Rp50 M

BPRKU 1Modal Inti < Rp15 M

221 BPR(13,84%)

1324 BPR(82,91%)

• Berdasarkan klasifikasi modal intinya, BPR masih cenderung terkonsentrasi pada kelas BPRKU 1 (82,91%). Sementara BPR

dengan ukuran menengah hanya sebanyak 13,84% dan sisanya (3,26%) merupakan BPR besar.

• Pada klasifikasi BPRKU 1, sebagian besar memilikimodal inti < Rp 6M (776 BPR)

109

288

379

548

MI < 1 M 1M < MI < 3M 3M < MI <6M MI > 6M

Page 6: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

7

2 Kinerja Industri BPR

Perkembangan Total Aset, Kredit dan DPK BPR

41,100

49,818

59,176

68,39174,807

81,68489,482

98,220

55,799

67,39777,376

89,878

101,713

113,501

125,945

135,693

38,209

44,87050,520

58,750

67,26675,725

84,86191,956

2011 2012

Sumber: OJK,,SPI, Des 2018 (diolah)

2013 2014 2015 2016 2017 Dec-18

Kredit Aset DPK

Sumber: SPI, Des 2018

Market Share BPR vs Bank Umum

1 % 1.60% 1.83%

98.33%

.67

98.40%

98.17%

Total Aset Dana Pihak Kredit yang

Ketiga Diberikan

BPR Bank Umum

Page 7: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

6

2 Kinerja Industri BPR

PertumbuhanKredit

DEC’17DEC’18

89,48 T 98,22 T

9,77%(yoy)

Pertumbuhan DPK

84,86 T 91,95 T

8,36%(yoy)

CAR

1,74%(yoy)

NPL Gross

3,58%(yoy)

BOPO

0,30%(yoy)

ROA

-2,75%(yoy)

DEC’17 DEC’18 DEC’17 DEC’18

22,95% 23,35%

DEC’17 DEC’18

6,15% 6,37%

DEC’17 DEC’18

80,50% 80,74%

DEC’17

2,55%

DEC’18

2,48%

23%

12%

13%

52%

Mikro Kecil Menengah Selain MKM

Distribusi Kredit BPR Menurut Jenis Usaha

Sumber: SPI dan EDW BPR, Des 2018

Page 8: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

INFOGRAFIS – Pertumbuhan Industri BPR - BPRS

8

Page 9: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

8

BPeranan dan Fungsi Audit Di

Perbankan

Page 10: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

9

Peran dan Fungsi IA

Audit Internal atau Internal Audit memiliki peranan penting dalam keberjalanan perusahaan. Pada era modern iniperkembangan Manajemen organisasi khususnya di perusahaan sangat memerlukan peran audit internal. Audit internal digunakan untuk mendukung keberjalanan manajemen perusahaan sebagai fungsi controlling yang menjamin perusahaan berjalan sesuai dengan perencanaan dan mengarah kepada tujuan.

Adapun tugas internal audit yang dilakukan auditor adalah melakukan audit internal perusahaan denganmenjamin sistem/manajemen yang ada di perusahaan supaya berjalan sesuai yang diinginkan. Selain itu denganadanya audit internal dapat menghindari adanya resiko kesalahan, penyalahgunaan, dan kendala denganmengembangkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Oleh karena itu perusahaan seharusnyamenyusun SOP audit internal serta melakukan pengendalian internal audit di dalam perusahaan dnegan tujuanpengembangan perusahaan.

Page 11: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

Pengertian Audit Internal

Audit internal adalah kegiatan penjaminan dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif dan dirancang untuk memberikan nilai tambah bagi organisasi dengan meningkatkan kegiatan operasi organisasi dan membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses pengelolaan (IIA )

Page 12: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

Penjaminan & Konsultasi

• Auditor internal dituntuk untuk bisa memberikan assurance (penjaminan) dan saran perbaikan (konsultasi) dalam bentuk opini / pendapat.

• Auditor internal perlu memberitahu kepada manajemen apakah proses yang berjalan telah berlangsung dengan efektif, efisien dan ekonomis? Apakah resiko telah diidentifikasi dan dikelola dengan baik? Dan apakah peraturan dan kebijakan telah dipatuhi oleh segenap komponen organisasi

Page 13: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

Independen & Obyektif

• Pihak yang melaksanakan audit internal seharusnya adalah pihak yang berada di luar hierarchy manajemen, idealnya langsung bertanggungjawab terhadap direktur, dan saluran khusus untuk melapor secara langsung ke komisaris.

• Obyektif adalah keteguhan pendapat yang didasarkan atas fakta-fakta yang bisa diverifikasi, tidak bias dan tidak hanya tergantung pada atasan

Page 14: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

Organisasi

• Organisasi – adalah sekelompok orang yang mengelola suatu asset dan harus mempertanggungjawabkan tugas tersebut kepada pemangku kepentingan (stakeholders). Salah satu bentuk pertanggungjawaban pengelolaan asset adalah dengan menyusun laporan keuangan

• Manajemen : adalah sekelompok orang yang bertanggungjawab terhadap kegiatan operasi organisasi dan pelaporan pertanggungjawaban

Page 15: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

SKEPTISME PROFESIONAL

• Skeptisme profesional adalah kemampuan melakukan evaluasi secara kritis atas bukti

untukdan

informasi yang diperoleh. Kemampuan semacam inisangat penting untuk keperluan asesmen risiko fraud.

• Dengan kemajuan TI, modus fraud bergeser dari polakonvensional ke dalam fraud melalui teknologiinformasi. Auditor perlu memiliki keterampilan praktisdi bidang TI, sebagai alat bantu untuk meningkatkanefektifitas dan efisiensinya dalam mendeteksi fraud,misalnya melalui CAATs (Computer Assisted AuditTechniques) – teknik audit berbantuan komputer.

23

Page 16: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

KOMPONEN AUDIT

COMPETENT & INDEPENDENT AUDITOR

Data/Kondisi

Criteria

Kertas Kerja

BuktiJudgement

Opini

Page 17: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

INTERNAL AUDIT VS EKSTERNAL

No Aspek Internal Audit Eksternal Audit

1 Konsumen Manager/Audit Commitee Stockholder

2 Fokus Bisiness Risk Financial Statement Risk

3 Orientasi Current and Future

Oriented

Historical to Current

4 Pengendali Langsung Tidak Langsung

5 Kecurangan Langsung Tidak Langsung

6 Kebebasan Objektivitas Berdasarkan Status

7 Kegiatan Proses sedang berjalan Accounting periode

Page 18: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

FUNGSI & PERAN AUDIT INTERNAL

1. Telah terjadi pergeseran paradigma audit internal dari fungsi watchdog menjadi fungsi mitra strategis

2. Fungsi mitra strategis adalah bagaimana audit internal dapat membantu manajemen dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan oleh organisasi / perusahaan dengan melakukan perbaikan proses, penguatan sistem pengendalian internal dan meningkatkan efektivitas manajemen resiko

3. Salah satu pendekatan untuk menunjang tercapainya peran tersebut adalah dengan menjalankan Audit Internal Berbasis Resiko

Page 19: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

PARADIGMA BARU !URAIAN PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU

Fungsi/

Peran

• Watchdog

• Mengungkap temuan

• Menggangu obyek

• Reaktif

• Watchdog, Konsultan &

Katalisator

• Memecahkan masalah

• Proaktif

Sifat Audit/

Rekomandasi

• Post Audit

• Korektif

• Post Audit dan Pre Audit

• Korektif, Preferentif dan Prediktif

Pendekatan • Detektif (mendeteksi

masalah)

• Subyek – Obyek

• Menang - Kalah

• Prefentif (mencegah masalah)

• Subyek –Subyek

• Menang-Menang

Sikap • Seperti Polisi

• Kaku dan Pasif

• Sebagai mitra bisnis / customer

• Fleksibel dan Konstruktif

• Aktif dan Komunikatif

Ketaatan/

Kepatuhan

• Semua policy / kebijakan • Hanya policy yang relevan

Page 20: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

PARADIGMA BARU !URAIAN PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU

Organisasi • Pelengkap untuk

Memenuhi syarat

• Tools Mangement

• Pusat Keunggulan

Fokus • Kelemahan /

penyimpangan

• Penyelesaian yang

konstruktif

Komunikasi dengan

manajemen

• terbatas • Reguler

Audit • Financial / compliance

audit

• Financial, compliance,

operasional audit.

Ukuran Sukses • Jumlah Temuan • Jumlah Bantuan/Manfaat

• Pencapaian GCG

Jenjang karir/

Type Staf

• Sempit (hanya auditor)

• Setengah-setengah

• Berkembang luas (dapat

berkarir di bagian / fungsi

lain)22

• Tuntas/Paripurna

Page 21: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

RINGKASAN PERAN SKAI

Page 22: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

PERAN SKAI

Memberikan keyakinan pada desain dan efektivitas proses manajemen risiko;Memberikan keyakinan bahwa risiko dievaluasi dengan benar;Mengevaluasi proses manajemen risiko;Mengevaluasi pelaporan mengenai status dari risiko kunci dan pengendaliannya;Meninjau pengelolaan risiko kunci, termasuk efektivitas dari pengendalian dan respon lain terhadap risiko.

JASA ASSURANCE

Page 23: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

PERAN SKAI

Memulai pembentukan Enterprise Risk Management (ERM) dalam organisasi;Mengembangkan strategi manajemen risiko dengan persetujuan dewan;Memfasilitasi identifikasi dan evaluasi risiko;Pelatihan manajemen tentang merespon risiko;Mengoordinasi laporan kegiatan ERM;Mengonsolidasi laporan mengenai risiko; Memelihara dan mengembangkan kerangka ERM

JASA CONSULTING

Page 24: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

13

CManajemen Risiko dan Internal

Control BPR/S

Page 25: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

Persentase BPR dan BPRS yang Tutup

Sumber : Data per November, LPS,OJK,

data di olah

No Nama Bank Dalam Likuidasi Wilayah Tanggal CIU Posisi

1 PT BPR Fajar Artha Makmur (DL) 0 Jawa Barat 11-Nov-19 Proses

Likuidasi

2 PT BPRS Hareukat (DL) 1 Banda Aceh 11-Oct-19 Proses

Likuidasi

3 PT BPR Calliste Bestari (DL) 0 Bali 13-Aug-19 Proses

Likuidasi

4 PT BPR Efita Dana Sejahtera (DL) 0 Jawa Barat 03-Jul-19 Proses

Likuidasi

5 PT BPR Legian (DL) 0 Bali 21-Jun-19 Proses

Likuidasi

6 PT BPRS Muamalat Yotefa (DL) 1 Papua 15-May-19 Proses

Likuidasi

7 PT BPR Pancadana (DL) 0 Jawa Timur 06-Feb-19 Proses

Likuidasi

8 PT BPRS Safir Bengkulu (DL) 1 Bengkulu 30-Jan-19 Proses

Likuidasi

9 PT BPRS Jabal Tsur (DL) 1 Jawa Timur 21-Jan-19 Proses

Likuidasi

BPR Konvensional 79 1764 4.48%

BPR Syariah 8 165 4.85%

87

Urgensi Manajemen Risiko dan Peran Internal Audit

Jumlah BPR/S Tutup setelah tahun 2009

Jumlah BPR/S Tutup tahun 2019

Page 26: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

No. PerkembanganTahun

2014 2015Agustus

20161 BPRK CIU 6 3 72 BPRS CIU 0 1 1

TahunJumlah BPRK

Jumlah BPRS

Fraud Self Liquidation MisManagement

BPRK BPRS BPRK BPRS BPRK BPRS

2011 14 0 14 0 0 0 0 0

2012 3 1 1 0 2 0 0 1

2013 10 1 8 0 1 0 1 1

2014 6 0 5 0 0 0 1 0

2015 3 1 2 0 0 0 1 1

2016 7 1 5 1 0 0 2 0

Total 43 4 35 1 3 0 5 3

Persentase 100% 100% 81% 25% 7% 0% 12% 75%

Penyebab BPR CIU

16 BPR (89%)memiliki MI < Rp3M

Terjadi fraud (deposito fiktif, rekayasa kredit, penggelapan angsuran kredit, rekayasa pemberian kredit, penggelapan hasil penjualan AYDA)

Lemahnya internal control (tidak memiliki SPI)

Intervensi PSP

Penerapan tata kelola yang lemah

Fraud merupakan

faktor dominan

yang menyebabkan

BPR dilikuidasi

Cabut izin usaha terhadap

BPR yang bermasalah

merupakan upaya untuk

menciptakan industri

BPR yang sehat sehingga

dapat melayani

masyarakat dengan baik.

26

Page 27: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

Respon OJK terhadap Kondisi Internal Kontrol BPR/S

2016 telah diterbitkan Surat EdaranOtoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor: 07/SEOJK.03/2016 tentangStandar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Perkreditan RakyatDalam ketentuan tersebut diaturtentang posisi danpertanggungjawaban audit intern di BPR bahkan dalam Pasal 59 dinyatakan bahwa: jika BPR tidakmemenuhi aturan tersebut akandikenai sanksi. Artinya, aturantersebut harus dilakukan sesuaidengan SEOJK tersebut.

• Tahun 2019,OJK mengeluarkan

1. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SE OJK) Nomor 12/SEOJK.03/2019 tentang Penerapan Fungsi Audit Intern Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 24/POJK.03/2018 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dan

Page 28: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

Peran AI ???

Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SE OJK) Nomor 12/SEOJK.03/2019 tentang Penerapan Fungsi Audit Intern Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

SK Direksi bank Indonesia No.26/KEP/DIR tanggal 29 Mei 1999 tentang Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan Prinsip Konvensional maupun syariah.

Page 29: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

15

Arahan OJK- Strategi Penguatan BPR

1. Penguatan Kelembagaan

Merger & Konsolidasi

Kebijakan permodalan dalam pendirian BPR baru

Pemnuhan ketentuan kelembagaan dan

permodalan

2. Penguatan Tata Kelola & Prudensial

Implementasi penuh atas seluruh ketentuan tata

kelola, manajemen risiko dan prudensial

Penyusunan strategi anti fraud

3. Penguatan InfrastrukturProgram penguatan infrastruktur SDM BPR

SKKNI dan pemenuhan TI

Kerjasama BPR dengan LJK, provider TI, fintech, Apex BPR maupun LJK lainnya

Digitalisasi proses bisnis bagi BPR

Penerapan standar TI BPR

5. Penguatan Pengawasan• Pengawasan berbasis risiko• Penilaian tingkat kesehatan berbasis risiko

4. Penguatan Daya Saing

Pengembangan produk dan layanan

Peningkatan edukasi, literasi dan branding BPR

Mendorong kerjasama dengan lembaga lainnya

Page 30: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

16

2 Kebijakan OJKKe b i j a k a n t e r k a i t BPR

Good Corporate Governance (GCG) BPR

2015

1.Kegiatan Usaha dan Wilayah Jaringan Kantor menurut ModalInti BPR

2.Transformasi LKM menjadi BPR/S

3.Transformasi BKD

4.Rencana Bisnis BPR/S

5.Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (new entry)

2016

1. Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan BPR dan BPRS

2. Pedoman APEX3. Branding Industri BPR

2017

1. KPMM dan Jumlah Modal Inti Minimum BPR

2. Manajemen Risiko BPR

Sertifikasi Kompetensi Kerja Pengurus BPR/S

Infrastruktur

2015

Kelembagaan

1. Panduan Kerjasama Perbankan Kredit UMKM2. Skema Kredit Sektor Produktif BPR

2018

Kualitas Aset Produktif Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPR

2018

1. Pelaporan BPR kepada OJK

2. SE OJK Manajemen Risiko BPR

2019

1. Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan BPR2. Kelembagaan BPR

2019

Prudensial

2015

Standar Penggunaan Teknologi Informasi BPR dan BPRS

2016

Page 31: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

SEKILAS RISK BASED INTERNAL AUDITING

Risk Based Internal Auditing (RBIA) adalah metodologi yang mengaitkan antara kegiatan audit intern dengan kerangka manajemen risiko organisasi.

RBIA digunakan oleh unit audit intern untuk memberikan keyakinan (assurance) kepada manajemen bahwa manajemen risiko organisasi telah berjalan efektif.

Page 32: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

Is the organisation ready?

Setiap tahapan RBIA akan mendorong tanggung jawab

manajemen dalam mengelola risiko.

Apabila kerangka manajemen risiko belum kuat atau bahkan

belum ada, maka organisasi belum siap menggunakan RBIA.

Ini berarti sistem pengendalian intern organisasi masih lemah.

Untuk itu unit audit intern harus mempromosikan praktik-

praktik manajemen risiko yang baik guna meningkatkan sistem

pengendalian intern.

Page 33: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

Internal Audit Capability Model- Contoh di Sektor Pemerintahan

Page 34: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

IACM LEVEL3

Key Process Area Adanya perencanaan audit berbasis risiko.

Terlaksananya penilaian risiko secara sistematis dan fokus pada

prioritas rencana kegiatan periodik AI atas gambaran risiko organisasi

secara keseluruhan.

Outputs Audit Universe termasuk identifikasi dan penanganan risiko.

Perencanaan audit berbasis risiko.

Page 35: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

Identifikasi Risiko

Tujuannya adalah agar audit intern mendapatkan

pemahaman yang menyeluruh atas risiko yang dihadapi

organisasi.

Identifikasi risiko dan analisis risiko (risk scoring) sebaiknya

dilakukan pada tahapan yang berbeda.

Fokus pada kejadian-kejadian yang akan berdampak pada

tujuan organisasi.

Pendekatannya akan berbeda apabila organisasi telah

menerapkan manajemen risiko.

Sangat disarankan dilakukan melalui workshop bersama

dengan manajemen.

Page 36: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

Analisis Risiko

Bertujuan untuk menentukan Level Risiko.

Level Risiko diukur berdasarkan Level

Kemungkinan terjadinya risiko dan Level Dampak

apabila risiko terjadi.

Perlu ditetapkan Kriteria Risiko yang terdiri dari:

a. Kriteria Kemungkinan terjadinya risiko,

b. Kriteria Dampak risiko dan

c. Level Risiko

Page 37: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

Level Descriptor Example detail description

1 Insignificant No injuries. Minor delays. Little financial loss. $0 - $4,999*

2 MinorFirst aid required. Small spill/gas release easily contained within work area. Nil environmental impact. Financial loss $5,000 - $49,999*

3 ModerateMedical treatment required. Large spill/gas release contained on campus with help of emergency services. Nil environmental impact. Financial loss $50,000 - $99,999*

4 MajorExtensive or multiple injuries. Hospitalisation required. Permanent severe health effects. Spill/gas release spreads outside campus area. Minimal environmental impact. Financial loss $100,000 - $250,000*

5 CatastrophicDeath of one or more people. Toxic substance or toxic gas release spreads outside campus area. Release of genetically modified organism (s) (GMO). Major environmental impact. Financial loss greater than $250,000*

Level Dampak

ANALISIS DAMPAK

Page 38: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

Level Descriptor Example detail description

5 Almost certain expected to occur in most circumstances

4 Likely probably occur in most circumstances

3 Possible occur at some time

2 Unlikely occur at some time

1 Rare occur only in exceptional circumstances

Level Kemungkinan

ANALISIS KEMUNGKINAN

Page 39: Sesi 1 BPR Syariah, Fungsi Kontrol, Manajemen Risiko...Peta Sebaran Industri BPR • Sebaran BPR masih belum merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 69,3% (1,102

THANK YOU