serangga memegang peranan yang sangat penting dalam jaring makanan yaitu sebagai herbivor

3
Serangga memegang peranan yang sangat penting dalam jaring makanan yaitu sebagai herbivor, karnivor, dan detrivor (Strong et al., 1984) Praktek pertanian yang ada sangat mempengaruhi keragaman serangga alam suatu areal pertanaman padi (McLaughlin and Mineau, 1995) Sistem pertanian intensif seperti penggunaan varietas unggul dan pestisida oleh petani menyebabkan ketidakstabilan peranan serangga dalam ekosistem pertanian ( timbulnya hama baru, resistensi, dan resurgensi) dan menimbulkan masalah seperti pencemaran lingkungan dan residu pestisida (sambel, 1990). Permasalahan inilah yang kemudian menyebabkan menjadikan dikembangkannya konsep pengendalian hama terpadu (PHT). Serangga memegang peranan penting dalam jaring makanan yaitu sebagai herbivor, karnivor, dan detrivor ( strong et al, 1994). Selain itu serangga juga berperan sebagai indikator kesehatan lingkungan (Samways, 1994). Serangga herbivor atau serangga hama umumnya merugikan manusia. Serangga hama pada lahan pertanian adalah faktor penyebab utama dalam kehilangan hasil yaitu dengan cara memakan langsung tanaman atau sebagai vektor virus tanaman dan patogen (Kirk Spiggs, 1989 dan Kalshoven, 1981). Faktor yang menentukan perkembangan serangga hama adalah faktor fisik, makanan, fisiologi tanaman, dan biotik. Faktor biotik yang berpengaruh pada perkembangan populasi serangga hama adalah daya reproduksi dan kemampuan hidup serangga hama, kualitas dan kuantitas bahan makanan yang tersedia, parasit, pemangsa, dan penyakit serangga (Graham, 1952).

Upload: yoga-pranata-suharya

Post on 27-Dec-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rgtght

TRANSCRIPT

Page 1: Serangga Memegang Peranan Yang Sangat Penting Dalam Jaring Makanan Yaitu Sebagai Herbivor

Serangga memegang peranan yang sangat penting dalam jaring makanan yaitu sebagai herbivor, karnivor, dan detrivor (Strong et al., 1984)

Praktek pertanian yang ada sangat mempengaruhi keragaman serangga alam suatu areal pertanaman padi (McLaughlin and Mineau, 1995)

Sistem pertanian intensif seperti penggunaan varietas unggul dan pestisida oleh petani menyebabkan ketidakstabilan peranan serangga dalam ekosistem pertanian ( timbulnya hama baru, resistensi, dan resurgensi) dan menimbulkan masalah seperti pencemaran lingkungan dan residu pestisida (sambel, 1990). Permasalahan inilah yang kemudian menyebabkan menjadikan dikembangkannya konsep pengendalian hama terpadu (PHT).

Serangga memegang peranan penting dalam jaring makanan yaitu sebagai herbivor, karnivor, dan detrivor ( strong et al, 1994).

Selain itu serangga juga berperan sebagai indikator kesehatan lingkungan (Samways, 1994). Serangga herbivor atau serangga hama umumnya merugikan manusia.

Serangga hama pada lahan pertanian adalah faktor penyebab utama dalam kehilangan hasil yaitu dengan cara memakan langsung tanaman atau sebagai vektor virus tanaman dan patogen (Kirk Spiggs, 1989 dan Kalshoven, 1981).

Faktor yang menentukan perkembangan serangga hama adalah faktor fisik, makanan, fisiologi tanaman, dan biotik. Faktor biotik yang berpengaruh pada perkembangan populasi serangga hama adalah daya reproduksi dan kemampuan hidup serangga hama, kualitas dan kuantitas bahan makanan yang tersedia, parasit, pemangsa, dan penyakit serangga (Graham, 1952).

Settle et al (1996) menguraikan bahwa dari 765 spesies serangga dan laba laba yang diperoleh pada ekosistem padi sawah diantaranya ada;ah herbivor 16 %, musuh alami 65%, sedangkan detrivitor dan pemakan plankton 19%. Serangga hama yang umum ditemukan pada ekosistem padi sawah adalah famili Chloropidae, Muscidae, Nymphalidae, Hesperiidae, Pyralidae, Pentatomidae, Lygaeidae, Alydidae, Delphacidae, dan Cicadellidae (Sambel, 1990 dan Kirk Spiggs, 1990), sedangkan serangga musuh alami meliputi famili Miridae, Reduviidae, Coccinellidae dan Pipunculidae (Kirk-Spiggs,1990).

Page 2: Serangga Memegang Peranan Yang Sangat Penting Dalam Jaring Makanan Yaitu Sebagai Herbivor

Perangkap yang biasa digunakan dalam pengambilan sampel serangga pada lahan pertanian yaitu perangkap malaise (malaise trap), perangkap lampu(light trap), perangkap pitfal ([itfall trap), sweepnet (Martin, 1978;Dent and Wlton, 1997) dan vacuum collector/farmcop (Buffington and Redak,1998;Carino et. Al/. 1979).

Perangkap lampung(lighttrap)

Serangga mendatangi cahaya selalu dalam jumlah besar pada malam hari ketika temperatur dan kelembabap tinggi. Umumnya pemasangan perangkap lampu adalah malam hari ( Martin. 1978). Perangkap ini sangat efesien untuk menangkap serangga terbang yang menyukai cahaya dalam jumlah besar.

Perangkap pitfall

Gelas plastik digunakan dalam perangkap ini. Gelas diisi dengan cairan pembunuh kemudian ditanam dalam tanah (Martin, 1978). Perangkap ini sangat murah dan mudah untuk digunakan, bisa melihat kelimpahan serangga tanah (Dent and Walton, 1997).

Indeks Keragaman Spesies

Keragaman dapat diukur dengan mencatat kekayaan spesies yaitu jumlah jenis spesies disuatu ekosistem, kelimpahan spesies, atau kombinasi kekayaan spesies dan dominasi spesies (indeks keragaman). Indeks keragaman yang umum digunakan adalah indeks keragaman spesies Shannon-Wienner yaitu untuk mengukur keragaman berdasarkan hitungan gabungan antar jumlah dan kelimpahan spesies (Krebs, 1989; Magurran,1988)

Indeks keragaman spesies Shannon-Wienner dirumuskan dengaan

..................