senyawa organotimah (cont’d)
DESCRIPTION
Senyawa Organotimah (Cont’d). Organotimah(IV) sebagai antimalaria - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Bioanor OT 24a OrgTin
Organotimah(IV) sebagai antimalaria Menurut Munoz et al (2000) hasil uji aktivitas
in vivo antimalaria dikategorikan menjadi 4 kategori ED50 (effective dose 50) dalam konsentrasi (mgkghari) jika ED50 lt 100 obat sangat bagus (sangat kuat) jika ED50 lt 101-250 bagus ED50 lt 251-500 kategori sedang dan jika ED50 lt 500 jelek dan tidak aktif
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 24b OrgTin
Hasil yang diperoleh oleh Hansch and Verma (2009) nilai ED50 beberapa senyawa organotimah(IV) karbosilat menghasilkan nilai ED50 62 sampai 327 mgkghari
Hasil ini menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis sangat baik sebagai obat antimalaria sementara ini penelitian masih berlanjut
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 24c OrgTin
Hidrolisis Organotimah Penting dilakukan dilihat dari faktor lingkungan dan aspek
kesetimbangannya yaitu untuk mengetahui keadaan senyawa-senyawa ini di dalam air
Untuk lebih memudahkan mengetahui kereaktifan dari senyawa organotimah
Spesies dari organotimah(IV)(4-n)+ digolongkan sebagai Asam Lewis kekuatannya dipengaruhi oleh gugus yang terikat pada logam Sn(IV)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 25 OrgTin
Karena bersifat Asam Lewis senyawa golongan ini menunjukkan kecenderungan untuk mengalami hidrolisis
Walaupun terdapat hubungan penting dengan keadaan di lingkungan tetapi belum banyak studi tentang senyawa organotimah(IV) terutama R3Sn(IV)+ di larutan air (hidrolisis) walaupun penentuan strukturnya telah dilakukan baik dalam larutan ataupun dalam keadaan padat
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 26 OrgTin
Interaksi organotimah(IV)(4-n)+ dengan berbagai
Ligan Biologi aktif1 Dengan Asam Amino dan PeptidaYang banyak dipelajari asam amino golongan yang
gugus N dan S dari amino atau peptidanya dilindungi Data dengan asam amino yang lain juga dapat diperoleh
Pada pelarut air dengan pH 7 tidak banyak bukti yang bisa diperoleh adanya pembentukan senyawa Me3Sn(IV)+ dengan asam amino glisin (Gly)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 27 OrgTin
Interaksi asam amino yang memiliki Sulfur sebagai donor seperti L-cysteine dan turunannya (S-Me-Cys N-ac-cys) dengan Et2Sn(IV)2+ menunjukkan bahwa bioligan yang dipakai terkoordinasi melalui gugus karbosilat (O) dan thiol (S) pada kondisi asam
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
L-Cysteine (H2cys)
+
H
H
CH2
S
C CO2H3N2
-
1
N-Acety-L-Cysteine (H3accys)
ONH
H
CH2
CO2HC
S
CCH3
H
3 2
1
Bioanor OT 28 OrgTin
Selain struktur senyawa yang terbentuk ada kemungkinan lain terbentuknya senyawa berikut
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
SnH5C2
H5C2 2+
CH2
SH
C
H
C
O+H3N O-
+ SnH5C2
H5C2
S CH2
O C
O
NH2
SnH5C2
H5C2H2N
S
HC
CH2
C
O
O-
Bioanor OT 29 OrgTin
Pada keadaan padat di- dan triorganotimah(IV)- asam amino dengan mudah terbentuk dari interaksi antara asam amino dengan organotimah(IV) oksida atau hidroksida
Dari studi spektroskopi FTIR dan Moumlssbauer senyawa turunan organotimah(IV) dengan glisin membentuk polimer berjembatan N
- Struktur N-Sn terjadi karena oksigen dari karbonil membentuk network ikatan hidrogen C=OH-N
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 30 OrgTin
Pada kompleks dengan N-glisin yang dilindungi terjadi polimerisasi melalui gugus karboksilat bidentat atau berikatan melalui amida (Coba anda cari sendiri struktur yang mungkin)
Selain data yang diberikan pada pertemuan sebelumnya diperoleh data bahwa interaksi antara N-Bz-Gly dengan Me3Sn(IV)+ dan Me2Sn(IV)2+ menunjukkan aktifitas terhadap sel tumor Leukemia P-388
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 31 OrgTin
2 Interaksi dengan KarbohidratSenyawa organotimah(IV) secara luas telah dipakai pada
sintesis karbohidrat dengan alasan utama karena kemampuan regioselektif dari senyawa timah sehingga sisa gulanya tidak bereaksi lebih lanjut
- Hadirnya gugus gula pada senyawa timah(IV) meningkatkan keaktifan biologinya
sebagai contoh D-sukrosa-Ph3Sn(IV)+ sebagai antifouling pada cat untuk kapal laut
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 32 OrgTin
Regioselektifitas dari gugus alkohol pada gula terhadap senyawa diorganotimah(IV) disebabkan karena kemampuan sistem gula untuk membentuk ikatan tambahan pada O dengan bentuk ikatan OSn Sehingga 2 gugus OH yang berdekatan pada posisi cis-(axial equitorial) merupakan yang paling reaktif
- Satu gugus OH pada posisi cis-(axial) juga reaktif dan dua OH trans-(equatorial equitorial) yang paling tidak reaktif kondisi kereaktifan ini juga dipengaruhi oleh kondisi reaksi
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 33 OrgTin
Senyawa karbohidratorganotimah(IV) sangat mudah dikarakterisasi terutama dengan analisis multinuclear NMR (119Sn 1H dan 13C)
Senyawa golongan ini ditemukan dalam bentuk dimer atau oligomer dengan atom Sn sebagai pusat berkoordinasi 5 atau 6
Contoh karakteristik serapan 119Sn terdapat pada Tabel 1 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 34 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Tabel 1 119Sn senyawa organotimah(IV) Bu2Sn(IV)2+ karboksilat
Pelarut Struktur Pergeseran Kimia (ppm)
Chloroform dimer -1268Chloroform trimer -1268 -2830Chloroform tetramer -1314 -2660Padat polimer -2310
Data terbaru senyawa R2Sn(IV)2+ karboksilat telah ditemukan aktif sebagai antitumor dan jauh Lebih aktif dari 3 obat standar pada pengobatan kanker
Tabel 1 Beberapa Serapan Karakteristik 119Sn NMR
Bioanor OT 35 OrgTin
3 Interaksi dengan Asam Karboksilat dan turunannya
Interaksi antara senyawa organotimah(IV) dengan berbagai asam karboksilat telah banyak diteliti
Uji bioaktifitas masih terus berlangsung pengujian baik sebagai antifungi antibakteri antikanker antitumor
- Saat ini sebagai bahan awal yang dipakai adalah diorganotimah (R2Sn(IV)2+) dan triorganotimah(IV) (R3Sn(IV)+)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 36 OrgTin
Reaksi dapat dilakukan dengan cara mengubah bahan awal yang berupa R2SnCl2 menjadi R2SnO dengan cara penambahan NaOH dengan hasil yang cukup memuaskan baru direaksikan dengan asam karboksilat dengan perbandingan 12 untuk ligan alkil sedangkan ligan arilfenil dan turunannya bahan awal diubah menjadi hidroksidanya
Atau dengan cara mengubah asam karboksilat sebagai garam perak dengan cara mereaksikannya dengan perak nitrat sehingga terbentuk Ag(RCOO-) dan mereaksikannyadengan R2SnCl2
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 37 OrgTin
Senyawa R2Sn(RCOO)2 dengan mudah dilakukan karakterisasi
dengan FTIR mengasilkan beberapa serapan yang sangat spesifik seperti terdapat pada Tabel 2 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 38 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Senyawa V(Sn ndash Cl) V(Sn ndash O)
V(C=O) V(CO2) V(Sn-O-C) Sn - Bu Butyl
1 3342s - - - - 5647 5953s
2956 ndash 2861s
2 - 4174s - - - 5647 5953s
2947 ndash 2860s
3a - - 1687w 1589s 1079w 562w 2956 ndash 2865s
Tabel 2 Serapan IR Karakteristik Organotimah(IV)
Bioanor OT 39 OrgTin
Dengan 119Sn NMR sangat berguna dengan memberikan pergeseran kimia yang sangat spesifik yaitu berkisar antara -100 -300 ppm
119Sn NMR senyawa Organotimah(IV)PARAMETER 119Sn NMR SANGAT BERGUNA UNTUK
MENENTUKAN BENTUK STRUKTUR DAN KOORFINASI DARI SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) YANG TERBENTUK
HAL INI KARENA MASING-MASING KOORDINASI MEMBERIKAN SPEKTRUM SERAPAN YANG SPESIFIK
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 40 OrgTin
PADA SENYAWA AKLILTIMAH(IV) KARBOKSILAT NILAI YANG BIASANYA DITERIMA ADALAH SEPERTI TERDAPAT PADA TABEL 3 di bawah ini
NILAI PERGESERAN KIMIA MEMBERIKAN GAMBARAN STRUKTUR SEPERTI CONTOH YANG TERDAPAT PADA TABEL 1 DI ATAS
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT41 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
STRUKTUR ORGANOTIMAH(IV)
KARBOKSILAT
RENTANG PEGESERAN
KIMIAKoordinasi 4 +200 ndash (- 60) PPM
Koordinasi 5 - 90 ndash (-190) ppm
Koordinasi 6 -200 ndash (-400) ppm
Tabel 3 Perbedaan Serapan dari Tiap Bentuk Koordinasi Organotimah(IV) Karboksilat
- Senyawa Organotimah(Contrsquod)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (2)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (3)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (4)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (5)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (6)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (7)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (8)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (9)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (10)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (11)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (12)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (13)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (14)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (15)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (16)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (17)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (18)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (19)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (20)
-
Bioanor OT 24b OrgTin
Hasil yang diperoleh oleh Hansch and Verma (2009) nilai ED50 beberapa senyawa organotimah(IV) karbosilat menghasilkan nilai ED50 62 sampai 327 mgkghari
Hasil ini menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis sangat baik sebagai obat antimalaria sementara ini penelitian masih berlanjut
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 24c OrgTin
Hidrolisis Organotimah Penting dilakukan dilihat dari faktor lingkungan dan aspek
kesetimbangannya yaitu untuk mengetahui keadaan senyawa-senyawa ini di dalam air
Untuk lebih memudahkan mengetahui kereaktifan dari senyawa organotimah
Spesies dari organotimah(IV)(4-n)+ digolongkan sebagai Asam Lewis kekuatannya dipengaruhi oleh gugus yang terikat pada logam Sn(IV)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 25 OrgTin
Karena bersifat Asam Lewis senyawa golongan ini menunjukkan kecenderungan untuk mengalami hidrolisis
Walaupun terdapat hubungan penting dengan keadaan di lingkungan tetapi belum banyak studi tentang senyawa organotimah(IV) terutama R3Sn(IV)+ di larutan air (hidrolisis) walaupun penentuan strukturnya telah dilakukan baik dalam larutan ataupun dalam keadaan padat
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 26 OrgTin
Interaksi organotimah(IV)(4-n)+ dengan berbagai
Ligan Biologi aktif1 Dengan Asam Amino dan PeptidaYang banyak dipelajari asam amino golongan yang
gugus N dan S dari amino atau peptidanya dilindungi Data dengan asam amino yang lain juga dapat diperoleh
Pada pelarut air dengan pH 7 tidak banyak bukti yang bisa diperoleh adanya pembentukan senyawa Me3Sn(IV)+ dengan asam amino glisin (Gly)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 27 OrgTin
Interaksi asam amino yang memiliki Sulfur sebagai donor seperti L-cysteine dan turunannya (S-Me-Cys N-ac-cys) dengan Et2Sn(IV)2+ menunjukkan bahwa bioligan yang dipakai terkoordinasi melalui gugus karbosilat (O) dan thiol (S) pada kondisi asam
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
L-Cysteine (H2cys)
+
H
H
CH2
S
C CO2H3N2
-
1
N-Acety-L-Cysteine (H3accys)
ONH
H
CH2
CO2HC
S
CCH3
H
3 2
1
Bioanor OT 28 OrgTin
Selain struktur senyawa yang terbentuk ada kemungkinan lain terbentuknya senyawa berikut
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
SnH5C2
H5C2 2+
CH2
SH
C
H
C
O+H3N O-
+ SnH5C2
H5C2
S CH2
O C
O
NH2
SnH5C2
H5C2H2N
S
HC
CH2
C
O
O-
Bioanor OT 29 OrgTin
Pada keadaan padat di- dan triorganotimah(IV)- asam amino dengan mudah terbentuk dari interaksi antara asam amino dengan organotimah(IV) oksida atau hidroksida
Dari studi spektroskopi FTIR dan Moumlssbauer senyawa turunan organotimah(IV) dengan glisin membentuk polimer berjembatan N
- Struktur N-Sn terjadi karena oksigen dari karbonil membentuk network ikatan hidrogen C=OH-N
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 30 OrgTin
Pada kompleks dengan N-glisin yang dilindungi terjadi polimerisasi melalui gugus karboksilat bidentat atau berikatan melalui amida (Coba anda cari sendiri struktur yang mungkin)
Selain data yang diberikan pada pertemuan sebelumnya diperoleh data bahwa interaksi antara N-Bz-Gly dengan Me3Sn(IV)+ dan Me2Sn(IV)2+ menunjukkan aktifitas terhadap sel tumor Leukemia P-388
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 31 OrgTin
2 Interaksi dengan KarbohidratSenyawa organotimah(IV) secara luas telah dipakai pada
sintesis karbohidrat dengan alasan utama karena kemampuan regioselektif dari senyawa timah sehingga sisa gulanya tidak bereaksi lebih lanjut
- Hadirnya gugus gula pada senyawa timah(IV) meningkatkan keaktifan biologinya
sebagai contoh D-sukrosa-Ph3Sn(IV)+ sebagai antifouling pada cat untuk kapal laut
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 32 OrgTin
Regioselektifitas dari gugus alkohol pada gula terhadap senyawa diorganotimah(IV) disebabkan karena kemampuan sistem gula untuk membentuk ikatan tambahan pada O dengan bentuk ikatan OSn Sehingga 2 gugus OH yang berdekatan pada posisi cis-(axial equitorial) merupakan yang paling reaktif
- Satu gugus OH pada posisi cis-(axial) juga reaktif dan dua OH trans-(equatorial equitorial) yang paling tidak reaktif kondisi kereaktifan ini juga dipengaruhi oleh kondisi reaksi
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 33 OrgTin
Senyawa karbohidratorganotimah(IV) sangat mudah dikarakterisasi terutama dengan analisis multinuclear NMR (119Sn 1H dan 13C)
Senyawa golongan ini ditemukan dalam bentuk dimer atau oligomer dengan atom Sn sebagai pusat berkoordinasi 5 atau 6
Contoh karakteristik serapan 119Sn terdapat pada Tabel 1 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 34 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Tabel 1 119Sn senyawa organotimah(IV) Bu2Sn(IV)2+ karboksilat
Pelarut Struktur Pergeseran Kimia (ppm)
Chloroform dimer -1268Chloroform trimer -1268 -2830Chloroform tetramer -1314 -2660Padat polimer -2310
Data terbaru senyawa R2Sn(IV)2+ karboksilat telah ditemukan aktif sebagai antitumor dan jauh Lebih aktif dari 3 obat standar pada pengobatan kanker
Tabel 1 Beberapa Serapan Karakteristik 119Sn NMR
Bioanor OT 35 OrgTin
3 Interaksi dengan Asam Karboksilat dan turunannya
Interaksi antara senyawa organotimah(IV) dengan berbagai asam karboksilat telah banyak diteliti
Uji bioaktifitas masih terus berlangsung pengujian baik sebagai antifungi antibakteri antikanker antitumor
- Saat ini sebagai bahan awal yang dipakai adalah diorganotimah (R2Sn(IV)2+) dan triorganotimah(IV) (R3Sn(IV)+)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 36 OrgTin
Reaksi dapat dilakukan dengan cara mengubah bahan awal yang berupa R2SnCl2 menjadi R2SnO dengan cara penambahan NaOH dengan hasil yang cukup memuaskan baru direaksikan dengan asam karboksilat dengan perbandingan 12 untuk ligan alkil sedangkan ligan arilfenil dan turunannya bahan awal diubah menjadi hidroksidanya
Atau dengan cara mengubah asam karboksilat sebagai garam perak dengan cara mereaksikannya dengan perak nitrat sehingga terbentuk Ag(RCOO-) dan mereaksikannyadengan R2SnCl2
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 37 OrgTin
Senyawa R2Sn(RCOO)2 dengan mudah dilakukan karakterisasi
dengan FTIR mengasilkan beberapa serapan yang sangat spesifik seperti terdapat pada Tabel 2 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 38 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Senyawa V(Sn ndash Cl) V(Sn ndash O)
V(C=O) V(CO2) V(Sn-O-C) Sn - Bu Butyl
1 3342s - - - - 5647 5953s
2956 ndash 2861s
2 - 4174s - - - 5647 5953s
2947 ndash 2860s
3a - - 1687w 1589s 1079w 562w 2956 ndash 2865s
Tabel 2 Serapan IR Karakteristik Organotimah(IV)
Bioanor OT 39 OrgTin
Dengan 119Sn NMR sangat berguna dengan memberikan pergeseran kimia yang sangat spesifik yaitu berkisar antara -100 -300 ppm
119Sn NMR senyawa Organotimah(IV)PARAMETER 119Sn NMR SANGAT BERGUNA UNTUK
MENENTUKAN BENTUK STRUKTUR DAN KOORFINASI DARI SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) YANG TERBENTUK
HAL INI KARENA MASING-MASING KOORDINASI MEMBERIKAN SPEKTRUM SERAPAN YANG SPESIFIK
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 40 OrgTin
PADA SENYAWA AKLILTIMAH(IV) KARBOKSILAT NILAI YANG BIASANYA DITERIMA ADALAH SEPERTI TERDAPAT PADA TABEL 3 di bawah ini
NILAI PERGESERAN KIMIA MEMBERIKAN GAMBARAN STRUKTUR SEPERTI CONTOH YANG TERDAPAT PADA TABEL 1 DI ATAS
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT41 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
STRUKTUR ORGANOTIMAH(IV)
KARBOKSILAT
RENTANG PEGESERAN
KIMIAKoordinasi 4 +200 ndash (- 60) PPM
Koordinasi 5 - 90 ndash (-190) ppm
Koordinasi 6 -200 ndash (-400) ppm
Tabel 3 Perbedaan Serapan dari Tiap Bentuk Koordinasi Organotimah(IV) Karboksilat
- Senyawa Organotimah(Contrsquod)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (2)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (3)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (4)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (5)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (6)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (7)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (8)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (9)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (10)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (11)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (12)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (13)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (14)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (15)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (16)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (17)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (18)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (19)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (20)
-
Bioanor OT 24c OrgTin
Hidrolisis Organotimah Penting dilakukan dilihat dari faktor lingkungan dan aspek
kesetimbangannya yaitu untuk mengetahui keadaan senyawa-senyawa ini di dalam air
Untuk lebih memudahkan mengetahui kereaktifan dari senyawa organotimah
Spesies dari organotimah(IV)(4-n)+ digolongkan sebagai Asam Lewis kekuatannya dipengaruhi oleh gugus yang terikat pada logam Sn(IV)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 25 OrgTin
Karena bersifat Asam Lewis senyawa golongan ini menunjukkan kecenderungan untuk mengalami hidrolisis
Walaupun terdapat hubungan penting dengan keadaan di lingkungan tetapi belum banyak studi tentang senyawa organotimah(IV) terutama R3Sn(IV)+ di larutan air (hidrolisis) walaupun penentuan strukturnya telah dilakukan baik dalam larutan ataupun dalam keadaan padat
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 26 OrgTin
Interaksi organotimah(IV)(4-n)+ dengan berbagai
Ligan Biologi aktif1 Dengan Asam Amino dan PeptidaYang banyak dipelajari asam amino golongan yang
gugus N dan S dari amino atau peptidanya dilindungi Data dengan asam amino yang lain juga dapat diperoleh
Pada pelarut air dengan pH 7 tidak banyak bukti yang bisa diperoleh adanya pembentukan senyawa Me3Sn(IV)+ dengan asam amino glisin (Gly)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 27 OrgTin
Interaksi asam amino yang memiliki Sulfur sebagai donor seperti L-cysteine dan turunannya (S-Me-Cys N-ac-cys) dengan Et2Sn(IV)2+ menunjukkan bahwa bioligan yang dipakai terkoordinasi melalui gugus karbosilat (O) dan thiol (S) pada kondisi asam
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
L-Cysteine (H2cys)
+
H
H
CH2
S
C CO2H3N2
-
1
N-Acety-L-Cysteine (H3accys)
ONH
H
CH2
CO2HC
S
CCH3
H
3 2
1
Bioanor OT 28 OrgTin
Selain struktur senyawa yang terbentuk ada kemungkinan lain terbentuknya senyawa berikut
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
SnH5C2
H5C2 2+
CH2
SH
C
H
C
O+H3N O-
+ SnH5C2
H5C2
S CH2
O C
O
NH2
SnH5C2
H5C2H2N
S
HC
CH2
C
O
O-
Bioanor OT 29 OrgTin
Pada keadaan padat di- dan triorganotimah(IV)- asam amino dengan mudah terbentuk dari interaksi antara asam amino dengan organotimah(IV) oksida atau hidroksida
Dari studi spektroskopi FTIR dan Moumlssbauer senyawa turunan organotimah(IV) dengan glisin membentuk polimer berjembatan N
- Struktur N-Sn terjadi karena oksigen dari karbonil membentuk network ikatan hidrogen C=OH-N
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 30 OrgTin
Pada kompleks dengan N-glisin yang dilindungi terjadi polimerisasi melalui gugus karboksilat bidentat atau berikatan melalui amida (Coba anda cari sendiri struktur yang mungkin)
Selain data yang diberikan pada pertemuan sebelumnya diperoleh data bahwa interaksi antara N-Bz-Gly dengan Me3Sn(IV)+ dan Me2Sn(IV)2+ menunjukkan aktifitas terhadap sel tumor Leukemia P-388
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 31 OrgTin
2 Interaksi dengan KarbohidratSenyawa organotimah(IV) secara luas telah dipakai pada
sintesis karbohidrat dengan alasan utama karena kemampuan regioselektif dari senyawa timah sehingga sisa gulanya tidak bereaksi lebih lanjut
- Hadirnya gugus gula pada senyawa timah(IV) meningkatkan keaktifan biologinya
sebagai contoh D-sukrosa-Ph3Sn(IV)+ sebagai antifouling pada cat untuk kapal laut
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 32 OrgTin
Regioselektifitas dari gugus alkohol pada gula terhadap senyawa diorganotimah(IV) disebabkan karena kemampuan sistem gula untuk membentuk ikatan tambahan pada O dengan bentuk ikatan OSn Sehingga 2 gugus OH yang berdekatan pada posisi cis-(axial equitorial) merupakan yang paling reaktif
- Satu gugus OH pada posisi cis-(axial) juga reaktif dan dua OH trans-(equatorial equitorial) yang paling tidak reaktif kondisi kereaktifan ini juga dipengaruhi oleh kondisi reaksi
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 33 OrgTin
Senyawa karbohidratorganotimah(IV) sangat mudah dikarakterisasi terutama dengan analisis multinuclear NMR (119Sn 1H dan 13C)
Senyawa golongan ini ditemukan dalam bentuk dimer atau oligomer dengan atom Sn sebagai pusat berkoordinasi 5 atau 6
Contoh karakteristik serapan 119Sn terdapat pada Tabel 1 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 34 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Tabel 1 119Sn senyawa organotimah(IV) Bu2Sn(IV)2+ karboksilat
Pelarut Struktur Pergeseran Kimia (ppm)
Chloroform dimer -1268Chloroform trimer -1268 -2830Chloroform tetramer -1314 -2660Padat polimer -2310
Data terbaru senyawa R2Sn(IV)2+ karboksilat telah ditemukan aktif sebagai antitumor dan jauh Lebih aktif dari 3 obat standar pada pengobatan kanker
Tabel 1 Beberapa Serapan Karakteristik 119Sn NMR
Bioanor OT 35 OrgTin
3 Interaksi dengan Asam Karboksilat dan turunannya
Interaksi antara senyawa organotimah(IV) dengan berbagai asam karboksilat telah banyak diteliti
Uji bioaktifitas masih terus berlangsung pengujian baik sebagai antifungi antibakteri antikanker antitumor
- Saat ini sebagai bahan awal yang dipakai adalah diorganotimah (R2Sn(IV)2+) dan triorganotimah(IV) (R3Sn(IV)+)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 36 OrgTin
Reaksi dapat dilakukan dengan cara mengubah bahan awal yang berupa R2SnCl2 menjadi R2SnO dengan cara penambahan NaOH dengan hasil yang cukup memuaskan baru direaksikan dengan asam karboksilat dengan perbandingan 12 untuk ligan alkil sedangkan ligan arilfenil dan turunannya bahan awal diubah menjadi hidroksidanya
Atau dengan cara mengubah asam karboksilat sebagai garam perak dengan cara mereaksikannya dengan perak nitrat sehingga terbentuk Ag(RCOO-) dan mereaksikannyadengan R2SnCl2
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 37 OrgTin
Senyawa R2Sn(RCOO)2 dengan mudah dilakukan karakterisasi
dengan FTIR mengasilkan beberapa serapan yang sangat spesifik seperti terdapat pada Tabel 2 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 38 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Senyawa V(Sn ndash Cl) V(Sn ndash O)
V(C=O) V(CO2) V(Sn-O-C) Sn - Bu Butyl
1 3342s - - - - 5647 5953s
2956 ndash 2861s
2 - 4174s - - - 5647 5953s
2947 ndash 2860s
3a - - 1687w 1589s 1079w 562w 2956 ndash 2865s
Tabel 2 Serapan IR Karakteristik Organotimah(IV)
Bioanor OT 39 OrgTin
Dengan 119Sn NMR sangat berguna dengan memberikan pergeseran kimia yang sangat spesifik yaitu berkisar antara -100 -300 ppm
119Sn NMR senyawa Organotimah(IV)PARAMETER 119Sn NMR SANGAT BERGUNA UNTUK
MENENTUKAN BENTUK STRUKTUR DAN KOORFINASI DARI SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) YANG TERBENTUK
HAL INI KARENA MASING-MASING KOORDINASI MEMBERIKAN SPEKTRUM SERAPAN YANG SPESIFIK
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 40 OrgTin
PADA SENYAWA AKLILTIMAH(IV) KARBOKSILAT NILAI YANG BIASANYA DITERIMA ADALAH SEPERTI TERDAPAT PADA TABEL 3 di bawah ini
NILAI PERGESERAN KIMIA MEMBERIKAN GAMBARAN STRUKTUR SEPERTI CONTOH YANG TERDAPAT PADA TABEL 1 DI ATAS
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT41 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
STRUKTUR ORGANOTIMAH(IV)
KARBOKSILAT
RENTANG PEGESERAN
KIMIAKoordinasi 4 +200 ndash (- 60) PPM
Koordinasi 5 - 90 ndash (-190) ppm
Koordinasi 6 -200 ndash (-400) ppm
Tabel 3 Perbedaan Serapan dari Tiap Bentuk Koordinasi Organotimah(IV) Karboksilat
- Senyawa Organotimah(Contrsquod)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (2)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (3)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (4)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (5)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (6)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (7)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (8)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (9)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (10)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (11)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (12)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (13)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (14)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (15)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (16)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (17)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (18)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (19)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (20)
-
Bioanor OT 25 OrgTin
Karena bersifat Asam Lewis senyawa golongan ini menunjukkan kecenderungan untuk mengalami hidrolisis
Walaupun terdapat hubungan penting dengan keadaan di lingkungan tetapi belum banyak studi tentang senyawa organotimah(IV) terutama R3Sn(IV)+ di larutan air (hidrolisis) walaupun penentuan strukturnya telah dilakukan baik dalam larutan ataupun dalam keadaan padat
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 26 OrgTin
Interaksi organotimah(IV)(4-n)+ dengan berbagai
Ligan Biologi aktif1 Dengan Asam Amino dan PeptidaYang banyak dipelajari asam amino golongan yang
gugus N dan S dari amino atau peptidanya dilindungi Data dengan asam amino yang lain juga dapat diperoleh
Pada pelarut air dengan pH 7 tidak banyak bukti yang bisa diperoleh adanya pembentukan senyawa Me3Sn(IV)+ dengan asam amino glisin (Gly)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 27 OrgTin
Interaksi asam amino yang memiliki Sulfur sebagai donor seperti L-cysteine dan turunannya (S-Me-Cys N-ac-cys) dengan Et2Sn(IV)2+ menunjukkan bahwa bioligan yang dipakai terkoordinasi melalui gugus karbosilat (O) dan thiol (S) pada kondisi asam
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
L-Cysteine (H2cys)
+
H
H
CH2
S
C CO2H3N2
-
1
N-Acety-L-Cysteine (H3accys)
ONH
H
CH2
CO2HC
S
CCH3
H
3 2
1
Bioanor OT 28 OrgTin
Selain struktur senyawa yang terbentuk ada kemungkinan lain terbentuknya senyawa berikut
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
SnH5C2
H5C2 2+
CH2
SH
C
H
C
O+H3N O-
+ SnH5C2
H5C2
S CH2
O C
O
NH2
SnH5C2
H5C2H2N
S
HC
CH2
C
O
O-
Bioanor OT 29 OrgTin
Pada keadaan padat di- dan triorganotimah(IV)- asam amino dengan mudah terbentuk dari interaksi antara asam amino dengan organotimah(IV) oksida atau hidroksida
Dari studi spektroskopi FTIR dan Moumlssbauer senyawa turunan organotimah(IV) dengan glisin membentuk polimer berjembatan N
- Struktur N-Sn terjadi karena oksigen dari karbonil membentuk network ikatan hidrogen C=OH-N
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 30 OrgTin
Pada kompleks dengan N-glisin yang dilindungi terjadi polimerisasi melalui gugus karboksilat bidentat atau berikatan melalui amida (Coba anda cari sendiri struktur yang mungkin)
Selain data yang diberikan pada pertemuan sebelumnya diperoleh data bahwa interaksi antara N-Bz-Gly dengan Me3Sn(IV)+ dan Me2Sn(IV)2+ menunjukkan aktifitas terhadap sel tumor Leukemia P-388
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 31 OrgTin
2 Interaksi dengan KarbohidratSenyawa organotimah(IV) secara luas telah dipakai pada
sintesis karbohidrat dengan alasan utama karena kemampuan regioselektif dari senyawa timah sehingga sisa gulanya tidak bereaksi lebih lanjut
- Hadirnya gugus gula pada senyawa timah(IV) meningkatkan keaktifan biologinya
sebagai contoh D-sukrosa-Ph3Sn(IV)+ sebagai antifouling pada cat untuk kapal laut
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 32 OrgTin
Regioselektifitas dari gugus alkohol pada gula terhadap senyawa diorganotimah(IV) disebabkan karena kemampuan sistem gula untuk membentuk ikatan tambahan pada O dengan bentuk ikatan OSn Sehingga 2 gugus OH yang berdekatan pada posisi cis-(axial equitorial) merupakan yang paling reaktif
- Satu gugus OH pada posisi cis-(axial) juga reaktif dan dua OH trans-(equatorial equitorial) yang paling tidak reaktif kondisi kereaktifan ini juga dipengaruhi oleh kondisi reaksi
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 33 OrgTin
Senyawa karbohidratorganotimah(IV) sangat mudah dikarakterisasi terutama dengan analisis multinuclear NMR (119Sn 1H dan 13C)
Senyawa golongan ini ditemukan dalam bentuk dimer atau oligomer dengan atom Sn sebagai pusat berkoordinasi 5 atau 6
Contoh karakteristik serapan 119Sn terdapat pada Tabel 1 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 34 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Tabel 1 119Sn senyawa organotimah(IV) Bu2Sn(IV)2+ karboksilat
Pelarut Struktur Pergeseran Kimia (ppm)
Chloroform dimer -1268Chloroform trimer -1268 -2830Chloroform tetramer -1314 -2660Padat polimer -2310
Data terbaru senyawa R2Sn(IV)2+ karboksilat telah ditemukan aktif sebagai antitumor dan jauh Lebih aktif dari 3 obat standar pada pengobatan kanker
Tabel 1 Beberapa Serapan Karakteristik 119Sn NMR
Bioanor OT 35 OrgTin
3 Interaksi dengan Asam Karboksilat dan turunannya
Interaksi antara senyawa organotimah(IV) dengan berbagai asam karboksilat telah banyak diteliti
Uji bioaktifitas masih terus berlangsung pengujian baik sebagai antifungi antibakteri antikanker antitumor
- Saat ini sebagai bahan awal yang dipakai adalah diorganotimah (R2Sn(IV)2+) dan triorganotimah(IV) (R3Sn(IV)+)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 36 OrgTin
Reaksi dapat dilakukan dengan cara mengubah bahan awal yang berupa R2SnCl2 menjadi R2SnO dengan cara penambahan NaOH dengan hasil yang cukup memuaskan baru direaksikan dengan asam karboksilat dengan perbandingan 12 untuk ligan alkil sedangkan ligan arilfenil dan turunannya bahan awal diubah menjadi hidroksidanya
Atau dengan cara mengubah asam karboksilat sebagai garam perak dengan cara mereaksikannya dengan perak nitrat sehingga terbentuk Ag(RCOO-) dan mereaksikannyadengan R2SnCl2
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 37 OrgTin
Senyawa R2Sn(RCOO)2 dengan mudah dilakukan karakterisasi
dengan FTIR mengasilkan beberapa serapan yang sangat spesifik seperti terdapat pada Tabel 2 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 38 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Senyawa V(Sn ndash Cl) V(Sn ndash O)
V(C=O) V(CO2) V(Sn-O-C) Sn - Bu Butyl
1 3342s - - - - 5647 5953s
2956 ndash 2861s
2 - 4174s - - - 5647 5953s
2947 ndash 2860s
3a - - 1687w 1589s 1079w 562w 2956 ndash 2865s
Tabel 2 Serapan IR Karakteristik Organotimah(IV)
Bioanor OT 39 OrgTin
Dengan 119Sn NMR sangat berguna dengan memberikan pergeseran kimia yang sangat spesifik yaitu berkisar antara -100 -300 ppm
119Sn NMR senyawa Organotimah(IV)PARAMETER 119Sn NMR SANGAT BERGUNA UNTUK
MENENTUKAN BENTUK STRUKTUR DAN KOORFINASI DARI SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) YANG TERBENTUK
HAL INI KARENA MASING-MASING KOORDINASI MEMBERIKAN SPEKTRUM SERAPAN YANG SPESIFIK
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 40 OrgTin
PADA SENYAWA AKLILTIMAH(IV) KARBOKSILAT NILAI YANG BIASANYA DITERIMA ADALAH SEPERTI TERDAPAT PADA TABEL 3 di bawah ini
NILAI PERGESERAN KIMIA MEMBERIKAN GAMBARAN STRUKTUR SEPERTI CONTOH YANG TERDAPAT PADA TABEL 1 DI ATAS
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT41 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
STRUKTUR ORGANOTIMAH(IV)
KARBOKSILAT
RENTANG PEGESERAN
KIMIAKoordinasi 4 +200 ndash (- 60) PPM
Koordinasi 5 - 90 ndash (-190) ppm
Koordinasi 6 -200 ndash (-400) ppm
Tabel 3 Perbedaan Serapan dari Tiap Bentuk Koordinasi Organotimah(IV) Karboksilat
- Senyawa Organotimah(Contrsquod)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (2)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (3)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (4)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (5)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (6)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (7)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (8)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (9)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (10)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (11)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (12)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (13)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (14)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (15)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (16)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (17)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (18)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (19)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (20)
-
Bioanor OT 26 OrgTin
Interaksi organotimah(IV)(4-n)+ dengan berbagai
Ligan Biologi aktif1 Dengan Asam Amino dan PeptidaYang banyak dipelajari asam amino golongan yang
gugus N dan S dari amino atau peptidanya dilindungi Data dengan asam amino yang lain juga dapat diperoleh
Pada pelarut air dengan pH 7 tidak banyak bukti yang bisa diperoleh adanya pembentukan senyawa Me3Sn(IV)+ dengan asam amino glisin (Gly)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 27 OrgTin
Interaksi asam amino yang memiliki Sulfur sebagai donor seperti L-cysteine dan turunannya (S-Me-Cys N-ac-cys) dengan Et2Sn(IV)2+ menunjukkan bahwa bioligan yang dipakai terkoordinasi melalui gugus karbosilat (O) dan thiol (S) pada kondisi asam
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
L-Cysteine (H2cys)
+
H
H
CH2
S
C CO2H3N2
-
1
N-Acety-L-Cysteine (H3accys)
ONH
H
CH2
CO2HC
S
CCH3
H
3 2
1
Bioanor OT 28 OrgTin
Selain struktur senyawa yang terbentuk ada kemungkinan lain terbentuknya senyawa berikut
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
SnH5C2
H5C2 2+
CH2
SH
C
H
C
O+H3N O-
+ SnH5C2
H5C2
S CH2
O C
O
NH2
SnH5C2
H5C2H2N
S
HC
CH2
C
O
O-
Bioanor OT 29 OrgTin
Pada keadaan padat di- dan triorganotimah(IV)- asam amino dengan mudah terbentuk dari interaksi antara asam amino dengan organotimah(IV) oksida atau hidroksida
Dari studi spektroskopi FTIR dan Moumlssbauer senyawa turunan organotimah(IV) dengan glisin membentuk polimer berjembatan N
- Struktur N-Sn terjadi karena oksigen dari karbonil membentuk network ikatan hidrogen C=OH-N
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 30 OrgTin
Pada kompleks dengan N-glisin yang dilindungi terjadi polimerisasi melalui gugus karboksilat bidentat atau berikatan melalui amida (Coba anda cari sendiri struktur yang mungkin)
Selain data yang diberikan pada pertemuan sebelumnya diperoleh data bahwa interaksi antara N-Bz-Gly dengan Me3Sn(IV)+ dan Me2Sn(IV)2+ menunjukkan aktifitas terhadap sel tumor Leukemia P-388
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 31 OrgTin
2 Interaksi dengan KarbohidratSenyawa organotimah(IV) secara luas telah dipakai pada
sintesis karbohidrat dengan alasan utama karena kemampuan regioselektif dari senyawa timah sehingga sisa gulanya tidak bereaksi lebih lanjut
- Hadirnya gugus gula pada senyawa timah(IV) meningkatkan keaktifan biologinya
sebagai contoh D-sukrosa-Ph3Sn(IV)+ sebagai antifouling pada cat untuk kapal laut
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 32 OrgTin
Regioselektifitas dari gugus alkohol pada gula terhadap senyawa diorganotimah(IV) disebabkan karena kemampuan sistem gula untuk membentuk ikatan tambahan pada O dengan bentuk ikatan OSn Sehingga 2 gugus OH yang berdekatan pada posisi cis-(axial equitorial) merupakan yang paling reaktif
- Satu gugus OH pada posisi cis-(axial) juga reaktif dan dua OH trans-(equatorial equitorial) yang paling tidak reaktif kondisi kereaktifan ini juga dipengaruhi oleh kondisi reaksi
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 33 OrgTin
Senyawa karbohidratorganotimah(IV) sangat mudah dikarakterisasi terutama dengan analisis multinuclear NMR (119Sn 1H dan 13C)
Senyawa golongan ini ditemukan dalam bentuk dimer atau oligomer dengan atom Sn sebagai pusat berkoordinasi 5 atau 6
Contoh karakteristik serapan 119Sn terdapat pada Tabel 1 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 34 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Tabel 1 119Sn senyawa organotimah(IV) Bu2Sn(IV)2+ karboksilat
Pelarut Struktur Pergeseran Kimia (ppm)
Chloroform dimer -1268Chloroform trimer -1268 -2830Chloroform tetramer -1314 -2660Padat polimer -2310
Data terbaru senyawa R2Sn(IV)2+ karboksilat telah ditemukan aktif sebagai antitumor dan jauh Lebih aktif dari 3 obat standar pada pengobatan kanker
Tabel 1 Beberapa Serapan Karakteristik 119Sn NMR
Bioanor OT 35 OrgTin
3 Interaksi dengan Asam Karboksilat dan turunannya
Interaksi antara senyawa organotimah(IV) dengan berbagai asam karboksilat telah banyak diteliti
Uji bioaktifitas masih terus berlangsung pengujian baik sebagai antifungi antibakteri antikanker antitumor
- Saat ini sebagai bahan awal yang dipakai adalah diorganotimah (R2Sn(IV)2+) dan triorganotimah(IV) (R3Sn(IV)+)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 36 OrgTin
Reaksi dapat dilakukan dengan cara mengubah bahan awal yang berupa R2SnCl2 menjadi R2SnO dengan cara penambahan NaOH dengan hasil yang cukup memuaskan baru direaksikan dengan asam karboksilat dengan perbandingan 12 untuk ligan alkil sedangkan ligan arilfenil dan turunannya bahan awal diubah menjadi hidroksidanya
Atau dengan cara mengubah asam karboksilat sebagai garam perak dengan cara mereaksikannya dengan perak nitrat sehingga terbentuk Ag(RCOO-) dan mereaksikannyadengan R2SnCl2
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 37 OrgTin
Senyawa R2Sn(RCOO)2 dengan mudah dilakukan karakterisasi
dengan FTIR mengasilkan beberapa serapan yang sangat spesifik seperti terdapat pada Tabel 2 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 38 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Senyawa V(Sn ndash Cl) V(Sn ndash O)
V(C=O) V(CO2) V(Sn-O-C) Sn - Bu Butyl
1 3342s - - - - 5647 5953s
2956 ndash 2861s
2 - 4174s - - - 5647 5953s
2947 ndash 2860s
3a - - 1687w 1589s 1079w 562w 2956 ndash 2865s
Tabel 2 Serapan IR Karakteristik Organotimah(IV)
Bioanor OT 39 OrgTin
Dengan 119Sn NMR sangat berguna dengan memberikan pergeseran kimia yang sangat spesifik yaitu berkisar antara -100 -300 ppm
119Sn NMR senyawa Organotimah(IV)PARAMETER 119Sn NMR SANGAT BERGUNA UNTUK
MENENTUKAN BENTUK STRUKTUR DAN KOORFINASI DARI SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) YANG TERBENTUK
HAL INI KARENA MASING-MASING KOORDINASI MEMBERIKAN SPEKTRUM SERAPAN YANG SPESIFIK
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 40 OrgTin
PADA SENYAWA AKLILTIMAH(IV) KARBOKSILAT NILAI YANG BIASANYA DITERIMA ADALAH SEPERTI TERDAPAT PADA TABEL 3 di bawah ini
NILAI PERGESERAN KIMIA MEMBERIKAN GAMBARAN STRUKTUR SEPERTI CONTOH YANG TERDAPAT PADA TABEL 1 DI ATAS
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT41 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
STRUKTUR ORGANOTIMAH(IV)
KARBOKSILAT
RENTANG PEGESERAN
KIMIAKoordinasi 4 +200 ndash (- 60) PPM
Koordinasi 5 - 90 ndash (-190) ppm
Koordinasi 6 -200 ndash (-400) ppm
Tabel 3 Perbedaan Serapan dari Tiap Bentuk Koordinasi Organotimah(IV) Karboksilat
- Senyawa Organotimah(Contrsquod)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (2)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (3)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (4)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (5)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (6)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (7)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (8)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (9)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (10)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (11)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (12)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (13)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (14)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (15)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (16)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (17)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (18)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (19)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (20)
-
Bioanor OT 27 OrgTin
Interaksi asam amino yang memiliki Sulfur sebagai donor seperti L-cysteine dan turunannya (S-Me-Cys N-ac-cys) dengan Et2Sn(IV)2+ menunjukkan bahwa bioligan yang dipakai terkoordinasi melalui gugus karbosilat (O) dan thiol (S) pada kondisi asam
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
L-Cysteine (H2cys)
+
H
H
CH2
S
C CO2H3N2
-
1
N-Acety-L-Cysteine (H3accys)
ONH
H
CH2
CO2HC
S
CCH3
H
3 2
1
Bioanor OT 28 OrgTin
Selain struktur senyawa yang terbentuk ada kemungkinan lain terbentuknya senyawa berikut
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
SnH5C2
H5C2 2+
CH2
SH
C
H
C
O+H3N O-
+ SnH5C2
H5C2
S CH2
O C
O
NH2
SnH5C2
H5C2H2N
S
HC
CH2
C
O
O-
Bioanor OT 29 OrgTin
Pada keadaan padat di- dan triorganotimah(IV)- asam amino dengan mudah terbentuk dari interaksi antara asam amino dengan organotimah(IV) oksida atau hidroksida
Dari studi spektroskopi FTIR dan Moumlssbauer senyawa turunan organotimah(IV) dengan glisin membentuk polimer berjembatan N
- Struktur N-Sn terjadi karena oksigen dari karbonil membentuk network ikatan hidrogen C=OH-N
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 30 OrgTin
Pada kompleks dengan N-glisin yang dilindungi terjadi polimerisasi melalui gugus karboksilat bidentat atau berikatan melalui amida (Coba anda cari sendiri struktur yang mungkin)
Selain data yang diberikan pada pertemuan sebelumnya diperoleh data bahwa interaksi antara N-Bz-Gly dengan Me3Sn(IV)+ dan Me2Sn(IV)2+ menunjukkan aktifitas terhadap sel tumor Leukemia P-388
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 31 OrgTin
2 Interaksi dengan KarbohidratSenyawa organotimah(IV) secara luas telah dipakai pada
sintesis karbohidrat dengan alasan utama karena kemampuan regioselektif dari senyawa timah sehingga sisa gulanya tidak bereaksi lebih lanjut
- Hadirnya gugus gula pada senyawa timah(IV) meningkatkan keaktifan biologinya
sebagai contoh D-sukrosa-Ph3Sn(IV)+ sebagai antifouling pada cat untuk kapal laut
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 32 OrgTin
Regioselektifitas dari gugus alkohol pada gula terhadap senyawa diorganotimah(IV) disebabkan karena kemampuan sistem gula untuk membentuk ikatan tambahan pada O dengan bentuk ikatan OSn Sehingga 2 gugus OH yang berdekatan pada posisi cis-(axial equitorial) merupakan yang paling reaktif
- Satu gugus OH pada posisi cis-(axial) juga reaktif dan dua OH trans-(equatorial equitorial) yang paling tidak reaktif kondisi kereaktifan ini juga dipengaruhi oleh kondisi reaksi
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 33 OrgTin
Senyawa karbohidratorganotimah(IV) sangat mudah dikarakterisasi terutama dengan analisis multinuclear NMR (119Sn 1H dan 13C)
Senyawa golongan ini ditemukan dalam bentuk dimer atau oligomer dengan atom Sn sebagai pusat berkoordinasi 5 atau 6
Contoh karakteristik serapan 119Sn terdapat pada Tabel 1 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 34 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Tabel 1 119Sn senyawa organotimah(IV) Bu2Sn(IV)2+ karboksilat
Pelarut Struktur Pergeseran Kimia (ppm)
Chloroform dimer -1268Chloroform trimer -1268 -2830Chloroform tetramer -1314 -2660Padat polimer -2310
Data terbaru senyawa R2Sn(IV)2+ karboksilat telah ditemukan aktif sebagai antitumor dan jauh Lebih aktif dari 3 obat standar pada pengobatan kanker
Tabel 1 Beberapa Serapan Karakteristik 119Sn NMR
Bioanor OT 35 OrgTin
3 Interaksi dengan Asam Karboksilat dan turunannya
Interaksi antara senyawa organotimah(IV) dengan berbagai asam karboksilat telah banyak diteliti
Uji bioaktifitas masih terus berlangsung pengujian baik sebagai antifungi antibakteri antikanker antitumor
- Saat ini sebagai bahan awal yang dipakai adalah diorganotimah (R2Sn(IV)2+) dan triorganotimah(IV) (R3Sn(IV)+)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 36 OrgTin
Reaksi dapat dilakukan dengan cara mengubah bahan awal yang berupa R2SnCl2 menjadi R2SnO dengan cara penambahan NaOH dengan hasil yang cukup memuaskan baru direaksikan dengan asam karboksilat dengan perbandingan 12 untuk ligan alkil sedangkan ligan arilfenil dan turunannya bahan awal diubah menjadi hidroksidanya
Atau dengan cara mengubah asam karboksilat sebagai garam perak dengan cara mereaksikannya dengan perak nitrat sehingga terbentuk Ag(RCOO-) dan mereaksikannyadengan R2SnCl2
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 37 OrgTin
Senyawa R2Sn(RCOO)2 dengan mudah dilakukan karakterisasi
dengan FTIR mengasilkan beberapa serapan yang sangat spesifik seperti terdapat pada Tabel 2 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 38 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Senyawa V(Sn ndash Cl) V(Sn ndash O)
V(C=O) V(CO2) V(Sn-O-C) Sn - Bu Butyl
1 3342s - - - - 5647 5953s
2956 ndash 2861s
2 - 4174s - - - 5647 5953s
2947 ndash 2860s
3a - - 1687w 1589s 1079w 562w 2956 ndash 2865s
Tabel 2 Serapan IR Karakteristik Organotimah(IV)
Bioanor OT 39 OrgTin
Dengan 119Sn NMR sangat berguna dengan memberikan pergeseran kimia yang sangat spesifik yaitu berkisar antara -100 -300 ppm
119Sn NMR senyawa Organotimah(IV)PARAMETER 119Sn NMR SANGAT BERGUNA UNTUK
MENENTUKAN BENTUK STRUKTUR DAN KOORFINASI DARI SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) YANG TERBENTUK
HAL INI KARENA MASING-MASING KOORDINASI MEMBERIKAN SPEKTRUM SERAPAN YANG SPESIFIK
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 40 OrgTin
PADA SENYAWA AKLILTIMAH(IV) KARBOKSILAT NILAI YANG BIASANYA DITERIMA ADALAH SEPERTI TERDAPAT PADA TABEL 3 di bawah ini
NILAI PERGESERAN KIMIA MEMBERIKAN GAMBARAN STRUKTUR SEPERTI CONTOH YANG TERDAPAT PADA TABEL 1 DI ATAS
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT41 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
STRUKTUR ORGANOTIMAH(IV)
KARBOKSILAT
RENTANG PEGESERAN
KIMIAKoordinasi 4 +200 ndash (- 60) PPM
Koordinasi 5 - 90 ndash (-190) ppm
Koordinasi 6 -200 ndash (-400) ppm
Tabel 3 Perbedaan Serapan dari Tiap Bentuk Koordinasi Organotimah(IV) Karboksilat
- Senyawa Organotimah(Contrsquod)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (2)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (3)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (4)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (5)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (6)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (7)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (8)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (9)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (10)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (11)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (12)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (13)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (14)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (15)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (16)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (17)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (18)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (19)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (20)
-
Bioanor OT 28 OrgTin
Selain struktur senyawa yang terbentuk ada kemungkinan lain terbentuknya senyawa berikut
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
SnH5C2
H5C2 2+
CH2
SH
C
H
C
O+H3N O-
+ SnH5C2
H5C2
S CH2
O C
O
NH2
SnH5C2
H5C2H2N
S
HC
CH2
C
O
O-
Bioanor OT 29 OrgTin
Pada keadaan padat di- dan triorganotimah(IV)- asam amino dengan mudah terbentuk dari interaksi antara asam amino dengan organotimah(IV) oksida atau hidroksida
Dari studi spektroskopi FTIR dan Moumlssbauer senyawa turunan organotimah(IV) dengan glisin membentuk polimer berjembatan N
- Struktur N-Sn terjadi karena oksigen dari karbonil membentuk network ikatan hidrogen C=OH-N
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 30 OrgTin
Pada kompleks dengan N-glisin yang dilindungi terjadi polimerisasi melalui gugus karboksilat bidentat atau berikatan melalui amida (Coba anda cari sendiri struktur yang mungkin)
Selain data yang diberikan pada pertemuan sebelumnya diperoleh data bahwa interaksi antara N-Bz-Gly dengan Me3Sn(IV)+ dan Me2Sn(IV)2+ menunjukkan aktifitas terhadap sel tumor Leukemia P-388
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 31 OrgTin
2 Interaksi dengan KarbohidratSenyawa organotimah(IV) secara luas telah dipakai pada
sintesis karbohidrat dengan alasan utama karena kemampuan regioselektif dari senyawa timah sehingga sisa gulanya tidak bereaksi lebih lanjut
- Hadirnya gugus gula pada senyawa timah(IV) meningkatkan keaktifan biologinya
sebagai contoh D-sukrosa-Ph3Sn(IV)+ sebagai antifouling pada cat untuk kapal laut
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 32 OrgTin
Regioselektifitas dari gugus alkohol pada gula terhadap senyawa diorganotimah(IV) disebabkan karena kemampuan sistem gula untuk membentuk ikatan tambahan pada O dengan bentuk ikatan OSn Sehingga 2 gugus OH yang berdekatan pada posisi cis-(axial equitorial) merupakan yang paling reaktif
- Satu gugus OH pada posisi cis-(axial) juga reaktif dan dua OH trans-(equatorial equitorial) yang paling tidak reaktif kondisi kereaktifan ini juga dipengaruhi oleh kondisi reaksi
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 33 OrgTin
Senyawa karbohidratorganotimah(IV) sangat mudah dikarakterisasi terutama dengan analisis multinuclear NMR (119Sn 1H dan 13C)
Senyawa golongan ini ditemukan dalam bentuk dimer atau oligomer dengan atom Sn sebagai pusat berkoordinasi 5 atau 6
Contoh karakteristik serapan 119Sn terdapat pada Tabel 1 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 34 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Tabel 1 119Sn senyawa organotimah(IV) Bu2Sn(IV)2+ karboksilat
Pelarut Struktur Pergeseran Kimia (ppm)
Chloroform dimer -1268Chloroform trimer -1268 -2830Chloroform tetramer -1314 -2660Padat polimer -2310
Data terbaru senyawa R2Sn(IV)2+ karboksilat telah ditemukan aktif sebagai antitumor dan jauh Lebih aktif dari 3 obat standar pada pengobatan kanker
Tabel 1 Beberapa Serapan Karakteristik 119Sn NMR
Bioanor OT 35 OrgTin
3 Interaksi dengan Asam Karboksilat dan turunannya
Interaksi antara senyawa organotimah(IV) dengan berbagai asam karboksilat telah banyak diteliti
Uji bioaktifitas masih terus berlangsung pengujian baik sebagai antifungi antibakteri antikanker antitumor
- Saat ini sebagai bahan awal yang dipakai adalah diorganotimah (R2Sn(IV)2+) dan triorganotimah(IV) (R3Sn(IV)+)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 36 OrgTin
Reaksi dapat dilakukan dengan cara mengubah bahan awal yang berupa R2SnCl2 menjadi R2SnO dengan cara penambahan NaOH dengan hasil yang cukup memuaskan baru direaksikan dengan asam karboksilat dengan perbandingan 12 untuk ligan alkil sedangkan ligan arilfenil dan turunannya bahan awal diubah menjadi hidroksidanya
Atau dengan cara mengubah asam karboksilat sebagai garam perak dengan cara mereaksikannya dengan perak nitrat sehingga terbentuk Ag(RCOO-) dan mereaksikannyadengan R2SnCl2
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 37 OrgTin
Senyawa R2Sn(RCOO)2 dengan mudah dilakukan karakterisasi
dengan FTIR mengasilkan beberapa serapan yang sangat spesifik seperti terdapat pada Tabel 2 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 38 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Senyawa V(Sn ndash Cl) V(Sn ndash O)
V(C=O) V(CO2) V(Sn-O-C) Sn - Bu Butyl
1 3342s - - - - 5647 5953s
2956 ndash 2861s
2 - 4174s - - - 5647 5953s
2947 ndash 2860s
3a - - 1687w 1589s 1079w 562w 2956 ndash 2865s
Tabel 2 Serapan IR Karakteristik Organotimah(IV)
Bioanor OT 39 OrgTin
Dengan 119Sn NMR sangat berguna dengan memberikan pergeseran kimia yang sangat spesifik yaitu berkisar antara -100 -300 ppm
119Sn NMR senyawa Organotimah(IV)PARAMETER 119Sn NMR SANGAT BERGUNA UNTUK
MENENTUKAN BENTUK STRUKTUR DAN KOORFINASI DARI SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) YANG TERBENTUK
HAL INI KARENA MASING-MASING KOORDINASI MEMBERIKAN SPEKTRUM SERAPAN YANG SPESIFIK
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 40 OrgTin
PADA SENYAWA AKLILTIMAH(IV) KARBOKSILAT NILAI YANG BIASANYA DITERIMA ADALAH SEPERTI TERDAPAT PADA TABEL 3 di bawah ini
NILAI PERGESERAN KIMIA MEMBERIKAN GAMBARAN STRUKTUR SEPERTI CONTOH YANG TERDAPAT PADA TABEL 1 DI ATAS
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT41 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
STRUKTUR ORGANOTIMAH(IV)
KARBOKSILAT
RENTANG PEGESERAN
KIMIAKoordinasi 4 +200 ndash (- 60) PPM
Koordinasi 5 - 90 ndash (-190) ppm
Koordinasi 6 -200 ndash (-400) ppm
Tabel 3 Perbedaan Serapan dari Tiap Bentuk Koordinasi Organotimah(IV) Karboksilat
- Senyawa Organotimah(Contrsquod)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (2)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (3)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (4)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (5)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (6)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (7)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (8)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (9)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (10)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (11)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (12)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (13)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (14)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (15)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (16)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (17)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (18)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (19)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (20)
-
Bioanor OT 29 OrgTin
Pada keadaan padat di- dan triorganotimah(IV)- asam amino dengan mudah terbentuk dari interaksi antara asam amino dengan organotimah(IV) oksida atau hidroksida
Dari studi spektroskopi FTIR dan Moumlssbauer senyawa turunan organotimah(IV) dengan glisin membentuk polimer berjembatan N
- Struktur N-Sn terjadi karena oksigen dari karbonil membentuk network ikatan hidrogen C=OH-N
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 30 OrgTin
Pada kompleks dengan N-glisin yang dilindungi terjadi polimerisasi melalui gugus karboksilat bidentat atau berikatan melalui amida (Coba anda cari sendiri struktur yang mungkin)
Selain data yang diberikan pada pertemuan sebelumnya diperoleh data bahwa interaksi antara N-Bz-Gly dengan Me3Sn(IV)+ dan Me2Sn(IV)2+ menunjukkan aktifitas terhadap sel tumor Leukemia P-388
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 31 OrgTin
2 Interaksi dengan KarbohidratSenyawa organotimah(IV) secara luas telah dipakai pada
sintesis karbohidrat dengan alasan utama karena kemampuan regioselektif dari senyawa timah sehingga sisa gulanya tidak bereaksi lebih lanjut
- Hadirnya gugus gula pada senyawa timah(IV) meningkatkan keaktifan biologinya
sebagai contoh D-sukrosa-Ph3Sn(IV)+ sebagai antifouling pada cat untuk kapal laut
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 32 OrgTin
Regioselektifitas dari gugus alkohol pada gula terhadap senyawa diorganotimah(IV) disebabkan karena kemampuan sistem gula untuk membentuk ikatan tambahan pada O dengan bentuk ikatan OSn Sehingga 2 gugus OH yang berdekatan pada posisi cis-(axial equitorial) merupakan yang paling reaktif
- Satu gugus OH pada posisi cis-(axial) juga reaktif dan dua OH trans-(equatorial equitorial) yang paling tidak reaktif kondisi kereaktifan ini juga dipengaruhi oleh kondisi reaksi
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 33 OrgTin
Senyawa karbohidratorganotimah(IV) sangat mudah dikarakterisasi terutama dengan analisis multinuclear NMR (119Sn 1H dan 13C)
Senyawa golongan ini ditemukan dalam bentuk dimer atau oligomer dengan atom Sn sebagai pusat berkoordinasi 5 atau 6
Contoh karakteristik serapan 119Sn terdapat pada Tabel 1 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 34 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Tabel 1 119Sn senyawa organotimah(IV) Bu2Sn(IV)2+ karboksilat
Pelarut Struktur Pergeseran Kimia (ppm)
Chloroform dimer -1268Chloroform trimer -1268 -2830Chloroform tetramer -1314 -2660Padat polimer -2310
Data terbaru senyawa R2Sn(IV)2+ karboksilat telah ditemukan aktif sebagai antitumor dan jauh Lebih aktif dari 3 obat standar pada pengobatan kanker
Tabel 1 Beberapa Serapan Karakteristik 119Sn NMR
Bioanor OT 35 OrgTin
3 Interaksi dengan Asam Karboksilat dan turunannya
Interaksi antara senyawa organotimah(IV) dengan berbagai asam karboksilat telah banyak diteliti
Uji bioaktifitas masih terus berlangsung pengujian baik sebagai antifungi antibakteri antikanker antitumor
- Saat ini sebagai bahan awal yang dipakai adalah diorganotimah (R2Sn(IV)2+) dan triorganotimah(IV) (R3Sn(IV)+)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 36 OrgTin
Reaksi dapat dilakukan dengan cara mengubah bahan awal yang berupa R2SnCl2 menjadi R2SnO dengan cara penambahan NaOH dengan hasil yang cukup memuaskan baru direaksikan dengan asam karboksilat dengan perbandingan 12 untuk ligan alkil sedangkan ligan arilfenil dan turunannya bahan awal diubah menjadi hidroksidanya
Atau dengan cara mengubah asam karboksilat sebagai garam perak dengan cara mereaksikannya dengan perak nitrat sehingga terbentuk Ag(RCOO-) dan mereaksikannyadengan R2SnCl2
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 37 OrgTin
Senyawa R2Sn(RCOO)2 dengan mudah dilakukan karakterisasi
dengan FTIR mengasilkan beberapa serapan yang sangat spesifik seperti terdapat pada Tabel 2 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 38 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Senyawa V(Sn ndash Cl) V(Sn ndash O)
V(C=O) V(CO2) V(Sn-O-C) Sn - Bu Butyl
1 3342s - - - - 5647 5953s
2956 ndash 2861s
2 - 4174s - - - 5647 5953s
2947 ndash 2860s
3a - - 1687w 1589s 1079w 562w 2956 ndash 2865s
Tabel 2 Serapan IR Karakteristik Organotimah(IV)
Bioanor OT 39 OrgTin
Dengan 119Sn NMR sangat berguna dengan memberikan pergeseran kimia yang sangat spesifik yaitu berkisar antara -100 -300 ppm
119Sn NMR senyawa Organotimah(IV)PARAMETER 119Sn NMR SANGAT BERGUNA UNTUK
MENENTUKAN BENTUK STRUKTUR DAN KOORFINASI DARI SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) YANG TERBENTUK
HAL INI KARENA MASING-MASING KOORDINASI MEMBERIKAN SPEKTRUM SERAPAN YANG SPESIFIK
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 40 OrgTin
PADA SENYAWA AKLILTIMAH(IV) KARBOKSILAT NILAI YANG BIASANYA DITERIMA ADALAH SEPERTI TERDAPAT PADA TABEL 3 di bawah ini
NILAI PERGESERAN KIMIA MEMBERIKAN GAMBARAN STRUKTUR SEPERTI CONTOH YANG TERDAPAT PADA TABEL 1 DI ATAS
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT41 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
STRUKTUR ORGANOTIMAH(IV)
KARBOKSILAT
RENTANG PEGESERAN
KIMIAKoordinasi 4 +200 ndash (- 60) PPM
Koordinasi 5 - 90 ndash (-190) ppm
Koordinasi 6 -200 ndash (-400) ppm
Tabel 3 Perbedaan Serapan dari Tiap Bentuk Koordinasi Organotimah(IV) Karboksilat
- Senyawa Organotimah(Contrsquod)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (2)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (3)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (4)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (5)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (6)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (7)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (8)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (9)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (10)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (11)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (12)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (13)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (14)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (15)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (16)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (17)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (18)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (19)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (20)
-
Bioanor OT 30 OrgTin
Pada kompleks dengan N-glisin yang dilindungi terjadi polimerisasi melalui gugus karboksilat bidentat atau berikatan melalui amida (Coba anda cari sendiri struktur yang mungkin)
Selain data yang diberikan pada pertemuan sebelumnya diperoleh data bahwa interaksi antara N-Bz-Gly dengan Me3Sn(IV)+ dan Me2Sn(IV)2+ menunjukkan aktifitas terhadap sel tumor Leukemia P-388
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 31 OrgTin
2 Interaksi dengan KarbohidratSenyawa organotimah(IV) secara luas telah dipakai pada
sintesis karbohidrat dengan alasan utama karena kemampuan regioselektif dari senyawa timah sehingga sisa gulanya tidak bereaksi lebih lanjut
- Hadirnya gugus gula pada senyawa timah(IV) meningkatkan keaktifan biologinya
sebagai contoh D-sukrosa-Ph3Sn(IV)+ sebagai antifouling pada cat untuk kapal laut
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 32 OrgTin
Regioselektifitas dari gugus alkohol pada gula terhadap senyawa diorganotimah(IV) disebabkan karena kemampuan sistem gula untuk membentuk ikatan tambahan pada O dengan bentuk ikatan OSn Sehingga 2 gugus OH yang berdekatan pada posisi cis-(axial equitorial) merupakan yang paling reaktif
- Satu gugus OH pada posisi cis-(axial) juga reaktif dan dua OH trans-(equatorial equitorial) yang paling tidak reaktif kondisi kereaktifan ini juga dipengaruhi oleh kondisi reaksi
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 33 OrgTin
Senyawa karbohidratorganotimah(IV) sangat mudah dikarakterisasi terutama dengan analisis multinuclear NMR (119Sn 1H dan 13C)
Senyawa golongan ini ditemukan dalam bentuk dimer atau oligomer dengan atom Sn sebagai pusat berkoordinasi 5 atau 6
Contoh karakteristik serapan 119Sn terdapat pada Tabel 1 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 34 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Tabel 1 119Sn senyawa organotimah(IV) Bu2Sn(IV)2+ karboksilat
Pelarut Struktur Pergeseran Kimia (ppm)
Chloroform dimer -1268Chloroform trimer -1268 -2830Chloroform tetramer -1314 -2660Padat polimer -2310
Data terbaru senyawa R2Sn(IV)2+ karboksilat telah ditemukan aktif sebagai antitumor dan jauh Lebih aktif dari 3 obat standar pada pengobatan kanker
Tabel 1 Beberapa Serapan Karakteristik 119Sn NMR
Bioanor OT 35 OrgTin
3 Interaksi dengan Asam Karboksilat dan turunannya
Interaksi antara senyawa organotimah(IV) dengan berbagai asam karboksilat telah banyak diteliti
Uji bioaktifitas masih terus berlangsung pengujian baik sebagai antifungi antibakteri antikanker antitumor
- Saat ini sebagai bahan awal yang dipakai adalah diorganotimah (R2Sn(IV)2+) dan triorganotimah(IV) (R3Sn(IV)+)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 36 OrgTin
Reaksi dapat dilakukan dengan cara mengubah bahan awal yang berupa R2SnCl2 menjadi R2SnO dengan cara penambahan NaOH dengan hasil yang cukup memuaskan baru direaksikan dengan asam karboksilat dengan perbandingan 12 untuk ligan alkil sedangkan ligan arilfenil dan turunannya bahan awal diubah menjadi hidroksidanya
Atau dengan cara mengubah asam karboksilat sebagai garam perak dengan cara mereaksikannya dengan perak nitrat sehingga terbentuk Ag(RCOO-) dan mereaksikannyadengan R2SnCl2
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 37 OrgTin
Senyawa R2Sn(RCOO)2 dengan mudah dilakukan karakterisasi
dengan FTIR mengasilkan beberapa serapan yang sangat spesifik seperti terdapat pada Tabel 2 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 38 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Senyawa V(Sn ndash Cl) V(Sn ndash O)
V(C=O) V(CO2) V(Sn-O-C) Sn - Bu Butyl
1 3342s - - - - 5647 5953s
2956 ndash 2861s
2 - 4174s - - - 5647 5953s
2947 ndash 2860s
3a - - 1687w 1589s 1079w 562w 2956 ndash 2865s
Tabel 2 Serapan IR Karakteristik Organotimah(IV)
Bioanor OT 39 OrgTin
Dengan 119Sn NMR sangat berguna dengan memberikan pergeseran kimia yang sangat spesifik yaitu berkisar antara -100 -300 ppm
119Sn NMR senyawa Organotimah(IV)PARAMETER 119Sn NMR SANGAT BERGUNA UNTUK
MENENTUKAN BENTUK STRUKTUR DAN KOORFINASI DARI SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) YANG TERBENTUK
HAL INI KARENA MASING-MASING KOORDINASI MEMBERIKAN SPEKTRUM SERAPAN YANG SPESIFIK
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 40 OrgTin
PADA SENYAWA AKLILTIMAH(IV) KARBOKSILAT NILAI YANG BIASANYA DITERIMA ADALAH SEPERTI TERDAPAT PADA TABEL 3 di bawah ini
NILAI PERGESERAN KIMIA MEMBERIKAN GAMBARAN STRUKTUR SEPERTI CONTOH YANG TERDAPAT PADA TABEL 1 DI ATAS
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT41 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
STRUKTUR ORGANOTIMAH(IV)
KARBOKSILAT
RENTANG PEGESERAN
KIMIAKoordinasi 4 +200 ndash (- 60) PPM
Koordinasi 5 - 90 ndash (-190) ppm
Koordinasi 6 -200 ndash (-400) ppm
Tabel 3 Perbedaan Serapan dari Tiap Bentuk Koordinasi Organotimah(IV) Karboksilat
- Senyawa Organotimah(Contrsquod)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (2)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (3)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (4)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (5)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (6)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (7)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (8)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (9)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (10)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (11)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (12)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (13)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (14)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (15)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (16)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (17)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (18)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (19)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (20)
-
Bioanor OT 31 OrgTin
2 Interaksi dengan KarbohidratSenyawa organotimah(IV) secara luas telah dipakai pada
sintesis karbohidrat dengan alasan utama karena kemampuan regioselektif dari senyawa timah sehingga sisa gulanya tidak bereaksi lebih lanjut
- Hadirnya gugus gula pada senyawa timah(IV) meningkatkan keaktifan biologinya
sebagai contoh D-sukrosa-Ph3Sn(IV)+ sebagai antifouling pada cat untuk kapal laut
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 32 OrgTin
Regioselektifitas dari gugus alkohol pada gula terhadap senyawa diorganotimah(IV) disebabkan karena kemampuan sistem gula untuk membentuk ikatan tambahan pada O dengan bentuk ikatan OSn Sehingga 2 gugus OH yang berdekatan pada posisi cis-(axial equitorial) merupakan yang paling reaktif
- Satu gugus OH pada posisi cis-(axial) juga reaktif dan dua OH trans-(equatorial equitorial) yang paling tidak reaktif kondisi kereaktifan ini juga dipengaruhi oleh kondisi reaksi
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 33 OrgTin
Senyawa karbohidratorganotimah(IV) sangat mudah dikarakterisasi terutama dengan analisis multinuclear NMR (119Sn 1H dan 13C)
Senyawa golongan ini ditemukan dalam bentuk dimer atau oligomer dengan atom Sn sebagai pusat berkoordinasi 5 atau 6
Contoh karakteristik serapan 119Sn terdapat pada Tabel 1 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 34 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Tabel 1 119Sn senyawa organotimah(IV) Bu2Sn(IV)2+ karboksilat
Pelarut Struktur Pergeseran Kimia (ppm)
Chloroform dimer -1268Chloroform trimer -1268 -2830Chloroform tetramer -1314 -2660Padat polimer -2310
Data terbaru senyawa R2Sn(IV)2+ karboksilat telah ditemukan aktif sebagai antitumor dan jauh Lebih aktif dari 3 obat standar pada pengobatan kanker
Tabel 1 Beberapa Serapan Karakteristik 119Sn NMR
Bioanor OT 35 OrgTin
3 Interaksi dengan Asam Karboksilat dan turunannya
Interaksi antara senyawa organotimah(IV) dengan berbagai asam karboksilat telah banyak diteliti
Uji bioaktifitas masih terus berlangsung pengujian baik sebagai antifungi antibakteri antikanker antitumor
- Saat ini sebagai bahan awal yang dipakai adalah diorganotimah (R2Sn(IV)2+) dan triorganotimah(IV) (R3Sn(IV)+)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 36 OrgTin
Reaksi dapat dilakukan dengan cara mengubah bahan awal yang berupa R2SnCl2 menjadi R2SnO dengan cara penambahan NaOH dengan hasil yang cukup memuaskan baru direaksikan dengan asam karboksilat dengan perbandingan 12 untuk ligan alkil sedangkan ligan arilfenil dan turunannya bahan awal diubah menjadi hidroksidanya
Atau dengan cara mengubah asam karboksilat sebagai garam perak dengan cara mereaksikannya dengan perak nitrat sehingga terbentuk Ag(RCOO-) dan mereaksikannyadengan R2SnCl2
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 37 OrgTin
Senyawa R2Sn(RCOO)2 dengan mudah dilakukan karakterisasi
dengan FTIR mengasilkan beberapa serapan yang sangat spesifik seperti terdapat pada Tabel 2 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 38 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Senyawa V(Sn ndash Cl) V(Sn ndash O)
V(C=O) V(CO2) V(Sn-O-C) Sn - Bu Butyl
1 3342s - - - - 5647 5953s
2956 ndash 2861s
2 - 4174s - - - 5647 5953s
2947 ndash 2860s
3a - - 1687w 1589s 1079w 562w 2956 ndash 2865s
Tabel 2 Serapan IR Karakteristik Organotimah(IV)
Bioanor OT 39 OrgTin
Dengan 119Sn NMR sangat berguna dengan memberikan pergeseran kimia yang sangat spesifik yaitu berkisar antara -100 -300 ppm
119Sn NMR senyawa Organotimah(IV)PARAMETER 119Sn NMR SANGAT BERGUNA UNTUK
MENENTUKAN BENTUK STRUKTUR DAN KOORFINASI DARI SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) YANG TERBENTUK
HAL INI KARENA MASING-MASING KOORDINASI MEMBERIKAN SPEKTRUM SERAPAN YANG SPESIFIK
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 40 OrgTin
PADA SENYAWA AKLILTIMAH(IV) KARBOKSILAT NILAI YANG BIASANYA DITERIMA ADALAH SEPERTI TERDAPAT PADA TABEL 3 di bawah ini
NILAI PERGESERAN KIMIA MEMBERIKAN GAMBARAN STRUKTUR SEPERTI CONTOH YANG TERDAPAT PADA TABEL 1 DI ATAS
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT41 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
STRUKTUR ORGANOTIMAH(IV)
KARBOKSILAT
RENTANG PEGESERAN
KIMIAKoordinasi 4 +200 ndash (- 60) PPM
Koordinasi 5 - 90 ndash (-190) ppm
Koordinasi 6 -200 ndash (-400) ppm
Tabel 3 Perbedaan Serapan dari Tiap Bentuk Koordinasi Organotimah(IV) Karboksilat
- Senyawa Organotimah(Contrsquod)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (2)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (3)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (4)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (5)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (6)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (7)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (8)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (9)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (10)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (11)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (12)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (13)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (14)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (15)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (16)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (17)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (18)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (19)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (20)
-
Bioanor OT 32 OrgTin
Regioselektifitas dari gugus alkohol pada gula terhadap senyawa diorganotimah(IV) disebabkan karena kemampuan sistem gula untuk membentuk ikatan tambahan pada O dengan bentuk ikatan OSn Sehingga 2 gugus OH yang berdekatan pada posisi cis-(axial equitorial) merupakan yang paling reaktif
- Satu gugus OH pada posisi cis-(axial) juga reaktif dan dua OH trans-(equatorial equitorial) yang paling tidak reaktif kondisi kereaktifan ini juga dipengaruhi oleh kondisi reaksi
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 33 OrgTin
Senyawa karbohidratorganotimah(IV) sangat mudah dikarakterisasi terutama dengan analisis multinuclear NMR (119Sn 1H dan 13C)
Senyawa golongan ini ditemukan dalam bentuk dimer atau oligomer dengan atom Sn sebagai pusat berkoordinasi 5 atau 6
Contoh karakteristik serapan 119Sn terdapat pada Tabel 1 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 34 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Tabel 1 119Sn senyawa organotimah(IV) Bu2Sn(IV)2+ karboksilat
Pelarut Struktur Pergeseran Kimia (ppm)
Chloroform dimer -1268Chloroform trimer -1268 -2830Chloroform tetramer -1314 -2660Padat polimer -2310
Data terbaru senyawa R2Sn(IV)2+ karboksilat telah ditemukan aktif sebagai antitumor dan jauh Lebih aktif dari 3 obat standar pada pengobatan kanker
Tabel 1 Beberapa Serapan Karakteristik 119Sn NMR
Bioanor OT 35 OrgTin
3 Interaksi dengan Asam Karboksilat dan turunannya
Interaksi antara senyawa organotimah(IV) dengan berbagai asam karboksilat telah banyak diteliti
Uji bioaktifitas masih terus berlangsung pengujian baik sebagai antifungi antibakteri antikanker antitumor
- Saat ini sebagai bahan awal yang dipakai adalah diorganotimah (R2Sn(IV)2+) dan triorganotimah(IV) (R3Sn(IV)+)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 36 OrgTin
Reaksi dapat dilakukan dengan cara mengubah bahan awal yang berupa R2SnCl2 menjadi R2SnO dengan cara penambahan NaOH dengan hasil yang cukup memuaskan baru direaksikan dengan asam karboksilat dengan perbandingan 12 untuk ligan alkil sedangkan ligan arilfenil dan turunannya bahan awal diubah menjadi hidroksidanya
Atau dengan cara mengubah asam karboksilat sebagai garam perak dengan cara mereaksikannya dengan perak nitrat sehingga terbentuk Ag(RCOO-) dan mereaksikannyadengan R2SnCl2
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 37 OrgTin
Senyawa R2Sn(RCOO)2 dengan mudah dilakukan karakterisasi
dengan FTIR mengasilkan beberapa serapan yang sangat spesifik seperti terdapat pada Tabel 2 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 38 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Senyawa V(Sn ndash Cl) V(Sn ndash O)
V(C=O) V(CO2) V(Sn-O-C) Sn - Bu Butyl
1 3342s - - - - 5647 5953s
2956 ndash 2861s
2 - 4174s - - - 5647 5953s
2947 ndash 2860s
3a - - 1687w 1589s 1079w 562w 2956 ndash 2865s
Tabel 2 Serapan IR Karakteristik Organotimah(IV)
Bioanor OT 39 OrgTin
Dengan 119Sn NMR sangat berguna dengan memberikan pergeseran kimia yang sangat spesifik yaitu berkisar antara -100 -300 ppm
119Sn NMR senyawa Organotimah(IV)PARAMETER 119Sn NMR SANGAT BERGUNA UNTUK
MENENTUKAN BENTUK STRUKTUR DAN KOORFINASI DARI SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) YANG TERBENTUK
HAL INI KARENA MASING-MASING KOORDINASI MEMBERIKAN SPEKTRUM SERAPAN YANG SPESIFIK
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 40 OrgTin
PADA SENYAWA AKLILTIMAH(IV) KARBOKSILAT NILAI YANG BIASANYA DITERIMA ADALAH SEPERTI TERDAPAT PADA TABEL 3 di bawah ini
NILAI PERGESERAN KIMIA MEMBERIKAN GAMBARAN STRUKTUR SEPERTI CONTOH YANG TERDAPAT PADA TABEL 1 DI ATAS
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT41 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
STRUKTUR ORGANOTIMAH(IV)
KARBOKSILAT
RENTANG PEGESERAN
KIMIAKoordinasi 4 +200 ndash (- 60) PPM
Koordinasi 5 - 90 ndash (-190) ppm
Koordinasi 6 -200 ndash (-400) ppm
Tabel 3 Perbedaan Serapan dari Tiap Bentuk Koordinasi Organotimah(IV) Karboksilat
- Senyawa Organotimah(Contrsquod)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (2)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (3)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (4)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (5)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (6)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (7)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (8)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (9)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (10)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (11)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (12)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (13)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (14)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (15)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (16)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (17)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (18)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (19)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (20)
-
Bioanor OT 33 OrgTin
Senyawa karbohidratorganotimah(IV) sangat mudah dikarakterisasi terutama dengan analisis multinuclear NMR (119Sn 1H dan 13C)
Senyawa golongan ini ditemukan dalam bentuk dimer atau oligomer dengan atom Sn sebagai pusat berkoordinasi 5 atau 6
Contoh karakteristik serapan 119Sn terdapat pada Tabel 1 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 34 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Tabel 1 119Sn senyawa organotimah(IV) Bu2Sn(IV)2+ karboksilat
Pelarut Struktur Pergeseran Kimia (ppm)
Chloroform dimer -1268Chloroform trimer -1268 -2830Chloroform tetramer -1314 -2660Padat polimer -2310
Data terbaru senyawa R2Sn(IV)2+ karboksilat telah ditemukan aktif sebagai antitumor dan jauh Lebih aktif dari 3 obat standar pada pengobatan kanker
Tabel 1 Beberapa Serapan Karakteristik 119Sn NMR
Bioanor OT 35 OrgTin
3 Interaksi dengan Asam Karboksilat dan turunannya
Interaksi antara senyawa organotimah(IV) dengan berbagai asam karboksilat telah banyak diteliti
Uji bioaktifitas masih terus berlangsung pengujian baik sebagai antifungi antibakteri antikanker antitumor
- Saat ini sebagai bahan awal yang dipakai adalah diorganotimah (R2Sn(IV)2+) dan triorganotimah(IV) (R3Sn(IV)+)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 36 OrgTin
Reaksi dapat dilakukan dengan cara mengubah bahan awal yang berupa R2SnCl2 menjadi R2SnO dengan cara penambahan NaOH dengan hasil yang cukup memuaskan baru direaksikan dengan asam karboksilat dengan perbandingan 12 untuk ligan alkil sedangkan ligan arilfenil dan turunannya bahan awal diubah menjadi hidroksidanya
Atau dengan cara mengubah asam karboksilat sebagai garam perak dengan cara mereaksikannya dengan perak nitrat sehingga terbentuk Ag(RCOO-) dan mereaksikannyadengan R2SnCl2
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 37 OrgTin
Senyawa R2Sn(RCOO)2 dengan mudah dilakukan karakterisasi
dengan FTIR mengasilkan beberapa serapan yang sangat spesifik seperti terdapat pada Tabel 2 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 38 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Senyawa V(Sn ndash Cl) V(Sn ndash O)
V(C=O) V(CO2) V(Sn-O-C) Sn - Bu Butyl
1 3342s - - - - 5647 5953s
2956 ndash 2861s
2 - 4174s - - - 5647 5953s
2947 ndash 2860s
3a - - 1687w 1589s 1079w 562w 2956 ndash 2865s
Tabel 2 Serapan IR Karakteristik Organotimah(IV)
Bioanor OT 39 OrgTin
Dengan 119Sn NMR sangat berguna dengan memberikan pergeseran kimia yang sangat spesifik yaitu berkisar antara -100 -300 ppm
119Sn NMR senyawa Organotimah(IV)PARAMETER 119Sn NMR SANGAT BERGUNA UNTUK
MENENTUKAN BENTUK STRUKTUR DAN KOORFINASI DARI SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) YANG TERBENTUK
HAL INI KARENA MASING-MASING KOORDINASI MEMBERIKAN SPEKTRUM SERAPAN YANG SPESIFIK
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 40 OrgTin
PADA SENYAWA AKLILTIMAH(IV) KARBOKSILAT NILAI YANG BIASANYA DITERIMA ADALAH SEPERTI TERDAPAT PADA TABEL 3 di bawah ini
NILAI PERGESERAN KIMIA MEMBERIKAN GAMBARAN STRUKTUR SEPERTI CONTOH YANG TERDAPAT PADA TABEL 1 DI ATAS
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT41 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
STRUKTUR ORGANOTIMAH(IV)
KARBOKSILAT
RENTANG PEGESERAN
KIMIAKoordinasi 4 +200 ndash (- 60) PPM
Koordinasi 5 - 90 ndash (-190) ppm
Koordinasi 6 -200 ndash (-400) ppm
Tabel 3 Perbedaan Serapan dari Tiap Bentuk Koordinasi Organotimah(IV) Karboksilat
- Senyawa Organotimah(Contrsquod)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (2)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (3)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (4)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (5)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (6)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (7)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (8)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (9)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (10)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (11)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (12)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (13)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (14)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (15)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (16)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (17)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (18)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (19)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (20)
-
Bioanor OT 34 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Tabel 1 119Sn senyawa organotimah(IV) Bu2Sn(IV)2+ karboksilat
Pelarut Struktur Pergeseran Kimia (ppm)
Chloroform dimer -1268Chloroform trimer -1268 -2830Chloroform tetramer -1314 -2660Padat polimer -2310
Data terbaru senyawa R2Sn(IV)2+ karboksilat telah ditemukan aktif sebagai antitumor dan jauh Lebih aktif dari 3 obat standar pada pengobatan kanker
Tabel 1 Beberapa Serapan Karakteristik 119Sn NMR
Bioanor OT 35 OrgTin
3 Interaksi dengan Asam Karboksilat dan turunannya
Interaksi antara senyawa organotimah(IV) dengan berbagai asam karboksilat telah banyak diteliti
Uji bioaktifitas masih terus berlangsung pengujian baik sebagai antifungi antibakteri antikanker antitumor
- Saat ini sebagai bahan awal yang dipakai adalah diorganotimah (R2Sn(IV)2+) dan triorganotimah(IV) (R3Sn(IV)+)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 36 OrgTin
Reaksi dapat dilakukan dengan cara mengubah bahan awal yang berupa R2SnCl2 menjadi R2SnO dengan cara penambahan NaOH dengan hasil yang cukup memuaskan baru direaksikan dengan asam karboksilat dengan perbandingan 12 untuk ligan alkil sedangkan ligan arilfenil dan turunannya bahan awal diubah menjadi hidroksidanya
Atau dengan cara mengubah asam karboksilat sebagai garam perak dengan cara mereaksikannya dengan perak nitrat sehingga terbentuk Ag(RCOO-) dan mereaksikannyadengan R2SnCl2
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 37 OrgTin
Senyawa R2Sn(RCOO)2 dengan mudah dilakukan karakterisasi
dengan FTIR mengasilkan beberapa serapan yang sangat spesifik seperti terdapat pada Tabel 2 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 38 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Senyawa V(Sn ndash Cl) V(Sn ndash O)
V(C=O) V(CO2) V(Sn-O-C) Sn - Bu Butyl
1 3342s - - - - 5647 5953s
2956 ndash 2861s
2 - 4174s - - - 5647 5953s
2947 ndash 2860s
3a - - 1687w 1589s 1079w 562w 2956 ndash 2865s
Tabel 2 Serapan IR Karakteristik Organotimah(IV)
Bioanor OT 39 OrgTin
Dengan 119Sn NMR sangat berguna dengan memberikan pergeseran kimia yang sangat spesifik yaitu berkisar antara -100 -300 ppm
119Sn NMR senyawa Organotimah(IV)PARAMETER 119Sn NMR SANGAT BERGUNA UNTUK
MENENTUKAN BENTUK STRUKTUR DAN KOORFINASI DARI SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) YANG TERBENTUK
HAL INI KARENA MASING-MASING KOORDINASI MEMBERIKAN SPEKTRUM SERAPAN YANG SPESIFIK
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 40 OrgTin
PADA SENYAWA AKLILTIMAH(IV) KARBOKSILAT NILAI YANG BIASANYA DITERIMA ADALAH SEPERTI TERDAPAT PADA TABEL 3 di bawah ini
NILAI PERGESERAN KIMIA MEMBERIKAN GAMBARAN STRUKTUR SEPERTI CONTOH YANG TERDAPAT PADA TABEL 1 DI ATAS
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT41 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
STRUKTUR ORGANOTIMAH(IV)
KARBOKSILAT
RENTANG PEGESERAN
KIMIAKoordinasi 4 +200 ndash (- 60) PPM
Koordinasi 5 - 90 ndash (-190) ppm
Koordinasi 6 -200 ndash (-400) ppm
Tabel 3 Perbedaan Serapan dari Tiap Bentuk Koordinasi Organotimah(IV) Karboksilat
- Senyawa Organotimah(Contrsquod)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (2)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (3)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (4)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (5)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (6)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (7)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (8)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (9)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (10)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (11)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (12)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (13)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (14)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (15)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (16)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (17)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (18)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (19)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (20)
-
Bioanor OT 35 OrgTin
3 Interaksi dengan Asam Karboksilat dan turunannya
Interaksi antara senyawa organotimah(IV) dengan berbagai asam karboksilat telah banyak diteliti
Uji bioaktifitas masih terus berlangsung pengujian baik sebagai antifungi antibakteri antikanker antitumor
- Saat ini sebagai bahan awal yang dipakai adalah diorganotimah (R2Sn(IV)2+) dan triorganotimah(IV) (R3Sn(IV)+)
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 36 OrgTin
Reaksi dapat dilakukan dengan cara mengubah bahan awal yang berupa R2SnCl2 menjadi R2SnO dengan cara penambahan NaOH dengan hasil yang cukup memuaskan baru direaksikan dengan asam karboksilat dengan perbandingan 12 untuk ligan alkil sedangkan ligan arilfenil dan turunannya bahan awal diubah menjadi hidroksidanya
Atau dengan cara mengubah asam karboksilat sebagai garam perak dengan cara mereaksikannya dengan perak nitrat sehingga terbentuk Ag(RCOO-) dan mereaksikannyadengan R2SnCl2
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 37 OrgTin
Senyawa R2Sn(RCOO)2 dengan mudah dilakukan karakterisasi
dengan FTIR mengasilkan beberapa serapan yang sangat spesifik seperti terdapat pada Tabel 2 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 38 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Senyawa V(Sn ndash Cl) V(Sn ndash O)
V(C=O) V(CO2) V(Sn-O-C) Sn - Bu Butyl
1 3342s - - - - 5647 5953s
2956 ndash 2861s
2 - 4174s - - - 5647 5953s
2947 ndash 2860s
3a - - 1687w 1589s 1079w 562w 2956 ndash 2865s
Tabel 2 Serapan IR Karakteristik Organotimah(IV)
Bioanor OT 39 OrgTin
Dengan 119Sn NMR sangat berguna dengan memberikan pergeseran kimia yang sangat spesifik yaitu berkisar antara -100 -300 ppm
119Sn NMR senyawa Organotimah(IV)PARAMETER 119Sn NMR SANGAT BERGUNA UNTUK
MENENTUKAN BENTUK STRUKTUR DAN KOORFINASI DARI SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) YANG TERBENTUK
HAL INI KARENA MASING-MASING KOORDINASI MEMBERIKAN SPEKTRUM SERAPAN YANG SPESIFIK
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 40 OrgTin
PADA SENYAWA AKLILTIMAH(IV) KARBOKSILAT NILAI YANG BIASANYA DITERIMA ADALAH SEPERTI TERDAPAT PADA TABEL 3 di bawah ini
NILAI PERGESERAN KIMIA MEMBERIKAN GAMBARAN STRUKTUR SEPERTI CONTOH YANG TERDAPAT PADA TABEL 1 DI ATAS
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT41 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
STRUKTUR ORGANOTIMAH(IV)
KARBOKSILAT
RENTANG PEGESERAN
KIMIAKoordinasi 4 +200 ndash (- 60) PPM
Koordinasi 5 - 90 ndash (-190) ppm
Koordinasi 6 -200 ndash (-400) ppm
Tabel 3 Perbedaan Serapan dari Tiap Bentuk Koordinasi Organotimah(IV) Karboksilat
- Senyawa Organotimah(Contrsquod)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (2)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (3)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (4)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (5)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (6)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (7)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (8)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (9)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (10)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (11)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (12)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (13)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (14)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (15)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (16)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (17)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (18)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (19)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (20)
-
Bioanor OT 36 OrgTin
Reaksi dapat dilakukan dengan cara mengubah bahan awal yang berupa R2SnCl2 menjadi R2SnO dengan cara penambahan NaOH dengan hasil yang cukup memuaskan baru direaksikan dengan asam karboksilat dengan perbandingan 12 untuk ligan alkil sedangkan ligan arilfenil dan turunannya bahan awal diubah menjadi hidroksidanya
Atau dengan cara mengubah asam karboksilat sebagai garam perak dengan cara mereaksikannya dengan perak nitrat sehingga terbentuk Ag(RCOO-) dan mereaksikannyadengan R2SnCl2
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 37 OrgTin
Senyawa R2Sn(RCOO)2 dengan mudah dilakukan karakterisasi
dengan FTIR mengasilkan beberapa serapan yang sangat spesifik seperti terdapat pada Tabel 2 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 38 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Senyawa V(Sn ndash Cl) V(Sn ndash O)
V(C=O) V(CO2) V(Sn-O-C) Sn - Bu Butyl
1 3342s - - - - 5647 5953s
2956 ndash 2861s
2 - 4174s - - - 5647 5953s
2947 ndash 2860s
3a - - 1687w 1589s 1079w 562w 2956 ndash 2865s
Tabel 2 Serapan IR Karakteristik Organotimah(IV)
Bioanor OT 39 OrgTin
Dengan 119Sn NMR sangat berguna dengan memberikan pergeseran kimia yang sangat spesifik yaitu berkisar antara -100 -300 ppm
119Sn NMR senyawa Organotimah(IV)PARAMETER 119Sn NMR SANGAT BERGUNA UNTUK
MENENTUKAN BENTUK STRUKTUR DAN KOORFINASI DARI SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) YANG TERBENTUK
HAL INI KARENA MASING-MASING KOORDINASI MEMBERIKAN SPEKTRUM SERAPAN YANG SPESIFIK
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 40 OrgTin
PADA SENYAWA AKLILTIMAH(IV) KARBOKSILAT NILAI YANG BIASANYA DITERIMA ADALAH SEPERTI TERDAPAT PADA TABEL 3 di bawah ini
NILAI PERGESERAN KIMIA MEMBERIKAN GAMBARAN STRUKTUR SEPERTI CONTOH YANG TERDAPAT PADA TABEL 1 DI ATAS
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT41 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
STRUKTUR ORGANOTIMAH(IV)
KARBOKSILAT
RENTANG PEGESERAN
KIMIAKoordinasi 4 +200 ndash (- 60) PPM
Koordinasi 5 - 90 ndash (-190) ppm
Koordinasi 6 -200 ndash (-400) ppm
Tabel 3 Perbedaan Serapan dari Tiap Bentuk Koordinasi Organotimah(IV) Karboksilat
- Senyawa Organotimah(Contrsquod)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (2)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (3)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (4)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (5)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (6)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (7)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (8)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (9)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (10)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (11)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (12)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (13)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (14)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (15)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (16)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (17)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (18)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (19)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (20)
-
Bioanor OT 37 OrgTin
Senyawa R2Sn(RCOO)2 dengan mudah dilakukan karakterisasi
dengan FTIR mengasilkan beberapa serapan yang sangat spesifik seperti terdapat pada Tabel 2 berikut ini
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 38 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Senyawa V(Sn ndash Cl) V(Sn ndash O)
V(C=O) V(CO2) V(Sn-O-C) Sn - Bu Butyl
1 3342s - - - - 5647 5953s
2956 ndash 2861s
2 - 4174s - - - 5647 5953s
2947 ndash 2860s
3a - - 1687w 1589s 1079w 562w 2956 ndash 2865s
Tabel 2 Serapan IR Karakteristik Organotimah(IV)
Bioanor OT 39 OrgTin
Dengan 119Sn NMR sangat berguna dengan memberikan pergeseran kimia yang sangat spesifik yaitu berkisar antara -100 -300 ppm
119Sn NMR senyawa Organotimah(IV)PARAMETER 119Sn NMR SANGAT BERGUNA UNTUK
MENENTUKAN BENTUK STRUKTUR DAN KOORFINASI DARI SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) YANG TERBENTUK
HAL INI KARENA MASING-MASING KOORDINASI MEMBERIKAN SPEKTRUM SERAPAN YANG SPESIFIK
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 40 OrgTin
PADA SENYAWA AKLILTIMAH(IV) KARBOKSILAT NILAI YANG BIASANYA DITERIMA ADALAH SEPERTI TERDAPAT PADA TABEL 3 di bawah ini
NILAI PERGESERAN KIMIA MEMBERIKAN GAMBARAN STRUKTUR SEPERTI CONTOH YANG TERDAPAT PADA TABEL 1 DI ATAS
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT41 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
STRUKTUR ORGANOTIMAH(IV)
KARBOKSILAT
RENTANG PEGESERAN
KIMIAKoordinasi 4 +200 ndash (- 60) PPM
Koordinasi 5 - 90 ndash (-190) ppm
Koordinasi 6 -200 ndash (-400) ppm
Tabel 3 Perbedaan Serapan dari Tiap Bentuk Koordinasi Organotimah(IV) Karboksilat
- Senyawa Organotimah(Contrsquod)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (2)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (3)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (4)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (5)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (6)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (7)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (8)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (9)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (10)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (11)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (12)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (13)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (14)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (15)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (16)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (17)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (18)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (19)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (20)
-
Bioanor OT 38 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Senyawa V(Sn ndash Cl) V(Sn ndash O)
V(C=O) V(CO2) V(Sn-O-C) Sn - Bu Butyl
1 3342s - - - - 5647 5953s
2956 ndash 2861s
2 - 4174s - - - 5647 5953s
2947 ndash 2860s
3a - - 1687w 1589s 1079w 562w 2956 ndash 2865s
Tabel 2 Serapan IR Karakteristik Organotimah(IV)
Bioanor OT 39 OrgTin
Dengan 119Sn NMR sangat berguna dengan memberikan pergeseran kimia yang sangat spesifik yaitu berkisar antara -100 -300 ppm
119Sn NMR senyawa Organotimah(IV)PARAMETER 119Sn NMR SANGAT BERGUNA UNTUK
MENENTUKAN BENTUK STRUKTUR DAN KOORFINASI DARI SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) YANG TERBENTUK
HAL INI KARENA MASING-MASING KOORDINASI MEMBERIKAN SPEKTRUM SERAPAN YANG SPESIFIK
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 40 OrgTin
PADA SENYAWA AKLILTIMAH(IV) KARBOKSILAT NILAI YANG BIASANYA DITERIMA ADALAH SEPERTI TERDAPAT PADA TABEL 3 di bawah ini
NILAI PERGESERAN KIMIA MEMBERIKAN GAMBARAN STRUKTUR SEPERTI CONTOH YANG TERDAPAT PADA TABEL 1 DI ATAS
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT41 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
STRUKTUR ORGANOTIMAH(IV)
KARBOKSILAT
RENTANG PEGESERAN
KIMIAKoordinasi 4 +200 ndash (- 60) PPM
Koordinasi 5 - 90 ndash (-190) ppm
Koordinasi 6 -200 ndash (-400) ppm
Tabel 3 Perbedaan Serapan dari Tiap Bentuk Koordinasi Organotimah(IV) Karboksilat
- Senyawa Organotimah(Contrsquod)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (2)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (3)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (4)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (5)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (6)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (7)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (8)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (9)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (10)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (11)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (12)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (13)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (14)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (15)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (16)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (17)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (18)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (19)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (20)
-
Bioanor OT 39 OrgTin
Dengan 119Sn NMR sangat berguna dengan memberikan pergeseran kimia yang sangat spesifik yaitu berkisar antara -100 -300 ppm
119Sn NMR senyawa Organotimah(IV)PARAMETER 119Sn NMR SANGAT BERGUNA UNTUK
MENENTUKAN BENTUK STRUKTUR DAN KOORFINASI DARI SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) YANG TERBENTUK
HAL INI KARENA MASING-MASING KOORDINASI MEMBERIKAN SPEKTRUM SERAPAN YANG SPESIFIK
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT 40 OrgTin
PADA SENYAWA AKLILTIMAH(IV) KARBOKSILAT NILAI YANG BIASANYA DITERIMA ADALAH SEPERTI TERDAPAT PADA TABEL 3 di bawah ini
NILAI PERGESERAN KIMIA MEMBERIKAN GAMBARAN STRUKTUR SEPERTI CONTOH YANG TERDAPAT PADA TABEL 1 DI ATAS
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT41 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
STRUKTUR ORGANOTIMAH(IV)
KARBOKSILAT
RENTANG PEGESERAN
KIMIAKoordinasi 4 +200 ndash (- 60) PPM
Koordinasi 5 - 90 ndash (-190) ppm
Koordinasi 6 -200 ndash (-400) ppm
Tabel 3 Perbedaan Serapan dari Tiap Bentuk Koordinasi Organotimah(IV) Karboksilat
- Senyawa Organotimah(Contrsquod)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (2)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (3)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (4)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (5)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (6)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (7)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (8)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (9)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (10)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (11)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (12)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (13)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (14)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (15)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (16)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (17)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (18)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (19)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (20)
-
Bioanor OT 40 OrgTin
PADA SENYAWA AKLILTIMAH(IV) KARBOKSILAT NILAI YANG BIASANYA DITERIMA ADALAH SEPERTI TERDAPAT PADA TABEL 3 di bawah ini
NILAI PERGESERAN KIMIA MEMBERIKAN GAMBARAN STRUKTUR SEPERTI CONTOH YANG TERDAPAT PADA TABEL 1 DI ATAS
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
Bioanor OT41 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
STRUKTUR ORGANOTIMAH(IV)
KARBOKSILAT
RENTANG PEGESERAN
KIMIAKoordinasi 4 +200 ndash (- 60) PPM
Koordinasi 5 - 90 ndash (-190) ppm
Koordinasi 6 -200 ndash (-400) ppm
Tabel 3 Perbedaan Serapan dari Tiap Bentuk Koordinasi Organotimah(IV) Karboksilat
- Senyawa Organotimah(Contrsquod)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (2)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (3)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (4)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (5)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (6)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (7)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (8)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (9)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (10)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (11)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (12)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (13)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (14)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (15)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (16)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (17)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (18)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (19)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (20)
-
Bioanor OT41 OrgTin
Senyawa Organotimah(Contrsquod)
STRUKTUR ORGANOTIMAH(IV)
KARBOKSILAT
RENTANG PEGESERAN
KIMIAKoordinasi 4 +200 ndash (- 60) PPM
Koordinasi 5 - 90 ndash (-190) ppm
Koordinasi 6 -200 ndash (-400) ppm
Tabel 3 Perbedaan Serapan dari Tiap Bentuk Koordinasi Organotimah(IV) Karboksilat
- Senyawa Organotimah(Contrsquod)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (2)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (3)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (4)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (5)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (6)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (7)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (8)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (9)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (10)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (11)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (12)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (13)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (14)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (15)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (16)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (17)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (18)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (19)
- Senyawa Organotimah(Contrsquod) (20)
-