seni musik - apresiasi

10
TUGAS SENI MUSIK SMA APRESIASI ACARA INDONESIA MENCARI BAKAT BERSAMA SUPERMIE Setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 19.00 WIB di Trans TV selalu diadakan acara Indonesia Mencari Bakat. Uraian di bawah ini adalah hasil apresiasi pada tanggal 25 Juli 2010 yang sudah sampai babak putaran final. Babak ini tersisa 8 peserta, yaitu Klanting, Hudson, Brandon, Fay Nabila, JP Melanix, Rumingkang, Putri Ayu, dan Funky Papua. Acara ini diawali tampilan dari semua peserta untuk mengenang Chrisye. Yang pertama adalah tampilan dari group Klanting (sebuah group pengamen jalanan yang menyanyikan sebuah lagu dengan gaya keroncong modern) yang membawakan lagu Aku Cinta Dia. Klanting menyanyikannya dengan baik menggunakan suara yang lepas. Penampilan pembukaan kedua dibawakan oleh Funky Papua (sebuah group penari berasal dari Papua), Brandon (penari cilik dari Surabaya), dan Fay Nabila (penari cilik dari Jakarta). Mereka membawakan tarian modern yang unik, lucu dan ceria. Penampilan pembukaan ketiga dibawakan oleh Hudson (seorang penyanyi dengan dua muka dan dua karakter-Jessica dan Hudson), dan Putri Ayu (seorang penyanyi seriosa). Mereka menyanyikan lagu berjudul Andai Aku Bisa. Hudson dengan dua tipe suara menyanyikan lagu ini dengan bagus, dan Putri Ayu dengan seriosanya bernyanyi dengan maksimal. Penampilan pembukaan keempat dibawakan oleh Rumingkang (sebuah kelompok tari tradisional asal Bandung) kelompok ini membawakan sebuah koreografi Buyung Rumingkang. Sayang penamipilan mereka kacau, karena tidak kompak, ada anggota yang salah gerakan, masih melirik kepada teman.

Upload: matsuga

Post on 27-Oct-2015

227 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Apresiasi seni modern dan apresiasi Seni Sunda

TRANSCRIPT

Page 1: Seni Musik - Apresiasi

TUGAS SENI MUSIK SMA

APRESIASI ACARA INDONESIA MENCARI BAKAT BERSAMA SUPERMIE

Setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 19.00 WIB di Trans TV selalu diadakan acara Indonesia Mencari Bakat. Uraian di bawah ini adalah hasil apresiasi pada tanggal 25 Juli 2010 yang sudah sampai babak putaran final. Babak ini tersisa 8 peserta, yaitu Klanting, Hudson, Brandon, Fay Nabila, JP Melanix, Rumingkang, Putri Ayu, dan Funky Papua.

Acara ini diawali tampilan dari semua peserta untuk mengenang Chrisye. Yang pertama adalah tampilan dari group Klanting (sebuah group pengamen jalanan yang menyanyikan sebuah lagu dengan gaya keroncong modern) yang membawakan lagu Aku Cinta Dia. Klanting menyanyikannya dengan baik menggunakan suara yang lepas.

Penampilan pembukaan kedua dibawakan oleh Funky Papua (sebuah group penari berasal dari Papua), Brandon (penari cilik dari Surabaya), dan Fay Nabila (penari cilik dari Jakarta). Mereka membawakan tarian modern yang unik, lucu dan ceria.

Penampilan pembukaan ketiga dibawakan oleh Hudson (seorang penyanyi dengan dua muka dan dua karakter-Jessica dan Hudson), dan Putri Ayu (seorang penyanyi seriosa). Mereka menyanyikan lagu berjudul Andai Aku Bisa. Hudson dengan dua tipe suara menyanyikan lagu ini dengan bagus, dan Putri Ayu dengan seriosanya bernyanyi dengan maksimal.

Penampilan pembukaan keempat dibawakan oleh Rumingkang (sebuah kelompok tari tradisional asal Bandung) kelompok ini membawakan sebuah koreografi Buyung Rumingkang. Sayang penamipilan mereka kacau, karena tidak kompak, ada anggota yang salah gerakan, masih melirik kepada teman.

Penampilan pembukaan yang terakhir dibawakan oleh seluruh peserta dengan iringan lagu Hip-Hip Hura. Penampilan pembukaan ini sangat ceria, dan bagus.

Setelah penampilan pembukaan ini, dimulailah babak putaran final ini. Pertama adalah penampilan dari Hudson feat Titi Dj yang menyanyikan lagu Bahasa Kalbu. Ada kekurangan pada penampilan Hudson. Saat ia berperan sebagai Jessica, ada nada-nada yang tak dapat diraih Hudson. Hudson tampak tak berkonsentrasi dalam penghayatan dan ekspresinya menunjukan kegerogiannya.

Page 2: Seni Musik - Apresiasi

Berikutnya adalah penampilan dari Rumingkang dengan Didik Ninik Towok (seorang penari tradisional yang menari menggunakan punggung). Bagian awal dibawakan oleh penampilan Didik Ninik Towok. Sangat memukau, penampilan beliau sangat unik. Kekurangan dari penampilan ini adalah Rumingkang dan Didik seperti membawakan tampilan sendiri-sendiri, hanya pada bagian penutup saja mereka menari bersama.

Selanjutnya dari Putri Ayu feat Rio Febrian dengan membawakan lagu berjudul I Want to Spend My Lifetime Loving You. Penampilan mereka sangat bagus. Suara kombinasi dari Putri Ayu dan Rio sangat indah. Namun saya sedikit kecewa karena pelafalan lagu oleh Putri ada yang tidak jelas dan bagian lagu yang menjadi seriosa sedikit sekali.

Bagian selanjutnya diisi dengan tampilan ceria dan semangat dari tiga anak sekolah yang mereka sebut tiga serangkai (JP Melanix, Fay Nabila, dan Brandon). Pembukaan dimulai oleh permainan drum JP Melanix dengan lagu berjudul So What yang sangat semangat, dan tempo yang terjaga. Kemudian muncul dua penari cilik ini dengan gerakan yang kompak, semangat dan ceria. Penampilan mereka sangat menarik perhatian karena saat JP Melanix berpindah tempat, saya tidak menyadari karena penampilan memukau Fay dan Brandon. Gerakan-gerakan mereka sangat luwes. Namun penampilan mereka terlalu singkat.

Penampilan Klanting dan Funky Papua. Penampilan ini sangat unik, kocak, lucu, menarik, menghibur, kreatif dan keren. Pengakuan dari Klanting yang tidak pernah menari membuat saya kaget, bahwa sebetulnya penampilan mereka sangat menghibur. Cara mereka yang memanfaatkan panggung sungguh sangat menarik. Mengagetkan!

Pada putaran final ini keputusan dewan juri pun akhirnya sudah ditetapkan bahwa Putri Ayu lolos ke putaran selanjutnya. Pada acara hari ini tiga finalis yang masuk ke zona tiga terendah adalah Fay Nabila, JP Melanix, dan Klanting, namun Fay Nabila gagal untuk melangkah selanjutnya.

Berikut tadi adalah hasil apresiasi saya terhadap penampilan dari para peserta Indonesia Mencari Bakat di Trans TV. Mohon maaf bila ada kesalahan, namun hasil apresiasi ini berdasarkan menurut pendapat saya. Terimakasih.

Page 3: Seni Musik - Apresiasi

Tugas Seni Musik

”Meng-aransemen Ulang Lagu”

SMA

Page 4: Seni Musik - Apresiasi

Mang Koko, Sastrawan Sunda Tiada Tara   (1917-1985)

Mang Koko, nama asli Haji Koko Koswara, lahir di Kecamatan Indihiang, Tasikmalaya, 10 April 1917 adalah seorang tokoh seniman Sunda. Beliau adalah seorang guru, santri, sastrawan, penulis, jurnalis, organisator, pencipta lagu, pembaharu karawitan Sunda, dan patut menjadi suri tauladan bagi praktisi seni di zaman sekarang. Mang Koko telah sukses mencipta kawih untuk anak-anak sampai tingkat dewasa, sehingga lebih dikenal sebagai maestro karawitan, dan karya-karyanya berupa kawih, tembang (pupuh rancag), sekar tandak, gending karesmen, dll., abadi sampai kiwari.

Ia mengikuti pendidikan HIS (1932) dan MULO Pasundan (1935). Sejak tahun 1937 beliau bekerja di: Bale Pamulang Pasundan, Paguyuban Paqsundan, De Javasche Bank; Surat Kabar Harian Cahaya, Harian Suara Merdeka, Jawatan Penerangan Provinsi Jawa Barat, guru yang kemudian menjadi Direktur Konservatori Karawitan Bandung (1961-1973); Dosen Luar Biasa di Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Bandung (sekarang Sekolah Tinggi Seni Indonesia Badung), sampai wafat.

Pemusik otodidak ini juga pembaru musik Sunda. Mang Koko, orang Sunda pertama, yang memasukkan dasar perkusi ke dalam lagu-lagunya. Ia melakukan itu sejak 1950, jauh sebelum Harry Roesli memainkan musik perkusi – bahkan sebelum Harry lahir. Misalnya lagu Mundinglaya, Mang Koko memasukkan suara kentongan. Tetapi di bagian lain lagi, ia melengkapi bunyi kecapi dengan merintis pemakaian elektrik. Pembaru musik Sunda ini menerima Anugerah Satya Lencana, 1971 dari pemerintah yang disematkan oleh Menteri P dan K (waktu itu) Mashuri, S.H.

Mang Koko telah mendirikan berbagai perkumpulan kesenian, diantaranya: Jenaka Sunda “Kaca Indihiang” (1946), “Taman Murangkalih” (1948), “Taman Cangkurileung” (1950), “Taman Setiaputra” (1950), “Kliningan Ganda Mekar” (1950), “Gamelan Mundinglaya” (1951), dan “Taman Bincarung” (1958).

Mang Koko dan kawan-kawan mendirikan Yayasan Cangkurileung pada 6 Maret 1959 yang berpusat di Bandung. Kegiatannya sistematis dan kostinten, seperti mengisi acara kawih di RRI Bandung setiap hari Minggu, mengadakan kursus karawitan untuk para guru, menerbitkan Majalah Swara Cangkurileung (1974-sekarang), dsb. Sampai sekarang, kegiatan Yayasan Cangkurileung masih berlangsung, diteruskan oleh dua dari delapan orang putranya, yaitu Tatang Benyamin Koswara dan Ida Rosida.

Ia mendirikan dan menjadi pimpinan Yayasan Badan Penyelenggara Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI), Bandung (1971). Ia pernah menerbitkan majalah kesenian “Swara Cangkurileung” (1970-1983).

Karya cipta kakawihan yang ia buat dikumpulkan dalam berbagai buku, baik yang sudah diterbitkan maupun yang masih berupa naskah-naskah, diantaranya:

“Resep Mamaos” (Ganaco, 1948),

Page 5: Seni Musik - Apresiasi

“Cangkurileung” (3 jilid/MB, 1952), “Ganda Mekar” (Tarate, 1970), “Bincarung” (Tarate, 1970), “Pangajaran Kacapi” (Balebat, 1973), “Seni Swara Sunda/Pupuh 17″ (Mitra Buana, 1984), “Sekar Mayang” (Mitra Buana, 1984), “Layeutan Swara” (YCP, 1984), “Bentang Sulintang/Lagu-lagu Perjuangan”; dan sebagainya.

Sementara beberapa Kawih Karya Mang Koko, yang disanggi dari Sajak Sunda para satrawan lainnya:

1. Angin Burit (Winarya Artadinata)2. Angin Priangan (Wahyu Wibisana)3. Asih Abadi (Dédi Windiagiri)4. Bulan Bandung Panineungan (Wahyu Wibisana)5. Bulan Langlayangan Peuting (Wahyu Wibisana)6. Bungur Mumunggang (Wahyu Wibisana)7. Di Langit Bandung Bulan keur Mayung (Dédi Windiagiri)8. Girimis Kasorénakeun (Dédi Windiagiri)9. Hareupeun Kaca (Winarya Artadinata)10. Hariring Nu Kungsi Nyanding (Winarya Artadinata)11. Hirup (Nano S)12. Imut Malati (Wahyu Wibisana)13. Jalir Jangji (SAR)14. Kalangkang di Cikamiri (Wahyu Wibisana)15. Karatagan Pahlawan (Mang Koko)16. Kasenian (Mang Koko)17. Kembang Balébat (Wahyu Wibisana)18. Kembang Impian (Dédi Windiagiri)19. Kembang Tanjung Panineungan (Wahyu Wibisana)20. Kudu ka Saha (Winarta Artadinata)21. Lalaki Padjadjaran (Mang Koko)22. Longkéwang (Dédi Windiagiri)23. Malati di Gunung Guntur (Wahyu Wibisana)24. Peuting jeung Pangharepan (RAF)25. Purnama (Agus Sur)26. Rayagung ka Balé Nyungcung (Dédi Windiagiri)27. Reumis Beureum (Wahyu Wibisana)28. Sagagang kembang Ros (Winarya Artadinata)29. Salempay Sutra (Winarya Artadinata)30. Sariak Layung (Dédi Windiagiri)31. Sulaya Janji (Winarya Artadinata)32. Tanjung (Wahyu Wibisana)33. Tina Jandéla (Dédi Windiagiri)34. Wengi Énjing Tepang Deui (Tatang Sastrawiria)

Page 6: Seni Musik - Apresiasi

DAFTAR ISI

1. SEJARAH PENCIPTA LAGU2. ARANSEMEN KELOMPOK3. MAKNA DAN ISI LAGU4. NOTASI LAGU BESERTA KUNCI

Page 7: Seni Musik - Apresiasi

Aransemen Kelompok

Kelompok kami terdiri dari 4 orang yaitu Domi, Lala, Jessica, dan Thesia. Kelompok kami akan membawakan lagu yang berjudul Karatagan Pahlawan yang dibuat oleh Mang Koko.

Kami tidak akan menghilangkan unsur Sunda dari lagu ini, namun kami membuatnya sedikit berbeda dengan tambahan perkusi dan gitar. Kami menambahkan perkusi dan gitar agar lagu ini terkesan meriah namun beraroma Sunda. Gitar kami tambahkan untuk memberikan fill atau isi lagu agar lagu ini tidak menjadi polos.

Perkusi akan dibawakan oleh Lala, dan gitar akan dibawakan oleh Domi. Untuk unsur Sundanya saron akan dimainkan oleh Thesia dan suling pentatonis akan dimainkan oleh Jessica.

Pada bagian intro akan dibawakan oleh gitar dan saron, dengan beat dari perkusi dan selingan dari suling bambu. Kemudian setelah intro kami akan masuk ke dalam isi lagu dengan semua alat bermain. Suling dan saron akan memainkan not-not lagu dari karatagan pahlawan, gitar akan memainkan chord lagu dan perkusi sebagai beat. Begitu seterusnya hingga lagu selesai.

Arti Lagu Karatagan Pahlawan

Lagu karatagan pahlawan yang diciptakan Mang Koko ini menceritakan tentang seseorang yang memiliki rasa nasionalisme yang sangat tinggi. Bisa dibilang lagu ini bercerita tentang seorang pahlawan. Dijelaskan bahwa pahlawan di lagu ini adalah seseorang yang pantang menyerah dan memiliki semangat nasionalisme yang tinggi serta tekad yang kuat. Ia akan melakukan apapun untuk mencapai tujuannya yaitu memperjuangkan tanah airnya. Bahkan ia lupa akan dirinya sendiri dan hanya mementingkan kemerdekaan bangsanya. Meskipun ia harus berkorban untuk negaranya, ia rela melakukan itu semua demi tanah air. Dalam mencapai tujuannya itu, ia tidak pernah menginginkan balas jasa apapun dari siapapun.

Lagu ini mengingatkan kita tentang betapa pentingnya rasa nasionalisme kepada bangsa dan tanah air kita sendiri yaitu Negara Indonesia. Lagu ini menegaskan akan pentingnya rasa cinta kasih terhadap tanah air dan pentingnya tindakan kita untuk membela Negara tanpa mengaharapkan imbalan atau balas jasa dari siapapun. Lagu karatagan pahlawan ini mengajarkan kita untuk rela berkorban demi Negara dan mampu membanggakan Negara. Hal ini pun tentu mengingatakan kita kepada berjuta-juta pahlawan Indonesia yang telah gugur dan rela berkorban demi Negara dan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Kita pun patut untuk menghormati dan mengenang jasa mereka yang berjasa, sehingga bangsa Indonesia merdeka hingga saat ini.