apresiasi estesis seni ukir

20
Apresiasi Estetis Seni Ukir Apresiasi Estetis Seni Ukir Karya : Ki Sungging Adi Luwih Aliran : Neoklasikisme Hal yang diapresiasi : 1) Deskripsi : Ukiran adalah kerajinan utama dari kota Jepara. Ukiran dari kayu di Jepara ini untuk produksinya ada tempat-tempat yang lekat dengan para ahli pahat ukir Jepara sebagai centre of production yaitu di Desa Mulyoharjo untuk pusat kerjinan ukir dan patung Jepara. Yang dimaksud disini adalah ukiran yang berasal dari kayu yang bisa berasal dari kayu jati, mahoni, sengon dan lain-lain. Di kota Jepara hampir di seluruh kecamatan mempunyai mebel dan ukir kayu sesuai dengan keahliannya sendiri-sendiri. Hasil dari kerajinan ukir Jepara bisa bermacam-macam bentuk mulai dari motif patung, motif daun,relief dan lain-lain. Menurut sejarah mengapa masyarakat Jepara mempunyai keahlian di pahat ukir kayu adalah konon pada jaman dulu kala ada seorang seniman hebat yang bernama Ki Sungging Adi Luwih. Dia tinggal di kerajaan.Kepiawaian Ki Sungging ini

Upload: raflysafadanu

Post on 28-Nov-2014

2.545 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

Tugas mengapresiasi estetis seni ukir oleh siswa/siswi SMP Negero 177 Jakarta

TRANSCRIPT

Page 1: Apresiasi Estesis Seni Ukir

Apresiasi Estetis Seni Ukir

Apresiasi Estetis Seni Ukir

Karya : Ki Sungging Adi Luwih

Aliran : Neoklasikisme

Hal yang diapresiasi :

1) Deskripsi :

Ukiran adalah kerajinan utama dari kota Jepara. Ukiran dari kayu di Jepara ini untuk produksinya ada tempat-tempat yang lekat dengan para ahli pahat ukir Jepara sebagai centre of production yaitu di Desa Mulyoharjo untuk pusat kerjinan ukir dan patung Jepara. Yang dimaksud disini adalah ukiran yang berasal dari kayu yang bisa berasal dari kayu jati, mahoni, sengon dan lain-lain. Di kota Jepara hampir di seluruh kecamatan mempunyai mebel dan ukir kayu sesuai dengan keahliannya sendiri-sendiri. Hasil dari kerajinan ukir Jepara bisa bermacam-macam bentuk mulai dari motif patung, motif daun,relief dan lain-lain.

Menurut sejarah mengapa masyarakat Jepara mempunyai keahlian di pahat ukir kayu adalah konon pada jaman dulu kala ada seorang seniman hebat yang bernama Ki Sungging Adi Luwih. Dia tinggal di kerajaan.Kepiawaian Ki Sungging ini terkenal dan sang raja pun akhirnya mengetahuinya. Singkat cerita raja bermaksud memesan gambar untuk permaisurinya kepada Ki Sungging. Ki Sungging bisa menyelesaikan gambarnya dengan baik namun pada saat Ki Sungging hendak menambahkan cat hitam pada rambutnya,ada cat yang tercecer di gambar permaisuri tersebut bagian paha sehingga nampak seperti tahilalat.Kemudian

Page 2: Apresiasi Estesis Seni Ukir

Apresiasi Estetis Seni Ukir

diserahkan kepada raja dan raja sangat kagum dengan hasil karyanya.Namun takdir berkata lain sang raja curiga kepada Ki Sungging difikir Ki Sungging pernah melihat permaisuri telanjang karena adanya gambar tahilalat pada pahanya. Akhirnya raja menghukum Ki sungging dengan membawa alat pahat disuruh membuat patung permaisuri di udara dengan naik layang-layang.

Ukiran patung permaisuri sudah setengah selesai tapi tiba-tiba datang angin kencang dan patung jatuh dan terbawa sampai Bali. Itulah sebabnya mengapa masyarakat Bali juga terkenal sebagai ahli membuat patung. Dan untuk alat pahat yang dipakai oleh ki Sungging jatuh di belakang gunung dan ditempat jatuhnya pahat inilah yang sekarang diakui sebagai Jepara tempat berkembangnya ukiran.

Terlepas dari cerita legenda maupun sejarahnya, seni ukir Jepara kini telah dapat berkembang dan bahkan merupakan salah satu bagian dari “nafas kehidupan dan denyut nadi perekonomian“ masyarakat Jepara. Guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia misalnya, dilakukan melalui pendidikan Sekolah Menengah Industri Kerajinan Negeri dan Akademi Teknologi Perkayuan dan pendidikan non formal melalui kursus-kursus dan latihan-latihan. Dengan penigkatan kualitas sumber daya manusia ini diharapkan bukan saja dapat memacu kualitas produk, tetapi juga memacu kemampuan para pengrajin dan pengusaha Jepara dalam pembaca peluang pasar dengan segala tentutannya.

Ukiran Jepara mempunyai ciri khas yang menunjukkan bahwa ukiran itu asli dari Jepara atau tidak. Salah satu ciri khas yang terkandung didalamnya adalah bentuk corak dan motif. Untuk motif sendiri bisa kita lihat dari: Daun Trubusan yang terdiri dari dua macam yaitu dilihat dari yang keluar dari tangkai relung dan yang keluar dari cabang atau ruasnya.

Ukiran asli Jepara juga terlihat dari motif Jumbai atau ujung relung dimana daunnya seperti kipas yang sedang terbuka yang pada ujung daun tersebut meruncing. Dan juga ada buah tiga atau empat biji keluar dari pangkal daun. Selain itu,tangkai relungnya memutar dengan gaya memanjang dan menjalar membentuk cabang-cabang kecil yang mengisi ruang atau memperindah.

Ciri-ciri Khas diatas sudah cukup mewakili sebagai identitas ukiran Jepara. Bentuk motif ukiran tersebut ada juga yang oleh para ahli pahat disisipkan di berbagai alat rumah tangga seperti contoh di kursi atau meja yang diberikan ukiran khas Jepara,juga yang lain misal figura foto yang diberi khas Jepara dengan ukiran.

Peningkatan kualitas produk dan pengawasan mutu memang menjadi obsesi Jepara dalam memasuki pasar internasional, yang

Page 3: Apresiasi Estesis Seni Ukir

Apresiasi Estetis Seni Ukir

bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan luar negri terhadap produk industri Jepara.

Jepara yang dikenal sebagai penghasil meubel terbesar di Indonesia pada tanggal 17 Juli 2010 telah memecahkan rekor Indonesia dalam kegiatan mengukir kayu secara bersama-sama dalam satu tempat yang menghadirkan 502 orang , sehingga MURI mencatatkan kabupaten ”Bumi Kartini” ini dalam buku rekornya yang ke 4391. Piagam atau sertifikat MURI tersebut di serahkan Kepala Museum Rekor Indonesia yang di wakili Ariyani Siregar (Deputy Manager) kepada Bupati Jepara Drs. Hendro Martojo,MM di alon-alon Jepara bersamaan di gelarnya lomba mengukir dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Jepara.

Menurut Saya : Seni ukir yang dibuat Ki Sungging ini berasal dari lukisan yang dibuatnya. Seni ukir ini butuh waktu yang sangat lama untuk menyelesaikannya. Sampai saat ini ukiran ki sungging tersebut masih ada.

2) Ide : Menurut saya seni ukir yang dibuat oleh ki sungging tersebut sangat bagus. Jarang orang bisa membuat ukiran tersebut. Membuat ukiran ini butuh kesabaran dan ketelatenan yang baik.

3) Warna Coklat

4) Bahan dan Alat Kayu jati Alat pahat

5) Biografi Pembuat

Nama : Ki Sungging Adi Luwih

Tempat pembuatan : Jepara

Keberadaan Ki Sungging Adi Luwih serta di daerah persisnya belum diketahui. Ada yang mensinyalir berada di Pulau Bali atau melayang jauh bersama layang-layang yang terbang lepas. Keberadaanya bisa mungkin di kota tempat Kerajaan Majapahit waktu itu.

Sejarah tidak pernah menulis secara detail, cerita-cerita Ki Sungging Adi Luwih apakah sekedar legenda yang belum pasti kebenarannya, atau cuma cerita fiktif. Tapi menurut benda-benda sejarah yang telah ditemukan, telah menunjukkan bahwa ukiran hias motif Majapahit memang terbukti keberadaannya.

Ki Sungging Adi Luwih adalah ahli ukir pada zaman kerajaan Majapahit BrawijayaV. Bapaknya Raden Patah dengan Ibu Campa dari

Page 4: Apresiasi Estesis Seni Ukir

Apresiasi Estetis Seni Ukir

negeri China. Saking ahlinya mengukir, Raja memerintah agar Ki Sungging Adi Luwih mengukir sebuah patung istri kedua Brawijaya. Dengan kemahiran yang luar biasa Ki sungging Adi Luwih berhasil membuat patung istri Prabu Brawijaya sangat persis sampai mendetail lekuk liuk dan anatomi tubuh sang Ratu yang paling pribadi.

Setelah sang Prabu Brawijaya V melihat hasil karya Ki Sungging Adi Luwih, Prabu Brawijaya marah sekali. Ki Sungging Adi Luwih dituduh yang bukan-bukan, istilah sekarang selingkuh, karena tahu sampai mendetail yang ada di tubuh istrinya yaitu tai lalat yang ada di tubuh istrinya yang paling pribadi. (ada cerita, itu tetesan tinta yang jatuh pada bagian tertentu).

Akhirnya Ki Sungging Adi Luwih di rekayasa oleh Raja Prabu Brawijaya untuk di singkirkan dengan cara halus. Ki Sungging Adi Luwih diperintah membuat ukiran patung di udara,dan naik di atas layang-layang yang sedang terbang melayang. Setelah pengukiran patung diudara hampir selesai, benang laying-layang di putus sang Raja, maka Ki Sungging Adiluwih lepas dan terbang entah kemana.Alkisah jatuh bersama gandennya di pulau Bali, maka orang orang Bali akhirnya pandai membuat patung. Cerita legenda ukir anak cucu.Kembali ke sejarah Ki Badar Duwung yang bisa di buktikan kebenarannya ada di Jepara. Sedangkan ganden Ki Badar Duwung masih ada juga  di Jepara. Dan team sudah tahu keberadaanya ada di sekitar makam.

6) Kesimpulan akhir :

Setelah saya menilai ukiran dari ki sungging tersebut, ukiran itu sangat bernilai harganya. Jarang orang bisa membuat ukiran tersebut. Ukiran tersebut sangat rumit, butuh kesabaran untuk membuatnya. Nama : Daffa Dinan Insani El-Fath Kelas : IX-1 No. absen : 4

Page 5: Apresiasi Estesis Seni Ukir

Apresiasi Estetis Seni Ukir

Apresiasi Estetis Seni Ukir

Karya : warga Desa Mas, Bali

Aliran : Realisme

Hal yang diapresiasi ;

Deskirpsi dan Biografi

1) Deskripsi dan Biografi

Page 6: Apresiasi Estesis Seni Ukir

Apresiasi Estetis Seni Ukir

Desa Mas adalah sebuah desa seni dengan fokus seni ukir patung

kayu. Desa Mas, Kecamatan ubud, kabupaten gianyar, terletak kurang

lebih 15 km kearah timur dari Denpasar menuju jalan kedaerah Bali

bagian timur. Titik awal gerbang masuk ke desa Mas adalah persimpangan

jalan Sakah, tempat patung bayi yang monumental.

Hasil seni kerajinan patung kayu di desa ini memiliki dimensi-

dimensi yang luas dan beragam seperti patung untuk persembahan

(patung-patung arca yang melalui upakara/upacara sakralisasi dapat di

stanakan sebagai simbul tentang arca yang sakral), dimensi representasi

kehidupan sosial masyarakat Bali sehari-hari (petani, nelayan, pengerajin,

pedagang, dll), dimensi-dimensi abstrak sebagai wujud imaginasi seniman

yang tanggap akan hakikat, dinamika dan filosofi kehidupan.

2) Ide dan Warna

Desa ini memiliki style khas dalam seni ukir patung kayu yang

mengedepankan sinergi ciri humanisme dan naturalisme. Keterkenalan

desa ini sebagai desa seni tidak lepas dari kebesaran nama beberapa

maistro yang lahir, dibesarkan, menemukan jatidiri dan memiliki bakat

dalam berkarya seni ukir patung kayu. Warna yang digunakan dalam seni

ukir ini adalah cokelat keemasan.

3) Bahan dan Alat

Bahan-bahan seni patung kayu ini ada yang berasal dari pulau Bali

sendiri dan ada yang didatangkan dari luar pulau seperti kayu cendana,

eboni, dan mahoni. Dimensi yang memperoleh bobot yang besar dan

meluas adalah untuk kepentingan cendera mata dan komoditi

perdagangan.

Nama : Griselda

Kelas : IX-1

No. absen : 9

Page 7: Apresiasi Estesis Seni Ukir

Apresiasi Estetis Seni Ukir

Apresiasi Estetis Seni Ukir

Karya : Seni Ukir

Aliran :

Hal yang diapresiasi ;

1) Deskripsi : Bali sudah didiami manusia sejak zaman purbakala. Bukti-

bukti sejarah masa lampau itu antara lain berupa situs-situs megalit dalam berbagai bentuk dan ukuran yang dapat disaksikan baik di museum maupun di alam terbuka.

Peninggalan kebudayaan ukiran bali itu merupakan hasil kreasi seni pahat para nenek moyang, terdiri dari arca-arca batu berbentuk manusia, binatang, menhir, dolmen, punden berundak, kubur batu, lumpang batu dan sebagainya yang berukuran kecil sampai raksasa. Bukti-bukti peradapan pada masa 2500-1000 tahun sebelum Masehi itu tidak hanya mengesankan bagi wisatawan asing maupun domestic, tetapi juga bagi para ahli yang acapkali dating melakukan penelitian ilmiah.

Dalam terbuka, situs-situs megalit itu sebagian besar terdapat di Pulau Bali Keberadaan benda-benda megalit itu telah melahirkan berbagai legenda dan mitos di kalangan masyarakat Bali.

2) Ide : Menurut saya seni ukir yang dibuat oleh I Wayan Pasek sangat bagus dan berkesan elegan.

3) Warna Emas

Page 8: Apresiasi Estesis Seni Ukir

Apresiasi Estetis Seni Ukir

Marun4) Bahan dan Alat Kayu Jati Alat Pahat5) Biografi Pembuat : -

6) Kesimpulan akhir : -

Nama : Lila Utamiya

Kelas : IX-1

No. absen : 14

Apresiasi Estetis Seni Ukir

Page 9: Apresiasi Estesis Seni Ukir

Apresiasi Estetis Seni Ukir

Karya : Drs. I Wayan Suardana, M.Sn

Aliran : Realisme

Hal yang diapresiasi ;

1) Deskripsi :

Seni kerajinan berkembang dan dilakukan melalui tradisi sosial suatu masyarakat yang berfungsi untuk menopang dan mempertahankan kolektivitas sosial.  Seni kerajinan merupakan bagian penting dalam sistem perekonomian masyarakat Sukawati. Peran tersebut menjadikan seni kerajinan itu, memiliki posisi yang unik dalam membentuk identitas masyarakat. Hal ini dapat  dilihat melalui sudut pandang perajin yang bersangkutan sebagai penghasil karya seni tersebut, eksistensi seni kearajinan yang terdiri dari beberapa unit usaha baik yang bersifat kelompok maupun perseorangan bergerak dalam jenis usaha yang sama dan jenis produk yang sama pula.  Dalam prosesnya dilandasi sifat gotong-royong, tenggang rasa, solidaritas dan loyalitas dalam menjunjung tinggi kehidupan berkelompok. Sifat-sifat ini sangat mewarnai iklim kerja  para perajin di Silakarang yang terdiri dari  kelompok-kelompok usaha.

Sebagai produk sebuah komunitas seni kerajinan ukir batu padas, dalam proses produksinya melibatkan banyak pihak dan orang lain, sehingga suatu karya seni karajinan tidak lepas dari keterlibatan person, proses dan produk.  Sebab itu jika dari proses atau aktivitas perajin dalam bentuk kolektif, maka aktivitas kesenian ini, berfungsi sebagai pengikat solidaritas masyarakat.

Meninjau fungsi sosial seni  kerajinan Silakarang  dalam situasi umum, dapat dicermati dari aspek produk. Diketahui

Page 10: Apresiasi Estesis Seni Ukir

Apresiasi Estetis Seni Ukir

bahwa karya-karya yang dihasilkan oleh perajin seni ukir batu padas Sukawati adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan masyarakat, berupa produk fungsional seperti, tempat pas bunga, tempat lilin,  maupun produk non fungsional  yang sifat libih pada dekorasi seperti gebogan. Gebogan merupakan seni ukir yang terinspirasi dari bentuk sesajen Bali, yang tersusun dari berbagai jenis buah-buahan, pada bagian puncaknya dihias dengan topeng  dalam wujud laki dan perempuan dan ornamen yang terbuat dari janur.

Karya-karya  tersebut di atas, digunakan dalam situasi umum atau keperluan sehari-hari seperti  pesta pada acara perkawinan, upacara potong gigi,  dan acara formal seperti ulang tahun suatu organisasi.       Dengan demikian karya-karya yang dihasilkan perajin sentra  Sukawati  ini jelas peranannya untuk mengemban fungsi sosial. Dengan kecendrungan  sebagaimana tersebut pada point ke dua pendapat Feldman tentang ciri seni yang memiliki fungsi sosial, bahwa karya-karya tersebut digunakan untuk dapat dilihat dalam situasi umum di kehidupan sehari-hari atau untuk keperluan tertentu.

Menurut Saya : Ukiran ini terkesan sangat realistis, banyak mengandung nilai moral dan kebudayaan.

2) Ide :

Memenuhi kebutuhan konsumen dan masyarakat.

Menurut Saya : Sangat cocok dijadikan sebagai hiasan rumah.

3) Warna : Coklat Muda Coklat Tua

4) Bahan dan Alat Penguku Penyilat Kol Coret Dal kol

5) Biografi Pembuat

Page 11: Apresiasi Estesis Seni Ukir

Apresiasi Estetis Seni Ukir

Nama : Drs. I Wayan Suardana, M.SnJenis Kelamin : Laki-Laki Agama : Hindu

Alamat: Jl.Laks.Adisucipto KM.8,5 gang : Kantil No. 1 Kalongan Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta

Keahlian: Penciptaan Seni:

1. Seni Grafis

Riwayat Pendidikan: 

No Jenjang Bidang Asal SekolahTahun Lulus

1 SD Sukawati,Gianyar, Bali

 1974

2 ST.Negeri  Sn.Ukir Sukawati, Gianyar, Bali

 1977

3 SMSR  Sn.Lukis  Denpasar  19814 S-1  Seni Grafis  ISI Yogyakarta  19885 S-2 Seni Murni ITB Bandung 2001

6 S-3Pengkajian Seni

ISI YogyaProses Studi

Unit KerjaJurusan: Pendidikan Seni Rupa Golongan: IV/C Jabatan: Lektor Kepala

Bidang Pendidikan

No Mata KuliahSemester

Tahun

Page 12: Apresiasi Estesis Seni Ukir

Apresiasi Estetis Seni Ukir

1 Seni Grafis I III 20052 Seni Grafis II IV 20063 Seni Grafis III VI 20064 Kerajinan Kulit III VI 20075 Pengajaran Mikro VI 20066 Apresiasi Seni 2 20087 Seni Grafis IV 7 2009

NoNama Mahasiswa

NIMSK Pembimbing

1 Agus Sutarto992624019

122 Tahun 2003

2Iin Noorkhosidah

99264028122 Tahun 2003

3 Widiyana992624030

122 Tahun 2003

No Judul PenerbitTahun

1Kriya Kulit, Tatah Sungging

Abata Press

2008

2 Ilustrasi I FBS 20073 Cetak Sablon FBS 2006

Mengajar Bimbingan Skripsi Menulis Buku/Diktat/Hand Out

Bidang Penelitian

NoTahu

nJudul

1 2004 Kajian Bahasa Rupa Topeng Bali Klasik2 2005 Lomba Logo Bali Jazz Festifal Internasional3 2005 Prosesi Pameran Pameran DAM IV4 2005 Pendidikan Desain Logo Taman Pintar, Lomba Logo5 2005 Tri Tunggal, Pameran Seni Rupa Bolak-balik di Tembi6 2005 LOGO FSPL, Lomba Cipta Logo FSPI7 2008 Struktur Rupa Topeng  Bali Klasik, Jurnal IMAJI Vol 48 2005  PosterPenciptaan Desain Light On Bebas Tanpa Narkoba

9 2006Metode Pembelajaran Penelitian dan Penelian Seni Rupa dari Aspek Cara Wimba, Jurnal Ilmiah Seni Rupa ISI Denpasar

10 2006 Eksistensi Alumni Prodi Pendidikan Seni Rupa UNY

11 2006Logo Semen Gresik, Dilombakan dalam cipta logo 50 tahun Semen Gresik

12 2006 Logo Semarang, Cipta Logo Semarang dengan slogan The

Page 13: Apresiasi Estesis Seni Ukir

Apresiasi Estetis Seni Ukir

Beauty Of Asia13 2007 Reinkarnasi, Pameran Nasional Seni Rupa Nusantara14 2008  Kriya Kulit, Tatah Sungging

15 2007Pengembangan Metode Analisis Bentuk dalam Pengajaran Seni Lukis di Jurusan Seni Rupa FBS

Bidang Pengabdian

NoTahun

Jabatan Nama Kegiatan

1 2005 Ketua Penyuluhan Keterampilan Batik Tulis

2 2006 KetuaPelatihan Sablon Di Kaliwaru Ngawen Wonosari Gunungkidul

Kesimpulan akhir :

Menurut saya seni ukir yang dibuat oleh belian sangat menabjubkan siapa sangka manusia sepintar beliau dapat membuat seni kukiran yang terkesan masa lampau, dan kuno. Intinya karya ini sangat bagus.

Nama : Rafly Safadanu Aprilian

Kelas : IX-1

No. absen : 22

Apresiasi Estetis Seni Ukir

Page 14: Apresiasi Estesis Seni Ukir

Apresiasi Estetis Seni Ukir

Karya : Seni Ukir

Aliran : Klasikisme

Hal yang diapresiasi :

1) Deskripsi : Seni Ukir pada cangkang telur yang dibuat oleh Hendri berawal dari ide temannya. Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan satu cangkang yang diukir butuh 3 hari atau bahkan sampai 15 hari, tergantung tingkat kesulitannya. Jadi butuh ketelatenan khusus untuk membuat ukiran dari cangkang telur seperti ini. Harga jualnya pun sangat tinggi.

2) Ide : Menurut saya seni ukir cangkang telur ini sangatlah unik. Karna tidak semua orang dapat melakukan hal tersebut. Butuh ketelatenan dan kesabaran untuk dapat mengukir cangkang telur tersebut.

3) Warna Putih Krem Hitam

4) Bahan dan Alat Cangkang telur angsa yang sudah tidak ada isinya Bor kecil ( khusus untuk mengukir telur )

5) Biografi Pembuat

Page 15: Apresiasi Estesis Seni Ukir

Apresiasi Estetis Seni Ukir

Nama : Hendri SafarnoUmur : 27 TahunPendidikan terakhir : SMKTempat pembuatan : Jorong Koto Tengah, Kenagarian Lubuak

BatingkokMembuat ukiran : Sejak tahun 2008Motif Ukiran : Telah membuat 20 motif ukiran

Kesimpulan akhir :

Setelah saya mengetahui cara pembuatan ukiran cangkang telur, saya menjadi tahu bahwa sesulit apapun hal yang kita kerjakan selalu dapat kita selesaikan bila bersungguh-sungguh. Mengukir diatas cangkang telur yang hanya setebal membutuhkan kesabaran, ketelatenan, sungguh-sungguh saat melakukannnya dan yang sangat diperlukan adalah percaya diri. Adapun beberapa peraturan saat ingin membuat ukiran diatas cangkang telur kita tidak diperbolehkan mengangkat sesuatu yang berat 3-5 jam sebelum mengerjakan ukiran tersebut. Sesuai dengan tingkat kesulitan dan membutuhkan waktu yang lama, harga yang ditawarkan pun tidak murah. Bahkan harga yang ditawarkan bisa sampai berpuluhu-puluh juta.

Nama : Rani Permata Sari

Kelas : IX-1

No. absen :

Apresiasi Estetis Seni Ukir

Page 16: Apresiasi Estesis Seni Ukir

Apresiasi Estetis Seni Ukir

Karya : Eko Kimianto

Aliran : Thuluth

Hal yang diapresiasi :

1) Deskripsi : -Kaligrafi Bismillah -Teknik pahat = tatah ukir

-Ukuran 40 x 60 cm

2) Ide :

Setiap tindakan yang akan kita lakukan haruslah mengatasnamakan Allah, karena Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa dan Maha Segalanya.

4) Warna Coklat

5) Bahan dan Alat Kayu Jati Alat Ukir

6) Biografi Pembuat

-Nama = Eko Kimianto

Page 17: Apresiasi Estesis Seni Ukir

Apresiasi Estetis Seni Ukir

-Jenis kelamin = laki-laki

-Alamat = Kendal Asri 1 Langenharjo, Kendal, Jawa Tengah, Indonesia

-Pendidikan = IKIP Semarang (sekarang UNNES)

-Pekerjaan = PNS

Kesimpulan akhir :

Tema tulisan yang dituangkan dalam bentuk tersebut adalah Bismillaahirrohmaanirrohiim. Judul tersebut untuk mempertegas setiap kaum muslim dalam memulai setiap tindakan haruslah mengucapkan Basmallah terlebih dahulu. Maksud karya ini adalah untuk mengingatkan kembali manusia kepada Khaliknya, yang telah menciptakan segala yang ada di alam semesta ini.

Nama : Rima Dara Ninggar

Kelas : IX-1

No. absen : 28