sempadan sungai

8
SEMPADAN SUNGAI (PP NO. 38 THN 2011 TENTANG SUNGAI) 1. Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan. 2. Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke la ut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan da erah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. 3. Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau lebih daerah ali ran sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2.000 Km� (dua ribu kilo meter persegi). 4. Bantaran sungai adalah ruang antara tepi palung sungai dan kaki tanggul sebelah dalam yang terletajc di kiri dan/atau kanan palung sungai. 5. Garis sempadan adalah garis maya di kiri dan kana n palung sungai yang ditetapkan sebagai batas perlindungan sungai. 6. Garis sempadan a. sungai tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan; b. sungai tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan; c. sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan; d. sungai bertanggul di luar kawasan perkotaan; e. sungai yang terpengaruh pasang air laut;

Upload: uzanahmad

Post on 19-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

dfgdfddfgdf

TRANSCRIPT

Page 1: SEMPADAN SUNGAI

SEMPADAN SUNGAI

(PP NO. 38 THN 2011 TENTANG SUNGAI)

1. Sungai adalah  alur atau wadah air alami dan/a tau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan.

2. Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang

merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak

sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan

mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke laut

secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah

topografis dan batas di laut sampai dengan daerah

perairan yang masih  terpengaruh aktivitas daratan.

3. Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan

sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan/a tau pulau-

pulau kecil yang  luasnya kurang

dari atau sama dengan 2.000 Km� (dua ribu kilo meter persegi).

4. Bantaran sungai adalah ruang antara tepi palung sungai

dan kaki tanggul sebelah dalam yang terletajc di kiri

dan/a tau  kanan palung sungai.

5. Garis sempadan adalah garis maya di kiri dan kanan palung sungai yang

ditetapkan sebagai batas perlindungan  sungai.

6. Garis sempadan 

a. sungai tidak bertanggul di dalam kawasanperkotaan;b. sungai  tidak bertanggul di  luar kawasan perkotaan;c. sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan;d. sungai bertanggul di  luar kawasan perkotaan;e. sungai yang terpengaruh pasang air laut;f. danau paparan banjir; dan

g. mata air.

7. Garis sempadan pada sungai tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf a ditentukan;

a. paling sedikit berjarak 10 m (sepuluh meter) dari tepi kiridan kanan palung sungai sepanjang alur sungai, dalamhal kedalaman  sungai kurang dari atau sama dengan 3 m(tiga meter);b, paling sedikit berjarak 15 m (lima belas meter) dari tepi

Page 2: SEMPADAN SUNGAI

kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai,dalam hal kedalaman sungai lebih dari 3 m (tiga meter)sampai dengan 20 m (dua puluh meter); dan

c. paling sedikit berjarak 30 m (tiga puluh meter) dari tepikiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai,dalam hal kedalaman sungai lebih dari 20 m (dua puluhmeter).

PENGELOLAAN SAMPAH(SNI 3242:2008 Pengelolaan sampah di permukiman)

5.2.1 Pola operasionalFaktor penentu dalam memilih teknik operasional yang akan diterapkan adalah kondisitopografi dan lingkungan daerah pelayanan, kondisi sosial, ekonomi, partisipasi masyarakat,jumlah dan jenis timbulan sampah.Pola operasional dilaksanakan sebagai berikut :a) pewadahan terdiri dari :1) pewadahan individual dan atau;2) pewadahan komunalb) jumlah wadah sampah minimal 2 buah per rumah untuk memilah jenis sampah mulai disumber yaitu :1) wadah sampah organik untuk mewadahi sampah sisa sayuran, sisa makanan, kulitbuah-buahan, dan daun-daunan menggunakan wadah dengan warna gelap;2) wadah sampah anorganik untuk mewadahi sampah jenis kertas, kardus, botol,kaca, plastik, dan lain-lain menggunakan wadah warna terangc) pengumpulan terdiri dari :1) pola invidual tidak langsung dari rumah ke rumah;2) pola individual langsung dengan truk untuk jalan dan fasilitas umum ;3) pola komunal langsung untuk pasar dan daerah komersial;4) pola komunal tidak langsung untuk permukiman padat.d) pengolahan dan daur ulang sampah di sumber dan di TPS berupa :1) pengomposan skala rumah tangga dan daur ulang sampah anorganik , sesuaidengan tipe rumah atau luas halaman yang ada2) pengomposan skala lingkungan di TPS3) daur ulang sampah anorganik di TPSe) pemindahan sampah dilakukan di TPS atau TPS Terpadu dan di lokasi wadah sampahkomunalf) pengangkutan dari TPS atau TPS Terpadu atau wadah komunal ke TPA frekwensinyadilakukan sesuai dengan jumlah sampah yang ada.5.2.2 Pengelolaan di sumber sampah permukimanPengelolaan sampah di sumber seperti rumah, restoran, toko, sekolah, perkantoran danlainnya dilakukan sebagai berikut :a) sediakan wadah sampah minimal 2 buah per rumah untuk wadah sampah organik dananorganik ;b) Tempatkan wadah sampah anorganik di halaman bangunanc) Pilah sampah sesuai jenis sampah . Sampah organik dan anorganik masukan langsungke masing-masing wadahnya;d) Pasang minimal 2 buah alat pengomposan rumah tangga pada setiap bangunan yanglahannya mencukupi;e) masukan sampah organik dapur ke dalam alat pengomposan rumah tangga individualatau komunal ;f) Tempatkan wadah sampah organik dan anorganik di halaman bangunan bagi sistem

Page 3: SEMPADAN SUNGAI

pengomposan skala lingkungan.5.2.3 Pengelolaan di sumber sampah non perumahana) sediakan wadah sampah di masing-masing sumber sampahb) masukan sampah dari wadah ke kontainer terdekat 

Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman menurut Keputusan

Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.829/Menkes/SK/VII/1999 meliputi parameter sebagai

berikut :

Lokasi

Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran

lahar, tanah longsor, gelombang tsunami, daerah gempa, dan sebagainya;

Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA) sampah atau

bekas tambang;

Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti alur

pendaratan penerbangan.

Kualitas udara

Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas beracun

dan memenuhi syarat baku mutu lingkungan sebagai berikut :

Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeteksi;

Debu dengan diameter kurang dari 10 g maksimum 150 g/m3 ;

Gas SO2 maksimum 0,10 ppm;

Debu maksimum 350 mm3 /m2 per hari.

Kebisingan dan getaran

Kebisingan dianjurkan 45 dB.A, maksimum 55 dB.A;

Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik .

Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman

Page 4: SEMPADAN SUNGAI

a. Kandungan Timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kg

b. Kandungan Arsenik (As) total maksimum 100 mg/kg

c. Kandungan Cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kg

d. Kandungan Benzopyrene maksimum 1 mg/kg

Prasarana dan sarana lingkungan

Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan konstruksi

yang aman dari kecelakaan;

Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit;

Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi jalan tidak

mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar tidak membahayakan pejalan kaki dan

penyandang cacat, jembatan harus memiliki pagar pengaman, lampu penerangan,

jalan tidak menyilaukan mata;

Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi

persyaratan kesehatan;

Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus memenuhi

persyaratan kesehatan

Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi syarat kesehatan;

Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi, tempat kerja,

tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan lain sebagainya;

Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya;

Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadi kontaminasi

makananyang dapat menimbulkan keracunan.

Vektor penyakit

Indeks lalat harus memenuhi syarat;

Page 5: SEMPADAN SUNGAI

Indeks jentik nyamuk dibawah 5%.

Penghijauan

Pepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman merupakan pelindung dan juga

berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian alam. Adapun ketentuan persyaratan

kesehatan rumah tinggal menurut Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai

berikut :

Bahan bangunan

Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat membahayakan

kesehatan, an tara lain : debu total kurang dari 150 mg/m2 , asbestos kurang dari

0,5 serat/m3 per 24 jam, plumbum (Pb) kurang dari 300 mg/kg bahan;

Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan

berkembangnya mikroorganismepatogen.

Komponen dan penataan ruangan

    Lantai kedap air dan mudah dibersihkan;

    Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci kedap air dan

mudah dibersihkan;

    Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan;

    Bumbungan rumah 10 m dan ada penangkal petir;

    Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya;

    Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap.

Pencahayaan

Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi

seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak menyilaukan

mata.

Kualitas udara

Page 6: SEMPADAN SUNGAI

Suhu udara nyaman antara 18 – 30 o C;

Kelembaban  udara 40 – 70 %;

Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam;

Pertukaran udara 5 kaki 3 /menit/penghuni;

Gas CO kurang dari 100 ppm/8 jam;

Gas formaldehid kurang dari 120 mg/m3

Ventilasi : Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai.

Vektor penyakit : Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam

rumah.

Penyediaan air

Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/

orang/hari;

 Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air minum

menurut Permenkes 416 tahun 1990 dan Kepmenkes 907 tahun 2002.

Pembuangan Limbah

Limbah cair  yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak

menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah;

Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau, tidak

mencemari permukaan tanah dan air tanah.

Kepadatan hunian Luas kamar tidur minimal 8 m2 dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2

orang tidur.