hasil kajian - welcome to unlam repository - ulm …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf ·...

54
Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah 5 - 1 5.1. DAYA DUKUNG INVESTASI 5.1.1. Pola Penggunaan Lahan Pola penggunaan lahan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah secara umum masih didominasi oleh daerah persawahan, perkebunan dan hutan Negara/lindung yang sekaligus berfungsi sebagai sumber mata pencaharian utama penduduk dan juga merupakan penunjang utama sistem perekonomian di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Lahan sawah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah mencapai areal seluas 44.189 hektar (Kabupaten Hulu Sungai Tengah Dalam Angka, 2010), akan tetapi sekitar 4.252 hektar lahan tidak diusahakan sementara. Lahan sawah yang umumnya diusahakan berupa sawah tadah hujan, sawah lebak, sawah irigasi (teknis, ½ teknis, dan sederhana), dan sawah pasang surut. Adanya lahan sawah yang sementara tidak diusahakan dapat dijadikan sebagai indikasi kurangnya tenaga kerja, musim yang tidak menentu, ketersediaan air (terlalu berlebihan atau kekeringan), dan pemasaran hasil yang kurang lancar. Dominasi kawasan non terbangun merupakan potensi bagi pengembangan tata ruang. A. Kawasan Lindung Kawasan lindung mempunyai fungsi utama melindungi kelestarian fungsi sumber daya alam/buatan serta nilai budaya dan sejarah bangsa, seperti hutan lindung dan kawasan konservasi, yang harus dilindungi dari kegiatan produksi dan kegiatan manusia lainnya yang dapat mengurangi/merusak fungsi lindung. Kawasan lindung ini meliputi: 1. Kawasan Sempadan Sungai Kriteria kawasan sempadan sungai adalah kawasan yang berada sekurang- kurangnya 100 meter dari kiri kanan sungai besar dan 50 meter kiri kanan anak sungai yang berada diluar permukiman, dan antara 10-15 meter untuk sungai di Hasil Kajian 5

Upload: dokhanh

Post on 31-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 1

5.1. DAYA DUKUNG INVESTASI

5.1.1. Pola Penggunaan Lahan

Pola penggunaan lahan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah secara umum masih

didominasi oleh daerah persawahan, perkebunan dan hutan Negara/lindung yang sekaligus

berfungsi sebagai sumber mata pencaharian utama penduduk dan juga merupakan

penunjang utama sistem perekonomian di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Lahan sawah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah mencapai areal seluas 44.189

hektar (Kabupaten Hulu Sungai Tengah Dalam Angka, 2010), akan tetapi sekitar 4.252

hektar lahan tidak diusahakan sementara. Lahan sawah yang umumnya diusahakan berupa

sawah tadah hujan, sawah lebak, sawah irigasi (teknis, ½ teknis, dan sederhana), dan

sawah pasang surut.

Adanya lahan sawah yang sementara tidak diusahakan dapat dijadikan sebagai

indikasi kurangnya tenaga kerja, musim yang tidak menentu, ketersediaan air (terlalu

berlebihan atau kekeringan), dan pemasaran hasil yang kurang lancar. Dominasi kawasan

non terbangun merupakan potensi bagi pengembangan tata ruang.

A. Kawasan Lindung

Kawasan lindung mempunyai fungsi utama melindungi kelestarian fungsi sumber daya

alam/buatan serta nilai budaya dan sejarah bangsa, seperti hutan lindung dan kawasan

konservasi, yang harus dilindungi dari kegiatan produksi dan kegiatan manusia lainnya

yang dapat mengurangi/merusak fungsi lindung. Kawasan lindung ini meliputi:

1. Kawasan Sempadan Sungai

Kriteria kawasan sempadan sungai adalah kawasan yang berada sekurang-

kurangnya 100 meter dari kiri kanan sungai besar dan 50 meter kiri kanan anak

sungai yang berada diluar permukiman, dan antara 10-15 meter untuk sungai di

Hasil Kajian

5

Page 2: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 2

kawasan permukiman, yakni berupa sempadan sungai yang diperkirakan cukup

untuk jalan inspeksi. Kawasan jenis ini di Kabupaten Hulu Sungai Tengah terdapat

pada:

Perlindungan pada sungai besar diluar kawasan permukiman ditetapkan

minimum 100 meter. Yang termasuk sungai besar di Kabupaten Hulu Sungai

Tengah ini antara lain adalah Daerah Aliran Sungai Batang Alai dan DAS

Barabai. Sungai Batang Alai dan Sungai Barabai ini hampir ada pada setiap

kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Perlindungan terhadap anak-anak sungai diluar permukiman ditetapkan

minimum 50 meter. Termasuk pada wilayah ini adalah pada seluruh anak

Sungai Batang Alai dan Sungai Barabai yang hampir ada di setiap kecamatan,

antara lain Udung Pakin, Timan, Jaringan, Kahakan, Panggang, Patikalain,

Tuluhan, Kundan, Niwaang, Kinding, Labuhan, Mendaini, Baganang, Tewa,

Bakinang, Manihasing, Mandai, Linau, Hungi, Taningai, Tandilang, Panghiki,

Ditanakan, Paya, Kandudung, Landung, Lipasung, Karangatunga, Batung,

Anangsipang, Harang, Haruyan, Panair, Tumpungan, Labukan, Karuh, Tawo,

Hapulang, Bangkayan, Tarati, Magunang, Durianganang, Tabu Darat,

Waringin, Barupantang, Pesalangan, Pangganghijau, Awanglandas,

Danaubangkau, Sawang Kandangan, Pinagabang, Pandawan, Salingsing,

Maragaran, Kuli dan Kiar.

Perlindungan pada sungai besar dan anak sungai yang melewati kawasan

permukiman ditetapkan minimum 15 meter. Pada kawasan ini terdapat pada

hampir setiap kecamatan. Mengingat kondisi saat ini, dimana sungai yang ada

dimanfaatkan oleh masyarakat mengakibatkan wilayah lindung terutama

sekitar sungai banyak yang digunakan sebagai kawasan budidaya (lahan

pertanian atau permukiman), atau dengan kata lain tidak seluruh wilayah

memenuhi syarat minimum ini. Maka sebaiknya pada kawasan sekitar sungai

kegiatan budidaya harus dibatasi dan jika memungkinkan dialihkan untuk

pengembangan fungsi tanaman lindung.

2. Kawasan Sekitar Danau/Waduk

Kriteria kawasan sekitar danau/waduk adalah daratan sepanjang tepian

danau/waduk yang lebarnya proposional dengan bentuk dan kondisi fisik

danau/waduk, yakni antara 50-100 meter dari titik pasang kearah darat.

Perlindungan ini sangat diperlukan untuk menjaga kelestarian dan kualitas waduk.

Secara umum waduk memiliki fungsi sebagai: penyedia air, pembangkit tenaga

listrik, pariwisata dan perikanan. Perlindungan waduk ini diukur dari tepi waduk saat

Page 3: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 3

pasang tertinggi yang proporsional dengan kondisinya dengan jarak antara 50

sampai 100 meter. Untuk waduk yang sedang dibangun yakni Bendung Batangalai

perlu ditetapkan menjadi kawasan lindung.

3. Kawasan Sekitar Mata Air

Perlindungan pada sekitar mata air ini adalah minimum berjari-jari 200 meter dari

sumber mata air tersebut. Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah terdapat mata air

panas, sehingga rencana perlindungan pada sekitar mata air ini harus dilakukan

karena banyaknya mata air yang lokasinya berdekatan dengan kawasan budidaya.

Untuk mata air yang terletak pada kawasan lindung, perlindungannya tidak

dilakukan secara khusus, sebab sudah sekaligus berfungsi sebagai perlindungan

terhadap lingkungan dan air.

Gambar 5.1. Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Page 4: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 4

Kawasan Sekitar Danau/Waduk

B. Kawasan Suaka Alam Dan Cagar Budaya

Kawasan suaka alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik didarat maupun di

perairan yang berfungsi sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan

satwa serta ekosistemnya sekaligus sebagai kawasan penyangga sistem kehidupan.

Kawasan suaka alam terdiri dari kawasan cagar alam dan kawasan suaka margasatwa.

1. Kawasan Suaka Alam

Kriteria kawasan cagar alam adalah kawasan yang mempunyai keaneka

ragaman jenis tumbuhan, satwa dan tipe ekosistemnya, memiliki formasi biota

tertentu dan unit-unit penyusunan, mempunyai kondisi alam, baik biota ataupun

fisiknya yang masih asli dan tidak mau terganggu manusia, mempunyai luas dan

bentuk tertentu sebagai penunjang pengelolahan yang efektif dengan daerah

penyangga yang cukup luas, mempunyai ciri khas dan dapat merupakan contoh

tunggal di suatu daerah dimana keberadaannya memerlukan upaya konservasi.

Kawasan cagar alam di Kabupaten Hulu Sungai Tengah terdiri dari wanawisata

pegunungan Meratus, Gua Barangin dan Sumber Air Panas di Kecamatan

Batang Alai Timur, Batu Benawa, Gua Liang Hadangan di Kecamatan Batu

Benawa, Lok Laga Mu’ui di Kecamatan Haruyan, Air terjun Papagaran dan

Sumber Air Panas di Kecamatan Hantakan. Kawasan ini merupakan kawasan

yang dilindungi dengan pengembangan sebagai kawasan wisata yang

mempertahankan bentuk dan fungsi ekosistemnya.

Kriteria kawasan hutan wisata adalah kawasan yang ditunjuk memiliki

keadaan yang menarik dan indah secara alamiah maupun buatan manusia;

memenuhi kebutuhan rekreasi dan olah raga, berlokasi dekat dengan pusat-

pusat permukiman penduduk, tempat berdiamnya satwa yang dapat

dikembangbiakan sehingga memungkinkan perburuan secara teratur dengan

mengutamakan segi rekreasi, olah raga dan kelestarian satwa, mempunyai luas

yang cukup dan lapangannya tidak membahayakan. Kawasan ini berada di

wilayah Pegunungan Meratus dan hutan wisata yang belum terkelola dengan

baik pada kawasan wisata yang tersebut pada point a) di atas.

Kriteria kawasan perlindungan plasma nutfah adalah areal yang ditunjuk

memiliki jenis plasma nutfah tertentu yang belum terdapat di dalam kawasan

Page 5: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 5

konservasi yang telah ditetapkan, merupakan areal tempat pemindahan satwa

yang cukup luas dan lapangannya tidak membahayakan. Untuk kawasan jenis

ini terletak di pegunungan Meratus.

2. Kawasan Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Hutan Wisata Alam

Merupakan kawasan berhutan atau bervegetasi tetap yang memiliki tumbuhan dan

satwa yang beragam, memiliki arsitektur bentang alam yang baik dan memiliki akses

yang baik untuk keperluan pariwisata. Taman Nasional tidak terdapat di Kabupaten

Hulu Sungai Tengah.

3. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan

Merupakan tempat atau bangunan serta ruang dan sekitarnya bernilai budaya tinggi,

situs purbakala dan kawasan dengan bentukan geologi tertentu yang mempunyai

manfaat tinggi untuk pengembangan ilmu pengetahuan seperti Mesjid Keramat yang

terdapat di Kecamatan Pandawan.

C. Kawasan Budidaya

Berdasarkan Keppres No. 57/1989, kawasan budidaya adalah kawasan yang kondisi

fisik dan potensi sumberdaya alamnya dapat dimanfaatkan guna keperluan produksi

dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia dan pelaksanaan pembangunan.

Kawasan budidaya ini meliputi kawasan permukiman dan kawasan pertanian.

1. Kawasan Permukiman

Wilayah kawasan permukiman perkotaan adalah kawasan Ibukota Kecamatan,

yang ditetapkan berdasarkan peraturan daerah tentang penetapan batas wilayah

kota di lingkungan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Kegiatan dominan difungsikan

untuk kegiatan yang bersifat kekotaan dan merupakan orientasi pergerakan

penduduk yang ada pada wilayah sekitarnya.

Sedangkan kawasan permukiman pedesaan adalah suatu kawasan untuk

permukiman dimana dominasi kegiatan adalah lahan pertanian, tegalan,

perkebunan dan lahan kosong serta aksesibilitas umumnya kurang baik, jumlah

sarana dan prasarana penunjang juga terbatas atau hampir tidak ada. Permukiman

perdesaan pada dasarnya dapat dimanfaatkan untuk peningkatan pendapatan

masyarakat melalui pemanfatan pekarangan untuk kegiatan penanaman buah-

buahan, sayur-sayuran atau tanaman lainnya yang bernilai ekonomis.

2. Kawasan Pertanian

Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan sentra pertanian terluas ke-9 (90.051

Ha) di Provinsi Kalimantan Selatan selain Kabupaten Kotabaru sebagai sentra

terluas (511.688 Ha) yang diikuti seterusnya oleh Kabupaten Tanah Laut (246.361

Ha), Tabalong (245.809 Ha), Banjar (245.809 Ha), Barito Kuala (196.414 Ha),

Page 6: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 6

Tapin (195.801 Ha), Hulu Sungai Utara (156.304 Ha), dan Hulu Sungai Selatan

(127.115 Ha).

Kawasan pertanian yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebagian besar

terdiri dari tanaman perkebunan (25.76 %) dan pertanian lahan basah (24.85%).

Kondisi ini menunjukkan bahwa perekonomian wilayah Kabupaten Hulu Sungai

Tengah masih bertumpu pada sektor pertanian.

Perkembangan kegiatan penduduk yang mengarah pada kegiatan non pertanian

(misalnya industri, perumahan dan sebagainya) senderung mengurangi lahan

pertanian yang ada. Kawasan ini terutama berkembang pada sekitar wilayah

perkotaan dan wilayah yang terletak pada jalur utama jalan (wilayah yang memiliki

aksesibilitas yang tinggi). Bidang pertanian merupakan salah satu bidang yang

mempunyai nilai strategis dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan

ekonomi wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, sebab bidang ini masih dominan

dan mepunyai daya serap tenaga kerja yang besar.

Dalam pengembangan perlu memperhatikan nilai ekonomis dan aspek lingkungan,

dengan penerapan pola agribisnis yang dilakukan melalui pengawasan mulai dari

sistem tanam, pemeliharaan, hasil produksi dan pemasaran dari hasil pertanian

dimana untuk sarana produksi. Rencana pengembangan dan pengelolaan kawasan

pertanian adalah sebagai berikut:

Sawah

Kawasan pertanian jenis sawah banyak dijumpai pada wilayah bagian Utara,

Tengah dan Barat. Untuk kawasan pertanian sawah khususnya beririgasi teknis

perlu ditingkatkan intensifikasinya, sementara untuk sawah tadah hujan perlu

memperhatikan cara tanam dan pengolahan paska panen. Beberapa metode

tanam untuk menunjang peningkatan produksi dan peningkatan nilai manfaat

dapat dilakukan dengan cara pergantian irigasi, tumpang sari dan sebagainya.

Tegalan/kebun Campur

Kawasan tegalan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah menyebar secara sporadis

pada hampir seluruh bagian wilayah. Kawasan ini pada umumnya berada di

wilayah bagian Timur dan Selatan. Yang harus diperhatikan dalam pengelolaan

kawasan tegalan ini adalah pola tanam yang harus berwawasan lingkungan

berkaitan dengan morfologi lahan yang cendrung berkontur, dengan sistem

guludan atau terasiring. Sementara itu untuk peningkatan nilai manfaat dapat

dilakukan penerapan sistem pergiliran dan sebagainya.

Page 7: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 7

Perkebunan

Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah keberadaan kawasan jenis ini diwilayah

bagian Tengah dan bagian Timur selatan, untuk pemanfaatannya dilakukan

dengan peningkatan produktivitas.

Kawasan Hutan Produksi

Kabupaten Hulu Sungai Tengah memiliki luas hutan produksi terbesar ke- 9

(106.812 Ha) di Provinsi Kalimantan Selatan disamping Kabupaten Kotabaru

(1.045.371 Ha) sebagai daerah yang memiliki hutan produksi terluas, disusul

berikutnya Kabupaten Tanah Laut (341.000 Ha), Banjar (316.453 Ha), Tabalong

(281.338 Ha), Hulu Sungai Utara (234.844 Ha), Barito Kuala (231.875 Ha), Hulu

Sungai Selatan (156.988 Ha), dan Tapin (212.847 Ha).

5.1.2. DAYA DUKUNG MODAL SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA

5.1.2.1. MODAL SOSIAL KEPENDUDUKAN

Menurut Kabupaten Hulu Sungai Dalam Angka Tahun 2010, Kabupaten Hulu

Sungai Tengah terdiri dari 11 kecamatan, 161 desa dan 8 kelurahan. Jumlah rumah tanggga

yang tercatat pada akhir tahun 2009 berdasarkan data registrasi mencapai 70.285 RT,

dengan jumlah penduduk 240.436 orang yang terdiri dari 118.504 orang laki-laki dan

121.891 orang perempuan. Rata-rata jumlah penduduk setiap desa adalah 1.423 orang,

setiap 1 km² adalah 163 orang dan setiap rumah tangga 3 orang. Jumlah penduduk

terbanyak berada di Kecamatan Barabai (49.098 orang) sebaliknya jumlah penduduk yang

terkecil berada di Kecamatan Batang Alai Timur (7.337 orang).

Rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun Kab. HST berdasarkan jumlah

penduduk dari tahun 2003 s/d 2007 sebesar 1,50 %. Rasio perbandingan penduduk laki-laki

dengan perempuan adalah 97 : 100. Tingkat SDM diukur dari tingkat pendidikan penduduk,

dimana perbandingan antara lulusan Diploma/S1 atau lebih: lulusan SLTA : lulusan SLTP :

lulusan SD : tidak lulus sampai SD adalah: 17,00 : 19,40 : 20,41 : 22,50 : 7,50.

Berdasarkan jenis pekerjaannya sebagian besar penduduk bekerja di sektor

perdagangan dan jasa (65%). Tabel-tabel yang menjelaskan secara detail data-data

tersebut di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 8: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 8

Tabel 5.1. Jumlah, Kepadatan dan Laju Penduduk Perkecamatan

di Kabupaten HST Tahun 2009

Sumber: Kabupaten Hulu Sungai Tengah Dalam Angka tahun 2010

Tabel 5.2. Komposisi Penduduk Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Menurut Jenis Kelamin Tahun 2009

Sumber: Kabupaten Hulu Sungai Tengah Dalam Angka tahun 2010

Tabel 5.3. Komposisi Penduduk Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Menurut Pendidikan Tahun 2007

Sumber: Data Pokok Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2008

Gambar 5.4.

No KECAMATANLUAS

(KM²)

JUMLAH

DESA/KELJUMLAH PENDUDUK (Jiwa)

LAJU

PERTUMBUHAN

(%) KEPADATAN PENDUDUK (Jiwa/Km²)

2005 2006 2007 2008 2009 2005 2006 2007 2008 2009

1 Haruyan 148.63 17 20,616 20,485 21,064 20,995 20,993 -0.34 139 138 142 141 141

2 Batu Benawa 99 14 18,858 18,856 18,903 18,628 18,261 -3.40 190 190 191 184 184

3 Batang Alai Selatan 189.8 19 21,747 21,714 21,692 22,325 21,706 0.06 115 114 114 114 114

4 Batang Alai Utara 70 14 15,629 16,110 17,336 17,306 17,346 0.06 223 230 248 248 248

5 Batang Alai Timur 247.94 11 6,715 6,710 7,121 7,143 7,337 3.03 27 27 29 30 30

6 Barabai 54.57 18 49,080 49,278 49,213 49,896 49,098 -0.23 899 903 902 900 900

7 Labuhan Amas Selatan 86.54 18 26,673 26,753 26,768 26,951 27,099 1.24 308 309 309 313 313

8 Labuhan Amas Utara 162.4 16 26,431 25,914 26,324 28,396 26,831 1.93 163 160 162 165 165

9 Pandawan 144.24 21 29,836 29,870 30,123 30,122 30,191 0.23 207 207 209 209 209

10 Hantakan 191.98 12 11,532 11,559 11,656 11,635 11,857 1.72 60 60 61 62 62

11 Limpasu 77.49 9 9,772 9,831 10,182 10,176 9,717 -4.57 126 127 131 125 125

Jumlah 1,472.59 169 236,889 237,080 240,382 243,573 240,436 0.02 161 161 163 163 163

No KECAMATAN PENDUDUK JUMLAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN (JIWA)

1 Haruyan 10,593 10,400 20,993

2 Batu Benawa 8,975 9,286 18,261

3 Batang Alai Selatan 10,598 11,108 21,706

4 Batang Alai Utara 8,564 13,603 22,167

5 Batang Alai Timur 3,807 3,530 7,337

6 Barabai 23,738 25,370 49,108

7 Labuhan Amas Selatan 13,256 13,843 27,099

8 Labuhan Amas Utara 13,228 13,603 26,831

9 Pandawan 14,881 15,269 30,150

10 Hantakan 5,946 5,911 11,857

11 Limpasu 4,928 4,789 9,717

Jumlah 118,514 126,712 245,226

BELUM TIDAK TAMAT TAMAT TAMAT TAMAT TAMAT TAMAT BUTA

KECAMATAN SEKOLAH SD SD SLTP SMU AK PT AKSARA JUMLAH

Haruyan 2.150 1.441 4.323 3.921 3.727 1.345 1.921 384 19.212

Batu Benawa 1.917 1.285 3.854 3.496 3.323 1.199 1.713 343 17.130

Batang Alai Utara 2.797 1.875 5.624 5.102 4.849 1.750 2.500 500 24.997

Barang Alai Selatan 3.131 2.098 6.295 5.710 5.427 1.958 2.798 560 27.977

Barabai 5.144 3.448 10.344 9.383 8.919 3.218 4.597 919 45.972

Labuhan Amas Selatan 2.810 1.883 5.650 5.125 4.871 1.758 2.511 502 25.110

Labuhan Amas Utara 2.917 1.955 5.864 5.320 5.056 1.824 2.606 521 26.063

Pandawan 3.155 2.114 6.343 5.754 5.469 1.973 2.819 564 28.191

Hantakan 1.245 835 2.504 2.271 2.159 779 1.113 223 11.129

JUMLAH 25.266 16.934 50.801 46.082 43.800 15.804 22.578 4.516 225.781

Sumber : Data Pokok Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Page 9: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 9

Grafik Komposisi Penduduk Kabupaten Hulu Sungai Tengah Menurut Pendidikan Tahun 2007

Sumber: Data Pokok Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2008

Gambar 5.5. Banyaknya Pencari Kerja Yang Terdaftar dan Yang Ditempatkan

Menurut Tingkat Pendidikan 2008

Tabel 5.6.

Pekerjaan Penduduk Kabupaten Hulu Sungai Tengah Pada Sektor Primer Tahun 2007

Sumber: Data Pokok Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2008

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

BELUM

SEKOLAH

TIDAK TAMAT

SD

TAMAT SD TAMAT LTP TAMAT SMU TAMAT AK TAMAT PT BUTA AKSARA

1998 1999 2000 2001 2002

Grafik 5.2. KOMPOSISI PENDUDUK KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH MENURUT PENIDIDIKAN TAHUN 1998 - 2002(Jiwa)

TAHUN

NO KECAMATAN PETANI PELADANG BERKEBUN PETERNAK PERIKANAN JUMLAH

1 Haruyan 3.122 384 792 312 192 4.802

2 Batu Benawa 2.783 343 664 278 214 4.282

3 Batang Alai Utara 4.062 437 1.062 406 281 6.248

4 Barang Alai Selatan 4.546 560 1.329 455 105 6.995

5 Barabai 7.470 - 517 1.781 1.724 11.492

6 Labuhan Amas Selatan 3.766 - 471 1.601 439 6.277

7 Labuhan Amas Utara 2.802 - 33 424 3.258 6.517

8 Pandawan 3.524 - 881 1.022 1.621 7.048

9 Hantakan 1.113 223 1.210 181 56 2.783

33.188 1.947 6.959 6.460 7.890 56.444

Sumber : Data Pokok Kabupaten Hulu Sungai Tengah

JUMLAH

Page 10: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 10

Tabel 5.7. Pekerjaan Penduduk Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Pada Sektor Industri 2007

Sumber: Data Pokok Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2008

Tabel 5.8.

Pekerjaan Penduduk Kabupaten Hulu Sungai Tengah Pada Bidang Pemerintahan Tahun 2007

NO KECAMATAN GURU PNS TNI/POLRI PENSIUN JUMLAH

1 Haruyan 845 486 211 571 2.113

2 Batu Benawa 754 433 188 509 1.884

3 Batang Alai Utara 1.100 632 275 742 2.749

4 Barang Alai Selatan 1.231 708 308 831 3.078

5 Barabai 2.023 1.163 506 1.365 5.057

6 Labuhan Amas Selatan 1.105 635 276 746 2.762

7 Labuhan Amas Utara 1.147 659 287 774 2.867

8 Pandawan 1.240 713 310 837 3.100

9 Hantakan 490 282 122 331 1.225

9.934 5.712 2.484 6.706 24.836

Sumber : Data Pokok Kabupaten Hulu Sungai Tengah

JUMLAH

Sumber: Data Pokok Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2008

Tabel 5.9.

Pekerjaan Penduduk Kabupaten Hulu Sungai Tengah Pada Bidang Perdagangan dan Jasa Tahun 2007

Sumber: Data Pokok Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2008

NO KECAMATAN BURUH JASA INDUSTRI TK KY/BT TK CUKUR ANGKATAN PEDAGANG JUMLAH

1 Haruyan 3.025 2.773 1.513 945 63 630 3.655 12.604

2 Batu Benawa 2.697 2.472 1.348 843 56 562 3.259 11.237

3 Batang Alai Utara 3.936 3.608 1.968 1.230 82 820 4.756 16.400

4 Barang Alai Selatan 4.405 4.038 2.203 1.377 92 918 5.323 18.356

5 Barabai 7.239 6.636 3.619 2.262 151 1.508 8.747 30.162

6 Labuhan Amas Selatan 3.954 3.624 1.977 1.236 82 824 4.777 16.474

7 Labuhan Amas Utara 4.104 3.762 2.052 1.283 86 855 4.959 17.101

8 Pandawan 4.439 4.069 2.220 1.387 92 925 5.364 18.496

9 Hantakan 1.752 1.606 876 548 37 365 2.117 7.301

35.551 32.589 17.776 11.110 741 7.407 42.958 148.131

Sumber : Data Pokok Kabupaten Hulu Sungai Tengah

JUMLAH

NO KECAMATAN KECIL SEDANG BESAR JUMLAH

1 Haruyan 1.752 450 104 2.306

2 Batu Benawa 1.613 442 - 2.055

3 Batang Alai Utara 2.355 645 - 3.000

4 Barang Alai Selatan 2.635 722 - 3.357

5 Barabai 4.193 1.076 248 5.517

6 Labuhan Amas Selatan 2.365 648 - 3.013

7 Labuhan Amas Utara 2.455 672 - 3.127

8 Pandawan 2.656 727 - 3.383

9 Hantakan 1.048 287 - 1.335

21.072 5.669 352 27.093

Sumber : Data Pokok Kabupaten Hulu Sungai Tengah

JUMLAH

INDUSTRI

Page 11: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 11

Tabel 5.10. Banyaknya Pencari Kerja Yang Terdaftar dan Yang Ditempatkan

Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2009

Tingkat Pendidikan Educational Background

Pencari Kerja Yang / Job Applicants Who are

Terdaftar Registered

Ditempatkan Placed

(1) (2) (3)

01. Sekolah Dasar 02. S M T P 03. S M U / S M K 04. D1 / D2/ D3 05. Sarjana / S1 06. Pasca Sarjana(S2)

21 21

3.316 334 991

-

321 26

145 208 188

-

Jumlah / Total 4.683 888

Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kab. HST Tahun 2010

Data Penduduk Miskin yang dikeluarkan BPS, menunjukkan penduduk miskin relatif

tahun 2006 di HST adalah sejumlah 67.391 jiwa (28,43%), di Tahun 2007 telah menurun

menjadi 51.664 Jiwa (21,49%). Perbaikan ini menunjukkan berbagai langkah perbaikan

ekonomi yang kita lakukan cukup menolong warga kita dari jeratan kemiskinan. Sedangkan

Kemiskinan absolut tahun 2006 di HST adalah sejumlah 24.881 jiwa (10,48%), di Tahun

2007 telah menurun menjadi 19.275 Jiwa (7,96%). Menurunnya angka kemiskinan absolut

juga selain upaya pembangunan berbagai sektor yang kita lakukan, juga karena intervensi

fiskal berupa pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada Keluarga Miskin.

Diharapkan angka kemiskinan absolut akan terus menurun dengan diluncurkannya Program

Keluarga Harapan (PKH) untuk keluarga miskin yang memiliki Ibu Hamil, Bayi, dan anak

sekolah di 5 Kecamatan.

Tabel 5.11. Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten HST

Tahun 2004 2005 2006 2007 2008

Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Hulu Sungai Tengah

23.100 21.300 24.881 19.275 17.151

Sumber: kalsel.bps.go.id

5.1.2.2. MODAL SOSIAL PENDIDIKAN

Prasarana pendidikan umum di Kabupaten HST telah tersedia sampai tingkat

Perguruan Tinggi (PT). Namun pada umumnya penduduk di Kabupaten HST melanjutkan ke

PT di Banjarmasin atau PT di Pulau Jawa. Prasarana pendidikan di tingkat kecamatan

hanya sampai Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), sedangkan SLTA hanya di

Kecamatan-Kecamatan Haruyan, Bt. Alai Selatan, Barabai, Lab. Amas Selatan, Lab. Amas

Page 12: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 12

Utara, Pandawan dan Bt. Alai Utara. Prasarana pendidikan yang paling minim berada di

Kecamatan Bt. Alai Timur.

Murid SD tahun 2009 mencapai 27.868 murid, sedangkan murid SLTP sekitar

5.291 murid dan di SLTA hanya 3.077 murid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Tabel 5.11. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Umum di Kabupaten HST 2009

Kecamatan Sekolah Murid Guru

TK SD SLTP SLTA TK SD SLTP SLTA TK SD SLTP SLTA

1. Haruyan 10 29 3 1 293 2.219 341 256 4 234 31 17

2. Batu Benawa 17 19 1 - 590 2.230 191 - 21 132 23 -

3. Hantakan 3 20 3 - 142 1.631 231 - 1 153 26 -

4. Bt. Alai Selatan 27 26 2 1 804 2.386 379 545 35 231 41 27

5. Bt. Alai Timur 5 12 4 - 150 1.149 345 - 0 72 34 -

6. Barabai 36 37 8 3 2.065 5.897 2.098 1.348 47 418 167 77

7. Lab. Amas Selatan 15 30 3 1 633 2.835 391 499 13 274 40 29

8. Lab. Amas Utara 13 31 4 1 364 3.065 609 176 13 250 52 15

9. Pandawan 18 32 2 1 1.050 3.407 190 176 20 297 29 20

10. Bt. Alai Utara 18 20 3 1 475 1.796 385 77 18 167 45 15

11. Limpasu 15 15 1 - 311 1.253 131 - 3 125 15 -

Jumlah 177 271 34 9 6.875 27.868 5.291 3.077 160 2.353 503 200

Sumber: Kabupaten HST Dalam Angka, 2010

Tabel 5.12.

Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah di Kabupaten HST 2009

Kecamatan Sekolah Murid Guru

MI MTs MA MI MTs MA MI MTs MA

1. Haruyan 8 1 1 527 429 209 116 36 18

2. Batu Benawa - 1 - - 503 - - 25 -

3. Hantakan - 1 1 - 25 63 - 16 16

4. Bt. Alai Selatan - 3 1

758 199 - 56 23

5. Bt. Alai Timur - - - - - - - - -

6. Barabai 3 4 4 885 1.783 1.313 61 8 145

7. Lab. Amas Selatan 6 2 1 562 785 115 118 39 22

8. Lab. Amas Utara 5 3 - 401 401 - 73 56 -

9. Pandawan 6 5 2 789 836 70 104 98 41

10. Bt. Alai Utara 12 2 - 999 539 - 191 41 -

11. Limpasu - - 1 - - 128 - - 17

Jumlah 40 22 11 3.570 5.678 2210 663 496 270 Sumber: Kabupaten HST Dalam Angka, 2010

Tabel 5.13. Banyaknya Mahasiswa STAI Al-Washliyah Barabai 2009

Semester Laki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

Semester II, S1 Semester IV, S1 Semester VI, S1 Semester VII, S1 Semester X, S1 Semester XII, S1

55 40 100 58 29 -

135 205 150 70 21 -

190 245 250 128 50 -

Jumlah 2007/2008 282 581 865 Sumber: Kabupaten HST Dalam Angka, 2010

Page 13: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 13

5.1.2.3. MODAL SOSIAL KESEHATAN

Fasilitas Kesehatan, di Kota barabai cukup lengkap yaitu dengan hadirnya 1

Rumah Sakit Umum dalam skala besar terdapat di Jalan Murakata berupa Rumah Sakit

Umum Daerah Damanhuri, 4 Puskesmas dan 1 Puskesmas Pembantu.

Selain fasilitas ini tersebut juga ditunjang 9 praktek bidan dan 20 buah posyandu.

Dengan jumlah tersebut, apabila ditinjau dari standar pemenuhan kebutuhan pelayanan

kesehatan dinilai sudah memenuhi, karena rasio jumlah penduduk terhadap jumlah fasilitas

kesehatan setiap desa/kelurahan melebihi, belum lagi ditunjang dengan praktek dokter dan

poliklinik yang berpraktek bersama.

Tabel 5.14. Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Kecamatan Dokter Umum

Dokter Gigi

Dokter Spesialis

Puskesmas Lokal

Puskesmas Pembantu

Poskesdes Perawat Bidan

Dukun Bayi/

Dukun Kampung

(1) (2) (3) (4) (2) (3) (4) (2) (3) (4)

1. Haruyan 2. Batu Benawa 3. Hantakan 4. BAS 5. BAT 6. Barabai 7. LAS 8. LAU 9. Pandawan 10. BAU 11. Limpasu

2 3 1 3 2

10 2 4 2 1 1

- - 1 1 1 2 - 1 1 - -

- - - - - 7 - - - - -

2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1

5 3 5 4 2 4 7 3 4 5 3

12 12 6 13 4 3 10 11 18 7 5

14 11 13 10 16 97 14 13 9 6 8

22 21 8 23 8 30 23 18 27 14 9

11 10 6

15 18 18 8

14 19 9 9

Jumlah 31 6 7 19 45 101 211 201 137

Sumber: Kabupaten HST Dalam Angka, 2010

Penyebaran prasarana kesehatan tiap kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai

Tengah, untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 5.15. Banyaknya Sarana Kesehatan Setiap Kecamatan Tahun 2009

0

5

10

15

20

25

Poskesdes

Puskesmas pembantu

Puskesmas

Sumber: Kabupaten HST Dalam Angka, 2010

Page 14: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 14

5.1.2.4. MODAL SOSIAL KEAGAMAAN

Suku yang menempati Kab. HST didominasi oleh 2 suku, yaitu: suku Banjar dan

suku Dayak Bukit. Sedangkan suku lain relatif kecil jumlahnya, yaitu: suku Jawa, suku

Madura, Tionghoa, Bugis, dan Batak.

Mayoritas agama yang dianut penduduk HST adalah Islam sebesar 98,64% dari

total penduduk. Rincian banyaknya penganut agama dapat dilihat pada Tabel 2.17. Acara

keagamaan yang dominan adalah: hari raya iedul fitri dan iedul adha, peringatan isra mi’rajd,

peringatan maulud nabi, dan yasinan. Acara yang cukup unik adalah peringatan maulud

nabi yang umumnya diadakan bergiliran setiap rumah selama bulan maulId, dimana dibalik

tradisi ini terdapat semangat kebersamaan dan kekeluargaan.

Sebagian komunitas di Kab. HST adalah suku Dayak Bukit yang bermukim di

Pegunungan Meratus. Suku ini dahulu (sekarang sebagian) menempati rumah Balai, yang

merupakan rumah komunal yang dihuni puluhan keluarga. Rumah Balai saat ini masih

digunakan untuk acara-acara ritual. Kebiasaan sebagian masyarakat Kab. HST adalah

penggunaan sungai sebagai tempat beraktifitas mandi-cuci-kakus. Pada permukiman yang

padat seperti di perkotaan, konsentrasi aktifitas ini mencemari air sungai yang kemungkinan

besar mengurangi kualitas airnya. Di perkotaan kegiatan pencemaran ini ditambah lagi

dengan pembuangan limbah industri dan rumah tangga dan sampah ke sungai.

Tabel 5.16. Komposisi Penduduk Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Menurut Agama Tahun 2009

Kecamatan District

Islam Moslems

Protestan Protestants

Katolik Catholic

Hindu Hindu

Budha

Buddhist

Lain- nya

Others

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Haruyan 2. Batu Benawa 3. Hantakan 4. BAS 5. BAT 6. Barabai 7. LAS 8. LAU 9. Pandawan 10. BAU 11. Limpasu

21.028 18.831 9.295

20.733 3.889

49.664 26.916 26.466 30.122 16.145 9.999

- 25 53

377 24 49

- - - -

- 1 - - 9

51 - - - - -

- 1

16 580 292

8 - - - - -

- - - - -

35 - - - - -

- -

2.161 -

2.898 - - - - - -

Jumlah / Total 233.088 531 61 897 35 5.059

Sumber: Kabupaten Hulu Sungai Tengah Dalam Angka Tahun 2010

Page 15: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 15

Tabel 5.17. Prasarana Agama

di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2009

Kecamatan District

Mesjid Mosque

Langgar/ Mushala Prayer House

Gereja Church

Pura Shrine

Vihara Vihara

Balai Adat

Public Hall

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Haruyan 2. Batu Benawa 3. Hantakan 4. BAS 5. BAT 6. Barabai 7. LAS 8. LAU 9. Pandawan 10. BAU 11. Limpasu

27 21 22 26 9

24 32 23 32 20 18

73 56 21 79 9

130 94 90 .95 60 34

- - - 1 - - - - - - -

- - - - - - - - - - -

- - - - - - - - - - -

- -

28 -

26 - - - - - -

Jumlah / Total

254

741

1

-

-

54

Sumber: Kabupaten Hulu Sungai Tengah Dalam Angka Tahun 2010

5.1.3. DAYA DUKUNG PEREKONOMIAN DAERAH

Perkembangan sektor ekonomi merupakan indikator penting untuk mengetahui

hasil pembangunan yang telah dicapai, serta untuk menentukan arah dan sasaran

pembangunan di masa mendatang. Adapun aspek sosial ekonomi yang dipaparkan

berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi dan Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) per kapita.

5.1.3.1. Struktur Ekonomi

Struktur dan kegiatan ekonomi Kabupaten Hulu Sungai Tengah dapat diamati dari

angka kontribusi masing-masing sektor terhadap total PDRB. Selama tahun 2007-2009,

perkembangan kontribusi PDRB Kabupaten Hulu Sungai Tengah masih didominasi tiga

sektor yaitu sektor pertanian, sektor jasa, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Ketiga sektor ini menyumbang sekitar 74% daripada PDRB yang tercipta di Kabupaten Hulu

Sungai Tengah.

Sampai dengan tahun 2009, tidak tampak pergeseran struktur ekonomi secara

fundamental – masih didominasi Sektor Pertanian (40,49%), Sektor Jasa (19,42%), dan

Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (14,15%). Namun berdasarkan perkembangan

kontribusi (sektor dominan) ini selama tahun 2007-2009, pada tahun-tahun mendatang

terdapat kecenderungan pergeseran. Selama periode tersebut, kontribusi sektor pertanian

berangsur-angsur mengalami penurunan, sementara sektor jasa dan sektor bank/lembaga

keuangan menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan. Di sisi lain dalam kurun waktu 5

tahun tersebut, nampaknya sektor-sektor lain – selain ketiga sektor di atas – belum cukup

signifikan untuk menggeser peran ketiga sektor di atas dalam penciptaan PDRB di

Page 16: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 16

Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Dari hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa ketiga sektor ini

(pertanian; jasa, serta perdagangan, hotel; dan restoran) merupakan pembentuk struktur

ekonomi yang paling kuat pengaruhnya.

Tabel 5.18. Perkembangan PDRB (Juta Rupiah) Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Menurut Harga Berlaku Tahun 2009

No. Sektor Tahun Persentasi

Tahun 2009 (%)

Laju Pertumbuhan

(%) 2007*) 2008**) 2009**)

1 Pertanian 554.259,69 641.229,04 809.562,48 41,21 26,25

2 Pertambangan 7.029,12 9.028,67 11.714,13 0,60 29,74

3 Industri Pengolahan 108.417,57 124.698,34 134.674,21 6,86 8,00

4 Listrik, Gas, Air Bersih 4.765,33 5.491,90 6.169,72 0,31 12,34

5 Bangunan 48.824,60 56.017,84 68.031,43 3,46 21,45

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran

205.878,48 232.374,62 261.203,54 13,30 12,41

7 Pengangkutan dan Telekomunikasi

90.329,96 101.165,10 124.420,41 6,33 22,99

8 Bank, Lembaga keuangan Lainnya

92.553,27 106.846,97 123.615,12 6,29 15,69

9 Jasa-jasa 298.415,75 369.742,61 425.091,36 21,64 14,97

PRODUK DOMESTIK BROTO 1.410.473,78 1.646.595,09 1.964.482,40 100,00 19,31

Sumber: BPS Kabupaten Hulu Sungai Tengah Dalam angka 2010 Ket.: *) Angka Diperbaiki / Repaired Number **) Angka Sementara/ Temporary Number

Tabel 5.19. Perkembangan PDRB (Juta Rupiah) Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Menurut Harga Konstan 2000 Tahun 2009

No. Sektor Tahun Persentasi

Tahun 2009 (%)

Laju Pertumbuhan

(%) 2007*) 2008**) 2009**)

1 Pertanian 354.629,40 386.616,88 423.344,43 40,49 9,50

2 Pertambangan 3.893,40 4.329,70 4.735,89 0,45 9,38

3 Industri Pengolahan 81.836,94 85.811,13 89.782,81 8,77 4,63

4 Listrik, Gas, Air Bersih 2.533,50 2.738,02 2.963,35 0,28 8,23

5 Bangunan 37.444,78 41.053,21 43.528,88 4,20 6,03

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran

129.402,15 140.478,20 147.913,78 14,36 5,29

7 Pengangkutan dan Telekomunikasi

62.396,75 63.825,06 68.277,71 6,53 6,98

8 Bank, Lembaga keuangan Lainnya

56.056,77 58.175,76 61.953,17 5,95 6,49

9 Jasa-jasa 186.010,61 195.102,76 202.989,81 19,95 4,04

PRODUK DOMESTIK BROTO 914.204,30 978.130,72 1.045.489,83 100,00 6,89

Sumber: BPS Kabupaten Hulu Sungai Tengah Dalam angka 2010 Ket.: *) Angka Diperbaiki / Repaired Number **) Angka Sementara/ Temporary Number

5.1.3.2. Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan, serta untuk memberikan indikasi tentang sejauh mana aktivitas

perekonomian yang terjadi pada suatu periode tertentu telah menghasilkan tambahan

pendapatan bagi penduduk.

Page 17: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 17

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Hulu Sungai Tengah selama tahun 2007-2009

yang ditunjukkan oleh PDRB atas dasar harga konstan 2000 mengalami fluktuasi.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Hulu Sungai Tengah mengalami penurunan sebesar

0,10% (tahun 2009).

Perkembangan nilai investasi dari tahun 2004-2006 menunjukkan bahwa terjadi

penurunan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan jumlah investasi di Provinsi

Kalimantan Selatan. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa tantangan Kabupaten Hulu

Sungai Tengah dalam menarik investor semakin berat karena daerahnya bukan merupakan

tujuan utama para investor yang ingin menanamkan modalnya dalam kawasan regional

Provinsi Kalimantan Selatan.

5.1.3.3. Pendapatan Per Kapita

Pendapatan/PDRB per kapita dapat memberikan informasi tingkat kesejahteraan

penduduk di suatu wilayah. PDRB per kapita dapat dilihat dari dua sisi, yaitu PDRB per

kapita atas dasar harga berlaku dan PDRB per kapita atas dasar harga konstan. Laju

pertumbuhan PDRB per kapita yang riil biasanya didasarkan atas dasar harga konstan yang

umumnya digunakan sebagai salah satu alat untuk mengukur ekonomi rakyat secara

keseluruhan dalam arti luas, yaitu berapa banyak barang riil dan jasa-jasa yang dihasilkan

untuk keperluan konsumsi dan investasi penduduk.

Perkembangan PDRB per kapita Kabupaten Hulu Sungai Tengah atas dasar harga

berlaku selama kurun waktu 2007 sampai 2009, menunjukkan peningkatan yang cukup

berarti pada setiap tahunnya yaitu tahun 2007 sebesar Rp.5.823.860, tahun 2008 sebesar

Rp.6.743.030, sedangkan untuk tahun 2009 sebesar Rp.7.981.870. Jika dilihat dari PDRB

per kapita atas dasar harga konstan, PDRB per kapita Kabupaten Hulu Sungai Tengah juga

menunjukkan kecenderungan pola yang naik, bahkan pada tahun 2009 kenaikannya cukup

besar mencapai 4,58%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa selama 5 (lima) tahun

terakhir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah terjadi proses perbaikan dan kemajuan ekonomi.

Kendatipun demikian angka PDRB per kapita tersebut belum dapat menggambarkan tingkat

penyebaran pendapatan masyarakat di setiap strata ekonomi.

5.1.3.4. Kedudukan, Peran Dan Fungsi Wilayah Dalam Konteks Regional

Secara geografis, Kota Barabai sebagai pusat pertumbuhan Kabupaten Hulu

Sungai Tengah, memiliki keuntungan karena posisinya yang relatif sentral terhadap wilayah

Pahuluan/Banua Anam dan berada pada persimpangan jalan regional dengan fasilitas

transportasi skala regional. Posisi ini memberikan kesempatan bagi Kota Barabai menjadi

kota transit (transit city) untuk pergerakan yang ada di wilayah Pahuluan/Banua Anam

Page 18: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 18

khususnya dan Kalimantan Selatan pada umumnya. Letak yang strategis ini memiliki peran

dan fungsi yang besar dalam menentukan roda pertumbuhan dan perkembangan

perekonomian wilayah.

Sejalan dengan hal ini, dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN),

Kota Barabai diposisikan menjadi salah satu Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) sebagai pusat

pelayanan primer, meliputi penetapan Kota Barabai sebagai pusat layanan administrasi

pemerintahan tingkat lokal; serta pusat layanan regional untuk industri, perdagangan dan

jasa bagi Kota Rantau, Kandangan, Amuntai, Paringin dan Tanjung. Selain itu, Kota Barabai

diarahkan sebagai pusat pengembangan Wilayah Pembangunan (WP) II Pahuluan/Banua

Anam – HST, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Tabalong dan Balangan –

menggantikan Kota Kandangan. Kondisi ini dapat memacu pertumbuhan perdagangan di

kecamatan lain di wilayah Hulu Sungai Tengah, juga dapat memperlancar distribusi produksi

pertanian dan industri pengolahan.

Selain itu, Kota Barabai menjadi salah satu pusat industri kecil kosmetika

tradisional. Pada mulanya, kosmetika tradisional tersebut hanya digunakan untuk upacara

adat yang diwariskan secara turun-temurun ini. Namun seiring masuknya budaya niaga

melayu, produksi kosmetika tradisional ini bergeser menjadi sebuah bisnis rumah tangga

yang mampu mendorong peningkatan pendapatan keluarga. Industri kecil lainnya yang

mendapatkan perhatian serius dari pemerintah setempat adalah usaha jamu tradisional dan

industri kopiah. Pasaran kedua produk tersebut tidak hanya terkenal di dalam negeri, tetapi

sudah menjangkau pasar mancanegara. Kopiah, misalnya, sudah mampu menembus pasar

Afrika dan Timur Tengah. Sedangkan di dalam negeri, kopiah sudah beredar di pasar grosir

seperti Tanah Abang, Jakarta.

5.1.4. DAYA DUKUNG INFRASTRUKTUR

5.1.4.1. Kondisi Penataan Bangunan Dan Lingkungan

Kondisi penataan bangunan dan lingkungan yang dipaparkan meliputi intensitas

pemanfaatan lahan, kondisi fisik bangunan, komposisi garis langit (skyline) bangunan,

ekspresi arsitektur bangunan.

A. Intensitas Pemanfaatan Lahan

Intensitas pemanfaatan lahan meliputi: Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien

Lantai Bangunan (KLB), ketinggian bangunan, Garis Sempadan Bangunan (GSB).

Page 19: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 19

1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

Tingkat penyebaran kepadatan di kawasan perencanaan bervariasi, berkisar antara

30%-80% dari luas lahan. Kondisi KDB di kawasan perencanaan adalah sebagai

berikut:

KDB 50%-60% merupakan KDB dominan, meliputi daerah pusat Kota Barabai,

Jalan Havea Baru, Jalan Bhakti, Jalan Tri Kesuma dan Jalan Putri Harapan;

KDB 30-50% berada pada bagian tengah Kota Barabai, meliputi Jalan

Murakata, Jalan Sibli Imansyah, Jalan P. M. Noor, Jalan Ganesha;

KDB 60-70% meliputi wilayah pasar, yaitu di Jalan Trikusuma, jalan Bima,

wilayah Jalan HM. Ramli.

2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)

Secara umum, KLB di kawasan perencanaan berkisar antara 60–240. Kondisi KLB

di kawasan perencanaan adalah sebagai berikut:

Di Koridor Jalan H. Hasan Basry (mulai dari pertigaan Jl. Hasan Basry-Jl.

Murakata sampai dengan pertigaaan Jl. Basry-Jl. PM. Noor) memiliki KLB

berkisar antara 60->100 atau 1 – 2 lantai;

Di Koridor Jalan H. Hasan Basry (sekitar wilayah Pasar I, Pasar II dan Pasar III)

terdapat kompleks Pertokoan Pasar Murakata, serta pertokoan dan penginapan

memiliki KLB 120– 240 atau 2 – 3 lantai;

Pada pusat Kota Barabai (kawasan pemerintahan dan perkantoran) memliki

KLB 60-100 atau 1 – 2 lantai.

3. Garis Sempadan Bangunan (GSB)

Menurut RPIJM Kab. HST tahun 2009, secara umum Garis Sempadan Bangunan

(GSB) di kawasan perencanaan dapat dikatakan beraturan dan baik (GSB ≥1/2

ROW); hanya sebagian kawasan yang memiliki GSB kurang baik dan tidak

beraturan (GSB <1/2 ROW). Kawasan perencanaan yang memiliki GSB baik,

meliputi daerah pusat Kota Barabai (kawasan pemerintahan dan perkantoran).

Sedangkan kawasan yang memiliki GSB kurang baik (GSB <1/2 ROW) meliputi

Jalan Havea Baru, Jalan Hevea, Jalan Trikusuma, sebagian wilayah Pasar I, Pasar

II dan Pasar III. Kondisi GSB di kawasan perencanaan sebagai berikut:

Sebagian besar bangunan pemerintahan dan perkantoran di pusat Kota

Barabai memiliki GSB berkisar antara 10 – 11 meter;

Pada koridor Jalan H. Hasan Basry (sekitar wilayah Pasar I, Pasar II dan Pasar

III) terdapat kompleks Pertokoan Pasar Murakata, serta pertokoan dan

penginapan dengan GSB berkisar antara 5 – 10 meter;

Page 20: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 20

Pada sebagian koridor Jalan Havea Baru, Jalan Hevea dan Jalan Trikusuma

terdapat permukiman penduduk dengan GSB berkisar antara 1,5 – 3 meter.

Gambar 5.2. Potongan Melintang A-A’ GSB Pemerintahan dan Perkantoran

di Pusat Kota Barabai

Gambar 5.3. Potongan Melintang B-B’ GSB Kopleks Perkotaan

di Pusat Kota Barabai

Page 21: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 21

Gambar 5.4. Potongan Melintang C-C’ GSB Kopleks Permukiman

4. Ketinggian Bangunan

Secara umum, jumlah lantai di kawasan perencanaan berkisar antara 1 – 3

lantai dengan ketinggian bangunan antara 3-5 meter dari permukaan tanah, diukur

dari as ke as lantai. Pola ketinggian di Pusat Kota seragam artinya hampir sama

antar bangunan, misalnya Jalan Brigjen H. Hasan Basry, Jalan Trikusuma, Jalan P.

M. Noor, Jalan Ulama. Sedangkan di wilayah lain memiliki pola ketinggian

bangunan yang beragam.

Jumlah bangunan berlantai dua umumnya terletak pada tiap-tiap perempatan dan

pertigaan, yaitu di wilayah pertigaan Burung Enggang, pertigaan Jalan Sabli

Imansyah, perempatan Jalan Perintis Kemerdekaan, dan sebagian besar wilayah

Pasar I, Pasar II dan Pasar III.

5. Status Kepemilikan Lahan/Tanah

Di luar dari lahan/tanah untuk publik (jalan, pedestrian way, ruang terbuka), lahan di

kawasan rencana terdiri dari 2 (dua) kelompok, yaitu: hak kepemilikan oleh

pemerintah/negara, serta hak kepemilikan oleh masyarakat dan swata. Secara

keseluruhan, status kepemilikan lahan di kawasan perencanaan didominasi hak

kepemilikan masyarakat dan swata; terutama di koridor Jalan Hevea, Jalan

Trikesuma, dan lapis kedua Jalan Hasan Basry. Hak kepemilikan oleh masyarakat

dan swata terdiri dari: tanah yang merupakan hak milik (Sertifikat Hak Milik/SHM),

serta tanah yang merupakan hak pakai dan hak lainnya (Sertifikat Hak Guna

Bangunan/HGB, Sertifikat Hak Guna Usaha /HGU, segel adat, surat jual beli).

Page 22: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 22

Tabel 5.20. Hak Kepemilikan Lahan Oleh Pemerintah Kabupaten HST

No No.

Sertifikat Tanggal

Penerbitan Jenis Tanah Luas

Lokasi

Kel./Desa Jalan

1 Hp. No. 07 (sertifikat tidak ada)

29-Mar-03 Sebidang tanah Gedung Veteran Kab. HST

204 Barabai Selatan

Di sekitar Tugu Pancasila/Barisan Toko 7 (wilayah Pasar I, Pasar II dan Pasar III - pertigaan Jl. Hasan Basry dan Jl. Perintis Kemerdekaan )

2 Hp. No. 11 23-Mar-04 Sebidang tanah Kantor DPRD

1.840 Barabai Selatan

Kawasan perkantoran Bupati (sekitar Jl. Dwi Dharma dan Jl. Bhakti - Koridor Jl. Hasan Basry)

3 Hp. No. 16 25-Agust-06 Sebidang tanah berdiri bangunan MIS Al Miftah

893 Barabai Darat Sekitar Koridor Jalan Hevea (perempatan Jl. Perintis Kemerdekaan - Jl. Hevea - Jl. Trikesuma)

4 Hp. No. 18 24-Mar-04 Sebidang tanah pekarangan tempat cuci mobil

317 Barabai Selatan

Kawasan perkantoran Bupati (sekitar Jl. Dwi Dharma dan Jl. Bhakti - Koridor Jl. Hasan Basry)

5 Hp. No. 21 26-Apr-02 Sebidang tanah Kantor PU

1.283 Barabai Selatan

Kawasan perkantoran Bupati (sekitar Jl. Dwi Dharma dan Jl. Bhakti - Koridor Jl. Hasan Basry)

6 Hp. No. 25 29-Mar-03 Sebidang tanah berdiri bangunan dari kayu

565 Barabai Selatan

Kawasan perkantoran Bupati (di samping Rumah Dinas Bupati)

7 Hp. No. 28 25-Apr-05 Sebidang tanah perumahan (Rumah Dinas Bupati)

1.354 Barabai Selatan

Kawasan perkantoran Bupati (sekitar Jl. Dwi Dharma dan Jl. Bhakti - Koridor Jl. Hasan Basry)

Sumber: Kantor Arsip Pemkab HST, 31 Juli 2008

Sebaran kepemilikan lahan oleh pemerintah lebih terkonsentrasi di Kawasan

perkantoran Bupati (sekitar Jl. Dwi Dharma dan Jl. Bhakti - Koridor Jl. Hasan Basry).

Ada sebagian tanah di kawasan perencanaan yang status kepemilikannya tidak

jelas/tanah sengketa, karena terjadi overlapping klaim penguasaan tanah antara

pemerintah dan masyarakat – akibat kebakaran besar di pusat Kota Barabai tahun

1999, dokumen/arsip negara/pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (termasuk

sertifikat kepemilikan tanah) banyak yang rusak atau hilang.

B. Kondisi Fisik Bangunan

Kondisi fisik bangunan meliputi: kondisi bangunan, kepadatan bangunan, konstruksi dan

ekspresi arsitektur. Menurut hasil analisis dapat disimpulkan:

1. Kondisi Bangunan

Kondisi bangunan di kawasan rencana sangat beragam, baik dilihat dari kondisi

fisik (baik, sedang, buruk) maupun jenis struktur (permanen, semi permanent,

temporer). Kondisi bangunan untuk kawasan pertokoan, perdagangan dan jasa

relatif baik, terutama umur bangunan yang relatif lebih baru dan terdapat di

sepanjang kiri kanan koridor Jalan Brigjen H. Hasan Basry. Kecuali permukiman

penduduk di Kawasan Kampung Arab, Kawasan Hevea, Kawasan Kampung Kadi

dan Mualimin, serta kawasan permukiman tepian Sungai Barabai di Jalan

Page 23: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 23

Trikusuma (perempatan Jl. Perintis Kemerdekaan – Jl. Trikusuma – Jl. Hevea)

memiliki kondisi buruk dan/atau berstruktur temporer, sehingga diperlukan

penataan/peremajaan (redevelopment).

2. Konstruksi Bangunan

Jenis konstruksi bangunan di kawasan rencana sangat beragam, baik dilihat dari

jenis dan sistem struktur maupun material bangunan. Penyebaran bangunan-

bangunan berkonstruksi kayu masih terpola meliputi: bantaran Sungai Barabai dan

wilayah jalan-jalan tua seperti Jalan Keramat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan

Hevea, Jalan Trikusuma. Sedangkan, bangunan berkonstruksi modern menyebar di

seluruh wilayah Kota Barabai, meliputi: Jalan H. Hasan Basry, Jalan Ganesha,

Jalan P. M. Noor, Jalan Perwira, Jalan Bhakti dan jalan-jalan utama di Kota

Barabai.

Bangunan tua dan bangunan tradisional; sebagian besar menggunakan

material kayu dengan sistem konstruksi yang masih tradisional dan

konvensional;

Bangunan baru dan modern; menggunakan konstruksi beton dan sistem

struktur modern. Bangunan-bangunan pemerintahan seperti Kantor Bupati,

Masjid Agung dan Stadion Barabai sudah menerapkan sistem sruktur yang

modern.

3. Kepadatan Bangunan

Tinjauan kepadatan bangunan di kawasan perencanaan diklasifikasikan menjadi 3

(tiga) kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Dikategorikan tinggi apabila jumlah

bangunan setiap Ha ≥40 bangunan, sedang (20 – 40 bangunan/Ha) dan rendah

≤20 bangunan/Ha.

Kawasan perencanaan yang memiliki tingkat kepadatan bangunan tinggi,

meliputi Kawasan Pasar Lama (sebagian wilayah Pasar I, Pasar II dan Pasar

III), Kawasan Kampung Arab, Kawasan Hevea, Kawasan Kampung Kadi dan

Mualimin, serta kawasan permukiman tepian Sungai Barabai di Jalan

Trikusuma;

Kawasan perencanaan yang memiliki tingkat kepadatan bangunan sedang

hingga rendah berada di kawasan pemerintahan dan perkantoran (Jalan H.

Hasan Basry), Jalan Murakata, Jalan Sibli Imansyah, Jalan P. M. Noor, Jalan

Ganesha.

C. Komposisi Garis Langit Bangunan/Skyline

Garis langit bangunan di kawasan rencana relatif datar, hanya sedikit terdapat

penonjolan ketinggian. Garis langit di kawasan rencana tidak terlalu signifikan, karena

Page 24: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 24

view dari jalan tidak memperlihatkan secara jelas, kecuali view dari sungai yang dapat

melihat deretan garis langit bangunan dengan sangat jelas.

D. Ekspresi Arsitektur Bangunan

Karakter arsitektural bangunan dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok, yaitu

arsitektur tradisional, arsitektur lokal (tropis secara umum), arsitektur modern, dan

arsitektur post modern, Arsitektur Kolonial atau Post Kolonial.

Arsitektur Modern/Post Modern; meliputi sebagian wilayah Kota Barabai terutama di

pusat kota, yaitu Jalan Ganesha, Jalan P. M. Noor, Jalan Perwira dan Jalan Bhakti;

Arsitektur Lokal (tropis secara umum); meliputi wilayah Kota Barabai, yaitu di Jalan

H. Hasan Basry, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Trikusuma.

Arsitektur Kolonial atau Post Kolonial; terdapat di kawasan perdagangan lama Kota

Barabai – dahulu dikenal dengan sebutan Pasar Seng – dimana kawasan ini masih

terdapat bangunan asli bercorak Arsitektur Post Kolonial (dikenal dengan Barisan

Toko Tujuh).

Arsitektur Tradisional; jumlahnya sangat sedikit, misalnya di Jalan Perintis

Kemerdekaan, Jalan Trikusuma, di bantaran Sungai Barabai dan sekitar Kawasan

Pasar Lama (sekitar wilayah Pasar I, Pasar II dan Pasar III).

5.1.4.2. Kondisi Permukiman

Wilayah kawasan permukiman perkotaan adalah kawasan Ibukota Kecamatan,

yang ditetapkan berdasarkan peraturan daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah tentang

penetapan batas wilayah kota di lingkungan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Kegiatan

dominan difungsikan untuk kegiatan yang bersifat kekotaan dan merupakan orientasi

pergerakan penduduk yang ada pada wilayah sekitarnya.

Sedangkan kawasan permukiman pedesaan adalah suatu kawasan untuk

permukiman dimana dominasi kegiatan adalah lahan pertanian, tegalan, perkebunan dan

lahan kosong serta aksesibilitas umumnya kurang baik, jumlah sarana dan prasarana

penunjang juga terbatas atau hampir tidak ada. Permukiman perdesaan pada dasarnya

dapat dimanfaatkan untuk peningkatan pendapatan masyarakat melalui pemanfatan

pekarangan untuk kegiatan penanaman buah-buahan, sayur-sayuran atau tanaman lainnya

yang bernilai ekonomis.

Dari peta tersebut terlihat beberapa jenis penggunaan lahan eksisting. Permukiman

terkonsentrasi pada kota-kota, dimana semakin besar orde kota semakin terkonsentrasi

permukiman. Permukiman lainnya tersebar secara linear mengikuti dimana terdapat jalur

jalan, dimana semakin besar kelas jalannya, maka semakin tebal (banyak) permukiman di

sepanjang jalan tersebut.

Page 25: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 25

5.1.4.3. Kondisi Pengelolaan Air Minum

Menurut data MDGs Air Minum, Cakupan pelayanan air minum pada daerah

perkotaan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah baru mencapai 71,58%, yang meliputi sistem

perpipaan sebanyak 69,58% dan sistem non perpipaan yang terlindungi sebanyak 2%.

Diperkirakan masih terdapat masyarakat miskin di perkotaan yang belum terlayani air minum

baik dengan sistem perpipaan maupun sistem non perpipaan yang terlindungi sebanyak

6.552 jiwa (28,24%).

Cakupan pelayanan air minum pada daerah perdesaan di Kabupaten Hulu Sungai

Tengah baru mencapai 26% dari seluruh penduduk perdesaan, yang meliputi sistem

perpipaan 23% dan sistem non perpipaan yang terlindungi 3%. Di Kabupaten Hulu Sungai

Tengah masih terdapat IKK rawan air minum sebanyak 3 IKK, dan desa rawan air minum

sebanyak 48 desa.

Meskipun sebagian kawasan saat ini telah memperoleh pelayanan air bersih dari

PDAM, baik secara sambungan langsung maupun kran umum, tetapi sebagian besar

masyarakat (khususnya penghuni di tepian Sungai Barabai) masih menggunakan air sungai

untuk kebutuhan air bersih sehari-hari mandi, cuci dan kakus (MCK). Jamban dan kamar

mandi terapung masih sering digunakan oleh penduduk yang bermukim di sepanjang

bantaran Sungai Barabai.

5.1.4.4. Kondisi Pengelolaan Air Limbah

A. Sistem Pengelolaan

Sanitasi itu adalah bagian dari sistem pembuangan air limbah yang menyangkut

pembuangan air kotor dari rumah tangga, kantor, hotel, pertokoan, (air buangan dari

WC, air cucian dan sebagainya). Selain dari rumah tangga, air limbah itu sendiri pada

dasarnya berasal dari berbagai sektor seperti industri, pertanian, kesehatan, dan lain-

lain.

Sumber utama air limbah rumah tangga dari masyarakat adalah berasal dari

perumahan dan daerah perdagangan. Untuk daerah tertentu, banyaknya air limbah

dapat diukur secara langsung.

1. Sistem Sanitasi Setempat (On Site Sanitation)

Proses pembuangan dan pengolahan air limbah dilakukan secara bersamaan di

tempat yang biasanya menggunakan cubluk atau septiktank. Pembuangan air

limbah dengan sistem ini dalam praktek sehari-harinya dapat kita lihat dalam

kegiatan:

a. Individual, yaitu sistem pembuangan melalui kloset, peturasan yang dilakukan

oleh masing-masing keluarga pada setiap rumah.

Page 26: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 26

b. Komunal, yaitu sistem pembuangan melalui kloset yang dilakukan secara

bersama-sama oleh beberapa keluarga yang biasanya berupa jamban jamak,

MCK umum, atau septiktank komunal.

2. Sistem Sanitasi Tidak setempat/ Terpusat (Off Site Sanitation)

Proses pembuangan air limbah atau penyaluran air limbah yang berasal dari

rumah-rumah dan berbagai fasilitas lainnya seperti air sisa mandi, air sisa cucian,

dan seterusnya serta air limbah yang berasal dari sisa-sisa proses industri yang

kemudian dialirkan melalui jaringan perpipaan menuju IPAL (Instalasi Pengolahan

Air Limbah) untuk diolah secara terpusat.

Pada dasarnya sistem sanitasi dibedakan 2 tipe menurut skala layanan yaitu sistem

rumah tangga dan sistem sanitasi masyarakat. Sistem sanitasi rumah tangga itu

meliputi:

a. Lubang kakus, pada dasarnya terdiri dari papan lemping pada lubang tanah

yang ditutup dengan super struktur, merupakan fasilitas umum yang ditemukan

di pedesaan dan area yang tidak ramai (kepadatan penduduk kurang dari 300-

500 orang per hektar). Lubang kakus sederhana memberi peningkatan pada

serangga dan masalah penyakit lama yang menyebabkan pengembangan tipe

perbaikan seperti lubang kakus berventilasi (VIP_Latrine) dan Reed Odour

Earth Closet (ROEC).

b. Toilet Pour_Flush (PF Toilet), pada intinya lubang kakus dalam bentuk atau

perbaikan tipe, yang mana papan pendek dibuat dengan segel air. Terutama

jika papan pendek tidak pada jumlah kakus itu sendiri, toilet PF bisa dipasang

di dalam rumah.

c. Toilet Pengkomposan, ketika beroperasi pada sejumlah mode, seperti toilet

kolong ganda pengkomposan (DVC), juga sama penting seperti kakus lubang

sekarang dengan dua kolong pendekatan meskipun satu. Ketika satu kolong

kira-kira tiga perempat penuh diisi dengan tanah dan disegel, setelah abu dan

bahan organik ditambahkan untuk menyerap bau dan kelembaban. Kolong lain

kemudian digunakan untuk suatu masa untuk membuat kompos aman

digunakan sebagai pupuk tanah (yakni, kira-kira satu tahun).

d. Aquaprivies, terdiri dari papan pendek diatas septiktank kecil yang

menghilangkan pengaruhnya pada rendaman jauh. Tanki biasanya perlu

dibersihkan setiap dua atau tiga tahun.

Sedangkan pada sistem sanitasi masyarakat, hal itu meliputi :

Page 27: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 27

a. Timba kakus; timba ditempatkan pada kolong besi dan secara langsung di

bawah plat pendek secara periodik dikosongkan oleh pekerja pembersih atau

binatang pemakan bangkai. Kotoran manusia yang terkumpul diambil

kemudian ditempatkan ke tempat pemberian perlakuan. Umumnya sistem ini

diperbolehkan.

b. Toilet Vault; toilet ini mirip dengan toilet PF kecuali toilet tersebut ditutup.

Dalam interval yang teratur toilet vault tersebut dikosongkan oleh pompa dan

dikumpulkan ke dalam truk.

c. Pembuangan kotoran; pembuangan kotoran konvensional memerlukan kira-

kira 10-20 liter air masing-masing penyiraman, dengan demikian mematasi

penggunaan rumah-rumah dengan penghubungan rumah kepada sistem suplai

air.

Penataan dan pengelolaan air limbah domestik (berasal dari rumah tangga) di kota-

kota di Kalimantan Selatan selain Banjarmasin (Banjarbaru, Martapura, Marabahan,

Pelaihari, Rantau, Kandangan, Barabai, Amuntai, Paringin, Tanjung, Kotabaru dan

Batulicin), pada saat sekarang belum ada institusi yang melakukannya secara

khusus.

Penataan dan pengelolaan air limbah dilakukan baru terbatas pada himbauan dari

pemerintah daerah setempat kepada masyarakat agar senantiasa menjaga dan

memelihara kebersihan lingkungan permukiman, termasuk kebersihan saluran dan

sungai-sungai yang ada di dalam kota. Sedangkan limbah industri relatif belum ada

atau sangat kecil sekali yang berasal dari rumah sakit, pertokoan, industri kecil dan

pasar. Sedangkan limbah industri relatif belum ada atau sangat kecil sekali.

Kecilnya perhatian terhadap penataan dan pengelolaan air limbah domestik di kota-

kota tersebut memiliki beberapa alasan sebagai berikut:

Tingkat kepadatan penduduk masih rendah;

Air limbah yang dihasilkan tingkat pencemarannya masih kurang;

Penanganan air limbah belum masuk skala prioritas;

Belum ada institusi yang menangani secara khusus;

Tingkat pertumbuhan industri / pabrik relatif masih kurang;

Kemampuan lahan untuk meresapkan air masih cukup tinggi;

Penggunaan lahan untuk kawasan permukiman relatif masih sedikit;

Keseimbangan ekosistem relatif masih stabil;

Permasalahan lingkungan masih sederhana.

Kondisi pengelolaan limbah di masing-masing di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:

Page 28: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 28

Tabel 5.21. Kondisi Pengelolaan Air Limbah

di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Sistem Hulu Sungai Tengah

Data Umum Tahun 2005 Jmh Pend. 243.573 Jmh KK 67.931 KK Kepd. 140 jiwa/km

2

Laju 1,33 %

Sistem On Site 50 % KK, hanya dengan tangki septik

Tangki Septik Tank Individu Sebagian besar, 40 %

Tangki Septik Tank Komunal Tidak ada

Dengan Cubluk Diperkirakan sekitar 20 %

Melakukan pengurasan lumpur Diperkirakan belum ada

Sistem off site terpusat Belum ada

Sistem off site lokal Belum ada

Tidak terlayani Diperkirakan sekitar 30 %, dibuang ke sungai atau tidak punya jamban keluarga

Sumber: MDGs

B. Tingkat Kesehatan Masyarakat Dan Lingkungan

Umur Harapan Hidup (AHH) penduduk Kabupaten Hulu Sungai Tengah adalah 62,2

tahun pada tahun 2005. Selain itu, Angka Keluhan Kesehatan (AKK) yang dialami

warga Kabupaten Hulu Sungai Tengah, menunjukkan angka yang relatif rendah yaitu

sebesar 18,7 %. Rendahnya AKK menunjukkan kesehatan penduduk Kabupaten Hulu

Sungai Tengah relatif baik, dimana kesehatan seseorang sangat dipengaruhi gaya

hidup, gizi, kondisi lingkungan, serta banyak hal lainnya.

Pelayanan PDAM telah mencakup 8 kecamatan: Haruyan, Labuan Amas Selatan,

Labuan Amas Utara, Pandawan, Barabai, Batu Benawa, Batang Alai Selatan, dan

Batang Alai Utara. Ke depan, sedang dikembangkan jaringan dan intake untuk

menjangkau kecamatan lainnya yang belum terlayani. Saat ini terus dilakukan secara

bertahap program interkoneksi jaringan antar kecamatan dengan wilayah cakupan

layanan sebesar 16,67 %. Sumber air baku yang digunakan pada umumnya adalah air

permukaan dari air Sungai Barabai, Sungai Pagat dan sungai lainnya.

Kondisi air yang jelek (tidak layak minum) dan kurangnya jumlah air yang dikonsumsi

bisa mengakibatkan berbagai macam penyakit. Penyakit yang terjadi akibat kualitas air

yang kurang baik yaitu diare tercatat sebanyak 732 penderita dari 10 Puskesmas di

Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada tahun 2005.

C. Prasarana Dan Sarana Pengelolaan Air Limbah

Secara umum, pengelolaan air limbah domestik (berasal dari rumah tangga) di kota-

kota di Kalimantan Selatan selain Banjarmasin (Banjarbaru, Martapura, Marabahan,

Pelaihari, Rantau, Kandangan, Barabai, Amuntai, Paringin, Tanjung, Kotabaru dan

Batulicin), pada saat sekarang belum ada institusi yang melakukannya secara khusus.

Page 29: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 29

Hal ini menyebabkan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah masih bersifat on

site dimana sistem penanganan air limbah domestik yang dilakukan secara individual

dengan fasilitas dan pelayanan dari satu atau beberapa bangunan, yang

pengolahannya diselesaikan secara setempat atau di lokasi sumber.

5.1.4.5. Kondisi Pengelolaan Persampahan

A. Gambaran Umum

Apabila dilihat dari jenisnya, volume pelayanan pengelolaan per-sampahan di

Kabupaten Hulu Sungai Tengah saat ini cukup berimbang antara layanan pengelolaan

sampah domestik dan sampah non domestik. Untuk sampah domestik, merupakan

sampah yang bersumber dari aktivitas rumah tangga, sedangkan untuk sampah non

domestik pelayanan pengelolaan persampahan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah lebih

didominasi oleh sampah yang bersumber dari aktivitas pasar dibanding aktivitas lain

seperti institusi perkantoran dan fasilitas umum yang relatif masih sedikit.

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kabupaten Hulu Sungai Tengah terletak di Desa

Telang, Kecamatan Bt. Alai Utara dengan luas 7 Ha dan sudah terisi sebanyak 5 Ha

(71,46 %) yang berjarak 12,35 km (dari Simpang 3 Mandingin) dengan pengelolaan

menggunakan sistem controlled landfill.

Skala pengelolaan sampah di Kota Barabai menurut (draft Kriteria Teknis Prasarana

dan Sarana Sistem Pengelolaan Persampahan, Departemen PU, 2006), adalah Skala

Kota, yaitu pengelolaan yang dilakukan untuk melayani sebagian masyarakat yang

tinggal dalam suatu wilayah kota. Pengelolaan sampah di Kabupaten Hulu Sungai

Tengah khususnya kota Barabai mulai dari pengumpulan, pengangkutan, pengolahan

dan pembuangan akhir ditangani oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH).

B. Kondisi Sistem Prasarana Dan Sarana Pengelolaan Persampahan

Pelayanan pengelolaan persampahan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah adalah

sebesar 75,00 m3/hari, lebih didominasi oleh sampah yang bersumber pada aktivitas

pasar yaitu sebesar 33,00 m3/hari dan rumah tangga sebesar 32,00 m3/hari nya.

Sedangkan timbulan sampah dari aktivitas institusi/ perkantoran, fasilitas umum dan

lainnya masih relatif sedikit. Volume sampah yang tertangani di Kabupaten Hulu Sungai

Tengah dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 30: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 30

Tabel 5.22. Volume Sampah Yang Ditangani Berdasarkan Jenisnya

Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah No. Sumber Sampah Volume (m

3/hari)

1 Pasar 33,00

2 Rumah tangga 32,00

3 Sampah alam 3,00

4 Institusi / kantor 4,00

5 Fasilitas umum 3,00

Jumlah 75,00

Sumber: Database Persampahan Kalsel, 2007

Jumlah penduduk yang mampu terlayani di Kabupaten Hulu Sungai Tengah adalah

sebesar 37.584 jiwa atau sebesar 73,88 % dari jumlah penduduk di Kabupaten Hulu

Sungai Tengah. Dari jumlah penduduk yang mampu terlayani persampahan di

Kabupaten Hulu Sungai Tengah adalah sebanyak 37.584 jiwa, maka termasuk kategori

kota kecil sehingga standar volume timbulan sampah yang dipergunakan adalah 2,5

liter/orang/hari. Dengan demikian volume timbulan sampahnya adalah 93,96 m3/hari

(Perhitungan Standar Dinas Pekerjaan Umum-DPU). Luas wilayah pelayanan adalah

seluas 26,49 km2 atau sebesar 45,46 % dari luas wilayah Kabupaten Hulu Sungai

Tengah. Kondisi wilayah layanan pengolahan persampahan di Kabupaten Hulu Sungai

Tengah dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 5.23. Wilayah Pelayanan Persampahan Kabupaten Hulu Sungai Tengah

No Nama Kelurahan / Desa

Luas Wilayah (km 2)

Jlh. Penduduk Kota (Jiwa)

Kecamatan Luas Wilayah

Kota

Luas Wilayah

Pelayanan

Jumlah Penduduk

Kota

Jumlah Penduduk Terlayani

1 Barabai Utara 2,00 2,00 5.124 5.124

2 Barabai Timur 1,00 1,00 4.098 4.098

3 Barabai Selatan 1,52 1,52 1.835 1.835

4 Barabai Barat 2,00 2,00 3.641 3.641

5 Barabai Darat 2,00 2,00 8.344 8.344

6 Bukat 3,52 3,52 2.969 2.969

7 Awang Besar 3,53 1.115

8 Ayuang 5,00 1.697

9 Babai 1,75 1.359 Barabai

10 Bakapas 4,50 1.231

11 Banua Budi 3,50 1.481

12 Banua Jingah 4,00 2.161

13 Banua Binjai 3,50 3,50 2.062 2.062

14 Benawa Tengah 2,25 2,25 3.779 3.779

15 Gambah 2,50 1.503

16 Kayu Bawang 3,00 1.485

17 Mandingin 5,00 5,00 3.880 3.880

18 Pajukungan 4,00 1.259

19 Matang Ginalon 3,70 3,70 1.852 1.852 Pandawan

Jumlah 58,27 26,49 50.875 37.584

Persentase (%) - 45,46 - 73,88

Sumber: Database Persampahan Kalsel, 2007

Jumlah sarana pengangkutan sampah di Kota Barabai yaitu 45 unit yang meliputi Dump

Truck 5 unit, Amroll Truck 2 Unit, Mobil pickup 1 unit. Jumlah dan kondisi sarana

Page 31: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 31

pengangkutan sampah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah selengkapnya dapat dilihat

pada Tabel berikut.

Tabel 5.24. Sarana dan Prasarana Persampahan Kompleks Perumahan

di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

No Jenis Peralatan/Merk/Tipe/Kapasitas Jumlah (Buah) Kondisi Alat

Baik Rusak

1 Dump Truck:

- Toyota/By 42/3431 CC 1 1

- Toyota/By 43/3660 CC 2 2

- Isuzu/TLD 56/3300 CC 1 1

- Toyota/By 43/2368 CC 1 1

- Toyota Dyna 2 2

2 Arm Rool Truck:

- Toyota/By 43/3660 CC 1 1

- Isuzu/TLD 56/4334 CC 1 1

- Hino 1 1

3 Tangki Air:

- Isuzu 1 1

4 Excavator:

- Komatsu/PC 200/123 HP 1 1

5 Mobil Pick Up:

- Toyota Kijang 1 1

- Toyota Hilux 1 1

6 TPS

- Bak kayu 122 122

- Pas bata 35 35

- Kontainer 13 13

- Tong 152 152

- Tempat sampah beton 50 50

- Tempat sampah tunggal plastik 100 100

- Tempat sampah double plastik 150 150

- Tempat sampah dorong 50 50

7 - Gerobak sampah 39 39

- Gerobak sampah bermesin 3 3

8 Mesin rumput

- Tonaka 6 6

- Tomikagaka 1 1

9 Mist Blower

- Solo 3 2 1

10 Peralatan Lain

- Cangkul 10 10

- Sekup 5 5

- Linggis 4 4

- Gancu 4 4

- Parang 2 2

- Gergaji 1 1

11 Transfer Depo 540 m² 1 1

12 TPA 90000 m² 1 1

Sumber: Badan Pengelola Lingkungan Hidup kab. HST dalam Laporan Volume Sampah Kota Barabai 2009

Upaya pengurangan sampah melalui berbagai kegiatan 3R (reduce, reuse, recycle)

belum ada sehingga praktis seluruh timbulan sampah akan diangkut langsung ke TPA.

Pola Penanganan sampah dari sumber sampai dengan pembuangan/pengolahan akhir

dilakukan tanpa penanganan khusus.

Page 32: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 32

Pewadahan: dilakukan oleh individu dalam bak sampah yang telah tersedia atau

dengan kantong-kantong plastik untuk dikumpulkan dan diangkut oleh petugas

pengangkut sampah ke TPS atau Transfer Depo yang ada.

Pengumpulan: Pengumpulan sampah dilakukan di TPS yang telah tersedia yaitu

sebanyak 108 TPS. Kontruksi TPS di Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebagain

besar berupa bak kayu.

Kondisi dan titik-titik lokasi TPS di pada Kabupaten Hulu Sungai Tengah dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.25. Lokasi TPS Kabupaten Hulu Sungai Tengah

No Lokasi

Jenis Konstruksi Pewadahan (Bak/Tong)

Kondisi TPS

Pas Bata

Bak Kayu

Konti-ner

Baik Rusak

1 Jl. Murakata 4 2 6

2 Jl. H.M. Syarkawie 1 2 3

3 Jl. H. Sibli Imansyah 2 2

4 Jl. Antasari 5 5

5 Jl. Abdul Muis Redhani 6 6

6 Jl. H. Hasan Baseri 5 2 4 1

7 Jl. Karamat Manjang 3 3

8 Komplek Pasar Baru 1 4 6 2 10 1

9 Komplek Pasar Lama 2 15 2

10 Jl. Ulama 1 1

11 Jl. Kamasan 1 1

12 Jl. Sarigading 4 4

13 Jl. Pangeran H. M. Noor 5 3 2 7 1

14 Jl. H. Damanhuri 1 1

15 Jl. Surapati 2 2

16 Komplek Kenanga 1 1

17 Komplek Melati I 2 1 3

18 Komplek Melati II 2 1 3

19 Jl. Kampung Melayu 1 1

20 Jl. Maha'a 1 1 2

21 Jl. Bungur 1 1 2

22 Jl. Bhakti 4 1 4

23 Jl. Kartini 1 1 2 2

24 Jl. Bintara 3 2 2 5

25 Jl. Bhima 1 1

26 Jl. Pasar I 1 2 1

27 Jl. Perintis Kemerdekaan 10 10

28 Jl. SMP 1 2 3

29 Jl. Komplek Pelajar 4 4

30 Jl. Hevea 1 1 1 1

31 Jl. Trikesuma 5 5

32 Jl. H. M. Ramli 2 3 5

33 Jl. Mualimin 3 4 7

34 Jl. Telaga Sei Tabuk 5 4 1

35 Jl. Banua Binjai 2 2

36 Komp Bawan Permai 1 1

37 Istiqamah Putera 1 1 2

38 Istiqamah Puteri 1 1 2

39 Komp Batung Permai 2 2 4

40 Komplek PU 1 1 2 2

41 Kantor Pemda 1 4 1

42 Rumah Bupati 1 2 1

43 Gedung Murakata 1 2 1

44 Jl Asrama Polisi Pagat 1 1

Page 33: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 33

No Lokasi

Jenis Konstruksi Pewadahan (Bak/Tong)

Kondisi TPS

Pas Bata

Bak Kayu

Konti-ner

Baik Rusak

45 Batalyon 621 Barabai 9 9

46 Terminal P Hambawang 1 1

47 Pasar PT Hambawang 1 1

48 Pasar Birayang 1 1

49 Terminal Birayang 1 1

50 Guntur Permai 1 1 114 2

51 Jl Garuda 2 2

JUMLAH 47 100 13 152 155 5

Sumber: Badan Pengelola Lingkungan Hidup kab. HST dalam Laporan Volume Sampah Kota Barabai 2009

Pemindahan dan Pengangkutan, menggunakan sarana angkutan yang ada berupa

dump truck, arm roll truck dan mobil pick up, serta gerobak sampah.

Pengolahan dan Pembuangan Akhir di TPA dilakukan dengan cara open dumping.

TPA telah dilengkapi dengan alat berat yaitu excavator dalam proses pengelolaan

sampah, sehingga mempermudah proses pengolahan akhir sampah di TPA.

C. Aspek Pendanaan

Aspek pendanaan bidang persampahan Kabupaten Hulu Sungai Tengah diperoleh

berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Dati II Hulu Sungai Tengah No. 6

tahun 1997 tantang perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Hulu

Sungai Tengah Nomor: 01 Tahun 1992 tentang Pengelolaan dan Retribusi Sampah.

Penetapan besarnya tarif retribusi sesuai pengelompokan berdasarkan tingkat daya

listrik yang digunakan dan penarikannya bekerjasama dengan PLN. Penarikan retribusi

sampah rumah tangga dan gedung kantor dilakukan oleh Badan Pengelola Lingkungan

Hidup (BPLH), sedang retribusi sampah lainnya dilaksanakan oleh UPTD pengelola

pasar. Besarnya tarif retribusi sampah untuk Kota Barabai dapat dilihat pada Tabel

berikut.

Page 34: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 34

Tabel 5.26. Tarif Retribusi Sampah Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Sumber: Badan Pengelola Lingkungan Hidup kab. HST dalam Laporan Volume Sampah Kota Barabai 2009

D. Aspek Kelembagaan Pelayanan Persampahan

Institusi pengelola persampahan kota Barabai menurut Peraturan Daerah (Perda)

Kabupaten Hulu Sungai Tengah Nomor 13 Tahun 2007 adalah dilakukan oleh Badan

Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Pelaksanaan

pengelolaan persampahan di lapangan diolakukan oleh petugas khusus kebersihan

yaitu tenaga kontrak pasukan kuning yang jenis pekerjaannya dikelompokkan menjadi:

Petugas kebersihan persampahan angkutan truk sampah

Petugas kebersihan persampahan pasar dan terminal

Petugas kebersihan persampahan jalan dan bahu jalan

Petugas kebersihan persampahan saluran drainase

Petugas kebersihan persampahan ruang trebuka hijau

Petugas kebersihan transfer depo

Petugas kebersiihan persampahan TPA

Page 35: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 35

Tabel 5.27. Daftar Petugas Kebersihan Persampahan

Kota Barabai Tahun 2009

No Petugas Kebersihan Jumlah (Orang)

1 Sopir 8

2 Sopir cadangan 2

3 Angkutan truk 17

4 Pasar Keramat Barabai 6

5 Terminal Pedesaaan Barabai 2

6 Terminal/pasar agribisnis Barabai 2

7 Pasar lama/Plaza/Pasar Garuda Barabai 21

8 Pujisera 1

9 Jalan dan bahu jalan 9

10 Saluran drainase 12

11 Ruang terbuka hijau 27

12 Terminal dan Pasar Pantai Hambawang 3

13 Terminal dan Pasar Birayang 2

14 Transfer Depo 1

15 TPA Telang 2

16 Listrik 1

Jumlah 116

Sumber: Badan Pengelola Lingkungan Hidup kab. HST dalam Laporan Volume Sampah Kota Barabai 2009

Pengelolaan yang ditangani oleh tingkat sub dinas dalam suatu dinas yang menangani

2 bidang yaitu Pekerjaan umum, dan pengembangan wilayah menunjukkan pengelolaan

akan berjalan kurang optimal karena perhatian akan menjadi kurang terfokus serta

tanggungjawab dalam kebijakan terutama pengelolaan pendanaan harus melalui

beberapa tahapan birokrasi. Pelaksanaan pengelolaan persampahan adalah skala kota

yang khusus melayani Kota Barabai, sedangkan daerah lain dilayani sesuai permintaan

atau bahkan tidak dilayani (pengolahan sampah secara swadaya dengan dibakar atau

ditimbun).

E. Aspek Peraturan Perundang-undangan

Peraturan perundangan terkait bidang pengelolaan sampah yang telah ada saat ini

adalah Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Hulu Sungai Tengah Nomor 6 Tahun 1997

yang mengatur mengenai hal retribusi dalam penyelenggaraan kebersihan dan

pengelolaan sampah.

F. Aspek Peran Serta Masyarakat

Pembayaran retribusi dalam penyelenggaraan kebersihan dan kegiatan pengelolaan

sampah merupakan salah satu wujud peran serta masyarakat dalam pengelolaan

Page 36: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 36

persampahan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Bentuk lain dari peran serta

masyarakat dalam pengelolaan persampahan adalah dengan pewadahan sampah di

lokasi bak-bak sampah yang tersedia. Namun pembakaran sampah masih banyak

dijumpai khususnya oleh masyarakat yang berada di luar Kota Barabai mengingat

masih terbatasnya wilayah cakupan layanan untuk saat ini. Begitu pula halnya dengan

pemilahan sampah yang pada umumnya masih dilakukan secara sporadis.

Secara umum sistem pengelolaan persampahan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Tabel 5.28.

Sistem Pengelolaan Persampahan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

No Uraian Satuan Volume Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pengelolaan

a. Kelembagaan

- Bentuk Institusi Badab Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH)

- SDM Orang 116 Petugas kebersihan : 116 orang

b. Wilayah pengelolaan Kota Barabai

c. Peran serta swasta Tidak ada

2 Teknik Operasional

a. Cakupan pelayanan % Luas wil Kab HST: 58,27 Km

2

Luas wilayah layanan: 26,49 Km2

b. Perkiraan timbunan sampah

m3/hari 93,96 Jumlah penduduk terlayani: 73,48%

c. Timbulan sampah yang terangkut

- permukiman m3/hari 32,00

- non-permukiman m3/hari 43,00

Pasar, Institusi/perkantoran, Fasum, Jalan

- total m3/hari 75,00

- Kapasitas layanan TPA m3/hari 75,00

Persentase layanan: 79.82% dari jumlah timbulan sampah per hari

- Kapasitas layanan pengumpulan sampah

Truk sampah

7 unit Kondisi baik

3 Pembiayaan

a. Biaya pengelolaan Rp/tahun 1.392.929.000 Tahun 2006

b. Pendapatan retribusi Rp/tahun 4.497.000 Tahun 2006

4 Hukum dan Peraturan

Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah Nomor 13 Tahun 2007

5 Sosialisasi pengelolaan sampah ke masyarakat

Sumber : Hasil Analisis

2.6.6 Kondisi Drainase

A. Gambaran Umum

Luas wilayah urban Kota Barabai yaitu 26,49 Km2 dengan total penduduk 50.875 jiwa.

Sedangkan di wilayah urban, penduduk kota Barabai adalah 37.584 jiwa. Tingkat

pelayanan drainase berdasarkan jumlah penduduk mencapai 73,88%. Kondisi topografi

Kota Barabai termasuk dalam kategori landai hingga bergelombang dengan kelerengan

3-15%. Kota Barabai berada pada ketinggian 0 - 25 mdpl atau merupakan daerah

dataran rendah yang memiliki curah hujan rata-rata 208 mm/tahun dengan rata-rata

hari hujan sebanyak 16 hari. Secara topografi, Kabupaten Hulu Sungai Tengah terdiri

dari 3 (tiga) kawasan yakni: kawasan rawa, dataran rendah, dan wilayah pegunungan

Meratus. Sebanyak 19,26% wilayah kota Barabai merupakan lahan terbangun yang

Page 37: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 37

meliputi areal perkantoran, pemukiman, jalan dan sarana publik lainnya, serta 39,22%

adalah areal persawahan tadah hujan. Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah

utamanya Kota Barabai dilewati sungai Barabai yang merupakan sungai utama di

Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

B. Kondisi Sarana Dan Prasarana Drainase Kota Barabai

Jaringan drainase yang terdapat di Kota Barabai berupa saluran permanen dan alamiah

penampung dan penyalur air hujan. Saluran-saluran permanen yang merupakan

drainase mikro terdiri dari jaringan-jaringan saluran sekunder dan tersier sebagian besar

berupa saluran terbuka berbentuk U maupun persegi dan saluran-saluran tertutup yang

terdapat di sepanjang jalan yaitu pada kedua sisi jalan raya. Selain pada sisi jalan raya,

saluran-saluran drainase buatan juga terdapat pada kawasan pemukiman yang

umumnya adalah saluran tersier drainase. Sedangkan saluran drainase alamiah adalah

sungai-sungai yang berada dalam wilayah Barabai. Sungai-sungai di wilayah Barabai

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.29. Saluran Drainase Utama Kota Barabai

No. Nama Saluran Status/Fungsi Keterangan

1 Sungai Barabai Sungai Utama Outlet aliran/ buangan

2 Sungai Telaga Anak Sungai

3 Sungai Tabuk Anak Sungai

Sumber: Database Drainase dan Persampahan KalSel 2007

Sungai yang ada di wilayah kota Barabai juga dimanfaatkan warga untuk sarana

MCK, terutama dimanfaatkan oleh warga kurang mampu. Kondisi ini selain tidak baik untuk

kesehatan, juga dapat mengakibatkan penyempitan aliran sungai karena warga kerap

mendirikan bagunan permanen dan semi permanen di sisi sungai.

Di kabupaten Hulu Sungai Tengah khususnya kota Barabai terdapat saluran-saluran

drainase sekunder dan tersier. Saluran sekunder umumnya terdapat di sisi jalan utama dan

wilayah pusat kota, sedang saluran tersier lebih banyak terdapat di areal pemukiman warga.

Panjang saluran sekunder dan tersier di wilayah kota Barabai dapat dilihat pada tabel

berikut.

Page 38: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 38

Tabel 5.30. Panjang Saluran Drainase di Kota Barabai

Jenis Saluran Panjang (m)

Primer -

Sekunder 16.463,80

Tersier 770,00

Kwartier -

Sumber: Database Drainase dan Persampahan KalSel 2007

Kondisi dinding saluran yang rusak (roboh), tersumbat sampah (terutama pada

kawasan pasar dan pemukiman) dan sedimentasi oleh lumpur, slope (kemeringan) saluran

yang kurang mengakibatkan kurang optimalnya kinerja saluran drainase yang ada di Kota

Barabai. Hal tersebut mengakibatkan beberapa genangan di wilayah kota Barabai saat

hujan, selain juga dikarenakan intensitas hujan yang tinggi. Kawasan kota Barabai yang

teridentifikasi mengalami genangan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.31. Daerah Genangan di Kota Barabai

No. Nama Wilayah Penyebab

1 Kawasan sekitar aliran sungai Barabai Intensitas hujan yang tinggi, luapan

air sungai Barabai akibat

penyempitan aliran oleh bangunan

Sumber: Database Drainase dan Persampahan KalSel 2007

C. Kelembagaan Pengelolaan Drainase Kota Barabai

Pengelolaan sistem drainase Kota Barabai dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Pengelolaan sistem drainase yang hanya dilakukan

oleh satu instansi akan memberikan keuntungan yaitu lebih mudah melakukan

perencanaan pembangunan sistem drainase, pemeliharaan saluran drainase yang ada

lebih mudah dikoordinasi, serta penanganan genangan akibat kurang berfungsinya

sistem drainase perkotaan lebih mudah dilakukan.

D. Pendanaan Pengelolaan Drainase Kota Barabai

Pendanaan pengelolaan sistem jaringan drainase di Kota Barabai dipenuhi melalui

APBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati

Hulu Sungai Tengah.

Page 39: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 39

E. Peraturan Perundangan Menyangkut Pengelolaan Drainase Kota Barabai

Peraturan perundangan terkait pengelolaan sistem jaringan drainase tertuang dalam

peraturan tentang RTRW Kabupaten Hulu Sungai Tengah, RDTR Kota Barabai,

peraturan pembiayaan pengelolaan sistem drainase melalui APBD, serta peraturan

tentang pengaturan pemukiman. Acuan yang digunakan dalam penyusunan kebijakan

bidang drainase kota Barabai adalah:

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan 2007-2026;

Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2006 – 2010

menurut Peraturan Bupati No. 6 Tahun 2006;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Hulu Sungai Tengah

tahun 2011-2015;

Draft RTRW kabupaten Hulu Sungai Tengah;

Draft RDTR Kota Barabai.

F. Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Drainase Kota Barabai

Peran serta masyarakat dalam menjaga dan memelihara fungsi saluran drainase sesuai

dengan peruntukannya masih perlu dioptimalkan. Penataan dan pemeliharaan jaringan

drainase seakan-akan menjadi tanggung jawab sepenuhnya pemerintah daerah melalui

dinas/instansi teknis terkait. Kondisi yang demikian merupakan salah satu faktor

penghambat dalam proses pembangunan pada sub sektor drainase di Kota Barabai.

Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap sanitasi lingkungan seperti membuang

sampah ke dalam saluran drainase yang menyebabkan penyumbatan saluran drainase.

Masyarakat juga seringkali mendirikan bangunan permanen yang menutup saluran

drainase sehingga menyulitkan pemeliharaan saluran drainase. Pendirian bangunan

dalam garis sempadan sungai yang merupakan saluran drainase alamiah dan utama

oleh masyarakat mengakibatkan penyempitan aliran sungai yang pada akhirnya dapat

mengakibatkan banjir. Kesemua hal tersebut dapat menghambat pembangunan sistem

drainase secara keseluruhan.

5.2. PROSPEK PEREKONOMIAN DAN INVESTASI

Analisis shift share ini berfungsi untuk menggambarkan hubungan yang dimiliki

sebuah daerah dengan daerah daerah lain, untuk mengetahui prospek produktivitas

perekonomian daerah dibandingkan dengan perekonomian yang lebih besar yaitu Provinsi

Kalimantan Selatan. Analisis yang dihasilkan data mengenai :

Page 40: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 40

1. Prospek pertumbuhan ekonomi sehingga dapat di analisis prospek investasi di

daerah dengan nilai ratio 1,12 menunjukkan bahwa pertumbuhan perekonomian

dapat berkembang 12 % di atas PDRB yang ada sehingga investasi di daerah ini

sangat prospektif berkembang dan dapat menyerap tenaga kerja lebih besar lagi.

Sektor yang sangat besar perkembangannya adalah sektor perdagangan,

pertambangan, lembaga keuangan, kontruksi, pertanian, industri dan transportasi

semuanya diatas pertumbuhan provinsi.

2. Proporsional shift yang menggambarkan pertumbuhan sektor ekonomi Kabupaten

Hulu Sungai Tengah dibandingkan dengan pertumbuhan daerah yang menjadi

perbandingan yaitu Provinsi Kalimantan Selatan.

3. Differential Shift yang menggambarkan daya saing sektor perekonomian Kabupaten

Hulu Sungai Tengah dalam perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan.

Tabel 5.32.

Distribusi dan Ratio PDRB Kabupaten HST dan Provinsi Kalsel

PDRB Kab. HST PDRB Kalsel Ratio Ratio PDRB

Sektor 2009 2010 2009 2010 HST Kalsel Agregat

( Eij) ( E'ij ) ( Ei ) ( E'i ) ( ri ) ( Ri) (Ra)

1. Pertanian 756.358,25 830.373,48 7087238,41 7259481,76 1,10 1,02 1,06

2. Pertambangan 10.308,44 11.880,34 6331865,08 6811199,68 1,15 1,08 1,06

3. Industri 137.367,70 151.454,83 3157342,87 3247973,75 1,10 1,03 1,06

4. Listrik, Gas, & Air 6.472,46 7.437,47 144309,45 155552,82 1,15 1,08 1,06

5. Kontruksi 66.670,80 76.164,82 1603456,8 1707343,74 1,14 1,06 1,06

6. Perdagangan 260.658,73 302.544,58 4426975,4 4731901,96 1,16 1,07 1,06

7. Transportasi 116.232,12 126.833,47 2522354,93 2684843,7 1,09 1,06 1,06

8. Lembaga Keuangan 128.947,50 147.642,20 1175552,14 1260123,08 1,14 1,07 1,06

9. Jasa-jasa 429.482,30 485.729,79 2602535,47 2815703,36 1,13 1,08 1,06

Jumlah 1.912.498,29 2.140.060,98 29051630,55 30674123,85 1,12 1,06

Sumber :Kabupaten HST dan Provinsi Kalsel dalam Angka Tahun 2010 dan 2011, BPS Kabupaten HST dan Kalsel

Berdasarkan analisis Industry Mix Growth maka dapat disimpulkan bahwa sektor

ekonomi yang berkembang positif dan dapat mendorong investor menanamkan modalnya di

Kabupaten Hulu Sungai Tengah karena prospeknya juga positif adalah :

1. Sektor Pertambangan 1,99

2. Sektor Listrik, Air dan Gas 2,21

3. Sektor Kontruksi 0,89

4. Sektor Perdagangan 1,30

5. Sektor Transportasi 0,86

6. Sektor Lembaga Keungan 1,61

Page 41: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 41

7. Sektor Jasa-jasa 2,61

Berkembangnya sektor jasa-jasa ini selain jasa pemerintahan, jasa peruahaan yang

paling menonjol pada sektor riel adalah pesatnya layanana jasa perbengkelan dan

pergudangan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Tingginya sektor listrik, air, gas serta

didukung oleh perkembangan sektor perdagangan dan lembaga keuangan merupakan

indikasi potenis dan prospek investasi dan daerah ini cukup baik dan berkembang karena

investasi terjadi disuatu daerah sudah pasti ada sektor ekonomi yang menjadi ikutan. Sektor

ekonomi yang menjadi ikutan tersebut adalah sektor jasa, listrik, air, gas, perdagangan dan

lembaga keuangan. Hal itu disebabkan suatu investasi akan menimbulkan agglomerasi bagi

kegiatan perekonomian lainnya. Sedangkan sektor yang kurang berkembang adalah sektor

pertanian (-3,15) dan sektor industri (-2,71).

Sektor yang memiliki daya saing urutan dari yang paling tinggi adalah sektor

perdagangan, kontruksi, pertambangan, industri, pertanian, lembaga keuangan, listrik, air

dan gas,serta jasa-jasa.

Tabel 5.33.

Hasil Perhitungan Shift Share Perekonomian HST

Sektor PDRB NG (Ra-1)

IMG (Ri-Ra)

RSG(ri-Ri)

Effek Kenaikan Rangking

HST

Bersih Aktual

1. Pertanian 9,79 5,58 (3,15) 7,36 4,20 9,79 8

2. Pertambangan 15,25 5,58 1,99 7,68 9,66 15,25 2

3. Industri 10,26 5,58 (2,71) 7,38 4,67 10,26 7

4. Listrik, Gas, & Air 14,91 5,58 2,21 7,12 9,32 14,91 3

5. Kontruksi 14,24 5,58 0,89 7,76 8,66 14,24 5

6. Perdagangan 16,07 5,58 1,30 9,18 10,48 16,07 1

7. Transportasi 9,12 5,58 0,86 2,68 3,54 9,12 9

8. Lembaga Keuangan 14,50 5,58 1,61 7,30 8,91 14,50 4

9. Jasa-jasa 13,10 5,58 2,61 4,91 7,51 13,10 6

Kretaria Analisis Shift Share :

IMG Positif menunjukkan sektor ekonomi yang berkembang

IMG negatif menunjukkan sektor ekonomi yang tidak berkembang

RSG positif berarti posisi daya saing kuat

RSG negatif berarti posisi daya saing yang lemah

Efek bersih positif berarti sebagai penambah PDRB Propinsi

Efek bersih negatif berarti sebagai pengurang PDRB Propinsi

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut ternyata sektor perekonomian yang memiliki

nilai rangking tertinggi adalah sektor perdagangan , pertambangan, LAG, lembaga

keuangan, kontruksi, jasa-jasa, industri, pertanian dan transportasi. Sektor perdagangan

Page 42: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 42

yang rangkin satu ini didukung oleh tingginya penyaluran kredit modal usaha yang banyak

digunakan oleh masyarakat untuk usaha perdagangan. Sedangkan tingginya nilai IMG yang

menunjukkan pertumbuhan positif tertinggi sektor jasa-jasa yang nilainya 2,61 ditunjang oleh

besarnya kredit investasi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dari tahun 2006 sampai 2010

dan perkembangan bulanan tahun 2011 sejak Januari – Juni 2011 (enam bulan pertama).

Kondisi perekonomian secara makro terkait dengan ekonomi base di Kabupaten

Hulu Sungai Tengah dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.34.

Ekonomi Base Kab.HST 2011

Sektor

Ekonomi Base (Spesialisasi Ekonomi Daerah)

HST Kalsel

1. Pertanian 0,39 0,24

2. Pertambangan 0,01 0,22

3. Industri 0,07 0,11

4. Listrik, Gas, & Air 0,00 0,01

5. Kontruksi 0,04 0,06

6. Perdagangan 0,14 0,15

7. Transportasi 0,06 0,09

8. Lembaga Keuangan 0,07 0,04

9. Jasa-jasa 0,23 0,09 Sumber : BPS Kab. HST dan Prov. Kalsel, 2011 (Data diolah)

Ekonomi base di Kabupaten Hulu Sungai Tengah ini terletak pada sektor pertanian

(39%), jasa-jasa (23 %), dan perdagangan (14%), namun dalam distribusi kredit yang

mendukung investasi ternyata yang paling besar adalah kredit sektor perdagangan

(47,25%), jasa-jasa (36,52%), dan kontruksi (5,17%) sementara pertanian hanya 3,43 %.

Rendahnya pembiayaan sektor pertanian ini bukan prospek investasi ian ini bukan prospek

investasi sektor ini kurang baik namun karena masih lemahnya kemampuan petani untuk

akses perbankan dan perbankan masih belum terlalu percaya terhadap sektor pertanian

yang masih sangat tergantung dengan kondisi cuaca dalam produksinya. Namun untuk sub

sektor perkebunan sudah cukup menjanjikan.

Page 43: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 43

Tabel 5.35.

Distribusi Kredit berdasarkan Sektor Perekonomian

SEKTOR PEREKONOMIAN

Distribusi

Kredit

Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 3,43

Pertambangan dan Penggalian 0,04

Industri Pengolahan 3,67

Listrik, Gas dan Air Bersih 0,11

Konstruksi 5,17

Perdagangan, Hotel dan Restoran 47,25

Pengangkutan dan Komunikasi 1,14

Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 2,67

Jasa-jasa 36,52 Sumber : BI Banjarmasin, 2011 (Data diolah)

Besarnya penyaluran kredit pada sektor ekonomi perdagangan (47,25 %) dan jasa

(36,52%) ternyata didukung hasil survei yang menunjukkan ternyata uji terhadap potensi

jenis usaha terbanyak adalah perdagangan yaitu 62% dan jasa 29,6%. Gambaran ini

menunjukkan bahwa begitu besarya potensi dan prospek jenis usaha ini dalam berkontribusi

terhadap perekonomian daerah. Selanjutnya diperlukan strategi dan arah kebijakan yang

dapat memndorong sektor ini lebih berkembang dan menjadi leading sektor bagi Kabupaten

Hulu Sungai Tengah.

Tabel 5.36.

Penyaluran Kredit berdasarkan Lapangan Usaha di Kab. HST 2011

(dalam jutaan)

Bulan/2011 Jan Peb Mar Apr Mei Jun

Kabupaten Hulu Sungai Tengah 120.831 149.103 165.636 178.832 184.043 184.261

Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan

8.783 7.623 7.346 7.426 6.893 6.329

Pertambangan dan Penggalian 82 79 76 74 71 68

Industri Pengolahan 6.536 6.414 6.793 6.708 7.018 6.759

Listrik, Gas dan Air Bersih 258 680 652 687 703 210

Konstruksi 3.137 3.087 3.325 8.886 8.953 9.521

Perdagangan, Hotel dan Restoran 79.839 81.241 87.482 88.347 89.718 87.068

Pengangkutan dan Komunikasi 1.591 1.981 2.048 2.070 2.181 2.103

Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan

4.358 4.302 4.111 4.208 4.370 4.920

Jasa-jasa 16.247 43.695 53.802 60.427 64.137 67.283

Perkembangan

23,3974 11,0885 7,9668 2,9142 0,1182

Sumber : BI Banjarmasin, 2011 (Data diolah)

Apabila sektor perdagangan dan jasa yang menjadi leading sektor maka hal itu akan

lebih banyak menyerap tenaga kerja karena merupakan sektor yang padat karya. Dengan

penyerapan tenaga kerja yang lebih besar maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat.

Multiflier efek perekonomian akan semakin tinggi dan prospektif karena sektor ini

merupakan sektor perekonomian yang sustainable dibandingkan perekonomian kabupaten

Page 44: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 44

lain yang mengandalkan sumber daya alam seperti pertambangan yang dampaknya

lingkungannya lebih berat dan hasil eksploitasinya hanya beberapa tahun.

Asumsi yang dapat dipertanggung jawabkan adalah dengan besarnya penyaluran

kredit dan berkembangnya sektor keuangan di daerah ini maka hal itu menunjukkan daerah

ini menjadi daerah perputaran perekonomian yang prospektif dan bankable.

Penggunaan kucuran kredit masih cukup dominan untuk modal kerja dan umumnya

untuk usaha perdagangan dan jasa sementara penggunaan untuk investasi yang umumnya

untuk usaha industri masih kecil. Namun dari penggunaan modal kerja maupun investasi

sama-sama kegiatan penyaluran kredit yang semuanya untuk investasi pada sektor

perekonomian. Perkembangan penyaluran kredit yang positif baik modal kerja maupun

investasi menunjukkan adanya optimisme dan kepercayaan perbankan terhadap UMKM

yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, sehingga ini dapat dijadikan asumsi prospek

investasi dan potensi investasi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Penyaluran kredit tidak akan terjadi jika usahanya tidak layak dan bankable sehingga

perkembangan ini memberikan harapan bahwa dunia usaha sektor perekonomian daerah

berkembang cukup baik hal ini dapat dilihat dari membaiknya pendapatan perkapita

penduduk (lihat tabel 5.39).

Tabel 5.37.

Penyaluran Kredit berdasarkan Penggunaan (dalam jutaan)

Jenis Penyaluran Kredit (dalam Jutaan Rp ) Jan-11 Peb 11 Mar-11 Apr-11 Mei-11 Jun-11

Total Kredit 120.831 149.103 165.636 178.832 184.043 184.261

Modal Kerja 100.538 124.926 139.745 149.319 153.729 154.456

Investasi 20.293 24.177 25.891 29.513 30.314 29.805

Perkembangan Kredit Modal Kerja (%) 24,26 11,86 6,85 2,95 0,47

Perkembangan Kredit Investasi (%) 19,14 7,09 13,99 2,72 (1,68)

Sumber : BI Banjarmasin, 2011 (Data diolah)

Perkembangan penyaluran kredit dari tahun 2006-2010 memperlihatkan

perkembangna yang sangat tinggi yaitu 2007 sebesar 30,90%, 2008 sebesar 37,04%, 2009

sebesar 35,16% dan 2010 sebesar 31,41%, bahkan kredit investasi mencapai 51,77% hal

ini memperlihatkan perkembangan yang sangat bagus.Perkembangan jumlah kucuran kredit

seiring dengan bertambahnya lembaga keuangan dan perbankan di Kabupaten HST yang

semula hanya ada bank BNI, BRI, Mandiri dan Bank Kalsel, sekarang bertambah dengan

kehadiran Bank Danamon, Bank Mega, dan Perbankan Syariah.

Page 45: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 45

Tabel 5.38.

Perkembangan Penyaluran Kredit Tahun 2006-2010 (dalam jutaan)

Jenis Penyaluran Kredit 2006 2007 2008 2009 2010

Modal Kerja 63.898 102.146 106.934 127.769 124.172

Investasi 13.933 11.246 16.384 17.026 25.840

Konsumsi 98.790 117.810 193.522 283.431 412.723

Total 176.621 231.202 316.840 428.226 562.735

Perkembangan Total Kredit 30,90 37,04 35,16 31,41

Perkembangan Kredit Modal 59,86 4,69 19,48 (2,82)

Perkembangn Kredit Investasi (19,29) 45,69 3,92 51,77

Perkembanan Kredit Konsumsi 19,25 64,27 46,46 45,62 Sumber : BI Banjarmasin, 2011 (Data diolah)

Membaiknya perekonomian di Kapaten Hulu Sungai Tengah diiringi dengan

membaiknya kesejahteraan masyarakat yang tergambar dari peningkatan pendapatan

perkapita masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Tengah berikut ini :

Tabel 5.39.

Pendapatan Perkapita Kab. HST 2008-2010

Tahun

2008*)

2009*)

2010**)

Rp (000) AHB

6.860,53

7.908,60

8.790,19

Rp (000) AHK

4.075,37

4.318,49

4.489,10

5.3. POTENSI EKONOMI DAN INVESTASI

Untuk menganalisis potensi investasi secara riel maka kajian ini berusaha melakukan

uji petik pada kegiatan perekonomian yang dominan berkembang di Kabupaten Hulu Sungai

Tengah dengan responden yang berhasil di survei mencapai 71 orang yang bergerak pada

berbagai kegiatan jenis usaha (hasil pengolahan data terlampir). Jenis usaha yang dominan

masih bergerak pada bidang perdagangan 62%, jasa-jasa 29,6%, industri 2,8%, sedangkan

jenis usaha pertanian, transportasi, LAG, Keuangan masing-masing 1,4%.

Page 46: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 46

Gambar 5.5.

Piramid Distribusi Bidang Usaha di Kabupaten HST (Survei 2011)

5.3.1. POTENSI SUMBER DAYA ALAM

Potensi sumber daya alam di Kabupaten Hulu Sungai Tengah tersebar pada

kecamatan berupa :

- Sumber daya mineral galian c seperti batu gunung, colar, pasir dll berada di Kecamatan

Batang Alai Utara, Batang Alai Selatan, Batang Alai Timur, Batu Benawa, Haruyan.

- Sumber daya mineral batu bara berada di Kecamatan Batang Alai Timur dan Haruyan

- Kegiatan sektor pertanian menyebar secara merata pada semua kecamatan di

Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Sumber bahan baku kegiatan perekonomian di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

masih sangat dominan bahan baku lokal (40,8%), regional 26,8 %, nasional 12,7 %, import

1,4 % dan lainnya 4,8 %.

5.3.2. POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA

Potensi sumber daya sangat penting dalam kegiatan perekonomian sebab sumber

daya manusia sebagai pelaku usaha apakah sebagai pemilik atau tenaga kerja merupakan

salah satu faktor produksi yang paling penting. Sebagai labor (tenaga kerja) diperlukan

tenaga kerja yang produktiftivitasnya tinggi dan berkualitas, sedangkan sebagai pelaku

Industri, Pertanian dll (4,2%)

Jasa-Jasa (29,6%)

Perdagangan (62 %)

Page 47: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 47

usaha (entrepruneur) adalah potensi faktor produksi skill yang efektif mendorong

bergeraknya kegiatan ekonomi. Hasil survei menunjukan kualitas SDM pelaku usaha di

Kabupaten HST berada diatas rata-rata sebab pendidikannya sudah sangat baik.

Pendidikan pelaku ekonomi dominan berpendidikan SLTA (59,2%), Sarjana (15,5%). SLTP

(12,7%), Diploma (7%) dan Tamat SD ke bawah hanya 5,6%. Pelaku usaha dominan laki-

laki (81,7%) dan perempuan 19,3%. Pelaku usaha yang sudah menikah 87,3%, dengan

usia semuanya (100%) antara 24-66 tahun sebagai usia yang masih sangat produktif.

- Rata-rata penduduk di Kabupaten Hulu Sungai Tengah berpendidikan yang

memadai

- Sumber daya manusia di Kabupaten Hulu Sungai Tengah memiliki keterampilan dan

keahlian dibidang pertanian, perdagangan dan jasa

Gambar 5.6.

Tingkat Pendidikan Pelaku Usaha di Kabupaten HST (Survei 2011)

0

10

20

30

40

50

60

Persentase

SD

SLTP

SLTA

PT

Pengembangan kempuan SDM yang telah didapatkan adalah :

- Bantuan pengembangan 9,9%

- Bantuan perbankan 8,5%

- Bantuan kewirausahaan 11,3 %

- Bantuan produksi 12,7%

- Bantuan proposal usaha 4,2%

- Bantuan pengelolaan keuangan 5,6%

- Banntuan pemasaran 8,5%

- Bantuan manajemen 7%

- Bantuan pelatihan komputer / IT 7%

Berdasarkan hasil survei ini maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan pelaku

usaha di Kabupaten HST masih perlu ditingkatkan karena rata-rata masih dibawah 10 %

padahal potensi pendidikannya sangat memadai dan mereka menyatakan bahwa 14,1%

Page 48: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 48

hasil bantuan tersebut sangat bermanfaat dan mendukung perbaikan usaha dan manajemen

baik produksi, pemasaran maupun pelayanan terhadap konsumen.

Tenaga kerja yang digunakan dalama kegiatan usaha 1-5 orang masih sangat

dominan yaitu mencapai 80,3%, 5-10 orang sebesar 7 % dan 10 orang ke atas sebesar

12,7%.

5.3.3. POTENSI KOMODITI

Potensi komoditi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada bidang pertanian

mengalami surplus yang dapat mensupply kabupaten/kota se Kalimantan Selatan bahkan ke

Kalimantan Tengah dan Timur. Komoditi tersebut dijual ke pengumpul di Sub Terminal

Agribisnis Pasar Keramat untuk di jual ke berbagai daerah di luar Kabupaten Hulu Sungai

Tengah. Kegiatan bidang perdagangan dan jasa di Kabupaten HST menjadi pusat dan pintu

masuk bagi daerah lainnya se Banua Anam sehingga kegiatan perekonomian menjadi

dinamis. Komoditi industri makanan seperti Apam Barabai, Kue Lam, Kacang Asing dll

berkembang pesat dan komoditi industri rumah tangga sepert Kopiah Haji sudah mencapai

ke pasaran internasional dengan dijual ke Malaysia, Brunei, Arab Saudi dan Afrika. Komoditi

perkebunan yang juga dapat menembus pasar internasional adalah produks karet alam

sedangkan hasil pertanian lainnya masih sebagai komoditi yang dijual ke pasar lokal dan

regional. Komoditi sektor jasa industri perbengkelan yang berkembang pesat menjadi pusat

pengembangan di kawasan Banua Anam.

5.3.4. INFRASTRUKTUR

Pemerintah daerah melakukan pembangunan jalan lingkungan pertanian untuk

mendukung kegiatan pertanian di daerah. Fasilitas ekonomi yang juga mendukung adalah

keberadaan pasar yang memadai dan cukup luas seperti pasar baru Keramat, pasar lama

serta pasar kecamatan yang umumnya sudah cukup baik seperti pasar Pantai Hambawang

dan Birayang. Akses jalan ke setiap kecamatan dan desa sudah cukup baik dan memadai

demikian pula sarana transportasinya cukup tersedia sehingga mobilitas barang dan jasa

menjadi sangat lancar dan mendukung. Pendukung usaha lainnya yang sudah cukup baik

adalah legalitas usaha yang dimiliki sudah ada seperti HO (25,4%), SIUP 73,2%, TDP

sebesar 7%, NPWP 28,2%, lainnya seperti PBB dan ijin pemerintah setempat (kades//lurah)

8,4%. Regulasi saat ini menurut responden 14,1% sudah mendukung kegiatan usaha,

sehingga optimisme responden terhadap perekonomian yang membaik mencapai 12,7%,

selebihnya masih merasa tidak menentu dan sulit.

Page 49: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 49

Gambar 5.7

Perijinan Usaha di Kabupaten HST (Survei 2011)

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Perijinan

HO

NPWP

SIUP

TDP

Ijin Lainnya

5.3.5. INVESTASI YANG SUDAH BERJALAN DIBERBAGAI BIDANG

Investasi pemerintah yang sudah berjalan baik belanja pembangunan langsung

maupun tidak langsung. Sedangkan program pemberdayaan pembangunan yang juga

mendorong iklim investasi adalah dengan adanya Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) berupa PNPM - PISEW, PNPM – Perkotaan, PNPM – Pedesaan,

Penyaluran KUR dll.

5.3.6. PROSPEK INVESTASI

Prospek investasi unggulan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada usaha pertanian

berupa Karet, Padi dan hasil buah-buahan sedangkan usaha yang prospektif lainnya adalah

perdagangan dan jasa.

- Aset yang dimiliki 10-100 juta 1,4%, 100 juta – 1 milyar 5,6%, diatas 1 milyar 5,6%

dan sisanya dibawah 10 juta (87,4%).

- Omset penjualan yang mencapai di atas 100 juta per minggu (100-500 juta

perminggu) mencapai 7 %, 10-100 juta perminggu 65%, 1-10 juta perminggu 28 %.

- Kapasitas produksi diatas 1 milyar sebesar 4,2%, 1-10 juta 18,6% sisanya kapasitas

produksi antara 10 juta – 1 milyar sebesar 78,2%.

Page 50: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 50

Gambar 5.8.

Kapasitas Usaha di Kabupaten HST (Survei 2011)

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

< 10 jt 10-100 jt > 100 jt

Aset

Omset

Produksi

- Tingkat keuntungan 1-10 % sebesar 19,4%, keuntungan 10-30% sebesar 68% dan

keuntungan yang diatas 30 % adalah 12,6%.

- Teknologi yang dipakai dalam produksi sudah modern 54,9 %, semi modern 12,7%

dan tradisional 32,4%.

- Permintaan pasar yang dominan adalah masih dari lokal 59,2% namun regional

sudah cukup besar yaitu 15,5% dan nasional 4,2% sisanya permintaan dapat dari

lokal, regional maupun nasional.

5.3.7. LEMBAGA KEUANGAN PENDUKUNG

Lembaga keuangan pendukung berupa bank, LKSP, Koperasi. Berdasarkan hasil

survei ternyata responden yang berhubungan dengan perbankan dari bank 8,5 % seperti

bank BRI, BNI, dan Mandiri. Modal sendiri yang dimiliki responden berkisar dari yang 1-10

juta 11,4%, 10-100 juta sebesar 69,8%, di atas 100 juta - 1 Milyar 15,2% dan diatas 1 milyar

sebesar 5,6%. Besarnya modal pinjaman 1-10 juta 2,8 %, kurang dari 1 milyar (100 juta - 1

milyar) 1,4%, di atas 1 milyar 5,6% dan sisanya tidak pinjam ke perbankan. Keberadaan

dana bergulir menurut responden 74,6% sudah cukup, masih kurang 11,3%, lebih dari

cukup 5,6 % dan tidak mendapatkan dana bergulir 8,5%.

Page 51: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 51

Gambar 5.9

Permodalan Usaha di Kabupaten HST (Survei 2011)

0

10

20

30

40

50

60

70

80

<10jt 10-100jt >100 jt

Modal Sendiri

Perbankan

Lainnya

5.4. ANALISIS SWOT EKONOMI DAN INVESTAS

Konsep dasar Pengkajian Prospek dan Investasi Kabupaten Hulu Sungai Tengah

dibuat berdasarkan analisis matriks SWOT yang ada. Analisis SWOT ini bertujuan untuk

memperoleh semacam core strategy, seperti :

Strategi yang memanfaatkan kekuatan dan kesempatan yang ada secara terbuka

Strategi yang mengatasi ancaman yang ada.

Strategi yang memperbaiki kelemahan yang ada.

Beberapa aspek SWOT meliputi aspek kekuatan (S), kelemahan (W), peluang (O)

dan ancaman (T).

1. Kekuatan(Strength) adalah potensi yang berasal dari dalam objek atau wilayah itu

sendiri dan dapat dikembangkan agar menjadi lebih tangguh sehingga dapat bertahan

di pasaran.

- Potensi sumber daya yang memadai seperti bahan baku dan sumber daya manusia

- Daya dukung invetasi berupa pola penggunaan lahan dominan sektor pertanian dan

perkebunan serta sumber daya hutan yang potensial, semuanya menunjang mata

pencaharian utama dan penunjang sistem perekonomian daerah yang berorientasi

agraris. Daya dukung investasi yang tidak kalah pentingnya adalah modal sosial,

ekonomi dan budaya di Kabupaten Hulu Sungai Tengah sangat mendukung karena

penduduknya berpendidikan sangat memadai karena yang tidak lulus SD hanya

7,5% selebihnya sudah berpendidikan tuntas 9 tahun. Pekerjaan penduduk yang

utama sebanyak 238.028 orang, distribusi yang bekerja pada sektor pertanian

Page 52: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 52

23,71%, perdagangan 18,06%, buruh 14,94%, jasa 13,69%, industri 11,38%,

pemerintahan 10,43%, kontruksi 4,67% dan transportasi 3,11 %.

- Fasilitas umum, jalan, jembatan, pendidikan, kesehatan dan keagamaan cukup

merata di setiap kecamatan dengan akses yang mudah bagi masyarakat sehingga

sangat mendukung investasi di daerah ini.

- Dalam hal dukungan sektor perekonomian masih didominasi oleh sektor pertanian

40,94%, jasa 19,42% dan perdagangan 14,15% dengan pertumbuhan ekonomi rata-

rata dalam 10 tahun ini sebesar 6,89% dan pendapatan perkapita Rp.7,9 juta rupiah

(2009) dan Rp 8,7 juta (2010).

- Letak yang sangat strategis dan branch image yang sangat baikKelemahan

(Weakness) adalah aspek yang merupakan masalah atau kendala yang berasal dari

dalam objek atau wilayah itu sendiri.

- Masih terbatasnya permodalan usaha

- Banyaknya usaha sejenis

- Mahalnya bahan baku

2. Peluang (Opportunities) adalah kesempatan yang berasal dari luar wilayah aatau

objek yang dimaksud. Kesempatan dapat muncul sebagai akibat dari kebijakan

pemerintah, peraturan dan kondisi ekonomi secara global.

- Terbukanya pasar regional dan nasional bahkan internasional untuk beberapa

komoditi HST seperti kopiah haji, kacang jaruk, produk perbengkelan dll

- SDM kabupaten HST yang inovatif dan kreatif dengan pendidikan yang memadai

dapat bersinergi dengan SDM yang datang dari luar sehingga menghasilkan produk

yang lebih kompetitif

3. Ancaman (Threat) adalah hal yang berasal dari luar objek atau wilayah studi dan

dapat mendatangkan kerugian bagi wilayah atau objek yang menjadi objek studi.

- Produk sejenis yang diproduksi oleh kawasan regional

- Tingginya keinginan konsumen untuk mendapatkan produk dengan kualitas terbaik

sehingga produk kompetitor menjadi pilihan konsumen yang sudah ada

- Kabupaten HST sebagai kawasan yang sangat terbuka yaitu daerah transit

memudahkan kompetitor untuk menarik potensi Kabupaten HST.

Keempat aspek di atas saling terkait satu dengan yang lain. Dengan adanya

keterkaitan tersebut maka akan diperoleh beberapa strategi atau konsep dasar

pengembangan yang dapat digunakan dalam pengembangan Kawasan Kota baik fisik

maupun non fisik. Untuk melihat potensi sektor perdagangan yang berkembang pesat di

Kabupaten Hulu Sungai Tengah maka survei yang dilakuan secara uji petik pada pedagang

Page 53: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 53

besar, menengah dan kecil untuk dijadikan asumsi besaran penjualan sektor perdagangan

secara keseluruhan. Tabel 5.40 dan Tabel 5.41 memperlihatkan asumsi perhitungan jumlah

pedagang sebesar 792 unit dengan total penjualan pertahun Rp 27.922.514.976

menggunakan produk consumer good dari PT. Unilever dan Garuda Food maka dengan

asumsi produk mereka 5 persen dari total yang mereka jual maka total omzet penjualan

secara keseluruhan mencapai Rp 2.931.864.072.480. Berdasarkan perhitungan ini

memperlihatkan prospek dunia usaha perdangangan merupakan kekuatan perekonomian

daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah sehingga dapat menjadi leading sector yang

menjadi supplier bagi daerah sekitar seperti Kabupaten Balangan, HSS, HSU maupun

Tabalong. Kota Barabai menjadi pusat perdagangan di Banua Anam yang multipliernya

memberikan efek terhadap perkembangan usaha dan perekonomian daerah sehingga

kesejahteraan masyarakat dapat meningkat tanpa terlalu mengandalkan ekploitasi terhadap

potensi sumber daya alam. Sektor jasa dan sector keuangan bersinergi dalam mendorong

sector perdagangan dapat berkembang lebih pesat lagi.

Tabel5.40

Hasil Uji Petik Omzet Penjualan Pedagang Besar, Menengah dan Kecil

di Kabupaten HST

KLASIFIKASI PEDAGANG

RERATA PENJUALAN BESAR MENENGAH MENENGAH KECIL KECIL

PER PEKAN SR CORP 1 CORP 2 SUT 1 SUT 2

> 3jt 24 7 12

1-3jt 6 36 22 1 3

300-999rb 1 52 55 14 6

0-300rb 118 95 216 124

Persentase 3,9 26,9 23,2 29,2 16,8

Total 31 213 184 231 133

OMZEK/PEKAN Rp 259.646.059 Rp 261.962.232 Rp 36.895.288 Rp 15.243.701 Rp 7.971.782

PERBULAN Rp 1.038.584.236 Rp 1.047.848.928 Rp 147.581.152 Rp 60.974.804 Rp 31.887.128

PERTAHUN Rp 12.463.010.832 Rp 12.574.187.136 Rp 1.770.973.824 Rp 731.697.648 Rp 382.645.536

SELURUH PENJUALAN PERDAGANGAN

DI KABUPATEN HST Rp 1.308.616.137.360 Rp 1.320.289.649.280 Rp 185.952.251.520 Rp 76.828.253.040 Rp 40.177.781.280

Sumber : Data Primer (Hasil Uji Petik,2011)

Struktur UKM sektor perdagangan dapat dilihat pada tabel 5.40 persentase

pedagang besar sebesar 3,9 %, pedagang menengah sebesar 51,1 %, dan pedagangr kecil

sebesar 46 %. Struktur ini memberikan gambaran bahwa potensi sektor perdagangan

memiliki prospek yang sangat baik karena sebesar 51,1 % merupakan pedagang menengah

yang dapat melayani konsumen sebagai agen bagi pedagang kecil yang tersebar baik di

Kabupaten HST maupun sekitarnya.

Page 54: Hasil Kajian - Welcome to Unlam Repository - ULM …eprints.ulm.ac.id/92/6/bab 5.pdf · 2013-09-09 · Garis Sempadan Sungai Kabupaten Hulu Sungai Tengah . ... Batang Alai Timur,

Kajian Prospek Dan Potensi Investasi Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

5 - 54

Tabel 5.41

Asumsi Perhitungan Omzet Penjualan Sektor Perdagangan di Kabupaten HST

OMZET PENJUALAN SEKTOR PERDAGANGAN DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

PERBULAN Rp 2.326.876.248

PERTAHUN Rp 27.922.514.976

SELURUH PENJUALAN Rp 2.931.864.072.480

Sumber : Data Primer (Hasil Uji Petik,2011)

Omzet penjualan perbulan sektor perdagangan yang mencapai Rp. 2.931.864.072.480

maka peredaran uang di Kabupaten HST juga meningkat sehingga menambah perekonomian daerah

melalui konsumsi masyarakat sehingga dapat menarik investor dalam berinvestas di Kabupaten Hulu

Sungai Tengah. Iklim investasi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang cukup kondusif dan

infrastruktur yang cukup memadai sehingga investasi di daerah ini cukup menarik pada sector-sektor

yang tidak mengeksploitasi sumber daya alam dengan demikian kemandirian daerah akan lebih focus

pada PDRB hijau yang tidak mengandalkan sector pertambangan yang dapat merusak kelestarian

lingkungan. Hal ini sesuai dengan visi misi pembangunan daerah yang menekankan pada

pembangunan yang berkelanjutan.