selasa, 26 april 2011 kans perang besar terbuka lebar fileroket. dalam serangan itu, sedi-kitnya 30...

1
12 I NTER NASIONAL Kans Perang Besar Terbuka Lebar DENNY P SINAGA K EMUNGKINAN pecahnya perang besar di sepanjang perbatasan Thailand- Kamboja terbuka lebar setelah militer kedua negara tampak mengerahkan artileri berat dan kendaraan lapis baja ke garis depan, kemarin. Sebagaimana dilaporkan harian Bangkok Post, konsentrasi pasukan juga ter- lihat di wilayah sekitar Candi Preah Vihear. Ketegangan di perbatasan di Distrik Phanom Dong Rak, Provinsi Surin, Thailand, me- ningkat setelah kontak sen- jata pecah sejak Jumat (22/4) hingga Minggu (24/4). Bentrok pada Minggu ter- jadi sekitar pukul 10.00 dan berhenti sekitar pukul 18.00 di dekat Kuil Ta Muen Thom dan Ta Kwai di Provinsi Surin. Akibatnya, tiga tentara Thai- land terluka. Dengan demikian, selama tiga hari, sudah empat tentara Thailand tewas dan 27 lainnya cedera. Sementara di pihak Kamboja, menurut juru bicara pemerin- tah Phay Siphan, enam tentara Kamboja tewas dan 13 terluka. Belum diperoleh kepastian apakah ada korban jatuh dari pihak sipil. Menurut pemerin- tah Thailand, dalam bentrokan yang pecah lagi setelah Februari lalu itu, tidak ada korban sipil. Ribuan warga di desa sekitar perbatasan telah diungsikan ke lokasi aman. Setelah bentrok senjata pecah Minggu, Perdana Menteri Ab- hisit Vejjajiva berkeras pertikai- an kembali terjadi lantaran ten- tara Kamboja bergerak terlalu dalam ke wilayah Thailand sambil menembaki tentara Thailand. Sebaliknya, PM Kam- boja Hun Sen menuding militer Thailand-lah yang berulah. Untuk menyelesaikan konik perbatasan, PM Vejjajiva akan berdialog dengan PM Hun Sen di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-18 di Jakarta pada 7-8 Mei menda- tang. “Saya akan bekerja sama guna menyelesaikan masalah lewat mekanisme bilateral,” ujar Vejjajiva. Gencatan senjata Secara terpisah, ASEAN dan PBB menyampaikan kepriha- tinan mereka terkait dengan pertempuran di perbatasan Thailand dan Kamboja. Sekjen PBB Ban Ki-moon mendesak kedua negara untuk segera me- lakukan gencatan senjata. Ban percaya konik itu tidak bisa dipecahkan secara militer. Dari Jakarta, Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan juga mendesak dua negara bertemu di meja perundingan. Sementara itu, menurut juru bicara Kementerian Luar Ne- geri RI Michael Tene, komu- nikasi intensif masih berlang- sung antara Menlu Indonesia Marty Natalegawa, Menlu Thailand Kasit Piromya, dan Menlu Kamboja Hor Namhong. “Indonesia menyampaikan keprihatinan mendalam se- raya meminta kedua negara memenuhi komitmen mereka untuk kembali ke proses di- plomasi,” ujar Michael kepada Media Indonesia, tadi malam. Michael mengaku Indonesia sulit menerima situasi di per- batasan Thailand-Kamboja mengingat kedua negara meru- pakan bagian dari komunitas ASEAN yang telah berkomit- men untuk tidak menempuh aksi kekerasan. “Karena itu, Indonesia siap memfasilitasi perundingan antara Thailand dan Kamboja.” Mengenai penempatan tim peninjau Indonesia ke per- batasan Thailand-Kamboja, Michael mengatakan hanya Kamboja yang telah memberi lampu hijau, sedangkan Thai- land belum menyampaikan persetujuan. (Bangkok Post/ The Nation/I-5) [email protected] Kuwait Bantu Kelompok Pasukan Anti-Khadafi KUWAIT siap menyumbang 50 juta dinar Kuwait atau US$117,2 juta (sekitar Rp1,5 triliun) ke- pada dewan pemberontak Libia untuk membantu membayar gaji para pekerja di wilayah timur Libia. “Yang mulia Emir memberi kami bantuan uang senilai 50 juta dinar Kuwait. Dana tersebut akan banyak mem- bantu kami dalam membayar gaji pekerja yang sudah tidak menerima gaji selama dua bulan,” kata Mustafa Abdel Ja- lil, ketua dewan pemberontak Libia, kemarin. “Kami hanya mampu mem- bayar 40% dari jumlah keselu- ruhan gaji. Kami sangat mem- butuhkan bantuan segera,” ujarnya pada jumpa pers. Pada 4 April lalu, Kuwait telah men- jadi negara Arab kedua setelah Qatar yang secara resmi men- dukung pasukan pemberontak Libia. Abdel Jalil juga mengatakan pihaknya telah menerima ban- tuan senjata dari ‘teman-teman dan sekutunya’. Namun, dia tidak memerinci negara atau organisasi yang memasok sen- jata kepada kelompok oposisi. “Kami meminta senjata ri- ngan dan menengah, dan kami menerima tambahan personel agar kami bisa membebaskan Misrata sekarang,” jelasnya. Memang beberapa negara Ba- rat enggan terlibat lebih jauh ke dalam konik di negara dunia ketiga muslim setelah pepe- rangan di Irak dan Afghanistan dan tidak akan mempersenjatai pemberontak. Pihak Inggris dan Prancis mengatakan hanya mengirim penasihat militer, sedangkan Italia mempertimbangkan mengirim pelatih militer. Na- mun, Abdel Jalil mengatakan belum ada penasihat militer tiba di Libia untuk membantu pasukan antipemerintah. Sementara itu, Misrata yang dikuasai kelompok pemberon- tak, kemarin, kembali dihujani roket. Dalam serangan itu, sedi- kitnya 30 orang tewas dan 60 orang lainnya terluka. Seorang saksi mengatakan kepada tele- visi Al Arabiya. “Serangan sangat intensif dan pengeboman ke segala arah menghantam area pendu- duk. Tubuh-tubuh yang terba- kar langsung dibawa ke rumah sakit,” kata Ahmed al-Qadi, insinyur stasiun radio antipe- merintah di Misrata. (Drd/ Reuters/I-4) MUSIK RAP: Mohammed Madani atau Madani Lion bernyanyi saat rekaman musik rap di sebuah studio di Benghazi, Libia, Selasa (19/4). S UARA gaduh musik rap menghentak dari dalam mobil pikap yang dikendarai Jaad Jumaa Hashmi di pinggiran Kota Ajdabiya, Libia bagian timur. Musik tersebut menyemangati pemuda berusia 27 tahun itu dalam bertempur menghadapi pasukan loyalis Moamar Khada. “Pencarian kaum muda akan kebebasan dan kehidup- an yang layak tertangkap dalam musik rap. Ini memberi kami motivasi,” cetus Hashmi sesaat sebelum tancap gas ke garis depan pertempuran ber- bekal senjata mesin berkaliber tinggi yang terpancang di bak mobil. Bagi para pejuang oposisi sepantar Hashmi, musik rap seolah menjadi doping. Dari deretan judul yang beredar, tembang Youth of the Revolu- tion paling sering didengar. Itu boleh jadi karena lirik lagu yang ditulis kelompok penyanyi Music Masters amat provokatif. ‘Moamar, get out, get out, game over! I’m a big, big soldier!’ cetus rapper Milad Faraway, 20, dalam lagu tersebut. Saat ditemui di Kota Beng- hazi, Faraway yang memben- tuk Music Masters bersama re- kannya, Mohammed Madani, 22, pada akhir 2010, mengaku sadar betul akan pengaruh ce- lotehan mereka terhadap daya juang kubu oposisi di Libia. Mahasiswa jurusan geologi itu mengatakan lebih baik mengambil mikrofon ketim- bang menenteng senapan AK-47 di garis depan. “Semua orang memiliki cara bertempur masing-masing. Senjata saya adalah seni,” ujar Faraway dalam suatu sesi rekaman di sebuah bangunan apartemen di Benghazi. Menurut pemuda berju- luk Dark Man itu, musik rap merupakan wahana tepat untuk melampiaskan keke- salan mereka terhadap situasi di Libia, terutama kesalahan dan kejahatan Khada. “Kami tidak pernah punya kesem- patan untuk mengemukakan pendapat secara bebas. Yang boleh dibicarakan hanyalah betapa baiknya revolusi Khada,” kata lelaki yang bekerja paruh waktu sebagai penjual telepon seluler itu. Komentar Faraway semakin menjelaskan mengapa musik rap yang sempat dilarang rezim Khadadapat tumbuh subur di kawasan timur Libia selama dua bulan terakhir. Se- lain Music Masters, ada pula kelompok Revolution Beat dengan lagu 17 February yang mengacu kepada hari pertama demonstrasi di Benghazi dan beberapa kota lainnya. Dua kelompok rap itu hanyalah contoh dari maraknya musik rap di ka- wasan timur Libia. Di Beng- hazi sendiri, terdapat lusinan lagu rap yang diproduksi sejak dua bulan lalu. Lagu- lagu tersebut direkam dalam bentuk cakram padat (CD) dan dijual di beberapa toko. Saat berbicara soal lagu, se- orang rapper bernama Al-Briki alias SWAT mengaku sudah menyiapkan lagu khusus apabila Khadatumbang. Apa judulnya? “Finally He Did It,” jawab Al-Briki lugas. (Jer/ AP/I-3) Melawan Khadafi dengan Musik Rap PM Thailand akan mencari kesempatan berdialog dengan PM Kamboja di sela-sela KTT ASEAN ke-18 di Jakarta, pada 7-8 Mei mendatang. Indonesia menyampaikan keprihatinan mendalam seraya meminta kedua negara memenuhi komitmen mereka untuk kembali ke proses diplomasi.” Michael Tene Jubir Kemenlu RI SELASA, 26 APRIL 2011 BOM DI PERBATASAN: Anggota penjinak bom Thailand memeriksa sebuah bom yang letaknya tidak jauh dari perbatasan Thailand-Kamboja, kemarin. Tentara Yaman Serang Demonstran SEJUMLAH loyalis Presiden Ali Abdullah Saleh menyerang demonstran yang mendesak pengunduran dirinya di sela- tan Yaman, kemarin. Akibat serangan itu, menurut oposisi, belasan demonstran terluka. Kekerasan itu pecah setelah proposal negara-negara Teluk Arab terkait pelengseran Saleh tampaknya ditentang oposisi. Prospek terjadinya pertumpah- an darah dan ketidakstabilan di negara yang sudah terpe- rangkap dalam kemiskinan dan konflik itu pun makin membesar. Seorang demonstran, Nouh al-Wafi, mengatakan tentara pengawal presiden yang diken- dalikan putra sulung Saleh, menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah puluhan ribu demonstran di kota sela- tan Yaman, Taiz. “Pergilah!” demikian teriak demonstran sebelum berusaha dibubarkan tentara seperti dikisahkan Al- Wa. Banyak yang terluka akibat peluru karet dan gas air mata, tapi ambulans dilarang meng- angkut yang terluka. Selain banyak yang terluka, jurnalis dan beberapa demonstran juga ditangkap. Pada Sabtu (23/4), Saleh menyetujui proposal mediasi negara-negara teluk (GCC), agar Saleh meletakkan jaba- tan dalam 30 hari. Peletakan jabatan itu merupakan syarat agar Saleh dan putra-putranya mendapat kekebalan hukum. Koalisi oposisi menerima ta- waran itu. Tapi Minggu (24/4), ribuan orang tetap protes de- ngan turun dan berkemah di jalan di ibu kota Sana’a. Mereka menilai Saleh mengulur waktu agar bisa tetap berkuasa. Demonstran itu juga menilai wakil oposisi yang ikut mediasi GCC tidak mewakili mereka. Lebih dari 130 orang telah tewas sejak demonstrasi pecah di negara termiskin di Arab itu Februari lalu. Tindakan represif oleh militer juga terjadi di Kota Dera’a, Su- riah. Militer dikabarkan masuk ke kota paling selatan negara tersebut menggunakan tank sebagai perisai tentara. Mereka memasuki kota itu sambil menembakkan sen- jata ke segala arah. (AP/BBC/ Yan/I-3) DITANGKAP: Polisi menangkap demonstran antipemerintah di Kota Taiz, Yaman, kemarin. SE Al de pe ta se be pr Ar ta Pr an di ra da m al pe da m pe rib ta de se REUTERS/SUKREE SUKPLANG REUTERS/KHALED ABDULLAH AP PHOTO/BEN CURTIS

Upload: vuongminh

Post on 08-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

12 INTERNASIONAL

Kans Perang BesarTerbuka Lebar

DENNY P SINAGA

KE M U N G K I N A N pecahnya perang besar di sepanjang perbatasan Thailand-

Kamboja terbuka lebar setelah militer kedua negara tampak mengerahkan artileri berat dan kendaraan lapis baja ke garis depan, kemarin. Sebagaimana dilaporkan harian Bangkok Post, konsentrasi pasukan juga ter-lihat di wilayah sekitar Candi Preah Vihear.

Ketegangan di perbatasan di Distrik Phanom Dong Rak, Provinsi Surin, Thailand, me-ningkat setelah kontak sen-jata pecah sejak Jumat (22/4) hingga Minggu (24/4).

Bentrok pada Minggu ter-jadi sekitar pukul 10.00 dan berhenti sekitar pukul 18.00 di dekat Kuil Ta Muen Thom dan Ta Kwai di Provinsi Surin. Akibatnya, tiga tentara Thai-land terluka. Dengan demikian, selama tiga hari, sudah empat tentara Thailand tewas dan 27 lainnya cedera.

Sementara di pihak Kamboja, menurut juru bicara pemerin-

tah Phay Siphan, enam tentara Kamboja tewas dan 13 terluka. Belum diperoleh kepastian apa kah ada korban jatuh dari pihak sipil. Menurut pemerin-tah Thailand, dalam bentrokan yang pecah lagi setelah Februari lalu itu, tidak ada korban sipil. Ribuan warga di desa sekitar perbatasan telah diungsikan ke lokasi aman.

Setelah bentrok senjata pecah Minggu, Perdana Menteri Ab-hisit Vejjajiva berkeras pertikai-an kembali terjadi lantaran ten-tara Kamboja bergerak terlalu dalam ke wilayah Thailand sambil menembaki tentara

Thailand. Sebaliknya, PM Kam-boja Hun Sen menuding militer Thailand-lah yang berulah.

Untuk menyelesaikan konfl ik perbatasan, PM Vejjajiva akan berdialog dengan PM Hun Sen di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-18 di Jakarta pada 7-8 Mei menda-tang. “Saya akan bekerja sama guna menyelesaikan masalah lewat mekanisme bilateral,” ujar Vejjajiva.

Gencatan senjataSecara terpisah, ASEAN dan

PBB menyampaikan kepriha-tinan mereka terkait dengan pertempuran di perbatasan Thai land dan Kamboja. Sekjen PBB Ban Ki-moon mendesak kedua negara untuk segera me-lakukan gencatan senjata. Ban percaya konfl ik itu tidak bisa dipecahkan secara militer.

Dari Jakarta, Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan juga mendesak dua negara bertemu di meja perundingan.

Sementara itu, menurut juru bicara Kementerian Luar Ne-geri RI Michael Tene, komu-nikasi intensif masih berlang-

sung antara Menlu Indonesia Marty Natalegawa, Menlu Thailand Kasit Piromya, dan Menlu Kamboja Hor Namhong. “Indonesia menyampaikan keprihatinan mendalam se-raya meminta kedua negara memenuhi komitmen mereka untuk kembali ke proses di-plomasi,” ujar Michael kepada Media Indonesia, tadi malam.

Michael mengaku Indonesia sulit menerima situasi di per-batasan Thailand-Kamboja mengingat kedua negara meru-pakan bagian dari komunitas ASEAN yang telah berkomit-men untuk tidak menempuh aksi kekerasan. “Karena itu, Indonesia siap memfasilitasi perundingan antara Thailand dan Kamboja.”

Mengenai penempatan tim peninjau Indonesia ke per-batasan Thailand-Kamboja, Michael mengatakan hanya Kamboja yang telah memberi lampu hijau, sedangkan Thai-land belum menyampaikan persetujuan. (Bangkok Post/The Nation/I-5)

[email protected]

Kuwait Bantu KelompokPasukan Anti-Khadafi

KUWAIT siap menyumbang 50 juta dinar Kuwait atau US$117,2 juta (sekitar Rp1,5 triliun) ke-pada dewan pemberontak Libia untuk membantu membayar gaji para pekerja di wilayah ti mur Libia.

“Yang mulia Emir memberi kami bantuan uang senilai 50 juta dinar Kuwait. Dana ter sebut akan banyak mem-bantu kami dalam membayar gaji pekerja yang sudah tidak mene rima gaji selama dua bulan,” kata Mustafa Abdel Ja-lil, ketua dewan pemberontak Libia, kemarin.

“Kami hanya mampu mem-bayar 40% dari jumlah keselu-ruhan gaji. Kami sangat mem-butuhkan bantuan segera,” ujarnya pada jumpa pers. Pada 4 April lalu, Kuwait telah men-jadi negara Arab kedua setelah

Qatar yang secara resmi men-dukung pasukan pemberontak Libia.

Abdel Jalil juga mengatakan pihaknya telah menerima ban-tuan senjata dari ‘teman-teman dan sekutunya’. Namun, dia tidak memerinci negara atau organisasi yang memasok sen-jata kepada kelompok oposisi.

“Kami meminta senjata ri-ngan dan menengah, dan kami menerima tambahan personel agar kami bisa membebaskan Misrata sekarang,” jelasnya.

Memang beberapa negara Ba-rat enggan terlibat lebih jauh ke dalam konfl ik di negara dunia ketiga muslim setelah pepe-rang an di Irak dan Afghanistan dan tidak akan mempersenjatai pemberontak.

Pihak Inggris dan Prancis mengatakan hanya mengirim

penasihat militer, sedangkan Italia mempertimbangkan mengirim pelatih militer. Na-mun, Abdel Jalil mengatakan belum ada penasihat militer tiba di Libia untuk membantu pasukan antipemerintah.

Sementara itu, Misrata yang dikuasai kelompok pemberon-tak, kemarin, kembali dihujani roket. Dalam serangan itu, sedi-kitnya 30 orang tewas dan 60 orang lainnya terluka. Seorang saksi mengatakan kepada tele-visi Al Arabiya.

“Serangan sangat intensif dan pengeboman ke segala arah menghantam area pendu-duk. Tubuh-tubuh yang terba-kar langsung dibawa ke rumah sakit,” kata Ahmed al-Qadi, insinyur stasiun radio antipe-merintah di Misrata. (Drd/Reuters/I-4)

MUSIK RAP: Mohammed Madani atau Madani Lion bernyanyi saat rekaman musik rap di sebuah studio di Benghazi, Libia, Selasa (19/4).

SUARA gaduh musik rap menghentak dari dalam mobil pikap

yang dikendarai Jaad Jumaa Hashmi di pinggiran Kota Ajdabiya, Libia bagian timur. Musik tersebut menyemangati pemuda berusia 27 tahun itu da lam bertempur menghadapi pasukan loyalis Moamar Khadafi .

“Pencarian kaum muda akan kebebasan dan kehidup-an yang layak tertangkap dalam musik rap. Ini memberi kami motivasi,” cetus Hashmi sesaat sebelum tancap gas ke garis depan pertempuran ber-bekal senjata mesin berkaliber tinggi yang terpancang di bak mobil.

Bagi para pejuang oposisi sepantar Hashmi, musik rap seolah menjadi doping. Dari deretan judul yang beredar, tembang Youth of the Revolu-tion paling sering didengar.

Itu boleh jadi karena lirik lagu yang ditulis kelompok penyanyi Music Masters amat provokatif. ‘Moamar, get out, get out, game over! I’m a big, big soldier!’ cetus rapper Milad Fa ra way, 20, dalam lagu tersebut.

Saat ditemui di Kota Beng-hazi, Faraway yang memben-tuk Music Masters bersama re-kannya, Mohammed Madani, 22, pada akhir 2010, mengaku sadar betul akan pengaruh ce-lotehan mereka terhadap daya

juang kubu oposisi di Libia. Mahasiswa jurusan geologi itu mengatakan lebih baik mengambil mikrofon ketim-bang menenteng senapan AK-47 di garis depan.

“Semua orang memiliki cara bertempur masing-masing. Senjata saya adalah seni,” ujar Faraway dalam suatu sesi rekaman di sebuah bangunan apartemen di Benghazi.

Menurut pemuda berju-luk Dark Man itu, musik rap merupakan wahana tepat untuk melampiaskan keke-salan mereka terhadap situasi di Libia, terutama kesalahan dan kejahatan Khadafi . “Kami

tidak pernah punya kesem-patan untuk mengemukakan pendapat secara bebas. Yang boleh dibicarakan hanyalah betapa baiknya revolusi Khadafi ,” kata lelaki yang bekerja paruh waktu sebagai penjual telepon seluler itu.

Komentar Faraway semakin menjelaskan mengapa musik rap yang sempat dilarang rezim Khadafi dapat tumbuh subur di kawasan timur Libia selama dua bulan terakhir. Se-lain Music Masters, ada pula kelompok Revolution Beat dengan lagu 17 February yang mengacu kepada hari pertama demonstrasi di Benghazi dan

beberapa kota lainnya.Dua kelompok rap itu

hanya lah contoh dari maraknya musik rap di ka-wasan timur Libia. Di Beng-hazi sendiri, terdapat lusinan lagu rap yang diproduksi sejak dua bulan lalu. Lagu-lagu tersebut direkam dalam bentuk cakram padat (CD) dan dijual di beberapa toko.

Saat berbicara soal lagu, se-orang rapper bernama Al-Briki alias SWAT mengaku sudah menyiapkan lagu khusus apabila Khadafi tumbang. Apa judulnya? “Finally He Did It,” jawab Al-Briki lugas. (Jer/AP/I-3)

Melawan Khadafi dengan Musik Rap

PM Thailand akan mencari kesempatan berdialog dengan PM Kamboja di sela-sela KTT ASEAN ke-18 di Jakarta, pada 7-8 Mei mendatang.

Indonesia menyampaikan

keprihatinan mendalam seraya meminta kedua negara memenuhi komitmen mereka untuk kembali ke proses diplomasi.”Michael TeneJubir Kemenlu RI

SELASA, 26 APRIL 2011

BOM DI PERBATASAN: Anggota penjinak bom Thailand memeriksa sebuah bom yang letaknya tidak jauh dari perbatasan Thailand-Kamboja, kemarin.

Tentara Yaman Serang DemonstranSEJUMLAH loyalis Presiden Ali Abdullah Saleh menyerang demonstran yang mendesak pengunduran diri nya di sela-tan Yaman, kemarin. Akibat serangan itu, menurut oposisi, belasan demonstran terluka.

Kekerasan itu pecah setelah proposal negara-negara Teluk Arab terkait pelengseran Saleh tampaknya ditentang oposisi. Prospek terjadinya pertumpah-an darah dan ketidakstabilan di negara yang sudah terpe-rangkap dalam kemiskinan dan konflik itu pun makin membesar.

Seorang demonstran, Nouh al-Wafi, mengatakan tentara pengawal presiden yang diken-dalikan putra sulung Saleh, menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah puluhan ribu demonstran di kota sela-tan Yaman, Taiz. “Pergilah!” demikian teriak demonstran sebelum berusaha dibubarkan

tentara seperti dikisahkan Al-Wafi .

Banyak yang terluka akibat peluru karet dan gas air mata, tapi ambulans dilarang meng-angkut yang terluka. Selain banyak yang terluka, jurnalis dan beberapa demonstran juga ditangkap.

Pada Sabtu (23/4), Saleh menyetujui proposal mediasi negara-negara teluk (GCC), agar Saleh meletakkan jaba-tan dalam 30 hari. Peletakan jabatan itu merupakan syarat agar Saleh dan putra-putranya mendapat kekebalan hukum.

Koalisi oposisi menerima ta-waran itu. Tapi Minggu (24/4), ribuan orang tetap protes de-ngan turun dan berkemah di jalan di ibu kota Sana’a. Mere ka menilai Saleh mengulur waktu agar bisa tetap berkuasa.

Demonstran itu juga menilai wakil oposisi yang ikut mediasi GCC tidak mewakili mereka.

Lebih dari 130 orang telah tewas sejak demonstrasi pecah di negara termiskin di Arab itu Februari lalu.

Tindakan represif oleh militer juga terjadi di Kota Dera’a, Su-riah. Militer dikabarkan masuk

ke kota paling selatan negara tersebut menggunakan tank sebagai perisai tentara.

Mereka memasuki kota itu sambil menembakkan sen-jata ke segala arah. (AP/BBC/Yan/I-3)

DITANGKAP: Polisi menangkap demonstran antipemerintah di Kota Taiz, Yaman, kemarin.

SEAldepetasebe

prArtaPrandiradam

alpedamperibtadese

REUTERS/SUKREE SUKPLANG

REUTERS/KHALED ABDULLAH

AP PHOTO/BEN CURTIS