menuju hubungan industrial yang harmonis filekursi lebih sedi kit. hanya menguntung-kan demokrat dan...

1
3 P OL KAM SENIN, 5 DESEMBER 2011 di setgab adalah ngototnya par- tai besar dalam mengegolkan angka parliament threshold (PT) sebesar 5% atau lebih, sedang- kan partai menengah di koalisi menginginkan 2,5%-3%. Haramain menilai, setgab sampai saat ini bersifat diskrimi- natif dan tidak mengakomodasi partai yang memiliki kursi lebih sedikit. Setgab hanya mengun- tungkan Partai Demokrat dan Partai Golkar. “Sampai saat ini, setgab belum serius membahas RUU Pemilu, terutama kemungkinan mencari solusi tentang angka PT yang ideal. PKB merasa keberadaan setgab tidak begitu manfaat ke- tika menyangkut agenda partai menengah,” ungkap Haramain kepada Media Indonesia di Jakar- ta, kemarin. Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah mengakui setgab sudah tidak satu suara lagi. Walau begitu Partai Demokrat, khusus untuk pimpinan KPK, mendukung sepenuhnya empat pemimpin baru yang terpilih. Dia menegaskan bahwa tidak ada permusuhan dengan fraksi- fraksi lain. “Kita tidak pernah kecewa, siapa pun itu kita dukung de- ngan penuh. Yunus kan bankir, yang namanya korupsi kental dengan uang, jadi kita (Demo- krat) ajukan Yunus. Meskipun kalah, bukan berarti tidak men- dukung pimpinan dan ketua terpilih.” (HZ/*/P-4) [email protected] Setgab sampai saat ini bersifat diskriminatif dan tidak mengakomodasi partai yang memiliki kursi lebih sedikit. Hanya menguntung- kan Demokrat dan Golkar. gantung pada koalisi. “Sikap politik ini akan diba- has dan ditetapkan dalam raker- nas mendatang,” cetus Tjatur di Magelang, kemarin. Saat ini, lanjut Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini, PAN harus mulai beranjak dari partai tengah ke partai besar pada 2014 menda- tang. Ia menargetkan, perolehan suara dalam Pemilu 2014 dua digit atau di atas 13%. “Kita ini kakaknya Partai De- mokrat. Demokrat cuma punya Pak SBY. Artinya kita setara de- ngan (partai) yang lain. Jadi ti- dak ada gantung-menggantung antarpartai,” tegasnya. Adapun Abdul Malik Hara- main menegaskan, setgab lebih baik bubar. Banyak perbedaan pendapat di setgab, yang justru tidak bisa disatukan karena kepentingan partai utama pen- dukung pemerintahan. Ada banyak perbedaan pan- dangan di setgab yang tidak bisa disatukan. Di antaranya adalah soal pembahasan RUU Pemilu dan pemilihan pimpinan KPK. Empat pimpinan KPK terpilih, yaitu Abraham Samad, Bam- bang Widjojanto, Adnan Pandu Praja, dan Zulkarnain disebut sebagai kegagalan Partai De- mokrat, yang sebenarnya meng- gadang mantan Kepala PPATK Yunus Husein dan pejabat BPN Aryanto Sutadi untuk menjadi salah satu pemimpin lembaga pemberantas korupsi itu. Tidak satu suara Perbedaan pandangan lain TOSSIANI K ONDISI sekretariat gabungan (setgab) partai koalisi yang di- gadang-gadang Par- tai Demokrat, sebagai partai utama pendukung pemerintah, dinilai semakin tidak efektif. Setgab perlu dievaluasi, bahkan bila perlu dibubarkan. Demikian diungkapkan Ke- tua Fraksi PAN DPR Tjatur Sapto Edy dan Ketua DPP PKB Abdul Malik Haramain secara terpisah, kemarin. Tjatur menyebutkan, ada berbagai poin krusial seperti pembahasan RUU Pemilu dan pemilihan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang seharusnya dibahas serius di setgab, malah tidak menjadi fokus utama pembahasan. Karena itu, lanjutnya, PAN yang akan melakukan Rapat Ker- ja Nasional pada 9-11 Desember mendatang memutuskan untuk menjadi partai mandiri, yang berdiri sendiri tanpa perlu ter- Keinginan Bubarkan Setgab Menguat ANTARA/SEPTIANDA PERDANA PENGOBATAN GRATIS PDIP: Seorang petugas medis memeriksa kesehatan seorang lansia saat pengobatan gratis di Medan, Sumatra Utara, kemarin. Pengobatan gratis yang digelar PDIP Sumatra Utara itu diikuti 1.000 warga kurang mampu dari berbagai wilayah di Kota Medan. KPK Harus Periksa Bhatoegana Sutan bisa segera dipang- gil dalam hubungannya de- ngan pribadi tertentu yang bermasalah. “KPK segera dalami agar ka- sus tersebut bisa menjadi jelas,” ungkapnya. Dia menyebutkan, dalam kasus tersebut sangat jang- gal seorang anggota dewan mengurus sebuah kasus secara personal. Seharusnya, lanjut dia, tugas mengawal dan me- mediasi kasus merupakan tugas institusi. “Sutan di sini intervensi se- cara personal. Itu tidak boleh. Memang ada pengawasan, tapi harus melalui institusi,” ujarnya. Oleh karena itu, tambahnya, saat Sutan mengurus sendiri kasus tersebut, itu seharusnya menjadi langkah awal KPK segera mengusut keterlibatan anggota dewan itu. Sebab perlu diketahui bahwa sering politi- si bekerja dalam cara mediasi kasus seperti itu. Di sisi lain, pengamat dari Universitas Indonesia Iberam- sjah mengatakan Sutan seharus- nya segera mundur dari keang- gotaan DPR. Sebab tugas me- diasi perkara secara perorangan bukan tugas anggota dewan. Sutan, lanjut Iberamsjah, se- cara moral politik sudah tidak patut lagi. Ia sepantasnya malu. “Namun, banyak politikus kita tidak lagi malu,” ujarnya. (*/P-4) KETUA DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana seharusnya segera dipanggil sebagai saksi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nama Sutan disebut karena diduga terlibat dalam kasus korupsi pengadaan solar home system di Kementerian ESDM. Peran Sutan sendiri adalah membantu melancarkan proyek tersebut. “Logikanya, kalau disebut seharusnya segera dipanggil untuk jadi saksi,” ujar peneliti ICW Ade Irawan saat dihubungi di Jakarta, kemarin. Dalam persidangan di penga- dilan tindak pidana korupsi be- berapa waktu lalu, ketua panitia pengadaan Budianto Hari Pur- nomo yang hadir sebagai saksi menyebut bahwa dalam proyek senilai Rp526 miliar itu sempat ada permintaan dari terdakwa Ridwan Sanjaya untuk meme- nangkan beberapa perusahaan sebagai pelaksana proyek. Budianto mengaku bahwa Ridwan yang juga atasannya menyebut permintaan itu meru- pakan pesan dari DPR, kepoli- sian, dan kejaksaan. Pengacara terdakwa menyebutkan, anggo- ta DPR yang berpesan adalah Sutan. Menurut Ade, Sutan harus di panggil untuk memenuhi prinsip bahwa dalam sebuah kasus korupsi ada keterkaitan yang disebut aliran uang dan hubungan antara pribadi. Menuju Hubungan Industrial Yang Harmonis H UBUNGAN In- dustrial yang harmonis meru- pakan hubung- an yang konstruktif antara pekerja dan pengusaha, yang akan me ningkatkan produktivitas serta kelang- sungan usaha dan pada gi- lirannya tentu berdampak pada kesejahteraan pekerja. Untuk mencapai hubungan yang harmonis tersebut, se- mangat kebersamaan perlu dikembangkan secara terus- menerus. Dengan jumlah pe- gawai yang mencapai 27.402, maka hubungan industrial yang harmonis mutlak diper- lukan Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia dari sisi aset. Pada tanggal 24 November 2011, bertempat di Audito- rium Plaza Mandiri, berlang- sung penandatanganan Per- janjian Kerja Bersama (PKB) Bank Mandiri periode 2011- 2013 oleh Direktur Utama Bank Mandiri ZulkiÁi Zaini yang didampingi Direktur Compliance & Human Capital Ogi Prastomiyono dan Ketua Umum Serikat Pegawai Bank Mandiri (SPBM) Azahari Fikri. Penandatanganan PKB Bank Mandiri kali ini adalah penandatanganan kedua yang disaksikan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmi- grasi Muhaimin Iskandar setelah penandatanganan PKB perio de sebelumnya 2009 – 2011. PKB tersebut disepakati setelah melalui proses perun- dingan antara manajemen dan Serikat Pegawai Bank Mandiri. Dengan semangat yang sama yaitu untuk menjadikan Bank Mandiri sebagai bank yang paling dikagumi di Indonesia dan selalu progresif, perun- dingan perjanjian kerja bersa- ma berlangsung dengan baik dan lancar. Perjanjian Kerja Bersama periode 2011-2013 merupakan perjanjian kerja keempat sejak terbentuknya Serikat Pegawai Bank Mandiri pada tahun 2000. Menurut Direktur Utama Bank Mandiri ZulkiÁi Zaini, Perjanjian Kerja Bersama merupakan salah satu cara untuk menciptakan hubung- an industrial yang harmonis sehingga dapat meningkatkan produktifitas atau kinerja perusahaan yang pada giliran- nya dapat berdampak pada kesejahteraan dan pegawai dan keluarga. Hubungan Industrial yang harmonis tersebut pada akhir- nya berbuah pada kinerja Bank Mandiri yang terus tum- buh dan berkembang. Kinerja perusahaan hingga September 2011 mencatatkan hasil yang baik, sebab untuk pertama kalinya aset Bank Mandiri melampaui Rp500 triliun. Penyaluran kredit Bank Mandiri sampai dengan September 2011 naik Rp65,5 triliun atau tumbuh 28,3% menjadi Rp297,5 triliun de- ngan NPL Netto terjaga di bawah 1% yaitu sebesar 0,66%. Jumlah dana murah tumbuh 20,7% secara tahunan menjadi Rp221,1 triliun. Cost EfÀciency Ratio kami pun membaik, yaitu dari 42,67% menjadi 39%. Ki- nerja yang baik itu akhirnya mendorong laba bersih Bank Mandiri yang mencapai Rp9,2 triliun, naik 43,6% dari laba September tahun 2010 yang sebesar Rp6,4 triliun. Seluruh pencapaian terse- but tentunya tidak lepas dari peran serta seluruh jajaran pegawai Bank Mandiri. “Peran aktif Serikat Pegawai Bank Mandiri tentunya sangat membantu dalam mendukung eksekusi inisiatif-inisiatif stra- tegis, sehingga Bank Mandiri dapat meraih kinerja yang menggembirakan,” ujar Zulki- Ái Zaini. Ketua Serikat Pegawai Bank Mandiri Azahari Fikri menge- mukakan, globalisasi ekonomi melahirkan tumbuh kembang- nya persaingan bebas antar perusahaan maupun antar negara. Kondisi ini seringkali menimbulkan gejolak dalam hubungan industrial antara pegawai dengan pengusaha. “Diperlukan kesadaran semua pihak untuk mengembangkan semangat win win solution guna menciptakan hubungan industrial yang baik dan har- monis, sehingga tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dapat terwujud,” katanya. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Is- kandar dalam sambutan- nya menyampaikan bahwa hubung an industrial yang harmonis merupakan salah satu pilar dalam mewujud- kan iklim investasi dan iklim usaha yang kondusif sebagai langkah yang strategis dalam menciptakan lapangan kerja guna mengurangi tingkat pe- ngangguran. Karena itu, lanjut Muhaimin, pemba ngunan bidang ketenagakerjaan meru- pakan bagian dari prioritas pembangunan nasional seba- gaimana tertuang dalam Ren- cana Pembangun an Jangka Menengah tahun 2010-2014 . Data Sakernas bulan Agus- tus 2011 menunjukkan, jumlah angkatan kerja di Indonesia pada bulan Agustus 2011 men- capai 117,4 juta orang. Sedang- kan tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia pada bulan Agustus 2011 berjumlah 6,56% atau telah mengalami penurunan sebesar 0,24% jika dibandingkan bulan Februari 2011 yang berjumlah 6,8%. Lebih lanjut Muhaimin Is- kandar mengemukakan bah- wa dalam praktek hubungan industrial pada tataran inter- nasional terdapat konsepsi Decent Work for All” atau pekerjaan yang layak untuk semua. Sebagai anggota or- ganisasi perburuhan interna- sional (ILO), Indonesia memi- liki komitmen untuk mencapai Decent Work tersebut. Konsepsi Decent Work for All bertumpu pada 4 (em- pat) pilar yaitu penghargaan atas hak-hak dasar di tempat kerja, kesempatan kerja, dia- log sosial dan perlindungan sosial. ”Pada kaitan ini saya mencermati bahwa konsepsi Decent Work sudah diterapkan dengan baik di Bank Mandiri. Saya menyampaikan apre- siasi kepada Direksi, seluruh pegawai Bank Mandiri yang diwakili oleh Serikat Pegawai Bank Mandiri atas keberhasil- annya merumuskan PKB yang keempat untuk periode 2011- 2013,” kata Muhaimin saat memberikan sambutan pada penandatanganan PKB Bank Mandiri. (S-25) PERJANJIAN KERJA BERSAMA: Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini (dua kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Serikat Pegawai Bank Mandiri Azahari Fikri (kanan) usai menandatangani Perjanjian Kerja Bersama Periode 2011-2013 disaksikan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (dua kanan) dan Direktur Compliance & Human Capital Bank Mandiri Ogi Prastomiyono (kiri) di Jakarta, Kamis (24/11). DOK BANK MANDIRI Bank Mandiri dan Serikat Pegawai Bank Mandiri Tandatangani Perjanjian Kerja Bersama

Upload: lynhu

Post on 23-Apr-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Menuju Hubungan Industrial Yang Harmonis filekursi lebih sedi kit. Hanya menguntung-kan Demokrat dan Golkar. gantung pada koalisi. “Sikap politik ini akan diba-has dan ditetapkan

3POLKAMSENIN, 5 DESEMBER 2011

di setgab adalah ngototnya par-tai besar dalam mengegolkan angka parliament threshold (PT) sebesar 5% atau lebih, sedang-kan partai menengah di koalisi menginginkan 2,5%-3%.

Haramain menilai, setgab sampai saat ini bersifat diskrimi-natif dan tidak mengakomodasi partai yang memiliki kursi lebih sedikit. Setgab hanya mengun-tungkan Partai Demokrat dan Partai Golkar.

“Sampai saat ini, setgab belum serius membahas RUU Pemilu, terutama kemungkinan mencari solusi tentang angka PT yang ideal. PKB merasa keberadaan setgab tidak begitu manfaat ke-tika menyangkut agenda partai menengah,” ungkap Haramain kepada Media Indonesia di Jakar-ta, kemarin.

Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah mengakui setgab sudah tidak satu suara lagi. Walau begitu Partai Demokrat, khusus untuk pimpinan KPK, mendukung sepenuhnya empat pemimpin baru yang terpilih. Dia menegaskan bahwa tidak ada permusuhan dengan fraksi-fraksi lain.

“Kita tidak pernah kecewa, siapa pun itu kita dukung de-ngan penuh. Yunus kan bankir, yang namanya korupsi kental dengan uang, jadi kita (Demo-krat) ajukan Yunus. Meskipun kalah, bukan berarti tidak men-dukung pimpinan dan ketua terpilih.” (HZ/*/P-4)

[email protected]

Setgab sampai saat ini bersifat diskriminatif dan tidak mengakomodasi partai yang memi liki kursi lebih sedi kit. Hanya menguntung-kan Demokrat dan Golkar.

gantung pada koalisi. “Sikap politik ini akan diba-

has dan ditetapkan dalam raker-nas mendatang,” cetus Tjatur di Magelang, kemarin.

Saat ini, lanjut Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini, PAN harus mulai beranjak dari partai tengah ke partai besar pada 2014 menda-tang. Ia menargetkan, perolehan suara dalam Pemilu 2014 dua digit atau di atas 13%.

“Kita ini kakaknya Partai De-mokrat. Demokrat cuma punya Pak SBY. Artinya kita setara de-ngan (partai) yang lain. Jadi ti-dak ada gantung-menggantung antarpartai,” tegasnya.

Adapun Abdul Malik Hara-main menegaskan, setgab lebih baik bubar. Banyak perbedaan pendapat di setgab, yang justru tidak bisa disatukan karena ke pentingan partai utama pen-dukung pemerintahan.

Ada banyak perbedaan pan-dangan di setgab yang tidak bisa disatukan. Di antaranya adalah soal pembahasan RUU Pemilu dan pemilihan pimpinan KPK. Empat pimpinan KPK terpilih, yaitu Abraham Samad, Bam-bang Widjojanto, Adnan Pandu Praja, dan Zulkarnain disebut sebagai kegagalan Partai De-mokrat, yang sebenarnya meng-gadang mantan Kepala PPATK Yunus Husein dan pejabat BPN Aryanto Sutadi untuk menjadi salah satu pemimpin lembaga pemberantas korupsi itu.

Tidak satu suaraPerbedaan pandangan lain

TOSSIANI

KONDISI sekretariat ga bungan (setgab) par tai koalisi yang di-gadang-gadang Par-

tai Demokrat, sebagai partai utama pendukung pemerintah, dinilai semakin tidak efektif. Setgab per lu dievaluasi, bahkan bila perlu dibubarkan.

Demikian diungkapkan Ke-tua Fraksi PAN DPR Tjatur Sapto Edy dan Ketua DPP PKB Abdul Malik Haramain secara terpisah, kemarin.

Tjatur menyebutkan, ada ber bagai poin krusial seperti pem bahasan RUU Pemilu dan pemilihan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang seharusnya dibahas serius di setgab, malah tidak menjadi fokus utama pembahasan.

Karena itu, lanjutnya, PAN yang akan melakukan Rapat Ker-ja Nasional pada 9-11 D esember mendatang memutuskan untuk menjadi partai mandiri, yang berdiri sendiri tanpa perlu ter-

KeinginanBubarkan Setgab

Menguat

ANTARA/SEPTIANDA PERDANA

PENGOBATAN GRATIS PDIP: Seorang petugas medis memeriksa kesehatan seorang lansia saat pengobatan gratis di Medan, Sumatra Utara, kemarin. Pengobatan gratis yang digelar PDIP Sumatra Utara itu diikuti 1.000 warga kurang mampu dari berbagai wilayah di Kota Medan.

KPK Harus Periksa BhatoeganaSutan bisa segera dipang-

gil dalam hubungannya de-ngan pribadi tertentu yang ber masalah.

“KPK segera dalami agar ka-sus tersebut bisa menjadi jelas,” ungkapnya.

Dia menyebutkan, dalam kasus tersebut sangat jang-gal seorang anggota dewan mengurus sebuah kasus secara personal. Seharusnya, lanjut dia, tugas mengawal dan me-mediasi kasus merupakan tugas institusi.

“Sutan di sini intervensi se-cara personal. Itu tidak boleh. Memang ada pengawasan, ta pi harus melalui institusi,” ujarnya.

Oleh karena itu, tambahnya,

saat Sutan mengurus sendiri kasus tersebut, itu seharusnya menjadi langkah awal KPK segera mengusut keterlibatan anggota dewan itu. Sebab perlu diketahui bahwa sering politi-si bekerja dalam cara mediasi kasus seperti itu.

Di sisi lain, pengamat dari Universitas Indonesia Iberam-sjah mengatakan Sutan seharus-nya segera mundur dari keang-gotaan DPR. Sebab tugas me-diasi perkara secara perorangan bukan tugas anggota dewan.

Sutan, lanjut Iberamsjah, se-cara moral politik sudah tidak patut lagi. Ia sepantasnya malu. “Namun, banyak politikus kita tidak lagi malu,” ujarnya. (*/P-4)

KETUA DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana seharusnya segera dipanggil sebagai saksi oleh Komisi Pemberantasan Ko rupsi (KPK).

Nama Sutan disebut karena di duga terlibat dalam kasus korupsi pengadaan solar home system di Kementerian ESDM. Peran Sutan sendiri adalah membantu melancarkan proyek tersebut.

“Logikanya, kalau disebut seharusnya segera dipanggil un tuk jadi saksi,” ujar peneliti ICW Ade Irawan saat dihubungi di Jakarta, kemarin.

Dalam persidangan di penga-dilan tindak pidana korupsi be-berapa waktu lalu, ketua panitia pengadaan Budianto Hari Pur-

nomo yang hadir sebagai saksi menyebut bahwa dalam proyek senilai Rp526 miliar itu sempat ada permintaan dari terdakwa Ridwan Sanjaya untuk meme-nangkan beberapa perusahaan sebagai pelaksana proyek.

Budianto mengaku bahwa Ridwan yang juga atasannya menyebut permintaan itu meru-pakan pesan dari DPR, kepoli-sian, dan kejaksaan. Pengacara terdakwa menyebutkan, anggo-ta DPR yang berpesan adalah Su tan.

Menurut Ade, Sutan harus di panggil untuk memenuhi prin sip bahwa dalam sebuah kasus korupsi ada keterkaitan yang disebut aliran uang dan hubungan antara pribadi.

Menuju Hubungan Industrial Yang Harmonis

HUBUNGAN In-dustr ia l yang harmonis meru-pakan hubung-

an yang konstruktif antara peker ja dan pengusaha, yang akan me ningkatkan produktivitas serta kelang-sungan usaha dan pada gi-lirannya tentu berdampak pada kesejahte raan pekerja. Untuk mencapai hubungan yang harmonis tersebut, se-mangat kebersamaan perlu dikembangkan secara terus-menerus. Dengan jumlah pe-gawai yang mencapai 27.402, maka hubungan industrial yang harmonis mu t lak diper-lukan Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia dari sisi aset.

Pada tanggal 24 November 2011, bertempat di Audito-rium Plaza Mandiri, berlang-sung penandatanganan Per-janjian Kerja Bersama (PKB) Bank Mandiri periode 2011-2013 oleh Direktur Utama Bank Mandiri Zulki i Zaini yang didampingi Direktur Compliance & Human Capital Ogi Prastomiyono dan Ketua Umum Serikat Pegawai Bank Mandiri (SPBM) Azahari Fikri. Penandata nganan PKB Bank Mandiri kali ini adalah pe nandatanganan kedua yang disaksikan oleh Menteri Te naga Kerja dan Transmi-grasi Muhaimin Iskandar setelah penandatanganan PKB perio de sebelumnya 2009 – 2011.

PKB tersebut disepakati setelah melalui proses perun-dingan antara manajemen dan Serikat Pegawai Bank Mandiri.

Dengan semangat yang sama yaitu untuk menjadikan Bank Mandiri sebagai bank yang paling dikagumi di Indonesia dan selalu progresif, perun-dingan perjanjian kerja bersa-ma berlangsung dengan baik dan lancar. Perjanjian Kerja Bersama periode 2011-2013 merupakan perjanjian kerja keempat sejak terbentuknya Serikat Pegawai Bank Mandiri pada tahun 2000.

Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Zulki i Zaini, Perjanjian Kerja Bersama merupakan salah satu cara untuk menciptakan hubung-an industrial yang harmonis sehingga dapat meningkatkan produktifitas atau kinerja perusahaan yang pada giliran-nya dapat berdampak pada kesejahteraan dan pegawai dan keluarga.

Hubungan Industrial yang

harmonis tersebut pada akhir-nya berbuah pada kinerja Bank Mandiri yang terus tum-buh dan berkembang. Kinerja perusahaan hingga September 2011 mencatatkan hasil yang baik, sebab untuk pertama kalinya aset Bank Mandiri melampaui Rp500 triliun.

Penyaluran kredit Bank Mandiri sampai dengan September 2011 naik Rp65,5 triliun atau tumbuh 28,3%

menjadi Rp297,5 triliun de-ngan NPL Netto terjaga di bawah 1% yaitu sebesar 0,66%. Jumlah dana murah tumbuh 20,7% secara tahunan menjadi Rp221,1 triliun. Cost Ef ciency Ratio kami pun membaik, yaitu dari 42,67% menjadi 39%. Ki-nerja yang baik itu akhirnya mendorong laba bersih Bank Mandiri yang mencapai Rp9,2 triliun, naik 43,6% dari laba September tahun 2010 yang

sebesar Rp6,4 triliun.Seluruh pencapaian terse-

but tentunya tidak lepas dari peran serta seluruh jajaran pegawai Bank Mandiri. “Peran aktif Serikat Pegawai Bank Mandiri tentunya sangat membantu dalam mendukung eksekusi inisiatif-inisiatif stra-tegis, sehingga Bank Mandiri dapat meraih kinerja yang menggembirakan,” ujar Zulki- i Zaini.

Ketua Serikat Pegawai Bank Mandiri Azahari Fikri menge-mukakan, globalisasi ekonomi melahirkan tumbuh kembang-nya persaingan bebas antar perusahaan maupun antar negara. Kondisi ini seringkali menimbulkan gejolak dalam hubungan industrial antara pegawai dengan pengusaha. “Diperlukan kesadaran semua pihak untuk mengembangkan semangat win win solution guna menciptakan hubungan industrial yang baik dan har-monis, sehingga tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dapat terwujud,” katanya.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Is-kandar dalam sambutan-nya menyampaikan bahwa hubung an industrial yang harmonis merupakan salah satu pilar dalam mewujud-kan iklim investasi dan iklim usaha yang kondusif sebagai langkah yang strategis dalam menciptakan lapangan kerja guna mengurangi tingkat pe-ngangguran. Karena itu, lanjut Muhaimin, pemba ngunan bidang ketenagakerjaan meru-pakan bagian dari prioritas pembangunan nasional seba-

gaimana tertuang dalam Ren-cana Pembangun an Jangka Menengah tahun 2010-2014 .

Data Sakernas bulan Agus-tus 2011 menunjukkan, jumlah angkatan kerja di Indonesia pada bulan Agustus 2011 men-capai 117,4 juta orang. Sedang-kan tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia pada bulan Agustus 2011 berjumlah 6,56% atau telah mengalami penurunan sebesar 0,24% jika dibandingkan bulan Februari 2011 yang berjumlah 6,8%.

Lebih lanjut Muhaimin Is-kandar mengemukakan bah-wa dalam praktek hubungan industrial pada tataran inter-nasional terdapat konsepsi “Decent Work for All” atau pekerjaan yang layak untuk semua. Sebagai anggota or-ganisasi perburuhan interna-sional (ILO), Indonesia memi-liki komitmen untuk mencapai Decent Work tersebut.

Konsepsi Decent Work for All bertumpu pada 4 (em-pat) pilar yaitu penghargaan atas hak-hak dasar di tempat kerja, kesempatan kerja, dia-log sosial dan perlindungan sosial. ”Pada kaitan ini saya mencermati bahwa konsepsi Decent Work sudah diterapkan dengan baik di Bank Mandiri. Saya menyampaikan apre-siasi kepada Direksi, seluruh pegawai Bank Mandiri yang diwakili oleh Serikat Pegawai Bank Mandiri atas keberhasil-annya merumuskan PKB yang keempat untuk periode 2011-2013,” kata Muhaimin saat memberikan sambutan pada penandatanganan PKB Bank Mandiri. (S-25)

PERJANJIAN KERJA BERSAMA: Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini (dua kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Serikat Pegawai Bank Mandiri Azahari Fikri (kanan) usai menandatangani Perjanjian Kerja Bersama Periode 2011-2013 disaksikan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (dua kanan) dan Direktur Compliance & Human Capital Bank Mandiri Ogi Prastomiyono (kiri) di Jakarta, Kamis (24/11).

DOK BANK MANDIRI

Bank Mandiri dan Serikat Pegawai Bank MandiriTandatangani Perjanjian Kerja Bersama