selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, yang...

33
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang terhormat, Bapak Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Ketua majelis Wali Amanah Universitas Indonesia, Rektor dan para Wakil Rektor Universitas Indonesia, Ketua Senat Akademik Universitas Indonesia, Dekan dan para Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dekan dan para Wakil Dekan Fakultas lain di lingkungan Universitas Indonesia, Ketua dan seluruh anggota Senat Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Direktur Utama dan para Direktur Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo, Direktur Utama Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia lainnya, Para Guru Besar dan staf pengajar Universitas Indonesia, khususnya fakultas Kedokteran, Para Ketua Departemen dan Ketua Program Studi, Para Sejawat, semua Peserta Program Pendidikan dan Mahasiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Para Undangan serta Hadirin sekalian yang saya muliakan. Pada kesempatan ini marilah kita bersama memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah melimpahkan kasih dan karuniaNya kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat dan sejahtera. Pertama-tama, perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Bapak Menteri Pendidikan Nasional RI yang telah memberi kepercayaan kepada saya untuk memangku jabatan Guru Besar dalam bidang Ilmu Histologi, dan kepada Bapak Rektor yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk menyampaikan pidato pengukuhan di hadapan sidang yang 1

Upload: doanthuy

Post on 30-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Yang terhormat,

Bapak Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia,Ketua majelis Wali Amanah Universitas Indonesia,Rektor dan para Wakil Rektor Universitas Indonesia,Ketua Senat Akademik Universitas Indonesia,Dekan dan para Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,Dekan dan para Wakil Dekan Fakultas lain di lingkungan Universitas Indonesia,Ketua dan seluruh anggota Senat Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,Direktur Utama dan para Direktur Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo,Direktur Utama Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia lainnya,Para Guru Besar dan staf pengajar Universitas Indonesia, khususnya fakultas Kedokteran,Para Ketua Departemen dan Ketua Program Studi,Para Sejawat, semua Peserta Program Pendidikan dan Mahasiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,Para Undangan serta Hadirin sekalian yang saya muliakan.

Pada kesempatan ini marilah kita bersama memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah melimpahkan kasih dan karuniaNya kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat dan sejahtera.

Pertama-tama, perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Bapak Menteri Pendidikan Nasional RI yang telah memberi kepercayaan kepada saya untuk memangku jabatan Guru Besar dalam bidang Ilmu Histologi, dan kepada Bapak Rektor yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk menyampaikan pidato pengukuhan di hadapan sidang yang

1

Page 2: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

terhormat ini. Saya juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kapada para hadirin yang telah sudi meluangkan waktu yang berharga untuk mengikuti upacara pengukuhan ini.

Hadirin yang saya hormati,

Perkenankanlah saya menyampaikan rangkuman hasil penelitian saya yang dimulai sejak tahun 1994, yang saya tuangkan dalam pidato pengukuhan ini, yang berjudul:

Peran Histologi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat: Uji mikronukleus untuk mendeteksi adanya aberasi kromosom

Judul ini saya pilih, karena pemeriksaan aberasi kromosom yang disebabkan oleh mutagen sangat jarang atau bahkan tidak dilakukan. Hal ini disebabkan karena biaya pemeriksaan aberasi kromosom yang tinggi, dan pemeriksaannya membutuhkan fasilitas khusus yang tidak dimiliki oleh semua laboratorium. Uji mikronukleus yang akan saya perkenalkan ini dapat digunakan untuk mendeteksi adanya aberasi kromosom, dan beberapa di antaranya, yang salah satunya dikembangkan di Bagian Histologi adalah cara yang ekonomis, dan hanya membutuhkan set pewarnaan dan mikroskop yang pasti dimiliki oleh setiap laboratorium.

Hadirin yang saya muliakan,Bahan yang bersifat mutagen bersifat toksik untuk gen

(genotoksik) dan akan menyebabkan mutasi genetik yang dapat mendasari berbagai macam penyakit, mulai dari penyakit degeneratif sampai kanker. Bila menyebabkan kanker, maka mutagen itu juga disebut karsinogen. Selain itu, mutasi yang luas dapat menyebabkan patah kromosom, dan mutagen yang menyebabkan patah kromosom disebut sebagai klastogen.1

Semakin hari pengunaan bahan kimia/sintetik yang bersifat mutagen/karsinogen semakin meningkat. Belakangan ini, hampir semua

2

Page 3: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

makanan dikemas dalam plastik atau styrofoam. Plastik tertentu berbahan poly etilen atau polypropilen polyvynil klorida dan bila terkena panas akan mengeluarkan dioksin yang bersifat karsinogen. Selain itu, styrofoam mengandung polystyrene yang juga bersifat karsinogen.2

Tambahan lagi, banyak pula bahan makanan dibubuhi pengawet, pewarna ataupun peningkat rasa, yang banyak diantaranya bersifat karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan berbagai bahan makanan.3 Penemuan bahan sintetik yang berguna bagi kehidupan juga meningkat, namun tidak terlepas kemungkinan bahwa bahan baru tersebut di kemudian hari akan terbukti sebagai mutagen.

Paparan mutagen dapat terjadi dimana saja, dan lewat berbagai

cara. Ada paparan yang dapat dicegah, bila sudah diketahui bahan dan cara paparannya. Namun demikian, ada pula paparan yang tidak disadari, misalnya paparan di tempat kerja yang menggunakan bahan tertentu, yang mungkin belum diketahui bersifat mutagen. Untuk itulah pemeriksaan paparan mutagen diperlukan, agar dapat dilakukan pencegahan.

Sebenarnya, tanpa disadari kita selalu terpapar mutagen yang berupa sinar UV. Karena itu, selalu terjadi mutasi pada materi genetik kita. Akan tetapi, tubuh kita mempunyai kemampuan untuk memperbaiki mutasi tersebut, dan hanya mutasi yang lolos dari perbaikan yang akan menetap. Namun demikian, kemampuan tubuh untuk memperbaiki mutasi ada batasnya, dan peningkatan terjadinya mutasi oleh paparan mutagen, akan meningkatkan mutasi yang menetap, yang makin lama semakin banyak. Karena itulah, kemungkinan menderita penyakit degeneratif ataupun keganasan akan meningkat pada usia tua.1, 4

Hadirin yang saya hormati,Paparan mutagen dapat dideteksi dengan relatif mudah bila

mutagen tersebut adalah klastogen, karena klastogen (a.l. sinar UV) menyebabkan patah kromosom. Patah kromosom selalu terjadi, akan tetapi hanya terjadi pada sebagian sangat kecil dari sel tubuh kita. Bila ada paparan klastogen lain selain sinar UV, maka angka patah kromosom

3

Page 4: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

tentu meningkat, yang dapat dideteksi dengan berbagai macam cara, al. pemeriksaan aberasi kromosom (sitogenetika), pertukaran sister chromatid, atau uji mikronukleus.5, 6

Pemeriksaan yang umum dilakukan untuk mendeteksi aberasi kromosom adalah pemeriksaan sitogenetika. Untuk mengetahui adanya peningkatan patah kromosom yang disebabkan oleh klastogen, maka kita perlu mengetahui nilai normal patah kromosom pada setiap sel. Bila nilai normal tidak kita ketahui, maka kita hanya dapat membandingkan kelompok yang diduga terpapar dengan kelompok yang diduga tidak terpapar klastogen selain sinar UV.

Selain itu, karena angka patah kromosom pada kelompok tidak terpapar sangat kecil, maka kita perlu memeriksa minimal 500-1000 sel.7-9 Karena itulah, pemeriksaan sitogenetika untuk mendeteksi paparan klastogen (selain sinar UV) memakan waktu dan tenaga untuk skrining sebegitu banyak sel. Selain itu, pemeriksaan sitogenetika dan juga pertukaran sister kromatid membutuhkan sarana kultur (biakan) sel, yang membutuhkan keadaan steril.5, 6 Dengan demikian, dibutuhkan peralatan dan bahan yang mahal yang tidak tersedia pada semua laboratorium, dan hanya laboratorium yang memiliki fasilitas kultur sel yang dapat melakukannya.

Cara yang lebih mudah untuk mendeteksi aberasi kromosom dibanding kedua cara yang sudah disebutkan tadi adalah dengan uji mikronukleus. Menurut Iskandar O (1981), istilah uji mikronukleus pertama kali digunakan oleh Boller dan Schmid pada tahun 1976 dan uji ini digunakan untuk mendeteksi patah kromosom karena mutagen pada eritrosit polikromatik di sumsum tulang rodensia.10, 11 Uji mikronukleus adalah cara cepat untuk menguji mutagenisitas1 suatu bahan (a.l. bahan kimia,7,13,14obat-obatan,8,15 insectisida,16 dsb.) atau untuk melihat adanya aberasi kromosom (kelainan sitogenetik) akibat paparan berbahaya (radiasi sinar X,7,9 medan elektromagnetik,17,18 dsb.). Penggunaan uji mikronukleus untuk menentukan adanya kelainan sitogenetik yang disebabkan paparan pada bahan genotoksik dianggap sama handalnya dengan analisis sitogenetika yang rumit.11,19

4

Page 5: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

Hadirin yang saya muliakan, Apakah mikronukleus? Mikronukleus adalah bangunan kecil di

luar inti yang terdapat di dalam sitoplasma. Mikronukleus tampak jelas, bentuknya bulat dan diameternya kurang dari 1/3 diameter inti utama. Jumlahnya bervariasi antara 1-3 per sel, tetapi yang tersering hanya ada satu di dalam sebuah sel. Selain itu, mikronukleus jelas terpisah dari inti utama, tetapi berwarna dan berstruktur sama dengan inti utama,10,11 dan mengandung massa kromatin (DNA).11,12 Mikronukleus akan menetap untuk jangka waktu lama, dan tetap ada sesudah satu atau dua kali pembelahan.10,11

Pada tahun 1946, Catcheside dkk. Melukiskan adanya inti tambahan (yang sekarang ini dikenal dengan sebutan mikronukleus) pada sel yang terpapar radiasi. Lima tahun kemudian, Thoday mengamati adanya inti tambahan pada sel ujung akar tanaman Vicia faba yang sedang berproliferasi, beberapa saat setelah terpapar radiasi. Inti tambahan tadi lebih kecil dari inti utama, dan ia menyebutnya sebagai mikronukleus atau fragmen nukleus (dikutip dari Iskandar, 1981).10

Mengapakah patah kromosom menyebabkan timbulnya mikronukleus? Seperti kita semua ketahui, pada saat sel membelah, maka kromosom yang telah membelah akan tertarik oleh benang spindel ke kedua kutub sel. Benang spindel yang menarik kromosom tadi melekat pada kromosom di bagian kromosom yang disebut sentromer. Bila kromosom patah, maka patahannya itu tidak memiliki sentromer, dan saat kromosom tertarik ke kedua kutub sel, patahan kromosom tidak ikut. Kemudian, saat membran inti terbentuk, maka patahan kromosom akan berada di luar inti, karena inti terbentuk di daerah kromosom berkumpul, jauh dari patahan kromosom tadi.10

Selain karena patah kromosom, mikronukleus juga dapat terbentuk, apabila ada gangguan pada pembentukan benang spindel, yang dapat terjadi apabila sel terpapar pada racun spindel, misalnya kolkisin. Dalam hal ini, mikronukleus yang terbentuk mengandung kromosom yang utuh, bukan hanya patahan kromosom.10

Patah kromosom karena paparan mutagen dapat terjadi pada semua jenis sel. Karena itu, secara teoretis, uji mikronukleus juga

5

Page 6: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

dapat dilakukan dengan memeriksa berbagai macam sel. Akan tetapi, karena patah kromosom akan menjadi mikronukleus sesudah sel membelah, maka uji mikronukleus sebaiknya dilakukan pada sel yang selalu membelah, misalnya sel pada sumsum tulang atau sel epitel, atau pada sel yang dipaksa melakukan pembelahan, dengan cara dibiakkan. Uji mikronukleus pernah dilakukan pada berbagai macam sel, a.l. eritrosit darah tepi atau sumsum tulang,8,14 limfosit darah tepi,9,15,20-24 sel mononuklir darah tepi,6, 25-28 hepatosit,29 fibroblas,30 sel epitel yang terlepas dalam sputum31 atau serviks uteri,32 sel epitel mukosa mulut (bukal),33 dsb.

Untuk menilai adanya aberasi kromosom, uji mikronukleus dianggap sama baiknya dengan analisis sitogenetik,19 dan uji mikronukleus pada limfosit berinti dua, secara statistik bahkan dianggap lebih baik dibandingkan dengan analisis sitogenetik.9

Untuk mengetes mutagenisitas suatu bahan, uji mikronukleus dapat dilakukan secara in vitro maupun in vivo. Secara in vivo dapat dilakukan pada hewan coba yang hidup pada tempat yang terpapar klastogen, atau sengaja dipaparkan pada klastogen, seperti tikus,7,12 ayam,16 ikan,34 larva amfibi,14 dsb. dan tanaman,35 sedangkan secara in vitro dilakukan pada berbagai jenis sel yang dibiak.9,13,15,36 Pada uji mikronukleus in vivo, sel yang paling sering diperiksa adalah eritrosit, sedangkan untuk uji in vitro limfosit.11

Hadirin yang saya hormati,Untuk mendeteksi adanya paparan klastogen, cara paling mudah

adalah dengan memeriksa eritrosit pada darah tepi. Patah kromosom yang terjadi pada eritrosit sebelum tahap maturasi eritrosit, akan memadat menjadi mikronukleus. Pada tahap maturasi, inti utama akan dilepaskan dari sel, tetapi mikronukleus menetap dan mudah dideteksi sebagai badan Howell Jolly. Pada tikus, dan hewan amfibi, eritrosit bermikronukleus dapat ditemukan dalam sirkulasi darah. Jadi, pada tikus dan hewan amfibi, paparan klastogen dapat dideteksi dengan dengan sangat mudah, yaitu dengan memeriksa eritrosit darah tepi, dan melihat ada/tidaknya peningkatan eritrosit bermikronukleus.8

6

Page 7: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

Akan tetapi, pada manusia, eritrosit yang mengandung mikronukleus akan dihancurkan di limpa. Dengan demikian, di dalam darah tepi manusia normal yang limpanya masih ada, umumnya tidak akan ditemukan eritrosit bermikronukleus. Karena itu, uji mikronukleus pada eritrosit darah tepi hanya dapat dilakukan pada pasien yang sudah displenektomi.8 Pada manusia normal, uji mikronukleus pada eritrosit hanya dapat dilakukan pada sampel sumsum tulang, yang cara pengambilannya invasif dan menyakitkan. Karena itu, untuk mendeteksi paparan klastogen pada populasi, lebih baik digunakan sel lain yang pengambilannya cukup mudah.

Hadirin yang saya muliakan,Ada berbagai jenis sel yang pengambilannya cukup mudah dan

pernah digunakan untuk uji mikronukleus, seperti sel epitel mukosa mulut (bukal) yang didapat dari kerokan mukosa mulut,33 sel epitel serviks uteri yang terlepas yang dapat diambil dengan usap vagina/serviks,32 limfosit,9,15,20-24 atau sel mononuklir yang didapat dari darah tepi.6, 25-28

Uji mikronukleus pada sel epitel mukosa mulutPemrosesan sel epitel yang dikerok dari mukosa mulut

menggunakan spatula kayu yang basah cukup mudah, tetapi untuk mendapat sebaran sel yang mudah diskrining diperlukan alat sitospin yang belum tentu dimiliki oleh setiap laboratorium.

Selain itu, berbagai cara kerokan terbukti berpengaruh pada hasil yang didapat, misalnya kerokan yang lebih dalam menghasilkan frekuensi mikronukleus yang lebih tinggi dibandingkan dengan kerokan yang dangkal. Karena itu, cara pengambilan sampel (kerokan) perlu distandardisasi. Tambahan lagi, sel epitel mengandung granula keratin yang terwarna oleh pewarna Giemsa dan sulit dibedakan dari mikronukleus, karena itu perlu digunakan pewarna khusus DNA yang prosedur pewarnaannya lebih sulit dibanding pewarnaan Giemsa. Salah satu pewarna DNA yang sering digunakan karena hasilnya lebih tahan lama adalah pewarna Feulgen, tetapi prosedur pewarnaan Feulgen dapat

7

Page 8: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

merusak mikronukleus, sehingga didapat hasil penghitungan yang lebih rendah.33

Mukosa mulut dilapisi oleh epitel berlapis gepeng. Lapisan basal epitel ini selalu membelah, berdiferensiasi dan berpindah ke lapisan di atasnya. Karena itu penghitungan mikronukleus yang terbentuk karena satu kali paparan mutagen akan mencapai maksimum setelah 1 sampai 2 siklus pembelahan sel, dan selanjutnya persentase mikronukleus akan menurun karena populasi sel bertambah, dan sebagian mikronukleus terdegradasi oleh nuklease.33 Karena sel epitel selalu membelah, maka uji mikronukleus pada sel epitel mukosa mulut dapat digunakan untuk mendeteksi paparan mutagen kronis, maupun paparan baru.6

Uji mikronukleus pada sel epitel serviks uteriEpitel yang melapisi serviks uteri bagian luar adalah epitel

berlapis gepeng seperti pada mukosa mulut. Pemrosesan sel epitel yang didapat dari ektoserviks yang diambil menggunakan spatula Ayre cukup mudah, dan alat yang digunakan hanyalah sentrifus biasa. Uji inipun dapat mendeteksi paparan kronis dan paparan baru, tetapi juga memerlukan pewarna khusus DNA.6, 31

Uji mikronukleus pada limfosit darah tepiSebelum ditemukan uji mikronukleus pada limfosit berinti dua,

uji mikronukleus pada limfosit darah tepi dilakukan oleh Countryman dan Heddle pada tahun 1976 dan dilakukan pada sediaan hasil kultur limfosit yang dipaparkan pada larutan hipotonik. Pada cara ini, sitoplasma limfosit sering sudah tidak utuh dan inti cenderung mengumpul, sehingga menyulitkan penghitungan mikronukleus. Selain itu, sulit membedakan mikronukleus dari debris sel, dan sering pula mikronukleus terlempar dari tempat asalnya, sehingga letaknya jauh dari inti utama. Pada sediaan yang limfositnya tidak dipisahkan dari lekosit lain, potongan inti lekosit yang bersegmen/berlobus dapat dikira sebagai mikronukleus.10,36

Setelah itu, cara uji mikronukleus pada limfosit darah tepi diperbaiki dengan menggunakan larutan hipotonik ringan pada sediaan

8

Page 9: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

hasil kultur limfosit. Dengan cara ini, perlakuan hipotonik yang terdiri dari campuran garam faal dan KCl 0,56% dangan perbandingan 9:1 tidak sampai membuat sel pecah, tetapi hanya membuat sel mengembang dan tetap utuh.36 Cara lain untuk mempertahankan keutuhan sel adalah dengan mengkultur limfosit dan langsung membuat sediaan tanpa dipaparkan pada larutan hipotonik, karena dengan mengkultur saja, limfosit akan berubah menjadi limfoblas yang sitoplasmanya jauh lebih banyak dari limfosit.15 Akan tetapi, dengan mengkultur limfosit, maka limfosit akan bertambah banyak, sehingga patah kromosom menjadi terencerkan, dan hasil yang didapat akan lebih rendah dari kejadian patah kromosom yang sebenarnya.9-10

Saat ini, prosedur standar yang umum dilakukan pada uji mikronukleus pada limfosit darah tepi adalah dengan mengkultur darah tepi untuk memaksa limfosit agar membelah, dan kemudian menambahkan sitokalasin B untuk menghentikan pembelahan sel pada tahap sitokinesis. Dengan demikian akan didapat limfosit berinti dua, dan skrining mikronukleus dilakukan pada sel yang berinti dua tersebut yang utuh.6, 9 Dengan demikian, cara ini tidak dapat dilakukan pada semua laboratorium, karena tidak semua laboratorium mempunyai fasilitas untuk kultur sel. Selain itu, untuk mengkultur diperlukan serum yang harganya mahal, dan sitokalasin B selain harganya mahal, tidak mudah didapatkan di Indonesia.

Pada cara standar, karena limfosit dipaksa untuk membelah, maka patah kromosom yang ada akan menjadi mikronukleus; dengan demikian cara ini dapat digunakan untuk mendeteksi paparan kronis maupun paparan baru.6 Selain itu, karena dilakukan blok sitokinesis, maka jumlah limfosit tidak akan bertambah, dan dengan demikian, tidak terjadi pengenceran jumlah mikronukleus seperti yang terjadi pada uji sebelumnya.9, 10

Uji mikronukleus pada sel mononuklir darah tepiDi lab Histologi, kami telah meneliti dan menemukan cara untuk

membuat sediaan darah tepi yang kaya akan sel mononuklir, yang dapat digunakan untuk uji mikronukleus.25

9

Page 10: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

Limfosit adalah sel mononuklir darah tepi yang terbanyak, dan mempunyai jangka hidup yang cukup panjang. Limfosit selain bersirkulasi dalam darah, juga dapat masuk ke jaringan dan kemudian dapat pula kembali ke dalam aliran darah. Apabila bertemu antigen yang sesuai, maka limfosit dapat berproliferasi. Karena itu, bila terjadi paparan mutagen yang membuat kromosom patah, mikronukleus baru terbentuk saat limfosit membelah secara alamiah dalam tubuh, yaitu saat bertemu antigen. Karena itu, uji mikronukleus langsung pada limfosit darah tepi hanya dapat digunakan untuk mendeteksi paparan mutagen kronik.6

Selain itu, limfosit dalam sediaan apus darah tepi, menampilkan sitoplasma yang sangat sedikit, sehingga bila ada mikronukleus dalam sitoplasma, akan sulit sekali dideteksi. Karena itu, membuat limfosit mengembang dengan cara memaparkannya dengan larutan hipotonik (akuabidest) akan sangat membantu skrining mikronukleus.25

Akan tetapi, pada penelitian yang kami lakukan, paparan larutan hipotonik tidak saja membuat limfosit mengembang sitoplasmanya, tetapi juga intinya, sehingga intinya tidak lagi padat, sehingga sulit dibedakan dari sel mononuklir lain yaitu monosit. Karena itu, pada sediaan darah tepi yang kaya sel mononuklir, uji mikronukleus dilakukan pada sel mononuklir, tidak hanya pada limfosit.25-28

Selain itu, paparan pada larutan hipotonik yang terlalu lama menyebabkan sebagian besar sel mengalami lisis. Untuk menyiasatinya, kami mempersingkat paparan hipotonik dengan cara bekerja cepat, dan mengeringkan sediaan segera setelah paparan, menggunakan hair dyer. Juga kami memperkecil volume sampel yang di oleskan ke kaca obyek, agar sediaan cepat kering.

Kendala lain, respons sel mononuklir satu individu berbeda dengan individu lainnya, untuk itu kami menyiasatinya dengan menggunakan 3 macam kekuatan hipotonik yang berbeda untuk setiap sampel. Dengan demikian, umumnya kita bisa mendapatkan sel mononuklir yang mengembang dari minimal salah satu paparan hipotonik yang digunakan.25 Untuk mendapatkan jumlah sel yang cukup (minimal 500 sel), umumnya diperlukan 1-2 sediaan untuk tiap kekuatan hipotonik. Karena itu, untuk tujuan pemeriksaan paparan mutagen,

10

Page 11: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

dianjurkan untuk membuat 6 sediaan (2 sediaan untuk masing-masing kekuatan hipotonik).

Hadirin yang saya hormati,Kami telah membuktikan, bahwa mikronukleus dapat dijumpai

pada sel mononuklir. Kami telah meneliti darah tepi para donor darah PMI dan menjumpai adanya mikronukleus pada sebagian sampel. Dari 97 sampel yang memenuhi syarat, yaitu tidak tercatat sebagai penderita suatu penyakit dan tinggal dan bekerja di daerah yang dianggap tidak terpolusi, kami mendapati bahwa jumlah mikronukleus/500 sel mononuklir yang mengembang mengikuti distribusi Poisson dengan rerata 0,59.28

Kemudian, kami menerapkan uji mikronukleus pada sel mononuklir darah tepi pada perokok, dan mendapati adanya kecenderungan peningkatan mikronukleus pada perokok di usia produktif, penderita hipertensi dan yang tinggal di daerah terpolusi.26

Selain itu, penelitian pada penderita keganasan yang mendapat kemoterapi menunjukkan bahwa peningkatan sel mononuklir bermikronukleus mulai terjadi 3 minggu setelah kemoterapi.27

Untuk mengetahui apakah uji mikronukleus pada sel mononuklir darah tepi layak digunakan, maka kami membandingkannya dengan uji mikronukleus yang umum dilakukan, yaitu uji mikronukleus pada limfosit berinti dua. Kami mendapati bahwa dibandingkan dengan uji mikronukleus pada limfosit berinti dua, maka uji mikronukleus pada sel mononuklir darah tepi menunjukkan sensitivitas 89 % dan spesifisitas 78%, jadi cukup baik untuk digunakan.37

Hadirin yang saya muliakan,Ilmu pengetahuan semakin maju, cara pemeriksaan dan alat-alat

juga semakin canggih. Akan tetapi, sebagai warga dari negara yang sedang berkembang, tidak seluruh lapisan masyarakat mendapatkan keberuntungan menggunakannya di saat memerlukan. Untuk itulah, sangat perlu dilakukan penelitian agar didapat cara alternatif yang lebih mudah, murah, dan tidak membutuhkan alat canggih untuk mendiagnosa

11

Page 12: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

suatu kelainan, namun cukup dapat diandalkan. Dalam hal ini, Histologi dapat berperan serta untuk mewujudkannya.

Hadirin yang saya hormati,Perkenankanlah saya menyampaikan sepatah dua patah kata pada

para peserta P3S dan mahasiswa Fakultas Kedokteran. Adik-adikku yang saya cintai, kalian adalah anggota masyarakat yang beruntung mendapat kesempatan menikmati pendidikan di Alma Mater FKUI yang tercinta ini. Karena itu, pergunakanlah kesempatan ini sebaik-baiknya, pelajarilah Ilmu yang Saudara perlukan dengan baik, tetapi yang terlebih penting adalah pelajarilah bagaimana caranya mendapatkan Ilmu itu, karena profesi Kedokteran menuntut kita untuk belajar sepanjang hayat. Selain itu, bersikaplah kritis dan janganlah percaya begitu saja dengan informasi yang didapat. Untuk itu kita perlu melakukan berbagai penelitian untuk membuktikan informasi yang didapat, ataupun untuk memperoleh informasi baru. Semoga di kemudian hari kalian dapat mengamalkan pengetahuan dan ketrampilan kalian sebagaimana mestinya.

Hadirin yang saya muliakan,Akhir kata, perkenankanlah saya memanjatkan puji syukur ke

hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga pada hari yang berbahagia ini dengan resmi saya memangku jabatan yang amat besar tanggung jawabnya ini. Saya juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berperan sehingga saya dapat berdiri di tempat ini.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Menteri Pendidikan Nasional, untuk kepercayaan yang telah diberikan kepada saya dalam tugas sebagai Guru Besar. Kepada Rektor Universitas Indonesia, Profesor dr. Usman Chatib Warsa, PhD, SpMK, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. Menaldi Rasmin SpP, FCCP, Ketua Departemen Histologi, dan dr. Sugito Wonodirekso, MS yang telah menyetujui pengusulan saya sebagai Guru Besar Tetap dalam lingkungan Universitas Indonesia saya ucapkan

12

Page 13: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

terima kasih yang sebesar-besarnya. Ucapan terimakasih yang sama juga ditujukan kapada Tim Nominasi Guru Besar Universitas Indonesia atas dukungannya. Ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya saya sampaikan kepada Profesor dr. H. Ali Sulaiman, PhD dan Profesor Dr. dr. Wahyuning Ramelan yang telah sudi mensponsori pengangkatan saya sebagai Guru Besar. Rasa terima kasih yang mendalam juga saya sampaikan kepada Profesor dr. Rio Sofwanhadi, PAK, Profesor Dr. dr. Abdul Salam M. Sofro, dan Profesor Dr. Ir. Tun Tedja Irawadi atas dukungan dan kerelaannya memberikan referensi untuk pengusulan saya menjadi Guru Besar.

Kepada semua guru-guru saya, mulai sejak sekolah dasar hingga lulus dokter, Magister dan Doktor, terutama Profesor dr. MK Tadjudin, Profesor Dr. dr. Wahyuning Ramelan dan Dra. Arini Setiawati PhD, yang membimbing saya dalam Program Magister, dan Profesor Dr. Seiichi Uesugi dan Dr. Satoshi Nishikawa dari Osaka University yang membimbing saya dalam program doktor, segala hormat dan terima kasih atas bimbingan, nasehat, ilmu , dan teladan yang telah diberikan kepada saya.

Kepada seluruh keluarga besar Bagian Histologi yang masih hidup maupun yang sudah almarhum, serta peserta dan lulusan Program Pasca Sarjana di kekhususan Histologi, saya ucapkan terima kasih atas dukungan dan kerjasama yang baik selama ini.

Hadirin yang saya hormati,Akhirnya izinkanlah saya mengutarakan isi hati kepada keluarga

saya. Kepada almarhum ayahanda, Susatio Adiwinata, SH dan ibunda, Hastuti Widjaja yang telah mendidik dan membesarkan saya dengan penuh kasih sayang, saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga, dan semoga beliau diberkati oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Kepada anak-anak, Zsa Zsa dan Nina, mama mengucapkan terima kasih atas pengertian kalian akan kesibukan mama selama ini, sehingga mama dapat menunaikan tugas dengan baik. Mama bangga akan kalian,

13

Page 14: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

dan kebahagiaan dan keberhasilan kalian adalah sumber kebahagiaan hidup mama. Untuk suamiku tercinta, Profesor Dr. Ir. Hidayat Pawitan, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas segala pengertian, pengorbanan, dan dukungannya selama mendampingi saya dalam menempuh suka dan duka selama 20 tahun. Kesetiaan, kesabaran dan dan dukungannya adalah kekuatan dalam hidup saya.

Saya juga menyampaikan terima kasih kepada semua teman sejawat, rekan dan kenalan yang ikut berperan dalam menunjang keberhasilan saya, namun tidak tersebutkan satu-persatu di sini.

Akhir kata, perkenankanlah saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada segenap hadirin yang telah berkenan hadir dan mengikuti acara pengukuhan Guru Besar ini dengan sabar. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua.

Sekian dan terima kasih.

14

Page 15: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

Daftar Pustaka

1. Lu FC. Basic toxicology. 2nd ed. Washington:hemisphere;1991.2. Kemasan makanan belum tentu aman! www.dnet.net.id/kesehatan/

beritasehat/detail.php/id=8366, 13Agustus 2005.3. Efek boraks dan formalin terasa belasan tahun kemudian.

www.equator-news.com/berita/index.asp?Berita=PontianakMaju&id=41007, 8Febrruari 2005.

4. Alberts B, Bray D, Lewis J, Ralf M, Roberts K, Watson JD. Basic genetic mechanism. In: Alberts B, Bray D, Lewis J, Ralf M, Roberts K, Watson JD. Molecular biology of the cell. 3rd ed. New York: Garland;1994:223-290.

5. Tawn JE, Holdsworth D. Mutagen induced chromosome damage in human lymphocytes. In: Rooney DE, Czepulkowski BH, editors. Human cytogenetics, Vol 2. New York:Oxford;1992:189-208.

6. Pawitan JA. Biological tests for mutagenesis in man. Medical Progress 1999;26;16-18.

7. Cole RJ, Taylor NA, Cole F, Arlett CF. Transplacental effects of chemical mutagens detected by the micronucleus test. Nature 1979;277:317-318.

8. Schlegel R, MacGregor JT, Everson RB. Assessment of cytogenetic damage by quantitation of micronuclei in human peripheral blood erythrocytes. Cancer Res 1986;46:3717-3721.

9. Fenech M, Morley AA. Measurement of micronuclei in lymphocytes. Mutat Res 1985;147:29-36.

10. Iskandar O. The micronucleus test [dissertation]. Jakarta:University of Indonesia,1981.

11. Pawitan JA. The micronucleus test: a method used in mutagenicity testing. Med J Indones1995;4(2):65-71.

12. MacGregor JT, Henika PR, Whitehand L, Wehr CM. The fetal blood erythrocyte micronucleus assay: classification of RNA-positive erythrocytes into two age population by RNA aggregation state. Mutagenesis 1989;4:190-9.

15

Page 16: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

13. Nusse M, ViaggiS, Bonatti S. Induction of kinetochore positive and negative micronuclei in V79 cells by the alkylating agent diethylsulphate. Mutagenesis1989;4:174-8.

14. Gauthier L, Levi Y, Jaylet A. Evaluation of the clastogenicity of water treated with sodium hypochlorite or monochloramine using a micronucleus test in newt larvae (Pleurodele waltl). Mutagenesis1989;4:170-3.

15. Hogstedt B. Micronuclei in lymphocyte with preserved cytoplasm, a method for assessment of cytogenetic damage in man. Mutat Res1984;130:63-72.

16. Jena GB, Bhunya SP. Thirty day genotoxicity study of an organophosphate insecticide, monocrotophos, in a chick in vivo test system. In-Vivo1992;6:527-30.

17. Khalil AM, Gassem W. Cytogenetic effects of pulsing electromagnetic field on human lymphocytes in vitro: chromosome aberrations, sister-chromatid exchanges and cell kinetics. Mutat Res1991;247:141-6.

18. Valjus J, Norrpa H, Jarventaus H, Sorsa M, Nykyri E, Salomaa S, et al. Analysis of chromosomal aberrations, sister chromatid exchanges and micronuclei among power linesmen with long-term exposures to 50-Hz electromagnetic fields Radiat Environ Biophys1993; 32:325-6. (Abstract)

19. Matsuoka A, Yamazaki N, Suzuki T, et al. Evaluation of the micronucleus test using a Chinese hamster cell line as an alternative to the conventional in vitro chromosomal aberration test. Mutat Res. 1992;272:223-36.

20. Di Diorgio C,Botta A, De Meo MP, Laget M, Dumenil G. Assay of micronuclei in binucleated T-lymphocytes. Analysis of the distribution and variation factors in a population of 100 subjects. Ann Biol Clin. 1992; 50 (1) :21-4.

21. Elsendoorn TJ, Weijl NI, Mithoe S, Zwinderman AH, Van Dam F, De Zwart FA, Tates AD, Osanto S. Chemotherapy-induced chromosomal damage in peripheral blood lymphocytes of cancer patients supplemented with antioxidants or placebo. Mutat Res.

16

Page 17: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

2001;498:145-58.22. Odagiri Y, Uchida H, Shibazaki S. Interindividual variation in

cytogenetic response to X-ray and colchichine measured with the cytokinesis-block micronucleus assay. Mutat Res. 1997;381:1-13.

23. Leal-Garza CH, Cerda-Flores RM, Leal-Elizondo E, Cortez-Guttierez EI. Micronuclei in cervical smears and peripheral blood lymphocytes from women with and without cervical uterine cancer. Mutat Res. 2002;515:57-62.

24. Pawitan JA, Purbadi S, Suryono IA, Damayanti L. Increased chromosomal breaks in lymphocytes of ovarian cancer patients. Int Med J. 2003;10:299-302.

25. Pawitan JA, Tanzil R, Susilowati RW. A simple method in preparing peripheral blood smear rich in mononuclear leucocytes with abundant cytoplasm for micronucleus test. Med J Indones. 1998;7:187-92.

26. Pawitan JA, Susilowati RW. Direct MN test on peripheral blood to detect chromosomal breakage: application in smokers. Makara. 2002; 6:47-9.

27. Pawitan JA, Suryono I, Purbadi S. Testing the simple micronucleus test to detect chromosomal breakage in peripheral blood mononuclear cells of patients receiving chemotherapy. Int Med J. 2005;12:213-216.

28. Pawitan JA, Susilowati RW. Normal value for direct MN test on peripheral blood mononuclear cells of healthy donors. Analyt Quant Cytol Histol. 2002;24:342-4.

29. Uryvaeva IN, Delone GV. Otsenka urovnia nakoplennykh s vozrastom i indutsirovannykh geneticheskikh povreshdenii v kletkakh pecheni po produktsii mikroiader. Ontogenez 1992; 23:370-8. English abstract.

30. Khan MA, Heddle JA. Optimization of the concurrent assay for gene mutation and chromosomal aberration in vivo: expression time in rats. Environ Mol Mutagen 1992;20:165-71.

31. van Poppel G, Kok FJ, Hermus RJ. Beta-carotene supplementation in smokers reduces the frequency of micronuclei in sputum. Br J

17

Page 18: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

Cancer 1992;66:1164-8. 32. Cerqueira EMM, Santoro CL, Donozo NF, et al. genetic damage in

exfoliated cells of the uterine cervix. Acta cytological 1998;42:639-49.

33. Casartelli G, Monteghirfo S, De Ferrari M, et al. Staining of micronuclei in squamous epithelial cells of human oral mucosa. Analyt Quant Cytol Histol 1997;19:475-81.

34. Al Sabti K. monitoring the genotoxicity of radiocontaminant in Swedih lakes by fish micronuclei. Cytobios 1992;70(281)101-6. Abstrak

35. Ma TH, Sandhu SS, PengY, Chen TD, Kim TW. Synergistic and antagonistic effects on genotoxicity of chemicals commonly found in hazardous waste sites. Mutat Res 1992;270:71-7.

36. Iskandar O. An improved method for the detection of micronuclei in human lymphocytes. Stain technology 1979;54:221-3.

37. Jeanne Adiwinata Pawitan, Isnani Suryono. Sensitivity and specificity of micronucleus test in hypotonic-swollen mononuclear leucocytes compared to micronucleus test in binucleated lymphocytes to assess chromosomal breaks. Anal Quant Cytol Histol 2006;28(3):175-80

18

Page 19: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data pribadi

Nama : Dr. Jeanne Adiwinata Pawitan, MS, PhDNIP : 130 810 317Tempat/tanggal lahir : Pontianak/25 Juli 1954Agama : Katholik Suami Anak-anak

::

Prof. Dr. Ir. Hidayat PawitanMaria Eliza SarasvatiTeresa Joanina Widiani

Alamat : Jl. Tanjung 48, Jakarta Pusat 10350

B. Riwayat Pendidikan formal

196619691972197919871990

::::::

Tamat Sekolah Rakyat Puteri, PontianakTamat Sekolah Menengah Pertama Puteri, PontianakTamat Sekolah Menengah Atas St Ursula, JakartaDokter Fakulktas Kedokteran Univ. Indonesia, JakartaMagister sains Biologi Kedokteran, FKUI, JakartaPhD Kimia Farmasi, Osaka University, Osaka, Jepang

2000 : Pakar Histologi Kedokteran, PAAI, Jakarta

19

Page 20: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

C. Riwayat pendidikan/kursus tambahan

D. Riwayat kepegawaian

198019811985199219941997

::::::

Calon Pegawai Negeri Sipil, DepdiknasPenata muda/Gol IIIaPenata muda tkI/Gol IIIb Penata/Gol IIIc Penata tkI/Gol IIId Pembina/Gol IVa

19701975

1980198019801984

1984

1984

1986

1992

1992

2006

::

::::

:

:

:

:

:

:

Ijazah dasar satu – dirjen Diknas - Kursus bahasa BelandaIjazah ujian akhir kursus bahasa Belanda, Lembaga Persahabatan Indonesia- Belanda, JakartaLokakarya pengukuran hasil pendidikan mahasiswa tk II, FKUI Kursus akupunktur, Lembaga akupunktur Indonesia, JakartaPenataran metodologi riset, FKUI, JakartaSertifikat – six level course in Intermediate English, Perhimpunan Persahabatan Indonesia Amerika, JakartaSertifikat niveau IIIA – bahasa Perancis, Centre Culturel Francais, JakartaTraining sitogenetika, Laboratoire de cytogenetique medicale – CHU de Clermont Ferrand, Clermont Ferrand , PerancisIjazah Kursus intensif bahasa Jepang, Osaka University of Foreign Studies, Osaka, JepangPenataran calon penerjemah buku ajar perguruan tinggi, Dikti, DenpasarKursus singkat isolasi dan iden-tifikasi protein dengan cara imu-noelektroforesis dan khromatografi afinitas, IPB, BogorSertifikat tingkat dasar Bahasa Mandarin, the state commision of the Chinese Profisiency test (HSK) Beijing, China, Jakarta.

20

Page 21: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

2001 : Pembina tkI/Gol Ivb

E. Riwayat jabatan struktural:

1996-1998 : Koadminku - Bagian Histologi FKUI2000 : Koordinator penelitian - Bagian Histologi FKUI1990-sekarang : Koordinator pendidikan S2 – Bagian Histologi FKUI

F. Jabatan fungsional

1980-19851985-19911991-19941994-19961996-20002000-20012001-20052005-

::::::::

Asisten ahli madya bagian Histologi FKUIAsisten ahliLektor mudaLektor madyaLektorLektor kepala madyaLektor kepalaGuru besar

G. Kepengurusan dalam organisasi profesi:Anggota pengurus PAAI cabang Jakarta (1991-1996)

H. Keanggotaan dalam organisasi profesi/organisasiAnggota IDI (1980-1984, 1990-1991)Anggota PAAI (1980-sekarang)Anggota IAI (1980-1986)Anggota American Association for the Advancement of Science (USA) – 2003Anggota POKJA infeksi (1991- sekarang)Anggota POKJA obat tradisional (2003-sekarang)

21

Page 22: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

Anggota Dewan Redaksi Medical Journal of Indonesia (dulu Medical Journal of the University of Indonesia) (1992-sekarang)Anggota Senat Akademik Fakultas FKUI (2003-sekarang)Anggota Iluni FKUI (1979-sekarang)Anggota KORPRI (1980-

22

Page 23: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

I. Daftar karya ilmiah hasil penelitian yang dipublikasi sebagai penulis utama

1. Jeanne Adiwinata, Khouw Lip Swan, H. Mohamad Martoprawiro. Pengaruh Depo Medroxy Progesterone Asetat yang disuntikkan pada saat laktasi terhadap siklus estrus tikus betina F1 dewasa. Konas PAAI VI, Surabaya, 26-28 Desember 1983.

2. Jeanne Adiwinata, Muhamad Kamil Tadjudin, Wahyuning Ramelan, Arini Setiawati. Reverse chromosome banding dan peranannya dalam diagnose penyakit genetik tingkat kromosom. Konas PAAI VII, Denpasar, 30 Juni-3 Juli 1985.

3. Jeanne Adiwinata. Kromosom yang hilang pada pemrosesan menurut modifikasi cara von Hemel. Tesis Magister sains Biologi Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 1987.

4. Jeanne Adiwinata dkk. Pembentukan mutan ribonuklease T1 yang mempunyai ikatan disulfida ketiga (bahasa Jepang).Temu Ilmiah ke 61, Perhimpunan Ahli Biokimia Jepang, Tokyo, 4 Oktober 1988.

5. Jeanne Adiwinata dkk. Expression and characterization of mutant ribonuclease T1 with three disulfide bonds (Rnase T1S). Second International Conference, the Protein Engineering Society of Japan, Kobe, 22 Agustus 1989.

6. Jeanne Adiwinata dkk. Pembentukan dan penelitian sifat-sifat ribonuklease T1 yang mengalami perubahan ikatan disulfida (bahasa Jepang). Temu Ilmiah Perkumpulan Ahli Farmasi Jepang ke 39, Hirakata, 29 Oktober 1989.

7. Jeanne Adiwinata. Study on disulfide bond mutants of ribonuclease T1 (bahasa Jepang). Dissertasi S3, Osaka University, Osaka, Jepang, 1990.

23

Page 24: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

8. Jeanne Adiwinata. Rekayasa protein menggunakan gen sintetik: Rnase T1S, hasil rekayasa Rnase T1 yang tahan panas.Konas PAAI VIII, Jakarta, 8-10 Juli 1991.

9. Jeanne Adiwinata Pawitan, Hiroshi Morioka, Satoshi Nishikawa, Seiichi Uesugi. Introducing a third disulfide bond to ribonuclease T1 and expression of the mutant protein using the fusion protein method.Medical Journal of The Univ. of Indonesia (MJUI) 1992;1(1):12-9.

10. Jeanne Adiwinata Pawitan. Analisis pola spektrum dikroisme sirkular dari ikatan disulfida pada Rnase T1 dan mutannya. Pertemuan Ilmiah Nasional Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia (PAAI),Malang, December 18-19, 1992.

11. Jeanne Adiwinata Pawitan. Analysis of the circular dichroism spectra pattern of the disulfide bonds in RNAse T1 and its mutants. MJUI 1993;2(1):8-14

12. Jeanne Adiwinata. Rekayasa protein menggunakan gen sintetik: Rnase T1S, hasil rekayasa Rnase T1 yang tahan panas. Majalah Kedokteran Indonesia (MKI) 1993;43(8):457-61.

13. Jeanne Adiwinata Pawitan, Robertus Tanzil. Pengaruh Sun-Chlorella terhadap mikronukleasi sel darah merah pada fetus tikus. Majalah Kedokteran Indonesia (MKI) 1994;44(12):743-7.

14. Jeanne Adiwinata Pawitan, Robertus Tanzil. Jumlah sel seri eritrosit tak berinti dalam darah fetus tikus putih strain Wistar pada kehamilan hari ke 15 dan 16. Pertemuan Ilmiah Terbatas PAAI, Semarang, January 28-29, 1994.

15. Jeanne Adiwinata Pawitan. Pengaruh sun-chlorella terhadap mikronukleasi sel darah merah pada fetus tikus. Seminar: Pengaruh sun-

24

Page 25: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

chlorella terhadap mikronukleasi sel darah merah pada fetus tikus, Jakarta (LPUI), 21 Juli 1994.

16. Jeanne Adiwinata Pawitan, Robertus Tanzil. Application of Feulgen-light green staining method to show the micronuclei in fetal rat blood.Med J Indones 1995;4(4):280-2.

17. Jeanne Adiwinata Pawitan, Robertus Tanzil. Pewarnaan mikronukleus menggunakan pewarna Feulgen-light green. Pertemuan Ilmiah Nasional dan Konas IX PAAI, Ujung Pandang, July 6-8,1995.

18. Jeanne Adiwinata Pawitan, Robertus Tanzil, Retno Wilujeng Susilowati. A simple method in preparing peripheral blood smear rich in mononuclear leucocytes with abundant cytoplasm for micronucleus test.Med J Indones 1998;7(4):187-192.

19. Jeanne Adiwinata Pawitan, Retno Wilujeng SusilowatiNormal value for direct MN test on peripheral blood mononuclear cells of healthy donors. Analytical and quantitative cytology and histology 2002; 24(6):342-4 20. Jeanne APawitan, Retno W. Susilowati. Direct MN test on peripheral blood to detect chromosomal breakage: application in smokers. Makara kesehatan 2002; 6(2):47-49

21. Jeanne APawitan, Isnani ASuryono, Lia Damayanti, Sigit Purbadi. Comparison of various procedures in the processing of binucleated lymphocytes on to glass slide to detect chromosomal breakage. Med J Indones 2003; 12(1): 3-7

22. Jeanne A Pawitan, Sigit Purbadi, Isnani ASuryono, Lia Damayanti. Increased chromosomal breaks in lymphocytes of ovarian cancer patients. International Medical Journal 2003; 10(4): 299-302

25

Page 26: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

23. Jeanne Adiwinata Pawitan, Isnani Suryono, Sigit Purbadi. Testing the simple micronucleus test to detect chromosomal breakage in peripheral blood mononuclear cells of patients receiving chemotherapyInternational Medical Journal (IMJ) 2005;12(3):213-6

24. Jeanne Adiwinata Pawitan, Isnani Suryono. Sensitivity and specificity of micronucleus test in hypotonic-swollen mononuclear leucocytes compared to micronucleus test in binucleated lymphocytes to assess chromosomal breaks. Anal Quant Cytol Histol 2006;28(3):175-80

J. Daftar karya ilmiah hasil penelitian yang dipublikasi sebagai penulis pembantu

1. H. Mohamad Martoprawiro, Jeanne Adiwinata. Pengaruh pemberian Depo Medroxy Progesterone Asetat (DMPA) dini pada induk tikus saat laktasi terhadap pertumbuhan berat bayinya. Majalah Kedokteran Indonesia (MKI) 1984; 34(7):349-53.

2. Sugito Wonodirekso, Ratna Budiati Surya, Jeanne Adiwinata, R. Soeharto. Pengaruh estrogen endogen pada hapus vagina wanita akseptor DMPA (Laporan pendahuluan). Konas PAAI VII, Denpasar, 30 Juni-3 Juli 1985.

3. H. Mohamad Martoprawiro, Jeanne Adiwinata, Khouw Lip Swan.Pengaruh Depo Medroxy Progesterone Asetat yang disuntikkan dini pada induk tikus saat laktasi terhadap pertumbuhan berat badan bayinya, daur estrus dan pembukaan vagina tikus betina F1 dewasa. Konas PAAI VII, Denpasar, 30 Juni-3 Juli 1985.

4. Morio Ikehara, Satoshi Nishikawa, Hiroshi Morioka, Hyo Joon Kim, Kayoko Fuchimura, Tsuyoshi Kimura, Jeanne Adiwinata, Toshiki Tanaka, Eiko Ohtsuka, Seiichi Uesugi. Mechanism of hydrolysis of

26

Page 27: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

phosphodiesters with ribonuclease T1. Pure and applied Chemistry 1987;59:965-8.

5. Satoshi Nishikawa, Hiroshi Morioka, Hyo Joon Kim, Jeanne Adiwinata, Toshiki Tanaka, Seiichi Uesugi, Morio Ikehara, Eiko Ohtsuka. Elucidation of structure-function relationship of Rnase T1 by use of synthetic genes: Mechanism of RNA hydrolysis. Proceeding of the seminar on science and technology annex issue 1988:27-41.

6. Hiroshi Morioka, Satoshi Nishikawa, Yashushi Oda, T Yoshida, M Orita, Jeanne Adiwinata, Seiichi Uesugi, Toshio Hakoshima, Kenichi Tomita, Eiko Ohtsuka, Morio Ikehara. Study on the functional role of Arginine77 in the phosphate binding region of Rnase T1. Nucleic Acids Research Symposium Series 1988;20:11-2.

7. Satoshi Nishikawa, Jeanne Adiwinata, Hiroshi Morioka, Takao Fujimura, Toshiki Tanaka, Seiichi Uesugi, Toshio Hakoshima, Kenichi Tomita, Setsuko Nakagawa, Morio Ikehara. A thermoresistant mutant of ribonuclease T1 having three disulfide bonds. Protein engineering 1990;3(5):443-8.

8. Siti Koesparti Siswojo, Ahmad Aulia, Jeanne Adiwinata, Sri Herdini.Kajian khasiat laktagoga tanaman patikan kebo (Euphorbia Hirta L) pada tikus putih strain Wistar yang menyusui. Konas PAAI VIII, Jakarta, July 8-10, 1991.

9. Isnani Suryono, Jeanne Adiwinata Pawitan. Analisis hasil berbagai prosedur dan modifikasi prosedur pembuatan sediaan limfosit berinti dua.KONAS XI dan pertemuan ilmiah nasional PAAI, Denpasar, 28-29 July 2000.

10. Isnani A Suryono, Jeanne A Pawitan, Abdul B Saifuddin . Language barrier, funding, communication and time management problems found

27

Page 28: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

in the Medical Journal of Indonesia, 1995-2001. Med J Indones 2001; 10(4): 252-258

K. Daftar karya ilmiah bukan hasil penelitian yang dipublikasikan sebagai penulis utama

1. Jeanne Adiwinata, Nukman Moeloek. Aktivitas steroidogenik sel sertoli. Konas PANDI III, Jakarta, September 25-27, 1985

2. Jeanne Adiwinata. Sindroma X-fragile.Majalah Kedokteran Indonesia (MKI) 1986; 36(11):507-10.

3. Jeanne Adiwinata Pawitan. Terapi hormon pengganti pada wanita pasca menopause. Majalah Kedokteran Indonesia 1992;42(9):517-21.

4. Jeanne Adiwinata Pawitan. The micronucleus test: A method used in mutagenicity testing. Med J Indones 1995;4(2):65-71.

5. Jeanne Adiwinata Pawitan. Revisi dan penyuntingan makalah. Workshop on medical writing. Jakarta, December 2-6, 1996.

6. Jeanne Adiwinata Pawitan. Abstract dan cara penulisan reference.Course on uniform requirement for manuscript submitted to biomedical journal. Jakarta, February 26, 1998.

7. Jeanne Adiwinata Pawitan. Biological test for mutagenesis in man.Medical progress 1999;26:16-8

8. Jeanne Adiwinata Pawitan. Genetic factors associated with susceptibility to obesity. Med J Indones 1999;8(4):222-7

28

Page 29: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

9. Jeanne Adiwinata Pawitan. Berbagai faktor yang terlibat dalam patogenesis endometriosis. Majalah Kedokteran Indonesia (MKI) 2000; 50(2):97-100.

10. Jeanne Adiwinata Pawitan. Pengalaman sebagai editor dan redaktur pelaksana dalam penulisan buku. Simposium dan pelatihan penulisan buku ilmiah kedokteran. Jakarta, 28-29 Maret 2000.

11. Jeanne Adiwinata Pawitan. Membuat kata pengantar, prakata, dan pendahuluan, dan kesulitan memulai menulis buku. Simposium dan pelatihan penulisan buku ilmiah kedokteran. Jakarta, 28-29 Maret 2000.

12. Jeanne A Pawitan. Mechanism of normal menstruation and abnor-mality associated with menorrhagia. Med J Indones 2001;10(2): 121-6

13. Jeanne Adiwinata Pawitan. Teknik penulisan artikel ilmiah.Dalam: IDSAI. Kumpulan makalah KONAS VI IDSAI. 28 Juni –1 Juli 2001. Jakarta, Indonesia, Jakarta: IDSAI, 2001.

14. Jeanne A Pawitan. The use of phytoestrogens in postmenopausal women. MKI 2001;51(10):378-82

15. Jeanne A Pawitan. Phytoestrogens: protection against a wide range of diseases. Medical progress 2002;29(1): 9-13

16. Jeanne A Pawitan. Phytoestrogens’ beneficial effects on cardiovascular system. Med J Indones 2002;11(2): 120-123

17. Jeanne A Pawitan. Phytoestrogens’ protective effects against cancer.International Medical Journal 2002;9(4):287-291

18. Jeanne A Pawitan. Gene therapy against various malignancies. International Medical Journal 2003; 10(3):199-204

29

Page 30: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

19. Jeanne A Pawitan. Advances in Gene Therapy for Parkinson’s Disease. Medical Progress 2006;33(5):219-24

20. Jeanne Adiwinata Pawitan. Averting avian influenza pandemic: SOS from a developing country. Lancet Infect Dis 2006;6(12):756-7

L. Daftar karya ilmiah bukan hasil penelitian yang dipublikasikan sebagai penulis pembantu: -

M. Daftar karya ilmiah berupa buku1. Ahmad Hudoyo, Agnes Kurniawan, Agus Purwadianto, Amir Syarif, Arif HM Marsaban, Bambang Budi Siswanto, Bob Santoso Wibowo, Diana Aulia, Edi Supiandi, Esti Dwi Sabarati, Ida Z Hafiz, Ina Susianti Timan, Jeanne Adiwinata Pawitan, et al. Konsensus FKUI tentang opiat, masalah medis dan penatalaksaannya. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2000. ISBN 979-496-224-2. (81 halaman).

2. Ahmad hudoyo, A. Kurniawan, A. Purwadianto, Amir Syarif, Arif HM Marsaban, Bambang Budi Siswanto, Bob Santoso Wibowo, Diana Aulia, Edi Supiandi, Esti Dwi Sabarati, Ida Z Hafiz, Ina Susianti Timan, Jeanne A Pawitan, dkk. Konsensus FKUI tentang opiat, masalah medis dan penatalaksanaannya. Edisi II. Jakarta, Balai penerbit FKUI, 12 April 2002. ISBN 979-496-263-5.(186 halaman).

3. Sugito Wonodirekso, H Moch Martoprawiro, SK Siswojo, I Goeritnoko, HR Soeharto, R Tanzil, Isnani A Suryono, Jeanne A Pawitan, H Soenanto Roewijoko, A Aulia Jusuf, Lia Damayanti.Penuntun Praktikum Histologi. Jakarta, Dian Rakyat, 2003. ISBN 979-523-559-1. (186 halaman).

N. Daftar karya ilmiah lain-lain: -

30

Page 31: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

O. Peran serta aktif dalam pertemuan ilmiah tingkat nasional/ internasional

Pertemuan ilmiah Nasional: 74 kegiatan

Pertemuan ilmiah Internasional

1. Temu Ilmiah ke 61, Perhimpunan Ahli Biokimia Jepang, Tokyo, 4 Oktober 1988.

2. Second International Conference, the Protein Engineering Society of Japan, Kobe, 22 Agustus 1989.

3. Temu Ilmiah Perkumpulan Ahli Farmasi Jepang ke 39, Hirakata, 29 Oktober 1989.

4. Workshop on Peer Review, Prague, Czech Republic, 17 September 1997

5. The International Congress on Biomedical Peer Review and Global Communications, Prague, Czech Republic, 17 – 21 September 1997

P. Pembimbing skripsi/thesis/DisertasiMembimbing tesis sampai lulus ujian thesis:

1. dr. Nizamuddin: S2 Program Studi Ilmu Biomedik. Thesis: Pengaruh pemberian monosodium glutamate peroral terhadap spermatogenesis dan kesuburan tikus,1993.2. dr. Melly Gunawan: S2 Program Studi Ilmu Biomedik. Thesis: Perkiraan tinggi badan berdasarkan panjang tulang ulna manusia pada suatu populasi dewasa muda di Jakarta,1994.3. dra. Luthfiralda Sjahfirdi: S2 Program Studi Ilmu Biomedik. Thesis: “Ferning” saliva pagi hari sebelum dan sesudah menggosok gigi, 1996.

31

Page 32: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

4. dra. Tuti Widianti: S2 Program Studi Ilmu Biomedik. Thesis: Deteksi Restrictiom Fragment Length Polymorphism (RFLP) dengan digesti enzim TaqI dan HindIII menggunakan pelacak DNA satelit alfa spesifik kromosom 13/21 pada wanita yang mempunyai anak sindrom Down, 1998. 5. dr. Retno Wilujeng Susilowati: S2 Program Studi Ilmu Biomedik. Thesis: Profil sel mononuklir darah tepi yang mengandung mikronukleus pada darah donor PMI Jakarta Pusat, 1999.6. dra. Pujisari: S2 Program Studi Ilmu Biomedik. Thesis: Pemajanan medan elektrostatik pada mencit (Mus musculus) strain Swiss Webster dan pengaruhnya terhadap kromosom dan proliferasi sel, 19987. dr. Magdalena Parede: S2 Program Studi Ilmu Biomedik. Thesis:Status sefalometri subetnik Tapanuli dan subetnik Jawa di Jakarta, 20018. dr. Eddy Gultom: S2 Program Studi Ilmu Biomedik. Thesis: Efek proteksi kaptopril dan losartan terhadap cedera sel hati tikus yang diinduksikan dengan parasetamol, CCl4, dan etanol, 20019. dr Wong Winamiwati: S2 Program Studi Ilmu Biomedik. Thesis:Perbandingan ukuran antropometri segmen tubuh terhadap anggota badan pada kelompok Cina, Melayu dan melanesoid Indonesia, 2003.10. dr. Hanslavina Arkeman: S2 Program Studi Ilmu Biomedik. Thesis: Efek akut asap rokok terhadap hiperplasia sel goblet pada saluran napas tikus galur Swiss Webster, 200311dr.Isabella Kurnia Liem: S2 Program Studi Ilmu Biomedik. Thesis:Perkiraan panjang utuh tulang femur, tibia dan humerus dari panjang fragmen- fragmennya pada populasi Melayu Indonesia, 2003

32

Page 33: Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang …staff.ui.ac.id/system/files/users/jeanne.adiwinata/material/... · karsinogen, misalnya formalin yang digunakan untuk mengawetkan

Q. Tanda penghargaan 1. Essay competition Medical news tribune, Hong Kong, 18 Oktober 19822. Pemenang harapan IV dalam pemilihan penelitian terbaik FKUI th 1983, Jakarta, 2 Februari 19843. Pemenang penulis artikel asli harapan C pada Majalah Kedokteran Indonesia 1984, Jakarta, 15 November 19844. Pemenang I dalam pemilihan penelitian terbaik bidang sains pada Universitas Indonesia 1993, Jakarta, 2 Februari 19935. Pemenang ke 3 pada pemilihan penelitian terbaik Universitas Indonesia tahun 1993 dalam bidang ilmu pengetahuan alam, Jakarta, 2 Februari 19946. Pemenang I hasil penelitian terbaik 1999 bidang kesehatan dan kedokteran, Depok 5 Februari 20007. Penghargaan penulis jurnal ilmiah internasional 1999, bidang kesehatan dan kedokteran, Depok, 5 Februari 20008. Peneliti senior berprestasi UI bidang kes&kedok., Depok, 2 Feb 20029. Pemenang ke 2 penelitian terbaik UI 2002, Depok 8Feb 200310. Penghargaan penulis jurnal internasional, Medical Progress 2002;29(1), Depok, 8 Februari 200311. Peneliti UI berprestasi (jounal ilmiah regional dan internasional) 2003, (AQCH 2002;24:342-4, IMJ 2002;9:287-91, IMJ 2003;10:199-204), Jakarta, 7 Februari 200412. Pemenang ketiga lomba penulisan pemikiran kritis pendidikan kedokteran Dalam rangka Dies Natalis UI ke 55 tk. FKUI (Februari 2005)13. Penghargaan penulis Journal Internasional, IMJ 2003;10(4), Depok, 5 Februari 200514. Dosen berprestasi I, UI tahun 200515. Penghargaan penulis Journal Internasional, IMJ 2005;12(3), Depok 2006.

33