sekresi lambung dan duodenum

9
SEKRESI LAMBUNG DAN DUODENUM SEKRESI LAMBUNG Karakteristik sekresi lambung Selain sel-sel penyekresi mukus yang mengelilingi seluruh permukaan lambung, mukosa lambung mempunyai 2 tipe kelenjar tubular yang penting; kelenjar oksintik (disebut kelenjar gastrik) dan kelenjar pilorik. Kelenjar oksintik (pembentuk asam) menyekresi asam hidroklorida, pepsinogen, faktor interistik, dan mukus. Kelenjar pilorik terutama menyekresi mukus untuk melindungi mukosa pilorus dari asam lambung. Kelenjar tersebut juga menyekresi hormon gastrin. Kelenjar oksintik terletak pada bagian dalam korpus dan fundus lambung, meliputi 80 persen bagian proksimal lambung. Kelenjar pilorik terletak pada bagian antrum lambung, 20 persen bagian distal lambung. Sekresi dari kelenjar oksintik (gastrik) Kelenjar oksintik lambung yang khas ditunjukan pada Gambar 64-4. Kelenjar terdiri dari tiga tipe sel: (1). Sel leher mukus, yang terutama menyekresi mukus; (2). Sel peptik (atau chief), yang menyekresi sejumlah besar pepsinogen; dan (3). Sel parietal (atau sel oksintik), yang menyekresi asam hidroklorida dan faktor intrinsik. Sekresi asam hidroklorida oleh sel parietal meliputi mekanisme khusus sebagai berikut : (1). Mekanisme dasar sekresi asam hidroklorida Bila dirangsang, sel parietal akan menyekresi larutan asam yang mengandung sekitar 160 milimol asam hidroklorida per liter, yang hampir sama isotoniknya dengan cairan tubuh. pH dari larutan asam ini kira-kira 0,8, menunjukan keasamannya yang ekstrem. Pada pH ini,

Upload: esaa-felicia

Post on 17-Dec-2015

49 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Sekresi Lambung Dan Duodenum

TRANSCRIPT

SEKRESI LAMBUNG DAN DUODENUMSEKRESI LAMBUNGKarakteristik sekresi lambungSelain sel-sel penyekresi mukus yang mengelilingi seluruh permukaan lambung, mukosa lambung mempunyai 2 tipe kelenjar tubular yang penting; kelenjar oksintik (disebut kelenjar gastrik) dan kelenjar pilorik. Kelenjar oksintik (pembentuk asam) menyekresi asam hidroklorida, pepsinogen, faktor interistik, dan mukus. Kelenjar pilorik terutama menyekresi mukus untuk melindungi mukosa pilorus dari asam lambung. Kelenjar tersebut juga menyekresi hormon gastrin.Kelenjar oksintik terletak pada bagian dalam korpus dan fundus lambung, meliputi 80 persen bagian proksimal lambung. Kelenjar pilorik terletak pada bagian antrum lambung, 20 persen bagian distal lambung.Sekresi dari kelenjar oksintik (gastrik)Kelenjar oksintik lambung yang khas ditunjukan pada Gambar 64-4. Kelenjar terdiri dari tiga tipe sel: (1). Sel leher mukus, yang terutama menyekresi mukus; (2). Sel peptik (atau chief), yang menyekresi sejumlah besar pepsinogen; dan (3). Sel parietal (atau sel oksintik), yang menyekresi asam hidroklorida dan faktor intrinsik. Sekresi asam hidroklorida oleh sel parietal meliputi mekanisme khusus sebagai berikut :(1). Mekanisme dasar sekresi asam hidrokloridaBila dirangsang, sel parietal akan menyekresi larutan asam yang mengandung sekitar 160 milimol asam hidroklorida per liter, yang hampir sama isotoniknya dengan cairan tubuh. pH dari larutan asam ini kira-kira 0,8, menunjukan keasamannya yang ekstrem. Pada pH ini, konsentrasi ion hidrogen sekitar 3 juta kali konsentrasi ion hidrogen dalam darah arteri. Untuk memekatkan ion hidrogen, jumlah yang besar ini memerlukan lebih dari 1500 kalori energi per liter getah lambung.Gambar 64-5 menunjukan secara skematis struktur fungsional suatu sel perietal (disebut juga sebagai sel oksintik), menunjukan bahwa sel dapat mengandung banyak percabangan besar kanalikuli intrasel. Asam hidroklorida dibentuk pada penonjolan mirip-vilus dari kanalikuli ini dan kemudian disalurkan melalui kanalikuli ke ujung sekretori sel.Berbagai pendapat mengenai mekanisme kimiawi pembentukan asam hidroklorida telah diusulkan. Salah satunya ditunjukan pada gambar 64-6 dan terdiri atas langkah-langkah berikut : Ion klorida ditranspor secara aktif dari sito-plasma sel parietal ke dalam lumen kanalikulus, dan ion-ion natrium ditranspor secara aktif keluar kanalikulus ke dalam sitoplasma sel parietal. Kedua efek ini bersama-sama menciptakan suatu potensial negatif -40 sampai -70 milivolt di dalam kanalikulus, yang kemudian menyebabkan difusi ion-ion kalium bermuatan positif dan sejumlah kecil ion-ion natrium dari sitoplasma ke dalam kanalikulus, jadi, akibatnya, terutama kalium klorida dan natrium klorida dalam jumlah lebih kecil akan masuk ke dalam kanalikulus. Air berdisosiasi menjadi ion-ion hidrogen dan ion-ion hidroksil di dalam sitoplasma sel. Ion-ion hidrogen kemudian secara aktif disekresikan kedalam kanalikulus sebagai pertukaran terhadap ion-ion kalium: proses pertukaran aktif ini dikatalisis oleh H+, K+ - ATPase. Selain itu, ion-ion natrium secara aktif direabsorpsi oleh pompa natrium yang terpisah. Jadi, kebanyakan ion kalium dan natrium yang telah berdifusi kedalam kanalikulus akan direabsorpsi di dalam sitoplasma sel, dan ion-ion hidrogen menempati kanalikulus, memberi suatu larutan asam hidroklorida yang kuat didalam kanalikulus. Asam hidroklorida tersebut kemudian disekresikan ke dalam lumen kelenjar melalui ujung kanalikulus yang terbuka. Air amsuk kedalam kanalikulus secara osmosis akibat sekresi ion-ion tambahan kedalam kanalikulus. Jadi, sekresi akhir dari kanalikulus mengandung air, asam hidroklorida pada konsentrasi sekitar 150 sampai 160 mEq/L, kalium klorida pada konsentrasi 15 mEq/L, dan sejumlah kecil natrium klorida. Akhrinya, karbondioksida, baik yang terbentuk selama metabolisme dalam sel atau yang memasuki sel dari darah, bergabung dengan ion-ion hidroksil dibawah pengaruh karbonik anhidrase untuk membentuk ion bikarbonat (dari langkah ke-2). Ion bikarbonat kemudian berdifusi keluar dari sitoplasma sel masuk ke dalam cairan ekstrasel sebagai pertukaran dengan ion klorida yang masuk kedalam sel dari cairan ekstrasel dan nantinya disekresi kedalam kanalikulus.(2). Sekresi dan aktivasi pepsinogenBeberapa tipe pepsinogen yang sedikit berbeda disekresi oleh sel peptik dan sel mukus kelenjar gastrik. Walaupun demikian, semua pepsinogen melakukan fungsi yang sama.Ketika pepsinogen pertama kali disekresikan, pepsinogen ini tidak mempunyai aktivitas pencernaan. Akan tetapi, segera setelah berkontak dengan asam hidroklorida, pepsinogen akan segera diaktifkan untuk membentuk pepsin yang aktif. Pada proses ini, molekul pepsinogen, yang mempunyai berat molekul 42.500 akan terpecah menjadi molekul pepsin, yang mempunyai berat molekul 35.000.Pepsin berfunsgi sebagai enzim proteolitik aktif dalam medium yang sangat asam (pH optimal1,8 sampai 3,5), tetapi diatas pH 5, pepsin hampir tidak mempunyai aktivitas proteolitik dan menjadi tidak aktif dalam waktu yang singkat. Asam hidroklorida sama pentingnya dengan pepsin yang dibutuhkan untuk mencerna protein dalam lambung.(3). Sekresi faktor intrinsikSubstansi faktor intrinsik, yang sangat penting untuk absorpsi vitamin B12 didalam ileum, disekresi oleh sel perietal bersama dengan sekresi hidroklorida. Oleh karena itu, jika sel parietal lambung pembentuk asam rusak, yang sering terjadi pasa gastritis kronis, orang tersebut tidak hanya mengalami aklorhidria (kekurangan sekresi asam lambung) tetapi juga sering mengalami anemia pernisiosa akibat kegagalan malnutrisi sel-sel darah merah pada keadaan tidak adanya rangsangan vitamin B12 dari sum-sum tulang.Kelenjar pilorus-sekresi mukus dan gastrinKelenjar-kelenjar pilorus strukturnya memiliki kemiripan dengan kelenjar oksintik tetapi mengandung beberapa sel peptik dan hampir tidak ada sel parietal. Sebaliknya, kelenjar pilorus terutama mengandung sel-sel mukus yang identik dengan sel-sel leher mukus pada kelenjar oksintik. Sel-sel ini menyekresikan sejumlah kecil pepsinogen, terutama sejumlah besar mukus encer yang membantu melumasi pergerakan makanan, dan untuk melindungi dinding lambung dari pencernaan enzim-enzim lambung. Kelenjar pilorus juga menyekresikan hormon gastrin , yang mempunyai peran kunci dalam mengatur sekresi gastrik.Sel-sel mukus pencernaanSeluruh permukaan mukosa lambung diantara kelenjar-kelenjar memiliki lapisan yang bersambungan dari jenis sel mukus yang istimewa, disebut sel-sel mukus permukaan. Sel-sel tersebut menyekresikan sejumlah besar mukus kental yang melapisi mukosa lambung dengan suatu lapisan sel mukus, seringkali dengan ketebalan 1mm, sehingga menyediakan suatu cangkang proteksi utama bagi dinding lambungnya yang juga berperan untuk melumaskan transpor makanan.Ciri lain dari mukus adalah alkalis. Oleh karena itu, dinding normal lambung tidak secara langsung terpapar dengan sekresi lambung yang sangat asam dan proteolitik. Bahkan kontak yang sering kali pun dengan makanan atau iritasi mukosa apapun, secara langsung akan merangsang sel-sel mukus permukaan untuk menyekresikan mukus tambahan yang lengket, alkalis dan kental ini.RANGSANGAN SEKRESINASAM LAMBUNGSel Perietal dari Kelenjar Oksintik Adalah Satu-satunya Jenis Sel yang Menyekresi Asam HidrokloridaSel-sel parietal, yang terletak di dalam kelenjar oksintik korpus utama lambung, adalah satu-satunya jenis sel yang menyekresi asam hidroklorida. Keasaman cairan yang disekresi oleh sel-sel ini dapat sangat asam, dengan pH serendah 0,8. Namun sekresi asam ini berada dalam pengaturan terus-menerus oleh sinyal endokrin dan saraf. Lebih lanjut lagi, sel parietal berhubungan erat dengan sel jenis lain yang disebut sel mirip-enterokromafin (sel ECL), yang fumgsi utamanya menyekresi histamin.Sel ECL berada dalam bagian resesus kelenjar oksintik dan selanjutnya melepaskan histamin secara langsung berhubungan dengan sel parietal. Kecepatan pembentukan dan sekresi asam hidroklorida oleh sel parietal berhubungan secara langsung dengan jumlah histamin yang dilepaskan oleh sel ECL. Selanjutnya, sel ECL dapat dirangsang untuk menyekresi histamin lewat beberapa ragam cara: (1). Mekanisme yang paling kuat untuk merangsang sekresi histamin adalah dengan zat hormon gastrin, yang dibentuk hampir seluruh dibagian antrum mukosa lambung sebagai respon terhadap protein dalam makanan yang sedang dicerna. (2). Selanjutnya, sel ECL dapat dirangsang oleh (a) asetilkolin yang dilepaskan dari ujung saraf vagus di lambung dan (b) zat hormon yang disekresi oleh sistem saraf enterik dinding lambung.Perangsangan Sekresi Asam oleh GastrinGastrin tersendiri merupakan suatu hormon yang disekresikan oleh sel-sel gastrin juga disebut sel-sel G. Sel-sel ini berada dalam kelenjar pilorik di ujung distal lambung. Gastrin adalah suatu polipeptida besar yang disekresikan dalam dua bentuk; satu bentuk besar disebut G-34, yang mengandung 34 asam amino, dan satu bentuk yang lebih kecil, G-17, yang mengandung 17 asam amino.Ketika daging atau makanan lain yang mengandung protein mencapai ujung antrum lambung, beberapa protein dari makanan tersebut mempunyai efek merangsang khusus pada sel gastrin di dalam kelenjar pilorik untuk melepaskan gastrin kedalam getah pencernaan lambung. Proses pencampuran yang hebat dari getah pencernaan membawa gasrtrin dengan cepat ke sel ECL yang berada didalam korpus lambung, menyebabkan pelepasan histamin langsung ke kelenjar oksintik dalam. Histamin lalu bekerja cepat merangsang sekresi asam hidroklorida lambung.

Pengaturan Sekresi PepsinogenRespon terhadap dua jenis sinyal : (1). Perangsangan sel-sel septik oleh asetilkolin yang dilepaskan oleh nervus vagus atau oleh plexsus saraf enterik gastrik, dan (2). Perangsangan sekresi sel peptik sebagai respon terhadap adanya asam di lambung. Asam memungkinkan tidak merangsang sel-sel peptik secara langsung tetapi justru menimbulkan reflek-reflek saraf enterik tambahan yang mendukung saraf asli pemberi sinyal ke sel-sel peptik. Karena itu, kecepatan sekresi pepsinogen, prekursor enzim pepsin yang menyebabkan pencernaan protein, dipengaruhi kuat oleh jumlah asam di lambung. Pada orang yang tidak memiliki kemampuan untuk menyekresikan jumlah asam yang normal, sekresi pepsinogen juga berkurang, walaupun sel-sel peptik sebaliknya tampak normal.Fase sekresi lambungFase ini dibagi menjadi 3, antara lain: Fase sefalikFase ini timbul akibat melihat, membaui, mambayangkan atau mencicipi makanan; dan semakin besar nafsu makan, semakin kuat rangsangan itu timbul. Sinyal neurogenik yang menyebabkan fase sefalik dari sekresi lambung berasal dari korteks serebri dan pada pusat nafsu makan di amigdala dan hipotalamus. Sinyal ditransmisikan melalui nukleus motorik dorsalis nervus vagus dan dari tempat sebelumnya melalui saraf vagus ke lambung. Fase sekresi ini normalnya menghasilkan sekitar 23 persen sekresi lambung yang berkaitan dengan konsumsi makanan. Fase gastrikMakanan masuk ke lambung, makanan akan membangkitkan: (1). Reflek vagovagal yang panjang dari lambung ke otak dan kembali ke lambung, (2). Reflek enterik setempat, dan (3). Mekanisme gastrin, yang semuanya kemudian menyebabkan terjadinya sekresi getah lambung selama beberapa jam ketika makanan berada di dalam lambung. Fase ini membentuk sekitar 70 persen dari total sekresi lambungbyang berkaitan dengan konsumsi makanan dan karena itu merupakan sebagian besar dari total sekresi lambung sehari-hari, yaitu sebanyak 1500ml. Fase intestinalKeberadaan makanan dibagian atas usus halus, khususnya pada duodenum, akan mengakibatkan lambung menyekresi sejumlah kecil jumlah pencernaan, mungkin sebagian akibat sejumlah kecil gastrin yang dilepaskan oleh mukosa duodenum.

SEKRESI DUODENUMSekresi mukus oleh kelenjar brunner di dalam duodenumSuatu susunan yang sangat rapat dari kelenjar mukus campuran, disebut kelenjar Brunner, terletak pada dinding daerah beberapa sentimeter pertama dari duodenum, terutama antara pilorus lambung dan papila Vateri, tempat sekresi pankreas dan empedu dikeluarkan kedalam duodenum. Kelenjar-kelenjar ini menyekresi mukus yang alkalis dalam jumlah besar sebagai respon terhadap (1). Rangsangan taktil atau rangsangan iritatis dari mukosa duodenum, (2). Rangsangan vagus, yang menyebabkan sekresi kelenjar Brunner meningkatnya sekresi lambung, dan (3). Hormon gastrointestinal, khususnya sekretin.Fungsi dari mukus yang disekresikan oleh kelenjar Brunner adalah untuk melindungi dinding duodenum dari pencernaan dari getah lambung yang sangat asam, yang keluar dari lambung. Sebagai tambahan, mukus tersebut mengandung sejumlah besar ion-ion bikarbonat dari sekresi pankreas dan empedu hati dalam menetralkan asam hidroklorida dari lambung yang masuk ke duodenum.Kelenjar Brunner dihambat oleh rangsangan simpatis; karena itu, rangsangan seperti ini pada orang yang mudah terangsang cenderung meninggalkan bulbus duodenum dalam keadaan tidak terlindungi dan mungkin merupakan salah satu faktor yang menyebabkan daerah traktus gastrointestinal menjadi tempat tukak lambung pada sekitar 50 persen pasien ulkus.