kuliah 12-analisis cairan lambung dan duodenum

29
1 CAIRAN LAMBUNG - DUODENUM CAIRAN LAMBUNG - DUODENUM

Upload: azmifalah

Post on 17-Jan-2016

399 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

ddssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss

TRANSCRIPT

Page 1: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

1

CAIRAN LAMBUNG - DUODENUMCAIRAN LAMBUNG - DUODENUM

Page 2: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

Kegunaan pemeriksaan getah lambung :1. Untuk mengetahui motilitas lambung : kemampuan

lambung untuk meneruskan isinya ke duodenum.2. Untuk mengetahui sekresi lambung.3. Untuk mencari adanya unsur-unsur abnormal

(darah,pus, fungi, bakteri)4. Untuk medical forensik, misal: pada kasus

keracunan (untuk obat otopsi / biopsi)5. Untuk pemeriksaan sitologi, mengetahui adanya sel

tumor.

2

Page 3: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

3

:: Cara Pengambilan Sampel :: :: Cara Pengambilan Sampel ::

hati – hati jangan melukai organ Intubasi melalui mulut / nasopharynx dengan

stomach tube levin monitor radiologis Aspirasi pagi hari setelah puasa 12 jam, bebas

obat yang berpengaruh pada lambung Pagi hari jangan gosok gigi kontaminasi

darah, jangan menelan sputum mempengaruhi keasaman lambung

Page 4: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

Penderita disuruh duduk, pasang serbet pada lehernya dan penampung pada tangannya.

Penderita harus tenang, bernafas dengan mulut, kepala agak menunduk dan lidah agak   dijulurkan.

Masukkan ujung sonde ke dalam sampai hampir menyentuh dinding belakang faring

Kemudian pasien di suruh menutup mulut, dan menelan sonde berkali-kali

4

Page 5: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

Untuk mengurangi reflek muntah :– Sonde didinginkan di dalam lemari es– Menyemprotkan lidocain 1% ke tenggorokan– Memasukan sonde melalui hidung

Bila garis gigi seri telah bertepatan antara garis-garis sonde, itu menandakan bahwa ujung sonde itu sudah berada dalam lumen lambung.

Isi lambung dapat dihisap dengan balon / spuit yang dipasang pada ujung luar sonde.

5

Page 6: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

Pengambilan getah lambung dengan alat sonde disebut sondage

Ada 3 macam :  Sonde Wangestane         :  45, 55, 65, 75, cm Sonde Levine     : 50, 60, 70, 80, cm

Sonde Rile         : 49, 65, 81 cm o Pilih sonde yang ujungnya diberi logam (radioopague)

memudahkan melihat dengan fluoroskopio Jarak antara gigi seri dan lumen lambung sekitar 60

cm

6

Page 7: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

7

:: Indikasi :: :: Indikasi ::

1. Menentukan kemampuan sekresi asam misal: - dugaan anemia perniciosa - ulkus peptikum - ulkus duodenum - sindr. Zollinger Ellison2. Gangguan G.I yang belum jelas3. Intoksikasi (bukan karena asam/basa kuat)4. Diagnosis keganasan

Page 8: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

8

:: Kontraindikasi :: :: Kontraindikasi ::

1. Stenosis / varices esofagus2. Keganasan esofagus 3. Dekompensasi jantung4. Perdarahan lambung yang baru terjadi5. Hamil / sakit berat6. Intoksikasi asam / basa kuat yang baru terjadi7. Aneurisma aorta8. Hipotensi / gangguan vasomotor (pada uji

histamin)

Page 9: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

9

:: Fisis Cairan Lambung :: :: Fisis Cairan Lambung ::

Tidak pekat, warna muda pH : 1.2 ± 0.3 (puasa) 1.3 ± 2.5 (setelah makan) B.J : 1.007 Volume : 1500 – 2000 ml/hari Terdapat faktor intrinsik bila bergabung

dengan vit. B12 untuk absorpsi vit. B12. Defisiensi faktor intrinsik dapat menyebabkan def. vit. B12 sehingga terjadi gangguan maturasi eritrosit.

Page 10: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

Pemeriksaan MotilitasPemeriksaan Motilitas mengetahui kemampuan lambung meneruskan

isinya ke duodenum Setelah puasa 12 jam Setelah sonde dimasukkan, isi lambung semua

dikeluarkan, ukur volumenya Rata-rata 25 ml, beberapa 25-75 ml Tanpa ada sisa makanan Motilitas turun jika :

– Volume getah lambung meningkat – Sisa makanan (+)

10

Page 11: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

Pemeriksaan MakroskopisPemeriksaan Makroskopis1. Volume Normal      : 25 – 75 ml Abnormal :

–  < 25 ml Hiposekresi / Hipoaddity– > 75 ml Hipersekresi / Hiperaddity – > 100 ml terjadi pada keadaan patologis ,misal:

a.       Sindrome zellinger ellision (vol meningkat)b.      Gastritis kronisc.       Obstruksi  pholorus (motilitas menurun)        

11

Page 12: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

2.WarnaNormal      : abu-abu mutiaraAbnormal:

a. Hijau (biliverdin) atau kuning (bilirubin) regurgitasi duodenum ke dalam lambung

    b.Merah muda : darah segar, karena : trauma pada pengambilan

pendarahan lambung/ oesophagus        c. Coklat disebabkan oleh Hb terdenaturasi

(hematin)

12

Page 13: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

3. Bau Normal      : agak asamAbnormal:

a. Asam keras :adanya statis lambung disertai peragianb. Busuk : nekrosis lambungc. Faeces : statis/ obstruksi usus atau

fistel antara usus dan lambung

13

Page 14: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

4. LendirNormal      : (-)Abnormal : (+) mungkin berasal dari mulut /saluran

pernafasanCiri lendir dari nafas :a.       Tidak homogenb.      Terapung di atas permukaaan airc.       Terdapat gelembung udarad.      Tampak garis-garis haluse.       Pada mikros sel epitel atau bakteri

14

Page 15: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

5.Sisa MakananNormal      : (-)Abrnormal : (+) karena :    Motilitas lambung berkurangAdanya sumbatan pada pylorus

5. PusNormal      : (-)  Abnormal : (+) Berasal dari saluran makanan/ saluran

pernafasan (sputum) (mikroskopis berupa lekosit)

15

Page 16: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

6. Potongan Jaringan Normal      : (-)                  Abnormal : (+) Menunjukkan adanya

trauma atau proses keganasan

16

Page 17: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

Pemeriksaan MikroskopisPemeriksaan Mikroskopis1.      NATIFSetetes getah lambung diletakkan di atas obyek glass kemudian

hapus dengan deck glass (obyektif 10x dan 40 Erytrosit, Lekosit, Sel Epitel, sisa makanan

2.      PENGECATAN a.       Lemak             : Sudan IIIb.      Amylum          : Lugol c.       Leptospira       : Loflerd.      Gram dan ZN  : Gram +/-, BTA E. Peroxidase : granulocyte dan monosit

17

Page 18: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

Keasamam Cairan LambungKeasamam Cairan LambungTujuan :

– Untuk mengetahui apakah lambung mersekresikan HCl / tidak

~ Untuk mengetahui apakah HCl yang disekresi lambung dalam batas normal/tidak.

Metode :– Indikator Toepfer– Indikator Gunzburg

18

Page 19: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

Pemeriksaan Getah Lambung BertingkatTujuan : Untuk mengetahui jumlah HCl yang

disekresikan oleh lambung dalam jumlah normal.Zat perangsang yang digunakan:1)      Alkohol 7%   Cara pemberian : melalui sonde 50 ml, tiap 30’ di aspirasi, 1,5-2 jam Kelemanhan : kurang efektif, merupakan zat

perangsang yang lemah

19

Page 20: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

2)      Histamin subcutan 0,04 mg per kg BB Kelemahan : menyebabkan reaksi alergi (dapat

menimbulkan reaksi shock anaphilastic).3)      Betazole hidrochloride subcutan sebanyak 0,5 mg/kg BB4)      Pentagastrin intramuscular sebanyak 0,5 mikrog/kg BB

20

Page 21: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

21

:: Penentuan Keasaman Lambung(1) :::: Penentuan Keasaman Lambung(1) ::

1. Basal Acid Output (B.A.O) ○ sekresi total asam lambung tanpa rangsangan (basal) selama

waktu tertentu (1 jam) ○ Syarat: puasa, bebas obat/makanan yang berpengaruh pada

lambung ○ aspirasi 2x tiap 15 menit buang ○ aspirasi 4x tiap 15 menit : - ukur volume masing-masing - ukur pH masing-masing ○ B.A.O = volume tiap spesimen (l) X keasaman (mEq/l) ○ INTERPRETASI B.A.O TOTAL : < 2 mEq : normal, ulkus peptikum, Ca lambung 2-5 mEq : normal, ulkus peptikum / duodenum 5-20 mEq : ulkus duodenum > 20 mEq : sindroma Zollinger Ellison

Page 22: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

22

:: Penentuan Keasaman Lambung(2) :::: Penentuan Keasaman Lambung(2) ::

2. Maximal Acid Output (M.A.O) ○ sekresi total asam lambung setelah rangsangan - histamin 0.04 mg/kg BB - betazol (histalog) 50 – 100 mg - pentagastrin ○ Prosedur / perhitungan sama dengan B.A.O ○ INTERPRETASI M.A.O : 1-20 mEq : normal, ulkus peptikum, Ca lambung 20-35 mEq : ulkus duodenum 35-60 mEq : ulkus duodenum, high normal secretor, sindr. Zollinger Ellison > 60 mEq : sindroma Zollinger Ellison 0 mEq : true achlorhydria, gastritis, Ca lambung True Achlorhydria : diagnosis etiologis anemia perniciosa

Page 23: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

04/21/23Copyleft by Dr.dr. Sidarti Soehita SFHS, MS, Sp.PK(K)23

:: Penentuan Keasaman Lambung(3) :::: Penentuan Keasaman Lambung(3) ::

3. Ratio B.A.O / M.A.O : < 20 % : normal, ulkus peptikum, Ca lambung 20-40 % : ulkus peptikum / duodenum 40-60 % : ulkus duodenum, sindr. Zollinger Ellison > 60 % : sindroma Zollinger Ellison

Page 24: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

04/21/2324

:: Sindroma Zollinger Ellison :: :: Sindroma Zollinger Ellison ::

Penyebab: gastrinoma (duodenal/pancreatic endocrine tumor)

Sindroma terdiri dari : ● fulminan peptic ulcer, massive gastric hyper secretion, non beta islet cell tumor of the pancreas Diagnosis : secretin challenge test ● gastrin serum ditentukan sebelum & sesudah injeksi I.V. secretin. ● Pada gastrinoma : peningkatan gastrin > 100 mg/L. ● NORMAL: gastrin serum < 100 mg/L

Page 25: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

25

:: Cairan Duodenum :: :: Cairan Duodenum ::

Campuran cairan lambung + mukosa duodenum + pankreas + empedu + sal. pencernaan bawah

NORMAL: ● jernih, tidak berwarna / kuning muda ● agak alkalis ● sejumlah kecil lekosit, sel epitel,

bakteri

Page 26: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

04/21/23Copyleft by Dr.dr. Sidarti Soehita SFHS, MS, Sp.PK(K)26

:: Makroskopik Cairan Duodenum :::: Makroskopik Cairan Duodenum ::

NORMAL : jernih bila tercampur cairan asam lambung

presipitasi garam empedu keruh (non patologis)

Kekeruhan hilang bila dinetralisir dengan basa

Keruh patologis O.K: pus. bakteri (radang empedu/duodenum)

Page 27: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

04/21/23Copyleft by Dr.dr. Sidarti Soehita SFHS, MS, Sp.PK(K)27

:: Mikroskopik Cairan Duodenum :: :: Mikroskopik Cairan Duodenum ::

NORMAL : - beberapa sel desquamasi - sedikit lekosit

- mukus / kristal jarang- parasit

bila elemen diatas banyak: Patologis Bila sel neoplastik : keganasan pankreas/empedu/duodenum

+

Page 28: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

04/21/23Copyleft by Dr.dr. Sidarti Soehita SFHS, MS, Sp.PK(K)28

:: Uji Pankreozimin/Sekretin (1) :: :: Uji Pankreozimin/Sekretin (1) ::

Tes fungsi sekresi pankreas Prinsip : rangs. sekretin /pankreozimin vol. cairan duodenum bikarbonas duodenum Prosedur : ● puasa minimal 6 jam aspirasi ● suntikkan 1 ml (10mg) Chlortrimeton ● suntikkan sekretin/pankreozimin 1U/kg BB i.V pelan- pelan selama 5 menit ● TENTUKAN: - volume - bikarbonas

NORMAL

setelah 1 jam

Page 29: Kuliah 12-Analisis Cairan Lambung Dan Duodenum

04/21/23Copyleft by Dr.dr. Sidarti Soehita SFHS, MS, Sp.PK(K)29

:: Uji Pankreozimin/Sekretin (2) :: :: Uji Pankreozimin/Sekretin (2) ::

Interpretasi : ● bila vol. cairan duodenum < 100 ml/jam (1.7ml/kg/jam) dengan/tanpa penurunan bikarbonas (< 85 mEq/l) sangat mungkin obstruksi duktus pankreatikus ● bila bikarbonas tanpa penurunan volume kerusakan parenkim pankreas