sekolah sebagai sistem sosial sekolah sebagai sistem sosial dan tujuan sistem sekolah sistem sekolah...

15
SEKOLAH SEBAGAI SISTEM SOSIAL Sekolah Sebagai Sistem Sosial dan Tujuan Sistem Sekolah Sistem Sekolah tersusun dari berbagai sub sistem atau bagian dan masing- masing bagian mempunyai tujuan, dimana dalam pelaksanaanya saling bergantung satu sama lain dan ika ada subsistem yang tidak berfungsi maka akan menganggu subsistem yang lain. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian yang sling berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Subsistem juga akan berfungsi untuk mencapai tujuan dengan adanya bantuan dari luar, seperti pemerintah, yayasan, organisasi- organisasi lain, perorangan dan sebagainya. Jadi, Sistem adalah suatu kesatuan yang saling terkait, tidak dapat dipisahkan dan bertujuan. Sekolah sebagai sistem mempunyai tujuan dan demi mencapainya tujuan tersebut ada 3 komponen yaitu, masukan (input), proses, dan keluaran (output). Dapat dilihat tujuan sekolah dari beberapa sudut pandang antara lain tujuan sekolah, tujuan masyarakat, dan tujuan individu. Tujuan sekolah tercantum dalam setiap kurikulum setiap jenis lembaga sekolah memiliki tujuan yang berbeda antara jenis yang satu dengan yang lain, dalam istilah kependidikan lazim disebut tujuan institusional. Tujuan individu saat ini sering disebut kompetensi atau kemampuan. Kemampuan yang ingin dicapai masyarakat afektif, kognitif, dan psikomotor. Sekolah Sebagai Suatu Birokrasi dan Sarana Mobilitas Sosial Birokrasi adalah rasional efisiensi organisasi yang setiap anggotanya hanya bertanggung jawab pada tugas yang dipegangnya dan dia mampu untuk melakukannya. Birokrasi dikatakan merupakan hal yang negatif, sebab dengan birokrasi maka pelayanan organisai tidak cepat, harus mengikuti ketentuan yang baku dan kepemimpinannya terpusat atau dikendalikan oleh seorang pemimpin. Namun hal-hal tersebut tidak seluruhnya benar sebab dengan birokrasi maka kepemimpinan terkontrol, dan apabila ada kesalahan menjadi tanggung jawab seorang pemimpin. Adapun ciri-ciri birikrasi yaitu; Organisasi yang terpisah dan mempunyai banyak staf, Tingkatan organisasi yang teratur dan tersusun rapi baik dari bentuk maupun pembagian kerjanya, Ada peraturan yang mengatur tata cara pelaksanaan birokrasi baik ke dalam maupun ke luar, Status individu terdapat dalam birokrasi misalnya harus memahami dan melaksanakan peraturan atau cara kerja birokrasi, Mempunyai jalur komunikasi formal baik ke dalam maupun ke luar. Mobilitas sosial adalah turun naiknya perkembangan kelas sosial seseorang. Secara umum mobiltias itu perputaran dari positif

Upload: mindiya-jandi

Post on 24-Nov-2015

235 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

SEKOLAH SEBAGAI SISTEM SOSIAL Sekolah Sebagai Sistem Sosial dan Tujuan Sistem Sekolah Sistem Sekolah tersusun dari berbagai sub sistem atau bagian dan masing-masing bagian mempunyai tujuan, dimana dalam pelaksanaanya saling bergantung satu sama lain dan ika ada subsistem yang tidak berfungsi maka akan menganggu subsistem yang lain. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian yang sling berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Subsistem juga akan berfungsi untuk mencapai tujuan dengan adanya bantuan dari luar, seperti pemerintah, yayasan, organisasi-organisasi lain, perorangan dan sebagainya. Jadi, Sistem adalah suatu kesatuan yang saling terkait, tidak dapat dipisahkan dan bertujuan. Sekolah sebagai sistem mempunyai tujuan dan demi mencapainya tujuan tersebut ada 3 komponen yaitu, masukan (input), proses, dan keluaran (output). Dapat dilihat tujuan sekolah dari beberapa sudut pandang antara lain tujuan sekolah, tujuan masyarakat, dan tujuan individu. Tujuan sekolah tercantum dalam setiap kurikulum setiap jenis lembaga sekolah memiliki tujuan yang berbeda antara jenis yang satu dengan yang lain, dalam istilah kependidikan lazim disebut tujuan institusional. Tujuan individu saat ini sering disebut kompetensi atau kemampuan. Kemampuan yang ingin dicapai masyarakat afektif, kognitif, dan psikomotor. Sekolah Sebagai Suatu Birokrasi dan Sarana Mobilitas Sosial Birokrasi adalah rasional efisiensi organisasi yang setiap anggotanya hanya bertanggung jawab pada tugas yang dipegangnya dan dia mampu untuk melakukannya. Birokrasi dikatakan merupakan hal yang negatif, sebab dengan birokrasi maka pelayanan organisai tidak cepat, harus mengikuti ketentuan yang baku dan kepemimpinannya terpusat atau dikendalikan oleh seorang pemimpin. Namun hal-hal tersebut tidak seluruhnya benar sebab dengan birokrasi maka kepemimpinan terkontrol, dan apabila ada kesalahan menjadi tanggung jawab seorang pemimpin. Adapun ciri-ciri birikrasi yaitu; Organisasi yang terpisah dan mempunyai banyak staf, Tingkatan organisasi yang teratur dan tersusun rapi baik dari bentuk maupun pembagian kerjanya, Ada peraturan yang mengatur tata cara pelaksanaan birokrasi baik ke dalam maupun ke luar, Status individu terdapat dalam birokrasi misalnya harus memahami dan melaksanakan peraturan atau cara kerja birokrasi, Mempunyai jalur komunikasi formal baik ke dalam maupun ke luar. Mobilitas sosial adalah turun naiknya perkembangan kelas sosial seseorang. Secara umum mobiltias itu perputaran dari positif menjadi negatif atau sebaliknya. Hubungan antara sekolah dengan mobilitas sosial adalah kesempatan memperoleh pendidikan dan mendapatkan pekerjaan sesuai kualifikasi pendidikannya, karena pendidikan ikut menentukan status sosial. Jadi secara singkat hubungan dengan mobilitas sosial dipengaruhi kesempatan memperoleh pendidikan dan kesempatan memperoleh pekerjaan sesuai dengan kualifikasi pendidikannya. Sehingga apabila ingin mobilitas sosial semakin baik atau maju maka kesempatan memperoleh pendidikan semakin baik, dan hasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan.A. SEKOLAH DALAM DUNIA KERJA Sekolah dan Dunia Kerja Pendidikan mengakibatkan perbedaan status. Status merupakan posisi seseorang dalam masyarakat atau suatu kelompok sosial. Dari pernyataan tersebut kita bisa menggambarkan bahwa status sosial antara satu orang dengan orang lain itu bebeda-beda. Menurut Karsidi (2007:285) disebutkan bahwa makin tinggi tingkat sekolahnya makin tinggi tingkat penguasaan ilmunya sehingga dipandang memili status yang tinggi dimasyarakat. Menurut pendapat Ralph Linton untuk butir kesatu yaitu ascribed status, bahwa status dapat diperoleh dengan adanya kelahiran seseorang atau dengan sendirinya tergantung dari status orang tua. Sedangkan achived status dapat diperoleh melalui usaha yaitu dengan menempuh pendidikan tertentu. Lebih lanjut menurut Mayor Polak dalam Gunawan, (2000:42) selain status yang diutarakan Ralph Linton masih ditambah dengan Assigned status yaitu status diberikan kepada seseorang karena jasanya. Berkaitan dengan masalah pendidikan yang mengakibatkan perubahan status, maka dari pendapat di atas yang paling cocok adalah achieved status jadi melalui pendidikan seseorang akan mengakibatkan perbedaan status. Dalam mengembangkan pendidikan perlu memperhatikan 1.) relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat 2.) panduan pendidikan dan latiha. Dalam menyelenggarakan pendidikan (sekolah) banyak kendala yang dihadapi antara lain dana terbatas, sarana kurang memadai dan adanya drop out (DO). Drop out adalah dimana anak didik tidak mampu menyelesaikan suatu jenjang pendidikan, sehingga tidak dapat melanjutkan studinya ke jenjang berikutnya. Langkah penanganan drop out ( putus sekolah ) menurut Gunawan adalah: a. Langkah preventif, membekali peran peserta didik dengan keterampilan- keterampilan praktis yang bermanfaat sejak dini, agar kelak bisa diperlukan dapat merespon tantangan-tantangan hidup dalam masyarakat secara positif, sehingga dapat mandiri dan tidak menjadi beban masyarakat atau parasit masyarakat. Misalnya antara lain keterampilan kerajinan, jasa, perbengkelan, elektronika, fotografi, batik, menjahit. b. Langkah pembinaan: memberikan pengetahuan-pengetahuan praktis yang mengikuti perkembagan/pembaruan, melalui bimbingan dan latihan-latihan dalam lembaga pendidikan luar sekolah misalnya antar lain kelompencapir, karang taruna, LKMD. c. Langkah tindak lanjut: memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada mereka untuk fasilitas-fasilitas penunjang sesuai kemampuan masyarakat, termasuk membina hasrat pribadi untuk berkehidupan yang lebih baik dalam masyarakat. Misalnya malalui koperasi dengan berbagai kredit (kredit candak kulak/KCK). Keterkaitan antara tingkat pendidikan dengan tingkat ekonomi atau hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat sosial ekonomi seseorang digambarkan oleh Clark (1944) dalam Karsidi (2007:186) sebagai berikut: 1. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin tinggi penghasilannya (tamatan sekolah dasar maksimal antara empat dan lima ribu dolar setahun; tingkat sekolah menengah atas maksimal antara lima dan enam ribu dolar setahun dan tigkat perguruan tinggi maksimal antara delapan dan sembilan ribu dolar setahun). 2. Tamatan sekolah dasar (atau sekolah menengah pertama) akan mendapat penghasilan maksimal pada usia sekitar 25-34 tahun; tamatan sekolah menengah atas akan mendapatkan penghasilan maksimal pada usia sekitar 35-44 tahun dan tamatan perguruan tinggi akan mendapat hasil maksimal pada usia sekitar 45-54 tahun. 3. Tamatan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama pada usia tua mendapat hasil lebih rendah dari hasil ketika mereka mulai bekerja. Tamatan sekolah menegah atas pada usia tua mendapat hasil yang seimbang dengan hasil ketika mereka mulai bekerja. Tamatan perguruan tinggi pada usia tua mendapat hasil yang lebih besar dibandingkan ketika mereka mulai bekerja. Keterkaitan antara pendidikan dan pertumbuahan ekonomi menurut Tobing adalah mengikuti teori modal manusia teori alokasi dan teori reproduksi strata sosial. Dimensi Psikologis Orang Bekerja dan Sekolah Serta Hasil Yang Dicapai Bekerja adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang mendasar. Orang bekerja untuk hidup. Kebutuhan psikologis yang perlu dipenuhi oleh orang yang bekerja adalah kepuasan. Biasanya orang akan merasa puas atas kerja yang telah atau sedang ia jalankan, apabila ada yang ia kerjakan itu dianggapnya telah memenuhi harapannya, sesuai dengan tujuan ia terpenuhinya kepuasan pribadi dengan jalan memperoleh kekuasaan dan menggunakan kekuasaan itu terhadap orang lain. Pada pokoknya, kerja itu merupakan aktivitas yang memungkinkan terwujudnya kehidupan sosial dan persahabatan (Bahar, 1989:62). Bagi masyarakat yang sudah mapan ekonominya orientasi bekerja bukan hanya untuk memenuhi keamanan dan kebutuhan hidup seperti makanan, pakaian, perumahan dan lainnya. Prinsip bekerja orang Arab: bekerjalah engkau sedemikian rupa seolah-olah engkau akan hidup selamanya dan beramallah (beribadah dengan khusuknya) seolah-olah engkau akan meninggal esok harinya. Sedangkan prinsip bekerja orang Amerika : siapa yang selalu bekerja keras dan penuh dedikasi dia akan mencapai nasib baik dan keberuntungan. Motivasi menurut Miller dan Dorm adalah untuk bekerja tidak dapat dikaitkan hanya pada kebutuhan-kebutuhan ekonomis belaka, sebab orang tetap bekerja walaupun mereka sudah tidak membutuhkan hal-hal yang bersifat meteriil. Motif bekerja menurut Panji Anoraga adalah: a. Motif adalah majemuk; b. Motif dapat berubah-ubah; c. Motif berbeda-beda bagi individu; d. beberapa motif tidak didasari oleh individu. Pandangan kerja menurut Pandji Anoraga : 1. Kerja merupakan bagian paling mendasar/esensial dari kehidupan manusia; 2. Baik pria maupun wanita menyukai pekerjaan, kalaupun ada orang tidak menyukai pekerjaan biasanya disebabkan kondisi psikologis dan sosial dari pekerjaan itu; 3. Moral dari pekerja tidak mempunyai hubungan langsung dengan kondisi materiil yang menyangkut pekerjaan tersebut; 4. Insentif dari kerja banyak bentuk dan tidak selalu tergantung pada uang. Tujuan didirikannya sekolah Fadjar : 1. Sebagai sarana implementasi kebijakan pendidikan yang dikembangkan melalui sistem yang berlaku secara nasional; 2. Memenuhi dan mewujudkan pendidikan nasional yang mumpuni secara akademik; 3. Untuk mengembangkan visi dan misi menuju kehidupan modern. Peranan sekolah menurut Gunawan : a. Sekolah memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan; b. Sekolah merupakan persemaian kader-kader karyawan sampai pemimpin; c. Sekolah merupakan tempat untuk mengantisipasi mobilitas sosial; d. Sekolah membantu memecahkan masalah- masalah sosial; e. Sekolah merupakan agen-agen penerus dan pengembang kehidupan; f. Sekolah dapat membantu kesejahteraan keluarga.

B. PERAN SOSIAL GURU TERHADAP SEKOLAH, MASYARAKAT, MURID, ORANGRTUA MURID, DAN GURU LAIN. Guru adalah pendidik dan pengajar. Di sekolah guru-guru memainkan peran berkenaan dengan murid, pegawai administrasi, sebagai teman sesama guru Peran sosial guru di masyarakat yaitu: participant/peserta, leader/pemimpin, pembuka jalan, perhatian penuh terhadap anak. Peran sosial guru terhadap murid selain sebagai pendidik dan pengajar, menurut W.F.Connell yaitu sebagai pendidik, model, pengajar dan pembimbing, pelajar, komunikator terhadap masyarakat setempat, pekerja administratif, kesetiaan terhadap lembaga. Peran sosial di sekolah berkaitan dengan murid adalah sebagai media, sebagai penguji, sebagai orang yang berdisiplin, sebagai orang kepercayaan, sebagai pengenal kebudayaan, sebagai pengganti orang tua, sebagai penasehat siswa. Peran sosial guru terhadap orang tua murid sebagai pengganti orang tua di sekolah, sehingga di sekolah melanjutkan pendidikan dan pengajaran berhasil secara maksimal, perlu menjalin kerjasama yang baik dengan orang tua murid. Melalui komite sekolah diharapkan antara guru dan orang tua bahkan masyarakat berperan maningkatkan mutu pelayanan yang meliputi perencanaan, pengawasan dan evaluasi program pengajaran. Berkaitan dengan antar sesama guru dan pegawai sebagai teman sekerja, sebagai orang ahli/profesional sebagai pegawai, sebagai bawahan, sebagai penasehat atau konsultan.

C. INTERAKSI ANTARA GURU DENGAN SEKOLAH Guru mempunyai peran ganda dan sangat strategis dalam kaitannya dengan kebutuhan terhadap murid-muridnya. Guru sebagai guru mengacu itu adalah pekerjaan profesionalnya, yakni mebelajarkan murid. Guru sebagai orang tua, menunjuk bahwa guru merupakan tempat mencurahkan segala perasaaan murid, tempat mengeluh dan tempat mengadu, karena murid mengalami gangguan. Guru sebagai teman sejawat mengarah pada sebagai pasangana untuk berbagi pengalaman, untuk beradu argumentasi, baik pada berdiskusi formal maupun informal. Murid dapat saja secara lugas dan tegas tidak sependapat dengan guru tentang sesuatu fenomena, namun semua ini harus didasarkan pada fakta atau argumentasi yang logis. Kepala Sekolah di Sekolah Dasar adalah Pimpinan tertinggi di sekolah itu. Kepala Sekolah bertanggung jawab ke dalam sekolah dan ke luar sekolah. Bertanggung jawab ke dalam artinya bahwa semua kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah, baik berkenaan dengan kurikulum maupun di luar kurikulum sepenuhnya menjadi tanggung jawab kepala sekolah. Pembinaan guru, pegawai tata usaha, dan murid juga menjadi tanggung jawab kepala sekolah. Bertanggung jawab ke luar, artinya Kepala Sekolah harus mampu mempertanggung-jawabkan kepada masyarakat dan pemerintah. Tanggung jawab kepala sekolah ini merupakan bentuk akuntabilitas kepala sekolah. Jabatan kepala sekolah salah satunya berfungsi membina seluruh guru, statf tata usaha, dan murid. Interaksi guru dan kepala sekolah harus menguntungkan ke dua belah pihak. Mereka masing-masing harus sadar, bahwa mereka sama-sama membutuhkan, mereka saling keterkaitan dan ketergantungan. Oleh karena itu kepala sekolah pada hakekatnya adalah menjadi model, baik oleh guru, pegawai tata usaha, maupun para murid. Kepala sekolah harus mampu menjadi mitra kerja guru atau sejawat guru. Pegawai tata usaha sebagai pendukung dalam memperlancar proses pembelajaran di sekolah. Semua aparat tersebut mempunyai kontribusi di bidangnya masing-masing. Guru harus memandang aparat tersebut sebagai sejawat yang secara bersama-sama membangun kebersamaan demi tujuan sekolah tersebut. Jika semua komponen dapat berkerja sama dengan baik, maka hasil yang akan dicapai tentu saja optimal. Jadi, Interaksi antara guru dengan pegawai tata usaha seharusnya bersifat kesejawatan dan kekeluargaan. sepenuhnya menjadi tanggung jawab kepala sekolah. Pembinaan guru, pegawai tata usaha, dan murid juga menjadi tanggung jawab kepala sekolah. Bertanggung jawab ke luar, artinya Kepala Sekolah harus mampu mempertanggung-jawabkan kepada masyarakat dan pemerintah. Tanggung jawab kepala sekolah ini merupakan bentuk akuntabilitas kepala sekolah. Jabatan kepala sekolah salah satunya berfungsi membina seluruh guru, statf tata usaha, dan murid. Interaksi guru dan kepala sekolah harus menguntungkan ke dua belah pihak. Mereka masing-masing harus sadar, bahwa mereka sama-sama membutuhkan, mereka saling keterkaitan dan ketergantungan. Oleh karena itu kepala sekolah pada hakekatnya adalah menjadi model, baik oleh guru, pegawai tata usaha, maupun para murid. Kepala sekolah harus mampu menjadi mitra kerja guru atau sejawat guru. Pegawai tata usaha sebagai pendukung dalam memperlancar proses pembelajaran di sekolah. Semua aparat tersebut mempunyai kontribusi di bidangnya masing-masing. Guru harus memandang aparat tersebut sebagai sejawat yang secara bersama-sama membangun kebersamaan demi tujuan sekolah tersebut. Jika semua komponen dapat berkerja sama dengan baik, maka hasil yang akan dicapai tentu saja optimal. Jadi, Interaksi antara guru dengan pegawai tata usaha seharusnya bersifat kesejawatan dan kekeluargaan

BAB IPENGANTAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR1.Apa yang menjadi kajian ISD ?Jawab: Yang menjadi kajian ilmu sosial dasar adalah nilai-nilai kebudayaan serta masalah yang menyertainya dalam kehidupan manusia sehari-hari, dengan harapan dapat menjadi semacam lingua franca atau bahasa pemersatu bagi segenap akademisi dari berbagai lapangan ilmiah.2.Apakah yang dimaksud masalah sosial ?Jawab: masalah sosial adalah segala permasalahan yang timbul dalam masyarakat3.Apa perbedaan antara pengetahuan budayadan ilmu budaya dasar ?Jawab: Ilmu Budaya Dasar ( IBD ) dalam kelompok ilmu dan pengetahuantermasuk dalam kelompok pengetahuan budaya ( the Humanities ) tetapi tidak identik dengan pengetahuan budaya itu sendiri. IBD berbeda dengan pengetahuan budaya, pengetahuan budaya mengkaji masalahnilai manusia sebagai mahluk berbudaya sedangkan IBD Mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya.4.Kompetensi dasar apa yang ingin dicapai setelahbelajar ISBD ?Jawab: Kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah terwujudnya seorang ilmian dan professional yang berfikir kritis , kreatif , sistemik dan ilmiah , berwawasan luas , etis , memiliki kepekaaan dan empati terhadap solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.5.Mengapa ISBD diberikan kepada mahasiswa yang berlatar belakang ilmu alam ?Jawab: Hal ini dimaksudkan agar pendekatan sosial dan budaya senantiasa dipertimbangkan dan melandasi setiap upaya mencari solusi atas pemecahan dari masalah alam yang mereka hadapi, jadi dengan demikian mahasiswa sebagai calon ilmuan dan professional harapan bangsa mampu bertindak secara arif dan bijaksana.

BAB IIMANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA1.Mengapa manusia dikatakan sebagai mahluk berbudaya ?Jawab: manusia dikatakan sebagai makhluk berbudaya karena pencipta kebudayaan ialah manusia. Manusia menciptakan kebudayaan mlalui akan n budinya, n kebudayaan trcipta krna adanya interaksi manusia dngan alam skitarnya.2.Makanakah yang benar , Kebudayaan adalah produk manusia atau manusia adalah produk kebudayaan ?Jawab: Menurut saya yang benar adalah pernyataan Kebudayaan adalah produk manusia karena manusia dianugerahi dengan akal dan fikirandengan keduanya itulah menusia dapat menciptakan dan mengembangkan kebudayaan.perwujudan kebudayaan adalah benda benda yang diciptakan manusia sebagai mahluk yang berbudaya yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia.3.Apa perbedaan antara Etika dan Estetika ?Jawab:Etika dan estetika berbeda satu sama lain, Etika berkaitan dengan niali yang baik dan buruk, bias diterima oleh banyak orang.sedangkan estetika berkaitan dengan hal yang indah dan jelek. Nilai estetik tidak bisa dipaksakan kepada orang lain karena lebih bersifat perasaan bukan pernyataan.4.Berikan tiga Contoh perilaku yang tidak menghargai manusia !Jawab: a.Kekerasan terhadap para pembantu rumah tanggab.Memperlakukan orang lain berdasarkan warna kulit , Suku bangsa , Ras ,Agama , dan status sosial Ekonomic.Penjajahan atau Kolonialisme5.Masalah apa yang dihadapi pada kasus pewarisan kebudayaan ?Jawab: Permasalahan yang muncul oleh adanya pewarisan budaya yaitu :-Sesuai tidaknya dinamika tersebut dengan keadaan masyarakat yang sekarang-Penolakan generasi penerima terhadap budaya tersebut-Munculnya budaya baru yang tidak sesuai dengan budaya yang diwariskan.

BAB IIIMANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL1. Apa makna manusia sebagai makhluk individu? Manusia memiliki arti sebagai makhluk yang berakal budi dan mampu menguasai makhluk lain. Makhluk sendiri memiliki arti bahwa segala sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan. Individu mengandung arti bahwa manusia mampu berdiri sendiri, maka aktivitas individu adalah untuk memenuhi kebutuhan baik kebutuhan jiwa, rohani, atau psikologis, serta kebutuhan jasmani atau biologis. Pemenuhan kebutuhan tersebut adalah dalam rangka menjalani kebutuhannya.2. Apa makna manusia sebagai makhluk sosial? Sosialisasi adalah suatu proses dimana didalamnya terjadi pengambilan peranan yang harus dijalankannya serta peranan yang harus dijalankan orang lain. Melalui penguasaan peranan yang ada dalam masyarakat ini seseorang dapat berinteraksi dengan orang lain.3. Apa implikasi-implikasi yang terjadi dari sifat kesosialan manusia itu? Implikasi-implikasi yang terjadi dari sifat kesosialan manusia: Kesadaran akan ketidakberdayaan manusia bila seorang diri. Kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain. Penghargaan akan hak-hak orang lain. Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku.4. Mengapa interaksi sosial menjadi kunci dalam kehidupan sosial?5. Apa semua interaksi sosial yang berlangsung bersifat positif bagi kehidupan manusia? Kontak sosial dapat bersifat positif, apabila mengarah kepada suatu kerjasama. Dan dapat bersifat negatif apabila mengarah kepada suatu pertentangan atau bahkan lama sekali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial.

BAB IVMANUSIA DAN PERADABAN

1.Benarkah setiap kebudayaan menghasilkan peradaban ?Tidak , Peradaban menunjuk pada hasil kebudayaan yang bernilai tinggi dan maju , oleh karena itu dapat dikatakn bahwa satiapbangsa atau masyarakat dimanapun selalu berkebudayaan tapi tidak semuanya memiliki peradaban . 2.Apa sajakah ciri-ciri masyarakat yang adab atau berkeadaban ?Suatu bangsa dapat dikatakan memiliki peradaban dapat dilihatdari tingkat pendidikan , kemajuan tehnologi dan ilmu pengetahuan yang dimiliki yang senantiasa berkembang ssuai degan jamannya.3.Apakah peradaban mengalami perkembangan ? Buktikan !Iya, peradaban sbagai bgian dri evolusi budaya selalu berkesinambungan yang dicirikan kualitas tertentu dari unsure budaya yang menonjol. Sebagai contoh Kapal laut yang dulunya berlyar selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk melintasi laut dengan menggunakan tenaga angin untuk berlayar kini ditukar denga tenaga uap dan listrik yang hanya memerlukan waktu beberapa hari untuk tiba di tujuan. 4.Berikan contoh wujud peradaban global saat ini dalam bidang sosial budaya !Masuknya nilai-nilai dari poeradaban lain yang berakibat timbulnya erosi nilai dari peradaban lain5.Adakah dampak negativ peradaban global saat ini bagi bangsa Indonesia ?ada, misalnya Masukya nilai budaya luar yang akan menghilangkan nilai nilai tradisi dan identitas suatu bangsa

BAB VMANUSIA , KERAGAMAN DAN KESETARAAN1.Apakah manusia itu beragam ? jelaskan pendapatmu !iya , manusia itu memang bergam, ttapi kebergaman manusia itu bukan berate bermacam macam seperti halnya hewan dan tumbuhan. Keragaman itu dimaksudkan bahwa setiap manusia memiliki oerbedaan kisalnya dari sifat pribadi , sikap , watak , kelakuan , tempramen , dan hasrat .2.Apa makna dari suatu konsep kesetaraan atau kesederajatan manusia ?Kesetraan manusia brmakna bhwamnusia sbagai mahluk tuhan memiliki tingkat atau kedudukan yang sama yang bersumber dari pandangan bahwa semua manusia tampa dibedakan a/ diciptakan dengan kedudukan yang sama yaitu sebagai mahluk yang mulia dan tinggi derajatanya dibanding mahluk lain.3.Kemajemukan dalam diri bangsa Indonesia bermula dari adanya kemajemukan ras ! Benar-kah demikian ?Iya sudah diakui secara umum bahwa bangsa indonesia dikenal sbagai bngsa yg majemuk. bangsa terutama karena adanya kemajemukan etnik,disebut juga suku bangsa atau suku.disamping itu,kemajemukan dalam hal ras,agama,golongan,tingkat ekonomi,dan gender.4.Berikan contoh satu kasus konflik horizontal di Indonesia serta penyebab dari konflik itu !Contoh konflik di Indonesia :Konflik di Poso ( 2002 )Penyebab terjadinya konflik di Indonesiayaitu tida adanya komunikasi dan pemahaman pada berbagai kelompok masyarakat dan budaya.5.Berikan contoh sederhana perilaku merendahkan kedudukan martabat manusia !Mencemooh orang karena tingkat taraf hidup

BAB 6MANUSIA,NILAI,MORAL,DAN HUKUM1.Apa hubungan antara nilai dengan norma ?Hubungan antara nilai dengan norma yaitu setiap norma pasti terkandung nilai didalam-nya.Nilai sekaligus menjadi sumber bagi norma.Tanpa ada nilai tidak mungkin terwujud norma.Sebaliknya,tanpa dibuatkan norma maka nilai yang hendak dijalankan itu musta-hil terwujud.2.Moral berkaitan dengan nilai,tetapi tidak semua nilai adalah moral.Jelaskan yang dimaksud dengan pernyataan tersebut !Dalam hubungannya dengan nilai,moral adalah bagian dari nilai,yaitu nilau moral.Nilai moral berkaitan dengan perilaku manusia tentang hal baik buruk.3.Mengapa manusia masih membutuhkan norma hukum,padahal sudah ada norma moral, agama,dan kesopanan ?Norma hukum dibutuhkan karena bentuk sanksi dari ketiga norma belum cukup memuaskan dan efektif untuk melindungi keteraturan dan ketertiban masyarakat.Serta masih ada perilaku lain yang perlu diatur di luar ketiga norma di atas,misalnya perilaku di jalan raya. 4.Hukum bertujuan untuk menciptakan keadilan.Jelaskan !-Hukum bertujuan untuk meciptakankeadilan artinya menetukan siapa yang salah dan siapa yang benar.Hukum dapat menghukum siapa yang salah,hukum dapat memaksa agar peraturan ditaati dan siapa yang melanggar diberi sanksi hukuman.5.Apa sanksi atas pelanggaran moral ?NDAK KU JAWAB PI HAHAHAHASampai bab 6 mo nah,,besok pi lanjutkanki bab 7 sama 8~~S