sekolah, dinas kecurangan uan - ftp.unpad.ac.id fileyang telah disetorkan ke kas negara. oleh karena...

1
6 M M EGA POLITAN POLITAN RABU, 1 JUNI 2011 MI/AGUS MULYAWAN PORTAL HANCUR: Pekerja membereskan portal yang hancur akibat ditabrak truk dengan nomor polisi F 9276 FA dari arah Lebak Bulus yang bermuatan dinding beton di depan Pondok Indah Mal, Jakarta Selatan, kemarin. Portal yang dihantam beton melengkung dan menutupi badan jalan. Untuk mengevakuasi, petugas harus memotong besi dengan cara dilas. Akibat peristiwa itu, kemacetan panjang terjadi hingga perempatan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Menurutnya, kesulitan me- negakkan peraturan kawasan tanpa rokok juga dialami para warga, khususnya kepada pe- ngendara angkot, karena ada lintas transportasi di kota dan Kabupaten Bogor. ”Nantinya, untuk itu, kelompok kerja sub unit (KSSU) dan Organda yang harus gencar menyosi- alisasikan (peraturan) kepara pengemudi angkot dan pe- numpang angkot,” katanya. Pada kesempatan berbeda, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Triwandha Elan mengakui saat ini pemberian sanksi baru pada individu dan belum menyentuh lembaga. ”Sanksi minimal denda Rp50 ribu, tapi itu kan hakim yang menentukan. Kalau ti- dak bisa membayar, (hukum- an pengganti) kurungan tiga bulan. Untuk kelembagaan, dendanya Rp5 juta,” tuturnya. Hasil pemantauan yang dilakukan Dinkes Kota Bogor, LSM No Tobacco Community, dan Aliansi Masyarakat Anti Rokok (AMAR) pada Februari sampai dengan Maret 2011 di 4.014 gedung, yakni 257 sa- rana kesehatan, masih terjadi banyak pelanggaran. Pantauan dilakukan terha- dap 325 restoran, 195 hotel, 18 tempat wisata, 1.031 sarana pendidikan, 252 gedung pe- merintahan, 144 kantor swasta, 455 tempat bermain anak, 1.153 tempat ibadah, 37 mal dan minimarket, 25 pasar tradisional, 12 terminal, 19 bar, kelab malam dan karoke, 81 sarana olahraga, 2 sara- na rekreasi, dan 8 museum. (Dede Susianti/J-4) Pemusnahan 160 Puntung Rokok Saja waktu yang panjang,” katanya. Selama setahun, penindak- an pidana ringan baru dilaksanakan delapan kali. Perinciannya 2 kali di angkut- an kota, 2 kali di tempat kerja, dan 4 kali di tempat umum. Jumlah pelanggar sebanyak 177 pelanggar, dengan jumlah denda yang dikeluarkan ma- syarakat sebesar Rp2.460.000 yang telah disetorkan ke kas negara. Oleh karena itu, kata Diani, kedisiplinan dalam menegak- kan peraturan juga harus dicontohkan satuan kerja perangkat daerah. “Makanya tadi buat pernyataan. Nanti kalau ada yang melanggar, kepala di satuan kerja perangkat daerah itu yang harus bertanggung jawab,” paparnya. T IDAK semua orang tahu 31 Mei diperingati sebagai Hari Anti Tem- bakau Sedunia. Banyak juga masyarakat yang tidak peduli dengan peringatan itu, tidak terkecuali masyarakat di Kota Bogor yang telah memiliki Perda No 12 Tahun 2009 ten- tang Kawasan tanpa Rokok di Kota Bogor. Pada peringatan Hari tanpa Tembakau Sedunia, di hala- man samping Kantor Sekre- tariat Daerah Kota (Setdakot) Bogor, Plaza Balaikota, Jalan Ir Juanda, Kota Bogor, hanya ada 160 puntung rokok yang menjadi barang bukti yang dimusnahkan selama periode Mei 2010-Mei 2011 perda ter- sebut dijalankan. ”Hanya 160 rokok dan itu hanya puntungnya,” demiki- an kata salah seorang petugas pegawai negeri sipil yang mempersiapkan peralatan pemusnahan barang bukti rokok. Wali Kota Bogor Diani Boediarto mengakui minim- nya jumlah rokok yang akan dimusnahkan itu ditengarai akibat belum optimalnya pe- negakan peraturan yang ada. Walaupun penegakan pera- turan itu dilakukan melalui tindak pidana ringan, operasi simpatik, dan pemantauan serta evaluasi ke delapan ka- wasan tanpa rokok yang ada di Kota Bogor. Salah satu masalah men- dasar, kata Diani, ialah sangat sulit untuk mengubah sebuah kultur merokok di masyarakat. ”Itukan sebuah kultur atau habit. (Mengubah itu) perlu PUNTUNG ROKOK: Petugas dari Wali Kota Bogor memegang plastik yang berisi puntung rokok di kantor Sekda Kota Bogor, di Plaza Balaikota, Jalan Ir Juanda, Kota Bogor, kemarin. meningkatkan kualitas pendi- dikan yang ada di SD itu. Budi mengakui telah bicara masalah itu kepada kepala sekolah sejak dua tahun yang lalu. Namun, tidak ada hasil. “Seperti menabrak tembok. Kebetulan ada Bu Irma yang vokal, ya sudah kita dukung dia. Anak kita sekolah di sana tidak hanya untuk dapat ijazah saja, tetapi juga isinya, yaitu pendidikan budi pekerti dan akhlaknya,” ujar Budi. Perlu evaluasi Ketua Komisi Nasional Per- lindungan Anak (KNPA) Arist Merdeka Sirait mengaku pri- hatin dengan adanya upaya menutup-nutupi kasus itu. Ia menyatakan tujuan membuka kasus itu ialah ada evaluasi ter- hadap sistem pendidikan yang dijalankan saat ini, bukan untuk menyalahkan sekolah, guru, ataupun orang tua murid. “Pada hari pertama kasus ini mencuat seolah-olah yang salah ialah kepala sekolah dan guru. Kemudian sekarang digiring seolah-olah informasi kebocor- an itu tidak benar. Dari kasus ini bisa kita lakukan evaluasi sudah benarkah pelaksanaan ujian itu ,” ujarnya. Hingga saat ini Arist masih mengupayakan untuk melapor- kan kasus itu kepada Kemente- rian Pendidikan Nasional dan Gubernur DKI Jakarta. Namun, hal tersebut masih menemui kendala. “Sampai siang ini (kemarin) belum dapat jadwal (bertemu dengan menteri dan gubernur),” ujar Arist. (*/J-2) [email protected] Orang tua murid menolak permintaan pihak sekolah dan suku dinas kecamatan untuk membantah adanya kecurangan di SD itu. beredar. “Ternyata dalam pertemuan tersebut dibuat kesepakatan untuk membantah apa yang telah saya laporkan tentang ke- curangan ujian nasional di se- kolah kepada publik. Namun, para wali murid tidak setuju tentang kesepakatan apa yang dibuat suku dinas pendidikan itu,” kata Irma kepada Media Indonesia, kemarin. Salah seorang orang tua mu- rid yang ikut dalam pertemuan itu, sebut saja bernama Budi, membenarkan adanya perte- mu an itu. Para wali murid, lanjut Budi, digiring untuk membuat suatu kesepakatan untuk menyanggah dan tidak membenarkan berita kecurang- an UAN yang beredar di ma- syarakat. Namun, para wali murid tidak mau. “Kalau para wali murid menyanggah berita yang (dimuat) di koran, berarti mengorbankan Bu Irma. Kami enggak mau itu. Kami dukung Bu Irma,” kata Budi. Budi menambahkan, masa- lah utama yang ingin dilawan orang tua sebenarnya bukan soal kecurangan. Mereka lebih cenderung pada upaya menghi- langkan intimidasi guru terha- dap siswa. Mereka juga ingin SELAMAT SARAGIH P IHAK Sekolah Dasar (SD) Pesanggrahan dan Suku Dinas Pendidikan (Sudindik) Kecamatan Pesanggrahan mengumpulkan para wali murid, Senin (30/5), guna menyelesai kan kasus kecurangan ujian yang telah terkuak ke media massa. Dalam pertemuan itu, wali murid diminta untuk membe- rikan bantahan bahwa telah ter jadi praktik kecurangan dalam pelaksanaan ujian akhir nasional (UAN) di sekolah itu. Namun, umumnya para wali yang hadir dalam pertemuan itu menyatakan ketidaksetuju- an atas rencana pihak sekolah dan sudindik itu. Perihal adanya pertemuan itu dikemukakan Irma Winda Lubis, orang tua MAB, siswa yang melaporkan terjadi praktik kecurangan dalam pelaksana- an UAN di sekolahnya. Irma mengungkapkan ia mendapat telepon dari salah satu orang tua murid yang mengikuti per- temuan itu. Orang tua murid itu menuturkan ada agenda undangan oleh kepala suku di- nas pendidikan di kecamatan untuk mengklarikasi masalah kecurangan UAN yang telah Sekolah, Dinas Coba Tutupi Kecurangan UAN PENGADILAN Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jawa Barat kemarin menghukum Kepala Dinas Kebersihan dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Pasar Kota Depok Jayadi 2 tahun 6 bulan penjara ditambah denda Rp50 juta dan uang pengganti kerugian kepada negara Rp86,5 juta subsider 1 tahun 3 bulan penjara. Putusan tersebut lebih ringan daripada tuntutan jaksa penuntut umum Farhan yang menuntut 3 tahun 6 bulan penjara, denda Rp50 juta, dan ganti rugi Rp86,5 juta ke negara serta subsider kurungan 1 tahun 6 bulan penjara. Ketua majelis hakim Pengadilan Tipikor Jawa Barat Sinung Hermawan mengatakan terdakwa Jayadi dihukum karena ter- bukti melakukan tindak pidana serta melakukan korupsi gaji karyawan Unit Pengolahan Sampah (UPS) Pasar Kemiri Muka, Beji, dan Pasar Cisalak, Jalan Raya Jakarta-Bogor, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, tahun 2009 sebesar Rp1,26 miliar. (KG/J-4) TIGA dari enam tersangka spesialis pencurian sepeda motor matik ditangkap petugas Polresta Kabupaten Tangerang di tempat terpi- sah. Barang bukti yang disita petugas dari kawanan perampok tersebut sebanyak 14 sepeda motor berbagai merek. Ketiga tersangka itu adalah Mad Pepen alias Peang, 21, warga Kampung Ciheulang RT 03/04, Desa Cidago, Kecamatan Parung Panjang, Bogor. Marsidik alias Sarhali, 27, warga Kampung Cibo- kor RT 03/07, Desa Lumpang, Kecamatan Parung Bogor, dan Saepul Bahri alias Komaruddin, 26, warga Desa Lumpang RT 02/02, Kecamatan Parung Panjang, Bogor. Menurut Kasat Reskrim Polresta Kabupaten Tangerang Komi- saris Arief Setiawan, kemarin, penangkapan ketiga pelaku itu berawal dari banyaknya laporan masyarakat yang kehilangan sepeda motor. Setelah dilakukan penyelidikan, petugas menda- patkan kabar bahwa sepeda motor hasil curian itu banyak diper- jualbelikan di wilayah Parung Panjang, Bogor. Akhirnya petugas menangkap Mad Pepen di rumahnya. (SM/J-4) LINTAS BERITA Kepala Kebersihan Depok Dihukum Pencuri Spesialis Motor Matik Dibekuk Arist Merdeka Sirait Ketua KNPA MI/RAMDANI MI/DEDE SUSIANTI

Upload: trinhphuc

Post on 07-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

6 MMEGAPOLITANPOLITAN RABU, 1 JUNI 2011

MI/AGUS MULYAWAN

PORTAL HANCUR: Pekerja membereskan portal yang hancur akibat ditabrak truk dengan nomor polisi F 9276 FA dari arah Lebak Bulus yang bermuatan dinding beton di depan Pondok Indah Mal, Jakarta Selatan, kemarin. Portal yang dihantam beton melengkung dan menutupi badan jalan. Untuk mengevakuasi, petugas harus memotong besi dengan cara dilas. Akibat peristiwa itu, kemacetan panjang terjadi hingga perempatan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Menurutnya, kesulitan me-negakkan peraturan kawasan tanpa rokok juga dialami para warga, khususnya kepada pe-ngendara angkot, karena ada lintas transportasi di kota dan Kabupaten Bogor. ”Nantinya, untuk itu, kelompok kerja sub unit (KSSU) dan Organda yang harus gencar menyosi-al isasikan (peraturan) kepara pengemudi angkot dan pe-numpang angkot,” katanya.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Triwandha Elan mengakui saat ini pemberian sanksi baru pada individu dan belum menyentuh lembaga.

”Sanksi minimal denda Rp50 ribu, tapi itu kan hakim yang menentukan. Kalau ti-dak bisa membayar, (hukum-an pengganti) kurungan tiga

bulan. Untuk kelembagaan, dendanya Rp5 juta,” tuturnya.

Hasil pemantauan yang dilakukan Dinkes Kota Bogor, LSM No Tobacco Community, dan Aliansi Masyarakat Anti Rokok (AMAR) pada Februari sampai dengan Maret 2011 di 4.014 gedung, yakni 257 sa-rana kesehatan, masih terjadi banyak pelanggaran.

Pantauan dilakukan terha-dap 325 restoran, 195 hotel, 18 tempat wisata, 1.031 sarana pendidikan, 252 gedung pe-merintahan, 144 kantor swasta, 455 tempat bermain anak, 1.153 tempat ibadah, 37 mal dan minimarket, 25 pasar tradisional, 12 terminal, 19 bar, kelab malam dan karoke, 81 sarana olahraga, 2 sara-na rekreasi, dan 8 museum. (Dede Susianti/J-4)

Pemusnahan 160 Puntung Rokok Saja

waktu yang panjang,” katanya.Selama setahun, penindak-

an pidana ringan baru dilaksanakan delapan kali. Perinciannya 2 kali di angkut-an kota, 2 kali di tempat kerja, dan 4 kali di tempat umum. Jumlah pelanggar sebanyak 177 pelanggar, dengan jumlah denda yang dikeluarkan ma-syarakat sebesar Rp2.460.000 yang telah disetorkan ke kas negara.

Oleh karena itu, kata Diani, kedisiplinan dalam menegak-kan peraturan juga harus dicontohkan satuan kerja perangkat daerah.

“Makanya tadi buat pernyataan. Nanti kalau ada yang melanggar, kepala di satuan kerja perangkat daerah itu yang harus bertanggung jawab,” paparnya.

TIDAK semua orang tahu 31 Mei diperingati sebagai Hari Anti Tem-

bakau Sedunia. Banyak juga masyarakat yang tidak peduli dengan peringatan itu, tidak terkecuali masyarakat di Kota Bogor yang telah memiliki Perda No 12 Tahun 2009 ten-tang Kawasan tanpa Rokok di Kota Bogor.

Pada peringatan Hari tanpa Tembakau Sedunia, di hala-man samping Kantor Sekre-tariat Daerah Kota (Setdakot) Bogor, Plaza Balaikota, Jalan Ir Juanda, Kota Bogor, hanya ada 160 puntung rokok yang menjadi barang bukti yang dimusnahkan selama periode Mei 2010-Mei 2011 perda ter-sebut dijalankan.

”Hanya 160 rokok dan itu hanya puntungnya,” demiki-an kata salah seorang petugas pegawai negeri sipil yang mempersiapkan peralatan pemusnahan barang bukti rokok.

Wali Kota Bogor Diani Boediarto mengakui minim-nya jumlah rokok yang akan dimusnahkan itu ditengarai akibat belum optimalnya pe-negakan peraturan yang ada. Walaupun penegakan pera-turan itu dilakukan melalui tindak pidana ringan, operasi simpatik, dan pemantauan serta evaluasi ke delapan ka-wasan tanpa rokok yang ada di Kota Bogor.

Salah satu masalah men-dasar, kata Diani, ialah sangat sulit untuk mengubah sebuah kultur merokok di masyarakat.

”Itukan sebuah kultur atau habit. (Mengubah itu) perlu

PUNTUNG ROKOK: Petugas dari Wali Kota Bogor memegang plastik yang berisi puntung rokok di kantor Sekda Kota Bogor, di Plaza Balaikota, Jalan Ir Juanda, Kota Bogor, kemarin.

meningkatkan kualitas pendi-dikan yang ada di SD itu.

Budi mengakui telah bicara masalah itu kepada kepala sekolah sejak dua tahun yang lalu. Namun, tidak ada hasil.

“Seperti menabrak tembok. Kebetulan ada Bu Irma yang vokal, ya sudah kita dukung dia. Anak kita sekolah di sana tidak hanya untuk dapat ijazah saja, tetapi juga isinya, yaitu pendidikan budi pekerti dan akhlaknya,” ujar Budi.

Perlu evaluasiKetua Komisi Nasional Per-

lindungan Anak (KNPA) Arist Merdeka Sirait mengaku pri-hatin dengan adanya upaya menutup-nutupi kasus itu. Ia menyatakan tujuan membuka kasus itu ialah ada evaluasi ter-hadap sistem pendidikan yang dijalankan saat ini, bukan untuk menyalahkan sekolah, guru, ataupun orang tua murid.

“Pada hari pertama kasus ini mencuat seolah-olah yang salah ialah kepala sekolah dan guru. Kemudian sekarang digiring seolah-olah informasi kebocor-an itu tidak benar. Dari kasus ini bisa kita lakukan evaluasi sudah benarkah pelaksanaan ujian itu ,” ujarnya.

Hingga saat ini Arist masih mengupayakan untuk melapor-kan kasus itu kepada Kemente-rian Pendidikan Nasional dan Gubernur DKI Jakarta. Namun, hal tersebut masih menemui kendala. “Sampai siang ini (kemarin) belum dapat jadwal (bertemu dengan menteri dan gubernur),” ujar Arist. (*/J-2)

[email protected]

Orang tua murid menolak permintaan pihak sekolah dan suku dinas kecamatan untuk membantah adanya kecurangan di SD itu.

beredar.“Ternyata dalam pertemuan

tersebut dibuat kesepakatan untuk membantah apa yang te lah saya laporkan tentang ke-curangan ujian nasional di se-kolah kepada publik. Namun, para wali murid tidak setuju tentang kesepakatan apa yang dibuat suku dinas pendidikan itu,” kata Irma kepada Media Indonesia, kemarin.

Salah seorang orang tua mu-rid yang ikut dalam pertemuan itu, sebut saja bernama Budi, mem benarkan adanya perte-mu an itu. Para wali murid, lan jut Budi, digiring untuk mem buat suatu kesepakatan un tuk menyanggah dan tidak

membenarkan berita kecurang-an UAN yang beredar di ma-sya rakat. Namun, para wali mu rid tidak mau. “Kalau para wali murid menyanggah berita yang (dimuat) di koran, berarti mengorbankan Bu Irma. Kami enggak mau itu. Kami dukung Bu Irma,” kata Budi.

Budi menambahkan, masa-lah utama yang ingin dilawan orang tua sebenarnya bukan soal kecurangan. Mereka lebih cenderung pada upaya menghi-langkan intimidasi guru terha-dap siswa. Mereka juga ingin

SELAMAT SARAGIH

PIHAK Sekolah Dasar (SD) Pesanggrahan dan Suku Dinas Pen di dikan (Sudindik) Ke camatan

Pesanggrahan me ngumpulkan para wali murid, Senin (30/5), guna menyelesai kan kasus kecurangan ujian yang telah terkuak ke media massa.

Dalam pertemuan itu, wali murid diminta untuk membe-rikan bantahan bahwa telah ter jadi praktik kecurangan da lam pelaksanaan ujian akhir nasional (UAN) di sekolah itu. Namun, umumnya para wali yang hadir dalam pertemuan itu menyatakan ketidaksetuju-an atas rencana pihak sekolah dan sudindik itu.

Perihal adanya pertemuan itu dikemukakan Irma Winda Lubis, orang tua MAB, siswa yang melaporkan terjadi praktik kecurangan dalam pelaksana-an UAN di sekolahnya. Irma me ngungkapkan ia mendapat telepon dari salah satu orang tua murid yang mengikuti per-temuan itu. Orang tua murid itu menuturkan ada agenda un dangan oleh kepala suku di-nas pendidikan di kecamatan untuk mengklarifi kasi masalah kecurangan UAN yang telah

Sekolah, DinasCoba Tutupi

Kecurangan UAN

PENGADILAN Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jawa Barat ke marin menghukum Kepala Dinas Kebersihan dan Kuasa Pengguna Ang garan (KPA) Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Pasar Kota Depok Jayadi 2 tahun 6 bulan penjara ditambah denda Rp50 juta dan uang pengganti kerugian kepada negara Rp86,5 juta subsider 1 tahun 3 bulan penjara.

Putusan tersebut lebih ringan daripada tuntutan jaksa penuntut umum Farhan yang menuntut 3 tahun 6 bulan penjara, denda Rp50 juta, dan ganti rugi Rp86,5 juta ke negara serta subsider kurungan 1 tahun 6 bulan penjara.

Ketua majelis hakim Pengadilan Tipikor Jawa Barat Sinung Her ma wan mengatakan terdakwa Jayadi dihukum karena ter-bukti melakukan tindak pidana serta melakukan korupsi gaji karyawan Unit Pengolahan Sampah (UPS) Pasar Kemiri Muka, Beji, dan Pasar Cisalak, Jalan Raya Jakarta-Bogor, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, tahun 2009 sebesar Rp1,26 miliar. (KG/J-4)

TIGA dari enam tersangka spesialis pencurian sepeda motor matik ditangkap petugas Polresta Kabupaten Tangerang di tempat terpi-sah. Barang bukti yang disita petugas dari kawanan perampok tersebut sebanyak 14 sepeda motor berbagai merek.

Ketiga tersangka itu adalah Mad Pepen alias Peang, 21, warga Kampung Ciheulang RT 03/04, Desa Cidago, Kecamatan Parung Panjang, Bogor. Marsidik alias Sarhali, 27, warga Kampung Cibo-kor RT 03/07, Desa Lumpang, Kecamatan Parung Bogor, dan Saepul Bahri alias Komaruddin, 26, warga Desa Lumpang RT 02/02, Kecamatan Parung Panjang, Bogor.

Menurut Kasat Reskrim Polresta Kabupaten Tangerang Komi-saris Arief Setiawan, kemarin, penangkapan ketiga pelaku itu ber awal dari banyaknya laporan masyarakat yang kehilangan sepeda motor. Setelah dilakukan penyelidikan, petugas menda-patkan kabar bahwa sepeda motor hasil curian itu banyak diper-jualbelikan di wilayah Parung Panjang, Bogor. Akhirnya petugas menangkap Mad Pepen di rumahnya. (SM/J-4)

LINTAS BERITA

Kepala Kebersihan Depok Dihukum Pencuri Spesialis Motor Matik DibekukArist Merdeka SiraitKetua KNPA

MI/RAMDANI

MI/DEDE SUSIANTI