sekilas gedung kebangkitan semula 1979 · 2019. 3. 17. · mendapat laporan, bahwa di wilayah...

10

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sekilas Gedung Kebangkitan Semula 1979 · 2019. 3. 17. · mendapat laporan, bahwa di Wilayah Banyumas berjangkit berbagai macam ... Permata yang cemerlang, ... din Sudirohusodo memberi
Page 2: Sekilas Gedung Kebangkitan Semula 1979 · 2019. 3. 17. · mendapat laporan, bahwa di Wilayah Banyumas berjangkit berbagai macam ... Permata yang cemerlang, ... din Sudirohusodo memberi
Page 3: Sekilas Gedung Kebangkitan Semula 1979 · 2019. 3. 17. · mendapat laporan, bahwa di Wilayah Banyumas berjangkit berbagai macam ... Permata yang cemerlang, ... din Sudirohusodo memberi

DAFTAR lSI

Kata Pengantar

Kata Sambutan

3

5

1. Berdirinya Gedung Stovia 6

II . Peranan dr. Wahidin terhadap berdirinya Budi Utomo 10

Ill. Berdirinya Budi Utomo 12

[v. Peranan Stovia 15

V. Gedung Kebangkitan Nasional . 18

Museum Kebangkitan Nasional , - Museum Kesehatan Nasional - Museum Pers Nasional , - Museum Pergerakan Wanita Indonesia , - Yayasan Idayu .

Catatan Kronologis ,

Daftar Kepustakaan ,

18

19 20 20 21

22

32

Page 4: Sekilas Gedung Kebangkitan Semula 1979 · 2019. 3. 17. · mendapat laporan, bahwa di Wilayah Banyumas berjangkit berbagai macam ... Permata yang cemerlang, ... din Sudirohusodo memberi

BERDIRINYA GEDUNG STOVIA

Pada tahun 1847 dr. W. Bosch, Kepala Dinas Kesehatan di Batavia mendapat laporan, bahwa di Wilayah Banyumas berjangkit berbagai macam penyakit yang berbahaya. Hal itu menimbulkan kekhawatiran Pemerintah Hindia Belanda. Karena kekhawatiran itu, timbul gagasan supaya kepada setiap Kepala Desa (Lurah) diberi sebuah buku tuntunan kesehatan, ber­bahasa Jawa dan Melayu, dengan tujuan agar setiap desa bisa menjaga kesehatan desa serta penduduknya.

Karena dengan cara ini tidak b'erhasil, maka Pemerintah, dalam sidangnya tanggal 9 Nopember 1847 memutuskan : Pemerintah akan me­manggil pemuda-pemuda pribumi untuk dididik menjadi juru kesehatan dengan syarat sebagai berikut :

a. Sehat dan cerdas. b. Bisa membaca, menulis bahasa Jawa dan Melayu. c. Yang terpilih berumur sekurang-kurangnya 16 tahun. d. Dari lingkungan keluarga yang baik-baik.

Mereka yang memenuhi syarat akan dididik di Rumah Sakit Militer Wel­tevreden.

Sebagai lanjutan keputusan di atas, maka dua tahun kemudian ter­tuanglah keputusan pemerintah tanggal 2 Januari 1849, no. 22, yang an­tara lain memuat hal-hal sebagai berikut:

. 6

a. 30 orang pemuda Jawa akan dididik di Rumah Sakit Millter dengan cuma-cuma dan kemudian akan diangkat sebagai juru ke­sehatan.

b. Pemuda-pemuda itu dipilih dari keluarga baik-baik, bisa menulis dan membaca bahasa Jawa dan Melayu, dan diharapkan menjadi juru kesehatan di daerah temp at asalnya masing-masing.

c. Mereka diberi gaji f.lS perbulan dan perumahan percuma dari Pemerintah .

• PERPUST.t.KAAN

NEGARAMALAYSIA

Page 5: Sekilas Gedung Kebangkitan Semula 1979 · 2019. 3. 17. · mendapat laporan, bahwa di Wilayah Banyumas berjangkit berbagai macam ... Permata yang cemerlang, ... din Sudirohusodo memberi

d. Penerimaan "ditentukan pad a tahun 1849 dari Weltevreden 12 orang, ditambah lagi 6 orang pada tahun 1850, dan selebihnya dari Semarang dan Surabaya masing-masing 6 orang sehingga berjumlah 30 orang.

e. Pimpinan dan pelaksanaan diserahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan dan Opsir Kesehatan kelas I dan II, . Rumah Sakit Militer.

Pada bulan lanuari 1851 pendidikan tersebut dibuka dengan resmi. Sebagai pimpinan kursus ditunjuk Dr. P. Bleeker mulai tahun 1851. labat­an ini dipegangnya sampai tahun 1860. Dalam kursus diajarkan 15 mata pelajaran ialah:

1. Dasar-dasar Bahasa Belanda 2. Berhitung 3. Ilmu Bumi (Eropa dan Indonesia) 4. Ilmu Ukur 5. llmu Kimia Anorganik 6. Ilmu Falak 7. Ilmu Alam 8. Ilmu Pesawat (Peralatan Kesehatan) 9. Ilmu Tanah

10. Ilmu Tum buh-tumbuhan 11. Ilmu Hewan 12. Ilmu Anatomi Tuhuh 13. Asas-asas Patologi 14. Ilmu Kebidanan 15. Ilmu Bedah

Pada tahun 1856 pendidikan ditingkatkan menjadi 3 tahun. Dengan perubahan ini, maka Kursus luru Kesehatan berubah menjadi Sekolah Dokter lawa, dan para lulu san sekolah ini diberi gelar Dokter lawa. Para Dokter lawa ini dalam tugasnya berada di bawah pengawasan Dinas Kesehatan Sipil Pemerintah Hindia Belanda. Mereka mendapat gaji dari 30 sampai f.50 perbulan.

Karena Sekolah Dokter lawa ini masih juga belum memenuhi per­syaratan, maka timbul saran-saran ~ebagai berikut :

1. Pada tahun 1867 dr. Fles menulis dalam surat kabar yang berisi antara lain:

7

Page 6: Sekilas Gedung Kebangkitan Semula 1979 · 2019. 3. 17. · mendapat laporan, bahwa di Wilayah Banyumas berjangkit berbagai macam ... Permata yang cemerlang, ... din Sudirohusodo memberi

a. Me negaskan bahwa pendidikan Dokter Jawa selarna 3 tahun itu sama sekali belum memenuhi persyaratan.

b. Oleh sebab itu rencana pendidikan harus ditingkatkan, dengan cara, setelah tarnat pendidikan 3 tahun, mereka harus melakukan praktek di bawah pengawasan selama 2 tahun.

c . Sesudah itu baru diberi wewenang untuk berdiri sendiri.

2. Pada tahun 1889 dr. C. Eijkman, Direktur Sekolah Dokter Jawa (1888- 1896) mengajukan beberapa usu1 sebagai berikut : a. Penyelenggaraan pendidikan yang mengarnbil dasar Sekolah

Dasar harus ditingkatkan menjadi 5 tahun. b . Harus disusun buku-buku pegangan mengajar yang memenuhi

persyaratan untuk mencapai peningkatan pelajaran. c. Pelajaran praktek kedokteran harus lebih diintensifkan ..

Menanggapi saran tokoh-tokoh di atas , pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1900 memutuskan untuk meningkatkan Sekolah Dokter Jawa menjadi Stovia (School tot opleiding van Inlandsche Artsen) dan lulusan­nya mendapat gelar, Inlandsche-Arts. Sisa-sisa siswa Sekolah Kedokteran Jawa yang masih ada tahun itu tidak lagi dicetak menjadi Dokter Jawa, tetapi meneruskan pelajarannya ke Stovia. Pembangunan Gedung Stovia, di atas tanah seluas 15.742 m2 terle tak di G~ng Manjangan di Weltevreden (s~karang jalan Dr. Abdulrachman Saleh 26) Jakarta , pelaksanaannya di­serahkan kepada korps Zeni. Pembangunannya mulai dilaksanakan, pada tahun 1899.

Karena dukungan dan bantuan Pemerintah Hindia Belanda, dalam hal memajukan pendidikan di [ndonesia kurang sekali, terutama dalam hal pembiayaan, maka timbullah berbagai kesulitan .

Karena menghadapi kesulitan ini Dr. H.F. Roll berusaha mencari sumbangan dari orang-orang swasta yang menaruh simpati terhadap usahanya mendirikan Stovia. Dengan usahanya itu Dr. H.F. Roll akhirnya berhasil mengumpulkan sumbangan sebesar f. 178.000, yaitu sumbang­an dari: 1. PW. Jansen 2. J . Nienhuys 3. HC. Van den HoneTt.

Dari su mbangan ketiga orang inilah, pembangunan Gedung Stovia bisa di­teruskan. Dua tahun kemudian pembangunan Gedung Stovia selesai dan diresmikan pemakaianny a pada tahun 1902.

8

• PERPUSTAKAAN

NEGAAA MALAYSIA

Page 7: Sekilas Gedung Kebangkitan Semula 1979 · 2019. 3. 17. · mendapat laporan, bahwa di Wilayah Banyumas berjangkit berbagai macam ... Permata yang cemerlang, ... din Sudirohusodo memberi

J

Pada tahun 1913 Stovia mengadakan reorganisasi yang antara lain meliputi:

1. Perbaikan kurikulum. 2. Penyelenggaraan praktikum dilakukan secara terpisah, sesuai dengan

jurusan dan tingkatan. 3. Tingkat persiapan tetap selama 3 tahun, akan tetapi untuk tingkat

kedokteran diperpanjang lagi menjadi 7 tahun. 4. Penambahan tenaga pengajar dan para asisten. 5. Perubahan gelar bagi para lulusan yang semula Inlandsche-Arts

(1902) diubah menjadi Indische Arts (1913) . 6. Stovia mulai membuka pintu bagi segala bangsa dan juga menerima

siapa saja yang akan belajar di Stovia dengan biaya sendiri.

9

• PERPUSTAKMN

NEGARAMALAYSIA

Page 8: Sekilas Gedung Kebangkitan Semula 1979 · 2019. 3. 17. · mendapat laporan, bahwa di Wilayah Banyumas berjangkit berbagai macam ... Permata yang cemerlang, ... din Sudirohusodo memberi

II PERANAN dr. WAHIDlN

TERHADAP BERDIRINY A BUDI UTOMO

Dokter Wahidin Sudirohusodo lahir di desa Mlati dekat Yogyakarta pada tahun 1857. la menamatkan Sekolah Dokter Jawa di Jakarta pada umur 15 tahun.

Pada tahun 1872 dr. Wahidin Sudirohusodo yang masih mud a itu langsung diangkat menjadi asisten dosen di tempat ia beTsekolah. Pada tahun 1892 dr. Wahidin Sudirohusodo telah . berada di YogyakaTta. Di Yogyakarta dr. Wahidin bersama dengan beberapa orang kawannya men­dirikan Surat KabaT yang bernama: Retno Dhumilah, yang berarti : Permata yang cemerlang, nama ini diambil daTi nama seorang gadis putri tunggal Panembahan Madilln yang bernama Retno Dhumilah.

Retno Dhumilah ialah seorang putri yang memiliki jiwa ksatria dan keberaniannya luar biasa. Ketika pasukan Panembahan Senapati dari Mataram ingin menaklukkan Madiun, Retno Dhumilah tidak mau me­nyerah begitu saja, sebelum ia secara pribadi menguji ketabahan dan kesaktian Panembahan Senapati. Sifat ksatria dan keberanian Retno Dhumilah itulah kiranya yang mengilhami dr. Wahidin dan kawan-kawan­nya untuk menamai surat kabarnya dengan nama Retno Dhumilah.

Setelah kurang lebih sepuluh tahun dr. Wahidin berkecimpung dalam bidang persurat-kabaran, maka pada bulan Nopember 1906 dr. Wa­hidin mengajukan permohonan berhenti sebagai pimpinan redaksi seperti yang termaktub dalam surat kabarnya yang berbunyi sebagai berikut:

" Memberi Tahu "

Saya memberi tahu pada Tuan-tuan langganan serta sekalian pem­baca bahwa mulai dari ini hari· saya minta berhenti dari pekerjaan saya menjadi Redaktur surat kabar Retno Dhumilah lantaran mana waktu ini saya sedang sakit yang semen tara ada keras . Dari sebab itu saya harap

10

• PERPUSTAKAAN

NEGAAAMALAYSIA

Page 9: Sekilas Gedung Kebangkitan Semula 1979 · 2019. 3. 17. · mendapat laporan, bahwa di Wilayah Banyumas berjangkit berbagai macam ... Permata yang cemerlang, ... din Sudirohusodo memberi

dengan sebesar penghara'pan, apabila kiranya Tuan-tuan langgangan dan sekalian pembaca serta Tuan-tuan Redaktur dari surat kabar yang telah , suka berkenalan dengan Retno Dhumilah di dalam saya memangku Re­daktur, apabila ada kesalahan saya, sudilah memberi maaf dan sebanyak­banyak ampun. Kemudian dari kehendaknya NY Voor Bunning , seberhenti saya yang diwajibkan menjabat Redaktur ialah: Mas Wignyohardjo, Mede Redaktur SK ini.

Sudirohusodo

Mulai pada akhir tahun 1906 sampai tahun 1907 Dr. Wahidin Sudiro­husodo mengadakan perjalanan keliling pulau Jawa. Tujuan perjalanan keliling pulau Jawa ini ' ialah untuk mempropagandakan pembentukan dana pendidikan (Studie Fonds). Ia menemui para priyayi dan para bangsa­wan kaya, dan mengajak mereka untuk ikut aktif memikirkan pendidikan bangsa yang masih sangat rendah tingkat kecerdasannya.

Pad a akhir tahun 1907 dr. Wahidin Sudirohusodo mengunjungi Stovia bekas sekolahnya dulu di Jakarta. Dalam kesempatan ini dr. Wah i­din Sudirohusodo memberi ceramah terhadap pelajar-pelajar Stovia. Dalam ceramah ini dr. Wahidin menghimbau supaya pelajar-pelajar Stovia mendi­rikan Studie Fonds (dana pendidikan).

Himbauan dr . Wahidin ini diterima baik oleh pelajar-pelajar Stovia, terutama oleh pemuda Sutomodan Suradji. Maka pada tanggal 20 Mei 1908 Sutomo dan kawan-kawannya mendirikan Budi Utomo .

11

... ===

"',.,""', ..... NEGARAIoIALAYSIA

Page 10: Sekilas Gedung Kebangkitan Semula 1979 · 2019. 3. 17. · mendapat laporan, bahwa di Wilayah Banyumas berjangkit berbagai macam ... Permata yang cemerlang, ... din Sudirohusodo memberi

III BERDIRINY A BUDI UTOMO

Sebagai reaksi himbauan dr. Wahidin Sudirohusodo untuk mendiri­kan dana pendidikan (Studie Fonds) , maka sembilan orang pelajar Stovia pada hari Minggu tanggal 17 Mei 1908 mengadakan pertemuan di ruang Anatomi di Stovia. Kesembilan orang yang ikut dalam pertemuan tanggal 17 Mei 1908 itu ialah :

1. R. Sutomo 2. Mohammad Saleh 3 . M. Suwamo 4. M. Gunawan 5. Gondo Suwarno 6 . M. Sulaeman 7. R.M. Gumbrek 8. M. Suradji 9 . R. Angka Prodjosoedirdjo .

Setelah segala sesuatunya dibicarakan masak-masak, maka mereka sepakat memutuskan antara lain:

1. Memilih Budi Utomo sebagai nama organisasi yang mereka dirikan. 2. Memilih pengurusnya sebagai berikut:

1. Ketua 2. Wakil Ketua 3. Sekretaris I 4. Sekretaris II 5. Bendahara 6. Komisaris

12

R. Sutomo M. Sulaeman Suwarno M. Gunawan R. Angka Gondo Suwarno, Mohammad Saleh,

M. Suradji dan RM. Gumbrek.