sejarah tangkuban perahu
DESCRIPTION
menjelaskan sejarah tangkuban perahuTRANSCRIPT
-
Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu
Di Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Bandung terdapat sebuah tempat rekreasi yang sangat
indah yaitu Gunung Tangkuban Perahu. Tangkuban Perahu artinya adalah perahu yang
terbalik. Diberi nama seperti karena bentuknya memang menyerupai perahu yang terbalik.
Konon menurut cerita rakyat parahyangan gunung itu memang merupakan perahu yang
terbalik. Berikut ini ceritanya.
Beribu-ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin oleh seorang raja dan seorang ratu
yang hanya mempunyai seorang putri. Putri itu bernama Dayang Sumbi. Dia sangat cantik
dan cerdas, sayangnya dia sangat manja. Pada suatu hari saat sedang menenun di beranda
istana, Dayang Sumbi merasa lemas dan pusing. Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke
lantai berkali-kali. Saat pintalannya jatuh untuk kesekian kalinya Dayang Sumbi menjadi
marah lalu bersumpah, dia akan menikahi siapapun yang mau mengambilkan pintalannya itu.
Tepat setelah kata-kata sumpah itu diucapkan, datang seekor anjing sakti yang bernama
Tumang dan menyerahkan pintalan itu ke tangan Dayang Sumbi. Maka mau tak mau, sesuai
dengan sumpahnya, Dayang Sumbi harus menikahi Anjing tersebut.
Dayang Sumbi dan Tumang hidup berbahagia hingga mereka dikaruniai seorang anak yang
berupa anak manusia tapi memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. Anak ini diberi nama
Sangkuriang. Dalam masa pertumbuhannya, Sangkuring se lalu ditemani bermain oleh seekor
anjing yang bernama Tumang yang dia ketahui hanya sebagai anjing yang setia, bukan
sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah
perkasa.
Pada suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi bersama anjingnya untuk berburu
rusa untuk keperluan suatu pesta. Setelah beberapa lama mencari tanpa hasil, Sangkuriang
merasa putus asa, tapi dia tidak ingin mengecewakan ibunya. Maka dengan sangat terpaksa
dia mengambil sebatang panah dan mengarahkannya pada Tumang. Setibanya di rumah dia
menyerahkan daging Tumang pada ibunya. dayanng Sumbi yang mengira daging itu adalah
daging rusa, merasa gembira atas keberhasilan anaknya.
Segera setelah pesta usai Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan bertanya pada pada
anaknya dimana Tumang berada. Pada mulanya Sangkuriang merasa takut, tapa akhirnya dia
mengatakan apa yang telah terjadi pada ibunya. Dayang Sumbi menjadi sangat murka, dalam
kemarahannya dia memukul Sangkuriang hingga pingsan tepat di keningnya. Atas
perbuatannya itu Dayang Sumbi diusir keluar dari kerajaan oleh ayahnya. Untungnya
Sangkuriang sadar kembali tapi pukulan ibunya meninggalkan bekas luka yang sangat lebar
di keningnya.Setelah dewasa, Sangkuriang pun pergi mengembara untuk mengetahui keadaan
dunia luar.
Beberapa tahun kemudian, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik.
Segera saja dia jatuh cinta pada wanita tersebut. Wanita itu adalah ibunya sendiri, tapi mereka
tidak saling mengenali satu sama lainnya. Sangkuriang melamarnya, Dayang Sumbi pun
menerima dengan senang hati. Sehari sebelum hari pernikahan, saat sedang mengelus rambut
tunangannya, Dayang Sumbi melihat bekas luka yang lebar di dahi Sangkuriang, akhirnya dia
menyadari bahwa dia hampir menikahi putranya sendiri. Mengetahui hal tersebut Dayang
Sumbi berusaha menggagalkan pernikahannya. Setelah berpikir keras dia akhirnya
memutuskan untuk mengajukan syarat perkawinan yang tak mungkin dikabulkan oleh
Sangkuriang. Syaratnya adalah: Sangkuriang harus membuat sebuah bendungan yang bisa
-
menutupi seluruh bukit lalu membuat sebuah perahu untuk menyusuri bendungan tersebut.
Semua itu harus sudah selesai sebelum fajar menyingsing.
Sangkuriang mulai bekerja. Cintanya yang begitu besar pada Sangkuriang memberinya suatu
kekuatan aneh. Tak lupa dia juga menggunakan kekuatan yang dia dapat dari ayahnya untuk
memanggil jin-jin dan membantunya. Dengan lumpur dan tanah mereka membendung air
dari sungai dan mata air. Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang menebang sebatang
pohon besar untuk membuat sebuah perahu. Ketika Dayang Sumbi melihat bahwa
Sangkuriang hampir menyelesaikan pekerjaannya, dia berdoa pada dewa-dewa untuk
merintangi pekerjaan anaknya dan mempercepat datangnya pagi.
Ayam jantan berkokok, matahari terbit lebih cepat dari biasanya dan Sangkuriang menyadari
bahwa dia telah ditipu. Dengan sangat marah dia mengutuk Dayang Sumbi dan menendang
perahu buatannya yang hampir jadi ke tengah hutan. Perahu itu berada disana dalam keadaan
terbalik, dan membentuk Gunung Tangkuban Perahu(perahu yang menelungkub). Tidak jauh
dari tempat itu terdapat tunggul pohon sisa dari tebangan Sangkuriang, sekarang kita
mengenalnya sebagai Bukit Tunggul. Bendungan yang dibuat Sangkuriang menyebabkan
seluruh bukit dipenuhi air dan membentuk sebuah danau dimana Sangkuriang dan Dayang
Sumbi menenggelamkan diri dan tidak terdengar lagi kabarnya hingga kini.
Tangkuban Perahu adalah salah satu wisata yang berada di lembang Bandung, Di tangkuban
perahu ini terdapat salah satu gunung berapi yang mungkin masih aktif hingga sekarang, jika
kita lihat dari jarak jauh Gunung ini emang menyerupai perahu yang kebalik atau tiguling
kalo bahasa sundanya mah, emang kalau dalam legenda masyarakat gunung ini dikaitkan
dengan cerita Sangkuring, kisah anak yang menyukai ibu kandungnya sendiri.
Ketinggian gunung tangkuban perahu ini kurang lebih 2048 meter dari permukaan laut,
gunung ini memiliki kawah aktif, dari jumlahnya kawah ini berjumlah sembilan kawah,
dalam sejarah geologi gunung tangkuban perahu ini merupakan sisa dari gunung sunda dan
termasuk gunung purba di Indonesia, menurut ahli geologi kawasan dataran tinggi di
bandung yang memiliki ketinggian kurang lebih 709 meter dari permukaan laut adalah
merupakan sisa dari sebuah danau besar yang terbentuk akibat dari pembendungan sungai
Citarum, sehingga kalo dikaitkan dengan legenda masyarakat gunung ini berkaitan dengan
peristiwa saat itu. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang
-
berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan
adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang
dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Daerah Gunung Tangkuban Perahu
dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah 17 oC pada siang hari dan 2
oC pada malam hari. Gunung Tangkuban Parahu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp
Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Gunung berapi tangkuban perahu ini terbentuk dari letusan gurung sunda yang memulai
letusan pertamanya pada tahun 1829 dan terakhir meletus pada tahun 1929, berikut catatan
letusanya :
-
karena seringnya gunung ini meletus akhirnya banyak kawah yang terdapat di sekitarnya,
kawah disini dinamain, namanya pun keren-keren kaya kawah Ratu (ini termasuk kawah
yang paling besar) terus kawah Baru, kawah Domas, Kawah Jurig, Kawah Siluman, kawah
Upas dan yg terakhir namanya Paguyuban Badang, kawah-kawah disini masih aktif bahkan
ada beberapa kawah yang dilarang didekati karena mengandung uap yang beracun..
Gunung Tangkuban Parahu ini termasuk gunung api aktif yang statusnya diawasi terus oleh
Direktorat Vulkanologi Indonesia. Beberapa kawahnya masih menunjukkan tanda tanda
keaktifan gunung ini. Di antara tanda aktivitas gunung berapi ini adalah munculnya gas
belerang dan sumber-sumber air panas di kaki gunungnya, di antaranya adalah di kasawan
Ciater, Subang.
Keberadaan gunung ini serta bentuk topografi Bandung yang berupa cekungan dengan bukit
dan gunung di setiap sisinya menguatkan teori keberadaan sebuah telaga besar yang kini
merupakan kawasan Bandung. Diyakini oleh para ahli geologi bahwa kawasan dataran tinggi
Bandung dengan ketinggian kurang lebih 709 m di atas permukaan laut merupakan sisa dari
danau besar yang terbentuk dari pembendungan Ci Tarum oleh letusan gunung api purba
yang dikenal sebagai Gunung Sunda dan Gunung Tangkuban Parahu merupakan sisa Gunung
Sunda purba yang masih aktif. Fenomena seperti ini dapat dilihat pada Gunung Krakatau di
Selat Sunda dan kawasan Ngorongoro di Tanzania, Afrika. Sehingga legenda Sangkuriang
yang merupakan cerita masyarakat kawasan itu diyakini merupakan sebuah dokumentasi
masyarakat kawasan Gunung Sunda Purba terhadap peristiwa pada saat itu.
Aksesibilitas Dengan Kendaraan
Rute jalan untuk sampai di kawasan obyek wisata Gunung Tangkuban perahu adalah
melewati pintu tol Pasteur, dilanjutkan ke Jl. Dr. Djunjunan - lanjut ke Pasirkaliki - melewati
Sukajadi - Setiabudi - Lembang lalu sampai ke lokasi Tangkubanparahu (Gerbang Atas).
Bila keluar melalui pintu tol Padalarang (via Cipularang), bisa ambil arah ke Cimahi lalu
belok ke kiri melalui Jl. Kolonel Masturi, lalu terus saja ikuti jalan Kolonel Masturi hingga
ujungnya (melewati daerah kecamatan Cisarua dan kecamatan Parongpong, Kab. Bandung
Barat), lalu saat bertemu pertigaan Jl. Raya Lembang, belok kiri dan terus saja ikuti jalan
melewati markas Brimob dll., ketika sudah melewati plang Tahu Tauhid di sebelah kiri maka
sekitar 200 meter lagi akan sampai di Gerbang akses ke wisata kawah Tangkuban Perahu
(kiri jalan).
-
Museum Konfrensi Asia Afrika
1. LATAR BELAKANG
Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18 24 April 1955 merupakan peristiwa sangat bersejarah dalam politik luar negeri Indonesia dan peristiwa
besar bagi bangsa Indonesia. Peristiwa tersebut terjadi hanya 10 tahun setelah bangsa
Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Dalam waktu yang singkat, bangsa
Indonesia telah berani mengusulkan dan bersedia menjadi tuan rumah bagi konferensi
bertaraf internasional. Yang paling penting ialah bahwa konferensi itu berakhir dengan sukses
besar, baik dalam mempersatukan sikap dan menyusun pedoman kerja sama di antara bangsa-
bangsa Asia Afrika maupun dalam ikut serta membantu terciptanya ketertiban dan
perdamaian dunia. Konferensi ini melahirkan Dasasila Bandung yang kemudian menjadi
pedoman bangsa-bangsa terjajah di dunia dalam perjuangan memperoleh kemerdekaannya
yang kemudian menjadi prinsip dasar dalam upaya memajukan perdamaian dan kerja sama
dunia. Kesuksesan konferensi ini tidak hanya tampak pada masa itu, tetapi juga, dan yang
lebih penting, terlihat pada masa sesudahnya, karena jiwa dan semangat Konferensi Asia
Afrika menjadi salah satu faktor penting yang menentukan jalannya sejarah dunia.
Sesungguhnya jiwa dan semangat Konferensi Asia Afrika dapat menjadi pegangan, modal
dasar, dan motivasi, baik bagi aktivitas politik (luar negeri) negara kita, maupun bagi Negara-
negara Asia Afrika pada umumnya. Konferensi tersebut selain meningkatkan volume kerja
sama antarbangsa-bangsa Asia dan Afrika sehingga peranan dan pengaruh mereka dalam
percaturan internasional meningkat dan disegani, juga menanamkan kesadaran bagi generasi
mendatang bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa Asia Afrika untuk lebih berperan dan
berprestasi.
Dalam rangka membina dan mencapai tujuan tersebut di atas, adalah penting dan tepat jika
Konferensi Asia Afrika beserta peristiwa, masalah, dan pengaruh yang mengitarinya
diabadikan dalam sebuah museum di tempat konferensi itu berlangsung, yaitu di Gedung
Merdeka yang berlokasi di Kota Bandung, kota yang dipandang sebagai ibu kota dan sumber
inspirasi bagi bangsa-bangsa Asia Afrika.
-
2. GAGASAN
Sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (1978-1988), Prof. Dr. Mochtar
Kusumaatmadja, S.H., LL.M. seringkali bertemu muka dan berdialog dengan para pemimpin
negara dan bangsa Asia Afrika. Dalam kesempatan-kesempatan tersebut, beliau sering
mendapat pertanyaan dari mereka tentang Gedung Merdeka dan Kota Bandung tempat
diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika. Berulang kali pembicaraan tersebut diakhiri oleh
pernyataan keinginan mereka untuk dapat mengunjungi Kota Bandung dan Gedung Merdeka.
Terilhami oleh kehendak untuk mengabadikan Konferensi Asia Afrika 1955 yang merupakan
tonggak terbesar keberhasilan politik luar negeri Indonesia, ketika jiwa, semangat, dan
pengaruhnya menyebar ke seluruh dunia terutama bumi Asia Afrika dan Negara-negara
Nonblok, serta terdorong oleh keinginan sejumlah pemimpin Asia Afrika untuk mengunjungi
Kota Bandung, maka lahirlah gagasan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M. untuk
mendirikan Museum Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka, Bandung. Gagasan
tersebut dilontarkan dalam forum rapat Panitia Peringatan 25 Tahun Konferensi Asia Afrika
tahun 1980 yang dihadiri antara lain oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. Dr. Haryati
Soebadio sebagai wakil dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Gagasan tersebut
mendapat sambutan baik terutama dari Presiden Republik Indonesia Soeharto. Sejak itu,
salah satu aktivitas Panitia Peringatan 25 Tahun Konferensi Asia Afrika adalah mewujudkan
gagasan tersebut.
3. PERESMIAN
Gagasan pendirian Museum Konperensi Asia Afrika diwujudkan oleh Joop Ave, sebagai
Ketua Harian Panitia Peringatan 25 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Direktur Jenderal
Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri, bekerjasama dengan Departemen
Penerangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah Daerah Tingkat I Provinsi
Jawa Barat, dan Universitas Padjadjaran. Perencanaan dan pelaksanaan teknisnya dikerjakan
oleh PT Decenta, Bandung.
Museum Konperensi Asia Afrika diresmikan berdirinya oleh Presiden Soeharto pada 24 April
1980, sebagai puncak Peringatan 25 Tahun Konferensi Asia Afrika.
4. NAMA, STATUS, DAN SIFAT
Museum ini bernama MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA. Nama tersebut digunakan
untuk mengenang peristiwa Konferensi Asia Afrika yang menjadi sumber inspirasi dan
motivasi bagi bangsa-bangsa Asia Afrika.
Museum ini dibangun oleh Pemerintah Republik Indonesia dan berada di bawah wewenang
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. sementara pengelolaannya di bawah koordinasi
Departemen Luar Negeri dan Pemerintah Daerah Tingkat I Provinsi Jawa Barat.
Pada 18 Juni 1986, kedudukan Museum Konperensi Asia Afrika dialihkan dari Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan ke Departemen Luar Negeri di bawah pengawasan Badan
Penelitian dan Pengembangan Masalah Luar Negeri. Pada tahun 2003 dilakukan
restrukturisasi di tubuh Departemen Luar Negeri dan Museum Konferensi asia Afrika
dialihkan ke Ditjen Informasi, Diplomasi Publik, dan Perjanjian Internasional (sekarang
Ditjen Informasi dan Diplomasi Publik). Saat ini, UPT Museum Konferensi Asia Afrika
berada dalam koordinasi Direktorat Diplomasi Publik. Museum ini menjadi museum sejarah
bagi politik luar negeri Indonesia.
Penataan kembali Museum Konferensi Asia-Afrika
Dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika 2005 dan peringatan 50 tahun
Konferensi Asia-Afrika 1955, pada 22-24 April 2005, tata pameran Museum Asia-Afrika
direnivasi atas prakarsa Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Dr. N. Hassan Wirajuda.
-
Penataan kembali Museum tersebut dilaksanakan atas kerjasama Departemen Luar Negeri
dengan Sekretariat Negara dan Pemerintah Provinsi jawa Barat. Perencanaan dan
pelaksanaan teknisnya dikerjakan oleh Vico Design dan waka Reality.
5. TUJUAN
Menyajikan peninggalan-peninggalan, informasi yang berkaitan dengan Konferensi
Asia Afrika, termasuk latar belakang, perkembangan konferensi tersebut, sosial
budaya, dan peran bangsa-bangsa Asia Afrika, khususnya bangsa Indonesia dalam
percaturan politik dan kehidupan dunia.
Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan buku-buku, majalah, surat kabar, naskah,
dokumen, dan penerbitan lainnya yang berisi uraian dan informasi mengenai kegiatan
dan peranan bangsa-bangsa Asia Afrika dan negara-negara berkembang dalam
percaturan politik dan kehidupan dunia serta tentang sosial budaya negara-negara
tersebut.
Melakukan penelitian tentang masalah-masalah Asia Afrika dan negara-negara
berkembang guna menunjang kegiatan pendidikan dan penelitian ilmiah di kalangan
pelajar, mahasiswa, dosen, dan pemuda Indonesia serta bangsa-bangsa Asia Afrika
pada umumnya, dan memberi masukan bagi kebijakan pemerintah dalam kegiatan
politik luar negeri.
Menunjang upaya-upaya dalam rangka pengembangan kebudayaan nasional,
pendidikan generasi muda, dan peningkatan kepariwisataan.
Menunjang upaya-upaya untuk menciptakan saling pengertian dan kesatuan pendapat
serta meningkatkan volume kerja sama di antara bangsa-bangsa Asia Afrika dan
bangsa-bangsa lainnya di dunia.
6. LOKASI
Menghargai nilai sejarahnya, Museum Konperensi Asia Afrika berlokasi di Gedung Merdeka
yang terletak di Jalan Asia Afrika Nomor 65 Bandung.
7. RUANG LINGKUP
a. PAMERAN TETAP Museum Konperensi Asia Afrika memiliki ruang pameran tetap yang memamerkan sejumlah
koleksi berupa benda-benda tiga dimensi dan foto-foto dokumenter peristiwa Pertemuan
Tugu, Konferensi Kolombo, Konferensi Bogor, dan Konferensi Asia Afrika tahun 1955.
Selain itu dipamerkan juga foto-foto mengenai :
Peristiwa yang melatarbelakangi lahirnya Konferensi Asia Afrika;
Dampak Konferensi Asia Afrika bagi dunia internasional;
Gedung Merdeka dari masa ke masa;
Profil negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika yang dimuat dalam multimedia.
Diorama Pembukaan Konferensi Asia Afrika, 1955
Dalam rangka menyambut kunjungan Delegasi Konferensi Tingkat Tinggi X Gerakan
Nonblok tahun 1992, saat Indonesia terpilih sebagai tempat konferensi tersebut dan menjadi
Ketua Gerakan Nonblok, dibuatlah diorama yang menggambarkan situasi pembukaan
Konferensi Asia Afrika tahun 1955.
b. PERPUSTAKAAN Untuk menunjang kegiatan Museum Konperensi Asia Afrika, pada 1985 Abdullah Kamil
(pada waktu itu Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia di London)
memprakarsai dibuatnya sebuah perpustakaan.
Perpustakaan ini memiliki sejumlah buku mengenai sejarah, sosial, politik, dan budaya
Negara-negara Asia Afrika, dan negara-negara lainnya; dokumen-dokumen mengenai
-
Konferensi Asia Afrika dan konferensi-konferensi lanjutannya; serta majalah dan surat kabar
yang bersumber dari sumbangan/hibah dan pembelian.
c. AUDIO VISUAL Bersamaan dengan berdirinya perpustakaan, disiapkan pula ruang audio visual pada 1985.
Ruang tersebut juga diprakarsai oleh Abdullah Kamil.
Ruangan ini menjadi sarana untuk penayangan film-film dokumenter mengenai kondisi dunia
hingga tahun 1950-an, Konferensi Asia Afrika dan konferensi-konferensi lanjutannya, serta
film-film mengenai kebudayaan dari Negara-negara Asia dan Afrika.
d. RISET Museum Konferensi Asia-Afrika meningkatkan berbagai studi mengenai Asia-afrika dan luar
negeri serta memfasilitasi penelitian-penelitian dalam dan luar negeri yang dilakukan oleh
para peneliti dan mahasiswa.
e. AKTIVITAS Museum Konferensi Asia-Afrika menyelenggarakan:
1. Pemanduan. Pemanduan dilakukan kepda pengunjung, baik kunjungan resmi tamu pemerintah maupun kunjungan kelompok/umum.
2. Pameran Temporer. Museum Konferensi Asia-Afrika menyelenggarakan pameran temporer dalam upaya mengedukasi publik berkaitan dengan pelaksanaan politik luar
negeri dan sejarah diplomasi Indonesia. Pameran temporer ini dilakukan juga di
lokasi-lokasi di luar Museum Konferensi Asia-Afrika.
3. Komunitas. Di dalam Museum Konferensi asia-afrika terdapat komunitas masyarakatyang dibentuk atau didukung oleh Museum Konferensi Asia-Afrika.
Berbagai komunitas masyarakat ini di bentuk dengan tujuan untuk meningkatkan
pengetahuan mengenai sejarah, politik internasional, wawasan kebangsaan mengingat
tentang yang dihadapi dalam politik luar negeri Indonesia di masa yang akan datang,
dalam diplomasipublik maupun diplomasi antar waraga (citizen diplomacy). Beberapa
kegiatan yang diselenggarakan bekerjasama dengan komunitas diantaranya: Diskusi
Buku, Diskusi Film, berbagai Festival, Klab Budaya, Pameran, dan lain-lain.
-
Museum Geologi Bandung
Museum Geologi Bandung didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah direnovasi
dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Setelah
mengalami renovasi, Museum Geologi Bandung dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil
Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai salah satu
monumen bersejarah, museum ini berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan
peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan berbagai materi-materi geologi yang
berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan
berbagai ahli geologi di Indonesia sejak tahun 1850.
Museum Geologi terbagi menjadi beberapa ruang pamer yang menempati lantai I dan II.
Berikut ini merupakan ruangan-ruangan yang berada di kedua lantai Museum Geologi serta
fungsi dan isi dari ruangan tersebut.
Lantai I
Terbagi menjadi 3 ruang utama : Ruang orientasi di bagian
tengah, Ruang Sayap Barat dan Ruang Sayap Timur. Ruang Orientasi berisi peta geografi
Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan geologi dan museum
dalam bentuk animasi, bilik pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan
dan penelitian. Sementara, Ruang Sayap Barat, dikenal sebagai Ruang Geologi Indonesia,
yang terdiri dari beberapa bilik yang menyajikan informasi tentang :
Hipotesis terjadinya bumi di dalam sistem tata surya.
Tatanan tektonik regional yang membentuk geologi Indonesia; diujudkan dalam
bentuk maket model gerakan lempeng-lempeng kulit bumi aktif
Keadaan geologi sumatera,Jawa, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara serta Irian
Jaya
-
Fosil fosil serta sejarah manusia menurut evolusi Darwin juga terdapat di sini
Lantai II
Terbagi menjadi 3 ruangan utama: ruang barat, ruang tengah dan ruang timur
Ruang barat (dipakai oleh staf museum)
Sementara ruang tengah dan ruang timur di lantai II yang digunakan untuk peragaan dikenal
sebagai ruang geologi untuk kehidupan manusia.
Ruang Tengah Berisi maket pertambangan emas terbesar
di dunia, yang terletak di Pegunungan Tengan Irian Jaya. Tambang terbuka Gransberg yang
mempunyai cadangan sekitar 1,186 miliar ton; dengan kandungan tembaga 1,02%, emas 1,19
gram/ton dan perak 3 gram/ton. Gabungan beberapa tambang terbuka dan tambang
bawahtanah aktif di sekitarnya memberikan cadangan bijih sebanyak 2,5 miliar ton. Bekas
Tambang Ertsberg (Gunung Bijih) di sebelah tenggara Grasberg yang ditutup pada tahun
1988 merupakan situs geologi dan tambang yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan
menjadi objek geowisata yang menarik. Beberapa contoh batuan asal Irian Jaya (Papua)
tertata dan terpamer dalam lemari kaca di sekitar maket. Miniatur menara pemboran minyak
dan gas bumi juga diperagakan di sini.
Ruang Timur Terbagi menjadi 7 ruangan kecil, yang
kesemuanya memberikan informasi tentang aspek positif dan negatif tataan geologi bagi
kehidupan manusia, khususnya di Indonesia.
-
Ruang 1 menyajikan informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral atau batu bagi
manusia, serta panel gambar sebaran sumberdaya mineral di Indonesia.
Ruang 2 menampilkan rekaman kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya
mineral
Ruang 3 berisi informasi tentang pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari,
baik secara tradisional maupun modern.
Ruang 4 menunjukkan cara pengolahan dan pengelolaan komoditi mineral dan energi
Ruang 5 memaparkan informasi tentang berbagai jenis bahaya geologi (aspek negatif)
seperti tanah longksor, letusan gunung api dan sebagainya.
Ruang 6 menyajikan informasi tentang aspek positif geologi terutama berkaitan
dengan gejala kegunungapian.
Ruang 7 menjelaskan tentang sumberdaya air dan pemanfaatannya, juga pengaruh
lingkungan terhadap kelestarian sumberdaya tersebut.