sejarah geometri euclid
TRANSCRIPT
1
SEJARAH GEOMETRI EUCLID
NILA FITRIANA(06022681620007)
DIAN FITRA (06022681620019)
LISA JUANTI (06022681620029)
DOSEN MATA KULIAHDr. Somakim, M.Pd
Dr. Elly Susanti, M.Pd
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA2016
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada asal mula lahirnya geometri, berawal dari upaya untuk mencari solusi
terhadap masalah-masalah kongkret dalam kehidupan manusia. Berawal dari
keinginan untuk membuat bangunan yang megah dan indah, mempermudah
pengukuran, mengakuratkan perhitungan, dan menyelesaikan masalah keruangan
lainnya.
Geometri adalah struktur matematika yang membicarakan unsur dan relasi yang
ada antara unsur tersebut. Titik, garis, bidang, dan ruang merupakan benda abstrak
yang menjadi unsur dasar geometri. Berdasarkan unsur-unsur inilah, didefinisikan
pengertian-pengertian baru atau berdasar pada pengertian-pengertian baru sebelumnya.
Dalam geometri didapat juga sifat-sifat pokok, yaitu sifat-sifat pertama yang tidak
berdasarkan sifat-sifat yang mendahuluinya yaitu aksioma dan posulat. Aksioma
adalah suatu pernyataan yang kebenarannya diterima tanpa melalui
pembuktian.berdasarkan sifat pokok tersebut dapat diturunkan sifat-sifat yang disebut
dengan dalil. Dalil tersebut dapat juga dibentuk berdasarkan dalil sebelumnya.
Dalil merupakan sebuah pernyataan yang kebenarannya dapat diterima melalui
serangkaian pembuktian. Simbol atau lambang merupakan alat bantu yang
mengandung suatu pengertian. Suatu lambang tertentu digunakan untuk menyatakan
hal tertentu sedangkan suatu hal tertentu dapat juga disimbolkan dengan bermacam-
macam lambang. Seperti titik dilambangkan dengan huruf kapital misalnya A, B, C
dan seterusnya, garis dilambangkan dengan huruf kecil (misalnya garis k, l).
Euclid dengan buku Elemen-nya adalah hasil karya klasik matematika dari
jaman purbakala yang paling terkenal, dan juga menjadi buku teks matematika tertua
yang selalu digunakan dunia. Sedikit yang bisa diketahui tentang Euclid, kecuali fakta
bahwa dia hidup di Alexandria sekitar tahun 300 SM. Pokok persoalan utama dari
karyanya adalah geometri, perbandingan dan teori bilangan. Telah diperlihatkan
bahwa bukti geometrik dengan cara menggambarkan kesimpulan melalui diagram
untuk saat ini dianggap tidak memuaskan. Bukti tersebut tidak memenuhi standar
sekarang.
3
Di lain pihak, Euclid, yang merupakan ahli logika ternama, bergantung
sepenuhnya pada pembuktian menggunakan gambar. Postulat sejajar Euclid, yakni
berupa satu kalimat penting dalam sejarah kontroversi intelektual, dapat dinyatakan
sebagai berikut : Jika dua garis dibagi oleh garis transversal sedemikian sehingga
jumlah dua sudut interiornya (sudut dalam) pada sisi transversal adalah kurang dari
180o, garis tersebut akan bertemu pada sisi transversal tersebut.
Sejarah pentingnya postulat sejajar tersebut didasarkan pada peran pentingnya
dalam teori Euclid. Oleh karena itu, pertama dimulai dengan mensketsa teori geometri
bidang Euclid. Agar menjadi bukti, penting dilakukan pemeriksaan terhadap struktur
teori ini. Perlakuan yang dilakukan tidak mengikuti detailnya perkembangan Euclid,
tetapi menekankan pada ide dasarnya dengan menggunakan istilah yang lebih modern
dan juga perlakuan yang cukup sesuai dengan hasil kerjanya yang sekarang, sehingga
banyak dipakai di berbagai buku ajar.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa itu Geometri Euclid ?
2. Bagaimana pengaruh Geometri Euclid di dalam dan diluar matematika ?
3. Apa manfaat Geometri Euclid didalam matematika dan diluar matematika ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu Geometri Euclid.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Geometri Euclid didalam maupun diluar
matematika.
3. Untuk mengetahui manfaat Geometri Euclid didalam maupun diluar matematika
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Euclid
Euclide adalah nama dari
Arabisasi dari kata Εὐκλείδης
Yunani, yang berarti "kemuliaan
baik." Euclide adalah tokoh
ilmu ukur dari Yunani. Dia juga
penyusun buku pelajaran yang
terbesar sepanjang abad.
Euclide dikenal juga
sebagai Euclid atau Euclid of
Alexandria. Euclid ini adalah
salah satu murid dari akademi
Plato di Athena. Selain
kemasyhurannya, hampir tidak
ada keterangan terperinci mengenai kehidupan Euclid yang bisa diketahui. Dia pernah
aktif sebagai guru di Iskandaria, Mesir, pada sekitar 300 SM, tetapi kapan dia lahir dan
meinggal benar-benar tidak jelas. Bahkan, sulit diketahui di benua dan di kota mana
dia dilahirkan. Yang jelas ia hidup pada zaman Ptolemaeus l (305-285SM.), raja Mesir
bekas jenderal kesayangan Alexander Agung. Ptolemaeus l membuat kota Alexandria
jadi ibu kota. Jadi pusat perdagangan dan pusat ilmu pengetahuan. Ptolemaeus l juga
membuat perpustakaan yang terbesar di dunia pada zaman itu. Perpustakaan itu
menyimpan 700.000 gulung naskah kuno.
Euclide adalah orang pertama di dunia yang mendirikan sekolah matematika di
Alexandria. Menurut Proclus pada suatu hari Ptolemaeus l ingin sekali belajar
geometri dari Euclide. Ia mengundang Euclide ke istananya dan mulai mendengarkan
pelajaran geometri dari Euclide. Tapi kemudian Ptolemaeus merasa bahwa geometri
terlalu sulit dan terlalu lama untuk dimengerti. Maka ia minta agar pelajaran
dipercepat. Euclide menjawab, “Bagi raja pun tak ada jalan pintas ke
geometri!”. Mekipun demikian, di bidang geometri Euclid memberikanwarisan
penting bagi dunia. Maka tak mengherankan jika Euclid disebut “ bapak” geometri.
5
Namun dalam tulisan-tulisan orang-orang Arab bahwa Euclid bin Naqrat bin Znarjos,
lahir di Btabrh, kebangsaan Yunani. Begitu hebatnya Euclid menyusun bukunya
sehingga dari bentuknya saja sudah mampu menyisihkan semua buku teks yang
pernah dibuat orang sebelumnya. Buku ini aslinya ditulis dalam bahasa Yunani,
kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Terbitan pertama muncul pada
1482, sekitar 30 tahun sebelum penemuan mesin cetak oleh Johann Gutenberg. Sejak
penemuan mesin cetak, buku itu diterbitkan dalam ribuan edisi dengan beragam corak.
Buku The Elements jauh lebih berpengaruh ketimbang semua risalah Aristoteles
tentang logika. Buku ini adalah contoh komplit perihal struktur dedukatif dan buah
pikir yang menakjubkan dari semua hasil kreasi otak manusia. Pada umumnya orang-
orang Eropa tidak beranggapan bahwa geometri ala Euclid hanyalah sebuah sistem
abstrak. Mereka justru sangat yakin bahwa gagasan Euclid benar-benar merupakan
kenyataan yang sesungguhnya.
Pengaruh Euclid terhadap Isaac Newtown juga sangat kentara. The Principia
karya Newton mirip dengan The Elements. Selain itu, berbagai ilmuwan juga mencoba
menyamakan diri dengan Euclid. Caranya dengan memperlihatkan bagaimana semua
kesimpulan mereka secara logis berasal dari asumsi asli. Itulah yang antara lain
dilakukan oleh ahli-ahli matematika seperti Bertrand Russel, Alfred North Whitehead,
dan filosof Spinoza. Kini para ahli matematika telah mamaklumi bahwa geometri
Euclid bukan satu-satunya sistem geometri yang menjadi pegangan pokok. Mereka
maklum bahwa selama 150 tahun terakhir banyak orang yang merumuskan geometri
bukan ala Euclid.
6
B. Penemuan Euclid
Euclid banyak menulis buku sebagai hasil karyanya. Salah satu karya Euclid
yang terkenal adalah bukunya yang berjudul "Stoicheia" atau The elements (unsur)
tentang geometri (ilmu ukur) yang jadi buku pelajaran yang di pakai di sekolah
menengah di seluruh dunia selama 20 abad lebih. Buku itu terdiri dari 13 jilid, sebagai
berikut:
1. Buku I : Pondasi Geometri Bidang
Teorema dari Buku I dapat dikelompokkan ke dalam empat bagian sebagai
berikut:
a. (I.1-26) Teorema mendasar dan konstruksi dasar dalam geometri bidang seperti
teorema kongruensi untuk segitiga atau pembelahan sudut, di teorema ini tidak
menggunakan garis sejajar.
b. (I.27-32) Teorema garis sejajar, termasuk teorema bahwa jumlah sudut interior
segitiga sama dengan dua sudut yang tepat (1,32)
b. (I.33-45) Teorema jajar genjang; transformasi dan perbandingan daerah jajaran
genjang dan segitiga.
c. (I.46-48) Teorema Phytagoras.
2. Buku II : Geometri dari peregi Panjang
Sebagian besar teorema dalam buku II menjelaskan materi aljabar tentang variasi
pada tema identitas binomial (suku dua):
3. Buku III : Geometri dari Persegi Panjang
Dalam buku ini terdapat dalil-dalil mengenai lingkaran, tali busur, garis singgung
dan pengukur sudut.
4. Buku IV : Poligon ( Segibanyak) beraturan
Dalam buku IV, kita akan menggunakan istilah umum "poligon beraturan" (atau
n-gon) Euclid panggilan dalam kasus-kasus tertentu yang “Poligon sama sisi dan
sudut sama. Ada empat masalah yang dibahas, yaitu:
a. Cara menuliskan bujur sangkar
7
b. Menentukan batas lingkaran
c. Menuliskan lingkaran
d. Menentukan batas bujur sangkar
Masalah-masalah ini diselesaikan untuk:
1) segitiga secara umum (IV. 2-5)
2) persegi (segiempat beraturan) (IV. 6-9)
3) segilima beraturan (IV. 10-14);
4) segienam beraturan (IV. 15);
5) segilimabelas beraturan (IV.16)
5. Buku V
Buku V adalah buku yang paling abstrak dan independen dalam Elements dari
buku-buku sebelumnya. buku ini mempelajari “besaran” yang menurut Aristoteles
meliputi angka, garis, muatan, dan waktu. Berbagai sumber menunjukkan bahwa
Eudoxus (sekitar 400-350) merupakan penulis teori dalam buku V.
6. Buku VI
Buku ini berisi tentang bentuk kesamaan yang disajikan dengan sempurna dan
homogen. Penggunaan fakta/keterangan penting seperti pada persamaan kuadrat
yang diaplikasikan untuk menghitung luas. Dan metode ini digunakan untuk
menentukan luas dari jajaran genjang sehingga diketahui bahwa sudut yang
salilng berhadapan memiliki besar yang sama. Serta dibahas juga mengenai teori-
teori tentang proporsi-proporsi dalam geometri.
7. Buku VII - IX
Buku ini membahas tentang teori bilangan yang berisi tentang landasan fakta
sederhana dari teori bilangan phytagoras yang sekarang disebut Algoritma Euclid.
Yang dapat diketahui dengan pembagian silang untuk menentukan FPB ( faktor
persekutuan terbesar) dan KPK (kelipatan persekutuan terkecil). Dalam hal ini
juga ditambahkan bukti mengenai keunikan faktorisasi prima menjadi faktor
prima, perhitungan pangkat dan akar, penjumlahan deret geometri terhingga dan
bukti teori eksistensi pada bilangan prima yang tak terhingga. Selanjutnya telah
8
dijelaskan pada teorema phytagoras mengenai bilangan ganjil dan bilangan genap.
Dalam buku ke IX ditemukan dalil mengenai pembentukan bilangan genap
sempurna, seperti 6 = 1+2+3 = jumlah faktor-faktornya. Jika Sn = 2n-1 adalah
bilangan prima maka 2n-1.Sn adalah bilangan sempurna.
8. Buku X
Buku ini berdasarkan pada studi sebelumnya pada Theaetetus, studi nya dimulai
dengan penelitian yang lama, Sulit sekali untuk dapat melihat secara keseluruhan
karena bentuk yang tidak praktis dan tujuan akhir yang berupa jenis bilangan
irrasional.
9. Buku XI
Buku ini berisi tentang beberapa data yang melibatkan prinsip dualitas yang
mengacu pada garis lurus dan bidang. Selanjutnya teorema yang paling penting
pada trigonometri dan yang terakhir teorema permukaan yang sejajar.
10. Buku XII
Buku ini berisi tentang perhitungan volume, dilanjutkan dengan membandingkan
lingkaran dengan kuadrat diameternya sedangkan bola dengan pangkat tiga
dengan diameternya.Kemudian hubungan antara tabung dengan garis tegak pada
kerucut, yang semuanya dibuktikan dalam teori Eudoxian. Namun yang
terpenting adalah keberhasilan Euclid dalam menentukan volume piramid.
11. Buku XIII
Buku ini berdasarkan studi dari Eudoxus yang mengupas fakta mengenai
penyelesaian bentuk-bentuk umum pada bangun ruang.
Apa yang penting tentang Euclid's Elemen adalah paradigma yang ditetapkannya
untuk cara bahwa matematika harus dipelajari dan dicatat. Dia mulai dengan beberapa
definisi dari terminologi dan ide untuk geometri, dan kemudian ia mencatat lima
postulat penting (atau aksioma) dari geometri. Sebuah versi dari postulat ini adalah
sebagai berikut:
a. P1 Menghubungkan setiap pasangan titik berbeda akan melewati sebuah garis.
9
b. P2 Untuk setiap segmen AB dan setiap segment CD terdapat sebuah titik E yang
unik (pada baris yang ditentukan oleh A dan B) sehingga B terletak diantara A
dan B dan segmen CD kongruen ke BE (gambar a).
c. P3 Untuk setiap titik C dan setiap titik A yang berbeda dari C, terdapat sebuah
lingkaran dengan pusat C dan jari-jari CA (gambar b).
d. P4 Semua sudut siku-siku adalah kongruen. Ini adalah empat standar aksioma
yang memberikan konsepsi kita tentang Euclidean geometri. Aksioma kelima,
topik studi intensif selama dua ribu tahun, adalah paralel yang disebut postulat
(dalam formulasi Playfair 's):
e. P5 Untuk setiap garis l dan setiap titik P yang tidak terletak pada l terdapat sebuah
garis unik m melalui P sehingga m sejajar dengan l (gambar c).
Semua postulat membawa apa yang disebut dengan pembuktian diri (self-
evidence). Postulat kelima dibuktikan oleh Euclid tanpa memberikan cara pembuktian.
Upaya pertama untuk membuktikan postulat kesejajaran ini dilakukan oleh Girolamo
Saccheri, pendeta Jesuit berkebangsaan Italia, yang mendukung Euclid dengan
menerbitkan buku berjudul Euclides ab omni naevo vindicatus (“Euclid bebas dari
semua kesalahan”) pada tahun 1733. Buku tersebut tidak dapat menuntaskan
kesalahan Euclid. Matematikawan terkemuka Jerman, Gauss, pertama kali
menemukan kesalahan postulat kelima tapi malu untuk mempublikasikannya sehingga
kehormatan diberikan kepada dua matematikawan lain yang mengungkapkannya
dengan cara penemuan Gauss. Janos Bolyai dari Hongaria dan Nicolai Lobachevsky
Gambar 1
10
secara terpisah mampu membuktikan cacat postulat kelima Euclid dengan cara
berbeda pula.
Penemuan kesalahan ini membuat berkembangnya geometri model baru. Dirintis
oleh Beltrami dari Italia, disusul Cayley dari Inggris, Poincare dari Perancis dan Felix
Klein dari Jerman. Terakhir, dirombak, diubah dan dilakukan penyesesuai kecil
terhadap postulat-postulat Euclid oleh [Bernhard] Riemann dari Jerman sehingga
muncul bentuk-bentuk baru: hiperbola, parabola, ellips yang merupakan jawaban
bahwa alam semesta bukanlah pengikut aliran Euclid. Setelah banyak ditemukan cacat
pada doktrin Euclid, banyak pengikutnya mulai “menyerang” Euclid dengan menyebut
dia terlalu arogan dan memaksakan suatu pembuktian yang dibuatnya selalu benar,
misalnya: salah satu sisi segitiga tidak akan lebih panjang daripada jumlah kedua sisi
lainnya. Matematikawan modern mengkritik Euclid dari sudut pandang lain, yaitu:
Euclid tidak cermat dalam melakukan pembuktian. Terdapat beberapa kesalahan dan
ide-ide yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Yang paling mencolok adalah
postulat kelima yang juga lazim disebut dengan postulat kesejajaran.
Para matematikawan berikutnya tidak dapat menerima pernyataan-pernyataan
(postulat) yang tidak dapat dibuktikan itu. Kemudian, muncul geometri non-Euclidian
yang menggantikan postulat-postulat itu dengan pernyataan yang dapat diterima
umum. Setelah 700 tahun, Theon dari Alexandria membuat perbaikan dari karya
Euclide itu.Karya Theon inilah yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Pada
tahun 1220, sarjana inggris yaitu Adelard membuat terjemahan dalam bahasa latin dari
terjemahan bahasa arab buku itu. Cetakan pertama dari buku Elemen Euclide itu
dalam bahasa latin dibuat di Venesia pada tahun 1482 oleh Campanus. Terjemahan
pertama dari bahasa Yunani ke dalam bahasa latin dibuat oleh Commadino pada
tahun 1572. Terjemahan lengkap ke dalam bahasa Inggris dilakukan oleh Bringsley
pada tahun 1570.
Selain buku yang berjudul “The elements”, Euclid juga mengarang buku-buku
lain sebagai berikut:
1. The Data, berhubungan dengan sifat dan implikasi dalam masalah geometris; dan
terkait dengan jilid ke-4 buku The Elements
2. On Divisions of Figures, menyangkut pembagian bidang geometris menjadi dua
atau lebih bagian yang sama atau dengan rasio tertentu.
11
3. Catoptrics, menyangkut teori matematika cermin, yaitu bentuk gambar pada
cermin cekung.
4. Phaenomena, sebuah risalah astronomi bola.
5. Optik adalah perspektif awal yang masih bertahan Yunani.Yaitu Euclid mengikuti
tradisi Platonis dimana Vision atau pandangan tersebut disebabkan oleh sinar
diskrit yang berasal dari mata. Hal-hal yang dilihat di bawah sudut yang lebih
besar tampak lebih besar, di bawah sudut yang lebih rendah tampak lebih kecil,
sementara yang di bawah sudut yang sama adalah sama.
Karya – karya lain yang dipercaya merupakan karya dari Euclid tetapi telah
hilang adalah sebagai berikut :
1. Conics adalah sebuah karya tentang kerucut yang kemudian diperluas oleh
Apollonius dari Perga. Kemungkinan bahwa empat buku pertama karya
Apollonius berasal dari Euclid.
2. Porisms membahas mengenai kerucut,
3. Pseudaria, atau Kitab Fallacies, adalah teks dasar tentang kesalahan dalam
penalaran.
Kita tahu dari laporan orang lain, misalnya laporan Proclus, ahli filsafat Yunani,
yang menulis tentang Euclide kira-kira 700 tahun sesudah Euclid meninggal. Selain
mencetuskan pemikiran-pemikiran mengenai permasalahan geometri, Euclid juga
mempelajari bilangan prima, mencari untuk menentukan bilangan mana yang masuk
kategori prima atau bukan. Euclid tidak pernah dapat menentukan bilangan prima,
tetapi dia mampu memberikan jawaban tentang bilangan prima: bilangan prima itu
tidak terhingga. Anak SD sekarang sudah terbiasa dengan bilangan prima. Dari angka
2 sampai dengan 50 terdapat 15 bilangan prima (2, 3, 5, 7, 11, 13, `7, `9, 23, 29, 31,
37, 41, 43, 47) ; dari 50 sampai dengan 100 hanya 10 bilangan prima. Euclid membuat
pernyataan: jika bilangan prima terbesar adalah n, maka pasti ada bilangan > n, di
mana dapat dicari dengan menggunakan 1 x 2 x 3 dan seterusnya sampai n, kemudian
ditambah 1 untuk mendapatkan hasilnya. Simbol matematika untuk mengekspresikan
adalah n! + 1 (n faktorial ditambah 1).
12
C. Pengaruh Penemuan Euclid di dalam Matematika
Tidak banyak orang yang beruntung memperoleh kemasyhuran yang abadi
seperti Euclid, ahli ilmu ukur Yunani yang besar. Meskipun semasa hidupnya tokoh-
tokoh seperti Napoleon, Martin Luther, Alexander yang Agung, jauh lebih terkenal
ketimbang Euclid tetapi dalam jangka panjang ketenarannya mungkin mengungguli
semua mereka yang disebut itu. Format yang dibuat Euclid membantu terjadi
standarisasi matematika Yunani. Subyek-subyek yang dibahas oleh Euclid mencakup
bentuk-bentuk, Theorema Pythagoras, persamaan dalam aljabar, lingkaran, tangen,
geometri ruang, teori proporsi, bilangan prima, bilangan sempurna, integer positif,
bilangan irrasional, gambar tri-matra (tiga dimensi).
Euclid meninggalkan warisan yang berguna bagi pengembangan
matematika. Kompilasi hasil-hasil karya matematikawan sebelumnya lewat
buku Elements, menunjukkan “benang merah” bahwa pengembangan matematika
tidak lepas dari peran pemikir Yunani. Kritik terhadap Euclid justru memicu
munculnya non-Euclidian yang melengkapi bahasan Euclid. Bentuk parabola,
hiperbola dan elips mulai mendapatkan perhatian dari para matematikawan. Arti
penting buku The Elements tidaklah terletak pada pernyataan rumus-rumus pribadi
yang dilontarkannya.
Hampir semua teori yang terdapat dalam buku itu sudah pernah ditulis orang
sebelumnya, dan juga sudah dapat dibuktikan kebenarannya. Sumbangan Euclid
terletak pada cara pengaturan dari bahan-bahan dan permasalahan serta formulasinya
secara menyeluruh dalam perencanaan penyusunan buku. Di sini tersangkut, yang
paling utama, pemilihan dalil-dalil serta perhitungan-perhitungannya, misalnya
tentang kemungkinan menarik garis lurus diantara dua titik. Sesudah itu dengan
cermat dan hati-hati dia mengatur dalil sehingga mudah difahami oleh orang-orang
sesudahnya.
Bilamana perlu, dia menyediakan petunjuk cara pemecahan hal-hal yang belum
terpecahkan dan mengembangkan percobaan-percobaan terhadap permasalahan yang
terlewatkan. Perlu dicatat bahwa buku The Elements selain terutama merupakan
pengembangan dari bidang geometri yang ketat, juga di samping itu mengandung
bagian-bagian soal aljabar yang luas berikut teori penjumlahan. Adalah adil jika kita
mengatakan bahwa buku Euclid merupakan faktor penting bagi pertumbuhan ilmu
pengetahuan modern. Ilmu pengetahuan bukanlah sekedar kumpulan dari pengamatan-
13
pengamatan yang cermat dan bukan pula sekedar generalisasi yang tajam serta bijak.
Hasil besar yang direnggut ilmu pengetahuan modern berasal dari kombinasi antara
kerja penyelidikan empiris dan percobaan-percobaan di satu pihak, dengan analisa
hati-hati dan kesimpulan yang punya dasar kuat di lain pihak.
Kita masih bertanya-tanya apa sebab ilmu pengetahuan muncul di Eropa dan
bukan di Cina, tetapi rasanya aman jika kita menganggap bahwa hal itu bukanlah
semata-mata lantaran soal kebetulan. Memanglah, peranan yang digerakkan oleh
orang-orang brilian seperti Newton, Galileo dan Copernicus mempunyai makna yang
teramat penting. Tetapi, tentu ada sebab-musababnya mengapa orang-orang ini
muncul di Eropa. Mungkin sekali faktor historis yang paling menonjol apa sebab
mempengaruhi Eropa dalam segi ilmu pengetahuan adalah rasionalisme Yunani,
bersamaan dengan pengetahuan matematika yang diwariskan oleh Yunani kepada
Eropa. Patut kiranya dicatat bahwa Cina meskipun berabad-abad lamanya
teknologinya jauh lebih maju ketimbang Eropa tak pernah memiliki struktur
matematika teoritis seperti halnya yang dipunyai Eropa. Tak ada seorang matematikus
Cina pun yang punya hubungan dengan Euclid. Orang-orang Cina menguasai
pengetahuan yang bagus tentang ilmu geometri praktis, tetapi pengetahuan geometri
mereka tak pernah dirumuskan dalam suatu skema yang mengandung kesimpulan.
Bagi orang-orang Eropa, anggapan bahwa ada beberapa dasar prinsip-prinsip
fisika yang dari padanya semuanya berasal, tampaknya hal yang wajar karena mereka
punya contoh Euclid yang berada di belakang mereka. Pada umumnya orang Eropa
tidak beranggapan geometrinya Euclid hanyalah sebuah sistem abstrak, melainkan
mereka yakin benar bahwa gagasan Euclid dan dengan sendirinya teorinya-- memang
benar-benar merupakan kenyataan yang sesungguhnya.
14
D. Pengaruh Penemuan Euclid di Luar Matematika
Pengaruh Euclid terhadap Sir Isaac Newton sangat kentara sekali, sejak Newton
menulis buku kesohornya The Principia dalam bentuk kegeometrian, mirip
dengan The Elements. Berbagai ilmuwan mencoba menyamakan diri dengan Euclid
dengan jalan memperlihatkan bagaimana semua kesimpulan mereka secara logis
berasal mula dari asumsi asli. Tak kecuali apa yang diperbuat oleh ahli matematika
seperti Russel, Whitehead dan filosof Spinoza. Sebenarnya, sejak teori relativitas
Einstein diterima orang, para ilmuwan menyadari bahwa geometri Euclid tidaklah
selamanya benar dalam penerapan masalah cakrawala yang sesungguhnya. Pada
kedekatan sekitar "Lubang hitam" dan bintang neutron --misalnya-- dimana gaya berat
berada dalam derajat tinggi, geometri Euclid tidak memberi gambaran yang teliti
tentang dunia, ataupun tidak menunjukkan penjabaran yang tepat mengenai ruang
angkasa secara keseluruhan. Tetapi, contoh-contoh ini langka, karena dalam banyak
hal pekerjaan Euclid menyediakan kemungkinan perkiraan yang mendekati kenyataan.
Kemajuan ilmu pengetahuan manusia belakangan ini tidak mengurangi baik hasil
upaya intelektual Euclid maupun dari arti penting kedudukannya dalam sejarah.
Bila ditinjau dari sudut pandang matematika, geometri menyediakan
pendekatan-pendekatan untuk pemecahan masalah, misalnya gambar – gambar,
diagram, Sistem Koordinat, Vektor, dan Transformasi. Tujuan pembelajaran geometri
adalah agar siswa memperoleh rasa percaya diri mengenai kemampuan
matematikanya, menjadi pemecah masalah yang baik, dapat berkomunikasi dan
bernalar secara matematika, mengembangkan intuisi keruangan, menanamkan
pengetahuan untuk menunjang materi yang lain, dan dapat membaca serta
menginterpretasikan argumen-argumen matematika. Pada dasarnya geometri
mempunyai peluang yang lebih besar untuk dipahami siswa dibandingkan dengan
cabang matematika yang lain. Hal ini karena ide-ide geometri sudah dikenal oleh
siswa sejak sebelum mereka masuk sekolah, misalnya garis, bidang dan ruang. Materi
sekolah yang berkaitan dengan geometri adalah materi tentang garis dan
sudut.Geometri itu dipakai para engineer di Yunani untuk membuat bebagai
bangunan; teater, kuil para dewa dan dewi, rumah, pemandian, benteng, stadium,
pasar, dan sebagainya. Tetapi selain itu, jangan lupa bahwa geometri itu juga dipakai
oleh para astronom ketika mengamati benda-benda di angkasa.
15
Salah satu cara yang dikembangkan guru untuk melatih kemampuan siswa
adalah menyusun tangram. Manfaat yang dapat siswa kembangkan dari menyusun
tangram adalah :
1. Melatih ketekunan dan ketelitian.
2. Merangsang kreatifitas.
3. Merangsang kecerdasan.
4. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
5. Geometri sangat berguna dalam bidang arsitektur.
Geometri menjadi materi penting karena melibatkan kemampuan kognitif siswa.
Soemadi (2000: 1) mengatakan bahwa pada dasarnya tujuan geometri adalah
mengembangkan kemampuan berpikir logis, mengajar membaca dan
menginterprestasikan argumen-argumen matematika, menanamkan pengetahuan
(geometri) yang diperlukan untuk studi lanjut dan mengembangkan kemampuan
keruangan.
16
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Euclid adalah tokoh ilmu ukur dari Yunani. Dia juga merupakan guru di
Iskandaria, Mesir, pada sekitar 300 SM. Seorang matematikawan yang sangat
berpengaruh bagi perkembangan matematika dan pemikiran matematikawan
lainnya seperti Isaac Newtown.
2. Karya Euclid yang dikenal antara lain adalah: The Data, The Elements, On
Divisions of Figures, Catoptrics, Phaenomena, dan Optik. Karya – karya lain
yang dipercaya merupakan karya dari Euclid tetapi telah hilang adalah : Conics ,
Porisms membahas mengenai kerucut, Pseudaria, atau Kitab Fallacies, adalah teks
dasar tentang kesalahan dalam penalaran. Adapun kontribusi atau sumbangsih
Euclid terhadap matematika diantaranya terletak pada cara pengaturan dari bahan-
bahan dan permasalahan serta formulasinya secara menyeluruh dalam
perencanaan penyusunan buku yang mencakup bentuk-bentuk, Theorema
Pythagoras, persamaan dalam aljabar, lingkaran, tangen, geometri ruang, teori
proporsi, bilangan prima, bilangan sempurna, bilangan bulat positif, bilangan
irrasional, gambar tri-matra (tiga dimensi), petunjuk pemecahan
masalah, pemilihan dalil-dalil serta perhitungan-perhitungannya. Format yang
dibuat Euclid membantu terjadi standarisasi matematika Yunani. Subjek-subjek
yang dibahas Euclid mencakup Theorema Pythagoras, Persamaan dalam aljabar,
Lingkaran, Tangen, Geometri Ruang, Teori Proporsi, Bilangan Prima, Bilangan
Sempurna, Integer Positif, Bilangan Irrasional, Gambar Tri-matra (tiga dimensi),
Diagram, Sistem Koordinat, Vektor, dan Transformasi.
3. Diluar matematika Geometri itu dipakai para engineer di Yunani untuk membuat
bebagai bangunan; Teater, Kuil para dewa dan dewi, Rumah, Pemandian,
Benteng, Stadium, Pasar, dan sebagainya. Tetapi selain itu, jangan lupa bahwa
geometri itu juga dipakai oleh para astronom ketika mengamati benda-benda di
angkasa
17
B. Saran
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam pembuatan
makalah ini, untuk itu diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi
.
18
DAFTAR RUJUKAN
Artmann, B. (1999). Euclid-the creation of mathematics. Springer Science+Business Media: New York.
Krantz, S.G. (2006). An episodic history of mathematics : Mathematical culture through problem solving. http:/www.gen.lib.rus.ec.
Prabowo, A. (2009). Postulat Kesejajaran Euclid dalam Tinjauan Sejarah. JMP 1(2), 67-91.
http://septycurcol.blogspot.co.id/2015/11/geometri-Euclid.html.