sebuah alternatif dalam pembelajaran ekonometri...

42
0 Simposium Nasional 2 MODEL PEMBELAJARAN GAME ZONE LEARNING SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Inovasi Pendidikan IPS Program Studi IPS Sekolah Pasca Sarjana UPI Disusun oleh: Endang Mulyadi, S.Pd. NIP 131887476 SMA NEGERI 1 CIAMIS Jl. Gunung Galuh No. 37 Ciamis TAHUN 2004

Upload: duonglien

Post on 04-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

0

Simposium Nasional 2

MODEL PEMBELAJARAN GAME ZONE LEARNING

SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Inovasi Pendidikan IPS Program Studi IPS Sekolah Pasca Sarjana UPI

Disusun oleh: Endang Mulyadi, S.Pd.

NIP 131887476

SMA NEGERI 1 CIAMIS Jl. Gunung Galuh No. 37 Ciamis

TAHUN 2004

Page 2: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

1

Simposium Nasional 2

ABSTRAK

Guru profesional selalu mencoba dan mencoba untuk melakukan inovasi dalam

kegiatan pembelajaran, resfek terhadap perubahan, penuh dengan ide-ide yang segar. “Sebuah Ide adalah Kombinasi baru dari elemen-elemen lama”(Gordon Dryden:184). Game Zone Learning merupakan sebuah ide penulis yang merupakan ramuan dari berbagai model pembelajaran yang telah dicoba.

“Sukses = gairah + Visi + Aksi”, Game zone learning merupakan sebuah metode pembelajaran yang berupaya

meningkatkan gairah belajar peserta didik, penuh tantangan, dan mengaktifkan seluruh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kemampuan peserta didik terukur dengan visi yang jelas. Model pembelajaran ini memberikan hasil nyata yang dapat diketahui langsung baik oleh peserta didik maupun oleh guru.

Tantangan model pembelajaran Game Zone Learning bagaikan tombak bermata dua, tantangan bagi guru dan tantangan bagi peserta didik sebagai peserta didik. Guru ditantang selalu siap manjawab berbagai permasalahan yang datang dari peserta didik, sementara peserta didik ditantang untuk melakukan aksi dalam pembelajaran

Kebaikan dari model pembelajaran Game Zone Learning lebih banyak dibanding dengan kelemahannya, bahkan penulis belum merasakan kelemahan dari model pembelajaran ini. Kelemahan yang mungkin terjadi adalah kegiatan peserta didik kurang terkontrol dan setuasi belajar sangat meriah mungkin akan mengganggu kegiatan pembelajaran kelas lain.

Untuk memaparkan ide ini penulis mencoba menyusun makalah dengan Judul: Model Pembelajaran “Game Zone Leaning” Sebuah Alternatif Dalam Pembelajaran Ekonometri”. Serta memberanikan diri untuk diikutsertakan dalam “Simposium Nasional “ inovasi Pembelajaran dan Pengelolaan Sekolah ke 2 tahun 2004, yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menegah Umum.

Page 3: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

2

Simposium Nasional 2

BAB I

PERMASALAHAN

1.1 Latar Belakang Masalah Ekonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan oleh kurikulum

1984 pada jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), merupakan bagian yang terintegrasi dalam

mata pelajaran ekonomi. Sedangkan dalam kurikulum 2004 sebagian diajarkan di kelas X,

dan sebagian lagi di kelas XII jurusan IPS. Sejak itu muncul permasalahan dalam

pembelajaran materi ekonomteri ini, antara lain ketidak mampuan guru ekonomi dalam

menyampaikan materi pelajaran , sehingga menjadi beban bagi guru matematika. Akibatnya

materi pelajaran disampaikan dengan konsep matematika dengan mengabaikan konsep-

konsep ekonominya. Padahal ekonometri merupakan penerapan konsep-konsep matematika

untuk memecahkan permasalah-permasalah yang terjadi dalam peristiwa ekonomi.

Disisi lain, peserta didik memilih jurusan IPS dengan tujuan untuk menghindari

mata pelajaran matematika, tetapi ternyata mereka bertemu lagi dengan materi ekonometri

yang menerapkan konsep-konsep matematik. Maka ekonometri menjadi salah satu materi

pelajaran yang ditakuti sekaligus tidak disenangi oleh peserta didik. Lebih-lebih pada sekolah

yang kelas IPS nya banyak meteri ini disampaikan oleh guru mata pelajaran yang terpisah dari

mata pelajaran ekonomi sehingga ekonometri dianggap mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Pada akhirnya ekonometri dijadikan kambing hitam ketika nilai Ujian Nasional anjlok.

Paradigma baru konsep belajar adalah “belajar adalah bekerja”. Sebelumnya kita

beranggapan belajar adalah persiapan untuk menghadapi pekerjaan. Konsep tersebut kini

menjadi konsep usang dan ketinggalan zaman, karena pada hakekatnya belajar adalah bekerja.

Konsep baru ini lebih realistis karena apa pun yang kita lakukan adalah melakukan pekerjaan.

Konsekwensi dari suatu pekerjaan adalah memperoleh hasil yang diinginkan,

begitupun dari belajar harus membuahkan hasil. Apalah artinya kita melakukan pekerjaan bila

tidak membuahkan hasil. Pekerjaan yang sia-sia adalah pekerjaan yang tidak membuahkan

hasil, artinya apa yang kita lakukan, apa yang kita perbuat tidak memberikan manfaat apapun

bagi kita. Sementara tenaga dan waktu, bahkan mungkin kesempatan kita korbankan.

Begitupun dalam belajar, belajar yang tidak meberikan hasil adalah sia-sia, padahal peserta

didik dan guru sudah rela mengorbankan waktu untuk belajar, bahkan mereka rela

mengorbankan harta, untuk membayar SPP, uang bangunan, transportasi, uang jajan, membeli

buku, baju seragam dan membeli alat tulis. Sia-sialah pengorbanan mereka bila dari kegiatan

Page 4: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

3

Simposium Nasional 2

belajar tidak dapat memberikan hasil. Bahkan dari sisi ekonomi merupakan sebuah

pemborosan dan sangat merugikan.

Sukses adalah sebuah kata yang sederhana tapi bermakna besar dan sangat istimewa,

karena setiap orang dimanapun di dunia ingin meraih sukses. Tak seorangpun yang

menghindari kata tersebut bahkan setiap orang dalam usahanya pasti ingin sukses. Adakah

sekolah yang bisa menjamin seseorang meraih sukses? Dan bagaimanakah cara meraih

suskes? Gordon Dryden dan Dr. Jeanette Vos, dalam bukunya yang berjudul Revolusi Cara

Belajar mengemukakan rumus untuk meraih sukses:

Gairah + Visi + Aksi = Sukses Gairah adalah semangat, kemaunan , enjoy, ketertarikan, untuk melakukan sesuatu

pekerjaan. “Mereka memiliki sesuatu yang sangat berarti bagi mereka, sesuatu yang benar-

benar ingin mereka lakukan. ….” (Gordon Dryden: 148)

Syarat utama untuk melakukan kegiatan pembelajaran harus bergairah, guru dan

peserta didik harus memiliki semangat dan kamauan dalam belajar. Kegiatan pembelajaran

tidak akan dapat berlangsung dengan baik bila tidak ada gairah sama sekali. Kanyataan di

lapangan keadaan seperti ini susah diciptakan lebih-lebih bila kegiatan pembelajaran

dilakukan pada jam-jam kritis. Namun karena gairah merupakan sarat pertama keberhasilan

dalam belajar maka guru harus berupaya agar peserta didik memilki semangat dan keinginan

untuk belajar pada jam mana pun.

Banyak hal yang menyebabkan peserta didik tidak memiliki gairah antara lain:

a. Mata pelajaran kurang disukai. Peserta didik memilih jurusan IPS untuk menghindari

pelajaran matematika, ternyata mereka harus belajar ekonometri, ekonometri ya

matematika

b. Metode pembelajaran yang membosankan

c. Situasi belajar dan keadaan lingkungan. Belajar pada jam pertama ternyata berbeda

dengan situasi belajar jam ke 5, 6, 7 dan ke 8?

Tiga hal tersebut di atas adalah sebagian dari banyak hal yang membuat peserta didik tidak

bergairah dalam belajar.

Faktor kedua adalah visi, tujuan yang jelas, kuat, dan tersirat bahkan mungkin

tersurat dalah hati untuk mencapai hasil tertentu. “ Mereka memandang tujuan tersebut sangat

jelas dan mengimajinasikannya secara ajaib. Karena tujuan tersebut tampak begitu kuat,

mereka membayangkan menapaki langkah-langkah kecil dalam perjalanan menuju tujuan itu.

……….” (Gordon Dryden:149). Jadi visi adalah tujuan yang ingin dicapai yang sangat kuat

sehingga membimbing peserta didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran.

Page 5: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

4

Simposium Nasional 2

Faktor ketiga adalah aksi, aksi adalah kerja, melakukan kerja, kegiatan atau

melakukan kegiatan, dalam hal ini adalah melakukan kegiatan pembelajaran. Kegiatan

pembelajaran tersebut dilakukan sesuai dengan sekenario pembelajaran yang telah dirancang

oleh guru.

“ Akhirnya mereka melakukan sesuatu setiap hari, sesuai dengan rencana, yang akan

membawa mereka selangkah lebih dekat kemimpi mereka, kami menyebutnya aksi”(Gordon

Dryden : 149).

Seorang guru yang profesiaonal akan memperhatikan ketiga hal tersebut, mereka

pasti berkeinginan mencapai tujuan dalam pembelajarannya dan sukses menghasilkan peserta

didik yang memiliki kemampuan tinggi dari hasi belajar yang diperolehnya. Dengan demikian

setiap guru sebagai ujung tombak pendidikan harus mampu menciptakan konsdisi

pembelajaran yang dapat memfasilitasi peserta didiknya untuk meraih sukses. Jalan keluarnya

harus menciptakan gairah belajar, visi, belajar dan aksi belajar yang membawa peserta didik

meraih sukses dalam belajar.

Salah satu partisifasi guru dalam hal itu adalah mencoba menyajikan kegiatan

pembelajaran yang diprediksi dapat memenuhi ketiga faktor tersebut di atas, dengan ini saya

mencoba menyajikan makalah dengan judul: Model Pembelajaran “ Game Zone Leaning

Sebuah Alternative Dalam Pembelajaran Ekonometri”

1.2 Permasalahan Konsep belajar adalah bekerja patut menjadi perhatian utama dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran, untuk itulah harus dikaji dan diciptakan kegiatan pembelajaran yang

menjamin tercapainya tujuan pembelajaran atau kompetensi.

Karena luas dan banyaknya model pembelajaran yang dapat diterapkan, maka

dengan berdasarkan latar belakang masalah, penulis merumuskan permasalahan sebagai

berikut :

“Bagaimana menerapkan model pembelajaran Game Zone Learning dalam kegiatan

Pembelajaran Ekonometri?”

1.3 Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :

“Menjelaskan cara menerapkan model pembelajaran Game Zone Learning dalam kegiatan

Pembelajaran Ekonometri”

Page 6: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

5

Simposium Nasional 2

Disamping tujuan utama di atas makalah ini ditulis untuk mencoba memaparkan

sebuah ide penulis dalam kegiatan pembelajaran untuk diikut sertakan dalam Simposium

Nasional “Inovasi Pembelajaran dan Pengelolaan Sekolah ke -2 tahun 2004.

1.4 Sistematika Penulisan ABSTRAK

BAB I PERMASALAHAN

1.1 Latar Balakang Masalah

1.2 Permasalahan

1.3 Tujuan

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II. PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Persiapan

2.2 Model Pembelajaran Game Zone Learning

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Gane Zone Learning

2.4 Tindak Lanjut

BAB III. KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

DATA PRIBADI

Page 7: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

6

Simposium Nasional 2

BAB II

PEMBAHASAN 2.1 Gambaran Umum

Hasil adalah tujuan utama dari kegiatan pembelajaran yang kita laksanakan.

Maksudnya dari kegiatan pembelajaran peserta didik harus mampu menguasai materi

pelajaran sekaligus menunjukan kegiatan yang dinginkan sesuai dengan kompetensi/tujuan

yang ingin dicapai. Keberhasilan merupakan suskes yang diperoleh dari kegiatan

pembelajaran. Tugas Guru adalah menciptakan suatu kegiatan pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran yang mampu memberikan hasil.

Telah dikemukakan bahwa agar kegiatan pembelajaran memberikan hasil maka

model pembelajaran yang digunakan harus :

a. Mampu membawa peserta didik bergairan dalam belajar

b. memiliki visi//tujuan yang jelas

c. Menuntut peserta didik untuk melakukan aksi/melakukan kegiatan sesuai dengan

materi pembelajaran.

Salah satu model pembelajaran yang dapat menciptakan ketiga faktor di atas adalah metode

model pembelajaran “Game Zone Learning” . Model pembelajaran ini menuntut peserta didik

untuk selalu siap dalam menghadapi setiap “tantangan”. Tatantangan yang dimaksud adalah

beberapa soal atau permasalahan ekonomi yang disusun dari soal termudah sampai soal

sukar, yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Untuk lebih jelasnya berikut

karekteristik model pembelajaran “Game Zone Learning”:

2.1.1 Pesiapan Pada tahap persiapan guru menyusun sekenario pembelajaran dan menyiapkan

segala perangkat pembelajaran yang dibutuhkan. Sekenario pembelajaran adalah urut-urutan

kegiatan pembelajaran berserta strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan/hasil. Satu hal

yang harus diperhatikan dan menjadi ciri dari model pembelajaran ini, sebelumnya anak telah

ditugaskan untuk mengkaji referensi yang berkaitan dengan materi pelajaran.

Perangkat pemberlajaran yang dibutuhkan model pembelajaran Game Zone adalah

kartu soal yang terpisah pisah antara soal no.1, no. 2, dan seterusnya masing-masing

sebanyak peserta didik dan satu set soal untuk evaluasi juga sebanyak peserta didik.

Page 8: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

7

Simposium Nasional 2

2.1.2 Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Game Zone Learning dapat kita lihat dalam Tabel berikut :

TABEL MODEL PEMBELAJARAN GAME ZONE LEARNING

Zone Kegiatan Guru Kegiatan Peserta didik

Zone 1

Motivasi

Guru memotivasi peserta didik

dan menjelaskan tujuan, serta

langkah-langkah kegiatan

pembelajaran

Peserta didik mempersiapkan

alat tulis.

Zone 2

Kegiatan Ekplorasi

Guru membagikan soal mulai

dari soal no 1 dan soal

selanjutnya baru diberikan

kepada peserta didik yang telah

menyelesaikan soal sebelumnya

dengan benar.

Peserta didik mengerjakan

soal satu demi satu dengan

benar dan tidak mengganggu

peserta didik yang lain

dalam jangka waktu tertentu.

Peserta didik yang telah dapat

menyelesaikan seluruh soal

(tuntas) menunggu di luar

kelas.

Zone 3

Konsolidasi

Guru mengorganisasi peserta

didik yang belum mampu

menjawab seluruh soal dalam

kelompok kecil sesuai dengan

jumlah soal yang yang belum

mampu dijawab

Dengan bimbingan Peserta

didik yang telah tuntas

belum peserta didik belum

tuntas berdiskusi untuk

menjawab soal-soal yang

belum mampu dijawab.

Peserta didik saling

berkomunikasi dan bekerja

sama menyelesaikan soal.

Zone 4

Evaluasi

Guru melakukan evaluasi hasil

belajar peserta didik

Peserta didik mengejakan

soal evaluasi.

Zone 5

Reimforcement

Guru memberikan pendalaman

(pengayaan) bagi peserta didik

tuntas dan bimbingan bagi

peserta yang masih belum tuntas

Peserta didik tuntas

melakukan pengayaan, dan

peserta didik belum tuntas

mengikuti bimbingan khusus

(remidial teaching)

Page 9: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

8

Simposium Nasional 2

Zone 1 : Motivasi Pada zone ini guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar peserta didik

bergairah dalam belajar. Disampaikan pula tujuan pembelajaran atau kopetensi yang harus

dicapai atau hasil yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran, supaya peserta didik memiliki

pedoman yang jelas tentang apa yang harus mereka capai/hasilkan.

Agar kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana, maka guru mengemukakan

langkah –langkah pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh peserta didik. Langkah-langkah

tesebut Adalah :

1. Mengerjakan sejumlan soal (misalkan 3 soal), yang diberikan secara bertahap soal

demi soal dalam kartu soal, dalam jangka waktu yang ditentukan.

2. Soal selanjutnya diberikan bila telah dapat menyelesaikan/ menjawab soal sebelumnya

dengan benar.

3. Peserta didik yang telah menyelesaiakan/ menjawab dengan benar seluruh soal

(tuntas) dipersilahkan menunggu di luar kelas, dengan tertib.

4. Peserta didik yang belum mampu menjawab dengan benar (belum tuntas) tetap di

dalam kelas.

5. Setelah waktu yang ditentukan, peserta didik yang belum menyelesaikan seluruh soal

berkumpul/ berkelompok sesuai dengan jumlah soal yang belum dijawab. Jumlah

peserta tiap kelompok ditentukan oleh guru.

6. Peserta didik tuntas membantu teman-temannya yang belum tuntas dengan petunjuk

guru.

7. Seluruh peserta didik melakukan evaluasi.

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran tersebut harus benar-benar dipahami oleh seluruh

peserta didik, dan menjadi kunci keberhasilah model pembelajaran ini.

Zone : 2 Ekplorasi Pada zone ini peserta didik berkompetisi dengan teman-temannya dalam

menyelesaikan soal demi soal secara bergantian. Mulai dari soal yang paling mudah sampai

soal yang sukar. Zone ini bertujuan untuk:

a. mengetahui sejauh mana pemahaman Peserta didik dalam materi pembelajaran .

b. menempatkan peserta didik pada kelompok kemampuan tinggi, sedang dan kurang

c. agar anak menyadari dan dapat mengetahui sejauh mana kemampuannnya.

d. menentukan tutor sejawat.

Page 10: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

9

Simposium Nasional 2

Pemahaman akan kemampuan diri sendiri merupakan salah satu kunci keberhasilan

seseorang, dengan berkompetisi antar teman peserta didik dapat mengukur kemampuannya,

sehingga dia akan memahami posisinya. Anak jangan sampai “tidak tahu diri”.

Zone 3 : Konsolidasi Setelah berkompetisi, peserta didik dapat dikelompokkan menjadi kelompok tuntas

(missal dapat menjawab 3 soal dengan benar), dan belum tuntas (hanya dapat menjawab 1 da

2 soal dengan benar). Pada tahap ini peserta didik telah mengetahui kemampuan masing-

masing, agar peserta didik menguasai seluruh materi yang diajarkan, peserta didik tuntas

membantu peserta didik belum tuntas dengan berdikusi cara menjawab soal. Kegiatan dapat

berlasung dengan menggunakan konsep tutor sejawat, yaitu suatu proses pembelajaran antar

teman, antar peserta didik yang telah menguasai materi dengan yang belum menguasai materi.

Diharapkan seluruh peserta didik menguasi materi pelajaran. Pengalaman menunjukkan

peserta didik canggung jika harus bertanya pada guru, tapi kalau dengan sejawatnya dapat

dengan mudah dengan cara mereka masing-masing.

Zone 4 : Evaluasi Untuk mengukur sejauhmana pencapaian kopetensi dilakukan evaluasi. Evaluasi

dapat dilakukan secara lisan, tulisan atau penilaian kinerja. Sebenarnya kegiatan evaluasi

dilakukan sejak dan selama kegiatan pembelajaran berlangsung meliputi tiga aspek penilaian

yaitu penilaian ranah Kognitif, Apektif, dan Psikomotor (KAP)

Zone 5 : Pemantapan/Penguatan Guru memberikan pengayaan kepada peserta didik yang telah tuntas dan memberikan

bimbingan husus bagi peserta didik yang belum tuntas atau remedial teaching

2.2 Model Pembelajaran Game Zone Learning Model pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rencana

pembelajaran. Dalam rencana pembelajaran guru memilki kebebasan untuk menerapkan

model pembelajaran yang disenanginya, yang paling relepan untuk menyampaikan materi

pokok pemebalajaran dalam rangka mencapai kompetensi dasar beserta indikatornya.

Berkaitan dengan penulisan makalah ini, penulis menyajikan contoh Rencana

Pembelajaran Ekonometri untuk kelas III semester Ganjil dan kelas X semester ganjil

sebagaimana tertulis dibawah ini.

Page 11: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

10

Simposium Nasional 2

RENCANA PEMBELAJARAN Nomor : 1.3.2

Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu

: : : :

SMA Negeri 1 Ciamis EKONOMI X / 1 ( satu ) 2 x 45 menit

Standar Kompetensi : Menganalisis perilaku ekonomi dalam kaitan dengan

kelangkaan, pengalokasian sumber daya dan barang, melalui mekanisme pasar.

Kompetensi Dasar

:

Menganalisis Permintaan, Penawaran dan Harga kesiimbangan

Materi Pokok : Penawaran, Permintaan dan Harga Keseimbangan Indikator : 1. Menerapkan fungsi permintaan dan penawaran serta

menggambar grafiknya. 2. Mengdeskripsikan proses terbentuknya harga dan

out put keseimbangan dan menggambarkan grafiknya.

3. Menghitung harga dan output dalam keadaan keseimbangan.

Pengalaman Belajar : Menggambarkan grafik fungsi permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar berdasarkan data pada tabel pemintaan dan tabel penawaran.

Kecakapan hidup : 1. Kecakapan sosial ( Komunikasi lisan, komunikasi tulisan dan bekerja sama )

2. Kecakapan akademik ( Menggali informasi, mengidentifikasi, menghubungkan, menjelaskan, menggambarkan dan menyimpulkan )

Sekenario Pembelajaran : Game Zone Learning (model Pembelajaran bertahap) Kegiatan Pembelajaran :

TAHAPAN URAIAN KEGIATAN AL. WAKTU

Kegiatan Awal

1. Motivasi dan Apersepsi 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. menginformasikan langkah-lengkah kegiatan

pembelajaran.

10 menit

Kegiatan Pokok

1. Ekplorasi : Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan guru secara bertahap

2. Konsolidasi a. Peserta didik yang belum tuntas berkelompok

sesuai tingkat ketuntasnnya b. Guru menugaskan siswa yang telah tuntas untuk

membimbing peserta didik yang belum tuntas (tutor sejawat)

3. Evaluasi

Peserta didik mengerjakan seperangkat soal untuk mengukur tingkat ketuntasan.

30 menit 25 menit 15 menit

Page 12: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

11

Simposium Nasional 2

Kegiatan Akhir

1. Memberikan penilain proses 2. Menyimpulkan materi yang sudah dipelajari 3. Menyampaikan materi yang harus dipelajari untuk

pertemuan yang akan datang

10

Sumber/ Bahan Pemelajaran

: 1. Buku Ekonomi yang relevan 2. Kartu Soal ekplorasi 3. Soal evaluasi

Penilaian

: 1. Unjuk hasil kerja peserta didik 2. Penilaian proses 3. Penilaian tertulis 4. Tabel penilaian terlampir

2.2.1 Kartu Soal : Kartu Soal No 1 Ketika harga Rp 40,00 jumlah yang diminta sebanyak 200 unit, namun ketika harga naik

menjadi Rp 100,00 jumlah barang yang diminta turun menjadi 80 unit.

Berdasarkan data tersebut susunlah fungsi pemintaan dan gambarkan grafiknya.

Kunci jawaban :

Diketahui : P1 = 40 Q1 = 200

P2 = 100 Q2 = 80

12

1

12

1

PPPP

QQQQ

−−

=−−

40100

4020080200

−−

=−−

⇒PQ

60

40120200 −

=−−

⇒PQ

)40(120)200(60 −−=−⇒ PQ

4800120000.1260 +−=−⇒ PQ

800.1612060 +−=⇒ PQ

2802 +−=⇒ PQ

Grafik Fungsi Permintaan P 200 150 D 100 50 D 0 Q 50 100 150 200 250 300

Page 13: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

12

Simposium Nasional 2

Kartu Soal No. 2 Ketika harga Rp 40,00 jumlah yang ditawarkan sebanyak 80 unit, dan ketika harga naik

menjadi Rp 80,00 jumlah barang yang ditawarkan naik menjadi 120 unit.

Berdasarkan data tersebut susunlah fungsi penawaran dan gambarkan grafiknya.

Kunci Jawaban :

Diketahui : P1 = 40 Q1 = 80

P2 = 80 Q2 = 120

12

1

12

1

PPPP

QQQQ

−−

=−−

408040

8012080

−−

=−

−⇒

PQ

40

4040

80 −=

−⇒

PQ

)40(40)80(40 −=−⇒ PQ

160040200.340 +=−⇒ PQ

000.164040 +=⇒ PQ

40+=⇒ PQ

Grafik Fungsi Penawaran P 200 150 S 100 50 0 Q S 50 100 150 200 250 300

Page 14: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

13

Simposium Nasional 2

Kartu Soal No. 3 Diketahui Fungsi Permintaan Qd = -2P + 280, dan fungsi Penawaran Qs = P + 40

berdasarkan data tersebut tentukan harga dan jumlah barang pada titik keseimbangan dan

gambarkan grafiknya.

Diketahui :

Qd = - 2 P + 280

Qs = P + 40

Syarat Keseimbangan Qd = Qs

-2P + 280 = P + 40

- 2P – P = - 280 + 40

- 3P = - 240

P = 80

Harga Keseimbangan adalah Rp 80

Maka Q = - 2 P + 280

= -2 (80) + 280

= -160 + 280

Q = 120

Jumlah Barang adalah 120 unit

Titik keseimbangan (E) (120,80)

Grafik Keseimbangan Pasar P 200 150 D S 100 E 50 D 0 Q S 50 100 150 200 250 300

Page 15: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

14

Simposium Nasional 2

2.2.2 Soal Untuk Evaluasi: Perhatikan Tabel Permintan dan Penawaran Berikut ini

TABEL PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Permintaan (Qd) Harga (P) Penawaran (Qs)

200

180

140

120

80

40

50

70

80

100

80

90

110

120

140

Berdasarkan tabel di atas diminta :

1. susunlah fungsi permintaan

2. susnlah fungsi penawaran

3. tentukan harga kesimbangan dan gambarkan grafiknya!

Kunci jawaban :

1. Dari tabel diatas diambil dua titik yaitu titik (200,40) dan (80, 100)

Maka : P1 = 40 Q1 = 200

P2 = 100 Q2 = 80

12

1

12

1

PPPP

QQQQ

−−

=−−

40100

4020080200

−−

=−−

⇒PQ

60

40120200 −

=−−

⇒PQ

)40(120)200(60 −−=−⇒ PQ

4800120000.1260 +−=−⇒ PQ

800.1612060 +−=⇒ PQ

2802 +−=⇒ PQ

Page 16: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

15

Simposium Nasional 2

2. Berdasarkan tabel diatas diambil dua titik yaitu titik (80,40) dan (120,80)

Maka: P1 = 40 Q1 = 80

P2 = 80 Q2 = 120

12

1

12

1

PPPP

QQQQ

−−

=−−

408040

8012080

−−

=−

−⇒

PQ

40

4040

80 −=

−⇒

PQ

)40(40)80(40 −=−⇒ PQ

160040200.340 +=−⇒ PQ

000.164040 +=⇒ PQ

40+=⇒ PQ

3. Berdasarkan tabel diperoleh :

Qd = - 2 P + 280

Qs = P + 40

Syarat Keseimbangan Qd = Qs

-2P + 280 = P + 40

- 2P – P = - 280 + 40

- 3P = - 240

P = 80 (Harga Keseimbangan adalah Rp 80,00)

Maka Q = - 2 P + 280

= -2 (80) + 280

= -160 + 280

Q = 120 (Jumlah Barang adalah 120 unit)

Titik Keseimbangan (E) (120,80) Grafik Keseimbangan Pasar P 200 150 D S 100 E 50 D 0 Q S 50 100 150 200 250 300

Page 17: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

16

Simposium Nasional 2

2.3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Game Zone Learning Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula model

pembelajaran Game Zone Learning. Namun guru harus mencoba menerapkan model

pembelajaran tertentu agar memahami kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran

tersebut, sehingga ia dapat memaksimalkan kelebihannya dan sebaliknya berusaha untuk

meminimalisasi kekurangannya.

Berikut ini gambaran kelebihan dan kekurangan meodel pembelajaran Game Zone Learning

Kelebihan Kekurangan

1. Memacu gairah belajar peserta didik,

dengan berkompetisi

2. Memiliki visi yang jelas, tujuan yang

jelas

3. Hasil belajar langsung diketahui

4. Melibatkan seluruh peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran.

5. Perangkat pembelajaran murah dan

mudah

6. Menutut guru menguasai materi

pelajaran.

1.Tidak semua peserta didik senang dengan

gaya pembelajaran bekompetisi.

2. Karena keterbatasan guru kegiatan

pembelajaran kurang terkontrol.

3.Karena kegiatan pembelajaran sangat

meriah, maka bisa mengganggu kegiata

pembelajaran di tempat lain.

2.4 Tindak Lanjut Menyikapi kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran Game Zone

Learning, sebaiknya dilakukan hal-hal berikut :

2.4.1 Mengajukan Angket kepada peserta didik Penyebaran angket kepada peserta didik bertujuan untuk mengetahui sejauhmana

kebaikan dan keburukan model pembelajaran dimata peserta didik. Disisi lain untuk

mengetahui apakah model ini disukai atau tidak disukai oleh peserta didik dikaitkan dengan

gaya belajar mereka.

2.4.2 Kegiatan Pembelajaran Tidak Harus di Kelas. Kegiatan pembelajaran tidak harus selalu di kelas, mungkin saja kelas membelengu

kretifitas dan aktivitas siswa. Model pembelajaran Game Zone Learning dapat dilakukan

dimanapun, yang penting kodisi lingkungan yang positif dan memadai. Disamping itu karena

karakter model pembelajaran ini meriah kegiatan pembelajaran di luar kelas dalam rangka

menghindari ganguan kepada kegiatan pembelajaran di kelas lain.

Page 18: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

17

Simposium Nasional 2

2.4.3 Tim Teaching Karakter model pembelajaran yang meriah menjurus pada kegiatan siswa yang

kurang terkontrol. Agar kegiatan dapat terkontrol dengan baik salah satu solusinya adalah

dengan menerapkan system pembelajaran tim (Team Teaching). Antara guru dalam tim

dilakukan pembagaian tugas , misalnya :

a. Guru yang menyampaikan materi

b. Guru yang malakukan penilaian proses, dan

c. Guru yang mengorganisasi kelas

Tindak lanjut sangat diperlukan untuk meminimalisi kekurangan dan mengukur

sejauhmana manfaat dari model pembelajaran yang digunakan, karena tidak menutup

kemungkinan dari model pembelajaran yang dikembangkan memiliki efek negatif baik bagi

peserta didik maupun guru sebagai tenaga pengajar, disampaing efek positifnya.

Page 19: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

18

Simposium Nasional 2

BAB III

KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan

1. Model Pembelajaran Game zone learning merupakan salah satu model pembelajaran

yang dapat membantu peserta didik untuk mencapai kesuksesan dalam belajar.

2. Model Pembelajaran Game Zone Learning mampu meningkatkan gariah belajar

peserta didik, memberikan Visi yang jelas dan hasil belajar langsung dapat diketahui.

3. Disamping kelebihan model pembelajaran Game Zone Learning juga memiliki

kekurangan.

2.2 Saran 1. Disarankan kepada rekan guru yang akan mencoba model pembelajaran Game Zone

learning terlebih dahulu menyusun rencana pembelajaran yang lengkap.

2. Model pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran harus bervariasi,

artinya tidak baik bila dalam satu semester hanya menggunakan 1(satu) model

pembelajaran saja

3. Pemilihan model pembelajaran harus disuaikan dengan materi yang akan diajarkan,

bila mendapat kesulitan, diskusikan pemasalahan melalui Musyawarah Guru Mata

Pelajaran (MGMP), baik disekolah masing-masing maupun di Kabupaten/Kota.

Page 20: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

19

Simposium Nasional 2

DAFTAR PUSTAKA

1. Chaniago, arifinal, A., Drs., dkk., Ekonomi 3, Bandung, Angkasa, 2000

2. Dryden, Gordon dan Vos, Jeannette, Dr., Revolusi Cara Belajar, Bandung, Kaifa, 2002.

3. Habibi, Maksum, dkk., Ekonomi 3, Jakarta, PT. Piranti Darma Kalomatama, 2002

4. Meier, Dave, The Accelerated Learning Hand Book; Paduan Kreatif dan Efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan, Bandung, Kaifa, 2002

5. Nurjaka, Drs., Ekonometri; Materi penataran Tertulis Pengayaan Guru SMU Buku

1, Jakarta, Deparetemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Penegmebangan Penataran Guru Tertulis, 1999.

6. Nurjaka, Drs., Ekonometri; Materi penataran Tertulis Pengayaan Guru SMU Buku

2, Jakarta, Deparetemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Penegmebangan Penataran Guru Tertulis, 1999.

7. Samuelson, A, Paul dan Nordhaus, D.,William; Ekonomi, Jakarta, Erlangga, 1985

8. Tim Perumus, Kurikulum 1994, Suplemen GBPP, Malang, Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS dan PMP, 1999.

9. …………., Kurikulum 2004 Standar Kompetensi, Jakarta, Depertemen Pendidikan

Nasional, 2003.

Page 21: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

20

Simposium Nasional 2

DATA PRIBADI

Nama Peserta

Tempat dan tanggal lahir

Jenis Kelamin

Pendidikan Terakhir

Jurusan

Nama sekolah

Alamat lengkap sekolah

Jabatan sekarang

Mengajar mata pelajaran

Prestasi sebagai guru

No. Rekening

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

Endang Mulyadi, S.Pd.

Ciamis, 19 Juni 1966

Laki-laki

Sarjana

PDU/ Akuntansi

SMA Negeri 1 Ciamis

Jl. Gunung Galuh No. 37 Ciamis 46211 Telp.

0265.771069

Guru

Ekonomi

1. Juara 1 Guru Berprestasi Kab. Ciamis tahun 2005

2. Peringkat 4 Lomba Inovasi Pembelajaran LPMP

Jawa Barat tahun 2006.

1. BNI Cabang Ciams No. 0027809726

2. BRI Cabang Ciamis No. 0104-01-015716-50-7

Page 22: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

0

Simposium Nasional 2

MODEL PEMBELAJARAN GAME ZONE LEARNING

SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Inovasi Pendidikan IPS Program Studi IPS Sekolah Pasca Sarjana UPI

Disusun oleh: Endang Mulyadi, S.Pd.

NIP 131887476

SMA NEGERI 1 CIAMIS Jl. Gunung Galuh No. 37 Ciamis

TAHUN 2004

Page 23: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

1

Simposium Nasional 2

ABSTRAK

Guru profesional selalu mencoba dan mencoba untuk melakukan inovasi dalam

kegiatan pembelajaran, resfek terhadap perubahan, penuh dengan ide-ide yang segar. “Sebuah Ide adalah Kombinasi baru dari elemen-elemen lama”(Gordon Dryden:184). Game Zone Learning merupakan sebuah ide penulis yang merupakan ramuan dari berbagai model pembelajaran yang telah dicoba.

“Sukses = gairah + Visi + Aksi”, Game zone learning merupakan sebuah metode pembelajaran yang berupaya

meningkatkan gairah belajar peserta didik, penuh tantangan, dan mengaktifkan seluruh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kemampuan peserta didik terukur dengan visi yang jelas. Model pembelajaran ini memberikan hasil nyata yang dapat diketahui langsung baik oleh peserta didik maupun oleh guru.

Tantangan model pembelajaran Game Zone Learning bagaikan tombak bermata dua, tantangan bagi guru dan tantangan bagi peserta didik sebagai peserta didik. Guru ditantang selalu siap manjawab berbagai permasalahan yang datang dari peserta didik, sementara peserta didik ditantang untuk melakukan aksi dalam pembelajaran

Kebaikan dari model pembelajaran Game Zone Learning lebih banyak dibanding dengan kelemahannya, bahkan penulis belum merasakan kelemahan dari model pembelajaran ini. Kelemahan yang mungkin terjadi adalah kegiatan peserta didik kurang terkontrol dan setuasi belajar sangat meriah mungkin akan mengganggu kegiatan pembelajaran kelas lain.

Untuk memaparkan ide ini penulis mencoba menyusun makalah dengan Judul: Model Pembelajaran “Game Zone Leaning” Sebuah Alternatif Dalam Pembelajaran Ekonometri”. Serta memberanikan diri untuk diikutsertakan dalam “Simposium Nasional “ inovasi Pembelajaran dan Pengelolaan Sekolah ke 2 tahun 2004, yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menegah Umum.

Page 24: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

2

Simposium Nasional 2

BAB I

PERMASALAHAN

1.1 Latar Belakang Masalah Ekonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan oleh kurikulum

1984 pada jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), merupakan bagian yang terintegrasi dalam

mata pelajaran ekonomi. Sedangkan dalam kurikulum 2004 sebagian diajarkan di kelas X,

dan sebagian lagi di kelas XII jurusan IPS. Sejak itu muncul permasalahan dalam

pembelajaran materi ekonomteri ini, antara lain ketidak mampuan guru ekonomi dalam

menyampaikan materi pelajaran , sehingga menjadi beban bagi guru matematika. Akibatnya

materi pelajaran disampaikan dengan konsep matematika dengan mengabaikan konsep-

konsep ekonominya. Padahal ekonometri merupakan penerapan konsep-konsep matematika

untuk memecahkan permasalah-permasalah yang terjadi dalam peristiwa ekonomi.

Disisi lain, peserta didik memilih jurusan IPS dengan tujuan untuk menghindari

mata pelajaran matematika, tetapi ternyata mereka bertemu lagi dengan materi ekonometri

yang menerapkan konsep-konsep matematik. Maka ekonometri menjadi salah satu materi

pelajaran yang ditakuti sekaligus tidak disenangi oleh peserta didik. Lebih-lebih pada sekolah

yang kelas IPS nya banyak meteri ini disampaikan oleh guru mata pelajaran yang terpisah dari

mata pelajaran ekonomi sehingga ekonometri dianggap mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Pada akhirnya ekonometri dijadikan kambing hitam ketika nilai Ujian Nasional anjlok.

Paradigma baru konsep belajar adalah “belajar adalah bekerja”. Sebelumnya kita

beranggapan belajar adalah persiapan untuk menghadapi pekerjaan. Konsep tersebut kini

menjadi konsep usang dan ketinggalan zaman, karena pada hakekatnya belajar adalah bekerja.

Konsep baru ini lebih realistis karena apa pun yang kita lakukan adalah melakukan pekerjaan.

Konsekwensi dari suatu pekerjaan adalah memperoleh hasil yang diinginkan,

begitupun dari belajar harus membuahkan hasil. Apalah artinya kita melakukan pekerjaan bila

tidak membuahkan hasil. Pekerjaan yang sia-sia adalah pekerjaan yang tidak membuahkan

hasil, artinya apa yang kita lakukan, apa yang kita perbuat tidak memberikan manfaat apapun

bagi kita. Sementara tenaga dan waktu, bahkan mungkin kesempatan kita korbankan.

Begitupun dalam belajar, belajar yang tidak meberikan hasil adalah sia-sia, padahal peserta

didik dan guru sudah rela mengorbankan waktu untuk belajar, bahkan mereka rela

mengorbankan harta, untuk membayar SPP, uang bangunan, transportasi, uang jajan, membeli

buku, baju seragam dan membeli alat tulis. Sia-sialah pengorbanan mereka bila dari kegiatan

Page 25: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

3

Simposium Nasional 2

belajar tidak dapat memberikan hasil. Bahkan dari sisi ekonomi merupakan sebuah

pemborosan dan sangat merugikan.

Sukses adalah sebuah kata yang sederhana tapi bermakna besar dan sangat istimewa,

karena setiap orang dimanapun di dunia ingin meraih sukses. Tak seorangpun yang

menghindari kata tersebut bahkan setiap orang dalam usahanya pasti ingin sukses. Adakah

sekolah yang bisa menjamin seseorang meraih sukses? Dan bagaimanakah cara meraih

suskes? Gordon Dryden dan Dr. Jeanette Vos, dalam bukunya yang berjudul Revolusi Cara

Belajar mengemukakan rumus untuk meraih sukses:

Gairah + Visi + Aksi = Sukses Gairah adalah semangat, kemaunan , enjoy, ketertarikan, untuk melakukan sesuatu

pekerjaan. “Mereka memiliki sesuatu yang sangat berarti bagi mereka, sesuatu yang benar-

benar ingin mereka lakukan. ….” (Gordon Dryden: 148)

Syarat utama untuk melakukan kegiatan pembelajaran harus bergairah, guru dan

peserta didik harus memiliki semangat dan kamauan dalam belajar. Kegiatan pembelajaran

tidak akan dapat berlangsung dengan baik bila tidak ada gairah sama sekali. Kanyataan di

lapangan keadaan seperti ini susah diciptakan lebih-lebih bila kegiatan pembelajaran

dilakukan pada jam-jam kritis. Namun karena gairah merupakan sarat pertama keberhasilan

dalam belajar maka guru harus berupaya agar peserta didik memilki semangat dan keinginan

untuk belajar pada jam mana pun.

Banyak hal yang menyebabkan peserta didik tidak memiliki gairah antara lain:

a. Mata pelajaran kurang disukai. Peserta didik memilih jurusan IPS untuk menghindari

pelajaran matematika, ternyata mereka harus belajar ekonometri, ekonometri ya

matematika

b. Metode pembelajaran yang membosankan

c. Situasi belajar dan keadaan lingkungan. Belajar pada jam pertama ternyata berbeda

dengan situasi belajar jam ke 5, 6, 7 dan ke 8?

Tiga hal tersebut di atas adalah sebagian dari banyak hal yang membuat peserta didik tidak

bergairah dalam belajar.

Faktor kedua adalah visi, tujuan yang jelas, kuat, dan tersirat bahkan mungkin

tersurat dalah hati untuk mencapai hasil tertentu. “ Mereka memandang tujuan tersebut sangat

jelas dan mengimajinasikannya secara ajaib. Karena tujuan tersebut tampak begitu kuat,

mereka membayangkan menapaki langkah-langkah kecil dalam perjalanan menuju tujuan itu.

……….” (Gordon Dryden:149). Jadi visi adalah tujuan yang ingin dicapai yang sangat kuat

sehingga membimbing peserta didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran.

Page 26: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

4

Simposium Nasional 2

Faktor ketiga adalah aksi, aksi adalah kerja, melakukan kerja, kegiatan atau

melakukan kegiatan, dalam hal ini adalah melakukan kegiatan pembelajaran. Kegiatan

pembelajaran tersebut dilakukan sesuai dengan sekenario pembelajaran yang telah dirancang

oleh guru.

“ Akhirnya mereka melakukan sesuatu setiap hari, sesuai dengan rencana, yang akan

membawa mereka selangkah lebih dekat kemimpi mereka, kami menyebutnya aksi”(Gordon

Dryden : 149).

Seorang guru yang profesiaonal akan memperhatikan ketiga hal tersebut, mereka

pasti berkeinginan mencapai tujuan dalam pembelajarannya dan sukses menghasilkan peserta

didik yang memiliki kemampuan tinggi dari hasi belajar yang diperolehnya. Dengan demikian

setiap guru sebagai ujung tombak pendidikan harus mampu menciptakan konsdisi

pembelajaran yang dapat memfasilitasi peserta didiknya untuk meraih sukses. Jalan keluarnya

harus menciptakan gairah belajar, visi, belajar dan aksi belajar yang membawa peserta didik

meraih sukses dalam belajar.

Salah satu partisifasi guru dalam hal itu adalah mencoba menyajikan kegiatan

pembelajaran yang diprediksi dapat memenuhi ketiga faktor tersebut di atas, dengan ini saya

mencoba menyajikan makalah dengan judul: Model Pembelajaran “ Game Zone Leaning

Sebuah Alternative Dalam Pembelajaran Ekonometri”

1.2 Permasalahan Konsep belajar adalah bekerja patut menjadi perhatian utama dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran, untuk itulah harus dikaji dan diciptakan kegiatan pembelajaran yang

menjamin tercapainya tujuan pembelajaran atau kompetensi.

Karena luas dan banyaknya model pembelajaran yang dapat diterapkan, maka

dengan berdasarkan latar belakang masalah, penulis merumuskan permasalahan sebagai

berikut :

“Bagaimana menerapkan model pembelajaran Game Zone Learning dalam kegiatan

Pembelajaran Ekonometri?”

1.3 Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :

“Menjelaskan cara menerapkan model pembelajaran Game Zone Learning dalam kegiatan

Pembelajaran Ekonometri”

Page 27: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

5

Simposium Nasional 2

Disamping tujuan utama di atas makalah ini ditulis untuk mencoba memaparkan

sebuah ide penulis dalam kegiatan pembelajaran untuk diikut sertakan dalam Simposium

Nasional “Inovasi Pembelajaran dan Pengelolaan Sekolah ke -2 tahun 2004.

1.4 Sistematika Penulisan ABSTRAK

BAB I PERMASALAHAN

1.1 Latar Balakang Masalah

1.2 Permasalahan

1.3 Tujuan

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II. PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Persiapan

2.2 Model Pembelajaran Game Zone Learning

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Gane Zone Learning

2.4 Tindak Lanjut

BAB III. KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

DATA PRIBADI

Page 28: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

6

Simposium Nasional 2

BAB II

PEMBAHASAN 2.1 Gambaran Umum

Hasil adalah tujuan utama dari kegiatan pembelajaran yang kita laksanakan.

Maksudnya dari kegiatan pembelajaran peserta didik harus mampu menguasai materi

pelajaran sekaligus menunjukan kegiatan yang dinginkan sesuai dengan kompetensi/tujuan

yang ingin dicapai. Keberhasilan merupakan suskes yang diperoleh dari kegiatan

pembelajaran. Tugas Guru adalah menciptakan suatu kegiatan pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran yang mampu memberikan hasil.

Telah dikemukakan bahwa agar kegiatan pembelajaran memberikan hasil maka

model pembelajaran yang digunakan harus :

a. Mampu membawa peserta didik bergairan dalam belajar

b. memiliki visi//tujuan yang jelas

c. Menuntut peserta didik untuk melakukan aksi/melakukan kegiatan sesuai dengan

materi pembelajaran.

Salah satu model pembelajaran yang dapat menciptakan ketiga faktor di atas adalah metode

model pembelajaran “Game Zone Learning” . Model pembelajaran ini menuntut peserta didik

untuk selalu siap dalam menghadapi setiap “tantangan”. Tatantangan yang dimaksud adalah

beberapa soal atau permasalahan ekonomi yang disusun dari soal termudah sampai soal

sukar, yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Untuk lebih jelasnya berikut

karekteristik model pembelajaran “Game Zone Learning”:

2.1.1 Pesiapan Pada tahap persiapan guru menyusun sekenario pembelajaran dan menyiapkan

segala perangkat pembelajaran yang dibutuhkan. Sekenario pembelajaran adalah urut-urutan

kegiatan pembelajaran berserta strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan/hasil. Satu hal

yang harus diperhatikan dan menjadi ciri dari model pembelajaran ini, sebelumnya anak telah

ditugaskan untuk mengkaji referensi yang berkaitan dengan materi pelajaran.

Perangkat pemberlajaran yang dibutuhkan model pembelajaran Game Zone adalah

kartu soal yang terpisah pisah antara soal no.1, no. 2, dan seterusnya masing-masing

sebanyak peserta didik dan satu set soal untuk evaluasi juga sebanyak peserta didik.

Page 29: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

7

Simposium Nasional 2

2.1.2 Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Game Zone Learning dapat kita lihat dalam Tabel berikut :

TABEL MODEL PEMBELAJARAN GAME ZONE LEARNING

Zone Kegiatan Guru Kegiatan Peserta didik

Zone 1

Motivasi

Guru memotivasi peserta didik

dan menjelaskan tujuan, serta

langkah-langkah kegiatan

pembelajaran

Peserta didik mempersiapkan

alat tulis.

Zone 2

Kegiatan Ekplorasi

Guru membagikan soal mulai

dari soal no 1 dan soal

selanjutnya baru diberikan

kepada peserta didik yang telah

menyelesaikan soal sebelumnya

dengan benar.

Peserta didik mengerjakan

soal satu demi satu dengan

benar dan tidak mengganggu

peserta didik yang lain

dalam jangka waktu tertentu.

Peserta didik yang telah dapat

menyelesaikan seluruh soal

(tuntas) menunggu di luar

kelas.

Zone 3

Konsolidasi

Guru mengorganisasi peserta

didik yang belum mampu

menjawab seluruh soal dalam

kelompok kecil sesuai dengan

jumlah soal yang yang belum

mampu dijawab

Dengan bimbingan Peserta

didik yang telah tuntas

belum peserta didik belum

tuntas berdiskusi untuk

menjawab soal-soal yang

belum mampu dijawab.

Peserta didik saling

berkomunikasi dan bekerja

sama menyelesaikan soal.

Zone 4

Evaluasi

Guru melakukan evaluasi hasil

belajar peserta didik

Peserta didik mengejakan

soal evaluasi.

Zone 5

Reimforcement

Guru memberikan pendalaman

(pengayaan) bagi peserta didik

tuntas dan bimbingan bagi

peserta yang masih belum tuntas

Peserta didik tuntas

melakukan pengayaan, dan

peserta didik belum tuntas

mengikuti bimbingan khusus

(remidial teaching)

Page 30: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

8

Simposium Nasional 2

Zone 1 : Motivasi Pada zone ini guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar peserta didik

bergairah dalam belajar. Disampaikan pula tujuan pembelajaran atau kopetensi yang harus

dicapai atau hasil yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran, supaya peserta didik memiliki

pedoman yang jelas tentang apa yang harus mereka capai/hasilkan.

Agar kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana, maka guru mengemukakan

langkah –langkah pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh peserta didik. Langkah-langkah

tesebut Adalah :

1. Mengerjakan sejumlan soal (misalkan 3 soal), yang diberikan secara bertahap soal

demi soal dalam kartu soal, dalam jangka waktu yang ditentukan.

2. Soal selanjutnya diberikan bila telah dapat menyelesaikan/ menjawab soal sebelumnya

dengan benar.

3. Peserta didik yang telah menyelesaiakan/ menjawab dengan benar seluruh soal

(tuntas) dipersilahkan menunggu di luar kelas, dengan tertib.

4. Peserta didik yang belum mampu menjawab dengan benar (belum tuntas) tetap di

dalam kelas.

5. Setelah waktu yang ditentukan, peserta didik yang belum menyelesaikan seluruh soal

berkumpul/ berkelompok sesuai dengan jumlah soal yang belum dijawab. Jumlah

peserta tiap kelompok ditentukan oleh guru.

6. Peserta didik tuntas membantu teman-temannya yang belum tuntas dengan petunjuk

guru.

7. Seluruh peserta didik melakukan evaluasi.

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran tersebut harus benar-benar dipahami oleh seluruh

peserta didik, dan menjadi kunci keberhasilah model pembelajaran ini.

Zone : 2 Ekplorasi Pada zone ini peserta didik berkompetisi dengan teman-temannya dalam

menyelesaikan soal demi soal secara bergantian. Mulai dari soal yang paling mudah sampai

soal yang sukar. Zone ini bertujuan untuk:

a. mengetahui sejauh mana pemahaman Peserta didik dalam materi pembelajaran .

b. menempatkan peserta didik pada kelompok kemampuan tinggi, sedang dan kurang

c. agar anak menyadari dan dapat mengetahui sejauh mana kemampuannnya.

d. menentukan tutor sejawat.

Page 31: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

9

Simposium Nasional 2

Pemahaman akan kemampuan diri sendiri merupakan salah satu kunci keberhasilan

seseorang, dengan berkompetisi antar teman peserta didik dapat mengukur kemampuannya,

sehingga dia akan memahami posisinya. Anak jangan sampai “tidak tahu diri”.

Zone 3 : Konsolidasi Setelah berkompetisi, peserta didik dapat dikelompokkan menjadi kelompok tuntas

(missal dapat menjawab 3 soal dengan benar), dan belum tuntas (hanya dapat menjawab 1 da

2 soal dengan benar). Pada tahap ini peserta didik telah mengetahui kemampuan masing-

masing, agar peserta didik menguasai seluruh materi yang diajarkan, peserta didik tuntas

membantu peserta didik belum tuntas dengan berdikusi cara menjawab soal. Kegiatan dapat

berlasung dengan menggunakan konsep tutor sejawat, yaitu suatu proses pembelajaran antar

teman, antar peserta didik yang telah menguasai materi dengan yang belum menguasai materi.

Diharapkan seluruh peserta didik menguasi materi pelajaran. Pengalaman menunjukkan

peserta didik canggung jika harus bertanya pada guru, tapi kalau dengan sejawatnya dapat

dengan mudah dengan cara mereka masing-masing.

Zone 4 : Evaluasi Untuk mengukur sejauhmana pencapaian kopetensi dilakukan evaluasi. Evaluasi

dapat dilakukan secara lisan, tulisan atau penilaian kinerja. Sebenarnya kegiatan evaluasi

dilakukan sejak dan selama kegiatan pembelajaran berlangsung meliputi tiga aspek penilaian

yaitu penilaian ranah Kognitif, Apektif, dan Psikomotor (KAP)

Zone 5 : Pemantapan/Penguatan Guru memberikan pengayaan kepada peserta didik yang telah tuntas dan memberikan

bimbingan husus bagi peserta didik yang belum tuntas atau remedial teaching

2.2 Model Pembelajaran Game Zone Learning Model pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rencana

pembelajaran. Dalam rencana pembelajaran guru memilki kebebasan untuk menerapkan

model pembelajaran yang disenanginya, yang paling relepan untuk menyampaikan materi

pokok pemebalajaran dalam rangka mencapai kompetensi dasar beserta indikatornya.

Berkaitan dengan penulisan makalah ini, penulis menyajikan contoh Rencana

Pembelajaran Ekonometri untuk kelas III semester Ganjil dan kelas X semester ganjil

sebagaimana tertulis dibawah ini.

Page 32: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

10

Simposium Nasional 2

RENCANA PEMBELAJARAN Nomor : 1.3.2

Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu

: : : :

SMA Negeri 1 Ciamis EKONOMI X / 1 ( satu ) 2 x 45 menit

Standar Kompetensi : Menganalisis perilaku ekonomi dalam kaitan dengan

kelangkaan, pengalokasian sumber daya dan barang, melalui mekanisme pasar.

Kompetensi Dasar

:

Menganalisis Permintaan, Penawaran dan Harga kesiimbangan

Materi Pokok : Penawaran, Permintaan dan Harga Keseimbangan Indikator : 1. Menerapkan fungsi permintaan dan penawaran serta

menggambar grafiknya. 2. Mengdeskripsikan proses terbentuknya harga dan

out put keseimbangan dan menggambarkan grafiknya.

3. Menghitung harga dan output dalam keadaan keseimbangan.

Pengalaman Belajar : Menggambarkan grafik fungsi permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar berdasarkan data pada tabel pemintaan dan tabel penawaran.

Kecakapan hidup : 1. Kecakapan sosial ( Komunikasi lisan, komunikasi tulisan dan bekerja sama )

2. Kecakapan akademik ( Menggali informasi, mengidentifikasi, menghubungkan, menjelaskan, menggambarkan dan menyimpulkan )

Sekenario Pembelajaran : Game Zone Learning (model Pembelajaran bertahap) Kegiatan Pembelajaran :

TAHAPAN URAIAN KEGIATAN AL. WAKTU

Kegiatan Awal

1. Motivasi dan Apersepsi 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. menginformasikan langkah-lengkah kegiatan

pembelajaran.

10 menit

Kegiatan Pokok

1. Ekplorasi : Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan guru secara bertahap

2. Konsolidasi a. Peserta didik yang belum tuntas berkelompok

sesuai tingkat ketuntasnnya b. Guru menugaskan siswa yang telah tuntas untuk

membimbing peserta didik yang belum tuntas (tutor sejawat)

3. Evaluasi

Peserta didik mengerjakan seperangkat soal untuk mengukur tingkat ketuntasan.

30 menit 25 menit 15 menit

Page 33: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

11

Simposium Nasional 2

Kegiatan Akhir

1. Memberikan penilain proses 2. Menyimpulkan materi yang sudah dipelajari 3. Menyampaikan materi yang harus dipelajari untuk

pertemuan yang akan datang

10

Sumber/ Bahan Pemelajaran

: 1. Buku Ekonomi yang relevan 2. Kartu Soal ekplorasi 3. Soal evaluasi

Penilaian

: 1. Unjuk hasil kerja peserta didik 2. Penilaian proses 3. Penilaian tertulis 4. Tabel penilaian terlampir

2.2.1 Kartu Soal : Kartu Soal No 1 Ketika harga Rp 40,00 jumlah yang diminta sebanyak 200 unit, namun ketika harga naik

menjadi Rp 100,00 jumlah barang yang diminta turun menjadi 80 unit.

Berdasarkan data tersebut susunlah fungsi pemintaan dan gambarkan grafiknya.

Kunci jawaban :

Diketahui : P1 = 40 Q1 = 200

P2 = 100 Q2 = 80

12

1

12

1

PPPP

QQQQ

−−

=−−

40100

4020080200

−−

=−−

⇒PQ

60

40120200 −

=−−

⇒PQ

)40(120)200(60 −−=−⇒ PQ

4800120000.1260 +−=−⇒ PQ

800.1612060 +−=⇒ PQ

2802 +−=⇒ PQ

Grafik Fungsi Permintaan P 200 150 D 100 50 D 0 Q 50 100 150 200 250 300

Page 34: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

12

Simposium Nasional 2

Kartu Soal No. 2 Ketika harga Rp 40,00 jumlah yang ditawarkan sebanyak 80 unit, dan ketika harga naik

menjadi Rp 80,00 jumlah barang yang ditawarkan naik menjadi 120 unit.

Berdasarkan data tersebut susunlah fungsi penawaran dan gambarkan grafiknya.

Kunci Jawaban :

Diketahui : P1 = 40 Q1 = 80

P2 = 80 Q2 = 120

12

1

12

1

PPPP

QQQQ

−−

=−−

408040

8012080

−−

=−

−⇒

PQ

40

4040

80 −=

−⇒

PQ

)40(40)80(40 −=−⇒ PQ

160040200.340 +=−⇒ PQ

000.164040 +=⇒ PQ

40+=⇒ PQ

Grafik Fungsi Penawaran P 200 150 S 100 50 0 Q S 50 100 150 200 250 300

Page 35: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

13

Simposium Nasional 2

Kartu Soal No. 3 Diketahui Fungsi Permintaan Qd = -2P + 280, dan fungsi Penawaran Qs = P + 40

berdasarkan data tersebut tentukan harga dan jumlah barang pada titik keseimbangan dan

gambarkan grafiknya.

Diketahui :

Qd = - 2 P + 280

Qs = P + 40

Syarat Keseimbangan Qd = Qs

-2P + 280 = P + 40

- 2P – P = - 280 + 40

- 3P = - 240

P = 80

Harga Keseimbangan adalah Rp 80

Maka Q = - 2 P + 280

= -2 (80) + 280

= -160 + 280

Q = 120

Jumlah Barang adalah 120 unit

Titik keseimbangan (E) (120,80)

Grafik Keseimbangan Pasar P 200 150 D S 100 E 50 D 0 Q S 50 100 150 200 250 300

Page 36: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

14

Simposium Nasional 2

2.2.2 Soal Untuk Evaluasi: Perhatikan Tabel Permintan dan Penawaran Berikut ini

TABEL PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Permintaan (Qd) Harga (P) Penawaran (Qs)

200

180

140

120

80

40

50

70

80

100

80

90

110

120

140

Berdasarkan tabel di atas diminta :

1. susunlah fungsi permintaan

2. susnlah fungsi penawaran

3. tentukan harga kesimbangan dan gambarkan grafiknya!

Kunci jawaban :

1. Dari tabel diatas diambil dua titik yaitu titik (200,40) dan (80, 100)

Maka : P1 = 40 Q1 = 200

P2 = 100 Q2 = 80

12

1

12

1

PPPP

QQQQ

−−

=−−

40100

4020080200

−−

=−−

⇒PQ

60

40120200 −

=−−

⇒PQ

)40(120)200(60 −−=−⇒ PQ

4800120000.1260 +−=−⇒ PQ

800.1612060 +−=⇒ PQ

2802 +−=⇒ PQ

Page 37: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

15

Simposium Nasional 2

2. Berdasarkan tabel diatas diambil dua titik yaitu titik (80,40) dan (120,80)

Maka: P1 = 40 Q1 = 80

P2 = 80 Q2 = 120

12

1

12

1

PPPP

QQQQ

−−

=−−

408040

8012080

−−

=−

−⇒

PQ

40

4040

80 −=

−⇒

PQ

)40(40)80(40 −=−⇒ PQ

160040200.340 +=−⇒ PQ

000.164040 +=⇒ PQ

40+=⇒ PQ

3. Berdasarkan tabel diperoleh :

Qd = - 2 P + 280

Qs = P + 40

Syarat Keseimbangan Qd = Qs

-2P + 280 = P + 40

- 2P – P = - 280 + 40

- 3P = - 240

P = 80 (Harga Keseimbangan adalah Rp 80,00)

Maka Q = - 2 P + 280

= -2 (80) + 280

= -160 + 280

Q = 120 (Jumlah Barang adalah 120 unit)

Titik Keseimbangan (E) (120,80) Grafik Keseimbangan Pasar P 200 150 D S 100 E 50 D 0 Q S 50 100 150 200 250 300

Page 38: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

16

Simposium Nasional 2

2.3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Game Zone Learning Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula model

pembelajaran Game Zone Learning. Namun guru harus mencoba menerapkan model

pembelajaran tertentu agar memahami kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran

tersebut, sehingga ia dapat memaksimalkan kelebihannya dan sebaliknya berusaha untuk

meminimalisasi kekurangannya.

Berikut ini gambaran kelebihan dan kekurangan meodel pembelajaran Game Zone Learning

Kelebihan Kekurangan

1. Memacu gairah belajar peserta didik,

dengan berkompetisi

2. Memiliki visi yang jelas, tujuan yang

jelas

3. Hasil belajar langsung diketahui

4. Melibatkan seluruh peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran.

5. Perangkat pembelajaran murah dan

mudah

6. Menutut guru menguasai materi

pelajaran.

1.Tidak semua peserta didik senang dengan

gaya pembelajaran bekompetisi.

2. Karena keterbatasan guru kegiatan

pembelajaran kurang terkontrol.

3.Karena kegiatan pembelajaran sangat

meriah, maka bisa mengganggu kegiata

pembelajaran di tempat lain.

2.4 Tindak Lanjut Menyikapi kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran Game Zone

Learning, sebaiknya dilakukan hal-hal berikut :

2.4.1 Mengajukan Angket kepada peserta didik Penyebaran angket kepada peserta didik bertujuan untuk mengetahui sejauhmana

kebaikan dan keburukan model pembelajaran dimata peserta didik. Disisi lain untuk

mengetahui apakah model ini disukai atau tidak disukai oleh peserta didik dikaitkan dengan

gaya belajar mereka.

2.4.2 Kegiatan Pembelajaran Tidak Harus di Kelas. Kegiatan pembelajaran tidak harus selalu di kelas, mungkin saja kelas membelengu

kretifitas dan aktivitas siswa. Model pembelajaran Game Zone Learning dapat dilakukan

dimanapun, yang penting kodisi lingkungan yang positif dan memadai. Disamping itu karena

karakter model pembelajaran ini meriah kegiatan pembelajaran di luar kelas dalam rangka

menghindari ganguan kepada kegiatan pembelajaran di kelas lain.

Page 39: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

17

Simposium Nasional 2

2.4.3 Tim Teaching Karakter model pembelajaran yang meriah menjurus pada kegiatan siswa yang

kurang terkontrol. Agar kegiatan dapat terkontrol dengan baik salah satu solusinya adalah

dengan menerapkan system pembelajaran tim (Team Teaching). Antara guru dalam tim

dilakukan pembagaian tugas , misalnya :

a. Guru yang menyampaikan materi

b. Guru yang malakukan penilaian proses, dan

c. Guru yang mengorganisasi kelas

Tindak lanjut sangat diperlukan untuk meminimalisi kekurangan dan mengukur

sejauhmana manfaat dari model pembelajaran yang digunakan, karena tidak menutup

kemungkinan dari model pembelajaran yang dikembangkan memiliki efek negatif baik bagi

peserta didik maupun guru sebagai tenaga pengajar, disampaing efek positifnya.

Page 40: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

18

Simposium Nasional 2

BAB III

KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan

1. Model Pembelajaran Game zone learning merupakan salah satu model pembelajaran

yang dapat membantu peserta didik untuk mencapai kesuksesan dalam belajar.

2. Model Pembelajaran Game Zone Learning mampu meningkatkan gariah belajar

peserta didik, memberikan Visi yang jelas dan hasil belajar langsung dapat diketahui.

3. Disamping kelebihan model pembelajaran Game Zone Learning juga memiliki

kekurangan.

2.2 Saran 1. Disarankan kepada rekan guru yang akan mencoba model pembelajaran Game Zone

learning terlebih dahulu menyusun rencana pembelajaran yang lengkap.

2. Model pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran harus bervariasi,

artinya tidak baik bila dalam satu semester hanya menggunakan 1(satu) model

pembelajaran saja

3. Pemilihan model pembelajaran harus disuaikan dengan materi yang akan diajarkan,

bila mendapat kesulitan, diskusikan pemasalahan melalui Musyawarah Guru Mata

Pelajaran (MGMP), baik disekolah masing-masing maupun di Kabupaten/Kota.

Page 41: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

19

Simposium Nasional 2

DAFTAR PUSTAKA

1. Chaniago, arifinal, A., Drs., dkk., Ekonomi 3, Bandung, Angkasa, 2000

2. Dryden, Gordon dan Vos, Jeannette, Dr., Revolusi Cara Belajar, Bandung, Kaifa, 2002.

3. Habibi, Maksum, dkk., Ekonomi 3, Jakarta, PT. Piranti Darma Kalomatama, 2002

4. Meier, Dave, The Accelerated Learning Hand Book; Paduan Kreatif dan Efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan, Bandung, Kaifa, 2002

5. Nurjaka, Drs., Ekonometri; Materi penataran Tertulis Pengayaan Guru SMU Buku

1, Jakarta, Deparetemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Penegmebangan Penataran Guru Tertulis, 1999.

6. Nurjaka, Drs., Ekonometri; Materi penataran Tertulis Pengayaan Guru SMU Buku

2, Jakarta, Deparetemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Penegmebangan Penataran Guru Tertulis, 1999.

7. Samuelson, A, Paul dan Nordhaus, D.,William; Ekonomi, Jakarta, Erlangga, 1985

8. Tim Perumus, Kurikulum 1994, Suplemen GBPP, Malang, Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS dan PMP, 1999.

9. …………., Kurikulum 2004 Standar Kompetensi, Jakarta, Depertemen Pendidikan

Nasional, 2003.

Page 42: SEBUAH ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN EKONOMETRI MAKALAHendangmulyadi.com/wp-content/uploads/2014/10/GAME-ZONE-LEARNING.pdfEkonometri adalah salah satu materi pelajaran yang dipopulerkan

20

Simposium Nasional 2

DATA PRIBADI

Nama Peserta

Tempat dan tanggal lahir

Jenis Kelamin

Pendidikan Terakhir

Jurusan

Nama sekolah

Alamat lengkap sekolah

Jabatan sekarang

Mengajar mata pelajaran

Prestasi sebagai guru

No. Rekening

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

Endang Mulyadi, S.Pd.

Ciamis, 19 Juni 1966

Laki-laki

Sarjana

PDU/ Akuntansi

SMA Negeri 1 Ciamis

Jl. Gunung Galuh No. 37 Ciamis 46211 Telp.

0265.771069

Guru

Ekonomi

1. Juara 1 Guru Berprestasi Kab. Ciamis tahun 2005

2. Peringkat 4 Lomba Inovasi Pembelajaran LPMP

Jawa Barat tahun 2006.

1. BNI Cabang Ciams No. 0027809726

2. BRI Cabang Ciamis No. 0104-01-015716-50-7