se-25 pj.6 2006_tata cara pembentukan atau penyempurnaan znt-nir.pdf

48
1 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor 40-42 Jakarta 12190 Telepon (021) 5250208-5251609-5262879 Faksimili (021) 5736176 Tromol Pos 1124 Jakarta 10002 Home page DJP http:/www.pajak.go.id Sifat : Terbatas 20 Juli 2006 Lampiran : 1 (satu) berkas Yth. 1. Kepala Kantor Wilayah DJP up. Kabid PBB 2. Kepala Kantor Wilayah DJP up. Kabid Kerjasama, Pendataan, Penilaian, Pengenaan 3. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan 4. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Seluruh Indonesia SURAT EDARAN NOMOR : SE-25/PJ.6/2006 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN/PENYEMPURNAAN ZNT/NIR Dalam rangka peningkatan kualitas dan akuntabilitas NJOP Bumi, dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Mengingat belum seluruh wilayah kerja KP PBB/KP Pratama dilakukan Pembentukan Basis Data SISMIOP sesuai Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-533/PJ/2000 tanggal 20 Desember 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendaftaran, Pendataan dan Penilaian Objek dan Subjek PBB Dalam Rangka Pembentukan dan atau Pemeliharaan Basis Data SISMIOP sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-115/PJ./2002 tanggal 4 Maret 2002, maka dalam Basis Data SISMIOP terdapat 2 (dua) jenis data yaitu Data SISMIOP dan Data Non SISMIOP. a. Jenis Data SISMIOP adalah data objek dan subjek PBB yang berasal dari kegiatan pendaftaran, pendataan dan penilaian, serta pengolahan data objek dan subjek PBB dengan bantuan komputer pada suatu wilayah tertentu, yang dilakukan oleh KP PBB/KPP Pratama maupun pihak ketiga. Jenis Data SISMIOP mempunyai kode NOP dengan digit terakhir adalah 0 atau 9. b. Jenis Data Non SISMIOP adalah data objek dan subjek PBB yang tidak berasal dari kegiatan pembentukan basis data SISMIOP. Jenis Data Non SISMIOP mempunyai kode NOP dengan digit terakhir adalah 7 atau 8. 2. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka Pelaksanaan Kegiatan Pembentukan/ Penyempurnaan ZNT/NIR perlu dilakukan penyempurnaan dan pengaturan lebih lanjut dengan tata cara sebagai berikut : a. Untuk jenis data SISMIOP, Pelaksanaan Pembentukan/Penyempurnaan ZNT/NIR mengacu pada penjelasan sebagaimana Lampiran I;

Upload: derryzaini

Post on 21-Nov-2015

356 views

Category:

Documents


113 download

TRANSCRIPT

  • 1

    DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

    Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor 40-42 Jakarta 12190

    Telepon (021) 5250208-5251609-5262879 Faksimili (021) 5736176

    Tromol Pos 1124 Jakarta 10002 Home page DJP http:/www.pajak.go.id

    Sifat : Terbatas 20 Juli 2006 Lampiran : 1 (satu) berkas Yth. 1. Kepala Kantor Wilayah DJP up. Kabid PBB 2. Kepala Kantor Wilayah DJP up. Kabid Kerjasama, Pendataan, Penilaian, Pengenaan 3. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan 4. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama

    di Seluruh Indonesia

    SURAT EDARAN NOMOR : SE-25/PJ.6/2006

    TENTANG

    TATA CARA PEMBENTUKAN/PENYEMPURNAAN ZNT/NIR

    Dalam rangka peningkatan kualitas dan akuntabilitas NJOP Bumi, dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut :

    1. Mengingat belum seluruh wilayah kerja KP PBB/KP Pratama dilakukan Pembentukan Basis Data SISMIOP sesuai Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-533/PJ/2000 tanggal 20 Desember 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendaftaran, Pendataan dan Penilaian Objek dan Subjek PBB Dalam Rangka Pembentukan dan atau Pemeliharaan Basis Data SISMIOP sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-115/PJ./2002 tanggal 4 Maret 2002, maka dalam Basis Data SISMIOP terdapat 2 (dua) jenis data yaitu Data SISMIOP dan Data Non SISMIOP.

    a. Jenis Data SISMIOP adalah data objek dan subjek PBB yang berasal dari kegiatan pendaftaran, pendataan dan penilaian, serta pengolahan data objek dan subjek PBB dengan bantuan komputer pada suatu wilayah tertentu, yang dilakukan oleh KP PBB/KPP Pratama maupun pihak ketiga. Jenis Data SISMIOP mempunyai kode NOP dengan digit terakhir adalah 0 atau 9.

    b. Jenis Data Non SISMIOP adalah data objek dan subjek PBB yang tidak berasal dari kegiatan pembentukan basis data SISMIOP. Jenis Data Non SISMIOP mempunyai kode NOP dengan digit terakhir adalah 7 atau 8.

    2. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka Pelaksanaan Kegiatan Pembentukan/ Penyempurnaan ZNT/NIR perlu dilakukan penyempurnaan dan pengaturan lebih lanjut dengan tata cara sebagai berikut :

    a. Untuk jenis data SISMIOP, Pelaksanaan Pembentukan/Penyempurnaan ZNT/NIR mengacu pada penjelasan sebagaimana Lampiran I;

  • 2

    b. Untuk jenis data Non SISMIOP, Pelaksanaan Pembentukan/Penyempurnaan ZNT/NIR mengacu pada penjelasan sebagaimana Lampiran II;

    c. Bentuk formulir-formulir pendukung Pembentukan/Penyempurnaan ZNT/NIR sebagaimana tercantum pada Lampiran III;

    d. Hasil akhir Pembentukan dan Penyempurnaan ZNT/NIR berupa Laporan Analisis Zona Nilai Tanah (ZNT)/Nilai Indikasi Rata-rata (NIR) dan harus dilengkapi dengan sertifikasi nilai yang ditandatangani oleh Fungsional Penilai/Petugas Penilai dan disusun sesuai Sistematika Isi Laporan sebagaimana Lampiran IVa dan IVb Surat Edaran ini.

    3. Untuk kemudahan pelaksanaan kegiatan Pembentukan/Penyempurnaan ZNT/NIR, dalam Surat Edaran ini dilengkapi dengan formulir-formulir tambahan sebagaimana pada Lampiran III, termasuk :

    a. Formulir 2 : Analisis Penentuan Nilai Pasar Bumi per M2; b. Formulir 3 : Analisis Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata (NIR) dari Data

    Pembanding; c. Formulir 3b : Rekapitulasi Zona Nilai Tanah (ZNT);

    menyempurnakan :

    a. Formulir 2 : Analisa Penentuan Nilai Pasar Wajar (Lampiran 30, Kep-533/PJ/2000 sebagaimana telah diubah dengan Kep-115/PJ./2002);

    b. Formulir 3 : Analisa Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata (NIR) (Lampiran 30, Kep-533/PJ/2000 sebagaimana telah diubah dengan Kep-115/PJ./2002);

    c. Formulir Zona Nilai Tanah (Lampiran 19 Kep-533/PJ/2000 sebagaimana telah diubah dengan Kep-115/PJ./2002);

    4. Jadual dan target pelaksanaan kegiatan untuk jenis data sebagaimana butir 2a dan 2.b. dilaksanakan dengan skala prioritas sebagai berikut :

    JENIS DATA PELAKSANAAN

    KETETAPAN PAJAK KETERANGAN

    2006 2007 Minimal 50 % dari seluruh Desa/Kelurahan SISMIOP 2007 2008 Seluruh Desa/Kelurahan SISMIOP

    SISMIOP

    dst dst Seluruh Desa/Kelurahan SISMIOP

    2006 2007 Minimal 25 % dari seluruh Desa/Kelurahan Non-SISMIOP

    2007 2008 Minimal 50 % dari seluruh Desa/Kelurahan Non-SISMIOP 2008 2009 Seluruh Desa/Kelurahan Non-SISMIOP

    NON SISMIOP

    dst dst Seluruh Desa/Kelurahan Non-SISMIOP

    5. Untuk mendukung kegiatan pembentukan/penyempurnaan ZNT/NIR sebagaimana butir 2a dan 2.b. Surat Edaran ini, diminta agar Saudara melaksanakan kegiatan pengumpulan data sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-45/PJ.6/2003 tanggal 3 Nopember 2003 tentang Aplikasi Bank Data Nilai Pasar Properti dan Petunjuk Pengoperasiannya serta Kelengkapan Lainnya dengan konsisten dan berkelanjutan.

  • 3

    6. Standar biaya yang berkaitan dengan pekerjaan Pembentukan/Penyempurnaan ZNT/NIR, agar mengacu pada Lampiran 10 (Standar Biaya Pelaksanaan Kegiatan Analisis dan Penyempurnaan ZNT/NIR) Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-15/PJ.6/2006 tanggal 17 April 2006 tentang Perubahan Standar Biaya Pelaksanaan Kegiatan Pembentukan dan atau Pemeliharaan Basis Data SISMIOP Sebagaimana Diatur Dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-533/PJ/2000 sebagaimana telah diubah dengan Kep-115/PJ./2002,

    Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

    a.n. Direktur Jenderal, Direktur PBB dan BPHTB

    Maizar Anwar NIP. 060043656

    Tembusan Yth : 1. Direktur Jenderal; 2. Sekretaris Direktorat Jenderal; 3. Para Direktur di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak; 4. Para Tenaga Pengkaji di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak.

  • Lampiran I : Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE- 25/PJ.6/2006 Tanggal : 20 Juli 2006

    PENJELASAN TATA CARA PEMBENTUKAN/PENYEMPURNAAN ZNT/NIR UNTUK WILAYAH DENGAN JENIS DATA SISMIOP

    Tahapan proses pembentukan/penyempurnaan ZNT/NIR sebagaimana diatur dalam : a. Keputusan Dirjen Pajak Nomor: Kep-533/PJ/2000 tanggal 20 Desember 2000 tentang

    Petunjuk Pelaksanaan Pendaftaran, Pendataan dan Penilaian Objek dan Subjek PBB Dalam Rangka Pembentukan dan atau Pemeliharaan Basis Data SISMIOP sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Dirjen Pajak Nomor : Kep-115/PJ./2002 tanggal 4 Maret 2002,

    b. Surat Edaran Direktur PBB dan BPHTB Nomor SE-45/PJ.6/2003 tanggal 3 Nopember 2003 tentang Aplikasi Bank Data Nilai Pasar Properti dan Petunjuk Pengoperasiannya serta Kelengkapan lainnya,

    dapat dijelaskan dalam Gambar 1 sebagai berikut :

    Rekapitulasi Data (Penyesuaian Jenis Data dan Waktu) dan Ploting Data Harga Jual

    Nilai Pasar Tanah per m2

    Peta Taburan Data Harga Jual/Data Pembanding

    Orientasi Lapangan

    Kompilasi Data Harga Jual

    Persiapan

    Pengumpulan Data Harga Jual

    Pembuatan Batas Imajiner ZNT

    Objek Acuan

    Analisis

    NIR Peta ZNT/NIR Akhir

    Hasil Akhir/Laporan

    Gambar 1 Proses Pembentukan/Penyempurnaan ZNT/NIR

    4

  • Berdasarkan gambar di atas, terdapat beberapa tahap yang perlu diberikan penjelasan tambahan sebagai berikut : I. Pembentukan ZNT/NIR

    1. Pengumpulan Data Harga Jual a. Data harga jual adalah informasi mengenai harga transaksi atau harga penawaran

    atau data hipotik/agunan di bank atau harga sewa tanah dan/atau bangunan. b. Jumlah dan sebaran data harga jual diupayakan tersebar merata dan

    merepresentasikan kondisi wilayah yang dianalisis. c. Pengumpulan data harga jual diutamakan diperoleh di wilayah desa/kelurahan yang

    dianalisis. Apabila data harga jual tidak memadai dan kurang representatif, maka dapat menggunakan data harga jual di wilayah desa/kelurahan lain yang berbatasan termasuk yang berada di wilayah kerja KP PBB/KPP Pratama yang lain.

    d. Apabila informasi harga transaksi dan harga penawaran kurang/tidak memadai tetapi terdapat informasi harga sewa, maka harga jual dapat ditentukan dengan melakukan kapitalisasi atas harga sewa tersebut. Caranya dengan membagi harga sewa dengan tingkat kapitalisasi tertentu. Tingkat kapitalisasi diperoleh melalui analisis dengan menggunakan Lembar Kerja Analisis Tingkat Kapitalisasi (Formulir 2b Lampiran III Surat Edaran ini). Penghitungan harga jual berdasarkan harga sewa dilakukan dengan menggunakan Lembar Kerja Penilaian Pendekatan Pendapatan (Lampiran 32 Kep-533/PJ/2000 sebagaimana telah diubah Kep-115/PJ./2002).

    2. Rekapitulasi Data dan Plotting Data Harga Jual pada Peta Kerja ZNT

    a. Penyesuaian jenis data dan waktu: Urutan penyesuaian dilakukan dengan cara menyesuaikan jenis data terlebih dahulu, kemudian penyesuaian waktu.

    b. Mekanisme penentuan persentase penyesuaian sebagaimana diatur dalam SE-55/PJ.6/1999 tanggal 31 Agustus 1999 tentang Petunjuk Teknis Analisis Penentuan NIR

    3. Membuat Batas Imajiner ZNT

    Batas imajiner dituangkan dalam konsep peta ZNT yang telah berisi taburan data harga jual. Untuk meyakinkan agar objek pajak yang berada dalam satu zona memiliki karakteristik yang relatif sama, maka perlu dilakukan orientasi lapangan. Prinsip pembuatan batas imajiner ZNT adalah : a. Mengacu pada peta ZNT lama bagi wilayah yang telah ada peta ZNT-nya. b. Mempertimbangkan data harga jual yang telah diplot pada peta kerja ZNT. c. Pengelompokan bidang tanah dalam satu ZNT dilakukan dengan mempertimbangkan

    hal-hal sebagai berikut : i. Indikasi nilai tanah yang mirip

    ii. Memiliki karakteritik yang mirip, antara lain : - Ketersediaan fasilitas sosial dan fasilitas umum, - Aksesibilitas, - Peruntukan tanah (zoning), - Dan lain-lain

    5

  • 4. Penentuan Objek Acuan Objek acuan adalah suatu objek yang mewakili sejumlah objek yang serupa/sejenis yang nilainya telah diketahui, dan berfungsi sebagai acuan dalam melakukan penilaian. Obyek acuan diperlukan untuk ZNT yang data harga jualnya kurang dari tiga sehingga dapat memenuhi jumlah data pembanding di setiap ZNT minimal tiga. Kriteria pemilihan objek acuan dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a. Menggambarkan jenis penggunaan yang dominan pada zona yang akan dinilai. b. Sebarannya cukup merata pada zona yang akan dinilai. Analisis nilai objek acuan dilakukan dengan cara melakukan penyesuaian terhadap salah satu data pembanding dalam Formulir 2 dengan menggunakan Formulir 2a Lampiran III Surat Edaran ini.

    5. Analisis Penentuan NIR a. Alternatif analisis penentuan NIR

    1) Untuk ZNT yang memiliki data harga jual tiga atau lebih, penentuan NIR dilakukan dengan cara merata-rata data harga jual tersebut dengan menggunakan Formulir 3 Lampiran III Surat Edaran ini.

    2) Untuk ZNT yang hanya memiliki data harga jual kurang dari tiga maka penentuan NIR dilakukan dengan cara terlebih dahulu menentukan objek acuan dengan menggunakan Formulir 2a Lampiran III Surat Edaran ini. Penentuan NIR dilakukan dengan cara merata-rata data harga jual/data pembanding tersebut dengan menggunakan Formulir 3 Lampiran III Surat Edaran ini.

    3) Untuk ZNT yang tidak memiliki data harga jual, penentuan NIR dilakukan dengan cara:

    i) Menentukan tiga (3) objek acuan terlebih dahulu dengan menggunakan Formulir 2a Lampiran III Surat Edaran ini. Penentuan NIR dilakukan dengan cara merata-rata data pembanding tersebut dengan menggunakan Formulir 3 Lampiran III Surat Edaran ini atau;

    ii) Mengacu pada NIR dari ZNT lain yang mempunyai data harga jual/data pembanding dengan melakukan penyesuaian terhadap karakteristik zona antara lain faktor lokasi, fisik, jenis peruntukan tanah, sebagaimana tercantum dalam Formulir 3a Lampiran III Surat Edaran ini .

    b. Faktor Penyesuaian

    Dalam formulir Analisis Penentuan Nilai Indikasi Rata-rata (NIR) dari NIR Zona Lain (Formulir 3a), yang dimaksud dengan penyesuaian fisik lebih didasarkan pada aspek-aspek fisik kawasan yang membedakan antara zona yang satu dengan lainnya, seperti topografi, keluasan area terbangun, kualitas infrastruktur, ketersediaan fasilitas air bersih, elevasi terhadap jalan, daerah banjir atau tidak, kumuh atau tidak dan sebagainya. Penyesuaian jenis peruntukan tanah (zoning) seperti perumahan, komersial, industri dan lain-lain .

    6

  • 6. Hasil Akhir Hasil akhir dari kegiatan ini berupa Buku Laporan Analisis ZNT/NIR yang dibuat setiap kelurahan/desa dengan Sistematika Isi Laporan sebagaimana dalam Lampiran IVa Surat Edaran ini.

    II. Penyempurnaan ZNT/NIR

    Terhadap hasil kegiatan analisis ZNT/NIR yang menghasilkan perubahan NIR dan atau penambahan kode ZNT baru, maka dilakukan langkah-langkah berikut :

    1. Penambahan kode ZNT/NIR didaftarkan dalam basis data SISMIOP dengan menggunakan Formulir 3b Lampiran III Surat Edaran ini.

    2. Melakukan pemutakhiran bagi objek pajak yang mengalami perubahan kode ZNT dan perubahan NIR dengan menggunakan Formulir Pemutakhiran Zona Nilai Tanah, sebagaimana pada Lampiran 20 Kep-533/PJ/2000 sebagaimana telah diubah Kep-115/PJ./2002.

    7

  • Lampiran Ia : Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE- 25 /PJ.6/2006 Tanggal : 20 Juli 2006

    CONTOH TATA CARA PENENTUAN ANALISIS ZNT/NIR

    UNTUK WILAYAH DENGAN JENIS DATA SISMIOP ALTERNATIF I

    Adalah ZNT yang memiliki minimal tiga (3) data harga jual dengan sebaran misalnya sebagai berikut :

    AA 1

    3

    2

    Gambar 1: ZNT dengan 3 (tiga) data harga jual

    Pengumpulan data harga jual menggunakan Formulir 1, kemudian dianalisis untuk memperoleh indikasi nilai pasar tanah kosong dengan menggunakan Formulir 2 seperti contoh berikut ini.

    8

  • Selanjutnya ditabulasikan dalam Formulir 2c seperti contoh berikut ini:

    Misal untuk memperoleh NIR pada ZNT dengan kode AA, dengan merata-rata

    nilai tanah per m2 data nomor 1, 2, dan 3 dengan menggunakan Formulir 3 seperti contoh berikut:

    ALTERNATIF II

    Adalah ZNT yang memiliki data harga jual kurang dari 3 (tiga), dengan sebaran misalnya sebagai berikut :

    AB

    4

    Gambar 2: ZNT dengan data harga jual kurang dari 3 (tiga)

    9

  • Pengumpulan data harga jual sebagaimana ALTERNATIF I, setelah dianalisis menggunakan Formulir 2 misalnya diperloleh sebagai berikut :

    Selanjutnya menentukan objek acuan untuk memenuhi tersedianya tiga data pembanding dalam ZNT misalnya kode AB, yaitu objek acuan nomor 5 dan 6. Nilai tanah objek acuan nomor 5 diperoleh berdasarkan data harga jual nomor 1, sedangkan nilai tanah objek acuan nomor 6 diperoleh berdasarkan data harga jual nomor 2, sebagaimana pada peta sebaran data berikut ini:

    AA AB

    1

    2

    5

    4

    6

    Gambar 3: ZNT dengan data harga jual/data pembanding

    Untuk memperoleh nilai tanah per m2 objek acuan nomor 5 dan 6 dilakukan analisis dengan menggunakan Formulir 2a seperti contoh berikut:

    10

  • Selanjutnya data objek acuan tersebut ditabulasikan dalam Formulir 2c bersama dengan data harga jual lainnya, seperti contoh berikut ini :

    Untuk memperoleh NIR pada ZNT dengan kode AB, dengan merata-rata nilai tanah per m2 data nomor 4, 5, dan 6 dengan menggunakan Formulir 3 seperti contoh berikut:

    ALTERNATIF III

    Adalah ZNT yang tidak terdapat data harga jual. Analisis ZNT/NIR dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu :

    a. Alternatif IIIa

    Penentuan 3 objek acuan dalam ZNT misalnya kode AC, yaitu objek acuan nomor 7, 8 dan 9, sebagaimana pada peta sebaran data berikut ini:

    11

  • AA

    AB

    AC

    1

    2

    4 9

    8 7

    Gambar 4: ZNT dengan 3 (tiga) objek acuan

    Penentuan nilai tanah objek acuan menggunakan Formulir 2a, dapat diilustrasikan sebagai berikut : - Nilai tanah objek acuan nomor 7 dapat diperoleh dari analisis berdasarkan data

    harga jual nomor 4, - Nilai tanah objek acuan nomor 8 dapat diperoleh dari analisis berdasarkan data

    harga jual nomor 2, - Nilai tanah objek acuan nomor 9 dapat diperoleh dari analisis berdasarkan data

    harga jual nomor 1. Penentuan NIR untuk ZNT dengan kode AC dengan merata-rata nilai tanah per m2 objek acuan nomor 7, 8, dan 9 dengan menggunakan Formulir 3.

    12

  • b. Alternatif IIIb Penyesuaian NIR berdasarkan NIR dari ZNT lain yang mempunyai data harga jual/data pembanding, seperti contoh gambar berikut .

    AA

    AB

    AC

    AD

    Gambar 5: ZNT dengan perbandingan NIR dari ZNT lain Penentuan NIR dengan kode ZNT AD, dilakukan dengan menggunakan NIR dari

    ZNT lain yaitu ZNT dengan kode AA, AB dan AC melalui proses penyesuaian lokasi, fisik, dan jenis penggunaan dengan menggunakan Formulir 3a, hasilnya dapat diilustrasikan sebagai berikut :

    13

  • Lampiran II : Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE- 25 /PJ.6/2006 Tanggal : 20 Juli 2006.

    PENJELASAN TATA CARA PEMBENTUKAN/PENYEMPURNAAN ZNT/NIR UNTUK

    WILAYAH DENGAN JENIS DATA NON SISMIOP

    Langkah-langkah kegiatan pembentukan/penyempurnaan ZNT/NIR untuk wilayah yang belum dilakukan pembentukan basis data SISMIOP, digambarkan sebagai berikut :

    14

    Persiapan : - Inventarisasi - Buku Klasifikasi - Sket/Peta Desa (jika ada)

    Orientasi Lapangan dan Pembuatan Sket/Peta Desa (jika belum ada)

    Standarisasi Nama Jalan/Alamat pada Buku

    Klasifikasi

    Pengumpulan Data Harga Jual

    Cetak Klasifikasi Hasil Pemutakhiran Nama Jalan

    Pemutakhiran Nama Jalan

    Plotting Kelas Bumi dan Data Harga Jual pada Sket/Peta Desa

    Pembuatan Batas Imajiner dan Kode ZNT

    Analisis NIR tiap ZNT

    Peta ZNT/NIR dan Rekap ZNT/NIR Final

    Hasil Akhir/Laporan

    Gambar Proses Pembentukan/Penyempurnaan ZNT/NIR untuk Wilayah dengan Jenis Data Non SISMIOP

  • 1. Persiapan

    a. Inventarisasi desa-desa yang belum dilakukan pembentukan basis data SISMIOP sesuai KEP-533/PJ/2000 sebagaimana telah diubah dengan Kep-115/PJ./2002.

    b. Penyediaan Buku Klasifikasi lampiran SK Menteri Keuangan (SK Ka.Kanwil) tentang Klasifikasi dan Besarnya NJOP sebagai dasar pengenaan PBB tahun berjalan untuk mengetahui kelompok kelas (Nama Jalan/Alamat) dan banyaknya kelas bumi yang ada dalam suatu desa.

    c. Pencetakan DHR desa yang akan dilaksanakan pemutakhiran klasifikasi untuk membantu dalam proses plotting kelas bumi.

    d. Pencetakan Rekapitulasi NJOP per kelas untuk menganalisis perubahan pokok ketetapan setelah dilakukan pemutakhiran klasifikasi.

    e. Sket/peta desa digunakan sebagai peta kerja untuk pembuatan konsep peta ZNT. Sket/Peta Desa dapat berupa Peta Wilayah Administrasi, Peta Dasar dari BAKOSURTANAL, Peta Topografi, Peta BPS, Peta Penggunaan Lahan.

    f. Pengadaan formulir yang diperlukan sebagaimana Lampiran III Surat Edaran ini.

    15Gambar 1. Contoh Sket/Peta Desa (tanpa skala)

    2. Orientasi Lapangan dan Pembuatan Sket/Peta (Bagi Wilayah yang Belum Berpeta). Orientasi lapangan dilakukan untuk mengetahui keadaan lingkungan wilayah yang akan dianalisis. Hasilnya dituangkan dalam sket/peta kerja dan membuat daftar informasi kondisi fisik/deskripsi lingkungan sebagaimana dalam Formulir 1a. Apabila Sket/Peta Desa belum ada, maka Sket/Peta Desa tersebut perlu dibuat bersamaan dengan kegiatan orientasi lapangan yang hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan memuat unsur unsur topografi seperti: jalan, sungai, jenis penggunaan tanah, landmark (tanda tanda yang mudah dikenali dilapangan), batas administratif dan orientasi arah.

    Berikut adalah contoh Sket/Peta Desa sederhana (tanpa skala) yang dapat digunakan sebagai bahan kegiatan analisis.

  • 16

    Berikut contoh inf lir 1a. ormasi kondisi fisik/diskripsi lingkungan dari Formu

    Pendi-dikan Pasar

    Kese-hatan

    Olah-raga Listrik Jalan

    Air Bersih

    1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    1 Perumahan tdk terencana. Kebon campuran Landai Darat TA TA TA TA PLNAspal, Batu TA

    2 Perumahan tdk terencana. Kebon campuran Landai Darat Ada TA TA TA PLN Batu TA

    3 Perumahan tdk terencana Landai Darat Ada TA Ada TA PLN Aspal TA Ada Ktr Desa

    4 Perum Bumi Insani Perumahan tertata Landai Darat TA TA TA TA PLN Aspal PAM Kavling Siap Bangun

    5 Perumahan tdk terencana. Kebon campuran Landai Darat Ada TA TA TA PLN Batu TA

    6 Perumahan tertata Landai Darat Ada TA Ada Ada PLN Aspal PAM

    7 Perumahan tdk terencana. Kebon campuran Landai Darat TA TA TA TA PLNAspal, Tanah TA

    Ada Ktr Polsek

    8 Perumahan tdk terencana. Kebon Tanaman Musiman Landai Darat TA TA TA TA PLNAspal, Tanah TA

    9 Perumahan tertata Landai Darat Ada TA Ada Ada PLN Aspal PAM

    10 Perumahan tdk terencana. Kebon campuran Landai Darat TA TA TA TA PLNAspal, Tanah TA

    11 Perumahan tdk terencana Landai Darat TA TA TA TA PLN Tanah TA Akses sulit/ memutar

    Ko Perum Pondok Permata Sari 06)

    ri

    njong RT 01 RW 05

    ndok (RW 04)

    kit Parung Hijau (RW

    njong RW 07

    (RW 06)

    (RW

    Kp Du

    Ds To

    Kp Po

    Ko Bu05)

    Ds To

    Kp Jati

    Ket.NoSekitar

    an Prasarana

    Dukuh/Subak/RT/RW)

    2

    Kp Duri/Ds Tonjong RW 01

    Ds Tonjong RW 02

    Kp Gunung (RW 03)

    FasilitasJPT / Guna Lahan

    Jenis Lingkungan

    Sarana dTopografi

    Kawasan / Area (Jalan/Lingkungan/ Dusun/

    Gambar 2. Contoh Hasil Pengumpulan Data Umum dengan Formulir 1a

    3. Peng

    enggunakan formulir sebagaimana pada Lampiran 7a

    b. engumpulan data nilai tanah untuk

    umpulan Data Harga Jual

    a. Pengumpulan data harga jual mSurat Edaran Dirjen Pajak Nomor : SE-45/PJ.6/2003.

    Apabila data harga jual tidak/sulit diperoleh, maka pwilayah Non-SISMIOP dapat dilakukan dengan menggunakan Formulir 1b. Data yang diperlukan adalah nilai tanah per m2 tertinggi dan terendah atau nilai rata-rata di suatu area.

  • 17

    ontoh Hasil Pengumpulan Data Nilai Tanah sebagai berikut :

    ontoh Pengumpulan Data Nilai Tanah Formulir 1b

    4. Standarisasi Nama Jalan/Alamat dan Identifikasi Kelas Bumi

    nteri Keuangan tentang

    C

    FORMULIR PENGUMPULAN DATA NILAI TANAH UNTUK WILAYAH NON-SISMIOP

    Kantor . Pelayanan PBB CIBINONG

    Gambar 3. C

    Penulisan nama jalan/alamat dalam Lampiran Keputusan MeKlasifikasi dan Besarnya NJOP sebagai Dasar Pengenaan PBB (SK Ka. Kanwil) sangat beragam dan tidak baku. Agar dapat digunakan sebagai penunjuk relatif letak obyek pajak, maka harus dilakukan standarisasi nama jalan/alamat dengan menggunakan Formulir 1c

    Desa / Kelurahan TONJONG Kode Wilayah 32.03.191.001 Kecamatan TAJUR HALANG Kota / Kabupaten KABUPATEN BOGOR Tanggal Perolehan Data Sumber Data Kepala Desa Tonjong (wawancara)

    Perkiraan Nilai Tanah/Bumi(Rp/M2) Nama Jalan / Lokasi Per Jenis gan Penggunaan Tanah (JPT) Tertinggi Terendah Rata-Rata Keteran

    A Tanah Darat 1.1 Perum Permatasari 250.000 150.000 Ter ke atas tinggi pd Tipe 451.2 Perum Bumi Insani 125.000 90.000 100.000 Tertinggi u/ Blok A 1.3 Kampung Pondok - 40.000 - 1.4 Kampung Jati - - 50.000 1.5 Kampung Duri - - 40.000 1.6 Ko Bukit Parung Hijau 1- 50.000 1.7 Kampung Gunung 200.000 95.000 Tertinggi u/ kavling siap bgn- 1.8 Ds. Tonjong RW 1 - - 25.000 1.9 Ds. Tonjong RW 7 - - 30.000

    B Tanah Pertanian

    C Tanah Lainnya

    CAT TA AN PENILAI

    Tonjong, September 2005 Petugas Pendata/Penilai, ASEP SUNARYA

    Mengetahui, NIP.060088888 Kepala Desa Tonjong

    DADANG GUMELAR

  • Lampiran III Surat Edaran ini. Contoh standarisasi nama jalan/alamat sebagaimana dibawah ini:

    FORMULIR STANDARISASI NAMA JALAN/ALAMAT NAMA JALAN/ALAMAT NO.

    LAMA (sesuai SK. Ka Kanwil) BARU 1. KP PONDOK KP. PONDOK 2. KAMPU KP PONDOK NG PONDOK 3. KP PONDOK KP PONDOK

    1. Contoh Standarisasi N Alamat Setelah diisi deng i Pengolahan Data

    untuk dilakukan pemutakhiran nama jalan/alamat. Selanjutnya Lampiran

    E KELAS BUMI

    PENGGOLONGAN NILAI JUAL BUMI

    KET. NILAI JUAL OBJEK PAJAK (BUMI)

    Tabel ama Jalan/

    an lengkap dan benar, formulir ini dikirim ke Seksdan InformasiKlasifikasi dan Besarnya NJOP Bumi (SK Ka. Kanwil) tersebut dicetak kembali untuk mengetahui jumlah kelas bumi dalam satu nama jalan/alamat. Berikut adalah contoh hasil cetakan standarisasi nama jalan/alamat :

    BLOK NAMA JALAN KODZNT

    000 KP PONDOK 32 A32 41.000 s/d 55.000 48.000

    000 KP PONDOK 33 A33 31.000 s/d 41.000 36.000

    000 KO BUKIT PARUNG HIJAU 29 A29 91.00 103.00 s/d 114.000 00

    000 KP JATI 33 A33 31.000 s/d 41.000 36.000

    000 KP GUNUNG 29 A29 91.00 103.00 s/d 114.000 00

    000 PERUM BUMI INSANI 29 A29 91.000s/d 114.000 103.000

    000 KP DURI 33 A33 31.000 s/d 41.000 36.000

    DESA TONJONG 34 A34 23.000 s/d 31.000 27.000 000

    DESA TONJONG 31 A31 55.000 s/d 73.000 64.000 000

    DESA TONJONG 33 A33 31.000 s/d 41.000 36.000 000

    e tar Klasifikasi Be ya K. Ka Ka

    Setelah Dilakukan Standarisasi Nama Jalan/Alamat

    5. ode ZNT hasil cetakan sebagaimana contoh pada Tabel 2 di atas masih berupa angka

    engambil beberapa

    Tab l 2. Contoh Daf dan sarn NJOP Bumi (S nwil)

    lotting Kelas Bumi pada Sket/Peta Desa dan Informasi Harga Jual PK(kelas bumi). Kelas bumi tersebut diidentifikasi lokasinya dengan msampel obyek pajak yang mempunyai alamat dan kelas bumi yang sama, dibantu oleh aparat desa/masyarakat yang mengetahui letak obyek pajak yang dijadikan sampel. Kemudian

    18

  • 19

    engan Formulir 1 dapat diplot di peta dengan

    obyek pajak tersebut diplot pada sket/peta desa dengan mencantumkan kelas bumi dan NJOP-nya sebagai ZNT/NIR sementara.

    Informasi harga jual yang dikumpulkan dmencantumkan nomor data sesuai rekapitulasi Formulir 2b. Contoh plotting daftar Klasifikasi dan Besarnya NJOP Bumi (SK Ka. Kanwil) sebagaimana berikut :

    BLOK PENGGOLONGAN KET. NILAI JUAL KODE KELAS NAMA JALAN ZNT BUMI NILAI JUAL BUMI (Rp/M2)

    O I BJEK PAJAK BUM(Rp/M2)

    000 Desa Tonjong RT 01 12.00 .000 36 A36 0 s/d 17 14.000 000 Perum. Pondok Permatasari 1 226 A26 78.000 s/d 223.000 00.000 000 Kampung Pondok 32 A32 41.000 s/d 55.000 48.000 000 Ko Bukit Parung Hijau 29 A29 91.000 s/d 114.000 103.000 000 Kampung Jati 33 A33 31.000 s/d 41.000 36.000 000 Kampung Gunung 29 A29 91.000 s/d 114.000 103.000 000 Perum Bumi Insani 29 A29 91.000 s/d 114.000 103.000 000 Kampung Duri 33 A33 31.000 s/d 41.000 36.000 000 Desa Tonjong RW 1 34 A34 23.000 s/d 31.000 27.000 000 Desa Tonjong RW 2 31 A31 55.000 s/d 73.000 64.000 000 Desa Tonjong RW 7 33 A33 31.000 s/d 41.000 36.000

    Formulir Tabulasi Data Pasar Properti Keterangan Data Pasar No

    Data NOP Alamat OP Tgl TransaksiNilai

    Bumi/m2 Keterangan Bumi

    1 0 080.7 Kp. Duri 2 0278.7 Ds. T W 2 onjong R 3 0356.7 Kp. Jati 4 0134.7 K p. Gunung 5 1345.7 Kp. Gunung

    Gambar 4. Contoh Plotting Kelas Bumi dan ata Harga Jual ke dalam konsep peta ZNT D

    A.29/103

    45

    3

    1

    2

  • 20

    6. Pem

    iberikan batas imajiner sehingga membentuk

    i dan proporsi luas tiap kelas dalam satu nama jalan/alamat. Hal ini

    b.

    umum,

    ah (zoning),

    Contoh pembuatan batas imajiner ZNT sementara, sebagaimana berikut ini :

    Gambar 5. Pemberian Kode NT pada konsep Peta ZNT

    Batas imajiner yang membatasi zona dengan kelas bumi/NJOP yang sama dapat

    buatan Batas Imajiner dan Kode ZNT

    Hasil plotting kelas bumi pada sket/peta desa dzona-zona yang diasumsikan mempunyai nilai tanah yang mirip sehingga dapat disebut sebagai Zona Nilai Tanah (ZNT). Pembuatan batas tersebut agar memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

    a. Variasi kelas bumdapat dilihat pada cetakan rekapitulasi NJOP per-kelas per alamat dari server SISMIOP.

    Memiliki kemiripan karakter, antara lain :

    Ketersediaan fasilitas sosial dan fasilitas Aksesibilitas, Peruntukan tan Dan lain-lain

    Z

    dihilangkan sehingga menjadi satu zona, sebagaimana contoh berikut :

  • Gambar 6. Hasil Penggabungan zona dengan kelas bumi/NJOP yang sama

    7. Analisis NIR tiap ZNT

    a. Data Nilai Tanah yang dikumpulkan menggunakan Formulir 1b, dianalisis dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

    (1). Penyesuaian dilakukan seperlunya dengan memperhatikan jenis data dan waktu transaksi. Penyesuaian jenis data mencerminkan tingkat keyakinan petugas pendata/penilai terhadap validitas dan akurasi data nilai tanah yang diperoleh dari Kepala Desa/Lurah.

    (2). Nilai tertinggi dan nilai terendah dari data perkiraan nilai tanah/bumi merupakan indikasi yang diharapkan mampu mewakili nilai tanah di suatu kawasan.

    (3). Nilai rata-rata diperlukan sebagai nilai yang akan digunakan sebagai dasar untuk analisis selanjutnya. Bila pada saat perolehan data nilai tanah, nilai tanah rata-rata belum diketahui maka dapat dihitung dengan menggunakan teknik pembobotan (rata-rata tertimbang) antara nilai tertinggi dan nilai terendah sesuai asumsi dan kondisi yang ada.

    21

  • Contoh :

    Berikut isian Formulir 1b yang telah lengkapi nilai rata-rata tanahnya.

    Perkiraan Nilai Tanah/Bumi(Rp/M2) Nama Jalan / Lokasi Per Jenis Penggunaan Tanah (JPT) Tertinggi Terendah Rata-Rata Keterangan

    Tanah Darat

    200.000 Perum Permatasari 250.000 150.000 Tertinggi pd Tipe 45 ke atas

    Tertinggi u/ Blok A Perum Bumi Insani 125.000 90.000 100.000

    40.000 Kampung Pondok - 40.000

    Kampung Jati - - 50.000

    Kampung Duri - - 40.000

    Ko Bukit Parung Hijau - 150.000

    100.250 Kampung Gunung 200.000 95.000 Tertinggi u/ kavling siap bgn

    Ds. Tonjong RW 1 - - 25.000

    Ds. Tonjong RW 7 - - 30.000

    Perhitungan : - Rata-Rata Nilai Tanah Perum Permatasari per M2

    (Rp 250.000,- + Rp 150.000,-) : 2 = Rp. 200.000,- 2- Rata-Rata Nilai Tanah Kampung Pondok per M , langsung

    menggunakan nilai tanah terendah = Rp. 40.000,-

    - Rata-Rata Nilai Tanah Kampung Gunung per M2

    (Rp.200.000x0,05)+(Rp.95.000 x 0,95) =Rp. 100.250,-

    (Asumsi : keluasan kavling siap bangun 5 % terhadap luas total wilayah Kampung Gunung)

    (4). Untuk ZNT lain yang tidak tercantum data nilai tanahnya di Formulir 1b, Analisis NIR dilakukan dengan menggunakan Formulir 3a dengan data pembanding menggunakan nilai tanah yang ada dalam Formulir 1b. Penyesuaian yang diberikan memperhatikan pula data fisik/deskripsi lingkungan sebagaimana yang diperoleh Petugas Pendata/Penilai dengan menggunakan Formulir 1a.

    22

  • b. Apabila terdapat data harga jual yang dikumpulkan menggunakan Formulir 1 yang memadai dan sebaran datanya cukup merata, maka dianalisis dengan menggunakan Formulir 3 sesuai dengan karakteristik dan ketersediaan data harga jual sebagaimana tata cara analisis ZNT/NIR untuk wilayah SISMIOP.

    8. Hasil Akhir/Laporan

    Hasil akhir dari kegiatan ini berupa Buku Laporan Analisis ZNT/NIR yang dibuat setiap kelurahan/desa dengan Sistematika Isi Laporan sebagaimana dalam Lampiran IVb Surat Edaran ini.

    9. Pemutakhiran ZNT/NIR

    Terhadap hasil kegiatan analisis ZNT/NIR di atas, selanjutnya dilakukan langkah-langkah berikut :

    1. Penambahan kode ZNT/NIR didaftarkan dalam basis data SISMIOP dengan menggunakan Formulir 3b Lampiran III Surat Edaran ini.

    2. Melakukan pemutakhiran Kode ZNT berdasarkan alamat menggunakan Formulir 5a Lampiran III Surat Edaran ini.

    23

  • 24

    Lampiran III : Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE- 25 /PJ.6/2006 Tanggal : 20 Juli 2006

    DAFTAR FORMULIR PENDUKUNG PEMBENTUKAN/PENYEMPURNAAN ZNT/NIR

    Formulir 1 : Pengumpulan Data Pasar Properti (Lampiran 7a SE-45/PJ.6/2003)

    Formulir 1a : Pengumpulan Data Fisik/Deskripsi Lingkungan

    Formulir 1b : Pengumpulan Data Nilai Tanah

    Formulir 1c : Standarisasi Nama Jalan

    Formulir 2 : Analisis Penentuan Nilai Pasar Bumi per M2

    Formulir 2a : Analisis Penentuan Nilai Obyek Acuan

    Formulir 2b : Lembar Kerja Analisis Tingkat Kapitalisasi

    Formulir 2c : Tabulasi Data Harga Jual/Data Pembanding

    Formulir 3 : Analisis Penentuan Nilai Indikasi Rata-rata (NIR) dengan Data

    Pembanding

    Formulir 3a : Analisis Penentuan Nilai Indikasi Rata-Rata (NIR)dari NIR Zona Lain

    Formulir 3b : Rekapitulasi Zona Nilai Tanah (ZNT)

    Formulir 4 : Analisis Perbandingan NIR Baru dengan NIR lama (Lampiran 30 KEP-

    533/PJ/2000)

    Formulir 5 : Pemutakhiran Zona Nilai Tanah (Lampiran 20 KEP-533/PJ/2000)

    Formulir 5a : Pemutakhiran Zona Nilai Tanah Massal

  • 25

    Lampiran 7a. : Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-45/PJ.6/2003 Tanggal : 3 Nopember 2003

    I. KETERANGAN DATA PASAR

    II. KETERANGAN BUMI

    FORMULIR PENGUMPULAN DATA PASAR PROPERTI

    NOMOR OBJEK PAJAK (NOP)

    PR DT II KEC KEL/DES BLOK NO. URUT KODE

    1. Jenis penggunaan

    2. Luas bumi

    III. FOTO OBJEK

    m2Tanah ada bangunan

    3. Nomor telepon

    1. Pemilik

    Tanggal5. Jenis Data Jual beli

    Penawaran

    Lelang

    2. Alamat Properti

    4. Sumber Data BrokerLurahPemilikLainnya

    Listing

    No. Register

    Kavling siap bangun Tanah kosong Lainnya

    3. Lebar sisi depan m4. Ketinggian dari

    paras jalanm

    5. Bentuk Bumi

    6. Kedudukan Bumi Sudut Tengah Ujung

    V. IDENTITAS PENDATA/PENILAI

    1. TGL. PENDATAAN/

    4. TANDA TANGAN

    2. NAMA PENDATA/

    3. NIP

    Tusuk sate

    Persegi Segitiga Tak beraturan

    Sewa

    Selama tahun bulan

    PENILAIAN

    PENILAI

    -

    Rp.

    Rp.

    Rp.

    Rp.

    / /

    /

    / /

    /

    /

    IV. KETERANGAN LAIN

    /

    Nama

    Formulir 1

  • 26

    Formulir 1a

    :

    :

    :

    Pendi-dikan Pasar

    Kese-hatan

    Olah-raga Listrik Jalan

    Air Bersih

    1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    Jenis Penggunaan Tanah (JPT) Topografi Sarana dan Prasarana1. Perumahan 3. Sawah 5. Lainnya 1. Landai 2. Berbukit 1. Listrik 3. Air Bersih a. Tertata / terencana a. Irigasi Primer a. Lahan Gambut 3. Curam a. PLN c. Tidak ada a. PAM

    b. Irigasi Sekunder/ b. Rawa-rawa Lingkungan Sekitar b. Swadaya b. Tidak ada2. Pekarangan/Kebon Tersier c. Tambak garam 1. Darat 2. Tepi Sungai 2. Jalan Desa/Lingkungan a. Tanaman keras c. Tidak ada / Tadah d. 3. Pulau 4. Pesisir a. Jalan Aspal d. Tidak ada b. Tanaman Musiman Hujan e. Fasilitas b. Jalan Batu c. Campuran 4. Ladang f. .. (1) Ada (0) Tidak Ada c. Jalan Tanah

    Kantor Pelayanan ______________________________________

    Sarana dan PrasaranaTopografi

    b. Tidak terencana

    KETERANGAN ISIAN DATA

    Kawasan / Area (Jalan/Lingkungan/ Dusun/

    Dukuh/Subak/RT/RW)2

    Keterangan

    FORMULIR PENGUMPULAN DATA FISIK/DESKRIPSI LINGKUNGAN

    No

    KecamatanDesa/Kelurahan

    FasilitasJPT / Guna

    Lahan

    Jenis Lingkungan

    Sekitar

    SKET/PETA DESA

    Kota/Kabupaten

    LEGENDA

    INFORMASI LOKASIONALJarak ke pusat pemerintahan terdekat .. KmJarak ke pusat kegiatan ekonomi .. Km

  • 27

    PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR PENGUMPULAN DATA FISIK/DESKRIPSI LINGKUNGAN

    Kantor pelayanan : Diisi dengan nama kantor pelayanan PBB Kota/kabupaten : Diisi dengan nama kota/kabupaten tempat desa dilakukan

    analisis berada Kecamatan : Diisi dengan nama kecamatan di mana desa tempat

    dilakukan analisis berada Desa/kelurahan : Diisi dengan nama desa/kelurahan yang dianalisis Sket Peta Desa/ Wilayah Administratif

    : Jelas

    No : Diisi dengan nomor urut Kawasan / Area (Jalan/Lingkungan/ Dusun/Dukuh/Subak)

    : Diisi dengan nama Kawasan / Area (Jalan/Lingkungan/ Dusun/Dukuh/Subak) Contoh : Kp. Pondok Jati Kp. Duri Penulisan nama Kawasan / Area (Jalan/Lingkungan/ Dusun/Dukuh/Subak), disesuaikan dengan standar baku penulisan nama jalan pada lampiran 23 KEP-533/PJ/2000 tanggal 20 Desember 2000.

    JPT / Guna Lahan : Diisi dengan kode atau ditulis sesuai dengan yang tercantum pada bagian bawah formulir pengumpulan data fisik/deskripsi lingkungan. Apabila dalam satu kawasan terdapat lebih dari satu JPT, setiap JPT harus ditulis pada baris yang terpisah.

    Topografi : Diisi dengan kode atau ditulis sesuai dengan yang tercantum pada bagian bawah formulir pengumpulan data fisik/deskripsi lingkungan

    Jenis Lingkungan : Jelas, diisi kode atau ditulis Fasilitas Pendidikan : Jelas, diisi kode atau ditulis Fasilitas Kesehatan : Jelas, diisi kode atau ditulis Fasilitas Olahraga : Jelas, diisi kode atau ditulis Listrik : Jelas, diisi kode atau ditulis Jalan : Jelas, diisi kode atau ditulis Air bersih : Jelas, diisi kode atau ditulis keterangan : Kolom ini digunakan mencatat hal-hal yang tidak

    tercantum atau belum dijelaskan secara terperinci pada kolom isian data. Contoh : JPT : 3c (sawah tadah hujan) Kondisi sawah tersebut adalah berbatu, sehingga sulit pengolahannya. Maka pada kolom keterangan dapat dituliskan : Sawah berbatu

  • 28

    Contoh Cara Pengisian (Cara 1)

    :::

    Pendi-dikan Pasar

    Kese-hatan

    Olah-raga Listrik Jalan

    Air Bersih

    1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    1. 1b 1 1 1 0 0 0 1a 2b 3b

    2. 2c 1 1 0 0 0 0 1c 2c 3b

    3. 1b 3 1 1 0 1 1 1a 2b 3b Ada Ktr. Desa

    4. 2b 1 1 0 0 0 0 1c 2c 3b

    5. 3b 1 1 0 0 0 0 1c 2c 3b

    6. 1b 1 1 0 0 0 0 1a 2b 3b

    7. 3b 1 1 0 0 0 0 1c 2b 3b

    8. 1b 1 1 1 0 0 0 1a 2b 3b

    9. 2c 1 1 0 0 0 0 1c 2c 3b

    10 3c 3 1 0 0 0 0 1c 2c 3b Sawah berbatu

    Jenis Penggunaan Tanah (JPT) Topografi Sarana dan Prasarana1. Perumahan 3. Sawah 5. Lainnya 1. Landai 2. Berbukit 1. Listrik 3. Air Bersih a. Tertata / terencana a. Irigasi Primer a. Lahan Gambut 3. Curam a. PLN c. Tidak ada a. PAM

    b. Irigasi Sekunder/ b. Rawa-rawa Lingkungan Sekitar b. Swadaya b. Tidak ada2. Pekarangan/Kebon Tersier c. Tambak garam 1. Darat 2. Tepi Sungai 2. Jalan Desa/Lingkungan a. Tanaman keras c. Tidak ada / Tadah d. 3. Pulau 4. Pesisir a. Jalan Aspal d. Tidak ada b. Tanaman Musiman Hujan e. Fasilitas b. Jalan Batu c. Campuran 4. Ladang f. .. (1) Ada (0) Tidak Ada c. Jalan Tanah

    Kantor Pelayanan ______________________________________

    Sarana dan PrasaranaTopografi

    b. Tidak terencana

    KETERANGAN ISIAN DATA

    Kawasan / Area (Jalan/Lingkungan/ Dusun/

    Dukuh/Subak/RT/RW)

    2

    Dukuh A (Kampung)

    Dukuh A (Kebon)

    Dukuh B (Kampung)

    Keterangan

    FORMULIR PENGUMPULAN DATA FISIK/DESKRIPSI LINGKUNGAN

    No

    KecamatanDesa/Kelurahan

    FasilitasJPT / Guna

    Lahan

    Jenis Lingkungan

    Sekitar

    SKET/PETA DESA

    Kota/Kabupaten

    Dukuh B (Kebon)

    Dukuh B (Sawah)

    Dukuh C (Kampung)

    Dukuh C (Sawah)

    Dukuh D (Kampung)

    Dukuh D (Kebon)

    Dukuh D (Sawah)

    LEGENDA

    INFORMASI LOKASIONALJarak ke pusat pemerintahan terdekat .. KmJarak ke pusat kegiatan ekonomi .. Km

    Desa

    pQR

    D e s a J K L

    P B B " A B C "

    Kab " D C E "Kec " E F G "

    Desa

    LMN

    D e s a M N O

    Desa " F G H "

    UTARA

    Sungai

    Batas Pedukuhan

    Jalan Desa

    Batas Guna Lahan

    Kantor Kepala Desa

    Dukuh B

    Dukuh A

    Dukuh D

    Dukuh C

    Permukiman

    Kebon/Pekarangan

    Sawah

    55 (Pasar Kecamatan)

  • 29

    Contoh Cara Pengisian (Cara 2)

    : ( 03 ): ( 191 ): ( 001 )

    Pendi-dikan Pasar

    Kese-hatan

    Olah-raga Listrik Jalan

    Air Bersih

    1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    1. Perumahan tdk terencana. Kebon campuran Landai Darat TA TA TA TA PLNAspal, Batu TA

    2. Perumahan tdk terencana. Kebon campuran Landai Darat Ada TA TA TA PLN Batu TA

    3. Perumahan tdk terencana Landai Darat Ada TA Ada TA PLN Aspal TA Ada Ktr Desa

    4. Perumahan tdk terencana. Kebon campuran Landai Darat Ada TA TA TA PLN Batu TA

    5. Perumahan tertata Landai Darat Ada TA Ada Ada PLN Aspal PAM

    6. Perumahan tdk terencana. Kebon campuran Landai Darat TA TA TA TA PLNAspal, Tanah TA

    Ada Ktr Polsek

    7. Perumahan tdk terencana. Kebon Tanaman Musiman Landai Darat TA TA TA TA PLNAspal, Tanah TA

    8. Perumahan tertata Landai Darat Ada TA Ada Ada PLN Aspal PAM

    9. Perumahan tdk terencana. Kebon campuran Landai Darat TA TA TA TA PLNAspal, Tanah TA

    10. Perumahan tdk terencana Landai Darat TA TA TA TA PLN Tanah TA Akses sulit/

    Jenis Penggunaan Tanah (JPT) Topografi Sarana dan Prasarana1. Perumahan 3. Sawah 5. Lainnya 1. Landai 2. Berbukit 1. Listrik 3. Air Bersih a. Tertata / terencana a. Irigasi Primer a. Lahan Gambut 3. Curam a. PLN c. Tidak ada a. PAM

    b. Irigasi Sekunder/ b. Rawa-rawa Lingkungan Sekitar b. Swadaya b. Tidak ad2. Pekarangan/Kebon Tersier c. Tambak garam 1. Darat 2. Tepi Sungai 2. Jalan Desa/Lingkungan a. Tanaman keras c. Tidak ada / Tadah d. 3. Pulau 4. Pesisir a. Jalan Aspal d. Tidak ada b. Tanaman Musiman Hujan e. Fasilitas b. Jalan Batu c. Campuran 4. Ladang f. .. (1) Ada (0) Tidak Ada c. Jalan Tanah

    Kantor Pelayanan ______________________________________

    Sarana dan PrasaranaTopografi

    b. Tidak terencana

    KETERANGAN ISIAN DATA

    Kawasan / Area (Jalan/Lingkungan/ Dusun/

    Dukuh/Subak/RT/RW)

    2

    Kp Duri/Ds Tonjong RW 01

    Ds Tonjong RW 02

    Kp Gunung (RW 03)

    Ket.

    FORMULIR PENGUMPULAN DATA FISIK/DESKRIPSI LINGKUNGAN

    No

    KecamatanDesa/Kelurahan

    FasilitasJPT / Guna Lahan

    Jenis Lingkungan

    Sekitar

    SKET/PETA DESA

    Kota/Kabupaten

    Kp Pondok (RW 04)

    Ko Bukit Parung Hijau (RW 05)

    Ds Tonjong RW 07

    Kp Jati (RW 06)

    Ko Perum Pondok Permata Sari (RW 06)

    Kp Duri

    Ds Tonjong RT 01 RW 05

    LEGENDA

    INFORMASI LOKASIONALJarak ke pusat pemerintahan terdekat .. KmJarak ke pusat kegiatan ekonomi .. Km

    P B B CIBINONGBOGOR TAJUR HALANG TONJONG

    Batas RW

    Jalan DesaKantor Kepala Desa

    Permukiman Tertata

    Situ

    56,5 (Pasar Kecamatan)

    RW 03

    RW 01

    RW 07

    RW 06

    RW 04

    RW 02

    RW 05

  • 30

    Formulir 1b

    FORMULIR PENGUMPULAN DATA NILAI TANAH UNTUK WILAYAH NON-SISMIOP

    Kantor Pelayanan ____________________________

    Desa / Kelurahan Kode Wilayah Kecamatan Kota / Kabupaten Tanggal Perolehan Data Sumber Data

    Perkiraan Nilai Tanah/Bumi (Rp/M2) Nama Jalan / Lokasi Per Jenis Penggunaan Tanah (JPT) Tertinggi Terendah Rata-Rata Keterangan

    A Tanah Darat

    B Tanah Pertanian

    C Tanah Lainnya

    CATATAN PENILAI

    , Petugas Pendata/Penilai,

    Mengetahui, NIP. ................................ Kepala Desa / Kelurahan......................................

  • 31

    Formulir 1c

    FORMULIR STANDARISASI NAMA JALAN

    Kode Wilayah : Kecamatan : Desa : Kabupaten :

    NAMA JALAN No. Lama Baru

    ..............,............................................. Petugas, ....................................................... NIP. .............................

  • 32

    Formulir 2

    FORMULIR 2 : ANALISIS PENENTUAN NILAI BUMI PER M2

    KOTA / KABUPATEN :KECAMATAN :KELURAHAN / DESA :

    ALAMAT OBJEK PAJAK NO REGISTER

    PENYESUAIAN JENIS DATA

    (%)

    NILAI TRANSAKSI

    (RP)

    PENYESUAIAN WAKTU (%)

    ESTIMASI NILAI BUMI PER 1

    JANUARI NILAI BUMI

    (RP/M2) ESTIMASI NILAI PER TANGGAL

    TRAKSAKSI (RP)

    KURANGI NILAI BANGUNAN

    (RP)NOP

    ESTIMASI NILAI BUMI PER TANGGAL

    TRANSAKSI (RP)

    NILAI BUMI (RP/M2)

    NO DATA

    LUAS BUMI (M2)

  • 33

    Formulir 2a

    FORMULIR 2a : ANALISIS PENENTUAN NILAI OBYEK ACUAN

    KOTA / KABUPATEN : KECAMATAN : KELURAHAN / DESA :

    Data Acuan Data Pembanding Penyesuaian

    Faktor Lain

    No Kode ZNT

    NOP Alamat OP No Data

    Kode ZNT

    Alamat OP NOP No Register

    Nilai Tanah

    (Rp/M2 Lokasi

    Kedudukan Jenis Penggunaan

    Bentuk Bidang

    Keluasan Tinggi dari

    Paras Jalan

    Lebar Sisi

    Depan

    Jenis Hak

    Jumlah Penyesuaian

    Nilai Tanah Objek Acuan

    (Rp/M2

    Keterangan

  • 34

    Formulir 2b

    Jenis penggunaan bangunan

    1 Perumahan 6 Olah raga/rekreasi 11 Bangunan tidak kena pajak

    2 Perkantoran swasta 7 Hotel/wisma 12 Bangunan Parkir

    3 Pabrik 8 Bengkel/gudang pertanian 13 Apartemen

    4 Toko/apotik/pasar/ruko 9 Gedung Pemerintah 14 Pompa Bensin

    5 Rumah sakit/klinik 10 Lain-lain 15 Tangki Minyak

    16 Gedung Sekolah

    Rata-rata

    1. TGL. PENDATAAN / /

    2. NAMA PENDATA/PENILAI

    3. NIP

    4. TANDA TANGAN

    IDENTITAS PENDATA/PENILAI

    1 2 3 4 5 (3:4)

    TINGKATKAPITALISASI

    LEMBAR KERJA ANALISIS TINGKAT KAPITALISASI

    NOP HARGA SEWA HARGA JUALNO

  • 35

    Formulir 2c

    Formulir Tabulasi Data Harga Jual/Data Pembanding

    NOP NAMA PEMILIK / WP ALAMAT OP SUMBER DATA JENIS DATA TANGGAL TRANSAKSINILAI TRANSAKSI

    (RP) JENIS PENGGUNAANLUAS BUMI

    (M2)LUAS BGN

    (M2)LEBAR SISI DEPAN (M)

    TINGGI DR PARAS JLN (M) BENTUK TNH

    KEDUDUKAN TANAH

    NO DATA

    KETERANGAN DATA PASAR KETERANGAN BUMI

  • 36

    Formulir 3

    KOTA / KABUPATEN :KECAMATAN :KELURAHAN / DESA :

    KODE ZNT : NAMA JALAN :

    NIR (RP/M2) KETERANGAN NO DATA

    ALAMAT OBJEK PAJAK

    FORMULIR 3 : ANALISIS PENENTUAN NILAI INDIKASI RATA-RATA (NIR) DARI DATA PEMBANDING

    NOP NO REGISTER NILAI TANAH (RP/M2)

    KODEZNT

  • 37

    Formulir 3a

    KOTA / KABUPATEN :KECAMATAN :KELURAHAN / DESA :

    LOKASI FISIK JENIS PENGGUNAANJUMLAH

    PENYESUAIAN

    KODE ZNT

    NO URUT

    FORMULIR 3a : ANALISIS PENENTUAN NILAI INDIKASI RATA-RATA (NIR) DARI NIR ZONA LAIN

    KODE ZNT :

    NILAI TANAH SETELAH PENYESUAIAN (RP/M2) NIR (RP/M2) KETERANGAN

    PENYESUAIAN NIR (RP/M2)

  • 38

    Formulir 3b

    KODE KELURAHAN

    , Kepala Seksi Penilai/Petugas Penilai

    NIP. NIP.

    Mengetahui,Kepala Kantor

    NIP.

    KANTOR PELAYANAN :

    DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

    REKAPITULASI ZONA NILAI TANAH

    71

    69

    67

    65

    63

    61

    48

    60

    62

    64

    66

    68

    70

    72

    4647

    4445

    43

    41

    39

    37

    40

    42

    36

    38

    222324

    18192021

    1617

    1415

    1213

    5859

    5657

    5455

    5253

    5051

    NO KODE NL/M2 (000)

    49

    3435

    3233

    3031

    2829

    2627

    NO KODE NL/M2 (000)

    25

    3

    109

    11

    4

    78

    56

    2

    NO KODE NL/M2 (000)

    1

  • 39

    Formulir 4

    FORMULIR 4 : ANALISIS PERBANDINGAN NIR BARU DENGAN NIR LAMA

    KOTA/KAB :

    KECAMATAN :

    KELURAHAN :

    ZNT BARU ZNT LAMA PERUBAHAN NO KODE NIR KODE NIR KODE NIR ASSESMENT RATIO KETERANGAN

  • 40

    Formulir 5

  • 41

    Formulir 5a

    NO1234567891011121314151617181920

    DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAKDIREKTORAT PBB DAN BPHTB

    FORMULIR PEMUTAKHIRAN ZONA NILAI TANAH MASSAL

    ALAMAT OBJEK PAJAK KELAS BUMI KODE ZNT

    (BERDASARKAN ALAMAT OBJEK PAJAK)

    KODE KELURAHAN

    NAMA KELURAHAN

    BLOK

    NIP PETUGAS

    NAMA PETUGAS TANGGAL

  • Lampiran IVa : Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-25 /PJ.6/2006 Tanggal : 20 Juli 2006

    SISTEMATIKA ISI LAPORAN ANALISIS ZONA NILAI TANAH (ZNT)/ NILAI INDIKASI RATA-RATA (NIR)

    1. Halaman judul 2. Transmital 3. Sertifikasi Nilai 4. Lembar pengesahan

    LAMPIRAN-LAMPIRAN a. Formulir 1 b. Formulir 2 c. Formulir 2 a d. Formulir 2 b e. Formulir 3 f. Formulir 3 a g. Formulir 4 h. Formulir 5 i. Formulir Rekapitulasi Zona Nilai tanah j. Formulir pemutakhiran Zona Nilai Tanah (Lampiran 20 KEP-533/PJ/2000) k. Lembar kerja analisis data nilai pasar properti (lampiran 8 a SE-45/PJ.6/2003) l. Peta ZNT

    42

  • Lampiran IVb : Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE- 25 /PJ.6/2006 Tanggal : 20 Juli 2006

    SISTEMATIKA ISI LAPORAN ANALISIS ZONA NILAI TANAH (ZNT)/ NILAI INDIKASI RATA-RATA (NIR)

    UNTUK WILAYAH DENGAN BASIS DATA NON SISMIOP

    1. Halaman judul 2. Transmital 3. Sertifikasi Nilai 4. Lembar pengesahan

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    a. Formulir 1 b. Formulir 1a c. Formulir 1b d. Formulir 1c e. Formulir 2a f. Formulir 3b g. Formulir 5a h. Peta ZNT

    43

  • 44

    DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

    KANTOR WILAYAH ............................. KANTOR PELAYANAN PAJAK ..................................

    LAPORAN ANALISIS ZONA NILAI TANAH (ZNT)/ NILAI INDIKASI RATA-RATA (NIR)

    DESA : ........................................... KECAMATAN : ........................................... KABUPATEN : ..

    TAHUN ..

  • DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH .....................

    KANTOR PELAYANAN PAJAK .............

    Jalan ................ Kota/Kabupaten .............

    Telepon .. Faksimili .

    Nomor : Lampiran : 1 (satu) berkas Hal : Laporan Analisis ZNT/NIR Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak .......................... Di - .......................

    Sesuai dengan surat tugas Kepala Kantor Pelayanan Pajak ....................... Nomor: ST-..../WPJ....../KB......../........, untuk melaksanakan pembentukan/penyempurnaan ZNT/NIR di wilayah Kelurahan/Desa ...........................Kecamatan........... Kota/Kabupaten.................., dengan ini disampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas tersebut sebagai dasar penyusunan SK Menteri Keuangan tentang Klasifikasi dan Besarnya NJOP Bumi sebagai Dasar Pengenaan PBB tahun ...............di wilayah Kantor Pelayanan Pajak ..........................

    Pelaksanaan pembentukan/penyempurnaan ZNT/NIR mengacu pada Keputusan Direktur

    Jenderal Pajak Nomor : KEP-533/PJ/2000 tanggal 20 Desember 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendaftaran, Pendataan dan Penilaian Objek dan Subjek PBB Dalam Rangka Pembentukan dan atau Pemeliharaan Basis Data SISMIOP sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-115/PJ./2002 tanggal 4 Maret 2002 dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-25/PJ.06/2006 tanggal 20 Juli 2006 tentang Tata Cara Pembentukan/Penyempurnaan ZNT/NIR.

    Proses pengumpulan data dan analisis dilakukan terhadap semua faktor yang relevan

    mempengaruhi nilai dengan memperhatikan pendekatan penilaian sesuai dengan Undang undang No. 12 tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang undang Nomor 12 tahun 1994. Laporan analisis ZNT/NIR sebagaimana terlampir dalam laporan ini.

    Fungsional Penilai/Petugas Penilai :

    1. ................................. 1. ................................. NIP..........................

    2. ................................ 2. ................................. NIP..........................

    45

  • SERTIFIKASI NILAI

    Dalam batas kemampuan dan keyakinan kami sebagai penilai, kami yang bertandatangan di bawah ini menerangkan bahwa pernyataan dalam laporan hasil pembentukan/penyempurnaan ZNT/NIR ini, yang menjadi dasar dari analisis, pendapat dan kesimpulan yang diuraikan di dalamnya adalah benar serta bebas dari konflik kepentingan, dan sesuai dengan asumsi dan kondisi pembatas sebagai berikut :

    1. Tujuan Analisis Untuk menentukan Nilai Indikasi Rata-rata (NIR) sebagai dasar penyusunan SK Menteri Keuangan tentang Klasifikasi dan Besarnya NJOP Bumi sebagai Dasar Pengenaan PBB Tahun ...............di wilayah Kantor Pelayanan Pajak ...........................

    Penilai tidak bertanggung jawab apabila hasil analisis ZNT/NIR dalam laporan ini dipergunakan selain untuk kepentingan perpajakan.

    2. Jenis dan Definisi Nilai Jenis nilai yang dihasilkan adalah Nilai Indikasi Rata-rata (NIR) yang didefinisikan sebagai nilai pasar rata-rata yang dapat mewakili nilai tanah dalam suatu zona nilai tanah, sebagaimana diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-533/PJ/2000 tanggal 20 Desember 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendaftaran, Pendataan dan Penilaian Objek dan Subjek PBB Dalam Rangka Pembentukan dan atau Pemeliharaan Basis Data SISMIOP sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-115/PJ./2002 tanggal 4 Maret 2002.

    3. Tanggal Penilaian Tanggal Penilaian didasarkan pada kondisi Objek Pajak per 1 Januari Tahun Pajak ............., sesuai dengan Pasal 8 ayat (2) Undang-undang No.12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1994.

    4. Standar Penilaian Analisis penilaian bumi ini menggunakan standar penilaian yang mengacu pada UU No. 12 tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 12 tahun 1994, serta peraturan pelaksanaannya.

    5. Cara Penilaian Penilaian bumi dalam laporan ini dilakukan dengan cara massal sebagaimana diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-533/PJ/2000 tanggal 20 Desember 2000

    46

  • tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendaftaran, Pendataan dan Penilaian Objek dan Subjek PBB Dalam Rangka Pembentukan dan atau Pemeliharaan Basis Data SISMIOP sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-115/PJ./2002 tanggal 4 Maret 2002. Cara penilaian massal bumi dalam laporan ini dilakukan dengan menggunakan konsep Zona (selanjutnya disebut Zona Nilai Tanah/ZNT) dan dalam analisis perbandingan/penyesuaiannya hanya menggunakan beberapa faktor penyesuaian yang dianggap berpengaruh signifikan terhadap rata-rata nilai bidang tanah dalam zona tertentu.

    6. Kerahasiaan Hasil Penilaian Hasil analisis penilaian bumi dalam laporan ini bersifat rahasia dan tidak dapat disebarluaskan tanpa seijin dari Menteri Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Pajak

    Tempat, tanggal Fungsional Penilai/Petugas Penilai 1. Nama :............................... 1...................................

    NIP :................................ 2. Nama :................................ 2................................... NIP :................................ 3. Nama :............................... 3................................... NIP :...............................

    47

  • LEMBAR PENGESAHAN

    Sehubungan dengan hasil analisis ZNT/NIR di Kelurahan/Desa .............. Kecamatan

    ...................... Kota/Kabupaten .................... per kondisi 1 Januari .........., dengan ini kami

    menyatakan persetujuan atas seluruh hasil analisis tersebut sesuai data dan informasi objektif

    terhadap faktor yang mempengaruhi nilai atas wilayah yang dianalisis.

    Tempat, tanggal

    Diteliti oleh Disetujui oleh Kasi Pendataan dan Penilaian/ Kepala Kantor................................ Kasi Ekstensifikasi ............................................... .................................................. NIP ....................................... NIP ..........................................

    48

    SE-25_FINAL SEKALI.pdfLampiran I_SE-25_Final.docLampiran Ia_SE-25_Final.docLampiran II_SE-25_Final.docLAMPIRAN III_SE-25_FINAL.pdfLampiran IV_SE-25_Final.doc