satuan ternak

37
II. SATUAN TERNAK DAN KOEFISIEN TEKNIS Analisa Usaha Ternak Perah BY : TATI VIDIANA SARI, S.Pt. MP

Upload: rita-marliana-bukit

Post on 26-Jan-2016

679 views

Category:

Documents


78 download

DESCRIPTION

Satuan Ternak

TRANSCRIPT

Page 1: Satuan Ternak

II. SATUAN TERNAK DAN KOEFISIEN TEKNIS

Analisa Usaha Ternak Perah

BY : TATI VIDIANA SARI, S.Pt. MP

Page 2: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

2

Satuan Ternak (ST)

Ukuran yang digunakan untuk menghubungkan berat badan ternak dengan jumlah pakan ternak yang dikonsumsi.

Contoh:4 sapi dewasa sama dengan 4 ST Pakan ternak yang tersedia 2 ST Rasio pakan : ternak = ½ Jadi hanya tersedia pakan ½ dari kebutuhan.

Daftar Satuan Ternak :1. Sapi Dewasa (Lebih dari 2 tahun) : 12. Sapi Muda (1-2) : 0,503. Pedet : 0,25

Page 3: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

3

Padang Rumput

Lahan 5 ha menghasilkan 52 ton rumput segar oleh karena 1 ST memerlukan 35 kg hijauan per hari maka setahun dibutuhkan 365 x 35 kg=12.775 kg rumput. Jadi daya tampung padang rumput tersebut adalah 52.000:12.775=4,07 ST/tahun atau

4 ekor sapi dewasa

Page 4: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

4

Luas Kandang1 ST memerlukan luas kandang 2 x 1½ = 3 m2

Contoh : 5 induk sapi = 5 ST

1 pejantan = 1 ST

5 dara = 2,5 ST

6 jantan muda = 3 ST

10 anak sapi = 2,5 ST

---------

Jumlah = 14 ST = 14 x 3 m2 = 42 m2

Contoh : 1 ekor domba/kambing dewasa = 0,14 ST maka pada luasan kandang 3 m2 (1ST) daya tampung 1:0,14=7 ekor domba/kambing

Page 5: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

5

USAHA TERNAK SAPI PERAHSatuan Ternak

Sapi dewasa < 2 tahun = 1 ST

Sapi muda 1-2 tahun = ½ ST

Anak sapi > 1 tahun = ¼ ST

Syarat bibit

Umur 1,5 - 2 tahun (2-4 gigi seri berganti)

Faktor pengelolaan produksi

Jumlah induk laktasi harus < 80% dari jumlah induk.

Masa laktasi 9-10 bulan, sebaiknya 300 hari/tahun.

Interval beranak : 12-13 bulan.

Page 6: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

6

Masukan FisikPakan Ternak 1 ST = 35 kg rumput (10% berat induk) atau

10,5 kg bahan kering/hari (3% berat badan)

Konsentrat : 1,4 kg/hari (90,4% berat badan) atau 1 ST=1,4 kg hari

Kandang 1 ST = 3m2 luas kandangTenaga Kerja 1 ST = 16/thPengobatan 1 ST = 1 unit/thHasil Fisik1. Hasil produksi susu (dikurangi pemberian pada anak

sapi, dan rusak)2. Anak sapi jantan 2 bulan (sapi jantan muda 1,5-2 tahun

bila dibesarkan)3. Induk tua/afkir (10 tahun)4. Jantan tua/afkir (bila tidak mamakai AI)5. Pupuk Kandang : 1 ST = 4 ton/tahun

Page 7: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

7

ANALISA BREAK EVENT (BE)

Adalah tehnik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel keuntungan dan volume kegiatan. Maka sering disebut :

C.P.V Analysis (Cost-Profile-Vol AnalysisCost-Profile-Vol Analysis)

Biaya variabel,secara totalitas akan berubah-ubah sesuai dengan volume produksi.

Biaya tetap, secara totalitas tidak mengalami perubahan meskipun ada perubahan volume produksi

Biaya variabel: bahan mentah,komisi penjualan, upah lembur.

Gaji tetap: gaji, sewa,bunga hutang

Biaya total : biaya variabel + biaya tetap

Page 8: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

8

CONTRIBUTION MARGIN (CM)Penghasilan penjualan setelah dikurangi biaya variabel tersedia untuk

menutup biaya tetap.

BREAK EVEN POINT (BEP)Hasil volume penjualan tetap sama dengan biaya total atau BEP akan tercapai pada volume penjualan pada saat contribution margin (CM) sama besarnya dengan biaya tetap. Dalam mengadakan analisa BEP digunakan asumsi dasar sebagai berikut:

a. Biaya di dalam perusahaan terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap

b. Biaya variabel secara totalitas berubah-ubah secara proporsional dengan volume produksi

c. Biaya tetap secara totalitas tidak berubah meskipun ada perubahan volume penjualan. Jadi biaya tetap perunit berubah-ubah

d. Harga jual per unit tidak berubah-ubah selama periode yang dianalisa

e. Perusahaan hanya memproduksi 1 macam produk

Page 9: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

9

Dalam perencanaan profit analisa break even point merupakan “Profit Planning Approach” yang didasarkan pada hubungan biaya (Cost) dan penghasilan penjualan (Revenue). Penghasilan penjualan dikurangi biaya variabel merupakan bagian penghasilan penjualan yang menutup biaya tetap disebut : Contribution Margin, jadi bila contribution margin (CM) lebih besar dari pada Fixed Cost (FC), berarti Revenue lebih besar dari pada Total Cost, jadi perusahaan untung.

Page 10: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

10

ANALISIS USAHA PETERNAKAN

1. Aliran Kas

Anggaran aliran kas adalah rencana, realisasi, dan evaluasi terhadap uang masuk dan uang keluar. Baik uang masuk berupa pinjaman maupun uang keluar berupa pengembalian pinjaman.

2. Laba/rugiKeuntungan (laba) atau rugi suatu usaha akan diketahui setelah penerimaan hasil penjualan produk dikurangi dengan harg pokok, biaya pemasaran, dan biaya umum. Laba ini masih disebut laba kotor. Laba bersih baru didapat setelah ditambah pendapatan di luar usaha (misalnya penjualan limbah) dikurangi biaya di luar usaha (misalnya sumbangan ke Pemda) dan pajak (PPh 25 dan 39).Laba/rugi = (jumlah produk x harga produk)-total biaya produksi

Page 11: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

11

1. Return cost ratio (R/C)R/C adalah perbandingan antara penerimaan penjualan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi hingga menghasilkan produk. Usaha peternakan akan menguntungkan apabila nilai R/C > 1. Semakin besar nilai R/C semakin besar pula tingkat keuntungan yang akan diperoleh dari usaha tersebut.R/C= Total penerimaan penjualan produk

Total Biaya2. Benefit cost ratio

B/C adalah perbandingan antara tingkat keuntungan yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan. Suatu usaha dikatakan layak dan memberikan manfaat apabila nilai B/C>0. semakin besar nilai B/C semakin besar pula manfaat yang akan diperoleh dari usaha tersebut.B/C = Tingkat Keuntungan

Total biaya

Page 12: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

12

3. Break event pointBEP merupakan titik impas usaha. Dari nilai BEP dapat diketahui pada tingkat produksi dan harga berapa suatu usaha peternakan tidak memberikan keuntungan dan tidak pula mengalami kerugian.BEP produksi = Total biaya

Harga PenjualanBEP harga = Total Biaya

Total produksiBerikut ini disajikan beberapa contoh perhitungan biaya, pendapatan, dan analisis usaha peternakan. Mengenai sumber data diambil dari beberapa sentra produksi sekitar pertengahan tahun 2001.

Page 13: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

13

Lanjutan ……MK. Manajemen Ternak Perah

Materi Koefisien Teknis

By : Tati Vidiana Sari, S.Pt. MP

Page 14: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

14

KOEFISIEN TEKNIS

Adalah angka standar atau patokan tertentu untuk menghitung besaran yang bersifat linier, volume, luas bidang, dan berat yang mematuhi kaidah-kaidah tertentu.

KT dapat berbentuk persentase (%), ukuran linier (m, cm), ukuran berat (kg, ton), ukuran luas (ha, m2), ukuran waktu, rasio sumber daya (adg), dll

Page 15: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

15

Contoh PERHITUNGAN BIAYA INVESTASI USAHA TERNAK SAPI POTONG (Penggemukan 3 Bulan)

Uraian Jumlah (Rp)

Kandang dan peralatannya

Sewa lahan 4.000 m2 per tahun

150.000.000,00

1.000.000,00

Total 151.000.000,00

Page 16: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

16

BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 100 HARI Uraian Jumlah (dalam Rupiah)

1. Biaya Tetap

Biaya penyusutan kandang dan peralatannya

2.055.000,00

Sewa Lahan 274.000,00

2. Biaya Tidak Tetap

Biaya bibit @ Rp.3.125.000,00 x 96 ekor 300.000.000,00

Biaya tenaga kerja @ Rp 2.130,00/hari x 100 x 96 ekor

20.448.000,00

Biaya pakan sapi Rp. 5.500/hari x 100 hari x 96 ekor

52.880.000,00

Biaya obat-obatan 2.880.000,00

Biaya lain-lain 1.000.000,00

Total Biaya 379.457.000,00

Page 17: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

17

Keterangan :Penyusutan kandang per periode =

Total biaya pembangunan kandang X Umur Proyek Umur ekonomis kandang

Jadi Biaya Penyusutan Per periode= Rp. 150.000.000,00 X 100 Hari

(20 tahun/365 hari) = Rp. 2.054.794

Page 18: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

18

PENERIMAAN

Produksi (ekor) Harga (Rp/ekor)

Jumlah (Rp)

96 4.478.000,00 429.888.000

ANALISIS USAHAa) Laba/Rugi = Penerimaan – Biaya Total Laba/Rugi = Rp 429.888.000,00-Rp 379.457.000,00 = Rp 50.431.000,00 Usaha penggemukan sapi untuk 96 ekor sapi menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 50.431.000,00 per periode produksi (100 hari) atau Rp.552.300,00/ekor

b) Return cost ratio (R/C)R/Cratio = Rp. 429.888.000,00 = 1,13 Rp. 379.457.000,00

Page 19: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

19

Berdasarkan hasil analisis R/C bahwa usaha penggemukan sapi layak diusahakan dan menguntungkan karena nilai R/C sebesar 1,13>1. Nilai R/C 1,13 artinya bahwa setiap Rp. 1.000,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp. 1.130,00.

c.) Benefit cost ratio (B/C Ratio)B/C = Rp. 50.431.000,00 = 0,13

Rp.379.457.000,00Dari analisis B/C diperoleh nilai 0,13, artinya bahwa setiap

Rp.1.000,00 biaya yang dikeluarkan, usaha penggemukan sapi akan menghasilkan manfaat atau keuntungan sebesar Rp.130,00.

d.) Break event point (BEP)BEP Produksi = Rp.379.457.000,00 = 84,7(dibulatkan 85 ekor)

Rp. 4.478.000,00BEP Harga = Rp.379.457.000,00 = 3.952.677,10 96 ekor

Usaha penggemukan sapi tidak mengalami kerugian dan tidak memberikan keuntungan jika jumlah sapi yang diusahakan sebanyak 85 ekor atau harga sapi hanya Rp. 3.952.677,10 per ekor.

Page 20: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

20

ANALISIS PASAR DAN RENCANA PEMASARANPRODUK TERNAK PERAH

A. ANALISIS PASAR

1. Target pasar Produk dijual ke konsumen atau pelanggan dalam

bentuk SUSU Murni atau Produk Olahan Susu2. Karakteristik produk

Dalam program Usaha Ternak Perah ini akan diperoleh hasil akhir berupa produksi susu dan anak jantan berumur 11/2-2 bulan atau 1-1/2- 2 tahun. Karakteristik produk lebih dikonsentrasikan pada Susu Murni.

Page 21: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

21

B. RENCANA PEMASARAN

1. Strategi Pasar

Dalam hal pemasaran mengadakan kerja sama dengan perusahaan pengelola hasil peternakan dan restoran. Dimana konsumen dapat digolongkan dalam beberapa segmen yaitu:a. konsumen dalam negeriSegmen ini merupakan segmen terbesar yang kebutuhan susunya kebanyakan dipenuhi dari pasokan dalam negeri yang masih kurang memperhatikan kualitas sebagai persyaratan kesehatan maupun selera.b. konsumen asingKonsumen asing adalah target yang mencakup jangka panjang, mencakup keluarga-keluarga diplomat, karyawan perusahaan asing dan sebagian turis, hal ini porsinya relative kecil dan tidak signifikan.c. konsumen industriKonsumen industri merupakan pembeli yang menggunakan susu untuk diolah kembali menjadi produk lain dan kemudian dijual lagi.

Page 22: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

22

2. Penetapan harga

Harga yang ditawarkan bervariasi,

disesuaikan dengan kualitas susu. Harga standar Rp 5.000 - Rp. 8.000/liter

3. Promosi

Biasanya susu yang sudah mengalami olahan berikutnya yang lebih banyak dipromosikan. Menggunakan berbagai media berupa brosur, spanduk, paket promosi melalui iklan, sebagai sponsor pada kegiatan entrepreuner, peternakan, kedokteran hewan dan kegiatan kemanusiaan.

Page 23: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

23

ANALISIS SWOT

1. KEKUATAN (STRENGTH)

• Ternak perah layak diusahakan, terutama pada daerah yang beriklim dingin atau ketinggian daerah diatas 500 dpl.

• Tenaga kerja tersedia

• Kebutuhan asisten penelitian (tenaga ahli) yang memadai

2. KELEMAHAN (WEAKNESS)

• Tenaga kerja tidak mempunyai keterampilan yang memadai terutama dalam pemeliharaan ternak perah

• Kecanggihan teknologi produksi masih kurang

• Arena promosi kurang

Page 24: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

24

3. PELUANG (OPPORTUNITY)

• Permintaan akan produk susu dan olahannya semakin meningkat sejalan dengan kesadaran masyarakat akan kebutuhan protein dalam tubuhnya.

• Adanya kredit modal usaha yang disediakan oleh pemerintah bagi usaha peternakan kecil dan menengah.

4. ANCAMAN (THREATNESS)

• Harga BBM yang meningkat mengakibatkan harga konsentrat meningkat sehingga biaya pemeliharaan terus meningkat.

• Ancaman utama yang dihadapi oleh usaha ini adalah peternakan ternak perah yang telah dikenal konsumen sehingga mempunyai pangsa pasar yang sangat besar, pada umumnya peternakan ini bermodal besar dan mempunyai system manajemen yang baik sehingga menghasilkan susu dan produk olahannya yang berkualitas baik.

Page 25: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

25

ASPEK FINANSIALANALISIS USAHA PETERNAKAN

KAMBING PERAH PERANAKAN ETAWA (PE)

A. Asumsi/Koefisien TeknisBeberapa asumsi yang digunakan dalam analisis usaha penggemukan kambing domba adalah sebagai berikut

1. per unit kandang berisi 20 ekor kambing PE2. umur ekonomis kandang 9 tahun (3 periode pemeliharaan)3. harga bibit/bakalan (umur 2,5 tahun) Rp.1.000.000/ekor

dengan produksi 1 liter/ekor/hari4. harga jual susu Rp. 20.000/liter5. harga pupuk Rp. 1.000.000/periode pemeliharaan (3 tahun)6. populasi kambing 20 ekor yang laktasi 16 ekor7. umur afkir kambing 5,5 tahun

Page 26: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

26

B.BIAYA INVESTASI

No Uraian Jumlah

1 Kandang Rp. 21.000.000

2 Peralatan Rp. 1.500.000

3 Sewa Lahan Rp. 11.000.000

Total Rp.33.500.000

Page 27: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

27

C. BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 3 TAHUN

1. BIAYA TETAP

No Uraian Jumlah

1 Penyusutan Kandang

(Rp.21.000.000/3)

Rp.7.000.000

2 Penyusutan Peralatan

(Rp.1.500.000/3)

Rp.500.000

Total Rp.7.500.000

Page 28: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

28

2.BIAYA TIDAK TETAP

No Uraian Jumlah

1 Biaya bibit

(20 ekor x Rp.1.000.000)

Rp. 20.000.000

2 Hijauan Pakan Ternak (dari lahan sendiri) -

3 Pakan konsentrat

(200 gr x 20 ekor x 1095 hr) x 1.100

1000gr

Rp. 4.818.000

4 Obat-obatan (20 ekorxRp.500x1095 hr) Rp.10.950.000

5 Upah Tenaga Kerja

(3 orang x Rp.800.000 x 36 bulan)

Rp.86.400.000

6 Listrik (Rp.200.000 x 36 bulan) Rp.7.200.000

7 Air (Sumur) -

8 Transport (Rp. 500.000 x 36 bulan) Rp. 18.000.000

Total Rp. 147.368.000

Page 29: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

29

3. BIAYA TOTAL: Rp. 154.868.000

D. MODAL USAHABiaya investasi + biaya total = Rp.188.368.000,-

No Produksi(ekor) Harga Jumlah

1 1 liter x 16 ekor x 1095 hr Rp. 20.000/liter Rp.350.400.000

2 Kotoran (pupuk) Rp. 1.000.000 Rp 1.000.000

Total Rp.351.400.000

E. PENERIMAAN (HASIL USAHA)

Page 30: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

30

1. ANALISA LABA-RUGIKeuntungan = hasil usaha – biaya total =

Rp. 351.400.000 – Rp. 154.868.000 = Rp. 196.532.000

2. RETURN COST RATIO (R/C)R/C= Rp. 351.400.000 = 1,2 Rp.154.868.000

Berdasarkan hasil analisis R/C bahwa usaha kambing perah layak diusahakan dan menguntungkan karena nilai R/C= 2,2 artinya bahwa setiap Rp. 1.000,- biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp. 2.200,-

3. ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN MODALROI = Rp. 196.532.000 = 1,3 Rp. 154.868.000Dari analisis B/C diperoleh nilai 1,3 artinya bahwa setiap Rp. 1.000 biaya yang dikeluarkan untuk usaha kambing perah akan menghasilkan keuntungan Rp. 1.300,-

Page 31: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

31

4. RATIO KEUNTUNGAN TERHADAP PENERIMAAN

Rp.196.532.000 x 100%= 56% Rp. 351.400.000

5. ANALISIS BREAK EVENT POINT (BEP)a. BEP Produksi = Rp.154.868.000 = 7.743,4 liter

Rp. 20.000b. BEP harga = Rp. 154.868.000 = Rp. 8.839,-

17.520 liter dibulatkan Rp.8.850

Usaha peternakan kambing perah tidak mengalami kerugian dan tidak memberikan keuntungan jika produksi susu sebanyak 7.743,4 liter atau harga susu per liter Rp. 8.850,-

Page 32: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

32

Tabel 1.Proyeksi Sapi Perah (FH)

10 Induk Awal + IB (Tanpa Pre-Proyek)Tahun 1 2 3 4 5 6 7

Induk 10 10 10 10 14 17 21

Anak Betina - 4 3 4 5 6 8

Anak Jantan - 3 4 3 5 6 7

Dara 1 Tahun - - 4 3 4 5 6

Dara 2 Tahun - - - 4 3 4 5

Jumlah Ternak 10 17 21 24 31 38 47

Satuan Ternak (ST) (10) (11,75) (13,75) (15,25) (20) (21) (21,5)

Penjualan Anak Jantan - 3 4 3 5 6 7

Sisa Ternak 10 14 17 21 26 32 40

Susu (1000 l) - 25,215 25,365 25,215 36,555 42,075 53,265

Perincian:1. Jumlah induk laktasi2. Total produksi susu3. Susu yang rusak4. Susu anak betina5. Susu anak jantan6. Total susu yang

rusak/digunakan

927.000 135 1.200 4501.785

927.000 135 900 6001.635

927.000 135 1.200 4501.785

1339.000 1951.500 7502.445

1545.000 2251.800 9002.925

1957.000 2852.4001.0503.735

Page 33: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

33

Koefisien TeknisTernak Perah :

1. Umur induk awal = 2 tahun2. Persentasi induk laktasi = 90%3. Umur jual anak sapi jantan = 2 bulan4. Umur afkir induk = 8 tahun5. Sex rasio anak = 1/16. Net calf crop = 70% (tahun 1 = 0%)7. Masa laktasi (mulai 2 tahun) = 300 hari/tahun8. Rata-rata produksi susu induk = 10 liter/hari9. Penggunaan susu untuk anak betina = 2,5

liter/hari/ekor/selama 4 bulan10. Penggunaan susu untuk anak jantan = 2,5

liter/hari/ekor/selama 2 bulan11. Susu yang rusak = 0,5%/tahun

Page 34: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

34

Keterangan Calf Crop :

Gross Calf Crop = 90% Mortalitas dewasa (2%) = 8% Mortalitas pre sapihan = 8% Mortalitas post sapihan = 4%

Jumlah = 20%

Net Calf Crop =70%

Page 35: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

35

SUSUNAN LAPORAN PERENCANAAN DAN ANALISIS KELAYAKAN

PROYEK PETERNAKAN SAPI PERAHDI DESA..................., KELURAHAN.................,

KECAMATAN.................., KABUPATEN...............................

SUMATERA UTARA Kata PengantarDaftar IsiDaftar TabelDaftar LampiranRingkasan (Summary)I. PENDAHULUAN

A. ProspekB. Kebijakan Pemerintah

II. DESKRIPTIF ASPEK SOSIAL EKONOMI A. Permasalahan B. Tujuan dan Manfaat Proyek

1. Tujuan2. Manfaat

C. Lokasi Proyek D. Teknologi E. Rencana Pengembangan F. Produksi

Page 36: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

36

Lanjutan susunan laporan….III. ASPEK-ASPEK PERSIAPAN PELAKSANAAN PROYEK

A. Aspek Teknis1. Lahan2. Infrastruktur3. Peralatan kantor4. Kenderaan5. Peralatan produksi6. Tenaga kerja7. Prasarana produksi8. Pajak9.Sumber modal10.Pasca panen

B. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJERIALC. ASPEK SOSIALD. ASPEK KOMERSIAL

1. Rencana pemasaran2. Sistem pemasaran

Page 37: Satuan Ternak

MK.Manajemen Ternak Perah@Tati Vidiana Sari,S.Pt.MP

37

Lanjutan susunan laporan….IV. PERENCANAAN PROYEK

A. Lokasi B. Proyeksi Ternak C. Perencanaan Komersial D. Identifikasi Harga, Biaya, Umur Ekonomis, Perkiraan Nilai Sisa, dan Manfaat Proyek

V. PERHITUNGAN BIAYA-BIAYA OPERASIONAL USAHAVI. PERHITUNGAN PENERIMAAN PROYEKVII. ANALISA KELAYAKAN USAHA

A. Analisis Rugi Laba B. Cash Flow C. Analisis B/C ratio D. Analisis IRR E. Analisis NPV

KESIMPULANLAMPIRAN