satuan acara penyuluhan asi tb rejo

Upload: fatimata-sari

Post on 04-Mar-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kebidanan

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI EKSKLUSIF DI RW X KELURAHAN TAMBAK REJOWILAYAH BINAAN PUSKESMAS TAMBAK REJODINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA

DISUSUN OLEH:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA2014

SATUAN ACARA PENYULUHANASI EKSKLUSIF

Pokok bahasan: Asi Eksklusif Hari/Tanggal: Rabu/26 November 2014Jam: 19.00Tempat : Balai RWWaktu: 40 menitA. Tujuan UmumSetelah diberikan penyuluhan, peserta diharapkan mengerti serta mau memberikan ASI eksklusif.B. Tujuan Khusus a. Peserta mengetahui tentang pengertian ASI ekslusifb. Peserta mengetahui tentang manfaat dan kelebihan ASI ekslusifc. Peserta mengetahui mengenai faktor yang merangsang dan menghambat produksi ASId. Peserta mengetahui cara menyimpan ASI yang benare. Peserta mengetahui lama penyimpanan ASIf. Peserta mengetahui cara penyimpanan ASIg. Peserta mengetahui masalah dalam menyusuih. Peserta mengetahui kontraindikasi pemberian ASIi. Peserta mengetahui peran suami,keluarga,dan masyarakat dalam keberhasilan ASI ekslusifC. SasaranIbu hamil dan nifas beserta suami di RT 1,2,3,4,5 RW X Kelurahan Tambak RejoD. KomunikatorMahasiswa Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas kedokteran Universitas Airlangga Surabaya semester VIIE. Materi Terlampir (ASI eksklusif)F. Metodea. Ceramahb. Penayangan videoc. Tanya jawab

G. Mediaa. Leafletb. Power Pointc. Video

H. Kegiatan PenyuluhanNo.WaktuPembicaraPeserta

1.2 menitPembukaan:1. Memberi Salam.2. Memperkenalkan diri.3. Menyampaikan topik.4. Menjelaskan tujuan penelitian.5. Melakukan kontrak waktu.Menjawab salamMendengarkan MendengarkanMendengarkanMendengarkan

215 menitPenyajian materi:1. Mengkaji pengetahuan awal peserta tentang topik yang akan disampaikan2. Menyampaikan materi tentang ASIMenjawab

Mendengarkan

3.5 menitPenayangan video tentang ASI ekslusifMemperhatikan

45 menitEvaluasi:1. Memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya.2. Menanyakan kembali pada peserta tentang materi yang telah diberikan.Bertanya

Menjawab

53 menitPenutup:1. Menyimpulkan materi2. Memberi salamMendengarkan Menjawab salam

I. Evaluasi1. Apa yang di maksud dengan ASI eksklusif?2. Apa manfaat ASI ekslusif?3. Bagaimana cara penyimpanan ASI bagi ibu yang bekerja?

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian ASI eksklusifMemberikan ASI ekslusif artinya bayi tersebut hanya diberi ASI saja tanpa ada tambahan susu atau makanan lain selama 6 bulan pertama. Penelitian dari berbagai belahan dunia menunjukan bahwa ASI memiliki semua kandungan penting bagi daya tahan tubuh yang diperlukan oleh bayi.Dan dengan memberikan ASI dapat mengurangi tingkat kematian bayi yang dikarenakan berbagai penyakit.ASI mengandung 88% air, yang sesuai dengan tubuh bayi yang memerlukan banyak cairan. Selain air, dalam ASI terlarut berbagai zat yaitu lemak 3.8%, protein 0,9%, laktosa 7% dan lainnya. Komposisi ASI sebagai berikut:1. Kolostrum Kolostrum keluar pada hari-hari pertama kehidupannya dan berwarna kekuningan.Kolostrum mengandung sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI sebenarnya, khususnya tinggi dalam level immunoglobulin A (IgA), yang membantu melapisi usus bayi yang masih rentan dan mencegah kuman memasuki bayi.IgA ini juga mencegah alergi makanan.Dalam dua minggu pertama postpartum, kolostrum menghilang dan digantikan oleh ASI sebenarnya.2. Laktoferin yang merupakan suatu iron binding protein yang bersifat bakteriostatik kuat terhadap escherichia coli dan juga menghambat pertumbuhan candida albicans sehingga memperkuat sistem pencernaan.3. Protein ASI mempunyai nilai nutrisi yang tinggi (lebih mudah dicerna). Protein yang terkandung dalam ASI yaitu alfa-laktalbumin, asam amino esensiil taurin yang tinggi, yang penting untuk pertumbuhan retina dan konjugasi bilirubin4. Kandungan Sistin dalam ASI lebih tinggi. Sistin ini merupakan asam amino yang sangat penting untuk pertumbuhan otak bayi. 5. Kadar tirosin dan fenilalanin pada ASI rendah, suatu hal yang sangat menguntungkan untuk bayi terutama premature karena pada bayi prematur kadar tirosin yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan otak.6. Karbohidrat yang utama terdapat dalam ASI adalah laktosa. Kadar laktosa yang tinggi ini sangat menguntungkan karena laktosa ini oleh fermentasi akan diubah menjadi asam laktat. Adanya asam laktat ini memberikan suasana asam didalam usus bayi sehingga dapat mencegah pertumbuhan bakteri patogen dalam usus7. ASI mengandung glukosa, galaktosa dan glukosamin. Galaktosa ini penting untuk pertumbuhan otak dan medula spinalis. Glukosamin merupakan bifidus faktor, disamping laktosa, sehingga memicu pertumbuhan laktobasilus bifidus yang sangat menguntungkan bayi.8. Rasio asam lonoleik : oleik yang cukup akan memacu absorpsi lemak dan kalsium, adanya garam kalsium dari asam lemak ini akan memacu perkembangan otak bayi dan mencegah terjadinya hipokalsemia.9. ASI mengandung minyak omega-3 asam linoleat alfa yang merupakanzat penting bagi otak dan retina manusia. Omega-3 secara khusus sangat penting selama masa kehamilan dan pada tahap-tahap awal usia bayi yang dengannya otak dan sarafnya berkembang secara nomal. 10. ASI merangsang pembentukan DHA, EPA, dan asam alfalinolenat (LNA). Dari omega-6 akan dihasilkan asam lemak linileat (LA) dan asam lemak arakhidonat (ARA). DHA (docosahexaenoic acid) maupun EPA (eicosapentaenoic acid) merupakan jenis asam lemak yang berguna bagi perkembangan otak dan retina. DHA berperan untuk jaringan pembungkus saraf atau myelin, yang nantinya akan melancarkan pengantaran perintah saraf.11. Garam organik yang terdapat dalam ASI terutama dalah kalsium, kalium dan natrium dari asam klorida dan fosfat. Yang terbanyak adalah kalium, sedangkan kadar Cu, Fe dan Mn yang merupakan bahan untuk pembuat darah relatif sedikit. Ca dan P yang merupakan bahan pembentuk tulangB. Manfaat dan kelebihan ASIKandungan ASI sesuai dengan kebutuhan bayi, sehingga ibu tidak perlu menakar atau menjadwalkan pemberian ASI. Sehingga sebanyak apapun bayi meminta ASI, bayi tidak akan beresiko obesitas.1. ASI lebih praktis dan murah, tidak perlu persiapan dan tidak perlu membeli2. ASI lebih bersih, karena berasal dari payudara ibu sendiri3. ASI lebih murah karena ibu tidak perlu membeli4. ASI mengandung antibodi yang dapat melindunginya selama 5-6 bulan pertama seperti immunoglobulin, lysozym, complemen C3 dan C4 antistaphilococcus, lactobacillus, bifidus, lactoferin5. ASI tidak mengandung -lactoglobulin yang dapat menyababkan alergi6. Pemberian ASI dapat mempererat hubungan psikologis ibu dan bayi

C. Faktor-faktor yang menghambat dan merangsang produksi ASIASI diproduksi setiap saat, setiap jumlah ASI yang dikeluarkan akan diproduksi sesuai dengan yang dikeluarkan sehingga sebenarnya ASI akan selalu cukup untuk bayi. Faktor penghambat produksi ASIAda beberapa faktor yang perlu di identifikasi dan di perbaiki sebagai penyebab berkurangnya ASI yaitu:a) Faktor menyusui, yang dapat mengurangi produksi ASI adalah: Tidak melakukan inisiasi menyusu diniInisiasi menyusu dini adalah meletakkan bayi diatas dada atau perut ibu segera setelah dilahirkan dan membiarkan bayi mencari puting ibu kemudian menghisapnya setidaknya satu jam setelah kelahiran. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini disebut sebagai baby crawl. Menjadwal pemberian ASIIbu sebaiknya tidak menjadwal pemberian ASI.Menyusui paling baik dilakukan sesuai permintaan bayi (on demand) termasuk pada malam hari, minimal 8 kali per hari.Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh seringnya bati menyusu. Makin jarang bayi di susui biasanya produksi ASI akan berkurang. Memberikan minuman prelakteal (bayi diberi minum sebelum ASI keluar), apalagi memberikannya dengan botol/dot Kesalahan pada posisi dan perlekatan bayi pada saat menyusu Tidak mengosongkan salah satu payudara saat menyusuib) Faktor psikologis ibuPersiapan psikologis ibu sangat menentukan keberhasilan menyusui. Ibu yang tidak mempunyai keyakinan mampu memproduksi ASI umumnya akhirnya memang produksi ASI nya berkurang. Stres, khawatir, ketidakbahagiaan ibu pada periode menyusui sangat berperan dalam mensukseskan pemberian ASI eksklusif. Peran keluarga dalam meningkatkan percaya diri ibu sangat besar.c) Faktor fisik ibu, Faktor fisik ibu seperti ibu sakit, ibu lelah, ibu yang menggunakan pil kontrasepsi atau alat kontrasepsi lain yang mengandung hormon, peminum alkohol, perokok, atau ibu dengan kelainan anatomis payudara dapat mengurangi produksi ASI.b. Faktor-faktor yang dapat merangsang produksi ASI Kondisi psikologis ibu yang baik, ibu yang bahagia dan yakin dapat memberikan ASI akan memproduksi ASI lebih banyak Kondisi fisik ibu sehat, ibu yang sehat dengan status gizi baik Memberikan ASI secara langsung dengan lebih sering akan merangsang produksi ASI, karena hisapan langsung bayi merangsang produksi ASI Ibu bertatap muka langsung dengan bayi, hal ini memberikan suasana psikologis yang baik bagi ibu, sehingga diharapkan dilakukannya rawat gabung di Rumah Sakit bila ibu ternyata harus dirawat Dukungan yang besar dari suami, keluarga serta orang terdekat

D. Cara menyimpan ASIBekerja bukan merupakan halangan untuk memberikan ASI, ibu yang bekerja dapat memberikan ASI eksklusif dengan memerah dan menyimpan ASI sehingga bayi tetap diberikan ASI. Langkah-langkah yang dapat di anjurkan pada ibu menyusui yang bekerja: Susuilah bayi sebelum ibu bekerja, dan pada sore hari segera setelah ibu pulang dan di teruskan pada malam hari. ASI dikeluarkan untuk persediaan di rumah sebelum berangkat kerja. ASI yang diperah dapt di bekukan untuk persediaan. ASI beku dapat disimpan antara 1-6 bulan bergantung dari jenis lemari esnya. Hindarilah pemakaian dot atau empeng karena kemungkinan bayi akan bingung putting, latihlah pengasuh bayyi untuk terampil memberikan ASI perah dengan cangkir. Selama dikantor perah ASI setiap 3-4 jam disimpan dilemari es. ASI yang disimpan dalam lemari es pendingin dapat bertahan selama 2x24 jam. Minum dan makan makanan yang bergizi dan cukup selama bekerja dan selama menyusui bayinya.

E. Lama penyimpanan ASIASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat dengan syarat, bila disimpan:1. Udara terbuka/bebas:6-8 jam2. Dalam termos es: 24 jam3. Lemari es: 2 x 24 jam4. Freezer: 2 minggu5. Freezer lemari es dua pintu: 3 bulanASI yang telah didinginkan bila akan dipakai tidak boleh direbus, karena kualitasnya akan menurun yaitu unsur kekebalannya. ASI tersebut cukup didiamkan beberapa saat di dalam suhu kamar, agar tidak terlalu dingin atau dapat pula direndam di dalam wadah yang telah berisi air panas.Masih belum ada penelitian yang membuktikan apakah dengan direndam pada air panas tersebut merusak zat-zat anti yang terdapat pada ASI/tidak.Pada penelitian efek pemanasan dengan gelombang mikro (microwave) terbukti bahwa dengan pemanasan yang rendah menurunkan aktifitas lisosim dan IgA, lebih-lebih pada pemanasan yang tinggi semua aktifitas zat anti yang diteliti tidak berfungsi (11).

F. Cara penyimpanan ASI1. Tempat penyimpanan ASI yang dianjurkan dalam botol gelas atau botol plastik keras, volume sekitar 80-100 CC2. Sebelum dimasukkan kedalam freezer ASI perah segar didinginkan dahulu selama 30 menit dalam lemari es tempat buah. 3. Tulis jam, hari, dan tanggal saat diperah. 4. Setelah dicairkan ASI harus dimasukkan lagi dalam lemari es. 5. Usahakan bayi mendapat ASI perah yang tidak dibekukan karena ASI yang sudah beku akan kehilangan sebagian anti infeksinya.

G. Masalah dalam Menyusui1. Kurang/salah informasiBanyak ibu yang merasa bahwa susu formula itu sama baiknya atau malah lebih baik dari ASI, sehingga cepat menambah susu formula bila merasa bahwa ASI kurang. Banyak orang tua yang tidak mengetahui bahwa: Bayi yang mendapat ASI, lebih sering BAB karena ASI mengandung laksans. Jangan hentikan pemberian ASI. ASI belum keluar pada hari pertama, padahal produksi ASI puncaknya hari ke 3 dan bayi masih memiliki cadangan makanan sehingga jangan terburu-buru memberikan susu formula untuk menggantikannya Karena payudara yang berukuran kecil dianggap kurang menghasilkan ASI, padahal ukuran payudara tidak menentukan produksi ASI. Ibu kurang memahami tatalaksana laktasi yang benar2. Puting susu datar atau terbenamSekitar 2% wanita memiliki puting susu yang masuk kedalam ketika areolanya ditekan. Sedangkan 5-8% wanita memiliki puting susu rata yang tidak mencuat keluar saat dingin atau distimulasi. Puting seperti ini sebenarnya tidak selalu jadi masalah, secara umum ibu masih tetap dapt menyususi bayinya.3. Puting susu lecetPada keadaan ini sering seorang ibu menghentikan menyusui karena putingnya sakit. Untuk itu yang perlu dilakukan oleh ibu adalah:a) Cek bagaimana perlekatan ibu-bayi. Bila bayi tidak melekat dengan baik, bayi akan menarik putting, menggigit dan menggesek kulit payudara, sehingga menimbulkan rasa sangat nyeri dan menimbulkan luka pada putting. b) Apakah terdapat infeksi candida (mulut bayi perlu dilihat). Kulit merah, berkilat, kadang gatal, terasa sakit yang menetap, dan kulit kering bersisik (flaky).Cara menangani puting susu lecet: Ibu dapat terus memberikan ASI nya pada keadaan luka tidak begitu sakit. Olesi puting susu dengan ASI akhir (hind milk), jangan sekali-kali memberikan obat lain, seperti krim, salep, dan lain-lain. Puting susu yang sakit dapat diistirahatkan untuk sementara waktu kurang lebih1x24 jam, dan biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu sekitar 2x24 jam. Selama puting susu diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan dan tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri. Cuci payudara sekali saja sehari dan tidak dibenarkan untuk menggunakan dengan sabun.4. Payudara bengkakDibedakan antara payudara penuh karena berisi ASI dan payudara bengkak. Pada payudara penuh, terjadi beberapa hari setelah persalinan yaitu saat ASI mulai diproduksi, payudara terasa nyeri, berat, keras tapi ASI masih dapat keluar dan tidak ada demam.Pada payudara bengkak (engorgement), payudara mengkilat walau tidak merah, putting kencang dan sangat nyeri, dan bila diperksa / isapASI tidak keluar, badan bias demam setelah 24 jam . Hal ini terjadi karena antara lain produksi ASI meningkat, terlambat menyusukan dini, perlekatan kurang baik, ASI kurang sering dikeluarkan dan ada pembatasan waktu menyusui. Untuk mencegah maka diperlukan menyusui dini, menyusui on demand, perlekatan bayi yang baik,bayi harus sering disusui apabila bayi tegang atau bayi tidak dapat menyusu sebaiknya ASI dikeluarkan terlebih dahulu agar ketegangan menurun. Dan untuk merangsang reflek oxitocin maka dilakukan: kompres panas untuk mengurangi ras sakit, ibu harus merasa rileks,pijat leher dan punggung belakang atau (sejajar daerah payudara), pijat ringan pada payudara yang bengkak (pijat plan-pelan kearah tengah , stimulasi payudara kearah puting). Selanjutnya kompres dingin pasca menyusui untuk mengurangi oedema, pakailah BH yang sesuai yang bis menopang, bila terlalu sakit dapat diberikan analgetik.5. Mastitis atau abses payudaraMastitis merupakan reaksi peradangan pada payudara yang dapat disertai infeksi atau tidak. Payudara menjadi merah bengkak, kadang kala diikuti rasa nyeri dan panas, suhu tubuh meningkat. Dapat mengenai kedua atau hanya satu payudara. Penyebabnya antara lain putting lecet atau saluran ASI tersumbat yang tidak di tatalaksana dengan baik dan dapat juga karena kebiasaan menekan dengan jari atau karenan tekanan BH/baju. Kejadian ini terjadi pada masa nifas 1-3 minggu setelah persalinan. Ada dua jenis mastitis yaitu yang hanya karena milk stasis adalah non infektif mastitis dan yang telah terinfektif bakteri: infektif mastitis (abses payudara), yang memperlihatkan gejala klinis berupa benjolan kemerahan, panas, bengkak dan terasa sangat nyeri. Pada benjolan teraba fluktuasi dan suhu tubuh meningkat. Bila dijumpai keadaan ini, ibu harus istirahat, ASI tetap harus dikeluarkan, kompres hangat/panas dan pemijatan, berikan antibiotic,minum obat pengurang rasa sakit, dan jika sudah terjadi abses sebaiknya tidak disusukan karena mungkin memerlukan tindakan bedah (insisi).6. Ibu sakitKhusus untuk ibu menyusui yang sedang sakit, hanya sebagian kecil yang tidak boleh menyusui. Ibu yang sedang mengkonsumsi obat anti kanker atau mendapat penyinaran zat radioaktif tidak di perkenankan untuk menyusui. Bila ibu dirawat di RS, rawatlah bersama bayinya sehingga tetap dapat menyusui. Bila ibu merasa tidak mampu untuk menyusui anjurkan untuk memerah ASI setiap 3 jam dan memberikan ASI perah tersebut dengan cangkir kepada bayinya. Bila ibu mulai sembuh, di anjurkan untuk menyusui kembali dan bila perlu dilakukan proses relaktasi. Ibu yang mendapatkan pengobatan, harus di yakinkan bahwa obat yang diberikan oleh dokter tidak membahayakan bila menyusui. Obat yang diminum oleh ibu hanya sebagian kecil yang masuk ke dalam ASI (kurang dari 1%). Begitu pula sangat sedikit laporan tentang efek samping obat yang diminum ibu selama proses laktasi. Beberapa obat yang pernah di laporkan memberikan efek samping antara lain: obat psikiatri, obat anti kejang, beberapa golongan antibiotik, sulfonamid, estrogen (pil anti hamil) dan golongan diuretika.a) Ibu hamilKadangkala ibu sudah hamil lagi padahal bayinya masih menyusu.Dalam hal ini tidak ada bahaya untuk ibu maupun janinnya bila ibu meneruskan menyusui bayinya namun ibu harus makan lebih banyak lagi. Perlu dijelaskan kepada ibu bahwa ia akan mengalami puting lecet, keletihan, ASI berkurang, rasa ASI berubah, kontraksi uterus.b) Bayi sering menangisMenangis untuk bayi adalh cara berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya. Karena itu bila bayi sering menangis perlu dicari sebabnya,dan sebaiknya tidak selalu karena kurang ASI. Perhatikan, mengapa bayi menangis , apakah karena laktasi belum berjalan baik, atau sebab lain , seperti mengompol, sakit, merasa jemu , ingin digendong atau digendong. Mungkin bayi belum puas menyusu karena posisi bayi tidak benar saat menyusuakibatnya ASI tidak sempurna keluarnya. 7. Bayi bingung putingBingung puting adalah suatu keadaan yang terjadi karena bayi mendapat susu formula dalam botol berganti- ganti dengan menyusu pada ibu.Tanda tanda bayi bingung puting: Bayi menghisap putting seperti menghisap dot Menghisap secara terputus-putus dan sebentar-bentar Bayi menolak menyusuKarena itu untuk menghindari bayi bingung putting: Jangan mudah mengganti ASI dengan susu formula tanpa indikasi medis yang kuat Kalau terpaksa memberikan susu formula , berikan dengan sendok atau pipet, dan bahkan cangkir , jangan sekali-kali menggunakan botol dan dot atau bahkan member kempeng.

8. Bayi prematur Bayi kecil, prematur atau dengan berat badan lahir rendah (BBLR) mempunyai masalah menyusui karena reflex menghisapnya masih relative lemah. Oleh karenanya bayi kecil justru harus lebih sering dilatih menyusu.Berikan sesering mungkin walaupun waktu menyusunya pendek-pendek.ASI bayi premature berbeda dengan ASI bayi lahir normal.ASInya mengandung protein dan antibody yang vital bagi bayi yang lemah dan penting bagi pertumbuhannya. Bila belum bisa menyusu , ASI dapat dikeluarkan dengan tangan atau dipompa , yang kemudian diberikan dengan sendok atau cangkir: Bayi usia kehamilan < 30 minggu , BBl 34 minggu (BBL >1800 gram) , biasanya bisa mendapatkan semua kebujtuhan dari payudara , walaupun kadang tambahan ASI cangkir juga masih dibutuhkan. 9. Bayi kuningSatu dari dua bayi baru lahir menderita kuning (jaundice), sebab fungsi hati (liver) yang belum sempurna berjuang memproses penghancuran normal sel darah merah sehingga terjadi penumpukan bilirubin dalam darahyang kemudian menyebabkan warna kuning pada kulit dan bagian putih mata, 2 hari setelah lahir. Bayi tidak perlu dirawat khusus kecuali bila tingkat bilirubin naik terlalu tinggi.Nanun penyakit kuning membuat bayi mengantuk dan malas menyusu.Bayi kuning lebih sering terjadi dan lebih berat kasusnya pada bayi-bayi yang tidak mendapat ASI cukup. Pada orang dewasa terlihat kuning bila kadar bilirubin serum mencapai kira-kira 2mg/100 ml, tetapi pada bayi baru lahir jarang terjadi sebelum mencapai kadar 5mg/100 ml. Yang harus dilakukan adalah: Mulai menyusui segera setelah lahir Susui bayi sesering mungkin, tanpa dibatasi Letakkan bayi di bawah cahaya, ini akan membantu menurunkan tingkat bilirubin.Begitu hati terbentuk sempurna, sakit kuning akan hilang. Menyusui dini sangat penting, karena bayi akan mendapat kolostrum yang bersifat purgasif ringan (lakstif alami), sehingga membantu bayi untuk mengeluarkan mekonium. Bilirubin dikeluarkan melalui feses, jadi disini kolostrum berfungsi mencegah dan menghilangkan bayi kuning.10. Bayi kembarIbu perlu diyakinkan bahwa alam sudah menyiapkan air susu untuk semua mahkluk menyusui termasuk manusia, sesuai kebutuhan pola pertumbuhan masing-masing. Mula-mula ibu dapat mrnyusui seorang demi seorang.Salah satu posisi yang mudah untuk menyusui adalah dengan posisi memegang bola (football position).Jika ibu menyusui bersama-sama, bayi haruslah menyusu pada payudara secara bergantian, jangan hanya menetap pada satu payudara saja.Alasannya adalah, kecuali member variasi kepada bayi (dia juga tidak hanya menatap pada satu sisi terus, agar tidak juling), juga kemampuan menyusu masing-masing bayi mungkin berbeda, sehingga memberikan kesempatan pada perangsangan putting untuk terjadi seoptimal mungkin.11. Bayi sakitSebagian kecil sekali dari bayi yang sakit, dengan indikasi khusus tidak diperbolehkan mendapatkan makanan peroral, tetapi apabila sudah diperbolehkan, maka ASI harus terus diberikan. Bahkan pada penyakit-penyakit tertentu justru harus diperbanyak yaitu minimal 12 kali dalam 24 jam, missal pada diare, pneumonia, TBC dan lain-lain. Bila bayi sudah dapat menghisap, maka ASI peras dapat diberikan dengan cangkir atau dengan pipa nasogastrik.12. Bayi sumbing( dan celah palatum / langit-langit)Bila sumbing palatum molle (langit-langit lunak) ataupun bila termasuk pallatum durum (langit-langit keras), bayi dengan posisi tertentu masih dapat menyusu tanpa kesulitan.Ibu harus tetap mencoba menyusui bayinya, karena bayi masih bisa menyusu dengan kelainan seperti ini.Keuntungan khusus untuk keadaan ini adalah, bahwa menyusu justru dapat melatih kekuatan otot rahang dan lidah, sehingga memperbaiki perkembangan bicara anak.Kecuali itu menyusu mengurangi kemungkinan terjadinya otitis media (radang telinga tengah), padahal bayi dengan palatoskisis (celah pada langit-langit) mudah terkena radang ini.Cara menyusui yang dianjurkan:a) Posisi bayi dudukb) Putting dan areola dipegang selagi menyusu, hal ini sangat membantu bayi untuk mendapatkan cukup ASIc) Ibu jari itu dapat dipakai sebagai penyumbat celah pada bibir bayid) Bila bayi mempunyai sumbing pada bibir dan langit-langit (labiopalatoskisis), ASI dikeluarkan dengan cara manual ataupun pompa, kemudian diberikan dengan sendok/pipet, atau botol dengan dot yang panjang sehingga ASI dapat masuk dengan sempurna. Dengan cara ini bayi akan belajar menghisap dan menelan ASI, menyesuaikan dengan irama pernafasannya .13. Bayi dengan lidah pendek (lingual frenulum)Keadaan ini jarang terjadi, yaitu bayi mempunyai lingual frenulum (jaringan ikat penghubung lidah dan dasar mulut) yang pendek dan tebal serta kaku tak elastis, sehingga membatasi gerak lidah dan bayi tidak dapat menjulurkan lidahnya untuk mengurut puting dengan optimal. Bayi pada kondisi seperti ini akan sukar dapat melaksanakan laktasi dengan sempurna, karena lidaj tak sanggup memegang puting dan areola dengan baik. Ibu dapat membantu dengan menahan kedua bibir bayi segera setelah bayi dapat menangkap puting dan areola dengan benar. Pertahankan kedudukan bibir bayi agar posisi tidak berubah-ubah. Pada keadaan frenulum perlu digunting, suatu operasi sangat kecil, seorang dokter gigipun dapat melakukannya. Pengguntingan ini tidak memerlukan anestesi, luka lekas sembuh dan perdarahan sangat kecil. 14. Bayi yang memerlukan perawatan Bila bayi sakit dan memerlukan perawatan padahal bayi masih menyusu pada ibu, sebaiknya bila ada fasilitas, ibu ikut dirawat agar pemberian ASI tetap dapat dilanjutkan. Seandainya hal ini tidak memungkinkan maka ibu duanjurkan memerah ASI setiap 3 jam dan disimpan di dalam lemari es untuk kemudian sehari sekali diantar ke rumah sakit di dalam termos es. Perlu diberikan tanda pada botol penampung ASI, jam berapa ASI diperah agar yang lebih dahulu diperah dapat diberikan terlebih dahulu.

H. Kontraindikasi pemberian ASIAda beberapa kontraindikasi pemberian ASI yaitu :1. Bayi yang menderita galaktosemiaDalam hal ini bayi tidak mempunyai enzim galaktose sehingga galaktosa tidak dapat dipecah. Bayi demikian juga tidak boleh minum susu formula.2. Ibu dengan HIV/AIDS yang dapat memberikan PASI yang memenuhi syarat AFASS3. Ibu yang menderita penyakit jantung yang apabila menyusui dapat terjadi gagal jantung4. Ibu yang memerlukan terapi dengan obat-obat tertentu (antikanker)5. Ibu yang memerlukan pemeriksaan dengan obat-obat radioaktif perlu menghentikan pemberian ASI kepada bayinyaselama 5x waktu paaruh obat. Setelah itu,bayi boleh menyusu lagi. Sementara itu,ASI tetap diperah dan dibuang agar tidak mengurangi produksi

I. Peran suami,keluarga,dan masyarakat dalam mendukung keberhasilan ASI ekslusif1. Dukungan dari suami dan keluarga bagi ibu menyusuiSeorang Suami mempunyai peran yang sangat besar dalam membantu ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya. Saat menyusui bayinya, terjadi dua refleks dalam tubuh Ibu. Refleks yang pertama adalah Refleks Prolaktin/produksi ASI dan yang kedua adalah Refleks Oksitosin/mengalirnya ASI. Pada Refleks Oksitosin inilah, suami dan keluarga memiliki peran penting dalam menciptakan ketenangan, kenyamanan dan kasih sayang. Kebahagiaan, ketenangan dan kenyamanan yang dirasakan ibu akan meningkatkan produksi hormon Oksitosin sehingga mengalirnya ASI juga lancar. Sebaliknya kesedihan, kelelahan fisik dan mental seorang ibu akan menghambat produksi hormon Oksitosin sehingga keluarnya ASI menjadi tidak lancar. Disinilah pentingnya peran seorang suami serta keluarga dalam mempersiapkan, mendorong dan mendukung ibu serta menciptakan suasana yang kondusif bagi ibu hamil dan menyusui.Bentuk konkrit dukungan suami bagi ibu selama menyusui antara lain :a. Tetap memberikan perhatian kepada ibu.Pada beberapa kasus seorang suami lebih memperhatikan bayinya dari pada memperhatikan kebutuhan ibu, padahal pada saat menyusui ibu sangat membutuhkan perhatian.b. Menciptakan kesempatan agar ibu mempunyai waktu luang lebih banyak dengan bayinya disamping untuk beristirahat.Suami dapat menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh ibu dan bayi, sehingga ibu mempunyai waktu lebih banyak dengan bayi dan mempunyai waktu yang cukup untuk istirahat.c. Upayakan agar tidak menyampaikan kritik pada ibu.Ibu yang baru melahirkan umumnya sangat sensitif terhadap perubahan bentuk tubuh, oleh karena itu kritikan terkait perubahan bentuk tubuh akan membuat ibu tersinggung dan stres, hal ini akan membuat terhambat keluarnya ASI.d. Luangkan waktu untuk bersama bayi terutama ketika bayi selesai menyusu.Suami dapat membantu menyendawakan bayi ketika selesai menyusu disamping itu menggendong dan membiarkan bayi berbaring atau mendekap sehingga tercipta hubungan emosional dan keakraban antara ayah, ibu dan bayi.e. Jadilah Suami Siap, Antar, Jaga (Suami Siaga).Antar serta dampingi ibu dan bayi untuk memeriksakan kesehatannya ke fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga suami dapat mengetahui secara dini tumbuh kembang anak dan apabila ada gangguan kesehatan baik pada ibu maupun bayinya.f. Memberikan dorongan kepada ibu agar tetap menyusui.Suami harus memberikan dorongan kepada ibu untuk menyusui bayinya secara eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan sampai anak berusia dua tahun. Pada beberapa kasus, mungkin ibu tidak mau menyusui karena alasan estetika, maka suami harus tetap memberikan dorongan kepada ibu untuk menyusui bayinya.g. Menciptakan suasana yang kondusif bagi ibu untuk menyusui.Suami harus mengupayakan agar ibu dapat menyusui dengan optimal dengan menciptakan suasana yang nyaman dan tenang.h. Mengatasi kesulitan yang timbul selama ibu menyusui bayinyaPada beberapa kasus mungkin dijumpai beberapa kesulitan antara lain ASI tidak keluar, bayi tidak mau menyusu dan lain lain, maka peran suami adalah mengantar ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pertolongan disamping memberikan dukungan bagi ibu untuk tetap menyusui.

2. Dukungan dari masyarakat bagi ibu menyusuiDukungan luas masyarakat akan dapat membantu ibu dalam mencapai keberhasilan menyusui. Masyarakat dapat berpartisipasi dengan membantu, mendorong dan memberikan kesempatan sebanyak mungkin bagi ayah dan ibu menyusui untuk bersama dengan bayinya dan menciptakan ikatan kasih sayang yang erat.Sangat penting dalam masyarakat untuk membentuk sebuah KP-ASI. Dalam KP- ASI ini selain beranggotakan Ibu-ibu, baik yang sedang menyusui maupun yang tidak, juga melibatkan para suami, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat. Disinilah pentingnya melibatkan para tokoh masyarakat dan tokoh agama, bahwa mereka adalah tokoh yang dihormati dan dianut sehingga dengan kepedulian dan kesadaran para tokoh tersebut diharapkan akan mampu menjadikan kegiatan menyusui sebagai sebuah gerakan atau budaya yang merupakan suatu bentuk ibadah. Dengan menumbuhkan menyusui sebagai sebuah gerakan, budaya, serta salah satu bentuk ibadah dalam masyarakat maka akan muncul upaya untuk terus menciptakan kondisi yang kondusif bagi berlangsungnya kegiatan menyusui.

DAFTAR PUSTAKA

Permeneg PP&PA No 3 tahun 2010- Penerapan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui

Roesli, Utami. 2000. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Ariwidya

Sidi, IPS dkk. 2004. Manajemen Laktasi. Jakarta:Perkumpulan Perinatologi Indonesia

Siregar, Arifin. 2004. Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-faktor yang Memperngaruhinya. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

USAID. 2002. Pemberian ASI Eksklusif atau ASI saja: Satu-satunya Sumber Cairan yang Dibutuhkan Bayi Usia Dini. Washington DC: LINKAGES.