saraff
DESCRIPTION
jhgTRANSCRIPT
IDENTITAS
IDENTITASNama:tn. AJenis kelamin:laki-lakiUmur:54 tahunPekerjaan:tidak bekerjaAgama:islamStatus perkawinan:menikahTanggal masuk rs:25 april 2015
ANAMNESISKeluhan utama:penurunan kesadaran sejak 5 jam sebelum masuk rumah sakitRiwayat penyakit sekarang :Pasien datang dengan penurunan kesadaran sejak jam 5 subuh, pasien di temukan di rumah dalam keadaan terlungkup, pasien baru di bawa ke UGD RSAL sekitar jam 10 pagi. Saat di bawa ke RS pasien sempat muntah darah. Kluarga mengatakan sebelumnya pasien sering terjatuh sendiri tetapi tidak pernah sampai tidak sadarkan diri. Pasien mempunyai riwayat hipertensi (+), sering mengeluh pusing dan sakit kepala (+), sebelum tidak sadarkan diri pasien dapat beraktifitas seperti biasa
Riwayat penyakit dan kebiasaan sebelumnya :Riwayat hipertensi (+)Riwayat diabetes militus (+)Riwayat trauma kepala disangkal oleh keluargaRiwayat merokok disangkal oleh kluargaRiwayat minum alcohol disangkal oleh kluargaRiwayat penyakit keluarga :Keluarga pasien menyangkal ada keluarga yg mengalami keluhan serupaRiwayat alergi :Alergi terhadap makanan dan obat-obatan di sangkal oleh keluarga
PEMERIKSAAN FISIKStatus generalisKeadaan umum: tampak sakit beratGcs : E1M3V1Tanda vitalTD : 140/80 mmhgNadi: 146 kali/menitSuhu: 36ocPernapasan: 20KEPALAMata: konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-), reflek cahaya (+), pupil isokor (2mm)Hidung : terpasang ngtMulut: terpasang godelLeher: tidak teraba
Thorak: pulmo : rhonki (-/-) whizzing (-/-) Cordis : gallop (-)mur-mur (-)Abdomen: Bunyi usus (+) supel (+) distensi (-) nyeri tekan (-)Ekstermitas: Odem (-) akral hangat (+) motorik baik (+)
N1 (olfaktorius)Penciuman: tidak dapat dilakukanN2 (optikus)Tajam penglihatan: tidak dapat dilakukanLapang pandang: tidak dapat di lakukanMelihat warna: tidak dapat dilakukanFunduskopi: tidak dapat dilakukanN3 (oculomotorius)celah kelopak mata : ptosis, : sulit dinilaiN4 (troklearis)pupil : bulat isokor, reflek cahaya (+/+)2mmN6 (abdusen)gerakan bola mata : sulit dinilaiN5 (trigeminus)sensorik : tidak dapat dilakukanMotorik : tidak dapat dilakukanReflek kornea (+/+)N7 (fasialis)Raut wajah : simetrisPlica nasolabialis: tidak ada Menggerakkan dahi: tidak dapat dilakukan Memperlihatkan gigi: tidak dapat dilakukanN8 (vestibulokoklearis)suara berbisik: tidak dapat dilakukanDetik arloji: tidak dapat dilakukanTes rine, weber, schwabach : tidak dilakukan
N9 (glosofaringeus)uvula: terpasang goedelN10 (vagus)arcus faringeus : terpasang goedel Reflek muntah : tidak dapat dilakukan Batuk : tidak dapat dilakukanN11 ( asesorius)menoleh kanan dan kiri : tidak dapat dilakukanMengangkat bahu : tidak dapat dilakukanN12( hipoglosus)Kedudukan lidah: tidak dapt dilakukanTremor : tidak dapat dilakukanAtrofi: tidak dapt dilakukan
Tanda rangsangan selaput otakkaku kuduk: (-)brudzinsky I: (-)brudzinsky II: (-)brudzinsky III: (-)brudzinsky IV: (-)kernig sign: (-)
Fungsi motorik
Gerakan: pasifKekuatan: tidak dapatdilakukanTonus: normotonusAtrofi: (-)
Reflek fisiologisBiceps: (+/+)Triceps: (-/-)Brachioradialis: (+/+)Patella: (+/+)Achilles: (+/+)Reflek patologisHofman tromnor: (+/+)Babinski: (+/+)Chadok: (-/-)Openhim: (-/-)Gordon: (-/-)Schefer: (-/-)
Pemeriksaan sensibilitas: tidak dapat di lakukanPemeriksaan koordinasi: tidak dapat dilakukanFungsi otonom: miksi: kateterSekresi keringat : baikFungsi luhur: tidak dapat dilakukan
LaboratoriumHemoglobin: 16,9 gr%Leukosit: 26,300Eritrosit: 5,4 jt/m3Trombosit: 312,000 Hematokrit: 48 %GDS: 159 mg/dlKolesterol: 310 mg/dlHDL kolesterol: 40 mg/dlLDL kolesterol: 245 mg/dlTrigiserida: 127 mg/dlAsam urat:14,1 mg/dlUreum: 40 mg/dlCreatinin: 1,1 mg/dlSgot: 45 u/lSgpt: 61
DIAGNOSISDiagnosis klinis: penurunan kesadaranDiagnosis etiologi: interna cerebral hemorrhageDiagnosis skunder: hipertensi emergensiPENATALAKSANAAN
Primary surveyAirwayBreathingCirculation
MedikamentosaO2 10 liter/menitIVFD nacl 0,9%Ceftriaxon 2 x 2 grMetrodinazol 3 x 1 klfRanitidine 2 x 1 ampCiticolin 2 x 500Manitol 4 x 100ccPenitoin 3 x 100 mg
TINJAUAN PUSTAKADefinisiPerdarahan intracerebral adalah perdarahan yang terjadi pada jaringan otak biasanya akibat robekan pembuluh darah yang ada dalam jaringan otak. 17Epidemiologi- Perdarahan intraserebral dua kali lebih banyak dibanding perdarahan subarakhnoid (PSA) dan lebih berpotensi menyebabkan kematian atau disabilitas dibanding infark serebri atau PSA 10- Usia lanjut dan hipertensi merupakan faktor resiko paling penting dalam PIS. Perdarahan intraserebral terjadi sedikit lebih sering pada pria dibanding wanita dan lebih sering pada usia muda dan setengah-baya pada ras kulit hitam dibanding kulit putih di usia yang sama.9
18Etiologiarterial hipertensipeningkatan tekanan darah merusak dari dinding dari arteri arteri kecil yang menyebabkan mikro aneurisma (charcot anuruism) yang menyebabkan ruptur secara spontan19PafisiologiPIS terjadi pada pasien dengan hipertensi kronik. menyebabkan perubahan arteriosklerotik pembuluh darah kecil, Pembuluh-pembuluh darah ini menjadi lemah, sehingga terjadi robekan dan reduplikasi pada lamina interna, hialinisasi lapisan media dan akhirnya terbentuk aneurisma kecil yang dikenal dengan aneurisma Charcot-Bouchard. Hal yang sama dapat terjadi pembuluh darah yang mensuplai pons dan serebelum. Rupturnya satu dari pembuluh darah yang lemah menyebabkan perdarahan ke dalam substansi otak.
20Faktor ResikoUmur70%terjadi pada mereka yang 65 ke atasHipertensi Seks Infark otak dan stroke terjadi sekitar 30% lebihsering pada laki-laki berbanding perempuanRiwayat keluargaDiabetes mellitusPenyakit jantungMerokokPenyalahgunaan obatDietDll
211. Gejala KlinisMayoritas pasien mengalami nyeri kepala akut dan penurunan kesadaran yang berkembang cepat sampai keadaan koma. Pada pemeriksaaan biasanya di dapati hipertensi kronik. Gejala dan tanda tergantung lokasi perdarahan. Pasien dengan perdarahan pada lobus temporal atau lobus frontal dapat mengalami seizure tiba-tiba yang dapat diikuti kelumpuhan kontralateral.
22 Pembagian ini juga berguna dalam menentukan prognosis pada pasien stroke dengan perdarahan intraserebral
232. Pemeriksaan FisikBeberapa gejala/tanda yang mengarah kepada diagnosis stroke antara lain: hemiparesis, gangguan sensorik satu sisi tubuh, hemianopia atau buta mendadak, diplopia. Vertigo, afasia, disfagia, disartria, ataksia, kejang atau penurunan kesadaran yang keseluruhannya terjadi secara mendadak.
24Pemeriksaan dengan menggunakan CT Scan dapat mendeteksi kelainan kelainan seperti perdarahan otak, tumor otak, kelainan kelainan tulang, kelainan di rongga dada & rongga perut dan khususnya mendeteksi kelainan pembuluh darah jantung (koroner) dan pembuluh darah umumnya (seperti penyempitan pembuluh darah ginjal, dll). Lama pemeriksaan mulai dari beberapa detik sampai 2 jam.
25Gambaran CT Scan Kepala Yang Normal
26Ukuran gambar (piksel) yang didapat pada CT Scan
Isodens : Jaringan Otak NormalHipodens : Abses otak, infarkHiperdens : perdarahan Otak
27Perdarahan di intraserebral (tanda panah)Pada perdarahan Sub Arachnoid Ct Scan memperlihatkan gumpalan atau lapisan darah tipis yang hyperdens juga terlihat pada sulci hemisfer.
28Perdarahan intracerebral
29
30Coth gambar ct-scant
31
32Penatalaksanaan di ruang gawat darurat1. Evaluasi cepat dan diagnosis2. Terapi umum (suportif)stabilisai jalan napas dan pernapasanstabilisasi hemodinamik/sirkulasipemeriksaan awal fisik umumpengendalian peninggian TIKpenanganan transformasi hemoragikpengendalian kejangpengendalian suhu tubuhpemeriksaan penunjang
33Penatalaksanaan Stroke Perdarahan Intra Serebral (PIS)Terapi medik pada PIS akut:1. Terapi hemostatik 2Eptacog alfa (recombinant activated factor VII [rF VIIa])2 Reversal of anticoagulation 2Pada pasien yang memang harus menggunakan antikoagulan maka pemberian obat dapat dimulai pada hari ke-7-14 setelah erjadinya perdarahanTindakan bedah pada PIS berdasarkan EBM3. Tatalaksana pencegahan vasospasme Pemberian nimodipin
34Pencegahan vasospasme:Nimodipine 60 mg per oral 4 kali sehari.3% NaCl IV 50 mL 3 kali sehari.Jaga keseimbangan cairan.
4. . AntifibrinolitikObat-obat anti-fibrinolitik dapat mencegah perdarahan ulang.
5. . Antihipertensi 6. Hiponatremi7. Kejang35
36DAFTAR PUSTAKAKelompok Studi Stroke Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Guideline Stroke 2007. Edisi Revisi. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia: Jakarta, 2007.Nasissi, Denise. Hemorrhagic Stroke Emedicine. Medscape, 2010.[diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/article/793821-overview]Rohkamm, Reinhard. Color Atlas of Neurology. Edisi 2. BAB 3. Neurological Syndrome. George Thieme Verlag: German, 2003.Tsementzis, Sotirios. A Clinicians Pocket Guide: Differential Diagnosis in Neurology and Neurosurgery. George Thieme Verlag: New York, 2000.Sjahrir, Hasan. Stroke Iskemik. Yandira Agung: Medan, 2003Ropper AH, Brown RH. Adams and Victors Principles of Neurology. Edisi 8. BAB 4. Major Categories of Neurological Disease: Cerebrovascular Disease. McGraw Hill: New York, 2005.
37Sotirios AT,. Differential Diagnosis in Neurology and Neurosurgery.New York. Thieme Stuttgart. 2000.Silbernagl, S., Florian Lang. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. EGC: Jakarta, 2007.9.MERCK, 2007. Hemorrhagic Stroke. Diperoleh dari: http://www.merck.com/mmhe/sec06/ch086/ch086d.html [Tanggal: 23 Mei 2010].Mesiano, Taufik. Perdarahan Subarakhnoid Traumatik. FK UI/RSCM, 2007. Diunduh dari: http://images.omynenny.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/R@uzQoKCrsAAFbxtPE1/SAH%20traumatik%20Neurona%20by%20Taufik%20M.doc?nmid=88307927 [Tanggal: 24 Mei 2010.Samino. Perjalanan Penyakit Peredaran Darah Otak. FK UI/RSCM, 2006. Diunduh dari:http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/13PerjalananPenyakitPeredaranDarahOtak021.pdf/13PerjalananPenyakitPeredaranDarahOtak021.html[Tanggal: 24 Mei 2010]Price, Sylvia A. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit ed.6. EGC, Jakarta. 2006.Rumantir CU. Gangguan peredaran darah otak. Pekanbaru : SMF Saraf RSUD Arifin Achmad/FK UNRI. Pekanbaru. 2007.
38THANK YOU
for your valuable time39