saponin-makalahg

Upload: rhiny-mulyawati

Post on 30-Oct-2015

67 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vn

TRANSCRIPT

  • SAPONIN (SAPONINS)

    1.Pendahuluan

    Saponin adalah suatu glikosida alamiah yang terikat dengan steroid atau triterpena. Saponin

    mempunyai aktifitas farmakologi yang cukup luas diantaranya meliputi: immunomodulator, anti

    tumor, anti inflamasi, antivirus, anti jamur, dapat membunuh kerang-kerangan, hipoglikemik,

    dan efek hypokholesterol. Saponin juga mempunyai sifat bermacam-macam, misalnya: terasa

    manis, ada yang pahit, dapat berbentuk buih, dapat menstabilkan emulsi, dapat menyebabkan

    hemolisis. Dalam pemakaiannya saponin bisa dipakai untuk banyak keperluan, misalnya dipakai

    untuk membuat minuman beralkohol, dalam industri pakaian, kosmetik, membuat obat-obatan,

    dan dipakai sebagai obat tradisional1.

    Biarpun saponin bisa diisolasi dari binatang tingkat rendah, sebenarnya saponin ditemukan

    terutama dalam tumbuh-tumbuhan. Namanya diambil dari Genus suatu tumbuhan yaitu

    Saponaria, akar dari famili Caryophyllaceae dapat dibuat sabun. Saponin juga bisa didapatkan

    dalam beberapa famili tumbuhan yang lain2.

    Tulisan ini hanya akan membahas saponin yang dimanfaatkan sebagai obat alternatif dalam

    herbal.

    2.Struktur, distribusi dan aktivitas biologi saponin

    Saponin terdiri dari Sapogenin yaitu bagian yang bebas dari Glikosida yang disebut juga

    Aglycone. Sapogenin mengikat sakarida yang panjangnya bervariasi dari monosakarida hingga mencapai 11 unit monosakarida. Yang paling sering panjang sakaridanya antara 2-5 unit.

    Apabila sakaridanya monosakarida yang sering dijumpai adalah D-Glukosa dan D Galaktosa2.

    Sapogenin (Aglycone) bisa triterpenoid atau steroid.

    Karena Sapogenin yang bersifat lipofilik serta sakarida yang hidrofilik maka Saponin bersifat

    amfifilik (amphiphilic atau surfactant properties). Dengan demikian Saponin dapat membentuk

    busa dan merusak membran sel karena bisa membentuk ikatan dengan lipida dari membran sel3.

    2.1.Struktur Saponin

    Ada tiga kelas Saponin

    Gambar. 1

    Ganbar. 2

    Ada dua kelas utama dari Aglycon yaitu Steroid dan Triterpenoid (gambar.1-3)4. Kelas

    Steroid ada dua macam yaitu Netral (gambar. 1) dan yang kedua Alkaloid Steroid (gambar 2)

  • Gambar. 3

    Triterpenoid Saponin dapat terjadi dalam bentuk bebas (Aglycon) atau Sapogenin, akan

    tetapi Steroid Saponin selalu dalam bentuk Saponin dan tidak pernah bebas sebagai Aglycon.

    Karbohidrat residu terikat dengan Aglycon melalui ikatan eter atau ester.

    Di bawah ini adalah cotoh dari Saponin kelas steroid:

    Gambar 4.Dari akar P Notoginseng

    Keterangan

    5: Glc, -D-glucopyranosyl; Rha, -L-rhamnopyranosyl; Arap,

    -L-arabinopyranosyl; Araf, -L-arabinofuranosyl; Xyl, -D-xylopyranosyl; Glc*, -D-glucopyranosyl; M.W., molecular weight.

  • 2.2.Distribusi Saponin

    Saponin bisa ditemukan pada tanaman liar maupun tanaman peliharaan, pada binatang laut

    tingkat rendah (lower marine animals ), dalam beberapa bakteri, namun jarang ditemukan

    pada binatang tingkat tinggi (higher animals). Saponin Triterpenoid tersebar luas dalam

    lebih dari 500 spesies tanaman seperti, kedele, buncis, teh, beet, bunga matahari, ginseng,

    alfalfa, quillaja, spinach, horse chestnut, guar dan banyak lagi. Sedangkan Saponin Steroid

    terdapat dalam 85 spesies dari Genera Agave, Discorea and Yucca, dan dalam 56 Genera

    yang lain seperti, tomat, asparagus, ginseng, dan oat. Dalam legume saponin berikatan

    dengan protein, jadi bisa ditemukan dalam bagian tumbuhan yang kaya protein4.

    Tipe dan macam Saponin berbeda tergantung banyak faktor, misalnya spesies, umur

    tanaman, dan bagian tanaman. Selain itu juga bisa dipengarui oleh cuaca, macam tanah,

    sinar matahari, tempat bercocok tanam dan banyak lagi. Dalam satu spesies mungkin

    mengandung lebih dari satu macam Saponin4.

    2.3.Aktivitas Biologi

    Saponin mempunyai aktivitas biologi yang beragam. Aktivitas biologi ini dipengaruhi oleh

    kelas Aglycone, gugus polar pada Aglycone, macam karbohidrat yang terikat pada

    Aglycone, posisi terikatnya pada Aglycone, bahkan orientasi Saponin setelah mengikat

    membran sel juga ikut mempengaruhinya. Disini hanya akan dijelaskan secara singkat

    beberapa macam aktivitas saja, diantaranya:

    2.3.1.Aktivitas hemolisis

    2.3.1.1.Sponin dapat menyebabkan sel darah merah pecah (lisis). Ini disebabkan karena Saponin

    dapat berikatan dengan kholesterol dari membran sel. Aktivitas ini berkurang kalau

    aglycone dibuang.

    Ciri-ciri yang lain dari aktivitas hemolisis ini, misalnya:

    2.3.1.2.Makin banyak karbohidrat yang terikat pada Aglycone makin kecil daya hemolisisnya.

    2.3.1.3.Kecepatan hemolisis Saponin Steroid lebih besar dari Saponin Triterpenoid

    2.3.1.4.Karbohidrat yang terikat pada C3 OH mempunyai daya hemolisis makin tinggi apabila

    jumlah unit monosakaridanya makin besar (kalau diurut daya hemolisis paling rendah

    meningkat ke urutan lebih tinggi adalah mono, di, tri, tetra, penta dan heksa sakarida).

    2.3.1.5.Makin banyak gugus polar pada Aglycone makin rendah daya hemolisisnya.

    Interaksi antara saponin dan membran sehingga Saponin dapat membentuk porus atau

    merusak membran perlu ditelaah lebih lanjut. Sepertinya beberapa mekanisme dan

    keadaan ikut terlibat, seperti: pembentukan Saponin kholesterol kompleks, perubahan

    organisasi atau susunan membran fosfolipid, pemecahan fosfo lipida dan hasil senyawa

    yang terbentuk (DAG), Saponin struktur dan orientasinya dengan sel membran6.

    Contoh Saponin yang dapat menyebabkan hemolisis: sebagian ginsenosides,

    Gypsophilasaponins

    2.3.2.Mempengaruhi sistim immun

    2.3.2.1.Telah dilaporkan bahwa Saponin dapat menginduksi produksi dari cytokine seperti

    interleukin dan interferon yang mungkin dapat memediasi efek immunostimulan.

    Seponin juga telah dibuktikan dapat meningkatkan respon immun melalui immunisasi

    oral. Hal ini disebabkan saponin dapat meningkatkan pengambilan (up take) antigen

    oleh usus dan sel mukosa yang lain (misalnya hidung).

    2.3.2.2.Menurut Odaet al.(2000) secara keseluruhan juxta-position dari gugus fungsional hidrofilik dan hidrofobik lebih penting dari pada perbedaan struktur dari masing-masing

    kelompok yang memberikan kontribusi pengaruhnya saponin sebagai adjuvan6. Contoh Saponin yang dapat meningkatkan immun respon: Panax ginseng C. A. Meyer

    saponins, Quillaja saponins, dan Lonicerajaponica6.

    2.3.3.Saponin sebagai anti kanker

    2.3.3.1.Saponin Ginsenosides, dammaranes, mempunyai efek anti tumor dengan menghambat

    penyebaran melalui pembuluh darah dengan mekanisme supresi inducer dalam sel

    endotel sehingga mencegah pelekatan (adhering), invasi, dan metastasis.

    2.3.3.2.Dioscin, suatu Saponin steroid dan Aglycone diosgenin mempunyai efek anti tumor

    dengan menghentikan siklus sel (cell cycle arrest) dan apoptosis7.

  • 2.3.3.3.Platycodon D, salah satu platycodigenin, potensial sebagai khemoterapi mempunyai efek

    apoptosis melalui jalur caspase-3 dependent PARP, pemecahan lamin A dan Egr-1

    aktivasi akibat induksi ROS.

    2.3.3.4. Deltonin, suatu Saponin steroida yang diisolasi dari Dioscorea zingiberensis Wright

    (DZW), dengan struktur kimia diosgenin-3-O-E-D-glucopyranosyl (1o4)-[D-L-

    rhamnopyranosyl (1o2)]-E-D- gluco-pyranoside mempunyai efek anti kanker dengan

    menghentikan pembelahan sel melalui fase G2-M8.

    2.3.3.5.Tubeimoside II mempunyai aktivitas anti kanker lebih besar dibandingkan dengan

    tubeimoside I. Ini karena tubeimoside II mempunyai gugus OH pada C 16, sedangkan

    tubeimoside I tidak punya. Lain dari pada itu tubeimoside II mempunyai efek samping

    yang lebih ringan7.

    Gambar 5. SaponinTriterpenoid Tubeimoside (Famili Cucurbitaceae Species Bolbostemma P.)

    2.3.4.Efek anti oksidan

    Satu kelas Saponin yang terdapat dalam soya (group B soya Saponin) mempunyai efek anti

    oksidan dan radikal scavenger dengan membentuk hidroperoxida sebagai senyawa antara9.

    2.3.5.Efek anti rematik

    Yang termasuk kelas Kalopanax saponin A misalnya Hederagenin glycoside dari

    kalopanax pictus dapat menghambat LPS-induced iNOS, menhambat COX-2 protein expression dan menghambat produksi NO, PG E2 dan TNF-. Secara klinik dapat menghambat timbulnya edem, proses aglutinasi dan permiabilitas vaskuler

    10.

    2.3.6.Menurunkan glukosa darah

    2.3.6.1.Dengan menghambat pengosongan lambung (escins a and b, calendasaponins, momordin Ic)

    2.3.6.2.Mempunyai aktivitas seperti insulin, dapat menghambat lipolisis, meningkatkan glukosa

    up take oleh sel adipose (Assamicins and )6,10 2.3.7.Mempunyai aktivitas anti virus

    2.3.7.1.Menghambat replikasi virus HIV-1, dengan menghambat aktivitas protease ( triterpenoid

    sapogenin asam oleonolat)6

    2.3.7.2.Dengan membunuh virus (virucidal) (Maesasaponins dengan 21,22 diacylasi,

    Saikosaponin buddlejasponin )6,10

  • 2.3.8.Pengaruhnya terhadap metabolisme kholesterol (cholesterol)

    2.3.8.1.Saponin yang berasal dari soyabean, lucerne dan chickpea dapat menurunkan kholesterol

    darah dengan jalan mengikat asam empedu dalam usus. Asam empedu dibuat dari

    kholesterol. Biasanya 98% asam empedu diserap kembali oleh usus (sirkulasi entero-

    hepatik). Dengan menghambat penyerapan kembali asam empedu dan dibuang maka

    asam empedu dibuat lagi dari kholesterrol demikian seterusnya sehingga khoeterol

    darah menurun.

    2.3.8.2.Pemberian Quillaja saponin pada binatang coba tilapia (sampai dengan 300 mg/kg) tidak menurunkan serum kholesterol

    6.

    Jadi tidak semua Saponin dapat menurunkan kholesterol darah

    3.Efek samping

    3.1.Pemakaian herbal yang mengandung Saponin harus berhati-hati, terutama orang hamil

    sebaiknya tidak menkonsumsinya.

    3.2.Sebagian Saponin dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

    3.3.Orang dengan gagal ginjal sebaiknya menghindarinya, karena sebagian Saponin dapat

    menyebabkan retensi air dan kalium11

    .

    4.Kepustakaan

    1.www.zju-klep.com/UserUpload/fck/20100123103518.pdf

    2.http://en.wikipedia.org/wiki/Saponin

    3.http://pdfdownloadfree.net/?pdfurl=1qeXpurpn6Wih-

    SUpOGunKenh6_X19XozdeQo6KOts_kzsjg2OzKlLvG4OHX1-

    LZ29_U2Y_G0dXW2eOSo47Gy9jS0-CP2srqzdHf4tbT4troj6Dfqaefls6Hq-

    Wjn6Wcr4_N4OPmn6OX3Ofpl-Hi2-XVxt7cpMbXltDiodzW59vj1JTR4eaU2drV3dfX4-

    eV4dLY397kxOTM2J_n2brjx9mzztjU6ZTX0Mbgo6Kb1s_kzsjg2OzKmZqV49PZ3eLP4-

    CKnp_c1-PViqKi2drV1Ongk9zT3Iev5Q

    4.http://repository.tamu.edu/bitstream/handle/1969.1/ETD-TAMU-2791/HASSAN-

    DISSERTATION.pdf

    5.http://www.mdpi.com/1420-3049/17/5/5836/pdf

    6.http://zyxel-

    nsa210.lilu2.ch/MyWeb/public/Chimica_Web/Olivone/Saponine/The_biological_action_of_sapo

    nins_in_animal_systems.pdf

    7.http://s3.amazonaws.com/ppt-download/chemicalstudyandmedicalapplicationofsaponinsasanti-

    cancer-110312184137-phpapp02.pdf?response-content-

    disposition=attachment&Signature=WoQgSoNP9LdFbb%2FQWmcJJK1uY%2BE%3D&Expire

    s=1352328843&AWSAccessKeyId=AKIAIW74DRRRQSO4NIKA

    8.http://content.karger.com/produktedb/produkte.asp?DOI=000327949&typ=pdf

    9.http://www.ajebs.com/vol3(3)/1.pdf

    10.chap19-bioactive saponins from plants.pdf

    11.http://uqu.edu.sa/files2/tiny_mce/plugins/filemanager/files/4290548/lec%2010%20Drugs%20

    containing%20saponin%20glycosides%283%29.pdf